tim tenaga ahli lppm universitas bangka...
TRANSCRIPT
DINAS PENANAMAN MODAL PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DAN TENAGA KERJA KOTA PANGKALPINANG
i
LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT
UNIT PENYELENGGARA PELAYANAN PUBLIK
TIM TENAGA AHLI
LPPM UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
BANGKA
TAHUN 2018
Ketua : Dr.Devi Valeriani, S.E., M.Si.
Anggota 1 : Dian Prihardini Wibawa, S.E.,M.M
Anggota 2 : Aning Kesuma Putri, S.E.,M.Si
DINAS PENANAMAN MODAL PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DAN TENAGA KERJA KOTA PANGKALPINANG
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR. ........................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Profil Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu .......................................... 2
1.3 Maksud dan Tujuan ..................................................................................... 2
1.4 Manfaat ...................................................................................................... 2
1.5 Kerangka Berpikir ....................................................................................... 3
BAB II METODE SURVEI ................................................................................... 5
2.1Periode Survei ............................................................................................ 5
2.2 Pelaksanaan dan Tehnik Survei ................................................................... 5
2.3 Persiapan Survei ......................................................................................... 6
2.4 Metode Penelitian ....................................................................................... 8
2.5 Unsur Indeks Kepuasan Masyarakat ................................................. 10
2.6 Analisis Data .................................................................................... 11
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 15
3.1 Hasil Survei Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan
Tenaga Kerja Kota Pangkalpinang ......................................................... 15
3.2 Hasil Analisis dan Pembahasan ........................................................ 17
BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 40
DINAS PENANAMAN MODAL PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DAN TENAGA KERJA KOTA PANGKALPINANG
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik iii
KATA PENGANTAR
Pertama dan paling utama kami panjatkan Puji dan Syukur kepada Allah SWT, atas
limpahan Rahmat dan Hidayahnya, Taufiq dan Inayahnya Penyusunan buku laporan
Survei Indeks Pelayanan Perizinan Semester I Tahun 2018 Dinas Penanaman Modal
Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kota Pangkalpinang telah dapat
diselesaikan. Hal ini tidak terlepas dari kerjasama yang baik dengan LPPM Universitas
Bangka Belitung sebagai Tim Tenaga Ahli. Tujuan Kegiatan Survey adalah untuk
mengukur tingkat kepuasan Masyarakat sebagai pengguna layanan dan meningkatkan
kualitas penyelenggaraan pelayanan publik.
Penyusunan Laporan Survei Indeks Pelayanan Perizinan ini mengacu pada
peraturan Menteri pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14
Tahun 2017 tentang pedoman penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit
Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Sehingga setiap OPD penyelenggara pelayanan
Publik wajib melaksanakan Survei Kepuasan Masyarakat.
Diharapkan laporan survey Indeks Pelayanan Perizinan Dinas Penanaman Modal
Pelayanan Perizinan Dinas Penanaman Modal, PTSP dan Tenaga Kerja Kota
Pangkalpinang dan bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan dan dapat
meningkatkan Kinerja Dinas sebagai pelayanan Masyarakat.
Demikian Terimakasih.
PANGKALPINANG, JULI 2018
KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL
PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DAN
TENAGA KERJA KOTA PANGKALPINANG
H.ABDUL GHONI,SE,M.Si
PEMBINA TK.I
NIP. 196501201989031008
DINAS PENANAMAN MODAL PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DAN TENAGA KERJA KOTA PANGKALPINANG
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik iv
RINGKASAN EKSEKUTIF
Tingkat kualitas kinerja pelayanan publik memiliki dampak (impact) yang
luas dalam berbagai kehidupan, terutama untuk mencapai tingkat kesejahteraan
masyarakat. Oleh karena itu upaya penyempurnaan pelayanan publik (public
service) harus dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan oleh Dinas
Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSP
dan NAKER) Kota Pangkalpinang. Upaya peningkatan kualitas pelayanan
tersebut harus dilaksanakan secara bersama-sama, terpadu, terprogram, terarah,
dan konsisten dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan masyarakat,
sehingga pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dapat diberikan secara
tepat, cepat, murah, terbuka, sederhana dan mudah dilaksanakan. Tujuan
penyusunan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat adalah untuk mengetahui kinerja
Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kota
Pangkalpinang yang akan digunakan sebagai dasar untuk membuat dan
menetapkan kebijakan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik.
Survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang dibuat ini mengacu
kepada ketentuan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2017 Tentang
Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara
Pelayanan Publik minimal 9 Unsur SKM. Responden dari survei tersebut adalah
masyarakat yang sedang melakukan pengajuan perizinan di DPMPTSP dan
NAKER Pangkalpinang sebanyak 224 orang. Survei Indeks Kepuasan Masyarakat
ini bekerjasama dengan Universitas Bangka Belitung melalui Lembaga Penelitian
dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), yang dituangkan melalui perjanjian
kerjasama dengan unit penyelenggara pelayanan Dinas Penanaman Modal
Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kota Pangkalpinang.
Berdasarkan hasil survei IKM dengan 9 unsur, diperoleh nilai unsur
pelayanan yang memiliki nilai terendah adalah unsur Persyaratan (U1) dengan
nilai 3,193 dan unsur yang memiliki nilai tertinggi adalah unsur Biaya/Tarif (U4)
sebesar 3,767. Survei kepuasan masyarakat di Dinas Penanaman Modal Pelayanan
Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kota Pangkalpinang memiliki NRR
tertimbang sebesar 3,374 dikonversi dalam Indeks Kepuasan Masyarakat unit
pelayanan sebesar 84,36, yang termasuk ke dalam kategori B atau baik.
DINAS PENANAMAN MODAL PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DAN TENAGA KERJA KOTA PANGKALPINANG
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tuntutan paradigma good governance menghendaki dipenuhinya
prinsip-prinsip akuntabilitas, transparansi, responsivitas dan partisipasi
dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat
maupun pemerintah daerah. Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh
aparatur pemerintah di berbagai sektor pelayanan diantaranya yang terkait
dengan pemenuhan hak-hak sipil masyarakat dan kebutuhan dasar
masyarakat. Masyarakat sangat menghendaki sebuah pelayanan yang
optimal, namun dibeberapa kondisi masih terdapat keluhan dari
masyarakat seperti prosedur yang berbelit-belit, kurang transparan, kurang
informatif, kurang konsisten, fasilitas yang terbatas, sarana dan prasarana
yang kurang memadai, suasana lingkungan yang kurang nyaman, sehingga
tidak menjaminwaktu dalam penyelesaian.Masyarakat sebagai pengguna
jasa layanan selalu mengharapkan pelayanan yang optimal, sehingga
aparatur pemerintah dituntut untuk selalu meningkatkan
kinerjanya.Tingkat kualitas kinerja pelayanan publik memilikidampak
(impact) yang luas dalam berbagai kehidupan, terutama untuk mencapai
tingkat kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu upaya penyempurnaan
pelayanan publik (public service) harus dilakukan secara terus menerus
dan berkesinambungan. Upaya peningkatan kualitas pelayanan harus
dilaksanakan secara bersama-sama, terpadu, terprogram, terarah, dan
konsisten dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan masyarakat,
sehingga pelayanan kepada masyarakat dapat diberikan secara tepat,
cepat, murah, terbuka, sederhana dan mudah dilaksanakan
Salah satu instrument yang digunakan dalam mengevaluasi kinerja
tersebut adalah dengan melakukan survei dan kajian tentang Indeks
Kepuasan Masyarakat (IKM). Berlatar belakang yang telah dijelaskan
maka pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) sangat perlu
dilakukan untuk mengukur, mengetahui dan menganalisis tentang
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik 2
bagaimana aparatur pemerintah memberikan pelayanan kepada
masyarakat sebagai pengguna jasa layanan sesuai dengan kebutuhan dan
harapan serta dapat menentukan langkah atau kebijakan kedepan yang
akan diterapkan.
1.2. Profil Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu &
NAKER
Dinas Penanaman Modal Daerah dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan
Tenaga Kerja Kota Pangkalpinang berdiri sejak Tahun 2009. Namun pada
Tahun 2018 berubah nama menjadi Kantor Dinas Penanaman Modal
Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kota Pangkalpinang,
yang terletak di jalan Basuki Rahmat, Kelurahan Bukit Intan Kecamatan
Giri Maya, Kota Pangkalpinang.
1.3. Maksud dan Tujuan
1.3.1. Maksud
Maksud penyusunan survei Indeks Kepuasan Masyarakat dilakukan untuk
memberikan informasi tentang Survei Indeks Kepuasan Masyarakat atas
pelayanan Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan
Tenaga Kerja Kota Pangkalpinang melalui pengamatan langsung
dilapangan , penyebaran kuesioner dan menganalisisnya secara berkala.
1.3.2. Tujuan
Tujuan penyusunan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat adalah untuk
mengetahui kinerja Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu
Pintu dan Tenaga Kerja Kota Pangkalpinang yang akan digunakan
sebagai dasar untuk membuat dan menetapkan kebijakan dalam rangka
peningkatan kualitas pelayanan publik.
1.4. Manfaat
Dilakukannya penelitian ini untuk mendapatkan beberapa manfaat sebagai
berikut:
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik 3
1. Diketahuinya kelebihan dan kekurangan dari masing-masing unsur
penyelenggaraan pelayanan Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu
Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kota Pangkalpinang.
2. Diketahui kinerja penyelenggaraan pelayanan yang telah dilaksanakan
oleh Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga
Kerja Kota Pangkalpinang secara periodik.
3. Diketahui Survei Indeks Kepuasan Masyarakat secara menyeluruh
terhadap hasil pelaksanaan pelayanan pada Dinas Penanaman Modal
Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kota Pangkalpinang.
4. Sebagai dasar membuat dan menetapkan kebijakan dalam meningkatkan
kualitas pelayanan Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu
dan Tenaga Kerja Kota Pangkalpinang.
5. Sebagai bahan informasi kepada masyarakat tentang kinerja Dinas
Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kota
Pangkalpinang.
1.5. Kerangka Pemikiran
Sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2017 Tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit
Penyelenggara Pelayanan Publik minimal 9 Unsur SKM dalam peraturan
ini meliputi:
1. Persyaratan
Persyaratan adalah syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan suatu
jenis pelayanan, baik persyaratan teknis maupun administratif.
2. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur
Prosedur adalah tata cara pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan
penerima pelayanan, termasuk pengaduan.
3. Waktu Penyelesaian
Waktu Penyelesaian adalah jangka waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan seluruh proses pelayanan dari setiap jenis pelayanan.
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik 4
4. Biaya/Tarif *)
Biaya/Tarif adalah ongkos yang dikenakan kepada penerima layanan
dalam mengurus dan/atau memperoleh pelayanan dari penyelenggara
yang besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara
penyelenggara dan masyarakat.
5. Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan
Produk spesifikasi jenis pelayanan adalah hasil pelayanan yang
diberikan dan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkanProduk pelayanan ini merupakan hasil dari setiap
spesifikasi jenis pelayanan.
6. Kompetensi Pelaksana **)
Kompetensi Pelaksana adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh
pelaksana meliputi pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan
pengalaman.
7. Perilaku Pelaksana **)
Perilaku Pelaksana adalah sikap petugas dalam memberikan pelayanan.
8. Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan
Penanganan pengaduan, saran dan masukan, adalah tata cara
pelaksanaan penanganan pengaduan dan tindak lanjut.
9. Sarana dan prasarana
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam
mencapai maksud dan tujuan. Prasarana adalah segala sesuatu yang
merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha,
pembangunan, proyek). Sarana digunakan untuk benda yang bergerak
(komputer, mesin) dan prasarana untuk benda yang tidak bergerak
(gedung).
Catatan:
*) Unsur 4, dapat diganti dengan bentuk pertanyaan lain, jika dalam
suatu peraturan perundangan biaya tidak dibebankan kepada
penerima layanan (konsumen). Contoh: pembuatan KTP, biaya
oleh UU dinyatakan gratis.
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik 5
**) Unsur 6 dan Unsur 7, dapat diganti dengan bentuk
pertanyaan lain, jika jenis layanan yang akan disurvei berbasis
website.
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik 6
BAB II
METODE SURVEI
2.1. Periode Survei
Survei periodik adalah survei yang dilakukan oleh penyelenggara
pelayanan publik terhadap layanan publik yang diberikan kepada masyarakat.
Survei ini adalah survei pelayanan perizinan pada Dinas Penanaman Modal
Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kota Pangkalpinang untuk
priode Tahun 2018.
Survei ini bersifat komprehensif dan hasil analisa survei dipergunakan
untuk melakukan evaluasi kepuasan masyarakat terhadap layanan perizinan
yang diberikan. Selain itu, hasil survei dipergunakan untuk bahan kebijakan
terhadap pelayanan publik dan melihat kecenderungan (trend) layanan publik
yang telah diberikan penyelenggara kepada masyarakat serta kinerja dari
penyelenggara pelayanan publik.
2.2. Pelaksanaan dan Tehnik Survei
2.2.1. Pelaksanaan
a. Pelaksanaan Survei
Pelaksana survei dilaksanakan oleh lembaga independen yang sudah
berpengalaman yaitu Universitas Bangka Belitung melalui Lembaga
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), yang
dituangkan melalui perjanjian kerjasama dengan unit penyelenggara
pelayanan Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan
Tenaga Kerja Kota Pangkalpinang.
b. Tahapan Survei
Pelaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) terhadap
penyelenggaraan pelayanan publik dapat dilaksanakan melalui tahapan
perencanaan, persiapan, pelaksanaan, pengolahan dan penyajian hasil
survei, yang mencakup langkah-langkah, sebagai berikut:
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik 7
1. Menyusun instrumen survei;
2. Menentukan besaran dan teknik penarikan sampel;
3. Menentukan responden;
4. Melaksanakan survei;
5. Mengolah hasil survei;
6. Menyajikan dan melaporkan hasil.
Tahapan penyelenggaraan Survei Kepuasan Masyarakat terhadap
penyelenggaraan pelayanan publik ini didasarkan pada metode dan teknik
yang dapat dipertanggungjawabkan.
2.2.2. Teknik Survei
Penelitian dengan metode survei, dapat dilakukan dengan cara, antara lain:
1. Kuesioner dengan wawancara tatap muka;
2. Kuesioner melalui pengisian sendiri, termasuk yang dikirimkan
melalui surat;
3. Diskusi kelompok terfokus;
4. Wawancara tidak berstruktur melalui wawancara mendalam.
2.3. Persiapan Survei
2.3.1. Penetapan Pelaksana
Tim penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat pada Dinas Penanaman
Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja untuk Tahun
2018sebagai berikut :
Tabel 1. Tim Penyusun Survei Kepuasan Masyarakat
No Pengarah DPMPTSP-NAKER
1 Ketua Dr. Devi Valeriani, S.E.,M.Si
2 Anggota Dian Prihardini Wibawa, S.E.,M.M
3 Anggota Aning Kesuma Putri, S.E.,M.Si
4 Surveior DPMPTSP-NAKER
5 Surveior DPMPTSP-NAKER
6 Sekretariat DPMPTSP-NAKER
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik 8
2.3.2. Persiapan Bahan Survei
2.3.2.1.Kuesioner
Dalam menyusun Survei Kepuasan Masyarakat digunakan daftar pertanyaan
(kuesioner) sebagai alat bantu pengumpulan data kepuasan masyarakat
penerima pelayanan. Penyusunan kuesioner berdasarkan Peraturan Menteri
Pendayagunaan dan Aparatur Negara RB No.14 Tahun 2018 Tentang
Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarkat, disesuaikan dengan
layanan yang disurvei dan data yang ingin diperoleh dari jenis ataupun unit
layanan. Bentuk kuesioner terlampir (Lampiran I).
2.3.2.2. Bentuk Jawaban
Desain bentuk jawaban dalam setiap pertanyaan unsur pelayanan dalam
kuesioner, berupa jawaban pertanyaan pilihan berganda.Bentuk pilihan
jawaaban pertanyaan kuesioner bersifat kualitatif untuk mencerminkan
tingkat kualitas pelayanan. Tingkat kualitas pelayanan di mulai dari sangat
baik/puas sampai dengan tidak baik/puas. Pembagian jawaban dibagi dalam
4 (empat) kategori, yaitu:
1) Tidak baik, diberi nilai persepsi 1;
2) Kurang baik, diberi nilai persepsi 2;
3) Baik, diberi nilai 3;
4) Sangat baik, diberi nilai persepsi 4.
Keterangan :
Penilaian terhadap unsur prosedur pelayanan.
1) Diberi nilai 1 (tidak mudah) apabila pelaksanaan prosedur
pelayanan tidak sederhana, alur berbelit-belit, panjang dan tidak
jelas, loket terlalu banyak, sehingga proses tidak efektif.
2) Diberi nilai 2 (kurang mudah) apabila pelaksanaan prosedur
pelayanan masih belum mudah, sehingga prosesnya belum
efektif.
3) Diberi nilai 3 (mudah) apabila pelaksanaan prosedur pelayanan
dirasa mudah, sederhana, tidak berbelit-belit tetapi masih perlu
diefektifkan.
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik 9
4) Diberi nilai 4 (sangat mudah) apabila pelaksanaan prosedur
pelayanan dirasa sangat jelas, mudah, sangat sederhana,
sehingga prosesnya mudah dan efektif.
2.4. Metode Penelitian
Untuk melakukan survei secara periodik mempergunakan pendekatan metode
kualitatif dengan pengukuran menggunakan Skala Likert. Skala Likert adalah
suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam kuesioner (angket),
dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa
survei selain itu metode ini juga dipergunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseresponden atau sekelompok responden terhadap
suatu jenis layanan publik. Pada skala Likert responden diminta untuk
menentukan tingkat persetujuan mereka terhadap suatu pernyataan dengan
memilih salah satu dari pilihan yang tersedia.
2.4.1. Waktu Dan Tempat Survei, Populasi, Sampling dan Unsur Indeks
Kepuasan Masyarakat
2.4.1.1. Waktu dan Tempat Survei
Survei Indeks Kepuasan Masyarakat pada pelayanan perizinan di Dinas
Penanaman Modal Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga
Kerja (DPMPTSP & NAKER) Kota Pangkalpinang dilaksanakan selama 6
(enam) bulan yaitu sejak bulan Januari s/d/ Juni 2018, pada responden yang
berada di wilayah Kota Pangkalpinang
2.4.1.2.Populasi
Populasi dalam survei ini adalah masyarakat yang telah memperoleh
pelayanan Pembuatan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dari
DPMPTSP& NAKER selama semester satu tahun 2018 dengan jumlah
perizinan sebanyak 533, seperti pada tabel berikut :
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik 10
Tabel 2. Jumlah Jenis Ukuran Perizinan Tahun 2018
No Bulan Jenis Ukuran Perizinan
Jumlah Kecil Menengah Besar
1 Januari 50 20 0 70
2 Februari 62 18 4 84
3 Maret 71 28 3 102
4 April 55 25 1 81
5 Mei 77 26 4 107
6 Juni 68 20 1 89
Jumlah 383 137 13 533 Sumber : DPMPTSP& NAKER Pangkalpinang, 2018
2.4.1.3.Sampling
Teknik penarikan sampel dapat disesuaikan dengan jenis layanan, tujuan
survei dan data yang ingin diperoleh.Responden dipilih secara acak yang
ditentukan sesuai dengan cakupan wilayah masing-masing unit pelayanan.
Sedangkan untuk besaran sampel dan populasi dapat menggunakan tabel
sampel dari Krejcie and Morgan (Lampiran II) atau dihitung dengan
menggunakan rumus:
S = { λ² . N. P. Q}/ {d² (N-1) + λ² . P. Q }
Keterangan :
S = jumlah sampel
λ2 = lamda (faktor pengali) dengan dk = 1, taraf
kesalahan bisa 1 %, 5 %, 10 %
N = populasi
P = (populasi menyebar normal) = Q = 0,5 d = 0,0
Dengan menggunakan rumus tersebut dimana jumlah populasi sebesar 533
responden,sehingga memperoleh hasil sampel sebanyak 224 responden.
Sampel terbagi kedalam 3 jenis karekteristik dengan jumlah yang tidak
proposional yaitu kecil, menengah dan besarsehingga digunakan teknik
pengambilan sampling disproportional stratified random sampling, dengan
hasil sebagai berikut :
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik 11
Tabel.3 Sebaran Jumlah Sampel berdasarkan Jenis Perizinan
No Jenis
Perizinan
Populasi Sampling
1 Kecil 383 153
2 Menengah 137 58
3 Besar 13 13
4 Jumlah 533 224 Sumber : data diolah peneliti, 2018
2.5. Unsur Indeks Kepuasan Masyarakat
Berdasarkan prinsip pelayanan sebagaimana telah ditetapkan dalam
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2018, yang sebelumnya terdiri dari 14
unsur menjadi 9 unsur yang "relevan”, “valid" dan "reliabel”,sebagai unsur
minimal yang harus ada untuk dasar pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat
adalah sebagai berikut:
Tabel 4. Sembilan Unsur Penilaian
No Unsur SKM
1. Persyaratan
2. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur
3. Waktu Penyelesaian
4. Biaya/Tarif
5. Produk Spesifikasi jenis pelayanan
6. Kompetensi pelaksana
7. Perilaku pelaksana
8. Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan
9. Sarana dan Prasarana
Sumber : DPMPTSP& NAKER Pangkalpinang, 2018
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik 12
Mengingat unit pelayanan mempunyai karakteristik yang berbeda-beda,
maka dalam pelaksanaanya dimungkinkan untuk:
a) Menambah unsur yang dianggap relevan;
b) Memberikan bobot yang berbeda terhadap 9 (sembilan) unsur yang
dominan dalam unit pelayanan, dengan catatan jumlah bobot
seluruh unsur tetap 1.
2.6. Analisis Data
Analisis data masing-masing metode Survei Kepuasan Masyarakat
sebagaimana tersebut, dilakukan sebagai berikut:
2.6.1. Pengukuran Skala Likert
Setiap pertanyaan survei masing-masing unsur diberi nilai kemudian
dihitung dengan menggunakan "nilai rata-rata tertimbang" masing-masing
unsur pelayanan. Dalam penghitungan Survei Kepuasan Masyarakat
(SKM) terhadap unsur-unsur pelayanan yang dikaji, setiap unsur
pelayanan memiliki penimbang yang sama. Nilai penimbang ditetapkan
dengan rumus, sebagai berikut:
Bobot nilai rata–rata tertimbang =JumlahBobot
JumlahUnsur=
1
𝑋= N
N = bobot nilai per unsur
Untuk memperoleh nilai Survei Kepuasan Masyarakat(SKM) unit
pelayanan digunakan pendekatan nilai rata-rata tertimbang dengan rumus
sebagai berikut :
SKM =Total dari Nilai Persepsi per Unsur
Total Unsur yang Terisi x Nilai Penimbang
Agar memudahkan interpretasi terhadap penilaian SKM yang bernilai
antara 25 – 100, maka hasil penilaian tersebut di atas dikonversikan
dengan nilai dasar 25, menggunakan rumus sebagai berikut:
SKM Unit pelayanan x 25
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik 13
Tabel 5. Nilai Persepsi, Nilai Interval, Nilai Interval Konversi, Mutu
Pelayanan dan Kinerja Unit Pelayanan
Nilai
Persepsi
Nilai Interval
(NI)
Nilai Interval
Konversi
(NIK)
Mutu
Pelayanan
(x)
Kinerja Unit
Pelayanan
(y)
1 1,00 – 2,5996 25,00 – 64,99 D Tidak baik
2 2,60 – 3,064 65,00 – 76,60 C
Kurang baik
3 3,0644 – 3,532 76,61 – 88,30 B Baik
4 3,5324 – 4,00 88,31 – 100,00 A
Sangat baik
Sumber : DPMPTSP& NAKER Pangkalpinang, 2018
2.6.2. Pengolahan Data Survei
Pengolahan data survei dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu:
1) Pengolahan dengan komputer
Data entry dan penghitungan indeks dapat dilakukan dengan
program komputer/sistem data base.
Contoh: Jika unsur yang dikaji sebanyak 9 (sembilan) unsur
Bobot nilai rata-rata tertimbang = Jumlah Bobot
Jumlah Unsur=
1
9 = 0,11
2) Pengolahan secara manual
Data isian kuesioner dari setiap responden dimasukkan ke dalam
formulir mulai dari unsur 1 (U1) sampai dengan unsur X (UX);
Langkah selanjutnya, untuk mendapatkan nilai rata-rata per unsur
pelayanan dan nilai indeks unit pelayanan, sebagai berikut:
a) Nilai Rata-Rata per Unsur Pelayanan.
Nilai masing-masing unsur pelayanan dijumlahkan sesuai dengan
jumlah kuesioner yang diisi oleh responden.Selanjutnya, untuk
mendapatkan nilai rata-rata per unsur pelayanan, maka jumlah nilai
masing-masing unsur pelayanan dibagi dengan jumlah responden
yang mengisi.
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik 14
b) Nilai Indeks Pelayanan
Untuk mendapatkan nilai survei unit pelayanan, dengan cara
menjumlahkan X unsur
c) Pengujian Kualitas Data
Data pendapat masyarakat yang telah dimasukkan dalam masing-
masing kuesioner, disusun dengan mengkompilasikan data
responden yang dihimpun berdasarkan kelompok umur, jenis
kelamin, pendidikan terakhir dan pekerjaan utama. Informasi ini
dapat digunakan untuk mengetahui profil responden dan
kecenderungan penerima layanan.
d) Penyusunan Indeks
Hasil akhir kegiatan penyusunan indeks kepuasan masyarakat dari
setiap unit pelayanan instansi pemerintah, disusun dengan materi
utama sebagai berikut:
Hasil penghitungan Indeks Kepuasan Masyarakat, jumlah nilai dari
setiap unit pelayanan diperoleh dari jumlah nilai rata-rata setiap
unsur pelayanan.
Nilai indeks komposit (gabungan) untuk setiap unit pelayanan,
merupakan jumlah nilai rata-rata dari setiap unsur pelayanan
dikalikan dengan penimbang yang sama, yaitu 0,11 (untuk 9
unsur).
Tabel 6. Nilai Rata-Rata Unsur Masing-Masing Unit Pelayanan
No Unsur SKM Nilai Unsur SKM
1. Persyaratan a
2. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur b
3. Waktu Penyelesaian c
4. Biaya/Tarif d
5. Produk Spesifikasi jenis pelayanan e
6. Kompetensi pelaksana f
7. Perilaku pelaksana g
8. Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan h
9. Sarana dan Prasarana I
Sumber : DPMPTSP& NAKER Pangkalpinang, 2018
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik 15
Berdasarkan nilai rata-rata unsur masing-masing unit pelayanan maka
dapat dilakukan penghitungan nilai indeks unit pelayanan dengan cara
sebagai berikut:
(a x 0,11) + (b x 0,11) + (c x 0,11) + (d x 0,11)+ (e x 0,11) + (f x 0,11) +
(g x 0,11) + (hx 0,11)+ (i x 0,11) = Nilai Indeks (X)
Dengan demikian nilai indeks (X) unit pelayanan hasilnya dapat
disimpulkan sebagai berikut:
a) Nilai SKM setelah dikonversi = Nilai Indeks x Nilai Dasar
X x 25 = y
b) Mutu pelayanan (lihat Tabel II, Mutu pelayanan)
c) Kinerja unit pelayanan (Lihat Tabel II)
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik 16
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil Survei Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu
dan Tenaga Kerja Kota Pangkalpinang
Survei Indeks Kepuasan Masyarakat dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui bagaimana kinerja Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu
Pintu dan Tenaga Kerja Kota Pangkalpinang terhadap masyarakat penerima
layanan, dan kemudian hasilnya akan dimanfaatkan sebagai dasar untuk membuat
serta menetapkan kebijakan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik.
Hasil perhitungan survei diperoleh dari jawaban-jawaban responden terhadap
pertanyaan pada kuisioner yang telah disebarkan. Pertanyaan tersebut tentang
kepuasan perizinan yang dilakukan oleh masyarakat ketika mengurus perizinan,
yang terdiri dari :
1. Unsur Persyaratan, yaitu syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan suatu
jenis pelayanan, baik persyaratan tekhnis maupun administratif.
2. Unsur Prosedur, yaitu tata cara pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan
penerima layanan, termasuk pengaduan.
3. Unsur Waktu Pelayanan, yaitu jangka waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan seluruh proses pelayanan dari setiap jenis pelayanan.
4. Unsur Biaya/Tarif, yaitu ongkos yang dikenakan kepada penerima layanan
dalam mengurus dan/atau memperoleh pelayanan dari penyelenggara yang
besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara penyelenggara dan
masyarakat.
5. Unsur Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan adalah hasil pelayanan yang
diberikan dan diterima sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.Produk
layanan, yaitu hasil dari setiap spesifikasi jenis pelayanan.
6. Unsur kompetensi pelaksana, yaitu kemampuan yang harus dimiliki oleh
pelaksana meliputi pengetahuan, keahlian, keterampilan dan pengalaman.
7. Unsur Perilaku Pelaksana, yaitu sikap petugas dalam memberikan pelayanan.
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik 17
8. Unsur Penanganan, Pengaduan, Saran dan Masukan, yaitu tata cara
pelaksanaan penanganan pengaduan dan tidak lanjut.
9. Unsur Sarana dan Prasarana. Unsur sarana yaitu segala sesuatu yang dipakai
sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan, sedangkan unsur Prasarana
yaitu segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya
suatu proses (usaha, pembangunan, proyek). Sarana digunakan untuk benda
yang bergerak (komputer, mesin) dan prasaran untuk benda yang tidak
bergerak (gedung).
Kepuasan terhadap jenis perizinan yang disurvei dan dipilih secara acak.
Jenis perizinan yang dikelolah oleh DPMPTSP dan NAKERKota Pangkalpinang
seperti pada Tabel 6 berikut:
Tabel 6. Jenis Izin di DPMPTSP dan NAKER Kota Pangkalpinang (spasi 1
dan buka tabelnya)
NO. JENIS IZIN
1 Izin Mendirikan Bangunan
2 Izin Lokasi
3 Izin Penggunaan Peruntukan Lahan
4 Izin Pengumpulan Limbah B3 Skala Kota
5 Izin Lokasi Pengolahan Limbah B3
6 Izin Penyimpanan Sementara Limbah B3
7 Izin Pembuangan Air Limbah Ke Air Atau Sumber Air
8 Izin Pemanfaatan Air Limbah Ke Air Atau Sumber Air
9 Izin Lingkungan (Amdal Atau Ukl-Upl) Sppl
10 Surat Izin Usaha Pedagangan
11 Surat Izin Usaha Sarang Burung Walet
12 Surat Izin Usaha Industri
13 Surat Izin Jasa Usaha Konstruksi
14 Izin Trayek Angkutan Kota
15 Izin Pendirian Operasional Pendidikan Dasar
16 Izin Pendirian/Perpanjangan Izin Operasional Pendidikan Paud
17 Izin Pendirian/Perpanjangan Izin Operasiona Taman Kanak – Kanak
18 Izin Pendirian/Perpanjangan Izin Operasiona Tempat Penitipan Anak
(Tpa)
19 Izin Pendirian/Perpanjangan Izin Operasiona Pos Paud
20 Izin Pendirian/Perpanjangan Izin Operasional Lembaga Kursus Dan
Pelatihan
21 Izin Pendirian/Perpanjangan Izin Operasional Pusat Kegiatan Belajar Mengajar
22 Surat Izin Apotik
23 Surat Izin Klinik
24 Surat Izin Laboratorium Klinik
25 Surat Izin Optik
26 Surat Izin Pelayanan Radiologi
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik 18
27 Surat Izin Mendirikan Rumah Sakit
28 Surat Izin Operasional Rumah Sakit
29 Surat Terdaftar Penyehat Tradisional
30 Surat Izin Praktik Tenaga Kesehatan Tradisional
31 Surat Izin Toko Alat Kesehatan
32 Surat Izin Toko Obat
33 Surat Izin Tukang Gigi
34 Surat Izin Puskesmas
35 Surat Izin Usaha Mikro Obat Tradisional
36 Surat Izin Kerja Tenaga Gizi
37 Surat Izin Praktik Tenaga Gizi
38 Surat Izin Kerja Bidan
39 Surat Izin Praktik Bidan
40 Surat Izin Praktik Dokter
41 Surat Izin Praktik Apoteker
42 Surat Izin Praktik Tenaga Teknis Kefarmasian
43 Surat Izin Kerja Fisioterapis
44 Surat Izin Praktik Fisioterapis
45 Surat Izin Kerja Perawat
46 Surat Izin Kerja Perekam Medis
47 Surat Izin Kerja Radiografer
48 Surat Izin Kerja Refraksionis Oftisien
49 Surat Izin Kerja Tenaga Kerja Sanitarian
50 Surat Izin Kerja Tenaga Teknisi Gigi
51 Surat Izin Praktik Ahli Teknologi Laboratorium Medik
52 Surat Izin Kerja Tenaga Tehnik Elektrommedik
53 Surat Izin Praktik Terapis Gigi dan Mulut
54 Surat Izin Kerja Terapis Wicara
55 Surat Izin Praktik Terapis Wicara
56 Surat Izin Praktik Okupasi Terapis
57 Surat Izin Kerja Okupasi Terapis
58 Surat Izin Praktik Penata Anastesi
59 Surat Izin Tenaga Fisikawan Prostetik
60 Surat Izin Tenaga Akupuntur
61 Perpanjangan Izin Memperkerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) Sumber: https://dpmptspnaker.pangkalpinangkota.go.id/jenis-perizinan/
3.2. Hasil Analisis dan Pembahasan
3.2.1. Profil Responden
3.2.1.1. Jenis Perizinan Responden
Hasil data survei menunjukkan dari 224 responden yang dijadikan sampel,
terdapat 11 jenis perizinan yang dilakukan kurun waktu survey (tahun 2018),
terdiri dari Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Izin Mendirikan Bangunan
Reklame (IMB Reklame), Surat Izin Puskesmas (SIP), Surat Izin Permohonan
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik 19
Pembuatan (SIPP), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP) dan (Tanda Daftar Perusahaan) TDP, Tanda Daftar
Perusahaan (TDP), Izin Pembuangan Limbah (IPL), Izin Toko Obat (ITO),
Surat Izin Kerja Refraksionis Oftisien (SIKRO) dan Surat Terdaftar
Pengobatan Tradisional (STPT). Persentase jenis perizinan terhadap sampel
yang diambil dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Jenis Perizinan Sampel Survei
Sumber: data diolah (2018)
Dari 11 jenis perizinan yang dilakukan oleh responden pada saat
suvei terdapat 5 jenis perizinan yang paling banyak dilakukan dari 224
sampel yaitu :
1. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan TDP sebanyak 25 persen
dengan jumlah sampel 55 responden.
2. Surat Izin Puskesmas (SIP) sebanyak 11,4 persen dengan jumlah
sampel 25 responden.
3. Surat Izin Usaha Jasa Konstuksi (SIUJK) sebanyak 9,5 persen dengan
jumlah sampel 21 responden.
4. Surat Izin Permohonan Pembuatan (SIPP) sebanyak 8,6 persen dengan
jumlah sampel 19 responden.
5. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) sebanyak 7,7 persen dengan jumlah
sampel 17 responden.
25%
11.40%
9.50%
8.60%
7.70%
SIUP
SIP
SIUJK
SIPP
IMB
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik 20
3.2.1.2. Umur Responden
Umur responden dalam survei didominasi oleh masyarakat berumur 18-28
tahun. Sebaran umur bisa dilihat pada gambar 2.
Gambar 2. Umur Responden Survei
Sumber: data diolah (2018)
Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa jumlah atau
persentase terbanyak berdasarkan umur responden adalah sebagai
berikut:
1. Reponden dengan umur 31-40 tahun sebanyak 46 responden atau
20,8 persen.
2. Responden dengan umur 20-30 tahun sebanyak 38 reponden atau
17,8 persen
3. Responden dengan umur 41-45tahun sebanyak 15 responden atau
6,8 persen.
Berdasarkan hasil analisis data pada penelitian ini umur responden
pengurusan perizinan terbanyak dilakukan oleh masyarakat pada rentang
umur 20-40 tahun yaitu sebanyak 48,6 persen, hal ini mencerminkan
bahwa masyarakat dengan usia tersebut merupakan fase kehidupan dimana
seseorang mulai mengaktualisasikan diri dalam bentuk berbagai kegiatan,
sedangkan umur paling sedikit melakukan perizinan adalah masyarakat
dengan rentang umur 41-45 tahun.
20.80%
17.80%
6.80%
31-40 tahun
20-30 tahun
41-45 tahun
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik 21
3.2.1.3. Jenis Kelamin Responden
Persentase jenis kelamin responden yang melakukan proses perizinan
tercermin pada gambar 3.
Gambar 3. Jenis Kelamin Responden
Sumber: data diolah (2018)
Hasil survei diperoleh bahwa laki-laki lebih banyak mengurus perizinan
dibandingkan perempuan, dengan nilai persentase masing-masing 55
persen dan 45 persen.Hal ini menunjukkan bahwa laki-laki dianggap lebih
menguasai, mempunyai kemampuan administrasi dan mempunyai waktu
lebih banyak dalam pengurusan perizinan dibandingkan perempuan.
3.2.1.4. Pekerjaan Utama Responden
Terdapat 4 (empat) jenis pekerjaan utama responden yang melakukan
perizinan, yaitu pegawai negeri, POLRI, Pegawai BUMN dan swasta.
Persentase pekerjaan utama responden dalam mengurus perizinan tampak
pada gambar 4.
Gambar 4. Pekerja Utama Responden
Sumber: data diolah (2018)
5,8% 0,89%
2,7%
90,6%
pegawai negeri
POLRI
Pegawai BUMN
Swasta
55%
45%
laki-laiki
perempuan
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik 22
Berdasarkan urutan terbanyak pekerjaan responden dalam
mengurus perizinan adalah sebagai berikut, pegawai swasta sebanyak 90,6
persen atau 203responden, pegawai negeri sebanyak 5,8 persen atau
13responden, pegawai BUMN sebanyak 2,7 persen atau 6responden dan
POLRI sebanyak 2 responden atau 0,89 persen. Hasil ini menggambarkan
bahwa pihak swasta lebih banyak melakukan pembuatan perizinan
dikarenakan kepentingan usaha dan tidak terikat dengan waktu atau waktu
senggangnya lebih banyak untuk pengurusan tersebut jika dibandingkan
dengan pegawai negeri, pegawai BUMN maupun POLRI.
3.2.1.5. Pendidikan Terakhir Responden
Hasil survei berdasarkan pendidikan terakhir responden menunjukkan
bahwa yang paling banyak melakukan proses perizinan adalah responeden
dengan pendidikan S1seperti tampak pada gambar berikut:
Gambar 5. Pendidikan Terakhir
Sumber: data diolah (2018)
Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa responden yang berpendidikan
S1 lebih banyak melakukan pengurusan perizinan yaitu sebanyak 93 orang
atau sebesar 41,4 persen jika dibandingkan dengan responden yang
berpendidikan D3 (20 persen), SMA (28,1 persen), S2/S3 (9,4 persen), dan
pendidikan SD (1 persen). Kondisi tersebut menjelaskan bahwa ketika
seseorang telah menyelesaikan pendidikan sarjana terjadi
kecenderunganingin melakukan usaha baik perorangan maupun kelompok
dibandingkan bekerja sebagai pegawai.
1%
28,1%
20%
41,5%
9,4%
SD
SLTA
D3
S1
S2/S3
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik 23
3.2.2. Analisa Kepuasan Pelayanan Perizinan
Kepuasan pelayanan perizinan DPMPTSP dan NAKERKota
Pangkalpinang dihitung dengan menggunakan Indeks Kepuasan Masyarakat,
survei kepuasan masyarakat dapat dilihat pada tabel 7.
Tabel 7. Hasil Survei Kepuasan Masyarakat
Sumber: data diolah (2018)
Berdasarkan hasil survei kepuasan masyarakat di DPMPTSP dan NAKER
Kota Pangkalpinang memiliki IKM unit pelayanan sebesar 84,36 persen, yang
termasuk ke dalam kategori mutu pelayanan B atau baik dengan Nilai Rata-
Rata (NRR) IKM tertimbang sebesar 3,374. Berikut nilai NRR unsur
pelayanan dan peringkat masing-masing unsur pelayanan:
1. Biaya/Tarif (U4) sebesar 3,767.
2. Sarana dan Prasarana (U9) sebesar 3,628.
3. Penanganan Pengaduan, sarana dan masukan (U8) sebesar 3,596.
4. Perilaku Pelaksana (U7) sebesar 3,300.
5. Produk Spesifik Jenis Layanan (U5) sebesar 3,269.
6. Kompetensi Pelaksana (U6) sebesar 3,233.
7. Waktu Pelayanan (U3) sebesar 3,211.
8. Sistem, Mekanisme dan Prosedur (U2) sebesar 3,202.
9. Persyaratan (U1) sebesar 3,193.
No Unsur Pelayanan NRR
unsur
NRR
tertimbang
/unsur
NRR IKM
Tertimbang
IKM Unit
Pelayanan
Mutu
Pelayanan
1. Persyaratan 3,193 0,354 3,374 84,36 B (Baik)
2. Sistem, Mekanisme dan
Prosedur
3,202 0,355
3. Waktu Pelayanan 3,211 0,356
4. Biaya/Tarif 3,767 0,418
5. Produk Spesifik Jenis Layanan
3,269 0,363
6. Kompetensi Pelaksana 3,233 0,359
7. Perilaku Pelaksana 3,300 0,366
8. Penanganan Pengaduan, saran dan masukan
3,596 0,399
9. Sarana dan Prasarana 3,628 0,403
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik 24
Pembahasan terhadap hasil survei setiap unsur pada kepuasan pelayanan
perizinan, sebagai berikut:
1. Unsur Pelayanan Persyaratan (U1)
Hasil survei menunjukkan nilai rata-rata kepuasan terhadap
persyaratan di tahun 2018 sebesar 3,19, hasil ini menunjukkan unsur
pelayanan persyaratan (U1) merupakan unsur dengan peringkat terendah
diantara 9 unsur pelayanan. Secara nilai jika dibandingkan dengan tahun
2017, terjadi penurunan sebesar 0,04 persen. Sebaran penilaian unsur
prasyarat (U1) tahun 2018 memperoleh hasil bahwa sebanyak 179
responden memberikan jawaban baik, sangat baik sebanyak 44 responden,
1 responden menyatakan pelayanan persyaratan dengan nilai kurang dan
tidak terdapat satupun responden yang memberikan penilaian tidak baik.
Secara grafik gambaran sebaran unsur pelayanan persyaratan sebagai
berikut:
Gambar 6. Sebaran Penilaian Kepuasan Pelayanan terhadap Unsur
Pelayanan Persyaratan (U1)
Sumber: data diolah (2018)
0 50 100 150 200
Tidak Baik
Kurang Baik
Baik
Sangat Baik
0
1
179
44
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik 25
Komparasi jawaban responden untuk unsur persyaratan pengurusan
perizinan tahun 2017 dan 2018 dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 7. Perbandingan Persentase Penilaian Kepuasan Pelayanan
terhadapUnsurPrasyarat (U1)
Tahun 2018 Tahun 2017
Sumber: data diolah (2018)
Berdasarkan grafik sebaran jawaban responden tahun 2017 dan 2018
dapat disimpulkan bahwa sebanyak 98,65 responden menjawab dengan kriteria
baik dan sangat baik di tahun 2017 dan 99,55 persen responden menjawab
dengan kriteria baik dan sangat baik pada tahun 2018 serta tidak terdapat satu
responden pun yang menjawab dengan kriteria tidak baik pada tahun 2017
maupun tahun 2018.
Merujuk kepada jawaban yang diperoleh dari responden pada tahun 2018
dengan hasil terbanyak pada kriteria baik, maka hal ini dimaknai bahwa
responden yang melakukan pengurusan perizinan kurun waktu tahun 2018 merasa
persyaratan pengurusan perizinan tidak menyulitkan dan dapat mudah dilengkapi.
Jika dibandingkan dengan hasil survei tahun 2017, terjadi peningkatan persentase
jumlah responden yang memberi penilaian kriteria baik dan sangat baik pada
tahun 2018 sebesar 0,9 persen. Peningkatan kepuasan layanan pada unsur
persyaratan yang meliputi syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan suatu
jenis pelayanan, baik persyaratan tekhnis maupun administratiftelah dilakukannya
upaya peningkatan pemberian informasi kepada masyarakat yang akan melakukan
pengurusan perizinan tersebut dengan menempelkan prasayarat-prasyarat jenis
Tidak Baik; 0,00
Kurang Baik; 0,45
Baik, 79.91
Sangat Baik, 19.64
Sangat Baik, 24.66
Baik, 73.99
Kurang Baik; 1,34
Tidak Baik; 0,00
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik 26
pelayanan pada papan pengumuman atau papan informasi pada kantor tersebut.
Harapan kedepan persyaran-persyaratan perizinan tersebut dapat di informasikan
pada website atau media massa secara periodik.
2. Unsur Pelayanan Sistem, Mekanisme dan Prosedur (U2)
Nilai rata-rata kepuasan terhadap pelayanan sistem, mekanisme dan
prosedur di tahun 2018 sebesar 3,20 berada pada peringkat ke 8 dari seluruh unsur
penilaian yang dilakukan terhadap masyarakat atau responden yang sedang
mengurus perizinan di Kota Pangkalpinang. Sebaran jawaban responden terhadap
empat jenis pertanyaan, seperti pada gambar berikut:
Gambar 8. Sebaran Jawaban Kepuasan Pelayanan terhadap Sistem,
Mekanisme dan Prosedur (U2)
Sumber: data diolah (2018)
Dari hasil survei diketahui bahwa sebanyak 167 responden memberi
jawaban dengan kriteria baik atas pertanyaan yang diajukan pada kuesioner, 51
responden menjawab sangat baik, 6 responden menjawab kurang baik dan tidak
terdapat satu respondenpun yang menjawab tidak baik.
Sedangkan perbandingan persentase jawaban responden tahun 2017 dan
2018 terhadap unsur pelayanan terlihat pada gambar berikut:
Gambar 9. Perbandingan Persentase Penilaain Kepuasan Pelayanan terhadap
Sistem,Mekanisme dan Prosedur (U2)
0 50 100 150 200
Tidak Baik
Kurang Baik
Baik
Sangat Baik
0
6
167
51
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik 27
Tahun 2018 Tahun 2017
Sumber: data diolah (2018)
Penilaian di tahun 2017, unsur pelayanan ini menempati peringkat 5
dengan nilai rata-rata sebesar 3,24, jika dibandingkan dengan tahun 2018 terjadi
penurunan sebesar 0,04. Sebanyak 96,78 responden menjawab pertanyaan pada
kuesioner yang disebarkan dengan kriteria baik dan sangat baik, namun pada
tahun 2017 ini terdapat 0,8 yang memberikan jawaban tidak baik, dan ini tidak
terjadi pada tahun 2018. Hal ini menunjukkan bahwa kantor DPMPTSP dan
NAKER Kota Pangkalpinang pada tahun 2018 telah melakukan penyederhanaan
pelayanan unsur sistem, mekanisme dan prosedur yang meliputi tata cara
pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima layanan, termasuk
pengaduan sehingga menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya. Untuk lebih
memudahkan masyarakat dalam memahami sistem, mekanisme dan prosedur pada
tahun-tahun selanjutnya, detail unsur ini sebaiknya ditampilkan dalam bentuk
gambar yang lebih komunikatif dan ada petugas yang memberikan informasi
terhadap unsur tersebut ketika masyarakat sedang melakukan pengurusan
perizinan.
3. Unsur Waktu Pelayanan (U3)
Secara rata-rata nilai per unsur, maka unsur waktu pelayanan tahun 2018
mempunyai nilai rata-rata 3,21 dan menempati peringkat ke 7 dari seluruh unsur
penilaian. Terdapat 155 responden memberikan kriteria baik dalam jawaban pada
kuesioner, sangat baik sebanyak 58 orang, kurang baik 11 orang dan tidak ada
responden yang menjawab pelayanan unsur ini dengan kriteria tidak baik.
Sangat Baik, 27.88
Baik, 68.9
Kurang Baik; 2,14
Tidak Baik; 0,8
Tidak Baik; 0,00
Kurang Baik; 2,68
Baik, 74.55
Sangat Baik, 22.77
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik 28
Sebaran jawaban pertanyaan responden terhadap unsur tersebut seperti pada
gambar 10.
Gambar 10. Sebaran Penilaain Kepuasan Pelayanan
terhadap Waktu Pelayanan (U3)
Sumber: Data Diolah (2018)
Komparasi jawaban responden untuk unsur waktu pelayanan pada tahun 2017
dan 2018 tampak pada gambar 11.
Gambar 11. Perbandingan Persentase Penilaian Kepuasan Pelayan
terhadap Waktu (U3)
Tahun 2018 Tahun 2017
Sumber: data diolah (2018)
0 50 100 150 200
Tidak Baik
Kurang Baik
Baik
Sangat Baik
0
11
155
58
Sangat Baik, 24.4
Baik, 64.61
Kurang Baik; 10,72
TidakBaik; 0,27
Tidak Baik; 0
Kurang Baik; 4,91
Baik, 69.2
Sangat Baik, 25.89
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik 29
Tahun 2017 nilai rata-rata unsur waktu pelayanan sebesar 3,12 , sedangkan
pada tahun 2108 meningkat menjadi 3,21, terdapat peningkatan sebesar 0,82 dan
pada kedua tahun tersebut sama-sama tidak terdapat responden yang memberi
jawaban dengan kriteria tidak baik. Hasil ini memperlihatkan bahwa kantor
DPMPTSP dan NAKER Kota Pangkalpinang, telah mampu mempersingkat waktu
layanan saat ini dibandingkan tahun sebelumnya, kondisi ini merupakan dampak
bahwa masyarakat atau responden yang sedang mengurus perizinan telah
melengkapi memahami persyaratan yang diperlukan dengan cepat sehingga
mempermudah petugas dalam memberikan pelayanan dan pada akhirnya
mempercepat waktu layanan .
4. Unsur Biaya/Tarif (U4)
Tahun 2018 unsur biaya/tarif menempati peringkat 1 dari keseluruhan
unsur yang dinilai, dengan nilai rata-rata 3,76. Terdapat 175 responden
memberikan jawaban dengan kriteria sangat baik, 46 responden memberikan
kriteria baik dan 3 responden memberikan kriteria kurang baik. Sebaran jawaban
responden pada unsur biaya/tarif seperti pada gambar berikut.
Gambar 12. Sebaran Penilaian Kepuasan Pelayanan Terhadap Unsur
Biaya/Tarif
Sumber: data diolah (2018)
0 50 100 150 200
Tidak Baik
Kurang Baik
Baik
Sangat Baik
0
3
46
175
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik 30
Persentase perbandingan jawaban terhadap unsur pelayanan pada
tahun 2018 dan 2017 seperti pada gambarberikut 13.
Gambar 13. Perbandingan PersentasePenilaain Kepuasan Pelayanan
Terhadap Unsur Biaya/Tarif (U4)
Tahun 2018 Tahun 2017
Sumber: data diolah (2018)
Hasil jawaban responden tahun 2017 persentase responden yang
menjawab kriteria baik dan sangat baik berjumlah 77,75 persen dan terdapat 2,95
persen yang memberikan jawaban dengan kriteria tidak baik. Pada tahun 2017
unsur biaya/tarif berada pada peringkat 8 dengan nilai rata-rata 3,12, sedangkan
pada tahun 2018 nilai rata-rata sebesar 3,76 artinya terjadi peningkatan kepuasan
responden terhadap pelayanan pada unsur biaya/tarif sebesar 0,63 dan berada pada
peringkat 1 dari seluruh unsur penilaian pelayanan. Kondisi ini menggambarkan
bahwa ongkos yang dikenakan kepada penerima layanan dalam mengurus
dan/atau memperoleh pelayanan dari penyelenggara yang besarnya ditetapkan
berdasarkan kesepakatan antara penyelenggara dan masyarakat tidak
memberatkan masyarakat dan mereka bersedia membayar dengan sejumlah
tersebut yang telah ditetapkan.
5. Unsur Produk Spesifik Jenis Layanan (U5)
Nilai rata-rata unsur produk spesifik jenis layanan di tahun 2018 berada di
peringkat5 dengan nilai rata-rata sebesar 3,26.Terdapat jawaban baik dan sangat
bail sebanyak 222 responden, dan tidak terdapat responden memberikan jawaban
Tidak Baik; 0
Kurang Baik; 1,34
Baik, 20.54
Sangat Baik, 78.13
Sangat Baik, 38.34
Baik, 39.41
Kurang Baik; 19,3
TidakBaik; 2,95
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik 31
tidak baik. Sebaran jawaban responden pada unsur produk spesifik jenis layanan
seperti pada gambar berikut.
Gambar 14. SebaranPenilaian Kepuasan Pelayanan terhadap Unsur
Produk Spesifik Jenis Layanan
Sumber: data diolah (2018)
Perbandingan persentase pendapat terhadap unsur pelayanan produk
spesifik jenis pelayanan (U5), dapat dilihat pada gambar 15.
Gambar 15. Perbandingan Persentase Penilaain Kepuasan Pelayanan
terhadap Produk Spesifik Jenis Pelayanan (U5)
Tahun 2018 Tahun 2017
Sumber: data diolah (2018)
Responden memberikan penilaian dengan kriteria sangat baik dan baik pada
tahun 2017 sebanyak 97,86 persen dan tidak ada responden yang memberikan
kriteria jawaban tidak baik sehingga hasil penilaian tersebut menempatkan unsur
0 50 100 150 200
Tidak Baik
Kurang Baik
Baik
Sangat Baik
0
2
160
62
Tidak Baik; 0
KurangBaik; 0,89
Baik, 75
Sangat Baik, 24.11
Sangat Baik, 21.18
Baik, 76.68
Kurang Baik; 2,14
Tidak Baik; 0
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik 32
kepuasan layanan terhadap produk spesifik jenis layanan berada pada peringkat
ke-7 dengan nilai rata-rata 3,18. Jika dibandingkan dengan tahun 2018, terdapat
peningkatan kepuasan pelayanan dari masyarakat pada unsur tersebut sebesar
0,081. Artinya masyarakat telah menerima dengan baik jenis pelayanan yang
diberikan telah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dari setiap spesifikasi
jenis pelayanan.
6. Unsur Kompetensi Pelaksana (U6)
Hasil survei untuk unsur kompetensi pelaksana tahun 2018 dengan nilai
rata-rata 3,23 berada pada peringkat ke-6 dari keseluruhan unsur yang dinilai.
Sebanyak 168 responden memberikan jawaban dengan kriteria baik dan 54
responden memberikan jawaban dengan kriteria sangat baik serta tidak satupun
responden memberikan jawaban tidak baik. Sebaran jawaban responden terhadap
unsure kompetensi pelaksana seperti pada gambar 16 berikut.
Gambar 16. Sebaran Penilaian Unsur Kompetensi Pelaksana
Sumber: data diolah (2018)
Jika dibandingkan dengan tahun 2017 hasil survei pada unsur
kompetensi pelaksana pelayanan (U6) pada tahun 2018 mengalami penurunan
sebesar 0,09 persen, yaitu 3,32 pada tahun 2017 menjadi 3,23 pada tahun 2018
dan selanjutnya berdampak pada peringkat pelayanan dari peringkat 4 menjadi
peringkat 6 di tahun 2018. Secara grafis perbandingaan persentase kepuasan
0 50 100 150 200
Tidak Baik
Kurang Baik
Baik
Sangat Baik
0
2
168
54
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik 33
pelayanan terhadap unsur kompetensi pelaksana pelayanan (U6), dapat dilihat
pada gambar 17 berikut:
Gambar 17. Perbandingan Persentase Penilaian Unsur Kompetensi
Pelaksana Pelayanan (U6)
Tahun 2018 Tahun 2017
Sumber: data diolah (2018)
Hasil survei responden pada kedua tahun tersebut diketahui tidak
satupun responden yang memberikan jawaban dengan kriteria tidak baik. Secara
umum diketahui bahwa responden memberi jawaban baik dan sangat baik
sebanyak 99,11persen di tahun 2017 dan 98,93 persen pada tahun 2018. Situasi
ini mencerminkan bahwa unsur kompetensi pelaksana, yaitu kemampuan yang
harus dimiliki oleh pelaksana meliputi pengetahuan, keahlian, keterampilan dan
pengalaman sudah baik namun perlu dilakukan perawatan atau pengembangan
khususnya keterampilan dan keahlian bidang komunikasi dan informasi, terutama
bagi tenaga pelaksana (karyawan) yang baru.
7. Unsur Perilaku Pelaksana (U7)
Hasil penilaian responden terhadap kepuasan pelayanan pada unsur
perilaku pelaksana memiliki nilai rata-rata sebesar 3,30, dan berada pada
peringkat ke-4 dari seluruh unsur penilaian yang ada. Sebanyak 223 responden
memberikan penilaian kepuasan pelayanan pada unsur perilaku pelaksana dengan
kriteria baik dan sangat baik dan tidak satu responden pun yang memberikan
Tidak Baik; 0
KurangBaik; 0,89
Baik, 68.75
Sangat Baik, 30.36
Sangat Baik, 32.71
Baik, 66.22
KurangBaik; 0,54
Tidak Baik; 0
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik 34
kriteria tidak baik. Secara rinci sebaran jawaban responden terhadap penilaian
kepuasan pelayanan terhadap unsur perilaku pelaksana tampak pada tabel berikut:
Gambar 18. Sebaran Penilaian Kepuasan Pelayanan terhadap
Unsur Perilaku Pelaksana (U7)
Sumber: data diolah (2018)
Jika dibandingkan dengan hasil penilaian kepuasan pelayanan tahun 2017 ,
yang memperoleh nilai rata-rata sebesar 3,39, maka terjadi penurunan tingkat
penilaian kepuasan pelayanan masyarakat pada tahun 2018 sebesar 0,092 persen.
Persentase perbandingan penilaian kepuasan pelayanan terhadap unsur perilaku
pelayanan (U7), dapat dilihat pada gambar 19.
Gambar 19. Perbandingan Persentase Penialaian Kepuasan Pelayanan
terhadap Unsur Perilaku Pelayanan (U7)
Tahun 2018 Tahun 2017
Sumber: data diolah (2018)
0 50 100 150 200
Tidak Baik
Kurang Baik
Baik
Sangat Baik
0
1
155
68
Tidak Baik; 0
KurangBaik; 0,45
Baik; 38,39
Sangat Baik; 61,16
Sangat Baik; 34,32
Baik; 60,05
KurangBaik; 0,27
TidakBaik; 0
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik 35
Baik di tahun 2017 maupun 2018 tidak ada responden yang memberikan
penilaian terhadap unsur perilaku pelayanan dengan kriteria tidak baik, terdapat
94,47 persen dan 99,55 persen memberikan penilaian dengan kriteria sangat baik
dan baik, artinya terjadi peningkatan sebesar 5,08 persen untuk tahun 2018. Hasil
peningkatan tersebut menunjukkan bahwa sikap petugas dalam memberikan
pelayanan sudah sangat baik dan dapat diterima oleh masyarakat ketika mereka
mengurus perizinan.
8. Unsur Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan (U8)
Hasil penilaian responden pada kepuasan pelayanan terhadap unsur
penanganan pengaduan, sarana dan masukan memperoleh nilai rata-rata sebesar
3,59 menempati peringkat ke-3 dari seluruh penilaian unsur yang dilakukan.
Sebanyak 224 responden memberikan jawaban dengan kriteria baikdan sangat
baik dan tidak terdapat satupun responden memberikan jawaban tidak baik.
Secara grafis sebaran jawaban unsur penanganan, pengaduan, saran dan masukan
seperti tampak pada gambar berikut: gambar 20 bisa dilihat sebaran jawaban
unsur tersebut.
Gambar 20. Sebaran Penilaian Kepuasan Terhadap Unsur Penanganan
Pengaduan, Saran dan Masukan
Sumber: data diolah (2018)
Perbandingan penilaian kepuasan unsur penanganan pengaduan, sarana
dan masukan tahun 2017 dan 2018 diketahui bahwa pada tahun 2017 penilaian
unsur ini berada pada peringkat ke-2 dengan nilai rata-rata sebesar 3,6 dan tahun
2018 dengan nilai rata-rata 3,59. Perbandingan persentase kepuasan pelayan
0 20 40 60 80 100 120 140
Tidak Baik
Kurang Baik
Baik
Sangat Baik
0
1
86
137
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik 36
terhadap unsur penanganan pengaduan, saran dan masukan (U8), dapat dilihat
pada gambar 21.
Gambar 21. Perbandingan Persentase Jawaban Unsur Pengaduan, Saran
dan Masukan (U8)
Tahun 2018 Tahun 2017
Sumber: data diolah (2018)
Unsur Penanganan, Pengaduan, Saran dan Masukan, yaitu tata cara
pelaksanaan penanganan pengaduan dan tindak lanjut. Secara umum jawaban
responden pada hasil survei kepuasan pelayanan terhadap unsur penanganan,
pengaduan, saran dan masukan dengan kriteria baik dan sangat baik sebesar 98,21
pada tahun 2017 dan 96,52 untuk tahun 2018, artinya terjadi penurunan sebesar
1,69 persen, namun pada kedua tahun tersebut tidaksatupun responden
memberikan jawaban dengan kriteria tidak baik. Hal ini dimaknai bahwa setiap
penanganan, pengaduan, saran dan masukan, serta tata cara pelaksanaan
penanganan pengaduan dan tidak lanjut telah memberikan solusi terhadap apa
yang dikeluhkan oleh masyarakat atau responden. Untuk kedepan akan lebih baik
lagi jika pengaduan dilakukan tidak hanya secara manual atau personal tetapi
dapat dilakukan melalui media teknologi, seperti email, website atau nomor
telepon pengaduan.
9. Unsur Sarana dan Prasarana (U9)
Hasil penilaian masyarakat tahun 2018 memiliki nilai rata-rata sebesar
3,62 dan berada di peringkat ke-2. Terdapat 217 responden memberikan jawanan
baik dan sangat baik untuk unsur penilaian sarana dan prasarana dan terdapat 2
Tidak Baik; 0
Kurang Baik; 1,79
Baik, 31.25
Sangat Baik, 66.96
Sangat Baik, 67.83
Baik, 28.69
Kurang Baik; 0,54
Tidak Baik; 2,95
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik 37
responden memberikan jawaban dengan kriteria tidak baik. Rincian sebaran
jawaban unsur sarana dan prasarana dapat dilihat pada gambar 22.
Gambar 22. Sebaran Penilaian Kepuasan Pelayanan terhadap
Unsur Sarana dan Prasarana (U9)
Sumber: data diolah (2018)
Pada tahun 2017 unsur ini berada di peringkat ke-1 dengan nilai rata-rata
sebesar 3,651. Terjadi penurunan unsur pelayanan ini di tahun 2018 sebesar
0,023. Persentase perbandingan pendapat terhadap unsur sarana dan prasarana
(U9), dapat dilihat pada gambar 22.
Gambar 22. Perbandingan Persentase Jawaban Kepuasan Pelayanan
Unsur Sarana dan Prasarana (U9)
Tahun 2018 Tahun 2017
Sumber: data diolah (2018)
Jika dibandingkan antara tahun 2017 dan tahun 2018 hasil penilaian menunjukkan
bahwa pada tahun 2017 responden yang memberikan penilaian kepuasan dengan
0 50 100 150
Tidak Baik
Kurang Baik
Baik
Sangat Baik
2
5
67
150
Tidak Baik; 0,89
KurangBaik; 2,23
Baik, 30.36
Sangat Baik, 66.52
Sangat Baik, 72.65
Baik, 21.72
Kurang Baik; 2,68
TidakBaik; 2,95
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik 38
kriteria baik dan sangat baik terhadap unsur sarana dan prasarana sebesar 94,28
persen dan tahun 2018 sebesar 96,88 persen, artinya terjadi peningkatan sarana
dan prasarana seperti komputer, ruangan tunggu yang menyenangkan dan tempat
parkir yang memadai sehingga masyarakat puas terhadap unsur sarana dan
prasarana pada saat mereka mengurus perizinan.
3.2.3. Analisa Bivariant
Analisa bivariant adalah analisa yang dilakukan secara simultan dari dua
variabel dengan tujuan untuk mendeskripsikan distribusi data, menguji perbedaan
dan mengukur hubungan antar variabel yang diteliti. Analisa bivariant yang
dilakukan dalam menguji unsur-unsur pelayananan, menggunakan analisa R
square dan chi square dengan taraf signifikan α = 0,05, syarat kriteria
pengujiannya adalah;
H0 diterima apabila nilai signifikansinya > 0,05 artinya tidak ada
hubungan antar variabel
H0 ditolak apabila nilai signifikansinya < 0,05, artinya ada hubungan antar
variabel.
3.2.3.1. Hubungan Kepuasan Pelayananantara Unsur Persyaratan
(U1) dengan Unsur Sistem, Mekanisme dan Prosedur (U2)
Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara unsur persyaratan (U1)
dengan unsur sistem, mekanisme dan prosedur (U2), menggunakan analisa
chi square diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 8. Hasil Analisa Chi-Square
Chi-Square Tests
Value Df Asymptotic Significance (2-
sided)
R square
Pearson Chi-Square 221,988a 4 ,000 0,75
Likelihood Ratio 188,123 4 ,000
Linear-by-Linear Association
167,305 1 ,000
N of Valid Cases 224 a. 5 cells (55,6%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,03.
Sumber: data diolah (2018)
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik 39
Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa tingkat signifikasi kedua
unsur tersebut adalah 0,000 artinya 0,00<0,05, dan nilai R2 sebesar 0,75,
yang dimaknai bahwa terdapat hubungan antara unsur prasyarat dan
sistem, mekanisme serta prosedur sebesar 75 persen. Hal ini
menunjukkan bahwa jika persyaratan yang ditetapkan untuk administrasi
pengajuan perizinan mudah dilengkapi maka sistem, mekanisme dan
prosedur yang akan dilakukan selanjutnya juga akan lebih mudah.
3.2.3.2. Hubungan Antara Unsur Waktu Pelayanan (U3) dengan
Kompetensi Pelaksana (U6)
Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara unsur waktu
pelayanan (U3) dengan kompetensi pelaksana (U6) menggunakan
analisa chi square diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 9. Hasil Analisa Chi-Square
Chi-Square Tests
Value Df Asymptotic Significance
(2-sided)
R square
Pearson Chi-Square
242,132a 4 ,000 0,783
Likelihood Ratio 229,641 4 ,000 Linear-by-Linear Association
174,516 1 ,000
N of Valid Cases 224 a. 4 cells (44,4%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,10.
Sumber: data diolah (2018)
Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa tingkat signifikasi kedua
unsur tersebut adalah 0,000 artinya 0,00<0,05,dan nilai R2sebesar 0,783
yang dimaknai bahwa terdapat hubungan antara unsur waktu pelayanan
(U3) dengan kompetensi pelaksana (U6) sebesar 78,3 persen. Hal ini
menunjukkan bahwa jika waktu pelayanan cepat atau baik, berarti
kompetensi pelaksana telah berjalan dengan baik serta memiliki
kesigapan, kecepatan dan kecermatan dalam melayani perizinan.
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik 40
3.2.3.3. Hubungan Antara Unsur Produk Spesifik Jenis Layanan (U5)
dan Perilaku Pelaksana (U7)
Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara Unsur Produk
Spesifik Jenis Layanan (U5) dan Perilaku Pelaksana (U7) menggunakan
analisa chi square diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 9. Hasil Analisa Chi-Square U3 dan U6
Chi-Square Tests
Value df Asymptotic
Significance
(2-sided)
R square
Pearson Chi-Square 307,908a 4 ,000 0,865
Likelihood Ratio 233,157 4 ,000
Linear-by-Linear
Association
192,899 1 ,000
N of Valid Cases 224
a. 5 cells (55,6%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is ,01.
Sumber: data diolah (2018)
Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa tingkat signifikasi kedua
unsur tersebut adalah 0,000 artinya 0,00<0,05, dannilai R2 sebesar 0,865
yang dimaknai bahwa terdapat hubungan antara unsur Produk Spesifik
Jenis Layanan (U5) dan Perilaku Pelaksana (U7), sebesar 86,5
persendapat disimpulkan bahwa semakin tinggi produk spesifik jenis
layanan maka perilaku pelaksana akan semakin baik.
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik 41
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan pada Dinas Penanaman
Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kota
Pangkalpinang semester 1 tahun 2018 dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Karakteristik responden yang mengajukan perizininan secara
mayoritas berdasarkan jenis perizinan adalah Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP) dan TDP sebanyak 25 persen, berdasarkan
usia 30-41 sebanyak 20,8 persen dan didominasi laki-laki dengan
latar belakang pekerjaan swasta dan berpendidikan sarjana (S1) ;
2. Unsur pelayanan yang memiliki nilai terendah yaitu unsur
Persyaratan (U1) sebesar 3,193 dan nilai tertinggi yaitu unsur
Biaya/Tarif (U4) sebesar 3,767
3. Survei kepuasan masyarakat di Dinas Penanaman Modal
Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kota
Pangkalpinang memiliki NRR tertimbang 3,374 dikonversi dalam
Indeks Kepuasan Masyarakat unit pelayanan sebesar 84,36, yang
termasuk ke dalam kategori B atau baik
4. Uji bivariant dilakukan dengan menggunakan R square dan Chi
Square. Hasil R square kepuasan pelayanan antara unsur
persyaratan (U1) dengan unsur sistem mekanisme dan prosedur
(U2) sebesar 75 persen, unsur waktu pelayanan (U3) dengan
kompetensi pelaksana (U6) sebesar 78,3 persen, serta produk
spesifik jenis layanan (U5) dan perilaku pelaksana (U7) sebesar
86,5 persen, dengan tingkat signifikan uji chi square sebesar 0,00
atau 0,00<0,05.
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik 42
4.2 Saran
Beragamnya karakteristik responden dalam menyikapi berbagai unsur
pelayanan (U1 sampai dengan U9) maka untuk meningkatkan
kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh Dinas
Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja
Kota Pangkalpinang disarankan sebagai berikut :
1. Persyaran-persyaratan perizinan yang dibutuhkan dalam
memperoleh perizinan dapat di informasikan pada website atau
media massa secara periodik;
2. Untuk lebih memudahkan masyarakat dalam memahami sistem,
mekanisme dan prosedur pada tahun-tahun selanjutnya, detail
unsur ini sebaiknya ditampilkan dalam bentuk gambar yang lebih
komunikatif dan ada petugas yang memberikan informasi terhadap
unsur tersebut ketika masyarakat sedang melakukan pengurusan
perizinan.
3. Unsur waktu pelayanan perlu di tingkatkan lagi agar proses
perizinan dapat diselesaikan sesuai dengan harapan masyarakat
Dengan telah disusunnya laporan survei kepuasan masyarakat unit penyelenggara
pelayanan publik pada Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan
Tenaga Kerja Kota Pangkalpinang diharapkan menjadi acuan sehingga tercipta
pelayanan yang prima (service excelent) dalam pelaksanaan administrasi perizinan
dan mampu menjadi unit pelayanan yang profesional dan meningkatkan nilai
mutu menjadi lebih baik (A), serta berwawasan pengabdian kepada masyarakat
dalam memberikan kepuasan pelayanan publik.
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik 43
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2017