tingkat pengetahuan penggunaan obat generik...

54
i TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: Siwi Kristina Sari Matheus NIM : 148114159 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 02-Nov-2020

31 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

i

TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA

MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI UNIVERSITAS

SANATA DHARMA YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Siwi Kristina Sari Matheus

NIM : 148114159

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

ii

HALAMAN JUDUL

TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA

MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI UNIVERSITAS

SANATA DHARMA YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Siwi Kristina Sari Matheus

NIM : 148114159

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Segala Perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan padaku

(Filipi 4:13)

Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu

(Amsal 16:3)

Karya ini kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus yang selalu membimbing ,

menjaga, dan menuntun disetiap langkah dan perjuanganku

Kedua orang tuaku, Bagus Hardjo dan Sukesi

serta kedua kakak ku Yohanita dan Dewi

Terima kasih yang selalu memberikan doa, semangat,

cinta, kasih, dan sayang

Almamater yang kubanggakan Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

viii

PRAKATA

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat, rahmat, dan kasih-Nya yang

selalu diberikan kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan naskah skripsi

yang berjudul “TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT

GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA” dengan baik dan lancar.

Penulisan naskah skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

Sarjana Farmasi (S. Farm) Fakultas Farmasi di Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik dan atas bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak, sehingga penulis mengucapkan terimakasih

kepada:

1. Ibu Dr. Christine Patramurti, Apt. Selaku DPA dan Kepala Progam

Pendidikan Fakultas Farmasi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Ibu Maria Wisnu Donowati,M.Si., Apt. dan Ibu Putu Dyana Christasani, M.

Sc., Apt.selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu dalam

berbagai ilmu, pengetahuan, dan wawasan, serta telah bersedia meluangkan

waktu, tenaga, dan pikiran untuk berdiskusi dan sangat sabar untuk

mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini.

3. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt. dan Bapak Dr. Yosef Wijoyo , Apt.

selaku Dosen Penguji yang telah memberikan kritik dan saran yang

membangun.

4. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Wakil Rektor I yang telah memberikan ijin

penulis untuk melakukan penelitian di Kampus III Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

5. Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran

Universitas Kristen Duta Wacana, yang telah memberikan ijin untuk

melakukan penelitian.

6. Seluruh Dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah

memberikan ilmu pengetahuan dan bimbingan dengan sabar kepada penulis

selama proses perkuliahan.

7. Bapak Bagus Hardjo Wibowo Matheus, Ibu Sukesi Murdiningsih, kakak

Yohanita Maria dan kakak Dewi arsi, serta seluruh keluarga tercinta penulis

yang telah memberikan doa, semangat, motivasi, cinta, kasih, sayang,

kesabaran, dan dukungan secara finansial dari awal hingga sampai selesai

penyusunan skripsi.

8. Sahabat-sahabat FSMD 2014 dan seluruh angkatan 2014 yang telah bersama-

sama berproses di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

9. Teman-teman KKN, yaitu Galih, Deon, Veny, Ika, Dina, Dista, dan Eca yang

selalu memberikan semangat dan dukungan doa.

10. Sahabat-sahabat “sambat”, yaitu Nadia, Amon, Meme, Senja, dan Kokoh

yang telah menemani dan memberikan semangat kepada penulis dalam proses

penulisan skripsi.

11. Sahabat-sahabat Kos, Chendri dan Th chintya yang telah membantu penulis

dalam pengambilan data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

x

DAFTAR ISI

COVER .......................................................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ........................................................................ iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................ iv

HALAMAN PESEMBAHAN ....................................................................................... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................................ vi

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... vii

PRAKATA ..................................................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................................. x

DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xiii

ABSTRAK ..................................................................................................................... xiv

ABSTRACT ................................................................................................................... xv

PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

METODE PENELITIAN ............................................................................................... 2

Rancangan Penelitian dan Variabel Penelitian .................................................. 2

Sampel Penelitian, Teknik Sampling, Lokasi, dan Waktu ................................. 3

Instrumen Penelitian .......................................................................................... 4

Tata Cara Penelitian ........................................................................................... 5

Analisis Hasil Penelitian .................................................................................... 5

HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................................... 6

KESIMPULAN .............................................................................................................. 16

SARAN .......................................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 18

LAMPIRAN ................................................................................................................... 21

BIOGRAFI PENULIS ................................................................................................... 39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

xi

DAFTAR TABEL

Tabel I. Karakteristik subjek penelitian ........................................................... 6

Tabel II. Tingkat pengetahuan penggunaan obat generik ................................ 7

Tabel III. Dimensi I tingkat pengetahuan penggunaan obat generik ................. 8

Tabel IV. Dimensi II tingkat pengetahuan penggunaan obat generik ................ 10

Tabel V. Dimensi III tingkat pengetahuan penggunaan obat generik ............... 12

Tabel IV. Dimensi IV tingkat pengetahuan penggunaan obat generik .............. 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar I. Bagan jumlah responden ............................................................... 4

Gambar II. Dimensi I ....................................................................................... 8

Gambar III. Dimensi II ...................................................................................... 10

Gambar IV. Dimensi III .................................................................................... 13

Gambar V. Dimensi IV .................................................................................... 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Izin Penelitian dan Pengambilan Data ....... 22

Lampiran 2 Ethical Clearance ..................................................................... 23

Lampiran 3 Lembar Pernyataan Validitas .................................................... 24

Lampiran 4 Uji Pemahaman Bahasa ............................................................ 29

Lampiran 5 Uji Reliabilitas .......................................................................... 31

Lampiran 6 Hasil Perhitungan Uji Mann-Whitney ....................................... 32

Lampiran 7 Lembar Penjelasan Kepada Calon Responden ......................... 33

Lampiran 8 Informed Consent ..................................................................... 34

Lampiran 9 Kuisioner Penelitian ................................................................. 35

Lampiran 10 Dokumentasi ............................................................................. 37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

xiv

ABSTRAK

Obat Generik adalah obat dengan nama resmi International Non

Propietary Names (INN) yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia atau buku

standar lainnya untuk zat berkhasiat yang dikandungnya. Permasalahan yang

terjadi pada masyarakat selama ini adalah mereka masih menganggap bahwa obat

generik adalah obat yang murah dan tidak berkualitas.Tujuan dilakukan penelitian

ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan obat generik mahasiswa

farmasi dan non farmasi di Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini merupakan penelitian jenis analitik observasional dengan

rancangan cross sectional.Responden dalam penelitian ini berjumlah 109

responden, terdiri dari 55 mahasiswa farmasi dan 54 mahasiswa non

farmasi.Teknik pengambilan sampel yang digunakan non random

sampling.Instrumen penelitian ini adalah berupa alat tulis dan kuisioner yang telah

dibuat oleh peneliti.Normalitas data diuji menggunakan Kolmogorov-Smirnov

dengan hasil data tidak terdistribusi normal (p<0,001).Untuk melihat perbedaan

tingkat pengetahuan penggunaan obat generik pada mahasiswa farmasi dan non

farmasi digunakan uji Mann-Whitney.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna

antara tingkat pengetahuan penggunaan obat generik pada mahasiswa farmasi dan

non farmasi (p<0,001). Rerata tingkat pengetahuan tentang obat generik pada

mahasiswa farmasi lebih tinggi dibandingkan mahasiswa non farmasi, dengan

perbandingannilai rerata pada mahasiswa farmasi sebesar 77,99sedangkan

mahasiswa non farmasi sebesar 31,58.

Kata Kunci: Obat Generik, Mahasiswa, Pengetahuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

xv

ABSTRACT

Generic is a medicine with the official International name Non-

Proprietary Names (INN), stipulated in the Indonesian Pharmacopoeia or other

standard books for the nutritious substances they contain. The problem that occurs

in the community so far is that they still think that generic medicine is cheap and

it is not a medicine that has high quality. The purpose of this research is to know

the description of generic medicine knowledge of pharmacy and non-pharmacy

students at Sanata Dharma University.

This research is an observational analytic study with the cross-

sectional method. Respondents in this study were 109 respondents, including 55

pharmacy students and 54 non-pharmacy students. The sampling technique used

is non-random sampling. This research instrument is in the form of stationery and

questionnaires that have been made by the researcher. The data were tested using

Kolmogorov-Smirnov with the results of data not normally distributed (p

<0.001). The Mann-Whitney test is used to see the difference in the level of

knowledge of the use of generic medicine in pharmacy and non-pharmacy

students.

The results showed that there was a significant difference between the

level of knowledge of the use of generic medicine in pharmacy and non-pharmacy

students (p <0.001). The average level of knowledge about generic medicine in

pharmacy students is higher than non-pharmacy students, with a comparison of

average scores in pharmacy students is 77.99, while non-pharmacy students are

31.58.

Keywords: Generic Medicine, Students, Knowledge.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

1

1. PENDAHULUAN

Obat Generik adalah obat dengan nama resmi International Non

Propietary Names (INN) yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia atau buku

standar lainnya untuk zat berkhasiat yang dikandungnya. Obat Generik

Bermerek/Bernama Dagang adalah obat generik dengan nama dagang yang

menggunakan nama milik produsen obat yang bersangkutan. Sedangkan obat

paten adalah obat yang masih mempunyai hak patennya. Pada dasarnya, obat

generik merupakan salah satu sediaan farmasi yang telah memenuhi persyaratan

farmakope serta melewati proses pembuatan sesuai Cara Pembuatan Obat yang

Baik (CPOB). Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pun turut mengawasi

standar umum tersebut. Hal ini yang membedakan dengan obat bermerek dan

banyak dipromosikan. Pada umumnya pemilihan kadar kandungan dalam rentang

standar farmakope (Kemenkes RI, 2010).

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar informasi pengetahuan

masyarakat tentang obat generik, dalam skala nasional menunjukkan 31,9%

masyarakat yang mengetahui atau pernah mendengar tentang obat generik.

Sejumlah 85,9% tidak memiliki pengetahuan yang benar tentang obat generik.

Sedangkan masyarakat Indonesia yang memiliki pengetahuan yang benar tentang

obat generik sebesar 14,1% (Kemenkes RI, 2013). Hal itu membuktikan bahwa

banyak masyarakat belum mempunyai pengetahuan yang benar tentang Obat

Generik.

Pengetahuan menurut Notoatmodjo (2010) adalah hasil penginderaan

manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang

dimilikinya, sedangkan menurut Wawan dan Dewi (2010) pengetahuan seseorang

tentang suatu objek mengandung 2 aspek, yaitu aspek positif dan negatif. Kedua

aspek ini yang akan menentukan sikap seseorang semakin banyak aspek positif

dan objek yang diketahui, maka akan menimbulkan sikap makin positif terhadap

objek tertentu.

Permasalahan yang terjadi pada masyarakat selama ini adalah mereka

masih menganggap bahwa obat generik adalah obat yang murah dan tidak

berkualitas. Hal itu disebabkan oleh kurangnya edukasi dan sosiali dasar lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

2

lanjut terhadap obat generik. Selain itu, selama ini masih banyak pihak medis

yang memilih untuk meresepkan obat selain generik karena adanya unsur

financial incentives. Dengan kondisi tersebut, Menteri Kesehatan mengeluarkan

peraturan tentang kewajiban menggunakan obat generik di fasilitas pelayanan

pemerintah dengan peraturan Nomor HK.02.02/MENKES/068/I/2010. Dengan

demikian semua lapisan masyarakat dapat mencapai tingkat kesehatan yang baik

(Kemenkes RI, 2010).

Mahasiswa farmasi merupakan calon tenaga kesehatan yang akan

bertugas dan bertanggung jawab dalam memberikan informasi obat. Hasil

penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan Qodria (2016) menunjukkan bahwa

mahasiswa kesehatan yang lebih baik dibandingkan dengan mahasiswa non

kesehatan (p<0,001). Begitu juga dengan hasil penelitian Debora (2018)

didapatkan perbedaan tingkat pengetahuan, persepsi, dan pengalaman pada

mahasiswa kedokteran dan non kedokteran terhadap penggunaan obat generik.

Berdasarkan fenomena tersebut diatas maka penulis tertarik untuk

meneliti tentang penggunaan obat generik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui gambaran pengetahuan dan perbedaan tingkat pengetahuan

mahasiswa farmasi dan non farmasi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

tentang penggunaan obat generik. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat

menggambarkan tingkat pengetahuan tentang obat generik mahasiswa farmasi dan

non farmasi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. METODE PENELITIAN

a. Rancangan Penelitian dan Variabel Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian jenis analitik observasional dengan

rancangan cross sectional. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah mahasiswa

farmasi dan non farmasi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Mahasiswa

non farmasi terdiri dari mahasiswa kampus III Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta, yaitu mahasiswa dari Prodi Psikologi, Pendidikan Matematika,

Pendidikan Fisika, Pendidikan Kimia, Pendidikan Biologi, Pendidikan Bimbingan

Konseling, Teknik Informatika, Teknik Mesin, Teknik Elektro, dan Matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

3

Variabel tergantung adalah tingkat pengetahuan responden terhadap obat generik.

Variabel pengacau yang teridentifikasi dalam penelitian ini adalah informasi yang

telah diperoleh responden baik melalui pendidikan formal maupun informal

mengenai obat generik.

b. Sampel Penelitian, Teknik Sampling, Lokasi, dan Waktu

Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Kampus III

Universitas Sanata Dharma Yogakarta. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah

mahasiswa aktif yang berada di Universitas Sanata Dharma, pada Tahun Ajaran

2017/2018, yang berusia 18-20 tahun, pernah menggunakan obat, dan bersedia

menjadi responden. Kriteria eksklusi adalah responden yang mengisi kuisioner

tidak lengkap.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan non random sampling,

yaitu Quota Sampling. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2019, setelah

mendapatkan surat ijin dari Wakil Rektor I Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta (nomor 067/WR I/F/IV/2019, terlampir pada lampiran 1). Ethical

Clearance dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran

Universitas Kristen Duta Wacana (nomor 972/C.16/FK/2019, terlampir pada

lampiran 2).

Perhitungan besar sampel minimal dalam penelitian ini menggunakan

rumus Slovin (Sani, 2016) . 𝑛 =2315

1+(2315 𝑥 0,12 = 95.86 ≈ 96 orang

Untuk mengantisipasi hilangnya responden karena masuk kriteria eksklusi, maka

jumlah sampel ditambahkan 10%, sehingga jumlah sampel minimal yang

diperlukan adalah 106 orang. Total jumlah calon responden yang dihubungi dan

memenuhi inklusi adalah sebesar 114 orang, namun 5 diantaranya tidak mengisi

kuisioner dengan lengkap. Dengan demikian jumlah total responden adalah 109

responden yang terdiri dari 55 mahasiswa farmasi dan 54 terdiri dari mahasiswa

non farmasi. Detail perolehan responden dapat digambarkan dalam bagan berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

4

114 Calon responden memenuhi kriteria inklusi

5 Teresklusi

Tidak mengisi kuisioner dengan lengkap.

109 Responden

Gambar I. Bagan Jumlah Responden

c. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian pada penelitian ini adalah berupa kuisioner yang

telah dibuat oleh peneliti. Kuisioner ini digunakan sebagai alat untuk

mengumpulkan data yang berisi tentang pengetahuan tentang obat generik.

Kuisioner dilengkapi dengan pengisian biodata responden, yang berupa nama dan

nim, usia, pendidikan terakhir, dan prodi/ fakultas responden.

Kuisioner ini telah melalui uji validitas kontent oleh Expert Judgement,

yaitu apoteker yang memiliki kompetensi untuk menilai konten kuisioner

berdasarkan literatur yang ada. Hasil uji validitas kontent terlampir dalam

lampiran 3. Setelah kuisioner dinyatakan valid, uji kuisioner dilanjutkan dengan

uji pemahaman bahasa. Uji pemahaman bahasa dilakukan pada 3 mahasiswa

farmasi dan 3 mahasiswa non farmasi yang memiliki karakterisktik yang serupa

dengan responden. Hasil uji pemahaman bahasa terlampir pada lampiran 4.

Uji reliabilitas juga dilakukan pada 15 mahasiswa farmasi dan 15

mahasiswa non farmasi, yang memiliki kriteria sama dengan responden

penelitian. Kuisioner yang berisi 16 pernyataan mendapatkan hasil uji reliabilitas

sebesar Alpha Cronbach 0.503 (r alpha < 0.6). Alpha Cronbach yang kurang dari

0,6 berarti pernyataan tersebut belum reliabel, hal ini disebabkan karena beberapa

item kuisioner belum valid secara statistik. Maka item kuisioner yang tidak valid

dihapus. Sehingga jumlah pernyataan yang digunakan dalam penelitian berjumlah

14 pernyataan. Kuisioner dengan 14 pernyataan mempunyai hasil perhitungan

Alpha Cronbach 0.664 (r alpha > 0.6).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

5

d. Tata Cara Penelitian

Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan

kuisioner dan alat tulis kepada responden yang telah sesuai dengan kriteria

inklusi. Pengambilan data ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuisioner di

Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta selama bulan Mei 2019.

Calon responden yang bersedia mengikuti penelitian ini sebelum mengisi

kuisioner diberi penjelasan terkait tujuan penelitian. Calon responden diminta

menandatangani informed consent sebagai bentuk persetujuan partisipasi dalam

penelitian.

e. Analisis Hasil Penelitian

Data pengetahuan obat generik diperoleh menggunakan kuisioner yang

telah diisi lengkap oleh responden. Data yang telah diperoleh kemudian dikoding

dan dimasukkan dalam Worksheet Excel. Data ini dihitung untuk nilai jawaban

yang benar setiap responden. Hasil nilai dari setiap responden akan diolah

menggunakan alat hitung komputer. Uji normalitas data reponden dilakukan

dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Dari hasil uji Kolmogorov-Smirnov data tidak

terdistribusi normal, dengan nilai kelompok responden farmasi p-value 0.000 dan

nilai kelompok responden non farmasi memperoleh p-value 0.021. Jika semua

data yang didapatkan terdistribusi normal maka dapat dilakukan uji T, sebaliknya

jika salah satu data yang didapatkan tidak terdistribusi normal, maka dilakukan uji

Mann-Whitney U dengan taraf kepercayaan 95% agar dapat diketahui apakah ada

perbedaan data antar kelompok. Didapat nilai p-value / Sig < 0,05 menunjukkan

bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara dua kelompok data, sedangkan

jika yang didapat nilai p-value / Sig > 0,05 maka menunjukkan perbedaan yang

tidak bermakna antara dua kelompok (Istyastono, 2016). Data dari penelitian ini

menggunakan uji Mann-Whitney U, nilai p-value yang diperoleh adalah <0,001.

Data penelitian ini mempunyai arti bahwa terdapat perbedaan yang bermakna

antara kelompok responden farmasi dan non farmasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

6

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik

Pada penelitian ini terdapat 55 responden yang merupakan mahasiswa

farmasi dan mahasiswa non farmasi 54 responden. Detail data karakteristik

responden tersaji dalam tabel I berikut:

Tabel I. Karakteristik subjek penelitian

Karakteristik Farmasi

(n=55)(%)

Non

Farmasi

(n=54)(%)

Total

(%)

Usia

18 14 (25,4) 6 (11,2) 20 (18,35)

19 31 (56,4) 24 (44,4) 55 (50,46)

20 10 (18,2) 24 (44,4) 34 (31,19)

Semester

II 39 (70,9) 25 (46,3) 64 (58,72)

IV 16 (29,1) 29 (53,7) 45( 41,28)

Pendidikan

Terakhir

SMA 51 (92,7) 52 (96,3) 103 (94,49)

SMK 4 (7,3) 2 (3,7) 6 (5,50)

Berdasarkan tabel I, diketahui bahwa sebagian besar responden berusia 19

tahun (50,46%), sedang menempuh semester II (58,72%) dengan pendidikan

terakhir SMA (94,49%). Dengan bertambahnya usia seseorang, maka seseorang

akan mengalami peningkatan sesuai dengan pengetahuan maupun pengalaman

yang didapatkan (Supriyadi, 2015). Mahasiswa dari program pendidikan diluar

farmasi yang turut berpartisipasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa dari

Teknik Informatika sebanyak 9 orang (8,3%), Pendidikan Matematika sebanyak 8

orang (7,3%), Matematika 3 orang (2,7%), Psikologi sebanyak 14 orang (12,8%),

Bimbingan Konseling sebanyak 12 orang (11%), Pendidikan Fisika 2 orang

(1,8%), Pendidikan Biologi sebanyak 2 orang (1,8%), dan Teknik Elektro

sebanyak 4 orang (3,7%).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

7

B. Tingkat Pengetahuan Penggunaan Obat Generik Responden

Tingkat pengetahuan penggunaan obat generik responden kelompok

farmasi dan non farmasi dituliskan pada tabel II berikut:

Tabel II. Tingkat Pengetahuan Penggunaan Obat Generik

Kelompok Mahasiswa N Rerata Nilai p

Farmasi 55 77,99 <0,001

Non Farmasi 54 31,58

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna

antara tingkat pengetahuan obat generik pada mahasiswa farmasi dan non farmasi

(p<0,001). Mahasiswa farmasi mempunyai tingkat pengetahuan yang lebih tinggi

dibandingkan dengan mahasiswa non farmasi. Nilai rata-rata tingkat pengetahuan

yang dilihat dari mahasiswa farmasi yaitu sebesar 77,99 dan mahasiswa non

farmasi sebesar 31,58. Hasil penelitian ini serupa dengan penelitian Qodria (2016)

tentang “Perbedaan Tingkat Pengetahuan, Persepsi, dan Pengalaman Penggunaan

Obat Generik di Kalangan Mahasiswa Kesehatan dan Non Kesehatan di

Universitas Jember”, yang dimana hasil penelitian menunjukkan terdapat

perbedaan yang bermakna antara tingkat pengetahuan tentang obat generik pada

mahasiswa kesehatan dan non kesehatan (p<0,001), dengan rata-rata tingkat

pengetahuan tentang obat generik yang diperoleh mahasiswa kesehatan sebesar

4,63 dan mahasiswa non kesehatan sebesar 2,31.

Pada penelitian ini terdapat 4 dimensi untuk mengukur pengetahuan

responden tentang obat generik. Dimensi I adalah definisi obat generik, dimensi II

adalah manfaat obat generik, dimensi III adalah kebijakan obat generik, dan

dimensi IV adalah penggolongan obat generik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

8

B.1. Tingkat pengetahuan pada dimensi I: Definisi Obat Generik

Tabel III. Dimensi I: Definisi Obat Generik

Gambar II. Dimensi I: Definisi Obat Generik

Berdasarkan hasil uji dengan Mann-Whitney diperoleh nilai p yang

0,008, berarti terdapat perbedaan yang bermakna pada tingkat pengetahuan

tentang definisi obat generik pada mahasiswa farmasi dan non farmasi.

Mahasiswa farmasi mempunyai tingkat pengetahuan lebih tinggi dengan nilai

rata-rata 62,28 dibandingkan dengan mahasiswa non farmasi yang mempunyai

nilai rata-rata 47,58.

Untuk mengukur tingkat pengtahuan tentang definisi obat generik

digunakan 3 pernyataan, yaitu pada nomor 1, 7, dan 10. Pernyataan nomor 1

tentang, “Obat generik merupakan obat yang belum habis masa patennya”. Jumlah

mahasiswa farmasi yang menjawab benar sebanyak 39 orang sedangkan

mahasiswa non farmasi yang menjawab benar sebanyak 18 orang. Menurut

peraturan menteri kesehatan nomor HK.02.02/MENKES/068/I/2010, obat generik

Kelompok Mahasiswa N Rerata Nilai p

Farmasi 55 62.28 0,008

Non Farmasi 54 47.58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

9

adalah obat dengan nama resmi International Non Propietary Names (INN) yang

ditetapkan dalam Farmakope Indonesia atau buku standar lainnya untuk zat

berkhasiat yang dikandungnya. Obat paten adalah obat yang masih memiliki hak

paten. Masa hak paten berlaku selama 20 tahun atau 10 tahun, menurut

perundang-undangan Republik Indonesia nomor 14 tahun 2001 tentang paten.

Obat generik ini disebut sebagai obat yang sudah tidak dilindungi oleh hak paten,

atau obat yang masa patennya telah berakhir. Dengan demikian mahasiswa non

farmasi tidak mendapatkan informasi atau pengetahuan tentang definisi obat

generik yang tidak boleh diproduksi jika masa paten masih berlaku, kecuali

mempunyai perjanjian dengan pemilik patennya. Hal ini berbeda jika

dibandingkan dengan mahasiswa farmasi yang mendapat informasi atau materi

tersebut dalam mata kuliah Farmasetika dasar di semester I.

Pernyataan nomor 7 tentang, “Obat generik memiliki nama yang sama

dengan kandungan zat berkhasiat didalamnya, sesuai nama resmi yang telah

ditetapkan dalam Farmakope Indonesia”. Jumlah mahasiswa farmasi yang

menjawab benar sebanyak 54 orang sedangkan mahasiswa non farmasi yang

menjawab benar 46 orang. Obat generik ini diambil dari nama zat aktif yang

terkandung didalam obat tersebut, seperti paracetamol, asam mefenamat,

amoxicillin, dan sebagainya. Responden mahasiswa non farmasi dengan total 54

responden, sebagian besar telah menjawab benar pada pernyataan ini. Hal ini

sebabkan karena, mahasiswa non farmasi mempunyai pengalaman dan informasi

tentang obat generik. Pengalaman pada saat sakit dan memperoleh dari apotek

atau fasilitas kesehatan lainnya yang pada saat pengambilan obat telah dijelaskan

mengenai obat generik tersebut.

Dan pernyataan nomor 10 mahasiswa non farmasi yang menjawab

benar 36 orang dibandingkan dengan mahasiswa farmasi yang menjawab benar 35

orang. Pernyataan nomor 10 “Obat generik bukan merupakan obat program dari

pemerintah”. Pada pernyataan ini jumlah mahasiswa non farmasi yang menjawab

benar lebih tinggi, hal ini mungkin disebabkan karena mahasiswa farmasi yang

diambil sebagai responden merupakan mahasiswa semester 2 dan 4, dan yang

belum mendapatkan materi mendalam tentang obat generik. Pernyataan 10 terkait

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

10

tentang peraturan pemerintah tentang obat generik sebagai obat program

pemerintah, dimana mahasiswa farmasi juga belum menempuh mata kuliah

peraturan undang-undangan atau legalitas kefarmasian. Menurut Permenkes

nomor HK.02.02/MENKES/068/I/2010 tentang Kewajiban menggunakan Obat

Generik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah, dinas Kesehatan

Provinsi/Kabupaten/Kota wajib membuat perencanaan, pengadaan, penyimpanan,

penyediaan, pengelolaan dan pendistribusian obat kepada puskesmas dan

pelayanan kesehatan lain. Hal tersebut obat generik harus diwajibkan diberikan

kepada masyarakat, jika pemerintah melanggar peraturan tersebut akan dikenakan

peringatan lisan ataupun tertulis.

B.2. Tingkat pengetahuan pada dimensi II: Manfaat Obat Generik

Tabel IV Dimensi II: Manfaat Obat Generik

Gambar III. Dimensi II: Manfaat Obat Generik

Kelompok Mahasiswa N Rerata Nilai p

Farmasi 55 73,68 <0,001

Non Farmasi 54 35,97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

11

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menggunakan Mann-

Whitney diperoleh nilai p<0,001, berarti data tersebut mempunyai perbedaan yang

bermakna pada tingkat pengetahuan masing-masing responden. Mahasiswa

farmasi mempunyai tingkat pengetahuan dengan rata-rata 73,68 lebih tinggi

dibandingkan dengan mahasiswa non farmasi yang mempunyai rata-rata 35,97.

Untuk mengukur tingkat pengetahuan tentang penggunaan obat generik

digunakan 5 pernyataan yaitu pada nomor 3, 6, 9, 12, dan 14. Pernyataan nomor 3

tentang “Mutu dan kualitas obat generik tidak sama dengan obat bermerek karena

harga lebih murah”. Jumlah mahasiswa farmasi memperoleh jawaban nilai benar

sebanyak 43 orang dan mahasiswa non farmasi sebanyak 25 orang. Mutu (dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia) diartikan sebagai (ukuran) baik buruk suatu

benda, kadar, taraf atau derajat (kepandaian, kecerdasan, dan sebagainya). Mutu

obat generik tidak berbeda dengan obat bermerek atau obat paten karena bahan

bakunya sama. Harga obat generik lebih murah dibandingkan dengan obat

bermerek karena beberapa hal, salah satunya adalah harga obat generik

dikendalikan oleh pemerintah sedangkan harga obat bermerek dipengaruhi oleh

biaya kemasan dan biaya promosi atau iklan. Obat-obat generik biasanya lebih

murah karena perusahaan obat tidak memerlukan pengujian yang ekstensif karena

obat-obat ini telah menjalani uji keamanan dan efektivitas oleh perusahaan

farmasi yang pertama kali menemukannya (Kee dan Hayes, 1996).

Pernyataan nomor 6 tentang “Obat generik dan obat bermerek memiliki

manfaat yang sama karena kandungan zat aktifnya sama”. Mahasiswa farmasi

memperoleh nilai jawaban benar sebanyak 54 orang dan mahasiswa non farmasi

sebanyak 34 orang. Nama generik merupakan nama obat “resmi”, atau nama obat

yang tidak hanya dimiliki pihak tertentu. Sedangkan nama merek atau nama

dagang, nama yang hanya dimiliki oleh suatu pihak tertentu, dipilih oleh

perusahaan obat dan biasanya merupakan merek terdaftar yang dimiliki

perusahaan tertentu (Kee dan Hayes, 1996). Keduanya memiliki manfaat yang

sama karena kandungan zat aktifnya (komponen utama obat), antara obat generik

dan obat bermerek adalah sama . Kemudian pernyataan nomor 9 tentang “Obat

generik memiliki mutu atau kualitas yang sama dengan obat bermerek”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

12

Mahasiswa farmasi memperoleh jawaban nilai benar sebanyak 46 orang dan

mahasiswa non farmasi sebanyak 25 orang. Kualitas obat generik tidak kalah

dengan obat bermerek karena obat generik memenuhi persyaratan dalam Cara

Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan lulus uji bioavailabilitas/ bioekivalensi

(BA/BE) seperti yang distandarkan oleh BPOM.

Pernyataan nomor 14 tentang “Terdapat perbedaan khasiat antara obat

generik dan obat bermerek”. Mahasiswa farmasi memperoleh nilai jawaban benar

sebanyak 52 orang dan mahasiswa non farmasi sebanyak 17 orang. Khasiat

(dalam KBBI) merupakan faedah, atau kegunaan yang bersifat khas. Khasiat obat

generik sendiri tidak kalah bagus dari obat paten, karena obat generik juga

memiliki kandungan zat aktif serta tingkat efektivitas yang sama dengan obat

paten.

Pernyataan nomor 12 tentang “Obat generik bermanfaat secara ekonomis

untuk masyarakat golongan menengah kebawah”. Mahasiswa farmasi

memperoleh jawaban nilai benar sebanyak 54 orang dan mahasiswa non farmasi

51 orang. Selisih jawaban benar antara mahasiswa farmasi dan non farmasi pada

pernyataan nomor 12 sangat sedikit, yang berarti mahasiswa non farmasi sudah

memahami tentang manfaat obat generik secara benar. Obat generik ini tidak

hanya untuk masyarakat yang golongan menengah kebawah saja tetapi untuk

semua kalangan, tetapi sering hal masyarakat untuk salah mempersepsikan hal

tersebut. Namun pada penelitian ini, terutama pada pernyataan nomor 12 ini

mahasiswa non farmasi sudah memahami tentang hal tersebut.

B.3. Tingkat pengetahuan pada dimensi III: Kebijakan Obat Generik

Tabel V. Dimensi III: Kebijakan Obat Generik

Kelompok Mahasiswa N Rerata Nilai

p

Farmasi 55 74,17 <0,001

Non Farmasi 54 35,47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

13

Gambar IV. Dimensi III: Kebijakan Obat Generik

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, Dimensi III adalah tentang

kebijakan obat generik yang menggunakan Mann-Whitney diperoleh nilai p

<0,001, berarti data tersebut mempunyai perbedaan yang bermakna pada tingkat

pengetahuan masing-masing responden. Mahasiswa farmasi mempunyai tingkat

pengetahuan dengan rata-rata 74,17 lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa

non farmasi yang mempunyai rata-rata 35,47.

Untuk mengukur tingkat pengetahuan tentang kebijakan obat generik

digunakan 4 pernyataan yaitu pada nomor 2, 4, 11 dan 13. Pernyataan nomor 2

tentang “Obat generik diproduksi untuk mengendalikan harga obat”. Mahasiswa

farmasi mendapatkan jawaban nilai benar sebanyak 51 orang dan mahasiwa non

farmasi mendapatkan jawaban nilai benar sebanyak 45 orang. Berdasarkan

Peraturan Menteri Kesehatan nomor HK.02.02/MENKES/068/II/2010, bahwa

Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota wajib

menyediakan obat esensial dengan nama generik untuk kebutuhan Puskesmas dan

Unit Pelaksana Teknis lainnya sesuai kebutuhan. Obat-obat generik biasanya lebih

murah karena perusahaan obat tidak memerlukan pengujian yang ekstensif karena

obat-obat ini telah menjalani uji keamanan dan efektivitas oleh perusahaan

farmasi yang pertama kali menemukannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

14

Pernyataan nomor 4 tentang “Apoteker tidak dapat mengganti obat

generik menjadi merek dagang”. Mahasiswa farmasi mendapatkan nilai jawaban

benar sebanyak 44 orang dan mahasiswa non farmasi sebanyak 6 orang.

Pernyataan nomor 4 tentang “Apoteker tidak dapat mengganti obat generik

menjadi merek dagang”. Mahasiswa farmasi mendapatkan nilai jawaban benar

sebanyak 44 orang dan mahasiswa non farmasi sebanyak 6 orang. Menurut

Permenkes nomor 9 tahun 2017 tentang apotek Bab IV tentang penyelenggaraan

Pasal 21 ayat 3, “Dalam hal obat yang diresepkan tidak tersedia di Apotek atau

pasien tidak mampu menebus obat yang tertulis di dalam Resep, Apoteker dapat

mengganti obat setelah berkonsultasi dengan dokter penulis Resep untuk

pemilihan obat lain”. Mahasiswa non farmasi yang menjawab benar sebanyak 6

orang, maka dapat disimpulkan belum paham jika obat generik dapat diganti

dengan obat merek dagang lainnya, jika obat tersebut tidak tersedia di unit

fasilitas kesehatan dan telah mendapatkan persetujuan dari dokter penulis resep.

Pernyataan nomor 11 tentang “Obat generik tersedia di unit pelayanan

kesehatan yang dimiliki pemerintah”. Mahasiswa farmasi mendapatkan nilai

jawaban benar sebanyak 55 orang sedangkan mahasiswa non farmasi sebanyak 45

orang. Menurut Permenkes nomor HK.02.02/MENKES/068/I/2010 tentang

Kewajiban menggunakan Obat Generik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Pemerintah. Pada mahasiswa farmasi telah mengerti jika obat generik tersedia di

unit pelayanan kesehatan, tetapi mahasiswa non farmasi belum mengerti semua.

Hal tersebut mungkin mahasiswa non farmasi telah memperoleh obat generik di

unit pelayanan kesehatan, tetapi mereka tidak mengerti bahwa yang diberikan

obat generik.

Pernyataan nomor 13 tentang “resep dokter yang berisi obat merek

dagang tidak dapat digantikan dengan obat generik”. Mahasiswa farmasi

memperoleh nilai jawaban benar sebanyak 45 orang sedangkan mahasiswa non

farmasi sebanyak 20 orang. Dimensi III ini mahasiswa farmasi lebih tinggi

dibandingkan dengan mahasiswa non farmasi. Menurut permenkes nomor 9 tahun

2017 tentang apotek Bab IV tentang penyelenggaraan Pasal 21 ayat 2 “Dalam hal

obat yang diresepkan terdapat obat merek dagang, maka Apoteker dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

15

mengganti obat merek dagang dengan obat generik yang sama komponen aktifnya

atau obat merek dagang lain atas persetujuan dokter dan/atau pasien”. Pada

pernyataan ini obat generik dapat digantikan apabila komponen aktifnya sama.

mahasiswa non farmasi hampir setengah telah menjawab benar. Dengan demikian

mahasiswa non farmasipun telah mengetahui informasi tersebut.

B.4. Tingkat pengetahuan pada dimensi IV: Penggolongan Obat

Generik

Tabel VI. Dimensi IV: Penggolongan Obat Generik

Gambar V.Dimensi IV: Penggolongan Obat Generik

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan

Mann-Whitney diperoleh nilai p<0,001, berarti data tersebut mempunyai

perbedaan yang bermakna pada tingkat pengetahuan masing-masing responden.

Mahasiswa farmasi mempunyai tingkat pengetahuan dengan rata-rata 72,02 lebih

tinggi dibandingkan dengan mahasiswa non farmasi yang mempunyai rata-rata

37,67.

Kelompok Mahasiswa N Rerata Nilai p

Farmasi 55 72,02 <0,001

Non Farmasi 54 37,67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

16

Untuk mengukur tingkat pengetahuan tentang penggunaan obat generik

responden digunakan 2 yaitu pada nomor 5 dan nomor 8. Pernyataan nomor 5

tentang “Panadol, Mylanta, dan Promag dikategorikan sebagai obat generik”.

Mahasiswa farmasi memperoleh nilai jawaban benar sebanyak 47 orang dan

mahasiswa non farmasi sebanyak 11 orang. Pernyataan nomor 8 tentang “Obat

generik bermerek dipasarkan dengan menggunakan nama zat aktif”. Mahasiswa

farmasi memperoleh nilai jawaban benar sebanyak 46 orang dan mahasiswa non

farmasi memperoleh sebanyak 31 orang. Pada semua obat baik obat bermerek

maupun obat generik, baik yang berisi zat tunggal maupun yang campuran

semuanya memiliki nama kimia (Widjajanti, 1988). Sebagai contoh Amoksisilin

yang dikenal sebagai nama generik dari Amoxil atau nama latinnya

Amoxicillinum. Obat tersebut merupakan antibiotik dengan zat aktif Asam

(2S,5R,6R)-6-[(R)-(-)-2-amino-2-(p-hidroksifenil)asetamido]-3,3-dimetil-7-okso-

4-tia-1-azabisiklo[3,2,0]-heptana-2-karbosila trihidrat (Athijah, 2011). Adapun

contoh obat generik lainnya yaitu Asetosal dengan nama kimia Asam

Asetilosalisilat, Vitamin C dengan nama kimia Asam Askorbinat, dan

Kloramfenikol dengan nama kimia p-nitrofenil-2dikloroaset-amidopropanediol-

1,3 (Widjajanti, 1988). Pada Dimensi IV ini dapat terlihat bahwa mahasiswa non

farmasi banyak yang belum mengetahui tentang penggolongan obat, khususnya

obat generik. Hal tersebut dikarenakan kurangnya informasi serta pengetahuan

yang diperoleh. Sedangkan sebagian besar mahasiswa farmasi mengetahui tentang

penggolongan obat karena telah mendapatkan pengetahuan melalui mata kuliah

yang diajarkan, yaitu mata kuliah Farmakologi.

4. KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan

Hasil pada penelitian ini yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan

yang bermakna antara tingkat pengetahuan penggunaan obat generik pada

mahasiswa farmasi dan non farmasi (p<0,001). Rerata tingkat pengetahuan

tentang obat generik pada mahasiswa farmasi lebih tinggi dari mahasiswa non

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

17

farmasi, dengan perbandingan nilai rerata pada mahasiswa farmasi sebesar 77,99

sedangkan mahasiswa non farmasi sebesar 31,58.

b. Saran

Penelitian selanjutnya tidak hanya melihat perbedaan tingkat

pengetahuan mahasiswa farmasi dan non farmasi tetapi juga pemberian intervensi

edukasi pengetahuan obat generik pada mahasiswa non farmasi. Karena

berdasarkan temuan pada saat pemberian instrumen pada mahasiswa non farmasi

banyak pertanyaan terkait obat generik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

18

DAFTAR PUSTAKA

Athijah, Umi, 2011. Buku Ajar Preskripsi Obat dan Resep Jilid 1. Universitas

Airlangga, Surabaya.

Budiman dan Riyanto, 2013. Kapita Selekta Kuesioner : Pengetahuan dan Sikap

dalam Penelitian Kesehatan. Salemba Medika, Jakarta.

Cahyono, 2018, Satistika Terapan & Indikator Kesehatan. Dee Publish,

Yogyakarta.

Cohen, L., et al, 2007. Research Methods In Education (Sixth Edition). New

York. Routledge.

Dinkes Kalbar, 2018. Pengertian Obat Generik dan Obat Paten.

https://dinkes.kalbarprov.go.id/pengertian-obat-generik-dan-obat-paten/ ,

diakses pada tanggal 12 februari 2019 pukul 20.25 WIB.

Dahlan, 2016. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Salemba Medika,

Jakarta.

Debora, 2018. Perbedaan tingkat pengetahuan, persepsi, dan pengalaman

terhadap penggunaan obat generik pada mahasiswa kedokteran dan non

kedokteran di universitas Lampung. Majority, 7(2).

Effendi dan Tukiran, 2012. Metode Penelitian Survei. LP3ES, Jakarta.

Hermansyah, A. Athiyah, U, Setiawan, C. D dan Mufarrihah, 2013. Are Patients

Willing To Ask for Generic Drug Substitution ?. International Journal of

Pharmacy Teaching & Practiches, 4(4) : 832-837.

Husein, 2011. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Edisi II. Jakarta :

Rajawali Pers, Jakarta.

Istyastono, E.P. 2016. Uji Statistik di Ilmu Farmasi dengan Program Statistika

Komputasional R. Yogyakarta : Sanata Dharma University Press, hal. 22-

23, 48-53.

Kee, J.L. dan Hayes, E.R.,1996, Farmakologi Pendekatan Proses Keperawatan,

Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

19

Kemenkes RI, 2010. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

HK.02.02/MENKES/068/I/2010 tentang Kewajiban Menggunakan Obat

Generik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah. Jakarta

Kemenkes RI, 2013. Riset Kesehatan Dasar Indonesia 2013. Jakarta.

Kemenkes RI, 2015. Peraturan Mentri Kesehatan Repunlik Indonesia Nomor 98

Tahun 2015 tentang Pemberian Informasi Harga Eceran Tertinggi Obat.

Jakarta

Kemenkes RI, 2017. Peraturan Mentri Kesehatan Repunlik Indonesia Nomor 9

Tahun 2017 tentang Apotek. Jakarta

Larasanty, 2016. Tingkat kepuasan pasien terhadap penggunaan obat generik dan

obat generik bermerek (branded generic) pada pasien rawat jalan di

badan rumah sakit umum tabanan. Jurnal Farmasi Udayana, 5(1), 24-27.

Morison, 2015. Analisis tingkat pengetahuan dan persepsi masyarakat kota

singkawang terhadap obat generic. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia,

4(1), hlm 39–48.

Notoatmodjo, S, 2010. Promosi Kesehatan, Teori dan Aplikasi. Rineka Cipta,

Jakarta.

Notoatmodjo, 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta.

Qodria, 2016. Perbedaan tingkat pengetahuan, persepsi, dan pengalaman

penggunaan obat generik di kalangan mahasiswa kesehatan dan non

kesehatan di universitas Jember. Skripsi. Universitas Jember.

Sani, F., 2016. Metodologi Penelitian Farmasi Komunitas dan Eksperimental.

Dee Publish, Yogyakarta.

Supriyadi, 2015. Lanjut Usia dan Permasalahannya. Jurnal PPKn & Hukum.

10(2), 84-94.

WHO, 2014. Generic Drugs. http://www.who.int/trade/glossary/story034/en/.

Diakses pada tanggal 7 November 2018.

Wawan dan Dewi, 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan

Perilaku Manusia. Nuha Medika, Yogyakarta.

Widjajanti, N., 1988, Obat-Obatan, Yogyakarta, Kanisius.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

20

Widodo, 2004. Panduan Keluarga Memilih & Menggunakan Obat. Kreasi

Wacana, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

21

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

22

Lampiran 1. Surat Permohonan izin Penelitian dan Pengambilan Data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

23

Lampiran 2. Ethical Clereance

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

24

Lampiran 3. Lembar Pernyataan Validitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

29

Lampiran 4. Uji pemahaman bahasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

31

Lampiran 5. Uji reliabilitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

32

Lampiran 6. Hasil Perhitungan Uji Mann-Whitney

a. Hasil Data Perbandingan Mahasiswa Farmasi dan Non Farmasi

b. Hasil Data Perbandingan Mahasiswa Farmasi dan Non Farmasi Setiap

Dimensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

33

Lampiran 7. Lembar Penjelasan kepada Calon Subjek

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN KEPADA RESPONDEN

Saya, Siwi Kristina S Matheus dari Prodi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta akan melakukan penelitian yang berjudul “Tingkat

Pengetahuan Penggunaan Obat Generik pada Mahasiswa Farmasi dan Non Farmasi di

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta”.

Maka saya mohon kesediaan teman-teman yang terdaftar sebagai mahasiswa

aktif di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta untuk menjadi responden dalam

penelitian ini.

A. Kesukarelaan untuk Ikut dalam Penelitian

Anda bebas untuk mengikuti penelitian ini tanpa adanya paksaan. Apabila anda telah

memutuskan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, anda juga dapat memutuskan

untuk mengundurkan diri/berubah pikiran setiap saat tanpa dikenakan denda ataupun

sanksi apapun. Tidak ada konsekuensi bagi anda jika tidak berpartisipasi untuk

menjadi responden dalam penelitian.

B. Prosedur Penelitian

Apabila anda bersedia menjadi responden dalam penelitian ini, anda diminta

menandatangani lembar pernyataan kesediaan menjadi responden.

C. Kewajiban Responden

Sebagai responden penelitian, anda berkewajiban untuk mengisi kuisioner secara

lengkap. Pertanyaan diisi dengan jawaban yang sejujurnya.

D. Risiko Penelitian

Dalam penelitian ini, tidak akan menimbulkan risiko karena tidak terdapat tindakan

(pemberian obat). Pengisian kuisioner dapat dilakukan selama 30 menit, sehingga

ada risiko kehilangan waktu selama pengisian kuisioner. Meskipun demikian, anda

dapat berhenti kapan saja jika merasa tidak nyaman ketika melakukan pengisian

kuisioner.

E. Manfaat Penelitian

Bagi peneliti informasi yang diberikan akan dapat diolah untuk mendapatkan tingkat

pengetahuan penggunaan obat generik pada mahasiswa farmasi dan non farmasi di

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

F. Kerahasiaan

Semua informasi yang berkaitan akan dijaga kerahasiaannya dan hanya diketahui

oleh peneliti. Hasil penelitian akan dipublikasikan tanpa identitas responden.

G. Kompensasi

Setelah penelitian selesai, peneliti akan memberikan kompensasi. Berupa souvenir

sebagai ucapan terima kasih atas kesediaan sebagai.

H. Pertanyaan lebih lanjut dan nomor kontak peneliti

Pertanyaan lebih lanjut terkait penelitian ini dapat ditanyakan kepada peneliti Siwi

Kristina S M dengan nomor telepon 082138828686 atau kepada Komisi Etik

Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta

Wacana dengan nomor telepon 0274-563929.

Yogyakarta, Mei 2019

Peneliti

Siwi Kristina S Matheus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

34

Lampiran 8. Informed Consent

LEMBAR KONFIRMASI PERSETUJUAN

UNTUK BERPARTISIPASI SEBAGAI RESPONDEN DALAM PENELITIAN

(INFORMED CONSENT)

1. Saya …………………………………………… (mohon menuliskan nama)

Menyatakan bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian dengan judul

“TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA

MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI UNIVERSITAS SANATA

DHARMA YOGYAKARTA”

2. Saya menyatakan bahwa saya telah membaca dan memahami “Lembar informasi”

yang berisi informasi yang terkait dengan penelitian ini dan ketentuan-ketentuan

dalam berpartisipasi sebagai responden.

3. Saya menyatakan bahwa peneliti telah memberikan penjelasan secara lisan untuk

memperjelas hal-hal terkait dengan informasi tersebut diatas. Saya telah

memahaminya dan telah diberi waktu untuk menanyakan hal-hal yang kurang jelas.

4. Saya menyadari bahwa mungkin saya tidakakan secara langsung menerima manfaat

dari hasil penelitian tersebut.

5. Data yang dikumpulkan akan digunakan demi kepentingan penelitiandan data pribadi

saya akan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti dan responden.

6. Saya juga telah diberitahu bahwa pelaksanaan penelitian ini telah mendapatkan izin

dari instansi berwenang.

7. Apabila terdapat hal yang tidak sesuai dengan kesepakatan, saya berhak memutuskan

mengundurkan diri dan tidak berpartisipasi lagi dalam penelitian ini

Yogyakarta, Mei 2019

Yang membuat pernyataan,

(…………………………...)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

35

Lampiran 9. Kuesioner Penelitian

KUISIONER

B. Karakteristik Responden

Responden diharapkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan

mengisi titik-titik atau kolom dengan memberi tanda checklist (√) atau silang (x) pada

jawaban yang sesuai:

1. Nama / NIM : ......................................................................

2. Usia : ......................................................................

3. Pendidikan terakhir :

( ) SMA ( ) SMK jurusan (…………..) /SMF

4. Prodi / Fakultas : …………………………………………...

C. SkriningPendahuluan

1. Apakah anda pernah menggunakan obat generik?

a. Pernah

b. Tidak pernah

(jika pernah, jawablah pertanyaan 2 dan 3)

2. Sebutkan obat generik yang pernah anda gunakan?

…………………………………………………………………………………

3. Dimanakah anda memperoleh obat tersebut?

a. Apotek

b. Rumah sakit

c. Warung terdekat

d. Lain-lain (sebutkan)

…………………………………………………………………………………

D. Kuisioner

Pilihlah salah satu jawaban terhadap pernyataan berikut yang menurut saudara benar.

No

.

Pernyataan Benar Salah

1. Obat generik merupakan obat yang belum habis masa patennya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

36

2. Obat generik diproduksi untuk mengendalikan harga obat

3. Mutu dan kualitas obat generik tidak sama dengan obat bermerek karena

harga lebih murah

4. Apoteker tidak dapat mengganti obat generik menjadi merk dagang

5. Panadol, Mylanta, dan promag dikategorikan sebagai Obat Generik

6. Obat generik dan obat bermerek memiliki manfaat yang sama karena

kandungan zat aktifnya sama

7. Obat generik memiliki nama yang sama dengan kandungan zat berkhasiat

didalamnya, sesuai nama resmi yang telah ditetapkan dalam Farmakope

Indonesia

8. Obat Generik Bermerk dipasarkan dengan menggunakan nama zat aktif

9. Obat generik memilliki mutu/kualitas yang sama dengan obat bermerek

10 Obat generik bukan merupakan obat program dari pemerintah

11. Obat generik tersedia diunit pelayanan kesehatan yang dimiliki

pemerintah

12. Obat generik bermanfaat secara ekonomis untuk masyarakat golongan

menengah kebawah

13. Resep dokter yang berisi obat merek dagang tidak dapat digantikan

dengan obat generik

14. Terdapat perbedaan khasiat antara obat generik dan obat bermerek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

37

Lampiran 10. Dokumentasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK …repository.usd.ac.id/36366/2/148114159_full.pdfTINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI DI

39

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi dengan judul “Tingkat Pengetahuan

Penggunaan obat Generik pada Mahasiswa Farmasi dan

Non Farmasi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta”

bernama Siwi Kristina S. Matheus. Penulis lahir di

Magelang, 30 April 1996 merupakan anak ke tiga dari

tiga bersaudara, anak dari pasangan Bagus Hardjo

Wibowo Matheus dan Sukesi Murdiningsih. Penulis

menempuh pendidikan formal di TK Tunas Rimba (2000-

2002), melanjutkan pendidikan ke SD Negeri Kedungsari 4 Magelang (2002-

2008), kemudian pendidikan menengah di SMP Negeri 4 Magelang (2008- 2011),

dan SMA Negeri 5 Magelang (2011-2014). Pendidikan dilanjutkan hingga

perguruan tinggi di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada

tahun 2014. Semasa kuliah, penulis aktif dalam beberapa kegiatan kuliah dan

diluar kuliah, seperti Divisi Publikasi dan Dokumentasi Pharmalympic, UKF

Taekwondo dan berhasil menjuarai beberapa perlombaan. Selain itu, kegiatan

diluar kuliah, seperti komunitas photographer, “brewer” meracik kopi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI