tinjauan umum 1. ttn.tahaw kota surabaya timur, …...adapun ciri-ciri dari kesenian rakyat tersebut...
TRANSCRIPT
BAB II
TINJAUAN UMUM
1. TTN.TAHAW KOTA SURABAYA
Surabaya merupakan ibukota dari propinsi Jawa
Timur, dan merupakan kota terbesar kedua setelah Jakar
ta.
Jumlah penduduk kota Surabaya berdasarkan Sensus Pendu
duk tahun 1890 mencapai 2.473.272 orang, dengan angka
pertumbuhan sebasar 2,1%.
Jumlah tersebut mencapai 42% dari seluruh penduduk Jawa
Timur.
Rota Surabaya mempunyai area seluas 29.000 ha. Bila
dibandingkan dengan jumlah penduduk, kota Surabaya
memiliki kepadatan / ha yang cukup tinggi.
Dalam situasi kota di Indonesia, kota Sura
baya mempunyai letak yang strategis sehingga dapat
dikatakan Surabaya merupakan "enter port" Jawa Timur,
termasuk dalam bidang kesenian.
Dilihat dari kenyataan diatas , maka kota Surabaya
menjadi lebih kompleks lagi. Kota Surabaya mempunyai
fungsi sebagai berikut :
- Sebagai pusat pemerintahan
- Sebagai pusat perdagangan
18
- Sebagai pusat perindustrian
- Sebagai pusat pendidikan dan ilmu pengetahuan
- Sebagai kota pariwisata dan kebudayaan
2. HIJBIINGAN KESENIAN DAN KOTA SURABAYA
Jawa Timur sebagai propinsi yang padat pendu-
duknya dan terdiri dari berbagai suku mempunyai beraneka
ragam budaya dan seni yang perlu dilestarikan.
Kota Surabaya sebagai ibukota propinsi Jawa Timur adalah
merupakan salah satu pusat orientasinya.
Dengan demikian Surabaya menjadi pusat pengembangan dari
berbagai seni dan budaya Jawa Timur yang tersebar di
seluruh pelosok Jawa Timur. Kota Surabaya dalam hubun-
gannya dengan kesenian bukan saja merupakan tempat
penampungan dan penyalur dari berbagai ide-ide seni yang
murni tetapi juga sebagai pembina dan pusat pengembangan
yang kreatif dan produktif.
Surabaya telah memiliki suatu Dewan Kesenian
sejak tahun 1972, yaitu Dewan Kesenian Surabaya.
Lembaga ini merupakan suatu lembaga kesenian yang disub-
sidi oleh pemerintah Kotamadya Surabaya dalam usaha
menggalang dan membina kehidupan kesenian, baik seni-
seni tradisional maupun modern.
Lembaga ini menjadi tempat berkumpulnya para seniman
untuk menampung dan menyalurkan ide masing-masing; tidak
19
hanya seniman dari dalam kota Surabaya saja yang berkum-
pul ditempat ini, tetapi juga para seniman dari luar
kota.
Dari seluk-beluk tentang kesenian di kota
Surabaya maka dapat dilihat :
- Propinsi Jawa Timur pada khususnya dan kota Surabaya
pada umumnya memiliki beraneka ragam seni dan budaya
dari yang tradisional sampai yang modern.
- Usaha pemerintah dalam melakukan pembinaan dan pengem-
bangan kesenian sangat besar.
- Minat dan partisipasi masyarakat terhadap kesenian cu-
kup besar.
- Kurangnya fasilitas sarana kesenian , khususnya seni
pertunjukkan, baik dari segi kwalitas maupun segi
kwantitas.
- Surabaya memiliki potensi yang cukup besar dan penye-
diaan sarana kesenian berupa suatu Taman Budaya sangat
diperlukan.
3. KONDTST KESENIAN JAWA TIMUR
Akhir-akhir ini kehidupan seni budaya tradi
sional Jawa Timur kurang terpelihara dan semakin tengge-
lam; tumbuh dan berkembang dari rakyat dan untuk rakyat.
Asal mula kesenian Jawa Timur adalah bersumber dari
kerajaan Majapahit, Sriwijaya dan Iain-lain yang terle-
20
tak di Jawa Timur. Seiring dengan runtuhnya kerajaan-
kerajaan ini maka kesenian dan budaya yang tinggal
diwarisi oleh masyarakat setempat. Adanya peralihan
generasi ke generasi berikutnya dalam waktu yang panjang
menjadikan kesenian tersebut milik rakyat dan berkembang
menurut kehendak rakyat/masyarakat yang memilikinya,
kadangkala perkembangan itu tanpa disertai konsep-konsep
disiplin kesenian yang baik dan benar.
Adapun ciri-ciri dari kesenian rakyat tersebut antara
lain :
- Terdiri dari beraneka/banyak ragam aliran yang bersum-
ber dari satu jenis kesenian; menurut daerah masing-
masing.
- Disajikan oleh seniman dan diterima oleh masyarakat
banyak dan tidak dikenal siapa penciptanya.
- Belum mengandung nilai-nilai seni yang berkwalitas
karena kurangnya pembinaan dan fasilitas.
- Hubungan antara penonton dan pemain sangat erat, se-
hingga kadangkala penonton ikut ambil bagian dalam
pertunjukan tersebut.
- Dekor dan pentas yang digunakan adalah alam sekitar,
pada umumnya berbentuk lapangan terbuka , misalnya :
pencak silat, reog, kuda lumping dan sebagainya.
Adapun yang menggunakan.dekor dan pentas buatan adalah
ludruk, ketoprak, wayang dan lain sebagainya.
21
Peninggalan-peninggalan yang kaya akan seni
dan budaya banyak terdapat di daerah-daerah, antara
lain: Ponorogo, Madura, Kediri, Banyuwangi dan Surabaya.
Dahulu, rumah-rumah di daerah Ponorogo umumnya berkelom-
pok empat atau lima rumah yang saling berdekatan melam-
bangkan kegotongroyongan masyarakat. Rumah menghadap ke
arah pantai selatan karena nenek moyang kita memuja Nyai
Roro Kidul yang bermukim di Laut Selatan.
Upacara-upacara kesenian dan selamatan dilakukan di
pedopo.
Peta budaya Jawa Timur menunjukkan beraneka
ragam daerah etnis dengan segala manifestasi budayanya,
yakni :
- Daerah pesisir lor yang membentang antara Blora dan
Babat.
- Daerah Jawa Wetanan yang garis batasnya dari Babat ke
selatan melalui Jombang, Kandangan, Pare, Malang,
ruan, Gempol, Sidoarjo, Surabaya, Gresik, sepanjang
pantai utara sampai kembali ke ke Babat.
- Daerah Jawa Kulonan yang meliputi Karesidenan Madiun,
Kediri, daerah Malang Selatan, Lumajang Selatan dan
Jember Selatan.
- Daerah pulau Madura yang memiliki bahasa daerah ter-
sendiri, yaitu bahasa Madura.
- Daerah Mandalungan meliputi pantai utara ujung Timur
KETCHAHOAN: PETA KESENIAN JAWA TIMUR
14. l o o p n k 15. Wiymat O v > | It . W i p a * IdJil 17. *>r~H fr°kw It . W.j^u, ( n d I*. W.ruvt 0»0«* JO. Hwlroli I I . S u n t 22. T W . T W
u. a. Koka Ofiui U. Tlku
27* Ihtoq 28 . Esntruaff 29* Dongtrak 3 0 . Qrek-ClMk
31* Dsmvitaa 32. lar i
Peta Kesenian Jawa Timur
faalat btibapa £ pugat kt&cnimx jatim £ gbr.
2 5 -
" S B 2
-a ro
23
24
JKJI3 KSSSBIAK XAWG B33KSMBAI1G DI DATTII
s s JAW*, TIMJR t i a ra 1992/1993
Bb. • EABuPATSj/XOTAKABTA JETIS KESSIOAF
Ludruk, karavitan, Eatoprak, Vayang Orang, Tari ( K«f6hc6iig£
Ludruk, Topeng Balang, Jaranan, Earavitan, dan tori, keroncong
Ludruk, Beog, Eatoprak, Vayang Eul i t , Dungkrefc, Karavitan. Tari
ludruk, Keog, Jaranan Java, Jaranan Sentereve, Vajeng Orang, * ) , * keroncong
ludruk, Terbangan, "ayang Eul i t , Earavitan, Tari f keroncong Ludruk, Jai-aaan Java, Eatoprak, V.O, V. E u l i t , Eruci l , Eent^usg,•)
_ , „ keroncong Barawitan, Orkes Melayu, Terbang Bandung, Terbang Jeddbr, t a r i ^e-Ludruk, Earavitan, Tari roncong
ludruk, Terbang, Eadxah, Samroh, Earavitan, Tari keroncong
ludruk, Beog Cemaadi, fieog *endang, Eadzah, Sanroh, Earavitan, Tard keroncong
ludruk, Terbangan, Vayang Eul i t , Earavitan, Tari f keroncong ludruk, fieog, Terbang, Sanxoh, Vayang Colek, Earavitan, Tari
ludruk, Terbang, Vayang E u l i t , Earavitan, Tari
Ande-Ande Luaut, Sandur, Earavitan, Tari ,keroncong
ludruk, Terbang Sandur, Vayang Eurci l , Eadrah, Earavitan, Tari
ludruk, 'Baog, etoprak, Vayang Eul i t , Earavitan, Tari,keroncong
Eatoprak, Orok-Orek, Eeduk Bej i , Vayang Eul i t , Earavitan, Tarijkarci
Ludruk, Beog, Eatoprak, Vayang Eul i t , Jaranan, Earavitan, Tari
ludruk, Beog, Terbang, Eatoprak, Vayang Orang, Eadrah, * ) , **),kei
Bklek, Beog, Eatoprak, Vayang Orang, V. Beber, Eetek Ogleng, * ) ,
ludruk, Beog, Jaranan Pegon, Sentereve, Jaranan Java, * ) , •*),keronc
ludruk, Beog, Eatoprak, Vayang Orang, Earavitan, Tari,keroncong
Jaranan Brcng, Sentorevo, Jaraoan Fegon, Earavitan, Tari
Jaranan Brcng, Jaranan Sentereve, Earavitan, Tari» keroncong
Jaranan Breag, Sentereve, Began, Jaranan Java, Earavitan, Tari
ludruk, Vayang Topeng, Boog, Jaranan, Terbang, Eetoprak, V.O, *)#**)
Terbang Bandung, Terbang Jo dor, Earavitan, Tari
Terbang Laro, Terbang Ealdpang, Clipang, ludruk, Lengger, *)»**)
Terbang Ealipang, Eoaenian To pong. (^otdk, V. Topeng), *) ,**)
ludruk, Terbangan, TongHTbng, Eatog, Eara*iton, T a r i * k a r o n c o n S
ludruk, Layang-layang, Sronon, Bonding, Earavitan, Taxi * keroncong m
ludruk, Jonger, Patrol , Earavitan, Tari ,keroncong
ludruk, Janger, Caadrung, Jaranan, Earavitan Praburoro, * ) , **)
>Topang, Sronen, Samroh, Earavitan, Tari
Eadrah, Bondhing, Earavitan, Tari>te»roncong ,
Topeng, To n i l , Earavitan, Tari
Tonll , Earapan Sapi , Earavitan, Tari
1-.
2 .
3 .
4 .
5.
6. ".
9 .
10 .
1 1 .
1i
16;
17. 18.
19.
20 .
21'.
zz; 2 3 .
•2*. •
*£ 26,
27.
i'8. ! 9.
w. Mv 52.
iF3.
34. 35i $ B
VH
EOTA KADIi
Surabaya
Kalang
Kadiun
Eadiri
Hojokerto
B l i tar
Pasuruan
Probolinggo
EiBUPATEB
Creaik
Sidoarjo
Hojokerto
.. Jbnbang
Bojonegoro Toban
laaongan
Kadiun
Bgavl
Xagetan
Po no TO go
Paeitan
Kodiri
Bganjuk
B l i t a r
Tulungagung
Trcnggalek
Kalang
Paauruan
Ptebollnggo
Lima Jang
Bondovooo
Sltubondo
Jember
Banyuvangi
Panekaaan
Saapang
Sumenep
Bangkalan
Catatan? *) • Earavitan | **) • Tari
t ab . 4
JENIS KESENIAN YANG MENONJOL Dl JAWA TIMUR TAHUN 199*./ 1993
NO.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26.
s
• - ^ _ _ ^ JUMIAH
Jenb Kesenlan ' Koiawltan Oike J Melayu Lud iuk Katoprak S a m i o h Jaianan Jawa B a n d Pencak Sltat Raog Ponorogo Jaianan Kapang / Santeiewa Hadiah Rodod Drama Taalai Jaianan Pagon Oikes Keioncong Dlba/Selawalan/Buidoh Teibang Jldoi Tayuban Kolntong Hodiah Kuntubn Musik Patiol Jangai Oomarwulan Wayang Oiong Oikes G ambus Mocopat Qoddah Jaianan Kencak Raog Kandang Jembkjno
JurrriahDatlU sebogal Oaaiah Penvebnianvo
2V 25 ; 21 * 19 ' 20
4:' 20 11i 16 i 1 2 . 3
20 6
20 5 '
10 . 1 9 1 « 2 . 1
10 ' 4 7
10
3
Oigonbasl
2358 , 603 268 369 224 .98 t 318 185-257 208
4 71
220: 118 : 136 415.
1-66 79 25 15
280 28 19 45
2 0 .
Anggota
" 1W37 . . " 763 "
8387 , 7559 3948 256T 2759 5685 5867 8283
1 0 5 . 1555 2916 1880 2751
212. 20
1090 1589
529. 418 -
1257-587
• 396 2645-v
185 938 148,
Keglatan
101<J2, 5998 ' 674
4600 2535
572 2490 2123 1474 2006 1076 1236 776
1227 884
1043 4
1028 398 •356 210 595 403 586 7 i6
1.18
Jnmh«i • Kanwll OaDdlkbud Pioo. Jatlm
Kesenian di Jawa Timur
balai bubupa & pugat kt&tnim jatim
x
k tab.
£.-,
"E 5
-2f ro
Jawa, yang merupakan percampuran etnik Madura-Jawa.
- Daerah Tengger yang khas dengan adat istiadat yang me-
warisi tradisi leluhur dari kerajaan Majapahit.
- Daerah Osing sekitar Banyuwangi dan semenanjung Blam-
bangan yang banyak memperlihatkan paduan corak budaya
Jawa dan Bali.
Dengan melihat berbagai corak budaya yang tumbuh dan-
berkembang di Jawa Timur ini maka dapat dilihat perbe-
daannya dengan karakter budaya yang berkembang di Jawa
Tengah dan Jawa Barat yang mempunyai corak dan karakter
dari daerahnya masing-masing; meskipun secara etnologis
keseluruhannya disebut kebudayaan Jawa.
Dari bermacam-macam corak dan karakter seni
tradisional yang terdapat di Jawa Timur ini, juga terda
pat seni-seni modern.
Pertunjukan seni-seni modern ini terdapat di kota-kota
besar di Jawa Timur, yaitu seni yang diciptakan berda-
sarkan ciri khas seni tradisional Jawa Timur, misalnya
tari Kreasi Baru.
Adapun ciri-ciri dari seni pertunjukan modern, antara
lain :
2
- Pencipta seni tersebut sudah dikenal.
- Alat musik asli tidak banyak dipakai , seringkali
diganti dengan rekaman, kecuali untuk pertunjukan
musik.
- Penggunaan alat-alat elektronik, baik dibidang penca-
hayaan (lighting) maupun tata suara (sound system).
- Wadah pagelaran diruang terbuka maupun tertutup.
Dalam ruang tertutup lebih sering dipakai karena pe-
ngaruh akustik yang lebih baik.
- Hubungan antara pemain dan penonton ditentukan oleh
seniman.
Selain seni tradisional dan seni modern di
Jawa Timur juga mulai berkembang seni pertunjukan cam-
puran, yaitu penggabungan antara seni pertunjukan tradi
sional dan modern, seperti :
* Opera yang materi ceritanya diambil dari certa-cerita
rakyat.
* Penggunaan instrumen musik elektronik untuk mengisi
suara pada musik/pertunjukan tradisional.
Adapun ciri-ciri dari seni pertunjukan campuran :
* Tidak ada pola tertentu dalam mengolah materi seni,
tergantung dari si seniman.
* Sarana yang digunakan dapat berupa ruang terbuka mau
pun tertutup.
Adapun sarana gedung pagelaran yang ada di
28
Surabaya ini kurang memadai, baik ditinjau dari kwanti-
tas maupun kwalitasnya.
Beberapa bangunan yang pada dasarnya merupakan ruang
serba guna dan suatu lembaga yang disewakan untuk kegia-
tan pagelaran antara lain :
- Balai Sahabat di Jl.Gentengkali
- Gedung Wanita di Jl. Kalibokor
- Aula Gelora 10 Nopember di Jl. Tambaksari
- Aula Gelora Pancasila
Ditinjau dari sejarahnya, kebudayaan Jawa
Timur dibedakan dalam empat kurun waktu :
- Prasejarah
- Pengaruh Hindu
- Pengaruh Islam
- Pengaruh Eropa
- Jaman Prasejarah
Dimulai sejak adanya manusia dan berakhir sejak adanya
bukti-bukti tertulis (prasasti).
Pada jaman prasejarah ini terbagi dalam empat periode:
- Jaman Palaeolithikum/jaman batu tua
Banyak ditemukan artefak-artefak yang terbuat dari
batu yang diasah, antara lain berbentuk scrappers
(penyerut), choppers (perimbas), hand axes ( kapak
genggam).
- Jaman Mezolithikum/jaman batu madya
Penghuni Jawa Timur pada jaman itu adalah ras Austro
Melanesoid. Mereka telah mempunyai dasar-dasar ke-
percayaan, serta tinggal menetap untuk sementara di
gua-gua. Gua tempat hunian mereka ditemukan di dae-
rah Bojonegoro, Tuban dan Besuki.
- Jaman Neolithikum/jaman batu baru
Antara tahun 2500 -1500 SM. Masyarakat Jawa Timur
pada umumnya sudah mengenal tradisi megalithik yang
berhubungan dengan pemujaan arwah nenek moyang.
Selain itu mereka juga telah bercocok tanam dan
hidup menetap; alat-alat yang ditemukan antara lain:
kapak batu, mata panah, beliung pemanah, punden
berundak, dan lain sebagainya.
- Jaman Perunggu Besi
Kedatangan bangsa dari Vietnam yang memperkenalkan
kepandaian membuat dan menggunakan benda dari logam
(perunggu dan besi), karena hal ini maka alat-alat
dari batu mulai ditinggalkan.
Masyarakat di jaman ini hidup di desa-desa, daerah
pegunungan, dataran rendah dan tepi pantai dalam
tata kehidupan yang semakin teratur.
Upacara-upacara religi telah banyak dilakukan. Hal
ini terbukti dengan banyak ditemukannya sisa-sisa
30
bangunan megalithik berupa Sarkophagus dan Pandhusa
di daerah Bondowoso dan Besuki, punden berundak dan
patung Menhir di gunung Argopuro.Mereka juga telah
mengenal perdagangan, teknologi, kesenian dan kera-
jinan tangan.
Hal ini semakin berkembang pada jaman sejarah.
- Pengaruh Hindu
Pengaruh Hindu masuk ke Jawa Timur pada pertengahan
abad ke VIII. Hal ini terbukti dengan ditemukannya
prasasti Dinoyo. Dari prasasti tersebut diketahui
bahwa pada tahun 760 M di Jawa Timur berdiri kerajaan
bernama Kanjuruhan dibawah pemerintahan raja Gajayana
yang beragama Hindu aliran Sywa.
Karena pengaruh Hindu ini masyarakat Jawa Timur mulai
dapat menulis dan membaca dan mendapatkan pengetahuan
tentang organisasi sehingga timbul kerajaan-kerajaan
lain, antara lain :
Kanjuruhan Medang, Kahuripan, Jenggala, Daha, Singo-
sari, dan Majapahit.
- Pengaruh Islam
Islam masuk pertama kali ke jawa Timur pada abad XIV,
pada saat Majapahit pada puncak kebesarannya.
Pada saat itu terjadi Islamisasi di Jawa Timur, mela-
31
lui perdagangan, pendidikan, perkawinan.
Dari Islamisasi yang semakin meluas akhirnya timbul
kerajaan Islam di Demak, yaitu kerajaan Bintoro yang
turut mempercepat keruntuhan kerajaan Majapahit.
Setelah kerajaan Majapahit runtuh kekuasaan beralih ke
Jawa Tengah (Demak).
Karena merasa terancam Blambangan mencari bantuan dari
luar, yaitu Portugis. Dengan demikian maka pada abad
XIV mulai tampak pengaruh Eropa di Jawa Timur bagian
timur.
- Pengaruh Eropa
Pengaruh Eropa ke Jawa Timur nampak jelas setelah
orang Belanda yang tergabung dalam VOC mulai menekan
bangsa Indonesia; sehingga akibatnya banyak terjadi
perang, antara lain : perang Trunojoyo, perang Untung
Suropati.
Dengan meluasnya campur tangan Belanda ini maka kebu-
dayaan Eropa mulai berpengaruh pada lapisan masyarakat
kelas atas yang kemudian berkembangan masuk ke desa.
4. KEBIJAKSANAAN PEMERINTAH DI BIDANG KESENIAN
* Ketetapan MPR no. II/MPR/1988
- Kebudayaan Indonesia yang mencerminkan nilai -
nilai luhur bangsa harus terus dipelihara, dibina
dan dikembangkan guna memperkuat penghayatan dan
pengamalan Pancasila, meningkatkan kualitas
hidup, memperkuat kepribadian bangsa, mempertebal
rasa harga diri dan kebanggaan nasional, mem-
perkokoh jiwa persatuan dan kesatuan bangsa serta
mampu men.jadi penggerak dan dari perwujudan cita-
cita bangsa di masa depan. Sehubungan dengan itu
perlu diupayakan terbukanya peluang bagi masyara-
kat luas untuk berperan aktif dalam proses pen-
gembangan kebudayaan nasional dan dalam menikmati
hasil-hasilnya.
- Kebudayaan nasional harus terus dibina dan dia-
rahkan pada penerapan nilai-nilai kepribadian
bangsa yang berlandaskan Pancasila.
- Tradisi peninggalan sejarah yang mempunyai nilai
perjuangan bangsa, kebangsaannya serta kemanfaa-
tan nasional harus dipelihara dan dibina untuk
memupuk, memperkaya dan memberi corak khas kepada
kebudayaan nasional.
- Tradisi dan peninggalan sejarah yang memberi
corak khas kebudayaan bangsa serta hasil-hasil
pembangunan yang mempunyai nilai-nilai perjuangan
bangsa, kebangsaan dan kemanfaatan nasional perlu
dipelihara dan dibina untuk menumbuhkan kesadaran
sejarah, semangat perjuangan dan cinta tanah air
33
serta memelihara kelestarian budaya dan kesinam-
bungan pembangunan bangsa.
Keputusan pemerintah itu merupakan suatu
bukti usaha pemerintah dalam melestarikan budaya bangsa
; dengan tujuan agar budaya bangsa yang bernilai tinggi
tersebut dapat terus hidup, berkembang dan dapat dihaya-
ti oleh generasi-generasi selanjutnya.
Kebijaksanaan pemerintah ini juga berkaitan
dengan sektor pariwisata. Dari hasil identifikasi yang
dilakukan pemerintah selama ini, didapatkan bahwa wisata
budaya dan hiburan merupakan salah satu dari tujuh jenis
daya tarik wisata yang potensial dan layak untuk dikem-
bangkan.
(Sumber : Dinas Pariwisata ,1988)
5. USAHA PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN
Ditinjau dari kondisi kesenian di Jawa Timur
yang semakin menurun dan tenggelam, maka Pemerintah Jawa
Timur mengambil kebijaksanaan dalam program pembinaan
dan pengembangan yang bersumber dari pokok-pokok pikir-
an sebagai berikut :
Pelaksanaan pengelolaan kesenian mencakup pengertian
pembinaan dan pengembangan kesenian.
Pembinaan meliputi usaha-usaha memelihara, menyela-
matkan, meneliti, menggali, mengolah, mencatat, memberi-
kan bimbingan dan pengarahan serta peningkatan mutu
seni.
- Dalam melakukan usaha pembinaan kesenian, materi yang
menjadi pokok pikiran adalah kesenian, seniman, masyara-
kat, dan tempat/wadah kesenian.
- Banyak kesenian tradisional yang telah dan hampir
punah yang perlu digali untuk dilestarikan dan dipeli-
hara guna mengimbangi derasnya arus kemajuan teknologi
modern.
(Sumber: Laporan kegiatan pendataan kesenian oleh Kantor
Wilayah P & K Propinsi Jawa Timur)
Usaha-usaha pembinaan dan pengembangan yang
dilakukan :
- Mengadakan penelitian dan pencatatan kebudayaan daerah
Jawa Timur.
- Pengembangan dan pembinaan dilakukan merata diseluruh
wilayah Jawa Timur.
Peningkatan struktur organisasi, baik dalam bidang
mutu dan managemen.
Mengadakan penyaringan dan seleksi terhadap kesenian
dari luar.
- Meningkatkan apresiasi seni masyarakat, baik terhadap
seni tradisional Jawa Timur maupun seni modernnya.
- Menciptakan suasana yang baik bagi perkembangan kehi-
dupan seni dengan diimbangi penyediaan sarana yang
35
DAXt JUMLAH UUjIBtSX, . SEXLMX, KSGIAIAtf Z-SZNUX
tAB. / tODTA SB JAWA TIWH TAHUN 1 9 O 2 / ^
»0. tAB. / KODTA
1.
2.
3. •
4 . '
5.
7. 8.
9.
10.
1
12.
13.
14.
15.
16.
17. 18.
i * ; ;
20."'
21.'
22.
2*
"25. 26.
U 28.
29. 30.
31.'
32.
33.
34.
35.
36.
37.
. todya Surabaya
JTodya malang
Kodya Xadiun
todya t e d i r i
todya Kojokerto
todya Bl i tar
todya Paauruan
todya Probolinggo
Kab.-Creaik
tab . Sidoarjo
Cab.- Kojokerto
Tab. • Jorabang
tab.'- Bo jonogoro
t a b . Taban
tab* Leoongan
tab*-Xadion '
tab.-Ngawi
tab* - Xagetao
' tab*- Pooorogo
' tab* Pacitan -
t a b . t o d i r i
tab* Rganjok
tab.- Bl i tar
tab.- Tulung Agung
. tab. Trenggalck
tab* Kalang
tab* Paauruan
tab* Probolinggo
tab,- Inmojang
tab* Bondowooo
t a b . Sltubondo
t a b * Jombor"-,.
tab* Bonyuwaagi
tab* Pooekaaan
tab* Saopaog
tab* Sonenep
tab* Baagkalan
J U K L i l
tab. 6
36
memadai, seperti fasilitas pendidikan, peralatan dan
tempat pagelaran.
Menjalin kerja sama antara kepariwisataan dan seni
budaya; meningkatnya jumlah wisatawan ke suatu daerah
didorong oleh keinginan untuk mengetahui, mengagumi,
menyelami seni budaya daerah yang dikunjungi.
(Sumber : Dirjen Pariwisata)
6. ARSITEKTUR TRADISIONAL JAWA TIMUR
Dalam survey yang diadakan oleh Fakultas
Teknik Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya yang berusaha untuk mencari arsitektur khas
Indonesia dan arsitektur Jawa Timur pada khususnya maka
bentuk arsitektur tradisional yang dianggap dominan
adalah :
- Arsitektur Tradisional Ponorogo dan Pacitan
- Arsitektur Tradisional Situbondo
- Arsitektur Tradisional Madura
- Arsitektur Tradisional Ponorogo dan Pacitan
* Umumnya perletakan massa bangunan berpedoman pada
"Qiblat papat lima pancer " (arah mata angin), yaitu
wetan (timur), kulon (barat), lor (utara), kidul
(selatan) dan pancer (pusat).
* Susunan dan fungsi ruang :
37
- Regel : mempunyai fungsi sosial ( tempat berteduh
bagi orang lewat ), juga sebagai tempat
jaga malam.
Dari segi spirituil juga berfungsi sebagai
penolak roh jahat.
- Pendopo : merupakan bangunan terbuka atau tertutup
sebagai ruang tamu.
Biasanya tempat diadakan pertunjukan wa-
yang.
- Dalem : berfungsi sebagai ruang keluarga, bersi-
fat pribadi dan intim.
- Dapur : sebagai tempat untuk mempersiapkan makan-
an, biasanya dijadikan satu dengan lum-
bung.
- Sumur/kamar mandi (WC):
diletakan sebelah timur poros utara selatan, ka-
dang di halaman depan dekat jalan.
- Arsitektur Tradisional Situbondo
* Rumah-rumah diatur berderet menghadap Utara-Selatan
* Letak langgar di halaman sebelah barat
* Letak lumbung, tempat kereta dan kandang di sebelah
timur
* Arsitektur Situbondo ini merupakan pencampuran tra-
disi Jawa dan Madura.
38
- Arsitektur Tradisional Madura
* Rumah-rumah di Madura mempunyai oiri tradisional
yang kuat, terutama yang jauh dari kota.
* Rumah-rumah induk tidak mempunyai dinding pemisah di
bagian dalamnya.
* Orientasi rumah induk selalu menghadap ke Utara -
Selatan.
* Semua bangunan berorientasi ke dalam.
* Mempunyai surau dan langgar tersendiri karena alasan
spiritual.
* Atap berbentuk perisai atau joglo dengan sosoran di
bagian depannya.