toksikologi obat antidepresan

33
Gofarana Wilar

Upload: hazrati-ummi

Post on 18-Jul-2016

177 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

antidepresi

TRANSCRIPT

Page 1: Toksikologi Obat Antidepresan

Gofarana Wilar

Page 2: Toksikologi Obat Antidepresan

DEFINISI

Depresi mayor adalah gangguan mood (keadaan jiwa/suasana hati) berupa perasaan yang sedih atau kehilangan minat/kesenangan dalam semua aktifitas minimal selama dua minggu. Disertai dengan gejala yang berhubungan, seperti kehilangan berat badan, kesulitan berkonsentrasi, dll.

Depresi terjadi tanpa ada sejarah manik, campuran atau hipomanik

Page 3: Toksikologi Obat Antidepresan

ETIOLOGI

1.Faktor BiologiPerubahan aktifitas neurotransmitter monoamin di otak

(NE, Serotonin, Dopamin)GenetikaHormon

2.Faktor PsikososialKehilangan orang yang dicintaiTerisolasi dari pergaulan sosialPerubahan hidup yang besarKesulitan keuangan, dll

Etiologi penyakit depresi sangat kompleks dan belum

diketahui secara pasti. Beberapa faktor saling terkait

menyebabkan terjadinya depresi.

Page 4: Toksikologi Obat Antidepresan

PATOFISIOLOGI1. Berhubungan dengan Biogenik Amin

- Hipotesis Biogenik Amin- Teori Perubahan Post Sinaps pada Sensitivitas Reseptor- Hipotesis Dysregulation- Hipotesis 5-HT/NE- Peran Dopamin

2. GenetikaDiduga gen dominan yang berperan pada depresi terikat pada kromosom 11

3. HormonalPeningkatan sekresi kortisol

Page 5: Toksikologi Obat Antidepresan

PATOFISIOLOGI Hipotesis Biogenik Amin

Depresi dapat disebabkan oleh penurunan level otak terhadap neurotransmitter norepinefrin (NE), serotonin (5-HT) dan dopamin (DA)

Perubahan Post sinaps pada sensitivitas reseptorPerubahan sensitivitas reseptor NE atau 5-HT2 berhubungan dengan awal penyakit depresi

Hipotesis DysregulationTeori ini menekankan kegagalan regulasi homeostatik pada sistem neurotransmitter, bukan sekedar penurunan atau peningkatan aktivitas neurotransmitter.

Hipotesis 5-HT/NESistem serotonergik dan noradrenergik dibutuhkan sebagai antidepresi.

Peran DopaminPeningkatan DA pada inti accumbens dapat dihubungkan dengan mekanisme antidepresi

Page 6: Toksikologi Obat Antidepresan

SIMPTOMP 1. Simptomp emosional2. Simptomp fisik3. Simptomp intelektual /kognitif4. Simptomp psikomotorik

Page 7: Toksikologi Obat Antidepresan

SIMPTOMP EMOSIONAL Kehilangan ketertarikan dan kesenangan pada aktivitas yang biasa

dilakukan (hobby) atau pekerjaan

Perasaan sedih yang berlebihan

Pesimis

Ingin bunuh diri

Cemas (dialami oleh 90% pasien)

Rasa bersalah yang tidak realistis

Pasien merasa seperti dihukum dan melihat penyakit yang mereka derita seperti suatu hukuman

Simptomp psikotik, dapat mendengar suara (auditori halusinasi) yang mengatakan bahwa mereka orang yang buruk dan mereka seharusnya bunuh diri.

Page 8: Toksikologi Obat Antidepresan

SIMPTOMP FISIKRasa lelah yang tidak hilang dengan beristirahat

Nyeri, terutama nyeri kepala

Gangguan tidur

Gangguan selera makan (meningkat atau menurun)

Kehilangan ketertarikan seksual (penurunan libido)

Keluhan pada saluran pencernaan dan jantung (palpitasi/berdebar)

Page 9: Toksikologi Obat Antidepresan

SIMPTOMP INTELEKTUALPenurunan kemampuan untuk berkonsentrasi

atau berpikir agak lambat

Ingatan yang kurang untuk peristiwa yang baru terjadi

Bingung

Page 10: Toksikologi Obat Antidepresan

SIMPTOM PSIKOMOTORIKRetardasi psikomotor

Pergerakan fisik dan berbicara yang lamban

Psikomotor yang bergejolak Tidak diketahui maksud dari perbuatannya. Misalnya : meremas-remas tangan, melangkah tanpa tujuan, dll.

Page 11: Toksikologi Obat Antidepresan

1. Ditandai oleh satu atau lebih peristiwa depresi mayor, sesuai yang ditetapkan DSM-IV-TR (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder, 4th ed, Text Revision).

Meliputi : Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Status Mental

2. Investigasi kemungkinan penyakit, psikiatrik dan/atau obat yang bisa menginduksi terjadinya depresi.

Dilakukan dengan pemeriksaan laboratorium, antara lain :- Pemeriksaan darah rutin- Thyroid Function Test- Penetapan elektrolit darah

Page 12: Toksikologi Obat Antidepresan

KRITERIA DEPRESI(DSM-IV-TR)

A. Terdapat 5 atau lebih simptomp selama minimal 2 minggu, dan minimal harus terdapat simptomp no. 1 atau no. 2

1. Gangguan mood/perasaan hampir setiap hari2. Penurunan ketertarikan atau kegembiraan pada semua aktivitas

sehari-hari yang biasa dikerjakan hampir setiap hari3. Penurunan berat badan yang signifikan walaupun tidak diet atau

peningkatan berat badan (perubahan berat badan lebih dari 5% dalam sebulan), atau penurunan/peningkatan nafsu makan hampir setiap hari

4. Insomnia atau hiperinsomnia hampir setiap hari5. Psikomotor mengalami agitasi (bergejolak) atau retardasi

(perlambatan) hampir setiap hari6. Lelah atau kehilangan energi hampir setiap hari7. Perasaan tidak berharga atau perasaan bersalah yang berlebihan

hampir setiap hari8. Penurunan kemampuan untuk berpikir atau berkonsentrasi

hampir setiap hari9. Berpikir berulang-ulang terhadap kematian (tidak hanya takut

atas kematian), ide bunuh diri berulang-ulang tanpa rencana khusus

Page 13: Toksikologi Obat Antidepresan

KRITERIA DEPRESI(DSM-IV-TR)

B. Simptomp menyebabkan keadaan menderita atau keadaan yang buruk pada kehidupan sosial, pekerjaan atau fungsi penting lainnya.

Page 14: Toksikologi Obat Antidepresan

Faktor RisikoJenis kelamin (Wanita > Pria)

Genetika (Hubungan keluarga, first degree relatives)

Seseorang dengan penyakit, psikiatrik dan pengobatan tertentu

Kepribadian tertentu : perfeksionis, pemalu, sensitif, mudah khawatir.

Page 15: Toksikologi Obat Antidepresan
Page 16: Toksikologi Obat Antidepresan

PENANGANAN FARMAKOLOGI1. SSRI (Selective Serotonin Reuptake

Inhibitor)(fluoxetine, sertraline, fluvoxamine, paroxetine)

2. TCA (Tricyclic Antidepresants)- Tertiary Amines Tricyclics (amitriptyline, clomipramine, dll)- Secondary Amines Tricyclics (amoxapine, maprotiline, dll)

3. MAOI (Monoamine Oxidase Inhibitors)(phenelzine, tranylcipromin)

Page 17: Toksikologi Obat Antidepresan

PENANGANAN FARMAKOLOGI4. Golongan Lain

- Serotonin-Norepinefrin Reuptake Inhibitor (Venlafaxin)- Atypical Antidepressants (bupropion, nefazodone, dll)- Reversible MAOI (moclobemide)- Dopamine Reuptake Inhibitor (amineptine)- Selective Serotonin Reuptake Enhancer

(tianeptine-STABLON)

5. Ekstrak St John’s wort (Hypericum perforatum) Untuk depresi ringan dan sedang

Page 18: Toksikologi Obat Antidepresan

Mekanisme Kerja AntidepressanNo Golongan Mekanisme Kerja1 SSRI Menghambat reuptake 5-HT (high), dan

minimal efek antikolinergik2 TCA Menghambat reuptake 5-HT (low-high) dan NE

(low-moderate).Potensi dan selektivitas sangat bervariasi. Mempengaruhi sistem reseptor lain, yaitu : antikolinergik, neurologik dan sistem kardiovaskular.

3 MAOI Meningkatkan konsentrasi NE, 5-HT dan DA dalam sinaps neuronal melalui inhibisi enzim MAO. Penggunaan kronik dapat menyebabkan perubahan sensitivitas reseptor (downregulation reseptor β-adrenergik, α-adrenergik dan serotonergik)

Page 19: Toksikologi Obat Antidepresan
Page 20: Toksikologi Obat Antidepresan

Mekanisme Kerja Antidepressan Golongan LainNo Obat Mekanisme Kerja1 Venlafaxine Inhibitor kuat reuptake 5-HT dan NE. Inhibitor lemah

reuptake dopamine. Hampir tidak ada affinitas dengan reseptor muskarinik, histaminergik, dan α1-adrenergik

2 Maprotiline Inhibitor reuptake NE, efek inhibitor reuptake 5-HT kurang. Mengakibatkan seizure dibandingkan dengan imipramin dan amitriptyline

3 Amoxapine Inhibitor reuptake NE, efek inhibitor reuptake 5-HT kurang. Menghambat reseptor kolinergik. Menimbulkan efek antikolinergik. Efek sedasi lebih sedikit dibandingkan antidepressan lain.

4 Trazodone Memiliki efek rangkap pada saraf serotonergik, yaitu antagonis 5-HT2 dan inhibitor reuptake 5-HT. Dapat meningkatkan 5-HT1A mediated neurotransmission. Affinitas terhadap reseptor kolinergik dan histaminergik dapat diabaikan.

5 Nefazodone Memiliki efek rangkap pada saraf serotonergik, yaitu antagonis 5-HT2 dan inhibitor reuptake 5-HT. Dapat meningkatkan 5-HT1A mediated neurotransmission. Affinitas terhadap reseptor kolinergik dan histaminergik dapat diabaikan. Affinitas terhadap reseptor α1 adrenergik rendah.

Page 21: Toksikologi Obat Antidepresan

Mekanisme Kerja Antidepressan Golongan LainNo Obat Mekanisme Kerja6 Bupropion Menghambat reuptake DA dengan sangat baik. Efek

terhadap reuptake NE dan 5-HT kurang baik.7 Mirtazapine Meningkatkan aktivitas noradrenergik dan serotonergik

sentral melalui antagonis presinaps α2 adrenergik autoreseptor dan heteroreseptor

8 Tianeptine Mempercepat reuptake 5-HT, menekan aktivasi aksis HPA, menekan kadar CRF pada hipotalamus hingga 12%, kadar ACTH plasma hingga 43%, kortikosteroid hingga 16%.

Page 22: Toksikologi Obat Antidepresan

Kesalahan yang sering terjadi Kesalahan yang sering terjadi dalam pengobatandalam pengobatan

Tidak memantau hasil pengobatan, efek samping dan kepatuhan pengobatan

Dosis tidak cukupTerlalu cepat menghentikan pengobatanTidak memberi edukasi pada pasien dan

keluarga

Page 23: Toksikologi Obat Antidepresan

1. Interaksi dapat terjadi antara SSRI dengan obat yang dimetabolisme melalui sistem sitokrom P450. SSRI menghambat enzim sitokrom P450

2. Reaksi serius dan fatal dapat terjadi dengan pemberian SSRI bersamaan dengan MAOI. Oleh sebab itu pemberian kontraindikasi.

INTERAKSI OBAT DENGAN SSRI

3. Interval waktu 2 minggu direkomendasikan sebelum pemberian MAOI. Khusus fluoxetin, interval waktu 5 minggu sebelum pemberian MAOI.

4. Peningkatan konsentrasi plasma TCA ketika diberi bersamaan dengan fluoxetin, sertraline, paroxetin.

Page 24: Toksikologi Obat Antidepresan

INTERAKSI OBAT DENGAN TCA1. TCA dimetabolisme di hati melalui sistem sitokrom P450Oleh sebab itu TCA berinteraksi dengan obat yang mempengaruhi sistem enzim di hati

2. TCA berikatan dengan protein secara ekstensif. Dapat menyebabkan interaksi obat melalui displacement dari tempat ikatan protein

INTERAKSI OBAT DENGAN TCA

3. TCA dapat membalikkan efek hipotensi antihipertensi tertentu (seperti guanetidin, metildopa, dan klonidin) karena penghambatan uptake antihipertensi pada pra sinaps atau penurunan sensitifitas reseptor α2-adrenergik

4. Efek samping bertambah jika dberikan dengan obat dengan efek farmakologi yang mirip (seperti : antikolinergik, sedatif, atau obat hipotensi)

Page 25: Toksikologi Obat Antidepresan

INTERAKSI FARMAKOKINETIKA OBAT TCA

No Interaksi Obat Konsentrasi Plasma

Konsentrasi Plasma

1 Cimetidin √2 Diltiazem √3 Etanol √4 SSRIs √5 Haloperidol √6 Labetalol √7 Metilfenidat √8 Kontrasepsi oral √9 Fenotiazin √

10 Propoksifen √11 Quinidin √12 Verapamil √13 Barbiturat √14 Karbamazepin √15 Etanol (pemakaian

kronis)√

16 Fenitoin √

Page 26: Toksikologi Obat Antidepresan

INTERAKSI FARMAKODINAMIK OBAT TCANo Interaksi

ObatEfek

1 Alkohol Meningkatkan efek depresan SSP2 Amfetamin Meningkatkan efek amfetamin3 Androgen Delusions, hostility4 Agen

antikolinergikEfek antikolinergik yang berlebihan

5 Bepredil Meningkatkan efek antiaritmia6 Clonidine Menurunkan efikasi antihipertensi7 Disulfiram Acute organic brain syndrome8 Estrogenal Meningkatkan atau menurunkan respons

antidepresan ; meningkatkan toksisitas9 Guanadrel Menurunkan efikasi antihipertensi10 Insulin Menurunkan efek hipoglikemi11 Lithium Efek addisi menurunkan ambang kejang12 Methyldopa Menurunkan efikasi antihipertensi; takikardia;

stimulasi SSP

Page 27: Toksikologi Obat Antidepresan

Keracunan TCATCA menurunkan Ach Pusat.Terjadi disfungsi pernafasan dan gangguan

temperatur tubuh.Imipramin bekerja dengan menekan

asetilkolin dan merubah kadar dopamin, menimbulkan penurunan up-take serotonin.

Pemberian bersamaan dengan obat antikolinergik dapat menurunkan pengeluaran keringat.

Page 28: Toksikologi Obat Antidepresan

Efek TCA thd JantungTerjadi tachikardia, aritmia, gangguan

konduksi intraventikular.Mekanisme toksisitas : terjadi karena efek

antikolinergik pada hati dan penekanan pada miokardial. TCA dan antikolinergik lainnya memblok saraf vagus yang akan melepaskan asetilkolin yang akan mengurangi detak jantung.

Aritmia terjadi hingga terjadi penekanan pernafasan atau terjadi metabolic acidosis.

Page 29: Toksikologi Obat Antidepresan

Penanganan keracunan obat TCAMonitoring terhadap Jantung dan pernafasanPemberian Fisostigmin yang dapat

menghasilkan bradichardia dan asistolPemberian Fenitoin untuk penanganan

keracunan TCA yg menimbulkan aritmia jantung.

Pemberian dobutamin atau dopamin guna menghasilkan perbaikan pada hipotensi.

Untuk mengurangi efek hipertermia dapat dilakukan pengompresan dengan menggunakan air es.

Page 30: Toksikologi Obat Antidepresan

Interaksi Obat Dengan MAOIHipotensi postural meningkat dengan pemberian

antipsikotik, antidepressan heterosiklik, obat antihipertensi, dan pasien dengan CHF.

Hindari penggunaan bersamaan dengan buspiron, antidepressan heterosiklis, meperidin, obat simpatomimetik, SSRI, dan MAOI lainnya.

Diperlukan interval waktu 1-2 minggu untuk mengganti dari MAOI ke TCA, tapi jika sebaliknya, interval waktu tidak diperlukan.

Meskipun tidak sering, krisis hipertensi dapat terjadi dengan penggunaan bersamaan simpatomimetik amin atau konsumsi makanan dan minuman mengandung tiramin. Hindari makanan dan minuman tinggi tiramin.

Page 31: Toksikologi Obat Antidepresan

Interaksi Obat dengan Golongan Lain

Page 32: Toksikologi Obat Antidepresan

Monitoring konsentrasi plasma obat Monitoring efek samping Evaluasi pada perubahan kehidupan sosial

masyarakat dan pekerjaan Evaluasi tekanan darah secara berkala Pretreatment ECG sebelum pemberian TCA dan

evaluasi secara berkala (>40 tahun) Evaluasi keinginan untuk bunuh diri Evaluasi progress pengobatan dengan

psychometric rating instrument dan interview anggota keluarga atau teman

Evaluasi re-emergence efek samping setelah obat dihentikan

Page 33: Toksikologi Obat Antidepresan