tp tehno lanjutan

63
 TUGAS PENDAHULUAN DAN HASIL DISKUSI 1. Parenteral Definisi sediaan a. Menurut RPS 16,ba1.369 Pemberian dosis secara berturut-turut pada interval tertentu dimana obat sama sekali tidak meninggalkan tubuh pada setiap interval pemberian dosis. Penggunaan prosedur pada pengaturan dosis ganda digunakan pada pemberian obat yang berulang-ulang dengan interval dosis yang konstan . b. Menurut SDF, bal.203 Sediaan steril yang digunakan secara berulang atau lebih dari satu kali dan dikemas dalam wadah 10 ml atau lebih dan mengandung zat antibakteri . c. Menurut History Parentera l Medication Parenteral ialah pemberian obat yang tidak melalui usus dan dengan pengertian ini tentu termasukjuga cara pemberian obat melalui mata, telinga, hidung, uretra, vagina dan kulit. Tetapi menurut pengertian umum sekarang ini yang dimaksud dengan parentral ialah sediaan yang dimasukkan kedalam tubuh melalui bawah kulit dengan pertolong an sebuah jarum .

Upload: roy-oktavianus-bunga

Post on 20-Jul-2015

733 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 1/63

 

TUGAS PENDAHULUAN DAN HASIL DISKUSI

1. Parenteral Definisi sediaan

a. Menurut RPS 16,ba1.369

Pemberian dosis secara berturut-turut pada interval tertentu dimana

obat sama sekali tidak meninggalkan tubuh pada setiap interval

pemberian dosis. Penggunaan prosedur pada pengaturan dosis

ganda digunakan pada pemberian obat yang berulang-ulang dengan

interval dosis yang konstan .

b. Menurut SDF, bal.203

Sediaan steril yang digunakan secara berulang atau lebih dari satu

kali dan dikemas dalam wadah 10 ml atau lebih dan mengandung zat

antibakteri .

c. Menurut History Parenteral Medication

Parenteral ialah pemberian obat yang tidak melalui usus dan dengan

pengertian ini tentu termasukjuga cara pemberian obat melalui mata,

telinga, hidung, uretra, vagina dan kulit. Tetapi menurut pengertian

umum sekarang ini yang dimaksud dengan parentral ialah sediaan

yang dimasukkan kedalam tubuh melalui bawah kulit dengan

pertolongan sebuah jarum .

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 2/63

 

d. Scovilles Hal.190

Parenteral adalah larutan atau suspensi dari obat untuk disuntikkan

dibawah atau menembus satu atau lebih lapisan kulit atau membran

mukosa .

e. Parrot Hal.283

Injeksi atau parenteral adalah sediaan steril yang pemberiannya

menembus satu atau lebih lapisan kulit.

f. Dom Martin Hal.968

melalui satu atau lebih lapisan kulit ataumembran mucus Parenteral

adalah sediaan farmasi steril yang bentuk dosisnya dimaksudkan

untuk pemberian dibawah

g. Lachman Hal.1292

Sediaan parenteral adalah merupakan sediaan yang unik diantara

bentuk obat terbagibagi, karena sediaan ini disuntikkan melalui kulit

atau membran mukosa ke bagian dalam tubuh

h. Ansel Hal.399

Parenteral adalah sediaan dengan pemberian lewat suntikan, seperti

berbagai sediaan yang diberikan dengan suntikan.

Kesimpulan 

Parenteral dosis ganda adalah sediaan steril berupa emulsi, suspensi,

larutan dan serbuk yang dihaluskan dan yang mengandung satu atau

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 3/63

 

lebih zat aktif dan zat tambahan dengan volume tertentu yang

penggunaanya dengan cara disuntikkan melalui lubang jarum yang

runcing kedalam tubuh pada tempat tertentu dan penggunaannya

lebih dari satu kali.

2.  Apa syarat-syarat sediaan parenteral

a. Menurut Lachman, hal.l300

a. Zat Antibakteri

Zat antibakteri dalam konsentrasi bakteriostatik harus dimasukkan

dalam formulasi . produk yang dikemas dalam vial dosis ganda, dan

seringkali dimasukkan dalam formulasi yang akan disterilkan

dengan proses marginal atau dibuat secara aseptis. Persyaratan

aktifitas, kestabilan, dan keefektifan zat antibakteri dalam preparat

paranteral telah diulas dalam kertas kerja yang telah dipublikasi.

b. Antioksidan

Antioksidan dimasukkan dalam banyak formulasi untuk melindungi

suatu zat terapeutis yang mudah mengalami oksidasi, terutama

pada kondisi dipercepat dengan sterilisasi panas, dan bisa

berfungsi paling tidak dengan 2 cara, yakni (1) dengan oksidasi

secara istimewa (zat pereduksi) dan dengan demikian digunakan

perlahanlahan, atau (2) dengan memblokir suatu reaksi rantai

oksidatif dimana zat-zat tersebut biasanya tidak dikonsumsi.

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 4/63

 

Disamping itu, senyawa- senyawa tertentu beraksi smergts,

meningkatkan keefektifan antioksidan, terutama anti oksidan yang

memblokir reaksi oksidasi. Empat golongan senyawa berguna

dalam hal ini, karena membentuk kompleks dengan katalis yang

 jika tidak diikat akan mempercepat reaki oksidasi. Karena ada

perbedaan dalam cara kerjanya, kadang-kadang digunakan

kombinasi dari zat ini.

c. Steril (Lachman, hal. 1292 )

Sediaan ini merupakan sediaan yang unik diantara bentuk obat-

obat yang terbagi karena sediaan ini disuntikkan melalui kulit atau

membran mukosa kedalam bagian tubuh yang paling efisien, yakni

membuat kulit dan mukosa sediaan tersebut harus bebas dari

kontaminasi mikroba dan dari komponen toksis dan harus

mempunyai tingkat kemurnian tinggi atau luar biasa.

b. Menurut PTM ,hal.Hal 123

Karena ini bersifat suatu tuntutan sediaan paranteral harus disiapkan

dengan hati-hati pada kondisi lingkungan yang terkontrol dan juga

dikemas pada keadaan tadi, untuk point yang digunakan produk

harus.

1.  Bebas dari mikroorganisme, steril atau penyiapan dari bahan bahan

steril dibawah kondisi yang meminimalkan terkontaminasi dengan

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 5/63

 

mikroorganisme ( proses aseptis).

2.  Secara khusus bebas dari bakteri endotoksin dan bahan pirogen

lainnya.

3.  Harus bebas dari bahan eksitioreus atau bahan asing yang tidak

larut.

c. Menurut SDF, hal.37 

a. Sterilitas

Semua bentuk sediaan yang diberikan secara paranteral, larutan

optalmic dan beberapa alat medis yang digunakan dalam

hubungannya dengan pemberian bahan yang harus steril, bebas

dari semua mikroorganisme hidup. Kebebasan dari mikroorganisme

dijamin pada awalnya dan pembuatan prod uk dengan proses

sterilisasi yang kemudian pengemasan prod uk dalam suatu bentuk

yang meyakinkan penyimpanan dari sifat ini, istilah steril adalah

mutlak dan seharusnya tidak pemah digunakan atau betul-betul

dipertimbangkan dalam suatu relatif baik sebagian, atau hampir

steril. Juga diharapkan bahwa dalam penanganan berikutnya dari

produk selama pemberian, tehnik aseptik dari manipulator akan

menjamin pengeluaran berlanjut dari mikroorganisme hidup. Tehnik

aseptik yang tepat untuk penyiapan dan pemberian larutan steril.

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 6/63

 

b. Bebas dari bahan partikulat

Bahan partikulat mengacu pada bahan yang bergerak, tidak larut

dan kehadirannya tanpa sengaja ada dalam sediaan paranteral.

Adanya bahan partikulat dalam larutan paranteral harus

diperhatikan sejak adanya gambaran rute pemberian walaupun rute

paranteral dapat memberikan keamanan, kenyamanan dan metode

efektif dari pemberian namun dipercaya bahwa bahan-bahan dari

luar yang tidak disengaja dapat berbahaya. Komposisi dari bahan

partikulat yang tidak diinginkan bervariasi. Dalam beberapa hal

komposisi ini berasal dari berbagai materi mengingat yang lain

meliputi sumber khusus tersendiri. Bahan dari luar yang ditemukan

pada sediaan paranteral meliputi selulosa, serat buatan, gelas,

karet, logam, partikel plastik, bahan kimia yang tidak larut, koral,

diatom, ketombe dan sejenisnya Secara teoritis mungkin meliputi

bahan dari lingkungan dimana produk tersebut dipasarkan.

c. Pengaruh Biologis

Kejernihan, atau ketidakhadiran bahan partikel yang tampak selalu

dipertimbangkan sebagai penyesuaian untuk produk paranteral

bagaimanapun,

awalnya konsep utama alasan psikologi, misalnya pengaruh larutan

terhadap bahan yang tampak terhadap pasien yang menerima

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 7/63

 

injeksi atau memberi gambaran kesimpulan injeksi yang beredar

dipasaran dengan bahan-bahan yang mengapung pada larutan.

Walaupun bukti yang dikumpulkan saat ini langsung

pengukurannya yang menggunakan larutan produk harus

menghilangkan partikel didalamnya. Mungkin saja bahwa bahan

partikel dalam larutan intravena tidak berbahaya, khususnya untuk

pasien usia lanjut yang menerima infus volume besar dan untuk

pasien dirumah sakit.

d. Tidak mengandung bahan bakteriostatik (SDF hal.163 )

Karena pemberian cairan infus dalam volume besar bahan

bakteriostatik tidak pernah terkandung untuk mencegah toksisitas

yang ditimbulkan akibat dari jumlah bahan bakteriostatik yang

diberikan.

d. Menurut Scoville's hal.152 dan 154 

a. Isotonis

Larutan yang mempunyai tekanan osmotik yang sarna dengan

cairan dikatakan bahwa yang isotonik dengan yang lainnya jika

suatu larutan yang digunakan berkontak dengan sel air akan

masuk kedalam sel karena perbedaan osmotik dari larutan

disekitamya. Demonstrasi dengan tekanan osmotik menunjukkan

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 8/63

 

bahwa kedua larutan dengan tonisitas yang tidak sarna yang

dipisahkan oleh suatu larutan semi permeabel, cairan atau pelarut

yang digunakan dari larutan yang mempunyai tonisitas yang

mudah ditarik melewati membran menjadi kelarutan yang

mempunyai konsentrasi yang lebih tinggi jadi meningkatkan

volume larutan akhir (berkonsentrasi tinggi). Dalarn sistem dengan

larutan dengan konsentrasi rendah disebut hipotonik dibanding

larutan yang konsentrasinya lebih kuat dan cairan yang pekat

dibuat menjadi hipertonik dibandingkan dengan yang lain. Ketika

dua larutan memiliki tekanan osmotik yang sarna tidak akan terjadi

sesuatu pada alat-alat eksperimen, menunjukkan bahwa daya

tanggap untuk transpor cairan dalam keadaan awal telah

diabaikan. Setiap larutan dikatakan menjadi isotonis yaitu jika

mempunyai tonisitas yang sarna.

b. Larutan Hipotonik dan Hipertonik

Jika larutan hipotonik mengalami kontak dengan sel maka cairan

akan masuk kedalam sel karena perbedaan tekanan larutan. Pada

sisi lain membran plasma sel merupakan unit yang tertutup

sehingga pemasukan air banyak kedalam sel akan menghasilkan

pembengkakan dan selanjutnya hal ini menimbulkan rasa sakit.

Sebagai tambahan hal ini sangat mungkin menghasilkan atau

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 9/63

 

menyebabkan terjadinya pemisahan sel (hemolisis) yang

menyebabkan kerusakan perman en jika larutan hipertonik

digunakan cairan akan tertarik dari sel dan sel menjadi berkerut

atau keriput dan tidak berfungsi secara normal. Ketika

menimbulkan rasa nyeri, kerusakannya tidak permanen sel akan

kembali normal dengan segera setelah larutan hipertonis masuk

kedalam cairan tubuh.

e. Menurut R. Voight, hal.462

a.  Persesuaian dari kandungan bahan obat yang dinyatakan yang

nyata-nyata terdapat, tidak ada penurunan kerja selama

penyimpanan melalui perusakan secara kimia dari obat dan

sebagainya.

b.  Penggunaan wadah yang cocok, yang tidak hanya menginginkan

suatu pengambilan steril, melainkan juga menolak interaksi bahan

obat, materi bimbing.

c.  Tersatukan tanpa reaksi. Untuk itu yang bertanggung jawab

terutama : bebas kuman, bebas pirogen bahan pelarut yang netral

secara fisiologis, isotonis, isohidris dan bebas bahan terapung.

d.  Bebas pirogen

Oleh karena pirogenitas dalam persyaratan yang tetap masih

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 10/63

 

menunjukkan ketahanan yang tinggi, maka pembuatan larutan yang

bebas pirogen tidak perlu dirumitkan tetapi diperhatikan terutama

pengotoran yang menyebabkan pirogen, maupun dalam air

destillasi yang telah tersirnpan lama dalam bahan obat dan bahan

penolong, tangki untuk pembuatan larutan paranteral (injeksi) atau

tempat yang diperuntukkan untuk penyimpanan dan akhirnya timbul

pada alat semprot, kanul (pipa) dan selang infus. Akibatnya timbul

pengaturan yang ketat. Oleh karena itu hendaklah dijaga, bahwa

suatu pembuatan injeksi atau larutan infus harus bebas pirogen dan

harus pasti, bahwa apirogenitas untuk pemakaian dipersyaratkan.

Hanya apabila dari sudut Farmasi dan Kedokteran, syarat

apirogenitas tidak perlu ditambahkan maka pembuatan bebas

pirogen dikesampingkan, tetapi bila pada penggunaan paranteral

pada pasien menimbulkan hipertermi ( panas/menggigil) dan

sensasi maka perlu dapat dihentikan dan diganti yang bebas

pirogen.

f. Menurut RPS

a.  Bebas bahan partikulat

Bahan partikel berbahaya jika mengandung partikel tidak larut

karena dapat menghambat aliran kapiler (RPS,hal.1545). Walaupun

bahan tarnbahan tidak lebih dari 50 partikel Iml yang sama atau

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 11/63

 

lebih besar dari 10 mm dan tidak lebih dari 5 partikel/ml yang sarna

atau lebih besar dari 25/ml dalam ukuran yang seimbang (RPS,

hal.1570).

b.  Bebas pirogen

Walaupun sediaan telah steril, walaupun sediaan telah steril tetapi

tetap harus bebas pirogen karena pirogen dapat timbul dari

produksi pertumbuhan mikroorganisme yang telah mati yang tahan

terhadap panas dan jika tidak didepirogenesasikan dapat

menyebabkan reaksi demam pada manusia ( RPS,hal. 1550 )

3. Perbedaan dosis tunggal dan dosis ganda

a. Menurut Formulasi Steril hal 30-31

1. Berdasarkan wadah :

a.  Dosis tunggal (Single Dose) adalah suatru wadah kedap udara

yang memepertahankan jumlah obat steril dengan tujuan

pemberian parenteral sebagai dosis tunggal dan yang bila dibuka

tidak dapat ditutup rapat kembali dengan jaminan tetap steril.

Pada umumnya wadah mempunyai ampul ukuran 1 ml sampai 20

ml dengan sediaan larutan.

b.  Dosis ganda (Multiple Doses) adalah wadah kedap udara yang

memungkinkan pengambilan isisnya per bagian berturut-turut

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 12/63

 

tanpa terjadi perubahan kekuatan, kualitas, atau pemurnian

bagian yang tertinggal. Pada umumnya, wadah mempunyai

bentuk vial atau flakkon berukuran 2 ml - 20 ml, bentuk botol atau

kolf berukuran 50 ml-lOOO ml dengan sediaan larutan, suspensi,

emulsi dan padatan.

b. Menurut Ansel hal423

1. Wadah dosis tunggal

Adalah suatu wadah yang kedap udara yang mempertahankan

 jumlah obat steril yang dimaksudkan untuk pemberian parenteral

sebagai dosis tunggal dan yang bila dibuka tidak dapat ditutup rapat

kembali dengan jaminan tetap steril.

2. Wadah dosis ganda

Adalah wadah kedap udara yang memungkinkan pengambilan isinya

per bagian berturut-turut tanpa terjadi perubahan kekuatan, kualitas

atau kemurnian bagian yang tertinggal.

c. Menurut FI Edisi III hal34

Wadah dosisi ganda adalah wadah-wadah dan sumbatnya tidak boleh

mempengaruhi bahan-bahan yang disimpan didalamnya baik secara

kimia maupun secara fisika, yang dapat mengakibatkan perubahan

khasiat, mutu dan kemurniannya.

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 13/63

 

d. Menurut Scoville's hal202

Wadah dosis ganda

Wadah ini biasanya di desain seperti serum vial dan botol serum, botol

serum mempunyai leher yang sangat lebar. Vial serum dan botol serum

ditutup dengan menggunakan tutup karet yang dirancang

memungkinkan pengambilan dosis yang tepat dalam hal ini yang

terpisah. Penutup untuk wadah dosis ganda harus berinteraksi secara

kimia atau fisika dengan sediaan dalam beberapa cara untuk

mengubah kekuatan, kemurnian atau kualitas di luar kondisi yang

diinginkan. Karet yang digunakan sebagai penutup harus mempunyai

kualitas yang mempertahankan penutup segel setelah pengambilan

berulang dengan jarum hipodemik. Wadah dosis ganda mempunyai

keuntungan dimana wadah dosis ganda lebih nyaman digunakan, tetapi

kemungkinan terkontaminasi setelah penyuntikan adalah masalah yang

serius.

e. Menurut RPS hal369

Wadah dosis ganda

Pemberian dosisi secara berturut-turut pada interval tertentu dimana

obat sarna sekali tidak meninggalkan tubuh pada setiap interval

pemberian dosis. Penggunaan prosedur pada pengaturan dosis ganda

digunakan pada pemberian obat yang berulang-ulang dengan interval

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 14/63

 

dosis yang konstan.

f.  Menurut SDF hal 203 

Sediaan steril yang digunakan secara berulang atau lebih dari satu kali

dan dikemas dalam wadah 10 ml atau lebih dan mengandung zat

antibakteri.

4.  Keuntungan dan kerugian sediaan steril Keuntungan sediaan

parenteral

a. Menurut SDF Hal 11

1.  Respon fisiologis yang segera dapat dicapai jika perlu yang mana

dapat menjadi pertimbangan utama dalam kondisi klinik seperti

pada gagal jantung, asma dan syok.

2.  Terapi parenteral dibutuhkan untuk opbat yang tidak efektif secara

oral atau yang dirusak oleh sekret pencemaan insulin, hormon-

hormon lain dan antibiotik.

3.  Obat-obat untuk pasien yang mual atau tidak sadar hams diberikan

melalui injeksi.

4. Jika diperlukan terapi parenterl memberikan contoh kepada para ahli

untuk memberiakn obbat karena pada beberapa pasien hams

kembali untuk perwatan selanjutnya. Demikian juga dalam

beberapa khasus pasien tidak bergantung pada pengobatan secara

oral.

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 15/63

 

5. Pemberian parenteral dapat memberikan efek lokal dari otot-otot

 jika diinginkan seperti pada pengobatan gigi dan anastesi.

6.  Dalam kasus dimana aksi perpanjangan obat diinginkan bentuk

parenteral tersedia meliputi obat-obat steroid long acting (aksi

panjang) diinjeksi intramuskular. Terapi parenteral memberikan

cara untuk memperbaiki gangguan serius daripada keseimbangan

cairan dan elektrolit. Ketika makanan tidak diberikan secara oral

nutrisi total dapat diberikan melalui rute parenteral.

b. Parrot Hal 283

aksi dari oabt mempunyai keuntungan yang lebih baik dari pemberian

oral. pemberian dari rute ini adalah esensial ketika saluran

gastrointestinal tidak dapat . gunakan karena operasi atau kekurangan

stabilitas dari obat seperti mielin dan nisilin G.Respon secara

farmakologi dari injeksi adalah sering kali lebih cepat dan bih efektif

daripada pemberian obat secara oral. Dalarnkeadaan darurat untuk

pasien ; ang lebih sadar atau tidak mampu menerina obat secara oral.

Pemberian injeksi nteral sifatnya segera dan cepat atau responya

nyata.Injeksi dibuat untuk efek kal.

c. OOPHal17

1.  Efek yang diinginkan lebih cepat

Efek obat yang merangsang atau merusak getah lambung (hormon)

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 16/63

 

atau tidak direabsorbsi usus (streptomisin).

2.  Untuk pasien yang tidak sadar atau yang tidak mau

bekerja sarna.

d. Formulasi Steril Hal 9

1. Obat memiliki onset (mula kerja yang

cepat)

2. Efek obat dapat dirarnalkan dengan

pasti.

3. Bioavailabilitas sempurna atau hampir

sempurna Kerusakan obat dalarn

troktus gastrointestinalis

4.  Obat dapat diberikan kepada penderita yang sakit kweras atau

yang sedang dalam keadaan koma.

e. RPS 18th 1546

Ketika dibandingkan dengan bentuk lain injeksi memilki keuntungan

 jika aksi fisiologi yang segera dibutuhkan dari obat ini biasanya dapat

diberikan melalui injeksi IV dari larutan berair. Modifikasi formula atau

rute lain. Injeksi dapat digunakan untuk onset yang lambat dan aksi

obat diperpanjang, respon terapi dari obat dapat dikontrol dengan

cepat melalui pemberian secara parenteral. Ketidakberaturan absorpsi

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 17/63

 

khusus dihindari juga ketika obat juga secara normal diberikan oleh

orang-orang terlatih ini dipastikan dapat diharapkan dosis yang

sebenamya dan memberikan secara oral karena tidak sadar atau

pasien yang tidak dapat bekerja sarna atau karena ketidakaktifan atau

kurangnya absorpsi pada saluran intestinal.

f. PTM hal.6

1. Aksi obat biasanya lebih cepat

2. Pemberian obat dapat diberikan secara keseluruhan

3. Beberapa obat seperti insulin atau heparin sarna sekali dapat

diinaktifasi ketika diberikan secara oral dan diberikan secara

parenteral

4. Beberapa obat dapat mengiritasi ketika diberikan secara intravena

contohnya larutan dekstrosa kuat

5. Jika pasien mengalami dehidrasi dan shock maka pemberiannya

secara cairan IV akan membuka kehidupannya sendiri.

5. Kerugian sediaan parenteral

a. Menurut SDF Hal 11-12

1. Bentuk sediaan harus diberikan orang yang teerlatih yang

membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan

pemberian dengan rute lain.

2. Pemberian rute parenteral dibutuhkan ketelitian yang cukup untuk

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 18/63

 

pekerjaan secara aseptis dan beberapa rasa sakit tidak dapat

dihindari.

3.  Obat yang diberikan secara parenteral menjadi lebih sulit untuk

mengembalikan efek fisiologisnya.

4.  Karena pada pembuatan dan pengemasan persyaratn yang rum it

dalam bentuk sediaan parenteral dibandingkan dengan metode

lain.

c. OOPHal17

1.  Lebih mahal dan nyeri.

2.  Sukar digunakan oleh pasien sendiri.

3.  Adapula bahaya terluka infeksi kuman (hams steril) dan bahaya

merusak pembuluh atau syarafjika tempat suntikan tidak dipilih

dengan tepat.

d. Menurut Formulasi Steril Hal 9

1.  Rasa nyeri pada saat disuntikan apalagi kalau hams diberikan

secara berulang kali.

2.  Memberikan efek psikologis pada penderita yang takut disuntik.

3.  Kekeliruan pemberian obat atau dosis hampir tidak mungkin

diperbaiki terutama sesudah pemberian intravena.

4.  Obat hanya dapat diberikan pada penderita dirumah sakit atau

ditemnpat praktek dokter oleh dokter dan perawat yang kompeten.

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 19/63

 

5. Definisi hipertonis

a. Menurut Formulasi Steril Hal 5O

Hipertonis, turunannya titik beku besar yaitu tekakan osmosisnya lebih

tinggi dari serum darah sehingga menyebabkan air keluar dari sel

darah merah melintasi membran semipermiabel dan menyebabkan

terjadinya penciutan sel-sel darah merah, peristiwa demikian disebut

plasmolisa.

b. Menurut IImu Resep bal 202-203

Hipertonis adalah tekanan osmosis laruitan obat lebih besar daripada

tekanan osmosis iran tubuh. Jika larutan injeksi hipertonis disuntikkan,

air dalam sel akan ditarik luar dari sel sehingga sel akan mengerut,

tetapi keadaan ini bersifat sementara dan idak akan menyebabkan

kerusakan sel tersebut. Keadaan hipertonis adalah jika nilai B negatif;

maka b,c > 0,52

6. Definisi dari Hipotonis

a. Menurut Formulasi Steril Hal 50

Hipotonis turunannya titik beku keeil, yaitu tekanan osmosisnya lebih

rendah dari serum darah sehingga menyebabakanb air akan melintasi

membran sel darah merah . 'ang permiabel memperbesar sel darah

merah dan menyebabkan peningkatan tekanan dalam sel. Tekakan

yang lebih besar menyebebkan peeabnya sel-sel darah merah

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 20/63

 

peristiwa tersebut disebut hemolisa.

b. Menurut IImu Resep bat 202-203

Hipotonis adalah tekanan osmosis larutan obat lebih kecil daripada

tekanan osmosis cairan tubuh, jika larutan injeksi yang hipotonis

disuntikkan, air dari larutan injeksi akan diserap dan masuk kedalam

sel, akibatnya sel akan mengembang dan peeah, dan

eadaan ini bersifat tetap, Jika yang peeah itu sel darah merah, disebut

"haemolisis".

Pecah sel ini akan dibawa aliran darah dan dapat menyumbat

pembuluh darah yang Kecil. Keadaan hipotonis adalah jika nilai B

positif; maka b, C < 0,52,

7. Definisi dari Tonisitas

a. Menurut Kamus Lengkap Kedokteran Hal 263

Tonisitas Adalah tegangan otot yang sehat.

8. Definisi dari isohidris

a. Menurut formulasi steril hal. 54

Isohidris adalah kondisi suatu larutan zat yang pHnya sesuai

dengan pH fisiologis tubuh sekitar 7,4.

b. Menurut IImu Resep hal. 20

Isohidri adalah pH optimal untuk darah atau cairan tubuh yang lain

adalah 7,4 .

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 21/63

 

9 Rumus Catalyne, Titik Beku dan Cara Ekivalen NaCl

Perhitungan isotonis

a. Menurut FI Edisi III 

Farmasetik Dasar Dan Hitungan Farmasi #

Cara penentuan titik beku air

Suatu larutan dinyatakn isotonis dengan serum atau cairan mata jika

membeku pada suhu - 0,52 0 C. Untuk memperoleh larutao isotonis,

dapatr ditambahakan NaCI atau zat lain yang cocok yang dapat

dihitung dengan rumus :

B= 0,52 - b 1. c

Keterangan :

B=

Bobot zat tambahan (NaCl )dalam satuan gram untuk tiap 100

ml larutan.

52 = Titik beku cairan tubuh (-0,52 0 C) Bl

= PTB zat khasiat

C = Konsentrasi dalam satuan % b/v zat berkhasiat

B2 = PTB zat tambahan (NaCl)

Terdapat tigajenis keadaan tekanan osmotik larutan obat, yaitu :

1.  Keadaan isotonis apabila isotonis B = °, b 1. c = 0,52

2.  Keadaan hipotonis apabila nilai B positif, b l.c< 0,52

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 22/63

 

3.  Keadaan hipertonis apabila apabila nilai B negatif, b1.c> 0,5 #

Cara ekuivalensi NaCI (E) Yang dimaksud ekivalen dengan NaCI (E)

dalam jumlah gram NaCI yang memberikan efek osmosis yang sarna

dengan 1 gram suatu zat terlarut tertentu jika bobot NaC! = W . EQ,

volume yang isotonis = (W . E ) 1 0,9 x 100, sehingga dapat

dirumuskan :

v = (W . E) 100/0,9 = (W . E) 111,1

Ket;

V = Volume larutan yang sudah

isotonis (ml)

W = bobot zat aktif (gram)

E = nilai ekivalen zat aktif

Untuk setiap 100 ml larutan NaCI isotonis yang butuhkan 0,9 gran

NaCl. Jika volume larutan sarna dengan V ml dan volume yang

sudah isotonis sarna dengan v ml, volume yang belum isotonis

adalah ( v- v ) ml sehingga bobot NaCI yang masih diperlukan agar

larutan menjadi isotonis . Jika V' kita ganti dengan (WxE) 100/0,9 

maka : B = [0,9/100xV] - [0,9/100x(WxE)100/0,9] dan akhirnya kita

dapatkan rumus sebagai berikut :

B = 0,9/100 xV(WxE)

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 23/63

 

Keterangan:

B = bobot zat tambahan

V= volume larutan (ml)

W = bobot zat berkhasiat (gram)

E= Ekuivalensi zat aktifterhadap NaCI

Tiga jenis keadaan osmotik larutan obat, yaitu :

1.  Keadaan isotonis apabila nilai B = 0; 0,911 00 x V = (WxE)

2.  Keadaan hipotonis apabila nilai B positif; 0,9/100 x V>(WxE)

3.  Keadaan hipertonis apabila nialai B negative ; 0,9/100xV<(WxE)

Cara Faktor disosiasi (Farmakope Belanda VI)

Larutan NaCI 0,9% b/v sudah ditetapkan isotonis dengan cairan tubuh.

Tekanan osmosis larutan sebanding dengan jumlah bagian-bagian

dalam larutan. Dalam larutan encer, dapat dikatakan bahwa garam-

garam terdisosiasi sempuma.

NaCI Na+ + Cl"

Dari sebuah molekul NaCI terbentuk dua ion, jadi faktor disosiasi NaCI

adalah tetapi, sebetulnya Iebih adalah 1,8 karena adanya sedikit

keseimbangan reaksi. Jadi faktor isotonisnya adalah :

(CalMa) x a

Keterangan:

Fa = adalah faktor disosiasi zat-zat yang mendekati keadaan

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 24/63

 

sebenamya, yaitu Untuk zat-zat yang tidak terdisosiasi, sepoerti

glukosa dan gliserin, fa = 1 Untuk asam-asarn lemah dan basa-

basa lemah, fa = 1,5 Untuk asam-asam kuat dan basa-basa

kuat, fa = 1,8

Ma = adalah bobot molekul zat a,b,c ... dst adalah kadar zat dalam

Iarutan dalam satuan gram/liter.

Jadi larutan isotonis yang dapat dhitung dari NaCI 0,9% b/v tersebu

adalah : (f NaCVM NaCI) x kadar NaCI (dalam satuan g/liter) = (1,8/58,5)

x 9 = 0,28 (berarti setiap larutan yang memiliki faktor isotonis 0,28

adalah isotonis). Untuk menghitung banyaknya zat penambah (h)

dalam pembuatan larutan isotonis, dapat dirumuskan sbb:

h = (Mhlfh) x (0,28- «CalMa) x a) + (fb/Mb) x b) ... dstj]

Keterangan

Harga = (MhIfa) untuk:

NaCl = 32

Glukosa = 198

Etanol 96% b/v = 43

Natrium nitrat = 47

Gliserin = 81

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 25/63

 

  Cara grafik

Cara grafik ini didalam farmakope indonesia edisi I terdapar tabel

yang langsund dapat dibaca yang berisi jumlah penambahan NaCI

atau kalium nitrat dalam g/iOOml yang harus ditambahkan kedalam

larutan untuk mendapatkan larutan yang isotonis dengan cairan

tubuh atau jaringan tubuh.

1. Larutan hipotonis yang mengandung satu senyawa.

Konsentrasi dalam graml100 ml senyawa yang disebutkan

digambarkan pada sumbu x (absis) dan sumbu y (ordinat) yang

bersesuaian. Ini menyatakanjuklah NaCI atau kalium nitrat dalam

g/IOO ml yang harus ditambahkan kedalam larutan untuk

mendapatkan larutan yang isotonis dengan jaringan.

2. Larutan hipertonis yang mengandung lebih dari satu senyawa.

Jika larutan mengandung sejumlah n senyawa, sedangkan

banyaknya NaCI atau kalium Nitrat yang ditambahkan setiap

senyawa itu dalam konsentrasi yang diminta dapat dicari seperti

pada No 1.

Banyaknya NaCI yang harus ditambahkan selain dapat dibaca

dalam grafik, dapat pula dilihat langsung pada daftar yang ada

pada masing-masing zat.

Rumus Penurunan titik beku dan rumus catalyne perlu dihitung

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 26/63

 

untuk mengetahui dan menentukan jumlah gram NaCI yang

dibutuhkan dalam suatu larutan agar didapatkan sediaan yang

isotonis.

10. Cara membebaskan alkalika wadah kaca, karet, plastic, dan

membebas alkalikan bahan kaca 

a. Menurut RPS 18 th, 1551

gan eara merendam alat dalam larutan panas Hel 0,1 N selama 30

menit emudian dibilas dengan air suling. Untuk sea yang dipilih.

Biasanya terbuat dari lyle dan memiliki keuntungan bahwa tidak

terjadi pertukaran udara seperti yang di inginkan. Cara

membebaskan alkalikan bahan karet Cara membebaskan alkalikan

bahan plastic.

11. Syarat - syarat Aqua Pro Injeksi

a. Menurut Formulasi Steril : 42 - 43

Persyaratan Water For Injection (WF1) menurut standar BP (2001) dan

EP (2002) tidak boleh mengandung :

a. total karbon organic tidak boleh lebih dari 0,5 mg/L. kemudian bila 25

ml air untuk injeksi ditambahkan kalsium hidroksida LP maka

selama 5 menit hams tetap jernih.

b.  Klorin tidak boleh lebih dari 0,5 ppm kemudian bila 100 ml air untuk

injeksi ditambahkan 1 ml perak nitrat LP, maka setelah didiamkan 5 

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 27/63

 

ml hams tetap tidak berwama dan jemih.

c.  Amenia tidak boleh dari 0,1 ppm. Kemudian bila 50 ml air untuk

injeksi yang ditambahkan 2 ml kalsium raksa (II) iodida LP dalam

suasana alkalis dan dilihat dalam tabung Nessler maka tidak

memperlihatkan pewamaan yang lebih kuat dari pada pewamaan

yang diberikan 50 ml air yang bebas amoniak P setelah

penarnbahan 2 ml pereaksi Nessler LP dan diperiksa pada keadaan

yang sarna.

d.  Nitrat boleh lebih dari 0,2 ppm. Kemudian 5 ml air untuk: injeksi

tidak boleh memberikan wama biru pada batas permukaan setelah

dituangkan dengan hati - hati kedalarn 5 ml difenilalamina LP.

e.  Logam berat (Cu, Fe, Pb) tidak boleh lebih dari 0,1 ppm. Kemudian

bila 100 ml air untuk injeksi ditambahkan 1 tetes larutan natrium

sulfide LP, maka harus tetap jernih dan tidak berwarna.

f.  Oksidator tidak lebih dari 5 ppm. Kemudian bila 100 ml air untuk

injeksi dididihkan selama 3 menit serta ditambahkan 10 ml asam sui

fat encer P dan 0,5 ml kalium permanganat 0,01 N maka tidak

menghilangkan sarna sekali warna larutan.

g. Bebas pirogen

h.  pH 5,0 - 7,0. pemeriksaan dengan 10 ml air untuk injeksi dengan

ditambahkan 2 tetes larutan merah metal LP tidak boleh

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 28/63

 

memberikan warna merah kemudian 10 ml air untuk injeksi dengan

ditambahkan 5 tetes larutan biru bromtimol LP tidak boleh

memberikan warna biru.

12. Cara pembuatan air untuk injeksi (aqua pro injeksi)

a. Menurut Ilmu Resep ; 199 

Air untuk injeksi (aqua pro injeksi) dibuat dengan cara menyuling

kembali air suling segar dengan alat kaca netral atau wadah logam

yang dilengkapi dengan labu percik. Hasil sulingan pertama dibuang,

sulingan selanjutnya ditampung dalam wadah yang cocok dan

segera digunakan. Jika dimaksudkan sebagai pelarut serbuk untuk

injeksi, harus disterilkan dengan cara sterilisasi A atau C segera

setelah diwadahkan.

13. Devinisi Pirogen

a. Menurut Scoville's hal 195

pirogen adalah penyebab demam atau bahan yang dibentuk oleh

mikroorganisme yang kadang-kadang ada dalam cairan

parenteral dan menghasilkan panas ketika larutan disuntikkan

pada pasien.

b. Menurut SDF (44)

Pirogena adalah produk metabolit dari mikroorganisme hidup dan

mikroorganisme mati yang menyebabkan respon spesifik pitretik

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 29/63

 

setelah penyuntikkan.

c. Menurut Lachman (1296)

Pirogen adalah produk metabolisme mikroorganisme hidup

umumnya bakteri dan kapang serta virus telah dilaporkan sebagai

penghasil pirogen bakteri gram negative memberikan zat pirogenik

paten sebagai endotoksi, secara kimiawi pirogen adalah lemak

yang berhubungan dengan senyawa molekul pembuat yang

biasanya merupakan polisakarida tetap juga bias merupakan suatu

peptide.

d. Menurut RPS 18th (1550)

Pirogen adalah produk dari pertumbuhan mikroorganisme bahan

pirogenik yang paling berbahaya adalah dihasilkan oleh bakteri

gram negative (ebdotoksin) tetapi gram positifjuga menghasilkan

pirogenik yang berbahaya.

e. Menurut PDF (139)

Pirogen atau endotoksin adalah sebagian besar fragmen dinding

sel bakteri bahwa penyebab reaksi kontraksi ketika di injeksikan.

14. Reaksi-reaksi yang ditimbulkan pirogen

1.  Menurut Scoville's hal195

Pirogen dapat diartikan sebagai penghasil panas. Pirtogenin

dibentuk dari bahanbahan mikroorganisme, kadang kadang

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 30/63

 

kehadirannya dalam cairan atau larutan parenteral dan penghasil

fibril ketika larurtan diinjeksikan ke dalam tubuh pasien. Tipe

pirogen atau reaksi fibril terdiri dari demam dan menggigil. Untuk

campuran pirogen. Pasien mengalami kenaikan suhu tubuh antara

15 menit sampai 8 jam dan kecepatan nadi. Reaksi ini

menyebabkan pengeluaran keringatyang berlebihan dan penurunan

temperatur, mual, sakit kepala dan alguminaria juga dapat

menyertai reaksi ini.

2. Menurut Lachman hal1296

Reaksi yang muncul 1 jam setelah pemberian injeksi pada

manusia., dirnana pirogen menghasilkan kenaikan temperature

tubuh yang nyata, demarn (panas dingin), sakit badan, vase

kontriksi pada kulit, dan kenaikan dalam tekanan darah arteri. Anti

piretik dapat mengeliminasi demam tersebut, tetapi tidak

mengeliminasi efek sistemis pirogen lainnya.

15. Sumber-Sumber Pirogen

1.  Menurut Scoville's hal196

Prinsip sumber pirogen adalah : Destilasi air, dimana sebelum

terkontaminasi dengan bakteri dan dengan udara, dimana tumbuh

dan menghasilkan eksotoksin, dalam penambahan pirogen saat

terbawa dalam penyulingan dan dalam proses destilasi. Surnber

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 31/63

 

pirogen lain adalah air yang terdekat pada permukaan dari wadah

atau menggunakan labu dalam sediaan larutan , seperti dekstrose

dan NaCL dapat berisi pirogen.

2.  Menurut Lachman hal1296

Sumber yang paling banyak adalah air, zat terlarut yang

terkontaminasi dan wadah. Air bebas dari pirogen jika air tersebut

telah disuling, sehingga rnolekulmolekul yang terkondensasi telah

hilang menjadi uap, dilindungi dari kontaminasi yang masuk tidak

disengaja dan jika distilat sudah dikumpulkan dan disimpan dalam

suatu kondisi steril.

16. Cara Pencegahan Pirogen

1.  Menurut Scoville's (196)

Dari beberapa infonnasi yang jelas, pencegahan perkenalan dan

perkembangan pirogen dalam sediaan parenteral. Pemilihan

rancangan yang cocok dan menjalankan penyulinga tiba-tiba

dengan mencegah naik kenudian menetesnya air mendidih didalam

destilasi, ini dibahas secara detail, destilat akan dikumpulkan

didalam wadah dan dibilas dengan menggunakan air destilat segar.

2.  Menurut RPS 18th (1550)

Pirogen dapat dihancurkan dengan pemanasan pada temperature

tinggi. Prosedur yang digunakan untuk dipirogenasi gelas dan

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 32/63

 

peralatan adalah pemanasan pad suhu 250°C selama 45 men it.

Tekanan ini dilaporkan bahwa 650°C selama 1 men it atau 180°C

selama 4 jam akan menghancurkan pirogen. Siklus autokaf yang

biasa tidak dapat melakukannya, pemanasan dengan atau larutan

oksidasi akan menghancurkan pirogen . telah ditegaskan bahwa

malalui pencucian dengan deterjen akan memberikan gelas bebas

pirogen. Jika dilindungi selama pembuatan dan penyimpanan dari

kontaminasi pirogenik berat. Cara yang disukai , wadah pelasti dan

dimaksudkan harus dilindungi dari kontaminasi pirogenik selama

pembuatan dan penyimpanan karena langkah-langkah yang

diketahui untuk menghancurkan pirogen akan mempengaruhi

pelastik dengan kurang baik. Telah dilaporkan bahwa resin penukar

anion akan mengabsorbsi pirogen dari air dan osmosis yang akan

mengeliminasinya, WaJaupun demikian, rnetode yang pirogenaling

dipercaya untuk mengeliminasinya di air adalah destilasi.

17. Cara menghilangkan Pirogen

1.  Menurut Scoville's (197)

Jauh lebih baik mencegah pembentukan pirogen bagiamnapun

pirogen dapt dihilangkan dengan pengabsorbsi pada suatu Japisan

penyarig asbescur aktif. Metode ini digunakan terutama jika

dipikrkan bahwa bahan-bahan kimia dapat terkontaminasi oleh

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 33/63

 

pirogen. Bahkan ketika salah satu dari metode absorbsi digunakan

tindakan pencegahan tetap dilakukan penyulingan, pengumpulan

dan penyimpanan air suling dan dalam perlakukan yang cepat dari

pirogen pembuatan larutan. Metode poenyaringan asbescur

terkomoresi dari tipe-tipe serum-serum, permukaan asbescur dan

kemudian dihilangkan dart pirogen diabsorbsi pada permukaan

saringan melalui lapisan penyaring.

2.  Menurut SDF (47)

Komponen pirogen dapat dirusak dengan oksidasi pemanasan

tinggi atau burding up. Dengan menggunakan temperatur tinggi

250°C dari 30 - 45 menit atau 170°C sampai 180°C dari 3 - 4 jam.

Walaupun metode ini efektif untuk kontaminasi pirogen gelas dan

wadah dari logam, tapi itu tidak praktis dari logam. Pirogen didalam

larutan dihilangkan secara kimia oleh oksidasi dengan peroksid,

asamasam dan alkali tetapi bahan-bahan ini juga dapat merusak

obat-obat dan bahan kimia lainnya dalam larutan. Penyerapan

pirogen didalam asbes dan arang juga efektif digunakan tetapi

obat-obat dan bahan kimia lainnya dalam larutan juga dapat

dihilangkan secara sempurna.

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 34/63

 

18. Pengertian Tetes Mata

1. Menurut FI edisi III, hal : 10

Tetes mata adalah sediaan steril berupa larutan atau suspense

digunakan untuk mata dengan cara meneteskan obat pada selaput

lender mata disekitar kelopak mata dan bola mata.

2. Menurut FI edisi IV, hal : 13

Larutan obat mata adalah larutan steril bebas partikel asing yang

merupakan sediaan yang dibuat dan dikemas sedemikian rupa

hingga sesuai digunakan pada mata. Pembuatan obat larutan mata

membutuhkan perhatian khusus dalam tonisitas bahan obat, nilai

isotonis, kebutuhan akan dapar, kebutuhan pengawet, sterilisasi dan

kemasan yang tepat,

3. MenurutAnsel, hal: 541

Larutan mata adalah larutan steril yang dicampur dan dikemas untuk

dimasukkan kedalam mata.

4. Menurut Prescription, hal : 181

Secara umum larutan mata hams steril, mengandung bahan

pengawet mempunyai tekanan osmotic dan pH yang sarna dengan

cairan laksimal normal.

5. Menurut Scoville's, hal : 221

Larutan mata adalah larutan steril atau larutan minyak dari alcohol,

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 35/63

 

garam-garam alkaloid atau bahan lainnya yang ditnniukkan untuk

pemberian WcJ~ mata, Bila dalam bentuk larutan terut:ama hams

isotonis. Larutan untuk mata dimaksudkan untuk netibakteri,

anastesi, midriasis, miosis atau untnk tujuan diagnose larutan ini

 juga. disebut tetes mata atau cairan,

6. Menurut FN, hal : 316

Tetes mata adalah sedian streil berupa larutan atau suspense,

digunakan untuk mata dengan cara meneteskan obat pada selaput

lender mata disekitar kelopak mata dan bola mala.

7. Menurut RPS, hal : 1584

Dengan definisi semua bahan lengkap dalam keseragaman ini bukan

suatu masalah dan dengan sedikit gangguan pada penglihatan.

19. Syarat-syarat Tetes Mata

a. Menurnt Scoville's, hal 247

1.Steril

2.Pembawanya mengandung germisida untuk keutamaan sterilitas

3.Bebas dari partikel tersuspensi

4.Diracik dengan sempurna

5.Isotonis

6.Mengandung buffer

7.Diracik dalam wadah stern

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 36/63

 

b. Menurnt SDF, hal : 357

Larutan oftalmik memiliki sifat yang sarna dengan sediaan stern yang

lain yaitu hams stern dan bebas dari bahan partikulat.

c. Menurut Ansel, hal541

Selain steril preparat tersebut memerlukan oertimbangan yang cermat

terhadap faktor-faktor fannasi seperti kebutuhan bahan antimikroba,

isotonis, dapar, viskositas dan pengemasan yang cocok.

d. Menurut RPS '", hal: 1588

1.  Sterilisasi

Metode umum dari sterilisasi termasuk panas lembab dibawah

tekanan (autoklaf), panas kering, filtrasi, sterisasi gas dan radiasi

pengionan.

Bahaya obat non steril kemungkinan menghasilkan infeksi acular

yang serius dea penggunaan kontaminasi larutan oftalmik.

2.  Kejemihan

Larutan mata harus bebas dari partikel-partikel dan kejemihan ini

diperoleh dengan cara filtrasi penggunaan aliran udara laminar

tertutup dan pemilihan pakaian tertutnp yang tidak digunakan

akan mengkintribusi secara efekrif pada sediaan yang

larutannyajemih bebas dari partikel asing,

3.  Stabilitas

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 37/63

 

Stabilitas dari obat dalam larutan seperti produk oftalmik,

tergantung pada bahan obat, pH, metode dari sediaan, larutan

tambahan dan ripe pengemasan.

4.  Dapar dan pH

Idealnya sediaan mata hams diformulasi pada pH yang ekivalen

dengan cairan mata yang nilainya 7,4, hal ini jarang diperoleh

karena bahan aktif yang digunakan adalah garam. Garam basa

lemah lebih stabil pada pH asam. Hal ini dianjurkan untnk.

suspense kortikoid yang tidak. larut, Beberapa suspense

biasanya paling stabil pada pH asam.

5.  Tonisitas

Tonisitas mengacu pada tekanan yang digantikan oleh garam-

garam dalarn larutan berair, larutan mala isotonis dengan

larutan lainnya ketika daya tarik bahan kologarif larutan sarna

larutan mala dipertimbangkan ketika tonisitasnya sarna dengan

larutan NaCl 0,9 %.

6.  Viskositas

USP mengizinkan penggunaan bahan pengikat viskositas

untuk memperpanjang waktu kontak.. dengan mala dan

selanjutnya memperkuat absorpsi dan ak.tivitas obat. Bahan-

bahan seperti metal selulosa dan hidroksi metal selulosa sering

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 38/63

 

ditambahkan untuk meningkatkan viskositas.

7.  Zat tambahan

Kegunaan berbagai zat tambahan dalam larutan oftalmik

diizinkan, meskipun pemilihannya dalam jumlah sedikit.

Antioksidan secara spesifik natrium bisulfit, atau metabisulfit

diizinkan dan konsentrasi sarnpai 0,3 %, terutama larutan yang

mengandung epinefrin.

e. Menurut Parrot, hat ; 290

Obat dapat dimasukkan kedalam mala sepatutnya hams

diformulasi dan dipersiapkan dengan mempertimbangkan salah

samnya adalah tonisitas, pH, stabilitas, viskositas, sterilitas.

Sterilitas adalah diinginkan karena komea dan garis jaringan

bagian atas adalah media yang baik untuk miroorganisme.

1.  Sterilitas

2. Dapar dalam larutan mata dipertimbangkan untuk :

a). Meminimalkan rasa sakit,

b). Menjamin kestabilan obat,

c). U ntuk mengontrol teropeutik obat.

3. Viskositas

Hanya. sebagian kecil dari zat pensuspensi digunakan dalam

fannasi yang mempunyai kejenuhan yang pantas pada mata,

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 39/63

 

biasanya. digunakan zat untuk menambah viskositas dari larutan

oftalmik ditambahkan polivirul, polietilglikol dan metal selulosa.

20. Tetes Mata Harus steril

a. Menurut SDF, hal: 357-358

Sterilisasi merupakan sesuatu yang penting, Larutan mata yang

dibuat dapat membawa banyak organism yang paling berbahaya

adalah Pseudomonas aeroginosa. Infeksi mala dari organism ini

dapat menyebabkan kebutuhan. Ini khususnya. berbahaya. untuk

penggunaan produk non sterll didalam mata ketika komea dibuka,

Bahan : partikulat dapat mengiritasi mata, ketidaknyamanan pasien

dan metode ini tersedia untuk pengeluarannya,

b. MenurntPrescription, hal: 181

Jika suatn batasan pertimbangan dan mekanisme pertahanan mata,

bahwa sedian mata hams ril. Air mata kecuali darah, tidak

mengandung antibody atau mekanisme untuk. memproduksinya, Oleh

karena itu mekanisme pertahanan utama melawan infeksi mata

secara sederhana aksi pertumhuhan oleh air mata dan sehuah enzim

ditemukan dalam air mata (Lyzozum) dimana mempunyai kemampuan

untuk menghidrolisa polisakarida dan heherapa organisme.

Organisme ini tidak dipengaruhi oleh aroma Lyzozum, satu yang

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 40/63

 

paling mungkin yang menyehahkan kerusakan mata adalah

Pseudomonas aeroginosa (Badllus pyocinces).

c. Menurut RPS lSd" haI: 1588

Bahaya ohat non steril, Pseudomonas aeroginosa (E. pyocyanus, P.

pycyanea, blue pass bacillus) ini merupakan m.o berbahaya dan

oppurtunis yang tumhuh hai pada kultur media yang menghasilkan

toksin dan zat atau produk antibakteri, cenderung untuk memhunuh

kntaminasi lain dan memherikan Pseudomonas aeroginosa  untuk

tumhuh pada kultur murni bacillus gram + menjadi sumher dari iojeksi

yang serius pada komea ini. lni dapat menyehahkan kehilangan

penglihatan pada 2448 jam. Pada konsentrasi yang ditoleransi oleh

 jaringan mata, menunjukkan bahwa semua zat antimikroba

didiskusikan pada bagian herikut dapat tidak efektif melawan

heherapa strain dari organisme ini.

21. Anatomi Dan Fisiologi Mata

a. Menurut RPS, hal 1561

Mata manusia adalah subjek yang menarik untuk peroberian partikel

dari obat, dasar lID dapat ditemukan dalam susunan anatomical dari

 jaringan. Peroennukaan air dari penneabilitas roerobran komea.

Tindakan perlindungan dari kelopak mata clan sistem lakrimal

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 41/63

 

adalah seperti penghilangan dengan cepat dari bahan yang

dimasukkan dengan cepat pada bola mata, keeuali kalau bahan

cocok dalam volum kecil clan secara kimia dan fisiologis bercampur

denganjaringan permukaan.

Kelopak mata 

Kelopak mata mempunyai dua fungsi pelindung roekanik pada kreasi

dan bulatan yang optimal pada daerah dekat komea. Kelopak roata

menjaga pengisi dari sekresi kelenjar lakrimal dan dikususkan pada

sel-sel yang terdapat dalam konjungtivitas mabkar. Ruang

penyokong mempunyai bentuk tipis yang terpisah secara langsung

lewat di depan bola mata, kantong yang mengalami perluasan dapat

naik dan turun dimana kantong-kantong tersebut disebut ruang

superior dan interior dari semua tempat ( cul-de -sac). Dua manfaat

kelopak mata adalah sebagai pelindung mekankik dari bola mata

dan menciptakan lingkungan bergerak optimum untuk komea,

kelopak mata dibasahi dan tetap berisi cairan roelaluisekresi kelenjar

lakrimal fan sel-sel khusus yang terdapat dalam konjungtiva.Ruang

tersebut memiliki uiung celah, yang sempit yang langsung melewati

bagian depan bola roata dengan gerakan ke atas dan ke bawah

(ruang bawah)dan saluran rongga tersebut secara elipitik diantara

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 42/63

 

kelopak rnata disebut celah polpebral.

Bola Mata 

Dinding bola mata manusia (gugus, bulat) disusun oleh 3 lapisan

yaitu:

1.Lapisan Vibrow Luar

2.  Lapisan vaskular tengah yang terdiri dari komea, badan silaris dan

iris

3. Lapisan nervous-Retina

Rumah bola mata merupakan bagian bola mata yang

menyebabkan pengurangan endepalbar dari luar yang terbentuk

dari retina, dimana merupakan membran tipis yang tenbus cahaya

yang mana mata ini terdiri dari susunan komea pupil, lensa kristalin

dan retina dengan Iapisan cairan jemih atau gel seperti bahian yang

ditempatkan pada antara struktur padat. Iris mernpunyai pupil dari

sekitar lubang tengah dalam membran kontraktil partisi. Lensa

krostalin ini adalah elemen refleksi dengan pengontrolan dan

didukung oleh otot yang bersambung ke dalam badan sklirat,

Terdapat eairan humous oraskular dari mala. Ruang bola mata

merupakan alat optik yang tampak cenderung jika dilihat dari Iuar

dan terbentuk pada retina merupakan membran transmukular yang

tipis. Alat-alat optik meliputi pupil, kornea, lensa mata dan retina

yang dengan cairan berlapis-lapis atau berupa bahan seperti gel,

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 43/63

 

yang terletak di antara struktur, Struktur pu pil berupa lubang

bundar disekeliling partikel membran kontraktil (iris) yang bertindak

sebagai celah dari sistem, lensa kristalin adalah elemen pembiasan

cahaya dan terkontrol serta didukung oleh pengganbungan urat-

urat dalam saluran silisa. Koroid adalah support metabolik untuk

retina.

Fungsi optik dari mata adalah untuk stabilitas dimesinya yang

dilengkapi dengan Iapisan berserat terluar Iebih efektif sebagai

faktor stabilitas yang mana tekanan muskular yang dengan adanya

tekanan tersebut dapat melindungi jaringan-jaringan

disekelilingnya. Tekanan intraokular ini menghasilkan produk cairan

yang baik humoral encer yang berasal dari proses siliasi dan

kelopak mata melalui suatu sistem yang rumit, Dengan

penambahan fungsi hidromekanik ioi humoral encer tersebut

bertindak sebagai carrier dan nutrien, substrat dan metabolit untnk

 jaringan vaskular untuk mata, Tulang tengkorak yang mempunyai

ruang terbentuk plasmid pada bola mata disbeut orbit.

Konjungtiva 

Membran konjungtiva terletak pada permukaan luar dari bagian

putih pada kelopak mata. Tempatnya terikat longgar sehingga

memungkinkan gerakan bebas dari bola mata. Konjungtiva

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 44/63

 

merupakan bagian terluar dari mata.

KORNEA

Komea dengan tebalan 0,5 - 1 rom terutama tersusundari ;

Komea Epitelium Substitusi Propria (stromal) Endotelium Komea

Komea bersifat transparan untuk berdifusinya cahaya, besar

kornea tersusun dari serat-serat dan sel serta tidak adanya

pembuluh darah. Epitelium korne amemberikan sifat barier yang

efisien dalam melawan serangan bakteri.

b. Menurut PDF II ; 542

Bola mata secara esensial terdiri dari 3 lapisan yaitu lapisan luar,

pelindung tonik terbuat dari skera, bagian putih dari mata dan

kornea, lapisan transparan yang jemih, lapisan tengah terutama

vaskular tadi kolid, badan siliar dan iris. Lapisan dalasm adalah

retina terdiri dari sistem saraf penglihatan. Anatomi dari mata

manusia ditnniukkan dalam gamabar. Untuk mengenal beberapa

lapisan okuler untuk pertahanan yang lebih baik dari fungsi-

fungsinya dan keterlibatannya dalam pemilihan ,penyakit mala

sedikitnya untuk menenmpatkannya lokasi spesifik dari aksi obat

tennasuk : Koqjungtiva, Kornea, Kantong dalam, Kantong luar,

Salman sehlerm, Trobekcular, Iris, Badansiliar, Otot siliar,

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 45/63

 

Wadahkaca, Retina, Cakra optic, Bungkusan saraf optic, Vena dan

arteri pusat retina.

Konjungtiva 

Permukaan korne adan konjungtiva dilubrikasi oleh cairan film, selaput

air mata prekomeal, sekresi dari kelenjar lakrimal, air mata diantarkan

melewati. Sejumlah saluran kacil kemudian memasuki kumix

konjungtiva. Sekresi-sekresi jemih cair meliputi air yang terdiri dari 0,7

% protein dan enzim lysosim. Lapisan protein musin dari selaput

terutama menjaga kestabilqan dari selaput. Kelenjar sebaseus dari

kelopak mata mengsekresikan cairan minyak yang  dapat

membantn menurunkan penguapan dari permukan mala melalui

penyebaran pada seluruh selaput air mata, Selaput air mata terdiri

dari lapisan lemak luar yang tipis. Hal ini diperbaharui setiap kali

pengedipan dan sudut yang kering terjadi ketika kedipan diatur.

Air mata dialirkan dari mata oleh saluran lakrimal dimana menuju

ke dalam bagian bawah dari saluran nasolakrimal. Aliran dari air

mata memasuki hidung terjadi karena gaya gravitasi seperti gaya

kapilaritas .

kornea 

kornea adalah transparan, biasanya cahaya berdifusi secara luas

karena dari susunannya yang terdiri atas sel dan serabut serta

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 46/63

 

karena tidak memiliki pembuluh darah, Pengaburan komea sdapat

disebabkan oleh sama atau lebih faktor termasuk penekanan yang

berlebihan pada bola mata yang disebut glaukoma, kerusakan

 jaringan komea luka, injeksi atau kekurangan oksigen serta hidrasi

berlebihan seperti yang teriadi selama pemakaian yang tidak tepat

dari kontak lensa. Komea ketebalannya 0,5-1 mm terutama terdiri

dari ; Epitelium, Membran, Bowman, Stroma, Membran

Descemen, Endothelium. Kornea bersifat transparan untnk

menerima difusi cahaya cukup besar k.arena laminar khusus yang

terbuat dari sel-sel dan sera! dan tidak adanya pembuluh darah.

Iris 

Fungsi utama dari iris adaIah untuk mengatur jumlah cahaya yang

diperoleh retina. 2 kelompok otot yaitu spinter dan dilatar bekerja

secara berlawanan untuk mengontrol jumlah cahaya yang

diperoleh retina. Otot-otot ioni didukung oleh rangsangan kolinergik

dan adrenergik. Granul-granul pigmen dari epitelium iris

menyerapo cahaya sebaik otot loifilik jenis ikastan ini secara

karakteristik reversiblel melalui pelepasan bahan obat sepanjang

waktu. Biasanya afmitas ikatan yang rendah adalah yang non-

spesifik. mengindikasikan bahwa afinitas tinggi dari reseptor obat

tidak tercapai, sebagai hasil iris dapat berfungsi reservoir untuk

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 47/63

 

beberapa konsentrasi obat dan kemudian pelepasan dari obat-obat

terse but untuk waktu yang lama dibandingkan yang tidak di

harapkan.

Badan Siliar 

Fungsi utama dari badan siliar adalah untuk menghasilkan

aqueous humor. Aqueous humor terdiri dari u1trafiltrat jernih dari

plasma darah, sejumlah besar protein bersam-sdama dengan

beberapa bahan aktif berpindah melalui barier aqueous darah

seperti askorbat banyak terdapat kapiler dalam badan silia. Obat-

obat sistemik memasuki hidung interior posterior, sebagian besar

dengan melewati vaskular badan siliar dan kemudian berdifusi ke

dalam iris dimana mereka dapat memasuki aqueous humor.

Aqueous humor 

Aqueous humor adalah aqueous yang dibentuk. dari badan siliar dan

menempati kantung posterior dan anterior, memiliki volume kurang

lebih 0,2 ml walaupun total volume dimrunkannya dengan adanya

pertumbuhan lensa. Absorbsi obat melalui komea dapat tinggal pada

aqueous sehingga dapat disebut sebagai rute konversional atau

menembus dinding irirs atau lapisan-lapisan lain.

Kristallensa 

Lensa normal manusia terdiri atas 2 lapisan epitelium itu bertambah

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 48/63

 

untuk menjadi tebal, lapisan fleksibel yang tersusun atas sel-sel pada

yang terbungkus oleh protein jemih yang dikenal sebagai kristal.

Kantong cahaya 

Kantong cahaya terisi oleh cairan kental, vitrious humor, dimana

bersifat viskoelastis berhubungan dengan fleksibel yang tersusun atas

sel-sel pada yang terbungkus oleh proteinjernih yang dikenal sebagai

kristal.

Retina 

Retina dan pigemen epitelium bersama-sama membentuk. struktur

multi laminard kompleks dimana agak lebih dibandingkan 2/3 dari bola

mata. Retina adalah struktur sensorik yang terdiri dari sel-sel yang

merespon stimulasi visual melalui reaksi fitokimia.

Saraf optik dan Cakra optik 

Saraf optik dan cakra optik adalah kumpulan dari serabut saraf mielin

dimana jumlah output dari proses perpindahan retinainformasi ritual

diproses dan diterima dalam retina setelah melewati saraf optik.

menuju ke kulit serebral dimana selanjutnya ditempari oleh integrasi

kemudian cakram optik. menghubungkan pusat anterior ke saraf optik.

Lapisan Prokomeal 

Kome harus basa secara optik. cukup untuk membasahi permukaan.

.Iika kering karena kehilangan permukaan halus yang transparan dari

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 49/63

 

lapisan prakomeal bagian dari cairan mata ini penting untuk

memberikannya permukaan yang lembab tergantnng pada kondidi

epitelium komea. Lapisan prokomeal sesuai dengan kedua preparat

mata yang berair dan berlemak tersusun atas lapisan tipis inert koloid.

Lapisan ini menjadi lebih barn ssetelah kedipan dan ketika kedipan

ditahan baik oleh obat dan apapun secara mekanik. Hal ini

menunjukkan ketidak efektifan dengan penambahan konsentrasi

sampai 2 % kedalam cairan konjungtiva. pH dibawah 4 atau diatas

yang menyebabkan gangguan lapisan ini cenderung bergerak dari

kontak lensa dan bentuk yang lebih mudah dari gelas dari pada

plastik.

22. Cairan Lacrimal

a. Menurut DOM Martin, hal 883-884

Cairan lacrimal dalah suatu produk yang menyangkut pengeluaran

kelenjar/penekan dan tak satu disaring darah . lysozyme adalah

suani enzim yang terdapat di air mata, telah didalilkan untuk

menganugerahkan tindakan bersifat melindungi organisme;

bagaimanapun adalah tidaklytic ke organisme pathogenic. Anehnya

cairan kaya secara keseluruhan protein- (yang! kira-kira 0,7% w/v-

yang menyokong dengan mantap untuk penyangga asam-basa pada

karakteristik dari air mata, Jika tetesan lacrimal cairan yang tunggal

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 50/63

 

diunjukkan ke udara, C02 akan lepas, dan pH akan naik diatas 8 dan

kemudian, pelan-pelan, untuk sekitar 9. pH dari air mat.a encer

lapisan dalam yang berhubungan dengan permukaan mat.a dengan

range 7,4 hingga 8,0 tergantung pada derajat tingkat transfer C02 

dari sel epitel ke dalam air mata dengan lapisan dan tingkat

hilangnya C02 oleh atmospir.

Karaktersitik. osmotik pada literatur berkenaan dengan farmasi 1930,

rim] adalah sering dinyatakan bahwa lacrimal cairan adalah iso-

osmotik dengan 1,4% larutan NaCl. ini ini terlihat kembali pada kerja

luminare dan chevrotier. Bekerja dengan kuat dan digunakan

digunakan dari larutan hipotonik. hams dihindarkan dan, sampai di

sini, mengusulkan tetesan mata itu disiapkan dengan melarutkan

unsur yang aktif di dalam 1,4% larutan NaCI tanpa memandang itu

efek osmotik..

Permukaan konjungtiva clan kome tipis serta dibasahi oleh lapisan

cairan yang disekresikan oleh kelenjar konjungtiva dan air marta,

sekresi dari kelenjar lakrimal adalah aair mata diantara melalui

sejumlah saluran tipis k.edalam formus koniungtiva yang dikeluarkan

yaitu larutan berair jemih yang mengandung sejumlah garam-garam

glukosa. Campuran organik lainnya kira-kira 0,1%. Protein dan enzim

lisozim. Kehidupan yang spontan meliputi lapisan cairan dengan

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 51/63

 

menekan suatu lapisan tipis dari cairan sepanjang pinggir kelopak

selerti pada saat keluar bersama-sama kelebihan cairan ditujukan

kepada eairan lakrimal (sualu daerah segitiga kecil yang terletak

dalam sudut yang terikat pada bagian dalam kelopak). Air mata

disalurkan dari bagian lakrimal oleh dua pupil kecil (kanaleuri

lakrimal) yang akan menuntun ke bagian yang paling baah dari

permukaan mata. Saluran air mata ke bagian le hidung tidak

tergantung hanya pada gravitasi. Cairan masuk dan melalui

sepanjang dengan kerja kapilari yang dibantu oleh kontraksi otot

yang melekat pada kelopak mata saat kelopak mata tertntnp seperti

pada waktu berkedip. Kontraksi otot menyebabkan dilatasi dan

bagian bawah dipaksa untuk ke saluran nasolakrimal pada

permukaan dalam hidung. Pada saat kelopak terbuka jangan

menyentuh penetes pada mata dengan jari agar tidak mengiritasi

selama digunakan pada ruang dengan mata. Kebutuhan yang terjadi

secara tiba-tiba menambah sejumlah lapisan cairan dengan

mendesak lapisan tipis dai cairan menuju kesisi kelopak mat:a.

Keberadaan cairan yang secara langsung masuk ke dalam lakrimal

daerah tranguler yang terdapat dalam sudut kelepak mala, kulit dari

kelopak mala paling tipis dan membiarkan eelah pada palpebral

terbuka dan tertutup secara cepatpergerakan kelopak mata terrnasuk

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 52/63

 

penyempitan celah parpebral dari canthus lateral. Menuju ke canthus

medial (canthi; sudut dimana kelopak mata bertemu) ini membantu

transport dan pergerakan cairan menuju Jakrimal. Air mata adalah

aliran air dari danau (kelenjar) lakrimal dari dua tube kecil. Lakrimal

canlicui yang mengikuti bagian alas dari saluran nasolakrimal

luasnya dimulai yang mana disebut kantong lakrimal. Aliran air mara

ke dalam neuse tidak tergantung pada gravitasi 

23. Pengertian Steril

a. RPS 18tb : 1470

Steril adalah ketidakhadiran atau tidak adanya mikroorganisme

yang hidup

b. DOM Martin Hal 241

Steril adalah biasanya kontaminasinya dibuat sangat kecil

c. SDF: 37

Steril adalah bebas dari mikroorganisme yang dipastikan pada

permukaannya dengan mempengaruhi / menaklukkan suatu produk

dalam proses sterilisasi yang sah, kemudian pengemasan produk

dalam suatu bentuk ini menjamin penerimaan dari karakteristiknya.

Istilah steril adalah suatu kemutlakan dan seharusnya tidak

digunakan atau dipertimbangkan secara relatif sebagai suatu bagian

atau kebanyakan steril.

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 53/63

 

d. Lachman 3 : 1254

Steril adalah kondisi mutlak yang tercipta sebagai akibat

penghancuran dan penghilangan semua mikroorganisme hidup.

Konsep ini mengatakan bahwa steril adalah istilah yang

mempunyai konotasi relatif dan memungkinkan menciptakan

kondisi mutlak bebas dari mikroorganisme hanya dapat diduga

atas dasar proyeksi kinetis angka kematian mikroba.

e. Ansel: 399

Steril adalah bebas dari pencemaran mikroba

f. PTM: 120

Suatu produk steril didefinisikan dalam istilah praktis sebagai suatu

bentuk yang mikroorganisme hidup tidak dapat dibebaskan ketika

dimusnahkan untuk suatu prosedur pengujian sterilitas.

24. Definisi Sterilisasi

a. Menurut Ansel hal410

Proses penghancuran secara lengkap semua mikroba hidup dan

sporanya atau menghilangkan secara lengkap mikroba dan sediaan.

b. Menurut Lachman hal1252

Proses yang dirancang untuk menciptakan keadaan steril dalam

kondisi mutlak yang tercipta sebagai akibat penghancuran dan

penghilangan semua mikroorganisme hidup.

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 54/63

 

c.  Menurut RPS 18th hal1470

Proses dimana semua bentuk mikroorganisme dihilangkan atau

dihancurkan berdasarkan pada fungsi yang memungkinkan.

d. Menurut Scoville's hal403

Proses untuk membunuh atau menghilangkan bakteri dan

mikroorganisme lain.

e.  Menurut Parrot hal274

Proses membunuh atau menghilangkan mikroorganisme dan massa

hidupnya.

Sterilisasi biasa dilakukan secara kimia mekanik dan fisika.

f.  Menurut SDF hal37

Sterilisasi adalah keadaan absolut dan tidak pernah dapat

digunakan atau di pertimbangkan dengan hampir steril atau

sebagian steril.

25. Metode Sterilisasi

a. Menurut PTM hal121

1. Metode sterilisasi Kimia (destruksi)

Berhubungan dengan antibiotik, fenol, senyawa amonium

kwartemer, alkohol atau berhubungan dengan gas seperti etilen

oksida, formaldehid asetat.

2.  Radiasi (destruksi) Sinar ultraviolet 253,7 nm, radiasi plasma

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 55/63

 

(laser)

3.  Radiasi peng-ion, sinar gamma (Co 60)

4.  Termal Radiasi (destruksi) Pemanasan kering 170°C kurang

lebih 120 menit atau pemanasan basah pada suhu 121°C.

5.  Filtrasi (perpindahan atau penghilangan) Diperkenankan

penetrasi partikel maksimum berdiameter 300 nm (membran

dengan ukuran pori-pori 0,2 J.1m)

b.  Menurut Parrot hal 274

1.  Steam Underpressure

2.  Pemanasan kering

3.  Penyediaan bakteri

4.  Sterilisasi gas

5.  Sterilisasi radiasi

c. Menurut Lachman hal1263

1.  Sterilisasi Fisika

Metode Panas: Pemanasan kering, pemanasan lembab

Metode non-panas: Sinar UV radisai pengion, penyaringan

2.  Sterilisasi Kimia

Sterilisasi gas : Etilen oksida Desinfeksi permukaan

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 56/63

 

26. Cara-cara Sterilisasi 

a.  Menurut Ansel hal 411

1. Sterilisasi uap (lembab panas)

Sterilisasi uap dilakukan dalam autoklaf dan menggunakan uap air

dengan tekanan. Sebagian besar produk farmasi tidak tahan panas

dan tidak dapat di panaskan dengan aman pada temperatur yang

dibutuhkan untuk sterilisasi panas kering (lebih kurang 170°C). Bila

ada kelembaban (uap air, bakteri terkoagulasi dan dirusak pada

temperatur yang lebih rendah dari pada bila tidak ada kelembaban.

Kenyataan, sel bakteri dengan kadar air besar umumnya lebih

mudah dibunuh. Spora-spora yang kadar aimya relatif rendah lebih

sukar dihancurkan

. Mekanisme penghancuran bakteri oleh uap air panas adalah

karena terjadinya denaturasi dan koagulasi beberapa protein

esensial organisme tersebut, adanya uap air yang panas dalam sel

mikroba, menimbulkan keusakan pada ternperatur yang relatif

rendah. Kernatian oleh pernanasan kering timbul karena sel

mikroba rnengalami dehidrasi diikuti dengan pembakaran pelan-

pelan atau proses oksidasi. Karena tidak mungkin untuk

rnendapatkan uap air dengan temperatur diatas 100 C pada kondisi

atmosfer, maka tekanan digunakan untuk rnencapai temperatur

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 57/63

 

yang lebih tinggi diternukan bahwa bukan tekanan yang

menghancurkan mikroba, tetapi temperatur tekanan digunakan

untuk meningkatkan temperatur, waktu juga merupakan faktor

penting dalam penghancuran mikroba oleh panas. Sebagian besar

outoklaf modem mernpunyai skala ukuran untuk menunjukkan pada

operator kondisi temperatur dan takanan dalam dan peralatan

waktu untuk beban outoklaf tersebut dan penetapan waktu yang

dibutuhkan untuk sterilisisasi sesudah sistem mencapai temperatur

yang ditentukan, adalah sebagai berikut :

Tekanan 10 pound (115,50C), untuk 30 menit Tekanan 15 Pound

(l21,SoC), untuk 20 menit Tekanan 30 Pound (l26,50C), untuk 15

menit Dapat akibat makin besar tekanan yang digunakan makin

tinggi temperatur yang dicapai dan makin pendek waktu yang

dibutuhkan untuk sterilisasi. Metode ini juga digunakan oleh larutan

dalam jumlah besar, alat-alat gelas pembalut operasi dan

instrument.

2. Sterilsasi panas dan kering

Sterilisasi panas kering biasanya dilakukan dengan oven pensteril

yang dirancang khusus untuk tujuan ini. Oven dapat dipanaskan

dengan gas atau listrik umumnya temperatur diatur secara

otomatis. Sterilasasi panas kering, biasanya ditetapkan pada

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 58/63

 

temperature 160°C sampai 170°C dengan waktu tidak kurang dari 2

 jam.

Sterilisasi panas kering umumnya digunakan untuk senyawa-

senyawa yang tidak efektif disterilkan dengan uap air panas.

Snyawa-senyawa tersebut meliputi minyak lemak, gliserin, berbagai

produk minyak seperti petrolatum, petrolatum cair (minyak mineral),

paraffin dan berbagai semuk yang stabil oleh pemanasan seperti

ZnO. Juga efektif untuk sterilsasi alat-alat gelas dan alat-alat

bedah. Dan juga merupakan metode pilahan bila dibutuhkan

peralatan yang kering atau wadah yang kering seperti pada

pengemasan zat-zat kimia kering atau larutan bukan air.

3. Sterilisasi dengan penyaringan

Sterilisasi dengan penyarimgan tergantung pada penghilangan

mikroba secara fisik dengan absorbsi pada media penyaring atau

dengan mekanisme penyaringan, digunakan untuk sterilisasi

larutan yang tidak tahan panas. Sediaan obat yang disterilkan

dengan cara ini menjalani pengesahan yang ketat dan

memonitoring karena efek produk hasil penyaringan dapat

dipengaruhi oleh banyaknya mikroba dalam larutan yang difiltrasi.

Keuntungan utama saringan bakteri meliputi kecepatan pada

penyaringan sejumlah larutan, kemampuan untuk mensterilkan

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 59/63

 

secara efektif materi-materi yang tidak tahan panas, peralatan yang

dipergunakan relatif tidak mahal dan mikroba hidup dan mati serta

partikel-partikellengkap semua dihilangkan dalam larutan.

Satu kekurangan penyaring bakteri yang serius adalah

kemungkinan kerusakan bentuk penyaring sehingga ketidakpastian

kesterilan hasil penyaringan tidak dapat ditemui pada cara

sterilisasi kering panas atau lembab panas dimana prosedumya

dikatakan menjamin steriliasasi yang efektif.

4. Sterilisasi gas

Beberapa senyawa yang tidak tahan panas dan uap dapat

disterilkan dengan memaparkan gas etilen oksida adalah propilen

oksida. Bila dibandingkan dengan cara-cara lain poada umumnya

sterilisasi dengan gas dipertinggi dan waktu pemaparan yang

dibutuhkan memendek dengan meningkatnya kelembaban relative

dari system (sampai kira-kira 60 %) dan dengan peningkatan

temperatur memerlukan waktu pemaparan (sampai anatara 50°C-

60°C).

Umumnya sterilisasi dengan gas etiten oksida memerlukan waktu

pemaparan 4 - 16 jam. Diduga kerja etilen oksida sebagai

pensterilan, adalah dengan mengganggu metabolisme sel bakteri,

diduga pada pemakaian khusus tertentu seperti pada peralat

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 60/63

 

operasi dan kedokteran dan alat-alat seperti cateter, jarum, alat

suntik plastik sekali pakai (disposable). Pada pengemasan aklhir

dengan plastik dengan sebelum pengiriman. Gas juga dapat

digunakan untuk mensterilkan berbaga sediaan enzim tertentu yang

tidak tahan panas. Antibiotik-antibiotik tertentu dan obat-obat lain

dengan melakukan pengujian-pengujian untuk menjamin tidak

timbul reaksi kimia atau efek merusak obat.

5. Sterilisasi dengan radiasi pengionan

Tehnik-tehnik yang disediakan untuk sterilisasi beberapa jenis

sediaan-sediaan farmasi dengan sinar gamma dan sinar katoda,

tetapi penggunaan tehnik-tehnik ini terbatas karena memerlukan

peralatan yang sangat khusus dan pengaruh-pengaruh radiasi

seperti produk-produk dan wadah-wadah. Mekanisme yang pasti

mekanisme mengenai pengsterilan obat atau sediaan dengan

radiasi masih diselidiki dari beberapa teori yang dianjurkan adalah,

ikut terlibat dalam kegiatan kimiawi atau membantu

mikroorganisme membentuk senyawa kimia baru yang dapat

merusak sel. Teori lain mengatakan bahwa struktur utama sel

seperti neoleoprotein (protein inti), kromosom dirusak atau

dikacaukan seluruhnya dan kerusakan itu menetap.

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 61/63

 

6. Penyaringan

Penyaringan dapat digunakan untuk memisahkan partikel,

termasuk mikroba dari larutan dan gas tanpa menggunakan panas.

Idealnya jaringan tidak harus mengubah larutan atau gas dengan

segala cara juga tidak menghilangkan konstituen yang diinginkan

atau membawa komponen-komponen yang tidak diinginkan.

Persyaratan ini pada dasamya membatasi jenis penyaring yang

sekarang digunakan untuk jenis polimer. Lagi pula hampir semua

yang sekarang ini dipakai untuk larutan parenteral dan gas adalah

 jenis membran yang jaringan tipis yang memisahkan dengan

mengayak. Bila suatu penyaring benar untuk memisahkan

konstituen dari suatu larutan maka pemisahan itu biasanya karena

fenomena adsorbsi yang merupakan fenomena permukaan yang

hanya terjadi selama bagian pertama filtrasi yakni sampai

permukaan penyaringjenuh dengan molekul atau ion yang

diabsorpsi. Serangan yang paling sering terhadap penyaring itu

sendiri adalah karena sifat-sifat pelarut dari zat pembawa produk

parenteral tertentu karena zat pelarut larutan parenteral yang paling

sering digunakan adalah air dan penggunaan jenis zat pelarut lain

terbatas maka hal ini biasanya tidak menjadi masalah. Lagi pula

pengembangan penyaring membran yang tersusun dari bahan-

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 62/63

 

bahan yang mempunyai resistensi tinggi terhadap kebanyakan zat

pelarut farmasi telah lebih jauh mengurangi masalah ini. Penyaring

membran biasanya tersusun dari polimer plastik, termasuk selulosa

asetat dan selulosa hidrat, nilon, polifinil klorida, polikarbonat,

polisulfat, dan Teflon. Kadangkadang logam yang dikompakkan

seperti baja anti karet dan perak digunakan bila diperlukan

karakteristik tahan lama yang tinggi.

5/17/2018 TP tehno lanjutan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tp-tehno-lanjutan 63/63