toilet training

21
toilet training

Upload: 24hourparenting

Post on 20-Nov-2014

1.747 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Toilet Training

toilet training

Page 2: Toilet Training

toilet training

Page 3: Toilet Training

 Pahami “peran” orangtua dan anak.

Page 4: Toilet Training

Peran orangtua: memfasilitasi, menstimulus dan menyiapkan sarana untuk toilet training anak. Peran anak: pelaku utama toilet training.

Pemaksaan berarti menyalahi peran.

Page 5: Toilet Training

Sadari bahwa kita bukan orangtua yang gagal meski anak masih mengompol. Lepas “tekanan” ini karena akan memengaruhi reaksi

kita dan anak.

Page 6: Toilet Training

  Melepas tekanan tidak sama dengan cuek dan menyerahkan sepenuhnya pada anak. Tugas kita membantu anak memiliki kontrol

atas tubuhnya secara mandiri.

Page 7: Toilet Training

 Yang membuat toilet training menantang adalah: anak harus mengubah kebiasaan yang selama ini sudah dipahaminya, yaitu

BAK & BAB di popok.

Page 8: Toilet Training

Tahapan toilet traning: - Tidak BAB di celana saat tidur malam

- Tidak BAB di celana saat siang - Tidak BAK di celana saat siang

- Tidak BAK di celana saat tidur malam

Page 9: Toilet Training

Pahami langkah-langkahnya: 1. anak harus mengenali munculnya dorongan untuk BAK  & BAB. 2. memahami/mencerna dorongan itu. 3. memutuskan “membuka” atau “menutup” katup BAK dan BAB-nya pada waktu dan tempat yang tepat  

Page 10: Toilet Training

Kenali tanda kesiapan anak. Gunakan insting orangtua. Mulai saat anak sudah menunjukkan tanda mengenali dorongan

BAB/BAK.

Page 11: Toilet Training

Tahap tersulit adalah tahap 3. Sering anak memilih tempat selain di toilet (misalnya di belakang

kursi) secara konsisten, atau ia terlalu cepat/lambat ke toilet, (duduk tanpa BAB/BAK atau terlanjur BAB/BAK di celana)

Page 12: Toilet Training

Kecepatan anak melalui tiap tahap tergantung pada temperamen anak, namun lebih tergantung pada sikap orangtua.

Page 13: Toilet Training

Toilet training pasti akan diwarnai "kecelakaan" dan "kesalahan". Pastikan kita tidak bereaksi berlebihan seperti marah atau

mempermalukan anak.

Page 14: Toilet Training

Lakukan dengan suasana yang memudahkan dan menyenangkan. Memudahkan >> mencari celana yang mudah dibuka sendiri.

Menyenangkan >> dekorasi stiker kesukaan anak di toilet.

Page 15: Toilet Training

Setelah anak cukup menguasai kemampuan toilet training dasar di saat siang, mulai terapkan konsekuensi alamiah.

Biarkan anak merasakan basah/tidak nyaman saat gagal BAK/BAB di toilet. Minta ia membersihkan diri dan tempatnya sendiri.

Page 16: Toilet Training

Ingat, konsekuensi dilakukan dengan tenang dan rasa sayang, tanpa marah, dan mempermalukan.

Page 17: Toilet Training

Untuk kontrol BAK di malam hari, pastikan rutinitas sebelum tidur berjalan dengan baik. Misalnya BAK sebelum tidur, pola minum,

udara di kamar, dst.

Page 18: Toilet Training

Perhatikan pola BAK anak saat tidur, kalau perlu, bangunkan beberapa saat sebelum jam BAK.

Page 19: Toilet Training

Saat memulai toilet training usahakan untuk tidak bersamaan dengan perubahan situasi lain.

Misal: baru punya adik, pindah rumah, pergantian pengasuh atau lainnya.

Page 20: Toilet Training

Toilet training proses yang panjang dan melelahkan. Pastikan semua orang dewasa di kehidupan anak saling mendukung dan

merayakan kemajuan sekecil apa pun.

Page 21: Toilet Training

Sahabat utama orangtua dalam toilet training: sabar dan humor.