thypoid
TRANSCRIPT
Definisi
Typhoid adalah penyakit infeksi sistemik akut yang disebabkan infeksi salmonella Thypi. Organisme ini masuk melalui makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi oleh feses dan urine dari orang yang terinfeksi kuman salmonella. ( Bruner and Sudart, 1994 ).Typhoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh kuman salmonella Thypi ( Arief Maeyer, 1999 ).
Etiologi
Etiologi demam typoid adalah salmonella thypi. Bergerak dengan rambut getar, tidak berspora.
Manifestasi Klinis
Demam
Pada kasus yang khas demam berlangsung 3 minggu, bersifat febris remiten dan suhu tidak tinggi sekali. Minggu pertama, suhu tubuh berangsur-angsur naik setiap hari, biasanya menurun pada pagi hari dan meningkat lagi pada sore dan malam hari. Minggu kedua pasien terus berada dalam keadaan demam; pada minggu ketiga suhu berangsur turun dan normal kembali pada akhir minggu ketiga.
Gangguan pada saluran pencernaanPada mulut terdapat napas berbau tidak sedap, bibir kering dan pecah - pecah (ragaden). Lidah tertutup selaput putih kotor (coated tongue), ujung dan tepinya kemerahan, jarang disertai tremor. Pada abdomen dapat ditemukan keadaan perut kembung (meteorismus). Hati dan limpa membesar disertai nyeri pada perabaan. Biasanya sering terjadi konstipasi tetapi juga dapat diare atau normal.
Gangguan kesadaranUmumnya kesadaran pasien menurun walaupun tidak berapa dalam yaitu apatis sampai somnolen.Relaps (kambuh) ialah berulangnya gejala tifoid, akan tetapi berlangsung ringan dan lebih singkat. Terjadi pada minggu kedua setelah suhu badan normal kembali.
Pathway
typoid.docx
Penatalaksanaan
Trilogy penatalaksanaan demam thypoid:1. Pemberian antibiotic, untuk menghentikan dan memusnahkan penyebaran kuman. Antibiotik yang dapat digunakan : kloramfenikol Ampisilin/ amoksilin Kotrimoksazol
2. Istirahat dan perawatan professional mencegah komplikasi dan mempercepat penyembuhan. Pasien harus tirah baring absolute sampai minimal 7 hari bebas demam atau kurang dari selama 14 hari. Mobilisasi dilakukan secara bertahap sesuai dengan pulihnya kekuatan pasien.
3. Diet dan terapi penunjang Pertama pasien diberikan diet bubur saring, kemudian bubur kasar dan akhirnya nasi (pantang sayuran dengan serat kasar) sesuai tingkat kesembuhan pasien. Juga diperlukan pemberian vitamin dan mineral yang cukup untuk mendukung keadaan umum pasien.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan leukositPemeriksaan SGOT DAN SGPTBiakan darahUji Widal
Komplikasi
a. Komplikasi intestinalPerdarahan usus: Bila sedikit hanya ditemukan jika dilakukan pemeriksaan tinja dengan benzidin.Perporasi usus: Timbul biasanya pada minggu ketiga atau setelahnya dan terjadi pada bagian distal ileum. Peritonitis: Ditemukan gejala abdomen akut, yaitu nyeri perut yang hebat, dinding abdomen tegang (defense musculair) dan nyeri tekan.
b. Komplikasi extra intestinalKomplikasi kardiovaskuler : kegagalan sirkulasi (renjatan sepsis), miokarditis, trombosis, tromboplebitis.Komplikasi darah : anemia hemolitik, trobositopenia, dan syndroma uremia hemolitik.Komplikasi paru : pneumonia, empiema, dan pleuritis.
Komplikasi pada hepar dan kandung empedu : hepatitis, kolesistitis.
Komplikasi ginjal : glomerulus nefritis, pyelonepritis dan perinepritis.
Komplikasi pada tulang : osteomyolitis, osteoporosis, spondilitis dan arthritis.
Komplikasi neuropsikiatrik : delirium, meningiusmus, meningitis, polineuritis perifer, sindroma Guillain bare dan sidroma katatonia.
ASUHAN KEPERAWATAN
PengkajianKeluhan utama: Keluhan utama demam tifoid adalah panas atau demam yang tidak turun-turun, nyeri perut, pusing kepala, mual, muntah, anoreksia, diare serta penurunan kesadaran.Pola nutrisi dan metabolisme: Klien akan mengalami penurunan nafsu makan karena mual dan muntah saat makan sehingga makan hanya sedikit bahkan tidak makan sama sekali.Pola eliminasi: Klien dapat mengalami konstipasi oleh karena tirah baring lama. Sedangkan eliminasi urine tidak mengalami gangguan, hanya warna urine menjadi kuning kecoklatan.
Pemeriksaan fisik
a) Keadaan umum:
Didapatkan klien tampak lemah, suhu tubuh meningkat 38 – 410 C, muka kemerahan.
b) Tingkat kesadaran: Dapat terjadi penurunan kesadaran (apatis).
c) Sistem respirasi: Pernafasan rata-rata ada peningkatan, nafas cepat dan dalam dengan gambaran seperti bronchitis.
d) Sistem kardiovaskuler: Terjadi penurunan tekanan darah, bradikardi relatif, hemoglobin rendah.
e) Sistem integumen: Kulit kering, turgor kullit menurun, muka tampak pucat, rambut agak kusam
f) Sistem gastrointestinal: Bibir kering pecah-pecah, mukosa mulut kering, lidah kotor (khas), mual, muntah, anoreksia, dan konstipasi, nyeri perut, perut terasa tidak enak, peristaltik usus meningkat.
g) Sistem muskuloskeletal: Klien lemah, terasa lelah tapi tidak didapatkan adanya kelainan.
h) Sistem abdomen: Saat palpasi didapatkan limpa dan hati membesar dengan konsistensi lunak serta nyeri tekan pada abdomen. Pada perkusi didapatkan perut kembung serta pada auskultasi peristaltik usus meningkat.
Diagnosa keperawatan
Kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan aktifKetidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan mengabsorbsi nutrient, intake yang tidak adekuat, mual muntah, anoreksiaHypertermia b.d proses infeksi salmonella typhiNyeri b.d agen cidera biologisIntoleran aktivitas b.d kelemahan, immobilisasi.
NOC dan NIC
typoid.docx
TRIMA KASIH