total quality management - … filestandar–standar mutu standar produk dan jasa...
TRANSCRIPT
TOTAL QUALITY
MANAGEMENTin EDUCATION
(Edward Sallis)
Disimpulkan oleh : Ali Winata,S.Pd,SF
Gerakan Mutu
• Banyak orang beranggapan bahwa MUTU
adalah suatu hal yang membingungkan
dan sulit untuk diukur
• Pandangan orang akan berbeda-beda
terhadap mutu mengikuti persepsinya
masing-masing
Pandangan MUTU
• Mutu bukan sekedar sebuah alternatif
solusi tetapi merupakan sebuah filosofi
dan metodologi
• Sebagian besar rahasia mutu berakar dari
mendengar dan merespon secara simpatik
terhadap kebutuhan dan keinginan para
pelanggan
Mutu bukan inisiatif
• Pergerakan tentang mutu telah ada sejak duludalam dunia industri
• Produk/jasa yang dihasilkan harus dapatdiyakinkan sesuai dengan spesifikasi agar dapatmemberikan kepuasan kepada pelanggansehingga mendapatkan keuntungan
• Mutu menjadi sebuah isu penting mana kalapersaingan semakin berat di era industrialisasi
Gerakan MUTU
• Disinilah mulai lahir tentang Quality Controluntuk memberikan pemeriksaan akan mutuyang sesuai
• QC merupakan proses yang menjamin bahwahanya produk yang memenuhi spesifikasiprodusen yang dapat keluar ke pelanggan di era industri massal
• QC merupakan proses pasca produksi yang dilakukan bukan oleh orang penghasil produksitersebut.
Gerakan MUTU
• Setelah itu barulah berkembang tentang
Quality Assurace
• Dimana terjadi proses jaminan mutu dan
perbaikan mutu dengan mengembalikan
tanggungjawab akan keberhasilan mutu
kepada para tenaga pembuatnya.
Gerakan MUTU
• Gagasan tentang MUTU mulai dikembangkan
oleh W.Edwards Deming, shewhart dan Jurang
tahun 1930-1940 setelah perang dunia ke dua.
• Mereka menganjurkan agar dunia industri
memulai dengan ayunan langkahnya untuk
mengetahui apa yang diinginkan pelanggan
dengan mendesain metode produksi dan produk
nya dengan standar yang tinggi
Kontribusi Deming
• Menurutnya, keunggulan berjalan seiringdengan sebuah pendapat yang sederhana yaitu“ DEKAT DENGAN PELANGGAN”
• Dimana organisasi yang baik adalah organisasiyang memiliki struktur non-birokrasi yang didasarkan pada tim yang aktif dan antusias.
• Adanya perubahan kultur kerja yang mengedepankan akan mutu
• Untuk itu dibutuhkan manajer yang memiliki visimencari keuntungan jangka panjang
Kontribusi Deming
Konsep Mutu
• Menurut Nomi Pfeffer dan Anna Coote, “ mutu
merupakan konsep yang licin” mengimplikasikan
hal yang berbeda dari tiap orang.
• Maka diperlukan pemahaman yang jelas tentang
variasi makna mutu
• Kalau tidak, mutu hanya akan menjadi sebuah
slogan- kata yang bernada moral namun tidak
memiliki nilai praktis
• Mutu merupakan sebuah ide yang dinamis
• Ada kekhawatiran bahwa kekuatan
emosional dan moral serta nilai praktis
dari mutu akan hilang bila terlalu direcoki
oleh analisis akademik yang hanya
menghasilkan definisi-definisi kaku
terhadap mutu
• Mutu Konsep yang Absolut
Sesuatu yang bermutu merupakan bagian
dari standar yang sangat tinggi yang tidak
dapat diungguli
• Mutu Konsep yang Relatif
- Penyesuaian diri dengan spesifikasi
- memenuhi kebutuhan pelanggan
KONSEP MUTU
• Mutu sesungguhnya ( Quality in fact )
suatu produk atau jasa yang sesuai denganspesifikasi dan standar dari produsennya
• Mutu sesuai persepsi ( Quality in perception )
- sesuatu yang memuaskan dan melampaui
keinginan dan kebutuhan pelanggan
- mutu yang ada di mata orang yang melihat dan
merasakannya.
Standar MUTU
Standar–Standar Mutu
STANDAR PRODUK DAN JASA
Kesesuaian dengan spesifikasi
Kesesuaian dengan tujuan dan manfaat
Tanpa cacat (Zero Defect)
Selalu baik sejak awal
STANDAR PELANGGAN
Kepuasan pelanggan
Memenuhi kebutuhan pelanggan
Menyenangkan pelanggan
Hirarki konsep MUTU
Inspeksi
Kontrolmutu (QC)
Deteksi
Jaminanmutu (QA)
Manajemenmutu terpadu
Perbaikan yang kontinyu
Pencegahan
• Kontrol mutu (QC) merupakan konsep mutu
paling tua
• QC merupakan proses deteksi dan eliminasi
komponen dan produk yang tidak sesuai dengan
standar dari organisasi yang dilakukan pada
pasca produksi
• Inpeksi dan pemeliharaan adalah metode umum
dari kontrol mutu
Quality Control
• QA merupakan pemenuhan spesifikasi produk secarakonsisten yang selalu baik sejak awal (right first time every time)
• QA lebih menekankan tanggung jawab tenaga kerjadibandingkan inpeksi kontrol mutu. Tujuannyamenciptakan produk tanpa cacat (zero depect/PlihipB.Crosby).
• Mutu produk/jasa yang baik dijamin oleh sistem jaminanmutu yang memposisikan secara tepat bagaimanaproduksi seharusnya berperan sesuai dengan standarmutu yang diatur oleh prosedur-prosedur yang adadalam sistem jaminan mutu.
Quality Assurance
• Merupakan perluasan dan pengembangan dari
QA dan QC
• TQM adalah tentang usaha penciptaan sebuah
kultur mutu, yang mendorong semua pekerja
untuk memuaskan pelanggan
• Konsep TQM berusaha disesuaikan dengan
perubahan harapan dan gaya pelanggan
dengan cara mendesain produk/jasa yang
memenuhi dan memuaskan harapan mereka.
(sell-on quality/mutu yang menjual)
Total Quality Manajemen
• Untuk berusaha memahami mutu pendidikan, ada 2 pertanyaan yang fundamental harus dijawab yaitu :
apa mutu produknya ?, atau apa mutu jasanya Dan siapa pelanggannya ?
• Apakah pendidikan menghasilkan produk atau jasa?
Peserta didikkah produknya…atau servis layanannyasebagai jasa
• Bagi Lynton Gray” menghasilkan pelajar denganstandar jaminan tertentu merupakan hal yang mustahil”
• Menurutnya, “manusia tidak sama, dan mereka beradadalam situasi pendidikan dengan pengalaman, emosi, dan opini yang tidak bisa disamaratakan”
Produk Pendidikan
• Produk sering rusak atau cacat karena
kesalahan bahan,komponen yang jelek,
desain produk yang salah serta tidak
sesuai dengan spesifikasi
• Jasa yang jelek biasanya secara langsung
dinisbatkan pada perlakukan satu sifat
pekerja yang tidak memuaskan
Mutu Jasa (Service Quality)
1. Jasa meliputi hubungan langsung antara
pemberi dan pengguna (oleh orang
untuk orang)
2. Jasa harus diberikan tepat waktu dan ini
sama pentingnya dengan spesifikasi fisik
jasa
3. Jasa tidak dapat ditambah dan tidak
dapat diperbaiki
Perbedaan Jasa dan produksi
4. Jasa selalu berhadapan dengan ketidakpastian (bagaimana sebuah jasa sampaiditempat tujuan’ lebih penting dibanding’apajasanya?)
5. Biasanya jasa diberikan secara langsung olehpekerja yunior dibandingkan pekerja senior
6. Jasa kesulitan dalam mengukur tingkatkeberhasilan dan produktifitasnya ( satu-satunya indikatir adalah kepuasan pelanggan)
Perbedaan Jasa dan produksi
• Indikator
kesopanan,kepedulian,perhatian,keramah
an dan sikap membantu merupakan hal
penting dalam pikiran pelanggan.
• Pelanggan menilai mutu dengan
membandingkan persepsi apa yang
mereka terima dengan apa yang mereka
harapkan.
Mutu Jasa (Service Quality)
• Bagi sallis, melihat pendidikan sebagai sebuahindustri jasa dibandingkan sebuah prosesproduksi
• Mutu dalam pendidikan akhirnya merupakan halyang membedakan antara kesuksesan dankegagalan
• Dimana peserta didiklah yang akan merasakanjasa yang diberikan oleh institusi pendidikan
Pendidikan memberikan Mutu Jasa
(Service Quality)
• Pelanggan utama adalah peserta didik (secaralangsung menerima jasa)
• Pelanggan kedua adalah orang tua, gubernur, sponsor ship (memiliki kepentingan langsungsecara individu dan institusi)
• Pelanggan ke tiga adalah pemerintah danmasyarakat secara luas (memiliki peranpenting walaupun tidak secara langsungberhubungan)
Pelanggan Pendidikan
External customer
• Pelanggan yang ada di dalam institusipendidikan yang menggerakan keseluruhanproses pendidikan
• Seluruh staf, guru dan kepala sekolah, pengawas sekolah.
• Hubungan internal yang kurang baik akanmembuat pelanggan eksternal menjadimenderita
Pelanggan Pendidikan
Internal customer
• Institusi harus menempatkan sudut
pandang peserta didik sebagai pusat dari
setiap proses perencanaan strategis.
• Karena peserta didik adalah alasan utama
berdirinya sebuah institusi pendidikan dan
reputasi institusi pendidikan itu sendiri ada
dipundak para pelajar.
Kebutuhan pelanggan
TOTAL QUALITY MANAGEMENT
Dalam Konteks Pendidikan
• TQM adalah sebuah filosofi tentang perbaikan
secara terus-menerus, yang dapat memberikan
seperangkat alat praktis kepada setiap institusi
pendidikan dalam memenuhi
kebutuhan,keinginan,dan harapan para
pelanggannya,saat ini dan untuk masa yang akan
datang, (Edward sallis)
• TQM bukanlah inpeksi tetapi sebuah keinginan
untuk selalu mencoba mengerjakan segala
sesuatu dengan selalu baik sejak awal
TQM in education
• Kata ‘Total’(terpadu) dalam TQM menegaskan
bahwa setiap orang yang berada dalam institusi
harus terlibat dalam upaya melakukan
peningkatan secara terus-menerus
• Kata ‘Manajemen’ dalam TQM berlaku bagi
setiap orang,karena setiap orang dalam institusi,
apapun statusnya, posisinya atau perannya
adalah manajer bagi tanggungjawabnya masing-
masing.
TQM in education
• Dalam TQM yang penting bukan slogan namanya tetapiadalah pengaruh dari program mutu tersebut terhadapkultur sekolah
• TQM adalah sebuah gagasan akan pola pikir sekaligusaktivitas praktis
- filosofi perbaikan terus-menerus
- proses mendeskripsikan alat dan
teknis
• Sebagai sebuah pendekatan, TQM mencari sebuahperubahan yang permanen dalam tujuan sebuah institusidari tujuan jangka pendek menuju tujuan ‘perbaikanmutu’ jangka panjang.
Perbaikan terus-menerus
• Jepan memiliki istilah “KAIZEN” untukmenjelaskan pendekatan perbaikan yang terus menerus, yaitu perbaikan sedikitdemi sedikit (step by step improvement)
• Esensi dari kaizen adalah proyek kecilyang berupaya untukmembangunkesuksesan dan percaya diri, dan mengembangkan dasar peningkatanselanjutnya.
Kaizen
• Pelaksanaan dari TQM memerlukan
sebuah perubahan kultur
• Perubahan kultur tidaj hanya tentang
merubah prilaku staf, tapi juga
memerlukan perubahan dalam metode
mengarahkan sebuah institusi.
Perubahan Kultur
• Dua hal penting yang diperlukan satf dalam
menghasilkan mutu yaitu :
- Staf membutuhkan sebuah lingkungan yang
cocok untuk bekerja. (bekerja dengan sistem
dan prosedural yang sederhana)
- Staf memerlukan lingkungan yang
mendukung dan menghargai kesuksesan
dan prestasi yang mereka raih
Perubahan Kultur
• Kunci sukses kultur TQM adalah mata
rantai internal-ekternal yang efektif antara
pelanggan-produsen
• Dalam kultur TQM, peran manajemen
senior dan menengah adalah memberi
dukungan dan wewenang kepada para
staf dan peserta didik dan bukan
mengontrol mereka.
Organisasi Terbalik
Organisasi Terbalik
TQM dalam Pendidikan
(institusi terbalik)
Peserta Didik
TIM- Guru dan
Staf pendukung
Pemimpin
(kepala Sekolah)Di adopsi dari ide-ide
Karl Albretcht
• Pendidikan menghadapi tantangan yang besardalam hubungannya dengan para pelangganeksternal
• Sebagian besar pelanggan tidak menerimainformasi yang cukup tentang layanan yang ditawarkan dan hal apa saja yang mengidentifikasikan mutunya.
• Dalam pendidikan, pelanggan memiliki fungsiunik dalam menentukan mutu apa yang merekaterima dari pendidikan
Hubungan dengan pelanggan
• Hubungan antar pelanggan internal memilikiperanan penting agar institusi pendidikanberfungsi efektif dan efisien
• Analisis yang harus dilakukan oleh pelangganinternal untuk senantiasa menjaga hubunganadalah :
- Siapa orang yang paling anda layani ?
- Siapa yang bergantung pada Anda agar tugasmereka dapat berjalan dengan tepat ?
Staf/kolega sebagai pelanggan
• Pemasaran internal adalah alat yang
berguna untuk menciptakan komunikasi
antar staf.
• Hal ini adalah sebuah keharusan agar
ide,produk dan jasa dapat dipasarkan
kepada staf seefektif kepada pelanggan.
Pemasaran internal
• Institusi pendidikan yang menggunakanprosedur mutu terpadu harus menangkapsecara serius isu-isu tentang gaya dankebutuhan pembelajaran untukmenciptakan strategi individualistis dandiferensiasi dalam pembelajaran
• Adanya kerja sama antara peserta didikdan guru dalam bernegosiasi tentangprosedur mutu yang diterpakan
Mutu Pembelajaran
• Kerja keras dan waktu adalah hal penting
dalam mengembangkan kultur mutu
• Memerlukan komitmen jangka panjang staf
senior dalam institusi
• Kepercayaan akan delegasi wewenang
diperlukan kepada staf
• Staf senior harus dapat mengkomunikasikan
visi ke depan
Kendala memperkenalkan TQM
• Deming berpendapat :
“ menghilangkan rasa takut atau
khawatir dalam upaya melakukan
revolusi mutu adalah hal yang amat
sangan esensial”
Kendala memperkenalkan TQM
TOKOH-TOKOH MUTU :
Deming,Juran,dan Crosby
• W.Edward Deming adalah seorang ahlistatistik Amerika yang memiliki gelar PhD bidang Fisika, Ia dilahirkan pada tahun1990 dan ia pelopor revolusi mutu diJepang
• Karya terpenting beliau adalah “ Out of Crisis” tentang keprihatinannya terhadapkegagalan manajemen Amerika, dipublikasikan pada tahun 1982.
Filsafat mutu Deming
• Deming melihat masalah mutu terletak padamasalah manajemen
• Masalah tersebut adalah kegagalan manajemensenior dalam menyusun perencanaan ke depan.
• Perencanaan tersebut bukan merupakanserangkaian langkah untuk menerapkan mutu, tetapi desakan terhadap manajemen tentangapa yang harus dan tidak boleh dilakukan agar organisasi berjalan dengan baik
• Bagi Deming, pendekatan mencegah lebih baikdari pada mengobati.
Filsafat mutu Deming
1. Ciptakan sebuah usaha peningkatan produkdan jasa dengan tujuan agar bisa kompotitifdan tetap berjalan serta menyediakanlowongan pekerjaan
2. Sebuah institusi tidak akan mampu bersaingjika mereka terus mempertahankan penundaanwaktu,kesalahan,bahancacat dan produksijelak.
3. Hindari ketergantungan pada inpeksi massauntuk mencapai mutu.
4. Akhiri menghargai bisnis dengan harga
5. Tingkatkan secara konstan sistem produksidan jasa untuk meningkatkan mutu danproduktifitas
14 point Deming
6. Lembagakan pelatihan kerja
7. Lembagakan kepemimpinan
8. Hilanhkan rasa takut agar setiap orang dapat
bekerja secara efektif
9. Uraikan kendala-kendala antar unit
10.Hapuskan slogan,desakan,target serta
tingkatkan produktifitas tanpa menambah
beban kerja.
11.Hapuskan standar kerja yang menggunakan
quota numerik
14 point Deming
12.Hilangkan kendala-kendala yang
merampas kebanggaan karyawan atas
keahliannya
13.Lembagakan aneka nprogram
pendidikan yang meningkatkan
semangat dan kualitas kerja
14.Tempatkan setiap orang pada tin kerja
agar dapat melakukan transformasi
14 point Deming
1. Kurang konstannya tujuan
2. Pola pikir jangka pendek
3. Evaluasi prestasi individu melalui
penilaian atau peninjaunan kinerja
tahunan
4. Rotasi kerja yang terlalu tinggi
5. Manajemen yang menggunakan prinsip
angka yang nampak
5 kendala yang signifikan dalam kontek pendidikan menurut Deming
• Kegagalan mutu umum
Sebab-sebab yang diakibatkan oleh
kegagalan sistem
• Kegagalan mutu khusus
Sebab-sebab yangdiakibatkan oleh
prosedur dan aturan yang tidak diikuti dan
ditaati atau juga karena kurangnya
komunikasi dan kesalahpahaman
Kegagalan Mutu Menurut Deming
• Mengetahui sebab kegagalan mutu dan
memperbaikinya adalah tugas kunci
seorang manajer
• Dalam TQM, pengembangan mutu yang
berhasil membutuhkan komitmen abadi
pihak manajemen.
Kegagalan Mutu Menurut Deming
• Joseph Juran termasur dengan
keberhasilannya menciptakan kesesuaian
tujuan dan manfaat.
• Menurut Juran,kebanyakan masalah mutu
dapat dikembalikan pada masalah
keputusan pimpinan
Filsafat mutu Joseph Juran
• Aturan 85/15 Juran menyatakan bahwa
85% masalah mutu dalam sebuah
institusi adalah hasil dari desain proses
yang kurang baik
• 85% masalah merupakan tanggung jawab
manajemen,karena mereka memiliki 85%
kontrol terhadap sistem institusi
Filsafat mutu Joseph Juran
• Untuk membantu manajer dalam
merencanakan mutu, Juran
mengembangkan pendekatan manajemen
mutu strategis (Strategic Quality
Manajement)
• Semua bentuk peningkatan mutu harus
dilakukan dengan cara tahap demi tahap
dan tidak dengan cara lain
Filsafat mutu Joseph Juran
SQM adalah sebuah proses 3 bagian yang didasarkan pada staf pada tingkat yang berbeda.
• Manajemen senior memiliki pandanganstrategis tentang organisasi
• Manajer menengah memiliki pandanganoperasional tentang mutu
• Para staf memiliki tanggung jwab terhadapkontrol mutu.
Filsafat mutu Joseph Juran
• Dalam bukunya, Quality is free, ia berpendapatbahwa sebuah langkah sistematis untukmewujudkan mutu akan menghasilkan mutuyang baik
• Mutu itu cuma-cuma,mutu bukan hadiah,semuahal yang membutuhkan uang adalah hal yang tidak bermutu – segala bentuk kegiatan yang tidak melibatkan mutu sejak awal.
• Menurut Crosby, terlalu banyak pemborosandalam sistem saat mengupayakan peningkatanmutu
Filsafat mutu Philip Crosby
• Segala bentuk kegagalan akan hilang
dengan sendirinya bila institusi memiliki
kemauan untuk itu
• Penghematan sebuah institusi akan
datang dengan sendirinya ketika institusi
tersebut melakukan segala sesuatunya
dengan benar.
Filsafat mutu Philip Crosby
• Tanpa cacat (Zero Defact) adalah pemikiran
Crosby yang utama
• Ide ini adalah komitmen untuk selalu sukses dan
menghilangkan kegagalan sejak awal
• Hanya ada satu standar yaitu kesempurnaan,
dengan melakukan pencegahan murni
• Ia yakin bahwa kerja tanpa salah adalah hal
yang sangat mungkin
Filsafat mutu Philip Crosby
1. Komitmen manajemen (mangementcommitment)
2. Membangun tim peningkatan mutu(quality improvement team)
3. Pengukuran mutu (quality meansurement)
4. Mengukur biaya mutu (the cost of quality)
5. Membangun kesadaran mutu (quaityawareness)
Filsafat mutu Philip Crosby
14 Program mutu Philip Crosby
6. Perbaikan (corrective actions)
7. Perencanaan tanpa cacat (zero defact
planning)
8. Perlunya pelatihan pengawas
(supervisor training)
9. Penyelenggaraan hari tanpa cacat (zero
defact day)
10.Penyusunan tujuan (goal setting)
Filsafat mutu Philip Crosby
14 Program mutu Philip Crosby
11.Penghapusan sebab kesalahan (error-
cause removal)
12.Pengakuan (recognition)
13.Mendirikan dewan-dewan mutu (quality
councils)
14.Lakukan lagi (do it over again)
Filsafat mutu Philip Crosby
14 Program mutu Philip Crosby
BS 5750
DAN ISO 9000British Standards Institution and
International Standards Organization
• Pelanggan membutuhkan jaminan dan
kepercayaan bahwa para pemasok
memiliki kemampuan untuk memberikan
produk dan jasa secara konsisten sesuai
dengan mutu yang telah ditentukan
(quality assurance, BS5750,bagian
4,1990)
BS5750 dan ISO9000
• Apakah standar BS5750 dan ISO9000
dapat diterapkan dalam dunia pendidikan ?
• Apakah standar BS5750 dan ISO9000
merupakan standar yang dapat membantu
penciptaan kultur TQM ?
BS5750 dan ISO9000
• Keuntungan institusi pendidikan terdaftar
dalam standar tersebut adalah :
Institusi tersebut akan mengupayakan
disiplin untuk menspesifikasi dan
mendokumentasikan sistem mutu dengan
mendapatkan akreditasi dari pihak ketiga.
BS5750 dan ISO9000
• BS5750 dipublikasikan pertama kali tahun
1979 dengan nama Quality Systems pada
menteri pertahanan dan NATO (Allied
Quality Assurance Procedures), Setelah
itu barulah hadir ISO9000
• Seri BS5750 dan ISO9000 dikenal dengan
skema penilaian pihak ketiga.
BS5750 dan ISO9000
• Penilaian pihak pertama adalah penilaiansebuah institusi terhadap mutu institusi merekadengan standar mereka sendiri ( audit internal)
• Penilaian pihak kedua adalah penilaian daripelanggan untuk institusi produsen (audit eksternal)
• Penilaian pihak ketiga adalah penilaian olehinstitusi yang memenuhi syarat agar dapatpengakuan standar secaraglobal.(BS5750/ISO9000) (audit eksternal)
Fungsi BS5750 dan ISO9000
• Apabila sistem mutu disesuaikan dengan
BS5750/ISO9000 maka seluruh aktivitas
produksi atau layanan memerlukan prosedur
yang terdokumenkan
• BS5750/ISO9000 hanya mengatur standar bagi
sistem mutu dan tidak mengatur standar yang
harus dicapai oleh institusi
• BS5750/ISO9000 tidak dapat menjamin
konsistensi standar dalam institusi pendidikan
Manfaat BS5750 dan ISO9000
• BS5750/ISO9000 merupakan langkah awalmenuju TQM
BS5750/ISO9000 menangani infrastrukturprosedural yang mengawali terjadinyaperubahan kultur dan prilaku
• BS5750/ISO9000 memberikan pondasi yang solid untuk kemajuan selanjutnya
• BS5750/ISO9000 perannya hanya sebatasmenjamin konsistensi operasional prosedurinstitusi
Hubungan BS5750/ISO9000 dengan TQM
• BS5750/ISO9000 dipandang sebagaipengacau birokrasi dalam dunia pendidikan
• Bila BS5750/ISO9000 diaplikasikan secarakaku akan menjadi sebuah hal kontraproduktif bagi seluruh institusi
• Memperkenalkan BS5750/ISO9000 merupakan langkah yang mahal danmemakan waktu terutama di institusi kecil.
Permasalahan BS5750/ISO9000 dengan TQM
STANDAR
MUTU
LAINNYA
• BS7850 merupakan pedoman pendekatan dan
metodologi yang dilakukan sebuah institusi untuk
mengadopsi TQM
• BS7850 memiliki 2 bagian yaitu:
- Bagian 1 berkaitan dengan proses manajemen
- Bagian 2 berkaitan dengan peningkatan mutu
Pedoman BS7850 untuk TQM
• Bagian 1 berisi :
Statemen misi,komitmen
manajemen,kepuasan pelanggan,kerugian
mutu,partisipasi semua pihak,pengukuran
proses,identifikasi masalah,pengembangan
personal,penciptaan struktur
organisasi,pengukuran prestasi,pelatihan
serta tentang alat dan teknis
Pedoman BS7850 untuk TQM
• Bagian 2 berisi :
Menjelaskan tema-tema pada bagian
1,menjelaskan secara terperinci tentang
metodologi dan pengukuran terhadap
pengembangan mutu serta mencakup
pedoman penggunaan alat-alat yang dapat
diaplikasikan untuk membantu peningkatan
mutu
Pedoman BS7850 untuk TQM
• IIP (Investors in People) merupakan standar bagipengembangan dan pelatihan sumber dayamanusia
• Elemen penting yang harus dimiliki institusiuntuk menjadi IIP adalah :
- Komitmen dari atas
- Rencana institusional tertulis yang
mengidentifikasikan tujuan dan target institusi
- Tinjauan literatur ( kebijakan,prosedur dan
praktek)
- Tindakan untuk meningkatkan mutu
- Evaluasi
Investors in People (IIP)
• The Deming Prize, penghargaan mutu tingkatnasional di Jepang untuk menemukanperusahaan yang bermutu
• The Malcolm Baldridge Award, penghargaanmutu tingkat nasional di Amerika untukmempromosikan kesadaran mutu, pemahamantentang syarat mutu
• The European Quality Award, penghargaanbertujuan untuk menghargai institusi yang memberikan perhatian besar terhadap TQM dieropa
Beberapa penghargaan mutu
• The Citizen’s Charter, penghargaan yang
dirancang untuk meningkatkan pelayanan
terhadap publik.
• 6 prinsip dalam standat charter
- Konsultasi pelanggan
- Informasi yang jelas tentang layanan
- Layanan pelanggan yang jelas dan efisien
- Prosedur pengaduan dan komplain
- Pengesahan prestasi yang independen dan
komitmen terhadap nilai uang
Beberapa penghargaan mutu
TENTANG INSTITUSI
Teori Siklus kehidupan Dalam Institusi
WAKTU
P
E
R
K
E
M
B
A
N
G
A
N
Fase
Kelahiran dan
formasi institusi
Fase
Pertumbuhan
dan ekspansi
Fase
kedewasaan
Pembaharuan
dan revitalisasi
Penurunan dan
Kejatuhan
Fase Perkembangan Institusi
Fase kelahiran dan formasi institusi
• Membutuhkan strategi untuk memperolehpengakuan dan dukungan
• Harus menemukan bentuk pasar dan pelanggan
• dapat membangun basis pelanggan danmemastikan hal itu sesuai dan dapat memenuhikebutuhan pelanggan
Teori Siklus kehidupan Dalam Institusi
Fase pertumbuhan dan ekspansi
• Institusi harus yakin dan optimis bahwa ia bisaterus berkembang dan memperluas hubungandengan pelanggan
• Institusi dihadapkan untuk bagaimanamengatasi tuntutan peningkatan layanan
• Institusi membutuhkan aturan dan proseduralyang matang
Teori Siklus kehidupan Dalam Institusi
Fase kedewasaan
• Fase yang paling berbahaya dalamperkembangan institusi. Tahap dimana institusiharus dapat menemukan jati dirinya,
• Banyak sekali institusi dalam fase ini yang menolak untuk bertindak proaktif dan hanyamemberikan reaksi terhadap peristiwa eksternal
• Harus memiliki keberanian dalam melakukansebuah inovasi untuk memberikan layanan yang diingikan pelanggan
Teori Siklus kehidupan Dalam Institusi
Penurunan dan Kejatuhan
• Penurunan dan kehancuran sebuah institusitidak dapat dihindari,
• Namun bila institusi melakukan prosesrevitalisasi secara periodik dan mengujinyaterus-menerus maka penurunan dapat dihindari
• Secara periodik institusi harus membaca tujuaninstitusi dan mengevaluasi kegiatan-kegiatanyang penting secara berkelanjutan
Teori Siklus kehidupan Dalam Institusi
• Optimalisasi unit, semua unit harusmemiliki kejelasan standar mutu
• Penjajaran vertikal, setiap staf harusmemahami strategi institusi
• Penjajaran horisontal, kompetisi danpersaingan antar unit harus dihilangkan, semua memiliki peranannya masing-masing
• Satu komando pada setiap proses
Teori Siklus kehidupan Dalam Institusi
Dalam TQM ada beberapa hal penting yang diperlukan institusi
1. Fokus padapelanggan
2. Fokus padapencegahanmasalah
3. Investasi sumberdaya
4. Memiliki strategimutu
1. Fokus padakebutuhan internal
2. Fokus pada deteksimasalah
3. Pendekatan danpengembangan staftidak sistematis
4. Kekurangan visistrategi mutu
Perbedaan institusi mutu dan institusi biasa
Institusi Mutu Institusi Biasa
5. Menyikapi komplainsebagai belajar
6. Mendefinisikankarakteristik mutu diseluruh institusi
7. Memiliki kebijakandan rencana mutu
8. Manajemen senior memimpin mutu
5. Menyikapi komplainsebagai gangguan
6. Tidak memilikistandar mutu yang jelas
7. Tidak memilikirencana mutu
8. Peran manajemendipandang sebagaibentuk kekangan
Institusi Mutu Institusi Biasa
Perbedaan institusi mutu dan institusi biasa
9. Proses perbaikan mutumelibatkan setiap orangdi institusi
10. Memiliki fasilitator mutuyang mendorongkemajuan proses
11. Karyawan dianggapmemiliki peluang untukmenciptakan mutu-kreatifitas adalah halyang penting
9. Hanya melibatkan timmanajemen dalamsetiap masalah
10. Tidak memiliki fasilitatormutu
11. Prosedur dan aturanyang baku adalah halyang penting
Institusi Mutu Institusi Biasa
Perbedaan institusi mutu dan institusi biasa
12. Memiliki aturan dantanggung jawab yang jelas
13. Memiliki strategievaluasi yang jelas dansistematis
14. Melihat mutu sebagaicara untukmeningkatkan kepuasanpelanggan
15. Manajemen senior memimpin mutu
12. Tidak memiliki aturandan tanggung jawabyang jelas
13. Tidak memiliki strategievaluasi yang jelas dansistematis
14. Melihat mutu sebagaisebuah cara dalamupaya menghematbiaya
15. Peran manajemendipandang sebagaibentuk kekangan
Institusi Mutu Institusi Biasa
Perbedaan institusi mutu dan institusi biasa
16. Rencana jangkapanjang
17. Mutu dipandangsebagai bagian daribudaya
18. Meningkatkan mutuberada dalam garisstartegi imperatifnyasendiri
19. Memiliki misi yang khusus
20. Memperlakukan kolegasebagai pelanggan
16. Hanya memikirkanrencana jangka pendek
17. Memandang mutusebagai inisiatif yang mengganggu
18. Memeriksa mutudengan tujuan untukmemenuhi tuntutanagen-agen eksternal
19. Tidak memiliki misikhusus
20. Memiliki budaya hirarkis
Institusi Mutu Institusi Biasa
Perbedaan institusi mutu dan institusi biasa
KEPEMIMPINAN
PENDIDIKAN MUTU
• Fungsi pemimpin adalah mempertinggi
mutu dan mendukung para staf yang
menjalankan roda mutu tersebut.
• Pelimpahan tanggung jawab pada para
bawahan jangan dianggap sebagai hal
yang mempengaruhi kewibawaan
pemimpin
Kepemimpinan pendidikan mutu
Peter dan Austin memandang bahwa pemimpinpendidikan membutuhkan perspektif sebagaiberikut :
1. Visi dan simbol-simbol, kepala sekolah harusdapat mengkomunikasikan nilai-nilai institusikepada staf,pelajar dan komunitas yang lebihluas
2. Gaya kepemimpinan yang langsung terjun kebawah (management by walking about)
3. Untuk para peserta didik sebagai pelanggan
Kepemimpinan pendidikan mutu
4. Otonomi,eksperimentasi,dan antifasi
terhadap kegagalan, pemimpin harus
melakukan segala inovasi di antara para
staf
5. Menciptakan rasa kekeluargaan
6. Ketulusan, kesabaran, semangat,
intensitas dan antusias.
Kepemimpinan pendidikan mutu
• Memiliki visi mutu
• Memiliki komitmen
• Mengkomunikasikan pesan mutu
• Memastikan hubungan pelanggan menjadi pusatkebijakan
• Mengarahkan perkembangan karyawan
• Berhati-hati dengan tidak menyalahkan orang lain
• Memimpin inovasi dalam institusi
• Membangun tim yang efektif
• Mengembangkan mekanisme yang tepat untukmengawasi dan mengevaluasi kesuksesan
• Memastikan bahwa struktur organisasi telahmendefisinikan tanggungjawab dan pendelegasian tang tepat
Peran pemimpin dalam mengembangkan budaya mutu
• Menurut Stanley Spanbauer ( yang
memperkenalkan TQM di sekolah
kejuruan di Amerika),
“ dalam pendekatan berbasis mutu,
kepemimpinan kepala sekolah bergantung
pada pemberdayaan para guru dan staf
yang terlibat dalam proses belajar-
mengajar”
Kepemimpinan pendidikan mutu
1. Melibatkan seluruh staf dan para guru dalamaktivitas menyelesaikan masalah
2. Memilih untuk meminta pendapat dalambagaimana para guru dan staf melakukanpekerjaan
3. Menyampaikan sebanyak mungkin informasimanajemen untuk membantu meningkatkankomitmen
4. Menanyakan kepada guru dan staf tentangsistem dan prosedural mana yang menghalangimereka dalam berhubungan denganpelanggan
Kepemimpinan pendidikan mutu
Arahan seorang pemimpin menurut Spanbauer
5. Memahami bahwa manajemen down-top lebih
baik dari pada top-down
6. Memindahkan tanggungjawab dan kontrolpengembangan tenaga profesional langsungkepada guru dan pekerja teknis
7. Mengimplementasikan komunikasi yang sistematis dan berkelanjutan kepada setiaporang yang terlibat disekolah
8. Mengembangkan kemampuan pemecahanmasalah serta negosiasi
9. Memiliki sikap membantu tanpa harusmengetahui setiap masalah dengan rendahhati
Kepemimpinan pendidikan mutu
Arahan seorang pemimpin menurut Spanbauer
10.Memberikan pembelajaran konsep mutudengan membangun tim mutu
11.Memberikan teladan yang baik
12.Belajar berperan sebagai pelatih bukanbos
13.Memberikan otonomi dan beraniberesiko
14.Memberikan perhatian yang beringbangkepada pelanggan eksternal dan internal
Kepemimpinan pendidikan mutu
Arahan seorang pemimpin menurut Spanbauer
KERJA TIM
BAGI MUTU
“ Kerja tim dalam sebuah institusi
merupakan komponen penting dari
imlementasi TQM, mengingat kerja tin akan
meningkatkan percaya diri,komunikasi,dan
mengembangkan kemandirian” (John S
Oakland,TQM,1989)
Peran adanya kerja tim
• TQM adalah sebuah kumpulan kerja tim
yang saling melengkapi
• Tim merupakan kumpulan individu yang
memiliki perbedaan
kepribadian,ide,kekuatan,kelemahan,tingkat
antusias dan kebutuhan terhadap kerja
• Pelatihan untuk memiliki keterampilan
memecahkan masalah dalam sebuah tim
adalah hal yang sangat dibutuhkan(Crosby)
Peran adanya kerja tim
• Bertanggung jawab pada mutu pembelajaran
• Bertanggung jawab pada pemanfaatan waktu
para guru,material serta ruang yang
dumanfaatkan
• Menjadi sarana untuk mengawasi,mengevaluasi
dan meningkatkan mutu
• Bertindak sebagai penyalur informasi kepada
manajemen dan pelanggan tentang
perubahanyang diperlukan dalam proses
peningkatan mutu
Fungsi pembentukan kerja tim
pendidikan
• Tahap pertama yaitu perkembangan (timhanya terdiri dari beberapa individu yang berdeda persepsi)
• Tahap kedua yaitu tantangan (para individumulai menyadari skala tugas ke depan)
• Tahap ketiga yaitu penataan norma (timmemutuskan dan mengembangkan metode-metode kerjanya)
• Tahap keempat yaitu kerja keras (individumulai keluar dari perbedaan dan memntukanmetode kerja serta mampu memulai prosespermecahan masalah dan meningkatkan proses
Tahap pertumbuhan dan perkembangan
dalam kerja tim (B W Tickman)
• Tim membutuhkan peran staf yang telahdidefisinikansecara jelas
• Tim membutuhkan tujuan yang jelas
• Tim membutuhkan sumberdaya dasar untuk beroperasi
• Tim perlu mengetahui tanggung jawab dan batas-batasotoritasnya
• Tim memerlukan rencana kerja
• Tim membutuhkan seperangkat aturan untuk bekerja
• Tim perlu menggunakan alat-alat yang tepat untukmengatasi masalah dan menemukan solusi
• Tim perlu mengembangkan sikap tim yang baik danbermanfaat
Kerja tim yang efektif
Lingkaran mutu
Pengalaman
belajar
kepemimpinan
Tim-tim kerja strategi
sistem
Alat mutu
evaluasi
Motivasi staf
Lingkaran mutu menurut
Ishikawa
• Memberikan kontribusi pada peningkatan
dan pengembangan institusi
• Menghormati kemanusiaan dan
membangun sebuah kebahagiaan yang
layak serta wilayah kerja yang bermanfaat
• Melatih kemampuan manusia secara
maksimal dan mengurangi kemungkinan
yang tidak terbatas
TUJUAN Lingkaran mutu menurut Ishikawa
ALAT DAN
TEKNIK
PENINGKATAN
MUTU
• Alat dan teknik mutu adalah media untuk
dapat mengidentifikasi dan memecahkan
masalah persoalan secara kreatif
• Alat tersebut harus dapat digunakan untuk
menyelesaiakan sebuah pekerjaan
• Dan para staf harus dilatih agar dapat
menggunakan alat tersebut secara tepat
ALAT DAN TEKNIK PENINGKATAN MUTU
• Brainstorming merupakan alat yang ideal
dalam TQM.
• Brainstorming dapat meningkatkan
kreatifitas dan mengembangkan ide-ide
atai isu-isu secara cepat
• Brainstorming yang berhasil adalah
membuat para staf berdaya cipta dan
terbebas dari segala bentuk kekerasan
Brainstorming
• Harus betul-betul memahami brainstorming
• Menempatkan seseorang untuk mencata ide-ide
nyata
• Mendata semua ide yang muncul
• Tidak mendiskusikan atau mengkritik ide-ide
• Membangun ide berdasarkan ide-ide
sebelumnya
• Dilakukan secara aktivasi terstruktur (formal)
atau tidak terstruktur (non formal)
Aturan dalam Brainstorming
• Teknik ini digunakan apabila ada tuntutanuntuk mengelompokan sejumlah ide,opiniatau isu yang luas dan perlu dikategorikan
• Tujuannya adalah untukmenidentifikasikan ide-ide yang memilikiketerkaitan lebih dari pada yang lain danuntuk mengelompokan sesuai denganketerkaitannya
• Sebuah proses tim yang sederhana dankuat
Afinitas Jaringan Kerja
• Teknik ini disebut diagram tulang ikan
• Teknik ini menganjurkan tim untuk memetakanseluruh faktor yang menyebabkan terjadinyamasalah pada hasil yang di inginkan
• Diagram ini mengilustrasikan berbagai sebabyang mempengaruhi proses dengan caramemisahkan dan menghubungkan satu sebabdengan sebab yang lainnya
• Alat ini digunakan ketika institusi atau tim perlumengidentifikasikan dan mengeksplorasi sebabmasalah yang bisa mengarah pada sebuahperbaikan atau peningkatan
Diagram Ishikawa
Diagram Ishikawa
prosedur Staf/orang
kebijakan institusi
Masalah……. Masalah…….
Masalah…….Masalah…….
• Alat yang berguna untuk mempelajari
situasi yang memerlukan perubahan
• Hal ini didasarkan pada ide bahwa ada
dua kekuatan yang saling berhadapan
dalam sebuah usaha perubahan yaitu
mendukung dan menolak
Analisis kekuatan lapangan
• Teknik ini digunakan untuk meyakinkanbahwa sebuah institusi mengetahui siapapelanggannya dan bisa mengidentifikasisumberdaya yang diperlukan untukmelayani mereka
• Diagram proses memberikan data tentanglingkungan dimana proses tersebutberlangsung dan kontrol dilakukanterhadap lingkungan tersebut.
Pemetaan Proses
Flowcharts
• Digunakan jika sebuah masalahmemerlukan sebuah pendekatan yang sistematis atau ketika sebuah aktifitasperlu dipetakan.
• Ia merekam seluruh rangkaiantahap,keputusan, dan aktifitas yang diperlukan
• Prosedur ISO biasa menggunakan halsemacam ini.
Flowcharts
mulai
aktivitas
keputusan
akhir
Ya
tidak
• Standarisasi, Usaha untuk menetapkan standar
yang digunakan untuk mengukur sebuah
prestasi. Ia berkaitan dengan mencari tau siapa
yang terbaik dan upaya apa yang harus
dilakukan untuk mengalahkannya
• Pemetaan jalur karir, memetakan karir institusi
para starf dan orang di institusi dengan
mengidentifikasikan masing-masing peristiwa
penting dari karakteristik mutu dan standar mutu
yang akan diterapkan
Alat dan metode lainnya
PERENCANAAN
STRATEGI MUTU
Misi Dan Visi
Apa tujuan kita ?
Apa tujuan institusi kita ?
Apa visi,misi, dan nilai-nilai kita ?
Proses perencanaan stategi
Kebutuhan Pelanggan
Siapakah pelanggan kita ?
Apa yang diharapkan pelanggan kita ?
Apa yang harus kita lakukan untuk memenuhi
harapan pelanggan ?
Apa yang dibutuhkan pelanggan dari institusi
Metode apa yang kita butuhkan untuk
mengidentifikasi kebutuhan pelanggan ?
Proses perencanaan stategi
Jalan Menuju Sukses
Apa kekuatan,kelemahan,peluang,dan
ancaman kita ?
Faktor-faktor apa saja yang penting bagi
kesuksesan kita ?
Bagaimana cara kita menuju kesuksesan ?
Proses perencanaan stategi
Mutu
Apa standar yang akan kita gunakan ?
Bagaimana kita menyampaikan mutu ?
Biaya apa yang kita keluarkan untuk mutu ?
Proses perencanaan stategi
Investasi Sumber Daya Manusia
Apa yang seharusnya kita lakukan kepada
para staf kita ?
Apakah kita sudah cukup berinvestasi pada
sumberdaya staf dan pengembangan staf ?
Proses perencanaan stategi
Mengevaluasi Proses
Apakah kita memiliki proses tertentu dalam
menghadapi sesuatu yang salah ?
Bagaimana kita tahu bahwa kita telah
sukses ?
Proses perencanaan stategi
1. Visi,misi,nilai dan tujuan
2. Analisis pasar ( mendengarkeinginan pasar)
3. AnalisisSWOT(strengths,weaknesses,opportunities,threats)
4. Peristiwa kunci (indikator yang menyangkut hal apa saja yang harus dicapai)
5. Rencana strategis ( tolak ukuryang dipakai intitusi dalammencapai tujuan jangkapanjang)
6. Rencana operasional ( tolakukur jangka pendek)
7. Kebijakan mutu dan rencanamutu ( statemen komitmetinstitusi tentang mutu )
8. Biaya dan keuntungan mutu
9. Biaya pencegahan dankegagalan
10.Pengawasan dan evaluasi
Rangkaian perencanaan untuk
institusi pendidikan
MENGIMPLEMENTASIKAN
TOTAL QUALITY
MANAGEMENT
1. Kepemimpinan dan komitmen terhadapmutu harus datang dari atas
2. Menggembirakan pelanggan adalahtujuan TQM
3. Menunjuk fasilitator mutu
4. Membentuk kelompok pengendali mutu
5. Menunjuk koordinator mutu
6. Mengadakan seminar manajemen senior untuk mengevaluasi program
Langkah Penting
Mengimplementasikan TQM
7. Menganalisis dan mendiagnosa situasi
yang ada
8. Menggunakan contoh-contoh yang
sudah berkembang di tempat lain
9. Memperkerjakan konsultan eksternal
10.Memprakarsai pelatihan mutu bagi para
staf
11.Mengkomunikasikan pesan mutu
Langkah Penting
Mengimplementasikan TQM
12.Mengukur biaya mutu
13.Mengaplikasikan alat dan teknik mutu
melalui pengembangan kelompok kerja
yang efektif
14.Mengevaluasi program dalam interval
yang teratur
Langkah Penting
Mengimplementasikan TQM
• Pengembangan institusi atau perencanaanstrategis
• Kebijakan mutu
• Tanggung jawab manajemen
• Organisasi mutu
• Pemasaran dan publikasi
• Penyelidikan dan pengakuan
• Induksi
• Penyediaan kurikulum
• Bimbingan dan penyuluhan sebelum wisuda
Elemen Sistem Jaminan Mutu
Pendidikan
• Manajemen pembelajaran
• Rancangan kurikulum
• Rekuitmen,pelatihan dan pengembangan
• Kesempatan yang sama
• Pengawasan dan evaluasi
• Susunan administratif
• Tinjauan ulang institusi
Elemen Sistem Jaminan Mutu
Pendidikan
sekian