Tips Menjadi Eksportir Batik11 September 2012 pukul 10:12Peluang pemasaran industri batik di luar negeri masih terbuka lebar, dengan syarat pengusaha bisa menjaga kualitas dan seni batik tulis sesuai pasar global. Apalagi dengan perkembangan teknologi saat ini, berbagai informasi bisa didapat melalui internet. Perkembangan tren fashion terbaru hingga jaringan yang memungkinkan perdagangan jarak jauh menjadi lebih mudah didapat. Meski demikian, perdagangan via online masi berskala kecil dibanding ekspor. Bagi para pedagang online yang ingin meluaskan bisnisnya maupun perajin yang sudah mapan landasannya, sudah saatnya melangkah lebih jauh menjadi eksportir. Berikut gambaran tentang langkah-langkah ekspor:1. Kita harus bisa menemukan pembeli/buyer dari luar negeri. Data pembeli bisa didapat melalui mengikuti pameran, menghubungi perwakilan perdagangan, dan sebagainnya. Kuncinya adalah mencari data pembeli luar negeri.2. Proses selanjutnya adalah penawaran. Siapkan display produk anda sebaik mungkin baik. Bila menggunakan medium foto, pastikan foto produk anda menarik, berkualitas, dan memiliki nilai jual tinggi. Tonjolkan kualitas produk anda, dan pikat mereka.3. Setelah menemukan pembeli, prosedur ekspor yang harus dipenuhi pertama adalah menyiapkan SI (Shiping Instruction) ke pelayaran yang disertai invoice dan packing list.4. Selanjutnya, pihak pelayaran akan mengeluarkan DO (Delivery order) yang berisi informasi tentang kontainer berupa nomer seal dan nomer kontainer, nama feeder (kapal pengangkut), dan lain lain.5. Berdasarkan DO, kita harus mengurus PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang) yang menjadi cikal bakal diterbitkannya COO (Certificate og Origin).6. Setelah kontainer berangkat, pihak pelayaran akan menerbitkan BL (Bill of Lading).7. Kemudian, kita menagih pelunasan pembayaran order ke buyer dengan mengirimkan via email/fax dokomen BL, packing list, invoice, dan COO.8. Setelah pembayaran lunas, dokumen asli baru kita kirim melalui agen-agen jasa pengiriman.Menjadi eksportir tidak sesulit yang dibayangkan. Secara sederhana hanya dua langkah, mencari pembeli kemudian kirim. Sering para perajin terbentur pada masalah administratif padahal urusan negosiasi dan segala urusan administratif bisa diurus nanti. Yang paling penting adalah, ciptakan produk berkualitas, terus Berkarya, dan Berani. There is no growth in comfort zone, and there is no comfort in growth zone, so keep figting! (Lareron/ing)