tinjauan teoritis

29
Langkah –langkah proses keperawatan Beberapa definisi tentang langkah-langkah proses keperawatan diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Subdit perawatan kesehatan masyarakat Departemen Kesehatan RI membagi proses keperawatan dalam empat tahap , yaitu: a. Identifikasi b. Pengumulan data c. Rencana dan kegiatan d. Penilaian 2. Freeman a. Membina hubungan saling percaya dengan klien b. Pengkajian; c. Penentuan tujuan bersama keluarga dan orang terdekat klien; d. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana ; dan e. Hasil evaluasi 3. S.G Bailon S.G Bailon membagi proses keperawatan menjadi empat tahap , yaitu: a. pengkajian; b. perencanaan; c. implementasi; d. evaluasi 4. sesuai dengan pendapat dari para ahli diatas , maka penulis menyimpulkan bahwa pada dasarnya langkah-langkah dalam proses keperawatan komunitas adalah: a. pengakajian b. diagnosis keperawatan c. perencanaan d. pelaksanaan ; dan e. evaluasi

Upload: irfanfarhani

Post on 24-Nov-2015

56 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Langkah langkah proses keperawatanBeberapa definisi tentang langkah-langkah proses keperawatan diantaranya adalah sebagai berikut:1. Subdit perawatan kesehatan masyarakat Departemen Kesehatan RI membagi proses keperawatan dalam empat tahap , yaitu:a. Identifikasib. Pengumulan data c. Rencana dan kegiatan d. Penilaian2. Freeman a. Membina hubungan saling percaya dengan klienb. Pengkajian;c. Penentuan tujuan bersama keluarga dan orang terdekat klien;d. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana ; dane. Hasil evaluasi3. S.G BailonS.G Bailon membagi proses keperawatan menjadi empat tahap , yaitu:a. pengkajian;b. perencanaan;c. implementasi;d. evaluasi4. sesuai dengan pendapat dari para ahli diatas , maka penulis menyimpulkan bahwa pada dasarnya langkah-langkah dalam proses keperawatan komunitas adalah:a. pengakajian b. diagnosis keperawatan c. perencanaan d. pelaksanaan ; dane. evaluasi

Pengkajian Pengakajian adalah upaya pengumpulan data secara lengakap dan sistematis terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis, sehingga masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat , baik individu, keluarga atau kelompok yang menyangkut permasalahan pada fisologis, psikososial, ekonomi, maupun spiritual dapat ditentukan. Pada tahap pengkajan ini terdapat lima kegiatan mulai dari pengumpulan data, pengilahan data, analisa data, perumusan atau penentuan masalah kesehatan masyarakat , dan prioritas masalah.

Pengumpulan data1. Tujuan pengumpulan dataPengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai masalah kesehatan pada masyarakat sehingga dapat ditentukan tindakkan yang harus diambil untuk mengatasi masalah yang menyangkut aspek fisik , psikologis, sosial, ekonomi, dan spitual serta faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Oleh karena , data tersebut harus akurat dan dapat dilakukan analisis untuk pemecahan masalah.2. Kegiatan pengkajian yang dilakukan dalam pengumpulan data meliputi:a. Data inti Riwayat atau sejarah perkembangan komunitasData ini dikaji melalui wawancara kepada tokoh formal dn informal dikomunitas dan studi dokumentasi sejarah komunikasi tersebut. Uraikan data umum mengenai lokasi daerah binaan (yang dijadikan praktik keperawatan komunitas), luas wilayah , iklim, tipe komunitas, ( masyrakat rural atau urban), keadaan demografi, struktur politik, distribusi kekuatan komunitas, dan pola perubahan komunitas. Data demografiMengakaji jumlah komunitas berdasarkan usia, jenis kelamin, status perkawinan, ras atau suku, bahasa, tingkat pendapatan, pendidikan , pekerjaan, agama, dan komposisi keluarga. Vital statistikJabarkan atau uraikan data mengenai angka kematian kasar atau CDR, penyebab kematian, angka pertambahan anggota, dan angka kelahiran. Status kesehatan komunitasStatus kesehatan komunitas dapat dilihat dari biostatistik dan vital statistik. Data yang dikaji antara lain mulai dari angka mortalitas , morbiditas, IMR, MMR, dan cakupan imunisasi. Selanjutnya status kesehatan komunitas dikelompokkan berdsarkan kelompok berikut ini. Kelompok usia. Mulai dari bayi, balita, usia sekolah, remaja, dan lansia. Kelompok khusus dimasyarakat. Mulai dari ibu hamil, pekerja industri, kelompok penyakit kronis, dan penyakit menular.Adapun pengkajian selanjutnya dijabarkan sebagai berikut. Keluhan yang dirasakan saat ini oleh komunitas Tanda-tanda vital (tekanan darah, nadi, rerata nafas, suhu tubuh) Kejadian penyakit ( dalam satu tahun terakhir ), antara lain: ISPA; Penyakit asma TBC paru Penyakit kulit Penyakit mata Penyakit rematik Penyakit jantung Gangguan jiwa Kelumpuhan Penyakit menahun lainnya Riwayat penyakit keluarga Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari Pola pemenuhan nutrisi Pola pemenuhan cairan dan elektrolit Pola istirahat dan tidur Pola eliminasi Pola aktivitas gerak Pola pemenuhan kebersihan diri Status psikososial Komunikasi dengan sumber-sumber kesehatan Hubungan dengan orang lain Peran dimasyarakat Kesedihan yang dirasakan Stabilisasi emosi Penelantaran anak atau lansia Perlakuan yang asalah dalam kelompok dalam hal ini perilaku tindakkan kekerasan Status pertumbuhan dan perkembangan Pola pemanfaatan fasilitas kesehatan Pola pencegahan terhadap penyakit dan perawatan kesehatan. Pola perilaku tidak sehat seperti kebiasaan merokok, minum kopi yang berlebihan, mengonsumsi alkohol, penggunaan obat terlarang, pola konsumsi tinggi garam, lemak dan purin

b. Data Lingkungan Fisik Pemukiman Luas bangunan:Jabarkan berapa luasnya.

Bentuk bangunan:Rumah, petak, asrama, paviliun.

Jenis bangunan:Permanen , semi permanen, nonpermanen.

Atap rumah:Genting, seng, welit, ijuk, kayu, asbes.

Dinding:Tembok, kayu, bambu, atau lainnya sebutkan

Lantai:Semen, tegel, keramik, tanah, ataun lainnya . sebutkan!

Ventilasi:Kurang atau lebih dari 15-20% dari luas lantai.

Pencahayaan :Kurang atau cukup baik.

Penerangan :Kurang atau cukup baik.

Kebersihan:Kurang atau cukup baik.

Pengaturan ruangan dan perabot:Kurang atau cukup baik.

Kelengkapan alat rumah tangga:Kurang atau cukup baik.

Sanitasi Bagaimana cara penyediaan air bersih, termasuk fasilitas mandi, cuci, dan kakus (MCK). Bagaiamana penyediaan air minum masyarakat, berasal dari air hujan,sumur, atau PDAM. Bagaiman pengelolaan jamban , meliputi : jenis, jumlah, dan berapa jarakjamban dengan sumber air. Bagaimana sarana pembuangan air limbah (SPAL) , tersedia atau tidak, memnuhi syarat kesehatan atau tidak, dan apakah air limbah yang dibuang mencemari lingkungan sekitarnya. Bagaimana pengelolaan sampah masyarakat, meliputi : sarana pembuangan , cara pengelolan ( dibakar, ditimbun, atau cara lainnya , sebutkan). Apakh terdapat polusi udara, air , tanah, atau suara/ kebisingan . Sumber polusi . apakah ada pabrik, rumah tangga , industri lainnya. Sebutkan! Fasilitas- fasilitas yang lain Apakah mempunyai lahan untuk peternakkan , pertanian, perikanan, dan lain-lain Apakah mempunyai pekarangan , jika mempunyai a[pakah pekarangan tersebut dimanfaatkan atau tidak , jika di manfaatkan untuk apa? Apakah masyarakat mempunyai sarana olah raga? Apakah ada sarana taman , lapangan untuk bermain bagi anak-anak dan anggota masyarakat? Apakah dalam masyarakat mempunyain ruang pertemuan ( balai RT/RW) atau kelurahan? Sarana hiburan apa yang tersedia di dalam komnitas ? jelaskan! Apakah didalam komunitas mempunyai sarana ibadah? Bagaimana dengan batas-batas wilayah: sebelah utara, barat, timur, dan selatan. Kondisi gografisn dalam komunitas.

c. Pelayanan kesehatan dan sosial Pelayanan kesehatanDikaji lokasi sarana kesehatan yang ada, sumber daya yang dimiliki ( tenaga kesehatan dan kader) , bagiamana dengan jumlah kunjungan yang ada , serta sistem rujukkannya. Fasilitas sosial ( pasar , toko, swalayan) : lokasi apa mudah dijangkau , sistem kepemilikannya bagaimana, dan apakah barang yang disediakan lengkap.d. ekonomibagaimana dengan jenis pekerjaannya yang ada dalam komunitas : apakah sangat heterogen atau homogen , berapa jumlah penghasilan rata- rata bulan, jumlah pengeluaran rata-rata tiap bulan, dan apakah ada pekerja dibawah umur jika ada berapa jumlah (persentasenya) , ibu rumah tangga juga bekerja dan usia lanjut juga masih bekerja.e. Keamanan dan transportasi KeamananBagaimana sistem keamanan lingkungan yang ada , upaya penanggualangan kebakaran yang tersedia, penanggulangan bencana apakah pernah dilatih atau belum, dan jika komunitas dekat dengan perusahaan upaya apa yang dilakukan dalam menanggulangi adanya polusi (baik melalui udara, air, maupun tanah). Transportasi Bagaimana dengan sarana transportasi . kondisi jalan yang tersedia terbuat dari tanajh , pedel(makadam) , beton, atau aspal. Jenis transportasi yang dimiliki misalnya sepeda pancal, motor atau roda empat. Sarana transportasi yang ada, apakah ada kendaraan umum atau tidak , jika tidak bagaimana dengan transportasi yang dipergunakkan tiap hari oleh komunitas.f. Politik dan pemerintahan Sistem pengorganisasian Struktur organisasi Kelompok organisasi dalam komunitas Peran serta kelompok organisasi dalam kesehatan.g. Sistem komunikasi Sarana komunikasi yang telah tersedia di komunitas : telepon umum, wartel, dan lain-lain. Jenis alat komunikasi yang digunakan dalam komunitas Cara penyebaran informasi yang umum digunakan dalam komunitas: menggunakan model tradisional ( pemberitahuan langsung dari pintu ke pintu), menggunakan surat pemberitahuan atau pengeras suara yang tersedia.h. Pendidikan Tingkat pendidikan komunitas , homogen, heterogen, dan tingkat pendidikan mayoritas dalam komunitas . Fasilitas pendidikan yang tersedia (formal atau nonformal), meliputi: Jenis pendidikan yang diadakan dikomunitas Sumber daya manusia , tenaga yang tersedia Jenis bahasa yang digunakan dalam komunitas ( bahasa indonesia, jawa atau yng lainnya)i. Rekreasi Kebiasaan rekreasi yang ada dalam komunitas, adakah kebiasaan rekreasi rutinitas yang dilakukan seperti ziarah wali songo, kekebun binatang surabaya, atau yang lain. Fasilitas tempat rekreasi yang tersedia . adakah fasilitas rekreasi dalam suatu komunitas tersebut.

Jenis dataJenis data secara umum dapat diperoleh dari data subjektif dan data objektif1. Data subjektif Yaitu data yang diperoleh dati keluhan atau masalah yang dirasakan oleh individu , keluarga, kelompok, yang diungkapakan secara langsung melalui lisan.2. Data objektifData yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan , pengamatan, dan pengukuran.

Sumber data1. Data primer Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh pengkajin dalam hal ini mahasiswa atau perawat kesehatan masyarakat dari individu, keluarga, kelompok, dan komunitas berdasarkan hasil pemeriksaan atau pengkajian.2. Data sekunderData sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya , moisalnya data dari kelurahan, catatan riwayat kesehatan pasien, atau medical record.

Cara pengumpulan data1. Wawancara atau anamnesisWawancara adalah kegiatan komunikasi timbal balik yang berbentuk tanya jawab antara perawat dengan klien , keluarga klkien, atau dengan masyarakat yang berkaitan dengan masalah kesehatan klien. Wawancara harus dilakukan dengan ramah, terbuka, menggunakan bahasa yang sederhana, dan mudah dipahami oleh klien atau keluarga klien. Hasil wawancara atau anamnesis kemudian dicatat dalam format proses keperawatan.2. Pengamatan Pengamatan dalam keperawatan komunitas meliputi: aspek fisik,psikologis, perilaku dan sikap. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan panca indra dan hasil nya dicatat dalam format proses keperawatan.3. Asuhan keperawatan keluarga adalah salah satu bentuk asuhan keperawatan dalam komunitas . pemeriksaan fisik yang dilakukan dalam menegakkan diagnosis keperawatan dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi , perkusi , dan auskultasi.Inspeksi:Pemeriksaan fisik yang dilakuakan dengan cara peengamatan pada bagian tubuh klien atau keluarga yang sakit.

Palpasi :Pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara meraba pada bagian tubuh yang mengalami gangguan

Perkusi :Pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara mengetukkan jari telunjuk atau alat hammer pada bagian yubuh yang diperiksa

Auskultasi :Pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara mendengarkan bunyi bagian tubuh tertentu. Perawat komunitas umumnya menggunakan stetoskop sebagai alat bantu untuk mendengarkan denyut jantung, bising usus, dan suara paru klien.

Pengolahan dataSetelah data diperoleh , kegiatan selanjutnya adalah pengolahn data dengan cara sebagai berikut:1. Klasifikasi data atau kategori data Cara mengkategorikan data:a. Berdasarkan karakteristik demogra;fib. Berdasarkan karakteristik geografi;c. Berdasarkan karakteristik sosial ekonomi;d. Berdasarkan sumber dan pelayanan kesehatan ( Anderson & Mc farlane, 1998: community as a client)2. Perhitungan persentase cakupan dengan menggunakan telly.3. Tabulasi data.4. Interpretasi data.

Analisa DataAnalisa data adalah kemampuan untuk mengaitkan data dan menghubungkan data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki , sehinnga dapat diketahui kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Apakah masalah yang dihadapi oleh oleh masyarakat termasuk masalah kesehatan atau masalah keperawatan.

Tujuan analisis antara lain:1. Menetapkan kebutuhan komunitas 2. Menetapkan kekuatan 3. Mengidentifikasi pola respons komunitas4. Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan.

Perumusan masalahBerdasarkan analisis data yang diperoleh , maka dapat diketahui masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi oleh masyarakat yang selanjutnya dapat dilakukan intervensi. Namun, masalah yang telah dirumuskan tidak mungkin dapat diatasi sekaligus. Oleh karena itu, perawat komunitas harus membuat prioritas masalah.

Proiritas MasalahKriteria penentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat dan keperawatan diantaranya adalah :1. Perhatian masyarakat2. Prevalensi kejadian3. Berat ringannya masalah 4. Kemungkinan masalah untuk diatasi5. Tersesedianya sumber daya masyarakat6. Aspek politis

Prioritas masalah juga dapat ditentukan berdasarkan hierarrki kebutuhan. Menurut H. Abraham Maslow prioritas masalah dimulai dari: 1. Keadaan yang mengancam kehidupan 2. Keadaan yang mengancam kesehatan3. Persepsi masyarakat tentang kesehatan dan keperawatan. Penyususnan masalah atau didiagnosis komunitas harus sesuai dengan prioritas ( penapisan) keperawatan komunitas. Format penapisan menurut mueke, dan lancaster, 1988 adalah sebagai berikut.

a. Format A (Mueke, 1988): seleksi atau penapisan diagnosis kesehatan.

Diagnosis keperawatan komunitas

Kriteria penapisan

Tersedia sumber

Sesuai dengan perawat komunitasJumlah yang beresikoBesarnya risikoKemungkinan untuk pendidikan kesehatanMinat masyarakatKemungkinan untuk diatasiSesuai dengan program pemerintahSumber daya tempat

Sumber daya waktuSumber daya danaSumber daya peralatanSumber daya manusiaJumlah skor

Keterangan : skor:0-5

0:Paling rendah

5:Paling tinggi

b. Format B (stanhope dan lancaster , 1998)Format B: prioritas masalah ( Stanhope dan Lancaster, 1998)

No.Kriteria Bobot kritera 1-10(c)Masalah (M)Bobot1-10Rasional makna masalahCxM

1.keadaan masyarakat terhadap masalah

2.Motivasi komunitas untuk mengatasi masalah

3.Kemampuan perawat untuk mengatasi masalah

4.Fasilitas yang tersedia untuk mengatasi

5.Berat akibat jika masih tetap

6.Cepat masalah teratasi

Diagnosis keperawatan Diagnosis keperawatan adalah reaspon individu pada masalah kesehatan, baik yang aktual maupun potensial. Masalah aktual adalah masalah yang diperoleh pada saat pengkajian, sedangkan masalah potensial adalah masalah yang mungkin timbul kemudian. Jadi diagnosis keperawatan adalah suatu pernyataan yang jelas, padat, dan pasti tentang status dan masalah kesehatan klien yang dapat diatasi dengan tindakkan keperawatan. Dengan demikian, diagnosis keperawatan di tetapkan berdasarkan masalah yang ditemukan. Diagnosis keperawatan akan memberikan gambaran tentang masalah dan status kesehatan masyarakat, baik yang nyata (aktual) maupun yang mungkin terjadi (potensial) komponen utama diagnosis keperawatan antara lain:1.Problem ( masalah) :Problem merupakan kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal yang seharusnya terjadi.

2.Etiologi (penyebab): Menunjukan penyebab masalah kesehatan atau keperawatan yang dapat memberikan arahan terhadap intervensi perawatan, meliputi: Perilaku individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Lingkungan fisik biologis, psikologis, dan sosial Interaksi perilaku dan lingkungan.

3.Sign atau simptom ( tanda dan gejala):Merupakan informasi yang diperlukan untuk merumuskan diagnosis serta serangkaian petunjuk timbulnya masalah.

Perumusan diagnosis keperawatan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:1. Rumus PESRUMUS:DK=P+E+S

DK : diagnosis keperawatanP: problem atau masalahE: etiologi S: Simptom atau gejala2. Rumus PERUMUS:DK=P+E

DK : diagnosis keperawatanP: problem atau masalahE: etiologi Jadi, menegakkan diagnosis keperawatan minimal harus mengandung dua komponen tersebut diatas, disamping mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:1. Kemampuan mayarakat untuk menanggulangi masalah2. Sumber daya yang tersedia dari masyarakat3. Partisipasi dan peran serta masyarakat

Diagnosis keperawatan komunitas menurut Mueke (1984) terdiri atas 1. Masalah sehat dan sakit2. Karakteristik populasi3. Karakteristik lingkungan ( epidemiologi triangel)

Sedangakan menurut Logan dan D aukin (1986) dalam bukunya : family centered Nursing in the community daignosis terdiri atas:Diagnosis resiko:.(masalah)

Diantara :( community)

Sehubungan dengan:.(karakteristik komunitas dan lingkungan)

Yang dimanifestasikan oleh atau didemonstrasiakn oleh :.(indikator kesehatan/ analisa data)

Rencana keperawatan Rencana keperawatan adalah penyusunan rencana tindakkan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesuai dengan diagnosis keperawatan yang telah ditentukkan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan klien. Jadi, perencanaan asuahan keperawatan kesehatan masyarakat disusun berdasarkan diagnosis keperawatan yang telah ditetapkan dan rencana keperawatan yang disusun harus mencakup elemen elemen berikut ini.Perumusan tujuan perumusan tujuan asuhan keperawatan komunitas harus memenuhi kriteria sebagai berikut:1. Berfokus pada masyarakat2. Jelas dan singkat3. Dapat diukur dan diobservasi4. Realistis 5. Ada target waktu 6. Melibatkan peran serta masyarakatPencapaian asuhan keperawatan komunitas dengan menggunakan formulasi kriteria hasil yang mencakaup:T=S+P+K.1+K.2

S: SubjekP:PredikatK.1: KondisiK.2: Kriteria

Selain itu, dalam perumusan tujuan juga dibuat hal-hal berikut ini.1. Dibuat berdasarkan goal: sasaran dibagi hasil akhir yang diharapkan.2. S: Spesifik.3. M:Measurable atau dapat diukur

4. A:Attainable atau dapat dicapai5. R:Relevant/realistic atau sesuai6. T:Time-bound atau 7. S: Sustainable atau berkelanjutan

Rencana tindakkan keperawatan yang akan dilaksanakan Langkah-langkah dalam perencanaan perawatan kesehatan masyarakat antara lain sebagai berikut:1. Identifikasi alternatif tindakkan keperawatan 2. Tetapkan teknik dan prosedur yang akan digunakan3. Melibatkan peran serta masyarakat dalam menyusun perencanaan melalui kegiatan mesyawarah masyarakat desa atau loka karya mini.4. Pertimbangkan smber daya masyarakat dan fasilitas yang tersedia.5. Tindakakn yang akan dilaksanakan harus dapat memenuhi kebuuhan yang sangat dirasakan masyarakat.6. Mengarah kepada tujuan yang akan dicapai.7. Tindakkan harus bersifat realistis8. Disususn secara berurutan.

`kriteria hasil untuk menilai pencapaian tujuan Penentuan kriteria hasil dalam rencana keperawatan komunitas adalah sebagai berikut.1. Menggunakan kata kerja yang tepat2. Dapat dimodifikasi3. Bersifat spesifik, yaitu:a. Siapa yang melakuakn ?b. Apa yang dilakukan?c. Dimana dilakukan?d. Kapan dilakuakn?e. Bagaimana melakukannya?f. Berapa kali frekuensi melakukannya?

Pelaksanaan Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan yang telah disusun . perawat kesehatan masyarakat dalam implementasi asuhan keperawatan komunitas harus bekerja.sama dengan anggota tim kesehatan lainnya, dalam hal ini me;libatkan pihak puskesmas, bidan desa, dan anggota masyarakat. Prinsip yang umum digunakan dalam pelaksaan atau implementasi pada keperawatan komunitas adalah inovatif, integrated, rasional, mampu dan mandiri serta ugem (yakin atau percaya pada kemampuannya).1. Inovatif .perawat kesehatan masyarakat harus mempunyai wawasan luas dan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta berdasarkan pada iman dan tagwa (IMTAQ)2. Integrasi. Perawat kesehatn masyarakat harus mampu bekerja sama dengan sesama profesi , tim kesehatan lain , individu , keluarga, kelompok, dan masyarakat berdasarkan asas kemitraan.3. Rasional.perawat kesehatan masyarakat dalam melakukan asuhan keperawatan harus menggunanakan pengetahuan secara rasional, demi tercapainya rencana program yang telah disusun.4. Mampu dan mandiri . perawat kesehatan masyarakat diharapkan mempunyai kemampuan dan kemandirian dalam melaksanakan asuahan keperawatan serta kompeten dibidangnya.5. Ugem .perawat kesehatn masyarakat harus yakin dan percaya atas kemampuan nya dan bertindak dengan sikap optimis bahwa asuhan keperawatan yang diberikan akan tercapai . fokus implementasi asuhan keperawatan komunitas adalah program kesehatn komunitas dengan strategi community organization dan partnership in community (model for nursing partnership)

Selain prinsip diatas , prinsip lain yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:1. Berdasarkan respon masyarakat 2. Disesuaikan dengan sumber day yang tersedia pada masyarakat3. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pemeliharaan diri sendiri serta lingkungannya4. Menekankan pada aspek peningkatkan kesehatan dan pencegahan penyakit5. Mempertimbangkan kebutuhan kesehatan dan perawatan masyarakat secara esensial6. Memerhatikan perubahan lingkungan masyarakat7. Melibatkan partisipasi dan peran sertamasyarakat dalam pelaksanaan perawatanHal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan proses asuahn keperawatan antara lain sebagai berikut:1. Kterpaduan antara biaya , tenaga, waktu, lokasi, sarana, dan prasarana dengan pelayanan kehsehatan , maupun sektor lainnya.2. Keterlibatan petugas kesehatan lain, kader, damn tokoh masyarakat dalam rangka alih peran3. Tindakkan keperwatan yang dilakukan dicatat dan di dokumentasikan4. Adanya penyelenggaraan sistem rujukan , baik medis maupun rujukan kesehatan.

Evaluasi atau penilaianEvaluasi memuat keberhasialn proses dan tindakkan keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan antara proses dengan pedoman atau rencana proses tersebut. Sedangkan keberhasilan tindakkan dapat dilihat dengan membandingkan antara tingkat kemandirian masyarakat dalam perilaku kehidupan sehari-hari dan tingkat kemajuan kesehatan masyarakat komunitas dengan tujuan yang telah ditetapkan atau dirumuskan sebelumnya. Kegiatan yang dilakukan dalam penilaian adalah sebagai berikut:1. Membandingkan hasil tindakan yang dilaksanakan dengan tujuan yang telah ditetapkan.2. Menilai efektifitas proses keperawatan, mulai dari tahap pengkajian sampai dengan pelaksanaan.3. Hasil penilaian keperawatan digunakan sebagai bahan perencanaan selanjutnya apabila masalah belum teratasi.Perlu dipahami bersama oleh perawat kesehatan masyarakat bahwa evaluasi tindakkan keperawatan dilakukan dengan melihat respons komunitas terhadap program kesehatan. Macam evaluasi antara lain:1. Evaluasi formatif dan evaluasi sumatif;2. Evaluasi input, proses, dan output.Fokus evaluasi1. Relevansi . apakah program diperlulan? Program yang ada atau yang baru?2. Perkembangan atau kemajuan . Apakah pelaksanaan sesuai dengan rencana ? bagaimana staf, fasilitas, dan jumlah peserta?3. Efisiensi biaya (cost efficiency). Bagaimana biaya ? apa keuntungan dari program tersebut?4. Efektifitas. Apakah tujuan tercapai? Apakah klien puas? apakah fokus pada formatif dan apa hasil jangka pendek yang diperoleh?5. Impact.bagaimanakanh dampak jangka panjang? Apakah ada perubahan perilaku dalam 6 minggu, 6 bulan , atau 1 tahun kedepan? Dan apakah status kesehatan masyarakat meningkat?

Kegunaan evaluasiKegunaan evaluasi antara lain:1. Menentukkan perkembangan keperawatan kesehatn masyarakat yang diberikan.2. Menilai hasil guna, daya guna, dan produktivitas asuahan keperawatan yang diberikan.3. Menilai asuahan keperawatan dan sebagai umpan balik untuk memperbaiki atau menyusun rencana baru dalam proses keperawatan.Hasil evaluasiTerdapat tiga kemungkinan dalam hasil evaluasi, yaitu:1. Tujuan tercapai. Apabila individu , keluarga, kelompok, dan masyarakat telah menunukkan kemajuan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.2. Tujuan tercapai sebagian. Apabila tujuan tidak tercapai secara maksimal , sehingga perlu dicari penyebab , cara memperbaiki , dan mengatasinya.3. Tujuan tidak tercapai. Apabila individu, keluaraga, kelompok, dan masyarakat tidak menunjukkan perubahahan kemajuan sama sekali, bahkan timbul masalah baru.diperlukan pengkajian secara mendalam apakah terdapat problem dalam data , analisis, diagnosis, tindakkan , dan faktor-faktor yang lain yang tidak sesuai dan menjadi penyebab tidak tercapainya tujuan.

TREN ISU KEPERAWATAN KOMUNITASKeperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara terusmenerus dan terlibat dalam masyarakat yang berubah, sehingga pemenuhan dan metode keperawatan kesehatan berubah, karena gaya hidup masyarakat berubah dan perawat sendiri juga dapat menyesuaikan dengan perubahaban tersebut. Definisi dan filosofi terkini dari keperawatn memperlihatkan tren holistik dalam keperawatan yang ditunjukkan pada manusia secara keseluruhan dalam segala dimensi, baik deimensi sehat dan dimensi sakit, serta dalam interaksinya dengan keluarga dan komunitas.Keperawatanb menetapkan diri dalam ilmu sosial bidang lain karena fokus asuhan keperawatan meluas. Tren dalam pendidikan keperawatan adalah berkembangnya jumlah peserta didik keperawatan yang menerima pendidikan keperawatan, baik peserta didik di tingkat D-3 keperawatan , S1 keperawatan/kesehatan masyarakat sampai dengan tingkat yang lebih tinggi., yaitu S2 keprawatan ataupun kesehatan. Organisasi dalam kesehatan, khususnya keperawatan profesional terus menerus menekan pentingnya pendidikan bagi perawat dalam mendapatkan dan memperluas peran baru.Tren praktik keperawatan meliputi perkembangan di berbagai tempat praktik dimana perawat memiliki kemandirian yang lebih besar . perawat secara terus-menerus meningkatkan otonomi dan penghargaan sebagai angoata dari tim asuahan keperawatan. Peran perawat meningkat dengan meluasnya fokus asuahan keperawatan . tren dalam keperawatan sebagai profesi meliputi perkembangan aspek-aspek dari keperawatan yang mengkarakteristikan keperawatan sebagi profesi: pendidikan, teori, pelayanan, dan kode etik .aktivitas dari organisasi keperawatan profesional menggmbarkan tren dalam pendidikan dan pendidikkan keperawatan.tren lain yang sedang dibicarakan adalah:1. Pengaruh politik terhadap keperawatan profesional2. Pengaruh perawat dalam peraturan dan praktik keparawatan.

Pengaruh politik terhadap keperawatan profesinalKeterlibatan dalam politik sangat terbatas. Walaupun secara individu ada beberapa nama seperti F.Nightingale , Lilian Wald, Margareth Sanger, dan Lavinaia Dock telah memengaruhi dalam pembuatan keputusan di berbagai bidang, (seperti maslah sanitasi, pemenuhan kebutuhan nutrisi masalah keluarga berencana) nampaknya perawaty kurang dihargai sebagai kelompok. Gerakkan wanita telah memberikan inspirasi pada perawat mengenai masalah perawatan kesehatan pada komunitas.Seiring dengan banyaknya lulusan yang berpendidikan tinggi masuk sebagai anggota profesi , mereka memebawa keperawatan kedalam aktivitas dan kegiatan dikampus/universitas. Kekuatan politik merupakan kemampuan untuk memengaruhi atau meyakinkan sseorang untuk memihak pada pemerintah untuk memperlihatkan bahwa kekuatan dari pihak tersebut membentuk hasil yang diinginkan(Rogge, 1987). Pada tahun 1985, Stanhope dan Talbott (lihat Marson,1990) perawat merasa tidak nyaman dengan politik karena mayoritas perawat adalah wanita dan politik merupakan dominasi laki-laki. Keterlibatan perawata dalam politik menmdapatkan perhatian yang lebih besar dalam kurikulum keperawatan, organisasi profesional, dan tempat perawatan kesehatan. Keterlibatan perawat dalam politik mendapatkan perhatian yang lebih besar dalam kurikulum keperawatan, organisasi profesional, dan tempat perwatan kesehatan.(Stanhope dan Bechler,1993). Perawat secara individu dapat mempengaruhi keputusan politik pada semua tingkat pemerintahan. Organisasi keperawatan mampu menggabungkan semua upaya seperti Nursings Agenda For Health Care Reform (Tri-council, 1991) secara kritis memerapkan pengaruh perawat dalam politik sedini mungkin (Hall-long,1995). Strategi spesifik pengintegrasian peraturan publik dalam kurikulum keperawatan,sosialisasi dini, berpartisipasi dalam organisasi profesi, memperluas lingkungan tempat praktik klinik , dan menjalankan tempat pelayanan kesehatan di masyarakat.Di Indonesia, organisasi PPNI telah melakukan pembenahan dan perubahan-perubahan kearah kemajuan yang sangat mendasar dalam organisasi. Organisasi keperawatan di indonesia telah mendapatkan pengakuan dari pemerintah seiring dengan adanya keputusan Menkes No. 1239 Keputusan Menkes Tentang Registrasi dan Praktik Perawat.sedangkan bagi tenaga dokter dilakukan penerapan Permenkes No. 1419/Menkes/ Per/X/2005 tentang penyelenggaraan praktik dokter dan dokter gigi. Perawat saat ini sudah banyak yang memiliki kemampuan memadai, baik dari segi pengetahuan maupun ketrampilan yang tidak kalah dengan profesi lain.oleh karena itu, sudah awaktunya perawat memeahami politik dalam rangka perlindungan hukum dan sebagai kekuatan dalam menetapkan suatu keputusan serta pengambilan kebijakkan dal;am penerapan proses asuhan keperawatan. Lulusan keperawatan yang telah masuk dalam jajaran pemerintah , politik, dan sebagainya sebaiknya turut membesar kan organisasi profesi. Kebijakkan pemerintah tentang pengakuan tenaga kesehatan masyarakat untuk menduduki jabatan kepala puskesmas yang di pegangoleh tenaga nonmedis (kesehatan masyarakat) , kepala PUSDIKNAKES dan tidak menutup kemungkinan Menteri Kesehatan telah menunjukkan perubahan perubahana kearah yang lebih baik, sebab tenaga-tenaga ersebut sudah dibekali dengan kemampuan manajerial yang baik,. Kita berharap pemerintah memperhitungkan dalam penerapan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan jabatan politios tenaga kesehatan masyarakat/tenaga keperawatan.

Pengaruh perawat dalam peraturan dan praktik keperawatanAktivitas dan komitmen politik merupakan bagian dari profesionalisme, sedangkan politik merupakan aspek yang penting dan memberikan perawatan kesehatan. Oleh sebab itu, perawat tidak boleh memandang politik sebagai urusan yang kotor. Tetapin sebagainsuatu kenyataan dimana termasuk didalamnya seni memengaruhi, bernegosiasi, dan berinteraksi sosial. Perawat telah terlibat dalam bentuk politik yang berbeda , di sekolah keperawatan dan tempat perawatan kesehatan ketika mencari tambahan sumber daya, peningkatan kemandirian, dan tanggung gugat terhadap penguasa. Keterampilan yang diperoleh melalui pengalaman dsapat ditransfer kedalam politik pembuatan kebijakkan perawatan kesehatan. Sepanjang perawat mempertahankan ketrlibatannya dalam kebijakkan dan praktik asuhan keperawatan , informasi yang tidak tepat dari pihak luar tidak dapat memaksakan keinginan mereka pada keperawatan dan praktik keperawatan. Keolmpok bukan kperawatan, sering kali di sampaikan oleh pemberi keperawatan kesehatan lain, mencoba untuk menekankan aturan perizinan institusi , pendidikan berkelanjutan yang baku, pembatasan praktik keperawatan lanjutan, dan aturan lain yang berkenaan dengan profesi dimana profesi tersebut harus memiliki suara sendiri dalam memberikan keputusan dalam hal tersebut diatas dan berbagai mlain yang mempengaruhi kualitaa asuhan keperawatan . walaupun perawat telah mencegah terjadinya pelanggaran pada aturan profesi , keperawatan di masa mendatang menuntut perawat , baik secar individu maupun kelompok untuk mendapatkan lebih banyak lagi pengaruh pada kebijakkan asuhan keperawatan yang mempengaruhi praktik keperwatan. Prospek keperawatan komunitas dimasa yang akan mendatang cenderung semakin berkembang dan dibutuhkan dalam sistem pelayanan kesehatan pemerintah. Perawatan kesehatan masyarakat merupakan subsistem dari keperawatan khususnya dan sistem kesehatan pada umumnya. Peran perawat kesehatan masyarakat sangat dibutuh kan dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan yang terjadi dimasa kini dan masa yang akan datang , karena selalu mengikuti perubahan secara keseluruhan. Dampak perubahan tersebut akan berpengaruh pada peran yang dilakukan oleh perawat. Intervensi keperawat kesehatan masyarakat di berbagai tingkat pelayanan akan semakin besar dikarenakan adanya kelalaian , ketidaktahuan,ketidakmauan, ketidakmampuan individu, keluarga , kelompok, dan masyarakat. Peran perawat kesehatan masyarakat masa kini dan yang akan datang akan semakin penting penting dalam meningkatkan keehatan masyarakat. Perubahan-perubahan pada masyarakat secara keseluruhan dapat dilihat pada komponen-komponen berikut ini.1. Pertambahan penduduk. Pertambahan penduduk yang begitu cepat (population) dan perubahan-perubahan dalam gambaran penduduk, diantara perubahan-perubahan dalam gambaran penduduk yang begitu cepat (population) dan perubahan-perubahan dalam gambaran penduduk, daiantara nya perubahan-perubahan dalam komposisi usia, penyebarannya, dan kepadatan penduduk dikota-kota besar.2. Transisi penyakit. Perubahan pola penyakit , yaitu perubahan dari penyakit menular ke penyakit degeneratif seperti penyakit jantung, kanker, depresi mental dan ansietas, stroke, peningkatan kecelakaan, alkoholisme, dan yang akhir-akhir ini marak adalah penyalahgunaan narkoba.3. Perkembangan industrialisasi serta perubahan kondisi sosial. Perkembangan industrialisasi serta perubahan kondisi sosial yang cepat dengan disertai perubahan-perubanhan sikap,nilai, gaya hidup, kondisi lingkungan, kelompok-kelompok masyarakat baru, masalah-masalah individu keluarga , antar individu, dan masyarakat.4. Meningkatnya pengetahuan masyarakat . meningkatnya pengetahuan masyarakat sebagai penerima pelayanan kesehatan akan meningkatkan juga harapan mereka terhadap mutu pelayanan keperawatan dan kesehatan. Adanya perubahan konsep kesehatan dari kebebasan penyakit menjadi kondisi individu yang memiliki kemampuan hidup serta sehat serta mempunyai daya produktivitas yang tinggi merupakan indikator-indikator meningkatnya pengetahuan masyarakat.5. Meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang kedokteran dan keperawatan akan membawa perbaikan metode dalam mengatasi masalah penyakit yang terjadi di masyarakat.6. Pola pelayanan kesehatan yang baru akan menunjang pencapaian kesehatan bagi semua orang pada tahun 20007. Kurangnya tenaga medis menyebabnya pelimpahan tanggung jawab atau wewenang kepada perawat atau kesehatan lainnya.8. Masyarakat akan menjadi rekan kerja dalam pelayanan kesehatan masyarakat.banyak pelayanan kesehatan yang akan dilaksanakan diluar rumah sakit, misalnya: pelayanan pada rehabilitasi, kesehatanjiwa, dan lain-lain.