thyfoid perforasi
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 thyfoid perforasi
1/14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tifoid perforasi merupakan salah satu komplikasi dari demam tifoid atau Tifus
abdominalis merupakan infeksi demam sistemik akut. Demam ini disebabkan oleh
bakteri patogen enterik Salmonellae typhiyang secara morfologi identik dengan
Escherichia coli. Sinonim demam tifoid dan demam paratifoid : Typhoid fever dan
paratyphoid fever, Enteric fever, Typhus dan paratyphus abdominalis. Walaupun
patogen kuat, kuman ini tidak bersifat piogenik, namun bersifat menekan
pembentukan sel polimorfonuklear dan eosinofil.1
Pada dasarnya tifus abdominalis merupakan penyakit sistem retikuloendotelial
yang menunjukkan diri terutama pada jaringan limfoid usus, limpa, hati, dan
sumsum tulang. Di usus, jaringan limfoid terletak di antemesenterial pada
dindingnya, dan dinamaiPlaque Payeri.
sus yang terserang tifus umumnya ileum terminal ! distal, tetapi terkadang
bagian lain usus halus dan kolon proksimal juga dapat terinfeksi "#inggu $%. Pada
permulaaanPlaque Payeripenuh dengan fagosit, membesar, menonjol, dan tampak
seperti infiltrat atau hiperplasia di mukosa usus. Pada akhir minggu pertama infeksi
terjadi nekrosis dan tukak. Tukak ini lebih besar di ileum daripada di kolon sesuai
dengan ukuran Plaque Payeri yang ada disana. &ebanyakan tukaknya dangkal,
tetapi kadang lebih dalam sampai menimbulkan perdarahan. Perforasi terjadi pada
tukak yang menembus serosa.,'
1
-
7/23/2019 thyfoid perforasi
2/14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Tifoid perforasi merupakan salah satu komplikasi dari demam tifoid atau Tifus
abdominalis merupakan infeksi demam sistemik akut. Demam tifoid disebut juga
dengan Typus abdominalis atau typoid fever. Demam tipoid ialah penyakit infeksi akut
yang biasanya terdapat pada saluran pencernaan "usus halus% dengan gejala demam satu
minggu atau lebih disertai gangguan pada saluran pencernaan dan dengan atau tanpa
gangguan kesadaran.'
B. Etioligi
Salmonella merupakan genus dari famili Enterobacteriaceae. Salmonella
berbentuk batang, gram "(%, anaerob fakultatif, tidak berkapsul dan hampir selalu
motil dengan menggunakan flagela peritrikosa, yang menimbulkan dua atau lebih
bentuk antigen ). S. typhisecara taksonomi dikenal sebagai Salmonella enterica,
subspesies enterica. Selain antigen ), ada ' polisakarida antigen permukaan yang
membantu mengkarakteristikan S. enterica. *ntigen yang pertama yaitu antigen +
somatik yang terlibat dalam serogrouping "S. typhi termasuk serogrouping D% dan
antigen yang satu lagi adalah antigen i "-irulen% capsular yang berhubungan
dengan resistensi terhadap lisis yang dimediasi oleh komplemen dan resistensi
terhadap akti-asi komplemen oleh jalur yang lain. ! melindungi + antigen terhadap
fagositosis. tiologi lainnya : Salmonella paratyphi *, /, 0.
2
-
7/23/2019 thyfoid perforasi
3/14
C. Patofisiologi
Pada dasarnya tifus abdominalis merupakan penyakit sistem retikuloendotelial
yang menunjukkan diri terutama pada jaringan limfoid usus, limpa, hati, dan
sumsum tulang. Di usus, jaringan limfoid terletak di antemesenterial pada
dindingnya, dan dinamaiPlaque Payeri.
sus yang terserang tifus umumnya ileum terminal ! distal, tetapi terkadang
bagian lain usus halus dan kolon proksimal juga dapat terinfeksi "#inggu $%. Pada
permulaaanPlaque Payeripenuh dengan fagosit, membesar, menonjol, dan tampak
seperti infiltrat atau hiperplasia di mukosa usus. Pada akhir minggu pertama infeksi
terjadi nekrosis dan tukak. Tukak ini lebih besar di ileum daripada di kolon sesuai
dengan ukuran Plaque Payeri yang ada disana. &ebanyakan tukaknya dangkal,
tetapi kadang lebih dalam sampai menimbulkan perdarahan. Perforasi terjadi pada
tukak yang menembus serosa. Setelah penderita sembuh biasanya ulkus membaik
tanpa meninggalkan jaringan parut dan fibrosis.
3
-
7/23/2019 thyfoid perforasi
4/14
D. Patogenesis
Setelah tertelan inokulum yang sesuai, S. typhimelintasi saar lambung mencapai
usus halus. $nfeksi manusia secara eksperimental dengan strain 2uailes telah
menyatakan baha 134kuman tidak dapat menyebabkan penyakit simtomatik tetapi 13 5
bakteri dapat menyebabkan gejala pada '6 persen relaan. Dosis yang lebih tinggi
dapat menyebabkan penyakit yang lebih sering, terutama jika kuman menghasilkan
antigen polisakarida kapsuler i. &uman ditelan oleh fagosit mononuklear, lalu bertahan
hidup dan memperbanyak diri dalam sel sehingga menimbulkan penyakit.
#asa inkubasi ber-ariasi dan tergantung pada ukuran inokulum dan keadaan
pertahanan pejamu. ariasi masa inkubasi antara 4 sampai 73 hari telah dilaporkan.
&etiadaan antibodi bakterisid memungkinkan kuman untuk difagositosis dalam keadaan
hidup. Daya tahan dalam sel tergantung pada faktor mikroba yang menunjang resistensi
terhadap pembinasaan dan pada imunitas yang diaktifkan oleh sel limfosit T pejamu,
yang berada di baah kendali genetik.
&etergantungan dosis pada penyakit klinis tampaknya diatur oleh keseimbangan
antara perbanyakan diri bakteri dan pertahanan ekstraselular dan intraseluar penjamu
yang didapat. 8ika jumlah bakteri intraselular melampaui ambang batas kritis,
4
-
7/23/2019 thyfoid perforasi
5/14
bakteremia sekunder dapat terjadi dan menimbulkan in-asi pada kelenjar empedu dan
Plaque Peyeripada usus halus. /akteremia yang menetap menjadi penyebab demam
yang menetap pada tifoid klinis, sementara reaksi radang terhadap in-asi jaringan
menentukan pola pengungkapan klinis "kolesistitis, perdarahan usus atau perforasi%.
Dengan in-asi kelenjar empedu dan Plaque Peyeri, kuman kembali masuk ke dalam
lumen usus, dan dapat ditemukan pada biakan feses pada aal minggu kedua penyakit
klinis.
Pertumbuhan dalam ginjal menyebabkan biakan urin positif, tetapi dalam jumlah
yang jauh lebih kecil daripada biakan darah yang positif. ndotoksin liposakarida pada
S. typhidapat menyebabkan demam, leukopenia dan gejala sistemik lain, tetapi kejadian
gejala ini pada indi-idu yang dibuat toleran terhadap endotoksin menunjang peranan
untuk faktor lain, seperti sitokin yang dilepaskan dari fagosit mononuklear yang
terinfeksi, yang dapat memperantarai peradangan.
1. Bakteriemi I 1!" #ari$
#elalui mulut makanan dan air yang tercemar Salmonella typhi "137(139% masuk ke
dalam tubuh manusia melalui esofagus, kuman masuk ke dalam lambung dan
sebagian lagi kuman masuk ke dalam usus halus
Di usus halus, kuman mencapaijaringan limfoid plaque peyeri di ileum terminalisyang sudah mengalami hipertrofi
"ditempat ini sering terjadi perdarahan dan perforasi% &uman menembus lamina
propia, kemudian masuk ke dalam aliran limfe dan mencapai kelenjar mesenterial yang
mengalami hipertrofi melalui ductus thoracicus, sebagian kuman masuk ke dalam
aliran darah yang menimbulkan bakteriemi Idan melalui sirkulasi portal dari usus halus,
dan masuk kembali ke dalam hati.
%. Bakteriemi II & #ari ' & mingg($
#elalui sirkulasi portal dan usus halus, sebagian lagi masuk ke dalam hati
kuman ditangkap dan bersarang di bagian S : pla;ue peyeri di ileum terminalis, hati,
lien, bagian lain sistem S kemudian masuk kembali ke aliran darah
menimbulkan bakteriemia IIdan menyebar ke seluruh tubuh.
5
-
7/23/2019 thyfoid perforasi
6/14
Penyebab utama demam dan gejala(gejala toksemia pada demam tifoid adalah
disebabkan oleh endotoksin Salmonella typhi yang berperan pada patogenesis
demam tifoid karena Salmonella typhi membantu terjadinya proses inflamasi lokal
pada jaringan tempat Salmonella typhi berkembang biak dan endotoksin
Salmonella typhi merangsang sintesis dan pelepasan
-
7/23/2019 thyfoid perforasi
7/14
ampulanya kosong. Penderita biasanya mengeluh nyeri perut, muntah dan
kur-a suhu(denyut nadi menunjukkan tanda salib maut
Pemeriksaan radiologi menunjukkan adanya udara bebas di ba#ah diafragma,
sering disertai gambaran ileus paralitik.
). *am+aran klinis ,erforasi tifoi-
*danya riayat klinis demam tifoid
/iasanyaterjadi pada minggu ketiga penyakit
nyeri perut hebat =dikuadran kanan baah
Tekanan sistolik menurun, kesadaran menurun, suhu badan naik,dapat
terjadi syok
Perut distensi
/ising usus>( hilang
Pekak hati hilang
Defans muskuler
.
*. Diagnosis
Diagnosis biasanya berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan gejala
klinik serta pemeriksaan laboratorium serologi. /ila didapati titer + yang tinggi
tanpa imunisasi sebelumnya, maka diagnosis demam tifoid dapat dianggap positif.
Diagnosis dapat dipastikan bila biakan dari darah, tinja, urin, sumsum tulang,
sputum atau eksudat purulen positif.
a. Titer uji Widal meningkat ? kali lipat selama ' @ 4 minggu.
( Titer antibodi "aglutinin% + A 1 : 4'3 ? B "1 : C3%
( Titer antibodi "aglutinin% ) A 1 : 7?3 ? B "1 : 173%
Demam tinggi dengan atau tanpa bronkitis, disertai keluhan sakit kepala dan nyeri
samar(samar di perut dapat disebabkan banyak penyakit seperti salmonelosis pada
7
-
7/23/2019 thyfoid perforasi
8/14
umumnya, tuberkulosis diseminatus, malaria, demam dengue, bronkitits akut,
influen
-
7/23/2019 thyfoid perforasi
9/14
ambar '.5 foto polos abdomen
H. Kom,likasi
1. Kom,likasi Intestinal
! Perdarahan usus "bila gaat harus dilakukan pembedahan
( Perforasi usus "harus dilakukan pembedahan%
( $leus paralitik
%. Kom,likasi Ekstra!Intestinal
1. Darah : *nemia hemolitik, trombositopenia, D$0, Sindroma uremia
hemolitik
'. &adio-askular : Syok septik, miokarditis, trombosis, tromboflebitis
4. Paru(paru : mpiema, pneumonia, pleuritis, bronkhitis
?. )ati dan kandung empedu : )epatitis, kholesistitis
9
-
7/23/2019 thyfoid perforasi
10/14
5. injal : lomerulonefritis, pielonefritis, perinefritis
7. Tulang : +steomielitis, periostitis, spondilitis, arthritis
6. Geuropsikiatrik : Delirium, meningismus, meningitis, polineuritis perifer,
encephalopaty, Sindrome uillian @ /arre, psikosis, impairment of coordination,
sindroma katatonia..
I. Penatalaksanaan
Tera,i o+at
a. &loramfenikol yang merupakan standar emas
eaksinya nyata dalam '? sampai ?C jam setelah dimulainyapengobatan dalam dosis yang sesuai "4 sampai ? g!hari pada orang
deasa atau 53 sampai 65 mg!kg// per hari pada anak yang lebih
muda%. +bat diberikan per os selama ' minggu, dan dosis dapat
dikurangi sampai ' g!hari atau 43 mg!hari jika pasien menjadi tidak
demam, yang biasanya terjadi setelah hari kelima pengobatan.
+. *moksisilin "? sampai 7 g!hari dalam empat dosis terbagi pada orang
deasa atau 133 mg!kg per hari pada anak%.
. Trimetoprim(sulfametoksa
-
7/23/2019 thyfoid perforasi
11/14
pada anak, tanpa kehilangan daya gunanya "efikasi%. Eagi pula, dibandingkan
dengan angka kekambuhan yang berhubungan dengan obat lainnya, angka
kekambuhan tampak lebih rendah pada orang deasa atau anak(anak yang sedikit
diberi seftriakson= namun, jumlah pasien yang dilaporkan masih sedikit.
Pre-alensi S.typhi yang resisten terhadap obat oral garis pertahanan
pertama telah meningkat pada negara sedang berkembang, kadang secara
menyolok, karena kemahiran plasmid menjadikan I(laktamase yang tidak aktif
dan en
-
7/23/2019 thyfoid perforasi
12/14
Penutupan primer
( Pasien stabil
( Perforasi tunggal
( &ontaminasi feses ca-um abdomen yang minimal eseksi, end to end anastomose,
( eseksi ialah Suatu tindakan pembedahan dengan memotong sebagian segmen
usus yang rusak atau tidak memungkinan untuk dipertahankan lagi karena
berbagai sebab, untuk kemudian disambung kembali
( Pasien stabil
( Perforasi multiple
( &ontaminasi feses ca-um abdomen yang minimal
eseksi ileostomi,
( multipel perforasi
( kontaminasi feses massif pada ka-um peritoneum
( pasien yang kritis
)emikolektomi kanan.
( )emikolektomi adalah operasi mengangkat lebih separuh dari kolon.
( Perforasi pada ileum terminal sejauh K 5 cm dari ileocaecal junction dan
perforasi multiple( perforasi di caecum
J. Prognosis
Prognosis tergantung pada umur, keadaan umum, derajat kekebalan tubuh,
jumlah ! -irulensi kuman, saat dimulainya pengobatan "cepat dan tepatnya
pengobatan%, keadaan sosio(ekonomi dan gi
-
7/23/2019 thyfoid perforasi
13/14
Tifoid perforasi merupakan salah satu komplikasi dari demam tifoid atau
Tifus abdominalis merupakan infeksi demam sistemik akut. Demam tifoid disebut
juga dengan Typus abdominalis atau typoid fever. Demam tipoid ialah penyakit
infeksi akut yang biasanya terdapat pada saluran pencernaan "usus halus% dengan
gejala demam satu minggu atau lebih disertai gangguan pada saluran pencernaan
dan dengan atau tanpa gangguan kesadaran. Perforasi terjadi pada tukak yang
menembus serosa. Setelah penderita sembuh biasanya ulkus membaik tanpa
meninggalkan jaringan parut dan fibrosis. /ila sudah terjadi perforasimaka akan
didapatkan tekanan sistolikyang menurun,kesadaran menurun, suhu badan naik,
nyeri perut dan defens muskuler akibat rangsangan peritoneum.
Perdarahan usus sering muncul sebagai anemia. Pada perdarahan hebat
mungkin terjadi syok hipovolemik. &adang ada pengeluaran melena atau darah
segar. /ila telah adaperitonitis difusaakibat perforasi usus,perut tampak distensi,
bising usus hilang, pekak hati hilang dan perkusi daerah hati menjadi timpani.
Selain itu, pada colok duburterasasfingter yang lemahdan ampulanya kosong.
Prognosis tergantung pada umur, keadaan umum, derajat kekebalan tubuh,
jumlah ! -irulensi kuman, saat dimulainya pengobatan "cepat dan tepatnya
pengobatan%, keadaan sosio(ekonomi dan gi
-
7/23/2019 thyfoid perforasi
14/14
1. *lmatsier, Sunita Dr. #.Sc. '33?.Penuntun iet. 8akarta : PT. ramedia Pustaka
tama.
'. /ehrman, = aughan, 0: )elson Te*tbook of Pediatrics. W/ Saunders
Philadelphia '33', 5?3
4. /raunald, ugene, #D., et al. '33?.+arrisons Principles of Internal -edicine
/th Edition. Ge Lork : #cra @ )ill #edical Publishing Di-ision.Shils,
#aurice. #. D. Sc.d. 199?.-odern )utritional in +ealth and isease 0thEdition.
Philadelphia : Eippincott Williams M Watkins.
?. ampengan T), Eaurent< $. 1994. Penyakit infeksi tropik pada anak. 8akarta :
Penerbit /uku &edokteran 0.
5. Shils, #aurice. #. D. Sc.d. '337.-odern )utritional in +ealth and isease 1th
Edition. Philadelphia : Eippincott Williams M Watkins
7. Sjamsuhidayat, . de 8ong, Wim. 1996. !uku ajar Ilmu !edah. 8akarta : Penerbit/uku &edokteran 0.
14