to bersama agustus paket b(full permission) (2)

Upload: nur-atika

Post on 13-Apr-2018

242 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    1/388

    TO Bersama Agustus

    Paket B

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    2/388

    1. D. Analisa gas darah

    Keyword :

    bayi laki-laki lahir spontan, usia kehamilan 31 minggu

    lemah, tidak menangis, denyut jantung 172 x/menit, frekuensi napas 80x/menit, retraksi dinding dada, sianosis dan merintih

    Penyakit Membran Hialin (HMD)

    Gangguan pernapasan disebabkan imaturitas paru dan defisiensisurfaktan, terutama pada neonates usia gestasi < 34 minggu atauberat lahir

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    3/388

    HMD (contd)

    Pencitraan : foto toraks AP Hasil gambaran retikulogranuler, udara bronkus (air bronchogram)

    Komplikasi : Hipoksemia perdarahan intracranial

    Perdarahan paru Bantuan ventilasi pneumotoraks, pneumomediastinum

    Laboratorium : Darah tepi lengkap dan kultur darah

    Analisis gas darah : hipoksia, asidosis metabolik dan asidosis respiratorik

    Rasio lesitin/sfingomielin pada cairan paru

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    4/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    5/388

    2. B. perfusi

    Keyword :

    anak umur 2 tahun, buang air besar cair 10 kali sehari @ 1 gelas

    frekuensi napas 48 x/menit, denyut nadi 164 x/menit, temperatur 36,80Canak lemah, tidak mau minum, mata cekung, turgor kurang

    Diare akut dehidrasi berat, terdapat DUA ATAU LEBIH tanda berikut : Letargis/tidak sadar

    Mata cekung

    Cubitan kulit kembali sangat lambat >2detik

    Tidak bisa minum atau malas minum

    Kehilangan cairan dalam jumlah besar + tak segera di rehidrasisyok hipovolemik

    Sumber : Buku saku pelayanan kesehatan anak di rumah sakit. WHO 2009

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    6/388

    Syok hipovolemik, Hipovolemia

    Syok : sindrom klinis yang ditandai dengan perfusi jaringan yang tidakadekuat. Dapat berakhir pada disfungsi end-organ

    Penyebab hypovolemia tersering :

    Kehilangan darah akut

    Gastroenteritis

    Luka bakar luas

    Perfusi : proses penghantaran darah dan oksigen ke jaringan

    Difusi : pertukaran gas melewati alveolus-capillary bed

    Ventilasi : proses inspirasi dan ekspirasi Oksigenasi : proses menambahkan oksigen ke dalam tubuh

    Sumber : airway.jems.com

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    7/388

    3. A. syok septik

    Keyword :

    Bayi laki-laki umur 25 hari, merintih lemah, malas menetek, kulit tampakkuning sampai kedua kaki, kejang 3-5 kali

    tali pusat kotor dan berbau busuk

    sianosis, akral dingin, frekuensi napas 60 x/menitOmfalitis (infeksi tali pusat)

    Syok septik (syok + focus infeksi)

    Syok : sindrom klinis yang ditandai dengan perfusi jaringan yang tidakadekuat. Dapat berakhir pada disfungsi end-organ

    Sumber : Distributive shock. www.emedicine.Medscape.com

    http://www.emedicine.medscape.com/http://www.emedicine.medscape.com/
  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    8/388

    Syok distributif

    Vasodilatasi eksesif gangguan aliran darah gangguan perfusi jaringan

    Jenis-jenis syok distributif : Syok septik

    Toxic shock syndrome Anafilaksis

    Syok neurogenik akibat cedera medulla spinalis

    Tatalaksana : Resusitasi cairan

    Antibiotik yang adekuat

    Steroid

    masih kontroversial, bisa dipakai hidrokortison dosis rendah Kenapa jawaban bukan B? karena syok distributif itu banyak jenisnya,

    termasuk syok neurogenik. Karena ada focus infeksinya, maka lebih tepatjawabannya syok septik.. ^^

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    9/388

    4. B. Cedera pleksus brakialis

    Keyword :

    bayi laki-laki baru lahir, berat lahir 4800g, tidak bisa menggerakkan lengankanannya

    ibu menderita diabetes mellitus

    pada saat persalinan terjadi distocia bahu dan berhasil dilahirkan setelahdilakukan berbagai manuver

    Bayi dari ibu DM beresiko untuk menjadi makrosomia pada soalditandai dgn berat lahir >4000gram

    Distosia bahu kegawatdaruratan pada saat persalinan

    Terjadi akibat impaksi bahu anterior bayi terhadap simfisis ibu Berhubungan erat dengan berat lahir bayi dan bayi yang lahir dari ibu dengan

    DM

    Bayi harus dilahirkan dengan maneuver McRoberts atau dengan seksiosesareaSumber : Shoulder dystocia. American Academy of Family Physician. 2010

    Shoulder dystocia. Royal College of Obstetricians and Gynaecologists. 2012

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    10/388

    Komplikasi distosia bahu pada bayi :

    Cedera pleksus brakialis

    Fetal death

    Hipoksia

    Fraktur klavikula/humerus

    Kontusio

    Tipe BPI (brachial plexus injury) Erb : C5-C7, hilangnya sensasi di daerah lengan, paralysis dan atrofi otot

    deltoid, biceps, dan brachialis, posisi lengan spt waiters tip

    Klumpke : C8-T1, lengan supinasi, pergelangan tangan ekstensi, siku fleksi

    Tatalaksana BPI :

    Fisioterapi (dalam bbrp bulan sampai 1 tahun biasanya membaik) Bedah (nerve grafting atau transposisi otot)

    Sumber : Shoulder dystocia. American Academy of Family Physician. 2010

    Shoulder dystocia. Royal College of Obstetricians and Gynaecologists. 2012

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    11/388

    Sumber : www.shoulderdystocia.com

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    12/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    13/388

    5. D. Streptococcus beta hemolyticus

    Keyword :

    anak laki-laki 10 tahun demam

    nyeri sendi dan bercak-bercak di kulit

    ditemukan eritema dan nodul subkutan, leukositosis dan perpanjangan

    interval PRDemam rematik akut

    Penyakit reaksi autoimun lambat terhadap Streptococcus betahemolyticus group A.

    Bila tidak diterapi dengan baik gejala sisa pada jantung yg dikenal

    sbg PJR

    Sumber : Demam rematik akut. Pedoman pelayanan medis IDAI Jilid II. 2010

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    14/388

    Jones criteria Dasar diagnosis :

    2 mayor atau 1 mayor + 2 minorDISERTAI bukti infeksi S.hemolyticus

    Pemusnahan steptokok danpencegahan : BPG 0.6-1.2 jutaunit IM

    Karditis ringan dan sedangdiberikan aspirin 100mg/kgbbdibagii 4-6 dosis

    Karditis berat diberikanprednisone 2mg/kgbb dibagi 4

    dosis Ringan : tidak jelas kardiomegali

    Sedang : kardiomegali (+)

    Berat : + gagal jantungSumber : Demam rematik akut. Pedoman pelayanan medis IDAI Jilid II. 2010

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    15/388

    6. E. vaksin HepB+HBIg dalam 12 jam

    Keyword :

    Bayi lahir dari ibu dengan HBsAg (+)

    Menurut pedoman IDAI :

    Diberikan vaksin HepB 1 dan HBIg 0.5 ml bersamaan dalam jangka waktu 12

    jam setelah lahir di sisi tubuh yang berbeda HBIg : segera memberikan proteksi meskipun jangka pendek (3-6 bulan)

    AboutHepatitis B

    Kalau status HBsAg ibu tidak diketahui, HepB diberikan dalam waktu 12 jamsetelah lahir.

    Segera tentukan status HBsAg ibu, bila ternyata positif HBIg harus diberikanselambat-lambatnya 7 hari

    Sumber : Pedoman imunisasi di Indonesia. Satgas Imunisasi IDAI 2011

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    16/388

    Hep B

    Diberikan minimal 3 kali, yang pertama segera setelah lahir.

    Dosis ketiga adalah penentu antibodi karena dosis booster.

    Vaksin diberikan 0.5ml IM di vastus lateralis

    Disimpan di suhu +2 - +8 oC , bisa tahan 26 bulan Bila bayi prematur atau BBLR, imunisasi ditunda sampai bayi berusia

    2 bulan ATAU berat badan sudah 2000 gram, mana yang dicapaiduluan

    Sumber : Pedoman imunisasi di Indonesia. Satgas Imunisasi IDAI 2011

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    17/388

    7. A. ALL

    Keyword : demam dan bercak kemerahan sejak 1 minggu yang lalu

    petekie dan hepatosplenomegali (+)

    leukosit 330.000/mm3, Hb 6 g/dL dan trombosit 50.000/mm3, sel blast sebanyak50%

    Leukemia akut

    Leukemia : leukositosis + anemia dan trombositopenia, karena sel ganasnyamenekan produksi eritrosit dan trombosit

    Karena anemia anak pucat, bisa sampai sesak

    Karena trombositopenia lebam, mudah berdarah

    Organomegali system hematopoietic ekstramedular berusaha kompensasiproduksi

    Yang membantu menegakkan leukemia AKUT adalah adanya sel blast > 20%

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    18/388

    Anemia yang punya pucat dan organomegali adalah thalassemia dan leukemia akut. Soal ini lebih ke leukemia akut karenaada sel blast > 20%

    Berdasarkan epidemiologi, leukemia akut yang onsetnya masak kanak-kanak adalah ALL

    ALL : precursor limfoid berproliferasi jadi ganas dan menekan bone marrow, ada kromosom Philadelphia

    AML : onset masa remaja/dewasa, khasnya ada hyperplasia gusi

    CLL: onset > 55 tahun, 2/3 nya laki-laki

    CML : utamanya pada dewasa walaupun pada anak juga bisa

    Penyakit Pucat/Anemia Perdarahan Organomegali

    Anemia defisiensi Fe + - -

    Anemia hemolitik akut + - -

    Anemia hemolitik kronik/Thalasemia + -/+ +

    Anemia aplastic + + -

    Leukemia akut + + +

    Infeksi kronik + -/+ -

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    19/388

    8. C. New ballard

    Keyword : bayi laki-laki dengan berat badan lahir 2100gr, panjang badan 40cm, APGAR

    skor 1 menit=7, 5 menit=9

    Ibu tidak ingat haid terakhirnya dan tidak pernah ANC ke fasilitas kesehatan

    Cara menentukan usia gestasi pada saat bayi lahir New Ballardscore

    Menilai maturitas fisik dan neurologi bayi

    Dubowitz : versi lebih panjang Ballard, ada penilaian head lag,suspensi ventral, edema, tekstur kulit, dan payudara

    Apgar : menit 1 utk keperluan resusitasi, menit 5 untuk menetukan

    prognosis Brazelton : neonatal behavioural assessment

    Downe : pada bayi dengan distress pernapasan, untuk menilaiseveritydan kebutuhan akan bantuan pernapasanSumber : Buku ajar neonatologi. IDAI 2012

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    20/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    21/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    22/388

    9. B. ampisillin + gentamisin iv

    Keyword :

    Bayi laki-laki baru lahir, demamtinggi

    ketuban pecah 20 jam dan berbau

    BBL 3200 gr, bayi aktif dan taktampak kelainan klinis.

    Faktor resiko ibu :

    Persalinan kurang bulan

    Ketuban pecah >18 jam

    Korioamnionitis

    Persalinan dengan tindakan

    Ibu demam

    ISK pada ibu

    Faktor bayi :

    Asfiksia perinatal

    BBLR

    Kurang bulan

    Kelainan bawaan

    Prosedur invasive

    Diagnosis sepsis sulit karenagejala klinis tidak spesifik

    Gejala klasik sepsis jarang

    dijumpai pada neonatus

    Sumber : Buku ajar neonatologi. IDAI 2012

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    23/388

    Septic work up

    Gejala klinis

    Baku emas : kultur darah

    Trombositopenia

    Leukositosis

    I/T ratio > 2

    Peningkatan CRP

    Manajemen : Pemberian antibiotika empiris

    sambil menunggu hasil kulturdarah

    Ampisillin + gentamisin iv

    Bila setelah 48 jam kuman tidakditemukan tapi gejala masih (+) ganti ampisilin dengansefotaksim

    PRINSIPNYA, sepsis neonatal bisa menunjukkan gejala klinis apapun. Apabila ada

    faktor resiko + gejala klinis, obati sebagai sepsis sampai terbukti bukan sepsis.

    Terbukti bukan ditentukan hasil septic work upSumber : Buku ajar neonatologi. IDAI 2012

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    24/388

    10. A. C. tetani

    Keyword :

    Anak usia 1 hari, kejang, kaku kuduk, mulut mencucu

    Riwayat persalinan di dukun, ibu tidak mendapatkan imunisasi apapunselama hamil

    Tetanus Neonatorum Persalinan yang kurang higienis, dgn tenaga nonmedis yang tidak terlatih

    Perawatan tali pusat yang tidak higienis

    Bayi sadar, spasme bila tersentuh atau dirangsang

    Bayi malas minum

    Mulut mencucu (carper mouth) Trismus, perut papan, opistotonus, tali pusat kotor dan berbau

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    25/388

    Clostridium tetani: bakteri anaerob obligat, resisten terhadap panasdan desinfeksi

    Pastikan bukan sepsis neonatal/meningitis :

    Pungsi lumbal

    Pemeriksaan darah rutin/septic work up

    Tatalaksana :

    Diazepam 10mg/kg/hari

    HTIG 500 U IM atau ATS 5000 U IM

    Metronidazole 30 mg/kg/hari

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    26/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    27/388

    11. B. Menjaga suhu tubuh

    Keyword : Bayi umur 18 jam akan dirujuk dengan keluhan sulit bernapas

    suhu 34,5 C, laju pernapasan 70x/m, retraksi suprasternal dan intercostal.

    Ibu memiliki riwayat keputihan yang tidak diobati dan ketuban pecah 2 hari Kemungkinan diagnosis pada soal sepsis neonatal

    Masalah paling menonjol pada pasien : distress pernapasan danhipotermia

    Suhu normal BBL : 36.5 37.5

    Hipotermia ringan : 36.0 36.5 Hipotermia sedang : 32.0 36.0

    Hipotermia berat < 32.0Sumber : Buku ajar neonatologi. IDAI 2012

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    28/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    29/388

    Warm chain untuk mencegah hipotermia

    Warm delivery room (> 25C)

    Warm resuscitation

    Immediate drying

    Skin-to-skin contact between baby and the mother Breastfeeding

    Bathing and weighing postponed

    Appropriate clothing and bedding

    Mother and baby together

    Warm transportation

    Training/awareness of healthcare providers

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    30/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    31/388

    12. B. tiroksin

    Keyword :

    anak perempuan berusia 7 tahun sulit mengikuti pelajaran di sekolah

    IQ 65

    Defisiensi hormone tiroksin hipotiroid kongenital

    Keluhan tidak spesifik sampai usia 8 minggu Defisiensi tiroksin retardasi abnormal di hampir semua system organ,

    suatu sindrom disebut kretinisme

    Pada otak : defisit fungsional berupa retardasi mental, ataksia, spastisitas,ketulian

    Hipotiroid kongenital bisa diobati dengan penambahan preparat L-tiroksin

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    32/388

    Option lain

    Prolaktin : gangguan menstruasi, steril, pubertas terlambat

    Kalsitonin : penurunan bone mass density

    Vasopresin : diabetes insipidus (defisiensi arginine vasopressin)

    Aldosteron : primary adrenal insufficiency, congenital adrenalhyperplasia : hipertensi, edema, hiperkalemia

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    33/388

    13. C. 6 bulan

    Keyword :

    Bayi perempuan sudah bisamenoleh, duduk tegak, jikatengkurap bisa menopang bahu,

    mengucapkan ooh

    Komponen perkembangan :

    Motorik kasar

    Motorik halus

    Bahasa

    sosial

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    34/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    35/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    36/388

    14. A. langsung memberikan DPT-3

    Keyword

    Anak laki-laki usia 8 bulan belum imunisasi DPT yang ketiga karena saat itusedang demammaksudnya pas usia 6 bulan tidak DPT karena waktu itudemam. Thx

    Catch up immunization : Untuk imunisasi multidosis dgn interval tertentu spt DPT, HepB, polio, dkk

    jumlah pemberian imunisasi HARUS tetap dilengkapi

    Keterlambatan TIDAK mempengaruhi respon tubuh dlm membentukantibody, Cuma resiko tertular tetap tinggi karena ambang antibodinyaterlambat tercapai

    PRINSIP catch up : tetap lanjutkan, JANGAN mengulang dari awal, tidakpeduli berapa jarak waktu keterlambatan dari yang sebelumny

    Sumber : Pedoman Imunisasi di Indonesia. Satgas Imunisasi IDAI 2011

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    37/388

    Imunisasi lain prinsipnya sama, pokoknya lanjutkan sesuai jadwal dan

    jadwalkan sesuai dengan interval minimal antar vaksinasi yangdirekomendasikan IDAI.

    Kecuali BCG : 12 bulan : uji tuberkulin dulu, bila negatif berikan0.1cc SC

    Contoh kasus (selain soal)

    Anak 5 bulan BELUM PERNAH DPT sama sekali. Cara vaksinnya :

    Beri DPT-1 saat kunjungan (misal tgl 1/5)

    Beri DPT-2 4 minggu kemudian (tgl 28/5) karena interval vaksin DPT 4

    minggu kan DPT-3 4 minggu lagi (tgl 25/6)

    Sumber : Pedoman Imunisasi di Indonesia. Satgas Imunisasi IDAI 2011

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    38/388

    Contoh lain Hep B :

    Anak 3 bulan belum pernah Hep B sama sekali.

    Berikan Hep B 1 tgl 1/5

    Berikan Hep 2 tgl 28/5, interval vaksin Hep B dari suntik pertama kekedua 4-8 minggu

    Hep 3 usia 6 bulan

    Hep B dosis 3 sifatnya booster, bisa diberikan di rentang usia 6-18bulan atau kapan saja setelah 18 bulan

    Kalau belum pernah vaksinasi campak, bisa diberikan MMR di usia 15bulan. Rekomendasi IDAI 2014 sih bisa diberikan di 24 bulan kalau

    belum MMR juga. Tapi karena belum publish, jadi belum dipakai sbgreferensi dulu ya.. XOXO

    Sumber : Pedoman Imunisasi di Indonesia. Satgas Imunisasi IDAI 2011

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    39/388

    15. D. Kina dan primakuin

    Keyword :

    Anak 7 tahun demam 5 hari, mual, muntah, dan menggigil

    suhu 39oC, konjungtiva anemis, sclera ikterik, dan hepatomegaly

    Lab: Hb 5.1g/dL, leukosit 5000/mm3, trombosit 227.000/mm3, danditemukan parasit malaria dengan schuffner dot(+)

    Malaria dengan schuffner dot Vivax atau Ovale

    Diagnosis malaria :

    Demam

    Apusan darah positif

    Tatalaksana vivax: Lini pertama memang artesunat, tetapi tidak boleh diberikan monoterapi

    Lini kedua: kina + primakuin

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    40/388

    Tatalaksana malaria

    Artesunat + amodiakuin selama 3 hari

    Artesunat 4 mg/kg dosis tunggal selama 3 hari

    Amodiakuin : 10 mg/kg dosis tunggal selama 3 hari

    Dihidroartemisin + piperakuin (3 hari)

    Artesunat + SP Artesunat 4 mg/kg dosis tunggal 3 hari

    SP 25 mg/kg dosis tunggal

    Karena vivax/ovale : tmabah primakuin basa 0.25mg/kg/hari dosistunggal selama 14 hari

    Falciparum : primakuin 0.75mg/kg dosis tunggal 1 hari

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    41/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    42/388

    Refeeding pada Gizi Buruk

    Fase inisial : diberikan pada dua pertama

    Sifat makanannya rendah osmolaritas, rendah laktosa, diberikansedikit tapi sering (F75)

    Energi : 80-100 kkal/BB/hari, cairan 130cc/BB/hari

    Fase Transisi : hari 3-7 (F100) Energi : 100-150 kkal/BB/hari, jumlah cairan max 150cc/BB/hari

    Fase Rehabilitasi : hari 7-dst

    Energi : 150-220 kkal/BB/hari, jumlah cairan max 200cc/BB/hari

    Soal : terapi inisiasi BB 6.1 kg

    80-100 kkal x 6.1 = 488-610 kkal/hari, jawaban yg masuk di antaranyaCSumber : Pocket Book of Hospital Care for Children: Guidelines

    for the Management of Common Childhood Illnesses. 2nd

    edition.

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    43/388

    17. C.7

    Keyword

    Neonatus usia 8 jam lahir pada usia gestasi 30 minggu dan berat badan lahir1800 gram. Saat ini bayi terdengar merintih, laju pernapasan 65x/menit,terdapat nafas cuping hidung, retraksi subkostal (+), dan sianosis (+). Padaauskultasi paru didapatkan suara napas menurun. Ibu pecah ketuban 36 jam

    sebelum persalinan disertai demam

    Respiratory distress (kemungkinan penyebab HMD dan/atau sepsis,pembahasan lihat slide soal no.1 dan 9)

    Downe score : penilaian untuk menilai seberapa berat distresspernapasan bayi berdasarkan gejala klinisnya

    >4 : respiratory distress, monitor AGD dan pertimbangkan CPAP

    >8 : impending respiratory failure, ventilator

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    44/388

    Note : di soal tidak dijelaskan apakah sianosis menetap setelah diberikan

    O2, namun kita anggap saja tetap sianosis setelah pemasangan oksigen

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    45/388

    18. B. 1250 cc/hari

    Keyword Anak 2 tahun demam sejak 1 hari yang lalu berat badan 15 kg, suhu 38,5oC

    Kebutuhan cairan rumatan 100cc/kg untuk 10 kg pertama = 1000 cc 50cc/kg untuk 10 kg kedua = 50x5 = 250cc 20cc/kg untuk 10 kg berikutnya = 0

    Total maintenance 1250 cc/hari

    Pasien demam 38.5 tambah 10% untuk tiap kenaikan 1 derajat

    10% x 1250 = 125cc

    Jadi totalnya = 1375 cc gaada jawabannya, jadi pilih aja B

    * Ada juga yang bilang baru ditambah 10% per kenaikan 1 derajat, tapi dihitungsetelah suhu lebih dari 38.5

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    46/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    47/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    48/388

    20. A.

    Keluhan :

    anak laki-laki 2 tahun, mencret 15 kali/hari

    Mencret berupa cairan kekuningan, tanpa ampas, darah (-), lendir (+).

    masih mau minum, kelopak mata tidak cekung, air mata +/+, mukosa lidahbasah, turgor kembali cepat

    Diare akut tanpa dehidrasi

    Rencana tatalaksana A :

    Rawat jalan, cairan tambahan, zink, lanjutkan pemberian makan/ASI, jelaskan

    kapan harus kembali Oralit : 2 tahun : 100-200cc/babSumber : Pocket Book of Hospital Care for Children: Guidelines

    for the Management of Common Childhood Illnesses. 2nd

    edition.

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    49/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    50/388

    21. B. Albumin urin

    Keyword :

    Anak usia 6 tahun bengkak pada kedua matanya

    Demam, nyeri pinggang, kencing keruh dan bergumpal

    Diagnosis : sindrom nefrotik

    Edema, proteinuria, hipoalbuminemia, dan peningkatan kadar kolesterolplasma

    Edema periorbita, anasarka, oligouria

    Urin keruh, berbusa

    Urinalisis : proteinuria massif (>+2), rasio albumin/kreatinin urin >2.

    Lab : hipoalbuminemia (200 mg/dL), danpeningkatan LED

    Ur/Cr biasanya normal kecuali ada penurunan fungsi ginjal

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    51/388

    22. E. APTT

    Keyword : Anak laki-laki usia 1 tahun tidak bisa berjalan karena lutut sakit riwayat tersandung di rumah dan jatuh lalu lutut bengkak dan menghitam. Kakak laki-laki pasien juga pernah diberifresh frozen plasma

    Hemofilia X-linked resesif, perdarahan spontan maupun pasca trauma Riwayat kelainan yang sama dalam keluarga (yaitu laki-laki) Tatalaksana : fresh frozen plasma, kriopresipitat, terapi pengganti factor VIII atau IX

    Pemeriksaan penunjang : Pemanjangan clotting time/waktu pembekuan Pemanjangan aPTT PT normal

    Untuk screening : APTT

    Sumber : Pedomanpelayanan medisIDAI Jilid I.2010

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    52/388

    23. A. kolestasis24. A. BAB pucat

    Keyword :

    anak 3 bulan, mata kuning sejak 2 minggu yang lalu

    lab: Hb 10 g/dL, hematocrit 32%, bilirubin direk 7 mg/dL dan bilirubin total18 mg/dL

    Kolestasis : semua kondisi yang menyebabkan terganggunya sekresidan ekskresi empedu ke duodenum

    Klinis : icterus, tinja pucat atau akolik, urin berwarna the

    Parameter lab : Bilirubin direk serum > 1mg bila biltot 20% biltot bila biltot > 5mg/dL

    Kolestasis yang sangat ditakutkan pada bayi adalah atresia bilier,Karena harus dikoreksi dengan operasi Kasai sebelum usia 8 minggu

    Sumber : Pedomanpelayanan medisIDAI Jilid I.2010

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    53/388

    Anamnesis

    Warna feses dan urin

    Riwayat kehamilan dan persalinan

    Paparan terhadap obat hepatotoksik

    Lab : darah tepi, bilirubin direk/indirek serum, ALT/AST, GGT, albumin

    Urin rutin

    Tinja 3 porsi

    Pemeriksaan etiologi sesuai kecurigaan, missal TORCH

    Sumber : Pedomanpelayanan medisIDAI Jilid I.2010

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    54/388

    Option lain 23&24

    Hepatitis B : 95% asimtomatiksaat bayi

    Ikterus fisiologis dan patologissilakan lihat slide pembahasan

    TO 4 soal no.6 Neonatal hepatitis : kuning pada

    usia 2-4 minggu

    Mual-muntah : sbagian besargangguan GIT menyebabkanmual, muntah

    Demam : lebih mengarahkan ke

    hepatitis akut (demam+kuning) BAK kuning muda : normal?

    BAK cucian daging : sindromnefritik

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    55/388

    25. B. Berikan saat BB 2500gram

    Keyword :

    bayi 1 bulan kontrol ke tempat praktek saudara untuk mendapat imunisasi.

    lahir prematur pada usia 35 minggu

    Berat lahir 1700 gram, saat ini berat badan 1850 gram

    Belum ada kesepakatan mengenai pemberian imunisasi BCG padaBBLR

    Beberapa penelitian menemukan bahwa tidak terdapat perbedaanantara bayi yang langsung diberikan imunisasi BCG setelah lahirmaupun yang ditunggu sampai 2500 gram

    Yang tidak boleh diberikan BCG : pasien imunokompromais, sepertiHIV, gizi buruk, dalam terapi steroid lama, keganasan

    Sumber : Uji Tuberkulinpada BayiBBLR yang MendapatBCG Segera Setelah Lahirdan

    yang MenungguBerat Badan> 2500 Gram. Sari Pediatri2007

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    56/388

    26. A. Ginjal

    Keyword: tidak bisa BAK. Sebelumnya BAK dengan urin merah.Riwayat makan jengkol dan sambal.

    Organ yang terkena?

    Ginjal

    Terapi: Natrium bikarbonat

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    57/388

    http://ik.pom.go.id/v2012/wp-content/uploads/2011/11/BAHAYA-KERACUNAN-ASAM-JENGKOLAT4.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3522/3/gizi-murniati.pdf.txt

    Keracunan jengkol dapat terjadi akibat mengkristalnya asam jengkolatdalam suasana asam

    Kristal ini dapat menyebabkan penyumbatan pada ginjal sehingga pada

    kasus yang parah dapat menyebabkan kerusakan ginjal. Gejala: nyeri perut yang kadang-kadang disertai muntah, serangan kolik

    dan nyeri saat berkemih, disuria (gangguan berkemih), oliguria, danhematuria (darah di dalam urin)

    http://ik.pom.go.id/v2012/wp-content/uploads/2011/11/BAHAYA-KERACUNAN-ASAM-JENGKOLAT4.pdfhttp://ik.pom.go.id/v2012/wp-content/uploads/2011/11/BAHAYA-KERACUNAN-ASAM-JENGKOLAT4.pdf
  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    58/388

    27. E. Pecah varises esofagus

    Keyword:

    muntah darah, riwayat hepatitis B kronis.

    PF: KU lemah, TD 140/90mmHg, nadi 98kali/menit, konjungtiva pucat,rambut ketiak (-), spider nevi(+), peranjakan hepar 5 cm.

    Kemungkinan penyebab hematemesis?pecahnya varises esofagus

    Diagnosis: sirosis hepatis

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    59/388

    Sirosis Hepatis

    Penyakit hati menahun yang difus ditandai dengan adanya nekrosis,pembentukan jaringan ikat, disertai nodul

    PF: palmar eritem, spider nevi, vena kolateral di dinding perut,ikterus, edema pretibial, asites, splenomegali.

    Laboratorium : rasio Alb-Glob terbalik

    Sumber: Pedoman Pelayanan Medis Ilmu Penyakit Dalam - PAPDI

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    60/388

    Sumber: Gastroenterology - Toronto Notes 2011

    Tata laksana:

    Istirahat cukup

    Diet seimbang

    Roboransia

    Mengatasi penyulit

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    61/388

    28. A. Kolelitiasis

    Keyword:

    Seorang wanita nyeri perut kanan atas. Memberat jika makan makanan yangberlemak.

    Sklera ikterik -/-, Murphy sign (-).

    Diagnosis?

    Kolelitiasis

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    62/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    63/388

    29. A. arterio veno shunt

    Keyword:

    Seorang wanita datang dengan keluhan perut membesar

    PF: spider nevi, ascites, dan palmar eritem.

    Kelainan mikrosirkulasinya terjadi di mana?arterio veno shunt

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    64/388

    The central pathogenic processes in cirrhosis are death of hepatocytes,extracellular matrix (ECM) deposition, and vascular reorganization.

    In the normal liver, interstitial collagens (types I and III) are concentrated inportal tracts and around central veins, and thin strands of type IV collagen arepresent in the space of Disse.

    In cirrhosis, types I and III collagen are deposited in the space of Disse, creatingfibrotic septal tracts.

    The vascular architecture of the liver is disrupted by the parenchymal damageand scarring, with the formation of new vascular channels in the fibrotic septathat connect the vessels in the portal region (hepatic arteries and portal veins)to terminal hepatic veins, shunting blood from the parenchyma.

    The deposition of collagen in the space of Disse is accompanied by the loss offenestrations of sinusoidal endothelial cells (capillarization of sinusoids),impairing the function of sinusoids as channels that permit the exchange ofsolutes between hepatocytes and plasma

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    65/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    66/388

    30. A. makrositik normokromik

    Keyword:

    Seorang perempuan 17 tahun menjalani diet ketat. Pasien tampak lemah.

    PF: konjungtiva pucat. Didiagnosis defisiensi B12.

    Gambaran apusan darah tepinya :

    makrositik normokromik

    Macrocytic/normochromic anemia results from chemotherapy, folatedeficiency, or vitamin B-12 deficiency.

    http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003648.htm

    http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000354.htmhttp://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000354.htmhttp://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000354.htmhttp://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000354.htmhttp://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000354.htmhttp://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000354.htmhttp://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/002403.htmhttp://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/002403.htmhttp://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000354.htmhttp://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/002403.htmhttp://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000354.htmhttp://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/002324.htm
  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    67/388

    31. D. minum air gula 150-200 cc

    Keyword:

    wanita (54 tahun) dengan DM dibawa ke IGD dengan keluhan lemas, keringatdingin. Pasien rutin kontrol & rutin mengkonsumsi obat DM.

    Dua hari ini pasien tidak mau makan karena nyeri ulu hati.

    Pasien datang dalam keadaan compos mentis, GDS 45 mg/dl.

    Terapi yang tepat: minum air gula 150-200cc

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    68/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    69/388

    Penanganan Hipoglikemia

    pasien dengan kesadaran yang masih baik diberikan makananyang mengandung karbohidrat atau minuman yang mengandunggula berkalori atau glukosa 15-20 gram melalui intra vena.

    Untuk penyandang diabetes yang tidak sadar sementara dapat

    diberikan glukosa 40% intravena terlebih dahulu sebagai tindakandarurat, sebelum dapat dipastikan penyebab menurunnya kesadaran.

    Perlu dilakukan pemeriksaan ulang glukosa darah 15 menit setelahpemberian glukosa. Glukagon diberikan pada pasien denganhipoglikemia berat.

    Sumber: Konsensus DM tipe-2 Indonesia 2011

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    70/388

    32. A. Bronkiektasis terinfeksi

    Keyword:

    Seorang laki-laki 45 tahun datang dengan keluhan batuk berdahak tebal dansesak nafas selama 2 minggu.

    PF: dijumpai ronki basah kasar pada apeks paru kanan.

    Pada X-Ray dijumpai honeycomb appearance.

    Diagnosis: Bronkiektasis terinfeksi

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    71/388

    http://www.learningradiology.com/notes/chestnotes/bronchiectasis.htm

    X-RAY

    Tramlinesorhoneycombingrepresents dilated, thickenedbronchial walls

    Volume loss due to destruction of lung tissue

    Multiple small nodular densities from plugged alveoli

    Signet ring appearance on CT normally, the vessel is larger than the corresponding bronchus.

    In bronchiectasis, the bronchus is larger than the corresponding vessel

    Lack of bronchial tapering

    Non uniform bronchial dilation

    Bronchial wall thickening

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    72/388

    33. D. Aspergilosis

    Keyword:

    batuk tidak bisa sembuh dengan antibiotik.

    Pada X-Ray dijumpai gambaran fungus ball.

    Penyebabnya kemungkinan adalah..

    Aspergilosis

    Batuk tidak bisa sembuh dengan antibiotik penyakit non-infeksibakteri

    Hi t l i

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    73/388

    Sumber: emedicine

    Histoplasmosis:

    Rontgen thorax: enlargement of hillar and mediastinal nodes

    Aspergillosis:

    Chest radiographic features are varible, with solitary or multiple nodules,cavitary lesions, or alveolar infiltrates that are localized or bilateral and morediffuse as disease progresses

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    74/388

    34. B. NSTEMI

    Keyword:

    Seorang laki-laki datang dengan nyeri dada sebelah kanan.

    Dijumpai ST depresi pada V1-V6, enzim jantung meningkat.

    Diagnosis..

    NSTEMI

    Unstable

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    75/388

    UnstableAngina STEMINSTEMI

    Trombus

    parsial/intermiten

    Nonspesifik EKG

    Enzim Jantung

    normal

    Sumbatan trombus

    kerusakkan jaringan

    dan nekrosis minimal

    miokard

    ST depresi +/-

    T inversi

    Peningkatan enzimJantung

    Oklusi trombos total

    ST elevasi atau

    LBBB baru pada EKG

    Peningkatan enzimJantung

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    76/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    77/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    78/388

    36. B

    Keyword

    Perempuan 53 tahun, tidak nafsu makan, sering menggigil bila dingin. BBbertambah.

    RR 24x/menit, HR 48x/menit. Lab dbn.

    Kesan hipotiroid

    Pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis:

    T4 dan TSH (konfirmasi hipotiroid), dan Anti TPO (curiga tiroiditsHashimoto)

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    79/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    80/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    81/388

    37. B Stenosis mitral

    Keyword:

    Laki-laki berusia 18 tahun datang dengan keluhan mudah lelah. Pasien punyariwayat nyeri sendi berpindah-pindah sewaktu muda. Kesadaran baik.

    PF: tekanan darah 110/70 mmHg, frekuensi pernapasan 20 kali/menit,frekuensi nadi 120 kali/menit, ireguler. Pada pemeriksaan jantung ditemukan

    murmur diastolik di apeks.

    Apa yang terjadi pada pasien ini?

    Stenosis mitral

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    82/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    83/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    84/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    85/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    86/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    87/388

    Perhitungan berat badan Ideal (BBI) dengan rumus Brocca yangdimodifikasi adalah sbb:

    Berat badan ideal = 90% x (TB dalam cm - 100) x 1 kg.

    Bagi pria dengan tinggi badan di bawah 160 cm dan wanita di bawah 150cm, rumus dimodifikasi menjadi:

    Berat badan ideal (BBI) = (TB dalam cm - 100) x 1 kg

    BB Normal : BB ideal 10 %

    Kurus : < BBI - 10 % Gemuk : > BBI + 10 %

    Sumber: Konsensus DM tipe-2 Indonesia 2011

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    88/388

    Perhitungan berat badan ideal menurut Indeks Massa Tubuh(IMT).Indeks massa tubuh dapat dihitung dengan rumus: IMT = BB(kg)/TB(m2)

    Klasifikasi IMT BB Kurang < 18,5

    BB Normal 18,5-22,9

    BB Lebih 23,0

    Dengan risiko 23,0-24,9

    Obes I 25,0-29,9 Obes II > 30

    Sumber: Konsensus DM tipe-2 Indonesia 2011

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    89/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    90/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    91/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    92/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    93/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    94/388

    42. A. Atrialfibrillation

    Keyword:

    Perempuan (28 tahun) didiagnosis hipertiroidisme.

    Gambaran EKG?

    Atrial fibrillation

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    95/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    96/388

    43. A. fT4 meningkat, TSH menurun

    Keyword:

    Seorang pasien mengeluh berdebar-debar. Saat ini pasien sedang hamil.

    PF: takikardia, eksoftalmus, dan benjolan dileher.

    Patogenesis penyakit ini?

    fT4 meningkat, TSH menurun

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    97/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    98/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    99/388

    Pregnant women should start treatment as soon as TB

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    100/388

    http://www.cdc.gov/tb/publications/factsheets/specpop/pregnancy.htm

    Pregnant women should start treatment as soon as TBis suspected.

    The preferred initial treatment regimen is INH,

    rifampin (RIF), and ethambutol (EMB) daily for 2months, followed by INH and RIF daily, or twiceweekly for 7 months (for a total of 9 months oftreatment).

    Streptomycin should not be used because it has beenshown to have harmful effects on the fetus.

    In most cases, pyrazinamide (PZA) is notrecommended to be used because its effect on thefetus is unknown.

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    101/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    102/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    103/388

    47. B. ACTH menurun

    Keyword:

    wanita (30 tahun) terlambat haid. Pasien mengkonsumsi obat tertentu yangmengakibatkan gejala moon face (+).

    Kelainan hormon apa yang akan ditemukan pada pasien ini?

    ACTH menurunACTH secretion is decreased by the addition of exogenous steroids

    Endocrinol Metab Clin N Am. 34 2005 371384

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    104/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    105/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    106/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    107/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    108/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    109/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    110/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    111/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    112/388

    Luka Memar

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    113/388

    Luka Memar

    Memar perdarahan dalam jaringan bawah kulit akibat pecahnyakapiler & vena akibat kekerasan benda tumpul.

    Bentuk luka terkadang dapat memberi petunjuk tentang bentukbenda penyebabnya.

    Perkiraan umur luka memar: Merah begitu timbul

    Ungu/hitam perubahan setelah warna merah

    Hijau setelah 4-5 hari

    Kuning7-10 hari

    Menghilang 14-15 hari

    Membedakan Memar dengan Lebam Mayat

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    114/388

    Membedakan Memar dengan Lebam Mayat

    Dapat dibedakan lewat penyayatan kulit:

    Memar (hematom antemortem) terdapat pembengkakan & infiltrasidarah dalam jaringan bila disayat & dialiri air, penampang sayatan tetapberwarna kehitaman

    Lebam mayat (hipostasis postmortem) bila disayat & dialiri air, darah akan

    mengalir keluar sehingga penampang sayatan tampak bersih

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    115/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    116/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    117/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    118/388

    Hubungan Konsentrasi CO & Durasi Inhalasi

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    119/388

    dengan Gejala & Kematian

    50 ppm (0,005%) aman pada inhalasi selama 8 jam setiap hari & 5hari seminggu threshold limit value

    200 ppm (0,02%) inhalasi 1-3 jam mulai muncul gejala intoksikasi

    1000 ppm (0,1%) inhalasi 3 jam menyebabkan kematian

    3000 ppm (0,3%) inhalasi 2 jam menyebabkan kematian

    10000 ppm (1%) inhalasi 15 menit menyebabkan hilang kesadaran,inhalasi 20 menit menyebabkan kematian

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    120/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    121/388

    54 E Hari Minggu antara jam 00 00-12 00

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    122/388

    54. E. Hari Minggu antara jam 00.00-12.00

    Keywords:

    Pemeriksaan korban mati dilakukan pada Senin pukul 12.00-15.00

    Ditemukan kaku mayat pada hampir semua sendi, kecuali sendi lutut

    Lebam mayat pada ujung-ujung bawah ekstremitas atas & bawah serta dagu,berwarna merah kebiruan, tidak hilang dengan penekanan

    Perut bagian bawah berwarna kehijauan

    Tanda Pasti Kematian (Tanatologi)

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    123/388

    Tanda Pasti Kematian (Tanatologi)

    1. Algor mortis: penurunan suhu tubuh mayat akibat terhentinya produksipanas dan pengeluaran panas secara terus-menerus

    2. Livor mortis/lebam mayat: suatu bercak atau noda besar merah kebiruanatau merah ungu (livide) pada lokasi terendah tubuh mayat akibatpenumpukan eritrosit. Mulai tampak 20-30 menit setelah meninggal,menetap setelah 8-12 jam.

    3. Rigor mortis/kaku mayat: kekakuan yang terjadi pada otot yang terjadisetelah periode pelemasan/ relaksasi primer. Mulai tampak setelah 2

    jam, dari luar ke tengah, lengkap setelah 12 jam, dipertahankan setelah12 jam, kemudian menghilang dalam urutan yang sama.

    4. Cadaveric spasme/instantenous rigor mortis: kekakuan otot segerasetelah kematian somatis tanpa relaksasi primer

    5. Decomposition: proses degradasi jaringan terutama protein akibatautolisis dan kerja bakteri pembusuk terutama Klostridium welchii. Mulaitampak 24 jam setelah mati berupa warna kehijauan pada perut kanan

    bawah. Larva lalat muncul 36-48 jam setelah kematian, menetas 24 jamkemudian.

    6. Adiposera: terbentuknya bahan yang berwarna keputihan, lunak atauberminyak, berbau tengik dalam jaringan lunak tubuh pasca kematian

    7. Mumifikasi: terjadi akibat penguapan jaringan dan dehidrasi jaringan yangcukup berat

    Sumber : Ilmu Kedokteran

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    124/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    125/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    126/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    127/388

    56 B Memotong Pembicaraan Pasien

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    128/388

    56. B. Memotong Pembicaraan Pasien

    Keywords:

    Pasien belum selesai berbicara, namun dokter langsung menghentikan &hendak memeriksa pasien

    Konseling

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    129/388

    Konseling

    Keterampilan konseling mencakup 3 hal:

    Introduksimemperkenalkan diri & membuka proses konseling

    Mendengarkanmendengar efektif, memberi perhatian penuh, membuatpasien merasa didengarkan

    Intervensi keterampilan dalam komunikasi nonverbal, mengajukan

    pertanyaan, melakukan refleksi

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    130/388

    57. B. Refleksi Isi

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    131/388

    57. B. Refleksi Isi

    Keywords:

    Pasien: Saya diare dokter, sudah 2 hari ini, warna kuning, tidak nyeri.

    Dokter: Baik ibu, jadi ibu keluhannya diare, sudah 2 hari, tidak nyeri,berwarna kuning ya bu.

    Konseling

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    132/388

    Konseling

    Keterampilan konseling mencakup 3 hal:

    Introduksimemperkenalkan diri & membuka proses konseling

    Mendengarkanmendengar efektif, memberi perhatian penuh, membuatpasien merasa didengarkan

    Intervensi keterampilan dalam komunikasi nonverbal, mengajukan

    pertanyaan, melakukan refleksi

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    133/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    134/388

    59. D. Justice

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    135/388

    59 Jus ce

    Keywords: Dokter IGD memeriksa seperlunya & terburu-buru karena saat itu ada 20 pasien

    baru dengan 7 di antaranya pasien gawat

    Kaidah justice mencakup:

    Distribusi sumber daya kesehatan secara adil (distributive justice)

    Menghargai hak manusia & masyarakat (rights-based justice)

    Menghargai hukum yang dapat diterima secara moral (legal justice)

    Prinsip dasar distributive justice:

    It was important to treat equals equally and to treat unequals unequally inproportion to the morally relevant inequalities - Aristotle

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    136/388

    proportion to the morally relevant inequalities Aristotle

    Dalam kasus ini, dokter memperlakukan pasien seadil mungkin sesuaidengan kondisi & kebutuhan masing-masing pasien gawat tentumendapat perhatian lebih dari pasien yang tidak gawat

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    137/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    138/388

    NO. 61: A

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    139/388

    Keywords:

    Bayi usia 5, mata berair sejak lahir.

    Diagnosis kerja: Obstruksi duktus nasolakrimalis

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    140/388

    OBSTRUKSI DUKTUS NASOLAKRIMALKONGENITAL

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    141/388

    KONGENITAL

    Tanda dan gejala

    Epifora, pada minggu-minggu pertama kehidupan

    Selanjutnya kelopak mata merah dan bengkak dengan sekret kuningkehijauan karena flora normal kelopak mata tidak di drainase dengan baik,bisa menyebabkan dakriosisitits.

    Tatalaksana 90% membaik secara spontan pada tahun pertama kehidupan

    Masase lakrimal, dapat mempercepat perbaikan penyakit

    Antibiotik topikal, bila ada sekret mukopurulen

    Bila tidak membaik secara spontan:

    Probing

    Intubasi nasolakrimal

    Dakriosistorinostomi: pembedahan membuat saluran antara kantung lakrimal denganhidung tengah

    Sumber: http://www.aapos.org/terms/conditions/72

    http://emedicine.medscape.com/article/1210252-treatment#a1128

    http://www.aapos.org/terms/conditions/72http://www.aapos.org/terms/conditions/72
  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    142/388

    NO. 63: C

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    143/388

    Keywords:

    68 tahun, mata kanan merah dan berair.

    PF: VOD 2/6, mata merah, terdapat jaringan parut pada kornea, palpebrainferior dekstra terlipat ke dalam, bulu mata mengenai konjungtiva.

    Diagnosis kerja: entropion

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    144/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    145/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    146/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    147/388

    NO. 65: A

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    148/388

    Keywords:

    Mata kanan merah, berair, seperti ada benda asing, merasa tidak enak, danseperti berpasir. Teman sekolah pasien menderita penyakit yang sama

    Pemeriksaan oftalmologi kanan: sekret mukopurulen, injeksi konjungtiva (+),tidak ada penurunan penglihatan.

    Diagnosis kerja: konjungtivitis bakterial

    Konjungtivitis

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    149/388

    Patologi Etiologi Tanda dan gejala Tatalaksana

    Bakteri staphylococci

    streptococci,

    gonocci

    Corynebacter

    ium strains

    Mata merah, terasa berpasir,

    sensasi terbakar, biasanya bilateral,

    kelopak mata susah membuka,

    injeksi konjungtiva difus, dischargemukopurulen, papil (+)

    Antibiotik topikal

    Air mata buatan

    Virus Adenovirus

    herpes

    simplex virusor varicella-

    zoster virus

    Mata berair unilateral, merah, rasa

    tidak nyaman, fotofobia, edema

    kelopak mata, limfadenopatipreaurikular, konjungtivitis

    folikular, pseudomembran (+/-)

    Memburuk pada hari 3-5,

    sembuh sendiri dalam 7-14

    hariAir mata buatan: mencegah

    kekeringan dan mengurangi

    inflamasi

    Antiviralherpes simplex

    virus atau varicella-zoster

    virushttp://www.cdc.gov/conjunctivitis/about/treatment.html

    Inflamasi atau infeksi konjungtiva

    Patologi Etiologi Tanda dan Gejala Tatalaksana

    Jamur Candida spp. can

    cause

    conjunctivitis

    Jarang, biasanya pd pasien

    imunokompromais, pasien yg

    memakai kortikosteroid, pasien

    Antijamur topikal

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    150/388

    Blastomyces

    dermatitidis

    Sporothrixschenckii

    yang mendapat terapi antibiotik

    Vernal Alergi Peradangan konjungtiva kronis,

    riwayat keluarga atopik, gatal,

    fotofobia, sensasi benda asing,

    blefarospasme, cobblestone

    pappilae, Horner-trantas dots

    Hindari alergen

    Antihistamin topikal

    Inklusi Chlamydia

    trachomatis

    Mata merah dan nyeri selama

    beberapa minggu/bulan, sekret

    mukopurulen, lengket, sensasibenda asing, mata berair, kelopak

    mata bengkak,kemosis,Folikel

    Doxycycline 100 mg bid

    for 21 hari atau

    Erythromycin 250 mgPO qid 21 days

    Antibiotik topikal

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    151/388

    Keratitis Herpes Simpleks

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    152/388

    Herpes simpleks virus (HSV) keratitis, sama denganpenyakit herpes simpleks lainnya dapat ditemukandalam dua bentuk: primer atau rekuren.

    Kebanyakan infeksi HSV pada kornea disebabkanoleh HSV tipe 1, namun pada balita dan orangdewasa, dapat juga disebabkan oleh HSV tipe 2. Lesikornea yang disebabkan kedua virus tersebut tidakdapat dibedakan.

    Sumber: Riordan-Eva P, Whitcher JP. Vaughan and Asburys General Ophtalmology 17th ed. Philadephia:

    McGraw-Hill, 2007

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    153/388

    Pemeriksaan:

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    154/388

    Uji sensibilitas korneapada keratitis herpetik, sensibilitas menurun

    Kerokan dari lesi epitel pada keratitis herpetik mengandung sel-selraksasa berinti banyak.

    Virus dapat dibiakkan di dalam membran khorioallantoik embrio telurayam dan di dalam jaringan seperti sel-sel HeLa .

    Identifikasi akurat virus dilakukan menggunakan metode PCR

    Tatalaksana:

    Dokter umum: RUJUK SEGERA

    Debridement

    Antivirus topikal, kortikosteroid (pertimbangan khusus)

    Bedah

    Mengontrol reaktivasi: hindari demam, pajanan sinar matahari

    berlebihan, imunosupresi, dll

    Sumber: Riordan-Eva P, Whitcher JP. Vaughan and Asburys General Ophtalmology 17th ed. Philadephia:

    McGraw-Hill, 2007

    NO 67: B

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    155/388

    Keywords: Penglihatan mata kiri kabur mendadak, seperti melihat bayangan hitam,

    seperti tertutup tirai dan seperti melihat kilatan cahaya.

    Diagnosis kerja: ablasio retina

    MATA MERAH

    ANAMNESIS

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    156/388

    MATA TENANG

    VISUS TURUNPERLAHAN

    MATA TENANG

    VISUS TURUN

    MENDADAK

    VISUS NORMAL

    MATA MERAHVISUS TURUN

    struktur yangbervaskuler

    sklera

    konjungtiva

    tidak

    menghalangi

    media refraksi

    Uveitis posterior

    Perdarahan vitreous

    Ablasio retina

    Oklusi arteri atau vena retinal

    Neuritis optik

    Neuropati optik akut karena

    obat (misalnya etambutol),

    migrain, tumor otak

    ABLASIO RETINA

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    157/388

    Ablasio retina adalah suatu keadaan terpisahnya sel kerucut danbatang retina dengan sel epitel pigmen retina.

    Lepasnya retina dari koroid/sel pigmen epital mengakibatkangangguan nutrisi retina dari pembuluh darah koroid yang bilaberlangsung lama akan mengakibatkan gangguan fungsi yangmenetap.

    Tiga bentuk ablasio retina: Ablasio retina regmatogenosa: akibat adanya robekan pada retina sehingga

    cairan masuk ke belakang antara sel pigmen epitel dengan retina

    Ablasio retina eksudatif: terjadi akibat tertimbunnya eksudat di bawah retinadan mengangkat retina. Bisa terjadi pada skleritis, koroiditis, tumorretrobulbar, dll)

    Ablasio retina tarikan: akibat tarikan jaringan parut pada badan kaca.Biasanya karena fibrosis akibat retinopati DM proliferatif, trauma, danperdarahan badan kaca

    ABLASIO RETINA

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    158/388

    Tanda dan gejala: Melihat tabir yang menutup, fotopsia

    Funduskopi: retina yang terangkat berwarna pucat dengan pembuluh darahdi atasnya

    Tatalaksana:

    Diatermi dan laser Vitrektomi, jika penyebab ablasio retina traksi

    NO. 68: E

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    159/388

    Keywords: Anak, 9 tahun, mata gatal, silau.

    PF: blefarospasme, fotofobia, sekret mata mukoid. Pemeriksaan slitlamptampak cobblestone pada palpebral superior

    Diagnosis kerja: konjungtivitis vernal

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    160/388

    Patologi Etiologi Tanda dan Gejala Tatalaksana

    Jamur Candida spp. can

    cause

    conjunctivitis

    Blastomyces

    Jarang, biasanya pd pasien

    imunokompromais, pasien yg

    memakai kortikosteroid, pasien

    yang mendapat terapi antibiotik

    Antijamur topikal

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    161/388

    Blastomyces

    dermatitidis

    Sporothrixschenckii

    yang mendapat terapi antibiotik

    Vernal Alergi Peradangan konjungtiva kronis,

    riwayat keluarga atopik, gatal,

    fotofobia, sensasi benda asing,

    blefarospasme, cobblestone

    pappilae, Horner-trantas dots

    Hindari alergen

    Antihistamin topikal,

    mast cell stabilizer

    Inklusi Chlamydia

    trachomatis

    Mata merah dan nyeri selama

    beberapa minggu/bulan, sekret

    mukopurulen, lengket, sensasibenda asing, mata berair, kelopak

    mata bengkak,kemosis,Folikel

    Doxycycline 100 mg bid

    for 21 hari atau

    Erythromycin 250 mgPO qid 21 days

    Antibiotik topikal

    MAST CELL STABILIZER

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    162/388

    Obat ini menghambat pelepasan mediator dari sel mast denganmenghambat kalsium memasuki sel mast.

    Contoh obat:

    Lodoxamide tromethamine (Alomide)

    Olopatadine (Patanol)

    Ketotifen (Zaditor)

    Nodocromil (Alocril)

    NO. 69: A

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    163/388

    Keywords: Mata kanan nyeri sejak 5 hari, sebelumnya mata terciprat lumpur, silau. Visus

    6/15.

    PF: Injeksi silier (+), pada kornea tampak lesi koin

    Diagnosis kerja: ulkus sentral

    ULKUS KORNEA SENTRAL

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    164/388

    Etiologi: bakteri (Pseudomonas, Pneumococcus, Moraxella), virus(herpes simpleks, herpes zoster), jamur (candida, fusarium, nokardia)

    Mikroorganisme ini tidak mudah masuk ke dalam kornea denganepitel yang sehat. FR: erosi kornea, keratitis neurotrofik, pemakaikortikosteroid, imunosupresif, IVDU, DM, usia tua

    Tatalaksana: tergantung penyebab (bakteri paling sering terapiempiris: antibiotik)

    NO. 70: B

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    165/388

    Keywords: Mata merah, penurunan penglihatan, nyeri, dan silau.

    Pernah didiagnosa sakit herpes zoster. Dari pemeriksaan didapatkan injeksisilier (+)

    Diagnosis kerja: keratitis herpes zoster

    MATA MERAH

    VISUS NORMAL

    ANAMNESIS

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    166/388

    MATA TENANG

    VISUS TURUNPERLAHAN

    MATA TENANG

    VISUS TURUN

    MENDADAK

    VISUS NORMAL

    MATA MERAHVISUS TURUN

    struktur yang

    bervaskuler

    sklera

    konjungtiva

    tidak

    menghalangi

    media refraksi

    Keratitis

    Keratokonjungtivitis

    Ulkus kornea

    Uveitis anteriorGlaukoma akut

    Endoftalmitis

    Panoftalmitis

    KERATITIS HERPES ZOSTER

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    167/388

    Bila herpes zoster mengenai ganglion oftalmik, maka akan terjadiinfeksi pada mata, biasanya terjadi pada usia lanjut

    Tanda dan gejala:

    Mata sakit, demam, penglihatan berkurang, mata merah

    PF: vesikel dan infiltrat pada kornea, vesikel tersebar sesuai dermatom yang

    dipersyarafi N. trigeminus, dapat terbentuk jaringan parut

    Tatalaksana: sesuai gejala, asiklovir, steroid

    NO. 71: E

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    168/388

    Keywords: 70 tahun, mata kanan mendadak buta.

    PF: TD: 180/100 mmHg, pemeriksaan oftalmoskop tidak ditemukan kelainan

    Diagnosis kerja: stroke lobus oksipital

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    169/388

    NO. 72:

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    170/388

    Keywords: Mata kabur sejak 1 tahun yang lalu.

    Pemeriksaan didapatkan mata kanan 6/9 dikoreksi S-0.50 menjadi 6/6. Matakiri 2/6 dikoreksi S-7.00 menjadi 6/6

    Diagnosis: anisometropia

    ANISOMETROPIA

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    171/388

    Anisometropia adalah suatu keadaan yang terjadi pada mata yangmemiliki kekuatan refraksi yang berbeda, yakni perbedaan besarmiopia, hipermetropia, atau antimetropia (satu mata miopia, yanglainnya hipermetropia). Biasanya yang disebut anisometropia adalahperbedaan 2D antara kedua mata.

    Hal ini bisa menyebabkan mata cepat lelah dan diplopia Tatalaksana: kacamata dengan koreksi iseikonik (penyesuaian besar

    gambar yang dihasilkan kedua mata) atau lensa kontak.

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    172/388

    Pada pasien: Pemeriksaan didapatkan mata kanan 6/9 dikoreksi S-0.50 menjadi6/6. Mata kiri 2/6 dikoreksi S-7.00 menjadi 6/6.

    Koreksi kacamata OD S-0.50, OS S-7.00 HARUS DITAMBAH penyesuaianmagnifikasi (besar) gambar yang dihasilkan kedua mata dengan lensa iseikonik.Jika magnifikasi tidak dikoreksi, maka kedua mata akan menghasilkan besargambar yang berbeda, menyebabkan diplopia.

    Pilihan lain: menggunakan lensa kontak, sehingga tidak perlu penyesuaianmagnifikasi gambar.

    Perbedaan antara kedua mata sebaiknya tidak lebih dari 3 Dioptri

    NO. 73: E

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    173/388

    Keywords: Mata melihat ganda. Riwayat trauma (+).

    Pemeriksaan opftalmologi: diplopia dan esotropia

    Diagnosis kerja: paresis N.VI

    ESOTROPIA

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    174/388

    Suatu penyimpangan sumbu penglihatan yang nyata dimana salahsatu sumbu penglihatan menuju titik fiksasi sedangkan sumbupenglihatan lain menyimpang pada bidang horozontal ke arah medial.

    Bentuk-bentuk esotropia:

    Esotropia konkomitan (esotropia non paresis): bila sudut penyimpangan

    sama besarnya pada semua arah pandangan. Esotropia non akomodatif tidak dicetuskan atau diperberat dengan akomodasi

    Sumber: Iyas S Ilmu Penyakit Mata 3rd

    ed Fakultas Kedokteran Universitas indonesia 2004

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    175/388

    Esotropia infantil

    Etiologi: kegagalan kontrol inervasi , melibatkan jaras supranuklearyang mengendalikan gerakan konvergen dan divergen mata dankoneksi saraf ke fasikulus longitudinal medial. Sebagian kecildisebabkan variasi anatomi seperti kelainan insersi otot yangmengatur pergerakan horizontal mata, dll

    Esotropia non akomodatif didapat

    Tanda dan gejala sama dengan esotropia infantil namun biasanyakelainan ditemukan setelah usia 2 tahun

    Sumber: Riordan-Eva P, Whitcher JP. Vaughan and Asburys General Ophtalmology 17th ed. Philadephia:

    McGraw-Hill 2007

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    176/388

    Esotropia akomodatif Esotropia akomodatif refraktif

    Suatu esodeviasi yang timbul sebagai akibat suatu usaha akomodasi pada hiperopia takterkoreksi

    Esotropia akomodatif non refraktif

    Pasien yang menderita penyakit ini menderita suatu esotropia sedang untuk jarak jauhdengan suatu esotropia yang lebih besar untuk jarak dekat.

    Sumber: Riordan-Eva P, Whitcher JP. Vaughan and Asburys General Ophtalmology 17th ed. Philadephia:

    McGraw-Hill 2007

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    177/388

    Esotropia nonkomitan (paresis) Besarnya sudut penyimpangan berbeda-beda pada arah yang berbeda-beda.

    Etiologi:

    Paresis/restriksi salah satu atau kedua otot ekstraokular sebagai akibat dari paresis N.abdusen (N.VI). Paresis N. abdusen dapat disebabkan oleh hipertensi, tumor intrakranial,peningkatan TIK, penyakit inflamasi, dan trauma kepala

    Fraktur dinding medial orbita dengan penekanan otot rektus medial

    Penyakit tiroid pada mata yang menyebabkan kontraktur dari otot rektus medial

    Duanes retraction syndrome

    Sumber: Riordan-Eva P, Whitcher JP. Vaughan and Asburys General Ophtalmology 17th ed. Philadephia:

    McGraw-Hill 2007

    NO. 74: A

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    178/388

    Keywords: VOD 6/15 dengan koreksi S +0,75 menjadi 6/6

    VOS 6/10 dengan koreksi S +0,50 menjadi 6/6

    Diagnosis kerja: hipermetropia

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    179/388

    Pasien mengalami penurunan penglihatan, dikoreksi dengan lensasferis positif, visus 6/6 hipermetropia

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    180/388

    TRAUMA MEKANIK BOLA MATA

    Cedera langsung berupa ruda paksayang mengenai jaringan mata

    Pemeriksaan Rutin :

    Visus : dgn kartu Snellen/chart projector

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    181/388

    yang mengenai jaringan mata.

    Beratnya kerusakan jaringanbergantung dari jenis trauma sertajaringan yang terkena

    Gejala : penurunan tajam penglihatan;tanda-tanda trauma pada bola mata

    Komplikasi :

    Edema kornea

    Perdarahan subkonjungtiva

    Endoftalmitis

    Uveitis

    Perdarahan vitreous

    HifemaRetinal detachment

    Glaukoma

    Oftalmia simpatetik

    Visus : dgn kartu Snellen/chart projector+ pinhole

    TIO : dgn tonometeraplanasi/schiotz/palpasi

    Slit lamp : utk melihat segmen anterior

    USG : utk melihat segmen posterior (jikamemungkinkan)

    Ro orbita : jika curiga fraktur dinding

    orbita/benda asing

    Tatalaksana :

    Bergantung pada berat trauma, mulaidari hanya pemberian antibiotik sistemikdan atau topikal, perban tekan, hinggaoperasi repair

    Panduan Tatalaksana Klinik RSCM Kirana, 2012

    Penyebab Penurunan Penglihatan

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    182/388

    Perdarahan subkonjungtiva,hematom palpebra, palpebrakhemosis tidak mengganggumedia refraksi tidakmenyebabkan penurunan

    penglihatan Hifema pada pasien hanya

    setinggi COA belummenyebabkan gangguanpenglihatan

    Penyebab penurunanpenglihatan yang palingmungkin: edema kornea.

    Edema pada korneamenyebabkan gangguan pada

    media refraksi penurunanpenglihatan

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    183/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    184/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    185/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    186/388

    Stadium laten : tanpa gejala klinis,tp serologisnya reaktif

    Stadium III/tersier/lanjut : terdapat guma (infiltrat sirkumskrip, kronis,biasanya melunak dan destruktif)

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    187/388

    Pilihan antibiotik u/ terapi Sifilis1. Penisilin

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    188/388

    - Penisilin prokain dalam akua atau dalam minyak sifat kerja rendah

    suntiknya tiap hari (akua), tiap 3 hari (minyak) kerugian: pasiennyaharus bolak-balik suntik

    - Penisilin G benzatin, dosis 2,4 juta U (dapat bekerja 2-3 minggu,sifatkerja lama) suntik 1x saja untuk stadium dini

    Note: obat yg paling efektif adalah golongan penisilin, penisilin oral tidak dianjurkan krn kadar dlm darahkurang dibandingkan suntikan.

    Prinsip : pertahankan kadar obat dalam darah selama 10-14 hari (u/ stadiumdini&lanjut); 21 hari (u/ neurosifilis & sifilis kardiovaskular)

    2. Antibiotik lain

    - Tetrasiklin 4x 500 mg/hari, or

    - Eritromisin 4x500 mg/hari, or

    - Doksisiklin 2x100 mg/hari

    Lama pengobatan 15 hari (SI & SII); 30 hari (stadium laten)

    Note: menurut WHO/CDC pengobatan stadium dini yg tidak menggunakanpenicillin diberikan selama 30 hari

    78. C Ulkus Mole

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    189/388

    Keywords: luka pd kemaluan, bergaung, nyeri,kotor

    Dx: Ulkus Mole

    Etiologi : Haemophilus ducreyi

    Thx: - Sulfonamid : kotrimoksasol 2x2 tab selama10 hari (Meheus dkk,1981)

    - Streptomicin: 1 g IM selama 7-14 hari- Tetrasiklin 4x500 mg selama 10-20 hari

    Sumber : buku merah FKUI

    Terapi Menurut WHO/CDC 1998

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    190/388

    Berikut merupakan regimen yg masih efektif

    1.Ceftriakson 250 mg dosis tunggal, IM

    2.Eritromisin 4x500 mg, 7 hari

    3.Amoksisilin 500 mg + as.klavulanat 125 mg3xsehari, selama 7 hari

    4.Ciprofloxacin 2x500 mg selama 3 hari. Obat inikontraindikasi u/ wanita hamil, menyusui, &anak

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    191/388

    80. D Kerokan kulit

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    192/388

    Keywords: makula hipopigmentasi di punggung,bersatu, skuama halus di atasnya

    Diagnosis : dipikirkan Tinea korporis

    Pemeriksaan penunjang:

    - Untuk kulit tidak berambut : kerokan kulitdilanjutkan periksa di bwh mikroskop dg KOH 20%

    - Untuk kulit berambut : pakai lampu wood dulu untukmengetahui lokasi yg terinfeksi, rambutdicabut/dicukur kemudian lakukan kerokan

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    193/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    194/388

    83. B Suspensi selenium sulfida

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    195/388

    Keywords: kuli, lesi putih pd perut & punggung,serta muka, skuama tipis bila kulit diregang,pemerkisaan lampu wood (+)

    Dx: Pitiriasis VersicolorEtiologi : M.furfur flora normal yg jadipatogen; terutama pd yg sering berkeringat

    Thx: shampoo/suspensi selenium sulfida 2-3x/minggu, dioleskan di seluruh lesi, diamkan15-30 menit sebelum mandi.

    84. A Salep

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    196/388

    Keywords: lesi ekskoriasi, likenifikasi, kering

    Dx: biasanya gambaran lesi spt di atas adl LikenSimpleks Kronis/Dermatitis numularis

    Thx: Salep kortikosteroidAlasan: perlu obat yg dpt menembus ketebalanlikenifikasi (yg tahan lama di lokasi lesi),bukan yg

    basah (lotio), biasanya tidak di lipatan (krim).Bedak untuk menstabilkan permukaanvesikel.

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    197/388

    86. B Impetigo Krustosa

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    198/388

    Keywords: ruam dan kerak pada daerah sekitarhidung

    Etiologi: Streptococcus B hemoliticus

    Dx: Impetigo krustosa

    Thx: jika krusta sedikit, dilepaskan & diberi salep

    antibiotik. Bila banyak diberi juga antibiotiksistemik.

    Terapi Pioderma secara umum

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    199/388

    Sistemik- Penicilin & golongannya, Linkomicin,Klindamicin, Eritromicin, Cefalosporin generasi I(Cefadroxil)

    Topikal- Untuk obat topikaljangan pilih yg ada preparatsistemiknya u/ hindari resistensi. Contoh :basitrasin, neomisin, mupirosin. Teramisin &kloramfenikol tidak begitu efektif.

    - Kompres terbuka dg larutan PermanganasKalikus 1/5000 untuk lesi yg masih basah.

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    200/388

    Nevus pigmentosus: papul batas tegas, berkilat, berambut.

    Beckers nevus: "Becker's melanosis," "Becker's pigmentary hamartoma," is askin disorder predominantly affecting males. The nevus generally first appearsas an irregular pigmentation (melanosis or hyperpigmentation) on the torso orupper arm (though other areas of the body can be affected), and graduallyenlarges irregularly, becoming thickened and often hairy (hypertrichosis).

    http://en.wikipedia.org/wiki/Nevushttp://en.wikipedia.org/wiki/Melanosishttp://en.wikipedia.org/wiki/Hyperpigmentationhttp://en.wikipedia.org/wiki/Hypertrichosishttp://en.wikipedia.org/wiki/Hypertrichosishttp://en.wikipedia.org/wiki/Hyperpigmentationhttp://en.wikipedia.org/wiki/Melanosishttp://en.wikipedia.org/wiki/Nevus
  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    201/388

    g g y, g y ( yp )

    Beckers Nevus

    Nevus Pigmentosus

    http://en.wikipedia.org/wiki/Hypertrichosishttp://en.wikipedia.org/wiki/Hypertrichosis
  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    202/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    203/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    204/388

    89. B Fenomena Auspitz

    Keywords: penebalan kulit kemerahan bersisik di lengan dada bokong

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    205/388

    Keywords: penebalan kulit, kemerahan, bersisik di lengan, dada, bokong,

    punggung

    Dx: Psoriasis Vulgaris

    Tanda khas : Fenomena Auspitz, Fenomena tetasn lilin & Koebner

    Dipilih fenomena auspitz krn kurang etis jika kita sengaja membuat lesi

    baru dg fenomena koebner. Thx: kortikosteroid topikal, preparat ter, emolien

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    206/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    207/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    208/388

    Thx: Griseovulvin 0,5-1 mg

    untuk org dewasa

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    209/388

    Blackdot ringworm

    untuk org dewasa

    Ketokonazol 200mg/hari

    selama 10-14 hari

    Obat topikal masa kini:-Asam salisil 2-4%

    -Asam benzoat 6-12 %

    -Sulfur 4-6%

    91. B. OMA stadium 2 (hiperemis)

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    210/388

    Keywords : Nyeri telinga, riwayat batuk, pilek, dan demam. PF:telinga hiperemis, MT intak, bulging (-)

    Diagnosis : OMA stad. Hiperemis (pre-supurasi)

    Pada stadium hiperemis, tampak pembuluh darah yang melebar dimembran timpani atau seluruh membran timpani tampak hiperemis

    serta edem. Sekret yang telah terbentuk mungkin masih bersifateksudat yang serosa sehingga sukar terlihat.

    Terapi : antibiotika (penisilin atau ampisilin), pada anak ampisilindiberikan dengan dosis 50-100mg/kg BB per hari, dibagi dalam 4dosis, atau amoksisilin 40 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis atau

    eritromisin 40 mg/kgBB/hari obat tetes hidung dan analgetika.

    92. A. Presbikusis (Tuli saraf pada Geriatri)

    Keywords : Laki2 65 tahun pendengaran menurun secara bertahap PF:

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    211/388

    Keywords : Laki2, 65 tahun, pendengaran menurun secara bertahap. PF:

    normal

    DX: Presbikusis adalah tuli sensorineural frekuensi tinggi, umumnyaterjadi mulai usia 65 thn. Simetris pd telinga kiri dan kanan. Dengan pmxotoskopik, tampak MT suram, mobilitasnya berkurang. Pada tes penaladidapatkan tuli sensorineural

    Gejala klinik : berkurangnya pendengaran secara perlahan2 danprogresif. Telinga berdenging, pasien dapat mendengar percakapan tapisusah untuk memahaminya. Bila intensitas suara ditinggikan akan timbulrasa nyeri di telinga, karena faktor kelelahan saraf (recruitment)

    Tx: Rehabilitasi dengan alat bantu dengar (hearing aid), latihan

    membaca ujaran ( speech reading), dan latihan mendengar bersamaterapi wicara.

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    212/388

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    213/388

    95. A. Sinusitis Maxilaris

    Keywords: Hidung sering keluar sekret kental, nyeri dipipi bila ditekan.

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    214/388

    Keywords: Hidung sering keluar sekret kental, nyeri dipipi bila ditekan.

    Radiologi Posisi Waters

    Sinusitis didefinisikan sebagai inflamasi mukosa sinus paranasal. Sinusmaksila disebut juga antrum highmore, letaknya dekat akar gigi rahangatas.

    Sinusitis dapat menjadi berbahaya karena menyebabkan komplikasi ke

    orbita dan intrakranial, serta menyebabkan peningkatan serangan asmayang sulit diobati.

    Thx : Antibiotik dan dekongestan merupakan terapi pilihan pada sinusitisakut bakterial. AB yg dipilih adalah gol penisilin seperti amoksisilin. Jikadiperkirakan kuman telah resisten dan telah memproduksi beta-laktamase, beri amoksisilin-klavulanat atu sefalosporin generasi ke 2.pada sinusitis antibiotik diberikan 10-14 hari.

    Tindakan operasi (Bedah sinus endoskopi fungsional) BSEF/FESS

    96. B. OMSK Maligna

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    215/388

    Keywords : Rontgen menunjukkan adanya Kolesteatom

    OMSK dengan kolesteatom adalah OMSK tipe maligna. Perforasi tipemaligna letaknya marginal atau di atik.

    Terapi OMSK tdk jarang memerlukan waktu lama, serta harusberulang2. sekret yg keluar tdk cepat kering atau kambuh lagi.

    Thx: Prinsip terapi OMSK maligna yaitu pembedahan yaitumastoidektomi

    97. E Karsinoma Nasofaring

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    216/388

    Keywords: pusing berputar setelah bangun tidur, mual (+), muntah (-). Terasa lemas saat berjalan, hemianopsia kiri, hemianepsia kiri.

    Penekanan massa pada daerah sekitar leher dapat menimbulkangejala2 gangguan organ yg bersebelahan dengannya. Khas pada KNF.

    Dx: Karsinoma Nasofaring

    Thx:Tergantung stadium tumor (operasi & penyinaran)

    98. D. Tidak boleh berenang

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    217/388

    Keywords : anak batuk, pilek, keluar cairan dari telinga sejak 2 hari yll.Riwayat 2-3 kali megalami hal serupa.

    Pada anak, makin sering terserang infeksi saluran napas, makin besarkemungkinan terjadinya OMA.

    Pada stadium perforasi sering terlihat sekret banyak keluar dan

    kadang terlihat sekret keluar secara berdenyut (pulsasi) Pengobatan yg diberikan adalah obat cuci telinga H2O2 3% selama 3-

    5 hari serta antibiotik yg adekuat.

    Selama pengobatan, sebaiknya pasien jangan berenang dulu.

    99. E. Laringitis akut

    Keywords: nyeri tenggorok + nyeri menelan. Demam sejak 3 hari. PF:

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    218/388

    y y gg y j

    laring hiperemis

    Dx: Laringitis akut

    Biasanya disertai suara parau

    Etiologi : bakteri yang menyebabkan radang lokal atau virus yg

    menyebabkan peradangan sistemik. Diagnosis banding: Faringitis Akut

    Thx : Istirahat bicara dan bersuara selama 2-3 hari. Menghirup udaralembab. Menghindari iritasi pada faring dan laring. Antibiotik diberikanapabila peradangan berasal dari paru.

    100. E. Steroid

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    219/388

    Keywords: laki2, 14 thn, hidung kanan tersumbat, makin lama makinberat. Rhinoskopi: Masa, bening mengkilat

    Dx: Polip Nasi

    Thx: Tujuan utama : menghilangkan keluhan, mencegah komplikasi &rekurensi polip.

    Medikamentosa dg Kortikosteroid oral/sistemik. tipe eosinofiliklebih respon thd pengobatan topikal dibanding tipe neutrofilik.

    Polip yg tidak membaik dg medikamentosa/sangat masifdipertimbangkan untuk terapi bedah, ekstraksi polip.

    Tatalaksana awal dulu, kemudian rujuk terutama bila tidak membaikdengan medikamentosa

    101. E. Prazikuantel 10 mg/kgBB

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    220/388

    Keywords: Pasien dari Bali, kejang, sering mengeluh mual dan nyeri perut, ditemukan

    adanya proglotid gravid dan proglotid matur

    Manifestasi klinis taeniasis : nyeri perut, mual, diare, nafsu makan turun, pusing, dsb.

    Taenia dewasa hidup di usus manusia proglotid gravid di feses manusia dimakan babi

    dan ternak embrio tumbuh penetrasi dinding usus & masuk sirkulasimembentuk

    kista (sistiserkus)manusia makan daging babi atau ternak yang mentah / setengah

    matangsistiserkus aktif dan menjadi taenia dewasa

    Prazikuantel adalah drug of choice untuk taeniasis, karena akan menembus membran sel

    cacing dan menyebabkan paralisis otot-otot cacing

    102. E. Dietilcarbamazin (DEC) 6 mg/kgBB

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    221/388

    WHO telah merekomendasikan regimen obat yang perlu diminum

    setidaknya sekali dalam satu tahun selama 5 tahun, pada 65% target

    populasi pada daerah berisiko tinggi, antara lain sebagai berikut:

    Diethylcarbamazine 6 mg/kg BB + albendazole 400 mg; atau

    Ivermectin 150 g/kgBB + albendazole 400 mg (di daerah endemik onchocerciasis)

    103. A. Entamoeba histolytica

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    222/388

    Keywords: Diare, nyeri perut, ditemukan parasit berisi eritrosit

    Entamoeba histolitica Pada pemeriksaan stadium tropozoit, dapat ditemukan

    eritrosit dalam parasite Entamoeba histolytica

    Shigella Batang gram negatif

    Balantidium coli Tropozoit memiliki dua nukleus, besar dan kecil

    Giardia lambria penyebab travellers diarrhea (diare, malaise, steatorrhea),

    memiliki dua nucleus, namun tropozoit memiliki 4 nukleus

    Tricuris tricuria telur berbentuk seperti tempayan dengan dua kutub di ujungnya

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    223/388

    105. A. ACT 3 hari + primakuin 1 hari

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    224/388

    106. C. Prolaps Uteri

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    225/388

    Keywords: Wanita 45 tahun, keluar benjolan dari kemaluan, dua bulan lalu

    mengalami hal serupa tetapi dapat masuk kembali. Darah (-). Pasien memiliki 8 org

    anak

    Persalinan berperan besar dalam melemahnya otot-otot panggul pada wanita,terutama pada wanita dengan riwayat partus dengan distosia.

    Selain itu, seiring dengan bertambahnya usia, hormon estrogen wanita kan

    berkurang sehingga menyebabkan uterus turun ke vagina, menyebabkan prolapse

    uteri

    107. C. Mola Hidatidosa

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    226/388

    Keywords: Wanita 35 tahun, keluar darah sedikit dari kemaluan,sedang hamil 1 bulan. TFU teraba 3 jari di atas simfisis pubis.Inspekulo: darah (+), OUE tertutup. Plano test(+).

    Umumnya mola hidatidosa terdeteksi pada trimester awal kehamilan

    dengan ciri khas TFU yang tidak sesuai dengan masa kehamilan.

    Manifestasi klinis: perdarahan pervaginam, hyperemesis, hipertiroid

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    227/388

    108. A.Missedabortion109. C. Dilatasi dan kuretase

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    228/388

    Keywords: Wanita 35 tahun, keluar darah sedikit dari kemaluan, terlambat haid sudah 4 bulan. Dua bulan yanglalu USG dan dikatakan (+) hamil. TFU 2 jari di atas simfisis. Inspekulo: darah (+), OUE tertutup. Plano test (-).

    Missed abortionjika embrio tidak berkembang uterus kosong blighted ovum pasien tidak

    merasakan gejala apapunjika cervix tertutup, maka perlu dilakukan dilatasi (pematangan serviks) yang

    dilanjutkan dengan kuretase untuk membersihkan sisa konsepsi.

    Abortus imminens perdarahan minimal, nyeri minimal, cervix tertutup, jaringan (-)

    Abortus insipiens perdarahan banyak, nyeri hebat, cervix terbuka, jaringan (-)

    Abortus inkomplit perdarahan banyak, nyeri perut sedang sampai hebat, cervix terbuka, jaringan (+)

    Abortus komplit perdarahan berkurang, nyeri hilang, cervix tertutup, jaringan (+)

    110. A. Bacterial Vaginosis111. A. Gardnerella vaginalis

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    229/388

    Keywords: Wanita 25 tahun, keputihan. Inspekulo : cairan putih keabuan,fishy odor,

    malodorous. Laboratorium didapatkanclue cell.

    Bacterial vaginosis cairan putih keabuan,fishy odor (whiff test), clue cell, disebabkan oleh

    Gardnerella vaginalis, tatalaksana dgn Metronidazole

    Trichomoniasis vagina terasa panas dan gatal, cairan vagina kuning kehijauan, strawberry

    cervix, disebabkan Trichomonas vaginalis, tatalaksana dgn Metronidazole

    Kandidiasis vagina terasa gatal, cairan berwarna putih susu seperti keju pecah, disebabkan

    Candida albicans, tatalaksana dgn Nystatin, fluconazole, ketoconazole

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    230/388

    113. B. Amoksisilin

  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Permission) (2)

    231/388

    Keywords: Wanita 25 tahun, G1P0A0, mengeluhkan demam tinggi terutama

    sore/malam hari, mual, sulit BAB. PF: lidah kotor dan splenomegali.

    Typhoid demam tinggi terutama pada sore/malam hari (stepwise), lidah

    kotor, mual, konstipasi tatalaksana cefixime + ciprofloxacin (uncomplicated)

    , atau ceftriaxone iv (complicated)

    Untuk ibu hamil, tatalaksana typhoid yang disarankan adalah dengan

    amoxicillin/ampicillin/sefalosporin generasi ketiga.

    Sulaiman K, Sarwari AR. Culture-confirmed typhoid fever and pregnancy. International Journal of Infectious

    Diseases. 2007 Jul;11(4):337-41.

    114. B. Kista Nabothi

    http://www.sciencedirect.com/science/journal/12019712http://www.sciencedirect.com/science/journal/12019712http://www.sciencedirect.com/science/journal/12019712http://www.sciencedirect.com/science/journal/12019712http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17090198http://www.sciencedirect.com/science/journal/12019712http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17090198http://www.sciencedirect.com/science/journal/12019712
  • 7/26/2019 To Bersama Agustus Paket B(Full Perm