tingkat kebahagiaan (studi deskriptif pada remaja asrama ... · (studi deskriptif pada remaja...
TRANSCRIPT
TINGKAT KEBAHAGIAAN
(Studi Deskriptif pada Remaja Asrama St. Aloysius Turi
Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 dan Implikasinya
Terhadap Usulan Program Bimbingan Pribadi Sosial)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh:
Clara Anandias Kuswardani
131114053
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULITAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
SKRIPSI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
TINGKAT KEBAHAGIAAN
(Studi Deskriptif pada Remaja Asrama St. Aloysius Turi
Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 dan Implikasinya
Terhadap Usulan Program Bimbingan Pribadi Sosial)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh:
Clara Anandias Kuswardani
131114053
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULITAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
SKRIPSI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
Bersukacitalah dalam harapan, bersabarlah dalam kesesakan, dan
bertekunlah dalam doa (Roma 12:12)
Kebahagiaan itu tergantung pada dirimu sendiri (Aristoteles)
Bermimpilah setinggi langit, jika engkau jatuh, engkau akan jatuh
diantara bintang-bintang ( Ir. Soekarno)
Segala sesuatu yang bisa kau bayangkan adalah nyata ( Pablo Picasso)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada
Almamaterku “Universitas Sanata Dharma”
Asrama St. Aloysius Turi
Orangtuaku
Bapak Stefanus Agus Triyanto
Ibu Elisabeth Kusdaryanti
Adikku Dista
Keluarga tercinta
Sahabat dan teman-teman BK USD angkatan 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
TINGKAT KEBAHAGIAAN
(Studi Deskriptif pada Remaja Asrama St. Aloysius Turi Yogyakarta
Tahun Ajaran 2016/2017 dan Implikasinya Terhadap Usulan Program
Bimbingan Pribadi Sosial)
Clara Anandias Kuswardani
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa tingkat kebahagiaan
remaja asrama St. Aloysius Turi dan implikasinya terhadap usulan program
bimbingan pribadi-sosial. Subjek penelitian ini adalah remaja asrama St.
Aloysius Turi yang berjumlah 35 orang.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan
metode survei. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang mengungkap
kebahagiaan remaja putra dan putri yang disusun berdasarkan aspek-aspek
kebahagiaan menurut Seligman (2013), yaitu: (1) Emosi positif, (2) Keterlibatan
penuh, dan (3) Menemukan makna dalam kehidupan sehari-hari, (4) Menjalin
hubungan positif dengan orang lain, (5)Prestasi. Data dianalisis berdasarkan
teknik kategorisasi dari Azwar (2009). Tingkat kebahagiaan digolongkan
menjadi 5 kategori, yaitu: “sangat bahagia”, “bahagia”, “ cukup bahagia”,
“kurang bahagia”, “sangat tidak bahagia”. Perhitungan indeks reliabilitas
koesioner kebahagiaan menggunakan pendekatan Alpha Cronbach (α) sebesar
0,93.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebahagiaan remaja asrama yang
tergolong sangat bahagia sebanyak 7 anak(20%), dan kategori bahagia sebanyak
17 anak (48,57%), sedangkan kategori cukup bahagia sebanyak 11 anak
(31,43%), tidak ada responden yang memiliki kategori kurang bahagia dan
sangat tidak bahagia. Hasil analisis capaian item kuesioner skor terdapat 13(
29,54%) item yang termasuk dalam kategori sangat tinggi, 17 (38,63%) item
yang termasuk dalam kategori tinggi, 12 (27,27%) item yang termasuk dalam
kategori sedang, 2(4,54%) item yang termasuk dalam kategori rendah, dan 0
(0%) tidak ada item yang termasuk dalam kategori sangat rendah. Berdasarkan
temuan skor item yang sedang dan rendah disusunlah usulan program
bimbingan pribadi-sosial untuk meningkatkan kebahagiaan remaja St. Aloysius
Turi.
Kata Kunci: Kebahagiaan, Program Bimbingan Pribadi-Sosial, Remaja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
HAPPINESS LEVEL
(A Descriptive Study on Adolescentin St. Aloysius Turi Dormitory
Yogyakarta During 2016/2017 Academic YearAnd The Implication on
Proposed Personal - Social Guidance Program)
Clara Anandias Kuswardani
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2017
This study goal is to find out the adolescent happiness level in St.
Aloysius Turidormitoryand its implications on the adolescent personal - social
guidance program. The subjects of this study were 35 adolescentsin St. Aloysius
Turidormitory .
This research is a descriptive research using survey method. The research
instrument was questionnaire that expresses the happiness of the boy and girl
based on the aspects of happiness according to Seligman (2013), namely: (1)
Positive emotions, (2) Full engagement, and (3) Finding meaning in everyday
life, (4) Establish positive relationships with others, (5) Achievements. The data
were analyzed based on categorization techniques from Azwar (2009). The
happiness level is classified into 5 categories, namely: "very happy", "happy",
"happy enough", "less happy", "very unhappy". The calculation of the happiness
questionnaire reliability index used the Alpha Cronbach (α) with 0.93approach.
The result of the research shows that the happiness level of dormitory
teenagers is7 children (20%) are very happy, and 17 children (48,57%) are
happy, while11 children (31,43%) are happy enough, no respondent chose less
happy and very unhappy categories. The results of the item score analysis were
13 items(29.54%) included in very high category, 17 items (38.63%) included
in the high category, 12 items (27.27%) included in the medium category, 2
items (4.54%) are included in the low category, and none of the items; 0
(0%),are included in very low category. Based on the findings of low and
moderate item scores, a personal -social counseling program has been designed
to improve the happiness of the young adolescent in St. AloysiusTuri dormitory.
Keywords: Happiness, Personal – Social Guidance Program, Youth.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat-Nya akhirnya penelitian ini dapat selesai pada waktu yang
ditargetkan.banyak hal penulis dapatkan dalam proses mengerjakan penelitian
ini, yaitu bagaimana penulis menghargai kesempatan dan waktu, ketekunan dan
keuletan mencari berbagai referensi, serta belajar kerja keras untuk mencapai
suatu keberhasilan.
Penulis sadar penelitian ini jauh dari kata sempurna. oleh karena itu
dengan besar hati penulis menerima segala kritik dan saran terkait penelitian ini
sehingga akan menjadi sempurna. Penulis berharap penelitian ini dapat
memberikan inspirasi bagi masyarakat luas untuk meneliti mengenai
kebahagiaan .
Dalam proses penyusunan skripsi ini mendapatkan berbagai masukan, kritik,
dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Rohandi, Ph.D. sebagai Dekan Fakulitas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Dr. Gendon Barus, M.Si selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling.
3. Juster Donal Sinaga, M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi
Bimbingan dan Konseling.
4. Ag. Krisna Indah Marheni, S.Pd., M.A. Sebagai dosen pembimbing
skripsi yang telah dengan penuh kesabaran dan ketulusan hati telah
memberikan bimbingan, saran, petunjuk, dan dorongan kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Segenap Bapak/Ibu dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling: Ibu
Indah, Ibu Retno, Ibu Retha, Bapak Budi, Bapak Sinurat yang telah
banyak memberikan bekal, bantuan, dukungan, dan bimbingan kepada
penulis dalam tugas studi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
6. St. Priyatmoko atas segala bantuan pelayanan administrasi di Program
Studi Bimbingan dan Konseling.
7. Br. Silvinus Minor Bodho CSA sebagai pemimpin asrama St. Aloysius
Turi yang telah memberikan ijin, bantuan, kemudahan kepada penulis
untuk melakukan penelitian di asrama yang dipimpinnya.
8. Remaja asrama St. Aloysius Turi atas kerjasamanya dalam pengisian
kuesioner.
9. Teman-temanku: melani, offy, desi, bruder dinus, nasty dengan penuh
kesabaran memberikan dorongan, semangat dalam proses penyelesaian
tugas akhir penulisan skripsi.
10. Teman-teman Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2013,
atas persahabatan, kerjasama, kebersamaannya selama penulis
melaksanakan tugas studi.
11. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak,
mulai dari proses penelitian hingga penyelesaian tugas akhir ini.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca dan dapat
memberikan sumbangan bagi pengembangan bidang bimbingan di luar
sekolah khususnya di asrama.
Yogyakarta, 29 September 2017
Clara Aanandias Kuswardani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN…………… ....................................................
iii
HALAMAN MOTTO .................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... v
HALAMAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ......................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACK ...................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xv
DAFTAR GRAFIK ......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................
7
C. Pembatasan Masalah ................................................................
7
D. Rumusan Masalah ..................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian ...................................................................... 8
F. Manfaat Penelitan .................................................................... 8
G. Batasan Istilah .......................................................................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. KEBAHAGIAAN .................................................................... 10
1. Pengertian Kebahagiaan ...................................................... 10
2. Faktor-Faktor Kebahagiaan ................................................ 11
3. Aspek-Aspek Kebahagiaan ................................................. 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
4. Karakteristik Individu Yang Bahagia .................................. 21
B. MASA REMAJA .................................................................... 22
1. Pengertian Remaja ............................................................... 23
2. Ciri-Ciri Remaja ................................................................. 23
3. Kebahagiaan Pada Remaja ................................................. 25
C. BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL ......................................... 27
1. Pengertian Bimbingan Pribadi-Sosial ................................. 27
2. Unsur-Unsur Bimbingan Pribadi-Sosial ............................. 27
3. Tujuan Bimbingan Pribadi Sosial ........................................ 29
4. Fungsi Bimbingan Pribadi-Sosial ....................................... 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitias ....................................................... 32
B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 32
C. Subjek Penelitian ..................................................................... 32
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ............................... 33
E Validitas dan Reliabilitas Kuisoner ......................................... 36
1. Validitas Kuisoner ................................................................ 36
2. Reliabilitas Kuisoner ............................................................ 39
F Teknik Analisis Data ................................................................. 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ........................................................................ 46
1. Kebahagiaan Remaja Asrama St. Aloysius Turi .................. 46
2. Analisis Capaian Skor Butir Kebahagiaan dan
Usulan Program Bimbingan Pribadi Sosial Yang Sesuai ..... 48
B. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................... 51
1. Kebahagiaan Remaja Asrama St. Aloysius Turi .................. 51
2. Usulan Program Bimbingan Pribadi-Sosial Yang Sesuai ..... 56
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................ 59
1. Kebahagiaan Remaja Asrama St. Aloysius Turi .................. 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
2. Hasil Analisis Butir Item Kebahagiaan Remaja Asrama
St. Aloysius Turi ................................................................. 60
. B. Keterbatasan Penelitian ........................................................... 61
C. Saran ……….. ........................................................................ 61
1. Bagi Pimpinan Asrama St Aloysius Turi ............................. 61
2. Bagi Peneliti Lain ................................................................. 61
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 62
LAMPIRAN ……….. ....................................................................... 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Norma Skoring Inventori Kebahagiaan ............................................. 34
Tabel 2 Kisi-Kisi Kuisoner Kebahagiaan Remaja St. Aloysius
Turi Tahun Ajaran 2016/2017 ........................................................... 35
Tabel 3 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Kuisoner Kebahagiaan Remaja
St. Aloysius Turi Tahun Ajaran 2016/2017 ...................................... 38
Tabel 4 Kriteria Gulford ……. ....................................................................... 40
Tabel 5 Reliabilitas Kuisoner Kebahagiaan Remaja Asrama
St. Aloysius Turi Tahun Ajaran 2016/2017 ....................................... 40
Tabel 6 Norma Kategorisasi Kebahagiaan Remaja St. Aloysius Turi
Tahun Ajaran 2016/2017 ................................................................... 43
Tabel 7 Kategorisasi Kebahagiaan Remaja St. Aloysius Turi
Tahun Ajaran 2016/2017……………………. .................................. 44
Tabel 8 Kategorisasi Skor Item Kebahagiaan Remaja St. Alyosius
Turi Tahun Ajaran 2016/2017………………............ ....................... 45
Tabel 9 Kategori Kebahagiaan Remaja St. Aloysius Turi .............................. 46
Tabel 10 Kategori Skor Item Kebahagiaan Remaja St. Aloysius
Turi Tahun Ajaran 2016/2017………………........ ........................... 48
Tabel 11 Item-Item Kuisoner Yang Tergolong Dalam Kategori Sedang Dan
Rendah ……………….. .................................................................. 50
Tabel 12 Item-Item Kuesioner Yang Menjadi Dasar Usulan Program
Bimbingan Pribadi-Sosial ................................................................. 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1 Kategori Tingkat Kebahagiaan Remaja St Aloysius Turi .................. 47
Grafik 2 Kategori Skor Item Tingkat Kebahagiaan Remaja St Aloysius
Turi .................................................................................................... 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ..................................................................... 64
Lampiran 2 Surat Keterangan Melakukan Penelitian .................................... 65
Lampiran 3 Kuisoner Penelitian ................................................................... 66
Lampiran 4 Tabulasi Data Penelitian ............................................................. 71
Lampiran 5 Hasil Uji Validitas ....................................................................... 72
Lampiran 6 Usulan Program Bimbingan Pribadi-Sosial Untuk Remaja
Asrama St. Aloysius Turi ........................................................... 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini dipaparkan latar belakang masalah, identifikasi masalah,
pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
dan definisi operasional.
A. Latar Belakang Masalah
Dalam menjalani kehidupan, manusia menginginkan kehidupan yang
bahagia. Kebahagiaan merupakan dambaan dan harapan terbesar bagi
semua orang dari berbagai latar belakang budaya, agama, negara, serta
suku. Kebahagiaan selalu dicari oleh semua manusia. Sarana untuk mencari
bagi setiap individu berbeda-beda. Perbedaan cara dan sarana mencari
kebahagiaan sesuai dengan kepribadian masing-masing dan kecenderungan
lingkungan.
Kebahagiaan didefinisikan sebagai perasaan positif dan kegiatan
positif tanpa adanya unsur keterpaksaan sama sekali dari kondisi dan
kemampuan seseorang untuk merasakan emosi di masa lalu, masa depan,
dan masa sekarang (Seligman, 2005). Kebahagiaan juga merupakan suatu
hal yang penting dalam kehidupan, tanpa melihat batas usia seseorang.
Kebahagiaan merupakan konsep yang subjektif karena setiap individu
memiliki tolak ukur kebahagiaan yang berbeda-beda. Setiap individu juga
memiliki faktor-faktor yang berbeda sehingga bisa mendatangkan
kebahagiaan untuknya. Faktor-faktor kebahagiaan itu terdiri dari dua
bagian, antara lain faktor eksternal dan internal. Faktor kebahagiaan
eksternal meliputi harta benda, kehidupan sosial, usia, kesehatan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
pendidikan, serta agama atau tingkat religiusitas seseorang. Sedangkan
faktor kebahagiaan internal meliputi emosi positif atau cara pandang
seseorang terhadap masa lalu, masa sekarang, dan masa depannya. Contoh
emosi positif masa lalu yaitu mencakup kepuasan, kebanggaan, kedamaian,
serta kesuksesan seseorang, dan contoh emosi positif masa sekarang yaitu
mencakup perasaan senang, semangat, ketenangan, serta kegembiraan
seseorang, dan contoh emosi positif masa depan mencakup optimisme,
harapan, keyakinan, dan kepercayaan seseorang (Seligman, 2005).
Individu yang bahagia mempunyai kebiasaan baik. Terutama
berkaitan dengan kesehatannya, sistem kekebalan tubuh meningkat
sehingga terhindar dari berbagai macam penyakit dan mampu mengatasi
masalah-masalah hidupnya, Masalah merupakan suatu bagian dari proses
panjang perjalanan kehidupan manusia(Seligman, 2005).
Bahagia merupkan hak bagi tiap orang di dunia terutama bagi remaja.
Definisi tentang masa remaja memerlukan pertimbangan tentang usia dan
pengaruh faktor sosial-sejarah. Dengan berbagai batasan tersebut remaja
(Adolescence) diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa
anak-anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif,
dan sosial-emosional (Santrock, 2007). Remaja sendiri menurut para ahli
perkembangan yang menggambarkan remaja sebagai masa remaja awal
(early adolescence) dan masa remaja akhir (late adolescence).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Bagi remaja yang bahagia, mendapatkan banyak manfaat dalam
kehidupan sehari-harinya, kebahagiaan dapat memberikan motivasi,
semangat, dan dorongan menjalani kegiatan baik di sekolah maupun di luar
sekolah, berpikir positif, tidak berprasangka buruk, bersikap positif dengan
orang lain serta dirinya sendiri. Sebaliknya bagi remaja yang memiliki
tingkat kebahagiaan rendah memberikan dampak negatif yang mengganggu
kehidupannya. Remaja yang tergolong tidak bahagia memiliki kesedihan
dalam dirinya yang dapat mempengaruhi orang sekitarnya secara negatif,
sulit berkonsentrasi, tidak fokus, dan senang menyendiri. Dampak yang
lebih besar yang ditimbulkan adalah depresi, stress, kecemasan,
penyimpangan perilaku. Dampak negatif ini masih banyak dijumpai pada
remaja, karena para remaja berada pada masa penuh tekanan dan tuntutan
sosial yang membuat mereka rentan terhadap masalah. Terlebih jika remaja
tidak dapat menanggulangi tekanan sosial, maka dari itu kebahagiaan
merupakan suatu kondisi yang sangat penting untuk dicapai karena dapat
memberikan dampak positif dalam kehidupan, terutama pada remaja
(Chaplin, 2006).
Banyaknya perantau yang datang ke Yogyakarta melatarbelakangi
banyaknya kost-kostan, rumah tinggal, ataupun asrama di kota Yogyakarta,
salah satunya di asrama St. Aloysius Turi. Asrama ini merupakan tempat
pembinaan anak-anak remaja. Awal mula berdirinya hanya untuk
menampung anak-anak SMP yang berasal dari sekitar lereng gunung
merapi di Kabupaten Sleman Yogyakarta. Anak-anak remaja tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
bersekolah di SMP St Aloysius Turi, yang didirikan oleh tokoh umat
setempat. Kemudian sejak tahun 1969 para bruder CSA membantu
mengelola sekolah ini.
Dalam perkembangannya asrama ini tidak hanya dihuni oleh anak-
anak remaja dari dusun sekitar gunung merapi, namun berasal dari
berbagai kota besar lainya. Asrama St. Aloysius Turi menampung siswa
SMP putra-putri, meskipun lokasi pendampingan serta bentuk
pembinaannya dipisah dan dibedakan antara siswa putra dan putri.
Asrama ini dikelola dengan tujuan untuk mendidik anak-anak muda
menjadi pribadi yang memiliki hati nurani, dan peduli terhadap sesama,
serta lingkungan, dan mewujudkan penghayatan iman kristiani dalam
kehidupannya sehari-hari di masyarakat. Anak-anak mengikuti serta
menjalani peraturan yang telah ditetapkan oleh asrama bukan karena
sebagai rutinitas belaka namun anak-anak memaknai sebagai latihan
mengolah diri untuk menjadi pribadi mandiri, mengenal tuhan lebih dekat,
percaya diri (Dokumen asrama St. Aloysius Turi).
Peneliti memperoleh informasi mengenai remaja asrama dari hasil
observasi secara langsung dan wawancara dengan pimpinan asrama serta
bruder-bruder pengelola asrama. Peneliti mendapatkan data bahwa remaja
yang tinggal di asrama St. Aloysius Turi, seringkali dihadapkan pada
berbagai macam tuntutan peraturan asrama, seperti mengikuti kegiatan
rohani di gereja serta kegiatan rohani di asrama. Tidak hanya mengikuti
kegiatan rohani saja, anak-anak juga diwajibkan melakukan berbagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
kegiatan lain seperti kegiatan olahraga, kesenian, kegiatan pengembangan
moralitas serta kegiatan lainnya yang ada di lingkungan asrama. Dalam
perjalanannya anak-anak tidak mudah mengikuti dan mentaati peraturan
yang telah ditetapkan oleh asrama. Anak-anak melaksanakan peraturan di
asrama hanya sebagai rutinitas dan kewajiban saja, adapun beberapa anak
yang ketahuan tidak mengikuti dan mentaati peraturan asrama.
Adapun beberapa anak asrama mengalami masalah dengan
temannya di asrama, seperti kurang toleransi dalam menghargai perbedaan
pendapat dan keragamaan antar teman, terjadi salah paham antar teman
yang berbeda daerah karena menggunakan bahasa daerah, remaja tidak
terlibat saat merayakan hari raya temannya seperti ulang tahun ataupun
teman mendapatkan kejuaraan lomba atau mendapatkan prestasi yang
bagus disekolah, kurangnya komunikasi yang baik sehingga terjadi konflik,
serta anak tidak betah tinggal di asrama, malas belajar, dan kurang
memperhatikan peraturan.
Sebagian besar remaja yang tinggal di asrama berasal dari keluarga
mampu secara ekonomi dan tinggal di luar kota. Namun orangtuanya sibuk
bekerja, sehingga kebutuhan remaja akan perhatian, dan kasih sayang
secara langsung dari orangtuanya sedikit terpenuhi. Setiap remaja berhak
untuk berkembang dan hidup bahagia, serta membutuhkan bantuan dan
informasi dari masalah yang dihadapinya. Banyaknya orang tua yang sibuk
bekerja menjadikan anak merasa kurang diperhatikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Anak yang merasa senang dan nyaman tinggal di asrama mudah
bersosialisasi dengan orang lain, terbuka, dan dapat menghargai diri, serta
membantu orang lain yang membutuhkan (Yanuar, 2012). Hal ini terlihat
ketika peneliti akan melakukan penelitian, peneliti datang 1 jam lebih awal.
Peneliti melihat anak-anak menghabiskan waktu luang mereka untuk
berlatih alat musik, ada yang bermain basket, bermain sepak bola, anak-
anak memanfaatkan waktu luangnya untuk kegiatan positif yang dapat
berguna untuk melatih pengembangan dirinya. Sedangkan anak yang
merasa tidak nyaman tinggal di asrama seringkali tidak menaati peraturan,
sulit beradaptasi dengan lingkungan baru di asrama, seperti halnya ada
seorang anak di kelas VIII yang tidak suka dengan peraturan di asrama
menjadikannya beberapa kali keluar dari lingkungan asrama untuk bermain
tanpa seijin pendamping asrama dan tak jarang anak ini kedapatan
merokok di belakang asrama. Adanya perbedaan tingkat kebahagiaan
antara anak-anak asrama mengenai kebahagiaan merupakan hal yang wajar
karena adanya pengalaman-pengalaman yang berbeda dan perasaan yang
berbeda terhadap kebahagiaannya.
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk mengambil judul
tingkat kebahagiaan remaja asrama St. Aloysius Turi dan implikasinya
terhadap usulan program bimbingan pribadi-sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, terkait dengan tingkat
kebahagiaan dapat diidentifikasi berbagai masalah sebagai berikut :
1. Ada indikasi banyaknya tuntutan peraturan di asrama yang sangat ketat
sehingga membuat anak asrama hanya sebatas menjalankan rutinitas
semata dan tidak memaknai manfaat yang diperoleh bagi pengembangan
dirinya.
2. Adanya indikasi banyaknya konflik antar anak asrama yang menjadikan
hubungan mereka terganggu yang menjadikan tidak nyaman tinggal di
asrama, semangat belajar menurun.
3. Adanya indikasi sebagian anak asrama yang memiliki kota asal jauh dari
asrama dan orang tua yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya sehingga
jarang sekali terlibat langsung mendidik serta memberikan perhatian
secara langsung menjadikan anak merasa tidak diperhatikan.
C. Pembatasan Masalah
Mengingat masalah yang tercakup dalam penelitian ini sangat luas
maka penulis fokus pada seberapa tinggi tingkat kebahagiaan yang dimiliki
oleh remaja yang tinggal di asrama St. Aloysius Turi dan usulan program
bimbingan pribadi-sosial.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan
pembatasan masalah tersebut diatas maka dapat ditentukan rumusan
masalah penelitian ini sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
1. Seberapa tinggi tingkat kebahagiaan para remaja asrama St. Aloysius
Turi?
2. Berdasarkan item-item yang capaian skornya teridentifikasi sedang dan
rendah, program bimbingan pribadi-sosial apa sajakah yang tepat ?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mendeskripsikan tingkat kebahagiaan remaja asrama St. Aloysius Turi.
2. Mengusulkan program bimbingan pribadi-sosial berdasarkan capaian
skor butir-butir item kebahagiaan yang teridentifikasi sedang dan
rendah?
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pimpinan Asrama St. Aloysius Turi
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memperoleh
informasi mengenai seberapa tinggi tingkat kebahagiaan remaja asrama
St. Aloysius Turi tahun ajaran 2016/2017 dan menjadi bahan
pertimbangan dalam menentukan bahan pendampingan bagi remaja
asrama St. Aloysius Turi
2. Bagi Peneliti Peneliti sendiri
Peneliti dapat memperoleh pengalaman untuk berlatih meneliti
dan menyusun karya ilmiah, khususnya melakukan kajian tentang
seberapa tinggi tingkat kebahagiaan remaja asrama St. Aloysius Turi
dan pengembanganya di dunia kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
3. Bagi Peneliti Lain
Peneliti lain dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai
sumber inspirasi atau bahan pembanding apabila ingin
mengembangkan penelitian di sekitar topik yang sama
G. Batasan Istilah
Agar tidak menimbulkan pembiasan dalam memahami permasalahan
maka peneliti membuat batasan istilah sebagai bahan acuan sebagai berikut:
1. Kebahagiaan
Proses pemberian nilai oleh anak-anak asrama St. Aloysius Turi
terhadap pernyataan tentang kondisi positif dirinya meliputi emosi
positif, keterlibatan penuh, hubungan sosial yang positif, memaknai
kehidupan sehari-hari, prestasi.
2. Remaja
Masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanan dan dewasa,
yang melibatkan peruahan-perubahan biologis, kognitif, dan sosio-
emosional.
3. Usulan Program Bimbingan Pribadi-Sosial
Program bimbingan akan diberikan kepada remaja Asrama St.
Aloysius Turi. Dasar penyusunan program ini berdasarkan hasil angket
kebahagiaan berdasarkan kriteria sedang dan rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Dalam bab ini diuraikan beberapa hal yang berkaitan dengan landasan teori
antara lain kebahagiaan, masa remaja, bimbingan pribadi sosial.
A. Kebahagiaan
1. Pengertian
Kebahagiaan merupakan hasil yang ingin dicapai oleh psikologi
positif. Psikologi positif memberikan pandangan tentang manusia dari
sisi lain. Psikologi positif berfokus pada kebahagiaan manusia dan
menampilkan sifat-sifat indah manusia. Salah satu kajian gerakan
psikologi positif adalah kebahagiaan. Menurut Seligman setelah
melakukan penelitian dan survei pada orang-orang yang memiliki emosi
positif, Seligman menyimpulkan bahwa kebahagiaan dapat terus-
menerus ditingkatkan.
Secara fakta tidaklah mudah untuk menemukan arti kebahagiaan.
Kebahagiaan adalah sesuatu yang dirasakan di dalam diri seseorang dan
setiap orang memiliki tolak ukur kebahagiaan yang berbeda-beda. Setiap
individu memiliki faktor yang berbeda untuk mendatangkan kebahagiaan
untuknya.
Kebahagiaan adalah evaluasi yang dilakukan seseorang terhadap
hidupnya, mencakup segi kognitif dan afeksi. Evaluasi kognitif pada
seseorang di fokuskan kepada penilaian kepuasan seseorang dalam
berbagai aspek kehidupan, seperti pekerjaan dan pernikahan, teman
sebaya, keluarga, diri/pribadi, kesehatan, keuangan, waktu luang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Sedangkan evaluasi afeksi berfokus kepada seberapa sering seseorang
mengalami emosi positif dan emosi negatif (Diener,2005).
Menurut carr kebahagiaan didefinisikan sebagai keadaan psikologis
positif yang ditandai dengan tingginya derajat kepuasan hidup, afek
positif, dan rendahnya afek negatif ( Carr, 2004).
Menurut Seligman kebahagiaan merupakan sebuah konstruk
tentang hidup yang terpenuhi ( a fulfilling life) sebagai kombinasi dari
kelima komponen pembentuk yaitu tentang kondisi positif dirinya
meliputi emosi positif (Positive Emotion/P), keterlibatan penuh
(Engagement/E), hubungan sosial yang positif (Positive Relationship/R),
memaknai kehidupan sehari-hari (Meaning/M), prestasi
(Accomplshment/A). Kelima komponen ini disingkat PERMA (Seligman,
2013)
Dari beberapa pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa
kebahagiaan adalah Proses pemberian nilai oleh anak-anak asrama St.
Aloysius Turi terhadap pernyataan tentang kondisi positif dirinya
meliputi emosi positif, keterlibatan penuh, hubungan sosial yang positif,
memaknai kehidupan sehari-hari, prestasi.
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebahagiaan
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebahagiaan terdiri dari faktor
lingkungan (eksternal) dan faktor yang berada di bawah pengendalian
sadar seseorang (internal) (Seligman, 2013), yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
a. Faktor lingkungan atau eksternal yang mempengaruhi kebahagiaan
seseorang, faktor-faktor lingkungan diantaranya ialah :
1) Uang
Uang bersifat subjektif. Bagi orang-orang yang tinggal di
negara sangat miskin, tidak mempunyai uang untuk membeli
kebutuhan makanan dapat mengancam nyawa, dan memiliki uang
dapat membuat hidup seseorang bahagia karena dapat untuk
mencukupi kebutuhan makanan mereka, namun bagi negara yang
penduduknya makmur, setiap orang dapat memperoleh kebutuhan
dasar dengan mudah, kekayaan tidaklah begitu membuat
kebahagiaan seseorang.
Dengan sejumlah uang yang diterima anak-anak yang
tinggal di asrama dari orang tua ataupun kerabat, yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tidaklah memberikan
dampak yang cukup besar atas kebahagiaan anak-anak, karena di
asrama kebutuhan makan, listrik, tempat tinggal sudah
difasilitasi.
2) Kehidupan Sosial
Orang yang sangat bahagia mempunyai perbedaan dengan
orang yang tidak bahagia. Hal ini dikarenakan orang-orang yang
sangat bahagia menjalani kehidupan sosial memuaskan. Orang-
orang yang sangat bahagia menghabiskan waktunya untuk
bersosialisasi dengan orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Relasi sosial yang positif bagi anak-anak ditandai dengan
adanya kemampuan untuk membangun relasi yang baik dengan
teman-temannya. Anak-anak yang mempunyai relasi yang baik
dapat ditandai dengan mampu menunjukkan sikap terbuka,
hangat, perhatian, percaya diri, keakraban antar teman, dan
seluruh anggota asrama.
3) Emosi Negatif
Orang yang mengalami banyak emosi negatif akan
mengalami lebih sedikit emosi positif begitu pula sebaliknya.
Meskipun demikian orang yang memiliki banyak emosi negatif
tidak berarti akan tercampakkan dari kehidupan yang gembira,
dan bukan berarti jika seseorang mempunyai banyak emosi
positif didalam dirinya akan terlindungi dari kepedihan.
4) Usia
Kepuasan hidup meningkat secara perlahan dengan
meningkatnya usia, afek menyenangkan menurun sedikit, dan
afek tidak menyenangkan tidak berubah. Hasil tersebut berarti
usia muda bukan berarti lebih bahagia daripada usia tua.
5) Agama
Dengan mengikuti acara keagamaan, mengunjungi tempat-
tempat ibadah dapat menjadikan sarana dapat meningkatkan
kebahagiaan seseorang. Karena dengan seseorang memeluk
agama, agama mengisi kehidupan dengan harapan akan masa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
depan dan menciptakan makna hidup.
6) Kesehatan
Kesehatan yang dapat mempengaruhi kebahagiaan
seseorang bersifat subjektif. Kesehatan subjektif yaitu kesehatan
yang dipersepsikan seseorang. Individu yang merasa sehat akan
mendapatkan kontribusi positif terhadap kebahagiaan dibanding
dengan individu yang mempersepsikan dirinya kurang sehat akan
merasa hidupnya kurang bahagia.
7) Pendidikan
Dengan pendidikan merupan kunci bagi seseorang untuk
melangkah menuju masa depan. Dengan fasilitas sarana dan
prasarana pendidikan yang memadai serta kualitas pendidik
merupakan hal-hal yang mempengaruhi kebahagiaan dalam
pendidikan. Namun pendidikan bukanlah sarana kebahagiaan
yang pokok.
8) Iklim
Tinggal di iklim suatu daerah yang memiliki iklim baik atau
mempunyai iklim yang disenangi oleh kebanyakan orang. Tetapi
tidak menentukan tingkat kebahagian seseorang.
b. Faktor yang berada di bawah pengendalian diri
Faktor-faktor yang tepenting di dalam psikologi positif yaitu
faktor yang berada dibawah pengendalian alam bawah sadar kita
yang terdiri dari kepuasan masa lalu, masa sekarang, optimis akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
masa depan (Seligman, 2005).
1) Kepuasan Masa Lalu
Kepuasan akan masa lalu adalah pengalaman seseorang
terhadap masa lalu yang bergantung kepada ingatan, pemikiran,
penafsiran individu. Dengan pengalaman masa lalunya individu
dapat memaknai hidupnya sehingga dapat meningkatkan
persepsi positif akan masa lalunya. Kepuasan terhadap masa lalu
dapat dicapai melalui tiga cara, yaitu :
a) Melepaskan Pandangan Masa Lalu
Melepaskan pandangan masa lalu adalah cara
seseorang dapat melangkah maju kedepan dengan cara
berdamai dan melupakan masa lalu yang kurang baik dalam
kehidupannya. Sehingga dapat menentukan masa depan
yang baik bagi dirinya.
Melepaskan pandangan masa lalu sebagai penentu
masa depan individu. Misalnya, seorang anak SMP yang
mempunyai pengalaman masa lalu yang kurang baik dengan
orang tuanya. Dalam kehidupan sehari-hari anak tidak
pernah mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya, setiap
kali anak berbuat salah orang tua selalu memarahi dan
memukul, hal ini menjadikan anak pendiam, sulit
mengungkapkan pendapat dan tumbuh dengan rasa
kebencian, sedikit teman yang mau bergaul bersamanya tak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
jarang teman-temannya menjauhinya. Dengan mengolah
batinnya anak tidak lagi menganggap serta berpikir bahwa
nanti di masa dewasanya ia akan tetap dijauhi oleh teman-
temannya dan melupakan pandangan yang buruk akan
orang tuanya dimasa lalu.
b) Gratitude (Bersyukur)
Dengan adanya gratitude atau rasa syukur akan
menambah kepuasan hidup. Dengan bersyukur dapat
menambah kesan yang baik akan masa lalu. Banyak cara
yang dapat dilakukan untuk mengungkapkan rasa syukur
dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari seperti
kontribusinya dalam masyarakat misalnya anak SMP yang
menderita luka batin tadi berkontribusi dengan kumpulan
keagamaan, komunitas pengembangan diri untuk saling
memberikan semangat, dukungan serta berbagi informasi
untuk bangkit dari masa lalu dan mengatasinya.
c) Forgiving and Forgetting (Memaafkan dan Melupakan)
Salah satu cara menghilangkan emosi negatif
mengenai masa lalu adalah dengan memaafkan. Memaafkan
dengan cara mengubah atau menghilangkan hal-hal yang
menyakitkan. Dengan memaafkan masa lalu seseorang akan
mencapai kepuasan hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
2) Kebahagiaan Pada Masa Sekarang
Kebahagiaan pada masa sekarang adalah perasaan positif
seseorang terhadap masa sekarang, saat ini, atau sedang dijalani
seseorang sekarang ini. Seseorang yang memiliki perasaan positif
pada masa sekarang akan menikmati apapun yang dijalani saat
ini. Diri sendirilah yang memahami apa yang membuat dirinya
bahagia atau terpuaskan, yang mendukung kebahagiaan pada
masa sekarang melibatkan dua hal:
a) Kenikmatan
Kenikmatan adalah kesenangan yang memiliki
komponen indrawi dan emosional yang kuat bersifat
perasaan-perasaan dasar seperti gairah, organisme, rasa
senang, riang, ceria dan nyaman. Sifatnya sementara dan
melibatkan sedikit pemikiran atau tidak sama sekali.
Kenikmatan terbagi menjadi dua, yaitu kenikmatan
ragawi dan kenikmatan yang lebih tinggi. Kenikmatan
ragawi didapat melalui indera, kenikmatan ragawi cepat
memudar ketika rangsangan eksternal menghilang dan
seseorang akan menjadi terbiasa dengan rangsangan tersebut.
Kenikmatan yang lebih tinggi mempunyai banyak
persamaan dengan kenikmatan ragawi sama-sama
mempunyai perasaan dasar yang bersifat positif serta bersifat
sementara, cepat memudar dan cepat menjadi terbiasa,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
namun ada sedikit perbedaan yaitu kenikmatan yang lebih
tinggi mempunyai pemicu eksternal yang lebih rumit,
bersifat kognitif dan lebih banyak dan lebih bervariasi
daripada kenikmatan ragawi.
b) Gratifikasi
Gratifikasi merupakan emosi positif pada masa
sekarang yang berkaitan dengan kekuatan dan kualitas, serta
datang dari kegiatan yang disukai. namun tidak selalu
melibatkan perasaan tertentu, dan durasinya lebih lama
dibandingkan dengan kenikmatan. Gratifikasi membuat
seseorang terlibat sepenuhnya dengan kegiatan yang
dilakukan sehingga dapat bersentuhan langsung dengan
kekuatan diri kita. Gratifikasi ditopang oleh kekuatan dan
kualitas kita. Gratifikasi tidak muncul setelah melakukan
aktifitas yang menyenangkan, tetapi saat seseorang
melakukan aktivitas tersebut (Seligman, 2005).
3) Optimis Akan Masa Depan
Optimis akan masa depan adalah keyakinan, kepercayaan,
kepastian, harapan, optimisme pada diri seseorang untuk
membangun dirinya lebih baik dari pada sebelumnya. Dengan
adanya sikap optimis akan membantu seseorang memberikan
kekuatan yang lebih baik dalam menghadapi tekanan ketika
terjadi musibah, tugas-tugas yang berat, bahaya di masa depan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Seseorang akan memiliki kesehatan jauh lebih baik ketika
memiliki sikap optimis (Seligman, 2005).
Orang yang pesimis, percaya kejadian buruk yang
menimpanya bersifat permanen, kejadian buruk akan terus
berlangsung dan terulang serta selalu mempengaruhi hidup
mereka. Sedangkan orang yang optimis, memandang kejadian
buruk sementara atau sesaat saja. Orang optimis ketika mereka
gagal dan tidak berdaya memandang hanyalah sementara waktu
kemudian rasa sakit akan hilang dan menganggap kejadian buruk
adalah tantangan untuk berusaha lebih keras dan lebih baik lagi
(Seligman, 2005).
3. Aspek-Aspek Kebahagiaan
Kebahagiaan memiliki 5 aspek. Kelima aspek itu adalah emosi
positif, keterlibatan penuh, temukan makna dalam keseharian, menjalin
hubungan positif dengan orang lain, dan prestasi (Seligman, 2013):
a. Emosi Positif
Emosi positif adalah pengalaman siswa yang baik selama di
sekolah dan di asrama. Indikator pada aspek emosi positif adalah
gembira saat berada di sekolah, memiliki harapan untuk sukses,
bangga terhadap hasil akademis.
b. Keterlibatan Penuh
Keterlibatan penuh adalah ketika seseorang melibatkan diri
sepenuhnya dalam pekerjaan yang ditekuni. Tentunya setiap orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
berbeda dalam menemukan kesenangannya dalam hal-hal yang
berbeda, seperti halnya bermain, olahraga, memainkan alat musik,
memasak, merakit robot. Keterlibatan penuh bukan hanya pada
karir, melainkan dalam aktivitas lain seperti hobi dan aktivitas
bersama teman-teman di asrama dan sekolah. Keterlibatan penuh
membutuhkan partisipasi aktif dari orang yang bersangkutan.
Dengan melibatkan diri secara penuh, bukan hanya fisik yang
beraktivitas, tetapi hati dan pikiran juga turut serta.
c. Menemukan Makna dalam Kehidupan Sehari-Hari
Dalam keterlibatan penuh dan hubungan positif dengan orang
lain tersirat satu cara lain untuk dapat bahagia, yakni menemukan
makna dalam menjalani kehidupan sehari-hari sebagai anak yang
tinggal di asrama. Dengan memaknai kehidupan sehari-hari
menjadikan alasan bagi seseorang untuk tetap bertahan hidup dan
bersekolah serta tinggal di asrama yang memiliki suatu tujuan untuk
masa depan anak.
d. Menjalin Hubungan Positif dengan Orang Lain
Hubungan yang positif bukan sekedar memiliki teman di
asrama ataupun sekolah, namun lebih kepada adanya dukungan
sosial yang dapat membuat individu mengembangkan harga diri,
meminimalkan masalah-masalah psikologis, kemampuan
pemecahan masalah yang adaptif, membuat individu sehat secara
fisik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
e. Prestasi
Mempunyai tujuan dalam hidup dapat membantu seseorang
untuk mencapai keberhasilan seseorang mencapai keadaan yang
diinginkan dan mencapai kemajuan menuju tujuan lain. Seseorang
harus mempunyai tujuan yang realistis yang dapat di capai dengan
memiliki prestasi, seseorang akan terdorong untuk maju dan
berkembang serta membangun harga diri.
4. Karakteristik Individu yang Bahagia
Menurut Myers (dalam yanuar 2012) terdapat 4 karakteristik yang
selalu ada pada orang yang memiliki kebahagiaan dalam hidupnya,
yaitu:
a. Menghargai Diri Sendiri
Orang yang bahagia mempunyai kepercayaan diri yang cukup
tinggi. Cenderung menyukai dirinya dan menghargai dirinya sendiri.
b. Optimis
Orang yang optimis percaya akan kemampuannya, sehingga
berupaya baik di setiap kesempatan hidupnya, sedangkan pada orang
pesimis menyerah di segala aspek ketika mengalami peristiwa buruk
di area tertentu.
c. Terbuka
Orang yang bahagia lebih terbuka terhadap orang lain serta
mudah bersosialisasi dengan orang lain dan membantu orang lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
yang membutuhkan.
d. Mampu Mengendalikan Diri
Orang yang bahagia pada umumnya memiliki kontrol pada
hidupnya.
B. Masa Remaja
1. Pengertian Remaja
Istilah “Remaja “berasal dari bahasa latin (Adolescere) yang
berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah (Adolescere),
seperti yang digunakan saat ini mempunyai arti yang lebih luas,
zmencakup kematangan mental, emosional, sosial, fisik. Pandangan ini
diungkapkan oleh Piaget ( dalam Hurlock, 1992)
Secara psikologis, masa remaja adalah usia dimana individu
berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak-anak tidak
lagi merasa di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan
berada dalam tingkatan yang sama, perubahan dalam berhubungan
dengan masyarakat (dewasa). Termasuk perubahan intelektual yang
mencolok, transformasi intelektual yang khas dari cara berpikir.
Tahap-tahap masa remaja, masa remaja digolongkan menjadi 2
tahap yaitu:
1. Masa Remaja Awal : 13-17 tahun
Yaitu periode dalam rentang perkembangan dimana
terjadi kematangan alat-alat seksual dan tercapai kemampuan
reproduksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
2. Masa Remaja Akhir : 16-18 tahun
Tumbuh menjadi dewasa yang mencakup kematangan
mental, emosional, sosial, dan fisik (Hurlock, 1992).
Dengan melihat tahap-tahap masa usia remaja seperti
yang telah diungkapkan oleh Hurlock (1996), anak-anak Asrama
St. Aloysius Turi kelas VII, VIII, IX SMP termasuk dalam masa
remaja awal, yaitu berusia antara 13 sampai 15 tahun.
Masa remaja memiliki karakteristik yang membedakan
dengan periode sebelumnya dan sesudahnya.
2. Ciri-Ciri Remaja
Ciri-ciri remaja menurut Hurlock (1992), yaitu:
a. Periode Penting
Perubahan fisik dan perkembangan emosi yang sangat cepat yang
terjadi pada remaja memerlukan penyesuaian diri didalam dirinya,
sehingga remaja mampu menerima perubahan fisik dan dapat
mengelola emosinya dengan baik.
b. Periode Peralihan
Pada periode ini dimana individu berada pada ketidakjelasan dan
keraguan akan peran yang harus dilakukan. Masa remaja bukan lagi
menjadi seorang anak-anak dan bukan menjadi orang dewasa.
c. Usia Bermasalah
Pada tahap ini remaja merasa dirinya sudah mampu serta tidak
mau meminta bantuan orang lain. Remaja menganggap yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
diputuskan dan dilakukannya hal yang benar. Sehingga remaja tidak
mau menerima dan meminta pendapat orang lain.
Masalah yang terjadi pada remaja seringkali sulit diatasi, hal ini
disebabkan selama menjadi anak-anak sebagian besar orang tualah
yang menyelesaikan masalahnya, sehingga anak tidak
berpengalaman mengatasi masalahnya.
d. Mencari Identitas
Pada awal masa remaja mereka melakukan penyesuaian diri
dengan kelompok, kemudian remaja mulai mendambakan identitas
diri dan mulai tidak adanya kepuasan menjadi sama dengan teman-
teman sebayanya atau kelompoknya.
e. Usia yang Menimbulkan Ketakutan
Anggapan remaja adalah masa anak-anak yang bermasalah, tidak
dapat dipercaya, berperilaku merusak, membuat orang dewasa yang
harus membimbing dan mengawasi, remaja menjadi takut
bertanggung jawab.
f. Masa yang Tidak Realistis
Remaja seringkali melihat dirinya sendiri dan orang lain, teman –
temannya sebagaimana yang diinginkanya bukan bagaimana adanya.
g. Ambang Masa Dewasa
Remaja mulai berperilaku layaknya seperti orang dewasa. Masa
remaja mempunyai ciri-ciri tertentu yang harus dimiliki sebagai
bekal menuju perkembangan berikutnya, dengan adanya ciri-ciri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
tersebut akan menjadi sinyal bagi lingkunganya agar remaja
diperlakukan sebagaimana mestinya.
Pada masa ini remaja mengalami 5 perubahan, yaitu : emosi, fisik
psikologis, sosial, dan perubahan nilai-nilai orang dewasa.
3. Kebahagiaan pada Remaja
Kebahagiaan pada masa remaja dapat dilihat berdasarkan
intensitanya, kebahagiaan pada masa remaja dapat digolongkan menjadi
kebahagiaan sesaat atau dalam kehidupan sehari-hari, kebahagiaan taraf
menengah, kebahagiaan taraf yang lebih tetap (Mappiare, 1982) :
a. Kebahagiaan sesaat atau dalam kehidupan sehari-hari
Kebahagiaan sesaat pada remaja awal remaja usia 12-15 tahun,
hal-hal yang mendatangkan kebahagiaan adalah :
1) Mempunyai hubungan sosial yang positif seperti mempunyai
sahabat.
2) Ada peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan sekolah
seperti akan adanya hari libur panjang atau hari-hari terakhir
sekolah.
3) Melakukan rekreasi seperti bersama teman-temnnya melakukan
camping atau mengunjungi objek wisata.
4) Dalam suasana sport seperti bermain bola atau bermain games,
mendapat atau memiliki materi berupa barang seperti handphone,
atau mendapatkan uang.
5) Mendapatkan hadiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
b. Kebahagiaan Taraf Menengah
kebahagiaan taraf menengah merupakan penerimaan dan rasa
puas terhdap diri dan apa yang dimiliki. Bagi remaja awal, hal-hal
yang mendatangkan kebahagiaan adalah :
1) Fisik yang bagus, artinya tampang yang memuaskan dan sesuai
yang diharapkan akan mendatangkan kebahagiaan bagi remaja.
2) Diterimanya remaja di dalam suatu kelompok serta popular di
dalam kelompok tersebut akan menjadikan kebahagiaan bagi
remaja.
3) Mendapatkan teman baru, khususnya lawan jenis.
4) Keberhasilan, hasil belajar, kerja kelompok, adanya penghargaan
dari orang lain terhadap keberhasilanya.
5) Berperan dan berprestasi dalam perannya.
c. Kebahagiaan Taraf yang Relatif Tetap
Kebahagiaan taraf yang lebih tetap atau konstan bersangkutan
dengan keadaan-keadaan positif yang dicapai dalam masa
pertubuhan dan perkembangannya, kebutuhan-kebutuhan dan
penyesuaian yang dapat dicapainya. Bagi remaja, hal-hal yang
mendatangkan kebahagiaan adalah :.
1) Dialaminya pertumbuhan kelenjar-kelenjar seksualitas dan
perkembangan seksual secara wajar serta dapat dikendalikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
2) Pertumbuhan otak dan perkembangan kemampuan berpikir yang
normal sehingga mampu memecahkan persoalan-persoalan yang
dihadapinya.
3) Perkembangan dan pertumbuhan sikap, dapat mengontrol emosi.
4) Perkembangan minat atau cita-cita yang terarah, minat pada
bidang-bidang tertentu.
5) Dialaminya perkembangan pribadi, sosial dan moral secara baik
dan disadarinya, menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
6) Dapat menyesuaikan diri dengan kemampuan-kemampuanya.
C. Bimbingan Pribadi Sosial
1. Pengertian Bimbingan Priabadi Sosial
Menurut Winkel dan Hastuti (2004), bimbingan pribadi-sosial
berarti bimbingan dalam menghadapi keadaan batinnya sendiri dan
mengatasi berbagai pergumulan dalam batinnya sendiri. Dalam mengatur
diri sendiri di bidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu
luang, penyaluran nafsu seksual dan lain sebagainya, serta bimbingan
dalam membina hubungan kemanusiaan dengan sesama di berbagai
lingkungan (pergaulan sosial).
2. Unsur-Unsur Bimbingan Pribadi-Sosial
Bimbingan pribadi–sosial yang diberikan di jenjang pendidikan
menengah dan pendidikan tinggi, sebagian disalurkan melalui bimbingan
kelompok dan sebagian lagi melalui bimbingan individual, serta
mengandung unsur-unsur sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
a. Bimbingan pribadi sosial memberikan informasi tentang fase atau
tahap perkembangan yang sedang dilalui oleh siswa remaja dan
mahasiswa, antara lain tentang konflik batin yang dapat timbul dan
tentang tata cara bergaul yang baik.
b. Penyadaran akan keadaan masyarakat dewasa ini, yang semakin
berkembang kearah masyarakat modern, antara lain apa ciri-ciri
kehidupan modern, dan apa makna ilmu pengetahuan serta teknologi
bagi kehidupan manusia.
c. Pengaturan diskusi kelompok mengenai kesulitan yang dialami
kebanyakan siswa dan mahasiswa, misalnya menghadapi orangtua
yang taraf pendidikannya lebih rendah daripada anak-anaknya.
Khususnya siswa remaja dapat merasa lega, bila dia menyadari
bahwa teman-temannya mengalami kesulitan yang sama, dia lalu
tidak akan memandang dirinya lagi sebagai orang yang abnormal.
Diskusi kelompok ini dapat mendorong siswa dan mahasiswa untuk
menghadapi ahli bimbingan, guna membicarakan sesuatu masalah
secara pribadi dalam wawancara konseling.
d. Pengumpulan data yang relevan untuk mengenal kepribadian siswa,
misalnya sifat-sifat kepribadian yang tampak dalam tingkah laku,
latar belakang keluarga dan keadaan kesehatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
3. Tujuan Bimbingan Pribadi Sosial
Beberapa tujuan dari bimbingan dan konseling yang terkait dengan
aspek pribadi sosial menurut Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan(2010)
adalah:
a. Mempunyai komutmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai
keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, bak
dalam kehidupan pribadi, keluarga, antar teman, sekolah tempat
kerja, masyarakat.
b. Memiliki sikap toleransi antar umat beragama serta saling
menghormati dan memelihara hak dan kewajiban masing-masing.
c. Mempunyai pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan
konstruktif, baik kelebihan maupun kelemahan, baik fisik maupun
psikis.
d. Memiliki sifat positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang
lain.
e. Memiliki kemampuan melakukan pilihan secara sehat.
f. Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati dan menghargai
orang lain, tidak melecehkan martakat atau harga dirinya.
g. Memiliki rasa tangung jawab yang diwujudkan dalam bentuk
komitmen, terhadap tugas dan kewajibannya.
h. Memiliki kemampuan berinteraksi sosial yang diwujudkan dalam
bentuk persahabatan, persaudaraan atau silahturahmi dengan semua
manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
i. Memili kemampuan dalam menyelesaikan konflik baik diri sendiri
maupun dengan orang lain.
j. Memiliki kemapuan untuk mengambil keputusan secara efektif.
Dengan memahami tujuan bimbingan pribadi-sosial diharapkan
individu mampu mengatasi setiap permasalahan yang dihadapi dan
mampu berinteraksi dengan baik.
4. Fungsi Bimbingan Pribadi Sosial
Fungsi bimbingan pribadi sosial menurut totok ( dalam rima
puspita, 2007), yaitu:
a. Berubah menuju pertumbuhan
Pada bimbingan pribadi –sosial, konselor secara
berkesinambungan memfasilitasi individu agar menjadi agen
perubahan bagi dirinya dan lingkunganya.
b. Pemahaman diri secara penuh dan utuh
Melalui bimbingan pribadi sosial individu diharapkan dapat
memahami kelemahan dan kekuatan yang ada pada dirinya, sehingga
individu memiliki kepribadian yang utuh dan mampu mengintegrasi
diri dalam segala aspek kehidupan secara utuh, selaras, seimbang.
c. Belajar komunikasi yang lebih sehat
Bimbingan pribadi sosial digunakan sebagai media pelatihan bagi
individu untuk berkomunikasi secara lebih sehat dengan
lingkunganya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
d. Berlatih tingkah laku baru yang lebih sehat
Bimbingan pribadi sosial digunakan sebagai media untuk
menciptakan dan berlatih perilaku yang baru yang lebih sehat.
e. Belajar mengungkapkan diri secara penuh dan utuh
Melalui bimbingan pribadi-sosial diharapkan individu dapat
dengan spontan, kreatif, dan efektif dalam mengungkapkan perasaan,
keinginan dan inspirasi.
f. Individu mampu bertahan
Melalui bimbingan pribadi-sosial diharapkan individu dapat
bertahan dengan keadaan masa kini, dapat menerima keadaan dengan
lapang dada, dan mengatur kembali kehidupannya dengan kondisi
yang baru.
g. Menghilangkan gejala-gejala yang disfungsional
Konselor membantu individu dalam menghilangkan atau
menyembuhkan gejala yang mengganggu sebagai akibat dari krisis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam bab ini membahas metodologi penelitian, yaitu: jenis penelitian,
subjek penelitian, teknik dan instrumen pengumpelan data, validitas dan
reliabilitas instrumen, dan teknik analisis data.
A. Jenis atau Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif
dengan metode survei. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui
gambaran mengenai seberapa tinggi tingkat kebahagiaan remaja putra-putri
asrama St. Aloysius Turi tahun ajaran 2016/2017. Berdasarkan hasil
penelitan akan disusun usulan program bimbingan pribadi-sosial sebagai
referensi bagi pendamping asrama St. Aloysius Turi.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Asrama St. Aloysius Turi kelas VII, VIII
dan IX Tahun ajaran 2016/2017. Waktu yang peneliti gunakan untuk
menyusun instrument penelitiaan sampai pada penyebaran angket pada bulan
Januari – Juni 2017. Pengumpulan data dilaksanakan pada hari Selasa, 9 Mei
pukul 16.00 WIB.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah para remaja siswa-siswi Asrama St.
Aloysius, Turi. Berjumlah 35 anak, yang terdiri dari kelas VII, VIII, dan IX
Tahun Ajaran 2016/2017. Penelitian ini merupakan penelitian populasi
karena semua anggota populasi menjadi responden. Alasan peneliti
menggunakan asrama St. Aloysius Turi yaitu dikarenakan peneliti melihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
fenomena atau kasus-kasus yang berkaitan dengan kebahagiaan di asrama.
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu berupa
penyebaran skala tentang kebahagiaan pada remaja asrama St Aloysius
Turi. Skala yang digunakan dikembangkan berdasarkan skala Likert.
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi
seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2013).
2. Format Pernyataan
Alternatif jawaban yang disediakan dalam skala ini berpedoman
pada teknik penyusunan skala Likert. Item-item yang terdapat pada skala
penelitian ini berbentuk pernyataan terbagi 2 macam jenis item yaitu
item favorable dan unfavorable. Item favorable berisi pertanyaan-
pertanyaan yang mendukung indikator dari variabel yang ingin diteliti,
item unfavorabel berisikan pernyataan yang tidak mendukung indikator
(Sugiyono, 2013).
Instrument kebahagiaan ini menyediakan 4 alternatif jawaban,
yaitu sangat sesuai(SS), sesuai(S), kurang sesuai(KS), sangat tidak
sesuai(STS). Penetapan skoring pada setiap jawaban adalah sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
3. Penentuan Skor
Tabel 1
Norma Skoring Inventori Kebahagiaan
Alternatif Jawaban Skor Favorable (+) Skor Unfavorable (-
)
Sangat sesuai (SS) 4 1
Sesuai (S) 3 2
Kurang Sesuai (KS) 2 3
Tidak Sesuai (TS) 1 4
Subjek diminta memilih salah satu alternatif pilihan jawaban
dengan cara member tanda centang (V) pada kolom alternatif jawaban
yang telah tersedia. Pilihan dan alternatif jawaban akan diakumulasi
untuk mengungkap kebahagaiaan para remaja asrama St. Aloysius Turi
tahun ajaran 2016/2017. Semakin tinggi skor maka tingkat kebahagiaan
para remaja asrama St. Aloysius Turi akan semakin bahagia. Tetapi
sebaliknya semakin rendah skor maka semakin rendah kebahagian
remaja asrama St. Aloysius Turi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
4. Kisi-Kisi Skala
Tabel 2
Kisi-Kisi Kuesioner Kebahagiaan
(Sebelum Uji Coba Terpakai / Penelitian)
No Aspek Indikator No item
favorable
No item
unfavorable
Jumlah
item
1 Emosi
positif
a. Gembira saat berada di
asrama
1, 3 2,5 4
b. Memiliki harapan untuk
sukses
4, 6 7,8 4
c. Bangga terhadap hasil
akademis
10, 12 9, 11 4
2 Keterlibatan
penuh
a. Berkonsentrasi saat
belajar di lingkungan
asrama
15,17,19 13 4
b. Tertarik untuk belajar 16, 18,
20
22, 24 5
c. Bergembira ketika
belajar di sekolah dan
lingkungan asrama
26,31 29,30,32 5
d. Mendapatkan hasil usaha
yang dicapai dari puncak
pengembangan potensi
diri
21,23 25,27,28 5
3 Menjalin
hubungan
positif
dengan
orang lain
a. a. Merasa di pedulikan
orang lain di asrama
33,34,
36, 38
35 5
b. Merasa dicintai orang lain
di asrama
37,39,
42,43
40 5
c. Merasa dihargai orang
lain di asrama
14, 45 46, 53, 57,62 6
d. Adanya dukungan secara
psikologis, sosial, emosi
dari teman-teman dan
seluruh warga asrama
41,44,47 68 4
4 Menemukan
makna
dalam
kehidupan
sehari-hari
a. Mempunyai nilai yang
berharga bagi dirinya
49, 51,63 48, 50,52 6
b. Memiliki alasan untuk
bersekolah
54,56 55,65 4
c. Memiliki tujuan untuk
dicapai disekolah
59, 67 58, 60 4
5 Prestasi a. Mengembangkan diri ,64,66,
69,70
61 5
Total 41 29 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
1. Validitas Kuesioner
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
memperoleh data yang valid. Valid berarti instrument tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiono, 2013).
Validitas yang diuji dalam instrumen penelitian ini adalah
validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang diestimimasi lewat
pengujian terhadap isi alat ukur dengan analisis rasional dengan cara
professional judgement (Azwar, 1992). Validitas isi tidak dinyatakan
dengan angka namun pengesahannya berdasarkan pertimbangan yang
diberikan oleh ahli (expert judgement) (Azwar, 1992). Dalam penelitian
ini, dilakukan expet judgement kepada dosen pembimbing yaitu Ag.
Krisna Indah Marheni, S.Pd., M.A. dan dikonsultasikan juga dengan
pendamping asrama, yaitu Br. Bernadus Raja Najak, CSA dan Br.
Silvinus Minor Bodho CSA, selanjutnya validitas instrument diuji secara
empiris dengan cara mengkorelasi skor-skor setiap item instument
terhadap skor-skor total aspek dengan teknik korelasi person product
moment menggunakan aplikasi komputer SPPS 16 For Windows.
Rumus korelasi Person product moment adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Keterangan :
r xy = Korelasi skor-skor total kuesioner dan total butir-butir
X = Skor sub total kuesioner
Y = Skor totslbutir-butir kuesioner
N = Jumlah subjek
XY = Hasil perkalian antara skor X dan Y
Keputusan didapatkan dengan nilai koefisien validitas yang
minimal sama dengan 0,30 (Azwar, 2009). Apabila terdapat item yang
mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 dianggap memuaskan.
Berdasarkan ketentuan tersebut dapat dikatakan bahwa item yang valid
adalah item yang memiliki nilai korelasi ≥ 0,30. Sementara itu, suatu
item dikatakan tidak valid jika memiliki nilai korelasi ≤ 0,30. Hasil uji
validitas instrument menggunakan SPSS dapat dilihat pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel 3
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Kuisoner Kebahagiaan
Remaja Asrama St. Aloysius Turi
No Aspek Indikator Item
Valid
Item
Gugur
1 Emosi
positif
1. Gembira saat berada di
asrama
2,5 3
2. Memiliki harapan untuk
sukses
4,8 6,7
3. Bangga terhadap hasil
akademis
9,10,1
2
11
2 Keterlibata
n penuh
1. Berkonsentrasi saat belajar di
lingkungan asrama
15,17 13,19
2. Tertarik untuk belajar 16,20 18,22,
24
3. Bergembira ketika belajar di
sekolah dan lingkungan
asrama
26,29,
31,32
30
4. Mendapatkan hasil usaha yang
dicapai dari puncak
pengembangan potensi diri
23,25,
28
21,27
3 Menjalin
hubungan
positif
dengan
orang lain
1. Merasa di pedulikan orang lain
di asrama
35,38 33,34,
36
2. Merasa dicintai orang lain di
asrama
37,40,
42,
39,
43
3. Merasa dihargai orang lain di
asrama
53,57.
62
14,45,
46
4. Adanya dukungan secara
psikologis, sosial, emosi dari
teman-teman dan seluruh
warga asrama
41
44,47,
68
4 Menemuka
nmakna
dalam
kehidupan
sehari-hari
1. Mempunyai nilai yang
berharga bagi dirinya
49,51,
50,52,
63
48
2. Memiliki alasan untuk
bersekolah
55,56,
65
54
3. Memiliki tujuan untuk dicapai
disekolah
58,59,
60,67
5 Prestasi 1. 1. Mengembangkan diri 61,64,
66,69,
70
Total 44 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Dari hasil uji validitas yang dilakukan oleh peneliti, maka
didapatkan item valid berjumlah 44 dan item tidak valid 26. Item yang
digunakan untuk pengolahan data berjumlah 44. Penelitian ini tidak diuji
coba di lapangan, yang dilakukan adalah uji coba terpakai artinya item-
item yang tidak valid digugurkan (tidak diperhitungkan dalam
pengolahan data). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 4.
2. Reliabilitas Kuesioner
Reliabilitas adalah tingkat kepercayaan hasil pengukuran (Azwar,
1992). Instrumen yang reliabel adalah instrument yang bisa digunakan
data yang sama (Sugiono, 2013).
Perhitungan indeks reliabilitas kuisoner penelitian ini
menggunakan pendekatan koefisien Alpha Cronbach dilakukan dengan
menggunakan program SPSS for windows versi 16.0. Menurut (Azwar,
2009) Rumus koefisien Alpha Cronbach (α) adalah sebagai berikut:
Keterangan rumus:
R11 : realibilitas skala
S1² dan S2² : varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2
S2² : varians skor skala
Hasil perhitungan indeks reliabilitas dikonsultasikan dengan kriteria
Guilford (dalam Masidjo 1995:209). Kriteria kualifikasi reliabilitas
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Tabel 4
Kriteria Guiford
No Koefisien Korelasi Kualifikasi
1 0,91-1,00 Sangat Tinggi
2 0,71-0,90 Tinggi
3 0,41-0,70 Cukup
4 0.21-0,40 Rendah
5 Negatif-0,20 Sangat Rendah
Perhitungan reliabilitas penelitian persepsi kebahagiaan menggunakan
Alpha Cronbach dan hasil dapat dilihat pada tabel 4 berikut :
Tabel 5
Reliabilitas Kuesioner Kebahagiaan
Remaja Asrama St. Aloysius Turi
Reliability statistics
Cronbach’s Alpha N of Item
913 44
Berdasarkan tabel perhitungan di atas dapat disimpulkan taraf reliabilitas
skala persepsi kebahagiaan berada pada kualifikasi sangat tinggi.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan mengelompokkan data berdasarkan
variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari
seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, serta
melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah Sugiyono
(2013).
Berikut ini merupakan langkah-langkah teknik analisis data yang
ditempuh dalam penelitian ini:
1. Tahap Persiapan Pengumpulan Data Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Dalam tahap persiapan ini, peneliti melakukan berbagai usaha yaitu:
a. Meminta surat pengantar untuk melaksanakan penelitian di asrama
St. Aloysius Turi dari prodi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma.
b. Menghubungi pimpinan asrama St. Aloysius Turi untuk meminta
izin mengadakan penelitian di asrama yang bersangkutan.
c. Mempersiapkan kuesioner sebagai alat pengumpul data penelitian.
d. Menentukan hari dan tanggal yang telah disepakati oleh pimpinan
asrama dan peneliti untuk mengambil data penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian dilakukan pada seluruh anak-anak
asrama St. Aloysius Turi tahun ajaran 2016/2017. Subjek penelitian
sebanyak 35 anak. Pengambilan data dilaksanakan hari kamis 9 Mei
2017. Pada tahap pelaksanaan peneliti datang ke asrama St. Aloysius
Turi sesuai dengan waktu yang telah disepakati bersama. Dalam
pengambilan data, peneliti tetap mendampingi anak-anak di aula, agar
peneliti dapat menjelaskan secara langsung jika ada siswa yang bertanya
tentang item yang dianggap kurang jelas. Suasana Aula ketika anak-anak
mengisi kuesioner sangat kondusif. Anak-anak serius dalam
memperhatikan peneliti dalam memberikan arahan dan petunjuk
pengisian kuesioner serta anak-anak tidak mengalami kesulitan dalam
mengisi kuesioner tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
3. Teknik Analisis Data
a. Langkah-langkah yang ditempuh oleh peneliti untuk menganalisis
data adalah sebagai berikut:
Peneliti memberikan skor pada item kuesioner dilakukan dengan cara
memberikan nilai dari angka 1 sampai 4 berdasarkan norma skoring
yang berlaku dengan melihat sifat pernyataan favorable dan
unfavorable. Untuk pernyataan favorable skor untuk jawaban Sangat
Sesuai(SS) adalah 4 , Sesuai(S) adalah 3, Kurang Sesuai(KS) adalah
2, Tidak Sesuai(TS) adalah 1. Untuk jawaban favorable skor jawaban
Sangat Sesuai(SS) adalah 1 , Sesuai(S) adalah 2, Kurang Sesuai(KS)
adalah 3, Tidak Sesuai(TS) adalah 4.
b. Setelah memberikan skor pada masing-masing item, peneliti
mentabulasi sebuah daya yang telah diperoleh dan memasukkan ke
dalam computer dengan bantuan Microsoft Excel.
c. Membuat kategori tingkat kebahagiaan pada remaja St. Aloysius Turi
disusun berdasarkan model distribusi normal. Adapun norma
kategorisasi adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel 6
Norma Kategorisasi Kebahagiaan Anak Asrama St. Aloysius
Turi
Norma/criteria skor Kategori
µ + 1,5 σ < X Sangat Bahagia
µ + 0,5 σ < X ≤ µ + 1,5 σ Bahagia
µ - 0,5 σ < X ≤ µ + 0,5 σ Cukup Bahagia
µ - 1,5 σ < X ≤ μ - 0,5 σ Kurang Bahagia
X ≤ μ -1,5 σ
Sangat Kurang Bahagia
Keterangan :
X maxsimum teoritik : nila tertinggi teoritik
X minimum teoritik : nilai terendah teoritik
Standar deviasi (α/sd) : luas jarak rentangan yang dibagi 6 satuan
devisiasi sebaran
Mean teoritik (μ) : rata-rata teoritis dari skor maksimum dan
minimum
d. Mencari norma atau patokan yang akan digunakan untuk mencari X
maksimum teoretik, standar devisasi, dan mean teoretik. Kategori
tinggi rendahnya kebahagiaan remaja asrama St. Aloysius Turi tahun
ajaran 2016/2017. Kategori subjek penelitian diperoleh melalui
perhitungan (item 44) sebagai berikut:
X maxsimum teoritik : 4 x 44 = 176
X minimum teoritik : 1 x 44 = 44
Luas jarak : 176-44 = 132
σ (standar deviasi) : 132:6 = 22
μ ( mean teoritik) : (176+44):2=110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Berdasarkan data penelitian tentang kebahagiaan yang dianalisis
dengan teknik kategorisasi model distribusi normal, tingkat
kebahagiaan remaja putra dan putri asrama St. Aloysius Turi tahun
pelajaran 2016/2017 dalam kebahagiaan adalah sebagai berikut:
Tabel 7
Kategori Kebahagiaan Remaja asrama
St. Aloysius Turi
Norma/criteria skor Rentang skor Kategori
µ + 1,5 σ < X >143 Sangat Bahagia
µ + 0,5 σ < X ≤ µ + 1,5 σ 121-143 Bahagia
µ - 0,5 σ < X ≤ µ + 0,5 σ 92,4-121 Cukup Bahagia
µ - 1,5 σ < X ≤ μ - 0,5 σ 77-92,4 Kurang Bahagia
X ≤ μ -1,5 σ
<77 Sangat Kurang Bahagia
e. Langkah selanjutnya setelah selesai mengelompokkan tingkat
kebahagiaan, peneliti juga mengelompokkan skor item yang
diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh subjek. Langkah ini
ditempuh untuk mengetahui item mana saja yang menunjukkan item
yang sangat bahagia dan item mana saja yang menunjukkan kurang
bahagia.
f. Mencari kategori tinggi rendahnya skor item-item secara keseluruhan
subjek 35 diperoleh unsur perhitungan capaian skor subjek sebagai
berikut:
X maxsimum teoritik : 4 x 35 = 140
X minimum teoritik : 1 x 35 = 35
Luas jarak : 140-35 = 105
σ (standar deviasi) : 105:6 = 17,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
μ (mean teoritik) : (140+35):2 = 87,5
Hasil perhitungan analisis data skor kuesioner kebahagiaan
disajikan dalam norma kategorisasi item kebahagiaan remaja asrama
St. Aloysius Turi tahun pelajaran 2016/2017. Sebagai berikut :
Tabel 8
Kategorisasi Skor Item Kebahagiaan Remaja Asrama St.
Aloysius Turi
Norma/criteria skor Rentang skor Kategori
µ + 1,5 σ < X >113,75 Sangat tinggi
µ + 0,5 σ < X ≤ µ + 1,5 σ 96,25-113,75 Tinggi
µ - 0,5 σ < X ≤ µ + 0,5 σ 78,75-96,25 Sedang
µ - 1,5 σ < X ≤ μ - 0,5 σ 61,25-78,75 Rendah
X ≤ μ -1,5 σ
< 61,25 Sangat rendah
g. Setelah mengetahui kategori skor item diatas, selanjutnya
memasukkan item-item dalam kelompok-kelompok sesuai dengan
hasil pemberian skor pada masing-masing item. Dari penggolongan
item-item kemudian dapat diketahui item-item mana saja yang
menunjukkan kebahagiaan tinggi dan yang menunjukkan
kebahagiaan rendah.
h. Setelah mengetahui hasil skor item kebahagiaan, maka item-item
yang memiliki skor yang masuk dalam kategori sedang dan rendah
selanjutnya dibahas dan dikembangkan menjadi program bimbingan
pribadi-sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
BAB IV
HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN USULAN PROGRAM
BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL
Bab ini memuat hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian
kebahagiaan remaja St. Aloysius Turi dan Implikasinya terhadap usulan
program bimbingan pribadi sosial.
A. Hasil Penelitian
1. Kebahagiaan Para Remaja Asrama St. Aloysius Turi
Berdasarkan data penelitian tentang kebahagiaan yang dianalisis
dengan teknik kategorisasi model distribusi normal, remaja asrama St.
Aloysius Turi tahun pelajaran 2016/2017 adalah seperti yang ditampilkan
dalam tabel 9.
Tabel 9
Kategori Kebahagiaan Remaja Asrama St. Aloysius Turi
Kategori Rentang
Skor
Subjek Presentase
(%)
Sangat Bahagia >143 7 20%
Bahagia 121-143 17 48,57%
Cukup Bahagia 92,4-121 11 31,43%
Kurang Bahagia 77-92,4 0 0%
Sangat Tidak
bahagia
<77 0 0%
Jumlah subjek 35 100%
Kategori kebahagiaan jika digambarkan dalam bentuk diagram dapat
dilihat pada grafik berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Grafik 1
Kategori kebahagiaan remaja asrama St. Aloysius Turi
50 48.57%
40 31,43%
30 20%
20
10 0% 0%
0
Sangat Bahagia Bahagia Cukup Bahagia Kurang Bahagia Sangat Tidak
Bahagia
Data grafik 1 terlihat bahwa:
a. Ada 7 (20%) remaja asrama St. Aloysius Turi capaian skornya berada
pada kategori sangat bahagia.
b. Ada 17 (48,57%) remaja asrama St. Aloysius Turi capaian skornya
berada pada kategori bahagia.
c. Ada 11 (31,43%) remaja asrama St. Aloysius Turi capaian skornya
berada pada kategori cukup bahagia.
d. Tidak ada 0 (0%) remaja asrama St. Aloysius Turi capaian skornya
berada pada kategori kurang bahagia.
e. Tidak ada 0 (0%) remaja asrama St. Aloysius Turi yang capaian
skornya berada pada kategori sangat tidak b 7ahagia.
Berdasarkan hasil penelitian diatas maka dapat disimpulkan
bahwa sebagaian besar subjek memiliki kategori bahagia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
2. Analisis Capaian Skor Butir kuesioner Kebahagiaan dan Usulan
Program Bimbingan Pribadi-Sosial yang Sesuai
Hasil perhitungan data skor butir-butir kebahagiaan disajikan
seperti berikut:
Tabel 10
Kategori Skor Item kuesioner Kebahagiaan Remaja
Asrama St. Aloysius Turi
Rentang Skor Item Presentase Kategori Nomor item
>113,75 12 27,27 Sangat tinggi 2, 4, 40, 57, 58, 60,
61, 62, 63, 64, 65,
67
96,25-113,75 18 40,90 Tinggi 5, 8, 9, 12, 28, 35,
41, 42, 50, 51, 52,
53, 55, 56, 59, 66,
69, 70
78,75-96,25 12 27,27 Sedang 10, 15, 16, 17, 23,
25, 26, 29, 32, 37,
38, 49
61,25-78,75 2 4,54 Rendah 20, 31
< 61,25 0 0 Sangat rendah -
Kategori kebahagiaan jika digambarkan dalam bentuk diagram dapat
dilihat pada grafik berikut:
Grafik 2
Kategori kebahagiaan remaja asrama St. Aloysius Turi
50 40.90%
40
30 27, 27% 27,27%
20
10 4, 53% 0%
0
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Data grafik 2 terlihat bahwa:
a. Terdapat 12 (27,27) item yang menunjukan kebahagiaan remaja St.
Aloysius Turi tergolong sangat tinggi.
b. Terdapat 18 (40,90) item yang menunjukan kebahagiaan remaja St.
Aloysius Turi tergolong tinggi.
c. Terdapat12 (27,27) item yang menunjukan kebahagiaan remaja St.
Aloysius Turi tergolong sedang.
d. Terdapat12 2(4,54) item yang menunjukan kebahagiaan remaja St.
Aloysius Turi tergolong rendah.
e. Tidak ada item yang menunjukan kebahagiaan remaja St. Aloysius
Turi tergolong sangat rendah.
Maka dapat disimpulkan item-item kuesioner kebahagiaan remaja
St. Aloysus Turi berada pada kategori sangat tinggi dan tinggi hal ini
menunjukkan bahwa anak-anak asrama memahami dan dapat
menjalankan aspek-aspek kebahagiaan dengan baik.
Item-item dengan skor kategori sedang mencerminkan bahwa remaja
belum mempunyai kebahagiaan yang positif. Oleh karena itu,
berdasarkan item-item yang masuk dalam kategori sedang dan rendah
digunakan sebagai dasar dalam penyusunan program bimbingan pribadi-
sosial.
Tabel 11 akan membahas 14 item yang dipilih oleh peneliti untuk
dijadikan usulan topik bimbingan pribadi-sosial dengan tujuan untuk
membantu meningkatkan kebahagiaan remaja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 11
Item-Item Kuesioner Yang Tergolong Dalam Kategori Sedang dan Rendah
No Aspek Indikator Nomor Item dan Pernyataan
1 Emosi
positif
a.Bangga
terhadap hasil
akademis
Saya selalu bersemangat bercerita dengan
orang-orang baru yang saya temui bahwa
prestasi di sekolah saya sangat baik.(item no
10)
2
Keterlibatan
penuh
a.Berkonsentrasi
saat belajar
Saya dapat fokus belajar di lingkungan
asrama.(item no 15)
Saya mempunyai daya ingat cukup tinggi
setelah mempelajari materi.(item no17)
b.Tertarik untuk
belajar
Saya senang membaca referensi buku lain di
asrama untuk menyelesaikan tugas dan
menambah ilmu pengetahuan. (item no 16)
Saya suka membaca buku pelajaran di
perpustakaan(item no 20).
c.Gembira saat
belajar di sekolah
dan lingkungan
asrama
Saya dapat menyesuaikan dengan suasana
belajar di asrama.(item no 26)
Saya malas untuk belajar di asrama karena
terlalu banyak peraturan yang harus saya
kerjakan. (item no 29)
Seringkali saya mengunjungi perpustakaan
sekolah untuk menambah ilmu saya.(item no
31)
Saya sulit menyesuaikan dengan suasana
belajar di asrama.(item no 32)
d.Hasil usaha
yang dicapai dari
puncak
pengembangan
diri
Saya mendapatkan nilai diatas rata-rata di kelas.
(item no 23)
Saya tidak pernah mendapatkan kejuaraan
apapun di kelas saya. (item no 25)
3 Menjalin
hubungan
positif
dengan
orang lain
a.Merasa dicintai
orang
lain
Kasih sayang yang diberikan teman-teman dan
pendamping asrama membuat saya rajin
belajar.(item no 37)
b.Merasa
dipedulikan orang
lain di asrama
Pengurus dan pendamping anak-anak asrama
selalu mendengarkan keluhan dan cerita saya.
(item no 38)
4 Menemukan
makna
dalam
kehidupan
sehari-hari
a.Memiliki nilai
yang berharga
bagi dirinya
Saya merasa senang dan dapat belajar
berkebun ketika membantu bapak penjaga
asrama berkebun.(item no 49)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Kebahagiaan Remaja St. Aloysius Turi Tahun Ajaran 2016/2017.
Untuk membatasi pembahasan dan untuk menghindari
pengulangan yang tidak perlu, peneliti menggolongkan hasil penelitian
menjadi 2 yaitu, bahagia (kategori sangat bahagia disatukan dengan
bahagia) dan kurang bahagia. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
dugaan peneliti. Sebelum melakukan penelitian, peneliti berfikir bahwa
kebahagiaan remaja asrama St. Aloysius Turi tahun ajaran 2016/2017
kurang bahagia. Ternyata hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian
besar anak-anak asrama St. Aloysius Turi bahagia.
Ada dua hal yang muncul dalam pikiran peneliti sesudah melihat
hasil penelitian ini. Pertama hasil penelitian tidak mencerminkan
kenyataan sesungguhnya karena ingin menampilkan diri sebagai anak-
anak yang bahagia sehingga anak-anak memberikan jawaban yang ideal,
serta tidak memberikan jawaban yang mencerminkan kenyataan
sesungguhnya. Kedua, remaja bahagia, bisa jadi ada faktor-faktor yang
membuat anak bahagia seperti perlakuan pendamping dan teman-teman
saling mendukung dan lebih terbuka, saling menghormati perbedaan
antar teman asrama, anak sudah dapat menyesuaikan lingkungan baru di
asrama, sehingga anak merasa nyaman dan bahagia tingga di asrama.
Untuk anak-anak yang sudah bahagia pun perlu ada upaya untuk terus
mengembangkan kebahagiaanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Kebahagiaan anak-anak merupakan penilaian anak-anak terhadap
kebahagiaan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh anak-anak dalam
kehidupannya sehari-hari. Apabila dalam kehidupan sehari-hari anak
merasa nyaman tinggal di asrama, mempunyai hubungan sosial yang
positif, dapat memaknai kehidupan sehari-harinya, serta dapat
mengembangkan prestasinya, sehingga anak memiliki tingkat
kebahagiaan yang tinggi (Seligman, 2013).
Beberapa karakteristik anak-anak asrama yang memiliki kategori
bahagia, seperti yang dijelaskan oleh Myers (dalam yanuar 2012) yaitu :
1) Menghargai diri sendiri, anak yang memiliki kategori sangat bahagia
atau bahagia mempunyai kepercayaan diri yang tinggi, cenderung
menyukai dirinya dan menghargai dirinya sendiri. Hal ini terlihat dari
anak-anak asrama mempunyai rasa percaya diri yang tinggi ketika
diminta memimpin doa, anak dengan sukarela mau memimpin doa. 2)
Optimis, remaja percaya akan kemampuannya sehingga berupaya baik di
setiap kesempatan hidupnya. Hal ini terlihat dari setiap hari remaja rajin
belajar dan membaca untuk menambah ilmu-ilmu baru dalam dirinya. 3)
Terbuka, remaja yang bahagia lebih terbuka terhadap orang lain serta
mudah bersosialisasi dengan teman-teman asramanya dan membantu
orang lain yang membutuhkan. Hal ini terlihat anak-anak mampu
menyesuaikan diri dengan baik dalam lingkungan sosial, dapat menerima
perbedaan antar teman dan saling menghargai satu sama lain. 4) Mampu
mengendalikan diri, remaja yang bahagia pada umumnya memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
kontrol pada hidupnya. Seperti ketika tidak suka dan marah terhadap
teman, remaja dapat mengontrol dirinya untuk tidak mengungkapkan
kata-kata kasar saat merasa marah, karena remaja sadar dengan
mengungkapkan kata-kata kasar tidak dapat diterima orang lain di
asrama.
Kebahagiaan remaja asrama St. Aloysius Turi tentu dipengaruhi
oleh beberapa faktor, seperti yang sudah dijelaskan oleh Seligman,
(2005) yang mengatakan faktor-faktor yang mempengaruhi kebahagiaan
terdiri dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah kepuasan
masa lalu, kebahagiaan pada masa sekarang, optimis akan masa depan.
Anak–anak asrama yang memiliki persepsi positif tentang kebahagiaan,
diindikasi remaja sebenarnya sudah dapat mengolah masa lalunya yang
kurang baik sehingga sekarang sudah memiliki pandangan masa lalu
yang baik, seperti halnya didapati seorang anak asrama kelas VIII yang
memiliki kedua orangtua yang sudah bercerai broken home, serta kedua
orangtuanya sudah mempunyai keluarga baru masing-masing. Sejak dari
kecil dia diasuh oleh neneknya, dan dia merasa tidak lagi mendapatkan
kasih sayang dari kedua orangtuanya, semenjak di asrama St Aloysius
Turi anak tersebut mulai mengolah batinnya dibantu oleh pendamping,
sehingga kini anak itu dapat memafkan masa lalunya, dan memandang
kehidupannya sekarang secara positif serta mempunyai motivasi akan
masa depannya. Faktor eksternalnya atau lingkungannya, yaitu
kehidupan sosial remaja, kesehatan, budaya, usia. Hal ini terlihat dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
para remaja yang tinggal di asrama mempunyai hubungan yang baik
terhadap satu sama lain, dan saling menghagai perbedaan, dan tidak
adanya bullying antar teman di asrama. Selain itu dengan berolah raga
juga dapat memiliki kesehatan tubuh yang baik untuk mendukung
kebahagiaan remaja.
Terdapat 11 siswa memiliki kategori cukup bahagia. Remaja yang
tergolong cukup bahagia, perlu mendapatkan bimbingan, serta seluruh
warga asrama dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dan
nyaman sehingga remaja akan terbiasa hidup bahagia. Remaja yang
tergolong bahagia dapat memaknai kehidupan sehari-hari, mempunyai
relasi sosial yang baik serta untuk mengembangkan diri dan prestasi.
Data menunjukkan bahwa tidak ada remaja yang memiliki
kebahagiaan dalam kategori yang tidak bahagia dan sangat tidak bahagia.
Meskipun tidak ada remaja yang memiliki kategori yang tidak bahagia
dan sangat tidak bahagia perlu adanya pendampingan bagi remaja agar
terus dapat meningkatkan kebahagiaanya. Usaha yang perlu dilakukan
oleh pendamping asrama untuk semakin meningkatkan kebahagiaan,
antara lain: 1) Pendamping bisa memberikan perhatian kepada seluruh
anak-anak asrama, 2) Pendamping bisa memberikan kebebasan kepada
seluruh anak-anak di asrama untuk mengungkapkan isi hati mereka, 3)
Pendamping bisa melakukan kegiatan atau latihan untuk membantu
anak-anak asrama mengembangkan kebahagiaan mereka agar lebih
tinggi. Cara pendamping pemimpin asrama, juga bisa berpengaruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
terhadap kebahagiaan remaja asrama. Pendamping diharapkan untuk bisa
menciptakan suasana yang menyenangkan, ramah, penuh empati, terbuka
dengan anak-anak asrama, bukan menciptakan suasana yang menakutkan
dalam mendampingi anak asrama. Melakukan berbagai kegiatan
mingguan seperti outbond, bermain game tertentu, sehingga remaja tidak
merasa bosan tinggal di asrama, selain itu dengan diadakannya outbond
ataupun game-game tertentu menumbuhkan keakraban antar warga
asrama serta menghibur satu sama lain.
Selain pendamping asrama perlu juga upaya dari pihak lain agar
remaja memiliki kebahagiaan yang tinggi, seperti orang tua. Orang tua
perlu: 1) Memberikan dukungan dan kasih sayang kepada anak-anaknya.
2) Berkomunikasi secara empatik. 3) Meluangkan waktu sehingga anak
merasakan kehangatan orang tua. Pihak lain yang perlu terlibat adalah
teman-teman asrama itu sendiri, upaya yang dapat dilakukan oleh teman-
teman antara lain: 1) Saling menghargai dan menyayangi antar teman
asrama. 2) Saling mendukung dan mengembangkan bakat, prestasi
seoptimal mungkin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
2. Usulan Program Bimbingan Pribadi-Sosial Untuk Asrama St.
Aloysus Turi Tahun Ajaran 2016/2017.
Berdasarkan hasil analisis butir item kuesioner kebahagiaan
menunjukkan bahwa remaja asrama St. Aloysius Turi telah memahami
dan dapat menjalankan aspek-aspek kebahagiaan, namun masih terdapat
item yang memiliki skor sedang dan rendah.
Tabel 12 akan membahas rincian program bimbingan pribadi-
sosial berdasarkan kategori item sedang dan rendah mengenai
kebahagiaan remaja asrama St. Aloysius Turi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel 12
Item-Item Kuesioner Yang Menjadi Dasar Usulan Program
Bimbingan Pribadi-Sosial Item Indikator Judul program
Rendah
1. Saya suka membaca buku pelajaran
di perpustakaan (item no 20)
Tertarik untuk belajar
Item yang teridentifikasi sedang
dan rendah menunjukkan bahwa
sebagian anak asrama kurang
termotivasi dalam belajar
sehingga peneliti mengusulkan
program bimbingan dengan
judul “Motivasi diri dalam
belajar”
2. Seringkali saya mengunjungi
perpustakaan(item no 31)
Gembira saat belajar di
sekolah dan
lingkungan asrama
Sedang
1. Saya selalu bersemangat bercerita
dengan orang-orang baru yang saya
temui bahwa prestasi di sekolah saya
sangat baik.(item no 10)
Bangga terhadap hasil
akademis
2. Saya dapat fokus belajar di
lingkungan asrama.(item no 15)
3. Saya mempunyai daya ingat cukup
tinggi setelah mempelajari
materi.(item no17)
Berkonsentrasi saat
belajar
4. Saya senang membaca referensi buku
lain di asrama untuk menyelesaikan
tugas dan menambah ilmu
pengetahuan. (item no 16)
Tertarik untuk belajar
5. Saya mendapatkan nilai diatas rata-
rata di kelas. (item no 23)
6. Saya tidak pernah mendapatkan
kejuaraan apapun di kelas saya. (item
no 25)
Hasil usaha yang
dicapai dari puncak
pengembangan diri
7. Saya dapat menyesuaikan dengan
suasana belajar di asrama.(item no 26)
8. Saya malas untuk belajar di asrama
karena terlalu banyak peraturan yang
harus saya kerjakan. (item no 29)
9. Saya sulit menyesuaikan dengan
suasana belajar di asrama.(item no 32)
Gembira saat belajar di
sekolah dan
lingkungan asrama
Item yang terindifikasi sedang
menunjukkan bahwa sebagian
anak asrama yang belum dapat
menyesuaikan dirinya di
lingkungan asrama, maka
diusulkan program bimbingan
dengan judul “ Menyesuaikan
diri lingkungan baru” 10. Saya merasa senang dan dapat belajar
berkebun ketika membantu bapak
penjaga asrama berkebun.(item no 49)
Memiliki nilai yang
berharga bagi dirinya
11. Kasih sayang yang diberikan teman-
teman dan pendamping asrama
membuat saya rajin belajar.(item no
37)
Merasa dicintai orang
Lain
Item yang terindikasi sedang
menunjukkan bahwa sebagian
dari remaja masih ada yang
kurang mengetahui dan
memahami arti solidaritas maka
diusulkan program bimbingan
dengan judul “Membina
solidaritas dengan orang lain”
12. Pengurus dan pendamping anak-anak
asrama selalu mendengarkan keluhan
dan cerita saya. (item no 38)
merasa dipedulikan
orang lain di asrama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Berdasarkan item kuesioner kebahagiaan remaja asrama St.
Aloysius Turi yang sedang dan rendah program bimbingan pribadi-
sosial dianggap sesuai untuk membantu siswa untuk memenuhi
kebutuhan atau mengatasi masalahnya. Item-item kuesioner
menunjukkan skornya sedang dan rendah menunjukkan bahwa aspek
kebahagiaan yang diungkap masih banyak siswa yang belum dapat
mempersepsikan kebahagiaan secara positif. Berdasarkan item–item
yang skornya teridentifikasi sedang dan rendah (tabel) peneliti
mengusulkan Program Bimbingan Pribadi-Sosial untuk meningkatkan
persepsi mengenai kebahagiaan pada remaja asrama St. Aloysius Turi.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
BAB V
KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
Dalam bab ini berisi uraian kesimpulan hasil penelitian, keterbatasan
penelitian dan saran-saran yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kebahagiaan remaja asrama St Aloysius Turi.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan pada
bab terdahulu, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Hasil Penelitian Kebahagiaan Remaja Asrama St. Aloysius Turi.
Hasil penelitian dan temuan dilapangan menunjukkan bahwa
sebagian besar remaja asrama St Aloysius Turi berada pada katerori
bahagia. Kebahagiaan remaja dipengaruhi oleh pengalaman yang dialami
anak-anak dalam kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan yang
diharapkannya.
Beberapa karakteristik anak-anak asrama yang berada pada
kategori bahagia, seperti yang dijelaskan oleh (Myers, 2012) yaitu : 1)
Menghargai diri sendiri, anak yang memiliki persepsi tinggi terhadap
kebahagiaannya mempunyai kepercayaan diri yang tinggi, cenderung
menyukai dirinya dan menghargai dirinya sendiri. Hal ini terlihat dari
anak-anak asrama mempunyai rasa percaya diri yang tinggi. 2) Optimis,
remaja percaya akan kemampuannya sehingga berupaya baik di setiap
kesempatan hidupnya. Hal ini terlihat dari setiap hari remaja rajin belajar
dan membaca untuk menambah ilmu-ilmu baru dalam dirinya. 3)
Terbuka, remaja yang bahagia lebih terbuka terhadap orang lain serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
mudah bersosialisasi dengan teman-teman asramanya dan membantu
orang lain yang membutuhkan. Hal ini terlihat anak-anak mampu
menyesuaikan diri dengan baik dalam lingkungan sosial, dapat menerima
perbedaan antar teman . 4) Mampu mengendalikan diri, remaja yang
bahagia pada umumnya memiliki kontrol pada hidupnya. Seperti ketika
tidak suka dan marah terhadap teman, remaja dapat mengontrol dirinya
untuk tidak mengungkapkan kata-kata kasar saat merasa marah, karena
remaja sadar dengan mengungkapkan kata-kata kasar tidak dapat
diterima orang lain di asrama.
2. Hasil Analisis Butir Item kuesioner Kebahagiaan Asrama St. Aloysius
Turi.
Hasil analisis butir item menunjukkan bahwa remaja asrama St.
Aloysius Turi telah memahami dan dapat menjalankan aspek-aspek
kebahagiaan, namun terdapat item yang memiliki skor “sedang” ada 12
item. Dalam item tersebut masih banyak anak yang belum dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungan asrama sehingga anak merasa
tidak dapat berkonsentrasi dan nyaman belajar dilingkungan asrama yang
penuh dengan tuntutan peraturan dan anak tidak terbuka dengan teman
maupun pendamping asrama apa yang menjadi masalah dan keluh
kesahnya. Terdapat 2 item yang memiliki skor “rendah”. Dalam item
tersebut masih banyak anak yang malas ke perpustakaan untuk
mengerjakan tugas ataupun membaca buku untuk menambah ilmu
pengetahuannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
B. Keterbatsan Penelitian
1. Koesioner hanya dikonsultasikan dengan dosen pembimbing, tidak
melakukan expert judgement dengan ahli bahasa, ahli Psikologi, ahli
budaya, ahli pendidikan, dll.
2. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini masih kurang lengkap
karena peneliti hanya menggunakan alat ukur tunggal yang dijadkan
sumber data yaitu kuesioner.
C. Saran
Berikut beberapa saran untuk pihak-pihak yang terkait sesuai hasil
penelitian:
1. Bagi Pimpinan Asrama St.Aloysius Turi
Berdasarkan hasil penelitian ada beberapa siswa yang masuk
dalam kategori sedang dan rendah. Untuk itu sebaiknya pendamping
asrama St, Aloysus Turi lebih peka dengan kebutuhan siswanya.
Pendamping asrama dapat memberikan layanan bimbingan atau
pertemuan rutin serta pembinaan agar memberikan kesempatan bagi
siswa-siswinya mengembangkan dirinya, mengungkapkan kebutuhan dan
perasaannya.
2. Bagi Peneliti Lain
Sebaiknya peneliti lain yang hendak melakukan penelitian terkait
topik kebahagiaan tidak hanya menggunakan kuesioner sebagai alat
pengumpulan data tetapi akan lebih tepat jika dilakukan juga observasi
dan wawancara agar diperoleh hasil yang lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
DFTAR PUSTAKA
Argye, M. (2001). The Psychology of Happiness. New York : Taylor & Francis
Group. Terjemahan
Azwar, S. (2012). Metode penelitian . Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Azwar, S. (1992). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Carr, a. (2004). Positive Psychology: The Science Of Happiness And Human
Strengths. Ney York : Brunner Routledge.
Chaplin, J.P (2006). Kamus lengkap psikologi. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.
Chaplin, T.M. (2006). Anger, Happines and Sadness: Association with
Depressive Symptoms in Late Adolescente.Journal of youth and
Adolencece, 35(6), 977-986. Terjemahan.
David, G.Myers. (2012). Social Psychology. Jakarta : Salemba Humanika.
Diener, E, Lucas, R. E., & Oishi, S. (2005). Subjective well‐being : The science
of happiness and life satisfaction. In S. R. Snyder & S.J
Hurlock, Elizabeth, B. (1992). Psikologi perkembangan: Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan (Terjemahan). Jakarta : Erlangga.
Khairani, Makmun. (2013). Psikologi Umum, Yogyakarta : Aswaja Presindo.
Mappiare, Andi. (1982). Psikologi Remaja, Surabaya : Usaha Nasioanal.
Masidjo.(1995). Penelitian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah,
Yogyakarta: Kanisius
Puspita, Rima, (2007) Program Bimbingan Pribadi Sosial Untuk
Mengembangkan Kecerdasan Interpersonal Siswa Program Akselerasi.
Skripsi (Tidak Diterbitkan). PPB UPI Bandung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Rahmat, J.(2005). Psikologi komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Seligman, M.E.P. (2005). Authentic Happines: Menciptakan Kebahagiaan
dengan Psikologi Positf. Bandung : Mizan Pustaka.
Seligman, M.E.P.(2013). Beyond Authentic Happiness : Menciptakan
Kebahagiaan sempurna dengan Psikologi Positf. Bandung : Mizan
Pustaka.
Santrock. (2007). Adolesence: Perkembangan Remaja. Jakarta : Erlangga
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Winkel & Hastuti. (2004), Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan,
Yogyakarta : Media Abadi.
Wulandari, Siska. (2014). Faktor-Faktor Kebahagiaan Di Tempat Kerja:
Pendekatan Indigenous Psychology. Skripsi ( Tidak Diterbitkan). Riau :
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
Yanuar, R Achmed. (2012). Makna kebahagiaan pada keluarga miskin desa
karangpatihan kecamatan balong kabupaten ponorogo. Skripsi (Tidak
Diterbitkan). Malang : Universitas Islam Negeri Malang.
Yusuf, Syamsu dan A. Juntika Nurihsan. 2008. Landasan Bimbingan dan
Konseling. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Lampiran 3
KUESIONER
Kebahagiaan
Disusun Oleh :
Clara Anandias K 131114053
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
KUISONER
Kebahagiaan A. Identitas
Nama : ……………………………………………………… Jenis Kelamin : Pria/Wanita(coret yang tidak perlu) Kelas : ………………………………………………………. Tanggal pengisian : ……/…………/2017
B. Kata pengantar Teman-teman yang terkasih,
Dalam kuisoner ini, setiap anak dapat memiliki jawaban yang berbeda, peneliti mengharapkan kesediaan teman-teman untuk mengisi kuisoner dengan jujur sesuai dengan pengalaman teman-teman. Jawaban yang teman-teman berikan akan dijamin kerahasiaanya dan tidak akan berpengaruh terhadap rutinitas kehidupan di Asrama. Peneliti sangat menghargai dan berterima kasih atas kesediaan teman-teman untuk mengisi kuisoner ini dengan baik.
C. Petunjuk Pengisian
Di bawah ini ada sejumlah pernyataan tentang Nomophobia . Bacalah masing-masing pernyataan dengan teliti. Berikanlah tanda centang (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan pengalaman Anda.
Alternatif jawaban yang ada adalah sebagai berikut:
1. Sangat Sesuai (SS) = Hal ini sangat sesuai dengan diri Anda
dan pengalaman Anda dalam kehidupan sehari-hari.
2. Sesuai (S) = Hal ini sesuai dengan diri Anda dan
pengalaman Anda dalam kehidupan sehari-hari.
3. Kurang Sesuai (KS) = Hal ini kurang sesuai dengan diri Anda
dan pengalaman Anda dalam kehidupan sehari-hari.
4. Tidak Sesuai (TS) = Hal ini tidak sesuai dengan diri Anda
dan pengalaman Anda dalam kehidupan sehari-hari.
Langkah-langkah mengisi kuisoner ini secara praktis adalah sebagi berikut: 1. Baca dan pahamilah setiap pernyataan dalam kuisoner ini! 2. Jawablah setiap pernyataan dengan jujur dan teliti sesuai dengan diri
Anda! 3. Berilah tanda centang pada salah satu kolom yang telah disediakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
NO PENYATAAN SS S KS TS
1 Saya merasa senang tinggal di asrama ini, karena saya mempunyai teman-
teman yang menyenangkan dan baik.
2 Saya merasa tertekan tinggal di asrama ini karena teman-teman saya
seringkali mengucilkan saya.
3 Saya nyaman tinggal di asrama karena fasilitas yang disediakan lengkap.
4 Saya yakin dapat mengembangkan bakat yang saya miliki sehingga kelak
bisa berguna bagi masa depan saya.
5 Saya tidak betah tinggal di asrama ini karena terlalu banyak peraturan yang
harus saya lakukan.
6 Apapun masa lalu saya, saya percaya saya dapat berubah menjadi pribadi
lebih baik lagi.
7 Saya mempunyi masa lalu yang buruk, sehingga saya tidak yakin dapat
sukses kemudian hari.
8 Semua keinginan saya harus terpenuhi.
9 Saya menganggap diri saya kurang berbakat di sekolah.
10 Saya selalu bersemangat bercerita dengan orang-orang baru yang saya
temui bahwa prestasi di sekolah saya sangat baik.
11 Saya merasa tidak puas dengan prestasi di sekolah selama ini.
12 Saya percaya akan diri saya selalu mendapatkan rangking di sekolah.
13 Saya mengantuk ketika belajar di asrama.
14 Beberapa tahun terakhir saya selalu ditunjuk oleh teman-teman saya
menjadi ketua asrama karena sikap saya yang tegas.
15 Saya dapat fokus belajar di lingkungan asrama.
16 Saya senang membaca referensi buku lain di asrama untuk menyelesaikan
tugas dan menambah ilmu pengetahuan.
17 Saya mempunyai daya ingat cukup tinggi setelah mempelajari materi.
18 Saya tetap belajar di asrama walaupun tidak ada pendamping.
19 Ketika belajar Saya tidak mudah terganggu oleh keributan dari sekitar
lingkungan asrama atau kendaraan yang melewati asrama.
20 Saya suka membaca buku pelajaran di perpustakaan.
21 Saya seringkali mendapatkan kejuaraan atas hobi yang saya miliki.
22 Ketika membaca buku pelajaran saya merasa mengantuk.
23 Saya mendapatkan nilai diatas rata-rata di kelas.
24 Saya malas belajar di asrama jika tidak ada pendamping.
25 Saya tidak pernah mendapatkan kejuaraan apapun di kelas saya.
26 Saya dapat menyesuaikan dengan suasana belajar di asrama.
27 Saya seringkali lalai akan tanggung jawab untuk mengerjakan tugas-tugas
asrama yang diberikan kepada saya.
28 Saya tidak pernah mengikuti kegiatan apapun untuk mengembangkan
potensi saya, karena menurut saya membuang-buang waktu.
29 Saya malas untuk belajar di asrama karena terlalu banyak peraturan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
harus saya kerjakan.
30 Ketika waktu senggang saya malas memanfaatkan waktu luang untuk
belajar.
31 Seringkali saya mengunjungi perpustakaan sekolah untuk menambah ilmu
saya.
32 Saya sulit menyesuaikan dengan suasana belajar di asrama.
33 Teman-teman saya akan membantu membimbing saya, kapan saja bila saya
tidak memahami materi pelajaran.
34 Teman terdekat saya atau pendamping asrama selalu menasehati saya
ketika berbuat salah.
35 Bila saya sedang sakit, teman-teman tidak memberi perhatian kepada saya.
36 Ketika saya lupa memimpin doa malam di asrama, teman saya
mengingatkannya.
37 Kasih sayang yang diberikan teman-teman dan pendamping asrama
membuat saya rajin belajar.
38 Pengurus dan pendamping anak-anak asrama selalu mendengarkan keluhan
dan cerita saya.
39 Teman-teman di asrama selalu ingat hari uang tahun saya.
40 Saya merasa dikucilkan di asrama oleh teman-teman saya.
41 Ketika nilai ujian saya jelek saya mendapatkan motivasi serta dukungan
dari teman-teman untuk bangkit memperbaiki nilai-nilai saya.
42 Saya mendapatkan kritikan dan masukan dari teman saya ketika saya
membuat kesalahan.
43 Saya mempunyai sahabat di asrama yang selalu menjadi tempat berbagi
cerita dan pengalaman saya.
44 Teman-teman memberikan pujian setiap kali saya mendapatkan nilai bagus
di sekolah.
45 Saya merasa keberadaan saya diterima oleh teman-teman saya.
46 Teman-teman saya memanggil saya dengan sebutan sesuka mereka.
47 Ketika saya tidak dapat mengontrol emosi ketika sedang kecewa dan marah
terhadap teman. teman terdekat saya membantu menenangkan saya.
48 Saya tidak mendapatkan manfaat positif ketika saya membantu ibu dapur
memasak di asrama karena hanya membuang-buang waktu saja.
49 Saya merasa senang dan dapat belajar berkebun ketika membantu bapak
penjaga asrama berkebun.
50 Saya merasa badan saya akan kucel dan hitam ketika saya membantu
berkebun di asrama.
51 Ketika saya dapat membantu salah satu teman saya di asrama mengerjakan
PR ada kepuasan tersendiri yang saya dapatkan.
52 Saya merasa membuang-buang waktu dan tenanga ketika membantu salah
satu teman di asrama mengerjakan PR.
53 Saya seringkali dipukuli teman asrama saya karena saya tidak mau
menuruti perintahnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
- TERIMAKASIH -
54 Dengan menyelesaikan sekolah SMP ini saya dapat melanjutkan sekolah ke
jenjang yang lebih tinggi yaitu SMA selanjutnya ke Perguruan tinggi.
55 Saya tidak mendapatkan keuntungan apapun ketika saya sekolah, nilai ujian
saya tetap jelek.
56 Dengan bersekolah saya mendapatkan ilmu pengetahuan yang baru dalam
hidup saya.
57 Sekali saya membuat kesalahan di asrama, saya akan terus dianggap bodoh
oleh teman-teman saya.
58 Saya tidak mempunyai tujuan dalam hidup saya.
59 Saya membuat target-target dalam hidup saya untuk dicapai di sekolah.
60 Saya tidak merasa malu ketika tidak naik kelas karena saya jarang
mengerjakan PR dan membolos .
61 Saya gagal masuk SMP favorit di jogja sehingga saya malas untuk
mengembangkan diri saya.
62 Saya selalu disuruh-suruh oleh teman saya untuk melakukan tugas mereka.
63 Ketika orang tua saya memasukkan saya di asrama ini saya menjadi sadar
saya menjadi pribadi yang mandiri sekarang.
64 Dengan prestasi yang saya dapat dari hobi berolahraga/kesenian
menjadikan saya lebih percaya diri.
65 Saya bersekolah karena paksaan dari orang tua saya.
66 Saya berusaha sungguh-sungguh untuk mengerjakan tugas sekola dengan
baik di sekolah karena saya bahagia menjadi salah satu siswa terbaik di
kelas.
67 Saya ingin mempunyai rangking yang bagus disekolah sehingga
memudahkan saya masuk SMA favorit.
68 Ketika saya gagal mendapatkan kejuaraan lomba di sekolah, saya
mendapatkan ejekan dan cemooh dari teman-teman saya.
69 Saya senang mencoba hal-hal baru baik dalam hobi ataupun mengikuti
organisasi untuk mengembangkan diri saya.
70 Saya ingin mengerjakan tugas sekolah dengan baik di sekolah dan asrama
untuk menunjukkan bahwa saya dapat mempelajari materi baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Lampiran 5 Tabel Data Validitas
No
Item
Parameter
Hasil
Hitung
Keputusan
1 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
231
181
35
Tidak Valid
2 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
334
050
35
Valid
3 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
149
393
35
Tidak Valid
4 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
361
003
35
Valid
5 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
497
002
35
Valid
6 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
270
117
35
Tidak valid
7 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
212
221
35
Tidak valid
8 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
423
011
35
Valid
9 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
363
032
35
Valid
10 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
394
019
35
Valid
11 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
220
204
35
Tidak valid
12 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
421
012
35
Valid
13 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
280
104
35
Tidak valid
14 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
274
109
35
Tidak valid
15 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
506
002
35
Valid
16 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
636
000
35
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
17 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
318
063
35
Valid
18 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
024
892
35
Tidak valid
19 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
-121
490
35
Tidak valid
20 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
516
001
35
Valid
21 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
012
947
35
Tidak valid
22 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
157
368
35
Tidak valid
23 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
349
040
35
Valid
24 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
194
265
35
Tidak valid
25 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
423
011
35
Valid
26 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
373
028
35
Valid
27 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
002
993
35
Tidak valid
28 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
344
043
35
Valid
29 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
478
004
35
Valid
30 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
149
394
35
Tidak valid
31 Person Correlation
Sig. (2-tailed)valid
N
327
055
35
valid
32 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
349
133
35
Valid
33 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
133
445
35
Tidak valid
34 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
259
132
35
Tidak valid
35 Person Correlation 516 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Sig. (2-tailed)
N
002
35
36 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
096
584
35
Tidak Valid
37 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
494
003
35
Valid
38 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
338
047
35
Valid
39 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
221
202
35
Tidak valid
40 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
582
000
35
Valid
41 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
552
001
35
Valid
42 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
352
038
35
Valid
43 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
293
087
35
Tidak valid
44 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
263
126
35
Tidak valid
45 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
274
112
35
Tidak valid
46 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
-031
858
35
Tidak valid
47 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
187
281
35
Tidak valid
48 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
076
664
35
Tidak valid
49 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
367
030
35
Valid
50 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
491
003
35
Valid
51 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
551
001
35
Valid
52 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
511
002
35
Valid
53 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
384
023
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
N 35
54 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
240
164
35
Tidak valid
55 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
577
000
35
Valid
56 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
649
000
35
Valid
57 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
499
007
35
Valid
58 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
409
015
35
Valid
59 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
454
006
35
Valid
60 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
333
050
35
Valid
61 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
496
002
35
Valid
62 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
489
003
35
Valid
63 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
495
002
35
Valid
64 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
414
013
35
Valid
65 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
435
009
35
Valid
66 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
326
056
35
Valid
67 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
360
034
35
Valid
68 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
007
970
35
Tidak valid
69 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
624
000
35
Valid
70 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
524
001
35
Valid
*Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Lampiran 6
Usulan Program Bimbingan Pribadi-Sosial Untuk Asrama St. Aloysus
Turi Tahun Ajaran 2016/2017
Program I
1) Judul / Tema Program
Motivasi diri dalam belajar
2) Latar Belakang
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian dari remaja telah
memahami dan menjalankan aspek-aspek mengenai kebahagiaan,
namun terdapat item yang memiliki skor sedang menunjukkan bahwa
sebagian anak asrama kurang termotivasi dalam belajar sehingga
peneliti mengusulkan program bimbingan Motivasi diri dalam belajar.
Item yang termasuk dalam program bimbingan motivasi diri dalam
belajar ada 10 item, yaitu item nomer
10,15,17,16,20,23,25,26,29,31,32,49. Dalam item tersebut masih
banyak remaja masih ada yang tidak dapat berkonsentrasi saat belajar
di asrama, dan malas untuk menambah ilmu pengetahuan dengan
membaca sehingga mendapatkan nilai yang kurang baik saat akhir
semester Hal ini terjadi karena remaja tidak terlibat secara penuh
dalam proses belajar, siswa menjalani proses belajar di sekolah dan
asrama hanya sebagai rutinitas semata. Berbeda ketika siswa dapat
terlibat penuh dalam proses belajar, belajar dengan hati dan niat maka
akan menghasilkan usaha belajarnya selama ini, dengan terlibat secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
penuh dan menjalaninya dengan emosi positif akan menimbulkan
persepsi positif akan kebahagiaanya.
3) Tujuan Program
Program ini memiliki tujuan untuk menumbuhkan motivasi dalam
diri siswa untuk belajar dan meraih apa yang dicita-citakannya.
4) Rancangan Kegiatan/Program
a. Siswa diajak menonton video berani bermimpi
Judul : berani bermimpi
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=VS_YWJ6MuVk
b. kemudian siswa diminta untuk merefleksikan dan
mensharingkan apa yang mereka tonton dari video tersebut.
c. Siswa diminta membuat pohon harapan. Pertama menuliskan apa
tujuan dalam hidupnya atupun keinginan-keinginan dalam
hidupnya dapat menyangkut sekolah, kegiatan-kegiatan non
akademik, menyangkut relasi teman dan keluarga, selanjutnya
menempelkan pada batang pohon harapan.
d. Hal-hal kongkret apa yang akan dilakukan untuk meningkatkan
motivasi diri dalam belajar?
Anak-anak menyusun rencana untuk meningkatkan
motivasi belajarnya dengan mengisi lembar kerja dan diberikan
waktu 15 menit .
Lembar kerja
Hal-hal kecil yang akan saya lakukan sejak hari ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
1) Penuhi janji pada diri sendiri untuk meningkatkan
motivasi diri dalam belajar
2) Lakukan perbuatan-perbuatan baik yang kecil-kecil.
3) Bersikaplah yang jujur terhadap diri sendiri
4) Perbaharuilah dirimu
5) Tinggalkan kebiasaan lama yang menghambat belajarmu
6) mengembangkan talenta
selanjutnya pendamping mengajak anak-anak untuk
memsharingkan rencana untuk meningkatkan motivasi belajarnya
dan meminta teman-temannya menanggapi serta memberikan
masukan. Kemudian ditutup dengan doa.
a Evaluasi Program:
a. Pikiran dan perasaan apa yang muncul saat melakukan
kegiatan?
b. Tantangan/kesulitan apa yang dialami?
c. Pelajaran apa yang dapat dipetik dari permainan ini?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Program II
1) Judul / Tema Program
Membangun solidaritas dengan orang lain
2) Latar Belakang
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian dari remaja masih
ada yang kurang mengetahui dan memahami arti sebenarnya
solidaritas. Item yang termasuk dalam program bimbingan
membangun solidaritas ada 3 item, yaitu item nomer 37, 38. Dalam
item tersebut masih banyak di antara remaja yang kurang terbuka satu
sama lain bahkan dengan pendamping. Hal ini tidak akan sejalan
dengan aspek menjalin hubungan positif dengan orang lain. Ketika
remaja dapat menjalin hubungan positif dengan teman-temannya
maupun pendamping, maka akan menciptakan kebahagiaan bagi
dirinya sendiri dan orang lain, serta lingkungan sekitarnya. Ketika
seseorang dapat terus meningkatkan hubungan positif dengan orang
lain maka kebahagiaanya akan terus meningkat.
3) Tujuan Program
Program ini memiliki tujuan untuk membentuk kerjasama yang
solid baik untuk dirinya sendiri, orang lain, maupun di dalam
lingkungan asrama serta akan menumbuhkan rasa persaudaraan satu
sama lain.
4) Rancangan Kegiatan/Program
Kegiatan ini berbentuk oudbond yang terdiri dari 5 pos. Setiap
pos memiliki tujuan untuk mengembangkan keterampilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
bersosialisasi dengan orang lain.Pendamping membagi kelompok
kepada seluruh siswa, masing-masing kelompok terdiri dari 6-7 orang
dan membagi masing-masing kelompok memasuki nomor pos, tabel
kelompok dan pos adalah sebagai berikut :
Masing-masing pos:
1. Benang Kusut
Alat : Tali sejumlah peserta
Cara Bermain:
a) Permainan dilakukan berkelompok dengan jumlah anggota
kelompok 6-7 orang
b) Pendamping memerintahkan masing-masing kelompok untuk
membentuk lingkaran
c) Kemudian semua peserta harus bergandengan tangan dengan cara :
tangan kanan kepada teman si A, tangan kiri kepada teman si B. Jadi
kedua tangan tidak boleh berpegangan kepada orang yang sama
d) Tugas kelompok adalah harus mengurai tangan yang asalnya tak
beraturan (kusut) menjadi terurai, tanpa melepas tangan.
e) Tim yang tangannya terlepas dinyatakan gagal (diskualifikasi)
f) Tim yang mampu mengurai paling cepat adalah pemenangnya
Tujuan permainan: melatih kerjasama antar anggota, meningkatkan
kekompakan anggota, mengatur strategi dalam menghadapi masalah
Kelompok Pos
1 1,4,2,5,3
2 2,1,3,4,5
3 3,5,2,1,4
4 4,3,5,2,1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Refleksi:
1) Apa tujuan dari permainan ini?
2) Apa kesulitan yang muncul dalam menyelesaikan permainan
ini?
3) Apa yang dapat kamu amati tentang teman satu kelompok
anda?
2. Rolling Cycle
Alat : Karpet panjang ukuran 12m x 1/2m (ukuran disesuaikan),
kedua ujung dilekatkan sehingga membentuk lingkaran.
Cara Bermain:
Setiap individu dalam tim mengambil tempatnya masing-masing
dalam karpet dan menengadahkan tangannya keatas. Pemimpin tim
yang terdepan memberi komando untuk melakukan pergerakan secara
serentak dan seirama untuk maju. Apa pun caranya, kreativitas tim
sangat diharapkan untuk melakukan pergerakan cepat tanpa melakukan
kesalahan. Kaki pemain tetap diatas karpet, bila keluar maka pemain
dianggap gagal.
Reflesi :
1) Apa yang anda rasakan dari permainan rolling cyle?
2) Bagamana pelaksanaan permainan ini(berhasil/gagal)?
3) Apa yang dapat anda pelajari/ hikmah dari permainan tersebut?
4) Apa manfaat yang didapat jika hikmah tersebut di aplikasikan
kedalam kehidupan sehari-hari?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
3. Jaring Laba-laba
Alat : Tali raffia, Kayu, Gunting
Cara bermain:
Pemimpin tim menginstruksikan kepada anggotanya untuk
memilih anggotanya untuk terlebih dahulu memasuki jaring laba-laba,
ketika memasuki jaring tidak boleh mengenai jaring, jika mengenai
jaring permainan dimulai dari awal, maka anggota kelompok boleh
menggendong temannya untuk memasuki jarring.
Tujuan permainan: Dapat membangun kerjasama dan kekompakan
dalam kelompok, menambah inovasi dan kreativitas kelompok dalam
mencapai target, serta mengajarkan disiplin pada setiap peserta karena
adanya sejumlah aturan didalam permainan.
Reflesi :
1) Apa yang anda rasakan dari kegiatan jaring laba-laba?
2) Apakah semua anggota kelompok memecahkan dengan cara yang
sama?
3) Apa yang dapat anda pelajari/ hikmah dari permainan tersebut?
4) Apa manfaat yang didapat jika hikmah tersebut di aplikasikan
kedalam kehidupan sehari-hari?
4. Ember Bamboo
Pendamping membawa kardus/kertas yang telah dipotong sesuai
ukuran dan diletakkan secara acak dengan jarak yang relatif jauh. Para
peserta dalam satu kelompok diminta untuk memilih seorang teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
yang akan menjadi si pejalan kaki. Sedangkan teman yang lain berdiri
diantara kertas-kertas tersebut berperan sebagai jembatan atau alat
bantu untuk berjalan si pejalan kaki dan tidak boleh pindah-pindah
posisi.
Seorang yang akan berjalan kaki diberi bekal dalam
perjalanannya (air, bata sebagai simbol pilihan yang diperjuangkan)
atau apa saja yang akan dia perjuangkan dalam melewati jalannya. Dia
selama perjalanan tidak boleh menginjakkan kakinya dilantai dan
hanya boleh berjalan diatas kaki temannya dan diatas kertas sebagai
tempat beristirahat. Teman dalam kelompok membantu si pejalan kaki
dengan cara apapun misalnya dengan menggendong, memeluk dan
menjadikan kaki mereka sebagai jalan.
Tujuan : membangun kerjasama antar kelompok, berani
mengambil resiko, berkorban antar anggota kelompok.
Refleksi:
1) Apa nilai-nilai yang didapat dari permainan ember bamboo?
2) Apa kesulitan yang muncul dalam penyelesaian permainan ember
bamboo?
3) Apa manfaat yang didapat jika nilai-nilai dari permainan bamboo
diaplikasikan kedalam kehidupan sehari-hari?
5. Benderaku
Alat : Kantong Plastik, Bendera dari kertas, Air.
Cara Bermain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Setiap kelompok bibagikan 1 bendera dengan warna yang
berbeda-beda.masing-masing bendera dipegang oleh tiga orang
peserta kelompok yang diletakkan diatas kepala dan tidak bpleh
bergerak. Sedangkan peserta kelompok yang lain bertugas menjaga
bendera. Secara bergantian kelompok lain melempar bendera dengan
kantong plastik yang telah diisi dengan air, kelompok yang dilempar
boleh menghalangi kelompok yang melempar dengan tameng benda
atau badannnya, bendera yang masih berkibar dan tidak basah
dianggap pemenangnya.
Tujuan : membangun kerjasama antar kelompok, berani
mengambil resiko, berkorban antar anggota kelompok.
Refleksi:
1) Apa nilai-nilai yang didapat dari permainan benderaku?
2) Untuk menyelesaikan permainan benderaku, dibutuhkan peran
apa saja?
3) Bagaimana cara kelompok membagi peran dalam permainan
benderaku?
4) Apa manfaat yang didapat jika nilai-nilai dari permainan
benderaku diaplikasikan kedalam kehidupan sehari-hari?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Program III
1) Judul / Tema Program
Menyesuaikan diri di lingkungan baru di asrama
5) Latar Belakang
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian dari remaja
masih ada yang belum dapat menyesuaikan lingkungan di asrama.
Item yang termasuk dalam program menyesuaikan diri di
lingkungan baru di asrama ada 4 item, yaitu item nomer
26,29,32,49. Dalam item tersebut masih banyak hal ini terlihat
dari sebagian remaja belum dapat menyesuaikan diri dengan
peraturan sehingga menganggap di asrama terlalu ketat sehingga
malas untuk belajar dan menyesuaikan suasana belajar di asrama.
Ketika remaja dapat menyesuaikan diri di asrama dengan
memaknai kehidupan sehari-hari akan menumbuhkan persepsi
yang positif akan kebahagiaannya.
6) Tujuan Program
Kegiatan ini bertujuan untuk remaja agar lebih mudah
memahami dan mengerti lingkungan asramanya serta dengan
melakukan kegiatan mingguan agar lebih memaknai
kehidupannya sehari-hari. Seperti halnya dengan membantu ibu
memasak di dapur, remaja lebih menghargai makanan dan tidak
memilah-milih makanan yang mereka makan. Berkebun agar
lebih menghargai tanaman agar tidak merusaknya. Agar lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
mengenal dan menghargai orang-orang di sekitar asrama yang
membantu kebutuhan anak-anak asrama.
7) Rancangan kegiatan/program
a. Waktu kegiatan :
Pendamping membagi kelompok dan setiap kelompok
terdiri dari 4-5 anak sehingga berjumlah 6 kelompok. Masing-
masing kelompok setiap minggunya mendapatkan tugas
bergantian yaitu:
1) Tugas Memasak
Kelompok yang bertugas memasak dimulai dari membeli
keperluan dan bahan-bahan untuk memasak di pasar,
menu yang akan dimasak terlebih dahulu dikonsultasikan
dengan pendamping. Setelah membeli dipasar anak-anak
mempersiapkan dan memulai memasak untuk teman-
temannya. Bagi kelompok yang sama dengan kelompok
lain mendapatkan tugas memasak maka masing-masing
kelompok memasak 1 samu, baik itu menu pagi atau
menu siang atau menu malam.
2) Tugas Berkebun
Kelompok yang bertugas berkebun bertugas untuk
membersihkan kebun, menyirami dan member pupuk serta
memanen sayuran dan buah yang sudah masak .
3) Tugas Memelihara dan menguras kolam ikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Kelompok yang bertugas memelihara ikan dimulai dengan
menguras kolam ikan serta membersikan area kolam ikan
dan memberi makan, vitamin dan obat bagi ikan yang
sakit.
Daftar kelompok yang bertugas dan tugas kelompoknya
No
kelompok
Tugas
minggu
pertama
Tugas
minggu
kedua
Tugas
minggu
ketiga
Tugas
minggu
empat
1. 1 2 1 3
2 2 3 1 2
3 1 3 2 1
4 2 1 1 2
5 3 1 2 1
6 1 1 3 1
b Evaluasi Program:
d. Pikiran dan perasaan apa yang muncul saat melakukan
kegiatan?
e. Tantangan/kesulitan apa yang dialami?
f. Pelajaran apa yang dapat dipetik dari permainan ini?
g. Upaya pribadi apa yang dilakukan untuk melestarikan/
menjaga/ merawat lingkungan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI