tinjauan pustaka

8

Click here to load reader

Upload: robby-fernando

Post on 05-Aug-2015

19 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA

E-Business adalah salah satu bidang bisnis yang menggunakan teknologi internet untuk menjalin sebuah lingkungan bisnis yang tidak hanya berkegiatan meliputi penjualan, pembelian dan jasa saja namun juga meliputi pelayanan terhadap pelanggan dan penciptaan relasi bisnis antar sesama pebisnis melalui jaringan internet baik secara individu maupun instansi (Stock, 2001).

Dalam E-business terdapat beberapa hal penting yang sering disebut dengan E-Business Application dalam application ini terdapat beberapa poin penting yang menjadi bagian-bagian dari e-business application diantaranya adalah ERP ( Enterprise Resource Planning ), CRM ( Customer Relationship management ), EAI ( Enterprise Application Integration ), dan SCM ( Supply Chain Management ). ERP adalah sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan. Atau dengan kata lain ERP digunakan untuk mengelola seluruh aktifitas perusahaan termasuk keuangan, produksi, HRD, marketing, supply chain, logistics, dll. Sistem ERP secara modular biasanya menangani proses manufaktur, logistik, distribusi, persediaan (inventory), pengapalan, invoice dan akuntasi perusahaan. Ini berarti bahwa sistem ini nanti akan membantu mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan, pengiriman, produksi, manajemen persediaan, manajemen kualitas dan sumber daya manusia. Supply chain management adalah pendekatan antar-fungsi (cross functional) untuk mengatur pergerakan material mentah kedalam sebuah organisasi dan pergerakan barang jadi keluar organisasi menuju konsumen akhir. Tujuan dari supply chain management ialah meningkatkan kepercayaan dan kolaborasi diantara rekanan rantai suplai dan meningkatkan visibilitas persediaan dan kecepatan pergerakan persediaan (O’Brien, 2005).

Terdapat 3 macam komponen rantai suplai, yaitu ( Kadir, 2003 ):

1. Rantai Suplai Hulu / Upstream supply chain

Bagian upstream (hulu) supply chain meliputi aktivitas dari suatu perusahaan manufaktur dengan para penyalurannya (yang mana dapat manufaktur, assembler, atau kedua-duanya) dan koneksi mereka kepada pada penyalur mereka (para penyalur second-trier). Di dalam upstream supply chain, aktivitas yang utama adalah pengadaan.

2. Manajemen Internal Suplai Rantai / Internal supply chain management

Bagian dari internal supply chain meliputi semua proses pemasukan barang ke gudang yang digunakan dalam mentransformasikan masukan dari para penyalur ke dalam keluaran organisasi itu. Perhatian yang utama adalah manajemen produksi, pabrikasi, dan pengendalian persediaan.

3. Segmen Rantai Suplai Hilir / Downstream supply chain segment

Page 2: TINJAUAN PUSTAKA

Downstream (arah muara) supply chain meliputi semua aktivitas yang melibatkan pengiriman produk kepada pelanggan akhir. Di dalam downstream supply chain, perhatian diarahkan pada distribusi, pergudangan, transportasi, dan after-sales-service.

Macam – macam penggerak supply chain adalah sebagai berikut (Krajewski, 2007) :

a. InventoryInventory adalah semua bahan-bahan mentah, dalam proses, dan barang-barang

yang telah diselesaikan. Inventory merupakan salah satu penggerak supply chain yang penting karena perubahan kebijakan inventory dapat merubah secara drastis tingkat responsifitas dan efisien supply chain. Komponen dari keputusan mengenai inventory adalah Circle Inventory adalah jumlah rata-rata dari inventory yang digunakan untuk

memenuhi permintaan dalam suatu waktu Safety inventory ini dibuat untuk berjaga-jaga terhadap perkiraan akan

kelebihan permintaan. Ini digunakan untuk mengatasi ketidakpastian akan permintaan yang tinggi dan

Seasional inventory adalah inventory yang dibuat untuk mengatasi keragaman yang dapat diprediksi dalam permintaan.

b. TransportasiTransportasi yaitu memindahkan inventory dari titik satu ke titik dalam supply chain. Pemilihan transportasi juga mempunyai dampak yang besar dalam tingkat responsibilitas dan efisiensi supply chain. Komponen dari keputusan mengenai transportasi yakni Mades of Transportation adalah cara-cara dimana sebuah produk dipindahkan dari

satu lokasi dalam jaringan supply chain ke tempat lain. Route and Network selection. Route adalah jalur jalan dimana sebuah produk

dikirimkan dan network adalah kumpulan lokasi dan route dimana produk produk dapat dikirimkan dan dapat dikirimkan.

In House or Outsource. Secara tradisional, kebanyakan fungsi transportasi dilakukan oleh perusahaan itu sendiri, namun pada saat ini banyak yang telah dilimpahkan ke perusahaan lain (outsourced)

c. FasilitasFasilitas adalah tempat-tempat dalam jaringan supply chain dimana inventory disimpan, dirakit atau diproduksi. Dua jenis umum fasilitas adalah tempat produksi dan tempat penyimpanan. Bila perusahaan memiliki tingkat efisiensi yang tinggi, maka memiliki lebih sedikit gudang. Komponen dari keputusan mengenai fasilitas adalah Location. Penentuan lokasi secara desentralisasi akan menjadi lebih responsive

dalam hal permintaan konsumen.

Page 3: TINJAUAN PUSTAKA

Capacity. Perusahaan juga harus menentukan seberapa besar kapasitas dari fasilitas yang dimiliki akan menjadi lebih responsive jika kapasitasnya sesuai dengan permintaan konsumen.

d. Operation methodologyDisini terjadi penggambaran bagaimana metode perusahaan yang digunakan dalam memproduksi barang. Macam – macam operasi yang dilakukan : Warehouse methodology

Stock keeping unit (SKU) StorageGudang tradisional yang menyimpan segala macam produk dalam suatu tempat.

Job lot storageMetode penyimpanan persediaan dimana semua produk-produk yang berbeda dibutuhkan untuk suatu pekerjaan khusus atau memuaskan konsumen tipe khusus, disimpan bersama-sama.

Crossdocking Metode dimana barang sebenarnya tidak disimpan dalam fasilitas (gudang) perusahaan. Truk dari pemasok barang, tiap-tiap hari truk tersebut membawa jenis- jenis yang berbeda dari barang yang dipesan diangkut menuju fasilitas perusahaan, kemudian dari sana dipecah menjadi bagian-bagian kecil dan dengan cepat diangkut ke retailer menggunakan truk-truk yang berisi barang-barang yang beragam dari truk-truk sebelumnya.

Electronic data Interchange (EDI). EDI memungkinkan perusahaan menjadi lebih efisien, juga menurunkan waktu yang dibutuhkan produk untuk sampai ke konsumen, transaksi menjadi lebih akurat dan lebih cepat dibandingkan tanpa EDI.

Enterprise Resources Planning (ERP). Sistem ERP ini menyediakan pelacakan transaksi dan kemampuan melihat secara keseluruhan atas informasi dari tiap-tiap bagian perusahaan dan memungkinkan supply chain membuat keputusan yang ’cerdas’.

Supply chain management (SCM) softwareYaitu program yang menyediakan dukungan terhadap analisis keputusan dalam penambahan kemampuan melihat secara keseluruhan terhadap informasi.

Page 4: TINJAUAN PUSTAKA

A. IDENTIFIKASI MASALAH

Carrefour datang dengan konsep hipermarket yang mengusung strategy low price dan

customer service nya. E-business memiliki sifat integratif yang menghubungkan antara satu unit

dengan unit aktivitas lainnya dan menjadi faktor keunggulan kompetitif bagi pebisnis ritel di

indonesia yang menggunakan strategi cost leadership. Carrefour Indonesia pada awalnya tidak

terlalu serius melihat investasi IT sebagai suatu yang urgen dalam proses bisnisnya. Namun

banyaknya kejadian lost of sales membuat manajemen melihat urgensi dari investasi ini,

ditambah lagi berbagai tekanan persaingan dari pesaingnya yang juga menekankan soal low price

dan costumer servicenya. Penerapan IT dalam manajemen rantai pasokan di Carrefour Indonesia

tergolong baru. Carrefour menggunakan perangkat lunak yang disebut infolog. Perangkat lunak

infolog ini menangani beberapa proses bisnis dalam supply chain management Carrefour yaitu

meliputi : Inbound Logistics , Perencanaan dan pengadaan persediaan, Operasi Gudang,

Outbound Logistics dan Pelaporan. Prospek pasar ritel yang akan tumbuh terus di masa depan

merupakan harapan yang baik untuk pertumbuhan Carrefour Indonesia ke depannya. Carrefour

Indonesia ke depannya. Carrefour Indonesia dapat tumbuh dengan baik apabila menggunakan

strategi yang tepat.

Paper kali ini akan mencoba membahas bagaimana Carrefour Indonesia menerapkan IT

dalam manajemen rantai pasokannya sebagai langkah awal penerapan e-business lebih lanjut.

B. TUJUAN

1. Mengetahui profil bisnis Carrefour di Indonesia secara keseluruhan.

2. Mengetahui bagaimana proses supply chain management pada Carrefour Indonesia

kaitannya dengan penerapan e-business sebagai salah satu teknologi informasi yang

digunakan.

3. Mengetahui manfaat aplikasi perangkat lunak infolog dalam supply chain management di

Carrefour Indonesia.

Page 5: TINJAUAN PUSTAKA

C. PEMBAHASAN

Page 6: TINJAUAN PUSTAKA

http://id.shvoong.com/business-management/2214019-pengertian-business-electronic-business/

Krajewski LJ, Ritzman LP, dan Malhotra MK. 2007. Operation Management Process and

Value Chains Eight Edition. Pearson Education Inc., New Jersey.

Stock JR dan Lambert DM. 2001. Strategic Logistic Management Fourth Edition. McGraw-

Hill Irwin, Singapore.

Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi.Yogyakarta.

O’Brien, James A. 2005. Introduction to Information Systems. 12th Edition,New York, McGraw-Hill.