tinpus toksik

2
Adsorbsi adalah peristiwa penyerapan pada permukaan suatu adsorben, misalnya adsorpsi zat padat terhadap gas atau zat cair. Zat yang teradsorpsi disebut sebagai adsorbat dan zat pengadsorpsi disebut adsorben (Rini, 2010). Adsorpsi adalah salah satu proses penyerapan dimana suatu cairan atau gas akan terikat pada suatu padatan atau cairan (absorben) dan membentuk lapisan film (adsorbat) pada permuakaannya. Obat yang bersifat asam lemah akan diabsorpsi di lambung karena di pH lambung adalah asam sehingga obat tersebut akan banyak dalambentuk molekul yang mudah untuk di absorpsi oleh dinding lambung. Untuk obat basa lemah diabsorpsinya di usus. Kebanyakan obat merupakan electrolit lemah, yakni asam lemah atau basa lemah. Dalam air, elektrolit lemah ini akan terionisasi menjadi bentuk ionnya. Untuk asam lemah, pH yang tinggi (suasana basa ) akan meningkatkan ionisasinya dan mengurangi bentuk nonionnya. Sebaliknya untuk basa lemah, pH yang rendah (suasana asam ) yang akan meningkatkan ionisasinya dan mengurangi nonionnya. Hanya bentuk nonion yang mempunyai kelarutan lemak, sehingga hanya bentuk non- ion dan bentuk ion berada dalam kesetimbangan, maka setelah bentuk nonion diabsopsi, kesetimbangan akan bergeser kearah bentuk nonion sehingga absorpsi akan berjalan terus sampai habis (Mansjoer, 2001) Ekskresi adalah peristiwa pengeluaran obat, rute utama dari ekskresi obat adalah melalui ginjal, rute-rute lain meliputi empedu, feses, paru-paru, saliva, keringat, dan air

Upload: fyd24

Post on 23-Jan-2016

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

yu

TRANSCRIPT

Page 1: TINPUS TOKSIK

Adsorbsi adalah peristiwa penyerapan pada permukaan suatu adsorben, misalnya

adsorpsi zat padat terhadap gas atau zat cair. Zat yang teradsorpsi disebut sebagai

adsorbat dan zat pengadsorpsi disebut adsorben (Rini, 2010). Adsorpsi adalah salah satu

proses penyerapan dimana suatu cairan atau gas akan terikat pada suatu padatan atau

cairan (absorben) dan membentuk lapisan film (adsorbat) pada permuakaannya.

Obat yang bersifat asam lemah akan diabsorpsi di lambung karena di pH lambung

adalah asam sehingga obat tersebut akan banyak dalambentuk molekul yang mudah untuk

di absorpsi oleh dinding lambung. Untuk obat basa lemah diabsorpsinya di usus.

Kebanyakan obat merupakan electrolit lemah, yakni asam lemah atau basa lemah. Dalam

air, elektrolit lemah ini akan terionisasi menjadi bentuk ionnya. Untuk asam lemah, pH

yang tinggi (suasana basa ) akan meningkatkan ionisasinya dan mengurangi bentuk

nonionnya. Sebaliknya untuk basa lemah, pH yang rendah (suasana asam ) yang akan

meningkatkan ionisasinya dan mengurangi nonionnya. Hanya bentuk nonion yang

mempunyai kelarutan lemak, sehingga hanya bentuk non-ion dan bentuk ion berada

dalam kesetimbangan, maka setelah bentuk nonion diabsopsi, kesetimbangan akan

bergeser kearah bentuk nonion sehingga absorpsi akan berjalan terus sampai habis

(Mansjoer, 2001)

Ekskresi adalah peristiwa pengeluaran obat, rute utama dari ekskresi obat adalah

melalui ginjal, rute-rute lain meliputi empedu, feses, paru-paru, saliva, keringat, dan air

susu ibu. Obat bebas, yang tidak berikatan, yang larut dalam air, dan obat-obat yang tidak

diubah, difiltrasi oleh ginjal. Obat-obat yang berikatan dengan protein tidak dapat

difiltrasi oleh ginjal. Sekali obat dilepaskan ikatannya dengan protein, maka obat menjadi

bebas dan akhirnya akan diekskresikan melalui urin, feses, kulit, kelenjar ludah, saluran

pernapasan dan air susu (Mansjoer, 2001)

Kusuma Rini, Dian dan Anthonius Lingga, Fendy. 2010. Optimasi Aktivasi Zeolit Alam

untuk Dehumidifikasi. Semarang: Universitas Diponegoro.

Mansjoer, arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Edisi III vol. 1. Jakarta : Media

Aesculapius.