topik 3 - konsep dasarrab

28
TOPIK 3 Konsep Dasar Perhitungan RAB MATA KULIAH ESTIMASI BIAYA PS MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI JURUSAN TEKNIK SIPIL PNB

Upload: dendi-krisyandana

Post on 15-Sep-2015

32 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

rab

TRANSCRIPT

Slide 1

TOPIK 3Konsep Dasar Perhitungan RABMATA KULIAHESTIMASI BIAYAPS MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI JURUSAN TEKNIK SIPIL PNBSUB TOPIKPengertian RABTujuan EstimasiAspek dalam penyusunan RABElemen Biaya dalam penyusunan RABRangkumanDaftar Pustaka

TUJUAN

Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami pengertian dari RABMahasiswa dapat mengetehui elemen-elemen biaya dalam penyusunan RAB Proyek adalah satu kegiatan yang dapat diidentifikasikan, yang mengubah sumber daya (input) untuk mendapatkan suatu manfaat (output) yang dilaksanakan dalam suatu unit kegiatan tertentu, mempunyai waktu mulai dan selesai yang tertentu (umur). Tahapan dalam Proyek : Ide, Studi kelayakan, Perencanaan, Pelaksanaan dan Operasional & pemeliharaan

PENGERTIAN DASARMenurut John. W. Niron (1992), dalam bukunya Rencana Anggaran Biaya Bangunan, Rencana Anggaran Biaya ( RAB) mempunyai pengertian sebagai berikut :Rencana : Himpunan rencana termasuk detail penjelasan dan tata cara pelaksanaan pembuatan sebuah bangunan, terdiri dari bestek dan gambar bestek.Anggaran : perhitungan biaya berdasarkan gambar bestek (gambar rencana) pada suatu bangunanBiaya : Besarnya pengeluaran yang ada hubungannya dengan borongan yang tercantum dalam persyaratan yang ada.

RAB/Estimasi Biaya merupakan perkiraan/ perhitungan biaya-biaya yang diperlukan untuk tiap pekerjaan dalam suatu proyek konstruksi, sehingga diperoleh biaya total yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek tersebut

RAB adalah besarnya estimasi seluruh biaya yang diperlukan untuk merealisasikan pembangunan suatu konstruksi, sehingga siap untuk dimanfaatkan sesuai dengan fungsi yang telah direncanakan.Menurut Pratt (1995) Fungsi dari estimasi biaya dalam industri konstruksi adalah :Untuk melihat apakah perkiraan biaya konstruksi dapat terpenuhi dengan biaya yang adaUntuk mengatur aliran dana ketika pelaksanaan konstruksi sedang berjalanUntuk kompentesi pada saat proses penawaran atau pelelanganTujuan Estimasiuntuk membuat perkiraan biaya yang teliti dari berbagai komponen sumber dan aktivitas yang diperlukan untuk pelaksanaan pembangunan fisik sebuah konstruksi di suatu lokasi tertentu dan dalam waktu yang tertentu pula.

Apabila estimasi biaya yang dilakukan ini teliti, lengkap dan tepat, maka hasil yang diperoleh akan memberikan gambaran yang akurat mengenai biaya pelaksanaan pembangunan secara keseluruhan.

Anggaran biaya pada bangunan yang sama akan berbeda-beda di masing-masing daerah, hal ini disebabkan perbedaan harga satuan bahan dan upah tenaga kerja.Dua aspek dalam penyusunan RABTEKNIS Faktor teknis antara lain berupa ketentuan-ketentuan dan persyaratan yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan pembangunan serta gambar-gambar kontruksi bangunan.

NON TEKNIS/EKONOMISMeliputi harga bahan, biaya alat, serta upah pekerja yang berlaku menurut keadaan setempat.Disamping aspek teknis dan ekonomis tersebut, PP yang ada hubungannya dengan penyeleggaraan suatu bangunan khususnya bangunan-bangunan Negara, juga harus diperhatikan dan dijadikan dasar dalam penyusunan rencana anggaran biaya bangunan.Spt : UMR, K3ELEMEN-ELEMEN BIAYA Sebelum mulai menyusun estimasi anggaran biaya bangunan, hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat daftar dari semua elemen biaya yang akan diperlukan untuk merealisasi bangunan yang telah direncanakan.Untuk pekerjaan pembangunan konstruksi, pada umumnya elemen-elemen biaya yang harus diperhitungkan meliputi :Biaya langsungBiaya tak langsungBiaya Langsung (Direct Cost)Biaya langsung Biaya-biaya yang langsung berhubungan dengan pekerjaan pembangunan, dan Besarnya hampir selalu berbanding lurus dengan volume pekerjaan tersebut. Artinya semakin besar volume pekerjaannya, semakin besar pula biaya langsung, atau sebaliknya.Biaya langsung terdiri dari :Biaya Bahan/materialBiaya Upah buruh /man powerBiaya peralatan / EquipmentBiaya Bahan :Harga dasar, * terbaik * RKSBiaya transportasi,Resiko kerusakan selama pengangkutan/ pengaturan lapangan.Bahan sisa/yang terbuang (waste)Cara pembayaran

Biaya Upah :Gaji (upah dasar)Upah buruh dibedakan : upah harian, borongan perunit, borong keseluruhanPerhatikan kemampuan & produktivitas kerjaTransport/penginapan jika mendatangkan dari luarUU perburuhan yang berlaku

Biaya peralatanBiaya kepemilikan (termasuk didalamnya nilai penyusutan dan biaya pemeliharaan) atau biaya sewa alat, dan biaya operasionalnya (termasuk di dalamnya gaji operator, dan bahan bakar).Biaya tidak Langsung (indirect cost)Menurut Soedrajat Sastratmadja (1994), biaya tidak langsung biasanya dibagi dua bagian, yaitu : 1. Biaya tidak langsung umum dan 2. Biaya tidak langsung proyek. Biaya tidak langsung biasanya tidak dapat segera dimasukkan ke suatu jenis pekerjaan dalam proyek itu misalnya : sewa kantor, peralatan kantor dan alat tulis menulis, air, listrik, telepon, asuransi, pajak, bunga uang, biaya-biaya notaris, biaya perjalanan, dan pembelian berbagai macam-macam barang kecil.

Biaya tidak langsung proyek ialah biaya yang dapat dibebankan kepada proyek tetapi tidak dapat dibebankan kepada biaya bahan-bahan, upah buruh, atau biaya alat-alat seperti misalnya : asuransi, telepon yang dipasang diproyek, pembelian tambahan dokumen kontrak pekerjaan, pengukuran (survey), surat-surat izin, honorarium arsitek dan insinyur, sebagian dari gaji pengawas proyek dan lain sebagainya.Biaya OverheadBiaya Over head adalah biaya tambahan yang harus dikeluarkan dalam pelaksanaan kegiatan atau pekerjaan namun tidak berhubungan langsung dengan biaya bahan, peralatan dan tenaga kerja.Contoh, ketika bagian logistik memesan semen dilakukan dengan menggunakan telepon genggam (HP). Biaya pulsa telepon tersebut tidak dapat ditambahkan pada harga semen yang dipesan.Contoh lain biaya operasional kantor proyek di lapangan (site office) seperti listrik, air, telepon, gaji tenaga administrasi, dst. tidak dapat dimasukkan ke biaya pekerjaan pondasi beton.

Jumlah biaya tidak langsung berkisar antara 12-30% ( Soedrajat S,Anggaran Biaya Pelaksanaan, 1994) dari jumlah harga bahan, upah buruh dan ongkos alat-alat atau antara 12-50% ( Soedrajat S, Anggaran Biaya Pelaksanaan) dari upah buruh tergantung dari jenis pekerjaan dan keadaan setempat.

Biaya tidak Langsung (indirect cost)Biaya umum (overhead)Overhead lapanganBiaya personil di lapanganFasilitas sementara di proyek : gudang, pagarBiaya pengukuranBiaya sosialisasiRapat-rapat lapangan (site meeting)Foto dan gambar jadiKontrol kualitas (Quality Control) Overhead KantorBiaya untuk menjalankan suatu usaha :Biaya operasional kantorPembelian barang habis pakaiGaji pegawai kantorIjin-ijin usahaPrakualifikasiReferensi BankKomunikasiSemakin banyak jumlah proyek yang ditangani dalam kurun waktu tertentu, maka semakin kecil biaya overhead kantor Biaya tak terduga (Contigencies)

Biaya tak terduga (contingency cost) adalah biaya tambahan yang dialokasikan untuk pekerjaan tambahan yang mungkin terjadi (meskipun belum pasti terjadi).Contoh: untuk pekerjaan pondasi beton diperlukan pemompaan lubang galian yang sebelumnya tidak diduga akan tergenang air hujan.Umumnya diperkirakan - 5 % dari biaya total

Termasuk biaya tak terdugaKesalahanPelaksana lupa memasukkan beberapa pos pekerjaanGambar yang kurang lengkapKetidakpastian yang subyektifPenolakan bahan oleh pengawasFluktuasi harga material dan upah buruhKetidakpastian yang obyektifKetidakpastian tentang perlu tidaknya suatu pekerjaan dilakukan/tidak, dimana ketidakpastian ditentukan oleh obyek diluar kemampuan manusiaMis: perlu tidaknya memasang sheet pile pada pembuatan pondasiKeuntungan (profit) atau Jasa Pelaksana (kontraktor)Keuntungan (profit) adalah jasa bagi kontraktor untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan kontrak.Biasanya keuntungan dinyatakan dengan prosentase dari jumlah biaya proyek dan besarnya tergantung besar kecilnya proyekDengan rincian :untuk proyek kecil bisa diambil 15%, proyek sedang 12,5% dan proyek raksasa sekitar 8%.Prosentase tersebut juga tergantung dari :besarnya resiko pekerjaan,kesukaran-kesukaran yang akan timbul dan tidak tampak dan cara pembayaran dari pemberi pekerjaanJasa PelaksanaBesarnya tergantung dari besar kecilnya proyek yang dikerjakanUntuk proyek swasta nilainya sesuai negosiasi dengan owner (5 10 %)Proyek pemerintah tidak boleh muncul

Pajak (tax),

Selain biaya langsung dan tidak langsung tersebut, yang juga seharusnya diperhitungkan adalah Pajak Pertambahan Nilai (PPn) yang besarnya adalah 10% dari harga borongan (jumlah nilai nominal dan jasa kontraktor), Pajak Penghasilan (PPh), dll.

RANGKUMAN RAB/Estimasi Biaya merupakan perkiraan/ perhitungan biaya-biaya yang diperlukan untuk tiap pekerjaan dalam suatu proyek konstruksi, sehingga diperoleh biaya total yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek tersebutDua aspek dalam penyusunan RAB : TeknisNon teknis/ekonomisElemen biaya dalam RAB :Biaya Langsung Biaya tak langsungBiaya tak terdugaKeuntungan/jasa PelaksanaanPajak

DAFTAR PUSTAKASoedrajat Sastraatmdja, 1984, ANALISA ANGGARAN BIAYA PELAKSANA, Nova, BandungBachtiar Ibrahim, 1993, RENCANA DAN ESTIMATE REAL OF COST, Bumi Aksara, Jakarta.J. A Mukomoko, 1987, DASAR PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYABANGUNAN METODE BOW, Gaya Media Pratama, Jakarta.W. Niron John, 1992, RENCANA ANGGARAN BIAYA BANGUNAN, Cetakan kesembilan, CV. Asona, Jakarta