tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi …/tingkat... · data wajib pajak dan data surat...

63
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA PERIODE TAHUN 2007-2010 TUGAS AKHIR Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Perpajakan Oleh: Ita Puji Lestari F3408054 PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERPAJAKAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: dodat

Post on 21-Mar-2019

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP

PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN PADA

KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA

PERIODE TAHUN 2007-2010

TUGAS AKHIR

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Mencapai Derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Perpajakan

Oleh:

Ita Puji Lestari

F3408054

PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERPAJAKAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

”Tidak semua yang dapat dihitung itu diperhitungkan dan

tidak semua yang diperhitungkan itu dapat di hitung”

(Albert Einstein)

”Hidup adalah suatu perjuangan untuk mendapatkan

suatu kenikmatan, dan kegagalan adalah bagian dari

perjuangan itu”

(Penulis)

Penulis persembahkan kepada:

Ayah dan Ibu ku tercinta,

dan

Almamater

Page 6: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Tugas Akhir dengan judul “TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK

ORANG PRIBADI TERHADAP PENYAMPAIAN SURAT

PEMBERITAHUAN TAHUNAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK

PRATAMA SURAKARTA PERIODE TAHUN 2007-2010” dengan baik.

Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis mendapatkan banyak bantuan,

bimbingan, dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya.

2. Bapak Drs. Hanung Triatmoko, M.Si., Ak., selaku Ketua Program Studi

Diploma III Perpajakan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

3. Ibu Trisninik Ratih Wulandari, SE., Ak., selaku dosen pembimbing yang telah

berkenan meluangkan waktu untuk membimbing penulis dan memberikan

pengarahan, motivasi serta masukan yang berharga bagi penulis.

4. Bapak Usman selaku Pembimbing sekaligus Ketua Subbag Umum di Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Surakarta. Makasih pak atas bimbingannya selama

saya bikin repot di kantor.

Page 7: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

5. Bapak Agung selaku Kepala Seksi Pengolahan Data dan Informasi di Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Surakarta. Keramahan bapak membuat saya nyaman

melakukan magang di kantor.

6. Bapak junaedi yang telah memberikan data-datanya.

7. Orang tua ku tersayang yang selalu menyayangi ku sejak kecil, terima kasih

atas segalanya.

8. Keluarga besar ku yang tidak bisa aku sebutin satu per satu, makasih atas

semua doa, semangat, nasehat, dan dukungannya.

9. Amel, “n Riu… makasih ea cluq atas pertemanannya slama ne, mksh juga

buat tumpangan koztnya, mav aq dah banyak ngrepotin kalian slama ne..

10. Agung ‘n ava.. mksh buat saran nya ‘n mksh jga dah jdi tmen penghilang

kejenuhan q…bang, tx speedy nya..

11. Yopie’ yang tlah memberi support ke aq, tx yop.. J

12. Eva yang dah bantuin aq buat TA ne, mksh bgt ea va.. J

13. Untuk temen-temen ortax ’08 yang tidak bisa aku sebutin semua, kompak

selalu ea... Mav klo aq ada salah slma ne…

Penulis menyadari sepenuhnya atas kekurangan dalam penulisan Tugas Akhir

ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

Namun demikian, karya sederhana ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

pihak-pihak yang membutuhkan.

Surakarta, 2011

Penulis

Page 8: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.................................................................................... i

ABSTRACT .................................................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. v

KATA PENGANTAR ................................................................................ vi

DAFTAR ISI ............................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. . Gambaran Umum Perusahaan ........................................................ 1

B. . Latar Belakang Masalah ................................................................. 19

C. . Perumusan Masalah ........................................................................ 21

D. . Tujuan Penelitian ............................................................................ 21

E. .. Manfaat Penelitian .......................................................................... 21

F. .. Metode Penelitian ........................................................................... 22

BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Page 9: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

A. . Tinjauan Pustaka ............................................................................. 24

B. . Analisis Data dan Pembahasan ....................................................... 34

BAB III TEMUAN

A. . Kelebihan ........................................................................................ 44

B. . Kelemahan ...................................................................................... 45

BAB IV PENUTUP

A. . Simpulan ......................................................................................... 46

B. . Rekomendasi ................................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR TABEL

TABEL Halaman

II.1 Jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi Efektif di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta Tahun 2007-2010 ................ 38

II.2 Penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta Tahun 2007-2010 .... 38

II.3 Persentase Kenaikan/ Penurunan Tingkat Kepatuhan Wajib

Pajak Orang Pribadi terhadap Penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta Tahun 2007-2010...................................................................................... 40

Page 11: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

GAMBAR I.I Bagan Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta ........................................................ 8

Page 12: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Pernyataan Tugas Akhir

2. Surat Permohonan Ijin Magang

3. Surat Konfirmasi Perijinan Magang

4. Surat Keterangan Selesai Magang

5. Lembar Penilaian Magang

6. Tanda Terima Laporan Magang

7. Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk

8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

Undang-Undang Nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata

Cara Perpajakan

Page 13: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

ABSTRACT

TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN PADA

KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA PERIODE TAHUN 2007-2010

Ita Puji Lestari F3408054

The purpose of this study was to determine the level of individual taxpayer compliance of the annual and to determine the cause of the increase/ decrease in individual taxpayer compliance of the annual at the Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta during the years 2007-2010. Author in conducting research using interviews to parties who are competent in that field as well as collecting documents or data relevant to the topic throughout. Results from studies that the author has done, the level of compliance at the Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta from years 2007-2010 continues to increase, which in 2007 amounting to 56,70%, amounting to 59,55% in 2008, the year 2009 amounting to 59,62% and the year 2010 amounting to 62,02%. The cause of the increase of compliance individual taxpayer is generally the year 2007-2010 due to new policies such as the Sunset Policy, Mobile Tax Unit. In conclusion the level of individual taxpayer compliance of the annual is quite adherent (50%-70%) from 2007 until 2010. Based on the result of research, the author recommends that the Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta, among others: improvement of tax administration, improvement of services, and counseling in a systematic and continuous, so the individual taxpayer compliance in the filing can be increased again.

Keyword: The annual, Individual taxpayer compliance, Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta.

Page 14: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

1. Sejarah Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta telah ada sejak lama

dengan berbagai istilah. Sebelum tahun 1966, Kantor Pelayanan Pajak

Pratama Surakarta berstatus sebagai Kantor Dinas Luar Tingkat I

Surakarta di bawah wewenang wilayah kerja dari Kantor Inspeksi

Keuangan Yogyakarta.

Pada tahun 1966 karena semakin banyaknya jumlah wajib pajak dan

jumlah penerimaan pajak, Kantor Dinas Luar Tingkat I Surakarta

ditingkatkan menjadi Kantor Inspeksi Keuangan Surakarta yang

membawahi diantaranya Kantor Dinas Luar Tingkat I Klaten. Pada akhir

tahun 1966 semua istilah Kantor Inspeksi Pajak berdasarkan Keputusan

Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 94/ KMK.01/ 1994 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Direktorat Jenderal Pajak, dengan wilayah kerja

meliputi Kotamadya Surakarta, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten

Boyolali, Kabupaten Sragen, serta Kantor Penyuluhan Pajak Sragen,

tanggal 29 Maret 1994 diubah menjadi Kantor Pelayanan Pajak.

Sehubungan dengan reorganisasi di lingkungan Direktorat Jenderal

Pajak, Kantor Pelayanan Pajak Surakarta telah berubah menjadi Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Surakarta. Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Page 15: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Surakarta yang terletak di Jalan KH. Agus Salim No. 1 Surakarta dibentuk

berdasarkan Keputusan Direktorat Jenderal Pajak Kep-141/Pj/2007

tentang Penerapan Organisasi, Tata Kerja, dan Saat Mulai Beroperasinya

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah II dan Kantor

Pelayanan, Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan di lingkungan Kantor

Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah I, Kantor Wilayah

Direktur Jenderal Pajak Jawa Tengah II, Kantor Wilayah Direktorat

Jenderal Pajak Daerah Istimewa Yogyakarta yang ditetapkan tanggal 3

Oktober 2007. Kantor Pelayanan Pajak Surakarta mulai beroperasi tanggal

30 Oktober 2007.

Pembentukan Kantor Pelayanan Pajak Pratama merupakan bagian

dari program reformasi birokrasi perpajakan yang sifatnya komprehensif

dan telah berjalan sejak tahun 2002 ditandai dengan terbentuknya Kantor

Wilayah dan Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar. Pembentukan

Kantor Pelayanan Pajak Pratama lanjutan dilandasi oleh terbitnya SE-

19/PJ/2007 tentang Persiapan Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan

Modern pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak, dan Pembentukan

Kantor Palayanan Pajak Pratama di seluruh Indonesia tahun 2007-2008

pada tanggal 13 April 2007.

Perubahan yang dilakukan meliputi struktur organisasi, proses bisnis,

teknologi informasi dan komunikasi, sarana dan prasarana serta

manajemen sumber daya manusia. Perbaikan dalam struktur Direktorat

Jenderal Pajak terefleksi pada karakter kantor modern antara lain adanya

Page 16: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

account representative untuk pelayanan kepada wajib pajak, penerapan

kode etik pegawai yang diawasi oleh komite kode etik pegawai, dan sistem

penggajian yang lebih baik.

Kantor Pelayanan Pajak Pratama merupakan penggabungan tiga jenis

unit kantor yang berbeda yakni gabungan dari Kantor Pelayanan Pajak,

Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan dan Kantor Pemeriksaan dan

Penyidikan Pajak dengan masing-masing seksi ke dalam seksi-seksi yang

baru sebagai berikut:

a. Seksi Pengawasan dan Konsultasi

Secara umum Seksi Pengawasan dan Konsultasi memberikan

pelayanan kepada wajib pajak yang berupa bimbingan atau

penyuluhan. Selain itu ada tugas pengawasan yang berupa kepatuhan

pembayaran dan pelaporan, juga melakukan penggalian potensi

berdasar hasil pengawasan dan bimbingan. Berdasarkan wilayah di

Kota Surakarta, maka Seksi Pengawasan dan Konsultasi di Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Surakarta ini dibagi menjadi 4:

1) Seksi Pengawasan dan Konsultasi I untuk wilayah Kecamatan

Laweyan

2) Seksi Pengawasan dan Konsultasi II untuk wilayah Kecamatan

Jebres

3) Seksi Pengawasan dan Konsultasi III untuk wilayah Kecamatan

Serengan dan Pasar Kliwon

Page 17: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

4) Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV untuk wilayah Kecamatan

Banjarsari

b. Seksi Pusat Data dan Informasi

Melakukan pengumpulan, pencarian dan pengolahan data, pengamatan

potensi perpajakan, penyajian informasi perpajakan, perekaman

dokumen perpajakan, pelayanan dukungan teknis komputer,

pemantauan aplikasi e-SPT dan e-filling serta penyiapan laporan kerja.

c. Seksi Pelayanan

Melakukan penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan,

pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan

pengolahan Surat Pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya,

penyuluhan perpajakan, pelaksanaan registrasi wajib pajak, serta

melakukan kerjasama perpajakan.

d. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan

Merupakan peralihan dari Seksi Pendataan dan Penilaian pada Kantor

Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan. Tugas dari Seksi Ekstensifikasi

yaitu menindaklanjuti data yang belum memiliki Nomor Pokok Wajib

Pajak untuk dihimbau agar segera memiliki Nomor Pokok Wajib

Pajak.

e. Seksi Pemeriksaan

Melakukan penyusunan rencana pemeriksaan, pengawasan

pelaksanaan aturan pemeriksaan, penerbitan Surat Perintah

Page 18: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Pelaksanaan Pajak, penyaluran Surat Perintah Pelaksanaan Pajak, serta

administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya.

f. Seksi Penagihan

Melakukan urusan penatausahaan piutang pajak, penundaan dan

angsuran tunggakan pajak, penagihan aktif, usulan penghapusan

piutang pajak, serta penyimpanan dokumen-dokumen penagihan.

g. SubBagian Umum

Melaksanakan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha dan rumah

tangga.

2. Fasilitas Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta dilengkapi dengan:

a. Aula yang terletak berdekatan dengan taman berseri Kantor Pelayanan

Pajak Pratama Surakarta, yang sering digunakan untuk sosialisasi pajak

dan pertemuan-pertemuan resmi

b. Poliklinik yang dibuka setiap Senin dan Kamis, yang dilayani oleh satu

orang dokter

c. Lapangan tenis outdoor di halaman belakang kantor yang digunakan

sebagai sarana olahraga pegawai. Selain itu juga digunakan oleh pegawai

untuk bermain futsal

d. Ruang rapat khusus yang digunakan untuk pertemuan-pertemuan khusus

e. Koperasi Pegawai Negeri guna membantu kesejahteraan dan kebutuhan

para pegawai dengan nama Koperasi Pegawai Negeri Direktorat Jenderal

Pajak Surakarta “BERSERI” yang menyelenggarakan kegiatan simpan

Page 19: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

pinjam dengan anggota pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Surakarta dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah II

f. Kantin yang berada di belakang kantor dan tempat fotokopi yang

dikelola oleh koperasi dengan menyewa tempat di kantor

g. Mushola yang terletak di belakang kantor sebagai sarana tempat

beribadah bagi para pegawai yang beragama Islam

3. Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta

a. Tugas Pokok Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta

Melaksanakan pelayanan, pengawasan administratif, dan pemeriksaan

sederhana terhadap wajib pajak dalam bidang Pajak Penghasilan, Pajak

Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah dan Pajak

Tidak Langsung lainnya dalam wewenangnya berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

b. Fungsi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta

1) Penelitian dan penatausahaan Surat Pemberitahuan Tahunan/ Masa

serta berkas wajib pajak

2) Pengumpulan dan pengolahan data, penyajian informasi

perpajakan, pengamatan, potensi perpajakan, dan ekstensifikasi

wajib pajak

3) Penerbitan Surat Ketetapan Pajak

4) Pengawasan pembayaran masa Pajak Penghasilan, Pajak

Pertambahan Nilai, Pajak Pertambahan Nilai atas Barang Mewah

dan Pajak langsung lainnya

Page 20: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

5) Penatausahaan piutang pajak, penerimaan, penagihan, penyelesaian

keberatan, penatausahaan banding, dan penyelesaian restitusi Pajak

Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Pertambahan

Nilai atas Barang Mewah, dan Pajak langsung lainnya

6) Pemeriksaan sederhana dan penerapan sanksi perpajakan

7) Pengurangan sanksi pajak

8) Pembetulan Surat Ketetapan Pajak

9) Penyuluhan dan konsultasi perpajakan

10) Pelaksanaan administrasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Surakarta

4. Peran Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta

Beberapa peran Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta, yaitu:

a. Mengamankan dan meningkatkan penerimaan negara dari pajak, serta

non pajak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

sebagai upaya mengurangi ketergantungan terhadap pinjaman luar

negeri, guna membiayai tugas pemerintah dan pembangunan.

b. Ikut serta dalam pembangunan dunia usaha dan industri dalam negeri

dengan jalan memberikan fasilitas kebijakan fiskal, seperti memberi

kemudahan dalam pengolahan bahan baku impor untuk memproduksi

barang ekspor serta pencegahan dan pemberantasan penyelundupa

Page 21: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

B. STRUKTUR ORGANISASI

KEPALA KANTOR

Subbag Umum

Seksi Pelayanan

Seksi PDI

Seksi Ekstensifikasi

Seksi Waskon I

Seksi Waskon

II

Kelompok Fungsional Pemeriksa

Seksi Waskon

III

Seksi Waskon

IV

Seksi

Pemeriksaan

Seksi

Penagihan

Penilai PBB AR AR AR AR

Pelaksanan Pelaksana

n Pelaksana

n Pelaksana

n

Gambar I.1

Bagan Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta

Sumber : Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Surakarta

8

Page 22: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

5. Deskripsi Jabatan

Jabatan dan Jumlah Karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta:

Kepala Kantor : 1 orang

Kasubbag Umum/ Kasi : 9 orang

Pelayanan : 17 orang

Pengolahan Data dan Informasi : 13 orang

Ekstensifikasi : 6 orang

Pengawasan dan Konsultasi : 35 orang

Pemeriksaan : 3 orang

Penagihan : 6 orang

Fungsional : 18 orang

Jumlah : 108 orang

Berdasarkan Standar Prosedur Operasi Direktorat Jenderal Pajak

Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-14/PJ/2008 tentang

Penerapan Organisasi, Tata kerja, dan Saat Mulai Beroperasinya Kantor

Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah II dan Kantor Pelayanan,

Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan di lingkungan Kantor Wilayah

Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah I, beberapa fungsi dan tugas pokok

dari seksi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama adalah sebagai berikut:

1. Seksi SubBagian Umum

a. Menerima dokumen, memproses dan penatausahaan dokumen masuk

di Sub Bagian Umum serta penyampaian dokumen di Kantor

Pelayanan Pajak

Page 23: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

b. Mengajukan pengujian kesehatan pegawai, pengurusan gaji, pengajuan

uang makan Pegawai Negeri Sipil, pemberhentian gaji

c. Melaksanakan pelantikan, serah terima jabatan, serta pengambilan

sumpah Pegawai Negeri Sipil

d. Membuat kartu tanda pengenal pemeriksa, menerbitkan ijin

melanjutkan pendidikan di luar kedinasan, mengajukan usul peserta

pendidikan di luar negeri

e. Laporan perkawinan pertama pegawai, pengajuan usul permohonan

pensiun janda/ duda, pengajuan usul permohonan berhenti bekerja

sebagai Pegawai Negeri Sipil atas permintaan sendiri, pengajuan usul

pengangkatan bendahara

f. Menyusun laporan bulanan konversi energi, laporan berkala, laporan

tahunan, laporan atau daftar realisasi anggaran, laporan sistem

akuntansi kuasa pengguna anggaran tingkat satuan kerja atau unit

akuntansi kuasa pengguna anggaran

g. Permohonan uang duka meninggal, permohonan kartu tanda asuransi,

dan tabungan pensiunan mekanisme pembayaran anggaran belanja

h. Permintaan dan pembayaran lembur pegawai

i. Melakukan pembayaran tagihan melalui mekanisme langsung kepada

rekanan

j. Melaksanakan penutupan buku kas umum, penerimaan inventaris dari

rekanan/ pihak lain, pelaksanaan penghapusan barang milik negara

dengan lelang pada unit Kantor Pelayanan Pajak

Page 24: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

k. Pemusnahan dokumen, serta penyusunan tanggapan/ tindak lanjut

terhadap surat hasil pemeriksaan atau laporan hasil pemeriksaan dari

unit fungsional pemeriksa lainnya

2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi

a. Pembentukan dan pemanfaatan bank data

b. Memproses dan penatausahaan dokumen masuk serta alat keterangan

Seksi Pengolahan Data dan Informasi

c. Menyusun rencana penerimaan pajak berdasarkan potensi pajak,

perkembangan ekonomi dan keuangan

d. Membuat laporan penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan atau Bea

Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, serta menyelesaikan

pembagian hasilnya

e. Membuat dan menyampaikan surat perhitungan ke Kantor Pelayanan

Pajak lain

f. Meminjamkan berkas data atau alat keterangan kepada seksi terkait

g. Penatausahaan penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan non elektronik

3. Seksi Pelayanan

a. Penatausahaan surat, dokumen masuk, dokumen wajib pajak, laporan

wajib pajak pada tempat tata cara pendaftaran wajib pajak,

penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak, perubahan identitas wajib

pajak, serta pemberitahuan penggunaan norma penghitungan

b. Menyelesaikan permohonan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak dan

pencabutan Pengusaha Kena Pajak

Page 25: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

c. Menyelesaikan pemindahan wajib pajak dan Pengusaha Kena Pajak di

Kantor Pelayanan Pajak lama maupun Kantor Pelayanan Pajak baru

d. Menerima dan mengolah Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak

Penghasilan dan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Penghasilan

e. Menyelesaikan permohonan perpanjangan waktu penyampaian Surat

Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan, cetak salinan dan

pembetulan Surat Ketetapan Pajak atau Surat Teguran Pajak

f. Menerbitkan Surat Ketetapan Pajak atau Surat Teguran penyampaian

Surat Pemberitahuan Masa dan Surat Pemberitahuan Tahunan, serta

Surat Ketetapan Pajak

g. Meneliti hasil keluaran berupa Surat Teguran Pajak

h. Meminjamkan atau mengirimkan berkas

i. Melaksanakan pemenuhan permintaan konfirmasi dan klarifikasi

j. Menyelesaikan permohonan pembukuan dalam bahasa Inggris dan

mata uang dollar Amerika Serikat

k. Menyisihkan anak berkas wajib pajak yang tahun/ masa pajaknya telah

melampaui 10 tahun

l. Melayani permintaan penetapan sebagai daerah terpencil

m. Menyampaikan permintaan revaluasi aktiva tetap dari wajib pajak ke

kantor wilayah

n. Menerbitkan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak untuk

perwakilan negara asing dan badan-badan internasional serta pejabat

atau tenaga ahlinya

Page 26: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

4. Seksi Penagihan

a. Memproses dan penatausahaan dokumen masuk di Seksi Penagihan,

Surat Ketetapan Pajak, Surat Tagihan Pajak beserta bukti

pembayarannya, Surat Keputusan Pembetulan/ Keberatan/ Putusan

Banding/ Pengurangan/ Pembatalan Ketetapan Pajak dan Surat

Keputusan Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi pada

Seksi Penagihan

b. Menjawab konfirmasi dan tunggakan pajak wajib pajak

c. Menyelesaikan permohonan penundaan pembayaran pajak dan usulan

pemeriksaan dalam rangka penagihan pajak

d. Penagihan pajak seketika dan sekaligus

e. Menghapus piutang pajak

f. Menerbitkan Surat Teguran Pajak bunga penagihan, Surat Teguran

Penagihan, Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan, dan

Surat Keputusan Pencabutan Sita

g. Pemindahan berkas dari Kantor Pelayanan Pajak ke Kantor Pelayanan

Pajak lainnya

h. Membuat usulan pencegahan dan penyanderaan terhadap wajib pajak

tertentu

i. Melaksanakan lelang dan menyelesaikan permohonan pembatalan

lelang

j. Membuat laporan Seksi Penagihan ke Kantor Wilayah

k. Menyelesaikan permohonan mengangsur pembayaran pajak

5. Seksi Pemeriksaan

a. Penatausahaan laporan pemeriksaan pajak dan nota perhitungan

Page 27: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

b. Menyelesaikan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan lebih

bayar, permohonan pengembalian kelebihan pembayaran Pajak

Pertambahan Nilai dan Pajak Pertambahan Nilai atas Barang Mewah

selain Wajib Pajak Patuh

c. Memproses dan penatausahaan dokumen masuk di Seksi Pemeriksaan

d. Menyelesaikan usulan pemeriksaan dan pemeriksaan bukti permulaan

e. Melaksanakan pemeriksaan kantor dan lapangan

6. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan

a. Memproses dan penatausahaan dokumen masuk di Seksi

Ekstensifikasi

b. Pendaftaran obyek pajak baru baik dengan penelitian kantor maupun

lapangan

c. Menerbitkan Surat Himbauan untuk ber-Nomor Pokok Wajib Pajak

bagi masyarakat yang berpotensi sebagai wajib pajak

d. Mencari data dari pihak ketiga dalam pembentukan/ pemutakhiran

bank data perpajakan, serta data potensi perpajakan dalam monografi

fiskal

e. Melaksanakan penilaian individual obyek Pajak Bumi dan Bangunan

dan memelihara data obyek dan subyek Pajak Bumi dan Bangunan

f. Membuat daftar biaya komponen bangunan

g. Menyelesaikan permohonan penundaan pengembalian Surat

Pemberitahuan Obyek Pajak, permohonan surat keterangan Nilai Jual

Obyek Pajak, dan mutasi sebagian ataupun seluruh obyek dan subyek

Pajak Bumi dan Bangunan

Page 28: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

7. Seksi Pengawasan dan Konsultasi

a. Memproses dan penatausahaan dokumen masuk di Seksi Pengawasan

dan Konsultasi, serta menyusun estimasi penerimaan pajak per-wajib

pajak

b. Menerbitkan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak, Surat

Perintah Membayar Imbalan Bunga, Surat Tagihan Pajak, Surat

Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Pajak Bumi dan

Bangunan, teguran pengembalian Surat Pemberitahuan Obyek Pajak,

Surat Himbauan Pembetulan Surat Pemberitahuan, serta menerbitkan

penggantian Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak atau Surat

Perintah Membayar Imbalan Bunga karena lewat waktu atau

daluwarsa, rusak atau salah baik yang telah didistribusikan maupun

yang belum didistribusikan

c. Menyelesaikan permohonan penggunaan nilai buku dalam

penggabungan, pengambilalihan, atau pemekaran usaha

d. Menyelesaikan permohonan keberatan, pembetulan ketetapan,

pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi Pajak Penghasilan,

Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Pertambahan Nilai atas Barang

Mewah di Kantor Pelayanan Pajak

e. Menyelesaikan permohonan pengurangan atau pembatalan ketetapan

pajak yang tidak benar baik Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan

Nilai dan Pajak Pertambahan Nilai atas Barang Mewah di Kantor

Pelayanan Pajak

f. Menyelesaikan permohonan pengurangan/ penghapusan sanksi

administrasi Pajak Bumi dan Bangunan, perubahan metode

pembukuan

Page 29: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

g. Menyelesaikan permohonan Surat Keterangan Bebas Pajak

Penghasilan Pasal 21, Surat Keterangan Bebas Pajak Penghasilan Pasal

22 Bendaharawan, Surat Keterangan Bebas pemungut Pajak

Penghasilan Pasal 22 Impor, Surat Keterangan Bebas pemungut Pajak

Penghasilan Pasal 22 atas Impor untuk wajib pajak yang

penghasilannya semata-mata dikenakan Pajak Penghasilan Final, Surat

Keterangan Bebas Pajak Penghasilan Pasal 22 atas Impor emas

batangan untuk diekspor perhiasan emas, Surat Keterangan Bebas

pemotong Pajak Penghasilan Pasal 23, Surat Keterangan Bebas

pemotong Pajak Penghasilan atas bunga deposito, tabungan, serta

diskonto Surat Bank Indonesia yang diterima atau diperoleh dana

pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan

h. Menyelesaikan permohonan Surat Keterangan Bebas Pajak

Penghasilan atas pengalihan hak tanah dan bangunan bagi Wajib Pajak

Real Estate, Surat Keterangan Bebas Pajak Pertambahan Nilai atas

penyerahan Barang Kena Pajak tertentu wajib pajak perwakilan

Negara asing atau badan internasional serta pejabat atau tenaga

ahlinya, Surat Keterangan Bebas Pajak Pertambahan Nilai atas Barang

Mewah atas pembelian kendaraan angkutan, Surat Keterangan Bebas

Fiskal Luar Negeri, Surat Keterangan Bebas Pajak Pertambahan Nilai

atas Barang Mewah atas penyerahan kendaraan bermotor

Page 30: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

i. Melayani permintaan perubahan tahun buku pertama, pemusatan Pajak

Pertambahan Nilai, permohonan Surat Keterangan Fiskal Wajib Pajak

Non Bursa

j. Menyelesaikan pemberian ijin pembubuhan tanda bea materai lunas

baik dengan mesin teraan materai, teknologi percetakan, maupun

dengan sistem komputerisasi

k. Menyelesaikan permohonan penambahan deposito baik dengan mesin

teraan materai, teknologi percetakan, maupun dengan sistem

komputerisasi

l. Menyelesaikan permohonan pengalihan saldo bea materai baik dari

mesin teraan materai ke teknologi percetakan, dari teknologi

percetakan ke mesin teraan, dari teknologi percetakan ke sistem

komputerisasi, dari sistem komputerisasi ke mesin teraan, maupun dari

sistem komputerisasi ke teknologi percetakan

m. Menyelesaikan permohonan pengurangan angsuran Pajak Penghasilan

Pasal 25, pengembalian pendahuluan Pajak Penghasilan untuk Wajib

Pajak Patuh, perubahan metode penilaian persediaan, pengembalian

pendahuluan Pajak Pertamabahan Nilai untuk wajib pajak kriteria

tertentu khusus Wajib Pajak Patuh, kelebihan pembayaran Pajak Bumi

dan Bangunan, kelebihan pembayaran Bea Perolehan atas Hak Tanah

dan Bangunan terutang, kompensasi (pemindahbukuan) Pajak Bumi

dan Bangunan/ Bea Perolehan atas Hak Tanah dan Bangunan,

keberatan atas penunjukan sebagian wajib pajak, pembetulan Surat

Page 31: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Ketetapan Pajak Kurang Bayar atas permohonan wajib pajak,

pembetulan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar secara jabatan,

pembatalan Surat Ketetapan Bebas, pengurangan/ penghapusan sanksi

administrasi dan pengurangan/ pembatalan Surat Ketetapan Pajak

Kurang Bayar di Kantor Pelayanan Pajak, dan pengembalian kelebihan

pembayaran pajak yang seharusnya tidak terutang

n. Menetapkan angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 wajib pajak bank,

sewa guna usaha dengan hak opsi, Badan Umum Milik Negara dan

Badan Umum Milik Daerah serta menetapkan Wajib Pajak Patuh

o. Membuat Surat Pemberitahuan perubahan besarnya angsuran Pajak

Penghasilan Pasal 25 (dinamisasi), Surat Perintah Membayar

Kelebihan Pajak, atau Surat Perintah Membayar Imbalan Bunga yang

hilang

p. Memberikan bimbingan kepada wajib pajak, menjawab surat yang

berkaitan dengan konsultasi teknis perpajakan bagi wajib pajak,

menentukan kembali tanggal jatuh tempo pembayaran Pajak Bumi dan

Bangunan, pemutakhiran profil wajib pajak, mengusulkan Pengusaha

Kena Pajak fiktif

q. Melaksanakan putusan gugatan atau banding, ekualisasi, penelitian dan

analisis kepatuhan material wajib pajak

r. Penatausahaan Surat Keputusan pembetulan, pengurangan atau

penghapusan sanksi administrasi, serta Surat Keputusan Keberatan

atau Banding atau Pengurangan atau Pembatalan Surat Ketetapan

Pajak di Seksi Pengawasan dan Konsultasi

Page 32: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

B. Latar Belakang Masalah

Perkembangan perekonomian global terutama di Indonesia ikut mengacu

pemerintah dalam membenahi semua sektor, terutama sektor perekonomian.

Dalam membenahi berbagai sektor tersebut diperlukan dana yang tidak sedikit

jumlahnya. Pelaksanaan penerimaan dana dari dalam negeri ini diantaranya

melalui sistem perpajakan dengan asas-asas keadilan, jelas, sederhana di

dalam pemungutannya dan mengandung unsur-unsur pendorong bagi kegiatan

usaha produktif.

Saat ini pajak merupakan sumber utama dana untuk pembangunan

karena hampir sebagian besar sumber penerimaan dalam Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara berasal dari pajak. Pajak telah menjadi tulang

punggung penggerak roda pembangunan yang sangat dominan. Dengan

membayar pajak secara teratur dan benar, dalam diri warga akan tumbuh

perasaan memiliki terhadap negaranya. Pada akhirnya hal ini akan mempererat

persatuan dan kesatuan bangsa.

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa wajib pajak telah menjadi pahlawan

pembangunan demi eksistensi negara. Sementara itu di sisi lain, fiskus sebagai

aparat yang bertugas untuk memungut pajak juga telah memberikan andil

yang tidak sedikit dalam proses pengumpulan dana pembangunan.

Untuk meningkatkan penerimaan negara, berbagai kebijakan baru di

bidang perpajakan mulai ditinjau ulang dan diberlakukan dengan tegas. Hal ini

diawali dengan reformasi perpajakan tahun 1983. Selain itu Direktorat

Jenderal Pajak juga melaksanakan perbaikan atas sistem pelayanan kepada

Page 33: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

masyarakat, mulai dari cara penyampaian informasi perpajakan, penyuluhan,

sistem administrasi pajak, hingga pengawasan atas pelaksanaan lapangan

dengan harapan dapat mempermudah wajib pajak dalam memenuhi kewajiban

perpajakannya. Dengan demikian pada akhirnya dapat meningkatkan

kesadaran wajib pajak untuk melaksanakan kewajibannya sehingga

penerimaan pajak dapat optimal.

Undang-undang perpajakan Indonesia sejak tahun 1983 menganut self

assessment system yangmana wajib pajak diberikan kepercayaan penuh untuk

menghitung, menyetor dan melaporkan sendiri kewajiban perpajakannya.

Dalam pemberlakuan self assessment system ini, kepatuhan wajib pajak

diharapkan dapat meningkat yang ditandai dengan pelaksanaan kewajiban

perpajakan oleh wajib pajak secara sukarela. Direktorat Jenderal Pajak

berusaha menjadikan kepatuhan tersebut sebagai hal yang mudah dan murah

tetapi di lain pihak bersikap adil dan tegas kepada wajib pajak yang tidak

patuh. Peran serta masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya

berdasarkan ketentuan perpajakan sangat diharapkan pemerintah.

Berkenaan dengan hal di atas penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG

PRIBADI TERHADAP PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN

TAHUNAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA

SURAKARTA PERIODE TAHUN 2007-2010”.

Page 34: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka penulis

merumuskan masalah yang ada pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Surakarta adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi terhadap penyampaian

Surat Pemberitahuan Tahunan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Surakarta tahun 2007-2010?

2. Apa saja penyebab kenaikan/ penurunan kepatuhan Wajib Pajak Orang

Pribadi terhadap penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan di Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Surakarta tahun 2007-2010?

D. Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi terhadap

penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan di Kantor Pelayanan Pajak

Pratama Surakarta tahun 2007-2010.

2. Untuk mengetahui penyebab kenaikan/ penurunan kepatuhan Wajib Pajak

Orang Pribadi terhadap penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan di

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta tahun 2007-2010.

E. Manfaat Penelitian

Dengan dilaksanakannya penelitian ini diharapkan dapat memberi

manfaat sebagai berikut:

Page 35: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

1. Bagi penulis, hasil penelitian ini merupakan pengalaman yang berharga

dimana penulis dapat menambah pengetahuan dan memperoleh jawaban

yang nyata mengenai bagaimana penerapan teori-teori yang telah

dipelajari terutama dalam meningkatkan pemahaman dan wawasan

keilmuan di bidang perpajakan.

2. Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta, hasil penelitian ini dapat

memberikan sumbangan pemikiran dan berguna sebagai bahan

pertimbangan dalam memberikan pembinaan.

3. Bagi pihak lain, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

masukan dan perbandingan yang dapat menambah pengetahuan.

F. Metode Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penulis melaksanakan Penelitian Tugas Akhir ini adalah di Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Surakarta yang beralamat di jalan KH. Agus

Salim No. 1 Surakarta.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian Tugas Akhir ini dilaksanakan mulai dari tanggal 3

Januari 2011 sampai dengan 28 Pebruari 2011.

3. Jenis dan Sumber Data

a. Sumber Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari objek yang

diteliti mengenai data-data yang berhubungan langsung dengan

Page 36: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

peneliti. Data primer dapat diperoleh melalui wawancara dengan

sumber atau pihak yang terkait yang mempunyai wewenang di Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Surakarta.

b. Sumber Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak lansung dengan

mempelajari buku-buku, makalah, undang-undang perpajakan yang

berlaku, studi kepustakaan, dan lain-lainnya.

4. Teknik Pengumpulan Data

Ada beberapa teknik yang dilakukan penulis dalam pengumpulan data

antara lain:

a. Wawancara

Penulis menggunakan metode wawancara yaitu tanya jawab secara

langsung dengan petugas pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Surakarta untuk memperoleh informasi dengan cara mengajukan

pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan masalah-masalah yang

dibahas.

b. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu metode yang dilakukan dengan cara

mengumpulkan data, laporan, dan tulisan yang mendukung teori dan

penelitian

Page 37: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

BAB II

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Pajak

a. Pengertian Pajak

Rochmat Soemitro dalam Mardiasmo (2008: 1) mendefinisikan

pajak sebagai iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-

undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapatkan jasa timbal

(kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan

untuk membayar pengeluaran umum. Berbeda dengan pendapat

Soeparman dalam Erly Suandy (2006: 9), Pajak adalah iuran wajib,

berupa uang atau barang, yang dipungut oleh penguasa berdasarkan

norma-norma hukum, guna menutup biaya produksi barang-barang dan

jasa-jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum.

Menurut Feldmann dalam Waluyo dan Ilyas (2003: 4), Pajak

adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh dan terutang kepada

pengusaha (menurut norma-norma yang ditetapkanya secara umum),

tanpa adanya kontraprestasi, dan semata-mata digunakan untuk

menutup pengeluaran-pengeluaran umum. Dari definisi-definisi di atas

dapat disimpulkan bahwa pajak memiliki unsur-unsur berikut:

Page 38: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

1) Iuran rakyat kepada Negara

Yang berhak memungut pajak hanyalah negara dengan iuran

berupa uang bukan barang.

2) Berdasarkan undang-undang

Pajak dipungut berdasarkan atau dengan kekuatan undang-undang

serta aturan pelaksanaannya.

3) Tanpa jasa timbal atau kontraprestasi dari negara yang secara

langsung dapat ditunjuk.

4) Digunakan untuk membiayai keperluan rumah tangga negara,

yakni pengeluaran-pengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat

luas.

b. Fungsi Pajak

Ada dua fungsi pajak yaitu:

1) Fungsi Penerimaan

Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai

pengeluaran-pengeluarannya.

2) Fungsi Mengatur

Pajak digunakan sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan

kebijaksanaan pemerintah dalam bidang ekonomi, sosial maupun

politik dengan tujuan tertentu.

Page 39: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

c. Syarat dan Teori-teori yang Mendukung Pemungutan Pajak

Agar pemungutan pajak tidak menimbulkan hambatan atau

perlawanan, maka pemungutan pajak harus memenuhi syarat sebagai

berikut:

1) Pemungutan pajak harus adil (syarat keadilan)

2) Pemungutan pajak harus berdasarkan Undang-undang (syarat

yuridis)

3) Tidak menganggu perekonomian (syarat ekonomis)

4) Pemungutan pajak harus efisien (syarat finansiil)

5) Sistem pemungutan pajak harus sederhana

Teori yang menjelaskan atau memberikan justifikasi pemberian

hak kepada Negara untuk memungut pajak. Teori tersebut antara lain:

a) Teori Asuransi

Negara melindungi keselamatan jiwa, harta benda, dan hak-hak

rakyatnya. Oleh karena itu rakyat harus membayar pajak yang

diibaratkan sebagai suatu premi asuransi karena memperoleh

jaminan perlindungan tersebut.

b) Teori Kepentingan

Pembagian beban pajak kepada rakyat didasarkan pada

kepentingan masing-masing orang.

c) Teori Daya Pikul

Beban pajak untuk semua orang harus sama beratnya, artinya pajak

harus dibayar sesuai dengan daya pikul masing-masing orang.

Page 40: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

d) Teori Bakti

Dasar keadilan pemungutan pajak terletak pada hubungan rakyat

dengan negaranya.

e) Teori Asas Daya Beli

Dasar keadilan terletak pada akibat pemungutan pajak.

d. Jenis-jenis Pajak

Pembagian pajak dapat dilakukan berdasarkan golongan,

wewenang, pemungutan, maupun sifatnya. Adapun penjelasannya

sebagai berikut:

1) Pajak berdasarkan golongan, dibagi menjadi dua yaitu:

a) Pajak Langsung

Adalah pajak yang bebannya harus ditanggung sendiri oleh

wajib pajak yang bersangkutan dan tidak dapat dialihkan

kepada pihak lain.

b) Pajak Tidak Langsung

Adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan atau digeser

kepada pihak lain atau wajib pajak lain sehingga sering disebut

sebagai pajak tidak langsung.

2) Pajak berdasarkan wewenang pemungutannya, dibagi menjadi dua

yaitu:

a) Pajak Pusat/ Pajak Negara

Adalah pajak yang wewenang pemungutannya ada pada

pemerintah pusat yang pelaksanaannya dilakukan langsung

oleh Departemen Keuangan melalui Direktorat Jenderal Pajak.

Page 41: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

b) Pajak Daerah

Adalah pajak yang wewenang pemungutannya adalah pada

pemerintah daerah yang pelaksanaannya dilakukan oleh Dinas

Pendapatan Daerah.

3) Pajak berdasarkan sifatnya, dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

a) Pajak Subyektif

Adalah pajak yang memperhatikan kondisi atau keadaan wajib

pajak.

b) Pajak Obyektif

Adalah pajak yang pada awalnya memperhatikan obyek

pajaknya, tanpa memperhatikan keadaan diri wajib pajak.

e. Tata Cara Pemungutan Pajak

1) Stelsel Pajak

Pemungutan pajak dapat dilakukan berdasarkan tiga stelsel:

a) Stelsel Nyata

Pengenaan pajak didasarkan pada obyek (penghasilan yang

nyata), sehingga pemungutannya baru dapat dilakukan pada

akhir tahun pajak, yakni setelah penghasilan yang

sesungguhnya diketahui.

b) Stelsel Anggapan

Pengenaan pajak didasarkan pada suatu anggapan yang diatur

oleh undang-undang. Misalnya, penghasilan suatu tahun

dianggap sama dengan tahun sebelumnya, sehingga pada awal

Page 42: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

tahun pajak sudah dapat ditetapkan besarnya pajak yang

terutang untuk tahun pajak berjalan.

c) Stelsel Campuran

Stelsel ini merupakan kombinasi antara stelsel nyata dan stelsel

anggapan. Pada awal tahun, besarnya pajak dihitung

berdasarkan suatu anggapan, kemudian pada akhir tahun

besarnya pajak disesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya.

Apabila besarnya pajak menurut kenyataan lebih besar dari

pada pajak menurut anggapan, maka wajib pajak harus

menambah. Sebaliknya, jika kecil kelebihannya dapat diminta

kembali.

2) Asas Pemungutan Pajak

Ada tiga asas pemungutan pajak yaitu:

a) Asas Domisili (asas tempat tinggal)

Negara berhak mengenakan pajak atas seluruh penghasilan

wajib pajak yang bertempat tinggal di wilayahnya, baik

penghasilan yang berasal dari dalam maupun dari luar negeri.

Asas ini berlaku untuk Wajib Pajak Dalam Negeri.

b) Asas Sumber

Negara berhak mengenakan pajak atas penghasilan yang

bersumber di wilayahnya tanpa memperhatikan tempat tinggal

wajib pajak.

Page 43: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

c) Asas Kebangsaan

Pengenaan pajak dihubungkan dengan kebangsaan suatu

negara. Misalnya pajak bangsa asing dikenakan pada setiap

orang yang bukan berkebangsaan Indonesia yang bertempat

tinggal di Indonesia. Asas ini berlaku untuk Wajib Pajak Luar

Negeri.

3) Sistem Pemungutan Pajak

Pemungutan pajak terdapat tiga system yaitu:

a) Official Assesment System

Adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang

kepada pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak

yang terutang oleh wajib pajak.

b) Self Assesment system

Adalah suatu pemungutan pajak yang memberi wewenang

kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak

terutang.

c) With Holding System

Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberikan

wewenang kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan wajib

pajak yang bersangkutan) untuk menentukan besarnya pajak

yang terutang oleh wajib pajak.

Page 44: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

2. Kepatuhan Wajib Pajak

Perseorangan/ badan hukum dapat dikatakan patuh adalah apabila

mereka itu telah melaporkan kewajiban perpajakannya (mendaftarkan diri

sebagai wajib pajak) dan melaporkan jumlah yang dibayar sesuai dengan

keadaan yang sebenarnya, serta membayar pajak yang seharusnya

terhutang tepat pada waktunya.

Kepatuhan wajib pajak melaksanakan kewajiban pajaknya menurut

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2007 tentang

Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 6 tahun 1983 tentang

Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan dalam pasal 17C didasarkan

pada kriteria-kriteria tertentu, antara lain:

a) Tepat waktu dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan

b) Tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak, kecuali

tunggakan pajak yang telah memperoleh ijin untuk mengangsur atau

menunda pembayaran pajak

c) Laporan keuangan diaudit oleh Akuntan Publik atau lembaga

pengawasan keuangan pemerintah dengan pendapat wajar tanpa

pengecualian selama tiga tahun berturut-turut, dan

d) Tidak pernah dipidana karena melakukan tindak pidana di bidang

perpajakan berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai

kekuatan hukum tetap dalam jangka waktu lima tahun terakhir

Page 45: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

3. Wajib Pajak

a. Pengertian Wajib Pajak

Menurut Wirawan (2001: 24), wajib pajak adalah orang pribadi atau

badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut

pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

b. Jenis-jenis Wajib Pajak

Menurut Wirawan (2001: 25), wajib pajak dibagi menjadi tiga, yaitu:

1) Wajib Pajak Orang Pribadi

Wajib Pajak Orang Pribadi adalah orang pribadi yang bertempat

tinggal atau berada di Indonesia ataupun di luar Indonesia, dan

tidak melihat batasan umur dan juga jenjang sosial ekonomi,

dengan kata lain berlaku sama untuk semua (non discrimination).

2) Wajib Pajak Badan

Wajib Pajak Badan adalah sekumpulan orang dan/ atau modal yang

merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang

tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan

komanditer, perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau

Badan Usaha Milik Daerah dengan nama dan dalam bentuk

apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan,

perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik,

atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya

termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.

Page 46: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

3) Wajib Pajak Bendaharawan

Wajib Pajak Bendaharawan adalah Bendaharawan Pemerintah

Pusat, Pemerintah Daerah, Instansi atau Lembaga Pemerintah,

Lembaga Negara lainnya dan Kedutaan Besar Republik Indonesia

di Luar Negeri, yang membayar gaji, upah, tunjangan, honorarium

dan pembayaran lain dengan nama apapun sehubungan dengan

pekerjaan, jasa atau kegiatan.

4. Surat Pemberitahuan

Menurut Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang

Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 6 tahun 1983 tentang

Ketentuan Umum Perpajakan, Surat Pemberitahuan adalah surat yang oleh

wajib pajak dilakukan untuk melaporkan penghitungan dan/ atau

pembayaran pajak, objek pajak dan/ atau harta dan kewajiban, menurut

ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Jenis-Jenis Surat

Pemberitahuan, dilihat dari saat pelaporannya dapat dibedakan menjadi

dua, yaitu:

a. Surat Pemberitahuan Masa

Adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu Masa Pajak.

b. Surat Pemberitahuan Tahunan

Adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu Tahun Pajak atau bagian

Tahun Pajak.

Page 47: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

B. PEMBAHASAN

1. Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi terhadap Penyampaian Surat

Pemberitahuan Tahunan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Surakarta Periode Tahun 2007-2010

Penerimaan pajak merupakan penerimaan yang paling aman dan

handal, karena pajak bersifat kenyal atau fleksibel, lebih mudah

dipengaruhi dibandingkan dengan penerimaan bukan pajak. Mengingat

sifatnya yang demikian itu maka pajak sebagai sumber utama penerimaan

negara perlu terus ditingkatkan sehingga pembangunan nasional dapat

dilaksanakan dengan kemampuan sendiri berdasarkan prinsip kemandirian.

Adanya peningkatan penerimaan di sektor perpajakan tentu harus disertai

dengan adanya peningkatan kesadaran/ kepatuhan masyarakat di bidang

perpajakan dan harus pula ditunjang dengan segala hal yang mendukung

peningkatan peran aktif masyarakat serta pemahaman akan hak dan

kewajibannya dalam melaksanakan peraturan perundang-undangan

perpajakan.

Dalam salah satu butir dari penjelasan umum Undang-Undang

Nomor 28 tahun 2007, tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang

Nomor 6 tahun 1983, tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan

disebutkan bahwa kewajiban perpajakan merupakan kewajiban kenegaraan

dan merupakan sarana peran serta rakyat dalam pembiayaan negara dan

pembangunan nasional, karena pada prinsipnya semua rakyat mempunyai

hak untuk berperan serta dalam pembiayaan negara dan pembangunan,

Page 48: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

oleh karena itu pemerataan beban pajak ke seluruh lapisan masyarakat

merupakan hal yang wajar.

Sesuai dengan prinsip perpajakan, pemerataan tersebut lazimnya

dikaitkan dengan kemampuan (daya pikul) dari setiap anggota masyarakat.

Daya pikul tersebut umumnya diukur dari penghasilan atau pengeluaran

tiap orang.

Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor

KEP.27/PJ.1995 tentang Jangka Waktu Pendaftaran dan Pelaporan

Kegiatan Usaha serta Tata Cara Pendaftaran Wajib Pajak dan Pengukuhan

Pengusaha Kena Pajak Pasal 4 (1) tanggal 23 Maret 1995, seharusnya

seseorang yang di dalam setahunnya telah mempunyai/ memperoleh

penghasilan yang jumlahnya melebihi besarnya Penghasilan Tidak Kena

Pajak, maka ia harus mendaftarkan diri untuk memperoleh Nomor Pokok

Wajib Pajak selambat-lambatnya pada akhir tahun pajak yang

bersangkutan.

Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak sebagaimana dimaksud

dalam Undang-Undang Nomor 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 36 tahun 2008,

yaitu:

a. Penghasilan Tidak Kena Pajak per-tahun diberikan paling sedikit

sebesar:

1) Rp15.840.000,00 (lima belas juta delapan ratus empat puluh ribu

rupiah) untuk diri wajib pajak

Page 49: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

2) Rp1.320.000,00 (satu juta tiga ratus dua puluh ribu rupiah)

tambahan untuk wajib pajak yang kawin

3) Rp15.840.000,00 (lima belas juta delapan ratus empat puluh ribu

rupiah) tambahan untuk seorang isteri yang penghasilannya

digabung dengan penghasilan suami sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 8 ayat (1) dan

4) Rp1.320.000,00 (satu juta tiga ratus dua puluh ribu rupiah)

tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga

semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat, yang

menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3 (tiga) orang

untuk setiap keluarga

b. Penerapan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan

oleh keadaan pada awal tahun pajak atau awal bagian tahun pajak.

Penghitungan besarnya jumlah pajak sesuai dengan ketentuan

tersebut pada prinsipnya dilakukan sendiri oleh anggota masyarakat (self

assessment), sedang pelunasan jumlah dimaksud dapat dilakukan oleh

mereka sendiri atau melalui pemotongan/ pemungutan oleh pihak ketiga

(withholding system). Pihak ketiga yang telah ditentukan tersebut

selanjutnya menyetor dan melaporkannya kepada fiskus. Pada sistem ini

fiskus dan wajib pajak tidak aktif. Fiskus hanya bertugas mengawasi

pelaksanaan pemotongan/ pemungutan yang dilakukan oleh pihak ketiga.

Dalam sistem self assessment yang berarti suatu sistem pemungutan yang

Page 50: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

memberi wewenang kepada wajib pajak untuk menetukan sendiri besarnya

pajak yang terhutang dan kegiatan perpajakan berada di tangan wajib

pajak. Dengan adanya sistem ini, dalam diri wajib pajak diharapkan

tumbuh adanya:

1) Tax Consciousness (Kesadaran/ Kepatuhan)

2) Kejujuran

3) Tax Mindness/ hasrat untuk membayar pajak

4) Tax Discipline, yaitu disiplin wajib pajak terhadap pelaksanaan

peraturan-peraturan pajak sehingga pada waktunya wajib pajak dengan

sendirinya memenuhi kewajiban-kewajiban yang dibebankan

kepadanya oleh undang-undang, seperti memasukan Surat

Pemberitahuan pada waktunya, membayar pajak tanpa diperingatkan

Dari hasil penelitian, ternyata belum semua wajib pajak mematuhi

kewajiban perpajakannya, misalnya masih ada wajib pajak yang tidak

melaporkan Surat Pemberitahuannya, wajib pajak tidak menyetorkan pajak

dengan jumlah yang sebenarnya, bahkan masih banyak wajib pajak yang

belum mendaftarkan dirinya, walaupun menurut ketentuan perundang-

undangan mereka seharusnya sudah memenuhi syarat menjadi wajib pajak.

Tingkat kepatuhan wajib pajak dalam menyampaikan Surat

Pemberitahuan Tahunan di Kantor Pelayanan Pajak di Surakarta, dapat di

lihat dari tabel-tabel di bawah ini:

Page 51: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Tabel II.1 Jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi Efektif di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta

Tahun 2007-2010

Tahun Jenis Wajib Pajak Orang Pribadi Terdaftar Non Efektif Efektif

2007 27.674 1.874 25.800 2008 40.163 1.874 38.289 2009 58.140 2.557 55.583 2010 67.688 1.882 65.806

Sumber: Seksi Pengawasan dan Konsultasi

Sebelum mencari tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan, maka harus dicari

realisasi penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Orang Pribadi

terlebih dahulu. Berikut tabel realisasi penyampaian Surat Pemberitahuan

Tahunan Orang Pribadi:

Tabel II.2 Penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Orang Pribadi di

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta Tahun 2007-2010

Tahun 2007 2008 2009 2010 Total

Status SPT OP OP OP OP

Kurang Bayar 5.174 4.537 4.554 5.616 19.881

Lebih Bayar 43 24 76 81 224

Nihil 9.414 18.241 28.512 35.116 91.283

Grand total 14.631 22.802 33.142 40.813 111.388

Sumber: Seksi Pengawasan dan Konsultasi

Setelah melihat tabel-tabel di atas maka dapat diketahui tingkat

kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi tahun 2007 sampai 2010. Tingkat

kepatuhan wajib pajak dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah

penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Orang Pribadi dengan jumlah

Page 52: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

wajib pajak efektif. Rumus untuk menghitung tingkat kepatuhan Wajib

Pajak Orang Pribadi terhadap Surat Pemberitahuan Tahunan, yaitu:

Rumus:

Dalam penentuan ini Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta

menetapkan target penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan sebesar

60%, karena sesuai dengan indikator kepatuhan bahwa target tersebut

sudah cukup patuh. Indikator Kepatuhan:

1) Persentase 0% - 30% (sangat tidak patuh)

2) Persentase 30% -50% (kurang patuh)

3) Persentase 50% -70% (cukup patuh)

4) Persentase 70% -100% (sangat patuh)

Setelah diketahui jumlah wajib pajak efektif dan jumlah wajib

pajak yang menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan Orang Pribadi

tahun 2007 sampai 2010, maka bisa dicari persentase kenaikan/ penurunan

tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi terhadap penyampaian Surat

Pemberitahuan Tahunan Orang Pribadi. Berikut tabel persentase kenaikan/

penurunan tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi terhadap

penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Orang Pribadi:

Page 53: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Tabel II.3 Prosentase Kenaikan/ Penurunan Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak

Orang Pribadi terhadap Penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta

Tahun 2007-2010

Tahun Jumlah Wajib Pajak Efektif

Penyampaian SPT

% kepatuhan

Kenaikan/ penurunan

2007 25.800 14.631 56,70 -

2008 38.289 22.802 59,55 2,85

2009 55.583 33.142 59,62 0,07

2010 65.806 40.813 62,02 2,40

Sumber: Seksi Pengawasan dan Konsultasi

Jika kita melihat tabel di atas maka dapat dikatakan bahwa tingkat

kepatuhan dari tahun 2007-2010 terus meningkat, yaitu di tahun 2007

sebesar 56,70%, tahun 2008 sebesar 59,55%, tahun 2009 sebesar 59,62%

dan tahun 2010 sebesar 62,02%. Berdasarkan indikator kepatuhan, secara

keseluruhan dapat disimpulkan bahwa kepatuhan Wajib Pajak dalam

menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan yaitu cukup patuh (50% -

70%).

2. Penyebab kenaikan/ penurunan kepatuhan Wajib Pajak Orang

Pribadi dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan selama

tahun 2007-2010 di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta

Berdasarkan tabel-tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat kepatuhan

wajib pajak dari tahun 2007 sampai tahun 2010 terus meningkat, penyebab

kenaikan kepatuhan wajib pajak dapat dilihat di penjelasan di bawah ini:

Page 54: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

a. Kenaikan di tahun 2007

Di tahun 2007 tingkat kepatuhan sebesar 56,70%.

b. Kenaikan di tahun 2008

Di tahun 2008 mengalami kenaikan sebesar 2,85% dari tingkat

kepatuhan di tahun 2007 sebesar 56,70% menjadi 59,55% di tahun

2008. Kenaikan di tahun 2008 disebabakan karena adanya kebijakan

baru dari pemerintah yang disebut dengan sunset policy. Sunset policy

itu sendiri adalah kebijakan pemberian fasilitas perpajakan, yang

berlaku hanya di tahun 2008 (dari 1 Januari 2008 sampai 31 Desember

2008) dalam bentuk penghapusan sanksi administrasi perpajakan

berupa bunga yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 tahun

2007 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 6 tahun

1983 tentang Ketentuan Umum Perpajakan pasal 37A. Tujuan

diadakannya sunset policy ini adalah: Membangun basis data yang

akurat, meningkatkan kepatuhan wajib pajak, meningkatkan jumlah

wajib pajak, dan meningkatkan jumlah pembayaran pajak.

Menurut pasal 37A tersebut wajib pajak yang dapat menikmati

fasilitas kebijakan sunset policy adalah:

1) Wajib Pajak Orang Pribadi yang secara sukarela mendaftarkan diri

untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak dalam tahun 2008

dan menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan Wajib Pajak

Orang Pribadi untuk Tahun Pajak 2007 dan sebelumnya, diberikan

Page 55: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

penghapusan sanksi administrasi berupa bunga atas pajak yang

tidak atau kurang dibayar.

2) wajib pajak yang dalam tahun 2008 menyampaikan pembetulan

Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak

Orang Pribadi sebelum Tahun Pajak 2007 atau Surat

Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan

sebelum Tahun Pajak 2007 yang mengakibatkan pajak yang masih

harus dibayar menjadi lebih besar, diberikan penghapusan sanksi

administrasi berupa bunga atas keterlambatan pelunasan

kekurangan pembayaran pajak.

Faktor lain yang menyebabkan kenaikan tingkat kepatuhan di

tahun 2008 adalah program Mobile Tax Unit. Mobile Tax Unit adalah

sarana atau tempat yang mana Surat Pemberitahuan Tahunan dapat

diterima. Sarana Mobile Tax Unit berupa sebuah mobil berlogo

Direktorat Jenderal Pajak yang ada di tempat-tempat tertentu dan

didampingi oleh petugas Kantor Pelayanan Pajak.

Fungsi Mobile Tax Unit itu sendiri adalah untuk mempermudah

wajib pajak dalam melaporkan Surat Pemberitahuannya, sehingga

wajib pajak yang bertempat tinggal jauh dari Kantor Pelayanan Pajak

Pratama tidak usah jauh-jauh datang, tetapi hanya cukup mendatangi

Mobile Tax Unit yang dekat saja.

Page 56: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

c. Kenaikan di tahun 2009

Di tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar 0,07% dari tingkat

kepatuhan di tahun 2008 sebesar 59,55% menjadi 59,62% di tahun

2009. Kenaikan di tahun 2009 disebabkan karena adanya instruksi dari

pemerintah bahwa para pensiun harus memiliki Nomor Pokok Wajib

Pajak dan juga masih diberlakukannya program Mobile Tax Unit.

d. Kenaikan di tahun 2010

Di tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 2,4% dari tingkat

kepatuhan di tahun 2009 sebesar 59,62% menjadi 62,02% di tahun

2010. Peningkatan di tahun ini karena di tahun ini masih

diberlakukannya program Mobile Tax Unit dan di tahun ini juga mulai

diadakannya program Bantuan Operasional Sekolah. Bantuan

Operasional Sekolah adalah program pemerintah untuk penyediaan

pendanaan biaya nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar pelaksana

program wajib belajar. Namun demikian dana Bantuan Operasional

Sekolah dimungkinkan untuk membiayai beberapa kegiatan lain yang

tergolong dalam biaya personalia dan biaya investasi.

Aspek perpajakan dalam program Bantuan Operasional

Sekolah adalah aspek Pajak Penghasilan Pasal 23 atas pembayaran

imbalan jasa, aspek Pajak Penghasilan Pasal 21 atas pembayaran

honorarium kepada guru atau tenaga administrasi, dan aspek Pajak

Pertambahan Nilai atas pembelian barang dan jasa.

Page 57: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

BAB III

TEMUAN

Setelah penulis melakukan penelitian di Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Surakarta terutama mengenai tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

terhadap penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan, penulis menemukan

kelebihan dan kelemahan terkait dengan hal tersebut. Adapun kelebihan dan

kelemahan tersebut adalah sebagai berikut:

A. KELEBIHAN

1. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta berupaya keras dalam

mengadakan penyuluhan mengenai peraturan-peraturan perpajakan

maupun kebijakan-kebijakan perpajakan yang baru seperti sunset policy,

e-SPT, Mobile Tax Unit, dan lain-lain.

2. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta dapat meningkatkan kepatuhan

Wajib Pajak Orang Pribadi terhadap Penyampaian Surat Pemberitahuan

Tahunan dari tahun 2007 sebesar 56,70%, tahun 2008 sebesar 59,55%,

tahun 2009 sebesar 59,62% dan tahun 2010 sebesar 62,02%.

3. Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, seperti sunset policy,

Mobile Tax Unit, berpengaruh terhadap kenaikan kepatuhan Wajib Pajak

Orang Pribadi terhadap penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan.

Page 58: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

B. KELEMAHAN

1. Ketidaktahuan wajib pajak akan cara pengisian Surat Pemberitahuan, dan

bagaimana menghitung pajak secara benar.

2. Adanya kebijakan-kebijakan pemerintah yang hanya bersifat sementara,

misalnya kebijakan sunset policy yang hanya berlaku di tahun 2008.

3. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta banyak menemukan data wajib

pajak yang tidak valid, misalnya: alamat wajib pajak dapat ditemukan

tetapi di alamat tersebut tidak ada nama wajib pajak yang dimaksud.

4. Rendahnya tingkat kesadaran/ kepatuhan wajib pajak, banyak ditemukan

wajib pajak yang melaporkan pajaknya tidak secara benar dan tidak

melaporkan Surat Pemberitahuannya.

Page 59: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

BAB IV

PENUTUP

A. SIMPULAN

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang disampaikan pada bab

sebelumnya, penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

1. Tingkat kepatuhan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta dari

tahun 2007-2010 terus meningkat, yaitu di tahun 2007 sebesar 56,70%,

tahun 2008 sebesar 59,55%, tahun 2009 sebesar 59,62% dan tahun 2010

sebesar 62,02%. Berdasarkan indikator kepatuhan, secara keseluruhan

dapat disimpulkan bahwa kepatuhan wajib pajak dalam menyampaikan

Surat Pemberitahuan Tahunan yaitu cukup patuh (50% - 70%).

2. Penyebab kenaikan kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi tahun 2007-

2010:

a. Kenaikan di tahun 2007

Di tahun 2007 tingkat kepatuhan sebesar 56,70%.

b. Kenaikan di tahun 2008

Di tahun 2008 mengalami kenaikan sebesar 2,85% dari tingkat

kepatuhan di tahun 2007 sebesar 56,70% menjadi 59,55% di tahun

2008. Kenaikan di tahun 2008 disebabakan karena adanya kebijakan

baru dari pemerintah yang disebut dengan sunset policy. Sunset policy

itu sendiri adalah kebijakan pemberian fasilitas perpajakan, yang

berlaku hanya di tahun 2008 (dari 1 Januari 2008 sampai 31 Desember

Page 60: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

2008) dalam bentuk penghapusan sanksi administrasi perpajakan

berupa bunga yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun

2007 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 6 tahun

1983 tentang Ketentuan Umum Perpajakan pasal 37A.

Faktor lain yang menyebabkan kenaikan tingkat kepatuhan di

tahun 2008 adalah program Mobile Tax Unit. Mobile Tax Unit adalah

sarana atau tempat yang mana Surat Pemberitahuan Tahunan dapat

diterima. Sarana Mobile Tax Unit berupa sebuah mobil berlogo

Direktorat Jenderal Pajak yang ada di tempat-tempat tertentu dan

didampingi oleh petugas Kantor Pelayanan Pajak.

c. Kenaikan di tahun 2009

Di tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar 0,07% dari tingkat

kepatuhan di tahun 2008 sebesar 59,55% menjadi 59,62% di tahun

2009. Kenaikan di tahun 2009 disebabkan karena adanya instruksi dari

pemerintah bahwa para pensiun harus memiliki Nomor Pokok Wajib

Pajak dan juga masih diberlakukannya program Mobile Tax Unit.

d. Kenaikan di tahun 2010

Di tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 2,4% dari tingkat

kepatuhan di tahun 2009 sebesar 59,62% menjadi 62,02% di tahun

2010. Peningkatan di tahun ini karena di tahun ini masih

diberlakukannya program Mobile Tax Unit dan di tahun ini juga mulai

diadakannya program Bantuan Operasional Sekolah. Bantuan

Operasional Sekolah adalah program pemerintah untuk penyediaan

Page 61: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

pendanaan biaya nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar pelaksana

program wajib belajar. Dana Bantuan Operasional Sekolah

dimungkinkan untuk membiayai beberapa kegiatan lain yang tergolong

dalam biaya personalia dan biaya investasi.

B. REKOMENDASI

Berdasarkan pembahasan pada hasil penelitian dan analisis, berikut ini

disampaikan beberapa saran kepada Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Surakarta sebagai berikut:

1. Pembenahan Administrasi Pajak (Tax Administration)

Kunci utama suksesnya kebijakan pajak berada dalam administrasi pajak,

karena sistem administrasi perpajakan yang baik ternyata berperan dalam

meningkatkan laju penerimaan pajak. Aplikasi perubahan sistem

administrasi perpajakan ini pada dasarnya adalah untuk mempermudah/

menyederhanakan pelayanan perpajakan kepada wajib pajak maupun

pengawasan oleh fiskus, yang sarananya dapat berupa:

a. e-SPT, yaitu pelaporan Surat Pemberitahuan elektronik yang bertujuan

membantu wajib pajak dalam pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan

ataupun Surat Pemberitahuan Masa

b. e-Filling, yaitu pelaporan Surat Pemberitahuan elektronik dimana

wajib pajak dapat melakukan kegiatan pelaporannya dengan mengisi

data pelaporannya sesuai dengan form yang ditentukan

Page 62: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

c. e-Payment/MP3, yaitu pembayaran on line dimana wajib pajak

disediakan fasilitas untuk dapat melaksanakan kewajiban

pembayarannya melalui bank

d. e-Registrations, yaitu pendaftaran dan perubahan data on line dimana

wajib pajak diberikan fasilitas berbasis aplikasi web untuk melakukan

pendaftaran dan perubahan data

e. Membentuk Kantor Pelayanan Pajak Modern (Kantor Pelayanan Pajak

Wajib Pajak Besar, Madya dan Pratama), serta menempatkan account

representative, yang tujuannya adalah untuk mengetahui segala

tingkah laku, ruang lingkup bisnis, dan segala sesuatu yang berkaitan

dengan hak dan kewajiban wajib pajak yang diawasi, dan melakukan

pelayanan kepada wajib pajak secara tuntas pada satu meja

2. Perbaikan Pelayanan

Salah satu upaya dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak adalah

memberikan pelayanan yang prima kepada wajib pajak. Peningkatan

kualitas pelayanan diharapkan dapat meningkatkan kepuasan wajib pajak

sehingga meningkatkan kepatuhan dalam bidang perpajakan. Upaya

peningkatan kualitas pelayanan dapat dilakukan dengan cara peningkatan

kualitas dan kemampuan teknis pegawai dalam bidang perpajakan,

perbaikan infrastruktur seperti perluasan tempat pelayanan terpadu,

penggunaan sistem informasi dan teknologi untuk dapat memberikan

kemudahan kepada wajib pajak dalam memenuhi kewajiban

perpajakannya.

Page 63: TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI …/Tingkat... · Data wajib pajak dan Data Surat Pemberitahuan Masuk 8. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

3. Penyuluhan secara sistematis dan berkesinambungan kepada wajib pajak

Penyuluhan secara sistematis dan berkesinambungan kepada wajib

pajak memang harus dilakukan, karena masih banyak wajib pajak yang

tidak/ kurang mengetahui tentang hak dan kewajibannya, misalnya: wajib

pajak tidak tahu bagaimana mendaftarkan diri sebagai wajib pajak, mereka

juga tidak tahu bagaimana menghitung pajak secara benar.

Dalam melaksanakan penyuluhan tersebut perlu dipilih sasaran yang

tepat, agar diperoleh hasil yang optimal. Sasaran penyuluhan tersebut

terdiri atas: Sasaran utama dan sasaran pendukung.

Sasaran utama dari penyuluhan ini adalah: Masyarakat wajib pajak, baik

yang sudah terdaftar maupun yang belum terdaftar.

Sedang sasaran pendukungnya yaitu:

a. Konsultan Pajak, sebagai mitra kerja Direktorat Jenderal Pajak dalam

membina dan menyadarkan wajib pajak;

b. Instansi Pemerintah, baik departemen maupun lembaga non

departemen,

c. Lembaga kemasyarakatan, asosiasi, tokoh masyarakat, tokoh agama,

cendekiawan dan lain sebagainya.