tradisi manyonduti dalam adat perkawinan...

17
i TRADISI MANYONDUTI DALAM ADAT PERKAWINAN MASYARAKAT BATAK PERSPEKTIF TOKOH ELIT SKRIPSI Oleh: Paisal Fahmi Harahap NIM 07210019 JURUSAN AL-AHWAL AL-SYAKHSIYYAH FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2012

Upload: dinhtram

Post on 25-Aug-2019

254 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: TRADISI MANYONDUTI DALAM ADAT PERKAWINAN …etheses.uin-malang.ac.id/1955/1/07210019_Pendahuluan.pdfi tradisi manyonduti dalam adat perkawinan masyarakat batak perspektif tokoh elit

i

TRADISI MANYONDUTI DALAM ADAT PERKAWINAN MASYARAKAT

BATAK PERSPEKTIF TOKOH ELIT

SKRIPSI

Oleh:

Paisal Fahmi Harahap

NIM 07210019

JURUSAN AL-AHWAL AL-SYAKHSIYYAH

FAKULTAS SYARI’AH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

2012

Page 2: TRADISI MANYONDUTI DALAM ADAT PERKAWINAN …etheses.uin-malang.ac.id/1955/1/07210019_Pendahuluan.pdfi tradisi manyonduti dalam adat perkawinan masyarakat batak perspektif tokoh elit

ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Demi Allah SWT,

dengan kesadaran dan penuh rasa tanggung jawab terhadap pengembangan keilmuan,

peneliti menyatakan bahwa skripsi dengan judul:

TRADISI MANYONDUTI DALAM ADAT PERKAWINAN MASYARAKAT

BATAK PERSPEKTIF TOKOH ELIT

Benar-benar merupakan karya ilmiah yang disusun sendiri, bukan duplikat atau

memindah data milik orang lain. Jika dikemudian hari terbukti bahwa skripsi ini ada

kesamaan baik isi, logika maupun datanya secara keseluruhan, maka skripsi dengan

gelar sarjana yang diperoleh secara otomatis batal demi hukum.

Malang, 20 Maret 2012

Peneliti,

Paisal Fahmi Harahap

NIM 07210019

Page 3: TRADISI MANYONDUTI DALAM ADAT PERKAWINAN …etheses.uin-malang.ac.id/1955/1/07210019_Pendahuluan.pdfi tradisi manyonduti dalam adat perkawinan masyarakat batak perspektif tokoh elit

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

Setelah membaca, mengamati kembali berbagai data yang ada didalamnya, dan

mengoreksi, maka skripsi saudara Paisal Fahmi Harahap, NIM 07210019, mahasiswa

Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah Fakultas Syari‟ah Universitas Islam Negeri

Maulana Malik Ibrahim Malang, dengan judul:

TRADISI MANYONDUTI DALAM ADAT PERKAWINAN MASYARAKAT

BATAK PERSPEKTIF TOKOH ELIT

Telah dianggap memenuhi syarat-syarat ilmiah untuk disetujui dan diajukan pada

sidang Majelis Penguji Skripsi.

Mengetahui Malang, 20 Maret 2012

Ketua Jurusan Pembimbing,

Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah,

Dr. Zaenul Mahmudi, M.A. Dr. H. M. Fauzan Zenrif, M.Ag.

NIP 19730603 199903 1 001 NIP 1961111 820000 3 101

Page 4: TRADISI MANYONDUTI DALAM ADAT PERKAWINAN …etheses.uin-malang.ac.id/1955/1/07210019_Pendahuluan.pdfi tradisi manyonduti dalam adat perkawinan masyarakat batak perspektif tokoh elit

iv

PENGESAHAN SKRIPSI

Dewan penguji skripsi saudara Paisal Fahmi Harahap, NIM 07210019, mahasiswa

jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah Fakultas Syari‟ah Universitas Islam Negeri

Maulana Malik Ibrahim Malang, tahun 2007, dengan judul:

TRADISI MANYONDUTI DALAM ADAT PERKAWINAN MASYARAKAT

BATAK PERSPEKTIF TOKOH ELIT

Telah dinyatakan lulus dengan nilai B+ (Sangat Baik)

Dengan Penguji:

1. Dr. H. Roibin, M.H.I (______________________)

NIP 19681218 199903 1 002 (Penguji Utama)

2. Ahmad Izzuddin, M.H.I (______________________)

NIP 19791012 200801 1 010 (Ketua)

3. Dr. H. M. Fauzan Zenrif, M.Ag. (______________________)

NIP 1961111 820000 3 101 (Sekretaris)

Malang, 2 April 2012

Dekan,

Dr. Hj. Tutik Hamidah, M.Ag.

NIP 19590423 198603 2 003

Page 5: TRADISI MANYONDUTI DALAM ADAT PERKAWINAN …etheses.uin-malang.ac.id/1955/1/07210019_Pendahuluan.pdfi tradisi manyonduti dalam adat perkawinan masyarakat batak perspektif tokoh elit

v

KEMENTERIAN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

FAKULTAS SYARI’AH

Terakreditasi “A” SK BAN-PT Depdiknas nomor: 013/BAN-PT/Ak-X/SI/VI/2007

Jl. Gajayana No. 50 Malang 0341 65144 Telp. 559399, Faksimile 559399

BUKTI KONSULTASI

Nama Mahasiswa : Paisal Fahmi Harahap

NIM : 07210019

Fakultas/Jurusan : Syari‟ah/Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah

Pembimbing : Dr. H. M. Fauzan Zenrif, M.Ag.

Judul skripsi :Tradisi Manyonduti Dalam Adat Perkawinan Masyarakat

Batak Perspektif Tokoh Elit

NO TANGGAL MATERI KONSULTASI TANDA TANGAN

PEMBIMBING

1. 16 Juni 2011 Konsultasi Proposal Skripsi 1…………

2. 22 Juni 2011 ACC Proposal Skripsi 2…………

3. 20 Desember 2011 Konsultasi Bab I dan II 3…………

4. 20 Februari 2012 Konsultasi Bab III dan IV 4…………

5. 23 Februari 2012 Menyerahkan Revisi Bab I dan

II

5………...

6. 29 Februari 2012 Menyerahkan Revisi Bab III,

IV

6…………

7. 17 Maret 2012 Konsultasi Bab I-IV 7………...

8. 20 Maret 2012 ACC Keseluruhan 8…………

Malang, 20 Maret 2012

Mengetahui

Ketua Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah,

Dr. Zaenul Mahmudi, M.A.

NIP 19730603 199903 1 001

Page 6: TRADISI MANYONDUTI DALAM ADAT PERKAWINAN …etheses.uin-malang.ac.id/1955/1/07210019_Pendahuluan.pdfi tradisi manyonduti dalam adat perkawinan masyarakat batak perspektif tokoh elit

vi

MOTTO

Artinya :

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-

isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram

kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya

pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang

berfikir.”

QS. Ar- Ruum: 21

Page 7: TRADISI MANYONDUTI DALAM ADAT PERKAWINAN …etheses.uin-malang.ac.id/1955/1/07210019_Pendahuluan.pdfi tradisi manyonduti dalam adat perkawinan masyarakat batak perspektif tokoh elit

vii

PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan dan kebanggaan hati

Kupersembahkan dan kuhadiahkan skripsi ini kepada orang-orang yang telah

memberi arti dalam perjalanan hidupku:

- Ayah dan Ibuku tercinta (Bapak Sarmadan Harahap dan Ibu Masdewani

Dalimunthe) yang telah mendidik dan membesarkan aku dengan ikhlas,sabar,dan

kasih sayang yang tiada dapat aku membalasnya kecuali dengan baktiku padamu

.dan selalu mengutamakan kepentingan dan kebutuhan anaknya daripada

kepentingan sendiri.dari beliau aku tau akan arti kehidupan,dari beliau pula aku

selalu mendapatkan semangat dan jiwa agar tidak mudah putus asa dan pantang

menyerah dalam kehidupan maupun dalam menggapai cita-cita.Semua takkan kami

balas selama hidup kami,kecuali do’a yang selalu terucap dalam bibirku”Ampunilah

semua dosa mereka berdua,terimalah semua amal baiknya,berilah umur panjang

agar selalu dijalanmMU,rizki yang halal dan barokah serta lindungilah mereka

selalu didunia dan akhirat.Amin.

- Saudara/iQ tercinta, yang jauh di mata namun tetap dekat dihati yang selalu

memberi aku motifasi, terimakasih atas do’a dan bantuannya baik secara materi dan

fikiran

dan semangat untuk keberhasilanku dalam menggapai cita-cita dan juga kasih

sayang yang takkan kulupa walau mungkin kadang kita bertangkar karena beda

pendapat menunjukkan bahwa Dunia memang penuh warna,, terimakasih atas do’a

dan bantuannya baik secara materi dan fikiran. Semoga kalian selalu dalam

lindungan Allah dan bahagia dunia akhirat dan tercapai apa yang dicitacitakan.

-Buat teman-temanku yang ada di malang baik orang jawa,Madura

using,batak,ambon,dayak, dll, dan yang tak bisa disebutkan satu persatu, Shadiiqun

fil bukaa wal huzni wa adh adhuhki,,,,

Dan pada akhirnya ……

Kupersembahkan karya sederhana ini Untuk segala ketulusan kalian semua

Semoga apa yang telah menjadi harapan kan jadi kenyataan

Amien .....

Page 8: TRADISI MANYONDUTI DALAM ADAT PERKAWINAN …etheses.uin-malang.ac.id/1955/1/07210019_Pendahuluan.pdfi tradisi manyonduti dalam adat perkawinan masyarakat batak perspektif tokoh elit

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Alhamdulillah wa Syukrulillaah, senantiasa kita panjatkan ke hadirat Gusti

Rabbul „Izzati Allaah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat kepada

semua hamba-Nya, sehingga saat ini kita masih mendapatkan ketetapan iman dan

Islam

Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Agung Muhammad

SAW, pembawa rahmat bagi makhluk sekalian alam, keluarga, sahabat dan para

tabi‟in serta kepada kita umatnya, semoga kita mendapat pertolongan ( syafaat al-

‘uzhmaa) di hari akhir nanti. amin.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, tentulah tidak lepas dari bantuan berbagai

pihak oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Imam Suprayogo selaku Rektor Universitas Islam Negeri

(UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.

2. Ibu Dr. Hj. Tutik Hamidah, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syari‟ah

3. Dr. Zaenul Mahmudi, M.A.Selaku Ketua Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah.

4. Dr. H. M. Fauzan Zenrif, M.Ag. Selaku pembimbing skripsi yang telah

memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi dalam menyelesaikan penulisan

skripsi ini.

5. Drs. Fadhil SJ.Selaku Dosen Wali.

6. Segenap Dosen dan Staf Fakultas Syari‟ah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

yang telah membantu dan mendukung kelancaran dan kesuksesan dalam

penyusunan skripsi ini.

Page 9: TRADISI MANYONDUTI DALAM ADAT PERKAWINAN …etheses.uin-malang.ac.id/1955/1/07210019_Pendahuluan.pdfi tradisi manyonduti dalam adat perkawinan masyarakat batak perspektif tokoh elit

ix

7. Ayah dan Ibu, yang segala ketabahan dan kesabarannya memberikan pendidikan

kepada penulis dengan segala pengorbanan baik materi maupun immaterial demi

kesuksesan penulisan tentunya. Semoga Allah membalas semua amal kebaikan

mereka dengan balasan yang lebih dari yang mereka berikan.

8. Forum Komunitas Mahasiswa Muslim Sumatera Utara (FKMM SUMUT) Malang.

9. Semua teman Dongsah (Dongan Sahuta FC): bang Ucok, Idham Fabregas, Rijal,

Andri Manjuluk, Andri Helem, Arifin Sukho , Mardin Bandar Bursa Top Daulay,

Asuwan pargiri-giri bursa, Shoiger, Beb Muha, Nafdan panggaron, Dani

Parbutcut ketika di tendang bang ustadz, nak Angga, batakpla‟ nade Gunawan,

valdes Tebas, Armadi ikan laga, Azi, Kaka Yoli, Madhon parangin-angin, Hasan

darah tinggi, Mughni bom-bom, Ige pareman malang, dan lain-lain khususnya

Omey.

10. Teman satu angkatan satu Fakultas Syari‟ah, Al- Ahwal al Syakhshiyyah 2007.

11. Serta seluruh pihak yang telah berperan dalam penyelesaian skripsi ini, yang tidak

bisa penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skiripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan baik dari segi bahasa, isi, maupun analisisnya sehingga kritik dan

saran yang konstruktif sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Semoga karya ilmiah yang berbenyuk skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi

kita semua, terutama bagi diri penulis sendiri. Amin ya Rabbal ‘Alamin...

Malang, 14 Maret 2012

Penulis

Page 10: TRADISI MANYONDUTI DALAM ADAT PERKAWINAN …etheses.uin-malang.ac.id/1955/1/07210019_Pendahuluan.pdfi tradisi manyonduti dalam adat perkawinan masyarakat batak perspektif tokoh elit

x

TRANSLITERASI

A. Konsonan

Dl ض Tidak dilambangkan ا

Th ط B ب

Dh ظ T ت

(koma menghadap ke atas) „ ع Ts ث

Gh غ J ج

F ف H ح

Q ق Kh خ

K ك D د

L ل Dz ذ

M م R ر

N ن Z ز

W و S س

H هـــ Sy ش

Y ي Sh ص

Hamzah (ء) yang sering dilambangkan dengan alif, apabila terletak di awal

kata maka dalam transliterasinya mengengikuti vokalnya, tidak dilambangkan,

namun apabila terletak di tengah atau akhir kata maka dilambangkan dengan

tanda koma diatas („), berbalik dengan koma („), untuk pengganti lambang “ع”.

Page 11: TRADISI MANYONDUTI DALAM ADAT PERKAWINAN …etheses.uin-malang.ac.id/1955/1/07210019_Pendahuluan.pdfi tradisi manyonduti dalam adat perkawinan masyarakat batak perspektif tokoh elit

xi

B. Vokal, panjang dan diftong

Setiap penulisan bahasa Arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis

dengan “a”, kasrah dengan “i”, dlommah dengan “u”, sedangkan bacaan panjang

masing-masing ditulis dengan cara berikut:

Vokal (a) panjang = â misalnya قال menjadi qâla

Vokal (i) panjang = î misalnya قيل menjadi qîla

Vokal (u) panjang = û misalnya دون menjadi dûna

Khusus untuk bacaan ya‟ nisbat, maka tidak boleh digantikan dengan “î”,

melainkan tetapa ditulis dengan “iy” agar dapat menggambarkan ya‟ nisbat

diakhirnya. Begitu juga untuk suara diftong, wawu dan ya‟ setelah fathah ditulis

dengan “aw” dan “ay”. Perhatikan contoh berikut:

Diftong (aw) = ـــو misalnya قول menjadi qawlun.

Diftong (ay) = ــيــــ misalnya خير menjadi khayrun.

C. Ta’ marbûthah (ة)

Ta’ marbûthah ditransliterasikan dengan “t”, jika berada ditengah-tengah

kalimat, akan tetapi apabila Ta‟ marbûthah tersebut berada di akhir kalimat,

maka ditranslitarasikan dengan menggunakan “h” misalnya الرسالة

menjadi al-risâlat li al-mudarrisah, atau apabila berada di tengah-tengahالمدرسة

kalimat yang terdiri dari susunan mudlaf dan mudlaf ilayh, maka

ditransliterasikan dengan menggunakan “t” yang disambungkan dengan kalimat

berikutnya, misalnya فى رحمة اهلل menjadi fi rahmatillâh.

Page 12: TRADISI MANYONDUTI DALAM ADAT PERKAWINAN …etheses.uin-malang.ac.id/1955/1/07210019_Pendahuluan.pdfi tradisi manyonduti dalam adat perkawinan masyarakat batak perspektif tokoh elit

xii

D. Kata Sandang dan Lafadh al-Jalâlah

Kata sandang berupa “al” (ل) ditulis dengan huruf kecil, kecuali terletak di

awal kalimat, sedangkan “al” dalam lafadh jalâlah yang berada ditengah-tengah

kalimat yang disandarkan (idhafah) maka dihilangkan. Perhatikan contoh-contoh

berikutini:

1. Al-Imâm al-Bukhâriy mengatakan…

2. Al-Bukhâriy dalam muqaddimah kitabnya menjelaskan…

3. Mâsyâ‟ Allâh kâna wa mâ lam yasya‟ lam yakun.

4. Billâh „azzâ wa jalla.

Page 13: TRADISI MANYONDUTI DALAM ADAT PERKAWINAN …etheses.uin-malang.ac.id/1955/1/07210019_Pendahuluan.pdfi tradisi manyonduti dalam adat perkawinan masyarakat batak perspektif tokoh elit

xiii

DAFTAR ISI

Halaman Judul .....................................................................................................i

Halaman Pernyataan Keaslian Skripsi...............................................................ii

Halaman Persetujuan…………………………………………………………...iii

Halaman Pengesahan Pengesahan Skripsi........................................................iv

Bukkti Konsultasi ...............................................................................................v

Motto ....................................................................................................................vi

Persembahan .......................................................................................................vii

Kata Pengantar ...................................................................................................viii

Transliterasi .........................................................................................................x

Daftar Isi ..............................................................................................................xiii

Abstrak .................................................................................................................xv

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 7

C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 7

D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 7

E. Sistematika Pembahasan ................................................................... 8

BAB II : PERKAWINAN DALAM KAJIAN AKADEMIK, HUKUM, DAN

TRADISI

A. Penelitian Terdahulu ...................................................................... 10

B. Perkawinan Menurut Hukum Islam ............................................... 19

C. Pengertian Tradisi........................................................................... 37

D. Perkawinan Menurut Hukum Adat................................................. 43

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Paradigma Penelitian ..................................................................... 56

B. Jenis dan Pendekatan Penelitian .................................................... 57

C. Lokasi Penelitian ........................................................................... 58

Page 14: TRADISI MANYONDUTI DALAM ADAT PERKAWINAN …etheses.uin-malang.ac.id/1955/1/07210019_Pendahuluan.pdfi tradisi manyonduti dalam adat perkawinan masyarakat batak perspektif tokoh elit

xiv

D. Sumber Data ............................................................................... 64

E. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 65

F. Metode Analisis Data .................................................................. 67

BAB IV : TRADISI MANYONDUTI DALAM PANDANGAN TOKOH ELIT

A. Pengertian Manyonduti............................................................... 70

B. Tujuan Manyonduti .................................................................... 74

C. Pandangan Tokoh Agama MUI Kota Padangsidempuan Terhadap Tradisi

Manyonduti................................................................................. 77

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................ 78

B. Saran ........................................................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 15: TRADISI MANYONDUTI DALAM ADAT PERKAWINAN …etheses.uin-malang.ac.id/1955/1/07210019_Pendahuluan.pdfi tradisi manyonduti dalam adat perkawinan masyarakat batak perspektif tokoh elit

xv

ABSTRAK

Fahmi, Paisal.NIM 07210019. Tradisi Manyonduti Dalam Adat perkawinan

Masyarakat Batak Perspektif Tokoh Elit. Skripsi. Jurusan: Al-Ahwal Al-

Syakhshiyyah. Fakultas: Syari‟ah,Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

(Maliki) Malang.

Pembimbing:Dr. M. FauzanZenrif, M.Ag.

Kata Kunci: Tradisi,Manyonduti,TokohElit

Dalam penulisan skripsi ini, Penulis membahas tentang tradisi perkawinan adat

yang ada di wilayah Kelurahan Hutaimbaru Kecamatan Padangsidempuan

Hutaimbaru Kota Padangsidempuan.Hal ini dilatar belakangi pentingnya

menyambung tali silaturrahmi sehingga tidak putus.

Rumusan masalah yang dikaii dalam skripsi ini adalah: Pandangan Hukum

Islam terhadap tradisi perkawinan Manyonduti. Penelitian mengenai tradisi

Manyonduti ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) dan

pendekatannya yakni kualitatif.Adapun sumber datanya adalah primer dan

sekunder.Metode pegumpulan datanya adalah wawancara dan

dokumentasi.Sedangkan metode analisis datanya adalah metode analisis isi (Content

Analysis).

Berdasarkan hasil penelitian, tedapat tradisi perkawinan yang turun-temurun

oleh masyarakat Batak dari semua kalangan dan diyakini dapat menyambung dan

mempererat tali silaturrahmi kekeluargaan.Tradisi ini merupakan tradisi yang baik

karena menganjurkan agar tetap menjalin silaturrahmi.Akan tetapi seiring

berkembangnya zaman, tradisi ini sudah jarang dilakukan.

Adapun hukum Manyonduti adalah boleh, karena menganjurkan untuk tetap

mempererat tali silaturrrahmi dan selama tidak ada tekanan dan paksaan dalam

mengadakan perkawinan Manyonduti.

Page 16: TRADISI MANYONDUTI DALAM ADAT PERKAWINAN …etheses.uin-malang.ac.id/1955/1/07210019_Pendahuluan.pdfi tradisi manyonduti dalam adat perkawinan masyarakat batak perspektif tokoh elit

xvi

ABSTRACT

Fahmi, Paisal. NIM 07210019. The Tradition Manyonduti In the Batak Society

Marriage Customary Perspective Elite Leaders. Thesis. Subject: Al- ahwal Al-

shakhsiyyah. Faculty: Sharia, The Islamic State University Maulana Malik Ibrahim

(Maliki) Malang.

Lector: Dr. M. Fauzan Zenrif, M.Ag

Keywords: tradition, Manyonduti, Elite Leader

The author writing this thesis, discusses the tradition of marriage customs in the

Village District Hutaimbaru Padangsidempuan Hutaimbaru Padangsidempuan City.

This is the background of the importance of connecting strap so it does not break

silaturrahmi.

Formulation of the problem studied in this thesis are: Views of Islamic law on

marriage traditions Manyonduti. Manyonduti tradition of research on this using the

type of empirical research and the qualitative approach. The data source is the

primary and secondary. Data collection methods are interviews and documentation.

While the methods of data analysis is a method of content analysis.

Based on this research, artifacts marriage traditions passed down through

generations by the Batak people of all circles and is believed to be able to connect and

strengthen family ties. This tradition is a tradition which is good because it suggests

that having a social call. However, as the development of the times, this tradition is

rarely done.

The Manyonduti law is allowed, as suggested to tighten the relationship and

stay as long as there is no pressure and coercion in marriage Manyonduti hold.

Page 17: TRADISI MANYONDUTI DALAM ADAT PERKAWINAN …etheses.uin-malang.ac.id/1955/1/07210019_Pendahuluan.pdfi tradisi manyonduti dalam adat perkawinan masyarakat batak perspektif tokoh elit

xvii

NIM 07210019.Manyonduti

Manyonduti

Padangsidempuan Hutaimbaru Padangsidempuan Hutaimbaru.

Manyonduti.Manyonduti

Manyonduti

Manyonduti