to bersama agustus paket b(full permission) (2)
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
1/388
TO Bersama Agustus
Paket B
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
2/388
1. D. Analisa gas darah
Keyword :
bayi laki-laki lahir spontan, usia kehamilan 31 minggu
lemah, tidak menangis, denyut jantung 172 x/menit, frekuensi napas 80x/menit, retraksi dinding dada, sianosis dan merintih
Penyakit Membran Hialin (HMD)
Gangguan pernapasan disebabkan imaturitas paru dan defisiensisurfaktan, terutama pada neonates usia gestasi < 34 minggu atauberat lahir
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
3/388
HMD (contd)
Pencitraan : foto toraks AP Hasil gambaran retikulogranuler, udara bronkus (air bronchogram)
Komplikasi : Hipoksemia perdarahan intracranial
Perdarahan paru Bantuan ventilasi pneumotoraks, pneumomediastinum
Laboratorium : Darah tepi lengkap dan kultur darah
Analisis gas darah : hipoksia, asidosis metabolik dan asidosis respiratorik
Rasio lesitin/sfingomielin pada cairan paru
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
4/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
5/388
2. B. perfusi
Keyword :
anak umur 2 tahun, buang air besar cair 10 kali sehari @ 1 gelas
frekuensi napas 48 x/menit, denyut nadi 164 x/menit, temperatur 36,80Canak lemah, tidak mau minum, mata cekung, turgor kurang
Diare akut dehidrasi berat, terdapat DUA ATAU LEBIH tanda berikut : Letargis/tidak sadar
Mata cekung
Cubitan kulit kembali sangat lambat >2detik
Tidak bisa minum atau malas minum
Kehilangan cairan dalam jumlah besar + tak segera di rehidrasisyok hipovolemik
Sumber : Buku saku pelayanan kesehatan anak di rumah sakit. WHO 2009
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
6/388
Syok hipovolemik, Hipovolemia
Syok : sindrom klinis yang ditandai dengan perfusi jaringan yang tidakadekuat. Dapat berakhir pada disfungsi end-organ
Penyebab hypovolemia tersering :
Kehilangan darah akut
Gastroenteritis
Luka bakar luas
Perfusi : proses penghantaran darah dan oksigen ke jaringan
Difusi : pertukaran gas melewati alveolus-capillary bed
Ventilasi : proses inspirasi dan ekspirasi Oksigenasi : proses menambahkan oksigen ke dalam tubuh
Sumber : airway.jems.com
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
7/388
3. A. syok septik
Keyword :
Bayi laki-laki umur 25 hari, merintih lemah, malas menetek, kulit tampakkuning sampai kedua kaki, kejang 3-5 kali
tali pusat kotor dan berbau busuk
sianosis, akral dingin, frekuensi napas 60 x/menitOmfalitis (infeksi tali pusat)
Syok septik (syok + focus infeksi)
Syok : sindrom klinis yang ditandai dengan perfusi jaringan yang tidakadekuat. Dapat berakhir pada disfungsi end-organ
Sumber : Distributive shock. www.emedicine.Medscape.com
http://www.emedicine.medscape.com/http://www.emedicine.medscape.com/ -
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
8/388
Syok distributif
Vasodilatasi eksesif gangguan aliran darah gangguan perfusi jaringan
Jenis-jenis syok distributif : Syok septik
Toxic shock syndrome Anafilaksis
Syok neurogenik akibat cedera medulla spinalis
Tatalaksana : Resusitasi cairan
Antibiotik yang adekuat
Steroid
masih kontroversial, bisa dipakai hidrokortison dosis rendah Kenapa jawaban bukan B? karena syok distributif itu banyak jenisnya,
termasuk syok neurogenik. Karena ada focus infeksinya, maka lebih tepatjawabannya syok septik.. ^^
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
9/388
4. B. Cedera pleksus brakialis
Keyword :
bayi laki-laki baru lahir, berat lahir 4800g, tidak bisa menggerakkan lengankanannya
ibu menderita diabetes mellitus
pada saat persalinan terjadi distocia bahu dan berhasil dilahirkan setelahdilakukan berbagai manuver
Bayi dari ibu DM beresiko untuk menjadi makrosomia pada soalditandai dgn berat lahir >4000gram
Distosia bahu kegawatdaruratan pada saat persalinan
Terjadi akibat impaksi bahu anterior bayi terhadap simfisis ibu Berhubungan erat dengan berat lahir bayi dan bayi yang lahir dari ibu dengan
DM
Bayi harus dilahirkan dengan maneuver McRoberts atau dengan seksiosesareaSumber : Shoulder dystocia. American Academy of Family Physician. 2010
Shoulder dystocia. Royal College of Obstetricians and Gynaecologists. 2012
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
10/388
Komplikasi distosia bahu pada bayi :
Cedera pleksus brakialis
Fetal death
Hipoksia
Fraktur klavikula/humerus
Kontusio
Tipe BPI (brachial plexus injury) Erb : C5-C7, hilangnya sensasi di daerah lengan, paralysis dan atrofi otot
deltoid, biceps, dan brachialis, posisi lengan spt waiters tip
Klumpke : C8-T1, lengan supinasi, pergelangan tangan ekstensi, siku fleksi
Tatalaksana BPI :
Fisioterapi (dalam bbrp bulan sampai 1 tahun biasanya membaik) Bedah (nerve grafting atau transposisi otot)
Sumber : Shoulder dystocia. American Academy of Family Physician. 2010
Shoulder dystocia. Royal College of Obstetricians and Gynaecologists. 2012
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
11/388
Sumber : www.shoulderdystocia.com
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
12/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
13/388
5. D. Streptococcus beta hemolyticus
Keyword :
anak laki-laki 10 tahun demam
nyeri sendi dan bercak-bercak di kulit
ditemukan eritema dan nodul subkutan, leukositosis dan perpanjangan
interval PRDemam rematik akut
Penyakit reaksi autoimun lambat terhadap Streptococcus betahemolyticus group A.
Bila tidak diterapi dengan baik gejala sisa pada jantung yg dikenal
sbg PJR
Sumber : Demam rematik akut. Pedoman pelayanan medis IDAI Jilid II. 2010
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
14/388
Jones criteria Dasar diagnosis :
2 mayor atau 1 mayor + 2 minorDISERTAI bukti infeksi S.hemolyticus
Pemusnahan steptokok danpencegahan : BPG 0.6-1.2 jutaunit IM
Karditis ringan dan sedangdiberikan aspirin 100mg/kgbbdibagii 4-6 dosis
Karditis berat diberikanprednisone 2mg/kgbb dibagi 4
dosis Ringan : tidak jelas kardiomegali
Sedang : kardiomegali (+)
Berat : + gagal jantungSumber : Demam rematik akut. Pedoman pelayanan medis IDAI Jilid II. 2010
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
15/388
6. E. vaksin HepB+HBIg dalam 12 jam
Keyword :
Bayi lahir dari ibu dengan HBsAg (+)
Menurut pedoman IDAI :
Diberikan vaksin HepB 1 dan HBIg 0.5 ml bersamaan dalam jangka waktu 12
jam setelah lahir di sisi tubuh yang berbeda HBIg : segera memberikan proteksi meskipun jangka pendek (3-6 bulan)
AboutHepatitis B
Kalau status HBsAg ibu tidak diketahui, HepB diberikan dalam waktu 12 jamsetelah lahir.
Segera tentukan status HBsAg ibu, bila ternyata positif HBIg harus diberikanselambat-lambatnya 7 hari
Sumber : Pedoman imunisasi di Indonesia. Satgas Imunisasi IDAI 2011
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
16/388
Hep B
Diberikan minimal 3 kali, yang pertama segera setelah lahir.
Dosis ketiga adalah penentu antibodi karena dosis booster.
Vaksin diberikan 0.5ml IM di vastus lateralis
Disimpan di suhu +2 - +8 oC , bisa tahan 26 bulan Bila bayi prematur atau BBLR, imunisasi ditunda sampai bayi berusia
2 bulan ATAU berat badan sudah 2000 gram, mana yang dicapaiduluan
Sumber : Pedoman imunisasi di Indonesia. Satgas Imunisasi IDAI 2011
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
17/388
7. A. ALL
Keyword : demam dan bercak kemerahan sejak 1 minggu yang lalu
petekie dan hepatosplenomegali (+)
leukosit 330.000/mm3, Hb 6 g/dL dan trombosit 50.000/mm3, sel blast sebanyak50%
Leukemia akut
Leukemia : leukositosis + anemia dan trombositopenia, karena sel ganasnyamenekan produksi eritrosit dan trombosit
Karena anemia anak pucat, bisa sampai sesak
Karena trombositopenia lebam, mudah berdarah
Organomegali system hematopoietic ekstramedular berusaha kompensasiproduksi
Yang membantu menegakkan leukemia AKUT adalah adanya sel blast > 20%
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
18/388
Anemia yang punya pucat dan organomegali adalah thalassemia dan leukemia akut. Soal ini lebih ke leukemia akut karenaada sel blast > 20%
Berdasarkan epidemiologi, leukemia akut yang onsetnya masak kanak-kanak adalah ALL
ALL : precursor limfoid berproliferasi jadi ganas dan menekan bone marrow, ada kromosom Philadelphia
AML : onset masa remaja/dewasa, khasnya ada hyperplasia gusi
CLL: onset > 55 tahun, 2/3 nya laki-laki
CML : utamanya pada dewasa walaupun pada anak juga bisa
Penyakit Pucat/Anemia Perdarahan Organomegali
Anemia defisiensi Fe + - -
Anemia hemolitik akut + - -
Anemia hemolitik kronik/Thalasemia + -/+ +
Anemia aplastic + + -
Leukemia akut + + +
Infeksi kronik + -/+ -
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
19/388
8. C. New ballard
Keyword : bayi laki-laki dengan berat badan lahir 2100gr, panjang badan 40cm, APGAR
skor 1 menit=7, 5 menit=9
Ibu tidak ingat haid terakhirnya dan tidak pernah ANC ke fasilitas kesehatan
Cara menentukan usia gestasi pada saat bayi lahir New Ballardscore
Menilai maturitas fisik dan neurologi bayi
Dubowitz : versi lebih panjang Ballard, ada penilaian head lag,suspensi ventral, edema, tekstur kulit, dan payudara
Apgar : menit 1 utk keperluan resusitasi, menit 5 untuk menetukan
prognosis Brazelton : neonatal behavioural assessment
Downe : pada bayi dengan distress pernapasan, untuk menilaiseveritydan kebutuhan akan bantuan pernapasanSumber : Buku ajar neonatologi. IDAI 2012
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
20/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
21/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
22/388
9. B. ampisillin + gentamisin iv
Keyword :
Bayi laki-laki baru lahir, demamtinggi
ketuban pecah 20 jam dan berbau
BBL 3200 gr, bayi aktif dan taktampak kelainan klinis.
Faktor resiko ibu :
Persalinan kurang bulan
Ketuban pecah >18 jam
Korioamnionitis
Persalinan dengan tindakan
Ibu demam
ISK pada ibu
Faktor bayi :
Asfiksia perinatal
BBLR
Kurang bulan
Kelainan bawaan
Prosedur invasive
Diagnosis sepsis sulit karenagejala klinis tidak spesifik
Gejala klasik sepsis jarang
dijumpai pada neonatus
Sumber : Buku ajar neonatologi. IDAI 2012
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
23/388
Septic work up
Gejala klinis
Baku emas : kultur darah
Trombositopenia
Leukositosis
I/T ratio > 2
Peningkatan CRP
Manajemen : Pemberian antibiotika empiris
sambil menunggu hasil kulturdarah
Ampisillin + gentamisin iv
Bila setelah 48 jam kuman tidakditemukan tapi gejala masih (+) ganti ampisilin dengansefotaksim
PRINSIPNYA, sepsis neonatal bisa menunjukkan gejala klinis apapun. Apabila ada
faktor resiko + gejala klinis, obati sebagai sepsis sampai terbukti bukan sepsis.
Terbukti bukan ditentukan hasil septic work upSumber : Buku ajar neonatologi. IDAI 2012
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
24/388
10. A. C. tetani
Keyword :
Anak usia 1 hari, kejang, kaku kuduk, mulut mencucu
Riwayat persalinan di dukun, ibu tidak mendapatkan imunisasi apapunselama hamil
Tetanus Neonatorum Persalinan yang kurang higienis, dgn tenaga nonmedis yang tidak terlatih
Perawatan tali pusat yang tidak higienis
Bayi sadar, spasme bila tersentuh atau dirangsang
Bayi malas minum
Mulut mencucu (carper mouth) Trismus, perut papan, opistotonus, tali pusat kotor dan berbau
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
25/388
Clostridium tetani: bakteri anaerob obligat, resisten terhadap panasdan desinfeksi
Pastikan bukan sepsis neonatal/meningitis :
Pungsi lumbal
Pemeriksaan darah rutin/septic work up
Tatalaksana :
Diazepam 10mg/kg/hari
HTIG 500 U IM atau ATS 5000 U IM
Metronidazole 30 mg/kg/hari
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
26/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
27/388
11. B. Menjaga suhu tubuh
Keyword : Bayi umur 18 jam akan dirujuk dengan keluhan sulit bernapas
suhu 34,5 C, laju pernapasan 70x/m, retraksi suprasternal dan intercostal.
Ibu memiliki riwayat keputihan yang tidak diobati dan ketuban pecah 2 hari Kemungkinan diagnosis pada soal sepsis neonatal
Masalah paling menonjol pada pasien : distress pernapasan danhipotermia
Suhu normal BBL : 36.5 37.5
Hipotermia ringan : 36.0 36.5 Hipotermia sedang : 32.0 36.0
Hipotermia berat < 32.0Sumber : Buku ajar neonatologi. IDAI 2012
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
28/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
29/388
Warm chain untuk mencegah hipotermia
Warm delivery room (> 25C)
Warm resuscitation
Immediate drying
Skin-to-skin contact between baby and the mother Breastfeeding
Bathing and weighing postponed
Appropriate clothing and bedding
Mother and baby together
Warm transportation
Training/awareness of healthcare providers
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
30/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
31/388
12. B. tiroksin
Keyword :
anak perempuan berusia 7 tahun sulit mengikuti pelajaran di sekolah
IQ 65
Defisiensi hormone tiroksin hipotiroid kongenital
Keluhan tidak spesifik sampai usia 8 minggu Defisiensi tiroksin retardasi abnormal di hampir semua system organ,
suatu sindrom disebut kretinisme
Pada otak : defisit fungsional berupa retardasi mental, ataksia, spastisitas,ketulian
Hipotiroid kongenital bisa diobati dengan penambahan preparat L-tiroksin
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
32/388
Option lain
Prolaktin : gangguan menstruasi, steril, pubertas terlambat
Kalsitonin : penurunan bone mass density
Vasopresin : diabetes insipidus (defisiensi arginine vasopressin)
Aldosteron : primary adrenal insufficiency, congenital adrenalhyperplasia : hipertensi, edema, hiperkalemia
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
33/388
13. C. 6 bulan
Keyword :
Bayi perempuan sudah bisamenoleh, duduk tegak, jikatengkurap bisa menopang bahu,
mengucapkan ooh
Komponen perkembangan :
Motorik kasar
Motorik halus
Bahasa
sosial
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
34/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
35/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
36/388
14. A. langsung memberikan DPT-3
Keyword
Anak laki-laki usia 8 bulan belum imunisasi DPT yang ketiga karena saat itusedang demammaksudnya pas usia 6 bulan tidak DPT karena waktu itudemam. Thx
Catch up immunization : Untuk imunisasi multidosis dgn interval tertentu spt DPT, HepB, polio, dkk
jumlah pemberian imunisasi HARUS tetap dilengkapi
Keterlambatan TIDAK mempengaruhi respon tubuh dlm membentukantibody, Cuma resiko tertular tetap tinggi karena ambang antibodinyaterlambat tercapai
PRINSIP catch up : tetap lanjutkan, JANGAN mengulang dari awal, tidakpeduli berapa jarak waktu keterlambatan dari yang sebelumny
Sumber : Pedoman Imunisasi di Indonesia. Satgas Imunisasi IDAI 2011
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
37/388
Imunisasi lain prinsipnya sama, pokoknya lanjutkan sesuai jadwal dan
jadwalkan sesuai dengan interval minimal antar vaksinasi yangdirekomendasikan IDAI.
Kecuali BCG : 12 bulan : uji tuberkulin dulu, bila negatif berikan0.1cc SC
Contoh kasus (selain soal)
Anak 5 bulan BELUM PERNAH DPT sama sekali. Cara vaksinnya :
Beri DPT-1 saat kunjungan (misal tgl 1/5)
Beri DPT-2 4 minggu kemudian (tgl 28/5) karena interval vaksin DPT 4
minggu kan DPT-3 4 minggu lagi (tgl 25/6)
Sumber : Pedoman Imunisasi di Indonesia. Satgas Imunisasi IDAI 2011
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
38/388
Contoh lain Hep B :
Anak 3 bulan belum pernah Hep B sama sekali.
Berikan Hep B 1 tgl 1/5
Berikan Hep 2 tgl 28/5, interval vaksin Hep B dari suntik pertama kekedua 4-8 minggu
Hep 3 usia 6 bulan
Hep B dosis 3 sifatnya booster, bisa diberikan di rentang usia 6-18bulan atau kapan saja setelah 18 bulan
Kalau belum pernah vaksinasi campak, bisa diberikan MMR di usia 15bulan. Rekomendasi IDAI 2014 sih bisa diberikan di 24 bulan kalau
belum MMR juga. Tapi karena belum publish, jadi belum dipakai sbgreferensi dulu ya.. XOXO
Sumber : Pedoman Imunisasi di Indonesia. Satgas Imunisasi IDAI 2011
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
39/388
15. D. Kina dan primakuin
Keyword :
Anak 7 tahun demam 5 hari, mual, muntah, dan menggigil
suhu 39oC, konjungtiva anemis, sclera ikterik, dan hepatomegaly
Lab: Hb 5.1g/dL, leukosit 5000/mm3, trombosit 227.000/mm3, danditemukan parasit malaria dengan schuffner dot(+)
Malaria dengan schuffner dot Vivax atau Ovale
Diagnosis malaria :
Demam
Apusan darah positif
Tatalaksana vivax: Lini pertama memang artesunat, tetapi tidak boleh diberikan monoterapi
Lini kedua: kina + primakuin
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
40/388
Tatalaksana malaria
Artesunat + amodiakuin selama 3 hari
Artesunat 4 mg/kg dosis tunggal selama 3 hari
Amodiakuin : 10 mg/kg dosis tunggal selama 3 hari
Dihidroartemisin + piperakuin (3 hari)
Artesunat + SP Artesunat 4 mg/kg dosis tunggal 3 hari
SP 25 mg/kg dosis tunggal
Karena vivax/ovale : tmabah primakuin basa 0.25mg/kg/hari dosistunggal selama 14 hari
Falciparum : primakuin 0.75mg/kg dosis tunggal 1 hari
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
41/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
42/388
Refeeding pada Gizi Buruk
Fase inisial : diberikan pada dua pertama
Sifat makanannya rendah osmolaritas, rendah laktosa, diberikansedikit tapi sering (F75)
Energi : 80-100 kkal/BB/hari, cairan 130cc/BB/hari
Fase Transisi : hari 3-7 (F100) Energi : 100-150 kkal/BB/hari, jumlah cairan max 150cc/BB/hari
Fase Rehabilitasi : hari 7-dst
Energi : 150-220 kkal/BB/hari, jumlah cairan max 200cc/BB/hari
Soal : terapi inisiasi BB 6.1 kg
80-100 kkal x 6.1 = 488-610 kkal/hari, jawaban yg masuk di antaranyaCSumber : Pocket Book of Hospital Care for Children: Guidelines
for the Management of Common Childhood Illnesses. 2nd
edition.
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
43/388
17. C.7
Keyword
Neonatus usia 8 jam lahir pada usia gestasi 30 minggu dan berat badan lahir1800 gram. Saat ini bayi terdengar merintih, laju pernapasan 65x/menit,terdapat nafas cuping hidung, retraksi subkostal (+), dan sianosis (+). Padaauskultasi paru didapatkan suara napas menurun. Ibu pecah ketuban 36 jam
sebelum persalinan disertai demam
Respiratory distress (kemungkinan penyebab HMD dan/atau sepsis,pembahasan lihat slide soal no.1 dan 9)
Downe score : penilaian untuk menilai seberapa berat distresspernapasan bayi berdasarkan gejala klinisnya
>4 : respiratory distress, monitor AGD dan pertimbangkan CPAP
>8 : impending respiratory failure, ventilator
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
44/388
Note : di soal tidak dijelaskan apakah sianosis menetap setelah diberikan
O2, namun kita anggap saja tetap sianosis setelah pemasangan oksigen
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
45/388
18. B. 1250 cc/hari
Keyword Anak 2 tahun demam sejak 1 hari yang lalu berat badan 15 kg, suhu 38,5oC
Kebutuhan cairan rumatan 100cc/kg untuk 10 kg pertama = 1000 cc 50cc/kg untuk 10 kg kedua = 50x5 = 250cc 20cc/kg untuk 10 kg berikutnya = 0
Total maintenance 1250 cc/hari
Pasien demam 38.5 tambah 10% untuk tiap kenaikan 1 derajat
10% x 1250 = 125cc
Jadi totalnya = 1375 cc gaada jawabannya, jadi pilih aja B
* Ada juga yang bilang baru ditambah 10% per kenaikan 1 derajat, tapi dihitungsetelah suhu lebih dari 38.5
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
46/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
47/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
48/388
20. A.
Keluhan :
anak laki-laki 2 tahun, mencret 15 kali/hari
Mencret berupa cairan kekuningan, tanpa ampas, darah (-), lendir (+).
masih mau minum, kelopak mata tidak cekung, air mata +/+, mukosa lidahbasah, turgor kembali cepat
Diare akut tanpa dehidrasi
Rencana tatalaksana A :
Rawat jalan, cairan tambahan, zink, lanjutkan pemberian makan/ASI, jelaskan
kapan harus kembali Oralit : 2 tahun : 100-200cc/babSumber : Pocket Book of Hospital Care for Children: Guidelines
for the Management of Common Childhood Illnesses. 2nd
edition.
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
49/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
50/388
21. B. Albumin urin
Keyword :
Anak usia 6 tahun bengkak pada kedua matanya
Demam, nyeri pinggang, kencing keruh dan bergumpal
Diagnosis : sindrom nefrotik
Edema, proteinuria, hipoalbuminemia, dan peningkatan kadar kolesterolplasma
Edema periorbita, anasarka, oligouria
Urin keruh, berbusa
Urinalisis : proteinuria massif (>+2), rasio albumin/kreatinin urin >2.
Lab : hipoalbuminemia (200 mg/dL), danpeningkatan LED
Ur/Cr biasanya normal kecuali ada penurunan fungsi ginjal
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
51/388
22. E. APTT
Keyword : Anak laki-laki usia 1 tahun tidak bisa berjalan karena lutut sakit riwayat tersandung di rumah dan jatuh lalu lutut bengkak dan menghitam. Kakak laki-laki pasien juga pernah diberifresh frozen plasma
Hemofilia X-linked resesif, perdarahan spontan maupun pasca trauma Riwayat kelainan yang sama dalam keluarga (yaitu laki-laki) Tatalaksana : fresh frozen plasma, kriopresipitat, terapi pengganti factor VIII atau IX
Pemeriksaan penunjang : Pemanjangan clotting time/waktu pembekuan Pemanjangan aPTT PT normal
Untuk screening : APTT
Sumber : Pedomanpelayanan medisIDAI Jilid I.2010
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
52/388
23. A. kolestasis24. A. BAB pucat
Keyword :
anak 3 bulan, mata kuning sejak 2 minggu yang lalu
lab: Hb 10 g/dL, hematocrit 32%, bilirubin direk 7 mg/dL dan bilirubin total18 mg/dL
Kolestasis : semua kondisi yang menyebabkan terganggunya sekresidan ekskresi empedu ke duodenum
Klinis : icterus, tinja pucat atau akolik, urin berwarna the
Parameter lab : Bilirubin direk serum > 1mg bila biltot 20% biltot bila biltot > 5mg/dL
Kolestasis yang sangat ditakutkan pada bayi adalah atresia bilier,Karena harus dikoreksi dengan operasi Kasai sebelum usia 8 minggu
Sumber : Pedomanpelayanan medisIDAI Jilid I.2010
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
53/388
Anamnesis
Warna feses dan urin
Riwayat kehamilan dan persalinan
Paparan terhadap obat hepatotoksik
Lab : darah tepi, bilirubin direk/indirek serum, ALT/AST, GGT, albumin
Urin rutin
Tinja 3 porsi
Pemeriksaan etiologi sesuai kecurigaan, missal TORCH
Sumber : Pedomanpelayanan medisIDAI Jilid I.2010
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
54/388
Option lain 23&24
Hepatitis B : 95% asimtomatiksaat bayi
Ikterus fisiologis dan patologissilakan lihat slide pembahasan
TO 4 soal no.6 Neonatal hepatitis : kuning pada
usia 2-4 minggu
Mual-muntah : sbagian besargangguan GIT menyebabkanmual, muntah
Demam : lebih mengarahkan ke
hepatitis akut (demam+kuning) BAK kuning muda : normal?
BAK cucian daging : sindromnefritik
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
55/388
25. B. Berikan saat BB 2500gram
Keyword :
bayi 1 bulan kontrol ke tempat praktek saudara untuk mendapat imunisasi.
lahir prematur pada usia 35 minggu
Berat lahir 1700 gram, saat ini berat badan 1850 gram
Belum ada kesepakatan mengenai pemberian imunisasi BCG padaBBLR
Beberapa penelitian menemukan bahwa tidak terdapat perbedaanantara bayi yang langsung diberikan imunisasi BCG setelah lahirmaupun yang ditunggu sampai 2500 gram
Yang tidak boleh diberikan BCG : pasien imunokompromais, sepertiHIV, gizi buruk, dalam terapi steroid lama, keganasan
Sumber : Uji Tuberkulinpada BayiBBLR yang MendapatBCG Segera Setelah Lahirdan
yang MenungguBerat Badan> 2500 Gram. Sari Pediatri2007
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
56/388
26. A. Ginjal
Keyword: tidak bisa BAK. Sebelumnya BAK dengan urin merah.Riwayat makan jengkol dan sambal.
Organ yang terkena?
Ginjal
Terapi: Natrium bikarbonat
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
57/388
http://ik.pom.go.id/v2012/wp-content/uploads/2011/11/BAHAYA-KERACUNAN-ASAM-JENGKOLAT4.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3522/3/gizi-murniati.pdf.txt
Keracunan jengkol dapat terjadi akibat mengkristalnya asam jengkolatdalam suasana asam
Kristal ini dapat menyebabkan penyumbatan pada ginjal sehingga pada
kasus yang parah dapat menyebabkan kerusakan ginjal. Gejala: nyeri perut yang kadang-kadang disertai muntah, serangan kolik
dan nyeri saat berkemih, disuria (gangguan berkemih), oliguria, danhematuria (darah di dalam urin)
http://ik.pom.go.id/v2012/wp-content/uploads/2011/11/BAHAYA-KERACUNAN-ASAM-JENGKOLAT4.pdfhttp://ik.pom.go.id/v2012/wp-content/uploads/2011/11/BAHAYA-KERACUNAN-ASAM-JENGKOLAT4.pdf -
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
58/388
27. E. Pecah varises esofagus
Keyword:
muntah darah, riwayat hepatitis B kronis.
PF: KU lemah, TD 140/90mmHg, nadi 98kali/menit, konjungtiva pucat,rambut ketiak (-), spider nevi(+), peranjakan hepar 5 cm.
Kemungkinan penyebab hematemesis?pecahnya varises esofagus
Diagnosis: sirosis hepatis
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
59/388
Sirosis Hepatis
Penyakit hati menahun yang difus ditandai dengan adanya nekrosis,pembentukan jaringan ikat, disertai nodul
PF: palmar eritem, spider nevi, vena kolateral di dinding perut,ikterus, edema pretibial, asites, splenomegali.
Laboratorium : rasio Alb-Glob terbalik
Sumber: Pedoman Pelayanan Medis Ilmu Penyakit Dalam - PAPDI
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
60/388
Sumber: Gastroenterology - Toronto Notes 2011
Tata laksana:
Istirahat cukup
Diet seimbang
Roboransia
Mengatasi penyulit
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
61/388
28. A. Kolelitiasis
Keyword:
Seorang wanita nyeri perut kanan atas. Memberat jika makan makanan yangberlemak.
Sklera ikterik -/-, Murphy sign (-).
Diagnosis?
Kolelitiasis
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
62/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
63/388
29. A. arterio veno shunt
Keyword:
Seorang wanita datang dengan keluhan perut membesar
PF: spider nevi, ascites, dan palmar eritem.
Kelainan mikrosirkulasinya terjadi di mana?arterio veno shunt
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
64/388
The central pathogenic processes in cirrhosis are death of hepatocytes,extracellular matrix (ECM) deposition, and vascular reorganization.
In the normal liver, interstitial collagens (types I and III) are concentrated inportal tracts and around central veins, and thin strands of type IV collagen arepresent in the space of Disse.
In cirrhosis, types I and III collagen are deposited in the space of Disse, creatingfibrotic septal tracts.
The vascular architecture of the liver is disrupted by the parenchymal damageand scarring, with the formation of new vascular channels in the fibrotic septathat connect the vessels in the portal region (hepatic arteries and portal veins)to terminal hepatic veins, shunting blood from the parenchyma.
The deposition of collagen in the space of Disse is accompanied by the loss offenestrations of sinusoidal endothelial cells (capillarization of sinusoids),impairing the function of sinusoids as channels that permit the exchange ofsolutes between hepatocytes and plasma
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
65/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
66/388
30. A. makrositik normokromik
Keyword:
Seorang perempuan 17 tahun menjalani diet ketat. Pasien tampak lemah.
PF: konjungtiva pucat. Didiagnosis defisiensi B12.
Gambaran apusan darah tepinya :
makrositik normokromik
Macrocytic/normochromic anemia results from chemotherapy, folatedeficiency, or vitamin B-12 deficiency.
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003648.htm
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000354.htmhttp://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000354.htmhttp://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000354.htmhttp://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000354.htmhttp://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000354.htmhttp://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000354.htmhttp://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/002403.htmhttp://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/002403.htmhttp://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000354.htmhttp://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/002403.htmhttp://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000354.htmhttp://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/002324.htm -
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
67/388
31. D. minum air gula 150-200 cc
Keyword:
wanita (54 tahun) dengan DM dibawa ke IGD dengan keluhan lemas, keringatdingin. Pasien rutin kontrol & rutin mengkonsumsi obat DM.
Dua hari ini pasien tidak mau makan karena nyeri ulu hati.
Pasien datang dalam keadaan compos mentis, GDS 45 mg/dl.
Terapi yang tepat: minum air gula 150-200cc
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
68/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
69/388
Penanganan Hipoglikemia
pasien dengan kesadaran yang masih baik diberikan makananyang mengandung karbohidrat atau minuman yang mengandunggula berkalori atau glukosa 15-20 gram melalui intra vena.
Untuk penyandang diabetes yang tidak sadar sementara dapat
diberikan glukosa 40% intravena terlebih dahulu sebagai tindakandarurat, sebelum dapat dipastikan penyebab menurunnya kesadaran.
Perlu dilakukan pemeriksaan ulang glukosa darah 15 menit setelahpemberian glukosa. Glukagon diberikan pada pasien denganhipoglikemia berat.
Sumber: Konsensus DM tipe-2 Indonesia 2011
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
70/388
32. A. Bronkiektasis terinfeksi
Keyword:
Seorang laki-laki 45 tahun datang dengan keluhan batuk berdahak tebal dansesak nafas selama 2 minggu.
PF: dijumpai ronki basah kasar pada apeks paru kanan.
Pada X-Ray dijumpai honeycomb appearance.
Diagnosis: Bronkiektasis terinfeksi
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
71/388
http://www.learningradiology.com/notes/chestnotes/bronchiectasis.htm
X-RAY
Tramlinesorhoneycombingrepresents dilated, thickenedbronchial walls
Volume loss due to destruction of lung tissue
Multiple small nodular densities from plugged alveoli
Signet ring appearance on CT normally, the vessel is larger than the corresponding bronchus.
In bronchiectasis, the bronchus is larger than the corresponding vessel
Lack of bronchial tapering
Non uniform bronchial dilation
Bronchial wall thickening
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
72/388
33. D. Aspergilosis
Keyword:
batuk tidak bisa sembuh dengan antibiotik.
Pada X-Ray dijumpai gambaran fungus ball.
Penyebabnya kemungkinan adalah..
Aspergilosis
Batuk tidak bisa sembuh dengan antibiotik penyakit non-infeksibakteri
Hi t l i
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
73/388
Sumber: emedicine
Histoplasmosis:
Rontgen thorax: enlargement of hillar and mediastinal nodes
Aspergillosis:
Chest radiographic features are varible, with solitary or multiple nodules,cavitary lesions, or alveolar infiltrates that are localized or bilateral and morediffuse as disease progresses
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
74/388
34. B. NSTEMI
Keyword:
Seorang laki-laki datang dengan nyeri dada sebelah kanan.
Dijumpai ST depresi pada V1-V6, enzim jantung meningkat.
Diagnosis..
NSTEMI
Unstable
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
75/388
UnstableAngina STEMINSTEMI
Trombus
parsial/intermiten
Nonspesifik EKG
Enzim Jantung
normal
Sumbatan trombus
kerusakkan jaringan
dan nekrosis minimal
miokard
ST depresi +/-
T inversi
Peningkatan enzimJantung
Oklusi trombos total
ST elevasi atau
LBBB baru pada EKG
Peningkatan enzimJantung
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
76/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
77/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
78/388
36. B
Keyword
Perempuan 53 tahun, tidak nafsu makan, sering menggigil bila dingin. BBbertambah.
RR 24x/menit, HR 48x/menit. Lab dbn.
Kesan hipotiroid
Pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis:
T4 dan TSH (konfirmasi hipotiroid), dan Anti TPO (curiga tiroiditsHashimoto)
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
79/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
80/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
81/388
37. B Stenosis mitral
Keyword:
Laki-laki berusia 18 tahun datang dengan keluhan mudah lelah. Pasien punyariwayat nyeri sendi berpindah-pindah sewaktu muda. Kesadaran baik.
PF: tekanan darah 110/70 mmHg, frekuensi pernapasan 20 kali/menit,frekuensi nadi 120 kali/menit, ireguler. Pada pemeriksaan jantung ditemukan
murmur diastolik di apeks.
Apa yang terjadi pada pasien ini?
Stenosis mitral
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
82/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
83/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
84/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
85/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
86/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
87/388
Perhitungan berat badan Ideal (BBI) dengan rumus Brocca yangdimodifikasi adalah sbb:
Berat badan ideal = 90% x (TB dalam cm - 100) x 1 kg.
Bagi pria dengan tinggi badan di bawah 160 cm dan wanita di bawah 150cm, rumus dimodifikasi menjadi:
Berat badan ideal (BBI) = (TB dalam cm - 100) x 1 kg
BB Normal : BB ideal 10 %
Kurus : < BBI - 10 % Gemuk : > BBI + 10 %
Sumber: Konsensus DM tipe-2 Indonesia 2011
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
88/388
Perhitungan berat badan ideal menurut Indeks Massa Tubuh(IMT).Indeks massa tubuh dapat dihitung dengan rumus: IMT = BB(kg)/TB(m2)
Klasifikasi IMT BB Kurang < 18,5
BB Normal 18,5-22,9
BB Lebih 23,0
Dengan risiko 23,0-24,9
Obes I 25,0-29,9 Obes II > 30
Sumber: Konsensus DM tipe-2 Indonesia 2011
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
89/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
90/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
91/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
92/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
93/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
94/388
42. A. Atrialfibrillation
Keyword:
Perempuan (28 tahun) didiagnosis hipertiroidisme.
Gambaran EKG?
Atrial fibrillation
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
95/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
96/388
43. A. fT4 meningkat, TSH menurun
Keyword:
Seorang pasien mengeluh berdebar-debar. Saat ini pasien sedang hamil.
PF: takikardia, eksoftalmus, dan benjolan dileher.
Patogenesis penyakit ini?
fT4 meningkat, TSH menurun
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
97/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
98/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
99/388
Pregnant women should start treatment as soon as TB
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
100/388
http://www.cdc.gov/tb/publications/factsheets/specpop/pregnancy.htm
Pregnant women should start treatment as soon as TBis suspected.
The preferred initial treatment regimen is INH,
rifampin (RIF), and ethambutol (EMB) daily for 2months, followed by INH and RIF daily, or twiceweekly for 7 months (for a total of 9 months oftreatment).
Streptomycin should not be used because it has beenshown to have harmful effects on the fetus.
In most cases, pyrazinamide (PZA) is notrecommended to be used because its effect on thefetus is unknown.
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
101/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
102/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
103/388
47. B. ACTH menurun
Keyword:
wanita (30 tahun) terlambat haid. Pasien mengkonsumsi obat tertentu yangmengakibatkan gejala moon face (+).
Kelainan hormon apa yang akan ditemukan pada pasien ini?
ACTH menurunACTH secretion is decreased by the addition of exogenous steroids
Endocrinol Metab Clin N Am. 34 2005 371384
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
104/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
105/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
106/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
107/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
108/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
109/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
110/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
111/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
112/388
Luka Memar
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
113/388
Luka Memar
Memar perdarahan dalam jaringan bawah kulit akibat pecahnyakapiler & vena akibat kekerasan benda tumpul.
Bentuk luka terkadang dapat memberi petunjuk tentang bentukbenda penyebabnya.
Perkiraan umur luka memar: Merah begitu timbul
Ungu/hitam perubahan setelah warna merah
Hijau setelah 4-5 hari
Kuning7-10 hari
Menghilang 14-15 hari
Membedakan Memar dengan Lebam Mayat
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
114/388
Membedakan Memar dengan Lebam Mayat
Dapat dibedakan lewat penyayatan kulit:
Memar (hematom antemortem) terdapat pembengkakan & infiltrasidarah dalam jaringan bila disayat & dialiri air, penampang sayatan tetapberwarna kehitaman
Lebam mayat (hipostasis postmortem) bila disayat & dialiri air, darah akan
mengalir keluar sehingga penampang sayatan tampak bersih
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
115/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
116/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
117/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
118/388
Hubungan Konsentrasi CO & Durasi Inhalasi
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
119/388
dengan Gejala & Kematian
50 ppm (0,005%) aman pada inhalasi selama 8 jam setiap hari & 5hari seminggu threshold limit value
200 ppm (0,02%) inhalasi 1-3 jam mulai muncul gejala intoksikasi
1000 ppm (0,1%) inhalasi 3 jam menyebabkan kematian
3000 ppm (0,3%) inhalasi 2 jam menyebabkan kematian
10000 ppm (1%) inhalasi 15 menit menyebabkan hilang kesadaran,inhalasi 20 menit menyebabkan kematian
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
120/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
121/388
54 E Hari Minggu antara jam 00 00-12 00
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
122/388
54. E. Hari Minggu antara jam 00.00-12.00
Keywords:
Pemeriksaan korban mati dilakukan pada Senin pukul 12.00-15.00
Ditemukan kaku mayat pada hampir semua sendi, kecuali sendi lutut
Lebam mayat pada ujung-ujung bawah ekstremitas atas & bawah serta dagu,berwarna merah kebiruan, tidak hilang dengan penekanan
Perut bagian bawah berwarna kehijauan
Tanda Pasti Kematian (Tanatologi)
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
123/388
Tanda Pasti Kematian (Tanatologi)
1. Algor mortis: penurunan suhu tubuh mayat akibat terhentinya produksipanas dan pengeluaran panas secara terus-menerus
2. Livor mortis/lebam mayat: suatu bercak atau noda besar merah kebiruanatau merah ungu (livide) pada lokasi terendah tubuh mayat akibatpenumpukan eritrosit. Mulai tampak 20-30 menit setelah meninggal,menetap setelah 8-12 jam.
3. Rigor mortis/kaku mayat: kekakuan yang terjadi pada otot yang terjadisetelah periode pelemasan/ relaksasi primer. Mulai tampak setelah 2
jam, dari luar ke tengah, lengkap setelah 12 jam, dipertahankan setelah12 jam, kemudian menghilang dalam urutan yang sama.
4. Cadaveric spasme/instantenous rigor mortis: kekakuan otot segerasetelah kematian somatis tanpa relaksasi primer
5. Decomposition: proses degradasi jaringan terutama protein akibatautolisis dan kerja bakteri pembusuk terutama Klostridium welchii. Mulaitampak 24 jam setelah mati berupa warna kehijauan pada perut kanan
bawah. Larva lalat muncul 36-48 jam setelah kematian, menetas 24 jamkemudian.
6. Adiposera: terbentuknya bahan yang berwarna keputihan, lunak atauberminyak, berbau tengik dalam jaringan lunak tubuh pasca kematian
7. Mumifikasi: terjadi akibat penguapan jaringan dan dehidrasi jaringan yangcukup berat
Sumber : Ilmu Kedokteran
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
124/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
125/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
126/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
127/388
56 B Memotong Pembicaraan Pasien
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
128/388
56. B. Memotong Pembicaraan Pasien
Keywords:
Pasien belum selesai berbicara, namun dokter langsung menghentikan &hendak memeriksa pasien
Konseling
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
129/388
Konseling
Keterampilan konseling mencakup 3 hal:
Introduksimemperkenalkan diri & membuka proses konseling
Mendengarkanmendengar efektif, memberi perhatian penuh, membuatpasien merasa didengarkan
Intervensi keterampilan dalam komunikasi nonverbal, mengajukan
pertanyaan, melakukan refleksi
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
130/388
57. B. Refleksi Isi
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
131/388
57. B. Refleksi Isi
Keywords:
Pasien: Saya diare dokter, sudah 2 hari ini, warna kuning, tidak nyeri.
Dokter: Baik ibu, jadi ibu keluhannya diare, sudah 2 hari, tidak nyeri,berwarna kuning ya bu.
Konseling
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
132/388
Konseling
Keterampilan konseling mencakup 3 hal:
Introduksimemperkenalkan diri & membuka proses konseling
Mendengarkanmendengar efektif, memberi perhatian penuh, membuatpasien merasa didengarkan
Intervensi keterampilan dalam komunikasi nonverbal, mengajukan
pertanyaan, melakukan refleksi
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
133/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
134/388
59. D. Justice
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
135/388
59 Jus ce
Keywords: Dokter IGD memeriksa seperlunya & terburu-buru karena saat itu ada 20 pasien
baru dengan 7 di antaranya pasien gawat
Kaidah justice mencakup:
Distribusi sumber daya kesehatan secara adil (distributive justice)
Menghargai hak manusia & masyarakat (rights-based justice)
Menghargai hukum yang dapat diterima secara moral (legal justice)
Prinsip dasar distributive justice:
It was important to treat equals equally and to treat unequals unequally inproportion to the morally relevant inequalities - Aristotle
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
136/388
proportion to the morally relevant inequalities Aristotle
Dalam kasus ini, dokter memperlakukan pasien seadil mungkin sesuaidengan kondisi & kebutuhan masing-masing pasien gawat tentumendapat perhatian lebih dari pasien yang tidak gawat
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
137/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
138/388
NO. 61: A
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
139/388
Keywords:
Bayi usia 5, mata berair sejak lahir.
Diagnosis kerja: Obstruksi duktus nasolakrimalis
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
140/388
OBSTRUKSI DUKTUS NASOLAKRIMALKONGENITAL
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
141/388
KONGENITAL
Tanda dan gejala
Epifora, pada minggu-minggu pertama kehidupan
Selanjutnya kelopak mata merah dan bengkak dengan sekret kuningkehijauan karena flora normal kelopak mata tidak di drainase dengan baik,bisa menyebabkan dakriosisitits.
Tatalaksana 90% membaik secara spontan pada tahun pertama kehidupan
Masase lakrimal, dapat mempercepat perbaikan penyakit
Antibiotik topikal, bila ada sekret mukopurulen
Bila tidak membaik secara spontan:
Probing
Intubasi nasolakrimal
Dakriosistorinostomi: pembedahan membuat saluran antara kantung lakrimal denganhidung tengah
Sumber: http://www.aapos.org/terms/conditions/72
http://emedicine.medscape.com/article/1210252-treatment#a1128
http://www.aapos.org/terms/conditions/72http://www.aapos.org/terms/conditions/72 -
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
142/388
NO. 63: C
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
143/388
Keywords:
68 tahun, mata kanan merah dan berair.
PF: VOD 2/6, mata merah, terdapat jaringan parut pada kornea, palpebrainferior dekstra terlipat ke dalam, bulu mata mengenai konjungtiva.
Diagnosis kerja: entropion
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
144/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
145/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
146/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
147/388
NO. 65: A
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
148/388
Keywords:
Mata kanan merah, berair, seperti ada benda asing, merasa tidak enak, danseperti berpasir. Teman sekolah pasien menderita penyakit yang sama
Pemeriksaan oftalmologi kanan: sekret mukopurulen, injeksi konjungtiva (+),tidak ada penurunan penglihatan.
Diagnosis kerja: konjungtivitis bakterial
Konjungtivitis
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
149/388
Patologi Etiologi Tanda dan gejala Tatalaksana
Bakteri staphylococci
streptococci,
gonocci
Corynebacter
ium strains
Mata merah, terasa berpasir,
sensasi terbakar, biasanya bilateral,
kelopak mata susah membuka,
injeksi konjungtiva difus, dischargemukopurulen, papil (+)
Antibiotik topikal
Air mata buatan
Virus Adenovirus
herpes
simplex virusor varicella-
zoster virus
Mata berair unilateral, merah, rasa
tidak nyaman, fotofobia, edema
kelopak mata, limfadenopatipreaurikular, konjungtivitis
folikular, pseudomembran (+/-)
Memburuk pada hari 3-5,
sembuh sendiri dalam 7-14
hariAir mata buatan: mencegah
kekeringan dan mengurangi
inflamasi
Antiviralherpes simplex
virus atau varicella-zoster
virushttp://www.cdc.gov/conjunctivitis/about/treatment.html
Inflamasi atau infeksi konjungtiva
Patologi Etiologi Tanda dan Gejala Tatalaksana
Jamur Candida spp. can
cause
conjunctivitis
Jarang, biasanya pd pasien
imunokompromais, pasien yg
memakai kortikosteroid, pasien
Antijamur topikal
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
150/388
Blastomyces
dermatitidis
Sporothrixschenckii
yang mendapat terapi antibiotik
Vernal Alergi Peradangan konjungtiva kronis,
riwayat keluarga atopik, gatal,
fotofobia, sensasi benda asing,
blefarospasme, cobblestone
pappilae, Horner-trantas dots
Hindari alergen
Antihistamin topikal
Inklusi Chlamydia
trachomatis
Mata merah dan nyeri selama
beberapa minggu/bulan, sekret
mukopurulen, lengket, sensasibenda asing, mata berair, kelopak
mata bengkak,kemosis,Folikel
Doxycycline 100 mg bid
for 21 hari atau
Erythromycin 250 mgPO qid 21 days
Antibiotik topikal
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
151/388
Keratitis Herpes Simpleks
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
152/388
Herpes simpleks virus (HSV) keratitis, sama denganpenyakit herpes simpleks lainnya dapat ditemukandalam dua bentuk: primer atau rekuren.
Kebanyakan infeksi HSV pada kornea disebabkanoleh HSV tipe 1, namun pada balita dan orangdewasa, dapat juga disebabkan oleh HSV tipe 2. Lesikornea yang disebabkan kedua virus tersebut tidakdapat dibedakan.
Sumber: Riordan-Eva P, Whitcher JP. Vaughan and Asburys General Ophtalmology 17th ed. Philadephia:
McGraw-Hill, 2007
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
153/388
Pemeriksaan:
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
154/388
Uji sensibilitas korneapada keratitis herpetik, sensibilitas menurun
Kerokan dari lesi epitel pada keratitis herpetik mengandung sel-selraksasa berinti banyak.
Virus dapat dibiakkan di dalam membran khorioallantoik embrio telurayam dan di dalam jaringan seperti sel-sel HeLa .
Identifikasi akurat virus dilakukan menggunakan metode PCR
Tatalaksana:
Dokter umum: RUJUK SEGERA
Debridement
Antivirus topikal, kortikosteroid (pertimbangan khusus)
Bedah
Mengontrol reaktivasi: hindari demam, pajanan sinar matahari
berlebihan, imunosupresi, dll
Sumber: Riordan-Eva P, Whitcher JP. Vaughan and Asburys General Ophtalmology 17th ed. Philadephia:
McGraw-Hill, 2007
NO 67: B
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
155/388
Keywords: Penglihatan mata kiri kabur mendadak, seperti melihat bayangan hitam,
seperti tertutup tirai dan seperti melihat kilatan cahaya.
Diagnosis kerja: ablasio retina
MATA MERAH
ANAMNESIS
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
156/388
MATA TENANG
VISUS TURUNPERLAHAN
MATA TENANG
VISUS TURUN
MENDADAK
VISUS NORMAL
MATA MERAHVISUS TURUN
struktur yangbervaskuler
sklera
konjungtiva
tidak
menghalangi
media refraksi
Uveitis posterior
Perdarahan vitreous
Ablasio retina
Oklusi arteri atau vena retinal
Neuritis optik
Neuropati optik akut karena
obat (misalnya etambutol),
migrain, tumor otak
ABLASIO RETINA
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
157/388
Ablasio retina adalah suatu keadaan terpisahnya sel kerucut danbatang retina dengan sel epitel pigmen retina.
Lepasnya retina dari koroid/sel pigmen epital mengakibatkangangguan nutrisi retina dari pembuluh darah koroid yang bilaberlangsung lama akan mengakibatkan gangguan fungsi yangmenetap.
Tiga bentuk ablasio retina: Ablasio retina regmatogenosa: akibat adanya robekan pada retina sehingga
cairan masuk ke belakang antara sel pigmen epitel dengan retina
Ablasio retina eksudatif: terjadi akibat tertimbunnya eksudat di bawah retinadan mengangkat retina. Bisa terjadi pada skleritis, koroiditis, tumorretrobulbar, dll)
Ablasio retina tarikan: akibat tarikan jaringan parut pada badan kaca.Biasanya karena fibrosis akibat retinopati DM proliferatif, trauma, danperdarahan badan kaca
ABLASIO RETINA
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
158/388
Tanda dan gejala: Melihat tabir yang menutup, fotopsia
Funduskopi: retina yang terangkat berwarna pucat dengan pembuluh darahdi atasnya
Tatalaksana:
Diatermi dan laser Vitrektomi, jika penyebab ablasio retina traksi
NO. 68: E
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
159/388
Keywords: Anak, 9 tahun, mata gatal, silau.
PF: blefarospasme, fotofobia, sekret mata mukoid. Pemeriksaan slitlamptampak cobblestone pada palpebral superior
Diagnosis kerja: konjungtivitis vernal
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
160/388
Patologi Etiologi Tanda dan Gejala Tatalaksana
Jamur Candida spp. can
cause
conjunctivitis
Blastomyces
Jarang, biasanya pd pasien
imunokompromais, pasien yg
memakai kortikosteroid, pasien
yang mendapat terapi antibiotik
Antijamur topikal
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
161/388
Blastomyces
dermatitidis
Sporothrixschenckii
yang mendapat terapi antibiotik
Vernal Alergi Peradangan konjungtiva kronis,
riwayat keluarga atopik, gatal,
fotofobia, sensasi benda asing,
blefarospasme, cobblestone
pappilae, Horner-trantas dots
Hindari alergen
Antihistamin topikal,
mast cell stabilizer
Inklusi Chlamydia
trachomatis
Mata merah dan nyeri selama
beberapa minggu/bulan, sekret
mukopurulen, lengket, sensasibenda asing, mata berair, kelopak
mata bengkak,kemosis,Folikel
Doxycycline 100 mg bid
for 21 hari atau
Erythromycin 250 mgPO qid 21 days
Antibiotik topikal
MAST CELL STABILIZER
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
162/388
Obat ini menghambat pelepasan mediator dari sel mast denganmenghambat kalsium memasuki sel mast.
Contoh obat:
Lodoxamide tromethamine (Alomide)
Olopatadine (Patanol)
Ketotifen (Zaditor)
Nodocromil (Alocril)
NO. 69: A
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
163/388
Keywords: Mata kanan nyeri sejak 5 hari, sebelumnya mata terciprat lumpur, silau. Visus
6/15.
PF: Injeksi silier (+), pada kornea tampak lesi koin
Diagnosis kerja: ulkus sentral
ULKUS KORNEA SENTRAL
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
164/388
Etiologi: bakteri (Pseudomonas, Pneumococcus, Moraxella), virus(herpes simpleks, herpes zoster), jamur (candida, fusarium, nokardia)
Mikroorganisme ini tidak mudah masuk ke dalam kornea denganepitel yang sehat. FR: erosi kornea, keratitis neurotrofik, pemakaikortikosteroid, imunosupresif, IVDU, DM, usia tua
Tatalaksana: tergantung penyebab (bakteri paling sering terapiempiris: antibiotik)
NO. 70: B
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
165/388
Keywords: Mata merah, penurunan penglihatan, nyeri, dan silau.
Pernah didiagnosa sakit herpes zoster. Dari pemeriksaan didapatkan injeksisilier (+)
Diagnosis kerja: keratitis herpes zoster
MATA MERAH
VISUS NORMAL
ANAMNESIS
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
166/388
MATA TENANG
VISUS TURUNPERLAHAN
MATA TENANG
VISUS TURUN
MENDADAK
VISUS NORMAL
MATA MERAHVISUS TURUN
struktur yang
bervaskuler
sklera
konjungtiva
tidak
menghalangi
media refraksi
Keratitis
Keratokonjungtivitis
Ulkus kornea
Uveitis anteriorGlaukoma akut
Endoftalmitis
Panoftalmitis
KERATITIS HERPES ZOSTER
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
167/388
Bila herpes zoster mengenai ganglion oftalmik, maka akan terjadiinfeksi pada mata, biasanya terjadi pada usia lanjut
Tanda dan gejala:
Mata sakit, demam, penglihatan berkurang, mata merah
PF: vesikel dan infiltrat pada kornea, vesikel tersebar sesuai dermatom yang
dipersyarafi N. trigeminus, dapat terbentuk jaringan parut
Tatalaksana: sesuai gejala, asiklovir, steroid
NO. 71: E
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
168/388
Keywords: 70 tahun, mata kanan mendadak buta.
PF: TD: 180/100 mmHg, pemeriksaan oftalmoskop tidak ditemukan kelainan
Diagnosis kerja: stroke lobus oksipital
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
169/388
NO. 72:
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
170/388
Keywords: Mata kabur sejak 1 tahun yang lalu.
Pemeriksaan didapatkan mata kanan 6/9 dikoreksi S-0.50 menjadi 6/6. Matakiri 2/6 dikoreksi S-7.00 menjadi 6/6
Diagnosis: anisometropia
ANISOMETROPIA
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
171/388
Anisometropia adalah suatu keadaan yang terjadi pada mata yangmemiliki kekuatan refraksi yang berbeda, yakni perbedaan besarmiopia, hipermetropia, atau antimetropia (satu mata miopia, yanglainnya hipermetropia). Biasanya yang disebut anisometropia adalahperbedaan 2D antara kedua mata.
Hal ini bisa menyebabkan mata cepat lelah dan diplopia Tatalaksana: kacamata dengan koreksi iseikonik (penyesuaian besar
gambar yang dihasilkan kedua mata) atau lensa kontak.
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
172/388
Pada pasien: Pemeriksaan didapatkan mata kanan 6/9 dikoreksi S-0.50 menjadi6/6. Mata kiri 2/6 dikoreksi S-7.00 menjadi 6/6.
Koreksi kacamata OD S-0.50, OS S-7.00 HARUS DITAMBAH penyesuaianmagnifikasi (besar) gambar yang dihasilkan kedua mata dengan lensa iseikonik.Jika magnifikasi tidak dikoreksi, maka kedua mata akan menghasilkan besargambar yang berbeda, menyebabkan diplopia.
Pilihan lain: menggunakan lensa kontak, sehingga tidak perlu penyesuaianmagnifikasi gambar.
Perbedaan antara kedua mata sebaiknya tidak lebih dari 3 Dioptri
NO. 73: E
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
173/388
Keywords: Mata melihat ganda. Riwayat trauma (+).
Pemeriksaan opftalmologi: diplopia dan esotropia
Diagnosis kerja: paresis N.VI
ESOTROPIA
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
174/388
Suatu penyimpangan sumbu penglihatan yang nyata dimana salahsatu sumbu penglihatan menuju titik fiksasi sedangkan sumbupenglihatan lain menyimpang pada bidang horozontal ke arah medial.
Bentuk-bentuk esotropia:
Esotropia konkomitan (esotropia non paresis): bila sudut penyimpangan
sama besarnya pada semua arah pandangan. Esotropia non akomodatif tidak dicetuskan atau diperberat dengan akomodasi
Sumber: Iyas S Ilmu Penyakit Mata 3rd
ed Fakultas Kedokteran Universitas indonesia 2004
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
175/388
Esotropia infantil
Etiologi: kegagalan kontrol inervasi , melibatkan jaras supranuklearyang mengendalikan gerakan konvergen dan divergen mata dankoneksi saraf ke fasikulus longitudinal medial. Sebagian kecildisebabkan variasi anatomi seperti kelainan insersi otot yangmengatur pergerakan horizontal mata, dll
Esotropia non akomodatif didapat
Tanda dan gejala sama dengan esotropia infantil namun biasanyakelainan ditemukan setelah usia 2 tahun
Sumber: Riordan-Eva P, Whitcher JP. Vaughan and Asburys General Ophtalmology 17th ed. Philadephia:
McGraw-Hill 2007
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
176/388
Esotropia akomodatif Esotropia akomodatif refraktif
Suatu esodeviasi yang timbul sebagai akibat suatu usaha akomodasi pada hiperopia takterkoreksi
Esotropia akomodatif non refraktif
Pasien yang menderita penyakit ini menderita suatu esotropia sedang untuk jarak jauhdengan suatu esotropia yang lebih besar untuk jarak dekat.
Sumber: Riordan-Eva P, Whitcher JP. Vaughan and Asburys General Ophtalmology 17th ed. Philadephia:
McGraw-Hill 2007
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
177/388
Esotropia nonkomitan (paresis) Besarnya sudut penyimpangan berbeda-beda pada arah yang berbeda-beda.
Etiologi:
Paresis/restriksi salah satu atau kedua otot ekstraokular sebagai akibat dari paresis N.abdusen (N.VI). Paresis N. abdusen dapat disebabkan oleh hipertensi, tumor intrakranial,peningkatan TIK, penyakit inflamasi, dan trauma kepala
Fraktur dinding medial orbita dengan penekanan otot rektus medial
Penyakit tiroid pada mata yang menyebabkan kontraktur dari otot rektus medial
Duanes retraction syndrome
Sumber: Riordan-Eva P, Whitcher JP. Vaughan and Asburys General Ophtalmology 17th ed. Philadephia:
McGraw-Hill 2007
NO. 74: A
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
178/388
Keywords: VOD 6/15 dengan koreksi S +0,75 menjadi 6/6
VOS 6/10 dengan koreksi S +0,50 menjadi 6/6
Diagnosis kerja: hipermetropia
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
179/388
Pasien mengalami penurunan penglihatan, dikoreksi dengan lensasferis positif, visus 6/6 hipermetropia
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
180/388
TRAUMA MEKANIK BOLA MATA
Cedera langsung berupa ruda paksayang mengenai jaringan mata
Pemeriksaan Rutin :
Visus : dgn kartu Snellen/chart projector
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
181/388
yang mengenai jaringan mata.
Beratnya kerusakan jaringanbergantung dari jenis trauma sertajaringan yang terkena
Gejala : penurunan tajam penglihatan;tanda-tanda trauma pada bola mata
Komplikasi :
Edema kornea
Perdarahan subkonjungtiva
Endoftalmitis
Uveitis
Perdarahan vitreous
HifemaRetinal detachment
Glaukoma
Oftalmia simpatetik
Visus : dgn kartu Snellen/chart projector+ pinhole
TIO : dgn tonometeraplanasi/schiotz/palpasi
Slit lamp : utk melihat segmen anterior
USG : utk melihat segmen posterior (jikamemungkinkan)
Ro orbita : jika curiga fraktur dinding
orbita/benda asing
Tatalaksana :
Bergantung pada berat trauma, mulaidari hanya pemberian antibiotik sistemikdan atau topikal, perban tekan, hinggaoperasi repair
Panduan Tatalaksana Klinik RSCM Kirana, 2012
Penyebab Penurunan Penglihatan
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
182/388
Perdarahan subkonjungtiva,hematom palpebra, palpebrakhemosis tidak mengganggumedia refraksi tidakmenyebabkan penurunan
penglihatan Hifema pada pasien hanya
setinggi COA belummenyebabkan gangguanpenglihatan
Penyebab penurunanpenglihatan yang palingmungkin: edema kornea.
Edema pada korneamenyebabkan gangguan pada
media refraksi penurunanpenglihatan
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
183/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
184/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
185/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
186/388
Stadium laten : tanpa gejala klinis,tp serologisnya reaktif
Stadium III/tersier/lanjut : terdapat guma (infiltrat sirkumskrip, kronis,biasanya melunak dan destruktif)
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
187/388
Pilihan antibiotik u/ terapi Sifilis1. Penisilin
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
188/388
- Penisilin prokain dalam akua atau dalam minyak sifat kerja rendah
suntiknya tiap hari (akua), tiap 3 hari (minyak) kerugian: pasiennyaharus bolak-balik suntik
- Penisilin G benzatin, dosis 2,4 juta U (dapat bekerja 2-3 minggu,sifatkerja lama) suntik 1x saja untuk stadium dini
Note: obat yg paling efektif adalah golongan penisilin, penisilin oral tidak dianjurkan krn kadar dlm darahkurang dibandingkan suntikan.
Prinsip : pertahankan kadar obat dalam darah selama 10-14 hari (u/ stadiumdini&lanjut); 21 hari (u/ neurosifilis & sifilis kardiovaskular)
2. Antibiotik lain
- Tetrasiklin 4x 500 mg/hari, or
- Eritromisin 4x500 mg/hari, or
- Doksisiklin 2x100 mg/hari
Lama pengobatan 15 hari (SI & SII); 30 hari (stadium laten)
Note: menurut WHO/CDC pengobatan stadium dini yg tidak menggunakanpenicillin diberikan selama 30 hari
78. C Ulkus Mole
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
189/388
Keywords: luka pd kemaluan, bergaung, nyeri,kotor
Dx: Ulkus Mole
Etiologi : Haemophilus ducreyi
Thx: - Sulfonamid : kotrimoksasol 2x2 tab selama10 hari (Meheus dkk,1981)
- Streptomicin: 1 g IM selama 7-14 hari- Tetrasiklin 4x500 mg selama 10-20 hari
Sumber : buku merah FKUI
Terapi Menurut WHO/CDC 1998
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
190/388
Berikut merupakan regimen yg masih efektif
1.Ceftriakson 250 mg dosis tunggal, IM
2.Eritromisin 4x500 mg, 7 hari
3.Amoksisilin 500 mg + as.klavulanat 125 mg3xsehari, selama 7 hari
4.Ciprofloxacin 2x500 mg selama 3 hari. Obat inikontraindikasi u/ wanita hamil, menyusui, &anak
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
191/388
80. D Kerokan kulit
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
192/388
Keywords: makula hipopigmentasi di punggung,bersatu, skuama halus di atasnya
Diagnosis : dipikirkan Tinea korporis
Pemeriksaan penunjang:
- Untuk kulit tidak berambut : kerokan kulitdilanjutkan periksa di bwh mikroskop dg KOH 20%
- Untuk kulit berambut : pakai lampu wood dulu untukmengetahui lokasi yg terinfeksi, rambutdicabut/dicukur kemudian lakukan kerokan
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
193/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
194/388
83. B Suspensi selenium sulfida
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
195/388
Keywords: kuli, lesi putih pd perut & punggung,serta muka, skuama tipis bila kulit diregang,pemerkisaan lampu wood (+)
Dx: Pitiriasis VersicolorEtiologi : M.furfur flora normal yg jadipatogen; terutama pd yg sering berkeringat
Thx: shampoo/suspensi selenium sulfida 2-3x/minggu, dioleskan di seluruh lesi, diamkan15-30 menit sebelum mandi.
84. A Salep
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
196/388
Keywords: lesi ekskoriasi, likenifikasi, kering
Dx: biasanya gambaran lesi spt di atas adl LikenSimpleks Kronis/Dermatitis numularis
Thx: Salep kortikosteroidAlasan: perlu obat yg dpt menembus ketebalanlikenifikasi (yg tahan lama di lokasi lesi),bukan yg
basah (lotio), biasanya tidak di lipatan (krim).Bedak untuk menstabilkan permukaanvesikel.
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
197/388
86. B Impetigo Krustosa
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
198/388
Keywords: ruam dan kerak pada daerah sekitarhidung
Etiologi: Streptococcus B hemoliticus
Dx: Impetigo krustosa
Thx: jika krusta sedikit, dilepaskan & diberi salep
antibiotik. Bila banyak diberi juga antibiotiksistemik.
Terapi Pioderma secara umum
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
199/388
Sistemik- Penicilin & golongannya, Linkomicin,Klindamicin, Eritromicin, Cefalosporin generasi I(Cefadroxil)
Topikal- Untuk obat topikaljangan pilih yg ada preparatsistemiknya u/ hindari resistensi. Contoh :basitrasin, neomisin, mupirosin. Teramisin &kloramfenikol tidak begitu efektif.
- Kompres terbuka dg larutan PermanganasKalikus 1/5000 untuk lesi yg masih basah.
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
200/388
Nevus pigmentosus: papul batas tegas, berkilat, berambut.
Beckers nevus: "Becker's melanosis," "Becker's pigmentary hamartoma," is askin disorder predominantly affecting males. The nevus generally first appearsas an irregular pigmentation (melanosis or hyperpigmentation) on the torso orupper arm (though other areas of the body can be affected), and graduallyenlarges irregularly, becoming thickened and often hairy (hypertrichosis).
http://en.wikipedia.org/wiki/Nevushttp://en.wikipedia.org/wiki/Melanosishttp://en.wikipedia.org/wiki/Hyperpigmentationhttp://en.wikipedia.org/wiki/Hypertrichosishttp://en.wikipedia.org/wiki/Hypertrichosishttp://en.wikipedia.org/wiki/Hyperpigmentationhttp://en.wikipedia.org/wiki/Melanosishttp://en.wikipedia.org/wiki/Nevus -
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
201/388
g g y, g y ( yp )
Beckers Nevus
Nevus Pigmentosus
http://en.wikipedia.org/wiki/Hypertrichosishttp://en.wikipedia.org/wiki/Hypertrichosis -
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
202/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
203/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
204/388
89. B Fenomena Auspitz
Keywords: penebalan kulit kemerahan bersisik di lengan dada bokong
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
205/388
Keywords: penebalan kulit, kemerahan, bersisik di lengan, dada, bokong,
punggung
Dx: Psoriasis Vulgaris
Tanda khas : Fenomena Auspitz, Fenomena tetasn lilin & Koebner
Dipilih fenomena auspitz krn kurang etis jika kita sengaja membuat lesi
baru dg fenomena koebner. Thx: kortikosteroid topikal, preparat ter, emolien
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
206/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
207/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
208/388
Thx: Griseovulvin 0,5-1 mg
untuk org dewasa
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
209/388
Blackdot ringworm
untuk org dewasa
Ketokonazol 200mg/hari
selama 10-14 hari
Obat topikal masa kini:-Asam salisil 2-4%
-Asam benzoat 6-12 %
-Sulfur 4-6%
91. B. OMA stadium 2 (hiperemis)
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
210/388
Keywords : Nyeri telinga, riwayat batuk, pilek, dan demam. PF:telinga hiperemis, MT intak, bulging (-)
Diagnosis : OMA stad. Hiperemis (pre-supurasi)
Pada stadium hiperemis, tampak pembuluh darah yang melebar dimembran timpani atau seluruh membran timpani tampak hiperemis
serta edem. Sekret yang telah terbentuk mungkin masih bersifateksudat yang serosa sehingga sukar terlihat.
Terapi : antibiotika (penisilin atau ampisilin), pada anak ampisilindiberikan dengan dosis 50-100mg/kg BB per hari, dibagi dalam 4dosis, atau amoksisilin 40 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis atau
eritromisin 40 mg/kgBB/hari obat tetes hidung dan analgetika.
92. A. Presbikusis (Tuli saraf pada Geriatri)
Keywords : Laki2 65 tahun pendengaran menurun secara bertahap PF:
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
211/388
Keywords : Laki2, 65 tahun, pendengaran menurun secara bertahap. PF:
normal
DX: Presbikusis adalah tuli sensorineural frekuensi tinggi, umumnyaterjadi mulai usia 65 thn. Simetris pd telinga kiri dan kanan. Dengan pmxotoskopik, tampak MT suram, mobilitasnya berkurang. Pada tes penaladidapatkan tuli sensorineural
Gejala klinik : berkurangnya pendengaran secara perlahan2 danprogresif. Telinga berdenging, pasien dapat mendengar percakapan tapisusah untuk memahaminya. Bila intensitas suara ditinggikan akan timbulrasa nyeri di telinga, karena faktor kelelahan saraf (recruitment)
Tx: Rehabilitasi dengan alat bantu dengar (hearing aid), latihan
membaca ujaran ( speech reading), dan latihan mendengar bersamaterapi wicara.
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
212/388
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
213/388
95. A. Sinusitis Maxilaris
Keywords: Hidung sering keluar sekret kental, nyeri dipipi bila ditekan.
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
214/388
Keywords: Hidung sering keluar sekret kental, nyeri dipipi bila ditekan.
Radiologi Posisi Waters
Sinusitis didefinisikan sebagai inflamasi mukosa sinus paranasal. Sinusmaksila disebut juga antrum highmore, letaknya dekat akar gigi rahangatas.
Sinusitis dapat menjadi berbahaya karena menyebabkan komplikasi ke
orbita dan intrakranial, serta menyebabkan peningkatan serangan asmayang sulit diobati.
Thx : Antibiotik dan dekongestan merupakan terapi pilihan pada sinusitisakut bakterial. AB yg dipilih adalah gol penisilin seperti amoksisilin. Jikadiperkirakan kuman telah resisten dan telah memproduksi beta-laktamase, beri amoksisilin-klavulanat atu sefalosporin generasi ke 2.pada sinusitis antibiotik diberikan 10-14 hari.
Tindakan operasi (Bedah sinus endoskopi fungsional) BSEF/FESS
96. B. OMSK Maligna
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
215/388
Keywords : Rontgen menunjukkan adanya Kolesteatom
OMSK dengan kolesteatom adalah OMSK tipe maligna. Perforasi tipemaligna letaknya marginal atau di atik.
Terapi OMSK tdk jarang memerlukan waktu lama, serta harusberulang2. sekret yg keluar tdk cepat kering atau kambuh lagi.
Thx: Prinsip terapi OMSK maligna yaitu pembedahan yaitumastoidektomi
97. E Karsinoma Nasofaring
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
216/388
Keywords: pusing berputar setelah bangun tidur, mual (+), muntah (-). Terasa lemas saat berjalan, hemianopsia kiri, hemianepsia kiri.
Penekanan massa pada daerah sekitar leher dapat menimbulkangejala2 gangguan organ yg bersebelahan dengannya. Khas pada KNF.
Dx: Karsinoma Nasofaring
Thx:Tergantung stadium tumor (operasi & penyinaran)
98. D. Tidak boleh berenang
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
217/388
Keywords : anak batuk, pilek, keluar cairan dari telinga sejak 2 hari yll.Riwayat 2-3 kali megalami hal serupa.
Pada anak, makin sering terserang infeksi saluran napas, makin besarkemungkinan terjadinya OMA.
Pada stadium perforasi sering terlihat sekret banyak keluar dan
kadang terlihat sekret keluar secara berdenyut (pulsasi) Pengobatan yg diberikan adalah obat cuci telinga H2O2 3% selama 3-
5 hari serta antibiotik yg adekuat.
Selama pengobatan, sebaiknya pasien jangan berenang dulu.
99. E. Laringitis akut
Keywords: nyeri tenggorok + nyeri menelan. Demam sejak 3 hari. PF:
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
218/388
y y gg y j
laring hiperemis
Dx: Laringitis akut
Biasanya disertai suara parau
Etiologi : bakteri yang menyebabkan radang lokal atau virus yg
menyebabkan peradangan sistemik. Diagnosis banding: Faringitis Akut
Thx : Istirahat bicara dan bersuara selama 2-3 hari. Menghirup udaralembab. Menghindari iritasi pada faring dan laring. Antibiotik diberikanapabila peradangan berasal dari paru.
100. E. Steroid
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
219/388
Keywords: laki2, 14 thn, hidung kanan tersumbat, makin lama makinberat. Rhinoskopi: Masa, bening mengkilat
Dx: Polip Nasi
Thx: Tujuan utama : menghilangkan keluhan, mencegah komplikasi &rekurensi polip.
Medikamentosa dg Kortikosteroid oral/sistemik. tipe eosinofiliklebih respon thd pengobatan topikal dibanding tipe neutrofilik.
Polip yg tidak membaik dg medikamentosa/sangat masifdipertimbangkan untuk terapi bedah, ekstraksi polip.
Tatalaksana awal dulu, kemudian rujuk terutama bila tidak membaikdengan medikamentosa
101. E. Prazikuantel 10 mg/kgBB
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
220/388
Keywords: Pasien dari Bali, kejang, sering mengeluh mual dan nyeri perut, ditemukan
adanya proglotid gravid dan proglotid matur
Manifestasi klinis taeniasis : nyeri perut, mual, diare, nafsu makan turun, pusing, dsb.
Taenia dewasa hidup di usus manusia proglotid gravid di feses manusia dimakan babi
dan ternak embrio tumbuh penetrasi dinding usus & masuk sirkulasimembentuk
kista (sistiserkus)manusia makan daging babi atau ternak yang mentah / setengah
matangsistiserkus aktif dan menjadi taenia dewasa
Prazikuantel adalah drug of choice untuk taeniasis, karena akan menembus membran sel
cacing dan menyebabkan paralisis otot-otot cacing
102. E. Dietilcarbamazin (DEC) 6 mg/kgBB
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
221/388
WHO telah merekomendasikan regimen obat yang perlu diminum
setidaknya sekali dalam satu tahun selama 5 tahun, pada 65% target
populasi pada daerah berisiko tinggi, antara lain sebagai berikut:
Diethylcarbamazine 6 mg/kg BB + albendazole 400 mg; atau
Ivermectin 150 g/kgBB + albendazole 400 mg (di daerah endemik onchocerciasis)
103. A. Entamoeba histolytica
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
222/388
Keywords: Diare, nyeri perut, ditemukan parasit berisi eritrosit
Entamoeba histolitica Pada pemeriksaan stadium tropozoit, dapat ditemukan
eritrosit dalam parasite Entamoeba histolytica
Shigella Batang gram negatif
Balantidium coli Tropozoit memiliki dua nukleus, besar dan kecil
Giardia lambria penyebab travellers diarrhea (diare, malaise, steatorrhea),
memiliki dua nucleus, namun tropozoit memiliki 4 nukleus
Tricuris tricuria telur berbentuk seperti tempayan dengan dua kutub di ujungnya
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
223/388
105. A. ACT 3 hari + primakuin 1 hari
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
224/388
106. C. Prolaps Uteri
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
225/388
Keywords: Wanita 45 tahun, keluar benjolan dari kemaluan, dua bulan lalu
mengalami hal serupa tetapi dapat masuk kembali. Darah (-). Pasien memiliki 8 org
anak
Persalinan berperan besar dalam melemahnya otot-otot panggul pada wanita,terutama pada wanita dengan riwayat partus dengan distosia.
Selain itu, seiring dengan bertambahnya usia, hormon estrogen wanita kan
berkurang sehingga menyebabkan uterus turun ke vagina, menyebabkan prolapse
uteri
107. C. Mola Hidatidosa
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
226/388
Keywords: Wanita 35 tahun, keluar darah sedikit dari kemaluan,sedang hamil 1 bulan. TFU teraba 3 jari di atas simfisis pubis.Inspekulo: darah (+), OUE tertutup. Plano test(+).
Umumnya mola hidatidosa terdeteksi pada trimester awal kehamilan
dengan ciri khas TFU yang tidak sesuai dengan masa kehamilan.
Manifestasi klinis: perdarahan pervaginam, hyperemesis, hipertiroid
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
227/388
108. A.Missedabortion109. C. Dilatasi dan kuretase
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
228/388
Keywords: Wanita 35 tahun, keluar darah sedikit dari kemaluan, terlambat haid sudah 4 bulan. Dua bulan yanglalu USG dan dikatakan (+) hamil. TFU 2 jari di atas simfisis. Inspekulo: darah (+), OUE tertutup. Plano test (-).
Missed abortionjika embrio tidak berkembang uterus kosong blighted ovum pasien tidak
merasakan gejala apapunjika cervix tertutup, maka perlu dilakukan dilatasi (pematangan serviks) yang
dilanjutkan dengan kuretase untuk membersihkan sisa konsepsi.
Abortus imminens perdarahan minimal, nyeri minimal, cervix tertutup, jaringan (-)
Abortus insipiens perdarahan banyak, nyeri hebat, cervix terbuka, jaringan (-)
Abortus inkomplit perdarahan banyak, nyeri perut sedang sampai hebat, cervix terbuka, jaringan (+)
Abortus komplit perdarahan berkurang, nyeri hilang, cervix tertutup, jaringan (+)
110. A. Bacterial Vaginosis111. A. Gardnerella vaginalis
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
229/388
Keywords: Wanita 25 tahun, keputihan. Inspekulo : cairan putih keabuan,fishy odor,
malodorous. Laboratorium didapatkanclue cell.
Bacterial vaginosis cairan putih keabuan,fishy odor (whiff test), clue cell, disebabkan oleh
Gardnerella vaginalis, tatalaksana dgn Metronidazole
Trichomoniasis vagina terasa panas dan gatal, cairan vagina kuning kehijauan, strawberry
cervix, disebabkan Trichomonas vaginalis, tatalaksana dgn Metronidazole
Kandidiasis vagina terasa gatal, cairan berwarna putih susu seperti keju pecah, disebabkan
Candida albicans, tatalaksana dgn Nystatin, fluconazole, ketoconazole
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
230/388
113. B. Amoksisilin
-
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)
231/388
Keywords: Wanita 25 tahun, G1P0A0, mengeluhkan demam tinggi terutama
sore/malam hari, mual, sulit BAB. PF: lidah kotor dan splenomegali.
Typhoid demam tinggi terutama pada sore/malam hari (stepwise), lidah
kotor, mual, konstipasi tatalaksana cefixime + ciprofloxacin (uncomplicated)
, atau ceftriaxone iv (complicated)
Untuk ibu hamil, tatalaksana typhoid yang disarankan adalah dengan
amoxicillin/ampicillin/sefalosporin generasi ketiga.
Sulaiman K, Sarwari AR. Culture-confirmed typhoid fever and pregnancy. International Journal of Infectious
Diseases. 2007 Jul;11(4):337-41.
114. B. Kista Nabothi
http://www.sciencedirect.com/science/journal/12019712http://www.sciencedirect.com/science/journal/12019712http://www.sciencedirect.com/science/journal/12019712http://www.sciencedirect.com/science/journal/12019712http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17090198http://www.sciencedirect.com/science/journal/12019712http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17090198http://www.sciencedirect.com/science/journal/12019712 -
7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Perm