tp 1 stevi

13
PERALATAN DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR DALAM PEMETAAN 1. Theodolit TP 1 : Alat – alat Pemetaan | 1

Upload: erwin

Post on 28-Nov-2015

27 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Theodolite merupakan suatu alat yang dibuat untuk mengukuran sudut yaitu sudut mendatar

(sudut horizontal) dan sudut tegak (sudut vertical). Dimana sudut – sudut tersebut berperan

dalam penentuan jarak mendatar dan jarak tegak diantara dua buah titik lapangan. Dalam

bidang survey pemetaan dan pengukuran tanah telah banyak dibuat peralatan mengukur

sudut,baik digunakan untu mengukur sudut atau didesain untuk keperluan lain. Alat untuk

mengukur sudut dalam bidang pengukuran tanah dikenal dengan nama transit atau theodolite.

Walaupun semua theodolit mempunyai mekanisme kerja yang sama, namun pada tingkatan

tertentu terdapat perbedaan baik penampilan, bagian dalamnya dan konstruksinya. Theodolite

adalah alat ukur optis untuk mengukur sudut vertikal dan horizontal,merupakan alat untuk

meninjau dan merencanakan kerja.untuk mengukur tempat yang tak dapat dijangkau dengan

berjalan. Sekarang theodolit juga sudah digunakan dalam bidang meteorologi dan teknologi

peluncuran roket.

• Konstruksi Theodolit

Konstruksi instrument theodolite ini secara mendasar dibagi menjadi 3 bagian:

1. Bagian Bawah, terdiri dari pelat dasar dengan tiga sekrup penyetel yang menyanggah suatu

tabung sumbu dan pelat mendatar berbentuk lingkaran. Pada tepi lingkaran ini dibuat

pengunci limbus.

2. Bagian Tengah, terdiri dari suatu sumbu yang dimasukkan ke dalam tabung dan diletakkan

pada bagian bawah. Sumbu ini adalah sumbu tegak lurus kesatu. Diatas sumbu kesatu

diletakkan lagi suatu plat yang berbentuk lingkaran yang berbentuk lingkaran yang

mempunyai jari – jari plat pada bagian bawah. Pada dua tempat di tepi lingkaran dibuat alat

pembaca nonius. Di atas plat nonius ini ditempatkan 2 kaki yang menjadi penyanggah sumbu

TP 1 : Alat – alat Pemetaan | 2

mendatar atau sumbu kedua dan sutu nivo tabung diletakkan untuk membuat sumbu kesatu

tegak lurus. Lingkaran dibuat dari kaca dengan garis – garis pembagian skala dan angka

digoreskan di permukaannya. Garis – garis tersebut sangat tipis dan lebih jelas tajam bila

dibandingkan hasil goresan pada logam. Lingkaran dibagi dalam derajat sexagesimal yaitu

suatu lingkaran penuh dibagi dalam 360° atau dalam grades senticimal yaitu satu lingkaran

penuh dibagi dalam 400 g.

3. Bagian Atas, terdiri dari sumbu kedua yang diletakkan diatas kaki penyanggah sumbu

kedua. Pada sumbu kedua diletakkan suatu teropong yang mempunyai diafragma dan dengan

demikian mempunyai garis bidik. Pada sumbu ini pula diletakkan plat yang berbentuk

lingkaran tegak sama seperti plat lingkaran mendatar.

• Sisitem sumbu pada Theodolite

• Syarat – syarat Theodolite

Syarat – syarat utama yang harus dipenuhi alat theodolite sehingga siap dipergunakan untuk

pengukuran yang benar adalah sbb :

1. Sumbu kesatu benar – benar tegak / vertical.

2. Sumbu Kedua haarus benar – benar mendatar.

3. Garis bidik harus tegak lurus sumbu kedua / mendatar.

4. Tidak adanya salah indeks pada lingkaran kesatu.

• Jenis Theodolite

Dari konstruksi dan cara pengukuran, dikenal 3 macam theodolite :

1. Theodolite Reiterasi

TP 1 : Alat – alat Pemetaan | 3

Pada theodolite reiterasi, plat lingkaran skala (horizontal) menjadi satu dengan plat lingkaran

nonius dan tabung sumbu pada kiap. Sehingga lingkaran mendatar bersifat tetap. Pada jenis

ini terdapat sekrup pengunci plat nonius.

1. Theodolite Repetisi

Pada theodolite repetisi, plat lingkarn skala mendatar ditempatkan sedemikian rupa, sehingga

plat ini dapat berputar sendiri dengan tabung poros sebagai sumbu putar. Pada jenis ini

terdapat sekrup pengunci lingkaran mendatar dan sekrup nonius.

2. ALAT ARAS

TP 1 : Alat – alat Pemetaan | 4

Alat Ukur Aras atau Levelling Instrument NA 3000

keterangan alat di aras.

Undergraduate geologi dengan Leitz NA-3000 digital pada tingkat Ventura Avenue. The

instrument emits an infrared beam that scans two bar-coded, 3 m-long, strut-supported invar

leveling rods and determines the height difference between them to plus/minus 0.1 mm.

Instrumen yang emits an infrared beam yang memindai kode bar-dua, 3 m-panjang, topang-

invar didukung penyamarataan tongkat dan menentukan ketinggian perbedaan antara mereka

plus / minus 0,1 mm. The bar-coded leveling

rods are shown in an accompanying

photograph. Bar-kode penyamarataan tongkat

yang akan ditampilkan dalam mendampingi

foto. Use of aa brand name here does not imply

a product endorsement by the University of

California or the National Earthquake Hazard

Reduction Program. atau Nasional Gempa

Hazard Reduction Program. Copyright ©

Arthur G. Sylvester, 1997.

TP 1 : Alat – alat Pemetaan | 5

Staf NA 3000 menguna bar code

A. Jenis Alat Aras

a. Alat aras automatik ( NA 3000)

b. Alat aras optik

c. Alat aras dempok

d. Alat aras jongkit

3. ALAT KOMPAS PRISMATIK

TP 1 : Alat – alat Pemetaan | 6

Photo di atas dan di bawah ini merupakan salah satu model Kompas Prismatik

F.Kaedah Kalibrasi Alat Kompas Prismatik

TP 1 : Alat – alat Pemetaan | 7

a. Ujian Kompas Prismatik

i. Ujian Kompas Prismatik hendaklah dijalankan sebelum sesuatu kerja dimulakan.

ii. Ujian dijalankan di kawasan tanah rata.

iii. Ujian Kompas Prismatik dijalankan setiap 3 bulan sekali

v. Didirikan alat Prismatik Kompas di tengah kawasan segiempat.

vi. Didirikan Pole pada empat penjuru dimana piket ditanam untuk memudahkan

pencerap menenang piket tersebut.

vii. Alat Prismatik Kompas dihalakan kearah piket yang ditanda sebagai piket

A,B,C dan D.Bacaan bering dicerap disetiap piket sebanyak empat ( 4 ) kali

secara bergilir -gilir mengikut turutan.

viii.Setelah selesai diambil bacaan pada ke empat -empat stesen tersebut, puratakan

bacaan dan bandingkan dengan bacaan bering sebenar yang telah ditentukan.

xi.Perbezaan selisih yang dibenarkan tidak melebihi 0.003 mm dan ianya

merupakan perbezaan antara utara benar dan utara magnet.

4. ALAT GPS

TP 1 : Alat – alat Pemetaan | 8

GPS Trimble siri 5700 L1/L2

d. Topcon GB 1000

ALAT GPS TOPCON GB 1000

E.Kaedah Kalibrasi Alat GPS

i. Zero Baseline Test

• Di jalankan sebelum sebarang ukuran bermula

• Di jalankan untuk memastikan semua peralatan GPS serta perisian berfungsi dengan

baik .

• Cable spliter digunakan untuk sambung 2 penerima ke 1 antena.

TP 1 : Alat – alat Pemetaan | 10

• Sky visibility lokasi ujian mesti lebih 90 %

• Jangka masa ujian sekurang- kurangnya 10 min dengan 15 sec recording interval.

• Jejak sekurang-kurangnya 5 satelit dengan bacaan GDOP kurang dari 6.

• Cut-off 15′ semasa pemprosesan garis asas.

• Perbezaan jarak slope dikira antara 2 penerima mesti kurang dari 3 mm.

• Ujian hendaklah dibuat bagi kedua- dua antena.

ii. EDM Baseline Test

• Di jalankan setiap 6 bulan

• Di jalankan untuk memastikan semua peralatan GPS serta perisian berfungsi dengan baik .

• Ujian di jalankan pada tapak EDM Test Base yang telah dibuat kalibrasi menggunakan alat

EDM yang berkejituan tinggi.

• Pilar Test Base mesti mempunyai Sky visibility lokasi ujian mesti lebih 90 %

• Ujian ini akan menentukan kejituan penerima GPS serta mengesahkan keupayaan perisian

pemprosesan.

• Ujian atas pilar yang mempunyai beza jarak diantara 20 – 1000m

• Alat GPS didirisiap diatas pillar nombor 1 sebagai Base dan Alat GPS didirisiap di atas

pillar 2 hingga pillar 6 sebagai Rover dan cerapan dijalankan selama 15 minit setiap sesi .

• Penerima GPS mesti digunakan dengan antena serta kabel yang sama .

• Tempoh ujian sekurang -kurangnya 10 min setiap sessi cerapan.

• Jejak sekurang-kurangnya 5 satelit dengan bacaan GDOP kurang dari 6.

• Cut-off 15′ semasa pemprosesan garis asas.

TP 1 : Alat – alat Pemetaan | 11

SUMBER

http://hazis.wordpress.com/amalan-dan-kerja-kerja-di-topografi/jenis-peralatan-ukur/

http://rikkyputra.wordpress.com/2010/04/06/pengenalan-theodolit/

TP 1 : Alat – alat Pemetaan | 12