tot ppt

16
TRAINING OF TRAINER PEMBERIAN OBAT ORAL DENGAN TEKNIK 7 BENAR DI SASANA TRESNA WERDHA BUDI MULIA 4 Anggota kelompok: Adi Ari M Ida Amelia Anggriyani MS Indah S.P Citra Marissa Indri P.S Deasy Y.S Karissa I.P Deviewanty E Nungky K Dini H Nurma Dewi Y Dwi Sulistyo R Rido R Endang Kurniawan Salbani Indra Toto Hariyanto Yeyen Emelda Diya Wilyawati PROGRAM PROFESI KEPERAWATAN GERONTIK STIKes PERTAMEDIKA 2013

Upload: yeyen-emelda

Post on 01-Dec-2015

19 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

TRAINING OF TRAINER PEMBERIAN OBAT ORAL DENGAN TEKNIK 7 BENAR

DI SASANA TRESNA WERDHA BUDI MULIA 4

Anggota kelompok:Adi Ari M Ida AmeliaAnggriyani MS Indah S.PCitra Marissa Indri P.SDeasy Y.S Karissa I.PDeviewanty E Nungky KDini H Nurma Dewi YDwi Sulistyo R Rido REndang Kurniawan Salbani IndraToto Hariyanto Yeyen EmeldaDiya Wilyawati

PROGRAM PROFESI KEPERAWATAN GERONTIKSTIKes PERTAMEDIKA2013

OBATMenurut Abram (2005), obat adalah zat yang

digunakan untuk diagnosis, mengurangi rasa sakit, serta mengobati atau mencegah penyakit pada manusia. Obat merupakan salah satu bagian terpenting dalam proses penyembuhan, pemulihan kesehatan dan juga pencegahan terhadap suatu penyakit. Ada beberapa istilah yang penting kita ketahui diantaranya: nama generic & nama dagang (trade mark).

7 Prinsip pemberian Obat

1. Obat yang benarObat yang benar berarti WBS menerima obat yang

telah diresepkan. Untuk menghindari kesalahan dalam pemberian

obat, label obat harus dibaca tiga kali: (1) pada saat melihat botol atau kemasan obat, (2) sebelum menuang obat, (3) setelah menuang obat. Harus diperhatikan bahwa ada obat-oatan tertentu yang mempunyai nama yang bunyinya hampir sama dan ejaannya mirip.

2. Dosis yang benar2. Dosis yang benar

Dosis yang benar adalah dosis yang diresepkan untuk WBS tertentu.

Hitung dosis obat dengan benar. Jika ragu-ragu, dosis obat harus dihitung kembali dan diperiksa oleh petugas/perawat yang lainnya.

Lihat buku referensi obat, seperti PDR, American Hospital Formulary, ISO.

 

Alat pembelah tablet

Lanjutan...Untuk menghindari kesalahan pemberian

obat, maka penentuan dosis harus diperhatikan dengan menggunakan alat standar seperti obat cair harus dilengkapi alat tetes, gelas ukur, sendok khusus, alat untuk membelah tablet dan lain-lain sehingga perhitungan obat benar untuk diberikan kepada pasien.

3. Waktu yang benarWaktu yang benar adalah saat dimana obat yang

diresepkan harus diberikan. Dosis harian diberikan pada waktu tertentu dalam sehari, seperti dua kali sehari, tiga kali sehari, empat kali sehari, atau setiap 6 jam.

Berikan obat-obatan yang terpengaruh oleh makanan, seperti tetrasiklin, sebelm makan.

Berikan obat-obat, seperti kalium dan aspirin, yang dapat mengiritasi perut (mukosa lambung) bersama-sama dengan makanan.

Antibiotik harus diberikan dalam selang waktu yang sama (mis. Setiap 8 jam dari pada 3x/hari) sepanjang 24 jam untuk menjaga kadar darah terapeutik.

4. Cara pemberian obat/ rute yang benar

Faktor yang menentukan pemberian rute terbaik ditentukan oleh keadaan umum WBS , kecepatan respon yang diinginkan, sifat kimiawi dan fisik obat, serta tempat kerja yang diinginkan.

Obat dapat diberikan dengan:Peroral (lewat mulut), contohnya

tablet, kapsul, sirup.Topikal, contohnya salep, tetes mata.

5. WBS yang benarObat yang akan diberikan hendaknya benar

pada WBS yang diprogramkan dengan cara mengidentifikasi kebenaran obat dengan mencocokkan nama/ruangan. Sebelum obat diberikan, identitas WBS harus diperiksa (papan identitas di tempat tidur) atau ditanyakan langsung kepada pasien.

6. Tempat Penyimpanan Obat yang benar Semua produk sediaan obat, termasuk obat

oral harus disimpan dalam suhu yang sesuai, untuk menghindari terjadinya percepatan kerusakan obat akibat panas. Ada 3 jenis suhu yang disarankan dalam penyimpanan produk obat, yaitu: disimpan pada suhu ruangan (15-200C), disimpan sejuk (8-150C) & disimpan dingin (2-80C).

Wadah tablet dan kapsul dapat diisi dengan kantong pengering (dessicant = kristal pengering yang tidak dapat dimakan). Pengering menjaga bagian dalam wadah obat tetap kering. Jangan buka kantong pengering.

Posisi, pada tempat yang terang, letak setinggi mata, bukan tempat umum dan terkunci.

Kedaluwarsa, dapat dihindari dengan cara rotasi stok, dimana obat baru diletakkan dibelakang, yang lama diambil duluan. Perhatikan perubahan warna (dari bening menjadi keruh) pada tablet menjadi basah/ bentuknya rusak.

Contoh tempat penyimpanan Obat :

Contoh Obat Kadaluarsa:

7. Pendokumentasian yang benarDokumentasi yang benar membutuhkan

tindakan segera dari seorang perawat untuk mencatat informasi yang sesuai mengenai obat yang telah diberikan. Ini meliputi nama obat, dosis, rute, waktu dan tanggal, nama dan tanda tangan pemberi obat. Respon klien terhadap pengobatan perlu dicatat untuk beberapa macam obat, seperti narkotik (bagaimana efektivitasnya dalam menghilangkan nyeri), reaksi yang tidak diharapkan terhadap pengobatan, seperti iritasi gastrointestinal atau tanda-tanda kepekaan kulit.

Lembar pendokumentasian

 

TANGGAL /

WAKTU

 

NAMA OBAT

 

DOSIS

 

RUTE  

NAMA

PEMBERI OBAT

 

KETERANGANORAL * TOPIKAL *

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

           

PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI MULIA 4NAMA :UMUR :RUANGAN :

Simulasi Pemberian Obat dengan teknik 7 benar

Tn. H Usia 69 tahun dari ruang cendrawasih dengan diagnosa medis hipertensi............................