tinjauan fiqih muamalah terhadap dana haji yang

31
TINJAUAN FIQIH MUAMALAH TERHADAP DANA HAJI YANG DIINVESTASIKAN UNTUK INFRASTRUKTUR (Studi Kasus Badan Pengelola Keuangan Haji Indonesia) Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H) Oleh: Nur Aisah NIM: 14110739 Pembimbing: Dra. Hj. Muzayannah, MA PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA 2018 M/1439 H

Upload: others

Post on 04-Nov-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINJAUAN FIQIH MUAMALAH TERHADAP DANA HAJI YANG

TINJAUAN FIQIH MUAMALAH TERHADAP DANA HAJI YANG

DIINVESTASIKAN UNTUK INFRASTRUKTUR

(Studi Kasus Badan Pengelola Keuangan Haji Indonesia)

Skripsi ini Diajukan

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

(S.H)

Oleh:

Nur Aisah

NIM: 14110739

Pembimbing:

Dra. Hj. Muzayannah, MA

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

2018 M/1439 H

Page 2: TINJAUAN FIQIH MUAMALAH TERHADAP DANA HAJI YANG

xv

ABSTRAK

Nama Nur Aisah, Nomor Induk Mahasiswa 14110739, judul penelitian

ini adalah Tinjauan Fiqih Muamalah Terhadap Dana Haji yang diinvestasikan

untuk Infrastruktur, Fakultas Syari’ah Program Studi Hukum Ekonomi

Syariah (Muamalah) Tahun 2018.

Yang mana jumlah kaum muslim di Indonesia yang mendaftar haji

setiap tahun terus bertambah, sementara kuota haji terbatas. Hal ini

mengakibatkan Daftar tunggu (waiting List) menjadi panjang. Peningkatan

waiting List berdampak pada penumpukan dana Biaya Penyelenggara Ibadah

Haji (BPIH) dalam jumlah yang cukup besar. Menurut catatan setiap tahun,

tahun 2015 jumlah uang haji yang terkumpul sebesar Rp 83 Triliun, tahun

2016 mencapai Rp 90 trilun, tahun 2017 sebesar Rp 96 trilun dan di tahun

2018 mencapai Rp 105 trilun. Kementerian Agama dalam hal ini

mempercayakan kepada Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) untuk

mengelola dana teresebut.

Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif di mana

pengumpulan data penelitian ini penulis langsung studi lapangan didukung

dengan studi kepustakaan. Studi lapangan meliputi observasi secara langsung

dan wawancara kepada informan dari pihak Badan Pengelola Keuangan Haji

selaku pengelola dana BPIH. Sedangkan studi kepustakaan dilakukan dengan

cara membaca, menganalisis dan merujuk pada kitab-kitab fiqih, Fatwa

Dewan Syariah Nasional terkait terakit pengelolaan dana dalam hukum Islam

termasuk kadiah fiqhiyyah yang berhubungan dengan materi penelitian. Sifat

penelitian ini adalah bersifat deskriftif analitis, yaitu dengan mendeskripsikan

bagaimana mengelola dana para calon jamaah haji yang dilakukan oleh

BPKH.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hukum

menginvestasikan dana haji pada infrastruktur sudah sesuai dengan ketentuan

baik pasal-pasal tentang pengelolaan keuangan haji dan kajian hukum Islam

secara khusus melalui Fatwa Dewan Syariah Nasional dinyatakan sudah

sesuai dengan syariah. Maka dibolehkan tidak ada indikasi yang mengarah

kepada ketidak bolehanya karena akadnya pun jelas yaitu akad wakalah

terkait dengan dana yang diinvestasikan untuk kepentingan-kepentingan yang

dihalalkan oleh syariah.

Page 3: TINJAUAN FIQIH MUAMALAH TERHADAP DANA HAJI YANG

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi dengan judul “Tinjauan Fiqih Muamalah Terhadap Dana

Haji yang Dinvestasikan untuk Infrastruktur (Studi Kasus Badan Pengeola

Keuangan Haji Indonesia)” yang disusun oleh Nur Aisah dengan NIM

14110739 telah diujikan pada sidang munaqasyah Fakultas Syariah Insitutt

Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta pada tanggal 13 Agustus 2018. Skripsi telah

diterima sebagai salh satu syarat memperoleh gelar Sarjana Hukum (S.H).

Jakarta, 13 Agustus 2018

Dekan Fakultas Syariah

Insitut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta

Dra. Hj. Muzayyanah, M.A

Sidang Munaqasyah

Ketua Sidang Sekertaris Sidang

Dra. Hj. Muzayyanah, M.A Putri Nurhayati, S.sy

Penguji I Penguji II

Dr. Hj. Najematul Faizah, S.H, M.Hum Dr. Hj. Romlah Widayati M.A

Pembimbing

Dra. Hj. Muzayyanah, M.A

Page 4: TINJAUAN FIQIH MUAMALAH TERHADAP DANA HAJI YANG

i

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul “Tinjauan Fiqih Muamalah Terhadap Dana Haji Yang

dinvestasikan Untuk Infrastruktur” yang disusun oleh Nur Aisah Bomor

Induk Mahasiswa: 14110739 telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan ke

siding munaqasyah

Jakarta,

Pembimbing,

Dra. Hj. Muzayyanah, M.A

Page 5: TINJAUAN FIQIH MUAMALAH TERHADAP DANA HAJI YANG

iv

MOTTO

Tidak ada manusia yang diciptakan gagal, yang ada hanyalah mereka

Gagal memahami potensi diri dan gagal merancang kesuksesannya

Tiada yang lebih berat dari timbangan Allah pada hari akhir nanti, selain

Taqwa dan akhlak mulia seperti wajah dipenuhi senyum untuk

Kebaikan dan tidak menyakiti sesama (HR. Tirmidzi).

Page 6: TINJAUAN FIQIH MUAMALAH TERHADAP DANA HAJI YANG

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

PERSETUJUAN PEMBIMBING i

LEMBAR PENGESAHAN ii

PERNYATAAN PENULIS iii

MOTTO iv

KATA PENGANTAR v

DAFTAR ISI viii

PEDOMAN TRANSLITRASI xi

ABSTRAK xv

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah 4

2. Pembatasan Masalah 4

3. Perumusan Masalah 5

C. Tujuan Penulisan 5

D. Manfaat Penelitian 5

E. Kajian Pustaka 6

F. Metodologi Penelitian 8

G. Sistematika Penulisan 9

BAB II: KAJIAN TEORI

A. Investasi Syariah

1. Pengertian Investasi Syariah 11

2. Pengertian Syariah 14

3. Dasar Hukum Investasi Syariah 15

4. Syarat dan Rukun Investasi Syariah 17

Page 7: TINJAUAN FIQIH MUAMALAH TERHADAP DANA HAJI YANG

ix

5. Prinsip-prinsip Investasi Dalam Islam 18

6. Macam-macam Investasi Syariah

a. Saham Syariah 21

b. Reksadana Syariah 24

c. Obligasi Syariah 30

d. Pasar maodal syariah 34

e. Deposit Syariah 38

B. Infrastruktur

1. Pengertian infrastruktur 40

2. Macam-macam infrastruktur 43

3. Peran Infrastruktur 46

C. Dana Haji 48

D. Akad yang digunakan dalam investasi dana haji

1. Pengertian Akad 48

2. Akad yang digunakan dalam investasi dana haji 50

3. Rukun dan Syarat Akad 53

4. Aplikasi wakalah dalam perbankan syariah 55

BAB III: GAMBARAN UMUM BADAN PENGELOLA KEUANGAN

HAJI (BPKH)

A. Profil dan Sejarah Badan Pengelola Keuangan Haji

1. Profil Badan Pengelola Keuangan haji 60

2. Sejarah Badan Pengelola Keuangan Haji 60

3. Visi, Misi dan Strategi Badan Pengelola Keuangan Haji 63

B. Struktur kelembagaan dan Jumlah Anggota Badan Pengelola

Keuangan Haji 65

C. Fungsi dan Tugas Badan Pelaksana dan Dewan Pengawas

Badan Pengelola keuangan Haji 67

Page 8: TINJAUAN FIQIH MUAMALAH TERHADAP DANA HAJI YANG

x

D. Praktek Badan Pengelola Keuangan Haji dalam Penggunaan

Dana Haji 75

BAB IV: ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Implementasi Fatwa DSN MUI No. 122/DSN-MUI/II/2018

Tentang PENGELOLAAN DANA BPIH DAN BPIH

KHUSUS BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH 80

B. Kesesuaiaan pengelolaan dana haji dengan Fatwa Dewan

Syariah Nasional No.122/DSN-MUI/II/2018 Tentang

PENGELOLAAN DANA BPIH DAN BPIH KHUSUS

BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH 87

BAB V: PENUTUP

A. Kesimpulan 85

B. Saran 86

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Page 9: TINJAUAN FIQIH MUAMALAH TERHADAP DANA HAJI YANG

xi

PEDOMAN TRANSLITERASI

Transliterasi adalah penyalinan dengan penggantian huruf dari abjad

yang satu ke abjad yang lain. Dalam penulisan skripsi di IIQ, transliterasi

Arab-Latin mengacu pada berikut ini :

1. Konsonan

th : ط a : أ

zh : ظ b : ب

‘ : ع t : ت

gh : غ ts : ث

f : ف j : ج

q : ق h : ح

k : ك kh : خ

l : ل d : د

m : م dz : ذ

n : ن r : ر

w : و z : ز

h : ه s : س

‘ : ء zy : ش

y : ي sh : ص

dh : ض

Page 10: TINJAUAN FIQIH MUAMALAH TERHADAP DANA HAJI YANG

xii

2. Vokal

Vokal Tunggal Vokal Tunggal Vokal Rangkap

Fathah : a أ : â ي : ai

Kasrah : i :ي î و : au

Dhammah : u :و û

3. Kata Sandang

a. Kata sandang yang diikuti alif llam (ال) qamariyah

Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (ال) qamariyah

ditransliterasikan dengan bunyinya. Contoh :

al-Baqarah : انبقزة

al-MadĬnah : انمديىت

b. Kata sandang yang diikuti oleh alif-lam (ال) syamsiyah

Kata sandang yang diikuti oleh alif-lam (ال) syamsiyah

ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan

sesuai dengan bunyinya.

Contoh :

ar-Rajul : انزجم

asy-Syams : انشمس

asy-Sayyidah : انسيدة

ad-DârimĬ : اندارمي

c. Syaddah (Tasydid)

Syaddah (Tasydid) dengan system aksara Arab digunakan lambang ( _),

sedangkan utnuk alih aksara ini dilambangkan dengan huruf, yaitu

yaitu dengan cara menggandakan huruf yang bertanda tasydid. Aturan

Page 11: TINJAUAN FIQIH MUAMALAH TERHADAP DANA HAJI YANG

xiii

ini berlaku secara umum, baik tasydid yang berada di tengah kata, di

akhir kata, ataupun yang terletak setelah kata sandang yang diikuti oleh

huruf-huruf syamsiyah.

Contoh :

Âmannâ billâhî : امىبببلل

فهبء س Âmannâ as-Sufahâ’u : امه

انذيه Inna al-Ladzîna : إن

كع Wa ar-rukka’i : وان

d. Ta Marbutha (ة)

Ta Marbutha (ة) apa bila berdiri sendiri, waqab atau diikuti oleh kata

sifat (na’at), maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf “h”.

Contoh :

al-Af’idah : الفئدة

سلاميت ال al-JâmĬ’ah al-Islâmiyyah : انجبمعت

Sedangkan Ta Marbutha (ة) yang diikuti atau disambungkan (di-

washal) dengan kata benda (isim), maka dialihaksarakan menjadi huruf

“t”.

Contoh :

وبصبت عبمهت : „Âmilatun Nâshibah

بزى al-Âyat al-Kubrâ : اليتانك

e. Huruf Kapital

Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf kapital, akan tetapi

apabila telah dialih aksarakan maka berlaku ketentuan Ejaan yang

Disempurnaan (EYD) Bahasa Indonesia, seperti penulisan awal

kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri, dan lain-lain.

Page 12: TINJAUAN FIQIH MUAMALAH TERHADAP DANA HAJI YANG

xiv

Ketentuan yang berlaku pada EYD berlaku pula dalam alih aksara ini,

sesperti cetak miring (italic) atau cetak tebal (bold) dan ketentuan

lainnya. Adapun untuk nama diri yang diawali dengan kata sandang,

maka huruf yang ditulis capital adalah awal nama diri, bukan kata

sandangnya. Contoh : Ali Hasan al-Aridh, al-Asqallani, al-Farmawi dan

seterusnya. Khusus untuk penulisan kata Al-Qur‟an dan nama-nama

surahnya menggunakan huruf kapital. Contoh : Al-Qur‟an, Al-Baqarah,

Al-Fatihah dan seterusnya.

Page 13: TINJAUAN FIQIH MUAMALAH TERHADAP DANA HAJI YANG

v

بسم الله الرحمن الرحيم KATA PENGANTAR

Alhamdullilah puji syukur hanya kepada Allah Swt, atas segala

limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “TINJAUAN FIQIH MUAMALAH TERHADAP

DANA HAJI YANG DIINVESTASIKAN UNTUK INFRASTRUKTUR”

Sholawat serta salam tecurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad

saw yang telah memberikan petunjuk kepada manusia, dari jahiliyah

kezaman yang beradab.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini tidak

sedikit hambatan serta kesulitan yang penulis hadapi. Namun berkat

kesungguhan hati dan kerja keras serta dorongan dan bantuan dari berbagai

pihak baik langsung ataupun tidak, sehingga membuat penulis tetap

bersemangat dalam menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu, dengan segala

kerendahan hati, penulis haturkan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Ibu Prof. Hj. Khuzaemah Tahido Yanggo, MA Selaku Rektor Institut

Ilmu Al-Qur’an Jakarta.

2. Ibu Hj. Najematul Faizah, S.H., M.Hum., Selaku Wakil Rektor Satu

Insititut Ilmu Al-Qur’an Jakarta yang tidak pernah bosan memberikan

ilmu bagaimana cara penulisan yang baik kepada mahasiswanya dan

mengingatkan untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

3. Ibu Dra. Hj. Muzayyanah, MA Selaku Dekan Fakultas Syariah yang

begitu baik sekali dan saya sayangi yang sangat membantu banyak sekali

dalam membimbing, memberikan kritik, saran, serta doa dan nasehat

serta meluangkan waktunya selama mulai pengarapan awal skripsi

penulis hingga selesai dengan baik Juga tak pernah bosan menerima

Page 14: TINJAUAN FIQIH MUAMALAH TERHADAP DANA HAJI YANG

vi

curhatan ketika sudah mulai kebinggungan dan selalu berusaha untuk

menenangkan.

4. Bapak H. Ziyad Ulhaq. SE.SQ.Phd.MA Selaku kepala Kaprodi yang

telah menyetujui judul skripsi Penulis. Serta, memberikan ilmu dan

wejangan-wejangan sehingga mahasiswa semangat untuk mengerjakan

skripsi.

5. Kepada selaku dosen Fakultas Syariah Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta,

yang telah memberikan begitu banyak sekali ilmunya dengan ikhlas

kepada penulis. Semoga ilmu yang sudah diberikan menjadi tabungan

amal Bapak dan Ibu Dosen di hari akhir kelak.

6. Segenap Staff Fakultas Syariah Ka Zainab dan Ka Putri terima kasih

sudah membantu mengurus surat-surat yang penulis butuhkan selama

penulisan skripsi.

7. Bapak Dece Kurniadi, S.H., M.M., Selaku Tenaga Ahli Sekretariat

Badan Pengelola Keuangan Haji yang sudah menyambut baik penulis

dan bersedia meluangkan waktunya untuk wawancara.

8. Mas Galfi selaku karyawan BPKH yang sudah bersedia membantu saya

demi kelancaran penelitian penulis.

9. Kedua Orang Tua penulis tercinta dan tersayang, Bapak Sainuddin dan

mama Hj. Namiah, Salam takzim penulis haturkan untuk keduanya yang

telah sabar tanpa pamrih mendidik dan mengajarkan kepada penulis

untuk gigih dan semangat dalam menuntut ilmu di manapun dan kondisi

apapun doa dan ridho keduanya adalah segalanya. Juga kedua adik saya

yang tercinta Masyitah dan Umair.

10. Teman-teman seperjuangan terkhusus kelas Syariah angakatan 2014

yang memberikan begitu banyak cerita serta kenangan yang tak akan

terlupakan dari bahagia, senang, suka duka yang sudah dirasakan takkan

pernah bosan persama kalian para wanita-wanitaku.

Page 15: TINJAUAN FIQIH MUAMALAH TERHADAP DANA HAJI YANG

vii

11. Kak Ilham yang selalu membantu untuk memberikan masukan dalam

penulisan skripsi, serta tak pernah lelah memberikan semangat dan tak

pernah bosan mendengarkan keluh kesah selama pengerjaan skripsi ini.

12. Kak Wahab terima kasih sudah menjadi kk yang baik untuk adeknya,

yang selalu mau di repotkan juga membantu memberikan saran-saran

serta ilmu yang bermanfaat dalam penulisan skripsi.

Akhirnya penulis menghaturkan banyak terima kasih atas semua pihak

yang turut berperan dalam proses penyelesaian tugas akhir penulis. Semoga

karya ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan para akademis.

Jakarta: 10 Agustus 2018

28 Dzulqo’dah 1439 H

Nur Aisah

Page 16: TINJAUAN FIQIH MUAMALAH TERHADAP DANA HAJI YANG

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Jumlah masyarakat muslim yang menunaikan ibadah haji di

Indonesia paling tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara lain.

Pemerintah Indonesia serius untuk terus merumuskan inisiatif model

terbaik dalam pengelolaan keuangan maupun penyelenggaraan haji di

Indonesia. Pengesahan Rancangan Undang-undang (RUU) Pengelolaan

Keuangan Haji menjadi Undang-undang No.34 tahun 2014 merupakan

salah satu wujud keseriusan pemerintah terkait hal ini. Undang-undang

tersebut mengamanatkan pengelolaan keuangan haji dengan asas prinsip

syariah, kehati-hatian, manfaat, nirlaba, transparan, akuntabel bahkan bisa

menjadi sektor penunjang penyelenggaraan haji.

Badan Pengelola Keuangan Haji didirikan pada tanggal 26 Juli

2017, Dasar Hukum pendirian Badan pengelola Keuangan Haji

berdasarkan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2014, Bersifat mandiri dan

bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri Agama dan lembaga

Badan Pengelola Keuangan Haji sebelumnya yaitu Badan Pengelola Abadi

Umat.

Dalam penunjangan penyelenggaraan haji, pembentukan Badan

Pengelola Keuangan Haji (BPKH) tersebut bisa juga disalurkan pada hal

lainnya. Yang tentu, tidak bertentangan dengan prinsip syariah, serta

semuanya untuk kemaslahatan dan kesejahteraan umat. BPKH mengawasi

pengelolaan uang haji agar uang haji itu tidak dia. Artinya harus

dimanfaatkan secara ekonomis, agar nantinya bisa menghasilkan sesusatu

yang hasilnya bisa kembali lagi kepada calon jamaah. Untuk melakukan

pengelolaan keuangan haji, undang-undang tersebut membentuk Badan

pengelolaan Keuangan Haji (BPKH) Sebagai badan hukum publik yang

Page 17: TINJAUAN FIQIH MUAMALAH TERHADAP DANA HAJI YANG

2

bersifat mandiri dan bertanggung jawab kepada presiden melalui menteri.

BPKH berkedudukan di ibu kota Republik Indoenesia dan dapat memiliki

kantor perwakilan di provinsi dan kantor cabang di kabupaten atau kota.

Struktur organisasi BPKH terdiri atas badan pelaksanaan dan badan

pengawas.

Intruksi Presiden Jokowi pada saat melantik BPKH di Istana

Negara beliau meminta pengelolaan dana haji dilakukan dengan hati-hati

dan cermat. Keuntungan dari investasi tersebut bisa dipakai untuk

mensubsidi ongkos dan biaya haji sehingga lebih terjangkau oleh

masyarakat. Seperti diketahui saat ini penempatan dana haji dalam bentuk

investasi baru dilakukan pada 3 sektor, yaitu surat utang negara, deposit

syariah, dan surat berharga syariah negara (SBSN) atau yang dikenal

dengan sukuk atau obligasi syariah. Saldo penempatan dana haji per 30

juni 2017 sebesar Rp 99 triliun, Rp 36,7 triliun di antaranya ditempatkan

pada SBSN dan sisanya sebesar Rp 62,3 triliun ditempatkan di perbankan

syariah. Presiden mengingatkan penggunaan dana umat itu sesuai dengan

aturan. Badan Pengelolaan Keuangan Haji (BPKH) selaku perencana dan

pengelola anggaran haji harus berhati-hati dalam penggunaan dana sekitar

Rp 80 triliun.

Sesungguhnya dana haji sudah sejak tahun 2010 diinvestasikan dan

berkontribusi pada pembangunan negara ini, termasuk untuk infrastruktur

hampir 40 persen dana haji sudah untuk infrastruktur sejak 7 tahun lalu.

Yang berbeda, dulu belum ada BPKH sedangkan sekarang imbuhannya

semua mekanismenya lebih jelas dan transparan. Sehingga DPR komisi

VIII bisa melakukan pengawasan dengan mengajukan pertanyaan ke

BPKH.

Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin mengatakan dana

setoran biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPHI) boleh dikelola untuk

Page 18: TINJAUAN FIQIH MUAMALAH TERHADAP DANA HAJI YANG

3

pembangunan infrastruktur dengan mengacu pada konstitutsi dan aturan

fiqih. Selama memenuhi prinsip syariah, penuh kehati-hatian, jelas

menghasilkan nilai manfaat, sesuai dengan peraturan perundang-undangan

dan demi kemaslahatan jamaah haji serta masyarakat luas, dan dana haji

boleh digunakan untuk investasi infrastruktur.

KH. Maruf Amin mengatakan MUI telah mengeluarkan fatwa

terkait pembangunan infrastruktur yang menggunakan dana investasi para

calon haji. Sekarang mungkin ada Rp 35 triliun itu sudah digunakan untuk

sukuk, dana tersebut akan diinvestasikan ke proyek pemerintah yang

memiliki resiko kecil.

Maman Imanul Haq anggota Komisi VIII DPR mengatakan tidak

ada larangan untuk menginvestasikan dana haji. Namun dana haji dapat

diinvestasikan untuk keperluan haji itu sendiri. Kalau untuk ke publik

lebih baik arahkan investasi BPKH untuk dana haji diarahkan ke

infrastruktur dana haji mempunyai resiko yang berdampak terhadap

pemilik dana itu sendiri yaitu para calon jamaah haji. Presiden Jokowi

mewacanakan agar dana haji sebsesar 93 triliun diinvestasikan untuk

pembangunan infrastruktur. Namun setelah banyak pro dan kontra

terhadap investasi dana haji Jokowi memberikan klarifikasi dan ralat.

Jokowi menyebut wacana yang dihembuskan pemerintah terhadap

investasi dana haji untuk pembangunan infrastruktur hanyalah salah satu

contoh investasi dana haji.

Polemik penggunaan dana haji kembali muncul setelah salah satu

anggota BPKH, Anggito Abimanyu, mengatakan kesiapannya untuk

menjalankan intruksi presiden supaya dana haji diinvestasikan untuk

pembangunan infrastruktur Indonesia. Berkaitan dengan pengelolaan dana

haji, UU No. 34 tahun 2014 memberi peluang kepada perbankan syariah

dan unit usaha syariah untuk mengelola dan haji dan dapat ditempatkan

Page 19: TINJAUAN FIQIH MUAMALAH TERHADAP DANA HAJI YANG

4

atau diinvestasikan sesusai dengan prinsip syariah dan mempertimbangkan

aspek keamanan, kehati-hatian, nilai manfaat dan likuiditas.

Bedanya dana yang dikelola oleh kemenang dan BPKH yaitu kalau

kemenag menginvestasikan dana haji itu hanya dibidang sukuk saja

sedangkan dana haji yang akan dikelola oleh BPKH itu akan mengarahkan

investasinya lebih luas lagi yaitu investasi Emas, Surat Berharga Syariah

dan juga Infrastruktur. Karena BPKH berusaha untuk membantu para

jamaah haji agar biaya yang mereka gunakan itu tidak banyak karena

pembayaran uang jamaah haji itu terhitung dalam hitungan dolar Amerika

Serikat dan riyal.

Oleh karena itu yang menjadi polemik dan perdebatan karena

mereka takut ketika dana tersebut diinvestasikan tidak sesuai dengan

syariah dan kemaslahatan calon jamaah haji, di karenakan pemerintah saat

ini sedang giat-giatnya menguatkan infrastruktur sebagai konsekuensinya

dibutuhkan anggaran yang tidak sedikit.

Ketertarikan saya untuk meneliti judul ini karena ingin mengetahui

seperti apa mekanisme dan akad-akad yang terjadi dalam pengelolaan

dana haji untuk infrastruktur. Karena, kita ketahui banyak sekali dana

jamaah haji yang sudah tersimpan dan bertambah di setiap tahunnya. Agar

ada keterbukaan dari badan pengelola keuangan haji Indonesia kepada

masyarakat supaya mereka mengetahui uang mereka digunakan untuk

kemaslahatan para calon jamaah haji.

Penelitian ini akan menganalisis bagaimana pengelolaan dana haji

untuk infrastruktur ditinjau dari prespektif Islam dan mencoba melihat

mekanisme pengelolaan dana haji di Indonesia dengan judul “TINJAUAN

FIQIH MUAMALAH TERHADAP DANA HAJI YANG

DIINVESTASIKAN UNTUK INFRASTUKTUR”.

Page 20: TINJAUAN FIQIH MUAMALAH TERHADAP DANA HAJI YANG

5

B. Identifikasi Masalah

1. Pengelolaan dana haji sudah sesuaikah dengan fiqih muamalah

2. Investasi infrastrukur yang dibolehkan dalam Islam

3. Cara pengelolaan dana haji yang dilakukan Badan pengelola keuangan

haji

4. Investasi yang mengakibatkan kerugian

5. Akad yang digunakan dalam investasi pengelolaan dana haji pada

infrastruktur

C. Pembatas Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka permasalahan

akan dibatasi pada masalah akad dan pandangan hukum Islam tentang

pelaksanaan investasi dana haji pada infrastruktur.

D. Perumusan Masalah

Permasalahan-permasalahan yang ingin dijawab dalam penelitian ini

dirumuskan dalam pertanyaan-pertanyaan, yaitu:

1. Bagaimana Pelaksanaan investasi infrastruktur pada pengelolaan

keuangan haji Indonesia?

2. Apakah investasi yang dilakukan oleh badan pengeola keuangan haji

sudah sesuai dengan Fiqih muamalah?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini, tujuan yang ingin dicapai adalah:

a. Untuk mengetahui bagaimana Pelaksanaan investasi infrastruktur

pada pengelolaan keuangan haji Indonesia?

b. Untuk mengetahui investasi yang dilakukan oleh badan pengeola

keuangan haji sudah sesuai dengan fiqih muamalah.

Page 21: TINJAUAN FIQIH MUAMALAH TERHADAP DANA HAJI YANG

6

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Teoritis

1. Untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan dalam bidang

Ekonomi Islam memperkuat penguasaan ilmu Ekonomi Islam.

b. Praktis

1. Untuk pemerhati dan praktisi

F. Tinjauan Pustaka

No Nama Judul Hasil

1. Arie Haura

Fakultas Syariah

dan Hukum

Jurusan Perbankan

Syariah UIN

Syarif

Hidayatullah

(Skripsi tahun

2010)

Pengelolaan Dana

Haji pada Sukuk

Dana haji Indonesia

(SDHI)

Dana SDHI sendiri

digunakan untuk

pembiyaan secara

umum (general

financing), bukan untuk

membiayai proyek

(project financing).

2. Nur Izzati

Septiana

mahasiswi

Fakultas Hukum

Islam Konsentrasi

Keuangan dan

Perbankan Syariah

UIN Sunan

Kalijaga (Tesis

Kontruksi model

pengelolaan haji

pada Bank Syariah

di Indonesia

Pengelolaan keuangan

haji dapat dilakukan

dengan penempatan

pada dana pijak I bank

syariah dengan akad

muusyarkah

mutanaqisah.

Pembagian keuntungan

antara BPKH dan Bank

Page 22: TINJAUAN FIQIH MUAMALAH TERHADAP DANA HAJI YANG

7

tahun 2015) Syariah menggunakan

akad musyarakah

mutanaqisah.

3. Muhammad Yahdi

mahasiswa

Fakultas Syari’ah

UIN Sunan

Kalijaga (skripsi

tahun 2016)

Tinjauan Hukum

Islam Terahadap

Pengelolaan Dana

Biaya

Penyelenggara

Ibadah Haji

Pengembangan dan

Biaya penyelengaraan

Ibadah Haji yang

dilaksanakan melalui

Surat Berharga Syariah

Negara dipandang telah

sesuai dengan hukum

Islam karena memang

pengelolaan dan

penerbitan SBSN

berdasarkan prinsip

syariah.

4. M. Zainul Abidin

Kementerian

Keuangan RI

volume 15 tahun

2016

Analisis Investasi

Dana Haji dalam

Pembiayaan

Infrastruktur dan

peningkatan

Kualitas Ibadah

Haji

pelaksanaan investasi

untuk pembiayaan

infrastruktur terbatas

pada jenis-jenis

investasi yang sangat

aman dan mendapat

kepastian pengembalian

penuh seperti sukuk.

5. Sulasi Rongiyati

peneliti Madya

Hukum Ekonomi,

pusat penelitian,

Badan keahlian

Prespektif Yuridis

Pengelolaan Dana

Haji untuk Investasi

Infrastruktur.

BPKH selaku lembaga

pengelolaan dana haji

perlu melakukan

pemetaan dan kajian

terhadap investasi dana

Page 23: TINJAUAN FIQIH MUAMALAH TERHADAP DANA HAJI YANG

8

DPR RI volume 9

tahun 2017

haji sesuai dengan

peraturan undang-

undangan.

Dalam jurnal dan skripsi diatas membahas seputar dana haji yang di

investasikan dalam bidang lain contohnya seperti sukuk tidak spesifik

membahas mekanisme pengelolaan dana haji yang diinvestasikan untuk

infrastruktur.

Perbedaan dari skripsi dan jurnal tersebut dengan yang akan saya

teliti ini yaitu dalam skripsi dan jurnal sebelumnya masih kurang

menjelaskan seperti apa mekanisme pengelolaan dana haji yang ingin

diinvestasikan untuk infrastruktur serta akad dan landasan Hukum

Islamnya.

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk kedalam penelitian deskriptif. Metode

deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat gambaran

mengenai situasi atau kejadian. pendapat lainnya mengatakan bahwa

metode deskriptif bertujuan untuk menggambarkan sifat, sesuatu yang

tengah berlangsung pada saat penelitian dilakukan dan memeriksa

sebab-sebab dari gejala tertentu.

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan kualitatif adalah penelitian tentang riset yang

bersifat deskriftif dan cendrung menggunakan analisis. Pendekatan

kualitatif berupa penelitian langsung dengan cara survei pada Badan

Pengelolaan Kuangan Haji (BPKH) dan juga melakukan wawancara

langsung dengan salah satu Tenaga Ahli Sekretariat BPKH. Penelitian

ini juga menggunakan pendekatan dokumen yaitu melakukan

Page 24: TINJAUAN FIQIH MUAMALAH TERHADAP DANA HAJI YANG

9

pengumpulan data dan informasi melalui arsip, dokumen, serta laporan

yang dipublikasikan oleh media online.

3. Tekhnik Pengumpulan Data

a. Studi Kepustakaan yaitu mempelajari dan menganalisis secara

sistematis buku-buku, surat kabar, makalah ilmiah peraturan

perundang-undangan dengan materi yang dibahas dalam skripsi ini.

b. Wawancara, dilakukan untuk mengetahui lebih mendalam tentang

penempatan pengelolaan dana haji pada pembangunan infrastruktur.

4. Tekhnik Analisis Data

Analisis Kualitatif digunakan untuk mengetahui akad-akad

yang digunakan dalam pengelolaan dana haji pada investasi pada

infrastruktur analisa kualitatif ini berdasarkan hasil Pedoman

wawancara formal secara terstruktur ke Badan Pengelolaan Keuangan

Haji dan data-data berupa artikel, berita, dan lainnya yang dapat

memberikan gambaran.

H. Sistematika Penulisan

Mengenai sistematika dan teknik penulisan skripsi ini, penulis

mengacu pada pedoman penulisan skripsi saja, yang diterbitkan oleh

Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta. Adapun sistematikanya, penulis dibagi

kedalam lima bab dan setiap bab terdiri sub bab, yaitu:

Bab I Yang berisikan Pendahuluan, yang mencakup latar

belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan

masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teori, metodologi

penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II Yang berisikan Kajian Teori, yang mencakup tentang

pengertian Investasi Syariah, dasar hukum investasi

Page 25: TINJAUAN FIQIH MUAMALAH TERHADAP DANA HAJI YANG

10

syariah, rukun dan syarat investasi syariah, macam-macam

investasi syariah, pengertian infrastruktur, macam-macam

infrastruktur, pengertian dana haji dan akad yng digunakan

dalam investasi pengelolaan dana haji.

Bab III Yang berisikan Gambaran Umum, yang mencakup tentang

profil, sejarah, visi, misi, tugas, fungsi, wewenang dan

praktek investasi yang dilakukan Badan Pengelolaan

Keuangan Haji.

Bab IV Yang berisikan Analisis hasil penelitian, yang mencakup

tentang Implementasi Fatwa Dewan Syariah Nasional No.

122/DSN-MUI/II/2018 Tahun 2018 dan Kesesuaiaan

Pengelolaan Dana Haji dengan Fatwa Dewan Syariah

Nasional No.122/DSN-MUI/II/2018 tahun 2018 tentang

Pengelolaan Dana BPIH dan BPIH Khusus Berdasarkan

Prinsip Syariah.

Bab V Yang berisikan Penutup, yang mecakup kesimpulan dan

saran-saran. Dimana untuk merangkum dan menjawab

pertanyaan penelitian serta memaparkan kesimpulan.

Page 26: TINJAUAN FIQIH MUAMALAH TERHADAP DANA HAJI YANG

93

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan UU No. 34 Tahun 2014 dan juga Fatwa Dewan Syariah

Nasional No. 122 tahun 2018 tentang Pengeloaan Dana Haji BPIH dan

BPIH Khusus Berdasarkan Prinsip Syariah, investasi keuangan haji

dalam pembiayaan infrastruktur ditujukan untuk mendapatkan nilai

manfaat optimal bagi peningkatan penyelenggaraan ibadah haji dengan

mengutamakan aspek keamanan dan keutuhan dana calon jamaah haji.

Di samping itu, investasi keuangan haji diprioritaskan pada

infrastruktur yang mendukung peningkatan pelayanan haji. dan juga

investasi yang dilakukan dalam invetasi dana haji sudah sesuai dengan

fiqih muamalah jadi tidak ada kekhwatiran untuk para calon jamaah

haji.

2. Dimana dalam pengelolaan dana haji terdapat 2 rangkaian akad yang

sama yaitu antara BPKH dengan para Calon Jamaah Haji

menggunakan akad wakalah dan BPKH dengan Menejer Investasi

menggunakan akad wakalah. Hanya untuk kasus dana haji

pengecualian menggunakan Double Wakalah. Hukum

menginvestasikan dana haji pada infrastruktur sudah sesuai dengan

ketentuan baik pasal-pasal tentang pengelolaan keuangan haji dan

kajian hukum Islam secara khusus melalui Fatwa Dewan Syariah

Nasional dinyatakan sudah sesuai dengan syariah. Maka dibolehkan

dimana tidak ada indikasi yang mengarah kepada ketidak bolehanya .

B. Saran

1. Sebaiknya Badan Pengelola Keuangan Haji melakukan Investasi secara

langsung ke infrastruktur agar para calon jamaah haji bisa merasakan

Page 27: TINJAUAN FIQIH MUAMALAH TERHADAP DANA HAJI YANG

94

hasil dari investasi tersebut dan juga sebagai kemaslahatan para calon

jamaah haji, karena apabila tidak secara langsung ke infrastruktur atau

hanya melalui investasi di perbankan syariah seperti sukuk dan surat

berharga lainya hasil dari investasi hanya sedikit saja. agar para calon

jamaah haji Indonesia tidak begitu mahal membayar biaya selama

kegiatan haji berlangsung.

2. Agar Badan Pengelola Keuangan Haji lebih transparan lagi terhadap

masyarakat untuk menjelaskan apa yang sudah mereka lakukan dengan

uang yang sudah di berikan oleh para calon jamaah haji sehingga tidak

timbul polemik yang ada di masyarakat.

3. Badan Pengelola Keuangan Haji juga harus lebih berhati-hati dalam

memilih investasi harus sesuai dengan prinsip syariah sehingga

nantinya tidak mengalami kerugian dan juga menyalahi aturan-aturan

yang ada.

Page 28: TINJAUAN FIQIH MUAMALAH TERHADAP DANA HAJI YANG

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, M. Zainul, Kementrian Keuangan , Analisis investasi dana haji

dalam pembiayaan infrastruktur dan peningkatan kualitas

penyelenggaraan Ibadah Haji, 19 Oktober 2016.

Al-Arif, M. Nur Rianto. Lembaga Keuangan Syariah suatu Kajian teoritis

Praktik, Bandung: pustaka setia, 2012.

Al-Qur‟an dan Terjemahan, Kementerian Agama Republik Indonesia, Tahun

2017.

Al-Qurtubi, Abu „Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Abu Bakr Al-

Anshari. Tafsir Al-Qurtubi jilid VI Juz 6, (Baerut: Dar al Kutub al-

Ilmiah, 1993.

Anam, Khaerul. Pasar Modal dan Praktik Pasar Modal Syariah, Bandung:

Pustaka Setia, 2013.

Anshar, Zakaria. Profile Direktorat Jendral Haji dan Umroh, Jakarta:

Direktorat Penyelenggaran Haji dan Umrah, 2008.

Antonio, Muhamad Syafi‟i. Bank Syariah dari Teori ke Praktek, Jakarta:

Gema Insani, 2001.

Ascarya, Akad & Produk Bank Syariah, Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2007.

Aziz, Abdul. Manajemen Investasi Syariah, Bandung: Alfabeta, 2010.

Azzam, Abdul Aziz Muhammad. Fiqih Muamalah, Jakarta: Sinar Grafika,

2014.

Az-Zuhaili, Wahbah. Fiqih Islam Wa Adillatuhu 4, Damaskus: Darul Fikr,

2007.

Bagus Rahmadi Supancana, ida. Kerangka Hukum dan Kebijakan Investasi

langsung di Indonesi, Bogor: Ghalia Indonesia, 2006.

Dikun,Suyono. Infrastruktur Indonesia: Sebelum, selama, pasca krisis,

(Jakarta: Kementerian Negara PPN atau BAPPENAS, 2003.

Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor: 32/DSN-MUI/IX/2002 Tentang

Obligasi Syariah.

Fatwa Dewan Syariah Nasional, No. 122 /DSN-MUI/II/2018, Tentang

Pengelolaan Dana BPIH dan BPIH Khusus Berdasarkan Prinsip

Syariah.

Fatwa Dewan Syariah Nasonal Nomor 40/DSN-MUI/X/2002 Tentang Pasar

Modal dan Penerapan Prinsip Syriah di Bidan Pasar Modal.

Fatwa DSN-MUI No. 80/DSN-MUI/III/2011, Tentang Penerapan Prinsip

Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di

Pasar Reguler Bursa Efek.

Page 29: TINJAUAN FIQIH MUAMALAH TERHADAP DANA HAJI YANG

Frensidy, Budi. Matematika Keuangan, Jakarta: Salemba Empat, 2011.

H Abdul, Manan. Hukum Ekonomi Syari’ah dalam prespektif kewenagan

dalam presfektif peradilan agama, Jakarta: kencana prenada media

group, 2012.

Hadi, Chairul dan Mujiburarahman. Investasi Syariah Konsep Dasar dan

Implementasi, Ciputat: lembaga penelitian UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2011.

Hamid, Abdul. Pasar Modal Syariah, Jakarta: Lembaga Penilitian UIN,

2009.

Hayati, Mardhiyah. Investasi Menurut Presfektif Ekonomi Islam, dalam

Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, Vol. 1 No. 1 Mei 2016.

Hidayat, Taufik Buku Pintar Investasi Syariah, Jakarta: Media kita, 2011.

http://bpkh.go.id/

http://m.merdeka.com/peristiwa/bpkh-mengaku-tak-berwenang-gunakan-

dana-haji-untuk-infrastruktur.html

http://m.merdeka.com/uang/bpkh-tetapkan-31-bank-penerima-dan-pengelola-

dana-haji.html

http://www.tribunnews.com/nasional/2015/10/20/kemenag-nilai-pelayanan-

jemaah-haji-2015-membaik diakses pada hari senin 07 Des. 15 pukul

21.06.

https://haji.kemenag.go.id/v3/content/undang-undang-nomoor-34-tahun-

2014-tentang-pengelolaan-keuanagan-haji

Huda, Nurul dan Mohamad Heykal, Lembaga Keuangan Islam Tinjauan

Teoritis dan praktis, Jakarta: Prenada media group, 2013.

Huda, Nurul dan Mustafa Edwin Nasution. Investasi pada Pasar Modal

Syariah, (Jakarta: kencana prenada media group, 2014.

Husna Fadlia, Dian.Peran Otorittas Jasa keuangan dalam perlindungan

hukum bagi investor atas dugaan investasi fiktif, dalam Jurnal Hukum,

volume 11, No. 2, tahun 2015.

Imam Malik, kitab Al-Muwatha’ bab haji juz I, No. 687.

Isa Muhammad Ibn Surah, Abi. sunan at-Tirmidzi, juz 3, Beirut: Dar al-Fikr,

1995.

Kari, Adimarwan A. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta:

Kharisma Putra Utama, 2007.

Kodoatie, Robert J. Pengantar Manjemen Infrastruktur, Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2005.

Kuncoro, Metode Riset untuk bisnis & ekonomi, Jakarta:Erlangga, 2003.

Page 30: TINJAUAN FIQIH MUAMALAH TERHADAP DANA HAJI YANG

Manan, Abdul. Aspek Hukum Dalam Penyelenggaran Investasi di Pasar

Modal Syariah Indonesia, Jakarta: prenada media group, 2009.

Mardani, Fiqih Ekonomi Syariah: Fiqih Muamalah, Jakarta: Kencana

Pranada Media Group, 2013.

Muhammad, Manajemen Keuangan Syariah. Yogyakarta: UPP STIM YKPN,

2014.

Muhammad, Rifqi. Akutansi Keuangan Syariah, Yogyakarta: P3EI, 2010.

Nafik HR, Muhamad. Bursa Efek Dan Investasi Syariah, Jakarta: serambi,

2009.

Nazaruddin, Abdul Wahid. memahami & membedah Obligasi pada

Perbankan Syariah, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010.

Nuhyatia, Indah. “Penerapan dan Aplikasi Akad Wakalah pada Produk Jasa

Bank Syariah”, dalam jurnal Ekonomi dan Hukum Islam, vol. 3, No.

2, 2013.

Nurhayati, Sri dan Wasilah, Akuntansi syariah di Indonesia, Jakarta:

Salembaa empat, 2012.

Nurhayati, Sri dan Wasilah. Akuntansi syariah di Indonesia, (Jakarta:

Salemba empat, 2012.

Pamungkas, Pengaruh Infrastruktur Ekonomi,, sosial dan admistrasi institusi

terhadap pertumbuhan-pertumbuhan provinsi di Indonesia, Skripsi

fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2009.

Pardiansyah, Elfi. Investasi dalam Presfektif Ekonomi Islam, dalam Jurnal

Ekonomi Islam, Vol. 8 No. 2 Agustus 2017.

Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2015 tentang Kerjasama Pemerintah

Dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur.

Ponjowinoto, P. Iwan. Kaya & Bahagia Cara Syariah, Jakarta: Penerbit

Hikmah, 2010.

Ratnawati, Vince dan Ningrum Khairani, “Perbandingan Kinerja Reksadana

syariah dan konvensional”, dalam Jurnal Akuntansi, Vol. 1, No.1

Oktober 2012.

Rivai, Eithal dan Andi Buchari. Islam Economics Ekonomi Syari’ah Bukan

Opsi Tetapi Solusi, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Rodoni, Ahmad dan Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta:

Zikrul Hakim, 2008.

Rodoni, Ahmad. Investasi Syariah, Jakarta: UIN Jakarta, 2009.

Rokhmatussa‟dyah, Ana dan Suratman. Hukum Investasi & Pasar Modal,

Jakarta: Sinar Grafika, 2009.

Sabiq, Sayyid. Fiqih Sunnah Jilid 3, Beirut: Daar Fiqr, 1983.

Sahrani, Sahori dan Ru‟fah Abdullah, Fikih Muamalah, Jakarta: Kencana,

2012.

Page 31: TINJAUAN FIQIH MUAMALAH TERHADAP DANA HAJI YANG

Soemitra, Andri. Bank & Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta: Kencana

Prenada media Group, 2009.

Suhendi, Hendi. Fiqih Muamalah, Jakarta: Raja Grafindo Perasada, 2010.

Suryomurti, Wiku. Super Cerdas Investasi Syariah hidup kaya raya mati

masuk syurga, Jakarta: Qultum Media, 2011.

Susanto, Burhanuddin. Pasar Modal Syariah Tinjauan Hukum,

Yogyakaryta: UII Press, 2009.

Susanto, Reputation Driven, Corporate Social Responsibility pendekatan

strategic management dalam CRS, Jakarta: Esensi Erlangga Group,

2009.

Suwiknyo, Dwi. Jasa-jasa Perbankan Syariah, Yogyakarta: Pustaka pelajar,

2010.

Syamsuddin, Fiqih Muamalah, Yogyakarta: Persada, 2011.

Tan, Inggrid. Bisnis dan investasi sistem syariah, Yogyakarta: universitas

Atma Jaya, 2009.

Undang-undang RI Nomor 34 tahun 2014 tentang pengelolaan keuangan haji.

Wawancara dengan Tenaga Ahli Sekretariat Badan Pengelola Keuangan Haji

di kantor Kementerian Agama Republik Indonesia, Dece Kurniadi,

Jakarta Pusat, 10 Juli 2018.

Widjaja, HAW. Otonomi Desa, Jakarta: Raja grafindo Persada, 2012.