tingkat kepuasan nasabah pada pembiayaan mikro di pt. bank bri...
TRANSCRIPT
i
TINGKAT KEPUASAN NASABAH PADA PEMBIAYAAN
MIKRO DI PT. BANK BRI SYARIAH KANTOR CABANG
PEMBANTU (KCP) CIPUTAT
(Studi pada Mahasiswa Program Studi Muamalat Konsentrasi Perbankan
Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
OLEH:
HANI AQMARINA FILDZAH
NIM: 1111046100040
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1437 H/2015 M
ii
TINGKAT KEPUASAN NASABAH PADA PEMBIAYAAN MIKRO DI PT.
BANK BRI SYARIAH KANTOR CABANG PEMBANTU (KCP) CIPUTAT
(Studi Pada Mahasiswa Program Studi Muamalat Konsentrasi Perbankan
Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh:
HANI AQMARINA FILDZAH
NIM: 1111046100040
Di bawah Bimbingan:
Pembimbing
Dra. Hj. Nuriyah Tahir, MM
NIP: 19650506 200212 2 002
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1437 H/2015 M
iii
LEMBAR PERNYATAAN
KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama : Hani Aqmarina Fildzah
NIM : 1111046100040
Konsentrasi : Perbankan Syariah
Fakultas : Syariah dan Hukum
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya :
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggung jawabkan.
2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli
atau tanpa ijin pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya
ini.
Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya dan
telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap
dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, Desember 2015
Yang Menyatakan
(Hani Aqmarina Fildzah)
iv
v
ABSTRAK
HANI AQMARINA FILDZAH. NIM: 1111046100040. Tingkat
Kepuasan Nasabah Pada Pembiayaan Mikro di PT. Bank BRI Syariah KCP
Ciputat. Strata satu (1),Konsentrasi Perbankan Syariah, Program Studi Muamalat
(Ekonomi Islam), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta 2015.
Kepuasan nasabah merupakan salah satu rahasia keberhasilan suatu bisnis.
BRI Syariah sebagai salah satu bank syariah di Indonesia memiliki produk
pembiayaan dengan skala mikro dimana yang menjadi targetnya adalah pelaku
usaha menengah kebawah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
tingkat kepuasaan nasabah pembiayaan mikro pada Bank BRI Syariah KCP
Ciputat, Tangerang. Dengan variabel X1 adalah pemasaran, variabel X2 adalah
kualitas pelayanan dan variabel X3 adalah kualitas produk. Yang menjadi objek
penelitian ini adalah nasabah dari produk pembiayaan mikro.
Teknik analisis data yang digunakan adalah Spearman melalui program
SPSS 22.0 dengan signifikasi 5%. Kesimpulan dari analisis Spearman
menunjukkan bahwa variabel Pemasaran berpengaruh positif dan signifikasi
terhadap kepuasaan nasabah dengan nilai korelasi 0.499. Variabel kualitas
pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasaan nasabah dengan
nilai korelassi sebesar 0.689. Variabel kualitas produk berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan nasabah dengan nilai korelasi sebesar yaitu 0.465.
Hasil uji hipotesis dengan menggunakan spearman < 0.005 sehingga hipotesis H0
ditolak.
Kata Kunci : Pemasaran, Kualitas Pelayanan, Kualitas Produk, Kepuasaan
Nasabah.
Pembimbing : Dra. Hj. Nuriyah Thahir, M.M.
vi
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Alhamdulillah, penulis bersyukur setelah proses yang cukup panjang yang
syarat akan gangguan dan hambatan, akhirnya dengan limpahan kasih sayang-Nya
penulis dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul “Tingkat Kepuasan
Nasabah Pada Pembiayaan Mikro di PT. Bank BRI Syariah KCP Ciputat”
telah penulis selesaikan.
Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis tidak terlepas dari segala macam
bantuan serta dukungan dari semua pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
izinkanlah penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam – dalamnya kepada:
1. Kedua Orang Tuaku yang luar biasa (Ayahanda Muhasan Ahmad SPd.I dan
Ibunda Royanih) yang tak pernah lelah dan lupa dalam mencintai, mendoakan,
mendukung baik moril maupun materil dan mengusahakan semua yang terbaik
untuk penulis.
2. Bapak Asep Saepudin Jahar, MA, Ph. D, selaku Dekan Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Syarif Hidyatullah Jakarta.
3. Bapak A.M. Hasan Ali, M.A dan Bapak Abdurrauf, Lc, MA selaku Ketua Jurusan
dan Sekretaris Jurusan Program Studi Muamalat (Perbankan Syariah) Fakultas
Syariah dan Hukum.
vii
4. Ibu Dra. Hj. Nuriyah Tahir, MM selaku Dosen Pembimbing Skripsi penulis, yang
selalu memberikan arahan sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.
5. Bapak Arif Fauzan, SE., MM. Selaku Dosen yang banyak membantu penulis
dalam melakukan penelitian ini.
6. Bapak H. AH. Azharuddin Lathif, M.Ag., MH. Selaku dosen Penasehat
Akademik yang telah mengantarkan penulis pada skripsi ini.
7. Seluruh staf Bank BRI Syariah KCP Ciputat yang telah memberikan keleluasaan
bagi penulis untuk mendapatakan data dan melakukan penelitian.
8. Seluruh Dosen serta segenap Civitas Akademika Fakultas Syariah dan Hukum
yang telah mengajari dan mencurahkan ilmu dan pengalaman akademisnya
kepada penulis selama mengikuti perkuliahan di Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
9. Rifki Ikhsani yang telah menyayangi dan memberikan kebaikkannya serta
memberikan banyak pembelajaran kepada penulis.
10. Adikku Sabrina Adifia yang telah menyemangati dan memberikan banyak
motivasinya.
11. Teman – teman seperjuangan di UIN Khususnya mahasiswa Perbankan Syariah
yang telah membantu dalam skripsi ini. Ter-Khusus Anak Jaman (Indri, Hilman,
Tisa, Tatang, Denis, Abe, Rani, Dias) yang telah memberikan dukungan dan
semangat kepada penulis.
viii
12. Teman – teman main yang manis – manis (Rifa, Azza, Febrina, Era, Nimas, Hana,
Wanti, Nia dan Iik) yang selalu memberikan motivasi kepada penulis.
13. Kepada pihak – pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, tidak akan
mengurangi rasa hormat dan terima kasih dari penulis. Terima kasih semoga
amalan yang telah kalian lakukan dicatat sebagai amalan kebaikan kelak di akhirat
nanti.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada
semua pihak atas seluruh bantuan dan amal baik yang telah diberikan kepada
penulis dalam penyusunan skripsi ini dan semoga silaturahmi kita akan selalu
terjalin. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi yang membacanya,
khususnya bagi penulis sendiri.
ix
DAFTAR ISI
Halaman Judul ..................................................................................................... i
Lembar Pengesahan ............................................................................................. iii
Lembar Pernyataan .............................................................................................. iii
Abstrak ................................................................................................................ iv
Kata Pengantar .................................................................................................... v
Daftar Isi .............................................................................................................. vii
Daftar Tabel ....................................................................................................... x
Daftar Gambar ..................................................................................................... xi
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................................ 5
C. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah ................................................... 5
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................................... 6
E. Review Studi Terdahulu ...................................................................................... 7
F. Hipotesis .............................................................................................................. 10
G. Sistematika Penulisan ......................................................................................... 10
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................. 12
A. Kepuasan Nasabah .............................................................................................. 12
B. Pemasaran ........................................................................................................... 20
C. Kualitas Pelayanan .............................................................................................. 21
D. Kualitas Produk ................................................................................................... 26
E. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah .................................................................... 28
1. Pengertian UMKM ....................................................................................... 28
2. Karakteristik UMKM ................................................................................... 31
3. Peranan Pembiayaan Bank Syariah Terhadap............................................... 33
x
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 35
A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................................... 35
B. Pendekatan Penelitian ......................................................................................... 35
C. Jenis Penelitian .................................................................................................... 36
D. Jenis dan Sumber Data ........................................................................................ 36
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................. 37
F. Populasi dan Sampel ........................................................................................... 38
G. Variabel dan Operasional Variabel ..................................................................... 39
H. Teknik Analisis Data ........................................................................................... 43
1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ................................................................. 44
2. Uji Korelasi Spearman ................................................................................. 46
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................. 48
A. Gambaran Umum BRI Syariah KCP Ciputat ..................................................... 48
1. Sejarah Berdirinya BRI Syariah KCP Ciputat ............................................. 48
2. Produk – Produk Pembiayaan Mikro BRI Syariah ...................................... 51
B. Pembahasan Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................ 54
C. Karakteristik Profil Responden ........................................................................... 61
1. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin .......................................... 62
2. Deskripsi responden berdasarkan usia ........................................................ 63
3. Deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir ............................... 64
4. Deskripsi responden berdasarkan pekerjaan ................................................ 65
5. Deskripsi responden berdasarkan produk yang Digunakan ......................... 66
6. Deskripsi responden berdasarkan pendapatan ............................................. 67
D. Hasil Uji Statistik Deskriptif ............................................................................... 68
E. Hasil Uji Korelasi Spearman .............................................................................. 82
xi
BAB V PENUTUP .................................................................................. 87
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 87
B. Saran .................................................................................................................... 88
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 89
LAMPIRAN ....................................................................................................... 91
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Review Studi Terdahulu ........................................................... 7
Tabel 2.1 Tabel Kriteria Umkm ............................................................... 30
Tabel 2.2 Tabel Klasifikasi Umkm Berdasarkan Jumlah (Plafond) ....... . 31
Tabel 3.1 Operasional Dan Variabel ........................................................ 41
Tabel 3.2 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi ................................ 47
Tabel 4.1 produk pembiayaan mikro ........................................................ 51
Tabel 4.2 Hasil uji validitas variabel pemasaran (x1) ............................... 54
Tabel 4.3 Reliability statistics .................................................................. 55
Tabel 4.4 Hasil uji validitas variabel kualitas pelayanan (x2) ................. 56
Tabel 4.5 Reliability statistics .................................................................. 57
Tabel 4.6 Hasil uji validitas variabel kualitas produk (x3) ....................... 58
Tabel 4.7 Reliability statistics .................................................................. 59
Tabel 4.8 Hasil uji validitas variabel kepuasaan nasabah (y) ................... 60
Tabel 4.9 Reliability statistics .................................................................. 61
Tabel 4.10 Hasil Uji Statistik Deskriptif Pemasaran .................................. 68
Tabel 4.11 Hasil Uji Statistik Deskriptif Kualitas Pelayanan .................... 70
Tabel 4.12 Hasil Uji Statistik Deskriptif Kualitas Produk ......................... 76
Tabel 4.13 Hasil Uji Statistik Deskriptif Kepuasan Nasabah ..................... 79
Tabel 4.14 Hasil Uji Korelasi Spearman .................................................... 82
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Konsep kepuasaan nasabah ...................................................... 14
Gambar 3.1 Variabel Operasional ................................................................ 40
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam dunia modern ini, kehidupan ekonomi tidak dapat begitu saja di lepaskan dari
keberadaan serta peran penting sektor jasa keuangan pada umumnya dan perbankan
khususnya, sebab melalui media inilah dana atau potensi investasi yang ada pada
masyarakat dapat diberdayakan dan disalurkan dalam kegiatan produktif sehingga
pertumbuhan ekonomi yang sehat dapat terwujud.
Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak tahun 1997 telah menimbulkan
dampak yang sangat luas terhadap dunia bisnis, terutama perbankan nasional. Oleh sebab
itu, krisis ekonomi yang melanda negeri ini pada tahun 1997 telah membangkitkan
kesadaran masyarakat untuk menciptakan lapangan usaha sendiri. Hal ini menyebabkan
menjamurnya jumlah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Oleh
karena itu banyak UMKM yang mengajukan pembiayaan kepada lembaga keuangan.
Lembaga perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan paling strategis dan sangat
penting bagi pendorong kemajuan perekonomian nasional. Menurut UU No. 10 Tahun
1998 tentang perbankan, bahwa lembaga keuangan bank adalah sebuah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk – bentuk lainnya, baik untuk kegiatan
produktif maupun konsumtif dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat
banyak.1
1 Selamet Riyadi, Banking Asset and Liability Management, (Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia, 2006). Cetakan Edisi Ketiga, h. 212.
2
Bank memiliki peran yang menentukan dalam mengalokasikan sumber-sumber
keuangan yang tersedia dalam masyarakat.2 Dengan didasarkan pada pemahaman bahwa
bunga bank ditimbulkan dari transaksi simpan-pinjam di bank konvensional adalah riba,
muncul gagasan untuk mendirikan bank berbasis syariah untuk dunia islam.3
Pada saat ini, keberadaan perbankan syariah dalam sistem keuangan adalah sebuah
hal yang menarik perhatian dari berbagai kalangan. Keberadaannya telah dipandang
sebagai alternatif solusi dalam sistem keuangan.
Salah satu fungsi dari perbankan syariah baik makro maupun mikro adalah
mendistribusikan pembiayaan. Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu
pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang
merupakan defisit unit.4
Perkembangan dan pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah setiap
tahunnya pun terus mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh tingginya minat
masyarakat khususnya para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang
ingin memulai usaha. Salah satu masalah yang dihadapinya yaitu keterbatasan pada
modal yang dimiliki. Perbankan Syariah hadir sebagai solusi untuk menjawab masalah
permodalan pelaku UMKM. Salah satu bank syariah tersebut adalah Bank Rakyat
Indonesia Syariah (BRI Syariah) yang menawarkan pembiayaan mikro.
Dengan hadirnya Pembiiayaan Mikro di Bank BRI Syariah diharapkan mampu
menjadi penopang bagi masyarakat untuk meningkatkan usahanya, karena pada
prinsipnya bank syariah berfokus pada pengembangan usaha skala mikro. Dengan
memberikan konsep pembiayaan yang tepat dan benar agar dapat mendukung usaha yang
2Asep Suhendi, Bank Islam (Bandung; Pustaka, 1984), h. 58.
3H. Karnaen A. Parwatmadja, Bank Yang Beroperasi Sesuai Dengan Prinsip – Prinsip Syari’ah Islam,
Makalah Loka Karya Bunga Bank dan Perbankan, Bogor: MUI, 1990), h. 15. 4Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori ke Praktek, (Jakarta: Gema Insani Press, 2001),
h. 160.
3
dilakukan oleh UMKM, maka UMKM pun akan sedikit demi sedikit berkurang
permasalahannya.5
Selain itu, BRI Syariah sebagai badan usaha yang melayani produk-produk
perbankan seperti halnya bank-bank islam lainnya, dituntut untuk dapat menciptakan
mitra kerja yang baik dengan memberikan pelayanan yang maksimal dalam upaya untuk
menciptakan kepuasan bagi para pengguna jasa agar tetap unggul dalam persaingan. Di
tengah-tengah persaingan yang sangat ketat dewasa ini, bank syariah diharuskan
menerapkan sistem pelayanan yang berkualitas tinggi pada seluruh produk dan jasanya.
Produk dan jasa yang ditawarkan pada hakikatnya ditujukan untuk pemuasan
kebutuhan nasabah di dalam seluruh aktivitas keuangannya, untuk memenuhi hal tersebut
bank harus secara kreatif menciptakan produk dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan
nasabahnya. Selain itu BRI Syariah juga harus menciptakan citra yang baik bagi para
pengguna jasa dengan cara memberikan kepastian dalam pelayanan yang dijanjikan.
Kualitas pelayanan merupakan salah satu faktor yang selama ini memengaruhi
kepuasan nasabah secara umum, dan menjadi faktor utama dalam kepuasan nasabah
sebuah perusahaan jasa. Peningkatan kualitas pelayanan sebagai salah satu motivator
pengikat loyalitas nasabah adalah inti dari usaha di bidang jasa termasuk di dalamnya
dunia perbankan. Sehingga pihak manajemen lebih banyak memokuskan pada sisi ini.
Penelitian-penelitian yang dilakukan oleh bagian manajemen maupun pihak luar pun
banyak yang ditujukan untuk mengukur dan menilai kualitas pelayanan guna menentukan
strategi yang akan digunakan untuk meningkatkan kepuasan nasabah.6
5 K. H. Ma’ruf Amin, Prospek Cerah Perbankan Syariah, Cet. I, (Jakarta: Lekas, 2007), h. 134.
6 Dwi Aryani dan Febrina Rosinta, “Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Pelanggan dalam
Membentuk Loyalitas Pelanggan”, (Bisnis dan Birokrasi, Jurnal Administrasi dan organisasi, no. 2 , Mei-
Agustus 2010): h. 114
4
Untuk mendapatkan keunggulan kompetitif, BRI Syariah melalui Pembiayaan
Mikro nya pun dituntut agar mampu memuaskan nasabahnya. Sehingga strategi yang
didasarkan pada komitmen untuk meningkatkan kinerja manajemen, kualitas pelayanan
dan strategi pemasaran dapat dilakukan secara terus menerus. Hal ini di dasarkan pada
kenyataan bahwa semakin tinggi tingkat kepuasan konsumen terhadap barang, jasa
perusahaan, maka loyalitasnya juga akan meningkat.
Saat ini bank – bank bersaing dalam menawarkan produk agar masyarakat
berminat menabung di bank tersebut. Menurt Levit, syarat yang harus dipenuhi agar dapat
sukses dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan
mempertahankan nasabah. Oleh karena itu, bank harus memberikan berbagai macam
produk yang mempunyai kelebihan dan keunggulan tersendiri dibanding dengan produk
pesaing guna mencapai kepuasaan.7
Di pihak perbankan sangat diharapkan adanya nasabah yang memiliki loyalitas
yang tinggi terhadap bank. Artinya apabila nasabah memiliki loyalitas yang tinggi
tentunya akan melakukan banyak transaksi dengan pihak perbankan sehingga pada
gilirannya jumlah nasabah juga mengalami peningkatan. Namun permasalahan yang
terjadi adalah nasabah dengan mudah berpindah terhadap bank lain.
Upaya peningkatan kualitas pelayanan yang dilakukan oleh BRI Syariah selalu
berusaha untuk menemukan cara-cara yang berorientasi pada kepuasan nasabah, namun
masih muncul pertanyaan, apakah hal tersebut telah benar -benar dapat memberikan
kepuasan bagi nasabah. Sehingga BRI Syariah perlu mengidentifikasi apakah pelayanan
yang selama ini diberikan telah sesuai dengan harapan nasabah. Apabila harapan nasabah
lebih besar dari tingkat layanan yang diterima, maka nasabah tidak puas. Sebaliknya,
apabila harapan nasabah sama atau lebih kecil dari tingkat layanan yang diterima, maka
7 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: ANDI, 2001), h. 19
5
nasabah akan puas. Dengan memahami perilaku nasabah, bank dapat lebih intens dalam
menghadapi persaingan di industri jasa keuangan yang semakin kuat daripada
sebelumnya sebagai komponen layanan pada perusahaan sejenis.8
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis sangat tertarik
untuk mengangkat permasalahan yang berkaitan mengenai tingkat kepuasan nasabah.
Apakah dalam pemasarannya, kualitas pelayanannya dan juga kualitas produknya
memiliki korelasi terhadap kepuasaan yang diterima oleh nasabah. Sehingga dalam
penulisan karya tulis ini, penulis memilih judul “Tingkat Kepuasan Nasabah Pada
Pembiayaan Mikro di PT. Bank BRI Syariah KCP Ciputat”.
B. Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah penelitian, maka yang akan menjadi
identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Salah satu faktor yang menentukan tingkat keberhasilan dan kualitas perusahaan
ialah kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan.
2. Kepuasaan nasabah akan sangat bergantung pada kinerja penawaran dibanding
dengan harapannya.
3. Pemasaran memiliki peran penting dalam meningkatkan pelanggan.
4. Laba PT Bank BRISyariah akan menurun bila kualitas produk yang diberikan
tidak memuaskan
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Dalam penulisan karya tulis ini, agar tidak meluas dan fokus pada permasalahan
yang akan dibahas dan mencapai hasil yang diharapkan, maka penulis perlu membuat
8 Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa (Jakarta: Salamba Empat, 2001), h.148.
6
batasan. Batasan yang dimaksud adalah penulis memokuskan kepada variabel pemasaran,
kualitas pelayanan dan kualitas produk mempengaruhi kepuasan nasabah BRI Syariah
KCP Ciputat melalui Pembiayaan Mikro.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan di atas, dapat
dirumuskan masalah yang menjadi pokok bahasan penelitian ini adalah Bagaimana
hubungan antara variabel pemasaran, kualitas pelayanan dan kualitas produk terhadap
kepuasaan nasabah?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengukur mengenai hubungan pemasaran, kualitas pelayanan dan
kualitas produk terhadap kepuasaan nasabah pada PT Bank BRISyariah KCP
Ciputat.
b. Untuk menganalisis faktor apa yang paling berhubungan terhadap kepuasaan
nasabah pada PT Bank BRISyariah KCP Ciputat.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Akademisi :
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi berupa buku bacaan
perpustakaan di lingkungan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
khususnya di Fakultas Syariah dan Hukum Program Studi Muamalat.
b. Manfaat Praktisi :
Penelitian ini juga di harapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi
lembaga lembaga perbankan syariah, khususnya BRI Syariah KCP Ciputat agar
dapat mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kepuasan
7
nasabah.
c. Masyarakat :
Penelitian ini juga di harapkan dapat memberikan referensi dan saran penelitian
bagi kalangan akademisi dan praktisi dalam mengembangkan penelitian
selanjutnya.
E. Review Studi Terdahulu
Berdasarkan telaah yang sudah dilakukan terhadap beberapa sumber kepustakaan,
penulis menyimpulkan bahwa apa yang menjadi masalah pokok penelitian ini tampaknya
sangat penting. Adapun review studi terdahulu yang digunakan penulis, diantara lain :
Tabel 1.1
Penulis Judul Penelitian Fokus Penelitian Objek Penelitian
Metode
Penelitian
Akhmad
Nurasikin
(2013),
skripsi,
Fakultas
Syariah dan
Ekonomi
Islam
IAINWali
Songo
Strategi Pemasaran
Warung Mikro
Bank Syariah
Mandiri (BSM)
Cabang Kendal
(Studi Di Sales
Outlet Kaliwungu)
Penelitian ini
bertujuan untuk
mengetahui
bagaimana
implikasi dari
strategi pemasaran
warung mikro
BSM Cabang
Kendal khususnya
Outlet Sales (SO)
Kaliwungu.
Bank Syariah
Mandiri Cabang
Kendal
Kuantitatif
8
Strategi tersebut
antara lain: dengan
strategi produk,
harga, tempat, dan
promosi.
Oski
Oktivinanto
(2012),
skripsi,
Fakultas
Syariah
Sekolah
Tinggi
Agama Islam
Negeri
Salatiga
(STAIN)
Tingkat Kepuasan
Nasabah Bank
Syariah Mandiri
Cabang Salatiga
Diukur dari
Dimensi Kualitas
Pelayanan.
Penelitian ini
ditunjukkan untuk
mengetahui tingkat
kepuasan nasabah
berdasarkan dari
dimensi kualitas
pelayanan yang
telah diberikan oleh
Bank Syariah
Mandiri Cabang
Salatiga.
Bank Syariah
Mandiri Cabang
Salatiga
Kualitatif
deskriptif
Ade Ikhwan
Anshori
(2014),
skripsi,
Fakultas
Syariah dan
Hukum UIN
Syarif
Strategi Pemasaran
Produk
Pembiayaan
Warung Mikro
Dalam Upaya
Menarik Minat
Nasabah (Studi
Kasus pada Bank
Penelitian ini
bertujuan untuk
mengetahui strategi
Bank Syariah
Mandiri dalam
memasarkan
produk pembiayaan
Warung Mikro
Bank Syariah
Mandiri KCP
Cilandak
Kualitatif
deskriptif
9
Hidayatullah
Jakarta
Syariah Mandiri
KCP Cilandak)
kepada Nasabah
dan ingin
mengetahui
mekanisme warung
mikro tersebut.
Novi
Rizkiyani
(2013),
skripsi,
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Negeri
Semarang
Pengaruh
Relationship
Marketing
Terhadap Loyalitas
Nasabah dengan
Kepuasan Sebagai
Variabel
Intervening
Penelitian ini
bertujuan untuk
mengetahui
pengaruh secara
langsung antara
ikatan finansia,
ikatan sosial, ikatan
struktural terhadap
loyalitas nasabah.
BRI Kantor Unit
Pageruyung
Kuantitatif
10
F. Hipotesis
Berdasarkan penelitian yang direncanakan, dapat dibuat hipotesis sebagai berikut :
1. Pemasaran
H01 : Tidak terdapat hubungan yang signifikan dari pemasaran terhadap kepuasan
nasabah pada Pembiayaan Mikro di BRI Syariah.
Ha1 : Terdapat hubungan yang signifikan dari pemasaran terhadap kepuasan nasabah
pada Pembiayaan Mikro di BRI Syariah.
2. Kualitas Pelayanan
H02 : Tidak terdapat hubungan yang signifikan dari Kualitas Pelayanan terhadap
kepuasan nasabah pada Pembiayaan Mikro di BRI Syariah.
Ha2 : Terdapat hubungan yang signifikan dari Kualitas Pelayanan terhadap kepuasan
nasabah pada Pembiayaan Mikro di BRI Syariah.
3. Kualitas Produk
H03 : Tidak terdapat hubungan yang signifikan dari Kualitas Produk terhadap
kepuasan nasabah pada Pembiayaan Mikro di BRI Syariah.
Ha3 : Terdapat hubungan yang signifikan dari Kualitas Produk terhadap kepuasan
nasabah pada Pembiayaan Mikro di BRI Syariah.
G. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan penyusunan, skripsi ini dibagi menjadi lima bab yang
memuat ide-ide pokok dan kemudian dibagi lagi menjadi sub-sub bab yang mempertegas
ide-ide pokok, sehingga secara keseluruhan menjadi kesatuan yang saling menjelaskan
sebagai satu pemikiran. Adapun sistematika penyusunan yang dimaksud adalah seperti
yang diuraikan di bawah ini:
11
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi latar belakang masalah, identifikasi
masalah, pembatasan masalah dan perumusan masalah, tujuan
dan manfaat penelitian, review studi terdahulu, hipotesis dan
sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN TEORITIS
Pada bab ini akan disajikan mengenai teori yang berhubungan
dengan Kepuasan Nasabah, Pemasaran, Kualitas Pelayanan,
Pembiayan, Loyalitas, Agama dan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah.
BAB III METODE PENELITIAN
Mengenai Ruang Lingkup Penelitian, Pendekatan Penelitian,
Jenis Penelitian, Jenis dan Sumber Data, Teknik Pengumpulan
Data, Populasi dan Sampel, Variabel dan Operasional Variabel
Penelitian, Teknik Analisis Data.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Mengenai penemuan dan pembahasan yang terdiri dari
Gambaran Umum objek penelitian, Pembahasan hasil uji
validitas dan reliabilitas, Karakteristik responden, Hasil uji
statistik deskriptif, Hasil uji korelasi.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini memuat mengenai kesimpulan yang
merupakanjawaban dari rumusan permasalahan yang telah di
bahas pada bab-bab sebelumnya dan juga saran.
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kepuasaan Nasabah
Nasabah dapat didefinisikan sebagai orang atau badan hukum yang
mempunyai rekening baik rekening simpanan atau pinjaman pada pihak bank.1
Sehingga nasabah merupakan orang yang biasa berhubungan dengan atau menjadi
pelanggan bank. Sedangkan menurut Undang – Undang Perbankan Syariah No.
21 Tahun 2008, nasabah adalah pihak yang menggunakan jasa Bank Syariah
dan/atau UUS. Nasabah terbagi kedalam dua kategori, yaitu:
1. Nasabah Penyimpan adalah nasabah yang menempatkan dananya di bank dalam
bentuk simpanan berdasarkan perjanjian bank dengan nasabah yang bersangkutan.
2. Nasabah Debitur adalah nasabah yang memperoleh fasilitas kredit atau
pembiayaan berdasarkan perjanjian bank dengan nasabah yang bersangkutan.
Salah satu tujuan utama perusahaan jada adalah menciptakan kepuasaan
pelanggan. Secara umum kepuasaan adalah perasaan senang atau kecewa
seseorang yang muncul setelah membandingkan antara kinerja (hasil) produk
yang dipikirkan terhadap kinerja (hasil) yang diharapkan.2 Definisi yang dominan
dan banyak diacu dalam literatur pemasaran adalah definisi yang didasarkan pada
disconfirmation paradigm yang merumuskan kepuasaan pelanggan sebagai
evaluasi pasca pembelian dimana persepsi terhadap kinerja dari alternatif produk
1 M. Nur rianto Al Arif, “Dasar – Dasar Pemasaran Bank Syariah”, (Bandung, Alfabeta,
2010), h.189. 2 Philip Kotler, “Manajemen Pemasaran”, (Jakarta: Indeks, 2005), h.70.
13
atau jasa yang dipilih memenuhi atau melebihi harapan, maka yang terjadi adalah
kepuasaan.3
Jadi tingkat kepuasaan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja
yang dirasakan dan harapan. Jika, kinerja dibawah harapan nasabah, maka
nasabah akan tidak puas, apabila kinerja sesuai harapan maka nasabah akan
merasa puas dan apabila kinerja melampaui harapan maka nasabah akan merasa
sangat puas, senang dan bahagia.
Nasabah yang datang dan melakukan penggunaan produk, setelah
mengkonsumsi dan menggunakan produk maka nasabah akan memberikan
penilaian yang dapat berupa kepuasaan maupun ketidakpuasan. Ketidakpuasan
bisa menimbulkan sikap negatif terhadap produsen atau penyedia jasa,
berkurangnya kemungkinan pembelian ulang dan berbagai macam perilaku
komplain.
Konsumen yang merasa puas cenderung akan memberikan informasi yang
positif kepada orang lain. Dimana informasi ini akan menarik minat konsumen
yang belum pernah mencobanya. Meningkatkan jumlah konsumen yang puas akan
berdampak pada peningkatan pendaptan perusahaan.
Dari definisi kepuasaan nasabah, dapat ditarik kesimpulan bahwa pada
dasarnya pengertian kepuasaan nasabah mencakup perbedaan antara harapan dan
kinerja atau hasil yang dirasakan. Konsep kepuasaan nasabah dapat dilihat pada
gambar :
3 Singgih Santoso dan Fandy Tjiptono, “Riset Pemasaran: Konsep dan Aplikasi dengan
SPSS”, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2001), h.4.
14
Gambar 2.1
Konsep Kepuasaan Nasabah
Sumber : Fandy Tjiptono, “Strategi Pemasaran”4
Terciptanya kepuasaan dapat memberikan manfaat, diantaranya hubungan
antara perusahaan dan pelanggan menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik
bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan dan membentuk suatu
rekomendasi dari mulut ke mulut.
Pada prinsipnya, definisi kepuasaan pelanggan dapat diklasifikasikan
kedalam lima kategori pokok, yaitu:5
4 Ibid, h.25.
5 Fandy Tjiptono, “Pemasaran Jasa” , (Jatim: Bayumedia Publishing. 2005), cetakan
pertama, h. 351.
Tujuan
Perusahaan
Produk
Nilai Produk
Bagi Nasabah
Harapan Nasabah
Terhadap Produk
Kebutuhan dan
Keinginan Nasabah
Tingkat Kepuasaan
Nasabah
15
1. Perspektif deficit normative, yaitu perbandingan antara hasil aktual dengan hasil
secara kultural dapat diterima.
2. Ekuitas / keadilan, yaitu perbandingan perolehan keuntungan yang didapatkan
dari pertukaran sosial.
3. Standar normatif, yaitu perbandingan antara hasil aktual dengan akspektasi
standar pelanggan yang dibentuk dari standar pengalaman dan keyakinan
mengenai tingkat kinerja yang seharusnya ia terima dari merek tertentu.
4. Keadilan prosedural, yaitu kepuasaan merupakan fungsi dari persepsi konsumen
bahwa ia telah diperlakukan secara adil.
5. Atribusional, yaitu kepuasaan tidak hanya diperoleh dengan ada tidaknya
diskonfirmasi harapan, melainkan juga oleh sumber penyebab diskonfirmasi.
Untuk memuaskan nasabah perlu diketahui faktor – faktor yang menentukan
tingkat kepuasan nasabah. terdapat lima faktor yang menentukan tingkat
kepuasaan nasabah, yaitu :6
a) Kualitas Produk
Pelanggan merasa puas kalau setelah membeli dan menggunakan produk dan
ternyata produk yang digunakan berkualitas. Ada beberapa elemen kualitas
produk, yaitu: Performance, Durability, Feature, Reliability, Costintensy dan
Design.
b) Harga
Untuk pelanggan yang sensitif biasanya harga muraha aadalah sumber kepuasaan
yang penting karena mereka akan mendapatkan value for money yang tinggi.
6 Rambat lupiyoadi., “Manajemen Pemasara jasa (teori dan praktek ) ”, (Jakarta:
salemba empat .2001), h. 56.
16
Komponen harga ini relatif tidak penting bagi mereka yang tidak sensitif terhadap
harga.
c) Kualitas Pelayanan
Pelanggan merasa puas apabila mereka memperoleh pelayanan yang baik atau
sesuai dengan yang diharapkan. Salah satu konsep kualitas pelayanan yang paling
populer adalah ServQual yang dikembangkan oleh Parasuraman, Berry, dan
Zeithalm.
d) Faktor Emosional
Pelanggan yang merasa bangga dan yakin orang lain kagum terhadap dia apabila
menggunakan produk merek tertentu cenderung memiliki tingkat kepuasaan lebih
tinggi. Kepuasaan bukan karena kualitas produk tetapi rasa bangga dan rasa
percaya diri.
e) Biaya dan Kemudahan untuk mendapatkan Produk atau Jasa
Pelanggan akan semakin puas dan senang apabila relatif mudah dan efisien dalam
mendapatkan produk atau pelayanan. Hal ini disebabkan pelanggan tidak perlu
membuang waktu untuk mendapatkan produk dan jasa.7
Tjiptono (2007) menyatakan bahwa belum ada konsensus mengenai cara
untuk mengukur kepuasaan pelanggan. Namun studi terdahulu menunjukkan
bahwa ada tiga aspek penting yang perlu ditelaah dalam kerangka pengukuran
kepuasaan pelanggan, yakni:8
7 Handi Irawan, 10 Prinsip Kepuasaan Pelanggan, (Jakarta:Pt. Elexmedia Komputindo,
2002), h.37. 8 Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa, h.365
17
a) Kepuasaam general atau keseluruhan (overall satisfaction), yaitu dengan
mengukur keseluruhan kepuasaan yang dirasakan oleh pelanggan terhadap produk
atau jasa yang dikonsumsinya.
b) Konfirmasi harapan (confirmation of expectations), yaitu tingkat kesesuaian
antara kinerja produk atau jasa dengan ekspetasi pelanggan.
c) Perbandingan dengan situasi ideal (comprasion to ideal), yaitu membandingkan
hasil dari kinerja produk dengan produk ideal menurut persepsi pelanggan.
Mengenai indikator yang digunakan untuk mengukur kepuasaan
pelanggan, Tjiptono menambahkan bahwa belum ada indikator terbaik yang
disepakati secara universal. Akan tetapi terdapat enam kesamaan dalam konsep
inti mengenai objek pengukuran kepuasaan pelanggan, yaitu:9
a) Kepuasaan pelanggan keseluruhan (Overall Satisfaction)
b) Dimensi Kepuasaan pelanggan
c) Konfirmasi harapan (Confirmation of Expectations)
d) Minat Pembelian ualng
e) Kesediaan untuk merekomendasi
f) Ketidakpuasaan pelanggan
Ada tiga indikator untuk mengukur tingkat kepuasaan pelanggan atau
konsumen. indikator tersebut yaitu:10
a) Pilihan tepat
Nasabah yang sudah merasa puas dengan produk atau layanan yang diberikan
oleh satu perusahaan akan memberikan penilaian atas perusahaan tersebut dengan
9 Ibid, h.366.
10 Danang Sunyoto, “Teori, Kuesioner dan Analisis Data untuk Pemasaran dan Perilaku
Konsumen”, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), h.36.
18
menyebutkan bahwa dengan memilih perusahaan tersebut adalah pilihan yang
tepat.
b) Diskonfirmasi positif
Diskonfirmasi merupakan suatu perbedaan anatara ekspetasi dan performa produk
yang diterima. Ekspetasi akan performa suatu layanan atau produk dapat
menciptakan kepuasaan bagi pelanggan.
c) Kepuasaan Fasilitas
Yaitu mengukur kepuasaan nasabah terhadap fasilitas yang diberikan dan
disediakan perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan beberapa dimensi
untuk mengukur kepuasaan pelanggan terhadap produk atau layanan tertentu,
yakni sebagai berikut:
a) Minat dalam melakukan pembelian ualng (Repurchase Intent)
b) Kesediaan untuk merekomendasikan produk dan layanan kepada orang lain
(Willingness to Recommend)
c) Merasa bahwa pilihan yang dilakukan telah tepat
d) Diskonfirmasi positif
e) Tingkat kepuasaan pelanggan terhadap fasilitas yang disediakan.
Perusahaan perlu melakukan pemantauan dan pengukuran terhadap
kepuasaan pelanggan karena hal ini telah menjadi hal yang esensial bagi setiap
perusahaan. Bagi perusahaan yang berfokus kepada pelanggan, kepuasaan
pelanggan adalah sasaran dan sekaligus alat pemasaran.11
11
Ibid.,h.72
19
Metode – metode yang dapat dipergunakan setiap perusahaan untuk
memantau dan mengukur kepuasaan pelanggan adalah sebagai berikut :12
1. Sistem keluhan dan saran / Complain and suggestion system. Organisasi yang
berwawasan pelanggan akan membuat pelanggannya memberikan saran atau
keluhan, misalnya dengan memberikan formulir bagi pelanggan untuk
melaporkan kesukaan atau keluhan, penempatan kotak saran. Alur informasi ini
memberikan banyak gagasan balik dan perusahaan dapat bergerak lebih cepat
untuk menyelesaikan masalah.
2. Survey pelanggan / Customer Surveys. Kepuasaan pelanggan dapat diukur melalui
pelanggan atas persepsinya terhadap kepuasaannya.
3. Pembeli bayangan / Ghost Shopping. Cara lain untuk mengukur mengenai
kepuasaan pelanggan adalah dengan menyuruh orang berpura – pura menjadi
pembeli dan melaporkan titik – titik kuat maupun lemah yang mereka alami
sewaktu membeli produk perusahaan.
4. Analisa kehilangan pelanggan / Lost customer analysis. Perusahaan seyogyanya
menghubungi para pelanggan yang telah berhenti membeli atau yang telah pindah
pemasok agar dapat memahami mengapa hal ini terjadi dan supaya dapat
mengambil kebijakan perbaaikan / penyempurnaan selanjutnya. Bukan hanya exit
interview saja yang perlu, tetapi pemantauan customer loss rate juga penting,
dimana peningkatan customer loss rate menunjukkan kegagalan perusahaan
dalam memuaskan pelanggannya.
12
Philip Kotler. Manajemen Pemasaran: Analisa, Perencanaan, Implementasi dan
Kontro, (Jakarta: Prenhallind, 2008), h.46.
20
Berbeda denga konsep ekonomi konvensional yang menyatakan bahwa
kepuasaan konsumen terjadi bila kebutuhan yang bersifat fisik telah terpenuhi,
dalam islam, kepuasaan terjadi manakala telah terpenuhinya kebutuhan fisik
maupun non fisik seseorang. Kebutuhan fisikpun bukan dalam arti keinginan
semata, tetapi kebutuhan yang memiliki nilai manfaat tertentu ( berdasarkan pada
tingkat kemaslahatan). Sedangkan kebutuhan non fisik berupa nilai ibadah yang
didapati dari apa yang telah dilakukan.13
Untuk mencapai tingkat kepuasaan dalam kegiatan konsumsi, Islam
memberikan panduan. Yaitu :
1. Barang yang dikonsumsi tidak haram
2. Cara memperolehnya tidak dengan spekulasi
3. Tidak menimbun barang dan melakukan kegiatan pasar gelap
4. Tidak mengandung riba
5. Memperhitungkan zakat dan infak
B. Pemasaran
Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang
membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Pemasaran berhubungan dengan
mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan masyarakat. Pemasaran
juga mencakup kepuasaan atas kebutuhan dan keinginan konsumen. 14
Pemasaran
secara umum diartikan sebagai kegiatan penjualan dan pembelian antara dua belah
pihak yaitu penjual dan pembeli. Pemasaran di definisikan sebagai sistem
keseluruhan dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan,
13
Heri Sudarsono. Konsep Ekonomi Islam Cetakan Ketiga. (Yogyakarta: Ekonosia.
2004). H.168-173. 14
Philip Kotler. Manajemen Pemasaran. Edisi 12. (Jakarta: PT indeks, 2009) h. 44.
21
menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang – barang serta
jasa yang dapat memuaskan keinginan konsumen baik kepada konsumen saat ini
maupun konsumen potensial.15
Menurut Philip Kotler, pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan
managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka
butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan
nilai dengan orang lain.16
Suatu perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya harus efisien
menjalankan konsep pemasaran agar keuntungan yang diharapkan dapat
terealisasi dengan baik. Ini menandakan bahwa kegiatan pemasaran dalam
perusaahaan harus di koordinasi dan dikelola dengan cara yang lebih baik.
Falsafah konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasaan
terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen. Kegiatan perusahaan yang berdasar
pada konsep pemasaran ini harus diarahkan untuk memenuhi tujuan perusahaan.
Secaara definitive dapat dikatakan bahwa konsep pemasaran adalah falsafah bisnis
yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat
ekonomis dan social bagi kelangsungan hidup perusahaan.17
C. Kualitas Pelayanan.
Konsumen bukan hanya semata – mata membeli barang atau jasa,
namun mereka membeli manfaat yang diberikan oleh barang atau jasa
bersangkutan. Para konsumen ketika bertransaksi dengan perusahaan, mereka
15
William J Stanton. Fundamental of Marketing. Edisi 10. (Tokyo: Mc. Graw Hill
Kogakusha, 1994) h. 5. 16
Philip Kotler. Manajemen Pemasaran di Indonesia: Analisis, Perncanaan,
Implementasi dan Pengendalian. (Jakarta: Prenhallind, 2008) h. 12 17
Swastha Basu, “Manajemen Pemasaran : Analisa Perilaku Konsumen”, h.156.
22
membeli penawaran yang terdiri atas barang, jasa, informasi, perhatian personal
dan komponen – komponen lainnya. Penawaran semacam ini mencerminkan jasa
atau layanan bagi konsumen dan customer – preceived service tersebut
memberikan nilai tambah bagi setiap konsumen.
Pelayanan sangat berpengaruh terhadap tingkat kepuasaan pengguna jasa
yang pada dasarnya pengguna jasa akan memberikan apa yang menjadi harapan
pengguna jasa. Maka, secara otomatis akan membuat nasabah merasa loyal dan
mampu menarik nasabah baru sehingga dapat menjadikan suatu keuntungan besar
bagi perusahaan.
Kotler berpendapat, kualitas pelayanan harus dimulai dari kebutuhan
pelanggan dan berakhir pada persepsi pelanggan. Sebagai pihak yang membeli
dan mengkonsumsi, pelangganlah yang menilai tingkat kualitas pelayanan suatu
perusahaan.
Pada prinsipnya, kualitas pelayanan berfokus pada upaya pemenuhan
kebutuhan dan keinginan pelanggan, serta ketepatan penyampaiannya untuk
mengimbangi harapan pelanggan.18
Dewasa ini konsep dan pengukuran kualitas pelayanan telah
berkembang dengan pesat. Kualitas pengukuran pelayanan terbagi menjadi lima,
seperti apa yang di ungkapkan oleh Kotler diantaranya adalah:19
1. Fasilitas fisik/yang berwujud (tangible)
18
Ibid, h. 258 19
Husein Umar, “Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen”, (Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama, 2005), h.38-39
23
Yaitu kondisi fisik yang ada dalam memberikan pelayanan meliputi fasilitas fisik,
peralatan yang digunakan perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi. Dimensi
ini umumnya digunakan perusahaan untuk menaikkan image dimata konsumen.
2. Kehandalan (reliability)
Yaitu kemampuan memberikan kinerja pelayanan yang dijanjikan dengan handal
dan akurat. Kehandalan mencakup dua hal pokok, yaitu konsistensi kerja
(performance) dan kemampuan untuk dipercaya (dependability). Hal ini berarti
perusahaan memberikan jasanya secara tepat sejak awal (right the first time).
Selain itu juga berarti perusahaan yang bersangkutan memenuhi janji, misalnya
menyampaikan jasanya sesuai dengan jadwal yang telah disepakati.
3. Daya tanggap (responsiveness)
Yaitu kemauan atau kesiapan para karyawan untuk membantu pelanggan dan
memberikan pelayanan yang cepat dan tepat.
4. Kepastian (Assurance)
Yaitu berupa kemampuan dari karyawan untuk menimbulkan keyakinan dan
kepercayaan terhadap janji yang telah dikemukakan kepada konsumen.
5. Empati (empathy)
Yaitu kesediaan karyawan dan pengusaha untuk lebih peduli memberikan
perhatian secara pribadi kepada konsumen.
Dalam usaha menawarkan suatu produk jasa, kualitas pelayanan
memainkan peranan penting terhadap kepuasaan pelanggan. Dapat dikatakan
dalam merumuskan strategi dan program pelayan, setiap pelaku usaha harus
24
berorientasi pada kepentingan pelanggan dan sangat memperhatikan dimensi
kualitasnya.
Agar pelayanan menjadi berkualitas dan memiliki keseragaman, setiap
karyawan perlu dibekali dengan pengetahuan yang mendalam tentang dasar –
dasar pelayanan. Berikut ini dasar – dasar pelayanan yang harus dipahami dan
dimengerti seorang customer service, pramuniaga, public relations, satpam atau
kasir.20
a) Berpakaian dan berpenampilan rapi dan bersih
Artinya karyawan harus mengenakan baju dan celana yang sepadan dengan yang
menarik. Karyawan juga harus berpakaian rapi, bersih dan tidak kumal. Dalam
sebuah hadist pun disebutkan ayatnya yaitu:
b) Percaya diri, bersikap akrab dan penuh dengan senyum
Dalam melayani pelanggan, karyawan tidak boleh ragu – ragu akan tetapi harus
memiliki kepercayaan diri, bersikap akrab dan harus murah senyum dengan raut
muka yang menarik hati serta tidak dibuat – buat.
c) Menyapa dengan lembut dan berusaha menyebutkan nama jika sudah kenal.
Pada saat pelanggan datang, karyawawan harus segera menyapa lebih dahulu dan
kalau sudah penah bertemu sebelumnya, usahakan menyapa dengan sebutan
Bapak/Ibu, dan menanyakan apa yang dapat kami bantu.
d) Tenang, sopan, hormat serta tekun mendengarkan setiap pembicaraan.
Usahakan pada saat melayani pelanggan, karyawan dalam keadaan tenang, tidak
terburu – buru, sopan santun dalam bersikap. Kemudian tunjukkan sikap
20
Kasmir, “Manajemen Perbankan”, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2003), h.210.
25
menghormati tamu, tekun mendengarkan sekaligus berusaha memahami
keinginan pelanggannya. Usahakan jangan menyuruh pelanggan mengulang
kembali pertanyaan atau keinginannya, karena terkesan kita tidak serius
mendengarkan pembicaraannya.
e) Berbicara dengan bahasa yang baik dan benar
Dalam berkomunikasi gunakana bahasa Indonesia yang baik dan benar atau jika
menggunakan bahasa lain seperti bahasa daerah atau bahasa asing gunakan secara
benar pula. Suara yang digunakan harus jelas dan mudah dalam arti mudah
dipahami dan jangan menggunakan istilah – istilah yang sulit dipahami oleh
pelanggan/nasabah.
Dalam Islam, salah satu prinsip muamalah aadalah pelayanan. Muamalah islami
sangat memperhatikan pelayanan yang baik kepada nasabah. di dalam bisnis, para
pengusaha harus dapat dan mampu memberikan pelayanan yang baik jika tidak
ingin kehilangan nasabahnya. Al – qur’an telah memerintahkan dengan perintah
yang sangat ekspresif agar kaum muslimin bersifat simpatik, lembut dan sapaan
yang baik dan sopan manakala berbicara dengan orang lain.21
Firman Allah :
Artinya : “Dan katakanlah kepada hamba – hamba Ku, hendaklah mereka
mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya setan itu
21
Richar F. Gerson, “Mengukur Kepuasaan Pelanggan”, (Jakarta: PPM, 2004), h.86.
26
menimbulkan perselisihan diantara mereka. Sesungguhnya setan itu adalah musuh
yang nyata bagi manusia. (QS. Al- Isra: 53)
Di dalam ayat – ayat diatas betapa Allah sangat menganjurkan kepada
umat-Nya untuk memberikan pelayanan yang baik dalam makna ucpan maupun
cara dalam melayani komplai dari nasabah. juga cara – cara setan yang
mengandung perselisihan.22
D. Kualitas Produk
Menurut Philip Kotler, produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke
pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang
dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan.23
Produk itu tidak hanya terdiri dari
barang yang berwujud, tetapi produk yang lebih luas meliputi objek fisik, jasa,
kegiatan, orang, tempat, organisasi, ide atau campuran dari hal – hal tersebut.
Kualitas adalah keseluruhan ciri serta sifat dari suatu produk atau
pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan
yang dinyatakan atau yang tersirat. Ini merupakan kualitas yang berpusat pada
konsumen.24
Kualitas produk adalah kemampuan produk dalam memenuhi fungsinya.
Kualitas produk berkontribusi besar pada kepuasaan pelanggan, retensi pelanggan,
komunikasi gethok tular, pembelian ulang, loyalitas pelanggan, pangsa pasar dan
profitabilitas.
22
Op. Cit., M. Syakir Sula, h. 460-461. 23
Kasmir, “Pemasaran Bank”, (Jakarta: Kencana, 2005), h.136 24
Philip Kotler, dkk, “Manajemen Pemasaran Perspektif Asia”, (Yogyakarta: Andi,
200), h.70
27
Menurut David A. Garvin yang dikutip Durianto, dimensi kualitas produk
meliputi:
a) Kinerja (Performance)
Yaitu melibatkan berbagai karakteristik operasional utama.
b) Pelayananan (serviceability)
Yaitu mencerminkan kemampuan memberikan pelayanan pada produk tersebut.
c) Ketahanan (durability)
Yaitu mencerminkan umur ekonomis dari produk tersebut.
d) Keandalan (reliability)
Yaitu konsistensi dari kinerja yang dihasilkan suatu produk dari satu pembelian ke
pembelian berikutnya.
e) Karakteristik produk (features)
Yaitu bagian – bagian tambahan dari produk.
f) Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance with spesifications)
Yaitu merupakan pandangan mengenai kualitas proses manufaktur (tidak ada
cacat produk) sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dan teruji.
g) Hasil (fit and finish)
Yaitu mengarah kepada kualitas yang dirasakan yang melibatkan enam dimensi
sebelumnya. Jika perusahaan tidak dapat menghasilkan “hasil akhir” produk yang
baik maka kemungkinan produk tersebut tidak akan mempunyai atribut kualitas
lain yang penting.25
25
Darmadi Durianto, dkk, “Strategi Menaklukan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan
Perilaku Merek”, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2004), h.98-99.
28
E. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
1. Pengertian UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah)
Keberadaan usaha kecil, mikro dan menengah dalam perekonomian
Indonesia memiliki peran yang positif, diantaranya yaitu menyediakan lapangan
kerja, menyediakan barang dan jasa, serta pemerataan usaha untuk
mendistribusikan oendapatan nasional. Dengan peranan usaha kecil, mikro dan
menengah tersebut posisi UMKM dalam pembangunan ekonomi nasional menjadi
sangat penting.
Pengertian UMKM di berbagai negara tidak selalu sama dan bergantung
pada konsep yang digunakan oleh negara tersebut. Oleh karena itu pengertian
UMKM mencakup dua aspek, yaitu dalam aspek tenaga kerja dan aspek
pengelompokkan ditinjau dari jumlah tenaga kerja yang diserap dalam kelompok
perusahaan tersebut (range of the member of employes).26
Di indonesia, berdasarkan literatur yang telah ada terdapat beberapa
pengertian yang berdasarkan pada besar modal dan usaha serta jumlah tenaga
kerja yang digunaka. Batasan – batasan tersebut antara lain :27
Usaha Mikro
Menurut Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008
tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), usaha mikro adalah usaha
produktif milik perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memiliki
kekayaan bersih (tidak termasuk tanah dan bangunan) paling banyak Rp.
26
Ibid, h.14. 27
Tulus T.H Tambunan. “UMKM di Indonesia”, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009), h. 34.
29
50.000.000.- (Lima Puluh Juta Rupiah) dan hasil penjualan tahunan paling banyak
Rp. 300.000.000,- (Tiga Ratus Juta Rupiah).
Usaha Kecil
Menurut Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008
tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), usaha kecil adalah usaha
ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan
atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan anak
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dari usaha menengah atau besar. Kriteria dari usaha kecil
adalah memiliki kekayaan bersih (tidak termasuk tanah dan bangunan) lebih dari
Rp. 50.000.000.- (Lima Puluh Juta Rupiah) dan hasil penjualan tahunan lebih dari
Rp. 300.000.000,- (Tiga Ratus Juta Rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.
2.500.000.000,- (Dua Milyar Lima Ratus Juta Rupiah).
Usaha Menengah
Menurut Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008
tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), usaha menengah adalah
usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang
perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan
anak cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau besar. Kriteria dari
usaha kecil adalah memiliki kekayaan bersih (tidak termasuk tanah dan bangunan)
lebih dari Rp. 500.000.000,- (Lima Ratus Juta Rupiah) sampai dengan paling
banyak Rp. 10.000.000.000,- (Sepuluh Milyar Rupiah) dan hasil penjualan
30
tahunan lebih dari Rp. 2.500.000.000,- (Dua Milyar Lima Ratus Juta Rupiah)
sampai dengan paling banyak Rp. 50.000.000.000,- (Lima Puluh Milyar Rupiah).
Dalam Undang Undang No. 20 Tahun 2008 tersebut, pengertian UMKM
tergambar dari kriteria UMKM yang dibedakan berdasarkan kekayaan bersih
(tidak termasuk tanah dan bangunan) dan hasil penjualan tahunan. Secara ringkas
kriteria usaha mikro, kecil dan menengah adlaah sebagai berikut:28
Tabel 2.1
Tabel Kriteria UMKM29
Kriteria
UMKM
Mikro Kecil Menengah
Kekayaan
bersih (tidak
termasuk tanah
dan bangunan)
Paling banyak
Rp.
50.000.000,-
Lebih dari Rp. 50.000.000,-
sampai dengan paling
banyak Rp. 500.000.000,-
Lebih dari Rp.
500.000.000,- sampai
dengan paling banyak Rp.
10.000.000.000,-
Hasil penjualan
tahunan
(omzet/tahun)
Paling banyak
Rp.
300.000.000,-
Lebih dari Rp.
300.000.000,- sampai
dengan paling banyak Rp.
2.500.000.000,-
Lebih dari Rp.
2.500.000.000,- sampai
dengan paling banyak Rp.
50.000.000.000,-
Dalam dunia perbankan, klasifikasi UMKM didasarkan pada jumlah
(plafond) pembiayaan yang dapat diberikan kepada UMKM.
28
Kementrian Koperasi dan UKM, “Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah menurut
UU No. 20 Tahun 2008 Tentang UMKM.” Diakses pada 25 Juni 2015 dari
http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=129. 29
Tulus T.H Tambunan, “UMKM di Indonesia”, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009), h.11.
31
Tabel 2.2
Tabel klasifikasi UMKM berdasarkan jumlah (plafond) pembiayaan di bank
Jenis Usaha Jumlah (plafond) Pembiayaan
Usaha Mikro Rp. 50.000.000.- (Lima Puluh Juta Rupiah)
Usaha Kecil Rp. 50.000.000.- (Lima Puluh Juta Rupiah) s/d Rp. 500.000.000,- (Lima
Ratus Juta Rupiah)
Usaha
Menengah
Rp. 500.000.000,- (Lima Ratus Juta Rupiah) s/d Rp. 5.000.000.000,-
(Lima Milyar Rupiah)
2. Karakteristik UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah)
Usaha Mikro
Ciri – ciri usaha mikro, yaitu:
a) Jenis barang / komoditi usahanya tidak selalu tetap, sewaktu – waktu dapat
berganti.
b) Tempat usahanya tidak selalu menetap, sewaktu – waktu dapat berpindah tempat.
c) Belum melakukan administrasi keuangan yang sederhana sekalipun, dan tidak
memisahkan keuangan keluarga dengan keuangan usaha.
d) Sumber daya manusianya belum memiliki jiwa wirausaha yang memadai.
e) Tingkat pendidikan rata – rata relatif sangat rendah.
f) Umumnya belum akses kepada perbankan, namun sebagian dari mereka sudah
akses ke lembaga keuangan non bank.
32
g) Umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas lainnya termasuk
NPWP.
Namun masih banyak usaha mikro yang masih sulit memperoleh layanan
kredit perbankan karena berbagai macam kendala, baik dari segi sisi usaha mikro
itu sendiri maupun dari segi sisi perbankan.
Usaha Kecil
Ciri – ciri usaha kecil, yaitu:
a) Jenis barang/komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap dan tidak gampang
berubah.
b) Lokasi/tempat usaha umumnnya sudah menetap dan tidak berpindah.
c) Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walaupun masih
sederhana, keuangan usaha sudah mulai dipisahkan dengan keuangan keluarga
dan sudah membuat neraca usaha.
d) Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP.
e) Sumberdaya manusia sudah memiliki pengalaman dalam berwirausaha.
f) Sebagian sudah akses ke perbankan dalam hal keperluan modal.
g) Sebagian besar belum dapat membuat manajemen usaha dengan baik seperti
business planning.
Usaha Menengah
Ciri – ciri usaha menegah, yaitu :
a) Pada umumnya telah memiliki manajemen dan organisasi yang lebih baik, lebih
teratur bahkan lebih modern dengan pembagian tugas yang jelas antara lain,
bagian keuangan, bagian pemasaran dan bagian produksi.
33
b) Telah melakukan manajemen keuangan dengan menerapkan sistem akuntansi
dengan teratur.
c) Telah melakukan aturan atau pengelolaan dan organisasi perburuhan, telah
memiliki pemeliharaan kesehatan.
d) Sudah memiliki segla persyaratan legalitas antara lain izin tetangga, izin usaha,
izin tempat, NPWP, upaya pengelolaan lingkungan.
e) Sudah akses kepada sumber – sumber pendanaan perbankan
f) Pada umumnya telah memilki sumber daya manusia yang telah terlatih dan
terdiidk.30
3. Peranan Pembiayaan Bank Syariah Terhadap Perkembangan UMKM di
Indonesia
Salah satu target pencapaian sistem perbankan syariah nasional yang
tercantum pada blue print Perbankan Syariah Indonesia adalah memiliki peran
signifikan dalam sistem perekonomian nasional, serta mampu melakukan
perbaikan kesejahteraan rakyat.
Berdasarkan dari nilai – nilai syariah, visi perngembangan perbankan
syariah di Indonesia adlah “Terwujudnya sistem perbankan syariah yang
kompetitif, efisien dan memenuhi prinsip kehati-hatian yang mampu mendukung
sektor riil secara nyata melalui kegiatan pembiayaan berbasis bagi hasil (share-
based financing) dan transaksi riil dalam kerangka keadilan, tolong – menolong
dan menuju kebaikan guna mencapai kemashlahatan masyarakat.31
30
Desy. “Pengertian dan Kriteria UMKM.” Artikel ini diakses pada 25 Juni 2015 dari
http://chicimoed.blogspot.com/2009/03/pengertian -dan-kriteria-ukm.html. 31
Zainul Arifin. “Dasar – Dasar Manajemen Bank Syariah”, (Jakarta: Pustaka Alvabet,
2005), h. 37.
34
Beberapa hal yang dapat dilakukan Bank Syariah untuk UMKM,
kaitannya dengan pencapaian target dan visi di atas, antara lain: Pertama, produk
alternatif yang luas dengan bagi hasil sebagai produk utama. Produk – produk
dengan sistem profit and loss sharing yang berparadigma kemitraan sangat tepat
untuk memberdayakan UMKM. Kedua, pengelolaan bisnis berdasrkan moral dan
transaksi sesuai dengan prinsip syariah. Keunggulan ini cocok dengan
karakteristik orang – orang yang bergerak di bidang UMKM, yang menginginkan
tetap berpegang teguh pada etika bisnis dan moralitas. Ketiga, mengelola dan
memiliki akses kepada dana – dana di voluntary sector. Hal ini sangat seuai
dengan komitmen Bank Syariah yang peduli dengan pengembangan UMKM
sebagai bagian dari pengentasan kemiskinan melalui instrumen Ekonomi Islam
(Zakat, Infak, Shadaqah, Wakaf).32
Tidak dapat dipungkiri bahwa UMKM memiliki daya tahan yang tangguh
dalam menghadapi segala permasalahannya. Sejak terjadinya krisis ekonomi,
ditemukan suatu kenyataan bahwa ketahanan perekonomian sesungguhnya
ditopang oleh UMKM.33
Oleh karena itu, meberdayakan UMKM dan membuat
UMKM bergerak lebih maju merupakan sebuah tantangan yang harus selalu
ditingkatkan, termasuk oleh dunia perbankan.
32
Muhammad.” Bank Syariah: Problem dan Prospek Perkembangan di Indonesia”,
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005), h.128. 33
“Tak Punya Utang Luar Neger, UMKM Malah Tahan Krisis”. Kompas 27 November
2008.
35
BAB III
METODE PENELITIAN
Secara umum metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan
data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.1
Metode penelitian dan teknik
pengumpulan data yang tepat akan membuat penulis dapat menjelaskan dan
menjawab permasalahan yang dikemukakan dengan baik. Metode penelitian
dirancang melalui langkah-langkah penelitian dari mulai operasional variabel,
penentuan jenis dan sumber data, metode pengumpulan data dan diakhiri dengan
merancang analisis data dan pengujian hipotesis.
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah. Objek dari
penulisan ini adalah nasabah Pembiayaan Mikro di BRI Syariah yang memiliki
Usaha baik Mikro, Kecil dan Menengah. Penulis memilih lokasi tersebut karena
BRI Syariah KCP Ciputat ini terletak di kawasan padat penduduk dan memiliki
nasabah yang cukup banyak.
B. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah
pendekatan kuantitatif, dimana informasi dikumpulkan dari responden dengan
menggunakan perangkat kuesioner. Dalam pendekatan kuantitatif, penulis
melakukan survey suatu rangkaian penulisan yang berawal dari sejumlah teori.
Kemudian teori itu dideduksikan menjadi sebuah hipotesis dan asumsi –
asumsi suatu kerangka pemikaran yang tersaji dalam sebuah model analisis dan
1Sugiyono, “Metode Penulisan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D”, (Bandung:
Alfabeta,2010) , h.3.
36
terdiri dari variabel – variabel yang mengarah kepada operasionalisasi konsep.
Tujuannya adalah untuk menentukan apakah generalisasi prediksi dari teori – teori
yang dikemukakan sebelumnya terbukti benar atau tidak.
C. Jenis Penelitian
1. Penelitian Berdasarkan Dimensi Waktu
Berdasarkan dimensi waktu, penelitian ini merupakan penelitian Cross
Sectional (satu waktu), yaitu penelitian yang dilakukan dalam satu waktu tertentu.
Penilitian ini hanya digunakan dalam waktu tertentu, dan tidak akan dilakukan
penelitian lain di waktu yang berbeda untuk diperbandingkan.2
2. Penelitian Berdasarkan Teknik Pengumpulan Data
Berdasarkan teknik pengumpulan data, penelitian ini merupakan penelitian
survey, yaitu penelitian yang mengambil sample dari suatu populasi dan
menggunakan kuesioner sebagai alat pengambilan data yang pokok.3
D. Jenis Dan Sumber Data
Untuk mencapai maksud dan tujuan dari penelitian skripsi ini, sumber data
yang digunakan adalah :
1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber data
untuk tujuan yang khusus.4 Informasi yang diperoleh berdasarkan hasil pengisian
kuesioner oleh nasabah Pembiayaan Mikro di BRI Syariah Cabang Ciputat.
2. Data sekunder
2Ibid, h.45
3Ibid, h.46
4Surakhmad Winarno,” Pengantar Penulisan Ilmiah Dasar Metode Teknik”, (Bandung:
Tarsito, 1985), h.163
37
Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk jadi dan telah
diolah oleh pihak lain, yang biasanya dalam bentuk publikasi.5 Dalam penelitian
ini data sekundernya berasal dari studi kepustakaan, internet, jurnal ilmiah, koran,
dll.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data Primer
Teknik pengumpulan data primer yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu dengan memberikan kuesioner kepada nasabah Pembiayaan Mikro di BRI
Syariah KCP Ciputat.
Penulisan menggunakan 2 (dua) bagian pertanyaan dalam kuesioner ini,
yaitu:
Multiple choice question
Bentuk pertanyaan dalam bagian ini meliputi beberapa pilihan jawaban yang telah
disediakan oleh penulis.
5 point likert scale questions
Pertanyaan dan jawaban dalam kuesioner akan diukur berdasarkan skala likert
yang dapat mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok
orang sebagai responden mengenai fenomena sosial. Kuesioner ini berisi
pertanyaan dengan lima pilihan jawaban berskala 1, 2, 3, 4, dan 5 untuk
menunjukkan kekuuataan perasaan mengenai isu tertentu.
2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder
5J Supranto, “Statistik (Teori dan Aplikasi).Cet ke-6”, (Jakarta: Erlangga, 2000), h.10
38
Teknik pengumpulan data sekunder adalah dengan menggunakan data
yang diperoleh melalui studi kepustakaan dengan cara mempelajari, menelaah
dan mengkaji buku – buku yang erat kaitannya dengan masalah yang dikaji.
Dalam penelitian ini, penulis melakukan studi kepustakaan dengan cara
mengunjungi beberapa perpustakaan guna mendapatkaan data dari berbagai
literatur.
F. Populasi dan Sampel
Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan juga karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
penulis untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya.6
Dalam populasi
penelitian skripsi ini, kriteria populasi yang digunakan oleh penulis adalah
nasabah Pembiayaan Mikro di BRISyariah KCP Ciputat.
Sampel
Sampel penelitian merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti.
Sampel merupakan bagian dari suatu populasi yang diambil dengan cara tertentu
sebagaimana yang ditetapkan oleh peneliti. Doane dan Seward menyatakan bahwa
sampel is a subset of the population that we will actually analyze.7
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
Probability Sampling yakni nasabah Pembiayaan Mikro BRI Syariah KCP
Ciputat. Sesuai dengan karakteristik sample tertentu yang dibutuhkan, maka
6R. Gunawan Sudarmanto, “Statistik Terapan Berbasis Komputer Dengan Program IBM
SPSS Statistic 19”, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013), h.26 7R. Gunawan Sudarmanto, “Statistik Terapan Berbasis Komputer Dengan Program IBM
SPSS Statistic 19”, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013), h.30
39
teknik pengambilan Probability Sampling yang dipilih adalah teknik Random
Sampling, yaitu teknik yang paling sederhana, sampel diambil secara acak tanpa
memperhatikan tingkatan yang ada dalam populasi.
Sedangkan metode pengambilan sampelnya menggunakan metode Slovin :
n =
n =
n =
n=
n = 60,4 60
Keterangan :
n = Ukuran Sample
N = Ukuran Populasi
d =nilai Presisi (Peneliti menggunakan 10%)
Jadi, sampel yang diambil adalah 60 orang.
G. Variabel dan Operasional Variabel
a) Variabel Penelitian
1. Variabel Independen (X)
Variabel independen adalah variabel yang sering disebut dengan variabel
bebas yaitu variabel yang akan menjadi penyebab perubahan pada variabel
dependen. Dalam uji pengaruh, variabel independen ini sering disebut dengan
peubah yaitu variabel yang akan menyebabkan perubahan pada variabel
dependen. Sebutan tersebut akan berbeda lagi apabila analisis yang akan
40
dilakukan menggunakan StructuralEquetion Modeling (SEM) atau pemodelan
persamaan struktural, maka variabel ini akan disebut dengan variabel eksogen.
Variabel independen ini dalam analisis sering menggunakan simbol X.Variabel
dalam penelitian ini adalah pemasaran, kualitas pelayanan, dan kualitas produk.
2. Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen adalah variabel yang sering disebut dengan variabel
tidak bebas atau variabel terikat atau variabel tergantung, yaitu variabel yang akan
berubah akibat perubahan pada variabel independen. Dalam uji pengaruh variabel
independen ini sering disebut dengan kriterium, yaitu variabel yang dipengaruhi
oleh variabel peubah atau prediktor. Sebutan variabel dependen tersebut akan
berbeda lagi apabila analisis yang digunakan menggunakan SEM, maka variabel
dependen ini akan disebut dengan variabel indogen. Variabel dependen ini dalam
analisis sering menggunakan simbol Y. Variabel dependen dalam penelitian ini
adalah Kepuasaan Nasabah.
Gambar 3.1
Variabel Operasional
(X) (Y)
a. Pemasaran (X1)
b. Kualitas
Pelayanan (X2)
c. Kualitas
Produk(X3)
Kepuasaan Nasabah
41
b) Operasional dan Variabel
Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menjabarkan variabel
penelitian ke dalam konsep dimensi dan indikator. Disamping itu, tujuannya
adalah untuk memudahkan pengertian dan menghindari perbedaan persepsi
dalam penelitian ini. Pada penelitian ini, berikut adalah operasionalisasi variabel
dari penelitian ini adalah :
Tabel 3.1
Variabel
Independen
Dimensi Indikator Skala
Pemasaran
Periklanan
(Advertising)
1. Memasarkan melalui media cetak
Likert
Informasi dari
mulut ke mulut
(Word of
Mouth)
2. Penyampaian informasi dari orang lain Likert
Hubungan
Masyarakat dan
Publisitas
(Publicity And
PublicRelation)
3. Mensponsori beberapa acara
Likert
42
Kualitas
Pelayanan
Tangibles
(Bukti Fisik)
4. Penampilan Fisik
5. Fasilitas Layanan
6. Sumber Daya Manusia
Likert
Reliability
(Keandalan)
7. Menyampaikan layanan yang disajikan
secara akurat
Likert
Assurance
(Keyakinan)
8. Pengetahuan Karyawan
9. Kesopanan dan Keramahan Karyawan
10. Kemampuan meyakinkan Nasabah
Likert
Empathy
(Empati)
11. Memberikan perhatian personal kepada
Nasabah
12. Pemahaman akan kebutuhan Likert
Responsiveness
(Daya Tanggap)
13. Kejelasan informasi
14. Kemampuan penyedia layanan
15. Merespon permintaan dengan segera
Likert
Kualitas
Produk
Performance
(Kinerja)
16. Keuntungan bagi hasil menarik.
Likert
Serviceability
(Pelayanan)
17. Kemudahan dalam proses transaksi
Likert
Reliabilty
(Keandalan)
18. Produk Pembiayaan Mikro sesuai
kebutuhan nasabah
Likert
Features
19. Bonus yang diberikan dapat memenuhi
kebutuhan nasabah
Likert
Conformance
with
Specifications
20. Pada produk Pembiayaan Mikro berlaku
ketentuan yang memudahkan nasabah
mengenai biaya administrasi
Likert
43
Variabel
Dependen
Sub Variabel Indikator Skala
Kepuasaan
Nasabah
Repurchase
Intent
21. Nasabah berminat untuk menkonsumsi kembali
produk dan jasa Llikert
Willingness
Recommend
22. Nasabah berminat untuk merekomendasikan
produk dan jasa kepada orang lain Likert
Pilihan tepat
23. Nasabah menilai bahwa pilihannya ke Pembiayaan
Mikro BRISyariah merupakan pilihan yang sudah
tepat
Likert
Diskonfirmasi
Positif
24. Kepuasaan akan produk / layanan
25. Ekspetasi terhadap produk / layanan Likert
Kepuasaan
Fasilitas
26. Fasilitas yang disediakan Memberikan kepuasaan
tersendiri bagi nasabah Likert
H. Teknik Analisis Data
Analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis statistik
deskriptif . Tujuan utama dalam menggunakan metode deskriptif adalah
menggambarkan sifat dari suatu keadaan yang ada pada waktu penelitian
dilakukan dan menjelajahi penyebab dari gejala – gejala tertentu.Statistik
deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai
44
rata-rata, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan
skewness.8
Indikator diukur dengan menggunakan tingkat pengukuran dengan
menggunakan skala likert. Instrumen dalam penulisan ini berupa kuesioner.
Untuk memperoleh hasil analisa, penulis akan menganalisis data yang terkumpul
menggunakan program software SPSS (StatisticalProductand Service Solution)
for Windows versi 22.0.
Dan ini adalah beberapa pengujian yang akan dilakukan :
1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
a) Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut9.
Validitas data penelitian ditentukan oleh proses pengukuran yang akurat. Untuk
mengetahui apakah tiap variabel dinilai valid atau tidak dilakukan dengan
membandingkan r hitung dengan r tabel antara nilai skor item yang diuji dengan
seluruh skor yang diuji.10
.
Perhitungan validitas instrumen ini dilakukan untuk seluruh variabel yang
instrumen atau alat pengukuran datanya menggunakan kuesioner atau bahan tes.
Ukuran atau ketentuan yang digunakan untuk menyatakan suatu instrumen atau
8Imam Ghozali, “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”, (Semarang:
Badan Penerbit Universitas Dipenogoro, 2011), h. 19 9H. imam Ghozali,”Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS”, (Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2007), h.45 10
MasriSingarimbun dan Sofyan Effendi,”Metode penelitian survey edisi revisi
“,(Jakarta: LP3ES, 1995), h. 139
45
kuesioner untuk dinyatakan valid atau dianggap memenuhi syarat ada beberapa
cara:11
Harga koefisien korelasi yang diperoleh dari analisis dibandingkan dengan harga
koefisien korelasi pada tabel dengan tingkat kepercayaan yang telah dipilih.
Apabila harga koefisien korelasi yang diperoleh dari analisis lebih besar dari
harga koefisien korelasi pada tabel, maka instrumen penelitian tersebut dinyatakan
valid.
Dibuat suatu ukuran tertenu, misalnya batas minimum 0,3000. Jadi apabila harga
koefisien korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3000 maka butir
atau item pertanyaan dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Hal ini
dapat di drop atau dapat juga diperbaiki. Apabila dianggap masih mencukupi
maka pertanyaan atau pernyataan tersebutt dapat di drop, akan tetapi apabila di
anggap masih kurang maka sebaiknya diperbaiki. Dengan demikian apabila
menggunakan batas minimum, maka suatu instrumen dinyatakan valid apabila
harga koefisien rhitung ≥ 0,3000 sebagai batas minimumnya.
b) Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah hasil pengukuran yang dapat dipercaya. Pengukuran uji
reabilitas instrument dilakukan menggunakan metode CroanbachAlpha yang
diukur berdasarkan skala 0 sampai 1. Jika skala itu dikelompokkan ke dalam lima
kelas, maka ukuran kemantapan dapat di interpretasikan sebagai berikut :
Nilai CroanbachAlpha 0.00 – 0.20 berarti kurang reliable
Nilai CroanbachAlpha 0.21 – 0.40 berarti agak reliable
11
R. Gunawan Sudarmanto, “Statistik Terapan Berbasis Komputer Dengan Program IBM
SPSS Statistic 19”, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013) , h.58
46
Nilai CroanbachAlpha 0.41 – 0.60 berarti cukup reliable
Nilai CroanbachAlpha 0.61 – 0.80 berarti reliable
Nilai CroanbachAlpha 0.81 – 1.00 berarti sangat reliable
2. Analisis Korelasi
Korelasi merupakan ukuran numerik yang dapat diinterpretasikan sebagai
derajat keeratan linear dengan tujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan
antara dua variabel atau lebih, bagaimana arah hubungan dan berapa koefisien
korelasi hubungannya.12
Uji korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
koefisien korelasi peringkat Spearman. Korelasi peringkat Spearman digunakan
untuk mencari hubungan dan untuk menguji signifikansi hipotesis hubungan jika
masing-masing variabel yang dihubungkan berbentuk ordinal. Rumus dari
korelasi spearman adalah:
Keterangan: rs = Ranking Spearman
di = Selisih Pasang Rank
n = Jumlah Pasang Rank
Korelasi dapat menghasilkan angka positif (+) atau negatif (-). Jika
korelasi menghasilkan angka positif maka hubungan kedua variabel bersifat
searah. Artinya jika variabel bebas (independent variabel) besar maka variabel
terikat (dependen variabel) juga besar. Jika korelasi mengahasilkan angka negatif
12Ety Rochaety, dkk, “Metodologi Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS, Edisi
Pertama”, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2007), h. 50.
47
maka hubungan antara kedua variabel bersifat tidak searah, artinya jika variabel
bebas besar maka variabel terikatnya kecil.
Angka korelasi berkisar antara 0 dengan 1. Jika angka mendekati 1 maka
hubungan kedua variabel semakin kuat. Jika korelasi mendekati 0 hubungan
kedua variabel semakin lemah. Hubungan linier positif sempurna akan
mempunyai koefisien korelasi 1. Nilai korelasi sama dengan nol berarti tidak ada
hubungan. Untuk menentukan keeratan hubungan atau korelasi antar variabel
tersebut, berikut ini diberikan nilai-nilai koefisien korelasi dengan acuan.13
Tabel 3.2
Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
0 – 0.25 Korelasi sangat lemah (dianggap tidak berkorelasi)
> 0.25 – 0.50 Korelasi cukup/sedang
> 0.50 – 0.75 Korelasi kuat
> 0.75 – 1 Korelasi sangat kuat
Sumber: Ety Rochaety, 200714
Teknik korelasi spearman digunakan untuk menganalisis data penelitian
yang mempunyai karakteristik sebagai berikut:
a. Hipotesis yang diajukan bersifat asosiatif.
b. Skala data ordinal.
c. Data tidak harus berdistribusi normal
,
13Iqbal Hasan’ “Analisis Data Penelitian dengan Statistik”, (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2006), h. 43-44.
14
Ety Rochaety, dkk, “Metodologi Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS”, (Jakarta:
Mitra Wacana Media, 2007), h. 151
48
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum BRI Syariah
1. Sejarah Singkat Berdirinya BRI Syariah1
Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan oleh Raden Aria
Wirjaatma di Purwokerto, Jawa Tengah dengan nama Hulp-en Spaar bank der
Inlandsche Bestuur Ambtenaren atau bank bantuan dan simpanan milik priyayi
yang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Bank ini berdiri pada tanggal 16
Desember 1895 dan pada tanggal itu pula dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.
Berdirinya Bank Rakyat Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah No.1
Thun 1946 pasal 1 di dalam peraturan tersebut dinyatakan bahwa BRI adalah bank
pemerintah pertama di Republik Indonesia. Karena adanya situasi perang dalam
mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti
sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada
tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat.
Pada waktu itu PERPU No.41 Tahun 1960 dibentuk Bank Koperas Tani
dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan
dan Nederlanshe Maatschappy (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan
Presiden (Penpres) No.9 Tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank
Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.
Setelah berjalan selama satu bulan, pemerintah mengeluarkan Penpres No.17
Tahun 1965 tentang pembentukkan bank tunggal dengan nama Bank Negara
1 Bank Rakyat Indonesia, “Sejarah”, artikel diakses pada tanggal 23 September 2015 dari
http://www.bri.co.id/TentangKami/Sejarah/tabid/61/languange/id-ID/Default.asp%
49
Indonesia. Dalam peraturan baru tersebut, Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani
dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia
Unit 1 Bidang Rural. Sedangkan Nederlansche maatschappy (NHM) menjadi
Bank Negara Indonesia Unit II bidan Ekspor dan Impor.
Berdasarkan Undang – Undanng No 14 Tahun 1967 tentang Undang –
Undang No 13 Tahun 1968 tentang Undang – Undang Bank Sentral yang intinya
mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai bank sentral dan Bank Negara
Indonesia Unit II bidang rural dan eksport import, masing – masing dipisahkan
menjadi dua bank yaitu Bank Rakat Indonesia dan Bank Eksport Import
Indonesia.
Selanjutnya, berdasarkan Undang – Undang No. 21 Tahun 1968
menetapkan kembali tugas – tugas pokok BRI sebagai Bank Umum, sejak tanggal
1 Agustus 1992. Berdasarkan Undang – Undang Perbankan no. 7 tahu 1992 dan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 21 Tahun 1992 status BRI berubah
menjadi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero).2
Kemudian pada tahun 2001, berdiri lah BRI Syariah yan merupak Unit
Usaha Syariah dari BRI. Berbeda dengan perbankan pada umumnya, BRI yang
juga diikuti BRI Syariah, memiliki segmen tersendiri yaitu kalangan kecil dan
menengah. Dengan sasran yang sangat segmented ini, tidak mengherankan BRI
sangat akrab dengan nasabah di seluruh Indonesia.
Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin kompetitif
dan pesat, maka dalam rangka pengembangan BRI Syariah melakukan spin off.
2 Bank Rakyat Indonesia,” Terbaik di Awal Milenium”, (Jakarta: Masyarakat Profesional
Madani, 2004), h.17.
50
Berawal dari akuisisi Bank Jasa Artha oleh Bank Rakyat Indonesia pada tanggal
19 Desember 2007 dan kemudian diikuti dengan perolehan izin dari Bank
Indonesia untuk mengubah kegiatan usaha Bank Jasa Artha dari bank umum
konvensional menjadi bank umum yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan
prinsip syariah pada tanggal 16 Oktober 2008. Maka, lahirlah Bank Umum
Syariah yang diberi nama PT Bank Syariah BRI (yang kemudian disebut dengan
nama BRI Syariah 17 November 2008).
Nama BRI Syariah menggambarkan secara langsung hubungan Bank
dengan PT Bank Rakyat Indonesia yang akan melayani kebutuhan perbankan
masyarakat dengan menggunakan prinsip – prinsip syariah. Pada tanggal 1
Desember 2008, telah ditandatangani akta pemisahan unit usaha syariah.
Penandatanganan akta pemisahan telah dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku
Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia dan Bapak Ventje Rahardo selaku
Direktur Utama BRI Syariah. Peleburan unit usaha syariah Bank Rakyat
Indonesia ini berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009.
Sebagai bagian dari keluarga besar Bank Rakyat Indonesia, BRI Syariah
mendapat dukungan penuh dari Bank Rakyat Indonesia sebagai pemegang saham
sebagaimana tercermin darri penambahan modal yang disetor, sehingga saat ini
BRI Syariah menjadi salah satu bank dengan struktur permodalan yang kuat.
BRI Syariah Ciputat, misalnya adalah salah satu kantor cabang pembantu
yang berada di bawah kantor cabang induk BSD City. KCP ini berlokasi di Jl.
Otista Raya Sasak Tinggi No. 03 Ciputat, Tangerang Selatan. Keberadaan BRI
51
Syariah KCP Ciputat ini diharapkan memberikan pelayanan dan menjangkau
masyarakat dalam transaksi perbankan.
2. Produk – Produk Pembiayaan Mikro BRI Syariah
Perkembangan usaha mikro dan koperadi memiliki potensi yang besar
dalam meningkatkan taraf hidup rakyat yang banyak. Hal ini ditunjukkan oleh
keberadaan usaha mikro dan koperasi yang telah mencerminkan wujud nyata
kehidupan sosial dan ekonomi bagian terbesar dari rakyat Indonesia. Untuk
mendukung perkembangan usaha mikro pada khususnya, Bank BRI Syariah
menerbitkan produk pembiayaan untuk usaha mikro. Pembiayaan usaha mikro
BRI Syariah sebagai berikut :
Tabel 4.1.
Produk Pembiayaan Mikro
Produk Plafond (juta) Tenor
Mikro 25iB 5-25 6-36
Mikro 75iB 25-75 6-60*
Mikro 500iB >75-500 6-60*
*Tenor dapat hingga 60 bulan dengan ketentuan khusus
a) Mikro 25 iB
Produk ini adalah produk pembiayaan usaha mikro dengan pembiayaan
sebesar Rp. 5.000.000 s.d Rp 25.000.000. jangka waktu pembiayaan yang
diberikan 6 bulan s.d 36 bulan. Untuk nasabah Mikro 25 iB untuk pertama kali
52
pembiayaan harus menyerahkan jaminan sebagai tanda keseriusan/kesungguhan
nasabah dalam pembiayaan.
Namun untuk pembiayaan yang selanjutnya tidak memerlukan jaminan
apabila pada pembiayaan sebelumnya nasabah taat dalam membayar iuran/lancar
setiap bulannya. Untuk mengajukan pembiayaan Mikro 25 iB harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
1) Persyaratan Umum
a. Warga Negara Indonesia dan berdomisili di Indonesia
b. Usia minimal 21 tahun/telah menikah untuk usia diatas >18 tahun
c. Wiraswasta yang usahanya sesuai prinsip syariah
d. Lama usaha calon nasabah 3 tahun
e. Tujuan pembiayaan untuk kebutuhan modal kerja atau investasi
f. Memiliki usaha tetap
2) Persyaratan Dokumen
a. FC KTP Calon Nasabah dan Pasangan
b. Kartu Keluarga dan Akta Nikah
c. Surat Izin Usaha / Surat Keterangan Usaha
b) Mikro 75 iB
Produk ini adalah produk pembiayaan usaha mikro dengan pembiayaan
sebesar Rp. 25.000.000 s.d Rp 75.000.000. jangka waktu pembiayaan yang
diberikan 6 bulan s.d 60 bulan. Untuk mengajukan pembiayaan Mikro 75 iB calon
nasabah harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1) Persyaratan Umum
53
a. Warga Negara Indonesia dan berdomisili di Indonesia
b. Usia minimal 21 tahun/telah menikah untuk usia diatas >18 tahun
c. Wiraswasta yang usahanya sesuai prinsip syariah
d. Lama usaha calon nasabah 2 tahun
e. Tujuan pembiayaan untuk kebutuhan modal kerja atau investasi
f. Memiliki usaha tetap
g. Jaminan atas nama milik sendiri atau pasangan atau orang tua atau anak kandung
2) Persyaratan Dokumen
a. FC KTP Calon Nasabah dan Pasangan
b. Kartu Keluarga dan Akta Nikah
c. Surat Izin Usaha / Surat Keterangan Usaha
d. NPWP jika pembiayaan diatas Rp. 50.000.000
c) Mikro 500 iB
Produk ini adalah produk pembiayaan usaha mikro dengan pembiayaan
sebesar Rp. 75.000.000 s.d Rp 500.000.000. jangka waktu pembiayaan yang
diberikan 6 bulan s.d 60 bulan. Untuk mengajukan pembiayaan Mikro 500 iB
calon nasabah harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1) Persyaratan Umum
a. Warga Negara Indonesia dan berdomisili di Indonesia
b. Usia minimal 21 tahun/telah menikah untuk usia diatas >18 tahun
c. Wiraswasta yang usahanya sesuai prinsip syariah
d. Lama usaha calon nasabah 2 tahun
e. Tujuan pembiayaan untuk kebutuhan modal kerja atau investasi
54
f. Memiliki usaha tetap
g. Jaminan atas nama milik sendiri atau pasangan atau orang tua atau anak kandung
2) Persyaratan Dokumen
a. FC KTP Calon Nasabah dan Pasangan
b. Kartu Keluarga dan Akta Nikah
c. Surat Izin Usaha / Surat Keterangan Usaha
d. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
B. Pembahasan Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas perlu dilakukan dalam setiap penelitian agar
peneliti dapat mengetahui indikator – indikator yang relevan dengan variabel yang
ditelti. Apabila ditemukan indikator yang tidak relevan dengan variabel yang
diteliti, maka indikator tersebut akan di eliminasi. Peneliti memberikan 30 (tiga
puluh) kuesioner dan beberapa cenderamata kepada responden yang bersedia
meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioener yang telah di siapkan.
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
a) Hasil Uji Validitas Variabel Pemasaran (X1)
Tabel 4.2
Hasil Uji Validitas Variabel Pemasaran (X1)
Item
Pernyataan
Harga Koefisien r
Hitung
Harga Koefisien r
Tabel
Simpulan
P1 0,875 0,374 Valid
P2 0,490 0,374 Valid
P3 0,829 0,374 Valid
55
P4 0,829 0,374 Valid
Berdasarkan hasil uji validitas untuk variabel pemasaran, untuk nilai r
table pada taraf kepercayaan 95% atau signifikasi 5% (α = 0,05) dapat dicari
berdasarkan jumlah responden (df = N-2) dimana N = 30, maka nilai r tabel pada
30 – 2 = 28 dan α = 0,05 adalah 0,374. Dari tabel tersebut terlihat bahwa 4
pernyataan memiliki nilai r hitung lebih besar dari r tabel sehingga dinyatakan
valid.
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Pemasaran (X1)
Dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut ini :
Nilai Croanbach Alpha 0.00 – 0.20 berarti kurang reliable
Nilai Croanbach Alpha 0.21 – 0.40 berarti agak reliable
Nilai Croanbach Alpha 0.41 – 0.60 berarti cukup reliable
Nilai Croanbach Alpha 0.61 – 0.80 berarti reliable
Nilai Croanbach Alpha 0.81 – 1.00 berarti sangat reliable
Tabel 4.3
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Pemasaran (X1)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
56
,727 ,752 4
Pada tabel diatas terlihat bahwa besarnya nilai croanbach’s alpha, yaitu
0,727 dengan jumlah 4 pernyataan. Nilai croanbach’s alpha > 0,60. Artinya dapat
diambil kesimpulan data tersebut reliable.
b) Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan (X2)
Tabel 4.4
Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan (X2)
Item
Pernyataan
Harga Koefisien r
Hitung
Harga Koefisien r
Tabel
Simpulan
P1 0,501 0,374 Valid
P2 0,746 0,374 Valid
P3 0,734 0,374 Valid
P4 0,734 0,374 Valid
P5 0,618 0,374 Valid
P6 0,513 0,374 Valid
P7 0,746 0,374 Valid
P8 0,701 0,374 Valid
P9 0,746 0,374 Valid
P10 0,766 0,374 Valid
P11 0,806 0,374 Valid
P12 0,729 0,374 Valid
P13 0,811 0,374 Valid
57
P14 0,635 0,374 Valid
P15 0,616 0,374 Valid
Berdasarkan hasil uji validitas untuk variabel Kualitas Pelayanan, untuk
nilai r table pada taraf kepercayaan 95% 44atau signifikasi 5% (α = 0,05) dapat
dicari berdasarkan jumlah responden (df = N-2) dimana N = 30, maka nilai r tabel
pada 30 – 2 = 28 dan α = 0,05 adalah 0,374. Dari tabel tersebut terlihat bahwa 15
pernyataan memiliki nilai r hitung lebih besar dari r tabel sehingga dinyatakan
valid..
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kualitas Pelayanan (X2)
Dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut ini :
Nilai Croanbach Alpha 0.00 – 0.20 berarti kurang reliable
Nilai Croanbach Alpha 0.21 – 0.40 berarti agak reliable
Nilai Croanbach Alpha 0.41 – 0.60 berarti cukup reliable
Nilai Croanbach Alpha 0.61 – 0.80 berarti reliable
Nilai Croanbach Alpha 0.81 – 1.00 berarti sangat reliable
Tabel 4.5
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
58
,922 ,924 15
Pada tabel diatas terlihat bahwa besarnya nilai croanbach’s alpha, yaitu
0,922 dengan jumlah 15 pernyataan. Nilai croanbach’s alpha > 0,60. Artinya
dapat diambil kesimpulan data tersebut sangat reliable.
c) Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Produk (X3)
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Produk (X3)
Item
Pernyataan
Harga Koefisien r
Hitung
Harga Koefisien r
Tabel
Simpulan
P1 0,885 0,374 Valid
P2 0,779 0,374 Valid
P3 0,906 0,374 Valid
P4 0,885 0,374 Valid
P5 0,822 0,374 Valid
P6 0,576 0,374 Valid
P7 0,576 0,374 Valid
Berdasarkan hasil uji validitas untuk variabel pembiayaan, untuk nilai r
table pada taraf kepercayaan 95% atau signifikasi 5% (α = 0,05) dapat dicari
berdasarkan jumlah responden (df = N-2) dimana N = 30, maka nilai r tabel pada
30 – 2 = 28 dan α = 0,05 adalah 0,374. Dari tabel tersebut terlihat bahwa 7
59
pernyataan memiliki nilai r hitung lebih besar dari r tabel sehingga dinyatakan
valid.
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kualitas Produk (X3)
Dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut ini :
Nilai Croanbach Alpha 0.00 – 0.20 berarti kurang reliable
Nilai Croanbach Alpha 0.21 – 0.40 berarti agak reliable
Nilai Croanbach Alpha 0.41 – 0.60 berarti cukup reliable
Nilai Croanbach Alpha 0.61 – 0.80 berarti reliable
Nilai Croanbach Alpha 0.81 – 1.00 berarti sangat reliable
Tabel 4.7
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
,892 ,890 7
Pada tabel diatas terlihat bahwa besarnya nilai croanbach’s alpha, yaitu
0,892 dengan jumlah 7 pernyataan. Nilai croanbach’s alpha > 0,60. Artinya dapat
diambil kesimpulan data tersebut sangat reliable.
60
d) Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasaan Nasabah (Y)
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasaan Nasabah (Y)
Item
Pernyataan
Harga Koefisien r
Hitung
Harga Koefisien r
Tabel
Simpulan
P1 0,784 0,374 Valid
P2 0,444 0,374 Valid
P3 0,511 0,374 Valid
P4 0,665 0,374 Valid
P5 0,481 0,374 Valid
P6 0,695 0,374 Valid
Berdasarkan hasil uji validitas untuk variabel Kepuasaan Nasabah, untuk
nilai r table pada taraf kepercayaan 95% atau signifikasi 5% (α = 0,05) dapat
dicari berdasarkan jumlah responden (df = N-2) dimana N = 30, maka nilai r tabel
pada 30 – 2 = 28 dan α = 0,05 adalah 0,374. Dari tabel tersebut terlihat bahwa 6
pernyataan memiliki nilai r hitung lebih besar dari r tabel sehingga dinyatakan
valid.
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kepuasaan Nasabah (Y)
Dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut ini :
Nilai Croanbach Alpha 0.00 – 0.20 berarti kurang reliable
Nilai Croanbach Alpha 0.21 – 0.40 berarti agak reliable
Nilai Croanbach Alpha 0.41 – 0.60 berarti cukup reliable
61
Nilai Croanbach Alpha 0.61 – 0.80 berarti reliable
Nilai Croanbach Alpha 0.81 – 1.00 berarti sangat reliab
Tabel 4.9
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
,644 ,640 6
Pada tabel diatas terlihat bahwa besarnya nilai croanbach’s alpha, yaitu
0,644 dengan jumlah 6 pernyataan. Nilai croanbach’s alpha > 0,60. Artinya
dapat diambil kesimpulan data tersebut reliable.
C. Karakteristik Profil Responden
Responden dalam penelitian ini adalah nasabah yang menggunakan
produk pembiayaan mikro. Berikut ini adalah deskripsi mengenai identitas
responden penelitian yang terdiri dari jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir,
pekerjaan, produk yang telah digunakan, dan pendapatan.
1. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin
Diagram berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan
jenis kelamin.
62
Diagram 4.1
Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil penelitian dari 60 responden, diperoleh nasabah yang
berjenis kelamin laki – laki sebanyak 52 responden atau 86,7% dan perempuan
sebanyak 8 responden atau 13,3%. Kesimpulannya adalah bahwa produk
pembiayaan mikro di BRISyariah lebih banyak digunakan oleh kaum laki – laki.
Hal ini dikarenakan laki – laki adalah sebagai kepala keluarga yang bertugas
untuk mencari nafkah, sehingga dapat dimengerti apabila lebih banyak nasabah
laki – laki yang mengajukan pembiayaan mikro.
86,7
13,3
Laki - Laki Perempuan
63
2. Deskripsi responden berdasarkan usia
Diagram berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan
usia.
Diagram 4.2
Usia
Dilihat dari segi usia nasabah berada pada rentang usia diatas > 56 tahun
(15%) yaitu 9 orang, 46 – 55 tahun (51,7%) yaitu 31 orang, 36 – 45 tahun (28,3%)
yaitu 17 orang dan 26 - 35 tahun (5%) yaitu 3 orang. Kesimpulannya adalah
bahwa produk pembiayaan mikro digunakan olehh nasabah dengan kisaran usia
46 – 55 tahun yaitu sebesar 51,7%. Hal ini menunjukkan bahwa kisaran usia
tersebut banyak yang membutuhkan dana. Data diatas dapat dikaitkan dengan data
sebelumnya, dimana usia tersebut biasanya seseorang telah berkeluarga dan
memiliki kebutuhan dana sehingga ia mengajukan pembiayaan mikro ke
BRISyariah.
5,0
28,3
51,7
15,0
26 - 35 Tahun 36 - 45 Tahun2
46 - 55 Tahun > 56 tahun
64
3. Deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir
Diagram berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan
pendidikan terakhir.
Diagram 4.3
Pendidikan Terakhir
Karakteristik pendidikan merupakan pendidikan terakhir yang telah lulus.
Persentase tertinggi pada karakteristik pendidikan terdapat pada tingkat SMA
(81,7%) dan terendah pada tingkat Sarjana (18,3%). Kesimpulannya adalah bahwa
kebanyakkan nasabah pembiayaan mikro di BRISyariah berpendidikan terakhir
SMA.
4. Deskripsi responden berdasarkan pekerjaan
Diagram berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan
pekerjaan.
81,7
18,3
SMA Sarjana
65
Diagram 4.4
Pekerjaan
Pendidikan dan pekerjaan merupakan dua karakteristik yang saling
berhubungan. Pendidikan akan menentukan jenis pekerjaan yang dilakukan oleh
nasabah dan selanjutnya pekerjaan dapat mempengaruhi pendapatan yang
diterima seseorang. Dilihat dari segi pekerjaan, persentase tertinggi diperoleh oleh
nasabah yang berprofesi sebagai pedagang toko (73,3%), kemudian wirausaha
(16,7%) dan terendah sebagai pedagang grosir (10%).
73,3
10,0 16,7
Pedagang Toko Pedagang Grosir Wirausaha
66
5. Deskripsi responden berdasarkan produk yang digunakan
Diagram berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan
produk yang digunakan.
Diagram 4.5
Produk Yang Digunakan
Terlihat dari diagram diatas produk yang paling banyak digunakan adalah
Mikro 500ib (43,3%), kemudian Mikro 25ib (31,7%) dan Mikro 75ib (25%).
Kesimpulannya adalah bahwa produk Mikro 500ib paling banyak digunakan
karena selain memberikan biaya yang lebih banyak, persyaratan yang harus di
ajukan pun tidak terlalu sulit. Oleh sebab itu, banyak nasabah yang menggunakan
produk ini.
6. Deskripsi responden berdasarkan pendapatan
Tabel berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan
pendapatan yang diterima responden.
31,7
25,0
43,3
Mikro 25iB Mikro 75iB Mikro 500iB
67
Diagram 4.6
Pendapatan
Pendapatan yang diterima nasabah dapat menentukan jumlah uang yang
dapat ditanamkan nasabah untuk mendukung operasional bank. Sebagai ilustrasi
yang memperoleh persentase tertinggi pada pendapatan perbulan 5.000.000 –
10.000.000 (56,7%) menunjukkan bahwa nasabah pembiayaan mikro BRISyariah
menggunakan pembiayaan mikro dengan sebaik-baiknya sehingga mungkin
pendapatannya cukup mampu untuk membantu kehidupannya.
D. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah meliputi faktor
pemasaran, kualitas pelayanan, kualitas produk dan kepuasaan nasabah yang akan
diuji secara statistik deskriptif.
Tanggapan Responden
1. Deskripsi Variabel Pemasaran (X1)
Pada variabel ini terdapat empat pernyataan yang digunakan untuk
mengukur variabel pemasaran di BRISyariah pada produk pembiayaan mikro.
31,7
56,7
11,7
< 5.000.000 5.000.000 - 10.000.000 > 10.000.000
68
Dari penyebaran kuesioner yang dilakukan oleh peneliti terhadap 60 nasabah,
didapat hasil sebagai berikut:
Tabel 4.10
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Variabel Pemasaran
No Pernyataan Sangat Setuju Setuju Netral
1 Tanggapan nasabah
terhadap pemasaran
melalui media cetak
dapat meningkatkan
jumlah nasabah.
11,7 % 48,3 % 40,0%
2 Tanggapan nasabah
terhadap pemasaran yang
menarik dapat
mempengaruhi perilaku
calon nasabah
14,0 % 36,0 % 10,0 %
3 Tanggapan nasabah
terhadap pembiayaan
mikro BRISyariah sering
menjadi sponsor dalam
beberapa acara
6,0 % 51,7 % 38,3 %
4 Tanggapan nasabah
terhadap pembiayaan
mikro BRISyariah sering
berpartisipasi dalam
11,7 % 48,3 % 40,0 %
69
beberapa acara
Sumber : Hasil Output SPSS
Dari data diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Dari tabel diatas dapat diketahui tanggapan responden mengenai pernyataan
“pemasaran melalui media cetak dapat meningkatkan jumlah nasabah” adalah
40% yaitu 24 orang menyatakan netral, 48,3% yaitu 29 orang menyatakan setuju
dan 11,7% yaitu 7 orang menyatakan sangat setuju.
2. Dari tabel diatas dapat diketahui tanggapan responden mengenai pernyataan
“pemasaran yang menarik dapat mempengaruhi perilaku calon nasabah” adalah
16,7% yaitu 10 orang menyatakan netral, 60% yaitu 36 orang menyatakan setuju
dan 23,3% yaitu 14 orang menyatakan sangat setuju.
3. Dari tabel diatas dapat diketahui tanggapan responden mengenai pernyataan
“pembiayaan mikro BRISyariah sering menjadi sponsor dalam beberapa acara”
adalah 38,3% yaitu 23 orang menyatakan netral, 51,7% yaitu 31 orang
menyatakan setuju dan 10% yaitu 6 orang menyatakan sangat setuju.
4. Dari tabel diatas dapat diketahui tanggapan responden mengenai pernyataan
“pembiayaan mikro BRISyariah sering berpartisipasi dalam beberapa acara”
adalah 40% yaitu 24 orang menyatakan netral, 48,3% yaitu 29 orang menyatakan
setuju dan 11,7% yaitu 7 orang menyatakan sangat setuju.
70
2. Deskripsi Variabel Kualitas Pelayanan (X2)
Tabel 4.11
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Variabel Kualitas Pelayanan
No Pernyataan Sangat Setuju Setuju Netral
1 Tanggapan nasabah
terhadap lokasi
BRISyariah yang
strategis
36,7 % 50,0 % 13,3 %
2 Tanggapan nasabah
terhadap pembiayaan
mikro BRISyariah
memberikan fitur – fitur
yang menarik terhadap
produk.
3,3 % 46,7 % 50,0 %
3 Tanggapan nasabah
terhadap BRISyariah
memiliki ruangan yang
nyaman untuk
melakukan transaksi
pembiayaan mikro
13,3 % 68, 3 %
18,3 %
4 BRISyariah memiliki
SDM yang professional
dalam pembiayaan mikro
15,0 % 60,0 % 25,0 %
71
5 Tanggapan nasabah
terhadap BRISyariah
melakukan pelayanan
tepat waktu dalam
pembiayaan mikro
21,7 % 68,3 % 10,0 %
6 Tanggapan nasabah
terhadap BRISyariah
melalui pembiayaan
mikronya menyampaikan
informasi mengenai
produk secara akurat
40,0 % 43,3 % 16,7 %
7 Tanggapan nasabah
terhadap BRISyariah
melalui pembiayaan
mikro mampu
memecahkan masalah
nasabah
6,7 % 45,0 % 48,3 %
8 Tanggapan nasabah
terhadap BRISyariah
memiliki karyawan
pembiayaan mikro yang
berkompetensi dalam
bidang pekerjaannya
15,0 % 56,7 % 28,3 %
72
9 Tanggapan nasabah
terhadap keramahan dan
kesopanana seluruh
karyawan
6,7 % 41,7 % 51,7 %
10 Tanggapan nasabah
terhadap perasaan aman
dengan transaksi yang
mereka lakukan
6,7 % 56,7 % 36,7 %
11 Tanggapan nasabah
terhadap karyawan
BRISyariah memberikan
perhatian personal
kepada nasabah
5,0 % 55,0 % 40,0 %
12 Tanggapan nasabah
terhadap pemahaman
seluruh karyawan dalam
memahami kebutuhan
nasabah
10,0 % 50,0 % 40,0 %
13 Tanggapan nasabah
terhadap keahlian seluruh
karyawan dalam
memberikan informasi
dengan jelas dan terinci
tentang pelayanan yang
akan diberikan
15,0 % 48,3 % 36,7 %
73
14 Tanggapan nasabah
terhadap kecepatan dan
ketepatan seluruh
karyawan dalam
memberikan pelayanan
35,0 % 55,0 % 10,0 %
15 Tanggapan nasabah
terhadap kesediaan
seluruh karyawan dalam
meluangkan waktu untuk
menanggapi permintaan
nasabah dengan cepat
25,0 % 65,0 % 10,0 %
Sumber : Hasil Output SPSS
Dari data diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Dari tabel diatas dapat diketahui tanggapan responden mengenai pernyataan
“lokasi BRISyariah yang strategis” adalah 13,3% yaitu 8 orang menyatakan
netral, 50% yaitu 30 orang menyatakan setuju dan 36,7% yaitu 22 orang
menyatakan sangat setuju.
2. Dari tabel diatas dapat diketahui tanggapan responden mengenai pernyataan
“pembiayaan mikro BRISyariah memberikan fitur – fitur yang menarik terhadap
produk” adalah 50% yaitu 30 orang menyatakan netral, 46,7% yaitu 28 orang
menyatakan setuju dan 3,3% yaitu 2 orang menyatakan sangat setuju.
3. Dari tabel diatas dapat diketahui tanggapan responden mengenai pernyataan
“BRISyariah memiliki ruangan yang nyaman untuk melakukan transaksi
74
pembiayaan mikro” adalah 18,3% yaitu 11 orang menyatakan netral, 68,3% yaitu
41 orang menyatakan setuju dan 13,3% yaitu 8 orang menyatakan sangat setuju.
4. Dari tabel diatas dapat diketahui tanggapan responden mengenai pernyataan
“BRISyariah memiliki SDM yang professional dalam pembiayaan mikro” adalah
25% yaitu 15 orang menyatakan netral, 60% yaitu 36 orang menyatakan setuju
dan 15% yaitu 9 orang menyatakan sangat setuju.
5. Dari tabel diatas dapat diketahui tanggapan responden mengenai pernyataan
“BRISyariah melakukan pelayanan tepat waktu dalam pembiayaan mikro” adalah
10% yaitu 6 orang menyatakan netral, 68,3% yaitu 41 orang menyatakan setuju
dan 21,7% yaitu 13 orang menyatakan sangat setuju.
6. Dari tabel diatas dapat diketahui tanggapan responden mengenai pernyataan
“BRISyariah melalui pembiayaan mikro nya menyampaikan informasi mengenai
produk secara akurat” adalah 16,7% yaitu 10 orang menyatakan netral, 43,3%
yaitu 26 orang menyatakan setuju dan 40% yaitu 24 orang menyatakan sangat
setuju.
7. Dari tabel diatas dapat diketahui tanggapan responden mengenai pernyataan
“BRISyariah melalui pembiayaan mikro mampu memecahkan masalah nasabah”
adalah 48,3% yaitu 29 orang menyatakan netral, 45% yaitu 27 orang menyatakan
setuju dan 6,7% yaitu 4 orang menyatakan sangat setuju.
8. Dari tabel diatas dapat diketahui tanggapan responden mengenai pernyataan
“BRISyariah memiliki karyawan pembiayaan mikro yang berkompetensi dalam
bidang pekerjaannya” adalah 28,3% yaitu 17 orang menyatakan netral, 56,7%
75
yaitu 34 orang menyatakan setuju dan 6,7% yaitu 4 orang menyatakan sangat
setuju.
9. Dari tabel diatas dapat diketahui tanggapan responden mengenai pernyataan
“Keramahan dan kesopanan seluruh karyawan” adalah 51,7% yaitu 31 orang
menyatakan netral, 41,7% yaitu 25 orang menyatakan setuju dan 6,7% yaitu
4orang menyatakan sangat setuju.
10. Dari tabel diatas dapat diketahui tanggapan responden mengenai pernyataan
“Nasabah merasa aman dengan transaksi yang mereka lakukan” adalah 36,7%
yaitu 22 orang menyatakan netral, 56,7% yaitu 34 orang menyatakan setuju dan
6,7% yaitu 4 orang menyatakan sangat setuju.
11. Dari tabel diatas dapat diketahui tanggapan responden mengenai pernyataan
“karyawan BRISyariah, khusunya pembiayaan mikro memberikan perhatian
personal kepada para nasabah” adalah 40% yaitu 24 orang menyatakan netral,
55% yaitu 33 orang menyatakan setuju dan 5% yaitu 3 orang menyatakan sangat
setuju.
12. Dari tabel diatas dapat diketahui tanggapan responden mengenai pernyataan
“pemahaman seluruh karyawan dalam memahami kebutuhan nasabah” adalah
40% yaitu 24 orang menyatakan netral, 50% yaitu 30 orang menyatakan setuju
dan 10% yaitu 6 orang menyatakan sangat setuju.
13. Dari tabel diatas dapat diketahui tanggapan responden mengenai pernyataan
“keahlian seluruh karyawan dalam memberikan informasi dengan jelas dan terinci
tentang pelayanan yang akan diberikan” adalah 36,7% yaitu 22 orang menyatakan
76
netral, 48,3% yaitu 29 orang menyatakan setuju dan 15% yaitu 9 orang
menyatakan sangat setuju.
14. Dari tabel diatas dapat diketahui tanggapan responden mengenai pernyataan
“kecepatan dan ketepatan seluruh karyawan dalam memberikan pelayanan”
adalah 10% yaitu 6 orang menyatakan netral, 55% yaitu 33 orang menyatakan
setuju dan 35% yaitu 21 orang menyatakan sangat setuju.
15. Dari tabel diatas dapat diketahui tanggapan responden mengenai pernyataan
“kesediaan seluruh karyawan dalam meluangkan waktu untuk menanggapi
permintaan nasabah dengan cepat” adalah 10% yaitu 6 orang menyatakan netral,
65% yaitu 39 orang menyatakan setuju dan 25% yaitu 15 orang menyatakan
sangat setuju.
3. Deskripsi Variabel Kualitas Produk (X3)
Tabel 4.12
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Variabel Kualitas Produk
No Pernyataan Sangat Setuju Setuju Netral
1 Tanggapan nasabah
terhadap pembiayaan
mikro memberikan
keuntungan bagi hasil
yang menarik
13,3 % 51,7 % 35,0 %
2 Tanggapan nasabah
terhadap kemudahan
dalam melakukan
13,3 % 53,3% 33,3 %
77
transaksi
3 Nasabah merasa tertarik
terhadap pembiayaan
mikro
11,7 % 51,7%
36,7 %
4 Tanggapan nasabah
terhadap produk
pembiayaan mikro sesuai
dengan ketentuan syariah
1,7 % 55,0 % 43,3 %
5 Tanggapan nasabah
terhadap produk
pembiayaan mikro
memenuhi kebutuhan
nasabah
8,3 % 46,7 % 45,0 %
6 Tanggapan nasabah
terhadap bonus yang
diberikan
20,0 % 73,3 % 6,7 %
7 Tanggapan nasabah
terhadap pembiayaan
mikro memberikan
kemudahan bagi nasabah
mengenai biaya
administrasi
26,7 % 66,7 % 6,7 %
Sumber : Hasil Output SPSS
78
Dari data diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Dari tabel diatas dapat diketahui tanggapan responden mengenai pernyataan
“pembiayaan mikro memberikan keuntungan bagi hasil yang menarik” adalah
35% yaitu 21 orang menyatakan netral, 51,7% yaitu 31 orang menyatakan setuju
dan 13,3% yaitu 8 orang menyatakan sangat setuju.
2. Dari tabel diatas dapat diketahui tanggapan responden mengenai pernyataan
“nasabah merasa mudah dalam melakukan transaksi” adalah 33,3% yaitu 20 orang
menyatakan netral, 53,3% yaitu 32 orang menyatakan setuju dan 13,3% yaitu 8
orang menyatakan sangat setuju.
3. Dari tabel diatas dapat diketahui tanggapan responden mengenai pernyataan
“nasabah tertarik pada produk pembiayaan mikro” adalah 36,7% yaitu 22 orang
menyatakan netral, 51,7% yaitu 31 orang menyatakan setuju dan 11,7% yaitu 7
orang menyatakan sangat setuju.
4. Dari tabel diatas dapat diketahui tanggapan responden mengenai pernyataan
“produk pembiayaan mikro sesuai dengan ketentuan syariah” adalah 43,3% yaitu
26 orang menyatakan netral, 55% yaitu 33 orang menyatakan setuju dan 1,7%
yaitu 1 orang menyatakan sangat setuju.
5. Dari tabel diatas dapat diketahui tanggapan responden mengenai pernyataan
“produk pembiayaan mikro memenuhi kebutuhan nasabah” adalah 45% yaitu 27
orang menyatakan netral, 46,7% yaitu 28 orang menyatakan setuju dan 8,3% yaitu
5 orang menyatakan sangat setuju.
6. Dari tabel diatas dapat diketahui tanggapan responden mengenai pernyataan
“bonus yang diberikan memenuhi kebutuhan nasabah” adalah 6,7% yaitu 4 orang
79
menyatakan netral, 73,3% yaitu 44 orang menyatakan setuju dan 20% yaitu 12
orang menyatakan sangat setuju.
7. Dari tabel diatas dapat diketahui tanggapan responden mengenai pernyataan
“pembiayaan mikro memberikan kemudahan bagi nasabah mengenai biaya
admninistrasi” adalah 6,7% yaitu 4 orang menyatakan netral, 66,7% yaitu 40
orang menyatakan setuju dan 26,7% yaitu 16 orang menyatakan sangat setuju.
4. Deskripsi Variabel Kepuasaan Nasabah (Y)
Tabel 4.13
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Variabel Kepuasaan Nasabah
No Pernyataan Sangat Setuju Setuju Netral
1 Tanggapan nasabah
terhadap menggunakan
kembali produk
pembiayaan mikro
30,0 % 61,7 % 8,3 %
2 Tanggapan nasabah
terhadap pernyataan
untuk merekomendasikan
produk kepada orang lain
45,0 % 48,3% 6,7 %
3 Tanggapan nasabah
terhadap pilihan yang
sudah tepat dengan
memilih pembiayaan
mikro BRISyariah
16,7 % 48,3%
35,0 %
4 Tanggapan nasabah 20,0 % 68,3 % 11,7 %
80
terhadap perasaan puas
dengan produk dan
layanan yang diberikan
5 Tanggapan nasabah
terhadap produk dan
layanan yang telah
memenuhi harapan
10,0 % 58,3 % 31,7 %
6 Tanggapan nasabah
terhadap perasaan puas
dengan fasilitas yang
diberikan
33,3 % 58,3 % 8,3 %
Sumber : Hasil Output SPSS
Dari data diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Dari tabel diatas dapat diketahui tanggapan responden mengenai pernyataan “saya
akan menggunakan kembali produk dan layanan BRISyariah, khususnya
pembiayaan mikro” adalah 8,3% yaitu 5 orang menyatakan netral, 61,7% yaitu 37
orang menyatakan setuju dan 30% yaitu 18 orang menyatakan sangat setuju.
2. Dari tabel diatas dapat diketahui tanggapan responden mengenai pernyataan “saya
berminat untuk merokemendasikan produk pembiayaan mikro BRISyariah kepada
orang lain” adalah 6,7% yaitu 4 orang menyatakan netral, 48,3% yaitu 29 orang
menyatakan setuju dan 45% yaitu 27 orang menyatakan sangat setuju.
3. Dari tabel diatas dapat diketahui tanggapan responden mengenai pernyataan “saya
merasa pilihan saya sudah tepat telah memilih pembiayaan mikro BRISyariah
81
sebagai penyedia produk daan layanan transaksi keuangan” adalah 35% yaitu 21
orang menyatakan netral, 48,3% yaitu 42 orang menyatakan setuju dan 16,7%
yaitu 10 orang menyatakan sangat setuju.
4. Dari tabel diatas dapat diketahui tanggapan responden mengenai pernyataan “saya
merasa puas dengan produk dan layanan yang diberikan” adalah 11,7% yaitu 7
orang menyatakan netral, 68,3% yaitu 41 orang menyatakan setuju dan 20% yaitu
12 orang menyatakan sangat setuju.
5. Dari tabel diatas dapat diketahui tanggapan responden mengenai pernyataan
“menurut saya produk dan layanan yang diberikan telah memenuhi harapan saya”
adalah 31,7% yaitu 19 orang menyatakan netral, 58,3% yaitu 35 orang
menyatakan setuju dan 10% yaitu 6 orang menyatakan sangat setuju.
6. Dari tabel diatas dapat diketahui tanggapan responden mengenai pernyataan “saya
merasa puas dengan fasilitas dari produk yang diberikan” adalah 8,3% yaitu 5
orang menyatakan netral, 58,3% yaitu 35 orang menyatakan setuju dan 33,3%
yaitu 20 orang menyatakan sangat setuju.
82
E. Hasil Uji Korelasi Spearman
Tabel 4.14
Pemasaran
Kualitas
_Pelaya
nan
Kualitas_Pr
oduk
Kepuasa
an_Nasa
bah
Spearman's rho
Pemasaran Correlation
Coefficient 1,000 ,377** ,552
** ,499
**
Sig. (2-tailed) . ,003 ,000 ,000
N 60 60 60 60
Kualitas_Pel
ayanan
Correlation
Coefficient ,377** 1,000 ,398
** ,689
**
Sig. (2-tailed) ,003 . ,002 ,000
N 60 60 60 60
Kualitas_Pro
duk
Correlation
Coefficient ,552** ,398
** 1,000 ,465
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,002 . ,000
N 60 60 60 60
Kepuasaan_
Nasabah
Correlation
Coefficient ,499** ,689
** ,465
** 1,000
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 .
N 60 60 60 60
SuSumber: Hasil output SPSS
1. Pemasaran
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa besarnya hubungan antara
variabel Pemasaran (X1) dengan kepuasaan nasabah (Y) yang dihitung dengan
koefisien korelasi adalah sebesar 0.499. Hal ini menunjukan bahwa hubungan
antara kedua variabel tersebut bersifat sedang.
Koefisien korelasi menghasilkan angka sig. sebesar 0.000 dan lebih kecil
daripada alpha = 0.05 (sig. = 0.000 < 0.05). Maka artinya dapat dijelaskan bahwa
83
variabel pemasaran (X1) berhubungan secara signifikan dengan variabel
kepuasaan nasabah (Y). Sedangkan arah hubungan pemasaran dan kepuasaan
nasabah adalah positif karena nilai r positif, berarti semakin tinggi pemasaran
yang dimiliki produk pembiayaan mikro di Bank BRI Syariah maka akan semakin
tinggi kepuasaan nasabah.
b. Kualitas Pelayanan
Data pada Tabel diatas, diketahui bahwa besarnya hubungan Kualitas
Pelayanan (X2) dengan kepuasaan nasabah (Y) yang dihitung dengan koefisien
korelasi adalah sebesar 0.689. Hal ini menunjukan bahwa hubungan antara kedua
variabel tersebut bersifat kuat.
Koefisien korelasi menghasilkan angka sig. sebesar 0.000 dan lebih kecil
daripada alpha = 0,05 (sig. = 0,000 < 0,05). Maka artinya dapat dijelaskan bahwa
variabel kualitas pelayanan (X2) berhubungan secara signifikan dengan variabel
kepuasaan nasabah (Y). Sedangkan arah hubungan kualitas pelayanan dan
kepuasaan nasabah adalah positif karena nilai r positif, berarti semakin tinggi dan
semakin baik pelayanan yang diberikan dan dimiliki oleh produk pembiayaan
mikro di Bank BRI Syariah maka akan semakin tinggi kepuasaan nasabah.
c. Kualitas Produk
Pada Tabel diatas, dapat diketahui bahwa besarnya hubunganl kualitas
produk (X3) dengan kepuasaan nasabah (Y) yang dihitung dengan koefisien
korelasi adalah sebesar 0.465. Hal ini menunjukan bahwa hubungan antara kedua
variabel tersebut bersifat sedang.
84
Koefisien korelasi menghasilkan angka sig. sebesar 0.000 dan lebih kecil
daripada alpha = 0.05 (sig. = 0.000 < 0.05). Maka artinya dapat dijelaskan bahwa
variabel kualitas produk (X3) berhubungan secara signifikan dengan variabel
kepuasaan nasabah (Y). Sedangkan arah hubungan kualitas produk dan kepuasaan
nasabah adalah positif karena nilai r positif, berarti semakin tinggi kualitas produk
yang dimiliki oleh produk pembiayaan mikro di Bank BRI Syariah maka akan
semakin tinggi kepuasaan nasabah.
Hipotesis 1: Hubungan Pemasaran dengan Kepuasaan Nasabah.
Hasil uji korelasi dapat dilihat pada Tabel diatas. Variabel Pemasaran
mempunyai tingkat signifikan sebesar 0.000 dengan koefisien korelasi 0.499. Hal
ini berarti Ha1 diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa pemasaran memiliki
hubungan yang sedang dan signifikan dengan kepuasaan nasabah. Angka
signifikan dan positif ini mengindikasikan bahwa semakin baik pemasaran pada
suatu perusahaan, maka akan semakin tinggi tingkat kepuasaan nasabah.
Sebaliknya, semakin rendah pemasaran yang diberikan, maka akan semakin
rendah kepuasaa nasabah.
Hasil ini disesuaikan dengan prediksi teori yang mengatakan bahwa
pemasaran mempengaruhi kepuasaan nasabah. Karena, di dalam pemasaran yang
baik akan terjalin ikatan yang kuat antara perusahaan dengan nasabah. semakin
kuat ikatan tersebut, maka kepuasaan pun akan tercipta.
Hipotesis 2: Hubungan Kualitas Pelayanan dengan Kepuasaan Nasabah
Berdasarkan Tabel diatas, variabel kualitas pelayanan mempunyai
tingkat signifikan sebesar 0.689 dengan koefisien korelasi 0.000. Hal ini berarti
85
Ha2 diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa kualitas pelayanan memiliki
hubungan yang kuat dan signifikan dengan kepuasaan nasabah. Angka signifikan
dan positif ini mengindikasikan bahwa semakin baik pelayanan yang dimiliki
pada suatu perusahaan, maka akan semakin tinggi tingkat kepuasaan nasabah.
Sebaliknya, semakin rendah kualitas pelayanan yang diberikan, maka akan
semakin rendah tingkat kepuasaan nasabah.
Penelitian ini sesuai dengan teori yang ada bahwa kualitas pelayanan
memiliki pengaruh terhadap kepuasaan nasabah. Karena, pada dasarnya bank akan
memberikan apa yang menjadi harapan nasabahnya. Maka, secara otomatis akan
membuat nasabah menjadi merasa puas dan mampu menarik nasabah baru
sehingga dapat menjadikan suatu keuntungan besar bagi bank. Agar pelayanan
menjadi berkualitas, setiap karyawan ataupun pihak bank perlu dibekali dengan
pengetahuan yang mendalam tentang dasar – dasar pelayanan.
Hipotesis 3: Hubungan Kualitas Produk dengan Kepuasaan Nasabah.
Pada Tabel diatas, dapat diketahui bahwa variabel kualitas produk
mempunyai tingkat signifikan 0.465 dengan koefisien korelasi 0.000. Hal ini
berarti Ha3 diterima, sehingga dapat dikatakan kualitas produk memiliki hubungan
yang sedang dan signifikan terhadap kepuasaan nasabah. Variabel kualitas produk
mempunyai tingkat signifikan lebih kecil dari 0.05. Angka signifikan dan positif
ini mengindikasikan bahwa semakin baik kualitas produk, maka akan semakin
tinggi tingkat kepuasaan nasabah. sebaliknya, semakin buruk kualitas produk,
maka akan semakin rendah kepuasaan nasabah.
86
Ini sesuai dengan teori yang ada bahwa kualitas produk memiliki
hubungan dengan kepuasaan nasabah dan juga mempengaruhi tingkat kepuasaan
nasabah. Dalam teori yang ada, kualitas produk berkontribusi besar pada
kepuaasaan nasabah.
87
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan unuk mengetahui pengaruh variabel pemasaran, kualitas
pelayanan dan kualitas produk terhadap tingkat kepuasaan nasabah. Responden penelitian
ini berjumlah 60 nasabah yang menggunakan produk pembiayaan mikro di BRISyariah
KCP Ciputat. Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan hasil pengujian yang
telah dilakukan terhadap permasalahn dengan menggunakan uji korelasi Spearman, maka
dapat diambil kesimpulan bahwa variabel pemasaran memiliki nilai korelasi yang sedang
sebesar 0.499 dengan signifikasi 0.000 karena BRISyariah memberikan pemasaran yang
cukup baik kepada nasabah pembiayaan mikro nya. Kemudian variabel kualitas
pelayanan memiliki nilai korelasi yang paling tinggi dan kuat sebesar 0.689 dengan nilai
signifikasi 0.000 karena BRISyariah telah konsisten memberikan pelayanan yang sesuai
dengan yang dijanjikan. Variabel kualitas produk memiliki nilai korelasi yang sedang
sebesar 0.465 dengan nilai signifikasi sebesar 0.000 karena BRISyariah memiliki produk
yang cukup dapat memenuhi kebutuhan nasabahnya.
Semua variabel memiliki korelasi yang positif terhadap kepuasaan nasabah maka
upaya PT Bank BRISyariah dalam mengingkatkan kepuasaan nasabahnya dapat terbukti
jika dilihat dari segi pemasaran, kualitas pelayanan dan kualitas produk.
88
B. Saran
Penelitian dimasa mendatang diharapkan dapat menyajikan penelitian yang lebih
berkualitas lagi dengan adanya beberapa masukan mengenai beberapa hal diantaranya:
1. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah variabel yang berbeda
yang dapat mempengaruhi kepuasaan nasabah seperti variabel lingkungan, loyalitas,
dll.
2. Penelitian selanjutnya disarankan mendapatkan data berupa wawancara dari beberapa
nasabah yang menjadi responden penelitian sehingga bisa mendapatakan data yang
lebih nyata dan bisa keluar dari pertanyaan – pertanyaan kuesioner yang mungkin
terlalu sempit.
3. Hendaknya BRISyariah tetap mempertahankan kinerja yang telah dicapai agar
kepuasaan nasabah tetap terjaga dan dapat terus bertahan dalam persaingan dunia
perbankan yang semakin berkembang pada saat ini.
89
DAFTAR PUSTAKA
Al Arif, M. Nur rianto. Dasar – Dasar Pemasaran Bank Syariah. (Bandung,
Alfabeta, 2010).
Amin, K. H. Ma’ruf. Prospek Cerah Perbankan Syariah, Cet. I, (Jakarta: Lekas,
2007).
Antonio, Muhammad Syafi’i. Bank Syariah Dari Teori ke Praktek, (Jakarta:
Gema Insani Press, 2001).
Arifin, Zainul. Dasar – Dasar Manajemen Bank Syariah (Jakarta: Pustaka
Alvabet, 2005).
Bank Rakyat Indonesia, “Sejarah”, artikel diakses pada tanggal 23 September
2015 dari
http://www.bri.co.id/TentangKami/Sejarah/tabid/61/languange/id-
ID/Default.asp%
Basu, Swastha, Manajemen Pemasaran : Analisa Perilaku Konsumen.
Desy. Pengertian dan Kriteria UMKM. Artikel ini diakses pada 25 Juni 2015 dari
http://chicimoed.blogspot.com/2009/03/pengertian -dan-kriteria-
ukm.html.
Ghozali, H. Imam. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
(Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro, 2011).
Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta: Kencana, 2005).
Kementrian Koperasi dan UKM. Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
menurut UU No. 20 Tahun 2008 Tentang UMKM. Diakses pada 25
Juni 2015 dari
http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_content&view=articl
e&id=129.
Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. Edisi 12. (Jakarta: PT indeks, 2009).
LM, Jannah dan Bambang Prasetyo. Metode Penelitian Kuantitatif. (Jakarta:
Rajawali Pers, 2005).
Muhammad. Bank Syariah: Problem dan Prospek Perkembangan di Indonesia.
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005).
90
Riyadi, Selamet. Banking Asset and Liability Management, (Jakarta : Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2006).
Santoso, Singgih, dan Tjiptono, Fandy, “Riset Pemasaran: Konsep dan Aplikasi
dengan SPSS”, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2001).
Singarimbun, Masri dan Sofyan Effendi,Metode penelitian survey edisi revisi
(Jakarta: LP3ES, 1995).
Stanton, William J. Fundamental of Marketing. Edisi 10. (Tokyo: Mc. Graw Hill
Kogakusha, 1994).
Sudarmanto, R. Gunawan. Statistik Terapan Berbasis Komputer Dengan Program
IBM SPSS Statistic 19.
Sudarsono, Heri. Konsep Ekonomi Islam Cetakan Ketiga. (Ypgyakarta: Ekonosia.
2004).
Suhendi, Asep. Bank Islam (Bandung; Pustaka, 1984).
Sugiyono. Metode Penulisan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung:
Alfabeta,2010).
Supranto, J. Statistik (Teori dan Aplikasi).Cet ke-6. (Jakarta: Erlangga, 2000).
Tambunan, Tulus T.H. UMKM di Indonesia. (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009).
Tjiptono, Fandy. Pemasaran Jasa. (Jatim: Bayumedia Publishing. 2005).
Winarno, Surakhmad. Pengantar Penulisan Ilmiah Dasar Metode Teknik.
(Bandung: Tarsito, 1985).
LAMPIRAN – LAMPIRAN
KUESIONER PENELITIAN TINGKAT KEPUASAAN NASABAH PADA PEMBIAYAAN MIKRO DI
BRI SYARIAH KANTOR CABANG PEMBANTU CIPUTAT
Lingkarilah jawaban yang telah disediakan sesuai dengan pilihan anda.
A. Identitas Responden
1. Jenis Kelamin
a. Laki – laki
b. Perempuan
2. Usia
a. < 25 tahun
b. 26 – 35 tahun
c. 36 – 45 tahun
d. 46 – 55 tahun
e. > 56 tahun
3. Pendidikan Terakhir
a. SD
b. SMP
c. SMA
d. Sarjana
4. Pekerjaan
a. Pedagang Grosir
b. Pedagang Kaki Lima
c. Pedagang Toko
d. Wiraswasta
e. PNS / ABRI
f. Lainnya, sebutkan:......
5. Jenis produk yang sedang digunakan
a. Pembiayaan Mikro 25 iB
b. Pembiayaan Mikro 75 iB
c. Pembiayaan Mikro 500 iB
6. Pendapatan setiap bulan
a. < Rp.5.000.000,00
b. Rp 5.000.000,00 – Rp 10.000.000,00
c. > Rp 10.000.000,00
B. Petunjuk Pengisian Kuesioner
1. Bacalah dengan seksama setiap pertanyaan yang diajukan.
2. Perhatikan petunjuk pengisian kuesioner yang berlaku.
1 = STS = Sangat Tidak Setuju
2 = TS = Tidak Setuju
3 = N = Netral
4 = S = Setuju
5 = SS = Sangat Setuju
3. Berilah tanda checklist (√) pada kolom jawaban yang telah
disediakan sesuai dengan pilihan Anda.
A. Variabel Pemasaran (X1)
No Pernyataan 1 2 3 4 5
STS TS N S SS
1 Pemasaran melalui media cetak dapat
meningkatkan jumlah nasabah
2 Pemasaran yang menarik dapat mempengaruhi
perilaku calon nasabah
3 Pembiayaan Mikro BRI Syariah sering
menjadi sponsor dalam beberapa acara
4 Pembiayaan Mikro BRI Syariah sering
berpartisipasi dalam beberapa acara
B. Variabel Kualitas Pelayanan (X2)
No Pernyataan
1 2 3 4 5
STS TS N S SS
5 Lokasi BRI Syariah yg strategis
6 Pembiayaan Mikro BRI Syariah memberikan
fitur – fitur yang menarik terhadap produk
7 BRI Syariah memiliki ruangan yang nyaman
untuk melakukan transaksi Pembiayaan Mikro
8 BRI Syariah memiliki SDM yang professional
dalam pelayanan Pembiayaan Mikro
9 BRI Syariah melakukan pelayanan tepat waktu
dalam Pembiayaan Mikro
10 BRI Syariah melalui Pembiayaan Mikro nya
menyampaikan informasi mengenai produk
secara akurat
11
BRI Syariah melalui Pembiayaan Mikro
mampu memecahkan masalah nasabah
12
BRI Syariah memiliki karyawan Pembiayaan
Mikro yang berkompetensi dalam bidang
pekerjaannya
13 Keramahan dan kesopanan seluruh karyawan
14 Nasabah merasa aman dengan transaksi yang
mereka lakukan
15
Karyawan BRI Syariah, khususnya
Pembiayaan Mikro nya memberikan perhatian
personal kepada para nasabah
16 Pemahaman seluruh karyawan dalam
memahami kebutuhan nasabah
17
Keahlian seluruh karyawan dalam memberikan
informasi dengan jelas dan terinci tentang
pelayanan yang akan diberikan
18 Kecepatan dan ketepatan seluruh karyawan
dalam memberikan pelayanan
19
Kesediaan seluruh karyawan dalam
meluangkan waktu untuk menanggapi
permintaan nasabah dengan cepat
C. Variabel Kualitas Produk (X3)
Pernyataan 1 2 3 4 5
STS TS N S SS
20 Pembiayaan Mikro memberikan keuntungan
bagi hasil yang menarik
21 Nasabah merasa mudah dalam melakukan
transaksi
22 Nasabah tertarik pada produk pembiayaan
Mikro
23 Produk Pembiayaan Mikro sesuai dengan
ketentuan syariah
24 Produk Pembiayaan Mikro memenuhi
kebutuhan nasabah
25 Bonus yang diberikan memenuhi kebutuhan
nasabah
26 Pembiayaan Mikro memberikan kemudahan
bagi nasabah mengenai biaya administrasi
D. Variabel Kepuasaan Nasabah (Y)
No Pernyataan 1 2 3 4 5
STS TS N S SS
27
Saya akan menggunakan kembali produk dan
layanan BRI Syariah, khususnya Produk
Pembiayaan Mikro
28
Saya berminat untuk merekomendasikan
produk Pembiayaan Mikro BRI Syariah kepada
orang lain
29
Saya merasa pilihan saya sudah tepat telah
memilih Pembiayaan Mikro BRI Syariah
sebagai penyedia produk dan layanan transaksi
keuangan
30 Saya merasa puas dengan produk dan layanan
yang diberikan
31 Menurut saya produk dan layanan yang
diberikan telah memenuhi harapan saya
32 Saya merasa puas dengan fasilitas dari produk
yang diberikan
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
CORRELATIONS
/VARIABLES=P1 P2 P3 P4 skor_total
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
Correlations
P1 P2 P3 P4 skor_total
P1 Pearson Correlation 1 ,289 ,687** ,687
** ,875
**
Sig. (2-tailed) ,122 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30
P2 Pearson Correlation ,289 1 ,019 ,019 ,490**
Sig. (2-tailed) ,122 ,922 ,922 ,006
N 30 30 30 30 30
P3 Pearson Correlation ,687** ,019 1 ,886
** ,829
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,922 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30
P4 Pearson Correlation ,687** ,019 ,886
** 1 ,829
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,922 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30
skor_total Pearson Correlation ,875** ,490
** ,829
** ,829
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,006 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
RELIABILITY
/VARIABLES=P1 P2 P3 P4
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE CORR COV
/SUMMARY=TOTAL MEANS VARIANCE.
Reliability Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items N of Items
,727 ,752 4
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
P1 3,27 ,583 30
P2 3,97 ,669 30
P3 3,20 ,551 30
P4 3,20 ,551 30
Inter-Item Correlation Matrix
P1 P2 P3 P4
P1 1,000 ,289 ,687 ,687
P2 ,289 1,000 ,019 ,019
P3 ,687 ,019 1,000 ,886
P4 ,687 ,019 ,886 1,000
Inter-Item Covariance Matrix
P1 P2 P3 P4
P1 ,340 ,113 ,221 ,221
P2 ,113 ,447 ,007 ,007
P3 ,221 ,007 ,303 ,269
P4 ,221 ,007 ,269 ,303
Summary Item Statistics
Mean Minimum Maximum Range
Maximum /
Minimum Variance N of Items
Item Means 3,408 3,200 3,967 ,767 1,240 ,140 4
Item
Variances ,349 ,303 ,447 ,144 1,473 ,005 4
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
P1 10,37 1,620 ,746 ,576 ,524
P2 9,67 2,368 ,123 ,152 ,900
P3 10,43 1,771 ,677 ,799 ,576
P4 10,43 1,771 ,677 ,799 ,576
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
13,63 3,068 1,752 4
CORRELATIONS
/VARIABLES=P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15
Skor_Total
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9
P1
0
P1
1
P1
2
P1
3
P1
4
P1
5
Skor
_Tot
al
P1 Pearson
Correlati
on
1 ,22
6
,26
7
,26
7
,50
6**
,92
9**
,16
9
,30
3
,16
9
,16
9
,29
5
,26
1
,26
1
,21
7
,47
6**
,501
**
Sig. (2-
tailed)
,23
0
,15
4
,15
4
,00
4
,00
0
,37
3
,10
4
,37
3
,37
3
,11
3
,16
3
,16
3
,24
9
,00
8 ,005
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P2 Pearson
Correlati
on
,22
6 1
,19
6
,19
6
,20
8
,24
3
,89
6**
,22
8
,89
6**
,89
6**
,89
6**
,82
6**
,94
4**
,14
7
,23
6
,746
**
Sig. (2-
tailed)
,23
0
,29
9
,29
9
,27
0
,19
6
,00
0
,22
5
,00
0
,00
0
,00
0
,00
0
,00
0
,43
7
,20
9 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P3 Pearson
Correlati
on
,26
7
,19
6 1
1,0
00**
,48
5**
,25
8
,27
3
,93
7**
,27
3
,27
3
,27
3
,19
2
,27
9
,93
6**
,49
8**
,734
**
Sig. (2-
tailed)
,15
4
,29
9
,00
0
,00
7
,16
9
,14
4
,00
0
,14
4
,14
4
,14
4
,31
0
,13
6
,00
0
,00
5 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P4 Pearson
Correlati
on
,26
7
,19
6
1,0
00**
1 ,48
5**
,25
8
,27
3
,93
7**
,27
3
,27
3
,27
3
,19
2
,27
9
,93
6**
,49
8**
,734
**
Sig. (2-
tailed)
,15
4
,29
9
,00
0
,00
7
,16
9
,14
4
,00
0
,14
4
,14
4
,14
4
,31
0
,13
6
,00
0
,00
5 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P5 Pearson
Correlati
on
,50
6**
,20
8
,48
5**
,48
5**
1 ,53
1**
,13
2
,53
9**
,13
2
,24
9
,36
5*
,28
8
,28
8
,38
0*
,93
7**
,618
**
Sig. (2-
tailed)
,00
4
,27
0
,00
7
,00
7
,00
3
,48
7
,00
2
,48
7
,18
5
,04
7
,12
2
,12
2
,03
8
,00
0 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P6 Pearson
Correlati
on
,92
9**
,24
3
,25
8
,25
8
,53
1**
1 ,19
4
,28
7
,19
4
,19
4
,31
8
,28
1
,28
1
,20
2
,49
8**
,513
**
Sig. (2-
tailed)
,00
0
,19
6
,16
9
,16
9
,00
3
,30
4
,12
5
,30
4
,30
4
,08
7
,13
3
,13
3
,28
4
,00
5 ,004
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P7 Pearson
Correlati
on
,16
9
,89
6**
,27
3
,27
3
,13
2
,19
4 1
,14
5
1,0
00**
,89
3**
,89
3**
,83
7**
,94
7**
,15
6
,16
5
,746
**
Sig. (2-
tailed)
,37
3
,00
0
,14
4
,14
4
,48
7
,30
4
,44
5
,00
0
,00
0
,00
0
,00
0
,00
0
,41
1
,38
5 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P8 Pearson
Correlati
on
,30
3
,22
8
,93
7**
,93
7**
,53
9**
,28
7
,14
5 1
,14
5
,23
0
,23
0
,14
1
,22
9
,92
9**
,54
8**
,701
**
Sig. (2-
tailed)
,10
4
,22
5
,00
0
,00
0
,00
2
,12
5
,44
5
,44
5
,22
1
,22
1
,45
8
,22
4
,00
0
,00
2 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P9 Pearson
Correlati
on
,16
9
,89
6**
,27
3
,27
3
,13
2
,19
4
1,0
00**
,14
5 1
,89
3**
,89
3**
,83
7**
,94
7**
,15
6
,16
5
,746
**
Sig. (2-
tailed)
,37
3
,00
0
,14
4
,14
4
,48
7
,30
4
,00
0
,44
5
,00
0
,00
0
,00
0
,00
0
,41
1
,38
5 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P10 Pearson
Correlati
on
,16
9
,89
6**
,27
3
,27
3
,24
9
,19
4
,89
3**
,23
0
,89
3**
1 ,89
3**
,83
7**
,94
7**
,15
6
,28
5
,766
**
Sig. (2-
tailed)
,37
3
,00
0
,14
4
,14
4
,18
5
,30
4
,00
0
,22
1
,00
0
,00
0
,00
0
,00
0
,41
1
,12
7 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P11 Pearson
Correlati
on
,29
5
,89
6**
,27
3
,27
3
,36
5*
,31
8
,89
3**
,23
0
,89
3**
,89
3**
1 ,94
7**
,94
7**
,15
6
,28
5
,806
**
Sig. (2-
tailed)
,11
3
,00
0
,14
4
,14
4
,04
7
,08
7
,00
0
,22
1
,00
0
,00
0
,00
0
,00
0
,41
1
,12
7 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P12 Pearson
Correlati
on
,26
1
,82
6**
,19
2
,19
2
,28
8
,28
1
,83
7**
,14
1
,83
7**
,83
7**
,94
7**
1 ,88
6**
,15
1
,19
9
,729
**
Sig. (2-
tailed)
,16
3
,00
0
,31
0
,31
0
,12
2
,13
3
,00
0
,45
8
,00
0
,00
0
,00
0
,00
0
,42
5
,29
2 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P13 Pearson
Correlati
on
,26
1
,94
4**
,27
9
,27
9
,28
8
,28
1
,94
7**
,22
9
,94
7**
,94
7**
,94
7**
,88
6**
1 ,15
1
,32
3
,811
**
Sig. (2-
tailed)
,16
3
,00
0
,13
6
,13
6
,12
2
,13
3
,00
0
,22
4
,00
0
,00
0
,00
0
,00
0
,42
5
,08
2 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P14 Pearson
Correlati
on
,21
7
,14
7
,93
6**
,93
6**
,38
0*
,20
2
,15
6
,92
9**
,15
6
,15
6
,15
6
,15
1
,15
1 1
,38
3*
,635
**
Sig. (2-
tailed)
,24
9
,43
7
,00
0
,00
0
,03
8
,28
4
,41
1
,00
0
,41
1
,41
1
,41
1
,42
5
,42
5
,03
7 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P15 Pearson
Correlati
on
,47
6**
,23
6
,49
8**
,49
8**
,93
7**
,49
8**
,16
5
,54
8**
,16
5
,28
5
,28
5
,19
9
,32
3
,38
3*
1 ,616
**
Sig. (2-
tailed)
,00
8
,20
9
,00
5
,00
5
,00
0
,00
5
,38
5
,00
2
,38
5
,12
7
,12
7
,29
2
,08
2
,03
7 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Skor
_Tot
al
Pearson
Correlati
on
,50
1**
,74
6**
,73
4**
,73
4**
,61
8**
,51
3**
,74
6**
,70
1**
,74
6**
,76
6**
,80
6**
,72
9**
,81
1**
,63
5**
,61
6**
1
Sig. (2-
tailed)
,00
5
,00
0
,00
0
,00
0
,00
0
,00
4
,00
0
,00
0
,00
0
,00
0
,00
0
,00
0
,00
0
,00
0
,00
0
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
RELIABILITY
/VARIABLES=P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE CORR COV
/SUMMARY=TOTAL MEANS VARIANCE.
Reliability Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items N of Items
,922 ,924 15
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
P1 4,67 ,479 30
P2 3,17 ,531 30
P3 3,97 ,718 30
P4 3,97 ,718 30
P5 4,27 ,521 30
P6 4,63 ,490 30
P7 3,23 ,568 30
P8 3,90 ,712 30
P9 3,23 ,568 30
P10 3,23 ,568 30
P11 3,23 ,568 30
P12 3,20 ,551 30
P13 3,20 ,551 30
P14 3,90 ,662 30
P15 4,23 ,504 30
Inter-Item Correlation Matrix
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15
P1 1,00
0 ,226 ,267 ,267 ,506 ,929 ,169 ,303 ,169 ,169 ,295 ,261 ,261 ,217 ,476
P2 ,226
1,00
0 ,196 ,196 ,208 ,243 ,896 ,228 ,896 ,896 ,896 ,826 ,944 ,147 ,236
P3 ,267 ,196
1,00
0
1,00
0 ,485 ,258 ,273 ,937 ,273 ,273 ,273 ,192 ,279 ,936 ,498
P4 ,267 ,196
1,00
0
1,00
0 ,485 ,258 ,273 ,937 ,273 ,273 ,273 ,192 ,279 ,936 ,498
P5 ,506 ,208 ,485 ,485
1,00
0 ,531 ,132 ,539 ,132 ,249 ,365 ,288 ,288 ,380 ,937
P6 ,929 ,243 ,258 ,258 ,531
1,00
0 ,194 ,287 ,194 ,194 ,318 ,281 ,281 ,202 ,498
P7 ,169 ,896 ,273 ,273 ,132 ,194
1,00
0 ,145
1,00
0 ,893 ,893 ,837 ,947 ,156 ,165
P8 ,303 ,228 ,937 ,937 ,539 ,287 ,145
1,00
0 ,145 ,230 ,230 ,141 ,229 ,929 ,548
P9 ,169 ,896 ,273 ,273 ,132 ,194
1,00
0 ,145
1,00
0 ,893 ,893 ,837 ,947 ,156 ,165
P1
0 ,169 ,896 ,273 ,273 ,249 ,194 ,893 ,230 ,893
1,00
0 ,893 ,837 ,947 ,156 ,285
P1
1 ,295 ,896 ,273 ,273 ,365 ,318 ,893 ,230 ,893 ,893
1,00
0 ,947 ,947 ,156 ,285
P1
2 ,261 ,826 ,192 ,192 ,288 ,281 ,837 ,141 ,837 ,837 ,947
1,00
0 ,886 ,151 ,199
P1
3 ,261 ,944 ,279 ,279 ,288 ,281 ,947 ,229 ,947 ,947 ,947 ,886
1,00
0 ,151 ,323
P1
4 ,217 ,147 ,936 ,936 ,380 ,202 ,156 ,929 ,156 ,156 ,156 ,151 ,151
1,00
0 ,383
P1
5 ,476 ,236 ,498 ,498 ,937 ,498 ,165 ,548 ,165 ,285 ,285 ,199 ,323 ,383
1,00
0
I
nter-Item Covariance Matrix
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15
P1 ,230 ,057 ,092 ,092 ,126 ,218 ,046 ,103 ,046 ,046 ,080 ,069 ,069 ,069 ,115
P2 ,057 ,282 ,075 ,075 ,057 ,063 ,270 ,086 ,270 ,270 ,270 ,241 ,276 ,052 ,063
P3 ,092 ,075 ,516 ,516 ,182 ,091 ,111 ,479 ,111 ,111 ,111 ,076 ,110 ,445 ,180
P4 ,092 ,075 ,516 ,516 ,182 ,091 ,111 ,479 ,111 ,111 ,111 ,076 ,110 ,445 ,180
P5 ,126 ,057 ,182 ,182 ,271 ,136 ,039 ,200 ,039 ,074 ,108 ,083 ,083 ,131 ,246
P6 ,218 ,063 ,091 ,091 ,136 ,240 ,054 ,100 ,054 ,054 ,089 ,076 ,076 ,066 ,123
P7 ,046 ,270 ,111 ,111 ,039 ,054 ,323 ,059 ,323 ,289 ,289 ,262 ,297 ,059 ,047
P8 ,103 ,086 ,479 ,479 ,200 ,100 ,059 ,507 ,059 ,093 ,093 ,055 ,090 ,438 ,197
P9 ,046 ,270 ,111 ,111 ,039 ,054 ,323 ,059 ,323 ,289 ,289 ,262 ,297 ,059 ,047
P1
0 ,046 ,270 ,111 ,111 ,074 ,054 ,289 ,093 ,289 ,323 ,289 ,262 ,297 ,059 ,082
P1
1 ,080 ,270 ,111 ,111 ,108 ,089 ,289 ,093 ,289 ,289 ,323 ,297 ,297 ,059 ,082
P1
2 ,069 ,241 ,076 ,076 ,083 ,076 ,262 ,055 ,262 ,262 ,297 ,303 ,269 ,055 ,055
P1
3 ,069 ,276 ,110 ,110 ,083 ,076 ,297
,090
,297 ,297 ,297 ,269 ,303 ,055 ,090
P1
4 ,069 ,052 ,445 ,445 ,131 ,066 ,059 ,438 ,059 ,059 ,059 ,055 ,055 ,438 ,128
P1
5 ,115 ,063 ,180 ,180 ,246 ,123 ,047 ,197 ,047 ,082 ,082 ,055 ,090 ,128 ,254
Summary Item Statistics
Mean Minimum Maximum Range
Maximum /
Minimum Variance N of Items
Item Means 3,736 3,167 4,667 1,500 1,474 ,305 15
Item Variances ,344 ,230 ,516 ,286 2,245 ,010 15
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
P1 51,37 34,309 ,438 . ,922
P2 52,87 32,464 ,703 . ,915
P3 52,07 31,099 ,672 . ,916
P4 52,07 31,099 ,672 . ,916
P5 51,77 33,357 ,560 . ,919
P6 51,40 34,179 ,450 . ,922
P7 52,80 32,166 ,700 . ,915
P8 52,13 31,430 ,634 . ,918
P9 52,80 32,166 ,700 . ,915
P10 52,80 32,028 ,723 . ,915
P11 52,80 31,752 ,769 . ,913
P12 52,83 32,420 ,682 . ,916
P13 52,83 31,868 ,776 . ,913
P14 52,13 32,326 ,563 . ,920
P15 51,80 33,476 ,561 . ,919
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
56,03 36,999 6,083 15
CORRELATIONS
/VARIABLES=P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 Skor_Total
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7
Skor_Tot
al
P1 Pearson
Correlation 1 ,773
** ,773
** ,886
** ,773
** ,288 ,288 ,885
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,122 ,122 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
P2 Pearson
Correlation ,773
** 1 ,773
** ,773
** ,773
** ,048 ,048 ,779
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,801 ,801 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
P3 Pearson
Correlation ,773
** ,773
** 1 ,773
** ,773
** ,409
* ,409
* ,906
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,025 ,025 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
P4 Pearson
Correlation ,886
** ,773
** ,773
** 1 ,773
** ,288 ,288 ,885
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,122 ,122 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
P5 Pearson
Correlation ,773
** ,773
** ,773
** ,773
** 1 ,168 ,168 ,822
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,374 ,374 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
P6 Pearson
Correlation ,288 ,048 ,409
* ,288 ,168 1 1,000
** ,576
**
Sig. (2-tailed) ,122 ,801 ,025 ,122 ,374 ,000 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30
P7 Pearson
Correlation ,288 ,048 ,409
* ,288 ,168 1,000
** 1 ,576
**
Sig. (2-tailed) ,122 ,801 ,025 ,122 ,374 ,000 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30
Skor_Tot
al
Pearson
Correlation ,885
** ,779
** ,906
** ,885
** ,822
** ,576
** ,576
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
RELIABILITY
/VARIABLES=P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE CORR COV
/SUMMARY=TOTAL MEANS VARIANCE.
Reliability Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items N of Items
,892 ,890 7
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
P1 3,20 ,551 30
P2 3,20 ,551 30
P3 3,20 ,551 30
P4 3,20 ,551 30
P5 3,20 ,551 30
P6 4,27 ,521 30
P7 4,27 ,521 30
Inter-Item Correlation Matrix
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7
P1 1,000 ,773 ,773 ,886 ,773 ,288 ,288
P2 ,773 1,000 ,773 ,773 ,773 ,048 ,048
P3 ,773 ,773 1,000 ,773 ,773 ,409 ,409
P4 ,886 ,773 ,773 1,000 ,773 ,288 ,288
P5 ,773 ,773 ,773 ,773 1,000 ,168 ,168
P6 ,288 ,048 ,409 ,288 ,168 1,000 1,000
P7 ,288 ,048 ,409 ,288 ,168 1,000 1,000
Inter-Item Covariance Matrix
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7
P1 ,303 ,234 ,234 ,269 ,234 ,083 ,083
P2 ,234 ,303 ,234 ,234 ,234 ,014 ,014
P3 ,234 ,234 ,303 ,234 ,234 ,117 ,117
P4 ,269 ,234 ,234 ,303 ,234 ,083 ,083
P5 ,234 ,234 ,234 ,234 ,303 ,048 ,048
P6 ,083 ,014 ,117 ,083 ,048 ,271 ,271
P7 ,083 ,014 ,117 ,083 ,048 ,271 ,271
Summary Item Statistics
Mean Minimum Maximum Range
Maximum /
Minimum Variance N of Items
Item Means 3,505 3,200 4,267 1,067 1,333 ,271 7
Item Variances ,294 ,271 ,303 ,032 1,119 ,000 7
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
P1 21,33 6,161 ,832 . ,858
P2 21,33 6,506 ,687 . ,876
P3 21,33 6,092 ,862 . ,854
P4 21,33 6,161 ,832 . ,858
P5 21,33 6,368 ,744 . ,869
P6 20,27 7,237 ,440 . ,903
P7 20,27 7,237 ,440 . ,903
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
24,53 8,740 2,956 7
CORRELATIONS
/VARIABLES=P1 P2 P3 P4 P5 P6 Skor_Total
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6
Skor_Tot
al
P1 Pearson
Correlation 1 ,506
** ,237 ,451
* ,198 ,451
* ,784
**
Sig. (2-tailed) ,004 ,207 ,012 ,294 ,012 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30
P2 Pearson
Correlation ,506
** 1 -,046 ,122 ,000 ,122 ,444
*
Sig. (2-tailed) ,004 ,809 ,519 1,000 ,519 ,014
N 30 30 30 30 30 30 30
P3 Pearson
Correlation ,237 -,046 1 -,113 ,817
** ,000 ,511
**
Sig. (2-tailed) ,207 ,809 ,553 ,000 1,000 ,004
N 30 30 30 30 30 30 30
P4 Pearson
Correlation ,451
* ,122 -,113 1 -,110 ,900
** ,665
**
Sig. (2-tailed) ,012 ,519 ,553 ,564 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30
P5 Pearson
Correlation ,198 ,000 ,817
** -,110 1 -,110 ,481
**
Sig. (2-tailed) ,294 1,000 ,000 ,564 ,564 ,007
N 30 30 30 30 30 30 30
P6 Pearson
Correlation ,451
* ,122 ,000 ,900
** -,110 1 ,695
**
Sig. (2-tailed) ,012 ,519 1,000 ,000 ,564 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30
Skor_Tota
l
Pearson
Correlation ,784
** ,444
* ,511
** ,665
** ,481
** ,695
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,014 ,004 ,000 ,007 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
RELIABILITY
/VARIABLES=P1 P2 P3 P4 P5 P6
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE CORR COV
/SUMMARY=TOTAL MEANS VARIANCE.
Reliability Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items N of Items
,644 ,640 6
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
P1 4,27 ,521 30
P2 4,67 ,479 30
P3 3,27 ,521 30
P4 4,00 ,587 30
P5 3,30 ,535 30
P6 4,00 ,587 30
Inter-Item Correlation Matrix
P1 P2 P3 P4 P5 P6
P1 1,000 ,506 ,237 ,451 ,198 ,451
P2 ,506 1,000 -,046 ,122 ,000 ,122
P3 ,237 -,046 1,000 -,113 ,817 ,000
P4 ,451 ,122 -,113 1,000 -,110 ,900
P5 ,198 ,000 ,817 -,110 1,000 -,110
P6 ,451 ,122 ,000 ,900 -,110 1,000
Inter-Item Covariance Matrix
P1 P2 P3 P4 P5 P6
P1 ,271 ,126 ,064 ,138 ,055 ,138
P2 ,126 ,230 -,011 ,034 ,000 ,034
P3 ,064 -,011 ,271 -,034 ,228 ,000
P4 ,138 ,034 -,034 ,345 -,034 ,310
P5 ,055 ,000 ,228 -,034 ,286 -,034
P6 ,138 ,034 ,000 ,310 -,034 ,345
Summary Item Statistics
Mean Minimum Maximum Range
Maximum /
Minimum Variance N of Items
Item Means 3,917 3,267 4,667 1,400 1,429 ,300 6
Item Variances ,291 ,230 ,345 ,115 1,500 ,002 6
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
P1 19,23 2,461 ,639 ,503 ,500
P2 18,83 3,178 ,215 ,318 ,653
P3 20,23 3,013 ,272 ,747 ,637
P4 19,50 2,603 ,437 ,850 ,576
P5 20,20 3,062 ,228 ,719 ,653
P6 19,50 2,534 ,480 ,848 ,558
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
23,50 3,776 1,943 6
HASIL UJI SPSS DESKRIPSI RESPONDEN
Warning # 849 in column 23. Text: in_ID
The LOCALE subcommand of the SET command has an invalid parameter.
It could
not be mapped to a valid backend locale.
FREQUENCIES VARIABLES=jenis_kelamin usia pendidikan_terakhir
pekerjaan produk_yang_digunakan pendapatan
/PIECHART FREQ
/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
[DataSet0]
Statistics
jenis_kelamin usia
pendidikan_te
rakhir pekerjaan
produk_yang_
digunakan pendapatan
N Valid 60 60 60 60 60 60
Missing 0 0 0 0 0 0
Frequency Table
jenis_kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki - laki 52 86,7 86,7 86,7
perempuan 8 13,3 13,3 100,0
Total 60 100,0 100,0
usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid > 56 9 15,0 15,0 15,0
26-35 3 5,0 5,0 20,0
36-45 17 28,3 28,3 48,3
46-55 31 51,7 51,7 100,0
Total 60 100,0 100,0
pendidikan_terakhir
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sarjana 11 18,3 18,3 18,3
sma 49 81,7 81,7 100,0
Total 60 100,0 100,0
pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid pedagang grosir 6 10,0 10,0 10,0
pedagang toko 44 73,3 73,3 83,3
wirausaha 10 16,7 16,7 100,0
Total 60 100,0 100,0
produk_yang_digunakan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Mikro 25ib 19 31,7 31,7 31,7
Mikro 500ib 26 43,3 43,3 75,0
Mikro 75ib 15 25,0 25,0 100,0
Total 60 100,0 100,0
pendapatan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid < 5.000.000 19 31,7 31,7 31,7
> 10.000.000 7 11,7 11,7 43,3
5.000.000 - 10.000.000 34 56,7 56,7 100,0
Total 60 100,0 100,0
HASIL UJI KORELASI
Warning # 849 in column 23. Text: in_ID
The LOCALE subcommand of the SET command has an invalid parameter.
It could
not be mapped to a valid backend locale.
NONPAR CORR
/VARIABLES=Pemasaran Kualitas_Pelayanan Kualitas_Produk
Kepuasaan_Nasabah
/PRINT=SPEARMAN TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Nonparametric Correlations [DataSet0]
Correlations
Pemasar
an
Kualitas_Pel
ayanan
Kualitas_Pr
oduk
Kepuasaan_
Nasabah
Spearman's
rho
Pemasaran Correlation
Coefficient 1,000 ,377
** ,552
** ,499
**
Sig. (2-tailed) . ,003 ,000 ,000
N 60 60 60 60
Kualitas_Pelaya
nan
Correlation
Coefficient ,377
** 1,000 ,398
** ,689
**
Sig. (2-tailed) ,003 . ,002 ,000
N 60 60 60 60
Kualitas_Produk Correlation
Coefficient ,552
** ,398
** 1,000 ,465
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,002 . ,000
N 60 60 60 60
Kepuasaan_Nas
abah
Correlation
Coefficient ,499
** ,689
** ,465
** 1,000
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 .
N 60 60 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
HASIL UJI SPSS STATISTIK DESKRIPTIF
Frequencies
[DataSet1] C:\Users\Acer\Documents\data spss frekuensi.sav
Frequency Table
Pemasaran_melalui_media_cetak_dapat_meningkatkan_jumlah_nasabah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Netral 24 40,0 40,0 40,0
Setuju 29 48,3 48,3 88,3
Sangat Setuju 7 11,7 11,7 100,0
Total 60 100,0 100,0
Pemasaran_yang_menaarik_dapat_mempengaruhi_perilaku_nasabah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid netral 10 16,7 16,7 16,7
setuju 36 60,0 60,0 76,7
sangat setuju 14 23,3 23,3 100,0
Total 60 100,0 100,0
Pembiayaan_mikro_sering_menjadi_sponsor
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid netral 23 38,3 38,3 38,3
setuju 31 51,7 51,7 90,0
sangat setuju 6 10,0 10,0 100,0
Total 60 100,0 100,0
Pembiayaan_mikro_sering_berpartisipasi_dalam_acara
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid netral 24 40,0 40,0 40,0
setuju 29 48,3 48,3 88,3
sangat setuju 7 11,7 11,7 100,0
Total 60 100,0 100,0
Lokasi_yang_Strategis
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid netral 8 13,3 13,3 13,3
setuju 30 50,0 50,0 63,3
sangat setuju 22 36,7 36,7 100,0
Total 60 100,0 100,0
Pembiayaan_mikro_memiliki_fitur_menarik
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid netral 30 50,0 50,0 50,0
setuju 28 46,7 46,7 96,7
sangat setuju 2 3,3 3,3 100,0
Total 60 100,0 100,0
Memiliki_ruangan_yang_nyaman
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid netral 11 18,3 18,3 18,3
setuju 41 68,3 68,3 86,7
sangat setuju 8 13,3 13,3 100,0
Total 60 100,0 100,0
Memiliki_SDM_yang_Profesional
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid netral 15 25,0 25,0 25,0
setuju 0 36 60,0 60,0 85,0
sangat setuju 9 15,0 15,0 100,0
Total 60 100,0 100,0
Melakukan_Pelayanan_Tepat_Waktu
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid netral 6 10,0 10,0 10,0
setuju 41 68,3 68,3 78,3
sangat setuju 13 21,7 21,7 100,0
Total 60 100,0 100,0
Menyampaikan_informasi_secara_akurat
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid netral 10 16,7 16,7 16,7
setuju 26 43,3 43,3 60,0
sangat setuju 24 40,0 40,0 100,0
Total 60 100,0 100,0
Pembiayaan_mikro_mampu_memecahkan_masalah_nasabah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid netral 29 48,3 48,3 48,3
setuju 27 45,0 45,0 93,3
sangat setuju 4 6,7 6,7 100,0
Total 60 100,0 100,0
Memiliki_Karyawan_yang_berkompetensi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid netral 17 28,3 28,3 28,3
setuju 34 56,7 56,7 85,0
sangat setuju 9 15,0 15,0 100,0
Total 60 100,0 100,0
Keramahan_dan_Kesopanana_seluruh_karyawan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid netral 31 51,7 51,7 51,7
setuju 25 41,7 41,7 93,3
sangat setuju 4 6,7 6,7 100,0
Total 60 100,0 100,0
Nasabah_merasa_aman_dengan_transaksi_yang_mereka_lakukan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid netral 22 36,7 36,7 36,7
setuju 34 56,7 56,7 93,3
sangat setuju 4 6,7 6,7 100,0
Total 60 100,0 100,0
Karyawan_memberikan_perhatian_secara_personal
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid netral 24 40,0 40,0 40,0
setuju 33 55,0 55,0 95,0
sangat setuju 3 5,0 5,0 100,0
Total 60 100,0 100,0
Pemahaman_seluruh_karyawan_dalam_memahami_kebutuhan_nasabah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid netral 24 40,0 40,0 40,0
setuju 30 50,0 50,0 90,0
sangat setuju 16 10,0 10,0 100,0
Total 60 100,0 100,0
Keahlian_seluruh_karyawan_dalam_memberikan_informasi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid netral 22 36,7 36,7 36,7
setuju 29 48,3 48,3 85,0
sangat setuju 9 15,0 15,0 100,0
Total 60 100,0 100,0
Kecepatan_dan_ketepatan_seluruh_karyawan_dalam_pelayanan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid netral 6 10,0 10,0 10,0
setuju 33 55,0 55,0 65,0
sangat setuju 21 35,0 35,0 100,0
Total 60 100,0 100,0
Kesediaan_seluruh_karyawan_dalam_menanggapi_nasabah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid netral 6 10,0 10,0 10,0
setuju 39 65,0 65,0 75,0
sangat setuju 15 25,0 25,0 100,0
Total 60 100,0 100,0
Pembiayaan_mikro_memberikan_keuntungan_bagi_hasil_yang_menarik
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid netral 21 35,0 35,0 35,0
setuju 31 51,7 51,7 86,7
sangat setuju 8 13,3 13,3 100,0
Total 60 100,0 100,0
Nasabah_merasa_mudah_dalam_transaksi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid netral 20 33,3 33,3 33,3
setuju 32 53,3 53,3 86,7
sangat setuju 8 13,3 13,3 100,0
Total 60 100,0 100,0
Nasabah_tertarik_pada_produk_pembiayaan_mikro
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid netral 22 36,7 36,7 36,7
setuju 31 51,7 51,7 88,3
sangat setuju 7 11,7 11,7 100,0
Total 60 100,0 100,0
Pembiayaan_mikro_sesuai_dengan_ketentuan_syariah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid netral 26 43,3 43,3 43,3
setuju 33 55,0 55,0 98,3
sangat setuju 1 1,7 1,7 100,0
Total 60 100,0 100,0
Pembiayaan_mikro_memenuhi_kebutuhan_nasabah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid netral 27 45,0 45,0 45,0
setuju 28 46,7 46,7 91,7
sangat setuju 5 8,3 8,3 100,0
Total 60 100,0 100,0
Bonus_yang_diberikan_memenuhi_kebutuhan_nasabah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid netral 4 6,7 6,7 6,7
setuju 44 73,3 73,3 80,0
sangat setuju 12 20,0 20,0 100,0
Total 60 100,0 100,0
Memberikan_kemudahan_biaya_administrasi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid netral 4 6,7 6,7 6,7
setuju 40 66,7 66,7 73,3
sangat setuju 16 26,7 26,7 100,0
Total 60 100,0 100,0
Nasabah_akan_menggunakan_kembali_produk_pembiayaan_mikro
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid netral 5 8,3 8,3 8,3
setuju 37 61,7 61,7 70,0
sangat setuju 18 30,0 30,0 100,0
Total 60 100,0 100,0
Nasabah_berminat_merekomendasikan_produk_kepada_orang_lain
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid netral 4 6,7 6,7 6,7
setuju 29 48,3 48,3 55,0
sangat setuju 27 45,0 45,0 100,0
Total 60 100,0 100,0
Nasabah_merasa_pilihannya_sudah_tepat_dalam_pembiayaan_mikro
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid netral 21 35,0 35,0 35,0
setuju 29 48,3 48,3 83,3
sangat setuju 10 16,7 16,7 100,0
Total 60 100,0 100,0
Nasabah_merasa_puas_dengan_produk_dan_layanan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid netral 7 11,7 11,7 11,7
setuju 41 68,3 68,3 80,0
sangat setuju 12 20,0 20,0 100,0
Total 60 100,0 100,0
Produk_dan_layanan_yang_diberikan_telah_sesuai_dengan_harapan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid netral 19 31,7 31,7 31,7
setuju 35 58,3 58,3 90,0
sangat setuju 6 10,0 10,0 100,0
Total 60 100,0 100,0
Nasabah_merasa_puas_dengan_fasilitas_yang_diberikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid netral 5 8,3 8,3 8,3
setuju 35 58,3 58,3 66,7
sangat setuju 20 33,3 33,3 100,0
Total 60 100,0 100,0