tinjauan hukum islam terhadap praktik akad …
TRANSCRIPT
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK
AKAD MUZÂRA‛AH DAN MUKHÂBARAH DALAM
PENGELOLAAN BUMDES ENDER CIREBON
Skripisi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H)
Oleh:
Bayu Fitria Bilqis
NIM. 15110760
PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH (HES)
FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA
1440 H/2019 M
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK
AKAD MUZÂRA‛AH DAN MUKHÂBARAH DALAM
PENGELOLAAN BUMDES ENDER CIREBON
Skripisi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H)
Oleh:
Bayu Fitria Bilqis
NIM. 15110760
Pembimbing:
Rahmatul Fadhil, M.Ag
PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH (HES)
FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA
1440 H/2019 M
iii
MOTTO
“Hidup Sukses, Hidup yang Berkah”
(Abd. Hayi Imam)
iv
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan Karunia-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Akad Muzâra‘ah dan
Mukhâbarah dalam Pengelolaan BUMDES Ender Cirebon” ini untuk
memenuhi salah satu syarat menyelesaikan studi serta dalam rangka
memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Program Studi Hukum Ekonomi
Syariah (HES), Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam Institut Ilmu Al-Qur’an
(IIQ) Jakarta.
Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada baginda kita Nabi
Muhammad SAW. Karena atas perjuangan beliaulah kita dapat merasakan
kehidupan yang lebih bermartabat dengan kemajuan ilmu yang didasarkan
pada Iman dan Islam. Semoga kita mendapatkan syafaatnya di hari Kiamat
nanti aamiin.
Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dukungan dari semua
pihak, penulisan skripsi ini tidak akan berjalan dengan lancar. Oleh karena
itu penulis akan menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih
kepada:
1. Rektor Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta Ibu Prof. Dr. Hj. Huzaemah
Tahido Yanggo, M.A.;
2. Dekan Fakultas Syariah Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta Ibu Dra.
Hj. Muzayanah, MA.;
3. Kaprodi Hukum Ekonomi Syariah (HES) Instiut Ilmu Al-Qur’an (IIQ)
Jakarta Ibu Dra. Hj. Nur Izzah Anshor, M.A.;
4. Bapak Rahmatul Fadhil, M.Ag selaku pembimbing yang telah membantu
penulisan skripsi ini.
v
5. Lembaga Tahfidz dan seluruh Instruktur Tahfidz Institut Ilmu-Al-Qur’an
(IIQ) Jakarta yang telah membimbing dan membantu kami untuk dapat
menyelesaikan kewajiban tahfidz dan tahsin;
6. Seluruh dosen dan staf Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta.
7. Penghargaan dan ucap terima kasih yang setulus-tulusnya kepada
Ayahanda tercinta Abah Drs. KH. Abd Hayi Imam, M.Ag dan Ibunda
yang kusayangi Mamah Nyai Hj. Uun Munsyiatuddin, S.Pd.I yang telah
mencurahkan segenap cinta dan kasih sayang serta perhatian moril
maupun materil. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan Rahmat,
kesehatan, Karunia dan Keberkahan di dunia dan di akhirat atas budi baik
yang telah diberikan kepada penulis.
8. Terima kasih penulis sampaikan untuk segenap perangkat Desa Ender
yang dengan sangat terbuka untuk menjadi informan penulisan skripsi
ini. Semoga keberkahan menyertai.
9. Penghargaan, ucap terima kasih, sayang serta cinta untuk Kakak-kakak
dan Adek-adek penulis, Muhammad Idrus, M.Ag, Ahmad Rifqi, S.Pd,
S.Ag, Ainu Rofiq, Qory Nurul Aliyah, dan Fajri Imam Amrullah yang
selalu membersamai penulis berjuang dalam suka maupun duka, yang
selalu memberi banyak motivasi untuk selalu sabar, ikhlas serta
semangat. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan Rahmat, kesehatan,
Karunia dan keberkahan untuk kami agar bisa terus saling menyayangi
sampai akhir hayat.
10. Banyak terima kasih nasihat dan semangatnya untuk Kakak-kakakku
Keluarga MAYADAH (Mas Dedy Candra, Mas Ari, Pak Aziz, Mas
Rizki, Mas Ilham, Mas Ali, Mas Athip, Mas Sandi, Mas Adi) dan semua
yang tidak penulis sebutkaan, terima kasih berkat kalian penulis dapat
sabar dan belajar banyak hal kehidupan. Semoga Allah SWT selalu
melimpahkan Rahmat, kesehatan, Karunia dan keberkahan sampai akhir
vi
hayat, dan keberkahan atas segala kebaikan yang telah diberikan kepada
penulis.
11. Terima kasih serta sayang kepada Sahabat-Sahabati PMII Kebayoran
Lama, Sahabat AIS Nusantara, Rekan-Rekanita IPNU-IPPNU yang
sudah banyak memberikan pengalaman kepada penulis di luar bangku
perkuliahan.
12. Sahabat-sahabatpenulis (Kaka Tisna, Dwi K, Nada, Ka Fariha) yang
selalu memotivasi untuk selalu semangat serta kasih sayang yang tak
perlu penulis minta. Semoga Allah merestui dan melindungi selalu
persahabatan kita hingga Jannah.
13. Sahabat yang selalu mengingatkan penulis makan, semangat dan selalu
menghibur (Rifka, Fifi, Desta, Anisa, Rayhan, Julia, Resti), semoga
Allah selalu melimpahkan keberkahan kepada kalian.
14. Seluruh teman-teman Institut Ilmu Al-Qur’an, Teman-teman Syariah
2015 terimaksih atas kebersamaan dan persahabatan kita tak akan penulis
lupakan.
15. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis ucapkan
terima kasih atas segala jasa dan doa kalian.
Akhir kata penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih
jauh dari kesempurnaan. Karena itu, penulis memohon saran dan kritik yang
sifatnya membangun demi kebaikan penulis dan semoga bermanfaat bagi
kita semua, Aamiin.Wallahulmuwaffiq illa aqwamithoriiq
Jakarta, Agustus 2019
Bayu Fitria Bilqis
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... i
LEMBAR PERNYATAAN PENULIS ........................................................ ii
MOTTO ................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iv
DAFTAR ISI .................................................................................................v
DAFTAR TABEL .................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................x
PEDOMAN TRANSLITERASI ................................................................. xi
ASTRAK ...................................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................1
B. Permasalahan .........................................................................6
1. Identifikasi Masalah ........................................................6
2. Pembatasan Masalah .......................................................7
3. Rumusan Masalah ...........................................................8
C. Tujuan Penelitian ...................................................................9
D. Manfaat Penelitian ...............................................................10
E. Kajian Pustaka .....................................................................10
F. Metode Penelitian ................................................................13
G. Sistematika Penulisan. .........................................................14
BAB II KAJIAN TEORI AKAD MUZÂRA‘AH DAN MUKHÂBARAH
MENURUT HUKUM ISLAM
A. Konsep Akad .......................................................................17
B. Pengertian Muzâra‘ah danMukhâbarah ..............................33
C. Dasar Hukum Muzâra‘ah danMukhâbarah .......................38
viii
D. Rukun dan Syarat Muzâra‘ah danMukhâbarah .................41
E. Bentuk-Bentuk Akad Muzâra‘ah danMukhâbarah ............48
F. Hukum Muzâra‘ahdanMukhâbarah ....................................49
G. Berakhirnya Akad Muzâra‘ah danMukhâbarah ................51
H. Hikmah Muzâra‘ah danMukhâbarah .................................52
I. Konsep Bagi Hasil Muzâra‘ah danMukhâbarah ................52
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK AKAD BAGI HASILDALAM
PENGELOLAAN BUMDES ENDER CIREBON
A. Gambaran Umum Desa Ender Cirebon
1. Keadaan geografis Desa Ender Cirebon ........................55
a. Letak dan Batas Desa ...............................................5
b. Luas Wilayah ..........................................................56
c. Keadaan Penduduk .................................................56
2. KondisiPenduduk
a. Kondisi Sosial Budaya ...........................................57
b. Kondisi Agama .......................................................58
c. Kondisi Ekonomi ....................................................60
B. Mekanisme Praktik Akad Muzâra‘ah Dan Mukhâbarah
pada Pengelolaan BUMDES Ender Cirebon
1. Alasan Melaksanakan Akad Bagi Hasil ........................61
2. Akad Bagi Hasil Penggarapan Lahan Pertanian
Garam ............................................................................65
3. Hak dan Kewajibann pemilik dan Penggarap Lahan ....68
4. Subjek dan Objek ..........................................................71
5. Pembagian Hasil Panen .................................................71
ix
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD
MUZÂRA‘AH DAN MUKHÂBARAHDALAM
PENGELOLAAN BUMDES ENDER CIREBON
A. Orang yang Berakad (Aqidain) ............................................82
B. Obyek Muzâra‘ah (Mahalul ‘Aqdi) ...................................82
C. Ijab dan Qabul (Shighat Al-‘Aqdi) .......................................83
D. Modal...................................................................................84
E. Jangka Waktu Perjanjian Akad ...........................................85
F. Bagi Hasil Pertanian ............................................................86
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................88
B. Saran ..................................................................................89
C. Penutup .............................................................................90
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................91
LAMPIRAN ...............................................................................................96
x
DAFTAR TABEL
Tabel. 1 Jumlah Penduduk Desa Ender .....................................................57
Tabel. 2 Jumlah Pemeluk Agama Desa Ender ...........................................60
Tabel. 3 Mata Pencaharian Penduduk Desa Ender ....................................61
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar. 1 Skema Konsep Akad Muzâra‘ah .............................................37
Gambar. 2 Skema Konsep Akad Mukhâbarah ..........................................38
Gambar. 3 Skema Model Akad Muzâra‘ah pada Pengelolaan
BUMDES Ender ......................................................................75
Gambar. 4 Skema Model Akad Mukhâbarah pada Pengelolaan
BUMDES Ender ......................................................................76
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Biodata Penulis
Lampiran 2 Surat Pembimbing
Lampiran 3 Hasil Wawancara
Lampiran 4 Surat Permohonan Penelitian
Lampiran 5 Surat Keterangan Wawancara
Lampiran 6 IDM Desa Ender
Lampiran 7 Foto
xiii
PEDOMAN TRANSLITERASI
Transliterasi adalah penyalinan dengan penggantian huruf dari abjad yang
satu keabjad yang lain. Dalam penulisan skripsi di IIQ Jakarta, transliterasi
Arab-Latin mengacu pada berikut ini:
A. Konsonan
th : ط a : أ
zh : ظ b : ب
‘ : ع t : ت
gh : غ ts : ث
f : ف j : ج
q : ق h : ح
k : ك kh : خ
l : ل d : د
m : م dz : ذ
n : ن r : ر
w : و z : ز
h : ه s : س
‘ : ء zy : ش
y : ي sh : ص
dh : ض
xiv
B. Vokal
Vokal Tunggal Vokal Tunggal Vokal Rangkap
Fathah : a أ: â ي: ai
Kasrah : i ي:î و: au
Dhammah : u و:û
C. Kata Sandang
1. Kata sandang yang diikuti alif lam (ال) qamariyah
Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (ال) qamariyah dengan
bunyinya. Contoh :
al-Baqarah : ال بقرة
al-MadĬnah : ال مدي نة
2. Kata sandang yang diikuti oleh alif-lam (ال)syamsiyah
Kata sandang yang diikuti oleh alif-lam (ال) syamsiyah
ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan didepan dan
sesuai dengan bunyinya.
Contoh :
ل ا ج لر :ar-Rajul ي دة asy-Sayyidah: الس
س ad-Dârimĭ : الدارمي asy-Syams : الشم
3. Syaddah(Tasydid)
Syaddah(Tasydid) dengan system aksara Arab digunakan lambang
(_ ), sedangkan untuk alih aksara ini dilambangkan dengan huruf,
yaitu dengan cara menggandakan huruf yang bertanda tasydid. Aturan
ini berlaku secara umum, baik tasydid yang berada di tengah kata, di
akhir kata, ataupun yang terletak setelah kata sandang yang diikuti oleh
huruf-huruf syamsiyah.
xv
Contoh :
Âmannâ billâhî : امنابالل
فهاء الامن س : Âmannâ as-Sufahâ’u
الذي ن Inna al-Ladzîna : إن
ع ك Wa ar-rukka’i : والر
4. Ta Marbutha(ة)
Ta Marbutha (ة) apabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti oleh kata
sifat (na’at), maka huruf tersebut dialih aksarakan menjadi huruf “h”.
Contoh :
ف ئدة al-Af’idah : ال
س لامية ال al-Jâmi’ah al-Islâmiyyah : ال جامعة
Sedangkan Ta Marbutha (ة) yang diikuti atau disambungkan (di-
washal) dengan kata benda (isim), maka dialih aksarakan menjadi
huruf “t”.
Contoh :
Âmilatun Nâshibah‘: عاملةناصبة
ال ك ب رى ية al-Âyat al-Kubrâ : ال
5. Huruf Kapital
Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf kapital, akan tetapi
apabila telah dialih aksarakan maka berlaku ketentuan Ejaan yang
Disempurnakan (EYD) Bahasa Indonesia, seperti penulisan awal
kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri, dan lain-lain.
Ketentuan yang berlaku pada EYD berlaku pula dalam alih aksara ini,
seperti cetak miring (italic) atau cetak tebal (bold) dan ketentuan
xvi
lainnya. Adapun untuk nama diri yang diawali dengan kata sandang,
maka huruf yang ditulis capital adalah awal nama diri, bukan kata
sandangnya. Contoh : Ali Hasan al-Aridh, al-Asqallani, al-Farmawi
dan seterusnya. Khusus untuk penulisan kata Al-Qur’an dan nama-
nama surahnya menggunakan huruf kapital. Contoh : Al-Qur’an, Al-
Baqarah, Al-Fatihah dan seterusnya.
xvii
ABSTRAK
Bayu Fitria Bilqis, NIM: 15110760, Tinjauan Hukum Islam
Terhadap Praktik Akad Muzâra‘ah dan Mukhâbarah dalam Pengelolaan
BUMDES Ender Cirebon. Prodi Hukum Ekonomi Syariah (HES),
Fakultas Syariah, Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, 1440 H/2019
M. latar belakamg skripsi ini,Praktik bagi hasil dalam pengelolaan
BUMDES Ender yang dimulai sejak tahun 2017 dilakukan secara sederhana
belum seperti praktik dilembaga keuangan modern lainnya yang sudah
tertuang dalam kontrak, praktik dilakukan melalui lisan dengan
menghadirkan beberapa saksi dan belum tertulis.
Penulis menemukan permasalahan dari praktik yang terjadi yaitu
pertama, bagaimana mekanisme praktik bagi hasildi Desa Ender?, kedua,
bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap praktik bagi hasil di Desa Ender?
Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang penulis lakukan di
Desa Ender Kecamatan Pangenan Kabupaten Cirebon, untuk mendapatkan
data, penulis menggunakan metode pengumpulan datawawancara,
dokumentasi dan observasi. Sumber data dalam penelitian ini yaitu sumber
data primer dan sumber data sekunder. Teknik analisis data yang digunakan
yaitu analisis data deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian praktik bagi hasil dalam pengelolaan BUMDES
Ender Kecamatan Pangenan Kabupaten Cirebon menggunakan akad
Muzâra‘ah dan mukhâbarah ditinjau dari penyertaan modal para pihak.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa praktik bagi hasildalam pengelolaan
BUMDES Ender belum sesuai dengan hukum Islam menurut akad
Muzâra‘ah dan mukhâbarah. Karena masih ada syarat yang belum sesuai,
yaitujangka waktu yang tidak disebutkan dengan jelas saat akad.Pelaksanaan
xviii
praktik bagi hasil ini bertujuan untuk saling tolong menolong antar sesama
manusia dengan tanpa adanya keterpaksaan dan saling ridha.
Kata Kunci: Muzâra‘ah dan mukhâbarah, BUMDES (Badan Usaha Milik
Desa)
Dosen Pembimbing: Rahmatul Fadhil, M.Ag.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluk yang sempurna
dengan diberi bekal dan sarana berupa nafsu, akal, budi dan agama. Dalam
seluruh kehidupannya dalam keadaan bahagia, sejahtera jasmani dan
rohani. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan hidupannya Allah
menyerahkan sepenuhnya kepada manusia, sepanjang tidak melewati
batas-batas yang telah ditentukan atau digariskan oleh agama.
Sebagaimana dalam Islam banyak ulama yang konsen terhadap
kebutuhan manusia salah satunya yaitu Imam Al-Ghazali, beliau
menganggap pencaharian ekonomi atau dapat juga kita sebut kebutuhan
hidup sebagai bagian dari ibadah individu. Produksi barang-barang
kebutuhan dasar secara khusus dipandang sebagai kewajiban sosial (fard
al kifayah). Jika sekelompok orang sudah berkecimpung dalam
memproduksi barang-barang tersebut dalam jumlah yang sudah
mencukupi kebutuhan masyarakat, maka kewajiban keseluruhan
masyarakat sudah terpenuhi. Namun, jika tidak ada seorang pun yang
melibatkan diri dalam kegiatan tersebut atau jika jumlah yang diproduksi
tidak mencukupi, maka semua orang akan dimintai
pertanggungjawabannya di akhirat.1
Barang-barang dasar dalam hal ini yaitu kebutuhan primer (sandang,
pangan dan papan) yang tidak pernah berkurang bahkan kian hari kian
bertambah mengikuti pertumbuhan manusia itu sendiri, sehingga manusia
harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan tersebut. sebagaimana Al-
1Adiwarman A. Karim, Ekonomi Mikro Islami, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2007), h. 102
2
Qur’an secara jelas menyebutkan bahwa Allah tidak akan begitu saja
memberikannya kepada manusia sehingga manusia itu bekerja sebagai
wujud usahanya, sesuai firman Allah SWT
مابقوم حت ا ... ان لله لاي غيه ي غيها ما …ف ...”sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum
sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.:.2
(QS. Ar-Ra’d [13]: 11)
Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang berkodrat hidup
dalam masyarakat. Sebagai makhluk sosial, dalam hidupnya manusia
memerlukan adanya manusia-manusia lain yang bersama-sama hidup
dalam masyarakat. Dalam hidup bermasyarakat, manusia selalu
berhubungan satu sama lain. Disadari ataupun tidak, untuk mencukupi
kebutuhan-kebutuhan hidupnya, pergaulan hidup tempat setiap orang
melakukan perbuatan dalam hidupnya dengan orang-orang lain.3
Islam mengajarkan kepada manusia sebagai makhluk sosial untuk
bermuamalah secara baik dan benar, muamalah dalam hal ini dilihat dari
perspektif Islam adalah jual-beli, sewa-menyewa, bercocok tanam, pinjam-
meminjam, atau dalam perusahaan dan lain-lain, baik itu kepentingan
sendiri maupun kepentingan umum, dengan begitu kehidupan masyarakat
dapat teratur dan silaturahmi dengan masyarakat menjadi baik. Salah satu
muamalah yang sangat penting di antaranya ialah pertanian sebab,
ketersediaan lahan yang sangat mempengaruhi terpenuhinya kebutuhan
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
2 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: CV Penerbit J-
ART), h. 250 3 Ahmad Azhar Basyir, Asas-Asas Hukum Muamalah (Hukum Perdata Islam),
(Yogyakarta: UII Pers, 2000), h. 11
3
Tanah atau lahan adalah hal yang penting dalam sektor pertanian.
Ajaran Islam menganjurkan apabila seseorang memiliki tanah atau lahan
pertanian maka ia harus memanfaatkannya dan mengelolanya. Pengolahan
lahan pertanian tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara
sebagaimana yang telah diajarkan dalam Islam, seperti halnya dengan cara
diolah sendiri oleh pemilik tanah atau dengan cara disewakan kepada
orang lain untuk digarap menggunakan sistem bagi hasil seperti yang kita
ketahui bersama yaitu muzâra’ah.
Muzâra’ah merupakan kerjasama pengolahan pertanian antara
pemilik lahan dan penggarap atau pengelola, dimana pemilik lahan
menyewakan lahan pertaniannya kepada si penggarap untuk ditanami dan
dipelihara dengan bagian tertentu dari hasil panen.4
Kerja sama dalam bentuk muzâra’ah menurut sebagian besar ulama
fiqih hukumnya boleh (mubah). Dasar kebolehannya itu dapat dipahami
dari keumuman firman Allah yang memerintahkan hamba-Nya untuk
saling tolong menolong antara sesama manusia. Ulama mazhab Maliki,
Hambali dan imam Nawawi berpendapat akad muzâra’ah ini cukup jelas,
yaitu ada kerjasama antara pemilik lahan dengan petani sebagai
pengelola.5
Meskipun ulama berbeda pendapat mengenai akad muzâra’ah, namun
masyarakat khususnya daerah pedesaan telah banyak yang
mempraktikkannya, walaupun dalam praktiknya muzâra’ah dikenal oleh
masyarakat dengan berbagai istilah lain. Sebagaimana yang terjadi di Desa
Ender Kecamatan Pangenan Kabupaten Cirebon, dalam hal ini pemilik
lahan percata kepada pengurus BUMDES Ender untuk mengelola lahan
4 Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010), Cet. 6,
h. 156 5 M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2004), 274
4
yang mereka miliki dengan perjanjian bagi hasil yang jumlahnya menurut
kesepakatan bersama antara pemilik lahan dengan BUMDES sebagi
pengelola.
Penulis berasumsi sebagaimamana yang dikatakan oleh Idrus salah
satu masyarakat Desa Ender Kecamatan Pangenan Kabupaten Cirebon
dimana akad bagi hasil yang terjadi antara masyarakat dengan BUMDES
tidak ubahnya dengan muzâra’ah atau mukhâbarah.6
Praktik bagi hasil dalam bentuk muzâra’ah atau mukhâbarah adalah
keinginan dan kehendak kedua belah pihak, sehingga harus terjadi dalam
suatu akad bak secara formal maupun dengan cara lain yang menunjukan
kerelaan kedua belah pihak. Oleh sebab itu akad ini harus harus memenuhi
rukun dan syarat agar akad tersebut dianggap sah. Termasuk syarat yang
berkaitan dengan modal, lahan, dan hasil panen agar terpenuhinya semua
hak dan kewajiban masing-masing pihak.
Akad bagi hasil antara masyarakat Ender dengan BUMDES dilakukan
oleh pemilik lahan yang tidak mampu mengelolanya, karena sibuk dengan
pekerjaan lain, tidak memiliki keahlian ataupun karena tidak memiliki
modal, maka pemilik lahan menyerahkan kepada BUMDES untuk
dikelola. Dalam mengelola lahan dalam bentuk muzâra’ah adalah
kehendak atau keinginan dua pihak, oleh karena itu dalam akadnya harus
memenuhi rukun dan syarat dalam kerjasama tersebut.
Pembagian hasil panen harus jelas begitu pula pembagian keuntungan
yang diperolehnya harus disepakati diawal. Pembagian hasil panen
dilakukan setelah hasil usaha dipotong bersih kemudian dibagi sesuai
dengan akad diawal antara pemilik lahan dengan BUMDES sebagai
pengelola dengan bagi hasil sesuai dengan kesepakatan bersama, yaitu
6 Wawancara dengan Bapak Idrus salah satu penduduk Desa Ender, Kecamatan
Pengenan, Kabupaten Cirebon, pada tanggal 18 Mei 2019 di Desa Ender
5
dengan pembagian jika pemilik lahan ikut menyerahkan modal maka
pembagiannya 1/2 untuk pemilik lahan dan 1/2 untuk penggarap. Namun
jika pemilik lahan ikut serta memberikan modal maka mendapat bagian
1/3 dan 2/3 untuk BUMDES.
Pelaksanaa akad bagi hasil antara pemilik lahan dengan BUMDES
Desa Ender sendiri belum berlangsung terlalu lama, sebab BUMDES
Ender sendiri baru berjalan dua tahun dan perjanjian yang terjadi masih
bersifat sederhana, bentuk perjanjiannya masih antar perorangan dengan
beberapa pengurus BUMDES, sehingga akad yang dilakukan juga belum
tertulis, dengan begitu pelaksanaan praktik tersebut tidak memiliki
kekuatan hukum. Praktik bagi hasil terjadi ketika kedua pihak menyetujui
perjanjian yang dibuat bersama maka penggarap dibolehkan menggarap
lahan tersebut. Penggarapan lahannya pun tidak ditentukan kapan waktu
harus menjualnya, tetapi tergantung dari pemilik lahan atau BUMDES
sesuai dengan kesepakatan, hal demikian menyesuaikan cuaca sebab saat
turun hujan garam tidak berhasil dipanen. Dengan begitu dalam akad ini
tidak ditentukan secara jelas jangka waktunya.
Sebagaimana adanya praktik bagi hasil yang terjadi dilapangan yakni
antara masyarakat Ender sebagai pemilik lahan dengan BUMDES Ender
sebagai pengelola maka penulis berasumsi bahwa praktik tersebut
memiliki kesaman dengan akad muzâra’ah namun terdapat beberapa hal
yang belum sejalan dengan konsep akad muzâra’ah itu sendiri. Seperti
praktik akad yang belum tertulis atau belum terdapat kejelasan mengenai
masa/waktu akad.
Dengan adanya penjelasan tersebut penulis mengidentfikasikan
bahwa terdapat beberapa hal yang belum sesuai dengan hukum Islam
sehingga menimbulkan pertanyaan boleh tidaknya bentuk kerjasama
seperti itu, dan apakah perjanjian tersebut sudah sesuai dengan konsep
6
hukum muamalah dalam akad muzâra’ah dan mukhâbarah atau belum
Sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Akad Muzâra’ah dan
Mukhâbarah dalam Pengelolaan BUMDES Ender Cirebon”.
B. Batasan Masalah
Untuk mempermudah penulisan dan pembahasan dalam skripsi ini,
perlu kiranya penulis membatasi masalah sehingga jelas permasalahan
yang akan dibahas. Dalam skripsi ini penulis membatasi masalah yaitu
praktik akad bagi hasil dalam pengelolaan BUMDES di Desa Ender yaitu
pengolahan lahan dalam bentuk pertanian garam dan analisisnya dengan
Hukum Ekonomi Islam menurut akad muzâra’ah dan mukhâbarah.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas yang telah dipaparkan, maka
sebagai rumusan masalah yang akan dikaji adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana mekanisme praktik akad muzâra’ah dan mukhâbarah
dalam pengelolaan BUMDES Ender Cirebon?
2. Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap praktik akad muzâra’ah
dan mukhâbarah dalam pengelolaan BUMDES Ender Cirebon?
D. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah yang akan diteliti, maka penulis
memiliki tujuan penelitian sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui mekanisme praktik akad muzâra’ah dan
mukhâbarah dalam pengelolaan BUMDES Ender Cirebon.
2. Untuk menjelaskan praktik akad muzâra’ah dan mukhâbarah dalam
pengelolaan BUMDES Ender Cirebon menurut Hukum Islam.
7
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis:
a. Hasil penelitian dapat memberikan kegunaan untuk
mengembangkan ilmu hukum khususnya hukum ekonomi Islam.
b. Dapat dijadikan sebagai pedoman dalam penelitian yang lain,
yang sesuai dengan bidang penelitian yang peneliti tulis.
2. Manfaat Praktis
a. Diharapkan dapat digunakan sebagai informasi bagi masyarakat
bahwa akad bagi hasil dapat digunakan dalam pengelolaan Badan
Usaha Milik Desa (BUMDES)
b. Dengan dibuatnya penelitian ini diharapkan dapat memberikan
masukan kepada pemerintah desa khususnya dan masyarakat
bahwa Badan Usaha Milik Desa dapat dikelola agar lebih
bermanfaat lagi dalam sektor usaha sesuai dengan hukum Islam.
F. Kajian Pustaka
Dalam melakukan penelitian terhadap Praktik Akad muzâra’ah
dan mukhâbarah dalam pengelolaan BUMDES Ender, maka perlu kiranya
dilakukan telaah terhadap penelitian-penelitian yang pernah dilakukan
sebelumnya. Hal ini dimaksudkan untuk melihat relevansi dan sumber-
sumber yang akan dijadikan rujukan dalam penelitian ini, sekaligus
sebagai upaya menghindari duplikasi terhadap penelitian ini. Seperti
beberapa skripsi yang pernah penulis kaji sebelum pembuatan skripsi, di
antaranya:
1. Erma Nur Afifah (2014) yang berjudul “Pengaruh Muzâra’ah
Terhadap Tingkat Kesejahteraan Petani Penggarap di Desa Kliris
Kecamatan Boja Kabupaten Kendal” Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam universitas Negeri Semarang. Dalam penelitian ini
8
permasalahan yang dikaji adalah apakah muzâra’ah berpengaruh
terhadap tingkat kesejahteraan bagi masyarakat di Desa Kliris
Kecamatan Boja Kabupaten Kendal. Kemudian hasil penelitiannya
dapat disimpulkan bahwa dari 97 petani yang melakukan sistem
muzâra’ah 56 di antaranya memiliki kesejahteraan yang baik
sedangkan 41 di antaranya kesejahteraan tidak baik, dan sistem
muzâra’ah yang dilakukan tidak didapatkan hasil yang maksimal
dikarenakan jumlah lahan sawah yang diolah tidak sebanding dengan
tanggungan keluarga petani.
2. Skripsi Pebrianto Nur, yang berjudul “Sistem Penggarapan Lahan
Pertanian pada Masyarakat Tiroang Kabupaten Pinrang Tinjauan
Muzâra’ah dan Mukhâbarah ” (2017), Program Studi Hukum
Ekonomi Islam, Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam, Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri Parepare. Hasil penelitian skripsinya
menunjukan bahwa bentuk perjanjian penggarapan lahan pertanian
melalui sistem kerjasama yang diikuti dengan sistem bagi hasil tidak
dibuat dalam bentuk tertulis karena masih menggunakan adat
kebiasaan. Kedua, Mengenai resiko proses kerjasama mengalami
kegagalan panen maka pemilik lahan akan ikut serta dalam
menanggung biaya-biaya kerugian tertentu. Ketiga Presentase
pembagian hasil masyarakat setempat menerapkan sistem bagi hasil
dengan besaran presentasi 50% untuk pemilik lahan dan 50% untuk
penggarap lahan. Praktik penggarapan lahan pertanian pada
masyarakat Tiorang lebih mengarah kepada sistem mukhâbarah
dibandingkan dengan sistem muzâra’ah .
3. Skripsi Nur Latifah (2018) yang berjudul “Implementasi Bagi Hasil
Penggarapan Sawah dengan Akad Muzâra’ah di Desa Brangsong
Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal dalam Perspektif Hukum
9
Islam. Universitas Wahid Hasyim Fakultas Agama Islam Semarang.
Dalam penelitiannya fokus pada bagaimana implementasi bagi hasil
penggarapan sawah dengan akad muzâra’ah di Desa Brangsong
Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal. Kemudian bagaimana
analisis hukum Islam terhadap bagi hasil penggarapan sawah dengan
akad muzâra’ah dan mendeskripsikan hasilnya. Jenis penelitian ini
merupakan penelitian lapangan (field research) dengan metode
penelitian kualitatif, menggunakana sumber data berupa data primer
dan data sekunder. Metode pengumpulan data dengan cara
dokumentasi, observasi dan wawancara. Hasil penelitiannya
menunjukan bahwa implementasi bagi hasil penggarapan sawah
dengan akad muzâra’ah dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan mengurangi kemiskinan masyarakat di Desa
Brangsong Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal.
4. Skripsi Andi Arwini Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam
Negeri (UIN) Alauddin Makassar, (2014) dengan judul “Sistem Bagi
Hasil (muzâra’ah ) pada Masyarakat Petani Penggarap dan Pemilik
Lahan di Desa Tanjonga Kec. Turatea Kab. Jeneponto Menurut
Tinjauan Hukum Islam”, dalam skripsinya menjelaskan bentuk bagi
hasilnya berdasarkan kesepakatan antara pemilik lahan dengan
penggarap, dengan bagian seperdua, sepertiga dan seperempat.
Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dengan
mendapatkan data berdasarkan wawancara antara penulis dengan
penggarap serta data-data berupa dokumentasi.
Untuk permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini berbeda
dengan pembahasan yang ada pada skripsi sebelumnya, yaitu bahwa
skripsi ini akan fokus membahas praktik akad muzâra’ah dan
mukhâbara dalam pengelolaan BUMDES Ender Kecamatan Pangenan
10
Kabupaten Cirebon, yang penggarapnya merupakan sebuah lembaga
bukan orang perorangan, dan pertanian yang dilakukan di Desa tersebut
bukanlah pertanian padi akan tetapi pertanian di tambak garam.
G. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yang
bertujuan untuk mengungkap fakta, keadaan, fenomena, variabel dan
keadaan yang terjadi saat penelitian berjalan, dan menggambarkan
profil Desa Ender Pangenan Cirebon serta pelaksanaan bagi hasil
dalam pengelolaan BUMDES.
2. Pendekatan
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif,
yaitu penelitian yang tidak menggunakan penghitungan matematik,
sistematik dan lain sebagainya melainkan menggunakan penekanan
ilmiah dengan menemukan penemuan yang tidak dicapai dengan
prosedur statistik.
3. Sumber Data
a. Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumber data
atau dari hasil penelitian lapangan. Untuk mendapatkan data
primer ini penulis mendapatkan data dari hasil wawancara, serta
mengadakan observasi langsung ke Desa Ender Kecamatan
Pangenan Kabupaten Cirebon
b. Skunder, yaitu data yang diperoleh dari studi dokumentasi yang
ada hubungannya dengan materi skripsi ini. Dalam penelitian ini
penulis melakukan studi kepustakaan (Library Research) yaitu
dengan mempelajari buku kepustakaan, literature, majalah serta
mata kuliah yang berkaitan erat dengan pembahasan ini.
11
4. Metode Pengumpulan Data
Dalam tahap ini peneliti menggunakan beberapa metode untuk
pengumpulan data, di antaranya:
a. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang mengharuskan
peneliti turun ke lapangan mengamati hal-hal yang berkaitan
dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, benda-benda, waktu,
peristiwa, tujuan dan perasaan.7 Pada teknik ini, peneliti
melakukan observasi dengan jenis teknik observasi nonpartisipan,
yaitu peneliti berada diluar subjek yang diamati dan tidak ikut di
dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh subjek penelitian,
peneliti melakukan observasi secara langsung ke lokasi penelitian8
tentang bagaimana praktek akad muzâra’ah dalam pengelolaan
BUMDES.
b. Wawancara
Wawancara adalah sebagai teknik pengumpulan data dengan
tujuan agar penulis mendapatkan dating yang lebih mendalam dan
jumlah respondennya sedikit, wawancara juga merupakan alat re-
cheking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang
diperoleh sebelumnya.9 Dalam mencari data untuk penelitian,
penulis menggunakan wawancara tidak terstruktur yaitu
wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan
pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan
lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman yang digunakan
7 M. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur, Metode Penelitian Kualitatif,
(Jakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), h. 165 8 Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik), (Jakarta:
Rineka, 2006), h. 70 9 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2015), Cet
ke-2, h. 194
12
hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan
ditanyakan.10
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan
menggunakan dokumen atau behan-bahan tertulis, cetak, rekaman
peristiwa yang berhubungan dengan hal yang di teliti.11 Dalam
metode ini, dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan
data berupa arsip dan tulisan yang berhubungan dengan
permasalahan penelitian terkait praktik akad muzâra’ah dalam
pengelolaan BUMDES Ender ataupun dari sumber data lain yang
relevan. Adapun data yang didapatkan dalam penelitian ini berasal
dari buku, arsip data desa, berupa monografi dan demografi, data
mengenai profil desa, dan foto dokumentasi, serta gambar-gambar
yang peneliti dapatkan selama proses penelitian.
5. Lokasi Penelitian
Lokasi yang akan peneliti tuju yaitu Desa Ender Kecamatan
Pangean Kabupaten Cirebon Jawa Barat. Penelitian ini berfokus pada
aktivitas bagi hasil dalam pengelolaan BUMDES Desa Ender
Pangenan Cirebon.
6. Analisis Data
Analisis data menurut Sugiyono yang dikutip oleh M. Jamal yaitu
proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh
melalui wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga
mudah dipahami, dan hasil temuannya dapat disampaikan kepada
10 M. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur, Metode Penelitian Kualitatif, h. 176 11 Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2013), h.
232
13
orang lain. Selain itu analisis data adalah proses mengatur urutan data,
mengorganisasikannya dalam satu pola kategori dan uraian dasar.12
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sebelum
memasuki lapangan, selama dilapangan, dan setelah selesai
dilapangan.13 Pada dasarnya analisis dilakukan sejak merumuskan dan
menjelaskan masalah, sebelum peneliti terjun kelapangan dan terus
berlangsung hingga penulisan hasil penelitian selesai.
Analisis yang digunakan adalah analisis data deskriptif kualitatif
yaitu dengan memberikan predikat kepada objek yang diteliti sesuai
dengan kondisi yang sebenarnya, serta mengutamakan pengamatan
terhadap gejala, peristiwa, dan kondisi Desa Ender. Metode ini
bertujuan untuk menggambarkan fenomena praktik akad muzâra’ah
dalam pengelolaan BUMDES Ender.
Setelah melakukan penelitian kemudian menuliskan kesimpulan
hasil penelitian, pada penelitian ini kesimpulan awal yang diambil
masih bersifat sementara, sehingga dapat berubah setiap saat apabila
tidak didukung bukti-bukti yang kuat. Tetapi apabila kesimpulan yang
telah diambil didukung dengan bukti-bukti yang sahih atau konsisten,
maka peneliti harus dapat memberikan jawaban terhadap rumusan
masalah yang diajukan. Selain memberikan jawaban atas rumusan
masalah, kesimpulan juga harus menghasilkan temuan baru di bidang
ilmu yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa
deskripsi tentang suatu objek atau fenomena yang sebelumnya masih
samar, setelah diteliti menjadi lebih jelas, dapat pula berupa hipotesis
bahkan teori baru.
12 M. Jamal, Paradigma Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015),
h. 138 13 Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 89
14
H. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan, yang berisi tentang Latar Belakang
Masalah, Pembatasan Masalah, Tujuan dan Manfaat
Penelitian, Kajian Pustaka, Kerangka Teori, Metode
Penelitian, Sistematika Penulisan.
BAB II Tinjauan Teori tentang Akad Muzâra’ah dan
Mukhâbarah Menurut Hukum Islam, dalam bab ini
penulis membahas, Konsep akad, Pengertian
muzâra’ah dan mukhâbarah, dasar hukum muzâra’ah
dan mukhâbarah, rukun dan syarat muzâra’ah dan
mukhâbarah, bentuk-bentuk akad muzâra’ah dan
mukhâbarah, hukum muzâra’ah dan mukhâbarah yang
shahih dan fasid, berakhirnya akad muzâra’ah dan
mukhâbarah, hikmah muzâra’ah dan mukhâbarah, dan
konsep bagi hasil muzâra’ah dan mukhâbarah.
BAB III Pelaksanaan Praktik Akad Bagi Hasil dalam
Pengelolaan BUMDES Ender Cirebon, yang terbagi
menjadi dua pembahasan yaitu pertama, Gambaran
umum Desa Ender Cirebon seperti, keadaan geografis
Desa Ender Cirebon, keadaan penduduk (sosial,
budaya, agama dan ekonomi). Pembahasan yang kedua
yaitu mengenai Mekanisme praktik akad muzâra’ah
dan mukhâbarah dalam pengelolaan BUMDES Ender
Cirebon.
BAB IV Analisis Hukum Islam Terhadap Praktik Akad
Bagi Hasil Muzâra’ah dan Mukhâbarah dalam
pengelolaan BUMDES Ender Cirebon, dalam
pembahasan ini penulis membahas analisis Hukum
15
Islam terhadap bagi hasil penggarapan lahan dengan
akad muzâra’ah dan mukhâbarah dalam pengelolaan
BUMDES Ender Cirebon
BAB V Penutup, berisi Kesimpulan, Saran dan Penutup.
77
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis
jelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan:
Pertama, praktek akad bagi hasil pertanian garam dalam pengelolaan
BUMDES di Desa Ender Kecamatan Pangenan Kabupaten Cirebon
dilakukan oleh dua pihak yaitu antara pemilik lahan dan penggarap lahan
(BUMDES Ender) dalam bentuk pernyataan lisan dengan menghadirkan
beberapa saksi dan belum tertulis dengan sistem bagi hasil tergantung
pada kesepakatan di awal akad.
Kedua, praktik akad bagi hasil pada pengelolaan BUMDES Desa
Ender mengikuti pada sistem muzâra’ah dan mukhâbarah, dengan melihat
pertimbangan hasil penelitian yang ada pada tempat penelitian pemilik
lahan menyerahkan lahan kepada BUMDES untuk dikelola dengan ikut
memberikan modal, namun ada pula pemilik lahan menyerahkan lahan
kepada BUMDES untuk dikelola tanpa memberikan modal untuk
pengelolaan, kemudian bagi hasil dibagi sesuai dengan kesepakatan pada
saat akad. Meskipun pada praktiknya penerapan akad muzâra’ah dan
mukhâbarah belum sepenuhnya sesuai. Pelaksanaan praktik akad bagi
hasil ini bertujuan untuk saling tolong menolong antar sesama manusia
dengan tanpa adanya keterpaksaan dan saling ridha.
78
B. Saran
Setelah penyusunan skripsi ini, maka penulis menyampaikan
beberapa saran sebagai manfaat bagi masyarakat Ender dan pengurus
BUMDES Ender khususnya serta bagi seluruh masyarakat muslim
umumnya, yaitu sebagai berikut:
1. Pelaksanaan akad bagi hasil yang dilakukan BUMDES Ender dengan
masyarakat Ender hendaknya dilakukan tidak hanya lewat lisan saja
namun melakukan pencatatan secara tertulis agar menjadi bukti dan
mendapat kepastian hukum serta untuk menghindari terjadinya
kecurangan dan perbuatan tidak baik yang tidak diinginkan.
2. Disarankan kepada pemerintah desa untuk lebih memperhatikan
sarana dan sumber daya manusia untuk melengkapi hal-hal yang
kurang dalam BUMDES Ender sehingga lebih efektif akad bagi hasil
atau perjanjian lainnya yang dilakukan dengan masyarakat dan
menghindari terjadinya kecurangan dan tidakan buruk lainnya.
C. Penutup
Rasa syukur alhamdulillah atas karunia, rahmat dan hidayah Allah
SWT yang telah diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini, semoga karya ini dapat bermanfaat
bagi pembaca pada umumnya.
Meski dalam penulisan skripsi ini penulis sudah berusaha semaksimal
mungkin, namun penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran serta kritik
yang membangun untuk dapat memperbaiki skripsi ini. Penulis berharap
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi semua yang
membaca. Aamiin.
91
DAFTAR PUSTAKA
Al-Asqalani, Ibnu Hajar al. Fathul Baari Syarah Shahih al-Bukhari. terj.
Amiruddin. Jakarta: Pustaka Azzam. 2010.
Amalia,Euis. Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam (Penguatan Peran
LKM dan UKM di Indonesia) .Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2009.
Ardi, Muhammad. Asas-Asas Perjanjian (Akad), Hukum Kontrak Syariah
dalam Penerapan Salam dan Istisna, Jurnal Hukum Diktum, Volume
14.Nomor 2.Watampone: Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
(STAIN) Watampone. 2016.
Arikunto, Suharismi. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik).
Jakarta: Rineka. 2006.
Ascara Akad dalam Produk Bank Syariah.Cet. 5. Jakarta: Rajawali Pers.
2015.
Asro,Muhammad dan Muhamad Kholid. Fiqh Perbankan. Bandung: CV
PustakaSetia. 2011.
As-Shiddiqy, Teungku Muhammad Hasbi. Hukum-hukum Fiqh Islam.
Semarang: Rizki Putra. Cet ke-1.1997.
Azharuddin Lathif. Fiqh Muamalat. Jakarta: UIN Jakarta Press. Cet. 1. 2005
Data Demografi Desa Ender 2019
Data Demografi Desa Ender 2019
Data Dimensi Sosial Desa Ender 2019
Data Identitas Desa Ender 2019
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya
Departemen Pendidikan Indonesia. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai
Dewi, Amelia Sri Kusuma. “Peranan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
Sebagai Upaya Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes)
92
Serta Menumbuhkan Perekonomian Desa”. dalan Jurnal Journal Of
Rural and Development. Vol. V No. 1 Februari 2014.
Dewi, Gemala. Dkk. Hukum Perikatan Islam di Indonesia. Jakarta: Kencana.
2013.
Djamil, Fathurrahman. Penerapan Hukum Perjanjian dalam Transaksi di
Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Sinar Grafika. 2013.
Djazuli. Kaidah-Kaidah Fikih, Kaidah-Kaidah Hukum Isalm dalam
Menyelesaikan Masalah-Masalah yang Praktis. Jakarta: Kencana.
Cet. ke-1. 2006.
Gemala Dewi, dkk, Hukum Perikatan Islam di Indonesia. Jakarta: Kencana.
2007
Ghazaly, Abdurrahman. Ghufran Ihsan dan Saipudin Shidiq.Fiqh Muamalat.
Jakarta: Kencana. 2010.
Ghony, M. Djunaidi dan Fauzan Almanshur. Metode Penelitian Kualitatif.
Jakarta: Ar-Ruzz Media. 2012.
Hanif,Nurcholis. Pertumbuhan dan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
Jakarta: Erlangga. 2011.
Haroen, Nasrun. Fiqih Muamalah. Jakarta: Gaya Media Pratama. 2007.
Hasan, M. Ali. Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam. Jakarta: Raja
Grafindo Persada. 2004.
Hasan, Muhammad Ali. Berbagai Macam Transaksi dalam Islam.Jakarta:
Raja Grafindo Persada. 2003.
Husaini, Imam Taqiyuddin Abu Bakar. Terjemah Kifayatul Akhyar. Jilid II.
Penj: Achmad Zaidun dan A.Ma’ruf Asror. Surabaya: PT Bina Ilmu.
1997.
Imam Abu Husain Muslim Ibn Hajjaji. Shahih Muslim. Juz 3. Beirut: Dar al-
Kutub al-Ilmiah. 1992 M.
93
Irawan, Nata.Tata Kelola Pemerintah Desa Era UU Desa. Jakarta: Yayasan
Pusaka Obor Indonesia. Cet. 1.2017.
Jamal, M. Paradigma Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
2015.
Jawad, Mughniyah Agus.Fiqh Imam Ja’far As-Shadiq. Jakarta:
PenerbitLentera 2009.
Karim, Adiwarman A. Ekonomi Mikro Islami. Jakarta: PT raja Grafindo
Persada. 2007
Kartohadikoesoemo, Soetrdjo. Desa. Jakarta: Balai Pustaka. 1984.
Khatib, Izzuddin. al-Tamim, Bisnis Islami, Jakarta: Fikahati Aneska. Cet. I.
1992.
Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktorat Jendral Badan Peradilan
Agama Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah. Tahun 2011. Edisi
Revisi
Mardani. Fiqh Ekonomi Syariah. Jakarta: Kencana. 2013.
Muhammad bin Isma’il Al-Kahlani. Subul As- Salam.Juz 3.Mesir: Maktabah
wa Mathba’ah Mushthafa Al-Babiy. 1960.
Munawir, Ahmad Warson. Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia. Surabaya:
PustakaProgresif. 1997.
Muslich, Ahmad Wardi. Fiqh Muamalah. Jakarta: Amzah. Cet. 2. 2013.
Nasution, S. Metode Resech. Jakarta: Bumi Aksara. 2001
Ndraha, Talizihudu. Dimensi-Dimensi Pemerintahan Desa.Jakarta: PT. Bina
Aksara. 1981.
Oni Sahroni dan Hasanuddin, Fikih Muamalah (Dinamika Teori Akad dan
Implementasinya dalam Ekonomi Syariah). Depok: PT Raja Grafindo
Persada. Cet. 2. 2017.
Qudamah, Ibnu. Al Mughni. Juz V. Riyad: Maktabah Ar Riyad Al Haditsah.
Rachmat Syafe’i. Fiqih Muamalah. Bandung: CV. Pustaka Setia. 2004.
94
Sahrani, Sohari. Fiqih Muamala. Bogor: Ghalia Indonesia. 2011.
Sahrani, Sohari dan Ru’fah Abdullah.Fikih Muamalah. Bogor: Ghalia
Indonesia. 2011.
Sahroni, Oni dan Hasanuddin, Fikih Muamalah (Dinamika Teori Akad dan
Implementasinya dalam Ekonomi Syariah). Cet. 2. Depok: PT Raja
Grafindo Persada. 2017.
Saiman,Leonardus. Kewirausahaan. Jakarta: SalembaEmpat. 2009.
Sihabuddi, Al-Imam dan Irsyadussari. Syarh Shohih al Bukhori. Juz V. Beirut
Lebanon: Daarul Kitab Alulumiyyah.
Sugiono Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. 2012.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta.Cet
ke-2. 2015.
Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. 2013.
Syafe’i, Rachmat. Fiqih Muamalah. Bandung: CV. Pustaka Setia. 2004.
Syekh Ahmad bin Muhammad Zarqo. Syarah al-Qowaid al-Fiqhiyyah.
Damaskus: Dar al-Qolam. 1938.
Tambunan,Tulus T.H. UMKM di Indonesia. Bogor: Ghalia Indonesia. 2009.
Taqiyuddin, Imam. Kifayatul Akhyar. Juz 1. Surabaya: Dar al-Ihya. t.th.
Tim Pengembangan Perbankan Syariah IBI. Konsep, Produk, dan
Implementasi Operasional Bank Syariah. Jakarta: Djambatan. 2001.
Undang-Undang No. 2 Tahun 1960 tentang Perjanjian Bagi Hasil
Widjaja H.W.A, Pemerintah Desa/Marga. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada. 2003.
Zuhaili, Wahbah. Fiqih Islam 7, Penj: Abdul Hayyie al-Kattani, dkk. Jakarta:
Gema Insani. 2011.
Zuhaily, Wahbah. Al-Fiqh Al-Islamiy wa Adillatuhu. Juz 5. cet. III.
Damaskus: Dar Al-Fikr, 1989.
95
Zuhdi, Masyfuk. Masail Fiqhiyah (Kapita Selekta Hukum Islam). Jakarta:
PT. Toko Gunung Agung. 1997.