tradisi bekti pertiwi pisungsung jaladri: mitos, … · 2018-03-24 · tugas akhir diajukan untuk...

85
TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, RITUS, DAN FUNGSI Skripsi Tugas Akhir Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia Program Studi Sastra Indonesia Oleh Nugraha Dhayu Murti NIM: 144114009 Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Januari 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: dinhhanh

Post on 07-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI:

MITOS, RITUS, DAN FUNGSI

Skripsi

Tugas Akhir

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia

Program Studi Sastra Indonesia

Oleh

Nugraha Dhayu Murti

NIM: 144114009

Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

Januari 2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Penelitian ini saya persembahkan kepada orang dan keluarga tercinta:

1. Ayah saya Bapak Semidi Martha S.Pd

2. Ibu saya Siti Suparyani

3. Keluarga besar Hadi Suwarno

4. Keluarga besar Marto Kariyo

5. Keluarga besar Pawiro Suwignyo

6. Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

vi

KATA PENGANTAR

Puji Sukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat

dan perlindunganNya atas terselesaikanya skripsi yang berjudul " Tradisi Bekti Pertiwi

Pisungsung Jaladri: Mitos, Ritus, dan Fungsi".

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi dan meraih gelar Sarjana Sastra.

Skripsi ini tidak akan selesai tanpa bimbingan dan dukungan dari bimbingan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah

membantu.

Pertama saya mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat

dan penyertaanya penelitian ini dapat terselesaikan. Kedua adalah orang tua saya Semidi Martha,

S.Pd., dan Siti Suparani, yang selalu memberikan semangat untuk kuliah, memberikan dorongan

dan dukungan material dan moral, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Ketiga Dr. Yoseph

Yapi Taum, M.Hum Selaku dosen pembimbing I yang telah membantu, mendampingi,

memberikan arahan kepada penulis, sehingga penyusunan skripsi ini dapat berjalan dengan

lancar. Keempat Susilawati Endah Peni Adji, S.S., M.Hum selaku dosen pembimbing II yang

membantu memberikan masukan kepada penulis. Serta Prof. Dr. I. Praptomo Baryadi, M.Hum

selaku dosen telah berkenan memberikan masukan dan koreksi kepada penulis.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah bersedia membantu

diantaranya Budhiasih Suparno B.A, selaku narasumber utama dalam penelitian Tuminah,

Suparmi, selaku narasumber penelitian Hadi Wibowo, S.E, Dasuki Triwidodo, selaku

narasumber penelitian.

Dosen-dosen Prodi Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma yang telah berkenan

mendampingi dan membimbing penulis selama menempuh masa studi Alm Dr. P. Ari Subagyo,

M.Hum., Alm. Drs. Hery Antono, M.Hum.,Drs. B. Rahmanto, M.Hum., Drs. Sony Christian

Sudarsono S.S. M.A., Maria Magdalena Sinta Wardani, S.S., M.A. dan segenap dosen mata

kuliah yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu. Segenap staf dan karyawan Fakultas Sastra,

Universitas Sanata Dharma. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh

mahasiswa Sastra Indonesia angkatan 2014 yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah

banyak memberikan semangat, ide, nasihat, dan koreksi kepada penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

viii

Abstrak

Murti, Nugraha Dhayu. 2018. Tradisi Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri: Mitos, Ritus, dan

Fungsi. Skripsi. Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata

Dharma.

Skripsi ini membahas tradisi bekti pertiwi pisungsung jaladri: mitos, ritus, dan fungsi.

Tradisi ini berasal dari Dusun Mancingan Parangtritis Bantul. Penelitian ini merupakan bidang

kajian budaya dengan pendekatan folklor. Tujuan penelitian ini adalah 1) mendeskripsikan

struktur aktansial mitos asal-usul Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri, 2) mendeskripsikan ritus

atau rangkaian upacara pelaksanaan Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri mulai dari awal hingga

akhir 3) mendeskripsikan fungsi Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri.

Penelitian ini menggunakan teori folklor, aktan dari AJ Greimas, serta fungsi folklor yang

dikemukakan oleh William R Bascom. Untuk menerapkan teori folklor, digunakan metode

wawancara dan studi pustaka. Untuk menerapkan teori aktan dan fungsi folklor digunakan

metode studi pustaka .

Berdasarkan hasil wawancara dan studi pustaka, terdapat dua mitos asal-usul Bekti Pertiwi

Pisungsung Jaladri yaitu, Keraton Segara Kidul dan Sri Sadana. Analisis mitos menggunakan

teori Aj Greimas dalam struktur aktansial dan fungsional adalah sebagai berikut. Berdasarkan

struktur aktansial cerita Keraton Segara Kidul, tokoh Retno Suwidi(subjek)berhasil mendapatkan

hidup abadi (objek) berkat bantuan dewa (penolong). Retno Suwidi berubah nama menjadi

Kanjeng Ratu Kidul dan berhasil mengayomi masyarakat di Pulau Jawa. Berdasarkan struktur

fungsional, alur cerita Keraton Segara Kidul berhasil mencapai tahap akhir. Retno Suwidi

akhirnya berhasil menjadi hidup abadi untuk mengayomi masyarakat (penerima). Berdasarkan

struktur aktansial Sri Sadana tokoh Dewi Sri dan Raden Sadana (subjek) berhasil menjadi

pengayom (obyek) meskipun harus menghadapi Prabu Sri Mahapugung dan raksasa (penantang).

Berdasarkan struktur fungsional, alur cerita Sri Sadana mencapai tahap akhir. Tokoh Sri dan

Sadana berhasil menjadi dewa pengayom masyarakat (penerima).

Ritus Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri terdiri dari berbagai rangkaian acara mulai dari

bersih-bersih lingkungan, doa bersama, lomba kesenian, kirab, labuhan, dan ditutup dengan

pagelaran wayang kulit. Fungsi ritus tersebut adalah 1) sebagai sistem proyeksi, yaitu keinginan

untuk menghormati leluhur; 2) legitimasi, yaitu kontak dengan Ratu Kidul, agraris, pelestarian

budaya;3) alat pemaksa,yaitu mematuhi peraturan adat; 4) sarana pendidikan, yaitu pembelajaran

budaya dan sejarah meningkatkan toleransi, dan kerukunan warga.

Kata Kunci: mitos, aktan, fungsional, ritus, fungsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

ix

Abstract

Murti, Nugraha Dhayu . 2018. The Tradition of Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri : Rite, Myth,

and Function. Thesis. Study Program of Indonesia Literary, Faculty of Literary. Sanata

Dharma University.

This thesis discusses the tradition of bekti pertiwi pisungsung jaladri: myth, rite and function.

This tradition originated from Dusun Mancingan Parangtritis Bantul. The purpose of this study is

the field of cultural studies with the approach of folklore.This research is 1) to describe the

structure of aktansial myth of origin of Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri, 2) to describe rite or

series of ceremony of Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri from beginning to end 3) to describe the

function of Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri.

This study uses the theory of folklore aktan from AJ Greimas, as well as the function of

folklor proposed by William R Bascom. To apply folklore theory, used method of interview and

literature study. To apply the theory of aktan and folklore function in the source of literature

study theory.

Based on the results of interviews and literature studies, there are two myths of the origin of

Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri namely, Keraton Segara Kidul and Sri Sadana. The conclusion

of the theory of Aj Greimas's analysis is put forward in the functional and functional structures.

Based on the structure of story aktansial Kerara Segara Kidul figure Retno Suwidi (subject)

managed to get eternal life (object) thanks to the help of god (helper). Retno Suwidi changed its

name to Kanjeng Ratu Kidul and managed to protect people in Java Island. Based on the

functional structure, the storyline of Keraton Segara Kidul has reached the final stage. Retno

Suwidi finally succeded in becoming an immortal life to protect the society (the recipient). The

structure of aktan Sri Sadana figures Dewi Sri and Raden Sadana (subject) managed to become

pengayom (object) thoughh must face King Mahapugung and giant (challenger) King. Based on

the functional structure, the story of Sri Sadana reaches the final stage. The leaders of Sri and

Sadana succeeded in becoming the god of community protector (recipient).

Rite of Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri consists of various series of events ranging from

clean-up environment, prayer together, art competition, carnival, labuhan and closed with a

leather puppet show. The function of the rite is 1) as the projection system, namely the desire to

honor the ancestor; 2) Legitimacy, ie contact with the Queen of South, agrarian, cultural

preservation; 3) Coercion tools, which adhere to customary regulations; 4) education facilities,

namely cultural and historical learning, increase tolerance, and harmony of citizens.

Keywords: myth, aktan, functional, rite, function.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

x

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ………………………………………….. i

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………………………. ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA …………………………………………………… iii

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ……………………………………………….. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………………………….. v

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………. vi

ABSTRAK ……………………………………………………………………………….. viii

ABSTRACT………………………………………………………………………………. ix

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………… x

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ……………………………………………………………… 1

1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………………………. 5

1.3 Tujuan Penelitian ……………………………………………………………………... 5

1.4 Manfaat Penelian …………………………………………………………………….. 6

1.5 Tinjauan Pustaka ……………………………………………………………………... 6

1.6 Landasan Teori ………………………………………………………………………. 9

1.6.1 Mitos Asal-Usul ……………………………………………………………….. 9

1.6.2 Ritus Kepercayaan …………………………………………………………….. 12

1.6.3 Fungsi Tradisi Lisan …………………………………………………………... 12

1.7 Metode Penelitian dan Teknik Penelitian …………………………………………… 13

1.7.1 Teknik Pengumpulan Data …………………………………………………….. 14

1.7.2 Teknik Analisis Data …………………………………………………………... 14

1.7.3 Teknik Penyajian Data ……………………………………………………….... 14

1.8 Sistematika Penyajian ……………………………………………………………….... 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

xi

BAB II MITOS ASAL-USUL TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG

JALADRI ………………………………….......................................................... 16

2.1 Gambaran Masyarakat Dusun Mancingan Parangtritis Bantul ……………………. 16

2.2 Mitos Asal-Usul Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri ……………………………….. 18

2.2.1 Sejarah Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri …………………………………… 18

2.2.2 Mitos Keraton Segara Kidul …………………………………………………. 22

2.2.3 Mitos Sri Sadana ……………………………………………………………… 24

2.3 Analisis Mitos dalam Prespektif AJ Greimas ………………………………………... 33

2.3.1 Mitos Keraton Segara Kidul ………………………………………………….... 34

2.3.2 Mitos Sri Sadana ……………………………………………………………...... 36

2.4 Rangkuman ……………………………………………………………………………. 38

BAB III RITUS TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI …………….. 39

3.1 Persiapan Upacara …………………………………………………………………... 40

3.2 Pelaksanaan Upacara ……………………………………………………………….... 42

3.3 Kegiatan Sesudah Upacara ………………………………………………………….. 49

3.4 Rangkuman ………………………………………………………………………….. 49

BAB IV FUNGSI TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI …………... 52

4.1 Sistem Proyeksi …………………………………………………................................. 52

4.2 Legitimasi …………………………………………………………………………….. 54

4.3 Alat Pemaksa …………………………………………………………………………. 55

4.4 Sarana Pendidikan ……………………………………………………………………. 56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

xii

BAB V PENUTUP TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI …………… 58

5.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………………… 58

5.2 Saran ……………………………………………………………………………………. 60

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………. 62

LAMPIRAN ......................................................................................................................... 64

1. Daftar Istilah …………………………………………………………………………… 64

2. Foto Dokumentasi ……………………………………………………………………… 66

3. Biografi Penulis ………………………………………………………………………... 72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat multikultural, yang terdiri atas suku,

bangsa, adat dan budaya. Masyarakat Jawa terutama yang tinggal di pedesaan mempercayai

adanya kekuatan alam yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan manusia. Sebagai

ungkapan kepercayaan asli masyarakat, kekuatan tersebut diwujudkan dalam roh yang tinggal

dalam tempat-tempat tertentu, hal ini diwujudkan melalui tradisi adat istiadat. Berdasarkan

pengalaman dengan kekuatan halus, masyarakat selalu berusaha untuk menjaga suatu hubungan

yang baik sehingga tidak terjadi konflik-konflik tertentu yang akan memberi pengaruh tidak baik

terhadap kehidupann manusia. Hal ini dapat dijelaskan bahwa masyarakat di satu pihak,

berhubungan dengan alam adikodrati, dan di pihak lain berhubungan dengan alam roh gaib

(Suseno, 1985: 85).

Sejarah perkembangan religi orang Jawa telah dimulai sejak zaman prasejarah, ketika nenek

moyang orang Jawa sudah beranggapan bahwa semua benda yang ada di sekelilingnya bernyawa

dan semua yang bergerak dianggap hidup, mempunyai kekuatan gaib, serta roh yang mempunyai

watak baik maupun jahat. Mereka membayangkan bahwa dari semua roh yang ada, tentu ada

kekuatan yang paling berkuasa dan lebih kuat dari manusia. Untuk menghormati roh yang

dianggap sebagai nenek moyang, maka mereka memuja-mujanya dengan cara mengadakan

upacara adat atau selamatan guna menghindari hal-hal buruk yang tidak diinginkan (Herusatoto,

1984: 102).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

2

Penelitian ini menggunakan teori folklor. Folklor adalah ilmu yang mencakup gagasan

tentang mitos dan ritus. Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal

dari dua kata folk dan lore. Folk adalah sekelompok orang yang memiliki ciri-ciri pengenal fisik,

sosial, dan kebudayaan sehingga dapat dibedakan dari kelompok-kelompok lainya seperti warna

kulit yang sama, bentuk yang sama, mata pencarian yang sama, bahasa yang sama, dan agama

yang sama (Danandjaja, 1: 2002). Istilah folklore diperkenalkan oleh Wiliam John Thoms,

seorang ahli kebudayaan kuno (Antiquarian) Inggris, sebagai ganti istilah populer antiquities.

Terdapat lima ciri-ciri folklor, pertama pewarisnya dilakukan secara lisan dari generasi ke

generasi; kedua, disebarkan dalam bentuk standar atau relatif tetap di antara kolektif tertentu

dalam waktu yang cukup lama; ketiga, hadir dalam versi atau varian yang berbeda-beda;

keempat bentuknya cenderung berumus atau berpola; kelima, selalu ada kegunaan dalam

kehidupan bersama. Secara umum folklor merupakan budaya yang diwariskan turun- temurun

oleh leluhur pada masa dahulu baik yang disampaikan secara lisan maupun disertai dengan gerak

isyarat pembantu ataupun pengingat (Dananjaya, 19944:22).

Folklor menurut Jan Harild Brunvand yang, merupakan ahli folklor dari AS, dapat

digolongkan menjadi tiga kelompok besar. Pertama folklor lisan yaitu folklor yang bentuknya

memang murni lisan seperti logat, julukan, dan pangkat. Kedua, folklor lisan sebagian, yaitu

folklor yang bentuknya merupakan campuran unsur lisan dan unsur bukan lisan seperti

kepercayaan rakyat, permainan rakyat, adat istiadat, teater rakyat, tari rakyat, pesta rakyat, dan

lain-lain. Ketiga, folklor bukan lisan, yaitu folkor yang bentuknya bukan lisan walaupun cara

pembuatanya diajarkan secara lisan; misalnya arsitektur rakyat (rumah adat, bentuk lumbung

padi), kerajinan (perhiasan dan pakaian), makanan dan minuman. Selain itu terdapat gerak

isyarat tradisional, bunyi isyarat tradisional, dan musik rakyat (Dananjaya, 1994: 22).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

3

Tradisi Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri termasuk dalam foklor lisan sebagian karena di

dalamnya terdapat unsur kepercayaan rakyat yang disampaikan oleh nenek moyang terdahulu

seperti ritual mensyukuri hasil bumi, menolak bencana alam, dan menghormati leluhur.

Masyarakat Yogyakarta masih kental dengan budaya religi, indikatornya adalah banyaknya

wisata kultural berbagai upacara yang diselenggarakan pada setiap tahun oleh masyarakat,

seperti Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri yang dilakukan masyarakat Padukuhan Mancingan,

Desa Parangtritis. Tradisi ini sekaligus juga upacara bersih dusun atau lebih dikenal dengan merti

dusun yang pada hakikatnya merupakan sebuah upacara wujud syukur masyarakat kepada Tuhan

atas segala karunia yang diberikan-Nya. Karunia tersebut berupa rezeki, keselamatan atau juga

keselarasan dan ketentraman, selain itu juga dapat mempererat tali silaturahmi antar warga.

Masyarakat yang tinggal di pedesaan masih percaya akan adanya aturan yang serba tetap

yang diatur oleh alam. Aturan ini bersifat selaras dan kekal, serta dianggap sebagi sumber segala

kemuliaan dan kebahagiaan umat manusia. Ada dua macam simbol penting yang ada di dalam

alam pikiran masyarakat yaitu mithe, asal-usul yang menceritakan arti hidup berdasarkan

kejadian pada masa lampau atau pada sesuatu yang diadakan (dianggap ada) dan ritus atau

upacara yang dianggap bisa memulihkan tata alam dan menenpatkan manusia dalam tata alam

tersebut.

Agar roh-roh tidak mengganggu maka mereka perlu dilembutkan dengan sesaji. Upacara ini

dilakukan satu tahun sekali atau dua tahun sekali. Selain untuk mengusir roh-roh jahat, upacara

pemberkatan desa merupakan salah satu cara untuk mewujudkan rasa syukur kepada Tuhan atas

berkah hasil bumi yang melimpah. Menurut Suparno (dalam wawancara 30 Agustus 2017),

kegiatan merti dusun merupakan sarana menghormati leluhur masyarakat yang sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

4

memberikan berkah kepada anak cucunya.

Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri adalah upacara tradisi untuk mengungkapkan rasa syukur

dalam panen padi dan permohonan untuk menjauhkan masyarakat dari malapetaka. Selain itu

untuk menghormati Nyai Gedhojang leluhur masyarakat Dusun Mancingan yang telah

meninggal dan juga sebagai rangkaian pengembangan pariwisata Pantai Parangtritis. Bekti

Pertiwi Pisungsung Jaladri diawali pada Senin Pon. Pada Saat itu masyarakat meletakkan sesaji

di tempat keramat yang disebut ngguwangi. Kemudian masyarakat mengadakan kerja bakti

membersihkan lingkungan perkampungan dan makam leluhur cikal bakal Dusun Mancingan

yaitu Nyai Gedhojang dan Kyai Sela Hening, termasuk makam Syekh Maulana Maghribi, dan

makam Syekh Bela-Belu, tokoh islam yang menurut masyarakat sekitar berjasa di perkampungan

Mancingan.

Kemudian pada hari Selasa Wage dilaksanakan rangkaian acara Bekti Pertiwi Pisungsung

Jaladri dimulai dengan acara kenduri massal di Balai Dusun Mancingan untuk mendoakan

leluhur, memohon keselamatan, dilanjutkan dengan makan bersama (kembul bujana). Setelah

selesai kembul bujana, diadakan upacara larungan atau labuhan. Warga membawa jodhang

(kotak panjang untuk menaruh makanan/sesaji) dengan berjalan kaki dari Joglo Pariwisata

menuju Cepuri Parangkusumo.

Kemudian masyarakat memohon izin kepada penguasa laut selatan Kanjeng Ratu Kidul

bahwa masyarakat Pantai Parangtritis hendak melakukan labuhan. Prosesi selanjutnya adalah

labuhan di Pantai Parangkusumo, barang-barang yang dilarung merupakan pemberian warga

berupa hasil panen, pakaian dan makanan yang disusun menjadi gunungan. Banyak warga yang

mengalap berkah atau mengambil berkah karena jika seseorang mengambil salah satu barang

yang dilabuh dipercaya dapat mendatangkan rejeki dan keselamatan. Bekti Pertiwi Pisungsung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

5

Jaladri di akhiri dengan Pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk (wawancara dengan Suparmi

tanggal 5 Agustus 2017).

Tradisi ini telah mendapat dukungan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul dan Propinsi

Yogyakarta sebagai event kebudayaan. Kegiatan ini diikuti dan disaksikan oleh masyarakat

Pantai Parangtritis, masyarakat Bantul, turis lokal maupun internasional. Selain acara inti, dalam

rangkaian Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri juga diadakan lomba dan festival seni seperti tari,

karawitan, dan macapat.

Dalam skripsi ini akan menyajikan penelitian tentang "Tradisi Bekti Pertiwi Pisungsung

Jaladri: Mitos, Ritus, dan Fungsi". Alasan penulis memilih topik skripsi ini adalah Bekti Pertiwi

Pisungsung Jaladri merupakan tradisi lisan yang murni asli dari masyarakat Dusun Pamancingan

Parangtritis. Selain itu tradisi ini merupakan salah satu tradisi lisan yang masih dilaksanakan

dalam 1 tahun sekali. Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri merupakan event kebudayaan besar

Parangtritis yang tidak boleh dilewatkan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah penelitian adalah sebagai berikut :

1.2.1 Bagaimana mitos asal-usul Tradisi Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri?

1.2.2 Bagaimana ritus dalam Tradisi Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri?

1.2.3 Apa saja fungsi Tradisi Bakti Pertiwi Pisungsung Jaladri?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini dapat adalah sebagai berikut.

1.3.1 Mendeskripsikan mitos asal-usul Tradisi Bekti Pertiwi Pisungsung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

6

Jaladri, serta menganalisis cerita menggunakan teori aktansial Hal ini akan dikaji dalam

bab dua.

1.3.2 Mendeskripsikan ritus Tradisi Bekti Pertiwi Pisungsung

Jaladri. Hal ini akan dikaji dalam bab tiga.

1.3.3 Mendeskripsikan fungsi Tradisi Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri. Hal ini akan dikaji

dalam bab empat.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini terdiri dari manfaat teoretis dan manfaat praktis. Secara teoretis,

penelitian ini merupakan contoh penerapan teori folklore, aktansial, dan fungsi folklor. Dengan

demikian penelitian ini mendukung pada studi kebudayaan tentang ritus Bekti Pertiwi

Pisungsung Jaladri.

Secara praktis teori ini bermanfaat sebagai pedoman penyusunan buku panduan pariwisata

DIY dan sebagai sumber pelestarian budaya daerah untuk pengembangan pariwisata Kabupaten

Bantul.

1.5 Tinjauan Pustaka

Terdapat beberapa penelitian yang terkait dengan topik Tradisi Bekti Pertiwi Pisungsung

Jaladri: Mitos, Ritus dan Fungsi, yang menjadi acuan penulis sebagai berikut.

Pebriyanto (2013) meneliti tentang tradisi yang berjudul “Dinamika Masyarakat

Dusun Mancingan Desa Parangtritis Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul dalam

Pelaksanaan Upacara Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri Tahun 2002-2012”. Penelitian

tersebut membahas kisah pergerakan masyarakat Mancingan dalam melaksanakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

7

Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri mulai dari perubahan hari, tata cara pelaksanan

tanpa mengubah ritus.

Khoiri (2009) meneliti tentang tradisi yang berjudul “Makna Simbol dan

Pergeseran Nilai Tradisi Upacara Adat Rebo Pungkasan”. Penelitian tersebut

membahas makna simbol dan pergeseran nilai seperti lemper, gunungan, dan pasukan

oncor.

Prasetyo (2016) meneliti tentang “Tradisi Kirab Kebo Kyai Slamet Keraton

Kasunanan Surakarta: Sejarah dan Pemaknaanya Dalam Prespektif Semiotika C.S

Pierce” Penelitian tersebut membahas mengenai sejarah awal mula dilaksanakan kirab,

hingga makna yang terkandung dalam tradisi tersebut.

Jalil (2005) yang berjudul “Memaknai Tradisi Upacara Labuhan dan Pengaruhnya

Terhadap Masyarakat Parangtritis”. Dalam artikel tersebut dibahas makna dan

pengaruh tradisi, yaitu meningkatkan kebersamaan, kepedulian, dan keikhlasan dalam

pelaksanaan labuhan, termasuk Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri .

Minako Sakai (2006) yang berjudul “Remembering Origins: Ancestors And Places In

The Gumai Society Of South Sumatra Introduction”, membahas tradisi leluhur di Gumai,

Sumatera Selatan, disebutkan sebagai berikut.

Like the majority of groups in Indonesia, the Gumai concern with origin centres around

ancestral spirits (arwah puyang). What is significant to the Gumai is, however, that their

ancestral spirits are divided into several categories which constitute generation points. These

are, from the beginning, Diwe (below Diwe and before Puyang Ketunggalan), Puyang

Ketunggalan (The Single Ancestor), Puyang Ketunggalan Dusun (The Single Village

Ancestor) and Puyang Keluarge (Family Ancestors). The older the ancestral spirits are, the

more influential they are considered to be. The features of these categories of ancestral

spirits derive from the deeds and timing of each Gumai ancestor. (Minako, 2006:3-5)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

8

Dalam artikel yang berjudul “Remembering Origins: Ancestors And Places In The

Gumai Society Of South Sumatra Introduction” dijelaskan bahwa masyarakat Gumai di Sumatera

Selatan merupakan sebagian kecil masyarakat Melayu yang masih sangat menghormati leluhur

mereka. Masyarakat Gumai berasal dari leluhur yang terbagi kedalam beberapa ketegori, yang

pertama leluhur tunggal, leluhur desa tunggal, dan leluhur keluarga. Semakin tua roh leluhur

mereka maka mereka dianggap paling berpengaruh dalam kehidupan masyarakat Gumai. Ciri-

ciri dari kategori roh tersebut berasal dari perbuatan dan waktu setiap leluhur masyarakat Gumai.

Penelitian tersebut menarik perhatian Minako Sakai seorang warga Jepang yang berprofesi

sebagai dosen di University of New South Wales di Canberra Australia. Penelitian tersebut

menunjukkan bahwa warga negara lain sangat antusias dan tertarik dengan kebudayaan

Indonesia, terlebih kepada kasus leluhur atau nenek moyang dan ritual tradisi yang ada di

Indonesia. Besar kemungkinan akan banyak warga negara lain yang tertarik untuk meneliti

kebudayaan Indonesia. Untuk itu penelitian Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri yang merupakan

kebudayaan asli Indonesia, sangatlah penting untuk diungkap dan disebarluaskan untuk sarana

pembelajaran. Maka dari itu tidak ada salahnya Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri nantinya juga

akan diakui oleh masyarakat Internasional sebagai kebudayaan asli Indonesia melalui penelitian

ini.

Selain dari kasus penelitian di atas terdapat buku yang mendukung penelitian ini,

yaitu buku berjudul buku “Adat Istiadat Daerah Istimewa Yogyakarta”, yang

diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tahun 1976-1977.

Berdasarkan kajian pustaka di atas, dapat disimpulkan bahwa Tradisi Bekti Pertiwi

Pisungsung Jaladri yang meliputi mitos asal-usul, ritus, dan fungsi belum pernah dikaji secara

khusus. Kajian-kajian yang diungkapkan di atas dapat menjadi acuan bagi penulis dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

9

melakukan kajian ini. Maka dari itu penelitian ini benar-benar asli buatan dari penulis tanpa ada

tindak plagiarisme.

1.6 Landasan Teori

1.6.1 Mitos Asal-Usul

Mitos adalah sebagian dari folklor biasanya menceritakan terjadinya alam semesta

(cosmogony); terjadinya susunan para dewa; dunia dewata; terjadinya manusia pertama dan

tokoh pembawa kebudayaan (culture hero); terjadinya makanan pokok, seperti beras, dan

sebagainya, untuk pertama kali (Dananjaja, 1944: 52).

Mitos dijadikan sebagai pedoman dan arah bagi masyarakat dalam menjalani kehidupan

sehari-hari. Mitos memiliki kualitas logis dan bukan estetis, psikologis, ataupun religius. Mitos

adalah sebuah dunia yang kontradiktif. Di satu pihak tampak bahwa segala sesuatu dapat saja

terjadi. Seolah-olah tidak ada logika di dalam mitos. Hakikat mitos adalah sebuah upaya untuk

mencari pemecahan terhadap kontradiksi empiris yang dihadapi dan yang tidak dipahami oleh

nalar manusia. Pada dasarnya mitos adalah pesan kultural terhadap anggota masyarakat

(Herusatoto,1984: 89).

Penduduk Yogyakarta percaya, bahwa ada kekuasaan yang mengatasi dirinya dan

mengatasi segala-galanya. Bagi mereka Tuhan dihubungkan erat sekali dengan sifat atau ciptaan

yang dalam hidup sehari-hari dirasakan dan dihayati mereka. Karena sifat Tuhan yang serba

berkuasa itu, penduduk Yogyakarta mengakui Tuhan adalah sebagai kekuatan yang menarik,

yang menakjubkan, dan mesra. Menurut Suparno (wawancara 31 Agustus 2017), ada nama yang

diberikan oleh masyarakat untuk Tuhan berkenaan dengan hubungan Tuhan dengan pencipta,

ialah Hyang Murbeng Dumadi, Hyang Wenang, Hyang Widdi, Sang Murbeng Jagat, Sangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

10

Parining Dumadi, dan sebagainya.

Masyarakat di Bantul mempercayai keberadaan makhluk halus maupun dewa-dewa

merupakan utusan Tuhan, seperti Dewi Sri bagi para petani akan mendatangkan kesuburan lahan

mereka. Nyai Roro Kidul dan Kanjeng Ratu Kidul makhluk setengah dewa yang menguasai

pantai selatan dipercaya sebagai pelindung dan mendatangkan berkah bagi masyarakat pantai

selatan. Makhluk halus menurut kepercayaan mereka ada yang menguntungkan maupun yang

merugikan, maka perlu diadakan ritual atau ritus untuk melembutkan hatinya supaya jinak

seperti nyadran, sajen, sedekah, slametan, dan sebagainya. Dengan ini diharapkan hasil laut dan

panen padi akan melimpah dan terhindar dari bencana yan timbul dari darat maupun laut

(wawancara dengan Suparno 30 Agustus 2017).

Algirdas Julian Greimas (1917-1992) adalah seorang ahli bahasa dan ahli semiotik yang

berasal dari Lithuania dan banyak meneliti mitologi Lithuania. Greimas adalah professor pada

Ecole des Hautes Etudes en Sciences Social (EHESS) di Paris, Prancis. Sejak tahun 1965, dia

memimpin penelitian linguistik-semiotik di Paris, yang kemudian menjadi dasar berkembangnya

aliran semiotik Paris. Greimas dikenal sebaai pelopor „semiotic squere‟(semiotik segi empat )

dalam teori signifikasi dan penemu skema naratif aktansial (Taum, 2011: 140).

Penelitian Greimas yang intens terhadap mitologi Lithuania berdasarkan metode George

Dumezil, Claude Levi-strauss, dan Marcel Detienne dituangkan dalam buku berjudul Of Gods

and Men (1979) dan In Search of National Memory (1990). Greimas meninggal tahun 1992 di

Paris (Taum, 2011: 141).

Greimas mengemukakan model tiga pasang oposisi biner yang meliputi enam aktan atau

peran, yaitu: subjek versus objek, pengirim versus penerima, dan penolong versus penantang. Di

antara ketiga pasangan oposisi biner ini, pasangan oposisi subjek-objek adalah yang terpenting.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

11

Pada umumnya subjek terdiri atas pelaku sebagai manusia, sedangkan objek terdiri atas berbagai

kehendak yang mesti dicapai, seperti kebebasan , keadilan, kekayaan, dan sebagainya. Suatu

perjuangan umumnya diinginkan oleh kekuasaan (pengirim), tetapi bila berhasil maka pelaku

(penerima) menerimanya sebagai hadiah. Kekuasaan dapat bersifat kongkret seperti raja , dan

penguasa lain. Kekuasaan juga dapat bersifat abstrak seperti masyarakat, nasib dan waktu (Taum,

2011: 143).

Selain menunjukkan struktur aktansial, Greimas juga mengemukakan model cerita yang

tetap sebagai alur. Model itu dinyatakan dalam berbagai tindakan yang disebut fungsi sehingga

disebut struktur fungsional. Model fungsional dibagi menjadi tiga bagian yaitu situasi awal ,

transformasi, dan situasi akhir.

Situasi awal menceritakan keadaan sebelum adanya peristiwa yang menggangu

keseimbangan (harmoni). Dalam tahap cobaan awal, subjek mulai mencari objek. Terdapat

berbagai rintangan, disitulah subjek mengalami uji kecakapan. Transformasi meliputi tiga tahap

cobaan. Ketiga tahapan cobaan ini menunjukkan usaha subjek untuk mendapatkan objek. Dalam

tahap ini pula muncul pembantu dan penentang. Tahap cobaan utama ini sang pahlawan berhasil

mengatasi tantangan dan melakukan perjalanan pulang. Tahap cobaan membawa kegemilangan

merupakan bagian subjek dalam menghadapi pahlawan palsu, missal musuh dalam selimut yang

berpura-pura baik. Bila tidak ada pahlawan palsu maka subjek adalah pahlawan. Sedangkan

situasi akhir berarti keseimbangan, situasi telah kembali ke keadaan semula. Semua konflik telah

berakhir. Di sinilah cerita berakhir dengan subjek yang berhasil atau gagal mencapai objek

(Taum, 2011: 147).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

12

1.6.2 Ritus Kepercayaan

Ritual merupakan tata cara dalam upacara atau suatu perbuatan keramat yang dilakukan

oleh sekelompok umat beragama yang ditandai dengan adanya berbagai unsur, pertama adanya

waktu; kedua, tempat dilaksanakan upacara; ketiga, alat-alat dalam upacara; keempat, orang-

orang yang menjalankan upacara (Koentjaraningrat, 1985: 56).

Munculnya ritus, selamatan atau upacara merupakan suatu upaya manusia untuk mencapai

keselamatan, ketentraman, dan sekalius menjaga kelestarian budaya. Pada hakeketnya selamatan

merupakan upacara keagamaan yang paling umum di dunia dan melambangkan kesatuan mistis

dan sosial dari mereka yang hadir di dalamnya (Geertz, 1981 dalam Suwito, Bugiswanto, dkk,

2009: 7).

Dalam ritus dipergunakan kata-kata, gerak-gerik, dan dilakukan secara perseorangan atau

bahkan segenap anggota masyarakat yang dipimpin oleh seseorang perantara, pendeta, imam,

kaum atau kepala desa (lurah). Upacara-upacara dalam lingkungan rumah tangga biasanya

dilakukan untuk memulihkan jenjang hidup seseorang. Upacara besar yang dilakukan oleh

sekelompok orang di dalam masyarakat khususnya di pedesaan di Yogyakarta disebut nyadran,

merti desa, atau riyaya yang tujuanya untuk mengucapkan terima kasih kepada yang dianggap

menunggu desa itu (Pusat Penelitian Sejarah dan Budaya Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan, 1996-1997: 122).

1.6.3 Fungsi Tradisi Lisan

Folklor, terutama yang lisan dan sebagian lisan, memiliki banyak fungsi yang menjadikanya

sangat menarik serta penting untuk diselidiki ahli-ahli ilmu masyarakat dan psikologis dalam

rangka melaksanakan pembangunan bangsa. Fungsi folklore menurut William R Bascom ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

13

empat. Empat fungsi tersebut telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai berikut.

1) Sebagai sistem proyeksi, yaitu sebagai alat pencermin angan-angan suatu kolektif, seperti

menggambarkan keinginan yang terdalam suatu kelompok masyarakat; 2) Sebagai alat legitimasi

atau alat pengesahan pranata-pranata dan lembaga-lembaga kebudayaan; 3) Sebagai sarana

pendidikan, folklor difungsikan sebagai sarana pembelajaran baik sejarah, budaya, dan umum;

4 ) Sebagai alat pemaksa, yaitu agar norma-norma masyarakat akan selalu dipatuhi anggota

kolektifnya (Bascom,196:3-20).

Keempat fungsi tersebut berasal dari terjemahan milik jurnal The Journal of American

Folklore yang diterbitkan oleh American Society yang berjudul Four Functions of Folklore yang

dikarang oleh William R. Bascom, seperti pada kutipan jurnal di bawah ini.

The first of which concerns the extent to which folklore, like language, is a mirror of culture

and incorporates descriptions of the details of ceremonies, institutions and technology, as

well as the expression of The second aspect of the problem of the relations between folklore

and culture has to do with the fact that characters in folktales and myths may do things

which are prohibited or regarded as shocking in daily life. A second function of folklore is

that which it plays in validating culture, in justifying its rituals and institutions to those who

perform and observe them. Myth is not explanatory, Malinowski emphasized, but serves as

"a warrant, a charter, and often even a practical guide"47 to magic, ceremony, ritual and

social structure. A third function of folklore is that which it plays in education, particularly

but not exclusively, in non-literate societies.In the fourth place, folklore fulfills the important

but often overlooked function of maintaining conformity to the accepted patterns

(Bascom,1954: 337-346).

1.7 Metode dan Teknik Penelitian

Penelitian tentang tradisi Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri

menggunakan metode penelitian kualitatif. HB Sutopo (2002: 78) dalam Metodologi Penelitian

Kualitatif menjelaskan bahwa penelitian kualitatif cenderung bersifat kontekstual. Secara

kontekstual, penelitian ini fokus pada diskripsi fenomena tradisi yang ada di Pantai Parangtritis

dan tradisi bersih desa berdasarkan persepsi masyarakat. Maka dari itu dalam penelitian ini akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

14

digunakan metode penelitian folklore untuk mengungkapkan mitos, ritus, dan fungsi.

1.7.1 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik studi pustaka berupa sumber pustaka dan

pengumpulan data lapangan yang berupa hasil wawancara. Tahap pertama adalah mencari buku

buku atau jurnal yang membahas tentang tradisi Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri untuk diolah

menjadi sumber data. Setelah itu dilakukan observasi dengan cara terjun langsung ke Dusun

Mancingan untuk mewawaancarai tokoh spiritual, tokoh masyarakat dan juga masyarakat untuk

pengumpulan data lewat informasi dari masyarakat agar mempunyai data yang lengkap.

1.7.2 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis isi atau sering

disebut content analysis. Teknik analisis isi yang digunakan berupa analisis wacana. Teknik ini

digunakan untuk menekankan pemaknaan pada teks dan sumber lisan yang diperoleh melalui

sumber sumber pustaka dan juga data hasil wawancara.

1.7.3 Teknik Penyajian Data

Teknik penyajian data berupa deskripsi kualitatif dari hasil penelitian sumber sumber data

yang telah diperoleh baik itu dari sumber pustaka maupun wawancara, yang pada akhirnya akan

dihasilkan suatu kesimpulan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

15

1.8 Sistematika Penyajian

Penelitian ini akan dibagi menjadi empat bab. Empat bab tersebut akan dirinci sebagai

berikut.

Bab I berisi pendahuluan, yang berfungsi sebagai pengantar. Bab ini dibagi

menjadi delapan sub bab yaitu latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat hasil penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, dan

sisitematika penyajian. Bab II berisi hasil kajian mitos asal-usul Tradisi Bekti Pertiwi

Pisungsung Jaladri. Bab III mengkaji dan mengungkapkan ritus Tradisi Bekti Pertiwi

PisungsungJaladri Bab IV berisi hasil analisis fungsi Tradisi Bekti Pertiwi

Pisungsung Jaladri. Bab V merupakan penutup yang berisi kesimpulan dari hasil

penelitian Tradisi Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

16

BAB II

MITOS ASAL-USUL TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI

Pada Bab II ini, penulis menjabarkan (1) gambaran masyarakat Dusun Mancingan, (2)

mitos asal-usul yan terdiri dari sejarah, mitos Keraton Segara Kidul dan mitos Sri Sadana. (3)

Analisis struktur aktansial dan fungsional cerita Keraton Segara Kidul dan Sri Sadana.Unsur

tersebut merupakan konteks Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri dalam bab berikutnya.

2.1 Gambaran Masyarakat Dusun Mancingan Parangtritis Bantul

Dusun Mancingan merupakan sebuah perkampungan penduduk di daerah Pantai

Parangtritis, terletak sekitar tiga puluh kilometer dari Kota Yogyakarta atau lebih tepatnya di

Desa Parangtritis Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul Yogyakarta. Sampai saat ini Dusun

Mancingan dipimpin oleh Bapak Andri Sarwoko, selaku kepala dusun. Di sekitar Dusun

Mancingan terdapat Pantai Parangtritis, Pemandian Parangwedang, Makam Syekh Maulana

Manghribi, dan Makam Syekh Bela Belu.

Menurut Tuminah (wawancara tanggal 19 September 2017) rata-rata masyarakat Dusun

Mancingan berprofesi sebagai pedagang dan membuka usaha bisnis pariwisata seperti membuka

lahan parkir bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Pantai Parangtritis dan sekitarnya. Selain

itu banyak penduduk desa yang membuka usaha penginapan dan berdagang di kawasan Pantai

Parangtritis. Masyarakat Dusun Mancingan ada yang berprofesi sebagai pedagang ikan dan

nelayan tetapi hanya beberapa orang saja, bahkan hanya sebagai usaha sampingan. Selain profesi

di atas masyarakat Dusun Mancingan juga ada yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil.

Asal mula nama Dusun Mancingan menurut Dasuki (wawancara tanggal 29 Agustus 2017)

sebagai berikut. Dahulu air laut mencapai pinggir sebuah perkampungan dekat Makam Syekh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

17

Maulana Maghribi. Penduduk sekitar sering melakukan kegiatan memancing di sekitar makam

tersebut. Oleh karena itu, sampai sekarang kampung tersebut dinamakan mancingan atau tempat

memancing. Bahkan hingga air laut sudah tidak sampai di dekat makam Syekh Maulana

Maghribi pun namanya tetap Dusun Mancingan.

Nama Parangtritis berasal dari kata Jawa, Parang artinya kaki bukit kapur yang terjal, tritis

artinya air terjun dari atap rumah kepelimbahan bila terjadi hujan. Parangtritis berarti suatu

tempat yang bentuknya menyerupai rumah berdinding batu karang setinggi rumah, dan dari

bagian batu karang yang menyerupai atap itu memercik air mengalir terjun ke pelimbahan.

Percikan air yang keluar dari celah-celah batu karang itu memijar mengalir ke atap gua

berbentuk air hujan sehingga taburan uapnya menyejukkan udara sekelilingnya. (wawancara

dengan Suparno 30 Agustus 2017).

Di masa lalu banyak orang senang mandi langsung dengan berdiri di tritisan air itu dan badan

terasa seperti dipijat-pijat. Jadilah tempat itu terkenal dan disebut Parangtritis. Lebih-lebih oleh

para pertapa di zaman Kerajaan Mataram Hindu, gua ini dipergunakan untuk bertapa bersama

mohon inspirasi kepada Tuhan YME.

Gua ini selanjutnya oleh Sri Sultan HB VI tahun 1873 oleh Juru Kunci diberi nama Gua

Panepen Parangharga bersamaan peresmian pembangunan makam Syekh Bela-Belu. Dari

zaman ke zaman tempat ini mengalami perubahan oleh perkembangan peradaban manusia.

Disamping kanan/timur depan gua dibangun kolam pemandian. Sekarang gua ini dilengkapi

dengan fasilitas untuk mandi dan minum. Namun pada rehabilitasi pembangunan kolam

pemandian tahun 1988 mengalami kesalahan teknis sehingga air yang dulu bertaburan keluar

dari celah batu seperti curah hujan, sekarang jadi air talang pancuran.

Dengan tersohornya nama Parangtritis ini, pada zaman kemerdekaan tahun 1948 ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

18

penggabungan dua kalurahan, yaitu Kalurahan Sono digabung dengan Kalurahan Tirtaharja

menjadi satu dengan nama Kalurahan Parangtritis pada hari Selasa Wage Bulan Mei. Pada hari

Selasa Wage itulah diperingati sebagai hari jadinya Desa Parangtritis dan dipakai dalam tradisi

Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri (wawancara dengan Suparno 30 Agustus 2017).

Sudah sejak dahulu, nenek moyang masyarakat Dusun Mancingan Parangtritis setiap habis

panen raya selalu mengadakan syukuran sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada Tuhan Yang

Maha Esa yang telah memberikan kenikmatan dan keselamatan. Syukuran tersebut dalam bentuk

sesaji dan selamatan yang dilaksanakan pada bulan Mei atau Juni, selain itu juga bulan Oktober,

tergantung kesepakatan warga dan situasi yang memungkinkan.

Syukuran habis panen raya untuk Kelurahan Parangtritis disebut ngguwangi atau Majemuk

Umum, sedangkan upacara bulan Oktober disebut Baritan atau sedekah laut. Baritan sebagai

ungkapan terima kasih kepada Tuhan atas keselamatan para nelayan dan para pembuat garam

selama satu tahun yang semuanya bekerja di pantai laut selatan. Kegiatan ini diselenggarakan

setiap tahun sehabis panen raya dan sehabis penengkapan ikan.

2.2 Mitos Asal-usul Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri

Tradisi Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri memiliki dua mitos penting yang menjelaskan asal-

usulnya, mitos itu adalah kisah Keraton Segara Kidul dan Kisah Sri Sadana. Sebelum membahas

mitos akan diceritakan sejarah Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri.

2.2.1 Sejarah Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri

Pelaksanaan Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri tidak lepas dari sejarah atau yang menjadi

alasan diadakan kegiatan tersebut. Berdasarkan wawancara dengan Suparno seorang sesepuh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

19

sekaligus tokoh spiritual di wilayah Parangtritis pada tanggal 30 Agustus 2017, ditulis

informasinya sebagai berikut.

Tujuan dianakke upacara adat Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri iku sepisan kanggo

nyuwun keslametan supaya ora keno sunami utawa bencana alam. Menawi bencana laut

menika saget dipun sranani ngangge sedekah laut kangge nolak, menika minurut

kapitadosan masayarakat Jawi. Nanging kasunyatanipun saksampunipun dilaksanakaken

Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri, mboten wonten pagebluk kados rumiyen, sakderengipun

dilaksanakaken pisungsung jaladri perkampungan wonten wilayah Pesisir Parangtritis

menika kerep keleb banyu utawa banyu saking segara sage tluber wonten dalemipun tiang

wonten Dusun Mancingan. Kepercayaan menika dipercaya amerga kabeh kuwi iso

dibuktekke, dadi warga kerep nganake slametan seng kasebut baritan. Baritan menika

rumiyen wonten kaleh perkara sepisan kangge nyuwun udan utawi jawah lan kaping kaleh

kangge nolak balak utawa nolak lampor.

Baritan menika wujudipun sesaji laut ingkang dipunwontenaken pinggir laut, lajeng

gandeng wonten kemajuan jaman baritan menika dipun kemas utawa diganti awujud nami

Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri. Bakti pertiwi menika artinipun wujud rasa bekti marang

seng panguasa bumi luwih-luwih marang Gusti ingkang Maha Agung, lan masyarakat

ngaturaken rasa syukur marang Gusti kanti lampahan tradisi bekti pertiwi.

Bekti pertiwi sakdurunge nduweni jeneng majemuk umum. Pisungsung menika tegesipun

nyaosaken kinurmatan utawa rasa hormat marang Gusti lan jaladri menika laut ingkang

maknanipun kangge panguasa laut utawi pemberian sesaji kangge Ratu Kidul utawa dewi

laut. Tiang nagari tiongkok caos asmi Dewi Kwan Im, utawa tiang Jawi caos asmi Kanjeng

Ratu Kidul. Nanging Kanjeng Ratu Kidul kuwi beda karo Nyi Roro Kidul, Nyi Roro Kidul

kuwi asale seko Dewi Nawangwulan ingkang nglalu wonten laut piturut cerita. Masyarakat

kerep kleru mbedakke Kanjeng Ratu Kidul karo Nyai Roro Kidul, ingkag leres panguasa

laut menika Kanjeng Ratu Kidul.

Uwong urip iku mangan asale seka daratan lan lautan. Rumiyen masyarakat pesisir

urip seko nambang garam lan dadi sumber pencaharian penduduk, lajeng kedamel cerita

supaya masyarakat ngerteni apa sebabe lan apa tujuane dilaksanakke ritual kasebut.

Ingkang kaping kalih inggih menika kangge ngembangaken pariwisata wonten tlatah

Pesisir Parangtritis. Masyarakat Dusun Mancingan ngedalaken kasepakatan inggih menika

pengunjung wonten Parangtritis kedah dijagi keslametanipun kalebet pagebluk seko alam

utawa kejahatan manungso. Musyawarah menika kedah nimbali pejabat wonten kabupaten

lan kecamatan, lan ugi saking Departemen Koperasi Kabupaten Bantul. Saklajengipun

musyawarah menika ngasilaken kasepakatan kengge ndamel event pelestarian budaya adat

kangge ngreggengaken tiang ingkang wisata wonten Parangtritis kanti nglebur majemuk

umum lan sedekah laut dados minunggal kangge tetenger dinten ambal warsa Kalurahan

Parangtritis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

20

Wawancara tersebut diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai berikut:

Tujuan diadakanya Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri adalah pertama sebagai bentuk

meminta keselamatan agar tidak terjadi tsunami atau bencana alam. Bencana alam yang

datang dari laut bisa dicegah dengan cara sedekah laut, itu menurut kepercayaan

masyarakat Jawa. Tetapi kenyataanya setelah dilaksanakan Bekti Pertiwi Pisungsung

Jaladri, tidak terjadi bencana seperti dahulu, sebelum diadakan Bekti Pertiwi Pisungsung

Jaladri perkampungan di wilayah pinggir Pantai Parangtritis sering terendam air pasang

dari laut dan air mengalir sampai ke pemukiman warga.

Kepercayaan itu dapat dipercaya karena semua itu bisa dibuktikan, setiap orang sering

mengadakan doa keselamatan yang disebut baritan. Baritan itu dahulu terdiri dari dua hal,

yang pertama digunakan untuk memohon turunya hujan dan yang kedua menolak bencana

dan lampor. Baritan itu wujudnya adalah berupa sesaji laut yang dipersembahkan atau

diadakan di pinggir laut.

Setelah ada perkembanagan jaman dan berlalunya waktu baritan diubah namanya

menjadi Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri. Bekti pertiwi mempunyai arti wujud rasa syukur

dan rasa bakti dengan penguasa bumi khususnya untuk Tuhan Yang Maha Esa, kemudian

masyarakat mengadakan upacara yang tujuanya mengungkapkan syukur lewat bekti

pertiwi. Sebelum terbentuk bekti pertiwi masyarakat Dusun Mancingan menyebutnya

Ngguwangi atau Majemuk Umum. Pisungsung artinya adalah memberikan rasa hormat

terhadap Sang Pencipta, kemudian jaladri adalah laut yang memiliki makna untuk

penguasa laut. Orang Tiongkok atau orang yang berasal dari Cina menyebutnya Dewi

Kwan Im atau orang Jawa menyebutnya Kanjeng Ratu Kidul. Perlu diketahui bahwa

Kanjeng Ratu Kidul berbeda dengan Nyi Roro Kidul, Nyi Roro Kidul berasal dari jelmaan

Dewi Nawangwulan yang menceburkan diri ke laut.

Masyarakat sering keliru membedakan antara Kanjeng Ratu Kidul dengan Nyi Roro

Kidul, yang benar menjadi penguasa laut itu adalah Kanjeng Ratu Kidul. Orang hidup itu

makan yang berasal dari lautan dan daratan, dahulu masyarakat pantai hidup dari usaha

tambang garam dan menjadikanya mata pencaharian penduduk, kemudian dibuatlah cerita

agar masyarakat itu mengerti apa sebabnya dan apa tujuanya dilaksanakan ritual tersebut.

Tujuan yang kedua adalah sebagai salah satu cara mengembangkan wisata di Pantai

Parangtritis. Masyarakat Dusun Mancingan membuat kesepakatan bahwa pengunjung

Pantai Parangtritis harus dijaga keselamatanya dari bencana alam dan kejahatan manusia.

Kemudian dalam musyawarah tersebut mendatangkan pihak Departement Koperasi

Kabupaten Bantul bersepakat dan menggelar event budaya untuk mengembangkan wisata

Parangtritis dengan cara merubah Baritan dan Ngguwangi sebagai hari jadi Kelurahan

Parangtritis” (wawancara dengan Suparno 31 Agustus 2017).

Menurut Hadi Wibowo, warga Dusun Mancingan (wawancara tanggal 3 Oktober 2017),

Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri sebagai wujud apresiasi melestarikan budaya dan juga aspek

ekonomi yang mengacu pada peningkatan pendapatan asli daerah. Dalam melestarikan budaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

21

dilakukan dengan cara terjun langsung ke dalam pengalaman seperti melaksanakan tradisi

tersebut, khususnya masyarakat Dusun Mancingan agar di perkampungan ini tradisi masih tetap

terjaga. Selain itu wujud pelestarian budaya dengan cara membuat informasi, artikel atau tulisan

mengenai budaya yang tujuanya untuk sarana pendidikan.

Kemudian mengenai aspek pendapatan daerah, dengan adanya kirab atau tradisi ini Objek

Wisata Parangtritis akan semakin terkenal dan menarik karena Parangtritis selain menjadi

wisata alam juga menjadi wisata budaya. Pengunjung akan semakin tertarik dan pengunjung

akan semakin banyak, terutama wisatawan asing (wawancara dengan Hadi Wibowo 3 Oktober

2017).

Hal ini akan meningkatkan pendapatan daerah. Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah

pendapatan yang bersumber dan dipungut oleh pemerintah daerah. Sumber PAD terdiri dari

pajak daerah, retribusi daerah, laba dari Badan Usaha Milik Desa (BUMD) dan pendapatan asli

daerah lainya yang sah. Melalui kegiatan ini pemerintah juga akan mendapatkan pendapatan

yang dihasilkan dari pajak pedagang, biaya parkir dan retribusi masuk (wawancara dengan

Dasuki 20 Agustus 2017)

Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri sangat erat kaitanya dengan kisah tersebut, terutama

pada kisah Keraton Segara Kidul. Kanjeng Ratu Kidul dipercaya oleh masyarakat Parangtritis

sebagai dewa yang melindungi atau menjaga pantai selatan, khususnya masyarakat Mancingan.

Kemudian masyarakat menggelar ritual yang dinamakan Baritan yang berupa sesaji laut,

masyarakat percaya baritan akan menolak bencana seperti tsunami yang bisa melanda wilayah

parangtritis, maka sejak itulah setiap tahun diadakan ritual baritan. Menurut cerita dahulu

sebelum adanya ritual baritan perkampungan warga di pinggir pantai sering terendam air yang

diakibatkan pasang laut yang terus menerus, sejak diadaknya baritan maka peristiwa itu tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

22

pernah lagi terjadi.

Selain itu tradisi ini juga erat kaitannya dengan cerita Dewi Sri dan Raden Sadana. Masyarakat

Jawa mempercayai bahwa Dewi Sri sebagai lambang dewi padi, sedangkan Raden Sadana

sebagai dewa umbi-umbian dan sandang. Maka dari itu sebagai wujud syukur kepada Tuhan,

masyarakat Jawa khususnya Mancingan mengadakan ritual melalui kegiatan bersih dusun yang

dikenal dengan majemuk umum. Setelah perkembangan Zaman, melalui musyawarah untuk

membentuk peristiwa budaya adat dengan melebur ngguwangi dan baritan menjadi satu sebagai

hari jadi Kalurahan Parangtritis. Bapak Camat bersama tokoh spiritual B. Suparno, B.A,

mengadakan diskusi maka terbentuklah sebuah nama Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri yang

sampai saat ini tradisi tersebut dilaksanakan satu bulan sekali.

2.2.2 Mitos Keraton Segara Kidul

Mitos dari Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri sangat erat dengan kisah Keraton Segara Kidul.

Keraton Segara Kidul merupakan istana yang sangat indah sebagai kerajaan makhluk halus yang

terdapat di dasar Samudera Indonesia. Orang Jawa menyebutnya Segara Kidul maka kerajaan

makhluk halus itu disebut Keraton Segara Kidul.

Berdasarakan cerita nenek moyang Jawa, Keraton Segara Kidul itu sangat indah, tidak ada

bangunan buatan manusia di muka bumi ini yang menyamai indahnya. Semua pagar dan dinding

bangunan tersebut terbuat dari emas dan perak. Halaman bertebaran mutiara, batu kerikil

pecahan permata dan batu pualam. Kebun halaman penuh pohon buah-buahan yang amat luas

dan menyedapkan mata. Istana ini dikuasai dan ditahtai oleh seorang raja putri yang cantik jelita

parasnya yang bergelar Kanjeng Ratu Kidul. Menurut kepercayaan, Kanjeng Ratu Kidul adalah

penjelmaan dari putri Raja Padjajaran. Raja Padjajaran bernama Prabu Munding Sari yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

23

mempunyai anak perempuan bernama Retna Suwidi, ia gemar bertapa dan mementingkan hidup

kerohanian.

Menjelang dewasa banyak raja yang melamar namun ditolak dan tidak mau dinikahkan.

Melihat kejadian tersebut ayahnya marah dan mengusir Retna Suwidi dari Kerajaan Pajajaran.

Ratna Suwidi pergi meninggalkan kraton dan mengembara masuk hutan keluar hutan, naik turun

pegununan, kemudian ia menemukan sebuah tempat bertapa di Gunung Kombang.

Setelah berhari-hari bertapa, Retna Suwidi didatangi Dewa dan ditanya apa yang diinginkan

kok terus bertapa di tempat ini? Retno Suwidi menjawab “ Aku ingin hidup sepanjang zaman.

Dewa menjawab.“ Tidak bisa manusia bisa hidup sepanjang jaman, kecuali jika mau disabda

menjadi makhluk halus”. Retna Suwidi setuju dengan apa yang diisyaratkan Dewa. Kemudian

Dewa menyapa dan Retna Suwidi berubah menjadi makhluk halus dan menguasai samudra

sepanjang pulau jawa dengan nama Kanjeng Ratu Kidul.

Kanjeng Ratu Kidul bertemu dengan raksasa putri yang menjadi pimpinan prajurit makhluk

halus, kemudian bersama-sama membangun istana kerajaan yang megah. Pada saat itu datang

Dewi Nawang Wulan istri Joko Tarub yang diusir dari kahyangan oleh para bidadari karena ia

telah kawin dengan manusia dan sudah mempunyai anak. Nawang Wulan tidak boleh lagi

menempati khayangan, ia harus kembali turun ke bumi. Ia memutuskan untuk menceburkan diri

ke samudra dan akhirnya bertemu dengan Kanjeng Ratu Kidul.

Setelah ketiganya bertemu Segara Kidul, Dewi Nawang Wulan diangkat oleh Kanjeng Ratu

Kidul menjadi penasehat dengan nama Nyai Riya Kidul, sedangkan pemimpin prajurit adalah

raksasa putri yang menjaga Keraton Segara Kidul dengan nama Rara Kidul.

Dalam menjalankan pemerintahan Kanjeng Ratu Kidul didamping oleh Nyai Riya Kidul dan

Rara Kidul. Rara Kidul juga berkuasa memimpin siluman ular di daratan, karena ia dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

24

mengubah wujud menjadi naga, menjadi pria tampan, menjadi gadis cantik, menurut

kebutuhanya.

Rara Kidul mempunyai kewajiban pengawasan jarak jauh sampai sering mengelilingi

samudra se-Asia Tenggara. Ada juga yang menyebutnya Nini Rara Kidul da nada juga yang

menamakan Nini Blorong atau Nyi Blorong, tugasnya menjaga keseimbangan alam baik laut

maupun daratan. Sampai saat ini Keraton Segara Kidul masih dipercaya keberadaanya, Kanjeng

Ratu Kidul masih dipercaya oleh masyarakat jawa, salah satunya masyarakat Pantai Parangtritis

sebagai simbol keselamatan masyarakat (Suparno,2004: 23-24).

2.2.3 Mitos Sri Sadana

Kisah ini menceritakan perjalanan Dewi Sri dan Raden Sadana yang mendapat kutukan dari

ayah mereka hingga berubah menjadi ular dan burung. Ular penjelmaan Dewi Sri itu akhirnya

teruwat kembali setelah ia melindungi bayi pasangan Kyai Wrigu dan Ken Sangki di Desa

Wasutira. Kemudian Dewi Sri diangkat menjadi dewi pangan, sedangkan Raden Sadana diangkat

menjadi dewa sandang.

Awal kisah, Prabu Pulaswa di Kerajaan Medang Kumuwung dihadap Patih Kalasuba, Ditya

Kalandaru, dan para punggawa raksasa. Mereka membicarakan tentang Dewi Sri yang saat ini

kabarnya telah mendirikan Desa Sringawanti di Hutan Medangagung bersama Raden Sadana.

Untuk itu, Prabu Pulaswa mengirim Ditya Mayangkara, suami Dewi Wikayi (putri Batara

Kalakeya) supaya berangkat menculik Dewi Sri.

Ditya Mayangkara pun berangkat melaksanakan perintah rajanya. Sesampainya di Desa

Sringawanti, ia mengubah wujudnya menjadi seekor sapi liar dan segera berbaur dengan

kawanan ternak yang digembalakan Umbul Manggala. Melihat jumlah ternaknya bertambah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

25

satu, Umbul Manggala sangat senang. Beberapa hari kemudian, ia berniat menyembelih sapi

barunya itu sebagai hidangan selamatan.

Sapi penjelmaan Ditya Mayangkara tersebut pun berontak ketika hendak disembelih dan

mengamuk melukai Umbul Manggala beserta warga desa lainnya. Mendengar itu, Raden Sadana

segera turun tangan membantu. Ia melepaskan panah ke arah si sapi liar yang seketika mengubah

wujudnya menjadi Ditya Mayangkara kembali. Dengan cekatan Raden Sadana melepaskan

panah kedua yang berhasil melumpuhkan raksasa tersebut.

Ditya Mayangkara kesakitan memohon ampun. Ia juga menyebut-nyebut nama ayahnya,

yaitu Resi Wisnungkara. Raden Sadana heran mendengar nama itu dan bertanya apa hubungan

Resi Wisnungkara dengan Batara Wisnu, kakeknya. Ditya Mayangkara menjawab, bahwa

ayahnya adalah putra dari Resi Sudramurti. Resi Sudramurti adalah penjelmaan Batara

Arnapurna, putra Batara Wisnu.

Raden Sadana senang mendengarnya, karena itu berarti Ditya Mayangkara masih terhitung

keponakannya sendiri. Ia pun membebaskan Ditya Mayangkara dan memberinya makan-minum

serta sejumlah uang. Raden Sadana juga menitipkan pesan jika Prabu Pulaswa ingin menikahi

Dewi Sri, maka raja raksasa itu harus melangkahi mayatnya terlebih dulu. Ditya Mayangkara

menerima pesan tersebut dan kemudian mohon pamit kembali ke Kerajaan Medang Kumuwung.

Ditya Mayangkara telah sampai di istana Medang Kumuwung dan melaporkan kegagalannya

kepada Prabu Pulaswa. Ia juga menyampaikan pesan Raden Sadana serta memuji-muji kebaikan

serta kesaktian saudara kembar Dewi Sri tersebut. Prabu Pulaswa sangat murka dan segera

memenggal kepala Ditya Mayangkara tanpa ampun. Melihat kekejaman sang raja, Patih

Kalasuba dan Ditya Kalandaru merasa ngeri. Diam-diam mereka pun pergi meninggalkan

Kerajaan Medang Kumuwung dengan membawa serta janda Ditya Mayangkara, yaitu Dewi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

26

Wikayi yang saat itu sedang mengandung. (Dewi Wikayi adalah keponakan Patih Kalasuba dan

Ditya Kalandaru).

Prabu Pulaswa semakin marah mendengar kepergian kedua raksasa kepercayaannya itu.

Namun, ia tidak peduli dan tetap bersikeras melanjutkan niat memperistri Dwi Sri. Setelah

mengumpulkan pasukan, Prabu Pulaswa pun berangkat menyerang Desa Sringawanti untuk

menjawab tantangan Raden Sadana.

Raden Sadana sendiri telah bersiaga, untuk menyambut datangnya serangan itu dengan

dibantu Buyut Wangkeng dan Buyut Sondong beserta murid-murid mereka. Pertempuran pun

terjadi. Banyak prajurit raksasa dan warga desa yang tewas. Raden Sadana akhirnya

mengerahkan Aji Bayurota, menciptakan angin besar membuat Prabu Pulaswa dan para raksasa

yang masih hidup terhempas jauh.

Beberapa hari kemudian, Dewi Sri dan Raden Sadana menerima kedatangan punggawa

Kerajaan Purwacarita, yaitu Arya Nitiradya yang diutus untuk mengajak pulang mereka berdua.

Arya Nitiradya menceritakan bahwa Prabu Sri Mahapunggung dan Dewi Brahmaniyati sangat

sedih atas kepergian Dewi Sri dan Raden Sadana, hingga akhirnya mereka mengutus Patih

Mudabatara untuk meminta petunjuk kepada Begawan Rukmawati di Gunung Mahendra.

Begawan Rukmawati pun menjelaskan bahwa Dewi Sri dan Raden Sadana telah mendirikan

pedukuhan bernama Desa Sringawanti di Hutan Medangagung.

Setelah mendapatkan petunjuk tersebut, Prabu Sri Mahapunggung segera mengutus Arya

Nitiradya untuk mengajak pulang Dewi Sri dan Raden Sadana. Kini Arya Nitiradya telah

bertemu mereka berdua. Jika dulu Raden Sadana kabur meninggalkan istana karena dipaksa

menikah dengan Dewi Panitra (putri Arya Partaka), maka sekarang hal itu tidak perlu

dipermasalahkan lagi karena Prabu Sri Mahapunggung telah menikahkan Dewi Panitra dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

27

Raden Wandu (adik Dewi Sri dan Raden Sadana). Dewi Sri dan Raden Sadana meminta maaf

karena tidak bisa menerima ajakan Arya Nitiradya, mereka mengaku sudah cukup senang tinggal

di Desa Sringawanti dan tidak mau pulang ke istana. Karena gagal membujuk keduanya, Arya

Nitiradya akhirnya mohon pamit kembali ke Purwacarita.

Arya Nitiradya telah tiba di Kerajaan Purwacarita dan melaporkan kegagalannya mengajak

pulang Dewi Sri dan Raden Sadana. Prabu Sri Mahapunggung sangat marah mendengarnya. Ia

menggerutu sendiri apakah kedua anaknya itu lebih suka hidup gelandangan seperti ular atau

burung ? Demikianlah, ucapan seorang ayah yang sedang sakit hati ternyata berubah menjadi

kutukan, meskipun tidak berhadapan secara langsung. Di Desa Sringawanti, tubuh Dewi Sri

seketika berubah menjadi ular, sedangkan Raden Sadana berubah wujud menjadi Sriti. Keduanya

merasa kebingungan dan pergi meninggalkan desa secara terpisah. Sementara itu, di Desa

Wasutira di wilayah Kerajaan Wirata hidup seorang tuwaburu bernama Kyai Wrigu yang

memiliki istri bernama Ken Sangki. Mereka sudah lama menikah namun belum juga memiliki

anak. Pada suatu hari Kyai Wrigu meminta petunjuk kepada gurunya, yaitu Resi Wisama (kepala

pandita Kerajaan Wirata) untuk memberikan jalan keluar terhadap permasalahan tersebut. Resi

Wisama menyarankan supaya Kyai Wrigu dan Ken Sangki meminum campuran empat jenis air,

yaitu air dari langit, air dari tanah, air dari tumbuhan, dan air dari binatang sebelum mereka

melakukan hubungan badan. Setelah itu Ken Sangki akan mengandung anak perempuan titisan

Batari Tiksnawati. Akan tetapi, anak perempuan itu hanya bisa lahir apabila Kyai Wrigu

memelihara seekor ular sawah yang tidur melingkar di persawahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

28

Kyai Wrigu mematuhi nasihat gurunya itu, singkat cerita istrinya telah mengandung. Ketika

memasuki usia kandungan sembilan bulan. Kyai Wrigu lalu pergi ke persawahan dan

menemukan seekor ular sawah tidur melingkar sesuai petunjuk sang guru. Ular itu tidak lain

adalah penjelmaan Dewi Sri yang segera dibawanya pulang dan kemudian ditaruhnya di atas

tempat tidur, dan diberi makanan berupa katak hijau. Begitu ular itu telah ditemukan, seketika

Ken Sangki pun melahirkan seorang bayi perempuan.

Malam harinya, Kyai Wrigu bermimpi si ular sawah dapat berbicara kepadanya, bahwa ia

tidak mau makan katak hijau dan ingin disuguhi sirih ayu, kembang arum, wewangian, dupa,

serta lampu kamar jangan dimatikan. Ia juga menasihati Kyai Wrigu agar tidur di siang hari dan

begadang di malam hari untuk menjaga si bayi dari segala marabahaya. Ia juga berpesan supaya

bayi perempuan tersebut diberi nama Ken Raketan.Kyai Wrigu terbangun dari mimpinya dan

segera melaksanakan apa yang disarankan oleh si ular .

Batara Guru di Kahyangan Jonggringsalaka sangat marah karena Batari Tiksnawati menitis

menjadi manusia tanpa izin. Maka, ia pun mengutus Batara Kala untuk membunuh bayi Ken

Raketan supaya Batari Tiksnawati dapat kembali ke kahyangan. Batara Kala pun berangkat

dengan mengubah wujudnya menjadi serigala.

Kyai Wrigu yang sedang tidur siang di rumahnya bermimpi si ular sawah mengatakan nanti

malam akan ada serigala datang untuk membunuh bayi Ken Raketan. Maka itu, hendaknya pintu

rumah diasapi dengan belerang dan bagian dalam rumah diasapi dengan daun kelapa tiga kali

dalam semalam. Kyai Wrigu juga harus bersesaji nasi punar, lauk hati, dan mengelilingi rumah

sambil membaca mantra menyebut nama Batara Kala. Kyai Wrigu terbangun dari tidur dan

melaksanakan nasihat tersebut. Akibatnya ketika malam tiba Batara Kala dalam wujud serigala

gagal memangsa bayi Ken Raketan dan segera kembali ke kahyangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

29

Hari berikutnya, Batara Guru mengirim Batara Brahma untuk membunuh bayi Ken Raketan.

Batara Brahma pun mengubah wujudnya menjadi seekor sapi liar. Lagi-lagi Kyai Wrigu

bermimpi di siang hari di mana si ular menasihatinya untuk memasang daun nanas yang

dilorengi dengan arang dan abu, serta diasapi dengan kulit bawang merah. Bagian dalam rumah

hendaknya tetap diasapi dengan daun kelapa tiga kali dalam semalam. Selain itu, Kyai Wrigu

juga perlu bersesaji nasi merah, sayur rebus, gantal, kinang, dan paradan dilanjutkan

mengelilingi rumah sambil membaca mantra menyebut nama Batara Brahma. Kyai Wrigu pun

terbangun dari tidur dan segera melaksanakan nasihat tersebut. Akibatnya, pada malam itu Batara

Brahma gagal membunuh bayi Ken Raketan dan kembali ke kahyangan.

Hari berikutnya Batara Guru mengirim Batara Wisnu untuk membunuh bayi Ken Raketan.

Batara Wisnu pun berangkat dengan mengubah wujudnya menjadi babi hutan. Siang harinya

Kyai Wrigu kembali bermimpi mendapat nasihat dari si ular itu supaya menaruh duri pohon

bidara di depan pintu yang diasapi dengan pucuk daun tanjung, sedangkan bagian dalam tetap

diasapi dengan daun kelapa sebanyak tiga kali semalam. Kyai Wrigu juga harus bersesaji nasi

hitam dengan lauk ikan laut, serta mengelilingi rumah sambil membaca mantra menyebut nama

Batara Wisnu. Kyai Wrigu pun terbangun dari tidur dan segera melaksanakan nasihat tersebut,

sehingga Batara Wisnu gagal melaksanakan tugas dan kembali ke kahyangan.

Batara Guru sangat marah dan memutuskan untuk berangkat secara langsung membunuh

bayi Ken Raketan dengan disertai para dewa. Mereka pun mengubah wujud menjadi berbagai

macam binatang, mulai dari burung, kambing, kijang, tikus, sapi, nyamuk, dan semut. Kali ini

Kyai Wrigu dalam mimpinya mendapatkan nasihat panjang lebar dari si ular itu demi

menghadapi serangan besar tersebut. Hendaknya Kyai Wrigu juga mendatangkan tetangga kiri-

kanan, serta jangan sampai melepaskan si bayi dari gendongan. Kyai Wrigu pun terbangun dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

30

tidur dan segera melaksanakan semua nasihat tersebut, sehingga Batara Guru dan pasukannya

gagal membunuh bayi Ken Raketan.

Batara Guru kembali ke Kahyangan Jonggringsalaka dan ia akhirnya mengetahui kalau

kegagalannya adalah disebabkan campur tangan Dewi Sri. Maka, ia pun mengirim para bidadari

yang dipimpin Batari Nariti (putri Batara Suksena) untuk menjemput Dewi Sri menjadi penghuni

kahyangan.

Rombongan Batari Nariti telah sampai di rumah Kyai Wrigu dan menyusup masuk

menemui ular sawa penjelmaan Dewi Sri. Mereka menyampaikan keputusan Batara Guru untuk

menjadikan Dewi Sri sebagai bidadari kahyangan dan hendaknya tidak lagi campur tangan

melindungi bayi Ken Raketan. Dewi Sri merasa rikuh karena dirinya masih berwujud ular sawa,

sedangkan keberadaan Raden Sadana juga masih belum jelas. Jika ia harus menjadi bidadari,

maka Raden Sadana harus dijadikan dewa pula.

Batari Nariti dan rombongan bidadari itu pun menjelaskan kedatangan mereka adalah untuk

meruwat Dewi Sri kembali menjadi manusia dan menjemputnya naik ke kahyangan, sedangkan

takdir Raden Sadana kelak juga akan teruwat menjadi manusia oleh Begawan Brahmanaresi di

Gunung Indragiri. Dewi Sri merasa lega dan ia pun menurut saat para bidadari itu membebaskan

dirinya dari kutukan. Setelah kembali berwujud manusia, Dewi Sri mengaku keberatan dibawa

ke kahyangan karena tidak tega melihat bayi Ken Raketan dibunuh hanya demi untuk

mengeluarkan roh Batari Tisknawati. Ia menjelaskan bahwa Kyai Wrigu dan Ken Sangki sudah

lama menikah dan baru sekarang bisa mempunyai keturunan, mengapa harus dipisahkan dengan

si bayi secara kejam? Jika ini dianggap sebagai kesalahan, maka Batara Guru selaku raja dewa

seharusnya bisa memberikan jalan keluar yang lebih bijaksana. Batari Nariti tidak dapat

menjawab dan ia pun mengajak rombongannya kembali ke kahyangan untuk melapor kepada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

31

Batara Guru.

Sepeninggal para bidadari, Dewi Sri lalu keluar kamar menemui Kyai Wrigu dan Ken

Sangki. Pasangan suami istri itu gugup bercampur gembira begitu mengetahui bahwa si ular

sawa yang selama ini menolong mereka ternyata penjelmaan putri Kerajaan Purwacarita, yang

merupakan cucu Batara Wisnu. Kyai Wrigu dan Ken Sangki sendiri sebenarnya masih

bersaudara sepupu, dan mereka adalah cicit Batara Siwa, sehingga masih terhitung keponakan

Dewi Sri. Mereka sangat berterima kasih atas segala nasihat Dewi Sri yang telah beberapa kali

menyelamatkan nyawa Ken Raketan.

Tidak lama kemudian Batari Nariti kembali datang untuk menyampaikan keputusan Batara

Guru, bahwa bayi Ken Raketan tidak akan dibunuh, tetapi ditukar rohnya. Batari Tiksnawati

akan dikeluarkan dari tubuh si bayi dan digantikan dengan Batari Daruni. Adapun Batari Daruni

telah berdosa melakukan zinah dengan saudaranya sendiri yang bernama Batara Daruna,

sehingga mereka harus menjalani hukuman terlahir sebagai manusia. Batari Daruni harus menitis

kepada Ken Raketan, sedangkan Batara Daruna harus menitis kepada Raden Suganda, putra

Raden Sutada, atau cucu Raden Brahmaniyata dan Dewi Srinandi di Kerajaan Gilingwesi. Kelak

mereka akan ditakdirkan berjodoh setelah dewasa.

Dewi Sri bersyukur atas keputusan tersebut. Setelah pertukaran roh bayi selesai, Dewi Sri

pun menyatakan bersedia dibawa ke Kahyangan menjadi bidadari, asalkan dijemput

menggunakan pedati yang ditarik Lembu Gumarang dan disediakan cemeti Nagaserang pula.

Batari Nariti segera kembali ke kahyangan untuk melapor kepada Batara Guru. Tidak lama

kemudian ia kembali lagi dengan membawa apa yang diminta Dewi Sri tersebut. Rupanya Batara

Guru mengetahui maksud Dewi Sri meminta pedati yang ditarik Lembu Gumarang dan

bersenjatakan cambuk Nagaserang adalah sebagai kiasan bahwa ia ingin diangkat sebagai dewi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

32

pelindung pertanian.

Batara Guru mengabulkan permintaan itu, sehingga dengan demikian, Dewi Sri setiap malam

bisa berkeliling Tanah Jawa mengendarai pedati tersebut dengan melecutkan Cambuk

Nagaserang menebarkan benih tanaman pangan di segenap lahan pertanian.

Dewi Sri sangat bersyukur karena apa yang menjadi keinginannya dikabulkan oleh Batara

Guru. Kini, ia diangkat sebagai bidadari yang bertugas melindungi pertanian di Tanah Jawa.

Dengan mengendarai pedati tersebut, ia pun berangkat dengan didampingi Batari Tiksnawati dan

diiringi para bidadari lainnya.

Sementara itu Prabu Sri Mahapunggung di Kerajaan Purwacarita sedang berduka karena

menantunya, yaitu Dewi Panitra meninggal dunia setelah melahirkan seorang bayi laki-laki, hasil

perkawinan dengan Raden Wandu. Bayi laki-laki itu kemudian diberi nama Raden Wandawa.

Beberapa bulan kemudian, Prabu Sri Mahapunggung menerima kunjungan sepupunya, yaitu

Begawan Brahmanaresi (putra Batara Brahma) dari Gunung Indragiri di Tanah Hindustan,

bersama putrinya yang bernama Dewi Laksmitawahni, serta cucunya yang masih bayi, bernama

Dewi Hartati.

Begawan Brahmanaresi menjelaskan bahwa Dewi Hartati adalah putri Dewi

Laksmitawahni hasil perkawinan dengan Raden Sadana. Prabu Sri Mahapunggung sangat

terkejut mendengarnya dan ia pun meminta penjelasan lebih lanjut. Begawan Brahmanaresi lalu

bercerita bahwa pada suatu hari Dewi Laksmitawahni mimpi bertemu Raden Sadana dan jatuh

cinta kepadanya. Begitu terbangun, ia memohon kepada ayahnya supaya dinikahkan dengan

pemuda itu. Begawan Brahmanaresi pun bersiap untuk berangkat ke Tanah Jawa. Akan tetapi, ia

merasa kesal karena sanggar tempatnya bersembahyang dikotori oleh seekor burung sriti. Burung

sriti itu lalu dipanahnya dan seketika berubah wujud menjadi Raden Sadana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

33

Raden Sadana menceritakan kalau dirinya mendapat kutukan dari sang ayah menjadi burung

sriti, sedangkan kakaknya yang bernama Dewi Sri berubah menjadi Ular Sawah. Begawan

Brahmanaresi merasa terharu dan bersyukur mendengarnya, lalu ia pun menikahkan Raden

Sadana dengan Dewi Laksmitawahni, putrinya. Akan tetapi, ketika dari perkawinan itu lahir

seorang bayi perempuan yang diberi nama Dewi Hartati, tiba-tiba saja Raden Sadana musnah

karena dijemput Batara Narada untuk menjadi dewa penghuni kahyangan. Jika Dewi Sri

diangkat sebagai dewi padi, maka Raden Sadana diangkat menjadi dewa umbi-umbian dan juga

sandang .

Cerita Sri Sadana ini disusun dari sekian narasumber hasil wawancara tanggal 31 Agustus

2017 dengan Suparno dan Dasuki, kemudian mengambil kutipan dari buku The Story Of Dewi

Sri karya Slamet Riyanto, dan ditulis kembali oleh Nugraha Dhayu Murti.

2.3 Analisis Mitos dalam Prespektif AJ Greimas

Algridas Julian Greimas adalah seorang peneliti Perancis penganut teori struktural. Aktan

dalam teori Greimas, ditinjau dari segi tata cerita menunjukkan hubungan yang berbeda-beda.

Maksudnya, dalam suatu skema aktan suatu fungsi dapat menduduki beberapa peran dan dari

karakter peran kriteria tokoh dapat diamati. Menurut teori Greimas, seorang tokoh dapat

menduduki beberapa fungsi dan peran di dalam suatu skema aktan. Selanjutnya akan dijelaskan

struktur aktansial dan fungsional dalam cerita Keraton Segara Kidul. Kemudian struktur

aktansial dan fungsional dalam cerita Sri Sadana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

34

2.3.1 Mitos Keraton Segara Kidul

1. Struktur Aktansial Keraton Segara Kidul

Pengirim Objek Penerima

(Retna Suwidi) (hidup abadi) ( Masyarakat Jawa)

Penolong Subjek Penantang

(Dewa) (Retna Suwidi) (Raja Padjajaran)

Dalam cerita Kraton Segara Kidul, Retna Suwidi diposisikan sebagai pengirim karena dia

yang menginginkan kehidupan abadi sebagai objeknya, untuk memperoleh kehidupan abadi ia

ditolong oleh Dewa. Subjek dalam cerita tersebut adalah Retno Suwidi, kemudian penantang

dalam cerita ini adalah Raja Padjajaran karena ia ingin anaknya Retna Suwidi menikah dengan

pangeran kerajaan tetangga. Sedangkan penerima masyarakat melalui Raksasa Putri dan Nawang

Wulan yang diangkat sebagai patih oleh Kanjeng Ratu Kidul untuk melindungi masyarakat dari

bencana. Kanjeng Ratu Kidul berhasil menjadi makhluk halus yang hidup abadi dan mengayomi

masyarakat Pantai Selatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

35

2. Struktur Fungsional Keraton Segara Kidul

I II III

TRANSFORMASI

Situasi Awal Tahap Uji

Kecakapan

Tahap Utama Tahap

Kegemilangan

Tahap Akhir

Retna Suwidi

adalah seorang

Putri Kerajaan

Pajajaran, ia

sangat senang

sekali bertapa. Ia

memiliki

keininan untuk

hidup abadi

Raja Pajajaran

ingin

menikahkan

Retna Suwidi

dengan

pangeran,

namun

ditolaknya dan

ia kabur dari

istana dan

bertapa di

sebuah tempat.

Retna bertemu

dengan dewa

dan ia meminta

untuk hidup

abadi. Dewa

menurutinya,

tetapi ia harus

mau berubah

menjadi

makhluk halus.

Mereka

akhirnya

sepakat.

Retna Suwidi

berubah menjadi

makhluk halus

dan ia menguasai

Pantai Selatan

dan berganti

nama menjadi

Kanjeng Ratu

Kidul.

Kanjen Ratu Kidul

bertemu dengan

Raksasa Putri,

mereka bersama-

sama membangun

istana. Setelah

beberapa lama

Kanjen Ratu Kidul

bertemu dengan

Nawang Wulan yang

melarikan diri dan

menceburkan diri ke

laut. Akhirnya ia

diangkat anak buah

oleh Kanjen Ratu

Kidul bergelar Nyai

Roro Kidul.

Nyai Roro Kidul

diangkat sebagai patih

dan ditugaskan

menjaga Pantai Selatan

sedangkan Raksasa

Putri diberi g elar nama

Nyai Riya Kidul dan

ditugaskan untuk

menjaga Kraton Segara

Kidul dan menayomi

masyarakat Pantai

Parangtritis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

36

2.3.1 Mitos Sri Sadana

1. Struktur Aktansial Cerita Sri Sadana

Pengirim Objek Penerima

( Sri Sadana) (Pengabdian) (Masyarakat)

(Pengayoman)

Penolong Subjek Penantang

(Begawan Brahmanaresi ) (Sri) (Prabu Sri Mahapugung)

(Kyai Wirgu) (Sadana)

Dalam kisah Sri Sadana, pengirim diposisikan kepada Sri Sadana karena ia berkeinginan

untuk membantu rakyat dan negeri tetangga yang terkena musibah. Objek dari cerita ini adalah

sebuah pengabdian dan pertolongan yang dilakukan oleh subjek dari cerita, yaitu Dewi Sri dan

Raden Sadana. Kemudian sebagai penerima dari pertolongan itu sendiri adalah masyarakat.

Prabu Sri Mahapugung diposisikan sebagai penantang karena ia yang mengutuk Sri dan

Sadana lantaran sakit hati atas kaburnya mereka dari istana, untuk membantu masyarakat luar.

Bathara Guru juga diposisikan sebagai penantang karena ia yang menginginkan kematian putra

Kyai Wirgu karena putranya adalah titisan dari Bathari Tiksnawati yang tanpa sepengetahuan

dewa turun ke bumi. Sedangkan penolongnya adalah Begawan Brahmanaresi dan Kyai Wirgu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

37

karena mereka yang membuat kutukan Sri dan Sadana hilang. Sri Sadana berhasil menjadi dewa,

Dewi Sri diangkat menjadi dewi yang memberikan berkah lewat tumbuhan padi dan Raden

Sadana diangkat menjadi dewa yang mengayomi umbi-umbian, pakaian, dan bumi.

2. Struktur Fungsional Sri Sadana

I II III

TRANSFORMASI

Situasi Awal Tahap Uji

Kecakapan

Tahap Utama Tahap

Kegemilangan

Tahap Akhir

Sri dan Sadana pergi

meningalkan istana.

Raja Sri

Mahapugung ayah

mereka meminta

mereka kembali.

Setelah Sri dan

Sadana sampai di

Istana, ayahnya

kesal dan mengutuk

mereka. Dewi Sri

dikutuk menjadi

Ular Sawah dan

Raden Sadana

dikutuk menjadi

Burung Sriti.

Mereka

meninggalkan istana

secara terpisah.

Ular Sawah

penjelmaan dari

Dewi Sri

ditemukan oleh

Kyai Wrigu, ular

itu banyak

membantu

keluarga Kyai

Wirgu dari

amarah Batara

Guru. Sedangkan

Raden Sadana

ditemukan oleh

Begawan

Brahmanaresi.

Batara Guru

menyuruh bidadari

untuk menjemput

dan merubah Dewi

Sri menjadi wujud

semula. Dewi Sri

bersedia naik ke

khayangan asalkan

keluarga Kyai

Wiru tetap damai.

Dewa

mengabulkan

keinginanya dan

Dewi Sri diangkat

ke khayangan.

Sedangkan Raden

Sadana menikah

denan Dewi

Lakshmitawati.

Kutukanya telah

dibebaskan oleh

Begawan

Brahmanaresi.

Dewa mengabulkan

keinginanya dan

Dewi Sri diangkat

ke khayangan. Kyai

Wirigu sangat

berterimakasih

kepada Dewi Sri.

Kemudian Raden

Sadana dianugrahi

seorang putri, tetapi

setelah putrinya

lahir ia musnah dan

dijemput Batara

Narada untuk

diangkat ke

khayangan.

Dewi Sri ditugaskan

menjadi Dewi Bumi

dan Padi-padian.

Sedankan Raden

Sadana diangkat

menjadi Dewa

Sandang dan

tumbuh-tumbuhan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

38

2.4 Rangkuman

Mitos Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri mengungkapkan kisah cerita mulai dari asal-usul

Dusun Mancingan yang pada dahulu kala adalah tempat untuk memancing, sehingga sekarang

disebut Mancingan. Kemudian asal-usul Desa Parangtritis, terdapat sebuah gua kecil di sebelah

utara Pantai Parangtritis dikenal dengan nama Gua Panepen yang merupakan asal mula Desa

Parangtritis.

Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri memiliki dua kisah yang menjadi mitos asal-usul dalam

pelaksanaanya. Pertama, cerita Keraton Segara Kidul yang sampai sekarang dikuasai oleh

Kanjeng Ratu Kidul. Cerita Keraton Segara Kidul berawal dari Retno Suwidi Putri Kerajaan

Padjajaran yang memilih untuk meninggalkan kerajaan untuk bertapa, kemudian ia bertemu

dengan dewa dan merubah wujudnya menjadi makhluk halus. Retno Suwidi berubah menjadi

Kanjeng Ratu Kidul atas izin dewa untuk menjadu penguasa laut selatan. Dalam membangun

kerajaan laut Kanjeng Ratu Kidul bertemu dengan raksasa putrid dan Dewi Nawanwulan.

Mereka bersedia menemani Kanjeng Ratu Kidul dan diberi nama Nyai Roro Kidul dan Nyai

Riya Kidul.

Kisah selanjutnya adalah Sri Sadana, cerita berawal dari Sri yang dikutuk menjadi Sriti dan

Sadana menjadi ular karena meninggalkan istana untuk membantu masyarakat dan membuat

ayahnya Raja Sri Mahapugung sakit hati. Dalam pengembaraanya Dewi Sri dirawat oleh Kyai

Wirgu, sedangkan Raden Sadana dirawat oleh Begawan Brahmanaresi. Cerita berakhir dengan

diangkatnya Dewi Sri menjadi Dewi Padi dan Raden Sadana menjadi Dewa Umbi-umbian.

Untuk memperjelas gambaran alur cerita, penulis merumuskan struktur aktansial dan fungsional

dari cerita Keraton Segara Kidul dan Sri Sadana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

39

BAB III

RITUS TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI

Pada Bab III ini, akan dibahas ritus Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri. Dalam bab ini

akan dijelaskan prosesi sebelum upacara dimulai, pelaksanaan upacara, dan kegiatan setelah

upacara. Beberapa unsur tersebut akan berkaitan dengan bab selanjutnya untuk menggali fungsi

dari Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri.

Dalam ritus ini dipergunakan kata-kata, gerak-gerik, dan dilakukan secara perseorangan

atau bahkan segenap anggota masyarakat. Dalam menjalankan ritus dipimpin oleh seorang

perantara seperti pendeta, imam, kaum, dan kepala desa (lurah). Upacara-upacara dalam

lingkungan rumah tangga biasanya dilakukan untuk memulihkan jenjang hidup seseorang,

sedangkan upacara besar yang dilakukan oleh sekelompok orang di dalam masyarakat.

Ritus tersebut oleh masyarakat disebut nyadran, merti desa, riyaya yang tujuanya untuk

memulihkan jiwa-jiwa yang telah meninggal, sebagai sarana untuk introspeksi diri, dan

mengucapkan terima kasih kepada yang dianggap menunggu desa itu (Pusat Penelitian Sejarah

dan Budaya Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1996-1997: 122).

Pelaksanaan Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri diadakan setiap satu tahun sekali pada Selasa

Wage, sekaligus memperingati hari jadi Kelurahan Parangtritis. Apabila dalam bulan Mei tidak

ada hari Selasa Wage maka dilaksanakan pada bulan berikutnya, yaitu bulan Juni (Suparno,

2005:15). Selain sebagai sarana ritual, pelaksanaan Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri juga

sebagai sarana atau sebagai pesona wisata Pantai Parangtritis untuk menarik wisatawan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

40

3.1 Persiapan Upacara

Sebelum dilaksanakan upacara, masyarakat Dusun Mancingan mengadakan musyawarah

dan pembentukan panitia. Bapak Andri Sarwoko selaku kepala dusun mengadakan rapat untuk

membentuk panitia. Agenda musyawarah diadakan pada bulan Maret atau dua bulan sebelum

pelaksanaan upacara. dalam musyawarah melibatkan tokoh masyarakat, ketua RT, ketua RW,

Karang Taruna dan masyarakat. Dalam musyawarah ini disusun kembali kepanitiaan dengan

diadakan pemilihan secara demokratis kecuali sesepuh adat (Suparno, 2004:16). Kemudian

disusun komponen kepanitiaan sebagai berikut.

a. Sesepuh adat yang terdiri dari tiga orang, setiap tahunya akan tetap menjadi

sesepuh.

b. Pengurus harian yang terdiri dari:

Ketua umum : Kepala Dusun Mancingan

Ketua 1 : tokoh masyarakat

Ketua 2 : tokoh masyarakat

Sekertaris 1 : tokoh pemuda

Sekertaris 2 : tokoh pemuda

Bendahara 1 : tokoh masyarakat

Bendahara 2 : tokoh masyarakat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

41

Seksi-seksi yang melibatkan RT dan RW antara lain:

1. Seksi upacara

2. Seksi usaha dan komunikasi

3. Seksi Kesenian

4. Seksi akomodasi

5. Seksi kosumsi

6. Seksi keamanan

Setelah membagi tugas kedalam divisi, dilanjutkan dengan membuat susunan acara mulai

dari tahap awal hingga akhir. Setiap divisi mengajukan anggaran biaya kebutuhan untuk

dimusyawarahkan dengan dana yang tersedia. Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri sampai saat ini

sudah diakui dan disetujui oleh Pemerintah Kabupaten Bantul. Masyarakat Dusun Mancingan

diminta untuk mempersiapan segala kebutuhan termasuk ubo rampe atau perlengkapan sesaji

baik makanan atau barang yang nantinya akan dilabuh di Pantai Parangkusumo.

Pihak panitia juga berusaha mencari bantuan berupa donatur bagi penduduk setempat yang

dirasa mampu. Menjelang tiga hari sebelum pelaksanaan, panitia melakukan pemantapan

musyawarah dari segi dana dipastikan tidak mengalami kekurangan bahkan diharapkan lebih

banyak terkumpul dari yang dianggarkan. Kemudian dari segi publikasi maupun surat-surat yang

diperlukan harus sudah beres, terutama informasi untuk masyarakat di luar Parangtritis dan surat

undangan untuk tamu terhormat.

Dari segi kosumsi dipastikan tidak akan ada makanan yang kurang, dan memastikan makanan

baik untuk dikosumsi. Dari segi kesenian juga sudah sipastikan siapa saja yang nantinya akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

42

ikut. Kepastian dari peserta yang nantinya ikut kirab juga harus sudah diputuskan. Begitu juga

dengan keamanan dan akomodasi juga harus sudah dipersiapkan dengan baik (wawancara

dengan Suparno tanggal 30 Agustus 2017, di Mancingan Parangtritis Bantul).

Masyarakat Dusun Mancingan yang terdiri dari delapan RT masing-masing mempersiapkan

perlengkapan seperti pakaian yang akan dipakai dan perlengkapan yang akan dilabuh. Mengenai

perlengkapan yang akan di arak dan dilabuh, menurut Suparmi (melalui wawancara tanggal 30

Agustus 2017) berpendapat "Seng disajekke menika wonten kembang, hasil bumi lajeng didamel

gunungan menika, ingkang nyade rasukan nggih rasukan niku ingkang dilarung, ingkang nyade

hasil bumi nggeh nglarung hasil bumi, mangkeh banjur diarak wonten kirab".

Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia mempunyai arti sebagai berikut. " Perlengkapan

yang disajikan itu ada bunga, hasil bumi dan nantinya akan dibuat menjadi gunungan.

Masyarakat yang berjualan pakaian maka pakaian itu yang nantinya akan dilabuh, begitu juga

yang mempunyai hasil bumi yang nantinya akan dilabuh, nantinya semua itu akan dibawa dalam

pelaksanaan ngguwangi. Suparno (melalui wawancara 30 Agustus 2017) menambahkan " Untuk

persiapan sesaji yang terdiri dari kolak kencana, golong kencana, roncean melati, kembang

songgo buwana dan disusun seperti gunungan".

3.2 Pelaksanaan Upacara

Pelaksanaan kegiatan Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri, dilakukan dalam beberapa tahapan.

Sebelum menjalankan prosesi upacara, masyarakat Dusun Mancingan mengadakan kegiatan

bersih dusun. Bentuk dari bersih dusun tersebut adalah membersihkan lingkungan

perkampungan, mulai dari pinggir jalan, rumah warga hingga tempat ibadah. Kemudian

masyarakat juga membersihkan lingkungan pantai seperti sampah-sampah yang berserakan di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

43

pinggir pantai. Kompleks pertokoan dan tempat usaha juga ikut dibersihkan. Kemudian tempat

umum seperti makam leluhur, halaman wurah, dan akses jalan juga ikut dibersihkan. Kegiatan

bersih dusun dilakukan secara bergotong-royong oleh seluruh warga Dusun Mancingan termasuk

pemuda. Kegiatan tersebut dilakukan satu minggu sebelum pelaksanaan Bekti Pertiwi

Pisungsung Jaladri dan mengambil hari minggu atau libur, karena di hari libur semua

masyarakat dapat terlibat (wawancara dengan Suparno 30 Agustus 2017).

Menurut versi dari dokumentasi dari Hadi Wibowo, pelaksanaan Bekti Pertiwi Pisungsung

Jaladri tahun 2017, agenda hari kamis 4 Mei 2017 adalah kerja bakti yang dilaksanakan oleh

semua warga RT satu sampai delapan. Kegiatan kerja bakti tersebut dilakukan di jalan, pantai,

lingkungan, dan halaman rumah. Pada hari Jumat 5 Mei 2017 diadakan kerja bakti khusus

makam umum yang ada di Dusun Mancingan. Kemudian pada hari sabtu malam tanggal 7 Mei

2017 diselenggarakan festival karawitan yang diikuti oleh anak-anak sekelurahan Parangtritis.

Acara tersebut diisi dengan penampilan kelompok karawitan dan juga tarian kreasi baru

yang disajikan oleh anak-anak. Menurut Suraji (dalam video dokumentasi Hadi Wibowo) tujuan

dari kegiatan tersebut adalah melestarikan kesenian karawitan dan memberikan wadah

berekspresi untuk generai penerus selanjutnya. Festival tersebut diselenggarakan di Balai RT 07

Pamancingan pada hari Minggu 8 Mei 2017. Kemudian malam Senin diselenggarakan pengajian

dan doa bersama, yang tujuanya agar masyarakat Dusun Mancingan diberikan ampun seluruh

dosanya, supaya kehidupanya ayem tentrem, dan lancar rejekinya.

Pada hari Senin 9 Mei 2017 diadakan kenduri massal yang dilaksanakan semua RT masing-

masing. Setiap RT melaksanakan kenduri yang berbeda, ada yang pagi, siang, sore, dan malam.

Tujuan dari acara kenduri tersebut agar masyarakat belajar untuk bersedekah atau mengeluarakan

sedekah untuk warganya, selain itu kegiatan ini dapat membangun kerjasama antar warganya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

44

Hari upacara dipilih hari Selasa 10 Mei 2017 atas kesepakatan bersama kepala desa yang

bertepatan dengan hari jadi Desa Parangtritis. Pada pagi hari tepatnya jam 08.40 masing-masing

warga yang terdiri dari delapan RT mengadakan selamatan dengan berkenduri bersama. Kenduri

dipimpin oleh bapak RT sendiri atau orang yang telah ditunjuk untuk memimpin kenduri. Peserta

kenduri terdiri dari seluruh warga RT yang bersangkutan mulai dari anak-anak, remaja, orang

dewasa dan orang tua. Pelaksanaan kenduri ditempatkan di rumah ketua RT atau tempat yang

sudah disepakati (rumah warga yang masih dalam lingkungan RT). Semua ubo rampe yang telah

dipersiapkan termasuk bunga-bunga, dan makanan diletakkan di tengah para warga berkumpul.

Semua warga berkumpul lengkap dengan pakaian adat dan ubo rampe, karena kenduri

segera dilaksanakan. Setelah pelaksanaan kenduri oleh masing-masing RT, pada pukul 09.00

warga bersiap untuk berangkat menuju Joglo Parangtritis. Sebelum itu Pak RT memberikan

penjelasan mengenai pelaksanaan Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri kepada masyarakat RTnya,

baru pukul 09.30 masyarakat tiap-tiap RT membawa sesaji yang akan dilabuh ke laut berjalan

bersama-sama menuju Joglo Parangtritis.

Tepat pukul 10.00 semua warga Mancingan berkumpul di Joglo Parangtritis lengkap

dengan perlengkapan yang nantinya akan diarak. Semua para tamu undangan seperti pejabat

pemerintah Kabupaten Bantul, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bantul, Camat Kretek,

Lurah Desa Parngtritis, Kepala Dusun di wilayah Desa Parangtritis, dan tokoh-tokoh masyarakat

ikut berkumpul di Joglo Parangtritis. Waktu menunjukkan pukul 12.30 acara resmi dibuka oleh

ketua panitia, dan dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Kabupaten Bantul atau yang mewakilkan.

Menurut Tuminah (wawancara tanggal 31 Agustus 2017) pesan yang disampaikan oleh

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul intinya adalah Himbauan masyarakat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

45

Dusun Mancingan agar selalu melestarikan adat istiadat seperti Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri

sampai ke generasi selanjutnya, karena kegiatan tersebut merupakan warisan budaya asli

Indonesia khususnya masyarakat Jawa yang tidak boleh ditinggalkan.

Kemudian acara dilanjutkan dengan sambutan Bupati Bantul atau yang mewakilinya dan

yang terakhir oleh Pak Camat. Menurut Tuminah (wawancara tanggal 31 Agustus 2017) pesan

yang disampaikan oleh bupati dan camat intinya adalah Pemerintah Kabupaten Bantul

memberikan apresiasi kepada masyarakat Dusun Mancingan yang sampai saat ini masih

menyelenggarakan Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri. Mereka berharap perkampungan lain

khususnya di Kecamatan Kretek juga menyelenggarakan upacara adat seperti yang dilakukan

masyarakat Dusun Mancingan.

Setelah acara sambutan dari tamu undangan, ketua panitia atau kepala dusun menyampaikan

penjelasan mengenai inti, tujuan, dan sejarah diselenggarakanya Bekti Pertiwi Pisungsung

Jaladri. Menurut Suparno (melalui wawancara 30 Agustus 2017) menjelaskan bahwa isi yang

disampaikan ketua panitia atau kepala dusun dalam acara Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri

intinya adalah supaya masyarakat Dusun Mancingan khususnya diberikan keselamatan dan

terhindar dari bencana, baik yang datang dari laut maupun dari darat. Selain itu kegiatan ini

merupakan salah satu cara agar masyarakat kompak dan rukun dalam menjalin hubungan antar

warga. Selain kedua hal tersebut kegiatan ini juga menjadi sarana pelestarian budaya yang ada di

Desa Parangtritis.

Kemudian acara dilanjutkan dengan makan bersama. Semua orang yang hadir dalam acara

tersebut dibagikan makanan yang telah dikemas dalam takir. Para tamu undangan juga

disuguhkan menu yang sama hanya penyajianya sedikit berbeda. Isi dari menu takir tersebut

yang pokok adalah nasi uduk lengkap dengan suwiran pitik. Setiap RT berbeda-beda ada yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

46

menggunakan ayam goreng dengan sambal kentang (wawancara dengan Tuminah 29 Agustus

2017).

Setelah agenda makan bersama acara dilanjutkan dengan prosesi kirab, masyarakat bersiap

membawa sesaji masing-masing untuk dibawa ke Cepuri Parangkusumo. Peserta kirab mulai

dibariskan sesuai dengan aturan yang sudah ada. Tepat pukul 14.00 Kepala Dinas Pariwisata

Bantul secara resmi melepas kirab Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri. Peserta kirab mulai berjalan

dari Pendopo Parangtritis melalui permukiman warga menuju Cepuri Parangkusumo.

Pasukan kuda Manggolo Yudho sebagai pengaman perjalanan mengawali prosesi kirab.

Manggolo Yudho sebagai pembuka jalan, dan disusul dengan prajurit Lombok Abang yang

berasal dari Parangtritis. Prajurit tersebut berbaris membentuk dua banjar dengan membawa

tombak, dan sebagian membawa alat musik pengiring seperti bendhe, seruling, dan terompet.

Kemudian disusul dengan rombongan drumben sebagai pengatur langkah barisan.

Rombongan drumben berasal dari siswa Sekolah Dasar yang ada di Desa Parangtritis. Dalam

prosesi Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri setiap tahunya tidak lepas dari kesenian drumben

karena menurut beberapa warga kelompok musik tersebut membuat acara semakin hidup dan

meriah (wawancara dengan Suparmi31 Agustus 2017).

Barisan berikutnya adalah pembawa sesaji utama yang terdiri dari Pisang Sanggan atau

pisang raja yang ditaruh dalam tampah kemudian dibalut dengan kertas warna emas. Kemudian

terdapat gunungan buah dan tumpeng sebagai isyarat atau sarana upacara. Kemudian tokoh

spiritual yang terdiri dari sesepuh Bapak Suraji Parangpertopo, kemudian Bapak Tri Waldiyono,

dan Bapak Ngajiral. Ketiga orang tersebut merupakan pengganti dari ketiga tokoh spiritual

sebelumnya yang mulai aktif pada tahun 1983 yaitu kepala juru kunci Parangkusumo yang

bernama R.Yoto Tarwono, tokoh supranatural Bapak Budhiasih Suparno, B.A dan Bapak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

47

Sumardi Djiwo Rejo (wawancara dengan Tuminah 30 Agustus 2017).

Setelah itu barisan tokoh masyarakat dan tamu undangan, termasuk Kepala Dinas

Pariwisata Bantul, Camat Kretek, dan Lurah Parangtritis. Barisan berikutnya adalah rombongan

RT secara lengkap mulai dari satu hingga delapan dan membawa sesaji yang berbeda seperti

hasil bumi, pakaian, buah, makanan dan tumpeng. Setiap RT juga menyuguhkan hiasan khas dari

Mancingan. Barisan terakhir adalah rombongan Jathilan, Oglek, ogoh-ogoh dan kesenian lain

yang ada di Parangtritis .

Setelah barisan berjalan melalui pantai menuju Parangkusumo masuk ke Cepuri. Di dalam

Cepuri barisan pembawa sesaji masuk bersama tokoh spiritual untuk menyampaikan ujub

penyerahan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan memohon ijin untuk menyampaikan

persembahan sesaji untuk dilarung ke laut selatan dan dipersembahkan ke penguasa laut selatan.

Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri berakhir pukul 17.00 setelah kegiatan melarung sesaji

dan menabur bunga di Pantai Parangkusumo. Pada akhir prosesi ini masyarakat Dusun

Mancingan maupun pengunjung dari luar Parangtritis ikut mengambil bagian dari jodhang yang

dipercaya dapat mendatangkan berkah bagi siapa yang mengambilnya. Warga yang menyaksikan

prosesi ngguwangi tersebut larut dalam suasana sacral dan tidak mau beranjak pergi sebelum

acara berakhir.

Pada malam hari, tepatnya malam hari Rabu Kliwon diadakan pementasan wayang kulit

semalam suntuk. Pagelaran ini merupakan puncak dari kegiatan Bekti Pertiwi Pisungsung

Jaladri. Tempat pementasan setiap tahunya berbeda-beda, masyarakat menyetujui dengan adanya

system bergilir dalam menyelenggarakan Pagelaran Wayang Kulit. Pada tahun 2017 Pagelaran

Wayang Kulit di selenggarakan di Joglo Parangtritis oleh dalang Ki Cermo Suwondo Hadi

Prayitno, dengan lakon Sri Sadana. Ki Cermo Suwondo Hadi Prayitno merupakan dalang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

48

yangberasal dari Bantul, anak dari Almarhum Ki Timbul Hadi Prayitno. Lakon Sri Sedana

mengisahkan mengenai cerita Dewi Sri. Diceritakan Dewi Sri atau Dewi Sulastri adalah putri

sulung Prabu Sri Mahapunggung, raja dari Medangkamulan dengan Dewi Danawati. Prabu Sri

Mahapugung adalah nama gelar Bathara Srigati, putra Sanghyang Wisnu dengan Dewi Sri Sekar

atau Sri Widowati yang turun ke Arcapada untuk menjaga kelestarian dunia. Dewi Sri berwajah

sangat cantik dan diyakini sebagai titisan Bathari Sri Widowati, neneknya. Dewi Sri memiliki

sifat dan perwatakan murah hati, baik budi, sabar dan bijaksana. Bersama adiknya Sadana, ia

dikenal sebagai dewa yang memakmurkan hasil bumi. Dewi Sri sebagai diangkat Dewa Padi,

sedangkan adiknya Sadana sebagai Dewa Sandang. Namun ada yang mengatakan bahwa Sadana

merupakan Dewa Umbi-umbian (wawancara dengan Dasuki 16 September 2017).

Dalam lakon pewayangan" Sri Sadana" diceritakan, bahwa Sadana meloloskan diri pergi

dari negara Medangkamulan karena dimarai oleh ayahnya. Dewi Sri setelah mengetahui

kepergian adiknya, lalu pergi mencarinya. Setelah melaui berbagai rintangan dan pengalaman

pahit, karena bertemu dengan raksasa yang bernama Kalagumarang atau Karungkala yang terus

mengejarnya. Setelah selamat dari nafsu jahat raksasa itu, akhirnya Dewi Sri bertemu dengan

Sadana. Sebagai Dewa Hasil Bumi mereka dipercaya hidup sampai akhir zaman. Lakon tersebut

sangat berkaitan dengan Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri, karena tradisi tersebut memiliki arti

menghargai bumi pertiwi dan juga kemakmuran hasil bumi (wawancara dengan Suparno 30

Agustus 2017).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

49

3.3 Kegiatan Sesudah Upacara

Menurut Tuminah (wawancara tanggal 29 Agustus 2017), setelah acara selesai para warga

membersihkan sisa-sisa sampah mulai dari pinggir jalan, Joglo Parangtritis dan sepanjang pantai,

kemudian membereskan panggung beserta tenda-tenda yang masih terpasang. Sedangkan panitia

sendiri melakukan evaluasi bersama untuk membahas masukan, saran, kekurangan dan kelebihan

selama kegiatan berlangsung agar pelaksanaan Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri pada tahun

berikutnya dapat lebih baik lagi.

3.4 Rangkuman

Pelaksanaan Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri diadakan setiap satu tahun sekali pada hari

Selasa , sekaligus memperingati hari jadi Kelurahan Parangtritis. Sebelum dilaksanakan upacara

Tradisi Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri, masyarakat Dusun Mancingan mengadakan

musyawarah dan pembentukan panitia. Bapak Andri Sarwoko selaku kepala dusun mengadakan

rapat untuk membahas rangkaian acara Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri. Kemudian masyarakat

Dusun Mancingan yang terdiri dari delapan RT masing-masing mempersiapkan perlengkapan

seperti pakaian yang akan dipakai dan perlengkapan yang akan dilabuh. Perlengkapan yang akan

dilarung terdiri dari bunga, hasil bumi yang nantinya akan dibuat menjadi gunungan, kemudian

pakaian pantai, dan hasil bumi.

Dalam pelaksanaan kegiatan Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri dilakukan dalam beberapa

tahapan, hal yang wajib dilasanakan oleh Masyarakat Dusun Mancingan adalah mengadakan

kegiatan bersih dusun. Bentuk dari bersih dusun tersebut adalah membersihkan lingkungan

perkampungan, mulai dari pinggir jalan, rumah warga hingga tempat ibadah. Kemudian

masyarakat juga membersihkan lingkungan pantai, pertokoan, dan makam. Kegiatan kerja bakti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

50

dilakukan secara bergotong-royong dan dilakukan satu minggu sebelum pelaksanaan Bekti

Pertiwi Pisungsung Jaladri.

Kemudian pada hari sabtu malam diselenggarakan festival karawitan yang diikuti oleh anak-

anak sekelurahan Parangtritis. Pada hari Minggu atau malam senin diselenggarakan pengajian

dan doa bersama yang dihadiri oleh seluruh warga Mancingan. Setelah dilaksanakan doa

bersama, hari Senin diadakan kenduri masal yang dilaksanakan masing-masing RT. Setiap RT

melaksanakan kenduri yang berbeda, ada yang pagi, siang, sore, dan malam.

Hari upacara dipilih hari Selasa Wage pagi hari tepatnya jam 08.40 masing-masing yang

terdiri dari delapan RT mengadakan selamatan dengan berkenduri. Kenduri bertujuan untuk

mendoakan leluhur yang sudah meninggal, kenduri dipimpin oleh bapak RT sendiri atau orang

yang telah ditunjuk memimpin kenduri. Peserta kenduri terdiri dari seluruh warga RT yang

bersangkutan mulai dari anak-anak, remaja, orang dewasa, dan orang tua. Pelaksanaan kenduri

ditempatkan di rumah ketua RT atau tempat yang sudah disepakati, seperti rumah warga yang

masih dalam lingkungan RT.

Setelah pelaksanaan kenduri masyarakat tiap-tiap RT membawa barisanya mengiringi sesaji

menuju Joglo Parangtritis. Kemudian acara dimulai dengan sambutan -sambutan dan dilanjutkan

dengan andarwina (makan bersama) yang dikemas dalam takir.Setelah agenda makan bersama

acara dilanjutkan dengan prosesi kirab, masyarakat bersiap membawa sesaji masing-masing untuk

dibawa ke Cepuri di utara Pantai Parangkusumo.

Upacara berakhir pukul 17.00 setelah kegiatan melarung sesaji dan menabur bunga. Pada

akhir prosesi ini masyarakat Dusun Mancingan maupun pengunjung dari luar Parangtritis ikut

mengambil bagian dari jodhang. Jodhang dipercaya dapat mendatangkan berkah bagi siapa yang

mengambilnya. Acara ditutup dengan Pagelaran Wayang Kulit dengan lakon Sri Sadana oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

51

Dalang Ki Cermo Suwondo. Setelah semua rangkaian acara selesai para warga membersihkan

sisa-sisa sampah mulai dari pinggir jalan, Joglo Parangtritis, dan sepanjang pantai. Kemudian

membereskan panggung beserta tenda-tenda yang masih terpasang. Sedangkan panitia sendiri

melakukan evaluasi bersama untuk membahas saran, masukan, kekurangan dan kelebihan selama

acara berlangsung, agar kegiatan Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri kedepannya dapat lebih baik

lagi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

52

BAB IV

FUNGSI TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI

Pada bab empat ini akan dibahas fungsi dalam Tradisi Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri.

Untuk mengungkap fungsi tradisi tersebut digunakan empat fungsi folklor yang dikemukakan

oleh William R Bascom, yaitu sebagai sistem proyeksi, sarana legitimasi, sebagai alat pemaksa,

dan sarana pendidikan (Bascom, 196: 3-20).

4.1 Sistem Proyeksi

Sistem Proyeksi difungsikan sebagai alat pencermin angan-angan masyarakat. Dalam hal ini

masyarakat Dusun Mancingan mengadakan Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri bukan semata-

mata untuk melestarikan tradisi, tetapi juga bagian dari proyeksi tersebut. Salah satu wujud

proyeksi tersebut adalah keinginan untuk menghormati leluhur mereka, salah satunya Nyai

Gedhojang dan Kyai Sela Hening (wawancara dengan Tuminah 31 Agustus 2017).

Nyai Gedojang itu merupakan anak putrinya Ki Sela Hening, kemudian Nyai Gedojang

memiliki putra bernama Kyai Reti atau Kyai Arisbaya. Menurut cerita warga kesaktian Kyai Reti

melebihi Syekh Bela-Belu. Ketika masih hidup, Kyai Arisbaya mempunyai hobi berburu

binatang liar, tetapi binatang tersebut harus ditangkap dalam keadaan hidup. Setelah tertangkap

kemudian binatang hasil buruan tersebut dipelihara dalam grogolan, yaitu semacam kandang

yang cukup luas yang dibuat di tengah hutan. Adapun kayu yang dipergunakan untuk membuat

grogolan tersebut adalah kayu jati glondongan. Terkadang hasil buruan tadi dipersembahkan

kepada Sang Raja di Mataram. Dengan adanya grogolan atau kandang hewan di tengah hutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

53

tersebut, maka perkampungan jati itu terkenal dengan nama Kampung Grogol, dan nama itu

terus dipakai sampai sekarang (wawancara dengan Tuminah 31 Agustus 2017).

Selain para leluhur, masyarakat Mancingan juga menghormati dewa-dewa yang ada di

sekitar Pantai Parangtritis yaitu Kanjeng Ratu Kidul. Penguasa laut selatan tersebut merupakan

objek proyeksi masyarakat, termasuk juga dewa hasil bumi Sri dan Sadana. Kanjeng Ratu Kidul

merupakan dewa pelindung mereka dari bencana laut khususnya sekaligus dewa penjaga laut

selatan, sedangkan Sri Sadana merupakan dewa kemakmuran. Sampai saat ini kepercayaan itu

masih tetap terjaga dan sampai saat ini juga kemakmuran dan keselamatan itu masih tetap ada.

Mereka percaya bahwa dewa-dewa tersebut merupakan perantara Tuhan sebagai pengayom

masyarakat Parangtritis. Melalui Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri itulah bentuk dari keinginan

masyarakat untuk menghormati mereka.

Dalam perayaan Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri terdapat rangkaian acara berupa bersih-

bersih lingkungan seperti makam, pinggir jalan, rumah dan pertokoan, karena salah satu tujuan

dari Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri adalah membersihkan lingkungan, atau memurnikan

kembali perkampungan yang sudah penuh dengan segala bentuk kotoran. Menurut kepercayaan

masyarakat di Indonesia, kebersihn adalah sebagian dari iman. Maka dari itu masyarakat

memiliki keinginan membersihkan lingkungan agar senantiasa bersih dari kotoran dalam bentuk

apapun, melalui Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri. Kemudian kegiatan tersebut juga merupakan

bentuk usaha masyarakat untuk memperkenalkan wisata Pantai Parangtritis. Selama ini Pantai

Parangtritis hanya menawarkan wisata pantai dan rumah makan saja, tetapi dengan adanya Bekti

Pertiwi Pisungsung Jaladri akan menambah ikon wisata baru berupa wisata budaya yang

dimiliki oleh warga asli Pantai Parangtritis. Selain itu sebagai upaya pemajuan kebudayaan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

54

sesuai dalam Pasal 5 UUD RI Nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan (Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan)

4.2 Legitimasi

Legitimasi dalam hal ini tergolong dalam legitimasi tradisional yang menjelaskan

mengenai seberapa jauh masyarakat mau menerima kewenangan keputusan atau kebijaksanaan,

yang diambil pemimpin dalam lingkup masyarakat adat. Tuturan dari leluhur itulah yang

membuat masyarakat Dusun Mancingan percaya akan keberadaan dewa yang ada di sekitar

mereka. Legitimasi yang dilakukan oleh lembaga-lembaga masyarakat seperti kelurahan juga

berkaitan dengan Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri, salah satunya adalah hari jadi Kelurahan

Parangtritis yang bertepatan dengan terselenggaranya Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri.

Selain itu fungsi untuk lembaga kebudayaan seperti Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Kabupaten Bantul dapat mengesahkan atau mengarsipkan Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri

sebagai event pariwisata dan kebudayaan yang ada di Bantul khususnya di Desa Parangtritis.

Dengan adanya pengarsipan tersebut maka Pemerintah Kabupaten Bantul akan mengakui bahwa

tradisi tersebut asli milik masyarakat Bantul. Selain itu Pemerintah Bantul akan memberikan

dukungan seperti anggaran biaya yang bisa digunakan untuk perayaan Bekti Pertiwi Pisungsung

Jaladri.

Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri merupakan sarana atau sebagai obyek legitimasi

masyarakat, seperti kontak dengan Kanjeng Ratu Kidul dan kepercayaan kepada Dewi Sri dan

Raden Sadana. Kanjeng Ratu Kidul sebagai penguasa laut selatan menjadikan masyarakat

Parangtritis percaya akan keberadanya, sebagai dewa pelindung mereka. Dengan adanya tradisi

ini dapat disimpulkan bahwa kepercayaan lokal yang berasal dari leluhur mereka masih tetap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

55

dipertahankan dan diwariskan ke generasi muda, dibuktikan dengan keterlibatan pemuda-pemudi

bahkan anak-anak dalam rangkaian acara tersebut. Selain itu akan menambah pengaruh pada

pihak pengelola pantai dan pedagang di sekitar Pantai Parangtritis, karena melalui tradisi tersebut

Parangtritis akan lebih dikenal oleh masyarakat luas dan peminat pengunjung tentunya akan

meningkat dan menguntungkan pihak-pihak terkait.

Masyarakat Dusun Mancingan rata-rata berprofesi sebagai petani, maka dari itu terdapat

legitimasi agraris. Dalam perayaan Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri terdapat Jodhang yang

berisikan hasil bumi seperti padi, umbi-umbi dan sayuran. Dari peristiwa tersebut dapat

dibuktikan bahwa masyarakat Mancingan bermata pencaharian sebagai petani. Berdasarkan

tradisi setelah panen padi dan umbi mereka melakukan syukuran setiap tahunya berupa

persembahan hasil bumi kepada Tuhan sebagai wujud syukur mereka, disitu bisa dibuktikan

bahwa Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri merupakan bagian dari wujud syukur masyarakat

Mancingan dan sebagai bukti bahwa masyarakat agraris di daerah Parangtritis memiliki hasil

bumi yang makmur.

4.3 Alat Pemaksa

Tradisi tersebut merupakan bagian dari norma masyarakat yang harus dipatuhi khususnya

Mancingan karena mereka masih percaya dengan adanya dewa, roh leluhur, maupun makhluk

yang menghuni atau menjaga di sekitar tempat mereka tinggal. Maka dari itu warga yang tinggal

di situ harus mau melaksanakan tradisi tersebut sebagai salah satu cara menghormati nenek

moyang atas dasar norma yang berlaku.

Masyarakat Pantai Parangtritis khususnya Dusun Mancingan melakasanakan Bekti Pertiwi

Pisungsung Jaladri bukan tanpa alasan sembarang, keberadaan dewa-dewa seperti Kanjeng Ratu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

56

Kidul merupakan hal yang tidak asing lagi bagi mereka Masyarakat Mancingan masih kental

dengan tradisi sanksi adat. Sanksi adat yang mungkin biasa dilakukan oleh masyarakat

Mancingan kepada masyarakat yang menolak atau mengganggu proses berjalanya upacara salah

satunya bentuk teguran, peringatan, dikucilkan, hingga dikeluarkan dari perkampungan. Semua

itu tergantung dari keputusan masyarakat dan kepala dusun.

Namun kini masyarakat Mancingan telah sadar dengan adanya Bekti Pertiwi Pisungsung

Jaladri kehidupan menjadi tenang dan keadaan lingkungan jadi lebih nyaman. Hasil padi

melimpah tanpa adanya hama tikus, pedagang parangtritis juga tidak sepi dari pembeli. Menurut

Bapak Suparno dahulu penduduk yang rumahnya berada di bibir Pantai Parangtritis sering

terendam air, tetapi setelah diadakan upacara tersebut peristiwa tersebut sudah jarang terjadi.

Kemudian dahulu pernah ada orang yang mengganggu berjalanya tradisi tersebut, akibatnya

orang tersebut meninggal dunia (wawancara dengan Suparmi 31 Agustus 2017).

4.4 Sarana Pendidikan

Dalam dunia pendidikan mempelajari tradisi sangatlah penting, generasi muda pada zaman

sekarang banyak yang tidak tahu tradisi yang ada di daerahnya sendiri. Maka dari itu anak muda

perlu dikenalkan mengenai budaya tradisi lisan yang masih aktif dan masih dilestarikan seperti

Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri, agar nantinya mereka tahu bahwa ternyata Indonesia memiliki

banyak tradisi lisan yang masih dilestarikan. Selain itu tradisi ini sebagai salah satu bukti

kecintaan masyarakat Mancingan terhadap budaya Indonesia, yang perlu dicontoh masyarakat di

daerah lain.

Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri memiliki nilai-nilai fungsi yang bermanfaat, dalam dunia

pendidikan kita belajar dari masyarakat Dusun Mancingan dalam melaksanakan upacara adat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

57

yang selalu rutin diadakan setiap tahun dan belum pernah berhenti melaksanakan upacara.

Menurut Tuminah (melalui wawancara tanggal 31 Agustus 2017) saat berlangsungnya Bekti

Pertiwi Pisungsung Jaladri, masyarakat Dusun Mancingan sengaja meliburkan diri dari rutinitas

sehari-hari untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Mereka melakukan dengan

sepenuh hati, bersama-sama, dan bergotong-royong untuk menyelenggarakan Bekti Pertiwi

Pisungsung Jaladri. Selain itu, kegiatan lomba-lomba kesenian seperti macapat, karawitan

merupakan bentuk kegiatan yang memberikan wadah masyarakat untuk belajar berkesenian.

Siswa yang duduk di kelas Sekolah Dasar sudah diajarkan pelajaran sejarah, tentunya Bekti

Pertiwi Pisungsung Jaladri juga mempunyai peran sebagai objek pembelajaran sejarah. Seperti

cerita-cerita yang berasal dari leluhur masyarakat Parangtritis salah satunya cerita Ratu Kidul

yang melegenda dan juga cerita Sri Sadana. Mereka bisa belajar bahwa kisah Kanjeng Ratu

Kidul sangat erat dengan Tradisi Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri, karena dengan adanya

upacara ini generasi muda tidak akan lupa dengan sejarah dan mitos yang diwariskan oleh

leluhur.

Kegiatan ini mengajak masyarakat Mancingan untuk saling toleransi dan tanggung jawab

terhadap diri sendiri maupun antar kelompok, dibuktikan dengan sumbangsih dan keikhlasan

warga untuk ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

58

BAB V

PENUTUP TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI

5.1 Kesimpulan

Penelitian Tradisi Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri ini mengkaji mitos, ritus, dan fungsi.

Dalam Bab II penulis berupaya menjawab masalah pertanyaan pertama yakni, mendeskripsikan

konteks mitos asal-usul Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri. Konteks pertama mendeskripsikan

gambaran masyarakat Dusun Mancingan dan menjelaskan asal-usul Dusun Mancingan. Zaman

dahulu Mancingan merupakan tempat memancing, maka sampai sekarang disebut mancingan.

Konteks kedua adalah menceritakan tentang asal-usul Parangtritis. Parangtritis berasal dari kata

parang yang artinya bukit kapur yang terjal dan tritis yang artinya air menetes dari atas batu

atau tempat tinggal. Konteks ketiga mendeskripsikan sejarah Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri.

Dahulu terdapat tradisi yang dikenal dengan baritan atau masyarakat menyebutnya sedekah laut,

kemudian ada tradisi ngguwangi atau disebut juga majemuk umum. Untuk membentuk event

budaya dilakukan musyawarah untuk dengan mengubah tradisi ngguwangi dan baritan menjadi

satu sebagai hari jadi Kalurahan Parangtritis. Bapak Camat bersama tokoh spiritual B. Suparno,

B.A, mengadakan diskusi dan terbentuklah sebuah nama Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri yang

sampai saat ini tradisi tersebut dilaksanakan satu bulan sekali.

Masih dalam konteks yang sama, kemudian penulis menganalisis mitos asal-usul Keraton

Segara Kidul dan Sri Sadana. Untuk menganalisis mitos ini menggunakan struktur aktansial dan

fungsional Aj Greimas. Dalam struktur aktansial Kraton Segara Kidul, Retna Suwidi diposisikan

sebagai pengirim karena dia yang menginginkan kehidupan abadi sebagai objeknya, untuk

memperoleh kehidupan abadi ia ditolong oleh Dewa. Subjek dalam cerita tersebut adalah Retno

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

59

Suwidi, kemudian penantang dalam cerita ini adalah Raja Padjajaran karena ia ingin anaknya

Retna Suwidi menikah dengan pangeran kerajaan tetangga. Sedangkan penerima masyarakat

melalui Raksasa Putri dan Nawang Wulan yang diangkat sebagai patih oleh Kanjeng Ratu Kidul

untuk melindungi masyarakat dari bencana. Kanjeng Ratu Kidul berhasil menjadi makhluk halus

yang hidup abadi dan mengayomi masyarakat Pantai Selatan. Dalam struktur fungsional Kanjeng

Ratu Kidul berhasil mencapai tahap akhir dan bisa mengayomi masyarakat Parangtritis.

Dalam struktur aktansial Sri Sadana, pengirim diposisikan kepada Sri dan Sadana karena ia

berkeinginan untuk membantu rakyat dan negeri tetangga yang terkena musibah. Objek dari

cerita ini adalah sebuah pengabdian dan pengayoman yang dilakukan oleh subjek dari cerita,

yaitu Dewi Sri dan Raden Sadana. Kemudian sebagai penerima dari pertolongan itu sendiri

adalah masyarakat.

Prabu Sri Mahapugung diposisikan sebagai penantang karena ia yang mengutuk Sri dan

Sadana lantaran sakit hati atas kaburnya mereka dari istana untuk membantu masyarakat luar.

Bathara Guru juga diposisikan sebagai penantang karena ia yang menginginkan kematian putra

Kyai Wirgu karena putranya adalah titisan dari Bathari Tiksnawati yang tanpa sepengetahuan

dewa turun ke bumi. Sedangkan penolongnya adalah Begawan Brahmanaresi dan Kyai Wirgu,

karena mereka yang membuat kutukan Sri dan Sadana hilang. Sri dan Sadana berhasil menjadi

dewa, Dewi Sri diangkat menjadi dewi yang memberikan berkah lewat tumbuhan padi dan

Raden Sadana diangkat menjadi dewa yang mengayomi umbi-umbian, pakaian, dan bumi.

Dalam struktur fungsional Sri dan Sadana berhasil mencapai tahap akhir, mereka akhirnya

diangkat menjadi dewa yang mendatangkan berkah berupa hasil panen padi dan umbi-umbian

untuk masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

60

Pada Bab III ini menjawab pertanyaan kedua, yaitu ritus dalam Bekti Pertiwi Pisungsung

Jaladri yang terdiri dari beberapa tahapan, yaitu persiapan upacara, pelaksanaan upacara dan

akhir. Dalam tahap persiapan upacara masyarakat membentuk panitia, kemudian mengadakan

kerja bakti membersihkan lingkungan seperti makam, jalan, pinggir pantai dan sebagainya.

Kemudian diadakan festival kesenian yang diikuti oleh masyarakat Parangtritis khususnya anak-

anak. Memasuki pelaksanaan upacara, masyarakat menggelar kenduri di setiap RT dan pagi

harinya berkumpul ke Joglo Parangtritis untuk berangkat bersama menuju Cepuri Parangkusumo

untuk melaksanakan labuhan sesaji. Acara ditutup dengan Pagelaran Wayang Kulit dan bersih-

bersih tempat.

Pada Bab IV menjelaskan fungsi Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri, hal ini menjawab

persoalan ketiga. Penulis menjelaskan fungsi folklor yang dibuat oleh William R Bascom yang

terdiri dari empat fungsi, pertama sebagai sistem proyeksi yang berupa keinginan masyarakat

untuk menghormati leluhur mereka, salah satunya Nyai Gedhojang dan Kyai Sela Hening. Kedua

sebagai alat legitimasi yangterdiri dari legitimasi agraris, kontak dengan Ratu Kidul dan sebagai

hari jadi Desa Parangtritis. Ketiga adalah alat pemaksa, yaitu berupa aturan masyarakat untuk

melibatakan warganya mengikuti Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri. Keempat adalah sarana

pendidikan, yaitu objek pembelajaran sejarah, meningkatkan kerukunan warga dan sebagai

pembelajaran budaya.

5.2 Saran

Penelitian ini merupakan salah satu penelitian budaya yang secara khusus membahas

mengenai tradisi. Belum banyak penelitian budaya yang dipublikasikan, dan disebarluaskan

sebagai pembelajaran. Saran dari penulis untuk peneliti budaya adalah peneliti mengambil topik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

61

mengenai tradisi lokal karena masih banyak tradisi lokal yang belum diketahui, dan tradisi lisan

di Indonesia cukup banyak untuk dibahas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

62

DAFTAR PUSTAKA

Bascom, William R. 1954 “Four Functions of Folklore” dalam The Journal of

American Folklore, Vol. 67, No. 266 (Oct. - Dec., 1954), pp. 333-349 Published

by: American Folklore Society Stable URL: http://www.jstor.org/stable/536411

Diunduh: 19/09/2017, 16:15.

Danandjaja, James. 1991. Folklor Indonesia: Ilmu gosip, dongeng dan lain lain.

Jakarta: Grafiti.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1976-1977. Adat Istiadat Daerah Istimewa

Yogyakarta. Jakarta: Balai Pustaka.

Herusatoto, Budiono. 1984. Simbolisme Dalam Budaya Jawa. Jakarta: Gramedia

Jalil, Abdul. 2015. “Memaknai Tradisi Upacara Labuhan dan Pengaruhnya Terhadap

Masyarakat Parangtritis”. Dalam Jurnal, Vol. 17, April 2015. Hlm. 102-105.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5

Tahun 2017 Tentang Pemajuan Kebudayaan. Jakarta: Direktorat Jendral Kebudayaan

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Khoiri, Madhan. 2009.” Makna Simbol dan Pergeseran Nilai Tradisi Upacara Adat

Rebo Pungkasan”. Skripsi pada Jurusan Perbandingan Agama, Fakultas Ushuluddin,

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Yogyakarta.

Koentjaraningrat.1985. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta: Dian Rakyat.

Prasetyo, Nicolaus Ade. 2016. “Tradisi Kirab Kebo Kyai Slamet Keraton Kasunanan

Surakarta: Sejarah dan Pemaknaanya dalam Prespetif Semiotika C.s Pierce”,

Skripsi Pada Program Studi Sastra Indonesia , Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta.

Pebriyanto, Rika. 2013. “Dinamika Masyarakat Dusun Mancingan Desa Parangtritis

Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul Dalam Pelaksanaan Upacara Bekti

Pertiwi Pisungsung Jaladri Tahun 2002-2012”. Skripsi Jurusan Ilmu Sejarah, Fakultas

Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Riyanto, Slamet. 2003. The Story Of Dewi Sri. Yoyakarta: Pustaka Pelajar.

Sakai, Minako. 2006.” Remembering Origins: Ancestors And Places In The Gumai Society

Of South Sumatra”. Published by: ANU Press. (2006) Stable URL:

http://www.jstor.org/stable/j.ctt2jbjrm.6. Diunduh: 16/12/17, 14:36.

Suparmi. 2017. Wawancara Tradisi Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri. Parangtritis Kretek Bantul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

63

Suparno, Budhiasih. 2002. Potensi Parangtritis Dalam Kontak Ratu Kidul. Parangtritis: Koleksi

Pribadi.

Suparno, Budhiasih. 2004. Misteri Parangtritis: Upacara Adat Bekti Pertiwi

Pisungsung Jaladri Dusun XI Pamancingan Parangtritis. Parangtritis: Koleksi

Pribadi.

Suparno, Budhiasih. 2017. Wawancara Tradisi Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri.

Parangtritis Kretek Bantul.

Suseno, Frans Magnis. 1984. Etika Jawa. Jakarta: Gramedia.

Sutopo, HB. 2002. Metode Penelitian Kualitatif: Dasar, Teori dan Terapanya dalam Penelitian.

Surakarta: University Press

Suwito, Buiswanto, dkk. 2009. Upacara Daur Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta Jilid 2.

Yogyakarta: Dinas Kebudayaan Propinsi Daerah Istimewa Yoyakarta.

Taum, Yoseph Yapi. 2011. Studi Sastra Lisan: Sejarah, Teori, Metode, dan Pendekatan

Disertai Contohnya. Yoyakarta: Lamalera.

Triwibowo, Dasuki. 2017. Wawancara Tradisi Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri. Grogol

Parangtritis Kretek Bantul.

Tuminah. 2017. Wawancara Tradisi Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri. Mancingan

Parangtritis Kretek Bantul.

Wibowo, Hadi. 2017. Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri. Parangtritis: Dokumentasi Pribadi

Wibowo, Hadi. 2017. Wawancara Tradisi Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri. Perum

GKP Jalan Wates km 12 Sedayu Bantul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

64

Lampiran

1. Daftar Istilah

Arak : beriringgan, berbondong.

Cepuri : tempat bertemunya Panembahan Senopati dan Kanjeng Ratu Kidul.

Golong Kencana : sesaji berupa makanan terbuat dari pisang.

Jathilan : seni tari Jawa menggunakan kuda kepang.

Jodhang : kotak panjang yang dipakai untuk menaruh makanan (sesaji).

Kanjeng : pangkat dari sebuah kerajaan.

Karawitan : iringan music berasal dari Jawa.

Khayangan : tempatnya para dewa.

Kirab : berjalan secara bersama-sama.

Kliwon : hari ke lima pasaran Jawa.

Kolak Kencana : sesaji berupa olahan pisang dan ketela.

Lemper : makanan yang terbuat dari ketan.

Macapat : lagu-lagu bersyair Jawa.

Merti dusun : upacara wujud syukur yang dilakukan oleh masyarakat Jawa.

Nini : panggilan untuk perempuan yang sudah lanjut usia (nenek).

Nyai : panggilan untuk perempuan yang sudah dan belum kawin.

Oglek : kesenian tari mirip jathilan.

Ogoh-ogoh : patung raksasa yang terbuat dari bamboo dan kertas.

Oncor : alat penerangan tradisional menggunakan bambu dan minyak tanah.

Pendopo : bangunan luas untuk pertemuan yang ada hubunganya dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

65

keperluan masyarakat.

Roncean : rangkaian.

Suwiran : daging yang disobek panjang (biasanya daging ayam), kemudian

dibungkus denan daun pisang.

Ubo rampe : perlengkapan yang dibutuhkan.

Wage : hari ke empat dalam penanggalan Jawa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

66

2. Foto Dokumentasi

Foto ini diambil dari dokumentasi pribadi pada perayaan Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri

tahun 2017.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: TRADISI BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI: MITOS, … · 2018-03-24 · Tugas Akhir Diajukan untuk ... Folklor adalah pengindonesiaan dari kata Inggris Folklore, yang berasal ... kulit

72

BIOGRAFI PENULIS

Nugraha Dhayu Murti, lahir di Bantul, 23 Oktober 1995.

Anak pertama dari pasangan Semidi Martha dan Siti Suparyani.

Menyelesaikan pendidikan SD (2009) di Budi Mulia Dua Sedayu,

kemudian menyelesaikan pendidikan SMP (2011) di Pangudi Luhur

Sedayu. Penulis menyelesaikan pendidikan SMA (2014) di Budya

Wacana Yogyakarta. Pada tahun 2014, penulis melanjutkan pendidikan

perguruan tinggi mengambil jurusan Sastra Indonesia di Universitas Sanata Dharma. Penulis

memiliki hobi traveling dan sering mengikuti kegiataan kebudayaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI