tinjauan pustaka fosfat

4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Metabolisme Fosfat Anorganik Fosfat adalah anion utama cairan intrasel. Fosfat memiliki berkombinasi dengan sejumlah besar sistem koenzim dan juga den lain yang penting pada proses metabolisme. Sekitar 85 % fosfat tubuh d dalam tulang, !"5 % di dalam sel dan kurang dari % berada di dalam ekstrasel. #onsentrasi fosfat cairan e$trasel tidak dapat diatur setepat peng ion kalsium, fosfat memiliki sejumlah fungsi yang penting dan diatur o faktor yang juga mengatur kalsium &uyton, '(()*. +ntuk sumber fosfat itu sendiri, karena fosfor ada di semua sel makh fosfor terdapat di dalam semua makanan, terutama makanan kaya protein, daging, ayam, ikan, telur, susu dan hasilnya, kacang"kacangan dan hasi serelia. noori dkk,'((*. Fosfat inorganik dalam plasma terutama terdapat dalam dua - ! / dan ' - ! / #onsentrasi - ! / adalah sekitar ,(5 mmol01, dan konsentrasi ' - ! / sekitar (,'2 mmol01. 3ila jumlah total fosfat dalam ca ekstrasel meningkat,kedua bentuk ion tersebut juga akan meningkat. 1e lagi, ketika - cairan ekstrasel menjadi lebih asam maka terjadi p relati4e ' - ! / dan penurunan - ! / , sedangkan hal sebaliknya terjadi cairan sel menjadi lebih alkali . karena sangat sulit untuk menentukan tepat dari - ! / dan ' - ! / secara kimiawi, jumlah total fosfat biasa dinyatakan dengan milligram fosfor per desiliter (( ml * darah. umla fosfor inorganic yang diwakili oleh kedua ion fosfat tersebut adalah s mg0dl, yang ber4ariasi antara batas normal sebesar 6 mg0dl sampai ! mg orang dewasa dan ! mg0dl sampai 5 mg0dl pada anak"anak &uyton, '(()*. #omponen utama garam anorganik pada tulang adalah senyawa kalsium fo Senyawa ini hadir di tulang dalam dua fase yaitu fase amorf dan fase k stabil krista kalsium fosfat lebih dikenal dengan nama hidroksiapatit. padatulang karena retak ataupatahsering terjadi pada manusia. dalam perkembangannya, material komposit kalsium fosfat dibutuhkan untuk

Upload: faqih-alam-ruqmana

Post on 09-Oct-2015

38 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

zdhfajdvav

TRANSCRIPT

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Metabolisme Fosfat Anorganik

Fosfat adalah anion utama cairan intrasel. Fosfat memiliki kemampuan berkombinasi dengan sejumlah besar sistem koenzim dan juga dengan senyawa lain yang penting pada proses metabolisme. Sekitar 85 % fosfat tubuh disimpan di dalam tulang, 14-15 % di dalam sel dan kurang dari 1 % berada di dalam cairan ekstrasel. Konsentrasi fosfat cairan extrasel tidak dapat diatur setepat pengaturan ion kalsium, fosfat memiliki sejumlah fungsi yang penting dan diatur oleh banyak faktor yang juga mengatur kalsium (Guyton, 2007).

Untuk sumber fosfat itu sendiri, karena fosfor ada di semua sel makhluk hidup, fosfor terdapat di dalam semua makanan, terutama makanan kaya protein, seperti daging, ayam, ikan, telur, susu dan hasilnya, kacang-kacangan dan hasilnya, serta serelia.(noori dkk,2010).

Fosfat inorganik dalam plasma terutama terdapat dalam dua bentuk yaitu HPO4 dan H2PO4 Konsentrasi HPO4 adalah sekitar 1,05 mmol/L, dan konsentrasi H2PO4 sekitar 0,26 mmol/L. Bila jumlah total fosfat dalam cairan ekstrasel meningkat,kedua bentuk ion tersebut juga akan meningkat. Lebih lanjut lagi, ketika PH cairan ekstrasel menjadi lebih asam maka terjadi peningkatan relative H2PO4 dan penurunan HPO4 , sedangkan hal sebaliknya terjadi bila cairan sel menjadi lebih alkali . karena sangat sulit untuk menentukan jumlah yang tepat dari HPO4 dan H2PO4 secara kimiawi, jumlah total fosfat biasanya dinyatakan dengan milligram fosfor per desiliter (100 ml ) darah. Jumlah rata-rata fosfor inorganic yang diwakili oleh kedua ion fosfat tersebut adalah sekitar 4 mg/dl, yang bervariasi antara batas normal sebesar 3 mg/dl sampai 4 mg/dl pada orang dewasa dan 4 mg/dl sampai 5 mg/dl pada anak-anak (Guyton, 2007).

Komponen utama garam anorganik pada tulang adalah senyawa kalsium fofat. Senyawa ini hadir di tulang dalam dua fase yaitu fase amorf dan fase kristal. Fase stabil krista kalsium fosfat lebih dikenal dengan nama hidroksiapatit. Kerusakan pada tulang karena retak atau patah sering terjadi pada manusia . dalam perkembangannya, material komposit kalsium fosfat dibutuhkan untuk memperbaiki atau mengganti tulang yang rusak. Pemilihan biomaterial yang tepat sangat diperlukan dalam proses implantasi (Nurmawati, 2007).

Gambar 1 : Metabolisme Fosfat dan Kalsium (Guyton, 2007)

Absorbsi dan ekskresi fosfat oleh usus terjadi dengan sangat mudah. Hampir semua fosfat dalam makanan akan diabsorbsi kedalam darah dari usus dan kemudian diekskresikan kedalam urine, kecuali bentuk fosfat yang tereksresi dalam bentuk terikat dengan kalsium yang tidak tercerna (Guyton, 2007).

Ekskresi fosfat di ginjal diatur oleh suatu mekanisme overflow yaitu suatu keadaan bila konsentrasi fosfat dalam plasma menurun dibawah nilai kritis sebesar 1 mmol/L, semua fosfat dalam filtrate glomerulus akan di reabsorbsi dan tidak ada fosfat yang di buang kedalam urine namun bila konsentrasinya melebihi nilai kritis tersebut, maka kecepatan pembuangan fosfat akan berbanding lurus dengan jumlah penambahannya (Guyton, 2007).

B. Fungsi fosfat dalam tubuhMenurut moriskey tahun 2012,fungsi fosfat antara lain :

1. Fosfat dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energy tinggi yang berikatan dengan adenine tripospat. Adenine tripospat merupahkan sumber bahan bakar untuk transportasi elektrolit,neuronal, dan kontraksi otot.2. Sebagai komponen penting dari senyawa intraseluler termasuk fosfolipid,asam nukleat,dan nukleoproteins enzimatik kofaktor seperti difosfat nikotinamida.3. Memiliki peran penting dalam siklus adenine monofosfat dan guanosinus monofosfat.4. Sebagai komponen dari 2,3-diphosphoglycerate yang berperan dalam penyediaan oksigen ke jaringan5. Sebagai regulator enzim dalam jalur glikolitik.6. Berfungsi sebagai penyangga pH dalam kantung kemih7. Berperan dalam system kekebalan tubuh dan kaskade koagulasiC. Hormon yang Mempengaruhi Kadar Fosfat Anorganik

Didalam serum fosfat anorganik terbagi kedalam 3 fraksi, yaitu ion fosfat, fosfat yang terikat protein dan fosfat dalam bentuk kompleks dengan Na, Ca, dan Mg. fosfat yang terikat protein hanya 10% sehingga tidak bermakna dibandingkan keseluruhan fosfat anorganik didalam serum. Dengan demikian, sekitar 90% fosfat (ion dan kompleks) akan dengan mudah difiltrasi diglomerulus. (Sudoyo, 2009)

Ginjal memiliki peranan yang sangat penting pada homeostasis fosfor didalam serum. Beberapa factor baik, intrinsic maupun ekstrinsik, yang mempengaruhi renal tubular phosphorus threshold (TmP/GFR), akan dapat mempengaruhi kadar fosfat didalam serum, misalnya pada hiperparatiroidisme sekunder, TmP/GFR akan menurun, sehingga terjadi ekskresi fosfat yang berlebihan, akibatnya, akibatnya timbul hipofosfatemia. Sebaliknya pada gangguan fungsi ginjal dan hipoparatiroidisme, TmP/GFR akan meningkat, sehingga ekskresi fosfat menurun dan terjadilah hiperfosfattemia. (Sudoyo, 2009)

Secara biologis, hasil kali Ca X P selalu konstan, sehingga peningkatan kadar fosfat didalam serum akan diikuti dengan penurunan kadar Ca serum, dan yang terakhir ini akan merangsang peningkatan produksi PTH yang akan menurunkan TmP/GFR sehingga terjadi ekskresi fosfat melalui urin dan kadar fosfat didalam serum kembali menjadi normal, demikian pula kadar Ca didalam serum. Pada gagal ginjal kronis, terjadi hiperfosfatemia yang menahun, sehingga timbul hipertiroididsme sekunder akibat Ca serum yang rendah.Pengukuran fosfat serum dan urine dapat untuk mendeteksi kerusakan pada ginjal, tulang dan kelenjar paratiroid. Kenaikan kadar fosfat anorganik di jumpai pada kondisi gagal ginjal hipotiroidisme, pseudohipoparatiroidisme dan kehilangan kalsium fosfat dari tulang dan sel. Penurunan kadar fosfat anorganik terjadi pada malabsorbsi, hiperparatiroid, dan defisiensi vitamin D (Asscalbiass, 2012).

Daftar pustakaGuyton,Arthur C, Hall,John E.2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC.

Morrissey,james. 2012. Polyphosphate: a link between platelets, coagulation and inflammation. The Japanese Society of Hematology.

Noori,et all.2010.Organic and Inorganic Dietary Phosphorus and Its Management in Chronic Kidney Disease. Iranian Journal of Kidney Diseases , Volume 4 .

Nurmawati, Melly. 2007. Analisis Derajat Kristalinitas, Ukuran Kristal dan Bentuk Partikel Mineral Tulang Manusia Berdasarkan Variasi Umur dan Jenis Tulang. Availlabe at : http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/18637/Nurmawati.%20Melly_G2007.pdf?sequence=2Sudoyo, W. Aru ; Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Edisi V, Interna Publishing, 2009, Jakarta.