toksikologi forensik

61
TOKSIKOLOGI FORENSIK TOKSIKOLOGI FORENSIK Dra. Suhartini, Apt., MS Dra. Suhartini, Apt., MS BAGIAN ILMU KED FORENSIK DAN BAGIAN ILMU KED FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL FK UGM MEDIKOLEGAL FK UGM

Upload: mak-chin-jian

Post on 06-Aug-2015

773 views

Category:

Documents


69 download

TRANSCRIPT

Page 1: Toksikologi forensik

TOKSIKOLOGI FORENSIKTOKSIKOLOGI FORENSIK

Dra. Suhartini, Apt., MSDra. Suhartini, Apt., MSBAGIAN ILMU KED FORENSIK DAN BAGIAN ILMU KED FORENSIK DAN

MEDIKOLEGAL FK UGMMEDIKOLEGAL FK UGM

Page 2: Toksikologi forensik

Tujuan instruktional umumTujuan instruktional umum

Setelah mempelajari toksikologi Setelah mempelajari toksikologi forensik diharapkan mahasiswa mampu forensik diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mengaplikasikan memahami dan mengaplikasikan dalam penanganan kasus-kasus dalam penanganan kasus-kasus forensik khususnya yang berkaitan forensik khususnya yang berkaitan dengan racun, baik pada korban hidup dengan racun, baik pada korban hidup maupun korban meninggalmaupun korban meninggal

Page 3: Toksikologi forensik

Tujuan instruksional khususTujuan instruksional khusus

Mahasiswa mampu memahami Mahasiswa mampu memahami pengertian toksikologi,jenis, sifat dan pengertian toksikologi,jenis, sifat dan kerja/efek racunkerja/efek racun

Mahasiswa mampu menganamnesis Mahasiswa mampu menganamnesis kasus akibat racunkasus akibat racun

Mahasiswa mampu mengambil sampel Mahasiswa mampu mengambil sampel dengan tepat dengan tepat

Mahasiswa mampu menganalisis dan Mahasiswa mampu menganalisis dan menyimpulkan diagnosa atau sebab menyimpulkan diagnosa atau sebab kematian akibat racunkematian akibat racun

Mampu mempertanggungjawabkan hasil Mampu mempertanggungjawabkan hasil analisa untuk kepentingan hukumanalisa untuk kepentingan hukum

Page 4: Toksikologi forensik

TOXICOLOGYTOXICOLOGYIS THE SCIENCE OF “TOO MUCH”IS THE SCIENCE OF “TOO MUCH”

Intoxication of a living Intoxication of a living organism is a consequence organism is a consequence

of having exceededof having exceeded

the maximum safe dose the maximum safe dose

of a certain substances’of a certain substances’

W. SeinenW. Seinen

Page 5: Toksikologi forensik

Pengertian RacunPengertian Racun

Toksikologi : ilmu pengetahuan Toksikologi : ilmu pengetahuan mengenai kerja senyawa yang mengenai kerja senyawa yang merugikan terhadap organisme merugikan terhadap organisme hidup.hidup.

Racun (Taylor) : bahan jumlah relatif Racun (Taylor) : bahan jumlah relatif kecil masuk ke tubuh,timbul reaksi kecil masuk ke tubuh,timbul reaksi kimiawi menyebabkan penyakit atau kimiawi menyebabkan penyakit atau kematiankematian

Page 6: Toksikologi forensik

Pengertian RacunPengertian Racun

Racun (skr banyak dianut) : zat bekerja Racun (skr banyak dianut) : zat bekerja pada tubuh secara khemis dan fisiologis pada tubuh secara khemis dan fisiologis dalam dosis toksis menyebabkan dalam dosis toksis menyebabkan gangguan fungsi tubuh, mengakibatkan gangguan fungsi tubuh, mengakibatkan penyakit atau kematianpenyakit atau kematian

Forensik : pengetahuan tentang Forensik : pengetahuan tentang masalah berkaitan dengan hukummasalah berkaitan dengan hukum

Toksikologi forensik : semua aspek Toksikologi forensik : semua aspek pemeriksaan racun yang mempunyai pemeriksaan racun yang mempunyai implikasi hukum implikasi hukum

Page 7: Toksikologi forensik

Aplikasi toksikologi forensikAplikasi toksikologi forensik

Pemeriksaan obat pada jenazah Pemeriksaan obat pada jenazah menentukan sebab kematian menentukan sebab kematian

Mengetahui mengapa peristiwa Mengetahui mengapa peristiwa terjadi terjadi

pemeriksaan obat ditempat pemeriksaan obat ditempat kerjakerja

penyelidikan bahan berbahayapenyelidikan bahan berbahaya

Page 8: Toksikologi forensik

Tes obat/zat pada jenazahTes obat/zat pada jenazah/korban/korban

Informasi kasus di Tempat Kejadian PerkaraInformasi kasus di Tempat Kejadian Perkara Tanda klinis pada jenazah Tanda klinis pada jenazah Pengambilan sampel untuk pemeriksaan Pengambilan sampel untuk pemeriksaan

toksikologitoksikologi Pemeriksaan sampel atau pengiriman Pemeriksaan sampel atau pengiriman

sampel sampel MMenentukan kematian akibat racun atau enentukan kematian akibat racun atau

bukan. bukan. Menentukan cara kematian apakah karena Menentukan cara kematian apakah karena

kecelakaan, bunuh diri atau pembunuhan. kecelakaan, bunuh diri atau pembunuhan.

Page 9: Toksikologi forensik

Tes obat pada tempat kerjaTes obat pada tempat kerja

TTempat kejadian perkara empat kejadian perkara urine dan darah, muntahan, sisa urine dan darah, muntahan, sisa barang buktibarang bukti

Institusi Institusi mencegah mencegah penyalahgunaan obatpenyalahgunaan obat, misal, misal pada: pegawai, calon pegawai, pada: pegawai, calon pegawai, mahasiswa baru/pindah mahasiswa baru/pindah sekolah, atlit sekolah, atlit

PPelayanan kesehatan elayanan kesehatan IntoksikasiIntoksikasi

Page 10: Toksikologi forensik

Identifikasi obat/zat berbahayaIdentifikasi obat/zat berbahaya

MMembrantas penyalahgunaan embrantas penyalahgunaan obat/zat berbahaya: Napza, obat/zat berbahaya: Napza, formalin, boraks, zat pewarna formalin, boraks, zat pewarna pada makanan/minumanpada makanan/minuman

TTes es cepat cepat kit kit mismisalal narkotik narkotik testes

Konfirmasi Konfirmasi pemeriksaan di pemeriksaan di laboratoriumlaboratorium

Page 11: Toksikologi forensik

Masuknya racun kedalam tubuhMasuknya racun kedalam tubuh Mulut (Oral, ingesti)Mulut (Oral, ingesti) SuntikanSuntikan InhalasiInhalasi Kulit normal atau Kulit normal atau

yang sakityang sakit DuburDubur VaginaVagina

Page 12: Toksikologi forensik

Sumber dan cara kerja racunSumber dan cara kerja racun

Rumah tanggaRumah tangga Dunia kedokteranDunia kedokteran Lapangan pertanianLapangan pertanian Industri atau laboratoriumIndustri atau laboratorium Di alam bebasDi alam bebas Cara kerja racun :Cara kerja racun :- SetempatSetempat- UmumUmum- Setempat dan umumSetempat dan umum

Page 13: Toksikologi forensik

IntoksikasiIntoksikasi

Kecelakaan Kecelakaan Tidak sengaja/tidak tahuTidak sengaja/tidak tahu Sengaja bunuh diri, pembunuhanSengaja bunuh diri, pembunuhan

Dokter Dokter Para medis memahamiPara medis memahami Tenaga medis intoksikasi Tenaga medis intoksikasi

Page 14: Toksikologi forensik

IntoksikasiIntoksikasi

Suatu kondisi dimana seseorang Suatu kondisi dimana seseorang kemasukan racun dan memperlihatkan kemasukan racun dan memperlihatkan gejala keracunangejala keracunan

Penggunaan racun sudah sangat lama, Penggunaan racun sudah sangat lama, dulu hukuman mati dengan pemberian dulu hukuman mati dengan pemberian racun sianidaracun sianida

Yang membedakan racun atau bukan Yang membedakan racun atau bukan adalah dosis dan maksud pemberian adalah dosis dan maksud pemberian suatu zatsuatu zat

Page 15: Toksikologi forensik

Efek Toksik Suatu Zat :Efek Toksik Suatu Zat :

Kualitas intrinsiknyaKualitas intrinsiknya Dosis dan Dosis dan

bioavailabilitasnyabioavailabilitasnya Cara penggunaannyaCara penggunaannya KonsentrasiKonsentrasi Durasi dan frekuensi Durasi dan frekuensi

penggunaanpenggunaan Interaksi terhadap zat lainInteraksi terhadap zat lain Kondisi penggunaKondisi pengguna

Page 16: Toksikologi forensik

Toksikologi Forensik dan Toksikologi Forensik dan Toksikologi klinikToksikologi klinik

Toksikologi klinik apakah Toksikologi klinik apakah pasien mengalami intoksikasi, perlu pasien mengalami intoksikasi, perlu obat apa? Perlu dicari penyebab obat apa? Perlu dicari penyebab adanya gejala abnormaladanya gejala abnormal

Toksikologi forensik Toksikologi forensik mengungkap apakah seseorang mengungkap apakah seseorang telah mengalami intoksikasi akibat telah mengalami intoksikasi akibat kecelakaan, kesengajaan atau kecelakaan, kesengajaan atau menjadi korban tindak kejahatanmenjadi korban tindak kejahatan

Page 17: Toksikologi forensik

Toksikologi Forensik dan Toksikologi Forensik dan Toksikologi klinikToksikologi klinik

Untuk menentukan hal tersebut Untuk menentukan hal tersebut perlu koordinasi antara penyidik, perlu koordinasi antara penyidik, ahli patologi forensik dan ahli patologi forensik dan laboratorium toksikologilaboratorium toksikologi

Semua zat dapat menyebabkan Semua zat dapat menyebabkan intoksikasi tergantung jenis, dosis, intoksikasi tergantung jenis, dosis, interaksi, cara penggunaan dan interaksi, cara penggunaan dan kondisi pasien.kondisi pasien.

Page 18: Toksikologi forensik

Kriteria diagnostik pada kasus Kriteria diagnostik pada kasus keracunankeracunan

Anamnesa korban kontak Anamnesa korban kontak dengan racundengan racun

Tanda dan gejala Tanda dan gejala Ditemukan kelainan pada Ditemukan kelainan pada

tubuh korbantubuh korban Sebab kematian lain dapat Sebab kematian lain dapat

disingkirkan (tergantung disingkirkan (tergantung kasus)kasus)

Analisa kimiaAnalisa kimia

Page 19: Toksikologi forensik

Obat yang disalahgunakanObat yang disalahgunakan

OpiumOpium AmphetamineAmphetamine CocaineCocaine GanjaGanja Phencyclidine Phencyclidine Over dosis obatOver dosis obat

Page 20: Toksikologi forensik

Cara terjadinya intoksikasiCara terjadinya intoksikasi

Racun dapat masuk kedalam Racun dapat masuk kedalam tubuh:tubuh: karena tidak tahu termasuk karena tidak tahu termasuk

pengobatan sendiripengobatan sendiri penyalahgunaan obat,penyalahgunaan obat, keingintahuan terhadap keingintahuan terhadap

sesuatu.sesuatu.

Page 21: Toksikologi forensik

Cara terjadinya intoksikasiCara terjadinya intoksikasi

Kecelakaan termasuk kesalahan, Kecelakaan termasuk kesalahan, kecerobohan atau ketidaktahuan. Dapat kecerobohan atau ketidaktahuan. Dapat terjadi pada anak, kondisi lingkungan kerja, terjadi pada anak, kondisi lingkungan kerja, terkait dengan terapi (iatrogenic terkait dengan terapi (iatrogenic intoxication/calculated risks/iatrogenic intoxication/calculated risks/iatrogenic poisoning)poisoning)

Unsur kesengajaan termasuk disini intoksikasi Unsur kesengajaan termasuk disini intoksikasi oleh diri sendiri atau orang lain.oleh diri sendiri atau orang lain.

Page 22: Toksikologi forensik

Sampel Sampel

Darah Darah Urin hidupUrin hidup Isi lambungIsi lambung Vitreous humorVitreous humor Hati dan empedu Hati dan empedu

meninggalmeninggal GinjalGinjal RambutRambut

Page 23: Toksikologi forensik

Pengambilan contoh bahan utk Pengambilan contoh bahan utk pemeriksaan toksikologipemeriksaan toksikologi

Korban hidup Korban hidup jenis racun ?, jenis racun ?, cara masuk racun ?, darah, urin cara masuk racun ?, darah, urin dan bilasan lambung, muntahandan bilasan lambung, muntahan

Korban meninggal Korban meninggal cara masuk cara masuk racun ?, metabolisme ?, racun ?, metabolisme ?, ekskresi? Target organ ?ekskresi? Target organ ?

Pada beberapa keadaan Pada beberapa keadaan lemak, rambut, darahlemak, rambut, darah

Page 24: Toksikologi forensik

Pemeriksaan racun pada jenazahPemeriksaan racun pada jenazah

- - Kematian terjadi cepat Kematian terjadi cepat kongesti, oedema paru, otak kongesti, oedema paru, otak dan ginjaldan ginjal

- Kematian terjadi lambat - Kematian terjadi lambat kelainan agak spesifikkelainan agak spesifik

- Pemeriksaan luar - Pemeriksaan luar pakaian, pakaian, lebam mayat, bercak sekitar lebam mayat, bercak sekitar mulut, bau, kelainan lain.mulut, bau, kelainan lain.

- Pemeriksaan dalam - Pemeriksaan dalam bau, bau, kelainan gastrointestinal mis kelainan gastrointestinal mis zat korosifzat korosif

Page 25: Toksikologi forensik

Bahan pengawetBahan pengawet

Pada umumnya utk jaringan Pada umumnya utk jaringan dapat dipakai alkohol dapat dipakai alkohol absolutabsolut

NaF 1 % NaF 1 % Garam fisiologisGaram fisiologis NaF dan Na sitratNaF dan Na sitrat Na benzoat dan phenil Na benzoat dan phenil

merkuri nitratmerkuri nitrat

Page 26: Toksikologi forensik

Pengiriman ke laboratoriumPengiriman ke laboratorium

Tempat bersihTempat bersih Tiap botol satu sampelTiap botol satu sampel Contoh bahan pengawetContoh bahan pengawet Hasil pemeriksaan singkatHasil pemeriksaan singkat DisegelDisegel Penyegelan ada saksiPenyegelan ada saksi Apabila jenazah diawetkan, sampel Apabila jenazah diawetkan, sampel

diambil sebelum diawetkan diambil sebelum diawetkan (Idries, (Idries, 1979)1979)

Page 27: Toksikologi forensik

AnalisisAnalisis

Isolasi obat dari jaringan dg pelarut Isolasi obat dari jaringan dg pelarut tertentutertentu

DimurnikanDimurnikan Analisa : obat dalam urin dapat dianalisa Analisa : obat dalam urin dapat dianalisa

dg Gas Chromatografi, Gas Chromatografi dg Gas Chromatografi, Gas Chromatografi Mass Spectrofotometri, Thyn Layer Mass Spectrofotometri, Thyn Layer Chromatografi Chromatografi

(DiMaio, 2001)(DiMaio, 2001)

Page 28: Toksikologi forensik

SkriningSkrining

AlkoholisAlkoholis Asam : barbiturat, salisilat, karbonatAsam : barbiturat, salisilat, karbonat Basa : transkuiliser,narkotik Basa : transkuiliser,narkotik

sintetis,anestesi lokal, antihistamin, sintetis,anestesi lokal, antihistamin, antidepresan, alkaloid antidepresan, alkaloid

Narkotik:opiat, kokain, metadon dg Narkotik:opiat, kokain, metadon dg imunoasy pada urin; jika positif imunoasy pada urin; jika positif dianalisa kuantitatif dg GCMSdianalisa kuantitatif dg GCMS

( DiMaio, 2001)( DiMaio, 2001)

Page 29: Toksikologi forensik

AlkoholAlkohol

Sumber : berbagai minuman, bahan sintetik Sumber : berbagai minuman, bahan sintetik spt brem, air tapespt brem, air tape

Farmakokinetik : absorpsi dimukosa mulut Farmakokinetik : absorpsi dimukosa mulut dan lambung, 80 % di usus halus dan kolon. dan lambung, 80 % di usus halus dan kolon. Metabolisme di hati, kadar alkohol darah Metabolisme di hati, kadar alkohol darah menurun rata-rata 15 mg% setiap jammenurun rata-rata 15 mg% setiap jam

Farmakodinamik: alkohol berpengaruh Farmakodinamik: alkohol berpengaruh pada susunan syaraf pusat, alkohol sinergis pada susunan syaraf pusat, alkohol sinergis dengan obat-obat golongan meprobamat, dengan obat-obat golongan meprobamat, klorpromazine, penenang dan morfinklorpromazine, penenang dan morfin

Page 30: Toksikologi forensik

Tanda dan gejala keracunan alkoholTanda dan gejala keracunan alkohol

Kadar 10-20 mg % Kadar 10-20 mg % penurunan penurunan ketrampilanketrampilan

Kadar 30-40 mg % Kadar 30-40 mg % penurunan penurunan penglihatanpenglihatan

Kadar 200 mg % Kadar 200 mg % reflek menurun reflek menurun Kadar 250-300 mg % Kadar 250-300 mg % inkoordinasi otot inkoordinasi otot Kadar 400-500 mg % Kadar 400-500 mg % koma, koma,

meninggalmeninggal

Page 31: Toksikologi forensik

Kelainan pada keracunan kronik Kelainan pada keracunan kronik alkoholalkohol

Saluran pencernaan: gastritis, tumor Saluran pencernaan: gastritis, tumor ganas di mulutganas di mulut

Hati: penimbunan lemak, hepatitis Hati: penimbunan lemak, hepatitis sirosis dan hepatomasirosis dan hepatoma

Jantung : kardiomiopati alkoholikJantung : kardiomiopati alkoholik Sistem saraf : kerusakan korpus Sistem saraf : kerusakan korpus

kalosumkalosum Sering terjadi gangguan nutrisiSering terjadi gangguan nutrisi

Page 32: Toksikologi forensik

Aspek mediko legal Aspek mediko legal

Faktor pencetus kecelakaan, Faktor pencetus kecelakaan, pembunuhan dan bunuh diripembunuhan dan bunuh diri

Alkohol pada pengemudiAlkohol pada pengemudi Perlu dibedakan alkoholik yang Perlu dibedakan alkoholik yang

menimbulkan kejahatan dan menimbulkan kejahatan dan kejahatan yang kejahatan yang mengakibatkan kecanduanmengakibatkan kecanduan

Page 33: Toksikologi forensik

Metil alkoholMetil alkohol

Sumber : destilasi kayuSumber : destilasi kayu Farmakokinetik : metanol Farmakokinetik : metanol

formaldehid dan asam format. formaldehid dan asam format. Farmakodinamik : metanol Farmakodinamik : metanol

menekan susunan syaraf pusat, menekan susunan syaraf pusat, lebih toksik dari etanol karena lebih toksik dari etanol karena efeknya lebih lamaefeknya lebih lama

Page 34: Toksikologi forensik

Tanda dan gejala keracunan metanolTanda dan gejala keracunan metanol

Karena metabolitnya bersifat Karena metabolitnya bersifat toksik, gejala timbul setelah masa toksik, gejala timbul setelah masa latenlaten

Kebutaan dapat terjadi bila Kebutaan dapat terjadi bila terminum sebanyak 15 mlterminum sebanyak 15 ml

Tanda pada jenazah tidak khas, Tanda pada jenazah tidak khas, tercium bau khas dan tanda tercium bau khas dan tanda asfiksia. Ditemukan bendungan asfiksia. Ditemukan bendungan alat dalam dan bintik perdarahanalat dalam dan bintik perdarahan

Page 35: Toksikologi forensik

ArsenikumArsenikum

Sumber : industri dan pertanian Sumber : industri dan pertanian untuk penyemprotan buah-untuk penyemprotan buah-buahan,insektisida, buahan,insektisida, fungisida,rodentisida,herbisida. fungisida,rodentisida,herbisida. Juga terdapat dalam tanah, air, Juga terdapat dalam tanah, air, bir, kerang, obat-obatanbir, kerang, obat-obatan

Farmakokinetik : arsen ditimbun Farmakokinetik : arsen ditimbun dalam hati, ginjal, kulit, tulang, dalam hati, ginjal, kulit, tulang, kuku dan rambutkuku dan rambut

Page 36: Toksikologi forensik

Arsenikum cont’dArsenikum cont’d

Farmakodinamik : kadar dalam Farmakodinamik : kadar dalam rambut pada keracunan 0,75 rambut pada keracunan 0,75 mg/kg pada kuku 1 mg/kg. Dosis mg/kg pada kuku 1 mg/kg. Dosis fatal Asfatal As22OO33 200-300 mg sedang 200-300 mg sedang Arsin 1:20000 dalam udaraArsin 1:20000 dalam udara

Tanda dan gejala keracunan: Tanda dan gejala keracunan: gastritis, hemolisis hebat, ginjal gastritis, hemolisis hebat, ginjal terjadi nekrosis. Pada keracunan terjadi nekrosis. Pada keracunan kronik tampak gizi buruk, kronik tampak gizi buruk, keratosis arsenikkeratosis arsenik

Page 37: Toksikologi forensik

Pemeriksaan toksikologis ArsenikumPemeriksaan toksikologis Arsenikum

Sanger black tesSanger black tes Reinsch tesReinsch tes Bettendorff tesBettendorff tes Marsh tesMarsh tes

Page 38: Toksikologi forensik

InsektisidaInsektisida

Sumber : banyak dipakai dalam Sumber : banyak dipakai dalam pertanian, perkebunan dan dalam pertanian, perkebunan dan dalam rumah tangga.rumah tangga.

Keracunan terjadi karena kecelakaan Keracunan terjadi karena kecelakaan dan percobaan bunuh diri, jarang sekali dan percobaan bunuh diri, jarang sekali karena pembunuhankarena pembunuhan

Penggolongan : Hidrokarbon Penggolongan : Hidrokarbon terkhlorinasi termasuk DDT, Aldrin, terkhlorinasi termasuk DDT, Aldrin, Dieldrin, Endrin, Chlordane, Lindane dan Dieldrin, Endrin, Chlordane, Lindane dan Inhibitor Kolinesterase terbagi Inhibitor Kolinesterase terbagi organofosfat, karbamatorganofosfat, karbamat

Page 39: Toksikologi forensik

Insektisida Hidrokarbon terkhlorinasiInsektisida Hidrokarbon terkhlorinasi

Farmakokinetik : DDT dapat diabsorpsi Farmakokinetik : DDT dapat diabsorpsi melalui kulit dan inhalasi, dalam jumlah melalui kulit dan inhalasi, dalam jumlah besar ditimbun didalam lemak. Hanya besar ditimbun didalam lemak. Hanya 20 % DDT yang ditelan dijumpai sbg 20 % DDT yang ditelan dijumpai sbg DDA dalam urinDDA dalam urin

Farmakodinamik : stimulator SSP, Farmakodinamik : stimulator SSP, sensitivitas miokardium meningkat. sensitivitas miokardium meningkat. Kematian akibat depresi pernafasan Kematian akibat depresi pernafasan atau vibrilasi ventrikel. Dosis toksik 1 g, atau vibrilasi ventrikel. Dosis toksik 1 g, dosis fatal 30 g; Aldrin 2-5g; Dieldrin 2-dosis fatal 30 g; Aldrin 2-5g; Dieldrin 2-5 g; Endrin 10 mg/kg; klordan 6 g5 g; Endrin 10 mg/kg; klordan 6 g

Page 40: Toksikologi forensik

DDTDDT

Tanda dan gejala : keracunan Tanda dan gejala : keracunan ringan, lelah, sakit kepala,gelisah. ringan, lelah, sakit kepala,gelisah. Keracunan berat, pusing, gangguan Keracunan berat, pusing, gangguan keseimbangankeseimbangan

Pemeriksaan ked forensik: Pemeriksaan ked forensik: anamnesa kontak dg insektisida, anamnesa kontak dg insektisida, biopsi lemak tubuh pd perut setinggi biopsi lemak tubuh pd perut setinggi garis pinggang minimal 50 g. garis pinggang minimal 50 g. Keadaan normal terdapat dalam Keadaan normal terdapat dalam lemak tubuh kurang dari 15 ppmlemak tubuh kurang dari 15 ppm

Page 41: Toksikologi forensik

Insektisida gol inhibitor kolinesteraseInsektisida gol inhibitor kolinesterase

Farmakokinetik : diabsorpsi cepat dan Farmakokinetik : diabsorpsi cepat dan efektif melalui oral, inhalasi, mukosa efektif melalui oral, inhalasi, mukosa dan kulit. Diekskresi dalam bentuk dan kulit. Diekskresi dalam bentuk metabolit melalui urin.metabolit melalui urin.

Farmakodinamik : mengikat enzim Farmakodinamik : mengikat enzim AChE sehingga AChE inaktif. Mula-AChE sehingga AChE inaktif. Mula-mula stimulasi kemudian depresi mula stimulasi kemudian depresi pada SSP. Kematian akibat kegagalan pada SSP. Kematian akibat kegagalan pernafasan dan blok jantung pernafasan dan blok jantung

Page 42: Toksikologi forensik

Insektisida gol inhibitor kolinesteraseInsektisida gol inhibitor kolinesterase

Pemeriksaan ked forensik : Pemeriksaan ked forensik : Keracunan akut ditemukan tanda Keracunan akut ditemukan tanda asfiksia, odem paru dan asfiksia, odem paru dan bendungan organ serta bau zat bendungan organ serta bau zat pelarut minyak tanah. pelarut minyak tanah.

Saat kritis 4-5 jam pertama. Saat kritis 4-5 jam pertama. Keracunan kronis, diketahui Keracunan kronis, diketahui

dengan penentuan kadar AChE dengan penentuan kadar AChE dalam darah.dalam darah.

Page 43: Toksikologi forensik

NarkotikaNarkotika

Narkotika, berasal dari bahasa Narkotika, berasal dari bahasa Yunani berarti narkosis, Yunani berarti narkosis, menghilangkan rasa nyeri dan menghilangkan rasa nyeri dan menyebabkan keadaan menyebabkan keadaan stupor. stupor.

Hipnotika: gol obat tidurHipnotika: gol obat tidur Sedativa: depresi ringan Sedativa: depresi ringan

Susunan Syaraf PusatSusunan Syaraf Pusat

Page 44: Toksikologi forensik

Narkotika cont’dNarkotika cont’d

Penggolongan :Penggolongan : - Morfin dan turunannya misal morfin, - Morfin dan turunannya misal morfin,

delaudid, heroin, nalorfin, kodein dandelaudid, heroin, nalorfin, kodein dan naloxone.naloxone. - Benzomorfan misal pentazocine dan - Benzomorfan misal pentazocine dan levorphanollevorphanol - Gol. 4-fenilpiperidin misal pethidine dan - Gol. 4-fenilpiperidin misal pethidine dan trimeperidinetrimeperidine - Gol difenilpropilamin misal methadone dan - Gol difenilpropilamin misal methadone dan ticardaticarda - Lain-lain misal fenotiazin dan - Lain-lain misal fenotiazin dan

benzimidazolebenzimidazole

Page 45: Toksikologi forensik

Narkotika cont’dNarkotika cont’d

Sumber :Sumber : Preparat murni yang Preparat murni yang lazim digunakan dibidang medis lazim digunakan dibidang medis adalah garam klorida, sulfat atau adalah garam klorida, sulfat atau fosfatfosfat

Farmakokinetik: absorpsi dapat Farmakokinetik: absorpsi dapat berlangsung di saluran cerna, berlangsung di saluran cerna, selaput lendir hidung dan paru, selaput lendir hidung dan paru, suntikan. Morfin tertimbun dlm suntikan. Morfin tertimbun dlm ginjal, paru, hati dan limpa.ginjal, paru, hati dan limpa.

Page 46: Toksikologi forensik

Narkotika cont’dNarkotika cont’d

Farmakodinamik : cara kerja belum dapat Farmakodinamik : cara kerja belum dapat dijelaskan secara pasti, demikian pula dijelaskan secara pasti, demikian pula terjadinya toleransi. Semua narkotika terjadinya toleransi. Semua narkotika umumnya menekan Susunan Syaraf umumnya menekan Susunan Syaraf Pusat.Pusat.

Gejala dan tanda keracunan : mula-mula Gejala dan tanda keracunan : mula-mula eksitasi susunan saraf kemudian narkosis eksitasi susunan saraf kemudian narkosis hingga syok, kematian biasanya terjadi hingga syok, kematian biasanya terjadi pada penggunaan intra-vena.pada penggunaan intra-vena.

Page 47: Toksikologi forensik

Narkotika cont’dNarkotika cont’d Mekanisme kematian : depresi pusat Mekanisme kematian : depresi pusat

pernafasan, edema paru, syok pernafasan, edema paru, syok anafilaktik, dapat pula karena anafilaktik, dapat pula karena pemakaian alat suntik.pemakaian alat suntik.

Takaran mematikan :Takaran mematikan : Terkecil pernah dilaporkan 60 mg Terkecil pernah dilaporkan 60 mg

morfin,morfin, Biasanya 200 mg.Biasanya 200 mg. Dalam urin 55mg % Dalam urin 55mg % penggunaan penggunaan berlebih. berlebih. Dalam urin 5-20 mg % atau dalam darahDalam urin 5-20 mg % atau dalam darah 0,1-0,5 mg % 0,1-0,5 mg % toksik toksik

Page 48: Toksikologi forensik

Narkotika cont’dNarkotika cont’d

Pemeriksaan forensik: pada korban Pemeriksaan forensik: pada korban hidup, apabila pemeriksaan lab positif, hidup, apabila pemeriksaan lab positif, maka wajib melaporkan kepada yang maka wajib melaporkan kepada yang berwenang untuk kepentingan hukumberwenang untuk kepentingan hukum

Pemeriksaan jenazah : bekas suntikan, Pemeriksaan jenazah : bekas suntikan, jaringan parut (intravenous/mainline jaringan parut (intravenous/mainline tracks); pembesaran kelenjar getah tracks); pembesaran kelenjar getah bening; lepuh kulit; kelainan paru akut bening; lepuh kulit; kelainan paru akut atau kronik; kelainan hati; limpa atau kronik; kelainan hati; limpa membesar; asfiksia.membesar; asfiksia.

Page 49: Toksikologi forensik

BarbituratBarbiturat

Sumber : sering digunakan sebagai Sumber : sering digunakan sebagai sedatif, hipnotik, antikonvulsan, sedatif, hipnotik, antikonvulsan, anaestetik.anaestetik.

Penggolongan : Penggolongan : kerja lama (6 jam) misal luminal;kerja lama (6 jam) misal luminal; kerja sedang (3-6 jam) misal nembutal; kerja sedang (3-6 jam) misal nembutal; kerja singkat (3 jam) misal kerja singkat (3 jam) misal

siklobarbital; siklobarbital; kerja sangat singkat misal tiopentalkerja sangat singkat misal tiopental

Page 50: Toksikologi forensik

Karbon MonoksidaKarbon Monoksida

Sumber : gas CO ditemukan pada Sumber : gas CO ditemukan pada hasil pembakaran tidak sempurnahasil pembakaran tidak sempurna

Farmakokinetik : CO diserap Farmakokinetik : CO diserap melalui paru sebagian besar melalui paru sebagian besar diikat oleh Hb, afinitas COHb 208-diikat oleh Hb, afinitas COHb 208-245 kali afinitas O.245 kali afinitas O.

Page 51: Toksikologi forensik

Karbon MonoksidaKarbon Monoksida

Farmakodinamik : CO bereaksi dg Fe Farmakodinamik : CO bereaksi dg Fe dari porfirin bersaing dengan O2, dari porfirin bersaing dengan O2, mengikat Hb sehingga Hb inaktif mengikat Hb sehingga Hb inaktif mengakibatkan hipoksia jaringanmengakibatkan hipoksia jaringan

Tanda dan gejala keracunan : Tanda dan gejala keracunan : saturasi COHb 50-60 % sinkop; 60-saturasi COHb 50-60 % sinkop; 60-70 % koma dan kejang; 70-80% 70 % koma dan kejang; 70-80% gagal pernafasan dan meninggalgagal pernafasan dan meninggal

Page 52: Toksikologi forensik

Karbon MonoksidaKarbon Monoksida

Pemeriksaan ked forensik : Pemeriksaan ked forensik : anamnese kontak dan gejala anamnese kontak dan gejala keracunan CO; miokardium keracunan CO; miokardium ditemukan perdarahan dan ditemukan perdarahan dan nekrosisnekrosis

Penderita yang mengalami koma, Penderita yang mengalami koma, akan menderita gejala kerusakan akan menderita gejala kerusakan sel susunan saraf pusat berupa sel susunan saraf pusat berupa gejala disorientasi.gejala disorientasi.

Page 53: Toksikologi forensik

Mekanisme toksisitas COMekanisme toksisitas CO

Co terikat Hb Co terikat Hb anemik anoksiaanemik anoksia

CO yang larut dalam plasma CO yang larut dalam plasma jaringan, mengikat jaringan, mengikat enzim pernafasan dalam selenzim pernafasan dalam sel

Page 54: Toksikologi forensik

Pemeriksaan toksikologis COPemeriksaan toksikologis CO

Tes alkali delusiTes alkali delusi Mikrodifusi ConwayMikrodifusi Conway SpektroskopisSpektroskopis Gas khromatografiGas khromatografi

Page 55: Toksikologi forensik

SianidaSianida Sumber : CN merupakan racun toksik, HCN Sumber : CN merupakan racun toksik, HCN

sebagai fumigasi; garam CN dipakai dalam sebagai fumigasi; garam CN dipakai dalam proses pengerasan baja, penyepuhan emas, proses pengerasan baja, penyepuhan emas, fotografi dan untuk pupuk penyubur.fotografi dan untuk pupuk penyubur.

Farmakokinetik : diabsorpsi melalui sal Farmakokinetik : diabsorpsi melalui sal pencernaan, HCN diabsorpsi melalui sal pencernaan, HCN diabsorpsi melalui sal pernafasan.pernafasan.

Tanda dan gejala : keracunan akut Tanda dan gejala : keracunan akut menyebabkan gagal nafas; keracunan kronik menyebabkan gagal nafas; keracunan kronik pucat dan dapat menyebabkan golter dan pucat dan dapat menyebabkan golter dan hipotiroidhipotiroid

Page 56: Toksikologi forensik

SianidaSianida

Pemeriksaan ked forensik : bau Pemeriksaan ked forensik : bau amandel, sianosis pada wajah dan amandel, sianosis pada wajah dan bibir, busa keluar dari mulut, bibir, busa keluar dari mulut, lebam mayat berwarna merah lebam mayat berwarna merah terang karena darah vena kaya terang karena darah vena kaya akan oksi-Hb, terdapat cyanmet-akan oksi-Hb, terdapat cyanmet-Hb. Hb.

Pada korban menelan garam alkali Pada korban menelan garam alkali sianida, ditemukan kelainan pada sianida, ditemukan kelainan pada mukosa lambung berupa korosi.mukosa lambung berupa korosi.

Page 57: Toksikologi forensik

Pemeriksaan toksikologis SianidaPemeriksaan toksikologis Sianida

Reaksi biru BerlinReaksi biru Berlin Tes asam pikrat (Guignard Tes asam pikrat (Guignard

tes)tes) Modifikasi mikrodifusiModifikasi mikrodifusi

Page 58: Toksikologi forensik

TimbelTimbel

Sumber : timah hitam atau Sumber : timah hitam atau Plumbum dalam jumlah besar Plumbum dalam jumlah besar dalam badan accu/batterai, pipa dalam badan accu/batterai, pipa air zaman dulu, timah solder, air zaman dulu, timah solder, bahan dasar cat, dempul meni, bahan dasar cat, dempul meni, glasier dari benda-benda glasier dari benda-benda keramikkeramik

Menurut WHO maksimum air Menurut WHO maksimum air minum mengandung Pb 40 ug/l; minum mengandung Pb 40 ug/l; dalam udara normal 2-3 ug/mdalam udara normal 2-3 ug/m33

Page 59: Toksikologi forensik

Metode analisa TimbelMetode analisa Timbel

Skrining tes : immunoassays, Thin Skrining tes : immunoassays, Thin Layer Chromatography, UV-visLayer Chromatography, UV-vis

Analisa konfirmasi: Gas Analisa konfirmasi: Gas Chromatography, GCMass Chromatography, GCMass Spectrometry, LCMSSpectrometry, LCMS

Analisa logam: kolorimetri, Atomic Analisa logam: kolorimetri, Atomic Absorption Spectrophotometry, Absorption Spectrophotometry, Neutron Activation AnalysisNeutron Activation Analysis

Page 60: Toksikologi forensik

Buku acuanBuku acuan

Ariens E.J.,dkk., 1993 : Toksikologi Ariens E.J.,dkk., 1993 : Toksikologi umum (pengantar), Gadjah Mada umum (pengantar), Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. University Press, Yogyakarta.

Flanagan R.J., dkk., 1995 : Analisis Flanagan R.J., dkk., 1995 : Analisis Toksikologi Dasar, International Toksikologi Dasar, International Programme on Chemical Safety, Programme on Chemical Safety, WHO, Geneva.WHO, Geneva.

Budiyanto A,dkk., 1997 : Budiyanto A,dkk., 1997 : Ilmu Ilmu Kedokteran ForensikKedokteran Forensik, Bagian , Bagian Kedokteran Forensik FK UI, Jakarta.Kedokteran Forensik FK UI, Jakarta.

Page 61: Toksikologi forensik

Buku acuanBuku acuan

Vincent J. DiMaio, Dominick DiMaio, Vincent J. DiMaio, Dominick DiMaio, 2001 : 2001 : Forensic PathologyForensic Pathology, second , second edition, CRC Press, p 507-551edition, CRC Press, p 507-551

Steven G. Gilbert, 2004 : Steven G. Gilbert, 2004 : A small dose A small dose ofof ToxicologyToxicology, The Health Effects of , The Health Effects of Common Chemicals, CRC Press, Boca Common Chemicals, CRC Press, Boca Raton, London, New York, Washington, Raton, London, New York, Washington, D.C.D.C.

James, S H. and Nordby, JJ. 2005: James, S H. and Nordby, JJ. 2005: Forensic Science, Forensic Science, second edition, second edition, Taylor and Francis Group, CRC Pres, p Taylor and Francis Group, CRC Pres, p 61- 7761- 77