tn.s (64 tahun) datang dengan keluhan mata kiri pandangan kabur

19
LAPORAN KASUS Tn.S (64 Tahun) datang dengan Keluhan Mata Kiri Pandangan Kabur” Diajukan Kepada : Pembimbing : dr. Retno Wahyuningsih, Sp.M Disusun oleh: Dienia Nop Ramliana H2A010010 Kepaniteraan Klinik Departemen Ilmu Penyakit Mata FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG RSUD AMBARAWA Periode 22 September – 18 Oktober 2014

Upload: alifia-assyifa

Post on 17-Aug-2015

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Keluhan mata

TRANSCRIPT

LAPORAN KASUSTn.S (64 Tahun) datang denganKeluhan Mata Kiri Pandangan KaburDiajukan Kepada :Pembimbingdr. Retn! "ah#uning$ih% S&.MDisusun oleh:'ienia N!& Ramliana ()A*+**+*

Kepaniteraan Klinik Departemen Ilmu Penyakit Mata ,AKULTAS K-'OKT-RANUN./-RS.TAS MU(AMMA'.0A( S-MARAN1RSU' AM2ARA"APeri!de)) Se&tember 3 +4 O5t!ber )*+4.'-NT.TAS PAS.-N Nama : Tn. S Usia : ! tahun "enis Kelamin : #aki$laki %&ama : Islam %lamat : Mendoh 'T.() '*.( Semo+o. Pekerjaan : Petani "aminan Kesehatan : Umum No. ,M : ((-($.(/! Tan&&al masuk rumah sakit : (. 0kto1er .(/!ANAMN-S-%UT0%N%MN2S2 3(. 0KT042' .(/! Pkl (5.)( *I46DI P0#I M%T% 'SUD %M4%'%*%Keluhan utama : mata kiri pandan&an ka1urRPS :)* Se&etember )*+4Pasiendatan&den&ankeluhanmatakiripandan&anka1ur sejak 71ulan yan& lalu. Pada a+alnya pasien merasa 1uram sedikit seperti kelilipan &anjel dan dirasa tidak men&&an&&u pasien kemudian perlahan$lahan menjadi 1uram &elap tidak dapat melihat den&an mata kiri. Keluhan 1ertam1ah terus menerus8 tidak mereda den&an istirahat.Pasien ju&a men&eluhkan pandan&an menyempit dan na1rak$na1rak8matanya9ekot$9ekot8dankadan&nro9os.Pasientidak men&eluhsepertimelihatpelan&idisekitarlampuyan&menyalasaat malam hari8 mata merah dan silau.RPS (lan6ut...)Pasienmerasakeluhansamapadamatakanantetapi tidak se1erat mata kiri. Pasienmeminumo1at:laukon.dd/8Timol(8;( mm?&Nadi : >( @=menit8 re&uler8 isi dan te&an&an 9ukup'' : .( kali=menit8 re&ulerSTATUS 1.7.Kesan normo+ei&htSTATUS 1-N-RAL.S Dalam 1atas normalSTATUS O,TALMOLO1.=/; 3.( septem1er .(/!6=/. 3(. 0kto1er .(/!6AISUS /=)(( 3.( septem1er .(/!6/=)(( 3(. 0kto1er .(/!6Tidak dilakukan AISUS K0'2KSI Tidak dilakukanTidak dilakukan S2NSUS ,0#0'IS Tidak dilakukan4e1as se&ala arah P2':2'%K%N 40#% M%T%4e1as se&ala arah0rtoBoria K2DUDUK%N 40#% M%T%0rtoBoriaTum1uh penuh normal SUP2'SI#I% Tum1uh penuh normalTrikiasis 3$6Distrikiasis 3$6SI#I% Trikiasis 3$6Distrikiasis 3$62dema 3$6?iperemis 3$6Spasme 3$6Massa 3$6P%#P24'% SUP2'I0' 2dema 3$6?iperemis 3$6Spasme 3$6Massa 3$62dema 3$6?iperemis 3$6Spasme 3$6Massa 3$6P%#P24'% INC2'I0' 2dema 3$6?iperemis 3$6Spasme 3$6Massa 3$62ntropion 3$62ktropion 3$6M%':0 P%#P24'% 2ntropion 3$62ktropion 3$6?iperemis 3$6Colikel 3$6,orpus alienum 3$6Sekret 3$6K0N"UN:TIA% P%#P24'% SUP2'I0'?iperemis 3$6Colikel 3$6,orpus alienum 3$6Sekret 3$6?iperemis 3$6Colikel 3$6,orpus alienum 3$6Sekret 3$6K0N"UN:TIA% P%#P24'% INC2'I0'?iperemis 3$6Colikel 3$6,orpus alienum 3$6Sekret 3$6?iperemis 3$6Injeksi konjun&tiDa 3$6Injeksi silier 3$6,orpus alienum 3$6K0N"UN:TIA% 4U#4I ?iperemis 3$6Injeksi konjun&tiDa 3$6Injeksi silier 3$6,orpus alienum 3$6Ikterik 3$6Sklerektasis 3$6SK#2'% Ikterik 3$6Sklerektasis 3$6%r9us senilis 3E62dem kornea 3$6InBilrat 3$6Sikatriks 3$6K0'N2% %r9us senilis 3E62dem kornea 3$6InBilrat 3$6Sikatriks 3$6Kedalaman dan&kalTyndall eBBe9t 3$6,0% Kedalaman dan&kalTyndall eBBe9t 3$64ulat8 Sentral8 'e&ulerD: ) mm'eBleks direk=indirek 3E=E6PUPI# 4ulat8 Sentral8 'e&ulerD: ) mm'eBleks direk=indirek 3E=E6Kripte normalSinekia 3$6I'IS Kripte normalSinekia 3$6Kekeruhan tidak rata #2NS% Kekeruhan tidak rataTidak dilakukan T2K%N%N 40#%M%T% DI:IT%#Tidak dilakukanTidak dilakukan U"I K0NC'0NT%SI Tidak dilakukanTidak dilakukan K2'%T0P#%,ID0 Tidak dilakukanP2M2'IKS%%N T%M4%?%NTonometer S9hiotF.( Septem1er .(/! T0D )-8. mm?& T0S !)8! mm?&(. 0kto1er .(/! T0D /.8. mm?& T0S ./85mm?&Cunduskopi(.okto1er.(/!Cunduskopi0Ddidapatkan,D'(8)$(8!dan Cunduskopi 0S didapatkan ,D' (85$/8( G pu9at.R-SUM-()* Se&tember )*+4)Tn.S!tahundatan&den&an0Spandan&anka1ursejak7 1ulanyan&lalu. %+alnyapasienmerasa1uramsedikitsepertikelilipan &anjeldandirasatidakmen&&an&&upasienkemudianperlahan$lahan menjadi1uram&elaptidakdapatmelihatden&anmatakiri.Keluhan 1ertam1ahterusmenerus8tidakmeredaden&anistirahat.Pasienju&a men&eluhkanpandan&anmenyempitdanna1rak$na1rak8matanya 9ekot$9ekot8 dan epiBora minimal.Pasien merasa keluhan sama pada 0D tetapi tidak se1erat 0S. 0Dpandan&anka1urperlahansejak71ulanyan&lalu.Keluhan 1ertam1ah terus menerus8 tidak mereda den&an istirahat.Pasien memiliki ri+ayat tekanan darah tin&&i. Pasien meminum o1at :laukon .dd/8 Timol (8;< .dd &tt/ 0DS8 KS' / dd /8 Neuro1ion / dd /R-SUM- (LAN8UTAN...)(*) O5t!ber )*+4)Pandan&antetapka1ur0S8Pasienju&amen&eluhkan pandan&anmenyempitdanna1rak$na1rak8matanya9ekot$9ekot8dan epiBora minimal. Keluhan 0D 1erkuran&.Dari pemeriksaan didapatkan hipertensi 3/;(=>( mm?&68 A0D: =/;menjadi=/.8A0S:/=)((8,0%dan&kal0DS8kekeruhanlensa tak rata 0DS.Pemeriksaantam1ahandidapatkanT0D)-8.mm?&menjadi /.8.mm?&G T0S !)8!mm?& menjadi ./85mm?&G Cunduskopi 0D ,D' (8)$(8!G Cunduskopi 0S ,D' (85$/8( dan pu9atD%CT%' M%S%#%?%SS2SM2NT.N.T.AL PLAN.& '9 : 0DS :laukoma kon&esiB primerS : $0:teslapan&pandan&den&anuji konBrontasi atau tes kampimetri.& T9: MedikamentosaTimol (8;< 2D . dd &tt I 0DS,endo lyteers 2D ) dd &tt I 0DSMeti9o1alamin ;((m& ta1 I dd I.N.T.AL PLAN (Lan6utan ...).& M9 :Monitorin& &ejala klinis yan& dirasakan pasienMonitorin& tekanan intraokularMonitorin& ,D' 3cup-to-disc ratio 6Komplikasi8 a&ar tidak terjadi &laukoma a1solut.& -9:Menjelaskan kepada pasien men&enai penyakit pasienMem1eritahukankepadapasienpenye1a1penyakitnya adalah kerusakan saraB pen&lihatannya.Mem1eritahukan kepada pasien komplikasi penyakitnya.Mem1eritahukan kepada pasien untuk rajin kontrol ke dokter untuk men9e&ah ke1utaan tekanan 1ola mata tin&&iPRO1NOS.ST2'IM%K%SI?