toksikologi logam

Upload: souldon-affection

Post on 08-Oct-2015

103 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

logam berat

TRANSCRIPT

TUGAS TOKSIKOLOGI VETERINERTOKSIKOLOGI LOGAM

OLEH I Dewa Nyoman Alit Purnata1309005055A

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWANUNIVERSITAS UDAYANA2014

KATA PENGANTAR

Saya memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmatnya Saya selaku Penulis dapat menyelesaikan pembuatan paper Mata Kuliah Toksikologi veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana yang berjudul TOKSIKOLOGI LOGAM .

Paper ini disusun untuk melengkapi salah satu tugas Mata Kuliah Toksikologi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Selain itu, makalah ini diharapkan juga dapat bermanfaat untuk Penulis dan Pembaca, sehingga mampu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman yang lebih luas.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya Penuliasan makalah ini. Penulis sendiri menyadari tulisan ini masih sangat jauh dari sempurna. Sehingga sangat diharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun. Sekian dan Terima Kasih.

Denpasar, 1 Desember 2014Hormat saya,

Penulis

DAFTAR ISI

JUDUL HALAMANHALAMAN JUDUL iKATA PENGANTARiiDAFTAR ISI iiiDAFTAR GAMBAR ivBAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang 11.2 Rumusan Masalah 11.3 Tujuan ............................................................................................21.4 Manfaat .......................................................................................... 2BAB II TINJAUAN PUSTAKA2. 2.1 Definisi logam 32.2 Sumber Bahan Pencemaran Logam Berat 32.2.1 Sumber alam .............................................................32.2.2 Sumber Industri ..................................................................42.2.3 Sumber Transportasi .......................................................... 52.3 Jenis Logam Berat yang Berbaya di Lingkungan 52.3.1 Logam Timbal (Pb) ...............................................................52.3.2 Logam Merkuri (Hg) ............................................................. 82.3.3 Logam Kadmium (Cd) ..........................................................132.3.4 Logam Arsen (As) ................................................................15BAB III PENUTUP3. 2. 3. 4. 5. 5.1 Kesimpulan 185.2 Saran 18DAFTAR PUSTAKA19

DAFTAR GAMBAR

JUDUL HALAMANGambar 1 Logam Merkuri (Hg) 10Gambar 2 Kerusakan Sistem Saraf Oleh Logam Merkuri Bagi................. 11Gambar 3 Tangan Cacat Akibat Merkuri ................................................... 13

BAB IPENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Manusia bukan hanya menderita sakit karena menghirup udara yang tercemar saja, tetapi juga mengasup makanan yang tercemar logam berat. Sumbernya berasal dari sayuran dan buah-buahan yang ditanam di area tercemar atau mengkonsumsi daging dari ternak yang makan rumput yang sudah mengandung logam berat yang sangat berbahaya bagi kesehatan (Ali, 2012)Pencemaran logam berat sangat berbahaya bagi lingkungan. Banyak laporan yang memberikan fakta betapa berbahayanya pencemaran lingkungan terutama oleh logam berat pada kawasan perairan, baik akibat penggunaan airnya untuk konsumsi sehari-hari maupun ketika mengkonsumsi biota air tawar yang hidup di perairan tercemar tersebut. Logam berat sebagai salah satu komponen yang terdapat dalam limbah industri yang dapat menimbulkan masalah tersendiri karena tidak terdegradasi dalam lingkungan dan bersifat racun terhadap makhluk hidup. Logam logam berat yang berbahaya yang sering mencemari lingkungan antara lain timbal (Pb), merkuri (Hg), kadmium (Cd) arsenik (As), dan kromium (Cr). Dalam hal ini penulis menekankan bahayanya logam dan yang mempunyai kontribusi toksisitas. Sumber dari logam berat timbal, kadmium, dan merkuri dalam air, baik yang berupa larutan atau pun padatan sering ditemukan di balik batu, ditemukan dalam bentuk sulfida yang berasal dari limbah/buangan industri yang terkontaminasi, lindi dari secure landfill yang tidak terkendali, kegiatan pertambangan yang buruk, dan kebocoran pada kolam penampungan limbah (Bunce, 1994). Selebihnya penulis akan membahas lebih lengkap mengenai logam berat ini.

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut :1. Apa yang dimaksud dengan logam berat ?2. Apa saja sumber dari logam berat?3. Apa saja jenis dari logam berat ?4. Apa dampak dan pencemaran logam berat ? 1.3 Tujuan penulisan 1.3.1 Untuk mengetahui tentang logam berat. 1.3.2 Untuk mengetahui sumber logam berat.1.3.3 Untuk mengetahui bahaya yang ditimbulkan logam berat.1.3.4 Untuk mengetahui mencegah bahaya logam berat.1.3.5 Untuk melengkapi tugas paper matakuliah Toksikologi.

1.4 Manfaat 1.4.1 Untuk menambah wawasan tentang logam berat.1.4.2 Dapat mengetahui bahaya yang ditimbulkan logam berat.1.4.3 Dapat mencegah bahaya logam berat.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Definisi logam beratUnsur logam berat adalah unsur yang mempunyai densi tas lebih dari 5 gr/cm3 (Fardiaz, 1992). Hg mempunyai densitas 13,5 gr/cm3. Diantara semua unsur logam berat, Hg menduduki urutan pertama dalam hal sifat racunnya, dibandingkan dengan logam berat lainnya, kemudian diikuti oleh logam berat antara lain Cd, Ag, Ni, Pb, As, Cr, Sn, Zn (sudarmaji, et all, 2006) Logam berat merupakan termasuk komponen alami tanah. Elemen ini tidak dapat didegradasi maupun dihancurkan. Logam berat dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan, air minum, atau udara. Logam berat seperti tembaga, selenium, atau seng dibutuhkan tubuh manusia untuk membantu kinerja metabolisme tubuh. Akan tetapi, dapat berpotensi menjadi racun jika konsentrasi dalam tubuh berlebih. Logam berat menjadi berbahaya disebabkan sistem bioakumulasi, yaitu peningkatan konsentrasi unsur kimia didalam tubuh mahluk hidup.

2.2 Sumber bahan pencemaran logam berat sumber pencemaran dari timbal (pb) yaitu : sumber dari alam, industri, sumber dari transportasi.

2.2.1 Sumber AlamKadar Pb yang secara alami dapat ditemukan dalam bebatuan sekitar 13 mg/kg. Khusus Pb yang tercampur dengan batu fosfat dan terdapat didalam batu pasir ( sand stone) kadarnya lebih besar yaitu 100 mg/kg. Pb yang terdapat di tanah berkadar sekitar 5 - 25 mg/kg dan di air bawah tanah (ground water) berkisar antara 1- 60 g/liter. Secara alami Pb juga ditemukan di air permukaan. Kadar Pb pada air telaga dan air sungai adalah sebesar 1 -10 g/liter. Dalam air laut kadar Pb lebih rendah dari dalam air tawar. Laut Bermuda yang dikatakan terbebas dari pencemaran mengandung Pb sekitar 0,07 g/liter. Kandungan Pb dalam air danau dan sungai di USA berkisar antara 1-10 g/liter.Selain itu secara alami Pb juga ditemukan di udara yang kadarnya berkisar antara 0,0001 - 0,001 g/m3. Tumbuh-tumbuhan termasuk sayur-mayur dan padi-padian dapat mengandung Pb, penelitian yang dilakukan di USA kadarnya berkisar antara 0,1 -1,0 g/kg berat kering. Logam berat Pb yang berasal dari tambang dapat berubah menjadi PbS (golena), PbCO3 (cerusite) dan PbSO4 (anglesite) dan ternyata golena merupakan sumber utama Pb yang berasal dari tambang. Logam berat Pb yang berasal dari tambang tersebut bercampur dengan Zn (seng) dengan kontribusi 70%, kandungan Pb murni sekitar 20% dan sisanya 10% terdiri dari campuran seng dan tembaga.

2.2.2 Sumber Industri Industri yang perpotensi sebagai sumber pencemaran Pb adalah semua industri yang memakai Pb sebagai bahan baku maupun bahan penolong, misalnya:1. Industri bahan bakar.Pb berupa tetra ethyl lead dan tetra methyl lead banyakdipakai sebagai anti knock pada bahan bakar, sehingga baik industri maupun bahan bakar yang dihasilkan merupakan sumber pencemaran Pb.2. Industri kabel.Industri kabel memerlukan Pb untuk melapisi kabel. Saat ini pemakaian Pb di industri kabel mulai berkurang, walaupun masih digunakan campuran logam Cd, Fe, Cr, Au dan arsenik yang juga membahayakan untuk kehidupan makluk hidup.3. Industri kimia,yang menggunakan bahan pewarna. Pada industri ini seringkali dipakai Pb karena toksisitasnya relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan logam pigmen yang lain. Sebagai pewarna merah pada cat biasanya dipakai red lead, sedangkan untuk warna kuning dipakai lead chromate.2.2.3 Sumber TransportasiHasil pembakaran dari bahan tambahan ( aditive) Pb pada bahan bakar kendaraan bermotor menghasilkan emisi Pb in organik. Logam berat Pb yang bercampur dengan bahan bakar tersebut akan bercampur dengan oli dan melalui proses di dalam mesin maka logam berat Pb akan keluar dari knalpot bersama dengan gas buang lainnya.

2.3 Jenis logam berat yang berbahaya di lingkugan Banyak jenis logam berat yang terdapat di lingkungan makhluk hidup seperti Timbal (Pb), Merkuri (Hg), Kadmium (Cd) dan Arsen (As) yang akan paparkan sebagai berikut :

2.3.1 Timbal (Pb)Timbal adalah logam lunak kebiruan atau kelabu keperakan yang lazim terdapat dalam kandungan endapan sulfit yang tercampur mineral-mineral lain terutama seng dan tembaga. Unsur Pb umumnya ditemukan berasosiasi dengan Zn - Cu dalam tubuh bijih. Logam ini penting dalam industri modern yang digunakan untuk pembuatan pipa air karena sifat ketahanannya terhadap korosi dalam segala kondisi dan rentang waktu lama. Pigmen Pb juga digunakan untuk pembuatan cat, baterai, dan campuran bahan bakar bensin tetraethyl (Jensen et al., 1981). Pemanfaatan pada bahan bakar bensin telah mengalami penurunan karena menimbulkan dampak terhadap lingkungan.Pb dalam batuan berada pada struktur silikat yang menggantikan unsur kalsium/Ca, dan baru dapat diserap oleh tumbuhan ketika Pb dalam mineral utama terpisah oleh proses pelapukan. Pb di dalam tanah mempunyai kecenderungan terikat oleh bahan organik sering terkonsentrasi pada bagian atas tanah karena menyatu dengan tumbuhan, dan kemudian terakumulasi sebagai hasil pelapukan di dalam lapisan humus. Dampak dari keracunan timbal (Pb)Dampak dari keracunan Pb adalah dapat menyebabkan hipertensi salah satu faktor penyebab penyakit hati. Ketika unsur ini mengikat kuat sejumlah molekul asam amino, haemoglobin, enzim, RNA, dan DNA; maka akan mengganggu saluran metabolik dalam tubuh. Keracunan Pb dapat juga mengakibatkan gangguan sintesis darah, hipertensi, hiperaktivitas, dan kerusakan otak. selain itu timbal juga berdampak pada kesehatan terutama terhadap sistem haemotopoetic (sistem pembentukan darah), adalah menghambat sintesis hemoglobin dan memperpendek umur sel darah merah sehingga akan menyebabkan anemia. Pb juga menyebabkan gangguan metabolisme Fe dan sintesis globin dalam sel darah merah dan menghambat aktivitas berbagai enzim yang diperlukan untuk sintesis heme .

Implikasi Klinik Akibat Tercemar oleh Logam Berat Timbal (Pb)Paparan bahan tercemar Pb dapat menyebabkan gangguan pada organ sebagai berikut : Gangguan neurologi.Gangguan neurologi (susunan syaraf) akibat tercemar oleh Pb dapat berupa encephalopathy, ataxia, stupor dan coma. Pada anakanak dapat menimbulkan kejang tubuh dan neuropathy perifer. Gangguan terhadap fungsi ginjal .Logam berat Pb dapat menyebabkan tidak berfungsinya tubulus renal, nephropati irreversible, sclerosis va skuler, sel tubulus atropi, fibrosis dan sclerosis glumerolus. Akibatnya dapat menimbulkan aminoaciduria dan glukosuria, dan jika paparannya terus berlanjut dapat terjadi nefritis kronis. Gangguan terhadap sistem reproduksi .Logam berat Pb dapat menyebabk an gangguan pada sistem reproduksi berupa keguguran, kesakitan dan kematian janin. Logam berat Pb mempunyai efek racun terhadap gamet dan dapat menyebabkan cacat kromosom. Anak -anak sangat peka terhadap paparan Pb di udara. Paparan Pb dengan kadar yang ren dah yang berlangsung cukup lama dapat menurunkan IQ . Gangguan terhadap sistem hemopoitik .Keracunan Pb dapat dapat menyebabkan terjadinya anemia akibat penurunan sintesis globin walaupun tak tampak adanya penurunan kadar zat besi dalam serum. Anemia ri ngan yang terjadi disertai dengan sedikit peningkatan kadar ALA ( Amino Levulinic Acid) urine. Pada anak anak juga terjadi peningkatan ALA dalam darah. Efek dominan dari keracunan Pb pada sistem hemopoitik adalah peningkatan ekskresi ALA dan CP (Coproporphyrine). Dapat dikatakan bahwa gejala anemia merupakan gejala dini dari keracunan Pb pada manusia. Gangguan terhadap sistem syaraf .Efek pencemaran Pb terhadap kerja otak lebih sensitif pada anak-anak dibandingkan pada orang dewasa. Paparan menahun dengan Pb dapat menyebabkan lead encephalopathy. Gambaran klinis yang timbul adalah rasa malas, gampang tersinggung, sakit kepala, tremor, halusinasi, gampang lupa, sukar konsentrasi dan menurunnya kecerdasan.Pencegahan dan pengawasan dari keracunan timbal (Pb)

Pencegahan harus didasarkan pada ketersediaannya fasilitas teknik yang memadai peraturan-peraturan yang tegas, pakaian pelindung yang efektif, dan pengawasan higienis dan biologi yang terus menerus. Pengawasan biologis biasanya didasarkan pada pengukuran reguler Pb pada urin, tingkat yang seharusnya dipertahankan dibawah 150g/l.

Pengobatan Pengobatan keracunan timbal ada dua jenis yaitu pengobatan dengan keracunan anorganik dan keracunan organik. 1. Pengobatan keracunan timbal (Pb) anorganik pengobatan dengan keracunan Pb anorganik yaitu dengan segera menghentikan pemaparan dan dengan terapi kelasi. Untuk keracunan yang berat, penggunaan kalsium denatrium EDTA secara infus intravena dalam dosis kira-kira 8 mg/kg, sedangkan pada anak-anak dianjurkan menggunakan dimerkaprol 2,5 mg/kg/dosis intramuskular. Succimer oral untuk digunakan khusus keracunan Pb dalam darah dan urin, harus dimonitor sebagai suatu petunjuk terapi. Dengan tersedianya succimer maka penisilin tidak perlu digunakan. Pada pasien yang tidak ada gejala keracunan, tidak dianjurkan menggunakan zat kelator.2. Pengobatan keracunan timbal (Pb) organik Pengobatan awal terdiri dari menghilangkan kontaminasi kulit dan pemaparan lebih lanjut. Pengobatan kejang memerlukan penggunaan anti konvulsi secara baik.

2.2.2 Merkuri (Hg)Logam merkuri (Hg) adalah salah satu trace element yang mempunyai sifat cair pada temperatur ruang dengan spesifik gravity dan daya hantar listrik yang tinggi. Karena sifat-sifat tersebut, merkuri banyak digunakan baik dalam kegiatan perindustrian maupun laboratorium. Lihat tabel 1. Logam berat merkuri (Hg) merupakan cairan yang berwarna putih keperakan dengan titik beku 38,87oC dan titik didih 356,90oC serta berat jenis 13.55 gr/cm3 dan berat atom 200,6 (Sudarmaji,et all 2006).Sumber Merkuri secara alami dapat berasal dari gas gunung berapi dan penguapan dari air laut. Industri pengecoran logam dan semua industri yang menggunakan Hg sebagai bahan baku maupun bahan penolong, limbahnya merupakan sumber pencemaran Hg. Sebagai contoh antara lain adalah industri klor alkali, tambang emas, peralatan listrik, cat, termometer, tensimeter, industri pertanian, dan pabrik detonator. Kegiatan lain yang merupakan sumber pencemaran Hg adalah praktek dokter gigi yang menggunakan amalgam sebagai bahan penambal gigi. Selain itu bahan bakar fosil juga merupakan sumber Hg pula (Sudarmaji, dkk., 2006).Mineral-mineral yang mengandung merkuri (Hg) adalah sinabar, metasinabarit, kalomel, terlinguait, eglestonit, montroidit, dan merkuri murni. Pada usaha pertambangan logam mulia dengan metoda pengolahan amalgamasi, merkuri atau quicksilver (berbentuk cair) digunakan dalam jumlah besar sebagai bahan pelarut/penangkap emas dan perak (Jensen et al., 1981). Proses pengolahan ini menjadi sorotan karena menghasilkan tailing dengan kandungan Hg signifikan.Merkuri yang terdapat dalam limbah atau waste di perairan umum diubah oleh aktifitas mikroorganisme menjadi komponen methyl merkuri (CH3-Hg) yang memiliki sifat racun dan daya ikat yang kuat disamping kelarutannya yang tinggi terutama dalam tubuh hewan air. Hal tersebut mengakibatkan merkuri terakumulasi melalui proses bioakumulasi dan biomagnifikasi dalam jaringan tubuh hewan-hewan air, sehingga kadar merkuri dapat mencapai level yang berbahaya baik bagi kehidupan hewan air maupun kesehatan manusia, yang makan hasil tangkap hewan-hewan air tersebut. Sanusi (1980) di dalam Budiono (2003) mengemukakan bahwa terjadinya proses akumulasi merkuri di dalam tubuh hewan air, karena kecepatan pengambilan merkuri (up take rate) oleh organisme air lebih cepat dibandingkan dengan proses ekresi. Jika yang masuk ke dalam tubuh organisme hidup adalah unsur logam berat beracun seperti hidragyrum (Hg) atau disebut juga air raksa/merkuri, maka dapat dipastikan bahwa organisme tersebut akan langsung keracunan.

Gambar 1 : Logam Merkuri(Tumenbayar et all, 2006)

Implikasi Klinik Akibat Tercemar oleh Merkuri (Hg).Implikasi Klinik Akibat Tercemar Oleh Merkuri (Hg). Pada studi epidemiologi ditemukan bahwa keracunan metil dan etil merkuri sebagian besar disebabkan oleh konsumsi ikan yang diperoleh dari daerah tercemar atau makanan yang berbahan baku tumbuhan yang disemprot pestisida jenis fungisida alkil merkuri. Berhubung sukarnya untuk mendiagnosis kelainan yang disebabkan oleh keracunan Hg, untuk memudahkan diagnosis para klinisi (Vroom dan Greer, 1972 dalam Sudarmaji, et all., 2006) membuat kriteria sebagai berikut :1. Observasi kemunduran fungsi, berupa:kerusakan motorik, abnormalitas sensorik, kemunduran psikologik dan perilaku, kemundura neurologik dan koknitif, kelainan bicara, pendengara , kemunduran penglihatan dan kelainan kuli serta gangguan reflek.3. Waktu paparan oleh Hg bersifat akut atau kronis. Deteksi Hg pada urine, darah, kuku dan rambut.

Dampak dari merkuri (Hg)Merkuri (Hg) berdampak merusak sistem pusat nerves, sistem endokrin, ginjal, dan organ bagian badan yang lain, dan akan mempengaruhi mulut , gusi, dan gigi. Uap air raksa/merkuri di udara jika terhirup oleh manusia dapat mengakibatkan kerusakan otak dan pada akhirnya menimbulkan kematian. Merkuri dan campurannya adalah senyawa yang terutama sekali meracuni janin dan bayi. Wanita-wanita yang telah mengkonsumsi merkuri di dalam kondisi hamil terkadang melahirkan anak-anak dengan cacat kelahiran yang serius (Anonim, 2007a).

Gambar 2 : Kerusakan Sistem Saraf Oleh Logam Merkuri Bagi Anak-Anak (Anonim, 2005).

Kebanyakan manusia keracunan merkuri akibat dental amalgam restoration dan mengkonsumsi makanan dari hewan air dan mamalia yang terkontaminasi oleh limbah pabrik. Limbah tersebut bisa berasal dari bahan sisa hasil pembuatan chlorine dan sodium hidroxide dengan menggunakan elektrolisis. Limbah tersebut selain dari elektrolisis, bisa juga berasal dari pembuatan alat listrik (batere, tombol, dan bohlam lampu neon). Limbah tersebut meracuni manusia melalui makanan baik dari hasil perairan maupun hewan yang hidup di sekitar limbah (Bjrkman, et. al., 2007).

Pencegahan merkuri (Hg) Tindakan pencegahan merkuri (Hg) dapat dilakukan dengan mengelola sistem bersekat rapat dan higne yang ketat dalam tempat kerja. selain itu pencegahan dapat juga dilakukan dengan:a. Terlepasnya merkuri dari container b. Mencegah penyebaran percikan merkuri di udarac. Infiltrasi merkuri pada retakan dan celah-celah lantai atau meja kerja ( ini menyebabkan penguapan yang berlangsung lama). uap merkuri hendaknya dapat dicegah dengan langkah-langkah pengendalian teknis, seperti menggunakan perlindungan nafas saat keadaan darurat. vertilisasi dalam pabrik umum yang menggunakan merkuri tidaklah tepat karena ventilisasi memperhebat terjadinya penguapan merkuri. selain itu pemeriksaan kesehatan secara berkala, termasuk pemeriksaan gigi dan mulut tidak kalah penting karena dapat mengetahui keracunan sedini mungkin.

Penanggulangan Merkuri (Hg)Untuk menekan pencemaran limbah merkuri sebenarnya dapat dilakukan dengan berbagai cara. Paling awal dengan memilih teknik penggalian yang ramah lingkungan, yaitu pertambangan tertutup. Dengan begitu memperkecil keluarnya merkuri dari dalam tanah. Hal ini sebaliknya terjadi pada pertambangan terbuka.Mengatasi pencemaran merkuri dengan bakteri juga dimungkinkan karena diketahui ada bakteri yang dapat bertahan hidup dalam lingkungan yang mengandung merkuri dalam jumlah tinggi. Bakteri itu adalah Pseudomonas fluorescens, Staphylococcus aureus, dan Bacillus sp. Hal ini menginspirasi ahli biologi molekuler untuk memadukan fungsi gen beberapa bakteri hingga menghasilkan strain unggul untuk mengatasi pencemaran merkuri secara cepat dan efektif (Anonim, 2004).

Gambar 3 : Tangan Cacat Akibat Merkuri. Korban Minamata disease (Smith, 2007)2.2.3 Cadmium (Cd)Kadmium adalah logam berwarna putih perak, lunak, mengkilap, tidak larut dalam basa, mudah bereaksi, serta menghasilkan Kadmium Oksida bila dipanaskan. Kadmium (Cd) umumnya terdapat dalam kombinasi dengan klor (Cd Klorida) atau belerang (Cd Sulfit). Kadmium membentuk Cd2+ yang bersifat tidak stabil. Cd memiliki nomor atom 40, berat atom 112,4, titik leleh 321C, titik didih 767C dan memiliki masa jenis 8,65 g/cm3 (Widowati dkk., 2008). Kadmium merupakan hasil sampingan dari pengolahan bijih logam seng (Zn), yang digunakan sebagai pengganti seng. Unsur ini bersifat lentur, tahan terhadap tekanan, memiliki titik lebur rendah serta dapat dimanfaatkan untuk pencampur logam lain seperti nikel, perak, tembaga, dan besi.Logam kadmium (Cd) mempunyai penyebaran yang sangat luas di alam. Berdasarkan sifat-sifat fisiknya, kadmium (Cd) merupakan logam yang lunak dapat dibentuk, berwarna putih seperti putih perak. Logam ini akan kehilangan kilapnya bila berada dalam udara yang basah atau lembab serta cepat akan mengalami kerusakan bila dikenai uap amoniak (NH3) dan sulfur hidroksida (SO2) (Palar, 2004). Pada kegiatan pertambangan biasanya kadmium ditemukan dalam bijih mineral diantaranya adalah sulfida green ockite (=xanthochroite), karbonat otative, dan oksida kadmium. Mineral-mineral ini terbentuk berasosiasi dengan bijih sfalerit dan oksidanya, atau diperoleh dari debu sisa pengolahan lumpur elektrolit (Herman, 2006).

Implikasi Klinik Akibat Tercemar oleh Kadmium (Cd)Kadnium terutama dalam bentuk oksida adalah logam yang toksisitasnya tinggi. Sebagian besar kontaminasi oleh kadnium pada manusia melalui makanan dan rokok.

Gejala akut dan kronis akibat keracunan Cd ( Kadnium).Gejala akut :a. Sesak dada.b. Kerongkongan kering dan dada terasa sesak ( constriction of chest )c. Nafas pendek.d. Nafas terengah-engah , distress dan bisa berkembang ke arah penyakit radang paru-paru.e. Sakit kepala dan menggigil.f. Mungkin dapat diikuti kematian.Gejala kronis:a. Nafas pendek.b. Kemampuan mencium bau menurun.c. Berat badan menurund. Gigi terasa ngilu dan berwarna kuning keemasan.

Dampak dari kadmium terhadap lingkungan Kadmium memiliki efek yang sangat unik kepada anak-anak yakni dapat membantu perkembangan otak pada anak. Namun di sisi lain, kadmium memiliki efek yang tidak baik untuk manusia dewasa, diantaranya menaikkan resiko terjadinya kanker payudara, penyakit kardiovaskular atau paru-paru, dan penyakit jantung. Efek lain yang menunjukkan toksisitas kadmium adalah kegagalan fungsi ginjal, encok, pembentukan artritis, juga kerusakan tulang (Chen, 2009). Logam kadmium (Cd) akan mengalami proses biotransformasi dan bioakumulasi dalam organisme hidup (tumbuhan, hewan dan manusia).

2.2.4 Arsen (As)Unsur arsen (As) merupakan salah satu hasil sampingan dari proses `pengolahan bijih logam non-besi terutama emas, yang mempunyai sifat sangat beracun dengan dampak merusak lingkungan. Arsen ditemukan pada beberapa cebakan bijih logam, diantaranya: Cebakan CuZnPb mengandung mineral enargit Cebakan CupiritAs Cebakan Ag murni dan arsenida NiCo Cebakan Au mengandung As Cebakan sulfida As dan sulfida AuAs Cebakan Sn mengandung As. Arsen digunakan untuk campuran logam lain (Pb) dalam pembuatan shot (partikel bundar berukuran pasir) dan insektisida berbentuk arsenatCa dan Pb. Arsen putih (As2O3)biasanya digunakan untuk membasmi rumput liar; sementara senyawa arsenik tertentu dimanfaatkan dalam peleburan gelas, pengawet kayu dan kulit, bahan pencelup, pigmen, obat-obatan, petasan/kembang api, dan bahan kimia.Arsen dalam air tanah terbagi dalam dua bentuk, yaitu bentuk tereduksi terbentuk dalam kondisi anaerobik, sering disebut arsenit. Bentuk lainnya adalah bentuk teroksidasi, terjadi pada kondisi aerobik, umum disebut sebagai arsenat. Arsen merupakan unsur dari komponen obat sejak dahulu kala. Senyawa arsen trioksida misalnya pernah digunakan sebagai tonikum, yaitu dengan dosis 3 x 1-2 mg. Dalam jangka panjang, penggunaan tonikum ini ternyata telah menyebabkan timbulnya gejala intoksikasi arsen kronis.

Implikasi Klinik Akibat Tercemar oleh Arsen (As).Intoksikasi tubuh manusia terhadap arsen (As), dapat berakibat buruk terhadap mata, kulit, darah , dan liver. Efek Arsenic terhadap mata adalah gangguan penglihatan dan kontraksi mata pada bagian perifer sehingga mengganggu daya pandang (visual fields) mata. Pada kulit menyebabkan berwarna gelap (hiperpigmentasi),penebalan kulit (hiperkeratosis), timbul seperti bubul (clavus), infeksi kulit (dermatitis) dan mempunyai efek pencetus kanker (carcinogenic). Pada darah, menyebabkan kegagalan fungsi sungsum tulang dan terjadinya pancytopenia (yaitu menurunnya jumlah sel darah perifer. Pada liver, mempunyai efek yang signifikan pada paparan yang cukup lama (paparan kronis), berupa meningkatnya aktifitas enzim pada liver (enzim SGOT, SGPT, gamma GT), ichterus (penyakit kuning), liver cirrhosis (jaringan hati berubah menjadi jaringan ikat dan ascites (tertimbunnya cairan dalam ruang perut).

Dampak dari arsen (As)Salah satu dampak arsen yaitu arsenikosis yang merupakan penyakit yang disebabkan karena terlalu banyak terkena zat arsen dari air minuman. Korban dari arsenikosis tidak akan berdampak dalam waktu dekat, namun dampaknya baru terlihat setelah dalam jangka waktu yang lama (long-term). Berbagai dampak diantaranya pigmentasi kulit, gangren, dan keratosis, itu pun baru terlihat minimal 5 tahun terkena arsenik yang terakumulasi. Karena keracunan arsen ini tidak langsung dapat dilihat, maka tindakan yang paling mungkin adalah tindakan pencegahan (Paul, 2004).

Pengobatan Arsen (As)Pada kasus keracunan akut, perlu segera diberi obat suportif dan simptomik untuk mencegah terjadinya neuropati. Pengobatan dengan memberikan khelasi spesifik yaitu BAL, pemberian BAL ialah 3-5 mg/kg yang diberikan setiap 4jam selama 2 hari diikuti dengan pemberian 2,5 mg/kg setiap 6 jam selama 2 hari, kemudian diberikan 2,3 mg/kg setiap 12 jam selama 1minggu. padapemberian obat tersebut, sempel urin diperiksa setiap 24 jam dan pengobatan segera dihentikan. Pengobatan BAL sering diikutidengan pemberian penisilamin yang diberikan setia 6 jam selama 5 hari.Pada keracunan kronis, tindakan pertama dilakukan yaitu menghilangkan sumber kontaminasi dari penderita. Pengobatan sistem kelasi tidak dianjurkan, karena arsen mempunyai waktu paruh biologik hanya sekitar 3-4 hari.

BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan Logam berat merupakan bahan termasuk yang sangat berbahaya dan beracun yang biasanya dihasilkan oleh industri berupa limbah. Logam berat yang lazim terdapat dalam limbah industri adalah logam timbal (Pb), merkuri (Hg), kadnium (Cd), dan arsen (As). Dampak yang dihasilkan pada makhluk hidup oleh pencemaran logam berat hampir sama yakni sifatnya yang akumulatif dan menyebabkan penurunan kesehatan manusia. Unsur logam yang mencemari lingkungan sebagian besar ulah manusia. Ini diakibatkan oleh adanya industri yang membuang limbahnya dengan semena mena. Efek yang timbul adalah efek jangka panjang, dan jika hewan atau manusia terpapar logam berat terus menerus akan terlihat gejala gejala yang kronis.

3.2 Saran Saran saya yaitu untuk menanggulangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh logam berat seharusnya dari pihak industri maupun masyarakat harus menyadari bahwa pembuangan limbah sembarangan dapat menyebabkan sumber penyakit yang mengakibatkan efek jangka panjang bagi kehidupan. oleh sebab itu pembuangan limbah harus banyak dapat perhatian dari pemerintah dan pengawasan dari masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Makrus. 2012. Bahaya Logam Berat Bagi Kesehatan,

Anonim. 1992. Mercury Toxicity - From The Agency For Toxic Substances And Disease Registry - Environmental Medicine. AmericanFamily Physician. Site : http://findarticles. com/p/articles/mi_m3225/is_n6_v46/ai_13357982. Diakses Tanggal 25 november 2014 .

Bjrkman, Lars, et. al. 2007. Mercury in human brain, blood, muscle and toenails in relation to exposure: an autopsy study. Environmental health. http://www.ehjournal.net/content/6/1/30. Diakses tanggal 23 november 2014

Bunce, N. 1994. Environmental Chemistry. Canada: Wuerz Publishing Ltd.

Chen, Dr., Klassen, C.D., 2009. Cadmium Toxicity. Environmental Health Perspective Dec. 2009.

Festri starani, et all 2014. Studi Dampak Arsen (As) dan Kadmium (Cd) terhadap Penurunan Kualitas Lingkungan. jurnal teknik potmits vol3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-359 (2301-9271 Print)

Herman, D.Z., 2006. Tinjauan terhadap Tailing Mengandung Unsur Pencemar Arsen (As), Merkuri (Hg), Timbal (Pb), dan Kadmium (Cd) dari Sisa Pengolahan Bijih Logam. Jurnal Geologi Indonesia Vol. 1 No. 1 Maret 2006: 31-36.

http://tralalaikrima.blogspot.com/2012/04/makalah-toksikologi-arsen-as.html. diakses tanggal 26 november 2014

Palar, H. 1994. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta: Rineka Cipta Sudarmaji, et all 2006. Toksikologi logam berat B3 dan dampaknya terhadap kesehatan. jurnal kesehatan lingkungan vol. 2 No. 2 januari 2006: 129-142

Paul, B.K. 2004. Arsenic Contamination Awareness among the Rural Resident in Banglades. Social Science & Medicine 59 (2004) 1741-1755.

Smith, W. E. 2007. Minamata Disease. Wikipedia. Site : http://en.wikipedia.org /wiki/Minamata_ disease. Diakses tanggal 27 november 2014

Thomas tri adi putranto,2011. Pencemaran Logam Berat Merkuri (Hg) pada Air tanah. jurnal teknik- vol. 32 no. 1 tahun 2011, ISSN 0852-1697Tumenbayar. B, Murao S., Uramgaa J., Maidar T. 2006. Environmental Sampling for Mercury Study. Workshop on the State-of-the Art of Science and Technology to Protect the Environment and People. Bandung, Indonesia.

24