tradisi pembayaran uang pelangkah dalam ...sahabatku teman kelas administrasi keperdataan islam...

114
TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM PERKAWINAN (Studi Kasus di Desa Legok, Kecamatan Legok Kabupaten Tangerang) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H) Oleh: MUHAMAD ILMAN NIM. 1111044200009 PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ( A H W A L S Y A K H S H I Y Y A H ) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH J A K A R T A 1438 H/2016 M

Upload: phamnhan

Post on 01-Feb-2018

235 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM

PERKAWINAN

(Studi Kasus di Desa Legok, Kecamatan Legok Kabupaten Tangerang)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Salah Satu

Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H)

Oleh:

MUHAMAD ILMAN

NIM. 1111044200009

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA

( A H W A L S Y A K H S H I Y Y A H )

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

J A K A R T A

1438 H/2016 M

Page 2: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM

PERKAWINAN

(Studi Kasus di Desa Legok, Kecamatan Legok Kabupaten Tangerang)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Salah Satu

Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H)

Oleh:

MUHAMAD ILMAN

NIM. 1111044200009

Di Bawah Bimbingan

Drs. H. Hamid Farihi, M.A

NIP: 1958111986031001

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA

( A H W A L S Y A K H S H I Y Y A H )

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

J A K A R T A

1438 H/2016 M

Page 3: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

i

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata s1 di Unveritas Islam Negri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Unveritas Islam Negri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa hasil karya ini bukan hasil karya asli

saya maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Unveritas Islam

Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 17 Oktober 2016 M

16 Muharram 1438 H

Muhamad Ilman

Page 4: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

ii

ABSTRAK

Muhamad Ilman. NIM 1111044200009. TRADISI PEMBAYARAN UANG

PELANGKAH PERKAWINAN (Studi Kasus Di Desa Legok Kecamatan Legok

Kabupaten Tangerang). Program Studi Hukum Keluarga, Konsentrasi

Administrasi Keperdataan Islam, Fakultas Syariah Dan Hukum, Universitas Islam

Syarif Hidayatullah Jakarta, 1438/2016 M. Ix+70 halaman.

Dalam adat perkawinan pada masyarakat desa Legok kabupaten

Tangerang terdapat adat yang mana apabila ada seseorang yang ingin menikah

tetapi kakaknya belum menikah, maka orang tersebut harus menunggu kakaknya

menikah terlebih dahulu atau apabila sang adik ingin tetap menikahi melangkahi

kakaknya maka sang adik harus dengan syarat yaitu dengan memberikan sesuatu

berupa uang pelangkah atau dalam masyarakat desa Legok disebut (uang

pangrunghal) yang bisa berupa barang atau uang kepada kakaknya sesuai dengan

permintaan kakak kandungnya.

Sumber data primer diperoleh dari wawancara dan data sekunder diperoleh

dari buku-buku, majalah, jurnal-jurnal dan lain-lain. Jenis penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (field research).

Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan antropologi hukum yaitu dengan

melihat secara langsung kegiatan masyarakat. desa Legok yang melakukan tradisi

pembayaran uang pelangkah perkawinan dan memakai pendekatan

fenomenologis yakni pendekatan yang berusaha memahami arti peristiwa dan

kaitan-kaitannya terhadap orang biasa dalam situasi tertentu.

Berdasarkan dari hasil penelitian, dapat penulis simpulkan bahwa adat

tradisi pembayaran uang pelangkah dapat dilestarikan karena adat tradisi

pembayaran uang pelangkah ini sebagai simbol identitas suatu daerah, dan dapat

juga sebagai suatu bentuk penghormatan kepada kakak yang akan dilangkahi dan

sebagai penjaga hubungan baik keluarga. Meskipun harus tetap dilestarikan, akan

tetapi harus ada penyesuaian dengan fiqih agar tidak ada pertentangan antara adat

dengan fikih.

Beberapa masalah adat tradisi pembayaran uang pelangkah harus tetap

disesuaikan dan dengan fikih diantaranya yaitu mengenai penghalang nikah dari

kakak kepada adik yang akan menikah. Menghalangi adiknya untuk menikah itu

tidak dibenarkan di dalam adat maupun di dalam fikih. Itu dapat diharamkan

karena dapat menimbulkan kemudharatan. Selain itu juga tentang permintaan

uang pelangkah kakak kepada adiknya tidak boleh terlalu berlebihan, karena akan

menyusahkan adiknya untuk menikah harus dihapuskan juga.

Kata kunci :Faktor Penyebab, Dampak Dan Berapa Nominal Uang

Pelangkahnya.

Pembimbing : Drs. H. Hamid Farihi, M.A

Daftar Pustaka : 1982 s.d 2016

Page 5: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul “Tradisi Pembayaran Uang Pelangkah dalam Perkawinan

(studi kasus Kasus di Desa Legok, Kecamatan Legok Kabupaten

Tangerang)” telah diujikan dalam dalam sidang Munaqashah Fakultas Syariah

dan Hukum Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada

tanggal 14 November 2016/14 Safar 1438 H. Skripsi ini telah diterima sebagai

salah satu syarat memperoleh gelar sarjana hukum (S.H) pada program studi

keluarga.

Jakarta, 14 November 2016

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Syariah Dan Hukum

Dr. Asep Saepudin Jahar, MA

NIP 196912161996031001

PANITIA UJIAN MUNAQASHAH

1. Ketua :Dr. H. Abdul Halim, M.Ag (……………….)

NIP. 196706081994031005

2. Sekertaris :Arip Purkon, S.HI.,M.A (……………….)

NIP. 197904272003121002

3. Pembimbing :Drs. H. Hamid Farihi, M.A (……………….)

NIP. 1958111986031001

4. Penguji I :Dr. H. Ahmad Tholabi, S.H., M.H., M.A (.………………)

NIP. 197608072003121001

5. Penguji II :Afwan Faizin, M.A (……………….)

NIP. 197210262003121001

Page 6: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

iv

KATA PENGANTAR

حيم حمن الره الره بسم للاه

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya, Berkat Ridho-Nya sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi

ini. Sholawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Baginda Besar Nabi

Muhammad SAW beserta para keluarga dan sahabatnya, yang telah mendidik

umatnya dengan tarbiyah tentang keimanan, kesabaran, keramah-tamahan, ilmu

pengetahuan serta akhlaqul karimah, dan kita sebagai umatnya yang terus

istiqomah mengikuti ajaran dan sunahnya dalam setiap sendi kehidupan.

Alhamdulillah, akhirnya Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai

syarat memperoleh gelar strata 1 di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Dengan kesadaran hati penulis menyadari bahwa skripsi ini

masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna, mengingat terbatasnya

pengetahuan dan pengalaman penulis miliki. Namun demikian, Penulis sudah

berusaha keras dengan kemampuan tersebut dan berbagai macam upaya untuk

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan semaksimal mungkin. Tidak

sedikit hambatan, cobaan dan kesulitan yang ditemui dalam penulisan skripsi ini.

Skripsi ini tidak mungkin selesai tanpa bantuan orang-orang disekitar Penulis,

yang selalu memberikan masukan, nasehat, bimbingan bahkan dorongan dan

semangat sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini dengan lancar dan tepat

waktu.

Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada

bapak/ ibu, terutama:.

1. Dr. Asep Saepudin jahar, M.A., Selaku Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. H. Abdul Halim, M.A., dan Arip purkon, M.A., selaku Ketua dan

Sekertaris Prodi Hukum Keluarga yang selalu memberikan bimbingan,

nasehat dan dorongan kepada Penulis dalam menyelesaikan kuliah di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan penuh

tanggung jawab.

Page 7: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

v

3. Drs. H. Hamid Farihi, M.A., selaku dosen pembimbing yang telah

menyediakan waktu dan membagi ilmunya selama Penulis menyusun

skripsi ini. Dan kesabaran yang penuh dalam memberikan nasehat-nasehat

dan bimbingan kepada Penulis merupakan suatu kehormatan dan

kebanggaan tersendiri Penulis bisa berada di bawah bimbingan Beliau

dalam menyusun skripsi ini.

4. Dr. H. Ahmad Tholabi Karlie, S.H, M.A, M.H., selaku Dosen Pembimbing

Akademik yang selalu senantiasa memberikan bimbingan dan motivasi

kepada penulis

5. Segenap bapak dan ibu dosen serta staf pengajar pada lingkungan prodi

Hukum Keluarga Fakultas Syariah Dan Hukum Universitas Islam Negri

Syarif Hifayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuannya

kepada penulis selama kuliah.

6. Emak dan Abah Tercinta yang selalu memberikan dorongan dan motivasi

baik moril maupun materil, serta yang telah tulus mendoakan setiap hari

dan ikhlas mendidik dari buaian sampai sekarang kepada Penulis

7. Eka nurhadiyat selaku Sekertaris desa Legok dan staf desa Legok dan

bapak Ahmad Mulyaman, S.pd., selaku Kepala desa legok, dan bapak jaro

Dana sutisna dan Wahyudin, S.Ag selaku tokoh masyarakat desa Legok

yang telah memberikan izin kepada Penulis untuk melakukan penelitian

dan wawancara serta meluangkan waktu dan memberikan kemudahan bagi

Penulis dalam melaksanakan penelitian guna menyelesaikan tugas skripsi

ini.

8. Kakak-kakakku tercinta, teteh Neneng Rahayu , Nurkomala dan adik adiku

yang tersayang yaitu muhamad sohban dan dinar syaharani

9. Terima kasih sahabat-sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan

Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi,

eka,chairunisya,devi,aisyah,dewi,liza,asty,ana,nurul,ian,dedi,romli,harri,sy

airopi, aldi dan juga untuk teman kosan, tb, ais, bang boim, pay, bedur,

yang telah memberikan dorongan semangat dan motivasi Penulis sehingga

dapat menyelesaikan skripsi ini.

Page 8: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

vi

10. Untuk orang yang Penulis kagumi Husnul Khotimah yang merupakan

motivasi bagi penulis sekaligus isteri yang memberikan dorongan dan

dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini.

11. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, namun telah

memberikan kontribusi yang cukup besar dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat digunakan

sebagai rujukan penyusunan skripsi lainnya di masa mendatang. Penulis

pun sangat menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan

karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan

skripsi ini selanjutnya.

Jakarta, 14 November 2016

Muhamad ilman

Page 9: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... i

ABSTRAK ...................................................................................................... ii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN ............................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................... v

DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah ..................................... 7

1. Pembatasan Masalah ......................................................... 7

2. Rumusan Masalah ............................................................. 7

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian............................................... 8

1. Tujuan Penelitian............................................................... 8

2. Manfaat Penelitian............................................................. 8

D. Metode Penelitian .................................................................... 9

1. Jenis Penelitian .................................................................. 9

2. Pendekatan penelitian ....................................................... 9

3. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 10

4. Teknik Analisis Data ......................................................... 11

E. Studi Terdahulu ....................................................................... 11

F. Sistematika Penulisan .............................................................. 12

BAB II PERKAWINAN MENURUT BAHASA, HUKUM FIQIH

KONTEMPORER DAN HUKUM ADAT

A. Pengertian Perkawinan ............................................................ 14

1. Menurut Bahasa................................................................. 14

2. Menurut Hukum Islam ...................................................... 16

3. Menurut Hukum Adat ....................................................... 17

4. Menurut Hukum Positif .................................................... 19

B. Dasar Hukum Perkawinan ....................................................... 19

1. Wajib ................................................................................. 20

2. Sunnah ............................................................................... 20

3. Makruh ............................................................................ 21

4. Haram ................................................................................ 21

C. Rukun Dan Syarat Perkawinan ............................................... 22

1. Menurut Hukum Fiqih kontemporer ................................. 22

Page 10: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

ix

2. Menurut Hukum Positif ..................................................... 24

D. Tujuan Dan Hikmah Perkawinan ............................................ 25

1. Tujuan Perkawinan ............................................................ 25

2. Hikmah Perkawinan ......................................................... 30

BAB III PROFIL DESA LEGOK DAN GAMBARAN UMUM

PERNIKAHAN DI DESA LEGOK

A. Letak Geografis ....................................................................... 32

B. Kondisi Demografis ................................................................ 33

C. Kondisi Sosial Desa Legok ..................................................... 35

1. Keadaan Ekonomi ............................................................. 35

2. Pola Penggunaan Tanah .................................................... 37

3. Sarana Pendidikan ............................................................. 37

4. Sarana Ibadah .................................................................... 38

5. Sarana Kebutuhan Sosial Masyarakat ............................... 39

D. Gambaran Umum Tentang Pernikahan Di Masyarakat

Desa Legok .............................................................................. 40

BAB IV PERNIKAHAN MELANGKAHI KAKAK KANDUNG

DI DESA LEGOK

A. Definisi Pernikahan Melangkahi Kakak Kandung .................. 52

B. Melangkahi Dilihat Dari Sudut Pandang Adat dan

Hukum Islam ........................................................................... 54

1. Sudut Pandang Adat .......................................................... 54

2. Menurut Hukum Islam ...................................................... 57

C. Faktor penyebab pernikahan melangkahi kakak kandung,

macam macam uang pelangkahnya dan dampak

pernikahan melangkahi kakak kandung .................................. 60

1. Faktor penyebab terjadinya pernikahan melangkahi

kakak kandung di desa legok ............................................ 60

2. Tentang Uang Pelangkah Jenisnya Dan

Berapakah Nominalnya ..................................................... 62

3. Dampak pernikahan melangkahi kakak kandung.............. 65

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. 66

B. Saran ........................................................................................ 69

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

x

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Batas Wilayah Desa ................................................................. 32

Tabel 3.2 Jarak tempuh dari pusat pemerintahan .................................... 33

Tabel 3.3 Jumlah Penduduk Secara Umum/KK ....................................... 33

Tabel 3.4 Jumlah Penduduk menurut jenis kelamin ................................. 34

Tabel 3.5 Jumlah Penduduk Menurut Usia .............................................. 34

Tabel 3.6 Jumlah Penduduk menurut Tingkat Pendidikan ....................... 34

Tabel 3.7 Jumlah Penduduk menurut Tingkat Pendidikan khusus .......... 35

Tabel 3.8 Tabel Jumlah Penduduk menurut Mata Pencaharian ............... 36

Tabel 3.9 Tabel sarana pendidikan desa Legok ....................................... 38

Tabel 3.10 Jumlah Penduduk menurut Keagamaan ................................... 39

Tabel 3.11 Sarana Desa Legok .................................................................... 40

Page 12: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Makhluk hidup yang diciptakan oleh Allah SWT berpasang-

pasangan, Allah SWT menciptakan manusia agar dapat berkembang

biak dan agar dapat beregenerasi dari generasi ke generasi

berikutnya.1 Sebagaimana yang dijelaskan dalam firman Allah SWT

dalam surat An-Nisaa ayat 1:

Artinya: “Hai sekalian manusia,bertakwalah bahwa kepada Tuhan-mu

yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan dari

padanya Allah menciptakan istrinya, dan dari keduannya

Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan

yamg banyak .dan bertakwalah kamu kepada Allah yang

dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta

satu sama yang lain, dan (peliharalah) hubungan

silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan

mengawasi kamu” (QS. An-Nisa: 1)

Manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai makhluk yang paling

mulia di antara makhluk makhluk yang lainya. Manusia dianugerahkan akal

dan fikiran untuk membedakan mana yang baik mana yang buruk, dan mana

yang halal dan mana yang haram. Manusia terlahir membawa fitrah pada

dirinya, dimana salah satunya adalah memiliki kecenderungan dengan lawan

1 Abdul Rahman Gozaly, Fikih Munakahat, (Jakarta: PT. kencana, 2003), cet. 1.h.,23.

Page 13: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

2

jenisnya, yaitu nafsu dan syahwat. Nafsu dan syahwat ini tidak dapat

dipisahkan dari kehidupan manusia, karena ia merupakan suatu kebutuhan

yang sifatnya naluri.2

Allah SWT mensyaratkan pernikahan kepada hamba-hambaNya

karena pernikahan itu merupakan amal ibadah kepadanya, bahkan Allah

memberikan motivasi kepada hamba- hambaNya yang sudah sanggup untuk

melangsungkan pernikahan.3 Seperti yang telah dijelaskan dalam firman

Allah SWT, surat An-Nur ayat 32

Artinya: “Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara

kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-

hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu

yang perempuan. jika mereka miskin Allah akan

memampukan mereka dengan kurnia-Nya. dan Allah Maha

Luas (pemberian-Nya) lagi Maha mengetahui.” (QS. An-Nur:

32)

Pernikahan adalah akad yang sangat kuat (mitsaqan ghalidzan)

yang dilakukan secara sadar oleh seorang laki-laki dan perempuan

untuk membentuk keluarga yang pelaksanaanya didasarkan pada

kerelaan kedua belah pihak. Oleh karena itu, pernikahan bukanlah arti

kewajiban, melainkan hanya hubungan sosial kemanusiaan semata.

2 Sayyid Sabiq , Fikih Sunnah, (Bandung: Al Maarif, 1994) ,cet. 9, Jilid 6. h.,153.

3 H. Penouh Dally, Pernikahan Dalam Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1998), cet.1.h., 76.

Page 14: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

3

Pernikahan akan bernilai ibadah, jika diniatkan untuk mencari ridha

Allah SWT.4

Pernikahan merupakan salah satu sunatullah yang berlaku semua

makhluk Tuhan, baik pada manusia, hewan, maupun tumbuh-tumbuhan.

Pernikahan merupakan cara yang dipilih Allah SWT sebagai jalan bagi

manusia untuk memperbanyak keturunan, berkembang biak, dan melestarikan

kelangsungan hidupnya setelah masing masing pasangan siap melakukan

perannya yang positif dalam mewujudkan tujuan pernikahan.

Allah SWT tidak menjadikan manusia seperti makhluk

lainnya yang hidup bebas mengikuti nalurinya dan berhubungan

secara anarkhi tanpa aturan. Demi menjaga kehormatan dan martabat

kemuliaan manusia, Allah SWT mengadakan hukuman sesuai

martabatnya, sehingga hubungan antara laki-laki dan perempuan

diatur secara terhormat dan berdasarkan rasa saling meridhai, dengan

mengucapkan ijab kabul sebagai lambang adanya rasa ridha meridhai,

dan dengan dihadiri dengan para saksi yang menyaksikan bahwa

pasangan laki-laki dan perempuan itu telah saling terikat.

Dengan perkawinan, manusia dapat memelihara keturunannya

dengan baik, dan menjaga kaum perempuan agar tidak laksana

rumput yang dimakan oleh binatang ternak dengan seenaknya.

Pergaulan suami istri menurut ajaran islam diletakan di bawah naluri

keibuan dan kebapaan.

4 Muhammad Zain dkk, Membangun Keluarga Humanis, (Jakarta: Graha Cipta, 2005),

cet.1, h.,23.

Page 15: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

4

Dalam hukum Islam juga ditetapkan untuk kesejahteraan

umat, baik untuk hidup di dunia maupun di akhirat. Kesejahteraan

masyarakat akan tercapai dengan terciptanya kesejahteraan keluarga

yang sejahtera, karena keluarga merupakan lembaga terkecil dalam

masyarakat, sehingga kesejahteraaan masyarakat sanggat tergantung

kepada kesejahteraan keluarga.

Islam mengatur keluarga bukan secara garis besar, tetapi sampai

terperinci. Yang demikian ini menunjukkan perhatian yang sangat besar

terhadap kesejahteraan keluarga. Keluarga terbentuk melalui pernikahan,

karena itu pernikahan sangat dianjurkan oleh Islam bagi orang yang

mempunyai kemampuan. Tujuan itu dinyatakan, baik dalam Al-Qur’an

maupun dalam sunnah.5

Penjelasan di atas sudah cukup memberikan gambaran bahwa

hendaknya pernikahan tidak ditunda-tunda atau bahkan dilarang

dengan alasan di luar syar’i seperti yang terjadi dalam sebagian

lingkungan masyarakat atau beberapa adat istiadat yang tidak sesuai

dengan tujuan pernikahan, seperti yang terjadi di masyarakat legok

kabupaten tangerang. Di masyarakat Legok ini terdapat adat bahwa

seorang adik dilarang menikah terlebih dahulu sebelum kakaknya

menikah.

Dalam masyarakat setempat pernikahan adalah suatu hal yang

sangat penting dalam kehidupan mereka, bahkan hal tersebut

5 Muhammad Zain dkk, Membangun Keluarga Humanis, (Jakarta: Graha Cipta, 2005),

cet.1, h.,45.

Page 16: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

5

dianggap suatu hal yang sangat sakral. Pernikahan dalam adat istiadat

Sunda seperti yang berlaku di daerah legok ada dua macam yaitu :

pernikahan biasa dan pernikahan diam-diam. Istilah pernikahan diam-

diam didalamnya juga terbagi beberapa macam yaitu : kawin gantung,

kawin (sirri); kawin dengan pria pendatang; ditarik kawin; kawin tua

sama tua; naik ranjang dan turun ranjang.

Dalam adat Sunda, dikenal suatu istilah menikah melangkahi

kakak kandung (ngarunghal). Pernikahan yang melangkahi kakak

kandungnya itu dipandang merupakan suatu perbuatan terlarang yang

tidak baik dilakukan dalam keluarga, karena masih ada saudara yang

lebih tua di atasnya yaitu kakak nya (sendiri).

Larangan ini secara tidak langsung, merupakan penghalang

bagi seseorang untuk melangsungkan pernikahan, karena kakak atau

orang tua mereka tidak akan memberikan izin. Kalau pun kemudian

diperbolehkan maka mereka di haruskan membayar uang pelangkah

terlebih dahulu kepada kakak nya yang belum menikah, sehingga hal

tersebut menjadi beban dan terkadang ada yang mengurungkan niat

nya untuk menikah.

Namun pada kenyataannya di desa legok masih diperdebatkan

karena ada masyarakat yang masih berpegang teguh dengan hukum

adat yang berpendapat bahwa jika sang adik dalam pernikahan

melangkahi kakaknya, maka ditakutkan si kakak akan mendapatkan

jodohnya dalam waktu yang sangat lama dan di tambah lagi akan

Page 17: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

6

adanya musibah yang akan di dapatkan apabila melangkahi kakak

kandung.

Dalam lingkungan masyarakat desa Legok yang penulis teliti

lihat masih kental berlaku adat istiadat memberi uang pelangkah yaitu

bila terjadi pernikahan melangkahi kakak kandung dan apabila ada

adik laki-laki yang melangsungkan pernikahan dengan melangkahi

kakak nya laki-laki ataupun sebaliknya. Maka diyakini akan

menimbulkan musibah yang akan menimpa keluarga tersebut bila

tidak dilangsungkan terlebih dahulu upacara tradisi memberi uang

pelangkah.

Dari permasalahan di atas maka timbul pertanyaan, bagaimana

jika seorang adik atau seseorang yang mempunyai pasangan dan

ternyata pasangannya itu masih mempunyai seorang kakak yang

belum menikah, sedangkan yang bersangkutan memiliki keinginan

untuk menikah tapi takut kalau tidak segera menikah maka ia akan

terjerumus pada perbuatan zina atau bahkan membawa dampak

negatif dan cenderung mempersulit proses pernikahan.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis

mengangkat permasalahannya dalam skripsi yang diberi judul

“TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM

PERKAWINAN (Studi Kasus di Desa Legok, Kecamatan Legok,

Kabupaten Tangerang).

Page 18: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

7

B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Pernikahan merupakan kebutuhan biologis dan psikologis,

manusia sejak zaman dahulu pernikahan mempunyai pengaruh

yang sangat besar bagi kehidupan manusia, baik dalam keluarga

maupun masyarakat. Oleh karena itu pernikahan harus

dilaksananakan sesuai dengan ketentuan hukum yang

berlaku.Pernikahan dinyatakan sah apabila terpenuhi syarat dan

rukunnya.

Mengingat luasnya pembahasaan mengenai pernikahan,

maka perlu kiranya penulis memberikan batasan agar tidak

melebar dan lebih terarah. Maka penelitian ini difokuskan

pembahasannya hanya menyangkut masalah pernikahan dengan

melangkahi kakak kandung, baik itu rnenurut hukum Islam,

maupun adat dan juga mengenai uang pelangkah dalam

masyarakat Sunda yang ada di daerah Kecamatan Legok

Kabupaten Tangerang.

2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah ini dapat rinci kedalam

beberapa pertanyaaan sebagai berikut:

1) Apa saja dampak pernikahan melangkahi kakak kandung di

desa legok?

Page 19: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

8

2) Apa faktor penyebab terjadinya melangkahi kakak kandung

dalam pernikahan di desa legok?

3) Berapakah jumlah pembayaran uang pelangkah yang di

bayarkan dalam pernikahan yang melangkahi kakak

kandung pria dan kakak kandung wanita di desa legok?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun hasil yang hendak dicapai dari penelitian ini

terjawabnya semua permasalahan dalam perumusan sebagai

berikut:

a) Untuk mengetahui apa saja dampak pernikahan melangkahi

kakak kandung di desa Legok.

b) Untuk mengetahui faktor apa saja penyebab terjadinya

melangkahi kakak kandung dalam pernikahan didesa legok

c) Untuk mengetahui berapakah jumlah pembayaran uang

pelangkah yang di bayarkan dalam pernikahan melangkahi

kakak kandung pria dan kakak kandung wanita di desa Legok.

2. Manfaat Penelitian

a) Membuka wawasan kepada masyarakat dan untuk mengetahui lebih

dalam tentang suatu adat pernikahan melangkahi kakak kandung.

b) Pengembangan ilmu pengetauan di bidang hukum, khususnya

menyangkut bidang pernikahan.

Page 20: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

9

c) Sosialisasi hukum terhadap masyarakat muslim di Indonesia

khususnya hukum tentang pernikahan Islam, karena sebuah peraturan

terbentuk bukan hanya sebagai aturan hukum saja, tetapi jika

peraturan harus ditaati oleh masyarakat.

d) Menambah literature kepustakaan

D. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Mengingat kajian ini bersifat ilmiah dan di tuangkan dalam

bentuk skripsi, maka penulis berusaha mendapatkan data yang akurat dan

bukti-bukti yang benar. Untuk itu penulis menggunakan pendekatan

antropologi hukum yaitu dengan melihat secara langsung kegiatan

masyarakat.6 desa Legok yang melakukan tradisi pembayaran uang

pelangkah perkawinan dan memakai pendekatan fenomenologis yakni

pendekatan yang berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya

terhadap orang biasa dalam situasi tertentu.

2. Jenis Penelitian

Jenis data yang di gunakan oleh penulis adalah kualitatif,

penelitian kualitatif tampaknya di artikan sebagai penelitian yang tidak

mengadakan perhitungan7 dimana data-data yang di kumpulkan diperoleh

6 Fahmi Muhamamad Ahmadi Dan Jaenal Aripin, Metode Penelitian Hukum (lembaga

penelitian UIN syarif hidayatullah jakarta, 2010). Cet.1, h., 58.

7 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2004), cet.8, h., 2.

Page 21: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

10

dari berbagai sumber data tertulis, sedangkan sumber data itu terbagi

menjadi dua yaitu:

a. Sumber Data Primer

Bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang bersifat

autoritatif artinya mempunyai otoritas8 sebagai sumber data primer

penulis memanfaatkan dokumen, literature, serta wawancara dengan

para tokoh dan para pelaku pernikahan melangkahi kakak kandung

di Desa Legok.

b. Sumber Data Sekunder

Bahan hukum sekunder yang memberikan penjelasan

mengenai bahan hukum primer seperti9 : penulis memanfaatkan

berbagai literature yang berkaitan dengan persoalan tersebut seperti:

buku-buku, jurnal-jurnal, laporan penelitian, artikel, majalah dan

koran.

3. Tehnik Pengumpulan Data

Teknik pengolahan data dalam penyusunan skripsi ini dibagi atas

tiga bagian sebagai berikut:

a. Wawancara

Wawancara yaitu proses Tanya jawab secara langsung antara

peneliti dan informan. Wawancara ini bertujuan untuk memeriksa

kebenaran informasi yang sebelumnya.

8 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2008), cet.4, h., 141.

9 Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, (Jakarta: PT Raja Grapindo

Persada, 2007), h., 184.

Page 22: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

11

b. Studi Observasi

Dilakukan untuk mendapatkan data langsung dengan melihat

proses pembayaran uang pelangkah yang dilakukan oleh berbagai

kalangan masyarakat.

c. Dokumen

Dokumen yaitu sejumlah bahan bukti berupa fakta dan data-

data yang tersimpan dalam bentuk dokumen. Dapat dalam bentuk

dokumen pemerintahan atau swasta, maupun dalam bentuk website,

dll.

4. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan dara, perlu

digarap oleh peneliti.10

Bahan yang telah diperoleh lalu di uraikan dan di

hubungkan sedemikian rupa sehingga agar menjadi sistematis dalam

menjawab permasalahan yang telah dirumuskan. Karena penelitian ini

bersifat kualitatif yaitu analisis dari suatu pernyataan dan dikembangkan

sejalan dengan penelitian ini.

Adapun teknik penulisan, penulis merujuk kepada buku

“pedoman penulisan skripsi fakultas syariah dan hukum“ yang

diterbitkan oleh Pusat Peningkatan dan Jaminan Mutu (PPJM) Fakultas

Syariah Dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2012.11

10

Suharsimi Arikuntp, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT

Renika Cipta, 1992), h., 203.

11

Pusat Peningkatan dan Jaminan Mutu (PPJM) Fakultas Syariah Dan Hukum, Pedoman

Penulisan Skripsi, (Jakarta: Pusat Peningkatan Jaminan Mutu (PPJM) Fakultas Syariah Dan

Hukum, 2012).

Page 23: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

12

E. Studi Terdahulu

Review studi terdahulu perlu dilakukan untuk menguasai teori

yang relevan dengan topik atau masalah penelitian dan rencana model

analisis yang akan dipakai. Idealnya penulis dapat mengetahui hal-hal

apa yang telah diteliti dan yang belum diteliti, sehingga tidak terjadi

duplikasi atau plagiat penelitian.

No Judul Skripsi Isi Pembeda

1 Muhamad syarif,

larangan melangkahi

kakak dalam perkawinan

adat mandailing (Desa

Sirambas Kecamatan

Panyabungan Barat

Mandailing Natal).

Jakarta 2010

Membahas tentang

larangan melangkaki

kakak dalam

perkawinan menurut

fiqih dan KHI.

Membahas tentang

tradisi pernikahan

dalam adat

mandailing

disini penulis

menjelaskan

tentang seberapa

banyak uang

pelangkah dan

apa akibat dari

pernikahan

melangkahi kakak

kandung.

2 Alfian anwar, pernikahan

ngarunghal pada

masyarakat desa

karanggan kabupaten

bogor utara (tinjauan

hukum islam dan UU No.

1 tahun 1994). Jakarta

2012

Membahas Tentang

Bagaimana tradisi

prnikahan

melangkahi kakak

kandung Dan

Bagaimana

Pandangan

Masyarakat

Terhadap Pernikahan

Melangkahi Kakak

Kandung.

Di Sini Penulis

menjelaskan

tentang faktor apa

yang

menyebabkan

pernikahan

melangkahi kakak

kandung.

Page 24: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

13

F. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dalam penyusunan skripsi ini terdiri

dari lima bab, yang perinciannya sebagai berikut:

BAB I Berisi tentang pendahuluan yang mencakup latar belakang

masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian , metode penelitian, analisis data, studi

review terdahulu dan sistematika penulisan.

BAB II Berisi tentang pernikahan menurut bahasa, hukum fiqih

kontemporer dan hukum adat yang mencakup pengertian

pernikahan, dasar hukum pernikahan, rukun dan syarat

pernikahan serta tujuan dan hikmah pernikahan.

BAB III Berisi tentang gambaran umur masyarakat desa Legok,

membahas tentang kondisi geografis dan sosial, adat istiadat,

serta tata cara pernikahan yang berlaku di desa Legok

Tangerang.

BAB IV Berisi tentang dampak apa yang mempengaruhi pernikahan

melangkahi kakak kandung di desa Legok, faktor-faktor apa

yang mempengaruhi pernikahan melangkahi kakak kandung di

desa Legok dan jenis-jenis uang pelangkah dan berapakah

jumlah pembayaran uang pelangkah yang dibayarkan dalam

pernikahan yang melangkahi kakak kandung pria dan kakak

kandung wanita di desa Legok.

Page 25: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

14

BAB V Berisi tentang bagian akhir dari pembahasan skripsi ini yaitu

penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran-saran.

Page 26: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

14

BAB II

PERKAWINAN MENURUT BAHASA, HUKUM FIQIH KONTEMPORER

DAN HUKUM ADAT

A. Pengertian Perkawinan

1. Menurut Bahasa

Di dalam kamus besar bahasa Indonesia, asal kata dari

perkawinan adalah “kawin” yang menurut arti bahasanya adalah

membentuk keluarga dengan lawan jenis, melakukan hubungan kelamin

atau bersetubuh.12

Kata nikah sendiri sering dipergunakan untuk arti

yang sebenarnya, dan berarti akad dalam arti majazi13

Perkawinan atau pernikahan di dalam literatur fiqh berbahasa

Arab disebut dengan dua kata, yaitu nikah dan zawaj. Kata-kata tersebut

sangat erat sekali dengan kehidupan sehari-hari dari orang Arab dan juga

banyak terdapat dalam Al-Qur’an dan hadits Nabi. Sedangkan kata na-

ka-ha banyak terdapat dalam Al-Qur’an dengan arti kawin, seperti dalam

surat An-Nisa ayat 3:

12

Dep Dikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1994), cet.3,

edisi kedua, h.,639.

13

Syaikh Hasan Ayyub, Fiqih Keluarga, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar), cet.5, h,.3.

Page 27: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

15

Artinya: “Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap

(hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya),

maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua,

tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat

berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-

budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat

kepada tidak berbuat aniaya” (QS. An-Nisaa’:3) 14

Karena arti kata nikah berarti “bergabung”, hubungan kelamin

dan juga berarti akad jadi adanya dua kemungkinan arti ini karena kata

nikah yang terdapat dalam Al-Qur’an memang mengandung dua arti

tersebut. Kata nikah yang terdapat pada surat al-baqarah ayat 230

Artinya: Maka jika suami menalaknya (sesudah talak dua kali), maka

perempuan itu tidak boleh lagi dinikahinya hingga perempuan

itu kawin dengan laki-laki lain . (QS. Al-baqarah:230)

Mengandung arti hubungan kelamin dan bukan hanya sekedar

akad nikah karena ada petunjuk dari hadist Nabi bahwa setelah akad

nikah dengan laki-laki kedua perempuan itu boleh dinikahi oleh mantan

suaminya kecuali suami yang kedua telah merasakan nikmatnya

hubungan kelamin dengan perempuan tersebut.15

14

Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam Di Indonesia (Jakarta Kencana, 2007).

cet.2, h., 35.

15

Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam Di Indonesia (Jakarta Kencana, 2007).

cet.2, h., 36.

Page 28: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

16

2. Menurut Hukum Fiqih Konvensional

Sedangkan dalam Hukum Islam, para ulama fiqh masing-masing

mempunyai pendapatnya sendiri, antara lain sebagai berikut:

a. Menurut Imam Abu Hanifah:

اانكاح بانه عقد يفيد ملك المتعة قصد 16

“Nikah adalah suatu akad dengan tujuan memiliki kesenangan

secara sengaja.”

Nikah itu mengandung arti secara hakiki untuk hubungan kelamin.

Bila berarti juga untuk lainnya seperti untuk akad adalah dalam arti

majazi yang memerlukan penjelasan untuk maksud tersebut.(ibn al-

Humam,III,185)17

b. Menurut Imam Malik:

ية غير مو جب قيمتها ببينة عقد علي مجر د متعة التلد ذ با د مانكاح با نه

قبله18

“Nikah adalah suatu akad yang mengandung ketentuan hukum

semata-mata untuk membolehkan watha’, bersenang-senang dan

menikmati apa saja yang ada pada diri seorang perempuan yang

boleh dinikahinya”.

c. Menurut Imam Syafi’i:

و ط ء بلفظ ا نكا ح او تز و يج ا و معنا هما النكا ح با نه عقد يتضمن ملك

“Nikah itu berarti akad dalam arti yang sebenarnya (hakiki); dapat

berarti juga untuk hubungan kelamin, namun dalam arti tidak

sebenarnya (arti majazi). Penggunaan kata untuk bukan arti

16

Abdurrahman Jaziri, Kitab Fiqh Al-Mazhab Al-Arba’ah,( Mishr: tp,t.th), h., 2.

17

Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam Di Indonesia (Jakarta Kencana, 2007).

cet. 2,h., 37.

18

Abdurrahman Jaziri, Kitab Fiqh Al-Mazhab Al-Arba’ah,( Mishr: tp,t.th), h., 2.

Page 29: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

17

sebenarnya itu memerlukan penjelasan di luar dari kata itu sendiri.

(al-mahalliy,III,hlm.206)19

d. Menurut Imam Hambali:

النكا ح با نه عقد بلفظ او تز و يج علي منفعة اال ستما ع20

“Nikah adalah suatu akad dengan menggunakan lafadz-lafadz inkah

atau tazwij untuk manfaat (menikmati) kesenangan”.

Sedangkan Dilihat dari beberapa pengertian di atas dapat

disimpulkan bahwa para ulama mutaqaddimin (generasi awal),

memandang nikah hanya dari satu segi saja yaitu kebolehan hukum

antara seorang laki-laki dengan seorang wanita untuk berhubungan yang

semula dilarang . Mereka tidak memperhatikan tujuan, akibat nikah

tersebut terhadap hak dan kewajiban suami isteri yang timbul.21

3. Menurut Hukum Adat

Kata melangkahi berasal dari kata langkah yang artinya adalah

melewati atau mendahului. Disini ada tiga pengertian tentang melangkahi

yang pertama : melangkahi artiya mendahului kawin. Yang kedua:

pelangkah artinya barang yang diberikan oleh calon pengantin pria

kepada kakak calon pengantin wanita yang belum menikah (yang

dilangkahi atau yang didahului kawin) dan yang ketiga: pelangkahan

artinya proses, cara, perbuatan melangkahi atau melangkahkan,

19

Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam Di Indonesia (Jakarta Kencana, 2007), cet

.2,h., 37

20

Abdurrahman Jaziri, Kitab Fiqh Al-Mazhab Al-Arba’ah( Mishr: tp,t.th,), h., 4

21

Djama’an Nur, Fiqih Munakahat, (Semarang : Dina Utama Semarang, 1993), cet.1, h.,

3.

Page 30: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

18

permulaan melakukan sesuatu (pekerjaan: perjalanan).22

Kaitannya

dengan skripsi ini penulis mengambil pengertian yang pertama yaitu

melaangkahi atau mendahului kawin (menikah).

Sedangkan pernikahan menurut hukum adat adalah merupakan

peringatan adat dan sekaligus perikatan kekerabatan, jadi terjadinya

pernikahan bukan semata-mata membawa akibat terhadap hubungan

keperdataan saja seperti hak dan kewajiban suami isteri, harta bersama,

kedudukan anak, hak dan kewajiban orang tua, tetapi juga menyangkut

hubungan adat istiadat kewarisan, kekeluargaan, ketetanggaan ,

kekerabatan dan keagamaan.23

Hukum adat merupakan hukum yang tidak tertulis juga disebut

hukum non statutair (yang tidak diundangkan). Kendati ada pula yang di

tulis, tetapi tetap dikatakan sebagai hukum non statutair. Lagi pula yang

tertulis merupakan sebagian kecil saja dari hukum adat di Indonesia dan

yang tidak tertulis tetap bagian yang terbesar.24

22

Kamus besar bahasa Indonesia, artikel diakses pada Mei 2016 dari

http://www.kamusKbbi.web.id/arti-kata-melangkahi-kamus-bahasa-indonesia-Kbbi.html.

23

Hilman hadikusuma, Hukum Perkawinan Di Indonesia Menurut Hukum Adat,

Perundang-Undangan, Agama, (ttp: mandar maju,tt), h., 8.

24

Soerojo Wignjodipoero, Pengantar Dan Asas-Asas Hukum Adat,(Jakarta, CV.

Masagung, 1994), cet.XII,h., 22.

Page 31: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

19

Menurut soepomo, hukum adat merupakan hukum non statutair,

yang sebagian besar adalah hukum kebiasaan dan sebagian kecil adalah

hukum Islam .25

4. Menurut Hukum Positif

Dalam undang-undang Nomor 1 tahun 1974 pasal 1: Perkawinan

adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita

dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang kekal

berdasarkan ketuhanan yang maha esa.

Adapun pengertian menurut kompilasi hukum Islam (KHI) KHI

adalah sebagai berikut “Perkawinan menurut hukum Islam adalah

perkawinan, yaitu akad yang sangat kuat atau mitsaqon gholizan untuk

mentaati perintah allah dan melaksanakan merupakan ibadah.26

B. Dasar Hukum Perkawinan

Menurut Jumhur ulama hukum perkawinan atau perkawinan itu adalah

sunnah. Hal ini di dasari dari banyaknya perintah Allah di dalam Al-Qur’an

dan juga hadist-hadist Nabi yang beberapa di antaranya berisi anjuran untuk

melangsungkan perkawinan seperti firman dibawah ini surat An-nur:32 :

25

Yaswirman,Hukum Keluarga Karakteristik Dan Prospek Doktrin Islam Dan Adat

Dalam Masyarakat Matrilineal Minangkabau,(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011),cet.1, h.,

9. 26

Direktorat Pembinaan Badan Peradilan Agama Departemen Agama, kompilasi Hukum

Islam di Indonesia, (Jakarta: Direktorat Pembinaan Badan Peradilan Agama, 1992), h., 14.

Page 32: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

20

Artinya: “Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan

orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu

yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika

mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya.

Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui”.(QS.

An-Nur 24:32)

Tentang hukum melakukan perkawinan, ibnu rusyd menjelaskan:

segolongan fuqoha, yakni jumhur berpendapat bahwa nikah itu hukumnya

sunnat. Golongan zahiriyah berpendapat bahwa nikah itu wajib. Para ulama

malikiyah mutaakhirin berpendapat bahwa nikah itu wajib untuk sebagian

orang, sunnat untuk sebagian lainnya dan mubah untuk segolongan lain. 27

Hukum nikah sangat erat hubungannya dengan mukallaf (pelakunya).28

Dilihat dari segi kondisi orang yang yang melaksanakannya, maka melakukan

perkawinan itu dapat dikenakan hukum wajib, sunat, haram, makruh ataupun

mubah.29

.Berikut adalah definisinya:

1. Wajib

Apabila seseorang sudah mampu manikah, kebutuhan biolgisnya

sudah mendesak dan dia takut atau khawatir akan menuju hal diharamkan

oleh agama (berzinah) maka di wajibkanlah untuk orang yang seperti itu

menikah, karena untuk menjauhkan diri dari hal-hal yang haram adalah

sesuatu hal yang wajib dan tidak ada jalan yang lain kecuali menikah.30

27

Abdul Rahman Gozaly, Fikih Munakahat, (Jakarta: PT. kencana, 2003), cet.1, h., 16.

28

Abdul Fatah Idris dan Abu Ahmad, Fikih Islam Lengkap, h., 224.

29

Abdul Rahman Gozaly, Fikih Munakahat, (Jakarta: PT. kencana, 2003), cet.1, h., 18.

30

Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, (Beirut: Dar al-Fikr, 1992) Jilid 2, juz 6, h., 13.

Page 33: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

21

2. Sunnah

Seseorang yang telah di sunnatkan untuk menikah adalah sesorang

yang sudah mempunyai kesanggupan untuk menikah dan sudah mampu

untuk memelihara diri sendiri dari segala perbuatan yang terlarang karena

sudah jelas perkawinan adalah suatu hal yang bagus dan baik bagi dirinya,

dan juga Rasulullah SAW melarang sesorang hidup sendirian tanpa

menikah.31

3. Makruh

Seseorang yang di anggap makruh untuk melakukan perkawinan

adalah seseorang yang belum pantas untuk menikah, belum mempunyai

keinginan untuk menikah, serta belum mempunyai bekal untuk

melangsungkan perkawinan.Namun ada juga orang yang telah mempunyai

bekal untuk menikah. Namun fisiknya mengalami cacat, seperti impoten,

usia lanjut berpenyakit tetap, dan kekurangan fisik.

4. Haram

Seseorang di haramkan untuk menikah, alasannya adalah orang

tersebut sebenarnya mempunyai kesanggupan untuk menikah akan tetapi

apabila ia melakukan perkawinan ia akan menimbulkan atau memberikan

kemudharatan kepada pasangannya, seperti contoh, orang gila, orang yang

suka membunuh atau yang mempunyai sifat-sifat yang dapat

membahayakan pasangannya ataupun orang-orang di sekitarnya atau orang

yang memiliki penyakit HIV atau AIDS yang mana akan menyebabkan

31

Kamal Mukhtar, Asas-asas Hukum Islam Tentang Perkawinan, (Jakarta: Bulan

Bintang, 1993), h., 16

Page 34: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

22

menularnya penyakit yang akan merugikan pasangannya dan

keturunannya. Atau juga orang yang tidak mampu memnuhi nafkah lahir

bathin pasangannya, serta kebutuhan biologisnya tidak mendesak maka

orang tersebut haram untuk menikah.

Dari beberapa definisi yang telah di uraikan di atas dapat di

simpulkan bahwa suatu hukum perkawinan dapat berubah sewaktu-waktu

sesuai dengan penjelasan sebelumnya. Apabila ia sudah memenuhi kriteria

dengan beberapa hukum di atas maka dia harus melaksanakannya, dalam

islam, perkawinan merupakan suatu yang sakral dan juga merupakan suatu

untuk pengalaman ibadah kita kepada Allah SWT.

C. Rukun dan Syarat Perkawinan

1. Menurut Hukum Islam

Rukun dan syarat dalam Islam merupakan dua hal yang tidak dapat

di pisahkan antar satu dengan yang lainnya, karena setiap aktifitas ibadah

yang ada dalam ajaran Islam senantiasa ada yang namanya rukun dan

syarat. Rukun yaitu sesuatu yang harus ada yang menentukan sah atau

tidaknya suatu pekerjaan (Ibadah) dan sesuatu itu termasuk dalam

rangkaian pekerjaan itu adapun syarat yaitu sesuatu yang menetukan sah

atau tidak-Nya suatu pekerjaan (Ibadah), tetapi sesuatu itu tidak termasuk

dalam rangkaian pekerjaan itu.dan suatu pekerjaan (Ibadah) bisa dikatakan

sah apabila telah memenuhi rukun dan syarat.32

32

Abd Rahman Ghazaly, Fiqh Munakahat. (Jakarta: Kencana, 2006), cet.2, h., 45-46.

Page 35: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

23

Adapun syarat merukan suatu yang mesti ada dakam perkawina

dan merupakan salah satu bagian hakikat perkawinan tersebut misalnya

syarat bahwa wali itu laki-laki, baligh, berakal dan seorang muslim yang

sedang tidak ihram dan harus adil, ini menjadi penting Karen disini selain

menjadi saksi perniakahan, wali mempunyai posisi atau hak penuh untuk

mengijinkan kedua mempelai itu boleh menikah atau tidak.

Para ulama bersepakat bahwa rukun dan syarat perkawinan itu

terdiri dari beberapa bagian seperti:

a. Calon suami, syarat-syaratnya; beragama Islam, laki-laki, jelas

orangnya, baligh/ dapat memberikan persetujuan dan tidak

terdapat halangan perkawinan.

b. Calon isteri, syart-syaratnya; beragama, meskipun Yahudi

maupun Nasrani, perempuan, jelas orangnya, baligh/ dapat

diminta persetujuannya dan tidak halangan perkawinan.

c. Wali nikah, syarat-syaratnya; laki-laki, dewasa, emmpunyai hak

perwalian dan tidak terdapat halangan perwaliannya.

d. Saksi nikah, syarat-syaratnya; minimal dua orang laki-laki,

hadir dalam ijab qabul, dapat mengerti maksud akad, Islam dan

dewasa.

e. Ijab qabul, syarat-syaratnya: adanya pernyataan mengawinkan

dari wali, adanya penerimaan dari calon mempelai, memakai

kata-kata nikah, tazwij atau terjemahan dari kedua kata tersebut,

antara ijab dan qabul berkesinambungan, antara ijab dan qabul

Page 36: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

24

jelas maksudnya, orang yang terkait dengan ijab qabul tidak

sedang ihram atau haji dan majelis ijab dan qabul itu harus

dihadiri minimum empat orang yaitu, calon mempelai atau

wakilnya, wali dari mempelai wanita dan dua orang saksi.33

Kaitannya pada bidang perkawinan adalah bahwa rukun

perkawinan merupakan sebagian dari hakikat perkawinan, seperti

keharusan atau kewajiban ada kedua calon mempelai baik laki-laki dan

perempuan, wali, ijab-qabul serta dua orang saksi.34

2. Menurut Hukum Positif

Dalam Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan

Syarat-syarat perkawinan disebutkan dalam Pasal 6:

a. Perkawinan harus didasarkan pada persetujuan kedua calon mempelai.

b. Untuk melangsungkan perkawinan seorang yang belum mencapai

umur 21 tahun harus mendapat izin orang tua.

c. Dalam hal orang tua yang telah meninggal dunia atau dalam keadaan

tidak mampu untuk menyatakan kehendaknya maka ijin yang

dimaksud ayat (2) pasal ini cukup diperoleh dari orang tua yang masih

hidup atau dari orang tua yang mampu menyatakan kehendaknya.

d. Dalam hal ada perbedaan antara orang-orang yang disebut dalam ayat

(2), (3) dan (4) pasal ini, atau salah seorang atau diantara mereka tidak

menyatakan pendapatnya, maka pengadilan dalam daerah hukum

33

Ahmad Rafiq, Hukum Islam di Indonesia. (Jakarta: Rajawali Press, 1998), h., 71.

34

Slamet Abidin dan H. Aminuddin, Fiqh Munakahat (Bandung: CV. Pustaka Setia,

1999), h.,24.

Page 37: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

25

tempat tinggal orang yang melangsungkan perkawinan atas permintaan

orang tersebut dalam memberikan ijin setelah lebih dahulu mendengar

orang-orang tersebut dalam ayat dan pasal ini.

e. Ketentuan tersebut ayat (1) sampai ayat (5) pasal ini berlaku sepanjang

hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu dari yang

bersangkutan tidak menentukan lain.35

Sedangkan dalam KHI (kompilasi Hukum Islam) pada bab IV

tentang rukun dan syarat perkawinan bagian kesatu pasal 14 yaitu:

Untuk melaksanakan perkawinan harus ada :

a. Calon suami

b. Calon isteri

c. Wali nikah

d. Dua orang saksi dan

e. Ijab dan Kabul.36

D. Tujuan Dan Hikmah Perkawinan

1. Tujuan Perkawinan

Tujuan lain dari perkawinan dalam islam ialah untuk memenuhi

tuntutan hajat tabiat kemanusiaan yaitu berhubungan diantara laki-laki dan

wanita dalam rangka mewujudkan suatu keluarga yang bahagia dengan

35

Nuansa Aulia, Kompilasi Hukum Islam: Hukum Perkawinan, Hukum

Kewarisan,Hukum Perwakafan. (Bandung: Tim Redaksi Nuansa Aulia, 2008), cet.2, h. 81.

36

Kompilasi Hukum Islam, Hukum Perkawinan. Bab IV Rukun Dan Syarat Perkawian

Bagian Ke Satu Pasal 14.

Page 38: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

26

rasa cinta kasih sayang untuk memperoleh keturunan yang sah dalam

masyarakat dalam ketentuan mengikuti ketentuan syara’

Dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) tujuan perkawinan adalah

untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah mawaddah

warahmah. Sedangkan dalam undang-undang No 1 tahun 1974 bahwa

tujuan perkawinan adalah untuk membentuk keluarga (Rumah Tangga)

yang bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan yang maha esa.

Sedikitnya ada empat macam yang menjadi tujuan perkawinan

keempat tujuan perkawinan itu hendaknya benar-benar dapat dipahami

calon suami atau isteri supaya terhindar dari keretakan rumah tangga yang

biasanya berakhir dengan perceraian yang dibenci oleh Allah SWT, yaitu:

a. Menentramkan Jiwa

Allah menciptakan hamba-Nya hidup berpasangan dan tidak

hanya manusia saja, tetapi juga hewan dan tumbuh-tumbuhan. Hal itu

adalah sesuatu yang alami yaitu pria tertarik kepada wanita dan begitu

juga sebaliknya.

Bila sudah terjadi akad nikah, si wanita merasa jiwanya

tentram, karena merasa ada yang melindungi dan ada yang

bertanggung jawab dalam berumah tangga.

Si suami pun merasa tebtram karena ada pendampingnya untuk

mengurus rumah tangga, tempat menumpahkan perasaan suka dan

duka, dan teman bermusyawarah dalam menghadapi berbagai macam

persoalan.

Page 39: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

27

b. Mewujudkan (melestarikan) keturunan

Biasanya sepasang suami isteri tidak ada yang tidak

mendambakan anak untuk meneruskan kelangsungan hidup. Anak

turunan di harapkan dapat mengambil alih tugas, perjuangan dan ide

ide yang pernah tertanam di dalam jiwa suami atau isteri. Fitrah yang

sudah dalam diri manusia ini di ungkapkan oleh Allah dalam firman-

Nya: An-Nahl: 72

Artinya: Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis

kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri

kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu

rezki dari yang baik-baik. Maka Mengapakah mereka

beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat

Allah

c. Memenuhi Kebutuhan Biologis

Hampir semua manusia yang sehat jasmaninya dan rohaninya.

Menginginkan hubungan seks. Bahkan di dunia hewan pun berperilaku

demikian. Keingin demikian adalah alami, tidak usah dibendung dan

dilarang.

Pemenuhan kebutuhan biologis itu harus di atur melalui

lembaga perkawinan, supaya tidak terjadi penyimpangan, tidak lepas

begitu saja sehingga norma-norma adat-istiadat dan agama dilanggar.

Page 40: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

28

Kecenderungan cinta lawan jenis dan hubungan seksual sudah

ada tertanam dalam diri manusia atas kehendak Allah. Kalau tidak ada

kecenderungan dan keinginan untuk itu, tentu manusia tidak akan

berkembang biak.

d. Latihan Memikul Tanggung Jawab

Apabila perkawinan di lakukan untuk mengatur fitrah manusia,

dan mewujudkan bagi manusia itu kekekalan hidup yang diinginkan

nalurinya (tabiatnya), maka faktor keempat yang tidak kalah

pentingnya dalam perkawinan itu adalah menumbuhkan rasa tanggung

jawab. Hal ini berarti, bahwa perkawinna adalah merupakan pelajaran

dan latihan praktis bagi pemikulan tanggung jawab itu dan pelaksanaan

segala kewajiban yang timbul dari pertanggung jawaban tersebut.

Pada dasarnya, Allah menciptakan manusia di dalam kehidupan

ini, tidak hanya untuk sekedar makan, minum, hidup kemudian mati

seperti yang dialami makhluk hidup lainnya. Lebih jauh lagi, manusia

diciptakan supaya berpikir, menentukan, mengatur, mengurus segala

persoalan, mencari dan memberi manfaat untuk umat.

Sesuai dengan penciptaan manusia dengan segala

keistimewaannya berkarya, maka manusia itu tidak pantas bebas dari

tanggung jawab. Manusia bertanggung jawab dalam keluarga,

masyarakat dan Negara. Latihan itu pula dimulai dari ruang lingkung

yang terkecil lebih dahulu (keluarga), kemudian baru meningkat

kepada yang lebih luas lagi.

Page 41: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

29

Keempat faktor yang terpenting, (menentramkan jiwa,

melestarikan keturunan, memenuhi kebutuhan biologis dan latihan

bertanggung jawab), dari tujuan perkawinan tersebut perlu mendapat

perhatian dan di renungkan matang-matang, agar kelangsungan hidup

berumah tangga dapat berjalan lancer sebagaimana yang

diharapkan.37

Ada beberapa tujuan dari di isyaratkannya perkawinan

atas ummat islam diantaranya adalah:

Untuk mendapatkan anak keturunan yang sah bagi melanjutkan

generasi yang akan datang sebagaimana Allah SWT berfirman dalam

surat An-Nisa ayat 1 :

Artinya: Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu

yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan

dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari

pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-

laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah

kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-

Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan

(peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya

Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (QS. An-

Nisaa’:1)

37

M. Ali Hasan, Pedoman Hidup Berumah Tangga dalam Islam, (Jakarta: Siraja, 2003),

cet.1, h., 13-21.

Page 42: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

30

2. Hikmah Perkawinan

Adapun hikmah perkawinan itu diantaranya adalah:

a. Sesunnguhnya naluri seksual merupakan naluri yang sangat kuat yang

selalu mengarahkan manusia untuk berusaha mencari sarana untuk

menyalurkannya. Jika tidak dipenuhi, dia akan dihinggapi rasa gelisah

yang berkelanjutan bahkan bisa terjerumus kepada hal-hal yang tidak

baik. Pernikahan merupakan sarana terbaik untuk menyalurkan naluri

seksual manusia.

b. Pernikahan merupakan sarana terbaik untuk mendapatkan keturunan,

menjaga keberlangsungan hidup dan dapat menghindari terputusnya

nasab yang mendapatkan perhatian tersendiri dalam islam.

c. Naluri kebapakan dan keibuaan akan terus berkembang dan semakin

sempurna setelah lahirnya seorang anak. Kemudian rasa kasih sayang

akan semakin nampak, yang itu semua akan menyempurnakan sifat

kemanusiaan seorang manusia

d. Rasa tanggung jawab untuk menafkahi keluarga dan mengayomi anak-

anak dapat menumbuhkan semangat untuk bekerja dan menampakan

kreatifitasnya. Semua itu dilakukan sebagai rasa tanggung jawab untuk

memenuhi kebutuhan rumah tangganya. dengan demikian, dunia usaha

akan semakin berkembang dan mendorong investasi yang dapat

memicu kesejahteraan dengan banyaknya produksi yang dapat di

garap, yang semua itu telah disediakan oleh allah swt

Page 43: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

31

e. Pembagian tugas kerja, baik yang di dalam (istri) maupun yang di luar

(suami) dengan tetap mengacu pada tanggung jawab bersama antara

suami dan istri. Istri bertanggung jawab untuk mengurus rumah

tangga, mendidik anak, dan menciptakan suasana yang baik yang dapat

menghilangkan penat suami

f. Pernikahan dapat menyatukan kekeluargaaan, menumbuhkan jalinan

kasih sayang di antara dua keluarga, serta memperkuat ikatan social

dalam amsyarakat yang senantiasa dianjurkan dalam syariat islam.

Pada dasarnya, masyarakat yang saling berempati dan berkasih saying

adalah masyarakat yang kuat dan bahagia.

Page 44: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

32

BAB III

PROFIL DESA LEGOK DAN GAMBARAN UMUM PERNIKAHAN DI

DESA LEGOK

A. Letak Geografis

Desa legok Kecamatan legok Kabupaten tangerang adalah suatu

wilayah desa yang berbatasan dengan desa rancagong. Berdasarkan

data monografi desa, desa legok memiliki luas wilayah 223.775Ha.

berikut ini letak desa-desa yang berbatasan dengan desa legok.38

Tabel 3.1

Batas Wilayah Desa

No Letak Batas Desa/Kelurahan Kecamatan

1. Sebelah Utara Bojong nangka Kecamatan Kelapa Dua

2. Sebelah Selatan Babakan Kecamatan Legok

3. Sebelah Barat Rancagong Kecamatan Legok

4. Sebelah Timur Cijantra Kecamatan Legok

Sumber data : Monografi Desa Legok

Iklim dan curah hujan Desa Legok sebesar 1000-2000Mm,

jumlah bulan hujan yakni 5 bulan dan suhu rata-rata harian 30-34⁰C,

bulan hujan yaitu terjadi pada bulan November sampai dengan bula

Maret sedangkan musim kemarau jatuh pada bulan Oktober dengan

peralihan musim terjadi pada setiap awal musim dan musim kemarau

serta tinggi tempat dari permukaan laut 22 mdl.

38

Monografi Desa Legok Tahun 2015

32

Page 45: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

33

Wilayah desa legok berada dalam wilayah kecamatan legok dan

salah satu dari 6 Desa di Legok dengan jarak tempuh terhadap pusat

pemerintahan yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.2

Jarak tempuh dari pusat pemerintahan

No Jarak Tempuh KM

1. Jarak dari pusat pemerintahan kecamtan 25 Km

2. Jarak dari pusat pemerintahan kota 25 Km

3. Jarak Kota / Ibukota Provinsi 97 Km

Sumber data: Monografi Desa Legok39

B. Kondisi Demografis

Pemerintahan Desa Legok di pimpin oleh Kepala Desa dan

dibantu oleh beberapa staf yang terdiri dari 11 RW dan 43 RT dan 2

kadus, jumlah penduduk Desa Legok kecamatan Legok berjumlah

sebagai berikut40

:

Tabel 3.3

Jumlah Penduduk Secara Umum/KK

No. Kependudukan Jumlah Ket

1. Jumlah Penduduk 12.136 Orang

2. Jumlah Kepala Keluarga 3.163 Orang

Sumber data : Monografi Desa Legok

39 Monografi Desa Legok Tahun 2015

40

Monografi Desa Legok Tahun 2015

Page 46: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

34

Tabel 3.4

Jumlah Penduduk menurut jenis kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah Keterangan

1. WNI Laki-laki 6.272 Jiwa

2. WNI Perempuan 5.864 Jiwa

Sumber data : Monografi Desa Legok

Tabel 3.5

Jumlah Penduduk Menurut Usia

No Usia Jumlah Ket

1. 0-6 Tahun 1.189 Orang

2. 7-12 Tahun 1.463 Orang

3. 13-18 Tahun 1.178 Orang

4. 19-24 Tahun 1.512 Orang

5. 25-55 Tahun 5.898 Orang

6. 56-79 Tahun 875 Orang

7. 80 Tahun ke Atas 21 Orang

Sumber data: Monografi Desa Legok

Tabel 3.6

Jumlah Penduduk menurut Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah Ket

1. TK ( Paud ) 243 Orang

2. SD 3455 Orang

3. SMP 2998 Orang

4. SMA 2711 Orang

5. Akademi / D1-D3 837 Orang

6. Sarjana 573 Orang

7. Pascasarjana 24 Orang

Sumber data : Monografi Desa Legok

Page 47: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

35

Tabel 3.7

Jumlah Penduduk menurut Tingkat Pendidikan khusus

No Pendidikan Jumlah Ket

1. Pondok pesantren 334 Orang

2. Pendidikan Keagamaan 356 Orang

3. Sekolah Luar Biasa 2 Orang

4. Kursus Keterampilan 67 Orang

Sumber data : Monografi Desa Legok

C. Kondisi Sosial Desa Legok

Kondisi sosial masyarakat Desa Legok masih memegang

teguh pada adat istiadat daerah dengan cirri-ciri budaya sunda yang

terlihat masih kental dengan kegotong-royongan, ronda malam

bergilir, kesopanan dan budaya-budaya luhur sunda lainnya. Kondisi

sosial inilah yang selalu dijadikan dasar dan modal dalam melakukan

setiap proses pembangunan yang senantiasa dijaga, dipelihara dan

dikembangkan oleh masyarakat desa Legok.

1. Keadaan Ekonomi

Mata pencaharian merupakan aktivitas penduduk untuk

memperoleh nafkah secara maksimal. Setiap aktifitas penduduk

dalam memperoleh nafkahnya mempunyai mata pencaharian yang

berbeda-beda. Lingkungan geografis juga seperti iklim,tanah, dan

sumber-sumber mineral yang terkandung di dalamnya akan

mempengaruhi sifat mata pencaharian penduduknya. Sedangkan

tingkat kebudayaan akan mempengaruhi kegiatan penduduk

Page 48: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

36

dalam usahanya. Begitu pula mata pencaharian penduduk di

wilayah Desa Legok pun berbeda-beda.

Karena di Desa Legok merupakan Desa yang dekat

dengan industri dan pabrik-pabrik sehingga rata-rata masyarakat

legok mencari nafkahnya dengan cara menjadi karyawan swasta

maupun buruh, walaupun desa dekat degan industry namun masih

banyak juga yang mencari nafkah dengan bertani karena tanah

yang berada di desa legok merupakan tanah yang subur dan cocok

di pergunakan untuk cocok tanam, ada juga warga yang sudah

memulai bisnis dengan cara berwirausaha sehinga ekonomi di

desa legok sudah berada dalam ekonomi yang kuat walaupun ada

sebagian masyarakat yang masih belum berkecukupan dalam

bidang ekonominya. Berikut ini adalah tabel mata pencaharian

masyarakat desa legok41

:

Tabel 3.8

Tabel Jumlah Penduduk menurut Mata Pencaharian

No Mata Pencaharian Jumlah Ket

1. Karyawan 2.407 Orang

2. Pegawai Negri Sipil 195 Orang

3. TNI/POLRI 35 Orang

4. Karyawan Swasta 3441 Orang

5. Wiraswasta 223 Orang

6. Petani 156 Orang

41

Monografi Desa Legok Tahun 2015

Page 49: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

37

No Mata Pencaharian Jumlah Ket

7. Buruh 776 Orang

8. Pensiunan 46 Orang

9. Peternak 6 Orang

10. Jasa 10 Orang

11. Tidak/ Belum Kerja 4553 Orang

12. Lainnya 285 Orang

Sumber data : Monografi Desa Legok

2. Pola Penggunaan Tanah

Pola penggunaan tanah yang ada masih sebatas pertanian

itupun pada musim hujan saja, sedangkan pada musim kemarau

ada sebagian petani yang mengolah tanahnya untuk menanam

sayur-sayuran dan yang lainya itupun yang dekat dengan sumber

air.

3. Sarana Pendidikan

Dari hasil wawancara pribadi dengan sekertaris desa

Legok dengan bapak eka nurhadiyat mengenai pendidikan, beliau

mengemukakan bahwa pendidikan didesa ini lumayan sudah

bagus, banyak sekali sudah ada sekolah-sekolah SMP maupun

SMK ataupun Madrasah Aliah dan Tsanawiyah.

Akan tetapi ada saja masyarakat yang tidak sekolah,

karena salah satu faktor utama lemahnya pendidikan adalah

dikarenakan masyarakat belum sadar dan mengerti akan

Page 50: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

38

pentingnya pendidikan. Mungkin kalau di desa ini alhamdulilah

rata-rata SD, SMP dan SMA pada sekolah kebanyakan, walaupun

hanya sebagian kecil yang tidak sekolah, ujar kata bapak eka

nurhadiyat.42

Tabel 3.9

Tabel sarana pendidikan desa Legok

No Sarana Pendidikan Banyak

1. TK / PAUD 10 Unit

2. SD / sederajat 3Unit

3. SLTP / sederajat 4 Unit

4. SLTA / sederajat 1 Unit

5. Yayasan Pendidikan Islam 3 Unit

6. Pondok Pesantren 1 Unit

Sumber data : Monografi Desa Legok

4. Sarana Ibadah

Mayoritas di desa ini hampir semuanya pemeluk agama

islam, hanya 10% pemeluk agama Kristen, sehingga hampir

seluruhnya kegiatan-kegiatan yang dilakukan masyarakat tersebut

lebih mengarah kepada unsur keagamaan, setiap tahun itu

masyarakat di sanah mengadakan kegiatan agama seperti Maulud

dan Rajaban, setiap acara itu selalu dihadiri oleh banyak

masyarakat.

42

Eka Nurhadiyat, Sekertaris Desa Legok, Interview Pribadi, Legok 13 Mei

2016.

Page 51: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

39

Ada juga pengajian-pengajian ibu-ibu dan bapak-bapak,

kalau pengajian bapak-bapak di pondok pesantren as-ssyizahu itu

setiap malam jum’at dan pengajian campuran antar desa satu

bulan sekali yang disebut pengajian al-munir dan untuk pengajian

setelah shalat jum’at berada di kediaman KH. Nahrowi di

manungtung , tapi kebanyakan pengajian ibu-ibu, hampir setiap

minggu nya ada 1 pengajian di desa Legok.

Tabel 3.10

Jumlah Penduduk menurut Keagamaan

No Sarana Jumlah Ket

1. Masjid 10 Unit

2. Mushola 18 Unit

3. Gereja 0

4. Pura 0

5. Vihara 0

Sumber data : Monografi Desa Legok

Prasarana dan peribadatan di desa ini jumlah masjid 10

(Sepuluh) dan jumlah langgar atau mushola 18 (Delapan Belas)

bangunan. Kebanyakan masyarakat di desa ini memahami islam

dengan pemahaman kalsik, seperti orang dulu.

5. Sarana Kebutuhan Sosial Masyarakat

Sarana Kebutuhan masyarakat yang sedang diupayakan

pembangunannya yaitu pembangunan jalan lingkungan ( Jaling )

Page 52: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

40

baik dengan mengandalkan dana APBD Kab.Banten melalui

aspirasi Dewan, Musrenbang dan APBD Desa.

Sedangkan ditinjau dari sarana angkutannya, dari Desa

Legok sudah ada angkot dari jam 6 pagi hingga jam 3 sore, tetapi

mayoritas daerah di Kecamatan Legok dapat dijangkau dengan

ojeg motor. Kondisi lalu lintas di desa Legok relatif sepi, hanya

ramai pada waktu puncak dan pada daerah tertentu yang memiliki

aktivitas ekonomi tinggi seperti Desa Legok Kota dan bojong

nangka.

Sarana dan prasarana yang masih belum ada yaitu

pengadaan Sarana Balai Latihan Kerja dan MCK, juga untuk

membantu para petani dalam pengadaan pupuk, bibit, dan obat-

obatan guna meningkatkan hasil panen yang lebih optimal dan

memuaskan.

Tabel 3.11

Sarana Desa Legok

No SARANA JUMLAH

1. Olah Raga 4

2. Balai Pertemuan 1

3. Sumur desa 3

4. UKBM( Posyandu, Polindes) 7

5. Puskesmas 1

6. Kantor Desa 1

Page 53: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

41

D. Gambaran Umum tentang Pernikahan di Masyarakat Desa Legok

Seperti yang telah penulis jelaskan di atas bahwa para

penduduk desa Legok atau masyarakat sunda masih sangat kental

kepercayaan nya dengan adat istiadat dan tradisi-tradisi yang hidup

dan ada di desa mereka, khususnya dalam hal pernikahan. Bahkan

mereka mempunyai spesifikasi terhadap sebuah pernikahan, seperti

yang telah penulis uraikan pada bab sebelumnya, pernikahan dalam

adat sunda di bagi menjadi dua, diantaranya sebagai berikut :

1. Pernikahan Biasa

Pernikahan yang aturan dan tata caranya sesuai dengan

ketentuan yang berlaku di Negara ini

2. Pernikahan Diam-Diam

Pernikahan yang aturan dan tata caranya sesuai dengan adat

istiadat atau tradisi yang berlaku di daerah tersebut. Dalam

pernikahan ini terbagi menjadi beberapa bagian atau beberapa

macam jenis pernikahan atau perkawinan, yaitu :43

a. Kawin gantung

Kawin gantung adalah kawin yang ditangguhkan, baik

itu kawinnya yang ditangguhkan maupun cara bergaulnya.

Maksudnya adalah adanya kesepakatan dari kedua orang tua

dari dua orang anak kecil yang berlainan jenis (laki-laki dan

perempuan ) yang mana kedua orang tua tersebut mempunyai

43

Proyek Invetarisasi Dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah Jakarta, Upacara

Perkawinan Jawa Barat, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, (Jakarta , 1982), h., 64-69.

Page 54: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

42

rencana apabila dua orang anak kecil tersebut sudah dewasa,

akan diikat kedalam sebuah ikatan pernikahan. Kesepakatan

ini dilakukan ketika kedua anak tersebut masih kecil dan

belum mengerti akan arti dari sebuah ikatan pernikahan,

kesepakatan ini hanya dilaksanakan oleh kedua orang tua dari

anak kecil tersebut dan disaksikan oleh sanak saudara dari

kedua belah pihak yang diikuti oleh acara selamatan

sekedarnya saja, tanpa perlu dihadiri oleh petugas KUA.

b. Kawin ngarah gawe

Perkawinan yang dilakukan oleh anak perempuan

yang belum dewasa dan belum akil baligh dengan seorang

laki-laki yang dewasa, yang sesudah perkawinan

dilangsungkan pengantin wanita wajib mondok atau tinggal di

umah mertuanya. Karena pengantin perempuannya belum

balig, maka tidak dibolehkan adanya hubungan suami isteri

antara pengantin perempuan dan pengantin laki-laki. Tujuan

sebenarnya adalah sang mertua menjadikan sang menantu

sebagai tenaga pembantu (Ngarah Gawe) baik itu untuk

membantu di rumah ataupun di kebun. Tujuan awal dari

perkawinan ini adalah agar sang mertua mempunyai tenaga

pembantu baik untuk di rumah ataupun di kebun, tanpa harus

memberikan upah atau gaji kepada menantunya.

Page 55: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

43

c. Kawin Pendok (Keris)

Perkwinan yang dilakukan oleh orang yang sudah

beristeri. Maksudnya adalah seorang suami yang ingin

mempunyai isteri lagi tapi tak mau diketahui oleh isteri

pertamanya. Cara yang dilakukan agar tidak diketahui oleh

isteri pertamanya adalah laki-laki tersebut tidak datang sendiri

ke tempat calon istrinya dan melangsungkan akad nikah

bersama, melainkan mengutus orang lain sebagai wakilnya

yang wakilnya tersebut membawa sebuah pendok (keris)

milik dari laki-laki tersebut. Jadi yang melakukan ijab qabul

di depan penghulu atau KUA adalah sang wakil namun

dengan membawa pendok (keris) tersebut. Ini menandakan

bahwa dia hanya mewakili pernikahan tersebut. Ada 2 alasan

kenapa bisa terjadi perkawinan semacam ini. Yang pertama

karena mempelai pria menjaga martabatnya (gengsi) karena

harus menikah dengan wanita yang tidak selevel dengannya

atau tidak sederajat dengannya. Yang kedua menjaga agar

jangan sampai pernikahan tersebut diketahui oleh isteri,

keluarga, maupun orang banyak.

d. Kawin sembunyi

Perkawinan yang dilangsungkan oleh suami yang

sudah beristeri, namun ingin menikah lagi tanpa diketahui

oleh isteri sebelumnya, ini sama dengan kawin pendok (keris)

Page 56: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

44

hanya bedanya pengantin pria datang sendiri untuk

melangsungkan perkawinan tanpa harus diwakili.

e. Kawin dengan pria pendatang

Perkawinan yang dilangsungkan oleh orang tua sang

gadis kepada pria pendatang atau tamu dari daerah lain.

f. Ditarik kawin

Khusus untuk ditarik kawin ada 2 presepsi :

1) Ditarik kawin I

Perkawinan yang dilakukan karena dorongan

atau adanya desakan dari kedua orang tua calon

pengantin, khususnya orang tua pengantin wanita kepada

pengantin pria, karena mereka menganggap hubungan

yang terjalin sudah cukup lama namun belum juga

diresmikan, apabila sang pengantin pria belum siap atau

orang tuanya belum siap secara materi, maka orang tua

dari pengantin wanita siap menanggung semua beban

biaya pernikahan dan segala resikonya asalkan pernikahan

tersebut bisa segera dilangsungkan.

2) Ditarik Kawin II

Perkawinan yang dilangsungkan karena sudah

terjadi kehamilan sebelum menikah, akibat dari sudah

terlalu lama bergaul atu berhubungannya kedua pasangan

tapi belum juga menikah. Pernikahan ini diminta oleh

Page 57: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

45

orang tua perempuan kepada orang tua laki-laki sebagai

sebuah bentuk tanggung jawab. Perkawinan ini biasanya

dilakukan tanpa adanya resepsi atau berlangsung biasa-

biasa saja karena orang tua dari kedua pengantin malu.

g. Kawin kias

Menurut adat, perkawinan ini juga disebut kawin tamba

karunghal. Digunakan istilah kias karena itu merupakan kiasan agar

adiknya tidak kawin mendahului kakaknya.

h. Kawin panyela

Perkawinan yang mengunakan orang ketiga. Perkawinan ini

dilakukan oleh suami yang telah mentalak isterinya dengan talak

tiga, namun ingin rujuk kembali dengan isterinya, oleh karena itu

sang isteri harus menikah dulu dengan orang lain kemudian setelah

habis masa iddahnya orang tersebut harus menceraikan sang wanita,

agar dapat menikah lagi dengan suaminya , oleh karena itu orang

lain tersebut adalah orang suruhan suami. Untuk segala biaya

perkawinan orang suruhan tersebut yang menanggung atau yang

membayar akan tetapi orang suruhan tersebut mendapatkan upah

dari sang suami yang menyuruhnya , jadi setelah habis masa

iddahnya sang suami bisa langsung menikah lagi dengan mantan

isterinya.

Page 58: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

46

i. Kawin tua sama tua

Perkawinan yang dilakukan oleh duda yang sudah tua

dengan janda yang sudah tua pula.

j. Nyalindung ka gelung

Perkwinan Nyalindung Ka Gelung menurut bahasa

Indonesia adalah berlindung di (bawah) sanggul. Artinya

salah seorang suami yang menikahi isterinya, namun sang

isteri lebih kaya dan mempunyai kemampuan yang lebih dari

suaminya, oleh karena itu di pribahsakan berlindung di bawah

sanggul (isterinya).

k. Manggih kaya

Perkawinan ini adalah kebalikan dari Nyalindung Ka

Gelung, yaitu perkawinan antara laki-laki yang kaya dengan

perempuan yang miskin, nagi perkawinan ini juga tidak ada

syarat yang nyata, ini hanya pendapat di lingkungan hukum

yang berlaku disana, bila perkawinan yang seperti ini bisa di

sebut demikian.

l. Kawin turun ranjang

Maksudnya adalah perkawinan yang terjadi apabila

sang pengantin laki-laki menikah lagi dengan adik dari

mantan istri atau sebaliknya sang isteri menikah lagi dengan

adik mantan suaminya.

Page 59: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

47

m. Kawin naek karanjang

Ini merupakan kebalikan dari kawin turun ranjang,

yaitu perkawinan yang terjadi apabila sang pengantin laki-laki

menikah dengan kaka perempuan dari mantan isterinya

sebaliknya juga apabila sang pengantin wanita ingin menikahi

kakak mantan suaminya maka ini disebut kawin naek ranjang

Tidak hanya ada macam macam dalam spesifikasi dalam

pernikahan, namun ada juga beberapa upacara kebudayaan yang

mewarnai pernikahan kedua calon mempelai, rangkaian demi

rangkaian upacara adat ini harus dilakukan bagi kedua mempelai baik

dilakukan sebeluma ataupun dalam proses pernikahan mereka.

Berikut adalah tata caranya44

:

1. Nendeun omong .

Pembicaraan orang tua atau utusan pihak pria yang

berniat mempersunting seorang gadis yang akan di nikahinya.

2. Lamaran

Dilaksanakan orang tua calon pengantin beserta keluarga

dekat. Disertai tokoh masyarakat sebagai pemimpin acara disertai

dengan pemberian pengikat (cincin) tunangan yang diberikan oleh

calon suami kepada calon istrinya

44

Saadah Soepomo, Dkk, Pandangan Generasi Muda Terhadap Upacara Peekawinan Di

Kota Bandung, ( Jakarta, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan RI, 1998), h., 32-35.

Page 60: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

48

3. Seserahan. (3 – 7 hari sebelum pernikahan)

Calon pengantin pria membawa uang, pakaian, perabot

rumah tangga, perabot dapur, makanan, parcel-parcel dan lain-

lain.

4. Ngeyeuk Sereuh.

Dilakukan sebelum melakukan seserahan, diserahkan 3-7

hari sebelum pernikahan, apabila tidak dilakukan maka seserahan

dilaksanakan sesaat sebelum akad nikah.

5. Membuat lungkun

Dua lembar daun sirih bertangkai saling dihadapkan,

digulung menjadi satu memanjang, diikat dengan benang kanteh,

diikuti kedua orang tua dan para tamu yang hadir.

6. Saweran (Berebutan Uang Saweran)

Melambangkan berlomba dalam mencari rizki dan

disayang oleh keluarga.

7. Upacara Prosesi Pernikahan.

a. Penjemputan calon pengantin pria oleh utusan dari pihak

wanita.

b. Ngabaengken.

Ibu calon pengantin wanita menyambut dengan

pemberian kalung bunga melati kepada calon pengantin pria,

kemudian diapit oleh kedua orang tua calon pengantin wanita

untuk masuk menuju ke pelaminan.

Page 61: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

49

c. Akad Nikah.

Petugas KUA, para saksi, pengantin pria sudah berada

di tempat nikah. Kemudian orang tua mempelai wanita

menjemput pengantin wanita dari kamar, lalu didudukan di

sebelah kiri pengantin pria dan dikerudungi oleh tiung

panjang (Kerudung Panjang), yang berarti penyatuan dua

orang insan yang masih murni. Kemudian kerudung baru akan

dibuka saat kedua mempelai akan mentandatangani surat

nikah.

d. Sungkeman.

Kedua mempelai masing-masing memohon restu kepada

orang tua mereka.

e. Wejangan.

Dilakukan oleh ayah pengantin wanita atau keluarganya,

yang ditujukan sebagai wejangan bagi kedua mempelai tersebut.

f. Saweran

Kedua pengantin didudukan di kursi. Sambil penyaweran,

pantun sawer dinyanyikan, pantun berisi petuah utusan orang tua

pengantin wanita, kedua pengantin dipayungi payung besar diselingi

taburan beras kuning atau kunyit ke atas payung.

Setelah penulis menguraikan tata cara yang terjadi pada saat

pernikahan di desa tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa setiap

rangkaian prosesi acara pernikahan memiliki nilai tersendiri bagi

Page 62: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

50

kedua mempelai. Mulai dari do’a agar memperoleh rezeki yang

melimpah, memiliki keturunan yang soleh yang akan berguna bagi

orang tua dan bangsa, menjadi keluarga sakinah mawaddah dan

rahmah dan di rahmati dan di berkahi oleh Allah, yang semuanya

dilakukan dengan suka cita dan penuh dengan kekhidmatan dengan

harapan supaya apa yang telah mereka laksanakan tersebut dapat

terwujud dan menjadi suatau hal yang baik bagi kelangsungan

pernikahan mereka ke depannya dan agar nantinya mereka menjadi

keluarga yang sakinah mawaddah warrahmah.

Dari serangkaian upacara pernikahan yang telah penulis

uraikan di atas, dapat diambil beberapa nilai filosofis yang dapat kita

pelajari serta kita ambil hikmahnya diantaranya sebagai berikut:

1. Sungkeman dan wejangan

Ini dapat diartikan bahwa sang mempelai masih

menghormati jasa-jasa para kedua orang tua dari para mempelai

dan mengharapkan nasihat atau petuah yang dapat di contoh atau

di teladani oleh kedua mempelai untuk menjalani kehidupan

rumah tangga mereka.

2. Pembuatan lungkun

Ini dimaknai dengan maksud atau tujuan apabila kedua

mempelai di masa depannya dalam berumah tangga mempunyai

rezeki yang berlebih maka mereka dapat membantu keluarganya

atau membagi-bagikan kepada orang yang membutuhkan bantuan

Page 63: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

51

3. Lamaran.

Melambangkan kemantapan, keseriusan dan keabadian

dalam menjalankan kehidupa berumah tangga.

Semua prosesi yang dilakukan diatas, selain untuk

menghormati dan mentaati adat istiadat yang berlaku di desa legok

kabupaten tangerang, namun juga untuk mengaharapkan ridho dan

restu dari banyak orang dan Allah SWT, agar pernikahan mereka

dapat berjalan dengan baik dan menjadi keluarga sakinah, mawaddah

warrahmah.

Page 64: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

52

BAB IV

PERNIKAHAN MELANGKAHI KAKAK KANDUNG DI DESA LEGOK

A. Definisi Pernikahan Melangkahi Kakak Kandung

Pernikahan melangkahi kakak memiliki beberapa suku kata yang

masing-masingnya memiliki arti. Untuk mengartikan pernikahan melangkahi

kakak kandung, penulis menguraikan satu persatu dari suku kata tersebut.

Pertama, arti kata pernikahan, pernikahan memiliki asal kata nkah yaitu

perjanjian antara laki-laki dan perempuan untuk bersuami isteri dengan resmi.

Pada kata pernikahan, asal kata nikah ditambahi imbuhan per – an sehingga

menjadi kata pernikahan yang artinya hal (perbuatan) nikah.45

Kedua, arti melangkahi. Melangkahi memiliki arti asal kata langkah

yaitu gerakan kaki (ke depan, ke belakang, ke kiri, ke kanan). Pada kata

melangkahi asal kata langkah ditambahi dengan imbuhan me – I sehingga

menjadi kata melangkahi yang artinya melewati, melalui, menyalahi,

melanggar, mendahului (kawin, memperoleh sesuatu, dsb), melewatkan tidak

mengikutsertakan.46

Ketiga, arti kata kakak. Kakak artinya saudara tua (menurut silsilah),

panggilan kepada orang yang dianggap lebih tua, panggilan kepada suami.47

45

Tim penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan pengembangan bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), h., 614.

46

Tim penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan pengembangan bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), h., 494-495.

47

Tim penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan pengembangan bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), h., 378.

Page 65: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

53

Dari suku kata tersebut dapat penulis definisikan bahwa pernikahan

melangkahi kakak kandung yaitu perbuatan nikah yang mendahului saudara

yang lebih tua menurut silsilah. Maksudnya adalah pernikahan yang

dilakukan seseorang dengan mendahului kakak kandungnya

Dalam masyarakat sering terjadi penggunaan suatu adat istiadat di

suatu daerah-daerah, hal ini tidak terlepas dari pengaruh atau doktrin dari para

sesepuh atau orang yang dihormati didaerah tersebut, selain mereka sendiri

juga meyakini bahwa mereka memang patut untuk melaksankanan adat

istiadat tersebut. Di beberapa daerah di Indonesia ada sebagian masyarakat

yang mempunyai etnis atau budaya yang menandakan identitas budaya atau

suku mereka sendiri.

Kaitannya dengan pernikahan adalah bahwa budaya tersebut ikut

masuk kedalam pernikahan yang merupakan adat istiadat yang wajib

dilaksanakan oleh para pengikutnya atau para kerabatnya, ini ditunjukan agar

bertujuan untuk melestarikan adat istiadat dari kelompok mereka sendiri atau

budaya-budaya yang mereka yakini.48

Di dalam pernikahan masyarakat adat yang dikaitkan dengan

pengaruh hukum agama, ada tiga macam yang memungkinkan sah atau

tidaknya suatu pernikahan tersebut antara lain sebagai berikut :

1. Di dalam penikahan masyarakat adat, hukum perkawinan atau

pernikahan islam menjadi penentu untuk sah atau tidaknya suatu

48

Imam Sudiyat, Hukum Adat : Sketsa Asas (Yogyakarta:Liberty Yogyakarta, 1981) cet.

2, h., 107

Page 66: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

54

pernikahan, bahkan menolak segala hal yang berhubungan dengan

ketentuan hukum adat, termasuk didalamnya upcara-upacara nikah.

2. Suatu perkawinan atau pernikahan dapat dianggap sah apabila dalam

akad nikahnya sudah dilakukan menurut hukum islam. Walaupun

sebelumnya atau sedudahnya tetap dilakukan upacara adat.

3. Suatu perkawinan atau pernikahan belum diangap sah apabila perayaan

upacara perkawinan secara adat belum dilakukan walaupun sebelumnya

sudah dilakukan akad nikah secara islam. Hal seperti ini sering terjadi di

daerah pamingir (Lampung), Tapanuli, dan Minangkabau.49

B. Melangkahi Dilihat Dari Sudut Pandang Adat dan Hukum Islam

1. Sudut Pandang Adat

Dalam adat sunda di kenal dengan suatu istilah “ngarunghal”

(mendahului)50

. Dalam adat dikenal dengan istilah pernkahan yang

mendahului kakak kandung dari pihak perempuan ataupun pihak kakak

kandung dari pihak laki-laki, artinya suatu pernikahan yang tak di izinkan

apabila sang kakak kandung belum melangsungkan pernikahan maka

darin itu hukum adat yang berlaku ketika sang adik hendak menikah dan

sang kakak belum menikah maka pernikahan sang adik tidak boleh

dilakukan terlebih dahulu atau di tunda sampai sang kakak menikah

terebih dahulu.

49

Surojo Wigbjadipuro, Pengantar Dan Asas-Asas Hukum Adat, ( Jakarta :

Gunung Agung ,1982), cet.4, h., 33

50

Sri Saadah Soepomo, Dkk, Pandangan Generasi Muda Terhadap Upacara

Perkawinan Di Kota Bandung, (Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

RI,1998) , h., 32-35

Page 67: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

55

Pada masyarakat sunda khususnya di Desa Legok, pernikahan

seperti sangat dilarang karena para masyarakat di Desa ini sangat

percaya bahwa apabila ada sang kakak perempuan yang belum menikah

dan dilangkahi pernikahannya oleh sang adik , maka niscaya kehidupan

kakak perempuan tersebut kedepannya tidak akan baik dan bagus.

Terutama dalam hal jodoh dan juga sang kakak atau keluarga yang

dilangkahi akan mengalami dampak kesialan, kesusahan, atau akibat

yang tidak baik lagi bagi keluarganya terutama bagi sang kakak tersebut,

belum lagi kelakuan sang kakak yang stress karena dilangkahi dan

mengecewakan orang tua karena lama dalam mendapatkan jodoh dan

karena emosi dilangkahi oleh adiknya yang mau mendahuluinya

menikah, hal ini juga dapat berlaku bagi kakak laki-laki yang dilangkahi

oleh adik nya51

.

Hal ini didasari karena adanya pantangan turun temurun (pamali)

dari para pendahulu keluarga bahwa seorang adik dilarang keras untuk

menikah sebelum kakak wanitanya menikah. Bahkan karena kerasnya

larangan ini apabila memang sudah sangat darurat (mendesak) sang adik

harus menikah (hamil di luar nikah atau ada hal yang lainnya) maka sang

adik wajib memberikan uang pelangkah kepada kakak wanita atau laki-

laki yang akan dilangkahi (uang pelangkah).52

51

Dana Sutisna, Tokoh Masyarakat Desa Legok, Interview Pribadi, Legok 15

Mei 2015.

52

Dana Sutisna, Tokoh Masyarakat Desa Legok, Interview Pribadi, Legok 15

Mei 2015.

Page 68: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

56

Dalam hal ini, kedudukan uang pelangkah menjadi sangat penting

karena secara tidak langsung itu sudah menjadi kewajiban bagi seorang

adik untuk memberikan pelangkah, baik berupa uang ataupun barang.

Namun akan berubah menjadi buruk apabila sang adik tidak dapat

memberikan uang pelangkah kepada kakanya, karena keterbatasan dan

lainnya. Namun apabila pelangkahnya dapat diberikan maka pernikahan

dapat dilangsungkan namun apabila pelangkah yang diminta tidak dapat

dipenuhi akan terjadi penundaan bahkan batalnya pernikahan tersebut

walaupun sudah mempersiapkan untuk acara pernikahan seperti surat

undangan, tenda hajatan dan lain-lain, karena yang dilangkahi belum

mendapatkan apa yang dia minta sebagai pelangkah.

Karena adanya hal tersebut dikhawatirkan akan menimbulkan

dampak buruk kepada calon pengantin, yang seharusnya mereka sudah

menikah namun harus tertunda karena tidak sanggup untukn memenuhi

syarat pelangkah yang di berika oleh kakaknya. Yang akhirnya

membawa dampak buruk, seperti perzinahan ataupun gangguan kejiwaan

dan permusuhan yang kan timbul akibat keinginannya tertunda atau tidak

terpenuhi (tidak jadi).53

Jadi menurut adat, pernikahan melangkahi kakak kandung sangat

dilanggar karena :

53

Dana Sutisna, Tokoh Masyarakat Desa Legok, Interview Pribadi, Legok 15

Mei 2015.

Page 69: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

57

a. Melanggar aturan adat yang sudah berlaku selama ratusan tahun

yang lalu dan sudah menjadi kebiasaan di masyarakat

b. Melanggar aturan keluarga yang sudah ada secara turun temurun

(pamali)

c. Adanya dampak yang akan terjadi kepada sang kakak apabila sang

adik tetap melakukan pernikahan (selain menyakiti perasaan sang

kakak, hal tersebut juga dapat mengangu kejiwaan sang kakak)

d. Dikucilkannya sang adik oleh masyarakat, karena tidak mau

menuggu kakaknya menikah terlebih dahulu dan kakaknya pun akan

membencinya dan tidak menganggapnya sebagai saudara karena

sudah mengecewakan sang kakak.

2. Menurut Hukum Islam

Islam merupakan agama yang fleksibel dan dinamis, cocok untuk

semua kalangan, untuk semua waktu dan kondisi. Islam juga sebenarnya

mengatur tentang kehidupan bermasyarakat. Mengenai masyarakat,

dalam fiqih tidak detail membahas tentang cara bermasyarakat. Namun

itulah fungsi manusia diberikan akal supaya dapat berfikir penyelesaian

bermasyarakat dengan cara yang islami. Hukum islam juga dapat

ditetapkan untuk kesejahteraan umat, baik secara perorangan maupun

secara bermasyarakat.54

Seperti halnya mengenai pernikahan melangkahi kakak kandung

ini, di dalam fiqih tidak membahas mengenai pernikahan melangkahi

54

Abdul Rahman Ghozali, Fiqih Munakahat, h., 13.

Page 70: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

58

kakak kandung. Maka manusialah yang dituntut untuk berfikir cara

penyelesaiannya seperti apakah yang islami dan tidak bertentangan

dengan apa yang sudah diyakini di tengah-tengah masyrakat. Karena

sesuatu yang sudah diyakini oleh masyarakat mempunyai basis sosial

yang reltif kuat, keyakinan tersebut dipatuhi oleh warga secara

sukarela.55

Fiqih memang tidak menjelaskan mengenai pernikahan

melangkahi kakak kandung, pernikahan melangkahi kakak kandung

(ngarungal) hanya dijelaskan di dalam salah satu adat di Indonesia.

Karena di dalam fiqih tidak dijelaskan sebagai penghalang pernikahan,

maka islam menganjurkan orang menyegerakan berkeluarga.56

Sebagaimana telah diisyaratkan oleh firman Allah sebagai berikut:

Artinya: dan kawinkanlah orang-orang yang sediriandiantara

kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari

hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba

sahayamu yang perempuan. jika mereka miskin Allah

akan memampukan mereka dengan kaurnia-Nya. dan

Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha mengetahui

(QS. An-Nur: 32)

Melihat dari ayat diatas, dapat penulis simpulkan bahwa

pernikahan tidak boleh dihalang-halangi kecuali dengan alasan-alasan

55

Soerjono Soekanto, Hukum Adat Indonesia, h., 340.

56

Abdul Rahman Ghozali, Fiqih Munakahat , h., 15.

Page 71: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

59

yang mendasar kepada fiqih, meskipun demikian, pada dasarnya adat

yang sudah memenuhi syarat dapat diterima secara prinsip.57

Bahkan di

dalam fiqih menyebutkan bahwa “adat itu dapat menjadi dasar hukum”.

Ulama sepakat dalam menerima adat. Adat yang dalam perbuatan

itu terdapat unsur manfaat dan tidak ada unsur mudharatnya atau unsur

manfaatnya lebih banyak dibanding mudharatnya serta adat yang pada

prinsipnya secara subtansial mengandung unsur maslahat, namun di

dalam pelaksanaanya tidak dianggap baik oleh islam. Adat dalam bentuk

itu dikelompokan kepada adat atau urf yang shahih.58

Melihat dari segi penilaian baik dan buruknya, adat atau urf

terbagi menjadi 2 macam, yaitu urf sahih dan urf fasid. Urf sahih ialah

sesuatu yang telah saling dikenal oleh manusia dan tidak bertentangan

dengan dalil syara’, juga tidak menghalalkan yang haram dan juga tidak

membatalkan yang wajib.59

Sedangkan urf fasid yaitu apa yang saling

dikenal orang, tapi berlainan dari syariat islam, atau menghalalkan yang

haram, atau mebatalkan yang wajib.60

Ulama yang mengamalkan adat sebagai dalil hukum menetapkan

4 syarat dalam pengamalannya:61

57

Amir Syarifuddin, Garis-Garis Besar Ushul Fiqih, (Jakarta: Kencana, 2012,), h., 74.

58

Amir Syarifuddin, Ushul Fiqih, (Jakarta: Kencana, 2009,), h., 395.

59

Abdul wahhab khallaf, Kaidah-Kaidah Hukum Islam: Ilmu Ushul Fiqh, Penerjemah:

Noer Iskandar Al-Barsany, Moh. Tolchan Mansoer, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), h.,

131. 60

Abdul wahhab khallaf, Ilmu Ushul Fikih, Penerjemah: Halimuddin, (Jakarta: PT Rineka

Cipta, 2005), h., 105.

61

Amir Syarifuddin, Garis-Garis Besar Ushul Fiqih, h.,74.

Page 72: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

60

a. Adat itu bernilai maslahat.

b. Adat itu berlaku umum dan merata dikalangan orang-orang yang

berada dalam lingkungan tertentu.

c. Adat itu berlaku sebelum kasus yang di tetapkan hukumnya.

d. Adat itu tidak bertentangan dengan nash.62

C. Faktor penyebab pernikahan melangkahi kakak kandung, macam

macam uang pelangkahnya dan dampak pernikahan melangkahi kakak

kandung

1. Faktor penyebab terjadinya pernikahan melangkahi kakak kandung

di desa legok

Di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor internal dan faktor

eksternal yang pertama adalah faktor internal yang mana kondisi kesiapan

sang adik yang akan melangkahi kakak kandung nya yang belum menikah

dimana dia sudah mendapatkan jodoh dan sudah sangggup secara batin

dan lahir untuk melakukan pernikahan. di banding sang kakak yang belum

siap menikah dan belum mendapatkan jodohnya. 63

Yang kedua yaitu

faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar atau masyarakat dan

lingkungan yang mana lingkungan ini sangat memberikan pengaruh yang

besar yang mana apabila kita bergaul dengan orang pergaulan nya salah

62

Nasrun Haroen, Ushul Fiqh 1 (Jakarta: Logos,1996), h.,144.

63

Muhammad Idrus, Pelaku Pernikahan Melangkahi Kakak Kandung, Interview Pribadi,

Legok, 22 April 2016.

Page 73: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

61

maka kita akan terbawa kedalamnya yang mana pada jaman sekarang ini

sudah sangat lumrah yang namanya hamil diluar nikah yang mana bias

menyebabkan sang kakak akan dilangkahi oleh adiknya yang hamil

terlebih dahulu dibanding dirinya.64

Faktor ini juga bisa mempengaruhi banyaknya pernikahan

melangkahi kakak kandung, namun di desa legok penulis yang sudah

meneliti tentang kasus pernikahan melangkahii kakak kandung di desa

legok faktor yang menyebabakan sang adik melakukan pernikahan

melangkahi kakak kandung (ngsrunghal) yaitu:65

a. Kesiapan sang adik untuk melakukan pernikahan.

b. Sang adik sudah merasa mendapatkan jodoh yang pas.

c. Sang adik sudah memiliki penghasilan yang cukup untuk menafkahi

istrinya.66

d. Sang adik takut terjadi hal hal yang tidak diinginkan seperti fitnah

masyarakat dan kebablasan / hamil diluar nikah.67

e. Sang adik takut dosa apabila berpacaran terlalu lama sehingga

memutuskan untuk menikah.

64

Semua Para Pelaku Pernikahan Melangkahi Kakak Kandung, Interview Pribadi, Desa

Legok.

65

Semua Para Pelaku Pernikahan Melangkahi Kakak Kandung, Interview Pribadi, Desa

Legok.

66

Muhammad Luqman, Pelaku Pernikahan Melangkahi Kakak Kandung, Interview

Pribadi , Legok, 22 april 2016.

67

Muhammad Idrus, Pelaku Pernikahan Melangkahi Kakak Kandung, Interview Pribadi,

Legok, 22 april 2016.

Page 74: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

62

f. Sang adik ingin menjaga kehormatan orang tuanya dan orang tua

pacarnya.

g. Di paksa menikah melangkahi kakaknya karena terlalu sering

berpacaran.68

2. Tentang Uang Pelangkah Jenisnya Dan Berapakah Nominalnya

a. Jenis uang pealangkah

Berbicara tentang uang pelangkah tentu berkaitan dengan

nominal nya dan macam-macamnya yang mana sangat sakral dan

harus di penuhi apabila sang adik ingin melangkahi kakak nya yang

belum menikah yang mana apabila sang adik tidak mampu untuk

memenuhinya maka sang adik itu tidak diperbolehkan melakukan

pernikahan dan ditunda sebelum permintaan sang kakak itu dipenuhi,

namun ada juga sang kakak yang baik hati dan legowo menerima sang

adik melangkahinya walaupun sang kakak tersebut tidak meminta uang

pelangkahnya namun untuk menjaga silaturahmi agar tetap terjaga

sang adik tetap harus memberikan semampunya walaupun kakak nya

tidak memintanya.

Tentang macam macamnya penulis melakukan wawancara

dengan para perlaku pernikahan melangkahi kakak kandung, tokoh

masyarakat desa legok dan tokoh agama desa legok yang mana mereka

68

Ibu N, Pelaku Pernikahan Melangkahi Kakak Kandung, Interview Pribadi, Legok, 24

april 2016.

Page 75: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

63

menjelaskan tentang macam-macam uang perlangkah tersebut, macam-

macamnya yaitu:69

1) Pakaian satu stel (kemeja dan celana panjang).

2) Perlengkapan alat sholat .

3) Barang berharga yang diminta sang kakak, bisa berupa uang tunai,

alat-alat elektronik, perhiasan seperti kalung, anting, cincin emas.

4) Sesuai permintaan sang kakak. Yang mana ini sesuai permintaan

sang kakak entah dia mau meminta motor atau hal-hal yang dia

inginkan, ini merupakan abstrak karena permintaan sang kakak

setiap orang berbeda beda ada yang meminta agar berumah tangga

yang sesuai agama dan rukun namun ada juga yang meminta hal

yang tak masuk akal seperti keris sukarno atau hal-hal yang sulit

didapatkan.

Namun penulis menanyakan kepada mereka yang

diwawancarai apakah ada kemudahan atau keringanan apabila sang

adik tidak mampu membayar uang pelangkah tersebut karena terlalu

susah dicari dan terlalu tinggi dan mahal nilai barang nya? Tentu ada

keringanan apabila sang adik tidak mampu memenuhi permintaan sang

kakak yaitu dengan negosisasi antara kakak dan adik.

Namun apabila sang kakak masih tidak mau memberikan

keringanan juga maka orang tua lah yang berperan agar sang kakak

69

Semua Para Pelaku Pernikahan Melangkahi Kakak Kandung, Interview Pribadi, Desa

Legok

Page 76: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

64

sedikit lebih berbelas kasih kepada sang adik karena dia sedang

mengumpulkan biaya untuk menikah maka jangan diberatkan oleh

permintaaan yang mahal atau yang lainnya sehingga sang kakak

mengubah permintaanya. 70

b. Nominal uang pelanglahnya

Untuk nominal uang yang yang rata-rata diberikan dan

dijaddikan patokan terkecil di desa legok untuk uang pelangkah yaitu

uang tunai sebesar 100 ribu beserta baju satu stel itu untuk kakak

kandung laki-laki namun untuk kaka perempuan untuk uang

pelangahnya paling sedikit adalah 500 ribu rupiah beserta pakaian

namun karena melangkahi kakak perempuan merupakan hal yang tidak

dibolehkan di masyarakat dan sanagat sacral ada yang sampai

menunda pernikahannya dan menungu dang kakak perempuan

menikah terlebih dahulu.71

Dan untuk nominal maksimalnya tidak ada batasan berapa

nominalnya dan apa jenis yang diiginkan nya selama sang adik masih

sanggup memenuhi permintaan dari sang kakak dan tidak berlebihan

dan dalam batas yang wajar.

3. Dampak pernikahan melangkahi kakak kandung

Dampak yang terjadi ketika adik melakukan pernikahan

melangkahi kakak kandung tentu sagat berpengaruh kepada sang kakak

70

Dana Sutisna, Tokoh Masyarakat Desa Legok, Interview Pribadi, Legok 15

Mei 2015.

71

Semua Pelaku Pernikahan Melangkahi Kakak Kandung, Interview Pribadi, Di

Desa Legok

Page 77: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

65

dari dampak psikologis sampai dampak sosiologis, untuk dampak

psikologis karena sang kakak yang dilangkahi tentu akan merasa malu

karena tidak laku dan kalah oleh sang adik yang mendapatkan jodoh yang

lebih dulu dari adiknya, dampak psikolog yang dirasakan yaitu sang kakak

akan merasakan depresi dan malu karena merasa dirinya tidak laku dan

merasa dirinya jelek karena adiknya lebih dahulu menikah, belum lagi

mitos yang berkembang di masyarakat bahwa yang dilangkahi akan

mengalami jauh jodoh atau tidak laku laku walaupun nanti menikah pasti

akan menikah di waktu yang lama karena sudah dilangkahi pernikahannya

dan akan mengalami kesialan dalam percintaanya dan dampak

sosiologisnya adalah sang kakak akan medapatkan cemoohan dan ledekan

dari teman-temannya karena tidak laku-laku dan dilangkahi karena itu

merupakan perbuatan yang tabu dan merupakan tindakan tidak sopan

karena melangkahi kakak kandung dan belum lagi masyarakat ditempat

dia tinggali akan menggangap dia akan jauh jodohnya dan akan

membicarakan nya sebagai kakak yang kalah dengan adiknya dalam hal

jodoh.

Page 78: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

66

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan seluruh penjelasan yang telah dijelaskan pada bab bab

sebelumnya, pada akhirnya penulis dapat menarik kesimpulan beberapa hal

tentang masalah tradisi pembayaran uang pelangkah (uang garunghal)

diantara adalah:

1. Tradisi adat uang pelangkah ini sudah merupakan hal yang biasa yang

terjadi di masyarakat desa legok. Maksudnya adalah masyarakat dapat

menerima dengan baik tradisi seperti ini. Namun dengan berjalannya

waktu dan berkembangnya zaman, ada juga masyarakat yang tidak

setuju dengan tradisi seperti ini. Untuk mereka yang setuju dengan

diadakannya tradisi pembayaran uang pelangkah ini adalah bertujuan

untuk menghormati sang kakak yang belum menikah, dan sebagai syarat

untuk melangkahi kakak yang belum menikah karena sang kakak tidak

akan memberikan izin adiknya untuk melangkahinya apabila sang kakak

tidak dipenuhi permintaannya (uang pelangkah). Karena apabila ini tidak

diberikan maka sang kakak akan mendapatkan jodoh dalam waktu yang

lama dan akan mendapatkan kesialan, namun untuk yang tidak setuju

dengan tradisi seperti ini mereka beranggapan semua ini hanya akan

memberatkan kondisi sang adik yang mana disini sedang banyak

pengeluaran dan ditambah lagi dengan diharuskannya adanya uang

Page 79: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

67

pelangkah ini maka tentu saja ini akan memperburuk kondisi sang adik,

apalagi jika sang adik tidak dapat memnuhi permintaannya maka sang

adik harus menunda pernikahannya ini akan membuat sang adik depresi

dan stress, bahkan bisa sampai nekat dengan melakukan kawin lari dan

berzinah.

2. Uang pelangkah (uang pangrunghal) biasanya diberikan oleh sang adik

yang akan melakukan perkawinan dengan melangkahi kakak

kandungnya. Dan untuk waktu pemberiannya biasanya sebelum sang

adik melakukan perkawinan, seminggu sebelumnya namun apabila

sebelum satu minggu itu sang adik sudah sanggup memberikan uang

pelangkahnya itu lebih baik asalkan tidak setelah menikah.

3. Bentuk uang pelangkah itu tidak saja dalam bentuk uang tunai bisa

berupa benda berharga seperti: emas, perhiasan, jam tangan, dan ada juga

yang berbentuk benda sehari-hari seperti handphone, motor, mobil,

kulkas, tv dan lain-lain sesuai dengan permintaan sang kakak dan

kesepakatan kedua belah pihak. Namun untuk kedudukan uang

pelangkah ini memang tidak ada anjurannya dalam hukum islam dimana

apabila sang adik ingin menikah melangkahi kakaknya harus

memberikan uang pelangkah.

4. Dalam pembahsan sebelumnya penulis sudah membahas tentang

beberapa faktor sang adik melakukan pernikahan melangkahi kakak

kandung yaitu:

Page 80: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

68

a. Sang adik merasa sudah siap secara ekonomi dan merasa sudah siap

lahir batinnya.

b. Sang adik sudah merasa mendapatkan jodoh yang tepat.

c. Sang adik takut akan terjerumus kedalam perzinahan dan takut

kepada dosa Allah.

d. Sang adik sudah ingin melakukan hubungan intim.

e. Apabila adiknya perempuan sudah datang laki-laki yang mapan yang

akan melamarnya.

5. Untuk dampak yang ditimbulkan apabila sang adik akan melakukan

perkawinan melangkahi kakak kandung yaitu:

a. Sang kakak kandung akan depresi karena sang adik berani

melangkahi perkawinannya.

b. Sang kakak akan mendapakan ejekan, cemoohan, dari teman-

temannya karena perkawinannya sudah dilangkahi.

c. Sang kakak akan mendapatkan jodoh dalam waktu yang lama dan

kesialan dalam hidupnya.

d. Sang kakak akan menjalani hidupnya dengan pesimis karena sang

adik sudah berani melangkahi dirinya yang belum menikah.

e. Akan terjadi konflik antara kakak dan adik.

f. Akan adanya keretakan di dalam keluarga karena sang adik sudah

melangkahi kakaknya.

Page 81: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

69

Di dalam hukum islam, Allah tidak pernah melarang umatnya untuk

melakukan perkawinan akan tetapi malah menganjurkan disegerakan

perkawinannya apabila sudah siap fisik dan batinnya.

Pada dasarnya tradisi pembayaran uang pelangkah ini hanyalah

sebuah adat istiadat (urf) yang sudah ada dan dikenal oleh masyarakat.

Namun karena sudah berlangsung dari dahulu dan turun temurun sehingga

masyarakat menjadikannya sebuah hukum (adat) di daerah mereka. Namun

itu semua tidak bisa mempengaruhi sah atau tidaknya suatu perkawinan.

Sejalan dengan tokoh adat dan tokoh ulama mengungkapkan bahwa uang

pelangkah itu boleh saja diberlakukan dengan dasar kaidah “Al-A’dah

Adawah” akan tetapi hal tersebut tidak menjadi keharusan.

B. Saran

Melihat penjelasan dari penelitian yang penulis lakukan diatas, penulis

ingin menyampaikan saran-saran kepada kita semua agar menjadi masyarakat

dan umat yang lebih baik. Karena mengenai pernikahan ini adalah sesuatu

yang serius dan tidak hanya melibatkan dua orang saja, akan tetapi

melibatkan dua keluarga yang akan dipersatukan. Oleh karena itu, penulis

akan memberikan beberapa saran sesuai dengan apa yang telah penulis teliti :

1. Hendaklah orang yang akan menikah, konsultasikan terlebih dahulu

kepada ahli Hukum Keluarga atau Ustadz – Ustadz yang mengerti

mengenai hal yang harus dilakukan dan hal yang harus ditinggalkan

ketika akan menikah.

Page 82: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

70

2. Seseorang yang sudah ingin menikah akan tetapi memiliki kaka yang

belum menikah, hendaklah meminta izin terlebih dahulu kepada

kakaknya agar tidak terjadi kesalahpahaman ataupun konflik dalam

keluarga. Karena saling menghormati dan menghargai dalam keluarga itu

sangat penting.

3. Seorang adik yang akan menikah dan memenuhi persyaratan untuk

menikah, janganlah dibebani dengan sesuatu hal yang memberatkan

pernikahannya dan jangan dihalangi baik itu oleh kakaknya atau yang

lainnya. Karena hal itu hanya akan menimbulkan kemudharatan yang

lebih besar.

4. Hendaklah kepada ahli-ahli hukum keluarga maupun Ustadz-Ustadz yang

mengrti mengenai pernikahan, untuk memberikan pembelajaran-

pembelajaran kepada masyarakat mengenai pernikahan agar masyarakat

tidak hanya mengacu kepada sesuatu hal yang sudah ada seperti halnya

adat istiadat, akan tetaapi agar masyarakat berpikir lebih luas dan

modern, dan melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang, baik itu sudut

pandang adat, sudut pandang hokum positif maupun sudut pandang

agama.

Page 83: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

Daftar Pustaka

Abidin, Slamet dan H. Aminuddin. Fiqh Munakahat. Bandung: CV. Pustaka

Setia, 1999.

Ahmadi, Fahmi Muhamamad Dan Jaenal Aripin. Metode Penelitian Hukum

Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.

Arikuntp, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.

Renika Cipta, 1992.

Aulia, Nuansa. Kompilasi Hukum Islam: Hukum Perkawinan, Hukum

Kewarisan,Hukum Perwakafan. Bandung: Tim Redaksi Nuansa Aulia,

2008.

Ayyub, Hasan. Fiqih Keluarga. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2006.

Dally, H. Penouh. Pernikahan Dalam Islam. Jakarta: Bulan Bintang, 1998.

Dep Dikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1994.

Direktorat Pembinaan Badan Peradilan Agama Departemen Agama. kompilasi

Hukum Islam di Indonesia. Jakarta: Direktorat Pembinaan Badan Peradilan

Agama, 1992.

Ghazaly, Abdul Rahman. Fiqh Munakahat. Jakarta: Kencana, 2006.

Hadikusuma, Hilman Hukum Perkawinan Di Indonesia Menurut Hukum Adat,

Perundang-Undangan, Agama, Ttp: Mandar Maju.

Page 84: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

Haroen, Nasrun. Ushul Fiqh 1.Jakarta: Logos, 1996.

Hasan, M. Ali. Pedoman Hidup Berumah Tangga dalam Islam. Jakarta: Siraja,

2003.

Idris, Abdul Fatah dan Abu Ahmad. Fikih Islam Lengkap. Jakarta: PT Rineka

Cipta.2004.

Interview Pribadi dengan bapak Dana Sutisna. Tokoh Masyarakat Desa Legok,

Legok 15 Mei 2016.

Interview Pribadi dengan Muhammad Idrus. Pelaku Pernikahan Melangkahi

Kakak Kandung, Legok, 22 april 2016.

Interview Pribadi dengan Muhammad Luqman. Pelaku Pernikahan Melangkahi

Kakak Kandung, Legok, 22 april 2016.

Interview Pribadi dengan Ibu N. Pelaku Pernikahan Melangkahi Kakak Kandung,

Legok, 24 april 2016.

Interview Pribadi dengan Eka Nurhadiyat. Sekertaris Desa Legok. Legok, 13 Mei

2016.

Jaziri, Abdurrahman. Kitab Fiqh Al-Mazhab Al-Arba’ah. Mishr: tp,t.th.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Artikel diakses pada Mei 2016 dari

http://www.kamusKbbi.web.id/arti-kata-melangkahi-kamus-bahasa

indonesia-Kbbi.html.

Khallaf, Abdul wahhab. Ilmu Ushul Fikih. Penerjemah Halimuddin. Jakarta: PT

Rineka Cipta, 2005.

Page 85: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

______________. Kaidah-Kaidah Hukum Islam: Ilmu Ushul Fiqh, Penerjemah:

Noer Iskandar Al-Barsany, Moh. Tolchan Mansoer, (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2002.

Kompilasi Hukum Islam. Hukum Perkawinan. Bab IV Rukun Dan Syarat

Perkawian Bagian Ke Satu Pasal 14.

Marzuki, Peter Mahmud. Penelitian Hukum. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2008.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2004.

Monografi Desa Legok Tahun 2015.

Mukhtar, Kamal. Asas-asas Hukum Islam Tentang Perkawinan. Jakarta: Bulan

Bintang, 1993.

Nur, Djama’an, Fiqih Munakahat. Semarang: Dina Utama Semarang, 1993.

Proyek Invetarisasi Dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah Jakarta. Upacara

Perkawinan Jawa Barat. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.

Jakarta, 1982.

Pusat Peningkatan dan Jaminan Mutu (PPJM) Fakultas Syariah Dan Hukum,

Pedoman Penulisan Skripsi, (Jakarta: Pusat Peningkatan Jaminan Mutu

(PPJM) Fakultas Syariah Dan Hukum, 2012.

Rafiq ,Ahmad, Hukum Islam di Indonesia. (Jakarta: Rajawali Press, 1998), h., 71.

Sabiq, Sayyid. Fikih Sunnah. Bandung: Al Maarif, 1994.

Page 86: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

Semua Para Pelaku Pernikahan Melangkahi Kakak Kandung, Interview Pribadi,

Desa Legok.

Soekanto, Soerjono. Hukum Adat Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2003.

Soepomo, Saadah, Dkk. Pandangan Generasi Muda Terhadap Upacara

Peekawinan Di Kota Bandung. Jakarta.Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan RI, 1998.

Soerojo, Wignjodipoero. Pengantar Dan Asas-Asas Hukum Adat. Jakarta: CV.

Masagung, 1994.

Sudiyat, Imam. Hukum Adat : Sketsa Asas. Yogyakarta:Liberty Yogyakarta,

1981.

Sunggono, Bambang. Metodologi Penelitian Hukum. Jakarta: PT Raja Grapindo

Persada, 2007.

Syarifuddin, Amir. Garis-Garis Besar Ushul Fiqih. Jakarta: Kencana, 2012.

______________. Hukum Perkawinan Islam Di Indonesia. Jakarta Kencana,

2007.

______________. Ushul Fiqih. Jakarta: Kencana, 2009.

.

Tim penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan pengembangan bahasa. Kamus Besar

Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1998.

Wigbjadipuro, Surojo. Pengantar Dan Asas-Asas Hukum Adat. Jakarta : Gunung

Agung, 1982.

Page 87: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

Yaswirman. Hukum Keluarga Karakteristik Dan Prospek Doktrin Islam Dan Adat

Dalam Masyarakat Matrilineal Minangkabau. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2011.

Zain, Muhammad dkk. Membangun Keluarga Humanis. Jakarta: Graha Cipta,

2005.

Page 88: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup
Page 89: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup
Page 90: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup
Page 91: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup
Page 92: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup
Page 93: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup
Page 94: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup
Page 95: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

HASIL WAWANCARA

Nama : Muhammad idrus

Tempat : Di Rumah Bapak Idrus

Waktu : Jumat, 22 April 2016

Pukul : 19:00 WIB

………………………………………………………………………………………….

1. Bagaimana pendapat bapak mengenai perkawinan melangkahi kakak

kandung?

Perkawinan melangkahi kakak kandung adalah perkawinan yang dilakukan

dengan melangkahi kakak kandung yang belum menikah , dan menurut saya

itu kurang baik karena itu melanggar adat yang berlaku

2. Menurut bapak bagaimana perkawinan melangkahi kakak kandung itu

boleh tidak menurut undang-undang dan hukum islam?

Perkawinan melangkahi kakak kandung itu sah-sah saja, karena tidak ada

undang- undang dan ayat Al-Qur’an dan Hadis yang melarang tentang

pernikahan tersebut

3. Apa faktor yang menyebabkan bapak melakukan pernikahan

melangkahi kakak kandung?

Untuk faktor yang menyebabkan saya melakukan pernikahan melangkahi

kakak kandung yaitu karena sudah mendapatkan jododh yang pas dan sudah

Page 96: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

siap untuk berumah tangga yang sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad

SAW, dan takut akan dosa apabila saya terlalu lama berpacaran.

4. Apa saja macam –macam jenis uang pelangkah itu?

Untuk macam-macam uang pelangkah itu bukan saja berupa uang tunai tapi

ada juga yang lainnya seperti : baju pakaian satu stel dengan celananya, bisa

juga berupa perlengkapan shalat, handphone, dan lain-lain sesuai dengan

permintaan sang kakak yang akan dilangkahi

5. Apakah yang terjadi apabila bapak tidak mau membayar uang

pelangkah kepada kakak kandung bapak?

Sebenarnya jangan sampai hal ini terjadi karena akan mengakibatkan hal-hal

yang sangat buruk apabila uang pelangkah itu tidak di bayarkan, seperti akan

adanya permusuhan yang terjadi antara kakak dan adik dan sang kakak akan

lama mendapatkan jodoh, yang pastinya sang kakak akan menggangap sang

adik tidak ada dan akan menimbulkan konflik yang serius selama itu belum

dibayarkan

6. Apakah yang terjadi apabila anda tidak sanggup memenuhi uang

pelangkah yang diminta oleh sang kakak?

Mungkin apabila saya tidak sanggup memenuhi permintaan dari sang kakak

(uang pelangkah) saya akan melakukan musyawarah dengan kakak kandung

saya dan memberitahukan bahwa saya tidak mampu membayar atau

memenuhi uang pelangkah tersebut dan meminta keringanan uang

pelangkahnya.

Page 97: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

7. Apakah ada solusi yang diberikaan orang tua apabila sang kakak

meminta uang pelangkah yang sangat besar dan sang adik tidak mampu

memberikan uang pelangkah sebesar itu?

Untuk solusinya pasti orang tua pasti akan memberikan solusi apabila sang

kakak kandung tetap mau permintaannya di penuhi tanpa adanya keringanan

yang diminta sang adik, maka disinilah orang tua akan menasihati sang kakak

agar lebih memudahkan dan memberikan keringanan dari permintaanya

tersebut karena bagaimana pun sang adik adalah adik kandungnya sendiri

maka berikanlah rasa kasihan mu kepada sang adik yang mau menikah

terlebih dahulu

8. Apa yang bapak berikan (uang pelangkah) kepada sang kakak, ketika

bapak ingin melakukan pernikahan melangkahi kakak kandung ?

berapakah jumlah nya?

Kalo saya sih memberikan uang sebesar 500 ribu rupiah dan memberikan baju

kemeja 1stel dengan celana nya. Sebenarnya kakak kandung saya tidak

meminta uang pelangkah kepada saya dia hanya meminta saya berumah

tangga yang benar, namun saya merasa tidak enak dan saya berikan saja yang

saya mampu

9. Adakah perbedaan antara uang pelangkah yang diberikan apabila

bapak melangkahi kakak kandung laki-laki atau kakak kandung

perempuan ?

Page 98: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

Mungkin untuk perbedaan antara jumlah uang pelangkah antara kakak

perempuan dan laki-laki pasti akan ada perbedaanya karena perempuan lebih

dominan menggunakan perasaan dibanding logika sehingga mereka akan

lebih mempercayai mitos yang berkembang di masyarakat seperti jauh jodoh

atau akan jadi perawan tua karena sang adik menikah lebih dahulu sehingga

menyebabkan muncul lah permintaan uang pelangkah yang lebih besar

dibanding kakak laki-laki

10. Apakah akibat yang terjadi ketika bapak melakukan pernikahan

melangkahi kakak kandung kepada sang kakak ?

Untuk akibatnya apabila sang kakak tidak menerima pernikahan sang adik

maka akan terjadi kesenjangan sosial dan konflik antara kakak dan adik yang

berkepanjangan dan akan merasa dirinya jelek dan tidak laku karena

dilangkahi oleh sang adik yang menikah lebih dahulu dibanding kakak nya

dan teman-teman nya pun akan mencemooh dirinya yang dilangakahi belum

lagi mitos yang beredar yang mana akan susahnya sang kakak mendapatkan

jodoh dan akan mendapatkan kesialan, tetapi beda dengan sang kakak yang

legowo dan ikhlas menerima maka sang kakak akan menerima pernikhan

adiknya yang lebih dahulu karena jodoh itu sudah di atur sama Allah dan

mungkin saya belum waktunya mendapatkan jodoh seperti adik saya

11. Menurut bapak pernikahan kakak kandung itu baik tidak menurut

adat? Apakah itu melanggar adat ?

Page 99: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

Menurut saya memang pernikahan melangkahi kakak kandung itu tidak baik

dan melanggar adat dan merupakan hal yang tabu di masyarakat karena

melanggar adat yang berlaku yang mana seharusnya sang kakak lah yang

menikah terlebih dahulu, namun apabila al-qur’an dan hadis tidak ada yang

mengaturnya maka saya tidak terlalu mempercayai hal tersebut

Peneliti Narasumber

Muhamad ilman Muhammad idrus

Legok 22 April 2016

Page 100: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

HASIL WAWANCARA

Nama : Jaro Dana Sutisna

Tempat : Di Rumah bapak Jaro Dana Sutisna

Waktu : Minggu, 15 Mei 2016

Pukul : 14:00 WIB

………………………………………………………………………………………….

1. Menurut bapak apa itu pernikahan melangkahi kakak kandung

itu?

Pernikahan melangkahi itu adalah pernikahan yang dilakukan oleh

sang adik kandung dengan melangkahi kakak kandungnya yang belum

menikah (ngarunghal) kalau kata orang sunda mah

2. Apa sajakah jenis dan macam- macam uang pelangkah yang

diberikan ketika pernikahan melangkahi kakak kandung?

Kalau tentang jenis-jenis uang pelangkah itu sebenarnya tergantung

permintaan dari sang kakak kandung yang memintanya, namun pada

umumnya yang diminta dari sang kakak adalah : uang tunai, emas,

pakaian stelan seperti baju kemeja, kaos, celana levis atau bahan,

pakaian sholat seperti sarung, sajadah dan kokoh, bisa juga handphone

dan barang-barang elektronik lainnya seperti kipas angin, televisi,

radio dan yang lain-lain. namun kembali lagi kepada sang kakak

Page 101: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

kandung maunya minta uang pelangkah berbentuk apa dan berapa

nominalnya

3. Kapan uang pelangkah itu diberikan ketikah ada seseorang ingin

melakukan pernikahan melangkahi kakak kandung?

Tentang pemberian uang pelangkah itu diberikan nya rata-rata

seminggu sebelum akad pernikahan dilakukan untuk lebih menghibur

kondisi sang kakak yang dilangkahi karena kondisi sang kakak apabila

sudah mendekati pernikahan akan semakin tidak stabil dan semakin

kacau

4. Adakah perbedaan jumlah uang pelangkah antara kakak

kandung laki laki dan kakak kandung perempuan?

Untuk perbedaan jumlah pasti ada perbedaan antara kakak laki-laki

yang dilangkahin dan kakak perempuan yang dilangkahi karena kakak

perempuan lebih dominan memakai perasaan disbanding kakak laki-

laki yang mengedepankan logika, karena pola fikir inilah adanya

perbedaan tentang jumlah uang pelangkahnya belum lagi tentang

mitos yang berkembang dimasyarakat bahwa apabila dilangkahi maka

akan mendapatkan kesialan dan jauh jodohnya dalam artian akan

mendapatkan jodoh dalam waktu yang lama

Page 102: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

5. Berapakah jumlah uang pelangkah yang dibayarkan ketika kita

melangkahi kakak kandung perempuan atau kakak kandung laki

laki?

Untuk jumlah uang pelangkahnya ketika kita hendak melangkahi

kakak kandung laki-laki untuk nominal minimalnya adalah 500 ribu

untuk kakak kandung laki-laki namun untuk kakak kandung

perempuan mungkin lebih mahal karena belum pernah ada adik laki-

laki yang melangkahi kakak kandung perempuan dan untuk nominal

maksimalnya adalah tergantung permintaan sang kakak

6. Bagaimana kedudukan uang pelangkah menurut bapak? Apakah

itu memberatkan bagi sang mempelai suami isteri yang ingin

menikah?

Untuk kedudukan uang pelangkah menurut saya itu sangat penting

sebagai pelangkah sang kakak yang dilangkahi pernikahannya dan

tidak terlalu memberatkan karena merupakan tradisi yang sudah turun

temurun yang dilakukan di desa legok dan apabila memberatkan bisa

dimusyawarahkan agar nominalnya dikurangi dan agar lebih

terjangkau karena sang adik juga sedang banyak pengeluaran yang

dikeluarkan dalam pernikahan

7. Apakah dampak dan akibat apabila uang pelangkah itu tidak

dibayarkan?

Page 103: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

Untuk dampaknya sangat buruk karena apabila uang pelangkah tidak

dibayarkan maka akan terjadi konflik antara kakak dan adik yang

mana sang kakak akan merasa tidak dihargai dengan tidak

dibayarkannya uang pelangkah tersebut dan masyarakat juga akan

memandang sang adik ini sudah kurang ajar karena sudah tidak

menghargai adat yang sudah ada turun temurun di masyarakat dan

sudah tidak menghargai kakaknya sendiri dan juga akan

mengakibatkan akibat yang buruk yang mana apabila uang tersebut

tidak dibayarkan maka sang kakak akan mengalami kesialan dalam

hidupnya dan akan sulit mendapatkan jodoh

8. Bagaimana menurut bapak apabila terjadi pernikahan

melangkahi kakak kandung apakah hal tersebut melanggar adat

yang berlaku di masyarakat?

Untuk pernikahan melangkahi kakak kandung tentu melanggar adat

yang berlaku di masyarakat dan pernikahan seperti ini merupakan hal

yang tabu yang terjadi di masyarakat dan merupakan kejadian yang

langka karena seharusnya yang menikah terlebih dahulu adalah

kakaknya dari pada adiknya pada umum nya

9. Bagaimana masyarakat di desa legok memandang tentang

pernikahan melangkahi kakak kandung?

Kalau masyarakat memandang tentang pernikahan melangkahi kakak

kandung merupakan pernikahan yang tidak baik karena sudah

Page 104: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

mendahului kakak kandungnya belum menikah dan merupakan hal

yang tabu yang mana seharusnya sang adik harus mengalah karena

sang kakak belum mendapatkan jodoh dan belum siap menikah

10. Menurut bapak atau ibu pernikahan melangkahi kakak kandung

itu baik tidak menurut adat yang berlaku di masyarakat?

Menurut saya pernikahan melangkahi kakak kandung itu tidak baik

karena sudah merupakan hal yang tabu di masyarakat dan melanggar

adat yang berlaku di masyarakat

Legok ,15 Mei 2016

Peneliti, Tokoh Masyarakat

Muhamad ilman Jaro Dana Sutisna

Page 105: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

HASIL WAWANCARA

Nama : M. Luqman hakim

Tempat : Di Rumah Bapak M. Luqman

Waktu : Jumat, 22 April 2016

Pukul : 14:00 WIB

………………………………………………………………………………………….

1. Bagaimana pendapat bapak mengenai perkawinan melangkahi kakak

kandung?

Perkawinan melangkahi kakak kandung adalah perkawinan yang dilakukan

dengan melangkahi kakak kandung yang belum menikah , dan menurut saya

itu kurang baik

2. Menurut bapak bagaimana perkawinan melangkahi kakak kandung itu

boleh tidak menurut undang-undang dan hukum islam?

Perkawinan melangkahi kakak kandung itu sah-sah saja, karena tidak ada

undang- undang dan hukum islam yang melarang tentang pernikahan tersebut

3. Apa faktor yang menyebabkan bapak melakukan pernikahan

melangkahi kakak kandung?

Untuk faktor yang menyebabkan saya melakukan pernikahan melangkahi

kakak kandung yaitu karena sudah mendapatkan jododh yang pas dan sudah

siap untuk berumah tangga yang sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW

Page 106: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

4. Apa saja macam –macam jenis uang pelangkah itu?

Untuk macam-macam uang pelangkah itu bukan saja berupa uang tunai tapi

ada juga yang lainnya seperti : baju pakaian satu stel dengan celananya, bisa

juga berupa perlengkapan shalat, mobil, handphone, rumah, motor dan lain-

lain sesuai dengan permintaan sang kakak yang akan dilangkahi

5. Apakah yang terjadi apabila bapak tidak mau membayar uang

pelangkah kepada kakak kandung bapak?

Sebenarnya jangan sampai hal ini terjadi karena akan mengakibatkan hal-hal

yang sangat buruk apabila uang pelangkah itu tidak di bayarkan, seperti akan

adanya permusuhan yang terjadi antara kakak dan adik dan sang kakak akan

lama mendapatkan jodoh , cemoohan dari teman-teman dan keluarga, dan

tidak akan terjadi perkawinan nya karena pihak keluarga akan menghalagi

sang adik yang ingin menikah terlebih dahulu karena tidak menghargai kakak

kandung nya

6. Apakah yang terjadi apabila anda tidak sanggup memenuhi uang

pelangkah yang diminta oleh sang kakak?

Mungkin apabila saya tidak sanggup memenuhi permintaan dari sang kakak

(uang pelangkah) saya akan melakukan negosiasi dengan kakak kandung saya

dan memberitahukan bahwa saya tidak mampu membayar atau memenuhi

uang pelangkah tersebut dan meminta keringanan dari permintaanya

Page 107: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

7. Apakah ada solusi yang diberikaan orang tua apabila sang kakak

meminta uang pelangkah yang sangat besar dan sang adik tidak mampu

memberikan uang pelangkah sebesar itu?

Untuk solusinya pasti orang tua akan memberikan solusi apabila sang kakak

kandung tetap mau permintaannya di penuhi tanpa adanya keringanan yang

diminta sang adik, maka disinilah orang tua akan menasihati sang kakak agar

lebih memudahkan dan memberikan keringanan dari permintaanya tersebut

karena bagaimana pun sang adik adalah adik kandungnya sendiri maka

berikanlah rasa kasihan mu kepada sang adik yang mau menikah terlebih

dahulu

8. Apa yang bapak berikan (uang pelangkah) kepada sang kakak, ketika

bapak ingin melakukan pernikahan melangkahi kakak kandung ?

berapakah jumlah nya?

Kalo saya sih memberikan uang sebesar 500 ribu rupiah dan memberikan baju

kemeja 1stel dengan celana nya. Sebenarnya kakak kandung saya tidak

meminta uang pelangkah kepada saya dia hanya meminta saya berumah

tangga yang benar, namun saya merasa tidak enak dan saya berikan saja yang

saya mampu

Page 108: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

9. Adakah perbedaan antara uang pelangkah yang diberikan apabila

bapak melangkahi kakak kandung laki-laki atau kakak kandung

perempuan ?

Mungkin untuk perbedaan antara jumlah uang pelangkah antara kakak

perempuan dan laki-laki pasti akan ada perbedaanya karena perempuan lebih

dominan menggunakan perasaan dibanding logika sehingga mereka akan

lebih mempercayai mitos yang berkembang di masyarakat seperti jauh jodoh

atau akan jadi perawan tua karena sang adik menikah lebih dahulu sehingga

menyebabkan muncul lah permintaan uang pelangkah yang lebih besar

disbanding kakak laki-laki

10. Apakah akibat yang terjadi ketika bapak melakukan pernikahan

melangkahi kakak kandung kepada sang kakak ?

Untuk akibatnya apabila sang kakak tidak menerima pernikahan sang adik

maka akan terjadi kesenjangan sosial dan konflik antara kakak dan adik yang

berkepanjangan dan akan merasa dirinya jelek dan tidak laku karena

dilangkahi oleh sang adik yang menikah lebih dahulu dibanding kakak nya

dan teman-teman nya pun akan mencemooh dirinya yang dilangakahi, tetapi

beda dengan sang kakak yang legowo dan ikhlas menerima maka sang kakak

akan menerima pernikhan adiknya yang lebih dahulu karena jodoh itu sudah

di atur sama Allah dan mungkin saya belum waktunya mendapatkan jodoh

seperti adik saya

Page 109: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

11. Menurut bapak pernikahan kakak kandung itu baik tidak menurut

adat? Apakah itu melanggar adat ?

Menurut saya memang pernikahan melangkahi kakak kandung itu tidak baik

dan melanggar adat dan merupakan hal yang tabu di masyarakat karena

melanggar adat yang berlaku yang mana seharusnya sang kakak lah yang

menikah terlebih dahulu

Legok 22 April 2016

Peneliti Narasumber

Muhamad ilman Muhammad luqman hakim

Page 110: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

HASIL WAWANCARA

Nama : Ustdz Ahmad Alauzy

Tempat : Di Rumah Bapak Ustdz Alauzy

Waktu : Sabtu, 5 Maret 2016

Pukul : 13:00 WIB

………………………………………………………………………………………….

1. Menurut bapak apa itu pernikahan melangkahi kakak kandung

itu?

Pernikahan melangkahi itu adalah pernikahan yang dilakukan oleh

sang adik kandung dengan melangkahi kakak kandungnya yang belum

menikah (ngarunghal) orang kampung disini biasa menyebutnya

2. Apa sajakah jenis dan macam- macam uang pelangkah yang

diberikan ketika pernikahan melangkahi kakak kandung?

Kalau tentang jenis-jenis uang pelangkah itu sebenarnya tergantung

permintaan dari sang kakak kandung yang memintanya, namun pada

umumnya yang diminta dari sang kakak adalah : uang tunai, emas,

pakaian stelan seperti baju kemeja, kaos, celana levis atau bahan,

pakaian sholat seperti sarung, sajadah dan kokoh, dan yang lain-lain.

namun kembali lagi kepada sang kakak kandung maunya minta uang

pelangkah berbentuk apa dan berapa nominalnya

Page 111: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

3. Kapan uang pelangkah itu diberikan ketikah ada seseorang ingin

melakukan pernikahan melangkahi kakak kandung?

Tentang pemberian uang pelangkah itu diberikan nya rata-rata

seminggu sebelum akad pernikahan dilakukan namun apabila uang

pelangkahnya sudah siap walaupun sebelum satu minggu bisa di

bayarkan kepada sang kakak walaupun belum satu minggu menjelang

pernikahan

4. Adakah perbedaan jumlah uang pelangkah antara kakak kandung

laki laki dan kakak kandung perempuan?

Untuk perbedaan jumlah pasti ada perbedaan antara kakak laki-laki

yang dilangkahi dan kakak perempuan yang dilangkahi karena kakak

perempuan lebih mengedepankan perasaan dan perempuan paling

tidak suka pernikahannya dilangkahi apalagi oleh adiknya laki-laki

seakan-akan dia merasa tidak di hargai dan juga pamali kalau orang

disini bilang mah

5. Berapakah jumlah uang pelangkah yang dibayarkan ketika kita

melangkahi kakak kandung perempuan atau kakak kandung laki

laki?

Untuk jumlah uang pelangkahnya ketika kita hendak melangkahi

kakak kandung laki-laki untuk nominal minimalnya adalah 500 ribu

untuk kakak kandung laki-laki namun untuk kakak kandung

Page 112: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

perempuan mungkin lebih mahal karena belum pernah ada adik laki-

laki yang melangkahi kakak kandung perempuan dan untuk nominal

maksimalnya adalah tergantung permintaan sang kakak, namun itu

juga apabila sang adik sanggup memenuhinya

6. Bagaimana kedudukan uang pelangkah menurut hukum islam?

Apakah itu memberatkan bagi sang mempelai suami isteri yang

ingin menikah?

Untuk kedudukan uang pelangkah menurut hukum islam memang

tidak ada yang mengatur tentang uang pelangkah maupun hadis yang

menjelaskan tentang uang pelangkah namun karena adat di desa ini

memakai uang pelangkah maka harus diberikan nya uang pelangkah

tersebut karena didalam uang pelangkah itu banyak terdapat manfaat

yaitu untuk menghibur sang kakak yang dilangkahi pernikahannya dan

boleh saja selama masih dalam konteks batas yang wajar dan tidak

memberatkan pihak adik

7. Bagaimana kaidah fiqih memandang tentang uang pelangkah ?

kaidah apa yang dipakai ?

Kalau tentang kaidah fiqih yang dipakai untuk memandang tentang

uang pelangkah ini maka kita akan memakai kaidah al adatul

muhakkamah dan al adatul iddarah yang mana didalam kaidahnya adat

itu bisa di jadikan suatau hukum asalkan tidak bertentangan dengan

Page 113: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

Al-Qu’an dan Hadis dan didalamnya terdapat banyak manfaatnya

dibanding mudharatnya

8. Apakah dampak dan akibat apabila uang pelangkah itu tidak

dibayarkan?

Untuk dampaknya sangat tidak baik dikarenakan akan adanya

perpecahan persaudaraan yang terjadi antara adik dan kakak dan akan

adanya konflik sosial yang timbul karena uang pelangkah ini tidak

dibayarkan dan menganggap sang adik tidak memiliki sifat yang baik

karena sudah kurang ajar dan tidak sopan kepada sang kakak

9. Bagaimana menurut bapak apabila terjadi pernikahan melangkahi

kakak kandung apakah hal tersebut melanggar adat yang berlaku

di masyarakat?

Untuk pernikahan melangkahi kakak kandung tentu melanggar adat

yang berlaku di masyarakat dan pernikahan seperti ini merupakan hal

yang tabu yang terjadi di masyarakat dan merupakan kejadian yang

langka karena seharusnya yang menikah terlebih dahulu adalah

kakaknya dari pada adiknya pada umum nya, namun apabila sang adik

ingin mendahuluinya karena takut dosa dan merasa takut akan azab

Allah maka syariat lah yang didahulukan dibanding adat yang berlaku

10. Bagaimana masyarakat di desa legok memandang tentang

pernikahan melangkahi kakak kandung?

Page 114: TRADISI PEMBAYARAN UANG PELANGKAH DALAM ...sahabatku teman kelas Administrasi Keperdataan Islam angkatan 2011 Iskandar selaku ketua kelas, Jali, Anas, Ainul, Debi, ... Makhluk hidup

Kalau masyarakat memandang tentang pernikahan melangkahi kakak

kandung merupakan pernikahan yang tidak baik karena sudah

mendahului kakak kandungnya belum menikah dan merupakan hal

yang tabu yang mana seharusnya sang adik harus mengalah karena

sang kakak belum mendapatkan jodoh dan belum siap menikah

11. Menurut bapak atau ibu pernikahan melangkahi kakak kandung

itu baik tidak menurut adat yang berlaku di masyarakat?

Menurut saya pernikahan melangkahi kakak kandung itu tidak baik

karena sudah merupakan hal yang tabu di masyarakat dan melanggar

adat yang berlaku di masyarakat

Legok 5 Maret 2016

Peneliti Narasumber

Muhamad Ilman Ustdz. A. Alauzy