tips menjadi pendengar yang baik untuk anak

33
Tips Menjadi Pendengar yang Baik Untuk Anak Sebagai orangtua, ada kalanya kita perlu menjadi pendengar yang baik bagi anak2 kita. Berikut adalah tips cara mendengarkan yang baik Saat anak sedang berbicara kepada anda, tataplah matanya dengan kasih sayang sehingga anak merasa di perhatikan ceritanya. Di dalam sela-sela pembicaraan anak anda, sesekali berilah komentar seperti “O ya? atau Wah!.. ” karena itu sudah menjadi stimulasi bagi mereka untuk makin giat bercerita. Pola ini dapat membuat anak nyaman karena merasa orang tua memahami apa yang mereka ungkapkan. Mendengar sepenuhnya cerita pengalaman anak, baik itu menyedihkan dan menyenangkan, membuat kita berdua (ibu dengan anak) dapat berbagi rasa dan anakpun akan merasa orangtuanya menghargainya, Anak akan bersikap terbuka karena yakin orangtua pasti bersedia mendengarkan mereka. Hindari sikap memaksakan pendapat, dan langsung ‘melabel” anak. Perasaan anak yang lebih sensitif, membuat anak akan merasa tersisihkan jika kita bersikap seperti itu. Jika anda ingin membantu anak menghadapi masalahnya, berilah masukkan dengan kata-kata yang tetap menyemangati anak. Hindari berkata “Ya sudah, besok kamu tidak usah main” atau ” Biar mama yang marahi temanmu yang nakal itu” Disaat anak sedang emosi dan sulit bicara, jangan paksa anak untuk terus bicara.

Upload: tristanleandro

Post on 24-Oct-2015

27 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tips Menjadi Pendengar Yang Baik Untuk Anak

Tips Menjadi Pendengar yang Baik Untuk Anak

Sebagai orangtua, ada kalanya kita perlu menjadi pendengar yang baik bagi anak2 kita. Berikut adalah tips cara mendengarkan yang baik

Saat anak sedang berbicara kepada anda, tataplah matanya dengan kasih sayang sehingga anak merasa di perhatikan ceritanya.

Di dalam sela-sela pembicaraan anak anda, sesekali berilah komentar seperti “O ya? atau Wah!.. ” karena itu sudah menjadi stimulasi bagi mereka untuk makin giat bercerita. Pola ini dapat membuat anak nyaman karena merasa orang tua memahami apa yang mereka ungkapkan.

Mendengar sepenuhnya cerita pengalaman anak, baik itu menyedihkan dan menyenangkan, membuat kita berdua (ibu dengan anak) dapat berbagi rasa dan anakpun akan merasa orangtuanya menghargainya, Anak akan bersikap terbuka karena yakin orangtua pasti bersedia mendengarkan mereka.

Hindari sikap memaksakan pendapat, dan langsung ‘melabel” anak. Perasaan anak yang lebih sensitif, membuat anak akan merasa tersisihkan jika kita bersikap seperti itu.

Jika anda ingin membantu anak menghadapi masalahnya, berilah masukkan dengan kata-kata yang tetap menyemangati  anak. Hindari berkata “Ya sudah, besok kamu tidak usah main” atau ” Biar mama yang marahi temanmu yang nakal itu”

Disaat anak sedang emosi dan sulit bicara, jangan paksa anak untuk terus bicara. Beri anak anda waktu untuk menyendiri sejenak sampai emosinya mereda dan siap untuk

berbicara. Berusahalah untuk tidak memberikan opini kita pribadi, baik terhadap pilihan sikapnya,

emosinya dan tindakannya. Tanyakan pemikiran mereka terhadap masalah ini dan bagaimana kira-kira sikap yang

sebaiknya mereka lakukan di kemudian hari. Sikap ini tidak saja menghindarkan anak dari perasaan di hakimi, namun juga membantu

mereka lebih memahami kejadian atau peristiwa secara objektif.

Page 2: Tips Menjadi Pendengar Yang Baik Untuk Anak

Cara Membangun Komunikasi Yang Baik Dengan AnakJum'at, 18 Rabiul Akhir 1434 H / 1 Maret 2013 17:41 – Esqiel

Ilustrasi

Muslimahzone.com – Anak- anak membutuhkan figur dalam masa pertumbuhan mereka. Maka dari itu, orangtua haruslah bertindak sebagai cermin bagi anak-anak.Dan komunikasi yang baik akan menjadi perantara serta menjembatani kepentingan dan kemauan diantara keduanya.

Komunikasi adalah cara untuk membangun ikatan yang kuat dengan orang-orang di sekitar kita, termasuk anak- anak kita. Dengan adanya komunikasi, kita juga bisa belajar memahami apa yang mereka perlukan dan atau inginkan.

Komunikasi bisa disampaikan secara verbal dan non-verbal. Komunikasi non-verbal bisa mencakup semua jenis ekspresi emosional, tindakan, bahasa tubuh, dan kata-kata yang berarti.Dengan membentuk komunikasi yang baik, diharapkan mereka juga akhirnya dapat mengungkapkan pikiran dengan cara yang lebih baik.

Berikut ini adalah beberapa tips untuk berkomunikasi dengan baik dengan anak-anak kita.

1. Kasih sayang dan perhatian.

Sebagai orang tua, kita harus memprioritaskan bahwa kebutuhan anak atas perhatian dan kasih sayang, adalah modal utama untuk “kesehatan” jiwa mereka dalam pertumbuhannya. Dan sebaliknya, jika kita mengabaikan hal tersebut, maka hal ini akan sangat memicu kebencian dalam hati si anak, sehingga mereka tidak akan membuka diri untuk berkomunikasi.

2. Meluangkan waktu untuk anak

Anak- anak sangat suka bermain. Mereka juga banyak belajar lewat berbagai permainan tersebut.

Page 3: Tips Menjadi Pendengar Yang Baik Untuk Anak

maka tak ada salahnya bagi orang tua untuk bermain di lantai dengan anak-anak setidaknya selama 20 menit. Dengan banyak meluangkan waktu bersama mereka, paling tidak tiga kali sehari, akan membuatnya tertarik. Dan pada akhirnya mereka akan mulai membuka diri untuk berkomunikasi.

3. Menjadi pendengar yang baik.Terkadang kita sebagai orang tua, kita merasa lebih banyak tahu tentang berbagi hal dari pada anak- anak kita. Selanjutnya, secara tidak sadar orang tua lalu memaksakan diri untuk memberi nasehat tentang ini dan itu. Padahal, anak-anak punya banyak hal untuk dibicarakan. Dan sebenarnya yang mereka inginkan adalah seorang pendengar yang menarik sehingga mereka dapat mencurahkan semua hal dalam hati kecil mereka.Dan jika akhirnya orang tua memang harus memberikan nasehat, maka orang tua harus memilih waktu yang tepat untuk menyampaikannya, tentu saja setelah melalui proses banyak mendengar tentang apa yang dirasakan oleh putra- putri mereka tersebut.

Komunikasi seperti ini sangatlah penting, karena kedekatan antara orang tua bisa dimulai dari sini.

4. Melibatkan diri dengan anak- anak. Memanglah tanggung jawab menjadi orang tua tidaklah ringan. Terkadang hal tersebut sudah sangat menyita waktu serta pikiran kita. Namun sebagai orang tua, kita tidak boleh mengabaikan kepentingan anak- anak kita, karena merekalah investasi sebenarnya bagi kita di masa depan. Menunjukkan kepada mereka bahwa kita terlibat dan tahu tentang dunianya, adalah langkah efektif untuk memulai komunikasi. Tentu saja, dalam melakukan hal tersebut, orang tua harus melihat dari perspektif seorang anak.

5. Dorong mereka untuk bicara

Setelah pendekatan untuk masuk ke dalam diri anak berhasil, selanjutnya doronglah mereka untuk bicara. Orang tua harus menghindari dalam buru- buru menunjukkan sifat dominan saat anak berbicara dengan anak- anak, karena hal tersebut bisa memutus akses untuk anak mau berbicara lebih banyak.  Orang tua bisa memulai dengan mengajukan pertanyaan sederhana yang akan dinikmati anak saat menjawab. Selain lewat verbal, orang tua juga dapat memberikan bantuan komunikasi melalui beberapa hal visual. tunjukkan gambar, atau video terkait dengan minat mereka seperti pada permainan, hewan, dan lain sebagainya.

6. Mendongeng atau berceritaAnak- anak sangat suka sekali dengan sebuah dongeng. Orang tua dapat membuka komunikasi dan kedekatan lewat pemberian sebuah cerita atau dongeng dengan banyak ekspresi yang memikat anak- anak.    7. Jaga ekspresiKetika memulai komunikasi denan anak, orang tua harus menghindari kesan serius menghindari kesan serius pada wajah dan pada nada suara. Mencoba untuk tetap tersenyum dan menunjukkan keceriaan akan membuat mereka lebih merasa nyaman. Jika orang tua mudah terlihat  marah dan

Page 4: Tips Menjadi Pendengar Yang Baik Untuk Anak

kecewa, serta berkomunikasi dengan nada buruk atau terlihat saat berbicara, maka komunikasi non-verbal yaitu ekspresi wajah tersebut akan mengirimkan pesan negatif kepada anak.

8. Mereka adalah kita.

Terkadang ketika orang tua mengingat kembali masa-masa kecil mereka, termasuk juga hal- hal yang menyakiti atau membahagiakan, akan menjembatani kesenjangan komunikasi para orang tua dengan anak- anak mereka sekarang. Dengan melakukan hal tersebut, para orang tua bisa mendapat sebuah cara baru untuk bagaimana bersikap dan berkomunikasi yang tepat dengan anak- anak mereka.

Page 5: Tips Menjadi Pendengar Yang Baik Untuk Anak

10 Cara Berkomunikasi Dengan AnakNovember 12, 2008 keluarga 4

Sering kali orang tua malas atau susah untuk berkomunikasi dengan anak, karena meskipun setiap hari berjumpa dengan seluruh anggota keluarga tetapi belum tentu terjadi komunikasi perbincangan dari hati ke hati dengan anggota keluarga yang lain. berkomunikasi mudah-mudah susah, mudah jika kita mengetahui trik-nya, susah jika kita tidak proaktif. Di tulisan sebelumnnya (ini dan ini) orang tua disarankan untuk dapat menciptakan komunikasi, mengajak anak untuk mengobrol sesuatu meskipun sebentar atau ringan. Meskipun pembicaraan atau obrolan tersebut sebentar tetapi sangat bermakna bagi kemajuan si anak. Jangan lupa bahwa anak-anak belajar dari apa yang dia lihat di dalam rumah, di sekitarnya, termasuk orang tua dia. Inilah 10 cara berkomunikasi dengan anak, tetapi sebelumnya perlu diketahui obrolan bisa berkaitan dengan apa yang mereka pelajari di sekolah serta apa yang ingin mereka capai. Tingkat keberhasilan anak yang orangtuanya yang selalu mengikuti kemajuan anaknya di sekolah akan lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang orangtuanya jarang mengajaknya berbicara.

Dan berikut ini 10 cara berkomunikasi dengan anak, cara sederhana untuk memulai obrolan atau pembicaraan bahkan menceritakan pengalamannya.

1. Jadilah pendengar yang baikJika ingin anak mau menceritakan sesuatu hal, segera hentikan kegiatan yang sedang Anda lakukan ketika itu. Jika tidak, si anak akan merasa tidak dipedulikan dan mengangggap Anda tidak punya waktu untuknya. Hindari juga untuk memotong pembicaraan si anak, jika dia marah, ketakutan, gembira dan sebagainya biarkan dia untuk mengungkapkannya. Sebaliknya ketika si anak mendengarkan perkataan Anda, Anda boleh saja untuk curhat tetapi yang sesuai dengan usia mereka. Dengan menjadi pendengar yang baik dan mendapat perhatian dari Anda, hal itu merupakan pemberian yang terbaik bagi anak.

2. Tenang dan jujur Hindari untuk mengucapkan kata-kata yang tidak pantas atau yang bisa menyakitkan bagi dia sebagai ungkapan rasa marah atau frustrasi. Anak akan belajar menjadi pendengar yang baik dan percaya pada apa yang Anda katakan bila Anda berbicara dengan jujur, benar, dan tenang. Rasa percaya dan menghormati itu datangnya dari kejujuran dan ketulusan Anda sendiri. Jika Anda tidak bersungguh-sungguh sebaiknya jangan katakan hal yang tidak perlu Anda katakan itu.

Page 6: Tips Menjadi Pendengar Yang Baik Untuk Anak

3. Pembicaraan dua arahJika berbicara dengan anak, berilah mereka pilihan. Biarkan mereka merasa sedang mengobrol dengan Anda, bukan sedang diatur oleh Anda. Ciptakan komunikasi dua arah dengan suasana yang menyenangkan, bukan dengan komunikasi satu arah, dan apalagi dengan sikap mendikte.

4. Hindari pertanyaan yang bertubi-tubiUsahakan agar Anda tidak menguasai pembicaraan. Jika si anak curhat dan merasa Anda terlalu cerewet atau bahkan kecewa dengan ceritanya, kemungkinan di lain waktu ketika dia mempunyai masalah, si anak kemungkinan tidak akan membagi cerita kepada Anda.

5. Berilah dukunganKetika si anak sudah mulai mempercayakan ceritanya kepada Anda, mereka harus merasa lega, merasakan dukungan Anda, terinspirasi, dan bersemangat. Jangan membuat mereka merasa bersalah atau apalagi kecewa. Jika anak datang kepada Anda dan menceritakan masalahnya, coba untuk dengarkan dengan penuh perhatian serta beri dukungan seperti “Bunda yakin kamu bisa atasinya”, “Bunda ada di sini koq dan siap membantumu”, dan sebagainya.

Kelanjutan dari 10 Cara Berkomunikasi Dengan AnakNovember 12, 2008 keluarga 1

Berikut ini kelanjutan dari 10 cara berkomunikasi dengan anak  yang ada di tulisan sebelumnya;

6. Menempatkan diri Usahakan agar selalu melepaskan atribut Anda sebagai orangtua ketika mendengar curhat anak dan cobalah untuk menempatkan diri Anda pada posisi anak. Fikir dan rasakan betapa sulitnya bagi anak Anda untuk mengutarakan permasalahan yang dihadapinya dan berhati-hatilah sebelum memberi reaksi atau komentar.

7. Cintailah buah hatiKatakan kepada anak (dan tanpa pernah Anda merasa bosan), betapa Anda mencintainya dan bisa Anda tunjukkan melalui perlakuan yang penuh kasih. Beri si anak perhatian, seperti ketika dia masih bayi yang tidak bisa melakukan apa-apa. Tunjukkan kepada dia bahwa tiada hal yang lain yang lebih penting selain berada bersamanya.

Page 7: Tips Menjadi Pendengar Yang Baik Untuk Anak

8. Follow-Up / TindaklanjutiSetelah si anak selesai curhat, coba tindaklanjuti sehingga membuat anak jadi yakin bahwa Anda peduli akan masalah / kesulitannya, dan membantunya, sekaligus bisa memberi kesempatan kepada Anda untuk masuk ke dalam dunianya.

9. Minta maaf jika salahJangan ragu-ragu atau malu untuk mengungkapkan permintaan maaf jika Anda mengatakan atau melakukan sesuatu yang mungkin tidak sepatutnya dikatakan/dilakukan.

10. Luangkan waktu Tetap luangkan waktu Anda, meskipun sedikit pun hanya untuk buah hati tercinta Anda. Orang tua yang sibuk bukan berarti orang tua yang buruk, lakukan segala sesuatu dengan spontan seperti mengajak bermain, berolahraga bersama, atau nonton film.

Page 8: Tips Menjadi Pendengar Yang Baik Untuk Anak

Bunda mungkin sering kesal ketika dicuekin anak sewaktu Bunda mengajaknya berbicara. Memang butuh trik dan cara tersendiri dalam berbicara dengan anak.

Diajak bicara tak menoleh, bukan tanda anak Bunda tak tahu sopan santun. Di usia balita, perhatian mudah teralih dan anak belum paham dengan tata laksana berbicara dengan orang lain yang benar. Bunda perlu membuatnya menatap Bunda saat Bunda mengajaknya bicara.

Berbicara dengan anak

1. Kontak mata.Bunda sering mendengar “bicara empat mata” yang artinya pembicaraan yang membutuhkan kontak mata yang kuat. Kontak mata sangat dibutuhkan ketika Bunda berbicara dengan anak. Kontak mata menandakan Bunda bersungguh-sungguh mengajaknya berbicara. Si kecil juga merasa dirinya dianggap sebagai orang penting bagi Bunda. Bukan hanya kalimat menegur atau perintah yang membutuhkan kontak mata dengan anak, dialog sederhana juga membutuhkan kontak mata.

2. Minta untuk menatap.Setiap anak terlihat tidak mendengar perkataan Bunda, ulangi terus. Jika tetap  tampak tidak mendengar, segera minta dia untuk menatap Bunda. “Adik, lihat Bunda dong. Bunda sedang bicara dengan adik, lho!” Katakan dengan nada  halus agar si kecil tidak merasa diintimidasi. Permintaan untuk menatap ini menjadi salah satu cara belajar anak, bahwa berbicara dengan orang lain harus dengan cara menatap lawan bicaranya.

3. Posisi badan sejajar.Posisikan badan Bunda sejajar dengan tinggi badan anak dengan jarak tidak  terlalu jauh. Posisi seperti ini membantu anak fokus pada Bunda. Ia dapat menangkap pesan yang Bunda berikan dan berdialog dengan Bunda. Ketika si kecil  masih terlihat tidak menoleh atau memerhatikan Bunda, sentuh pundaknya sebagai bentuk meminta perhatiannya. Bila jarak Bunda dan si kecil jauh, Bunda akan kesulitan untuk menyentuhnya, bahkan ia bisa merasa Bunda tidak menganggapnya sebagai lawan bicara yang penting, begitu juga dengan pesan yang Bunda sampaikan.

Page 9: Tips Menjadi Pendengar Yang Baik Untuk Anak

4. Beri penjelasan.“Nak, lihat Bunda dong kalau diajak bicara!” Bunda sering mengucapkan kalimat ini ketika si kecil tak juga memerhatikan Bunda. Berhasil? Tidak selalu! Ia bosan mengapa harus menatap Bunda ketika berbicara dengan Bunda. Dia tidak tahu kenapa itu harus dilakukannya. Bunda perlu memberikan penjelasan mengapa Bunda mengharapkan si kecil menatap Bunda. Lengkapi kalimat “Lihat, Bunda dong” dengan “Lihat Bunda dong, karena kamu perlu melihat ini adalah mainan yang harus kamu bereskan.” Jelaskan pula bahwa menatap orang yang sedang berbicara merupakan bentuk penghargaan dan bersikap santun kepada orang tersebut.

5. Ketahui kemampuan pemahaman anak.Setiap anak punya kemampuan pemahaman yang berbeda-beda. Ada yang sudah paham bila Bunda bertanya “Alasan apa yang membuat kamu melakukan itu?” Namun, ada juga yang baru bisa paham bila Bunda bertanya “Adik, Bunda ingin bertanya, kamu tadi kenapa membuang gelas-gelas itu?” Alasan anak tidak menatap Bunda ketika diajak berbicara, bisa saja karena dia tidak paham kepada siapa Bunda bicara dan Bunda bicara tentang apa. Gunakan kalimat pendek, dan sederhana sebab kemampuan konsentrasi anak usia 2-3 tahun masih belum berkembang sempurna.

6. Beri contoh.Mengajarkan bagaimana mendengarkan dan menatap si pembicara butuh contoh konkret. Jika anak merasa didengar dan ditatap ketika sedang berbicara, ia akan menyerap dan meniru bagaimana menjadi pendengar yang baik atau merespons sumber pembicara.

7. Minta tolong.Percaya dengan salah satu dari 6 huruf ajaib, “TOLONG”? Coba, katakan “Tolong…” ketika berbicara pada anak sebelum mengemukakan kalimat perintah. Si kecil niscaya tidak merasa dipaksa dan diperintah sehingga ia tidak lagi mengulang perilaku tidak mau melihat, sebagai bentuk atau cara pura-pura tidak mendengar ucapan Bunda. Cara ini sekaligus mengajarkan anak bagaimana bersikap santun.

8. Cari perhatian anak.Kemampuan si kecil tentang pemahaman dan tingkat konsentrasi yang belum sempurna mengharuskan Bunda selalu mencari perhatian anak. Satu kali dipanggil tidak menengok, dua kali dan ketiga kali masih juga belum menengok ke arah Bunda, segera cari perhatiannya, misalnya dengan menghampiri kemudian menyodorkannya satu barang yang membuat si kecil tertarik berbicara dengan Bunda. Meski begitu hati-hati, jangan sampai barang tersebut malah terlalu mengalihkan perhatiannya. Jika ini terjadi, langsung jauhi barang tersebut.

9. Pilih momen.Menunggu momen yang tepat untuk berbicara dengan orang lain, termasuk si kecil, merupakan cara yang jitu. Orang dewasa saja tidak mau diganggu bila sedang asyik dengan aktivitasnya, begitu juga anak. Jika Bunda bisa menunggu dia hingga tidak terlalu sibuk, mengapa tak menunggu? Kalau anak sudah selesai dengan aktivitasnya, mudah untuk Bunda mengajaknya berbicara berhadapan. Untuk mengetahui, mulailah pendekatan terlebih dahulu sebagai bentuk interupsi. Cara ini membuat anak memiliki persiapan untuk menghentikan aktivitasnya.

10. Bermain peran berbicara dengan orang lain.Bisa jadi anak tidak paham bagaimana memperlakukan lawan bicaranya. Dia sebenarnya mengerti apa yang Bunda bicarakan, dia juga mau melakukan apa yang Bunda minta.

Page 10: Tips Menjadi Pendengar Yang Baik Untuk Anak

Ajarkan cara berbicara pada orang lain dengan mengajaknya bermain peran. Gunakan boneka-boneka milik anak. Berikan peran kepada masing-masing boneka. Posisikan wajah boneka berhadap-hadapan ketika sedang berbicara agar si kecil tahu begitulah sikap yang baik ketika berbicara dengan orang lain.  

Semoga tips-tips di atas bisa membantu Bunda dalam membangun komunikasi dengan cara berbicara dengan anak.

Page 11: Tips Menjadi Pendengar Yang Baik Untuk Anak

Membangun Rasa Percaya Diri Anak

oleh : Dr. Martin Leman

        Salah satu kunci utama kesuksesan seseorang adalah ada tidaknya rasa percaya diri. Berkembangnya rasa percaya diri atau citra diri yang positif dalam diri anak sangatlah penting untuk kebahagiaan dan kesuksean mereka.

        Rasa percaya diri adalah bagaimana kita merasakan tentang diri kita sendiri, dan perilaku kita akan merefleksikannya tanpa kita sadari. Sebagai contoh, anak yang penuh percaya diri akan memiliki sifat-sifat antara lain :

         Bersifat lebih independen, tidak terlalu tergantung orang lain

         Mampu memikul tanggung jawab yang diberikan.

         Bisa menghargai diri dan usahanya sendiri

         Tidak mudah mengalami rasa frustasi

         Mampu menerima tantangan atau tugas baru.

         Memiliki emosi yang lebih hidup, tetapi tetap stabil

         Mudah berkomunikasi dan membantu orang lain.

        Pada sisi lain, anak yang memiliki percaya diri yang rendah / kurang, akan memiliki sifat dan perilaku antara lain :

         Tidak mau mencoba suatu hal yang baru.

         Merasa tidak dicintai dan tidak diinginkan

         Punya kecenderunganmelempar kesalahan pada orang lain

         Memiliki emosi yang kaku dan disembunyikan

         Mudah mengalami rasa frustrasi dan tertekan

         Meremehkan bakat dan kemampuannya sendiri

         Mudah terpengaruh orang lain.

         Orang tua , adalah pemegang peran utama yang menentukan perkembangan rasa percaya diri anak. Sebenarnya hal ini sama sekali tidak sulit, bahkan banyak orang tua melakukannya

Page 12: Tips Menjadi Pendengar Yang Baik Untuk Anak

tanpa mereka sadari sendiri. Orang tua kadang kurang menyadari betapa segala perkataan dan perbuatannya dapat memberi dampak yang besar bagi anak dalam perkembangannya. Berikut ini beberapa saran yang ada baiknya diingat dan dicoba :

Saat kita merasa senang atau bangga terhadap anak kita, katakanlah padanya. Orang tua kadang jauh lebih mudah untuk memarahi atau mengomel atas tingkah laku anak yang kurang baik. Sebaliknya bila anak melakukan sesuatu yang baik atau menyenangkan orang tuanya, sering kita tidak memberinya respons apa-apa. Seorang anak tidaklah tahu saat orang tuanya bangga atau senang pada dirinya, dan ia butuh untuk mendengar dari orang tuanya bahwa ia dikehendaki dan disayangi. Anak memiliki ingatan yang kuat terhadap perkataan orang tuanya, dan ingatan itu seakan-akan ada terus dalam kepala si anak. Demikian juga terhadap perkataan yang menyatakan kegembiraan dan kebanggan orang tuanya akan kehadirannya, akan tetap ia ingat dan menguatkan percaya dirinya.

Berilah pujian pada anak. Gunakan pujian yang bersifat deskriptif, agar anak tahu tindakan apa yang membuahkan pujian itu. Perhatikanlah tingkah laku, perbuatan si anak, dan aktivitas anak. Saat ia selesai mengerjakan tugasnya, kita dapat ucapkan padanya, “ Ibu senang sekali karena kamu membereskan kamarmu dengan rapi…” Atau misalnya anak menunjukkan hasil gambarnya / hasil karyanya yang bagus , kita dapat ucapkan , “ Wah… gambarmu bagus … Nampaknya kamu cukup berbakat…”

Jangan sungkan-sungkan untuk memuji anak, bahkan jika di depan anggota keluarga lain dan kerabat. Pujilah tingkah lakunya yang positif, misalnya , “ wah… kamu memang anak yang ramah…” Kita juga dapat memberi pujian untuk hal yang tidak ia lakukan, misalnya ,” Ibu senang, kamu menurut untuk tidak bermain hujan-hujanan…”

Ajari anak untuk membuat pernyataan yang positif tentang dirinya sendiri. Berbicara pada diri sendiri adalah hal yang cukup penting. Bahkan para psikolog menemukan bahwa banyak kasus depresi dan kecemasan berasal dari kebiasaan untuk mengatakan hal negatif pada diri sendiri. Apa yang kita pikirkan, menentukan bagaimana perasaan kita, dan bagaimana perasaan kita menentukan perilaku kita. Oleh karena itu, adalah hal yang penting untuk mengajari anak untuk bersikap positif dalam berbicara dengan diri sendiri. Sebuah contoh berbicara pada diri sendiri yang positif misalnya, “ Tak apa-apa kita kalah dalam bermain bola kali ini,.. toh kita sudah berusaha semaksimal mungkin…. Dan tidak mungkin selalu menang dalam permainan…”

Hindari kritik yang bersifat mempermalukan si anak.Kadangkala orang tua memang harus mengkritik sikap atau perilaku anak agar ia memiliki karakter yang lebih baik. Kritik yang ditujukan pada diri anak sebagai personal dapat membuat anak merasa dipermalukan atau diserang. Oleh karena itu, lebih baik menggunakan kata “saya / ibu/ bapak” daripada kata “kamu” saat memberi kritik atau teguran pada anak. Sebagai contoh, akan lebih baik mengatakan , “ Ibu akan senang sekali kalau kamu mau membereskan kamarmu tiap pagi…” daripada mengatakan ,”Kamu ini kok jadi anak malas sekali…Tidak bisakan kamu membereskan kamarmu ?”

Page 13: Tips Menjadi Pendengar Yang Baik Untuk Anak

Ajari anak untuk membuat keputusan yang bijaksana. Tanpa disadari, setiap saat anak membuat suatu keputusan. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan orang tua untuk meningkatkan kemampuan anak dalam mengambil keputusan yang baik :

Bantu anak untuk mengenali suatu permasalahan. Tuntun anak untuk memahami suatu permasalahan dan bagaimana melihatnya.

Diskusikan dengan anak, apa saja yang mungkin menjadi solusinya. Diskusikan baik buruknya, konsekuensi, kelebihan dan kekurangan masing-masing solusi.

Biarkan anak mengambil pilihannya, bila ia telah benar-benar memahami permasalahan dan kemungkinan solusi berikut konsekuensinya.

Setelah keputusan diambil dan dijalankan, diskusikan hasilnya dengan si anak. Bantu ia mengevaluasi solusi pilihannya itu, dan tuntun ia untuk memperbaikinya di lain kesempatan.

Tips tambahan untuk membantu perkembangan citra diri yang positif dalam diri anak :

Ajari anak bahwa tidaklah mungkin setiap keinginan seseorang selalu terpenuhi. Doronglah ia untuk bisa mengatasi kekecewaan atau kemarahannya secara rasional dan proporsional , atas tidak terpenuhinya keinginannya .

Biasakan anak untuk mengutarakan kemauannya secara jelas, sehingga orang lain bisa mengerti apa yang dikehendaki. Akan tetapi tetap harus ditekankan bahwa tidak ada jaminan keinginannya itu bisa selalu terpenuhi.

Ajari anak agar ia sadar bahwa mereka sendiri yang membuat dan bertanggung jawab atas segala perasaan yang dialaminya. Tekankan padanya untuk tidak menyalahkan orang lain atas perasaan yang ia alami.

Doronglah anak untuk mengembangkan hobi dan minatnya, yang bisa memberinya kesenangan dan bisa mereka peroleh sendiri, tanpa tergantung orang lain.

Ajari anak untuk mengenali dirinya sendiri, baik kelebihan maupun kekurangannya. Tuntun ia untuk menerima keadaan dirinya, kemudian untuk memperbaiki kekurangan dirinya.

Ajari anak untuk memperlakukan orang lain dengan cara sebagaimana ia ingin diperlakukan oleh mereka.

Bantu anak untuk selalu memikirkan alternatif dan kemungkinan lain ketimbang hanya tergantung pada satu pilihan saja. Seorang anak yang hanya memiliki satu teman, jika ia kehilangan temannya itu ia akan kesepian dan merasa sendirian. Tetapi bila ia memiliki banyak teman, ia akan masih memiliki teman yang lain.

Page 14: Tips Menjadi Pendengar Yang Baik Untuk Anak

Tertawalah bersama anak, dan doronglah ia untuk mampu mentertawakan diri sendiri. Orang yang memandang dirinya dengan terlalu serius, akan menjadi kurang bisa menikmati hidup. Rasa humor dan kemampuan untuk menciptakan keceriaan, adalah hal penting yang bisa membuat hidup lebih menyenangkan. Lagipula, bukankah setiap orang pernah berbuat sesuatu yang konyol…..

 

        Akhir kata, nikmati hidup bersama anak kita. Habiskanlah waktu sebanyak mungkin dengan mereka. Lakukanlah kegiatan bersama sebagai sebuah keluarga, tetapi tetap sediakan waktu khusus bagi masing-masing anak. Bagaimanapun keadaannya, anak belajar tentang segalanya dari contoh yang orang tuanya berikan. Dengan menghabiskan waktu bersama dengan anak, memungkinkan orang tua berkomunikasi akrab dengan anak. Anak dapat berbagi perasaan dan pikirannya dengan bebas, dan sebaliknya orang tua bisa memberi bantuan dan bimbingan baginya……

23/08/00

Page 15: Tips Menjadi Pendengar Yang Baik Untuk Anak

Membangun Karakter Anak

Share Share on stumbleupon Share on wordpress Share on facebook

membangun karakter anak agar memiliki percaya diri

artikel terkait

Karakter Itu Apa? Pola Pengasuhan yang Baik Untuk Anak Menjauhkan Anak Dari Alkohol dan Narkoba Demi Anak Jangan Dengarkan Orang Lain Kak Seto : Homeschooling Sebuah Pilihan Mendidik Janin

Memiliki anak dengan kemampuan serba bisa dan mandiri merupakan keinginan semua orangtua di dunia. Namun, untuk memiliki anak yang memiliki rasa percaya diri untuk bisa melakukan berbagai macam hal positif, bukanlah cara yang mudah. Sebagian besar si anak memiliki keyakinan dan kemauannya sendiri untuk melakukan hal postitif.

Untuk itu orangtua sebaiknya mengetahui cara membangun karakter anak agar dapat memiliki rasa percaya diri yang kuat sehingga bisa melakukan banyak hal positif dan selalu bisa melakukan apapun. Lantas, bagaimana cara mendidik anak yang baik agar anak memiliki rasa percaya diri seperti yang ditulis oleh GALtime. Berikut tipsnya:

Temukan kemampuan unik pada anakAda banyak kesempatan untuk membantu anak-anak menemukan bakat dan kemampuannya. Hal ini memang terlihat sederhana, namun terbukti mampu membantu anak lebih percaya diri dan mampu mengembangkan bakat mereka. Semakin anak-anak mampu mengenali kemampuan unik

Page 16: Tips Menjadi Pendengar Yang Baik Untuk Anak

mereka, akan semakin tinggi kepercayaan diri yang mereka miliki. Bantu anak menyadari kemampuannya sendiri tanpa memaksanya melakukan hal yang tidak diinginkan, dan hentikan membandingkan kemampuan mereka dengan saudara lainnya.

Apresiasikan prestasi khusus dan hasil kerja keras merekaRahasia kedua yang dapat orangtua pelajari bahwa tidak ada yang dapat membangkitkan kepercayaan diri dibanding dengan sebuah penghargaan atau perayaan atas prestasi anak. Hargai setiap usaha dan prestasi yang dicapai anak, sekecil apapun itu. Buat catatan kecil atau jurnal yang mencatat keberhasilan anak-anak mencapai sesuatu.

Fokus pada tindakan mereka, bukan pada penampilanPenelitian terbaru menunjukkan bahwa terlalu banyak anak-anak terutama anak perempuan yang lebih berfokus pada penampilan dan bukan pada apa yang mampu mereka lakukan. Bantu anak-anak untuk lebih berfokus pada tindakan dan kegiatan positif lain yang bisa dilakukan ketimbang sekadar menonjolkan penampilan. Membicarakan tentang prestasi dan bukan berfokus pada penampilan, Anda membantu anak untuk mengembangkan keyakinan pribadi atas prestasi dan kemampuannya.

Puji anak dengan cara yang spesifik dan keyakinan yang positif

Semua orang menyukai pujian, tidak terkecuali anak-anak. Namun perlu diingat, tidak setiap pujian kecil bisa meningkatkan harga diri sang anak. Anda tentu juga tak ingin anak menjadi seseorang yang haus pujian. Ungkapkan pujian saat ia benar-benar menunjukkan bakatnya dengan baik, dan juga gunakan kata "karena" dalam pujian Anda sehingga menjadi lebih spesifik dan membangun kepercayaan diri anak. Hal ini menyebabkan anak akan percaya pada "pesan" dan mengadopsinya untuk membentuk keyakinan baru tentang kemampuan dirinya.

Tonjolkan sisi positif mereka, dan hilangkan sisi negativeCara yang ampuh untuk membantu anak mengembangkan keyakinan diri yang lebih kuat adalah dengan mengajarkan self-talk positive. Tidak ada salahnya untuk sedikit membuat strategi dengan menonjolkan diri Anda tanpa bermaksud untuk menyombongkan diri. Beri contoh kepada anak beberapa tindakan positif yang Anda banggakan dan kemudian akui perbuatan tersebut di depan anak. Hal ini bisa membantu anak untuk mengembangkan pikiran bahwa mereka pun mampu melakukan hal-hal yang awalnya mereka pikir tidak mampu mereka lakukan.

Membuat slogan keluarga “saya bisa melakukan”Negatif dapat dengan cepat menjadi kebiasaan yang mematikan untuk mengembangkan sikap “can do”, sehingga hilangnya rasa kepercayaan diri dan kemampuan pada anak. Untuk itu tidak ada salahnya untuk menanamkan slogan positif “saya bisa melakukan” di keluarga sehari-hari. Ini merupakan cara sederhana namun efektif untuk mendorong anak supaya berpikir lebih positif tentang diri mereka sendiri. Adakah slogan yang mungkin akan Anda mulai dirumah?

Jangan selalu membantu mereka memecahkan masalahnyaOrangtua seringkali mencoba untuk membantu memecahkan berbagai permasalahan anak. Namun, berhati-hatilah melakukan hal ini, karena hal ini ternyata bisa membuat anak menjadi

Page 17: Tips Menjadi Pendengar Yang Baik Untuk Anak

tidak mandiri dan selalu tergantung pada Anda. Ketrampilan menyelesaikan masalahnya sendiri memang dibutuhkan saat mereka sedang sendiri. Namun sebaiknya membantu mereka hanya ketika benar-benar diperlukan saja.

Bantu anak belajar dari kesalahannyaSetiap orang pasti sering membuat kesalahan, dan pasti Anda butuh kesempatan untuk memperbaikinya. Demikian pula dengan anak, Ketika mereka melakukan kesalahan, sebaiknya jangan menghakimi mereka, tapi bantu mereka untuk belajar dari kesalahannya. Setelah itu, bantu mereka untuk mencapai tujuannya.

(galtime / female.kompas.com/ dito)

Page 18: Tips Menjadi Pendengar Yang Baik Untuk Anak

Long Distance Ayah dan Anak? No Problem!

Share Share on stumbleupon Share on wordpress Share on facebook

Foto : Franky Tanudjojo & Caleb

artikel terkait

Kurang Tidur Picu Gangguan Perilaku Pada Anak Tanda-Tanda Si Kecil Mengalami Gangguan Mata Agar Si Kecil Semakin Gemar Membaca Jurus Jitu Menanamkan Sikap Sabar Pada Anak Manfaat Luar Biasa Sarapan Pagi Pada Anak Efek Negatif Memaksa Anak Untuk Makan

Meski jarang diulas, kehadiran sosok seorang ayah, sudah pasti sama pentingnya dengan ibu. Kehadiran yang dimaksud di sini adalah kehadiran secara fisik dan emosional. Karena, sosok ayah mampu berinteraksi secara emosional, mengenal, dan memahami anaknya, mampu mendorong, serta mendukungnya secara moril.

Ayah sangat memegang peranan penting terhadap perkembangan mental seorang anak. Bahkan, seperti yang dikutip dari Thriving Family, seorang ayah adalah sosok teladan di mata anak-anaknya.

Faktanya, ayah dalam sebuah keluarga bukan hanya sekadar penyandang gelar kepala keluarga, atau sang pencari nafkah. Pengaruh sosok ayah juga dikatakan memiliki dampak yang tetap. Bukan hanya saat anak sudah menginjak usia remaja, tetapi sejak ia masih balita.

Page 19: Tips Menjadi Pendengar Yang Baik Untuk Anak

Interaksi antara ayah dengan anak, dari tahun ke tahun, tentunya akan semakin kuat. Ada beberapa contoh kasus yang menyatakan, bahwa kehadiran seorang ayah yang ikut merawat anaknya sejak balita, bisa menjadikan anak tumbuh dewasa sebagai sosok pribadi yang lebih simpatik, empati, hangat, dan cenderung memiliki percaya diri tinggi.

Sayangnya, entah karena tugas kerja, bersekolah, atau yang lainnya, banyak ayah yang harus terpisah jarak dari anak-anaknya. Sehingga kerap memunculkan kekhawatiran, seperti komunikasi akan terputus, anak jadi jadi merasa asing dengan ayahnya, atau perkembangan si anak akan terganggu.

Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, berikut ini beberapa tips yang bisa membuat anak selalu dekat dengan ayahnya, meskipun ditinggal jauh merantau, seperti yang dirangkum dari berbagai sumber.

Perbanyak foto Anda di rumahAnak memiliki memori yang kuat mengingat foto-foto. Jadi, sebelum pergi, perbanyak foto Anda rumah, terutama di kamar si kecil. Dengan selalu melihat dan bermain foto-foto Anda, besar kemungkinan memori mereka akan terus mengingatkan Anda, meski lama tak berjumpa. Selain itu, cobalah untuk mengirimkan foto-foto secara berkala, untuk memperlihatkan pada anak agar ia tahu keseharian ayahnya.

Lakukan komunikasi secara teraturKomunikasi secara teratur, setidaknya satu kali sehari melalui telepon, sangat disarankan. Semakin Anda sering berkomunikasi, semakin besar anak akrab dengan suara Anda. Metode ini juga sangat baik dalam membantu perkembangan si anak. Jadi, saat berjumpa dengan Anda pun dia tidak akan kaget atau takut, karena merasa akrab dengan suara tersebut.

Jika memungkinkan, lakukan juga komunikasi langsung via Skype,Yahoo Messenger (YM), atau Whats App, sehingga anak bisa melihat Anda langsung untuk membayar rasa rindunya.

Ajarkan si kecil selalu memanggi Anda ‘ayah’Membiasakan anak untuk memanggil Anda, ayah, meski di perantauan, tentunya akan membuat anak terus merasa dekat dengan Anda. Jangan lupa juga selalu menggunakan waktu berkualitas saat libur untuk full bersama anak.

Page 20: Tips Menjadi Pendengar Yang Baik Untuk Anak

Semoga bermanfaat!

([email protected])

Page 22: Tips Menjadi Pendengar Yang Baik Untuk Anak

Studi: Remaja yang Kena Hipertensi Lebih Bahagia & Sukses di Sekolah Anak dengan Autisme Bisa Melihat Gerakan 2 Kali Lebih Cepat Balita Berkata-kata Kasar? 6 Cara Ini Bisa Jadi Solusinya Gara-gara Di-bully di Sekolah, Remaja Ini Bunuh Diri

Jakarta, Anak yang minder atau memiliki rasa percaya diri yang rendah, akan banyak menemui hambatan dalam belajar di sekolah. Dirinya juga akan kesulitan bergaul dengan teman-temannya, sehingga orang tua perlu membangun rasa percaya diri anak sejak dini.

Berikut 7 langkah yang dapat dilakukan orang tua dalam membantu anak membangun rasa percaya dirinya, seperti dilansir Emaxhealth, Rabu (27/3/2013):

1. Meningkatkan kepercayaan diri sendiriAnak belajar dari hal-hal yang dilihatnya, bahkan termasuk sifat-sifat tertentu seperti kemarahan dan rasa takut. Jika Anda memiliki kepercayaan diri yang rendah, anak juga dapat tumbuh menjadi seseorang yang kurang percaya diri.

Oleh karena itu, mulailah membangun kepercayaan diri anak dari diri Anda sendiri. Buatlah daftar kekurangan dan kelebihan yang Anda miliki dan cobalah untuk tidak terlalu memikirkan kekurangan tersebut dengan memaksimalkan kelebihan yang dapat menjadi kekuatan Anda.

2. Menjadi cermin yang positif bagi anakSeorang anak tidak hanya mendapatkan citra diri dari apa yang dipikirkan tentang dirinya sendiri saja, tetapi juga bagaimana ia memandang dirinya melalui sudut pandang orang lain. Hal ini terutama berlaku bagi anak-anak prasekolah yang belajar tentang diri sendiri sebagian besar dari reaksi orangtuanya.

Sehingga Anda perlu menjadi cerminan yang positif bagi anak Anda. Anak mungkin dapat mengartikan bahwa Anda tidak menyukainya jika ekspresi muka Anda gelisah sepanjang waktu, oleh karena itu segera atasi stres agar tidak disalah artikan oleh anak.

3. Berhati-hati dalam menyampaikan kata-kataAnak juga perlu mendapatkan teguran atas kesalahannya, tetapi hal tersebut jangan disampaikan dengan kata-kata yang berlebihan. Berpikirlah sebelum Anda berbicara dan pilihlah kata-kata dengan hati-hati agar tidak menyakiti perasaannya hingga membuatnya minder.

Anda cukup menunjukkan kesalahannya dan memintanya untuk tidak mengulangi lagi. Semarah apapun Anda, jangan pernah mengatakan hal-hal kasar seperti Anda tidak mencintainya atau menyesal telah melahirkannya.

4. Luangkan waktu Anda untuk bermain bersama anakAnak membutuhkan dukungan dan perhatian dari orangtuanya. Jika Anda memiliki lebih banyak waktu untuk menemani anak bermain, Anda dapat memberikan lebih banyak masukan dan pujian kepada anak

Page 23: Tips Menjadi Pendengar Yang Baik Untuk Anak

atas apa yang dilakukannya.

Hal ini dapat memudahkan anak mengenali citra dirinya dan dapat memupuk rasa percaya diri.

5. Membantu anak mengembangkan bakat dan keterampilan baruPrestasi adalah pembangkit rasa percaya diri yang sangat besar. Cari tahu bakat dan hobi anak Anda, kemudian dukunglah dirinya dalam mengembangkan bakatnya. Misalnya, jika anak memiliki bakat menyanyi, Anda mungkin dapat menyediakan alat karaoke atau memotivasi anak untuk bergabung dalam les vokal.

Anak akan semakin percaya diri ketika memperoleh prestasi dari bakat atau kemampuan akademis lainnya. Tetapi ajarkan pula tentang kegagalan pada anak agar dirinya tidak terlalu kecewa dan minder ketika mengalami kegagalan.

6. Hargai prestasi anakAnda dapat menghargai prestasi anak dengan memberikan pujian atau memasang hasil karyanya di rumah. Anda dapat membingkai hasil lukisan anak dan memasangnya di ruang keluarga agar anak bangga akan prestasinya dan semakin percaya diri.

7. Biarkan anak memilih teman-temannya sendiriAnak yang percaya diri tidak akan mengalami kesulitan dalam bergaul dengan orang lain, sehingga biarkan dirinya memilih teman-temannya sendiri. Hal ini juga menjadi salah satu sarana pembelajaran agar anak tidak minder. Anda cukup mengontrol pergaulan anak, jangan sampai dirinya bergaul dengan anak yang berkelakuan negatif seperti merokok dan sebagainya.

Page 24: Tips Menjadi Pendengar Yang Baik Untuk Anak

Sabtu, 02 Juni 2012 | 20:31

Inilah Cara Membangun Kepercayaan Diri Anak

Melatih kreativitas, bakat, empati dan keberaniannya dalam mengambil risiko akan menambahkan kepercayaan dirinya.

Membangun kepercayaan diri anak sangat penting dilakukan oleh orangtua sejak dini. Mengapa? Karena rasa percaya diri akan memengaruhi karakter dan mentalnya. Kedua hal ini merupakan modal penting untuk mencapai masa depannya ketika mereka dewasa.

Nah, untuk membangun kepercayaan dirinya itu, keberanian anak harus selalu dilatih oleh orangtuanya. Bagaimana caranya? Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan orangtua untuk membangun kepercayaan diri anak.

KreativitasSalah satu cara terbaik untuk meningkatkan tingkat kepercayaan diri anak adalah merangsang kreativitasnya dengan berbagai cara. Misalnya, melatih atau mengajar mereka sesuatu yang baru seperti menggambar, bermain musik, olahraga, dan menulis cerita yang kemudian bisa dikirim ke majalah atau melakukan aktivitas bermanfaat lainnya. Saat mereka mampu atau berhasil melakukan kegiatan tersebut akan semakin menambah kepercayaan dirinya. Asah Bakatnya Setiap anak memiliki bakat (talenta). Tugas Anda sebagai otangtua adalah menemukan kemampuan atau bakatnya itu, kemudian mengasahnya agar kemampuan atau keterampilan mereka meningkat. Membangun bakat mereka melalui sebuah lembaga atau organisasi yang dapat menyalurkan dan mengembangkan kemampuannya akan mendorong kepercayaan dirinya untuk meraih hasil maksimal. Dengan begitu mereka akan bangga dengan apa yang dilakukannya dan ini tentu saja akan

Page 25: Tips Menjadi Pendengar Yang Baik Untuk Anak

meningkatkan rasa percaya dirinya. Orangtua Harus Dekat dengan Anak Rasa percaya diri Anak anak tumbuh dengan baik bila memiliki kedekatan emosional yang baik dengan kedua orangtuanya. Sesibuk apapun Anda, harus meluangkan waktu untuk anak agar memiliki kualitas hubungan yang maksimal dengan mereka. Manfaatkan waktu libur bersama mereka dengan melakukan berbagai aktivitas positif seperti rekreasi, menyalurkan hobi atau berolahraga. Ajarkan Untuk Berani Ambil RisikoKemampuannya baru bisa dikatakan hebat jika anak dapat melewati sesuatu yang memiliki risiko. Ajarkan mereka untuk berani keluar dari zona amannya secara bertahap. Memang tidak mudah melakukan hal ini, tapi orangtua harus terus menanamkan keberanian terhadap mereka.

Awalnya anak-anak memang tidak tertarik atau takut untuk melakukan kegiatan yang mereka pikir sangat sulit. Namun dengan bimbingan dan kepercayaan yang diberikan orangtua secara terus-menerus, suatu ketika anak pasti berani belajar untuk mengambil risiko tersebut. Ini sangat penting dilakukan untuk membangun mental dan kepercayaan dirinya di masa depan. Latih Kepeduliannya Terhadap Lingkungan SosialBelajar atau melatihnya untuk peduli dan berbagi terhadap sesama merupakan cara yang baik untuk melatih kepercayaan diri anak. Dengan demikian mereka akan mempunyai kepekaan dan empati yang baik terhadap lingkungan sosialnya, sehingga merasa akan merasakan betapa hidup ini begitu berarti bila bisa berbuat sesuatu yang positif. Melatihnya Untuk Tersenyum Anak juga perlu dilatih untuk selalu tersenyum. Ini akan memberi dampak psikologi pada suasana hati (perasaan) yang baik pula, sehingga orang lain atau lingkungan akan memberikan respons positif pula kepadanya.

Penulis: