topik 8 aspek hukum

21
TOPIK 8 ASPEK HUKUM DALAM ISLAM Fadhiil Muammar Rohanura Rahmad Efendi TSI 2012

Upload: rahmad-efendi

Post on 30-Sep-2015

239 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Apek Hukum Islam

TRANSCRIPT

TOPIK 8 ASPEK HUKUM

TOPIK 8 ASPEK HUKUM DALAM ISLAMFadhiil Muammar RohanuraRahmad EfendiTSI 2012

1On the FocusPengertian Syariah dan FiqhSumber-sumber Hukum Islam : Alquran, Al-Sunnah, dan IjtihadMadzhab-madzhab Hukum dalam IslamHukum Islam dan Masalah Kontemporer

ISLAMIC STUDIESA. Pengertian Syariah dan FiqhSyariah berasal dari kata al- syariah yang berarti The path of the water jalan ke sumber air atau jalan yang harus diikuti, yakni jalan ke arah sumber pokok bagi kehidupan (Al-Fairuzabadiy, 1995: 659).Secara terminologis, syariah didefinisikan sebagai aturan-aturan yang ditetapkan oleh Allah agar digunakan oleh manusia dalam hubungannya dengan Tuhannya, dengan saudaranya sesama Muslim, dengan saudaranya sesama manusia, dengan alam, dan dalam kaitannya dengan kehidupannya (Syaltut, 1966: 12).Dari dua definisi syariah di atas dapat dipahami bahwa syariah adalah aturan-aturan Allah dan Rasulullah yang mengatur manusia dalam berhubungan dengan Tuhannya maupun dengan sesamanya.

ISLAMIC STUDIESKata fikih berasal dari kata al-fiqh yang berarti pemahaman atau pengetahuan tentang sesuatu dan mengerti secara mendalam. (Al-Fairuzabadiy, 1995: 1126). Secara terminologis fikih didefinisikan sebagai ilmu tentang hukum-hukum syara yang bersifat amaliyah (praktis) yang digali dari dalil-dalil terperinci (Khallaf, 1978: 11; Zahrah, 1958: 6).Kesimpulan pengertian bahwa fikih merupakan suatu ilmu yang membahas hukum-hukum syara terutama yang bersifat amaliyah dengan mendasarkan pada dalil-dalil terperinci dari Alquran dan hadis.

ISLAMIC STUDIESPerbedaan Syariah dan Fiqh

ISLAMIC STUDIESB. Sumber-sumber Hukum IslamAl-QuranSecara harfiah kata Alquran berasal dari bahasa Arab al-qur`an yang berarti pembacaan atau bacaan (Munawwir, 1984: 1185). Sedang menurut istilah, Alquran adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. Melalui Malaikat Jibril dengan menggunakan bahasa Arab sebagai hujjah (bukti) atas kerasulan Nabi Muhammad dan sebagai pedoman hidup bagi manusia serta sebagai media dalam mendekatkan diri kepada Allah dengan membacanya (Khallaf, 1978:23).Hukum-hukum Al-Quran yang berhubungan dengan masalah tingkah laku dan perbuatan manusia dewasa (mukallaf) yaitu ahkam syariyah amaliyah yang lazim juga disebut sebagai ahkam syariyah amaliyah tafshiliyah

ISLAMIC STUDIESAspek Hukum Al-QuranHukum-hukum Al-Quran yang berhubungan dengan masalah akidah/keimanan Hukum-hukum Al-Quran yang berhubungan dengan masalah akhlak/etika/mooral Hukum-hukum Al-Quran yang berhubungan dengan masalah tingkah laku dan perbuatan manusia dewasa (mukallaf) Hukum-hukum Al-Quran yang berhubungan dengan semua ciptaan Allah/alam semesta /Hukum-hukum Al-Quran yang berhubungan dengan sejarah/hal-hal kemasyarakatan /

Ayat Al quran mengenai hukum amaliyah berjumlah 368 ayat, hanya 3% saja dari seluruh ayat-ayat Al quran.Ayat-ayat Al quran ada yang muhkamat dan ada pula yang mutasyabihat. ayat muhkam adalah ayat yang memuat ketentuan-ketentuan yang sudah jelas maknanya, ayat mutasyabih adalah ayat perumpamaan sehingga hanya dapat dipahami oleh orang yang mempunyai pengetahuan yang luas dan mendalam tentang Al quran

ISLAMIC STUDIESPembagian Hukum Muamalah dalam Al-QuranHukum keluarga (ahkam al-akhwal al-syakhshiyah) jumlah ayatnya kurang lebih 70 ayat. (contoh: QS. Al-Baqarah:228; QS. Ar-Rum:21; QS. Al-isra:23-24; QS. An-Nisa:19)

Hukum perdata (al-ahkam al-madaniyah) jumlah ayatnya kurang lebih 70 ayat (contoh: QS. Al-Baqarah:280; QS. An-Nisa: 29; QS. Al-Baqarah: 282; QS. Al-Baqarah:283: QS. Al-Maidah: 1; QS. Al-Isra: 34; QS. An-Nisa:29; QS. Al-Baqarah: 275; QS. Al-Baqarah: 279)

Hukum pidana (al-ahkam al-jinaiyah) jumlah ayatnya kurang lebih 30 ayat (contoh: QS. Al-Baqarah:174; QS. Al-Baqarah: 179; QS. Al-Baqarah:194: QS. Al-Araf: 199; QS. An-Nisa:58; QS. An-Nisa:59; QS. Al-Baqarah: 286; QS. Al-Anam: 164; QS. An-Najm: 29,40; QS. At-Thalaq:7; QS. Al-Baqarah:181; QS. Al-Maidah:8; QS. Al-Furqan:72)

Hukum acara perdatadan pidana (al-ahkam al-murafaat) jumlah ayatnya kurang lebih 17 ayat

Hukum tata negara dan perundang-undangan (al-ahkam al-dusturiyah) jumlah ayatnya kurang lebih 10 ayat (contoh: QS. Asy-Sura: 38; QS. An-Nisa: 59; QS. Ali-Imran:159; QS. Al-Hadid:25; QS. An-Nahl:90; QS. An-Nisa:58)

Hukum internasional/antar bangsa (al-ahkam al-dauliyah) jumlah ayatnya kurang lebih 35 ayat (contoh: QS. Al-Baqarah:216; QS. Al-Mumtahinah:8&9; QS. Al-Anfal:60; QS. Al-Isra:70; QS. Al-Hujarat:13; QS. Al-Baqarah:194; QS. An-Nahl:91)

Hukum ekonomi dan keuangan (al-ahkam al-iqtishadiyah wa al-maliyah) jumlah ayatnya kurang lebih 10 ayat (contoh: QS. Al-Anfal:41; QS. Al-Baqarah: 177; QS. At-Taubah: 103; QS. Al-Baqarah:284; QS. Al-Baqarah:107; QS. An-Nahl:53; QS. Al-Isra:29; QS. Hud:116; QS. Al-Isra:16; QS. Al-Qashash:77; QS. Al-Jumah:10; QS. An-Nisa:5)

ISLAMIC STUDIESAl-SunnahSecara etimologis, kata sunnah berasal dari kata berbahasa Arab al-sunnah yang berarti cara, adat istiadat (kebiasaan), dan perjalanan hidup (sirah) Secara Terminologis, Menurut ahli hadis, Sunnah berarti sesuatu yang berasal dari Nabi Saw. yang berupa perkataan, perbuatan, penetapan, sifat, dan perjalanan hidup beliau baik pada waktu sebelum diutus menjadi Nabi maupun sesudahnya (al-Khathib, 1989: 19).

ISLAMIC STUDIESSesuai dengan definisinya, bentuk Sunnah ada tiga macam, yaituBerbentuk sabda Nabi (sunnah qauliyyah)Berbentuk perilaku Nabi (sunnah filiyyah) Berbentuk penetapan Nabi atas perilaku sahabat (sunnah taqririyyah).

Dari segi derajatnya, Sunnah ada yang shauhih, hasan, dan dlaif, bahkan ada yang maudlu (Sunnah palsu). Sedang dilihat dari segi jumlah penyampainya, Sunnah ada yang mutawtir, masyhur, dan ahad.Fungsi Sunnah sebagai bayan1) menetapkan dan menegaskan hukum-hukum yang ada dalam Alquran2) memberikan penjelasan arti yang masih samar dalam Alquran 3) menetapkan suatu hukum yang belum ditetapkan oleh Alquran (tasyri)

ISLAMIC STUDIESIjtihadSecara etimologis, kata ijtihad berasal dari kata al-ijtihad yang berarti penumpahan segala upaya dan kemampuan atau berusaha dengan sungguh-sungguh (Munawwir, 1984: 234). Secara terminologis, ijtihad berarti mencurahkan kesanggupan dalam mengeluarkan hukum syara yang bersifat amaliyyah dari dalil-dalilnya yang terperinci baik dalam Alquran maupun Sunnah (Khallaf, 1978: 216; Zahrah, 1958: 379).Ijtihad adalah the principle of movement

ISLAMIC STUDIESCara atau metode berijtihadQiyasat-taswiyah (menyamakan), at-taqdir (mengukur) reasoning by analogy Menetapkan suatu hukum suatu kejadikan atau peristiwa yang belum ada kedudukan hukumnya dengan suatu kejadian atau peristiwa yang ada kedudukan/ketentuan hukumnya dari nash al-Quran dan Hadits, karena adaanya segi-segi persamaan antara keduanya yang disebut illat.

Ijmaal-ittifaq kesepakatan (antara kelompok)al-azm wa at-tashmim (antara kelompok atau individu) ijtihad CollectiveKesepakatan mujtahid umat Islam tentang hukum syara dari suatu peristiwa yang terjadi setelah Rasulullah Saw meninggal dunia..

ISLAMIC STUDIESCara atau metode berijtihadIstihsan Secara harfiah : menjadikan sesuatu baikIstilah : Meninggalkan ketentuan hukum yang umum berlaku mengenai suatu kasus dengan mengambil ketentuan hukum lain karena adanya alasan hukum untuk melakukan hal demikian.

Mashlahah Mursalah (utility)al mashlahah adalah sesuatu yang dapat membawa kebaikan dan menolak kemudlaratan, sementara al mafsadah adalah sesuatu yang dapat membawa kebinasaan atau kemudlaratan. Mursalah adalah netral. Jadi arti dari Mashlahah mursalah adalah segala kepentingan yang bermanfaat dan baik, namun tidak ada nash dari al Quran dan Sunnah yang mendukung secara langsung ataupun melarangnya.

ISLAMIC STUDIESC. Madzhab-madzhab Hukum dalam IslamPengertian Madzhab Menurut pengertian bahasa, madzhab berasal dari bahasa Arab yang berarti pergi atau berpendapat. Sedangkan menurut istilah, madzhab adalah pemikiran, aliran, metode, atau pendapat ahli hukum Islam yang didasarkan pada al-Qur`an maupun al-hadits.Madzhab dalam Islam, Berdasarkan aliran dalam Islam yang ada saat ini, secara umum terdapat dua aliran besar yaitu Sunni dan Shiah. Empat aliran besar (madhab) yang tergolong dalam aliran sunni adalah Madhad Hanafi, Maliki, Hambali, dan Shafii. Sedangkan satu aliran yang terdapat dalam Shiah adalah Madhab Shiah itu sendiri.

ISLAMIC STUDIESMadzhab Hanafi dikembangkan oleh seorang ulama dan cendekiawan muslim yaitu Imam Abu Hanifa (80-150 H, atau 702-772M), dan muridnya yang terkenal Abu Yusuf dan Muhammad. Mereka menekankan pada penggunaan alasan-alasan dan shura atau diskusi kelompok daripada semata-mata mengikuti aturan atau tradisi yang telah ada secara turun temurun. Madhab ini paling banyak berkembang dan dikuti di India dan Timur Tengah, serta pernah menjadi mdhab resmi yang digunakan di Turki (dinasti ottoman).Madzhab Maliki mengikuti ajaran-ajaran yang dikembangkan oleh ulama dan cendekiawan muslim Imam Malik (lahir 95H atau 717M) yang menitikberatkan pada praktek-praktek yang diterapkan penduduk di Madinah sebagai suatu bentuk contoh kehidupan Islam yang paling otentik. Saat ini, ajaran-ajaran Imam Malik atau madhab Maliki paling banyak ditemui hampir di seluruh bagian wilayah muslim di benua Afrika.

ISLAMIC STUDIESMadzhab Hambali dikembangkan oleh ulama dan cendekiawan muslim yang bernama Imam Ahmad ibnu Hambali (lahir 164H atau 799M) yang menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi dan ketuhanan serta mengadopsi pandangan yang tegas terhadap hukum. Saat ini madhab Hambali secara dominan diterapkan di saudi Arabia.

Madzhab Shafii didirikan oleh seorang ulama dan cendekiawan bernama Imam As-Shafii (lahir 150H atau 772M) adalah merupakan murid dari Imam Malik dan pernah belajar dari beberapa tokoh cendekian muslim yang paling terkemuka pada saat itu. Imam As-Shafii terkenal karena ke-moderat-annya dan penilaiannya yang berimbang, dan walaupun Beliau menghormati tradisi, Imam As-Shafii mengevalusinya secara lebih kritis dibandingkan dengan Imam Malik. Para pengikut madhab Shafii secara dominan diikuti oleh umat muslim yang berada di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

ISLAMIC STUDIESMadhab Shiah yang dianut oleh sekitar 10% umat muslim saat ini, menurut sebagian cendekiawan lebih diakibatkan sebagai akibat dari pergesekan politik dalam dunia muslim terhadap pendapat bahwa pemimpin umat muslim harus selalu merupakan keturunan dari keluarga Ali, yaitu keponakan dari Rasulullah sekaligus suami dari puteri nabi Fatimah. Madhab yang masih memiliki sub-madhab (katakanlah seperti itu) seperti Ithnaashaaris dan Ismailis saat ini ditemui secara dominan di negara Iran, serta memiliki pengikut yang juga mayoritas di Iraq, India, dan negara-negara kawasan teluk.

ISLAMIC STUDIESIslam a Comprehensive Way of LifeISLAMAQIDAHSYARIAHAKHLAQMUAMALAHSPECIAL RIGHTSIBADAHCRIMINAL LAWSPUBLIC RIGHTSCIVIL LAWSINTERIOR AFFAIRSEXTERIOR AFFAIRSINTERNATIONAL RELATIONADMINISTRATIVEECONOMYCONSTITUENCYFINANCELEASINGINSURANCEBANKINGMORTGAGEVENTURE CAP

ISLAMIC STUDIESD. Masalah Hukum dan Islam Kontemporer Hukum Islam di dunia selalu berkembang dari masa ke masa, tidak sama seperti pada zaman Nabi Muhammad. Berkembangnya hukum islam di dunia didasarkan dari pemikiran-pemikiran ulama, yang nantinya jadi pedoman bagi umat islam di dunia.Yang menjadi masalah-masalah dalam hukum islam saat ini, contohnya adalah bayi tabung, transplantasi organ, menikah beda agama, dan cloning.

ISLAMIC STUDIESContoh permasalahan Hukum IslamPenetapan awal Ramadhan dan awal Syawal jika bulan tidak dapat terlihat. Metode yang biasa digunakan adalah Metode Ruyah dan Hisab. Dalam hal ini terdapat perbedaan antara ulama fiqh dan Mutharif Ibnu al-Syakhr (w. 714 M). Ulama menyatakan jika cuaca mendung atau bulan tidak dapat dilhat maka hitungan bulan disempurnakan 30 hari, Sedangkan Mutharif Ibnu al-Syakhr mengatakan bahwa hal itu harus dikembalikan kepada hisab (perhitungan) perjalanan bulan dan matahari.

Status wali nikah dalam pernikahan. ini Imam Syafi'i dan Imam Malik mengatakan bahwa pernikahan tidak sah tanpa wali. Sedangkan imam Hanafi mengatakan sebaliknya, bahwa pernikahan seorang laki-laki dan perempuan yang dilakukan tanpa wali tetap sah asal mereka kufu (sebanding). Sementara Imam Dawud membedakan antara wanita janda dengan gadis. Menurutnya, pernikahan bagi wanita janda tidak memerlukan wali sedangkan bagi seorang gadis memerlukan wali.

ISLAMIC STUDIESReferensiAlim, Muhammad. 2006. Pendidikan Agama Islam. Bandung: Remaja RosdakaryaAl-Fairuzabadiy, Muhammad Ibn Yaqub. (1995). Al-Qamus al-Muhith. Beirut: Daral-Fikr, Cet. I.Munawwir, Ahmad Warson. (1984). Al-Munawwir: Kamus Arab Indonesia. Yogyakarta: PP. Al-Munawwir Krapyak.Syaltut, Mahmud. (1966). Al-Islam Aqidah wa Syariah. Kairo: Dar al-Qalam. Cet. III.Zahrah, Muhammad Abu. (1958). Ushul al-Fiqh. Kairo: Dar al-Fikr al-Arabiy.Zein, Satria Effendi M. 2004. Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer. Jakarta: Kencana Prenada Madia Group

ISLAMIC STUDIES