tingkat kepadatan penduduk di kabupaten brebes dan dampaknya

18
PAPER Tingkat Kepadatan Penduduk di Kabupaten Brebes Dan Dampaknya Paper ini di buat sebagai tugas mata kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup. Disusun oleh : Nama : Iqlima Ramiza Fauzi NIM : 4001413030 UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Upload: iqlima-ramiza-fauzi

Post on 15-Jan-2016

90 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Kepadatan penduduk merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang cukup mengkhawatirkan. Dimana penduduk pada suatu wilayah sangat berpengaruh terhadap perkembangan dari wilayah itu sendiri. Besaran jumlah penduduk pada suatu wilayah, disatu pihak akan menjadi suatu asset yang tidak ternilai harganya, tapi dilain pihak jumlah penduduk yang sangat melimpah dan tidak terkendali, akan menjadi beban yang cukup berat bagi suatu pelaksanaan pembangunan daerah. Aktivitas manusia yang memanfaatkan sumber daya alam akan menimbulkan tekanan pada lingkungan dan merubah keadaannya atau kondisinya, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Jumlah penduduk yang semakin tinggi memberikan tekanan yang cukup besar terhadap lingkungan. Begitu pula segala aktifitas yang dilakukan oleh manusia seperti di bidang pertanian, industri, pertambangan, energi, transportasi dan pariwisata dapat memberikan tekanan pada lingkungan.

TRANSCRIPT

Page 1: Tingkat Kepadatan Penduduk di Kabupaten Brebes Dan Dampaknya

PAPERTingkat Kepadatan Penduduk di Kabupaten Brebes Dan Dampaknya

Paper ini di buat sebagai tugas mata kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup.

Disusun oleh :Nama : Iqlima Ramiza FauziNIM : 4001413030

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGTahun 2014

Page 2: Tingkat Kepadatan Penduduk di Kabupaten Brebes Dan Dampaknya

BAB IPENDAHULUAN

Kepadatan penduduk merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang cukup mengkhawatirkan. Dimana penduduk pada suatu wilayah sangat berpengaruh terhadap perkembangan dari wilayah itu sendiri. Besaran jumlah penduduk pada suatu wilayah, disatu pihak akan menjadi suatu asset yang tidak ternilai harganya, tapi dilain pihak jumlah penduduk yang sangat melimpah dan tidak terkendali, akan menjadi beban yang cukup berat bagi suatu pelaksanaan pembangunan daerah. Aktivitas manusia yang memanfaatkan sumber daya alam akan menimbulkan tekanan pada lingkungan dan merubah keadaannya atau kondisinya, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Jumlah penduduk yang semakin tinggi memberikan tekanan yang cukup besar terhadap lingkungan. Begitu pula segala aktifitas yang dilakukan oleh manusia seperti di bidang pertanian, industri, pertambangan, energi, transportasi dan pariwisata dapat memberikan tekanan pada lingkungan.

Persebaran penduduk di Indonesia tidak merata baik persebaran antarpulau, provinsi, kabupaten maupun antara perkotaan dan pedesaan. Berdasarkan analisis data-data yang sumbernya diperoleh dari berbagai instansi terkait disimpulkan bahwa Pulau Jawa yang luasnya hanya ±7% dari seluruh wilayah daratan Indonesia, memiliki jumlah penduduk sekitar 60% dari jumlah penduduk Nasional. Perkembangan kepadatan penduduk di Pulau Jawa dan Madura tergolong tinggi, yaitu tahun 1980 sebesar 690 jiwa tiap-tiap kilometer persegi. Tahun 1990 menjadi 814 jiwa/km2. Tahun 1998 menjadi 938 jiwa/km2. Beberapa sumber data resmi menyebutkan bahwa dengan luas keseluruhan Pulau Jawa dan Madura sebesar 129.600,71 per km2 hingga tahun 2010 jumlah penduduk Jawa mencapai 136.975.660 jiwa, dengan demikian berarti kepadatan penduduk jawa mencapai 1.057 jiwa per km2. 

Data tersebut tidak mengherankan mengingat Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah adalah tiga provinsi dengan urutan teratas yang berpenduduk terbanyak, yaitu masing-masing berjumlah 43.021.826 jiwa, 37.476.011 jiwa, dan 32.380.687 jiwa. Jawa tengah walaupun berada di posisi ketiga namun penambahan jumlah penduduknya akibat migrasi terus berkembang pesat. Padahal Jumlah penduduk Provinsi Jawa Tengah sebanyak 32 382 657 jiwa yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 14.805.038 jiwa (45,72 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 17.577.619 jiwa (54,28 persen). Persentase distribusi penduduk menurut kabupaten/kota bervariasi dari yang terendah sebesar 0,37 persen di Kota Magelang hingga yang tertinggi sebesar 5,35 persen di Kabupaten Brebes.

Mencermati perkembangan tingkat kepadatan penduduk dari tahun ke tahun yang semakin meningkat, maka tekanan terhadap sumber daya dikhawatirkan juga akan meningkat. Salah satunya adalah sumberdaya lahan. penggunaan lahan untuk Non Pertanian (Perumahan dan Infrastruktur) berkisar antara 50%-90%. Sedangkan untuk kebutuhan pangan tentu harus didatangkan dari wilayah lain. Selain berdampak terhadap penggunaan lahan, besarnya jumlah penduduk juga sangat berpengaruh terhadap kualitas lingkungan hidup secara keseluruhan. Wilayah dengan tingkat kepadatan penduduk tinggi umumnya dihadapkan pada berbagai masalah lingkungan, perumahan, kesehatan dan masalah sosial lainnya.

Hal ini bisa terlihat dari perubahan lingkungan yang terjadi, sebagai contohnya di kabupaten Brebes sebagai daerah dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi di Jawa Tengah dengan jumlah penduduk sebesar 1.770.480 jiwa dengan luas daerah 1.657.73 km2 berarti kepadatan penduduk per km2 sebesar 107.40 jiwa. Banyaknya tanah persawahan yang berubah menjadi pemukiman penduduk merupakan salah satu akibat tekanan kebutuhan lahan untuk Non Pertanian.

Page 3: Tingkat Kepadatan Penduduk di Kabupaten Brebes Dan Dampaknya

BAB IIPEMBAHASAN

1. Karakteristik KependudukanDemografi atau studi kependudukan umumnya menjadi titik tolak di dalam suatu perencanaan pada berbagai skala. Studi kependudukan akan menentukan pedoman di dalam pengambilan keputusan dari keseluruhan kebutuhan lahan serta akan menjadi dasar pengalokasian berbagai komponen fungsional dan lahan yang dibutuhkan untuk penempatan kegiatan fungsional tersebut. Penelaahan dan teknik perencanaan akan memerlukan masukan yang luas tentang informasi kependudukan yang meliputi jumlah penduduk dan distribusinya yang akan menjadi dasar pengarahan untuk berbagai kebijaksanaan untuk menetapkan berbagai kebutuhan hidup seperti perumahan, perbelanjaan, pekerjaan, pendidikan, kesehatan, peribadatan serta kegiatan sosial dan ekonomi lainnya. Acuan dasar perencanaan pada hakekatnya diarahkan kepada aspek kependudukan serta kebutuhannya. Oleh karena itu suatu proses perencanaan akan menganalisa/menstudi jumlah dan struktur penduduk pada saat sekarang, menelaah setiap perubahan yang terjadi dan menyiapkan prediksi atau proyeksi penduduk di masa mendatang dalam perencanaan.

Penduduk pada suatu wilayah sangat berpengaruh terhadap perkembangan dari wilayah itu sendiri. Besaran jumlah penduduk pada suatu wilayah, disatu pihak akan menjadi suatu asset yang tidak ternilai harganya, tapi dilain pihak jumlah penduduk yang sangat melimpah dan tidak terkendali, akan menjadi beban yang cukup berat bagi suatu pelaksanaan pembangunan daerah. Aktivitas manusia yang memanfaatkan sumber daya alam akan menimbulkan tekanan pada lingkungan dan merubah keadaannya atau kondisinya, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Jumlah penduduk yang semakin tinggi memberikan tekanan yang cukup besar terhadap lingkungan. Begitu pula segala aktifitas yang dilakukan oleh manusia seperti di bidang pertanian, industri, pertambangan, energi, transportasi dan pariwisata dapat memberikan tekanan pada lingkungan.

Berdasarkan analisis data-data yang sumbernya diperoleh dari berbagai instansi terkait disimpulkan bahwa Pulau Jawa memiliki jumlah penduduk sekitar 60% dari jumlah penduduk Nasional. Beberapa sumber data resmi menyebutkan bahwa dengan luas keseluruhan Pulau Jawa dan Madura sebesar 129.600,71 Km2 hingga tahun 2010 jumlah penduduk Jawa mencapai 136.975.660 jiwa, dengan demikian berarti kepadatan penduduk jawa mencapai 1.057 jiwa/Km2. Berdasarkan sumber data yang sama, diperoleh juga informasi bahwa jumlah penduduk miskin hingga tahun 2011 mencapai 13.701.892 jiwa.

Tekanan mencakup aktivitas dan dampak seperti konsumsi energi, transportasi, industri, pertanian, kehutanan dan urbanisasi. Lingkungan berlaku sebagai sumber dari aktivitas ekonomi manusia memperoleh bahan baku untuk memenuhi kehidupannya, seperti mineral, makanan, serat, dan energi dan dalam prosesnya, berpotensi mengurangi sumber-sumber daya tersebut atau sistem Biologis (seperti tanah, hutan dan perikanan) tempat dimana mereka bergantung, sebagai penunjang sistem kehidupan mereka.

Aktivitas manusia menciptakan aliran polutan, sampah/limbah, dan energi yang masuk kembali ke lingkungan, dan mengancamnya dalam bentuk kemerosotan dan degradasi lingkungan. Aktivitas manusia baik secara langsung maupun tak langsung dalam mengubah bentuk, mengganggu dan mendegradasi ekosistem, menurunkan kemampuan lingkungan untuk menyediakan faktor-faktor

Page 4: Tingkat Kepadatan Penduduk di Kabupaten Brebes Dan Dampaknya

penunjang bagi sistem kehidupan secara memadai. Kondisi lingkungan seperti udara yang tercemar, air yang tercemar, dan sumber pangan yang tercemar mempunyai dampak langsung terhadap kesehatan manusia dan kesejahteraan.

Kepadatan penduduk Jawa pada kenyataanya tidaklah sama di masing-masing wilayah. Walaupun di beberapa kota penting memiliki kepadatan yang tinggi, namun secara keseluruhan jika dilihat per provinsi tidaklah demikian. Hampir 14 juta jiwa atau sebesar 42,00 persen dari total penduduk Jawa Tengah tinggal di daerah perkotaan. Sejak tahun 1961, persentase penduduk perkotaan terus meningkat. Kenaikan ini dapat diakibatkan oleh semakin derasnya arus penduduk yang masuk ke perkotaan, namun juga dapat dikarenakan adanya perluasan wilayah perkotaan maupun perubahan status daerah dari pedesaan menjadi perkotaan.

2. Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Brebes

Kabupaten Brebes adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya ada di

Kecamatan Brebes. Brebes merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk terbanyak di Jawa

Tengah dan wilayah paling luas di Jawa Tengah ke-2 setelah Kabupaten Cilacap. Sebagian besar

wilayahnya adalah dataran rendah. Bagian barat daya merupakan dataran tinggi (dengan

puncaknya Gunung Pojoktiga dan Gunung Kumbang), sedangkan bagian tenggara terdapat

pegunungan yang merupakan bagian dari Gunung Slamet. Dengan iklim tropis, curah hujan rata-

rata 18,94 mm per bulan. Kondisi itu menjadikan kawasan tesebut sangat potensial untuk

pengembangan produk pertanian seperti tanaman padi, hortikultura, perkebunan, perikanan,

peternakan dan sebagainya.

Page 5: Tingkat Kepadatan Penduduk di Kabupaten Brebes Dan Dampaknya

Jumlah Penduduk Kabupaten Brebes pada tahun 2010 tercatat 1.736.331 jiwa terdiri dari 873.794

jiwa penduduk laki-laki dan 862.537 jiwa penduduk perempuan. Pada tahun 2010 ini jumlah

penduduk Brebes mengalami penurunan yang tajam, setelah sebelumnya jumlah penduduk

Kabupaten Brebes terus bertambah. Bila dibandingkan dengan tahun 2009 mengalami penurunan

sebesar 0.90 persen. Sedangkan selama 2005-2010 pertumbuhan rata-rata tahun sebesar 0.10

persen. Sehingga walaupun jumlah penduduk semakin bertambah namun pertumbuhan dari tahun

ke tahun mempunyai kecenderungan menurun.

Page 6: Tingkat Kepadatan Penduduk di Kabupaten Brebes Dan Dampaknya

Distribusi penduduk Kabupaten Brebes belum tersebar secara merata, dimana sebaran penduduk

terbanyak di Kabupaten Brebes adalah Kecamatan Bulakamba 162.197 jiwa atau 9.34%,

Kecamatan Brebes 157.492 jiwa atau 9.07% dan Kecamatan Wanasari sebanyak 140.614 jiwa atau

8.10%, sedangkan sebaran penduduk paling kecil adalah Kecamatan Salem sebanyak 57.048 jiwa

Page 7: Tingkat Kepadatan Penduduk di Kabupaten Brebes Dan Dampaknya

atau 3.29%. Hal ini juga dipengaruhi oleh letak geografis kecamatan yang berbeda. Baik

Kecamatan Bulakamba, Kecamatan Brebes dan Kecamatan Wanasari berada di pusat pemerintahan

kabupaten. Yang mana menjadi tujuan utama migrasi penduduk terutama dari desa ke kota.

Banyak masyarakat yang beranggapan bahwa tinggal di pusat kota akan mempermudah dalam

mencari lapangan pekerjaan. Sedangkan Kecamatan Salem sendiri berada di daerah pegunungan

yang tidak mudah dijangkau. Sehingga secara tidak langsung yang bermukim di daerah itu

hanyalah masyarakat asli. Kalaupun ada yang bukan masyarakat asli, jumlahnya pun sangat

sedikit.

Page 8: Tingkat Kepadatan Penduduk di Kabupaten Brebes Dan Dampaknya

Angka sex ratio antar ketiga sensus (1990,2000,2010) mengalami kecenderungan naik dari tahun 1990 sebesar 97,20 %, tahun 2000 sebesar 99,80 % dan tahun 2010 sebesar 101,34.%, hal tersebut terjadi salah satu penyebabnya adalah karena migrasi penduduk didominasi perempuan, baik menjadi TKW di luar negeri, pembantu rumahtangga, buruh pabrik dan pekerja di warteg. Jumlah TKW yang berasal dari Brebes dari tahun ke tahun semakin banyak sebagai dampak dari gencarnya promosi terkait keberhasilan TKW di luar negeri. Dampak dari banyaknya TKW bisa dilihat pada angka sex ratio yang umumnya diatas 100% pada beberapa desa di beberapa kecamatan sentra TKW seperti Kecamatan Losari, Tanjung, Banjarharjo, Songgom, Bulakamba dan Wanasari.

Page 9: Tingkat Kepadatan Penduduk di Kabupaten Brebes Dan Dampaknya

3. Kelahiran, Kematian, dan Migrasi di Kecamatan Brebes(2009)

No. Bulan PendudukAwal

Bulan Ini

Lahir Bulan

Ini

Mati Bulan

Ini

Datang Bulan

Ini

Pindah Bulan

Ini

Penduduk Akhir

Bulan Ini(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Januari 175.474 90 40 1 12 175.5132. Februari 175.513 82 17 0 19 175.5693. Maret 175.559 48 21 0 34 175.5524. April 175.552 71 33 0 47 175.5435. Mei 175.543 47 25 0 59 175.5066. Juni 175.506 91 23 0 16 175.5587. Juli 175.558 34 20 0 15 175.5578. Agustus 175.557 53 1 5 0 175.6149. September 175.614 66 30 9 20 175.63910. Oktober 175.639 114 11 3 12 175.73311. November 175.733 63 22 3 12 175.76512. Desember 175.765 3 21 0 26 175.721

JUMLAH 762 264 21 272

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Brebes       Berdasarkan data di atas, dapat dikemukakan bahwa Crude Birth Rate ( CBR) Kecamatan Brebes tahun 2009 adalah sebesar 4,3 yang berarti bahwa setiap 1.000 jiwa penduduk Kecamatan Brebes terjadi kelahiran antara 4 sampai 5 jiwa penduduk.Crude Death Rate (CDR) sebsar 1,5 yang berarti bahwa setiap 1.000 jiwa penduduk Kecamatan Brebes terjadi kematian antara 1 sampai 2 jiwa penduduk. Sedangkan jumlah penduduk yang datang pada tahun 2009 di Kecamatan Brebes berjumlah 21 jiwa atau 0,01 % dari jumlah penduduk yang ada. Para penduduk yang berpindah atau migran selama tahun 2009 berjumlah 272 jiwa atau 0,15 % dari jumlah penduduk yang ada. Perpindahan mereka sebagian besar ke daerah perkotaan dan didasarkan pada motif ekonomi.

Page 10: Tingkat Kepadatan Penduduk di Kabupaten Brebes Dan Dampaknya

Penduduk Kabupaten Brebes sebagian besar tinggal di daerah pedesaan, namun demikian sering terjadi perpindahan dari daerah pedesaan ke daerah perkotaan (Urbanisasi), karena peluang untuk mendapatkan pekerjaan didaerah pedesaan relatif kecil. Jadi dengan kata lain urbanisasi ada dua macam, pertama urbanisasi penduduk dari desa ke kota dan kedua perubahan status desa menjadi kota. Oleh karena itu pemerintah Kabupaten Brebes berupaya memacu pengembangan pembangunan daerah agar tidak ketinggalan dengan daerah yang lain.

4. Tingkat Pendidikan di Kabupaten Brebes pada tahun 2008

Dilihat dari tingkat pendidikannya, sebagian besar penduduk Kabupaten Brebes berpendidikan tamat SD yaitu sebesar 41,96 %, sebagian lainnya adalah Tdk/blm tamat SD/ tdk punya ijazah SD sebesar 28,25 %, tamat SMP sebesar 17,06 %, tamat SLTA sebesar 10,74 % dan tamat diploma/universitas sebesar 2,00 %. Dapat terlihat pula, kecamatan yang terletak di daerah kota memiliki jumlah tamantan berbagai jenjang pendidikan lebih banyak dibandingkan dengan kecamatan yang terletak di daerah pedesaan. Contohnya saja pada Kecamatan Brebes yang memiliki tamatan Universitas 5.777 siswa, tamatan SLTA 23.714 siswa, tamatan SMP 25.298, dan pada jenjang SD memiliki tamatan 42.890 siswa. Masing-masing jumlah tamatan setiap jenjang pendidikan di Kecamatan Brebes jika dibandingkan dengan kecamatan lain, dapat terlihat kesenjangan yang cukup jauh. Perbandingannya bisa mencapai 2-3 kali lipat.

Hal ini dapat dipengaruhi oleh factor letak geografis kecamatan yang berbeda-beda yang memicu factor lain seperti tidak meratanya persebaran penduduk, tidak lengkapnya sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan belajar mengajar, dan sebagainya.

Page 11: Tingkat Kepadatan Penduduk di Kabupaten Brebes Dan Dampaknya

5. Tingkat Kesehatan

Jika melihat table di atas, ada tiga kabupaten/kota daerah yang bermasalah kesehatan yang salah satunya adalah Kabupaten Brebes. Data tersebut di kutip dari data dan informasi kesehatan provinsi jawa tengah pada tahun 2013. Hal ini tidak mengherankan mengingat jumlah penduduk di Kabupaten Brebes yang tertinggi di Jawa Tengah. Banyaknya jumlah penduduk dapat menciptakan aliran polutan, sampah/limbah, dan energi yang masuk kembali ke lingkungan, dan mengancamnya dalam bentuk kemerosotan dan degradasi lingkungan. Yang dapat menyebabkan lingkungan tidak lagi bersahabat untuk ditinggali. Degradasi lingkungan walau terjadi sangat perlahan namun hal itu sangat merugikan masyarakat. Karena dapat mengganggu kesehatan dan mengurangi daya lenting lingkungan.

Dampak kepadatan penduduk sebagai akibat laju pertumbuhan penduduk yang cepat terhadap kelestarian lingkungan adalah sebagai berikut :

1. Meningkatnya limbah rumah tangga sering disebut dengan limbah domestik. Dengan naiknya kepadatan penduduk berarti jumlah orang persatuan luas bertambah. Karena itu jumlah produksi limbah persatuan luas juga bertambah. Dapat juga dikatakan di daerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi, terjadi konsentrasi produksi limbah.

2. Pertumbuhan penduduk yang terjadi bersamaan dengan pertumbuhan ekonomi dan teknologi yang melahirkan industri dan sistem transport modern. Industri dan transport menghasilkan berturut-turut limbah industri dan limbah transport. Di daerah industri juga terdapat kepadatan penduduk yang tinggi dan transport yang ramai. Di daerah ini terdapat produksi limbah domsetik, limbah industri dan limbah transport.

3. Akibat pertambahan penduduk juga mengakibatkan peningkatan kebutuhan pangan. Kenaikan kebutuhan pangan dapat dipenuhi dengan intensifikasi lahan pertanian, antara lain dengan mengunakan pupuk pestisida, yang notebene merupakan sumber pencemaran. Untuk masyarakat pedesaan yang menggantungkan hidupnya pada lahan pertanian, maka seiring dengan pertambahan penduduk, kebutuhan akan lahan pertanian juga akan meningkat. Sehingga ekploitasi hutan untuk membuka lahan pertanian baru banyak dilakukan. Akibatnya daya dukung lingkungan menjadi menurun. Bagi mereka para peladang berpindah, dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk yang sedemikian cepat, berarti menyebabkan tekanan penduduk terhadap lahan juga meningkat. Akibatnya proses pemulihan lahan mengalami percepatan. Yang tadinya memakan waktu 25 tahun, tetapi dengan semakin meningkatnya tekanan penduduk terhadap lahan maka bisa berkurang menjadi 5 tahun. Saat dimana lahan yang baru ditinggalkan belum pulih kesuburannya.

4. Makin besar jumlah penduduk, makin besar kebutuhan akan sumber daya. Untuk penduduk agraris, meningkatnya kebutuhan sumber daya ini terutama lahan dan air. Dengan

Page 12: Tingkat Kepadatan Penduduk di Kabupaten Brebes Dan Dampaknya

berkembangnya teknologi dan ekonomi, kebutuhan akan sumber daya lain juga meningkat, yaitu bahan bakar dan bahan mentah untuk industri. Dengan makin meningkatnya kebutuhan sumber daya itu, terjadilah penyusutan sumber daya. Penyusutan sumber daya berkaitan erat dengan pencemaran. Makin besar pencemaran sumber daya, laju penyusunan makin besar dan pada umumnya makin besar pula pencemaran.

5. Makin besar jumlah penduduk, makin besar kebutuhan akan sumber daya, salah satunya adalah sumberdaya lahan. Oleh karena itu penggunaan lahan untuk Non Pertanian (Perumahan dan Infrastruktur) mencapai berkisar antara 50%-90% dari luar wilayah. Sedangkan untuk kebutuhan pangan tentu harus didatangkan dari wilayah lain.

6. Besarnya jumlah penduduk juga sangat berpengaruh terhadap kualitas lingkungan hidup secara keseluruhan. Salah satu metode untuk melihat tingkat kualitas lingkungan adalah dengan mengukur indeks kualitas lingkungan hidup. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) dapat diukur dengan tiga parameter penting yakni Tutupan Vegetasi, Kualitas Air (indeks pencenaran air) dan Kualitas Udara (indeks pencemaran udara). 

Ada berbagai program untuk menyelesaikan permasalahan kepadatan penduduk ini. Diantaranya ada Keluarga Berencana(KB). Dimana berkat program ini Kabupaten Brebes sudah mulai bisa menurunkan tingkat kelahiran yang menjadi salah satu penyebab bertambahnya penduduk di setiap tahunnya.

BAB IIISIMPULAN

Page 13: Tingkat Kepadatan Penduduk di Kabupaten Brebes Dan Dampaknya

1. Penduduk pada suatu wilayah sangat berpengaruh terhadap perkembangan dari wilayah itu sendiri. Besaran jumlah penduduk pada suatu wilayah, disatu pihak akan menjadi suatu asset yang tidak ternilai harganya, tapi dilain pihak jumlah penduduk yang sangat melimpah dan tidak terkendali, akan menjadi beban yang cukup berat bagi suatu pelaksanaan pembangunan daerah.

2. Jumlah penduduk yang semakin tinggi memberikan tekanan yang cukup besar terhadap lingkungan.

3. Dampak kepadatan penduduk sebagai akibat laju pertumbuhan penduduk yang cepat terhadap kelestarian lingkungan adalah meningkatnya limbah/sampah, kerusakan hutan, beralihnya tanah pertanian menjadi lahan Non-pertanian.

4. Solusi yang sedang digalakkan pemerintah salah satunya adalah program keluarga berencana(KB)

DAFTAR PUSTAKATim penyusun.2013.Data dan Informasi Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Jakarta : Kementrian

Kesehatan Republik IndonesiaTim Penyusun. 2009. Buku Profil Program Keluarga Berencana Nasional Jawa Tengah tahun 2008.

Page 14: Tingkat Kepadatan Penduduk di Kabupaten Brebes Dan Dampaknya

Semarang: BKKBN Provinsi Jawa TengahTim Penyusun. 2007. Buku Profil Program Keluarga Berencana Nasional Jawa Tengah tahun 2006.

Semarang: BKKBN Provinsi Jawa TengahTim Peneliti.2010.Penyusunan dan Analisis Kuantitas Penduduk di Kabupaten Brebes.Tegal: Universitas

Pancasakti Tegal.Tim Penyusun.2011.SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2011. Semarang:

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa TengahTim Penyusun.2010. Hasil sensus penduduk 2010 Kabupaten Brebes Data agregat per kecamatan.

Brebes: Badan Pusat Statistik

http://ppejawa.com/ekoregion/kultur-2/ diakses 28 April 2014 pukul 23.00 wib

http://opinimasding.blogspot.com/2012/01/penduduk-kabupaten-brebes-tahun-2010.html diakses 28 April 2014 pukul 01.25 wib

http://ajigombonggeo.blogspot.com/2012/11/kelahiran-kematian-dan-migrasi_17.html diakses 28 April 2014 pukul 01.25 wib