tor dd pengen banjir s gebron kab maybrat

32
File : Dok-KAK Perencanaan dan Program 2015 1 KERANGKA ACUAN KERJA (TERMS OF REFERENCE) KELUARAN (OUTPUT) KEGIATAN TA 2015 Kementerian : Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Unit Eselon I: Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Unit Eselon II : Balai Wilayah Sungai Papua Barat Program : Pengelolaan Sumber Daya Air Hasil : Terlaksananya Detail Desain Pengendalian Banjir Sungai Gebron, Kab. Maybrat Kegiatan : Pengendalian Banjir, Lahar Gunung Berapi dan Pengaman Pantai Indikator Kinerja Kegiatan : Sarana/ Prasarana pengendalian banjir yang dibangun Jenis Keluaran : Laporan Volume : 1 (satu) Satuan Ukur : Km A. Latar Belakang 1. Dasar Hukum a. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai e. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 14/PRT/M/2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Departemen Pekerjaan Umum Yang Merupakan Kewenangan Pemerintah Dan Dilaksanakan Sendiri 2. Pelaksana Tugas a. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 8/PRT/M/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum b. Keputusan Preseiden RI Nomor : 12 Tahun 2012 tentang Penetapan Wilayah Sungai c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 21/PRT/M/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis

Upload: sitinurbaya

Post on 13-Dec-2015

250 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

KAK Banjir

TRANSCRIPT

Page 1: Tor Dd Pengen Banjir s Gebron Kab Maybrat

File : Dok-KAK Perencanaan dan Program 2015 Page 1

KERANGKA ACUAN KERJA (TERMS OF REFERENCE) KELUARAN (OUTPUT) KEGIATAN TA 2015

Kementerian : Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Sumber Daya AirUnit Eselon II : Balai Wilayah Sungai Papua BaratProgram : Pengelolaan Sumber Daya AirHasil : Terlaksananya Detail Desain Pengendalian Banjir

Sungai Gebron, Kab. MaybratKegiatan : Pengendalian Banjir, Lahar Gunung Berapi dan

Pengaman PantaiIndikator Kinerja Kegiatan : Sarana/ Prasarana pengendalian banjir yang dibangun Jenis Keluaran : LaporanVolume : 1 (satu)Satuan Ukur : Km

A. Latar Belakang1. Dasar Hukum

a. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air

c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum

d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai

e. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah

f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 14/PRT/M/2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Departemen Pekerjaan Umum Yang Merupakan Kewenangan Pemerintah Dan Dilaksanakan Sendiri

2. Pelaksana Tugas

a. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 8/PRT/M/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum

b. Keputusan Preseiden RI Nomor : 12 Tahun 2012 tentang Penetapan Wilayah Sungai

c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 21/PRT/M/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pekerjaan Umum.

Page 2: Tor Dd Pengen Banjir s Gebron Kab Maybrat

File : Dok-KAK Perencanaan dan Program 2015 Page 2

3. LATAR BELAKANG

Pengelolaan Sumber Daya Air semakin diperlukan pada masa yang akan datang karena selain ancaman dari pertumbuhan jumlah penduduk dan ekonomi yang menyebabkan penurunan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Air, tetapi juga disebabkan kebutuhan air dan sumber air akan semakin meningkat pula seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan ekonomi.

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat telah melakukan berbagai program dan kegiatan dalam upaya mempertahankan kondisi Sumber Daya Air dan pemanfaatan Sumber Air, agar dapat dirasakan dan tetap dinikmati oleh generasi yang akan datang.

Segala bentuk pembangunan harus dilakukan secara hati-hati melalui perencanaan yang sistematis dan dinamis, memperhitungkan semua aspek agar tidak menyebabkan penurunan kualitas Sumber Daya Alam khususnya air dan upaya eksploitasi Sumber Daya Air harus dilakukan secara hemat dan bertanggungjawab. Pembangunan sarana dan prasarana bidang kePUan dewasa ini terus berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat dan kemajuan ilmu teknologi.

Memperhatikan hal tersebut diatas dan bila dikaitkan prasarana yang ada untuk menjalankan pengelolaan Sumer Daya Air yang baik, tertib administrasi dan akuntabel maka sangatlah penting untuk membangun sarana dan prasarana SDA di Provinsi Papua Barat.

Pembangunan Sarana dan Prasarana SDA ini sangatlah penting untuk mendukung pelaksanaan undang-undang dan peraturan pemerintah di bidang Sumber Daya Air.

a. Gambaran UmumProvinsi Papua Barat terbentuk tahun 2003 dengan jumlah penduduk 760.000 jiwa, wilayah sungai yang berada di Provinsi Papua Barat adalah WS-Omba (Lintas Provinsi) Kewenangan Pusat, WS-Kamundan-Sebyar (Lintas Kabupaten) Kewenangan Provinsi.Kabupaten Maybrat terletak di Provinsi Papua Barat, dengan posisi sebagai berikut:Sebelah Utara dengan Kab. Tambrauw, Sebelah Timur dengan Samudera Pasifik, Sebelah Selatan dengan Teluk Berau,Sebelah Barat dengan Kabupaten teluk Bintuni.

To po g a r f i Keadaan Topografi Kabupaten Maybrat sangat terjal dengan kemiringan yang terjal dari garis pantai ke bukit sampai ke pucak gunung mulai dari : 0 sd 500 m kemiringan antara 12 s/d 30 %, 500 s/d 1000 M kemiringan antara 30 s/d 60 %, diatas 1000 M kemiringan mencapai 60 s/d 90 %. Sedangkan ketinggiannya berada di antara 3 – 2500 meter di atas permukaan laut.

Page 3: Tor Dd Pengen Banjir s Gebron Kab Maybrat

File : Dok-KAK Perencanaan dan Program 2015 Page 3

Secara morfologi Kabupaten Maybrat merupakan dataran rendah, dataran tinggi, daerah bergunung dan perbukitan.

Page 4: Tor Dd Pengen Banjir s Gebron Kab Maybrat

File : Dok-KAK Perencanaan dan Program 2015 Page 4

IklimKabupaten Maybrat mempunyai suhu udara rata-rata maksimum 27 s/d 31ºcelcius .Kabupaten ini tergolong beriklim basah dengan intensitas hujan berlangsung sepanjang tahun dan tidak menampakkan perbedaan musim yang jelas antara musim hujan dan musim kemarau.

Hi drolo g i Hidrologi Kabupaten Maybrat sangat dipengaruhi oleh keadaan aliran sungai, topografi dan geomorfologis wilayahnya. Sungai – sungai yang ada termasuk dalam pola sungai sedang alirannya, aliran sungai pada umumnya mengarah ke Utara.

b. Keterkaitan Program dan KegiatanKeterkaitan dengan kegiatan ini adalah untuk merencanakan desain penanggulangan banjir yang diperlukan untuk kegiatan pembangunan prasarana pengendalian banjir.

4. KEGIATAN YANG DILAKSANAKANNama pekerjaan ini adalah “Detail Desain Pengendalian Banjir Sungai Gebron, Kabupaten Maybrat”.

5. MAKSUD DAN TUJUANMaksud Pekerjaan ini adalah Merencanakan dan membuat Detail Desain Pengendalian Banjir Sungai Gebron.

Tujuan Pekerjaan ini adalah untuk mendapatkan gambaran dan situasi sungai yang ada untuk dibuatkan rencana penanggulangan banjir sehingga diperoleh gambaran yang akan dipakai untuk sebagai dasar pelaksanaan pembangunan prasarana pengendalian banjir Sungai Gebron.

6. INDIKATOR KELUARAN VOLUME DAN SATUANIndikator keluaran volume dan satuan adalah merencanakan Sungai sepanjang ± 10 km dengan luas wilayah yang diamankan adalah ± 500 Ha.

7. CARA PELAKSANAAN PEKERJAANCara Pelaksanaan adalah dengan cara Kontraktual

8. LOKASI PELAKSANAAN KEGIATANLokasi Pelaksanaan kegiatan Distrik Maybrat, Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat.

9. PELAKSANA DAN PENANGGUNG JAWAB KEGIATANPelaksana dan penanggung jawab kegiatan adalah PPK Perencanaan dan Program Papua Barat, Satker Balai Wilayah Sungai Papua Barat Provinsi Papua Barat.

Page 5: Tor Dd Pengen Banjir s Gebron Kab Maybrat

File : Dok-KAK Perencanaan dan Program 2015 Page 5

Penerima Manfaat adalah Masyarakat Penghuni Lokasi Tempat Kegiatan dan Masyarakat Kabupaten Maybrat pada umumnya

Page 6: Tor Dd Pengen Banjir s Gebron Kab Maybrat

File : Dok-KAK Perencanaan dan Program 2015 Page 6

10. JANGKA WAKTU PELAKSANAANJangka Waktu Pelaksanaan Kegiatan adalah 180 (seratus delapan puluh) hari kalender

11. SUMBER PENDANAANKegiatan ini dibiayai dengan DIPA APBN tahun 2015 sebesar Rp. 843.180.000 (delapan ratus empat puluh tiga juta seratus delapan puluh ribu rupiah).

12. LINGKUP PEKERJAANRuang lingkup kegiatan yang dilaksanakan meliputi kegiatan :1. Pengumpulan data sekunder (data gelombang, arus hidrologi, sosial

ekonomi, peta geologi, peta topografi, peta tata guna lahan, lingkungan, RTRW, kebijakan pemerintah, kajian-kajian terdahulu pada wilayah studi, dll)

2. Pengukuran Topografi dan Pemetaan situasi sungai sepanjang 10 Km, termasuk pengukuran penampang memanjang dan melintang sungai setiap jarak 100 m untuk bagian yang lurus dan < 50 m bagian yang berbelok (dimana pengukuran penampang melintangnya meliputi badan sungai itu sendiri ditambah 200 m ke arah kanan dari tebing sungai serta 200 m ke arah kiri dari tebing sungai).

3. Penyelidikan mekanika tanah.4. Survey hidrometri.5. Survey kondisi sosial ekonomi penduduk.6. Penyusunan upaya penanggulangan banjir7. Perencanaan rinci (Detail Design) bangunan pengendali banjir serta

analisa rencana anggaran biaya pekerjaan fisik konstruksi dari rencana bangunan pengendali banjir.

Adapun jenis kegiatan dari pekerjaan ini antara lain adalah :a. Pekerjaan Pendahuluan

- Persiapan (administrasi, personil, peralatan dan rencana kerja)- Pengumpulan data sekunder (data gelombang, arus, hidrologi, sosial

ekonomi, peta geologi, peta topografi, peta tata guna lahan, lingkungan, RTRW, kebijakan pemerintah, kajian-kajian terdahulu pada wilayah studi, dll)

- Survey Pendahuluanb. Penyelidikan Lapangan

- Pengukuran topografi dan pemetaan situasi sungai (terhitung dari dari muara sungai ke arah hulu), termasuk pengukuran penampang memanjang dan melintang sungai setiap jarak 100 m untuk bagian yang lurus dan < 50 muntuk bagian yang berbelok (dimana pengukuran penampang melintangnya meliputi badan sungai itu sendiri ditambah 200 m ke arah kanan dari tebing sungai serta 200 m ke arah kiri dari tebing sungai)

- Penyelidikan mekanika tanah- Survey hidrometri- Survey sosial ekonomi penduduk

c. Analisa Data dan Penyusunan Upaya Penanggulangan Banjir- Analisa data- Analisa data Penyusunan Upaya Penanggulangan Banjir

Page 7: Tor Dd Pengen Banjir s Gebron Kab Maybrat

File : Dok-KAK Perencanaan dan Program 2015 Page 7

d. Perencanaan Teknis- Desain bangunan pengaman pantai/muara- Penggambaran hasil desain

e. Penyusunan Laporan Pekerjaan- Laporan Pendahuluan- Laporan Bulanan- Laporan Penunjang (Topografi, Hidrologi, Mekanika Tanah,

Sosial Ekonomi)- Laporan Interim, Nota Desain, Volume Pekerjaan & RAB serta

Spesifikasi Teknis- Laporan Akhir : Konsep Laporan Akhir & Laporan Akhir serta

Laporan Ringkasanf. Diskusi/Presentasi

13. SPESIFIKASI TEKNIS13.1. Pengukuran Topografi dan Pemetaan Situasi Sungai

13.1.1. Rintisan dan Pemasangan Patok, BM dan CPa. Maksud dari pekerjaan ini adalah untuk menentukan jalur-

jalur pengukuran serta memasang patok-patok, BM dan CP pada jalur tersebut sehingga memudahkan pelaksanaan pengukuran.

b. BM, CP dan Patok dipasang sebelum pengukuran situasi sungai dilaksanakan.

c. Bench Mark (BM) dipasang pada setiap jarak ± 2,5 Km. Control Point (CP) juga dipasang pada setiap ± 2,5 Km (letaknya di antara BM) atau pada tempat-tempat yang diperkirakan akan dibuat bangunan penanggulangan banjir. Pilar-pilar tersebut terbuat dari konstruksi beton.

d. BM dan CP tersebut dipasang pada tempat-tempat yang aman, stabil serta ditemukan.

e. Apabila tidak memungkinkan untuk mendapatkan tempat yang stabil, misalnya tanah gembur atau rawa-rawa maka pasangan BM dan CP tersebut harus disangga dengan cerucuk dolken.

f. Patok-patok dipasang maksimal setiap jarak 100 m pada bagian sungai yang lurus dan < 50 m pada bagian sungai yang berkelok-kelok (disesuaikan dengan keperluan)

g. Patok-patok dibuat dari kayu dengan diameter 2 ~ 3 cm. Pada bagian atas patok ditandai dengan paku payung.

h. Jalur rintisan/pengukuran mengikuti alur sungai.

13.1.2. Pengukuran Poligona. Maksud pengukuran polygon adalah menentukan koordinat

titik- titik polygon yang digunakan sebagai kerangka pemetaan.b. Aluat ukur yang dipakai adalah Theodolite T2 atau yang

sederajat dengan ketelitian ± 20”.c. Pengukuran sudut dilakukan satu seri (biasa dan luar biasa).d. Jarak diukur dengan pipa ukur.e. Jalur polygon dibuat dalam kring tertutup dan bagian sungai

berada dalam kring tersebut.

Page 8: Tor Dd Pengen Banjir s Gebron Kab Maybrat

File : Dok-KAK Perencanaan dan Program 2015 Page 8

f. Pengukuran polygon diikatkan pada titik tetap geodetis (dalam hal ini titik tiangulasi) dan titik tersebut harus masih dalam

Page 9: Tor Dd Pengen Banjir s Gebron Kab Maybrat

File : Dok-KAK Perencanaan dan Program 2015 Page 9

keadaan baik serta mendapatkan persetujuan dari Direksi. Untuk pengontrolan sudut hasil pengukuran polygon dilakukan penelitian azimuth satu sisi dengan pengamatan matahari pada setiap jarak ± 5 Km.

13.1.3. Pengukuran Waterpassa. Maksud pengukuran waterpass adalah untuk menentukan

ketinggian titik-titik (BM, CP dan Patok-patok) terhadap bidang referensi tertentu yang akan digunakan sebagai jaring sipat datar pemetaan.

b. Alat ukur yang dipakai adalah Automatic Level NAK-2 atau sederajat.

c. Pengukuran waterpass dilakukan pergi-pulang pada setiap seksi.Panjang seksi-seksi pengukuran waterpass ini antara 1 ~ 2,2 Km. Toleransi ukurannya adalah (10 D0,5 mm), dimana D adalah jarak dalam Km.

d. Pengukuran waterpass diikatkan pada titik tetap ketinggian geodetic yang ada di dekat daerah pengukuran atau titik referensi lain yang ditetapkan oleh Direksi.

e. Pembacaan rambu dengan tiga benang (benang atas, tengah dan bawah)

13.1.4. Pengukuran Situasi dan Penampanga. Pengukuran situasi dan penampang dilakukan bersama-sama.b. Alat ukur yang dipakai adalah Theodolite T0 atau yang sederajat.c. Metode yang digunakan adalah metode Tachimetri.d. Pengukuran dilaksanakan dengan system “raai”.e. Jalur raai merupakan panjang penampang melintang sungai.f. Panjang penampang melintang meliputi lebar sungai ditambah

± 100 m ke kanan dan ± 100 m ke kiri dari tepi sungai.g. Penampang melintang/raai dibuat setegak-lurus mungkin

dengan arah aliran sungai.h. Penampang melintang dibuat dengan interval jarak ± 100 m

pada bagian sungai yang lurus dan < 50 m pada bagian sungai yang berkelok-kelok atau disesuaikan dengan keperluan.

i. Penampang memanjang diambil pada dasar sungai yang terdalam termasuk peil-peil muka iar tanah terendah, normal dan tertinggi.

j. Detail yang ada di lapangan diukur, terutama kampung, lembah, bukit, jembatan dan lain-lain.

13.1.5. Penggambarana. Penggambaran hasil pengukuran dibuat di atas A1 dengan

ketentuan penggamabaran sesuai dengan standart penggamabaran yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pengairan.

b. Gambar dibuat dengan skala sebagai berikut :- Peta Ihktisar

Skala 1 : 10.000 ~1 : 25.000

Page 10: Tor Dd Pengen Banjir s Gebron Kab Maybrat

File : Dok-KAK Perencanaan dan Program 2015 Page 10

- Peta Situasi Sungai Skala 1 : 5.000

- Penampang Memanjang Sungai Skala 1 : 2.000(H) & 1 : 100 (V)

- Penampang Melintang Sungai Skala 1 : 100 ~ 1 : 300

13.1.6. Produk yang harus diserahkan untuk kegiatan pengukuran topografi, dan pemetaan situasi ini adalah :a. Peta Ihktiarb. Peta Situasi Sungaic. Penampang Memanjang dan Melintang Sungaid. Buku Ukure. Diskripsi Bench Markf. Laporan Topografi

13.2. Penyelidikan Mekanika Tanah13.2.1. Penyelidikan Lapangan

a. SondirSondir dilakukan :- Guna mengetahui kekuatan/daya dukung

tanah- Pada lokasi-lokasi rencana bangunan Pengamanan Pantai,

dimana pembangunannya memerlukan daya dukung tanah yang memadai.

- Dengan menggunakan alat sondir seberat 2 ton hingga kedalaman lapisan tanah keras/batuan atau bila tekanan konus telah mencapai angka 200 kg/cm2 atau maksimum kedalaman 20 m

b. Pengeboran TanganPengeboran tangan dilakukan :- Untuk pemberian susunan

batuan/tanah- Pada lokasi-lokasi dimana penyelidikan sondir

dilakukan- Hingga kedalaman tanah keras atau maksimum kedalaman

5 m dari permukaan tanah dimana lokasi pemboran tangan dilakuka.

c. Pembuatan Sumuran Uji/Test PitPekerjaan uji test pit ini gunanya untuk mengetahui ketebalan lapisan di bawah permukaan tanah dengan lebih jelas, baik lokasi tersebut untuk pondasi bangunan maupun untuk jenis bahan timbunan pada daerah borrow area serta quarry site. Dengan demikian dapat lebih jelas dalam menguraikan jenis lapisan dan ketebalannya.

Page 11: Tor Dd Pengen Banjir s Gebron Kab Maybrat

File : Dok-KAK Perencanaan dan Program 2015 Page 11

Pada saat pelaksanaan tersebut juga perlu dicatat uraian-uraian jenis dan warna disertai foto dari samping lapisannya, juga perlu dicatat elevasi-elevasi ketinggian dari lokasi tesebut. Dimensi sumur uji dibuat dengan ukuran 1 ̴ 1,5 m2 dengan kedalaman 1 ̴ 2 m atau disesuaikan dengan keadaan lapisan tanahnya.

Page 12: Tor Dd Pengen Banjir s Gebron Kab Maybrat

File : Dok-KAK Perencanaan dan Program 2015 Page 12

Pembuatan sumur uji ini dihentikan bilamana :- Telah dijumpai lapisan keras, dan diperkirakan benar-

benar keras pada lokasi tersebut.- Bila dijumpai rembesan air tanah yang cukup besar

sehingga sulit untuk diatasi.- Bila dinding galian mudah runtuh, sehingga pembuatan

galian mengalami kesulitan, tapi usahakan terlebih dahulu dengan memuat papan-papan penahan dinding galian.

d. Pengambilan Contoh TanahPengambilan contoh tanah dilakukan :- Untuk contoh tanah tidak terganggu (undistrurbed

sample) dan contoh tanah terganggu (disturbed sample).- Pada lokasi pengeboran tangan dan sumuran uji/test pit.

13.2.2. Uji LaboratoriumPada contoh-contoh tanah yang diambil, baik contoh tanah tak terganggu maupun contoh tanah terganggu akan dilakukan beberapa macam uji di Laboratorium, sehingga data parameter dan sifat-sifat tanahnya dapat diketahui. Jenis dan macam percobaan untuk tanah yang dilakukan adalah sebagai berikut :1) Soil Properties :

- Unit Dinsity (n)- Specific Gravity (Gs)- Moissture (Wn)- Void Ratio (e)

2) Grain Size Anal/ysis

3) Atterberg Limit (Wi, Wp, lp)

4) Triaxialy Test(º, C, O, C’)

5) Permeability (k)

13.2.3. Laporan Mekanika TanahHasil akhir dari Penyelidikan Mekanika Tanah berupa laporan yang berisi tentang :a. Peta Geologi permukaan pada lokasi

studib. Penampang

geologic. Peta lokasi lubang bor dan penyelidikan

lapangand. Hasil-hasil pengujian, pengamatan dan analisa di lapangan

dan laboratoriume. Deskripsi mengenai penyelidikan yang dilakukan oleh

Konsultan meliputi metode yang dilaksanakan untuk pengujian di lapangan dan di laboratorium, kuantitas dan kualitas bahan yang ditemui.

Page 13: Tor Dd Pengen Banjir s Gebron Kab Maybrat

File : Dok-KAK Perencanaan dan Program 2015 Page 13

f. Gambaran umum mengenai keadaan bawah tanah di daerah yang bersangkutan, masalah yang dihadapi selama pemyelidikan berlangsung, kesimpulan serta rekomendasi untuk parameter perencanaan.

13.3. Survey HidrometriSurvey hidrometri bertujuan untuk mendapatkan data tentang karakteristik sungai, anak/cabang sungai. Survey hidrometri ini meliputi :

Page 14: Tor Dd Pengen Banjir s Gebron Kab Maybrat

File : Dok-KAK Perencanaan dan Program 2015 Page 14

13.3.1. Pengukuran Kecepatan AliranPengukuran kecepatan aliran dilakukan pada bagian aliran (di sungai) yang tidak terpengaruh pasang surut. Peralatan yang dipakai guna pengukuran tersebut adalah dengan ketentuan sebagai berikut :a. Jika kedalaman aliran > 1,0 m, dipakai alat Curret meter,

dengan metode pengukuran sebagai berikut :- Untuk kedalaman aliran > 1,5 , pengukuran kecepatan

dilakukan pada kedalaman 0,2 h ; 0,6 h dan 0,8 h dari kedalaman aliran untuk masing-maisng lokasi (bagian tengah dan pinggir aliran).

- Untuk kedalaman aliran antara 1,0 – 1,5 m, pengukuran kecepatan dilakukan pada kedalaman 0,5 h dari kedalaman aliran pada bagian tengah aliran.

b. Jika kedalaman aliran < atau = 1,0 m, dipakai alat metode pengukuran kecepatan aliran dengan menggunakan pelampung. Namun demikian mengingat hasil yang didapat merupakan kecepatan permukaan, maka hasilnya hendaknya dikalikan terlebih dahulu dengan angka 0,8 ~ 0,9 sebagai angka kalibrasinya.

c. Pada lokasi pengukuran kecepatan aliran haruslah dilakukan pula pengukuran penampang melintang sungai.

d. Saat dilakukan pengukuran kecepatan aliran tersebut haruslah pula dilakukan pengamatan tinggi muka air sungai pada lokasi tersebut.

13.3.2. Pengamatan Pasang Surut Muka Air Sungai/LautPengamatan pasang surut dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :a. Lokasi pengamatan adalah daerah muara sungai, dimana

muka airnya tidak bergelombang/berombak (baik yang diakibatkan oleh lalu lintas perahu maupun gelombang air laut).

b. Pengamatan dilakukan selama 30 hari x 24 jam berturut-turt dengan interval pengamatan tiap 1 jam.

c. Pengamatan harus meliputi pasang purnama.d. Pada lokasi pengamatan dipasang peil schaal.

13.3.3. Pengambilan ContohSediment yang diambil berupa sediment laying (suspended load) dan sediment dasar (bed load) dan atau river bed material.

13.4. Survey Kondisi Sosial Ekonomi PendudukSurvey ini bertujuan untuk mendapatkan data tentang kondisi sosial ekonomi penduduk setempat. Survey ini dilakukan dengan cara :a. Melakukan Interview terhadap pihak-pihak maupun instansi terkait

dengan permasalahan banjir ini, seperti : masyarakat setempat, pamong desa, kecamatan, Pemda, Dinas Pertanian, Dinas Kehutanan, Dinas Perikanan, BPS, Bappeda, Dinas Pertambangan, Dinas Kimpraswil, dsb.

b. Menyebarkan Quisioner

Page 15: Tor Dd Pengen Banjir s Gebron Kab Maybrat

File : Dok-KAK Perencanaan dan Program Page

c. Survey langsung ke lokasi dimana banjir sering melanda daerah tersebut.

13.5. Analisa Data dan Penyusunan Upaya Penanggulangan BanjirKegiatan analisa data berupa :a. Analisa data topografib. Analisa data mekanika tanahc. Analisa data hidrologi dan hidrometrid. Analisa data kondisi sosial ekonomi penduduke. Analisa data lingkunganf. Analisa data sekunder lainnya.

Adapun penyusunan upaya penggulangan banjir ini dilakukan dengan memperhatikan :a. Hasil analisa datab. Masukan-masukan dari pihak-pihak terkait.

Upaya penanggulangan banjir yang dilakukan hendaknya :a. Merupakan upaya terpadu penanggulangan banjir (Struktural dan

Non Struktural) dengan menitik beratkan pada bidang ke PU-an (Struktural).

b. Meliputi pula penentuan skala prioritas penanggulangan- penanggulangan banjir (jangka mendesak, pendek, menengah dan panjang).

13.6. Perencanaan RinciDalam melakukan perencanaan rinci, Konsultan harus berpedoman pada Pedoman Pengendalian Banjir yang diterbitkan oleh Direktorat Jederal Sumber Daya Air. Bila digunakan referensi yang lain, harus dengan persetujuan Direksi.

13.6.1. Perencanaan Rinci meliputi :a. Analisa model numeric/matematik dari upaya structural

yang akan dilakukan.b. Perencanaan bangunan pengendali banjir (untuk bangunan

yang memiliki prioritas mendesak dan pendek).c. Perhitungan volume pekerjaan fisik dan analisa

rencana anggaran biaya.

13.6.2. Perencanaan Bangunan Pengendali Banjir, mencakup perencanaan untuk menetukan :a. Jenis dan tipe bangunanb. Karakteristik hidrolis,c. Stabilitas bangunan,d. Dan sebagainya.

Page 16: Tor Dd Pengen Banjir s Gebron Kab Maybrat

File : Dok-KAK Perencanaan dan Program Page

13.7. Penyiapan Dokumen Lain-lain

13.7.1. Perkiraan volume dan estimasi biayaKonsultan harus menghitung perkiraan volume dari pekerjaan secara keseluruhan berikut perhitungan unit price tiap-tiap komponen dan menyusun Engineering Estimate seluruh komponen. Dalam menghitung unit price harus mempertimbangkan metoda kerja, peralatan dan tenaga yang digunakan. Uraian terperinci mengenai metoda kerja, alat dan bahan yang digunakan untuk tiap komponen harus dilampirkan.

13.7.2. Saran operasional dan pemeliharaanKonsultan diwajibkan untuk membuat saran untuk melakukan operasi dan pemeliharaan komponen bangunan-bangunan sesuai dengan konsep rencana yang telah disusun dengan memperhatikan kondisi dan situasi proyek yang bersangkutan.

13.7.3. Spesifikasi teknisBangunan-bangunan yang sudah didesain harus dilengkapi dengan Spesifikasi Teknis untuk dipakai sebagai pedoman pelaksanaan lapangan.

14. KEAHLIAN YANG DIPERLUKANTenaga Ahli yang ditugaskan oleh konsultan dalam pekerjaan ini harus mampu bekerja di dalam tugasnya masing-masing. Seluruh pekerjaan yang dilaksanakan berada di bawah tanggung jawab seorang Insinyur yang ditugaskan sebagai Team Leader, syarat yang harus dipenuhi masing-masing dijelaskan sebagai berikut :

A. PROFESIONAL STAF1. Team L e ader

Seorang sarjana Teknik Sipil atau Pengairan dengan pengalaman kerja minimal 5 (lima) tahun dalam pekerjaan perencanaan dan desain bangunan pengendaian banjir termasuk pengalaman sebagai Team Leader minimal 2 kali. Staf yang direkomendasi untuk memenuhi kedudukan ini harus bermotifasi tinggi, memiliki kemampuan memimpin dan dapat bekerja sama dengan pihak lain. Ia juga harus dapat memecahkan persoalan yang mungkin timbul dan harus memiliki sertifikasi Bidang Keahlian Pengairan.

2. A h li Bangu n an A ir Seorang sarjana Teknik Sipil/Pengairan dengan keahlian merencanakan bangunan keairan dengan pengalaman kerja minimal 4 (empat) tahun dalam bidang keahliannya dan harus memiliki sertifikasi Bidang Keahlian Pengairan.

3. A h li Hidrologi Seorang sarjana Teknik Sipil/Pengairan pengalaman 4 (empat) tahun dalam bidang pengumpulan dan pemrosesan data hidrologi/hidrometri.

4. A h li Geode s i Seorang Sarjana Teknik Geodesi dengan pengalaman sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun dalam mengkoordinir pekerjaan pengukuran topografi. Tenaga ahli ini bertanggung jawab dalam melaksanakan pengukuran

Page 17: Tor Dd Pengen Banjir s Gebron Kab Maybrat

File : Dok-KAK Perencanaan dan Program Page

topografi.

Page 18: Tor Dd Pengen Banjir s Gebron Kab Maybrat

File : Dok-KAK Perencanaan dan Program Page

5. A h li Mekanika T anah Seorang ahli Mekanika tanah / Geologi berpendidikan Sarjana Teknik Sipil atau S1 Geologi. Berpengalaman dibidangnya selama 4 (empat) tahun dengan diutamakan yang berpengalaman dibidang perhitungan mekanika tanah dan geoteknik untuk pekerjaan perencanaan desain bangunan sumber daya air

6. A h li Sosi a l E konomi Lulusan Sarjana (S1) Jurusan Sosial Ekonomi atau Sosial Ekonomi Pertanian dengan pengalaman kerja minimal 4 (empat) tahun untuk pekerjaan pengairan khususnya pekerjaan perencanaan pengendalian banjir.

7. A h li C o st E s timasi Seorang ahli cost estimate berpendidikan minimal S1 Teknik Sipil dan berpengalaman di bidangnya selama 3 (tiga) tahun khususnya dalam melaksanakan pekerjaan perhitungan biaya konstruksi dibidang sumber daya air.

B. SUB PROFESIONAL STAF1. A ssi s ten A hli Bangunan A ir

Sarjana teknik sipil / pengairan atau yang sederajat dengan pengalaman professional sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun dibidang penyusunan atau perencanaan Sumber Daya Air / Pengairan. Tugasnya membantu Ahli Bangunan Air dalam perencanaan bangunan air dan bangunan pelengkap lainnya.

2. Sur v e y or Staf Konsultan lulusan SMK / STM Sipil (memiliki sertifikat bidang pemetaan pengukuran) dengan pengalaman kerja 5 (lima) tahun dalam pelaksanaan pengukuran, D3 Teknik Geodesi atau teknik sipil dengan pengalaman kerja sedikitnya 3 (tiga) tahun dalam pelaksanaan pengukuran.

3. Draf t man Staf Konsultan lulusan D3 teknik sipil, dengan pengalaman kerja sedikitnya 3 (tiga) tahun atau SMK / STM Sipil dengan pengalaman kerja sedikitnya 5 (lima) dalam membuat gambar-gambar teknik dengan komputer terutama yang berhubungan dengan pekerjaan bangunan air dan menguasai program AutoCad.

C. TENAGA PENDUKUNG1. Administrasi2. Office Boy3. Tenaga Lokal Hidrologi4. Tenaga Lokal Topogarfi5. Tenaga Lokal Mekanika Tanah

Page 19: Tor Dd Pengen Banjir s Gebron Kab Maybrat

File : Dok-KAK Perencanaan dan Program Page

15. PELAPORAN/KELUARAN

Setiap laporan harus disusun dalam bahasa Indonesia yang baku, dan dibuat pada kertas HVS dalam ukuran A4, dan untuk Gambar rencana dibuat dalam ukuran A1 dan A3. Laporan asli dan menampilkan gambar berwarna (tidak menyertakan gambar, peta atau tabel yang di foto copy). Untuk mengevaluasi kemajuan pekerjaan, maka konsultan harus menyerahkan laporan-laporan sebagai berikut :

A. Rencana Mutu KontrakBerisi tentang rencana kerja, peralatan, personil, daftar simak dan jadwal pelaksanaan, data-data konsultan serta hal-hal lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan ini yang jumlahnya 5 (lima) ganda/copy dan diserahkan paling lambat 15 hari setelah Konsultan menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

B. Laporan PendahuluanSetelah melakukan orientasi dan observasi lapangan serta mempelajari dengan seksama Kerangka Acuan Kerja (TOR) maka pihak Konsultan menyusun Laporan Pendahuluan yang berisi : Jadwal dan rencana kegiatan yang mencakup keseluruhan

masa pelaksanaanmaupun tiap jenis kegiatan yang akan dilaksanakan,

Pendekatan teknis dan metode pelaksanaan pekerjaan,

Jadwal penugasan personil dan peralatan, termasuk jugarencana pelaksanaan

mobilisasi dan demobilisasi, Lampiran formulir yang akan digunakan untuk survey lapangan

seperti formulirpengukuran topografi, dll.

Kesimpulan umum yang mempengaruhi lingkup pekerjaan,

Laporan ini harus diserahkan pada pihak direksi pekerjaan paling lambat 1 (satu) bulan setelah keluarnya SPMK. Laporan ini dibuat dan diserah sebanyak 10 (sepuluh) rangkap (5 draft dan 5 final setelah diperbaiki berdasarkan hasil diskusi).

C. Laporan BulananLaporan dibuat ssetiap bulannya masing-masing 5 (lima) rangkap, diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah pekerjaan dimulai, dan pada tiap akhir bulan berisi hasil pelaksanaan program kerja dengan metodanya, serta hambatan-hambatan yang muncul dan pemecahannya selama pelaksanaan pekerjaan serta merencanakan langkah-langkah kerja selanjutnya.

D. Laporan PertengahanYang dimaksud dengan Laporan Pertengahan (Interim Report) adalah laporan yang harus dibuat dan diserahkan oleh konsultan, setelah pelaksanaan kegiatan konsultan melampaui masa pertengahan jasa pelayanannya.

Page 20: Tor Dd Pengen Banjir s Gebron Kab Maybrat

File : Dok-KAK Perencanaan dan Program Page

Laporan Pertengahan ini dibuat pada saat diperkirakan bahwa konsultan telah mampu menyelesaikan pembuatan desain awal, yaitu setelah pengumpulan

Page 21: Tor Dd Pengen Banjir s Gebron Kab Maybrat

File : Dok-KAK Perencanaan dan Program Page

data selesai dan yang disusul kegiatan analisa dan perhitungan untuk desain awal telah selesai. Susunan isi Laporan Pertengahan ini antara lain :a. Progres pekerjaan apa saja yang telah diselesaikan dan bagian

program apa yang mestinya selesai tetapi ternyata belum selesai atau sebaliknya, kegiatan apa yang semestinya belum dilakukan tetapi telah didahulukan.

b. Penjelasan hasil dari desain awal yang telah dicapai, perlu ada rincian bagian-bagian yang mana yang telah diselesaikan dan mana yang belum tercapai.

c. Uraian kendala dan penyelesaiannya apabila selama pelaksanaan kegiatan mungkin banyak kendala yang dihadapi oleh konsultan, juga kendala yang tidak dapat diselesaikan oleh konsultan tetapi perlu bantuandari pihak lain.

d. Program kerja untuk waktu yang akan datang perlu disampaikan dengan jelas, termasuk rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk mengantisipasi bilamana dijumpai kendala atau kesulitan atau gangguan.

e. Demikian juga saran-saran untuk perbaikan pelaksanaan kegiatan pembuatan desain harus dikemukakan, bilamana perlu dimintakan persetujuan.

Selanjutnya Laporan Pertengahan ini dibahas dan didiskusikan dalam pertemuan pengendalian dengan pihak direksi pekerjaan untuk mendapatkan koreksi, saran perbaikan, petunjuk-petunjuk untuk meningkatkan mutu pembuatan desain pada akhir pertemuan harus tercapai kesepakatan. Kesepakatan ini diwujudkan dalam bentuk Berita Acara Pertemuan yang harus ditandatangani oleh penanggungjawab masing-masing dan berita acara ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kontrak.

Semua proses pembahasan dalam pertemuan ini harus dicatat dan didokumentasikan secara tertib dan teratur dalam notulen pertemuan. Hasil pertemuan ini harus didistribusikan kepada unit-unit kerja terkait untuk diketahui dan untuk ditindaklanjuti.Penyerahan Laporan Pertengahan ini harus diusahakan tepat sesuai dengan jadwal yang telah disepakati bersama, bilamana diperkirakan akan terjadi keterlambatan konsultan harus memberitahukan kepada pihak direksi pekerjaan disertai alasan yang menyebabkan penyelesaiannya terlambat.Draft Laporan Pertengahan harus disampaikan paling lambat akhir bulan ketiga, diserahkan sebanyak 10 (sepuluh) rangkap dan setelah diperbaiki berdasarkan hasil diskusi diserahkan sebanyak 10 (sepuluh) rangkap.

E. Konsep Laporan AkhirKonsep Laporan Akhir ini dibuat setelah seluruh rangkaian pekerjaan lapangan dan studio telah dilakukan.Konsep Laporan akhir ini harus dipresentasikan didepan Direksi dan instansi terkait. Laporan ini dibuat dan diserahkan sebanyak 10 (sepuluh) rangkap.

Konsep Laporan Akhir ini terdiri dari dokumen-dokumen berikut:

Laporan Utama

Page 22: Tor Dd Pengen Banjir s Gebron Kab Maybrat

File : Dok-KAK Perencanaan dan Program Page

Secara garis besar Laporan Utama ini berisi:- Rangkuman data

dasar- Penentuan masalah

definitif- Kegiatan pengolahan dan analisis

data

Page 23: Tor Dd Pengen Banjir s Gebron Kab Maybrat

File : Dok-KAK Perencanaan dan Program Page

- Pengembangan alternatif penanganan berikut pemilihan alternatif serta kegiatan-kegiatan simulasi numerik yang dilaksanakan.

- Gambar layout rencana penanganan

F. Laporan AkhirLaporan ini merangkum semua hasil pekerjaan secara keseluruhan, yang telah dilengkapi dengan tanggapan masukan dan perbaikan-perbaikan yang telah disepakati bersama. Laporan Final harus disampaikan pada saat berakhirnya Pekerjaan. Secara umum laporan ini berisi rangkaian seluruh kegiatan survey dan perencanaan yang telah dilaksanakan meliputi detail desain bangunan yang diusulkan beserta metode dan hasil-hasil perhitungannya, ditambah dengan beberapa masukan, saran atau kritik serta rekomendasi-rekomendasi yang diusulkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini. Dalam laporan ini disampaikan pula tabel dan gambar rencana yang dapat membantu interprestasi hasil perencanaan detail desain. Laporan ini disampaikan pada tahap akhir pekerjaan sebanyak 10 (sepuluh) rangkap.

G. Laporan Eksekutif SummaryLaporan ini berupa ringkasan dari Laporan Akhir. Jumlah laporan yang harus diserahkan kepada Direksi Pekerjaan adalah 10 (sepuluh) rangkap, 1 (satu) rangkap asli dan 9 (sembilan) rangkap foto copy.

H. Laporan PenunjangLaporan Penunjang, meliputi :1. Buku Ukur ( rangkap

2)2. Laporan Pengukuran Topografi dan Deskripsi BM (rangkap

5)3. Laporan Hidrologi dan Hidrometri (rangkap

5)4. Laporan Geologi dan Mekanika Tanah (rangkap

5)5. Laporan Nota Desain (rangkap

5)6. Laporan Sosial Ekonomi (rangkap

5)7. Laporan Volume Pekerjaan dan Estimasi Biaya (rangkap

5)8. Spesifikasi Pekerjaan (rangkap

5)9. Pedoman OP (rangkap

5)10. Gambar

PerencanaanSemua hasil pengukuran topografi dan perencanaan teknis di sajikan dalam bentuk Gambar Perencanaan yang terdiri dari :a. Gambar Rekalkir ukuran A1 sebanyak 1 (satu) rangkap.b. Gambar Blue Print ukuran A1 sebanyak 3 (tiga) set.c. Gambar ukuran A3 sebanyak 5 (lima) set.d. Back up CD

Page 24: Tor Dd Pengen Banjir s Gebron Kab Maybrat

File : Dok-KAK Perencanaan dan Program Page

- Laporan Penunjang : 2 (dua) buah- Laporan Akhir : 2 (dua) buah

- Gambar Perencanaan : 2 (dua) buah

I. Dokumentasi Foto LapanganMerupakan album foto yang memuat gambaran umum wilayah pekerjaan dan permasalahannya, dokumentasi pelaksanaan pekerjaan survey lapangan, serta hasil orientasi lapangan. Dokumentasi foto lapangan diserahkan dalam 3 (tiga) album beserta 1 (satu) set negatifnya atau 1 set soft copynya.

Page 25: Tor Dd Pengen Banjir s Gebron Kab Maybrat

Pa

16. PELAKSANAAN DISKUSI DAN ASISTENSI

Diskusi dan pembahasan dilakukan dengan melibatkan pihak proyek, direksi pekerjaan, konsultan dan instansi terkait baik ditingkat kabupaten maupun provinsi. Sesuai dengan tahap dan sasaran pembahasan yang hendak dicapai dan dilakukan sebanyak 3 kali, jenis kegiatan yang akan dilaksanakan terdiri dari :

Diskusi pembahasan laporan pendahuluan Diskusi pembahasan laporan pertengahan Diskusi pembahasan konsep (draft) laporan akhir

Disamping itu, untuk mencapai hasil terbaik pihak konsultan harus mendiskusikan hasil pekerjaan kepada direksi pekerjaan, yang terdiri dari :1. Data dan Gambar Topografi yang meliputi situasi

sungai.2. Outline setiap laporan harus disampaikan kepada Proyek/Direksi untuk

mendapat persetujuan.3. Hasil pengolahan data dan penyusunan laporan harus diasistensikan dengan

Direksi/Supervisi yang ditunjuk.

Manokwari, 29 April 2015PPK Perencanaan dan Program

Satker Balai Wilayah Sungai Papua Barat

kR u d y, ST.NIP. 19770518 2009111 001

File: Dok-KAK Perencanaan dan Program 2015'------ -

ge

Page 26: Tor Dd Pengen Banjir s Gebron Kab Maybrat

16