tinjauan pustaka mekanisme persalinan spontan

7
TINJAUAN PUSTAKA MEKANISME PERSALINAN SPONTAN DEFINISI Partus adalah suatu pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar. Partus immature kurang dari 28 minggu lebih dari 20 minggu dengan berat janin antara 500 – 1000 gram. Partus prematurus adalah suatu partus dari hasil konsepsi yang dapat hidup tetapi belum cukup bulan. Berat janin antara 1000 sampai 2500 gram atau tua kehamilan antara 28 minggu sampai 36 minggu. Partus postmaturus atau serotinus adalah partus yang terjadi 2 minggu atau lebih dari waktu partus yang diperkirakan. Partus spontan adalah partus pervaginam yang sepenuhnya dibantu oleh tenaga dari ibu dan his tanpa induksi dengan presentasi di luar presentasi belakang kepala. MEKANISME PERSALINAN Pada mekanisme persalinan terdapat empat kunci yang perlu dikuasai yaitu: 1. Letak Hubungan antara sumbu panjang janin dengan dengan sumbu panjang ibu, misalnya situs memanjang, melintang dan situs miring. Situs memanjang adalah sumbu panjang janin

Upload: nor-baizura-mohd-ismail

Post on 27-Jun-2015

135 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tinjauan Pustaka Mekanisme Persalinan Spontan

TINJAUAN PUSTAKA

MEKANISME PERSALINAN SPONTAN

DEFINISI

Partus adalah suatu pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus

melalui vagina ke dunia luar.

Partus immature kurang dari 28 minggu lebih dari 20 minggu dengan berat janin

antara 500 – 1000 gram. Partus prematurus adalah suatu partus dari hasil konsepsi yang dapat

hidup tetapi belum cukup bulan. Berat janin antara 1000 sampai 2500 gram atau tua

kehamilan antara 28 minggu sampai 36 minggu. Partus postmaturus atau serotinus adalah

partus yang terjadi 2 minggu atau lebih dari waktu partus yang diperkirakan.

Partus spontan adalah partus pervaginam yang sepenuhnya dibantu oleh tenaga dari

ibu dan his tanpa induksi dengan presentasi di luar presentasi belakang kepala.

MEKANISME PERSALINAN

Pada mekanisme persalinan terdapat empat kunci yang perlu dikuasai yaitu:

1. Letak

Hubungan antara sumbu panjang janin dengan dengan sumbu panjang ibu, misalnya

situs memanjang, melintang dan situs miring. Situs memanjang adalah sumbu panjang

janin sesuai dengan sumbu panjang ibu, dapat pada letak kepala atau letak bokong.

Situs melintang adalah sumbu panjang janin melintang terhadap sumbu panjang ibu.

Situs miring adalah sumbu panjang janin miring terhadap sumbu panjang ibu.

2. Sikap

Menunjukkan hubungan bagian – bagian janin yang satu dengan bagian janin yang

lain biasanya terhadap tulang punggungnya. Contoh: flexi, defleksi.

Pada kasus ini sikap janin adalah defleksi maksimal.

Page 2: Tinjauan Pustaka Mekanisme Persalinan Spontan

3. Presentasi

Menentukan bagian terendah janin. Contohnya : presentasi kepala, presentasi bokong,

Presentasi muka, presentasi dahi. Pada kasus ini presentasi muka dengan posisi dagu

kiri depan.

4. Posisi

Ditentukan melalui pemeriksaan luar dengan palpasi untuk menentukan letak

punggung janin terhadap dinding perut ibu. Pada pemeriksaan dalam posisi ditentukan

dengan menentukan, salah satu bagian terrendah janin terhadap jalan lahir. Penunjuk

dinyatakan sesuai kanan kiri ibu. Pada kasus ini, janin terletak pada presentasi muka

dengan posisi dagu kiri depan.

PRESENTASI MUKA

Presentasi muka adalah kepala dalam kedudukan defleksi maksimal sehingga oksiput

tertekan pada punggung dan muka merupakan bagian terendah. Kalau dagu di bagian

belakang dan tidak dapat berputar ke depan waktu paksi dalam disebut posisi mentoposterior

persisten dan janin tidak dapat lahir spontan.

ETIOLOGI

Keadaan yang memaksa terjadi defleksi kepala, seperti panggul sempit, tumor di leher

bagian depan atau keadaan yang menghalangi terjadinya fleksi kepala, seperti janin besar,

anensefalus, dan kematian janin intrauterin.

Presentasi muka disebabkan oleh hiperekstensi kepala janin sehingga tidak teraba

oksiput maupun sinsiput pada pemeriksaan vagina.

DIAGNOSIS

Pemeriksaan luar: dada teraba seperti punggung, belakang kepala terletak berlawanan

dengan letak dada, teraba bagian – bagian kecil janin dan denyut jantung janin terdengar

lebih jelas pada dada.

Page 3: Tinjauan Pustaka Mekanisme Persalinan Spontan

Pemeriksaan abdomen : teraba lekukan antara oksiput dan punggung (sudut Fabre).

Pemeriksaan vagina: teraba dagu, mulut, hidung, dan pinggir orbita bila muka sudah

masuk ke dalam rongga panggul. Jari tangan sudah masuk ke mulut janin.

PENATALAKSANAAN

Dagu berfungsi sebagai penunjuk pada presentasi muka. Dalam hal ini, sangatlah

penting untuk memastikan posisi dagu, di mana dagu terletak di bagian depan, belakang atau

melintang pada rongga panggul ibu.

Sering terjadi persalinan lama. Kepala bisa lahir spontan pada presentasi muka apabila

dagu anterior. Presentasi muka dengan dagu posterior, kepala tidak akan turun dan persalinan

akan macet. Tentukan ada atau tidaknya disproporsi sefalopelvik. Bila tidak ada dan dagu

berada di depan, diharapkan terjadi persalinan spontan.

Bila dagu berada di belakang, berikan kesempatan kepada dagu untuk memutar ke

depan. Pada posisi dagu posterior persisten, usahakan untuk memutar dagu ke depan dengan

satu tangan yang dimasukkan ke dalam vagina. Bila tidak berhasil, dapat dicoba perasat

Thorn, yaitu satu tangan penolong dimasukkan ke dalam vagina untuk memegang bagian

belakang kepala janin, kemudian menariknya ke bawah. Tangan yang lain berusaha

meniadakan ekstensi tubuh janin dengan menekan dada dari luar.

Pada kala II yang berlangsung lebih dari 2 jam diindikasikan untuk ekstraksi cunam.

Bila tidak berhasil atau didapatkan disproporsi sefalopelvik, lakukan seksio sesarea.

PROGNOSIS

Pada umumnya persalinan berlangsung tanpa kesulitan. Kesulitan persalinan dapat

terjadi karena adanya disproporsi sefalopelvik. Angka kematian perinatal pada presentasi

muka ialah 2,5% - 5%.

ANALISIS MASALAH

Page 4: Tinjauan Pustaka Mekanisme Persalinan Spontan

Pada kasus ini, dilihat dari definisi merupakan kehamilan dengan presentasi muka,

dimana keadaan janin letak memanjang dengan kepala di bagian bawah kavum uteri.

Diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan dalam yang telah

dilakukan.

Pada pemeriksaan Leopold I, teraba bagian yang bulat, lunak dan tidak melenting

yakni bokong. Pada Leopold II teraba bagian yang keras dan memanjang sejajar dengan

tulang punggung ibu yang menunjukkan letak janin memanjang dan tidak melintang. Pada

Leopold III teraba bagian yang bulat, keras dan melenting yakni kepala.

Pada pemeriksaan dalam terdapat pembukaan 7 cm, teraba portio tipis dan lunak,

selaput ketuban masih utuh dan presentasi muka dengan posisi dagu kiri anterior.

DAFTAR PUSTAKA

Page 5: Tinjauan Pustaka Mekanisme Persalinan Spontan

1) Winkjosastro H. Fisiologi dan mekanisme persalinan normal. Ilmu Kebidanan. Edisi

ke – 3; cetakan ke- 9;Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwonoro Prawirohardjo;2006;

Hal: 180-191.

2) Saifuddin AB, Winkjosastoro H, Affandi B, Waspodo D. Malpresentasi dan

malposisi. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Edisi

pertama; cetakan ke – 11: Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwonoro Prawirohardjo ;

2002; Hal: M58-68.

3) Mansjoer A, Triyanti K, Savitri R, Wardhani WI, Setiowulan W. Kelainan pada

persalinan. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ke – 3. Jakarta: FKUI; 2001;Hal: 304-5.