thyfoid perforasi

Upload: abjah

Post on 19-Feb-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 thyfoid perforasi

    1/14

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Tifoid perforasi merupakan salah satu komplikasi dari demam tifoid atau Tifus

    abdominalis merupakan infeksi demam sistemik akut. Demam ini disebabkan oleh

    bakteri patogen enterik Salmonellae typhiyang secara morfologi identik dengan

    Escherichia coli. Sinonim demam tifoid dan demam paratifoid : Typhoid fever dan

    paratyphoid fever, Enteric fever, Typhus dan paratyphus abdominalis. Walaupun

    patogen kuat, kuman ini tidak bersifat piogenik, namun bersifat menekan

    pembentukan sel polimorfonuklear dan eosinofil.1

    Pada dasarnya tifus abdominalis merupakan penyakit sistem retikuloendotelial

    yang menunjukkan diri terutama pada jaringan limfoid usus, limpa, hati, dan

    sumsum tulang. Di usus, jaringan limfoid terletak di antemesenterial pada

    dindingnya, dan dinamaiPlaque Payeri.

    sus yang terserang tifus umumnya ileum terminal ! distal, tetapi terkadang

    bagian lain usus halus dan kolon proksimal juga dapat terinfeksi "#inggu $%. Pada

    permulaaanPlaque Payeripenuh dengan fagosit, membesar, menonjol, dan tampak

    seperti infiltrat atau hiperplasia di mukosa usus. Pada akhir minggu pertama infeksi

    terjadi nekrosis dan tukak. Tukak ini lebih besar di ileum daripada di kolon sesuai

    dengan ukuran Plaque Payeri yang ada disana. &ebanyakan tukaknya dangkal,

    tetapi kadang lebih dalam sampai menimbulkan perdarahan. Perforasi terjadi pada

    tukak yang menembus serosa.,'

    1

  • 7/23/2019 thyfoid perforasi

    2/14

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Definisi

    Tifoid perforasi merupakan salah satu komplikasi dari demam tifoid atau Tifus

    abdominalis merupakan infeksi demam sistemik akut. Demam tifoid disebut juga

    dengan Typus abdominalis atau typoid fever. Demam tipoid ialah penyakit infeksi akut

    yang biasanya terdapat pada saluran pencernaan "usus halus% dengan gejala demam satu

    minggu atau lebih disertai gangguan pada saluran pencernaan dan dengan atau tanpa

    gangguan kesadaran.'

    B. Etioligi

    Salmonella merupakan genus dari famili Enterobacteriaceae. Salmonella

    berbentuk batang, gram "(%, anaerob fakultatif, tidak berkapsul dan hampir selalu

    motil dengan menggunakan flagela peritrikosa, yang menimbulkan dua atau lebih

    bentuk antigen ). S. typhisecara taksonomi dikenal sebagai Salmonella enterica,

    subspesies enterica. Selain antigen ), ada ' polisakarida antigen permukaan yang

    membantu mengkarakteristikan S. enterica. *ntigen yang pertama yaitu antigen +

    somatik yang terlibat dalam serogrouping "S. typhi termasuk serogrouping D% dan

    antigen yang satu lagi adalah antigen i "-irulen% capsular yang berhubungan

    dengan resistensi terhadap lisis yang dimediasi oleh komplemen dan resistensi

    terhadap akti-asi komplemen oleh jalur yang lain. ! melindungi + antigen terhadap

    fagositosis. tiologi lainnya : Salmonella paratyphi *, /, 0.

    2

  • 7/23/2019 thyfoid perforasi

    3/14

    C. Patofisiologi

    Pada dasarnya tifus abdominalis merupakan penyakit sistem retikuloendotelial

    yang menunjukkan diri terutama pada jaringan limfoid usus, limpa, hati, dan

    sumsum tulang. Di usus, jaringan limfoid terletak di antemesenterial pada

    dindingnya, dan dinamaiPlaque Payeri.

    sus yang terserang tifus umumnya ileum terminal ! distal, tetapi terkadang

    bagian lain usus halus dan kolon proksimal juga dapat terinfeksi "#inggu $%. Pada

    permulaaanPlaque Payeripenuh dengan fagosit, membesar, menonjol, dan tampak

    seperti infiltrat atau hiperplasia di mukosa usus. Pada akhir minggu pertama infeksi

    terjadi nekrosis dan tukak. Tukak ini lebih besar di ileum daripada di kolon sesuai

    dengan ukuran Plaque Payeri yang ada disana. &ebanyakan tukaknya dangkal,

    tetapi kadang lebih dalam sampai menimbulkan perdarahan. Perforasi terjadi pada

    tukak yang menembus serosa. Setelah penderita sembuh biasanya ulkus membaik

    tanpa meninggalkan jaringan parut dan fibrosis.

    3

  • 7/23/2019 thyfoid perforasi

    4/14

    D. Patogenesis

    Setelah tertelan inokulum yang sesuai, S. typhimelintasi saar lambung mencapai

    usus halus. $nfeksi manusia secara eksperimental dengan strain 2uailes telah

    menyatakan baha 134kuman tidak dapat menyebabkan penyakit simtomatik tetapi 13 5

    bakteri dapat menyebabkan gejala pada '6 persen relaan. Dosis yang lebih tinggi

    dapat menyebabkan penyakit yang lebih sering, terutama jika kuman menghasilkan

    antigen polisakarida kapsuler i. &uman ditelan oleh fagosit mononuklear, lalu bertahan

    hidup dan memperbanyak diri dalam sel sehingga menimbulkan penyakit.

    #asa inkubasi ber-ariasi dan tergantung pada ukuran inokulum dan keadaan

    pertahanan pejamu. ariasi masa inkubasi antara 4 sampai 73 hari telah dilaporkan.

    &etiadaan antibodi bakterisid memungkinkan kuman untuk difagositosis dalam keadaan

    hidup. Daya tahan dalam sel tergantung pada faktor mikroba yang menunjang resistensi

    terhadap pembinasaan dan pada imunitas yang diaktifkan oleh sel limfosit T pejamu,

    yang berada di baah kendali genetik.

    &etergantungan dosis pada penyakit klinis tampaknya diatur oleh keseimbangan

    antara perbanyakan diri bakteri dan pertahanan ekstraselular dan intraseluar penjamu

    yang didapat. 8ika jumlah bakteri intraselular melampaui ambang batas kritis,

    4

  • 7/23/2019 thyfoid perforasi

    5/14

    bakteremia sekunder dapat terjadi dan menimbulkan in-asi pada kelenjar empedu dan

    Plaque Peyeripada usus halus. /akteremia yang menetap menjadi penyebab demam

    yang menetap pada tifoid klinis, sementara reaksi radang terhadap in-asi jaringan

    menentukan pola pengungkapan klinis "kolesistitis, perdarahan usus atau perforasi%.

    Dengan in-asi kelenjar empedu dan Plaque Peyeri, kuman kembali masuk ke dalam

    lumen usus, dan dapat ditemukan pada biakan feses pada aal minggu kedua penyakit

    klinis.

    Pertumbuhan dalam ginjal menyebabkan biakan urin positif, tetapi dalam jumlah

    yang jauh lebih kecil daripada biakan darah yang positif. ndotoksin liposakarida pada

    S. typhidapat menyebabkan demam, leukopenia dan gejala sistemik lain, tetapi kejadian

    gejala ini pada indi-idu yang dibuat toleran terhadap endotoksin menunjang peranan

    untuk faktor lain, seperti sitokin yang dilepaskan dari fagosit mononuklear yang

    terinfeksi, yang dapat memperantarai peradangan.

    1. Bakteriemi I 1!" #ari$

    #elalui mulut makanan dan air yang tercemar Salmonella typhi "137(139% masuk ke

    dalam tubuh manusia melalui esofagus, kuman masuk ke dalam lambung dan

    sebagian lagi kuman masuk ke dalam usus halus

    Di usus halus, kuman mencapaijaringan limfoid plaque peyeri di ileum terminalisyang sudah mengalami hipertrofi

    "ditempat ini sering terjadi perdarahan dan perforasi% &uman menembus lamina

    propia, kemudian masuk ke dalam aliran limfe dan mencapai kelenjar mesenterial yang

    mengalami hipertrofi melalui ductus thoracicus, sebagian kuman masuk ke dalam

    aliran darah yang menimbulkan bakteriemi Idan melalui sirkulasi portal dari usus halus,

    dan masuk kembali ke dalam hati.

    %. Bakteriemi II & #ari ' & mingg($

    #elalui sirkulasi portal dan usus halus, sebagian lagi masuk ke dalam hati

    kuman ditangkap dan bersarang di bagian S : pla;ue peyeri di ileum terminalis, hati,

    lien, bagian lain sistem S kemudian masuk kembali ke aliran darah

    menimbulkan bakteriemia IIdan menyebar ke seluruh tubuh.

    5

  • 7/23/2019 thyfoid perforasi

    6/14

    Penyebab utama demam dan gejala(gejala toksemia pada demam tifoid adalah

    disebabkan oleh endotoksin Salmonella typhi yang berperan pada patogenesis

    demam tifoid karena Salmonella typhi membantu terjadinya proses inflamasi lokal

    pada jaringan tempat Salmonella typhi berkembang biak dan endotoksin

    Salmonella typhi merangsang sintesis dan pelepasan

  • 7/23/2019 thyfoid perforasi

    7/14

    ampulanya kosong. Penderita biasanya mengeluh nyeri perut, muntah dan

    kur-a suhu(denyut nadi menunjukkan tanda salib maut

    Pemeriksaan radiologi menunjukkan adanya udara bebas di ba#ah diafragma,

    sering disertai gambaran ileus paralitik.

    ). *am+aran klinis ,erforasi tifoi-

    *danya riayat klinis demam tifoid

    /iasanyaterjadi pada minggu ketiga penyakit

    nyeri perut hebat =dikuadran kanan baah

    Tekanan sistolik menurun, kesadaran menurun, suhu badan naik,dapat

    terjadi syok

    Perut distensi

    /ising usus>( hilang

    Pekak hati hilang

    Defans muskuler

    .

    *. Diagnosis

    Diagnosis biasanya berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan gejala

    klinik serta pemeriksaan laboratorium serologi. /ila didapati titer + yang tinggi

    tanpa imunisasi sebelumnya, maka diagnosis demam tifoid dapat dianggap positif.

    Diagnosis dapat dipastikan bila biakan dari darah, tinja, urin, sumsum tulang,

    sputum atau eksudat purulen positif.

    a. Titer uji Widal meningkat ? kali lipat selama ' @ 4 minggu.

    ( Titer antibodi "aglutinin% + A 1 : 4'3 ? B "1 : C3%

    ( Titer antibodi "aglutinin% ) A 1 : 7?3 ? B "1 : 173%

    Demam tinggi dengan atau tanpa bronkitis, disertai keluhan sakit kepala dan nyeri

    samar(samar di perut dapat disebabkan banyak penyakit seperti salmonelosis pada

    7

  • 7/23/2019 thyfoid perforasi

    8/14

    umumnya, tuberkulosis diseminatus, malaria, demam dengue, bronkitits akut,

    influen

  • 7/23/2019 thyfoid perforasi

    9/14

    ambar '.5 foto polos abdomen

    H. Kom,likasi

    1. Kom,likasi Intestinal

    ! Perdarahan usus "bila gaat harus dilakukan pembedahan

    ( Perforasi usus "harus dilakukan pembedahan%

    ( $leus paralitik

    %. Kom,likasi Ekstra!Intestinal

    1. Darah : *nemia hemolitik, trombositopenia, D$0, Sindroma uremia

    hemolitik

    '. &adio-askular : Syok septik, miokarditis, trombosis, tromboflebitis

    4. Paru(paru : mpiema, pneumonia, pleuritis, bronkhitis

    ?. )ati dan kandung empedu : )epatitis, kholesistitis

    9

  • 7/23/2019 thyfoid perforasi

    10/14

    5. injal : lomerulonefritis, pielonefritis, perinefritis

    7. Tulang : +steomielitis, periostitis, spondilitis, arthritis

    6. Geuropsikiatrik : Delirium, meningismus, meningitis, polineuritis perifer,

    encephalopaty, Sindrome uillian @ /arre, psikosis, impairment of coordination,

    sindroma katatonia..

    I. Penatalaksanaan

    Tera,i o+at

    a. &loramfenikol yang merupakan standar emas

    eaksinya nyata dalam '? sampai ?C jam setelah dimulainyapengobatan dalam dosis yang sesuai "4 sampai ? g!hari pada orang

    deasa atau 53 sampai 65 mg!kg// per hari pada anak yang lebih

    muda%. +bat diberikan per os selama ' minggu, dan dosis dapat

    dikurangi sampai ' g!hari atau 43 mg!hari jika pasien menjadi tidak

    demam, yang biasanya terjadi setelah hari kelima pengobatan.

    +. *moksisilin "? sampai 7 g!hari dalam empat dosis terbagi pada orang

    deasa atau 133 mg!kg per hari pada anak%.

    . Trimetoprim(sulfametoksa

  • 7/23/2019 thyfoid perforasi

    11/14

    pada anak, tanpa kehilangan daya gunanya "efikasi%. Eagi pula, dibandingkan

    dengan angka kekambuhan yang berhubungan dengan obat lainnya, angka

    kekambuhan tampak lebih rendah pada orang deasa atau anak(anak yang sedikit

    diberi seftriakson= namun, jumlah pasien yang dilaporkan masih sedikit.

    Pre-alensi S.typhi yang resisten terhadap obat oral garis pertahanan

    pertama telah meningkat pada negara sedang berkembang, kadang secara

    menyolok, karena kemahiran plasmid menjadikan I(laktamase yang tidak aktif

    dan en

  • 7/23/2019 thyfoid perforasi

    12/14

    Penutupan primer

    ( Pasien stabil

    ( Perforasi tunggal

    ( &ontaminasi feses ca-um abdomen yang minimal eseksi, end to end anastomose,

    ( eseksi ialah Suatu tindakan pembedahan dengan memotong sebagian segmen

    usus yang rusak atau tidak memungkinan untuk dipertahankan lagi karena

    berbagai sebab, untuk kemudian disambung kembali

    ( Pasien stabil

    ( Perforasi multiple

    ( &ontaminasi feses ca-um abdomen yang minimal

    eseksi ileostomi,

    ( multipel perforasi

    ( kontaminasi feses massif pada ka-um peritoneum

    ( pasien yang kritis

    )emikolektomi kanan.

    ( )emikolektomi adalah operasi mengangkat lebih separuh dari kolon.

    ( Perforasi pada ileum terminal sejauh K 5 cm dari ileocaecal junction dan

    perforasi multiple( perforasi di caecum

    J. Prognosis

    Prognosis tergantung pada umur, keadaan umum, derajat kekebalan tubuh,

    jumlah ! -irulensi kuman, saat dimulainya pengobatan "cepat dan tepatnya

    pengobatan%, keadaan sosio(ekonomi dan gi

  • 7/23/2019 thyfoid perforasi

    13/14

    Tifoid perforasi merupakan salah satu komplikasi dari demam tifoid atau

    Tifus abdominalis merupakan infeksi demam sistemik akut. Demam tifoid disebut

    juga dengan Typus abdominalis atau typoid fever. Demam tipoid ialah penyakit

    infeksi akut yang biasanya terdapat pada saluran pencernaan "usus halus% dengan

    gejala demam satu minggu atau lebih disertai gangguan pada saluran pencernaan

    dan dengan atau tanpa gangguan kesadaran. Perforasi terjadi pada tukak yang

    menembus serosa. Setelah penderita sembuh biasanya ulkus membaik tanpa

    meninggalkan jaringan parut dan fibrosis. /ila sudah terjadi perforasimaka akan

    didapatkan tekanan sistolikyang menurun,kesadaran menurun, suhu badan naik,

    nyeri perut dan defens muskuler akibat rangsangan peritoneum.

    Perdarahan usus sering muncul sebagai anemia. Pada perdarahan hebat

    mungkin terjadi syok hipovolemik. &adang ada pengeluaran melena atau darah

    segar. /ila telah adaperitonitis difusaakibat perforasi usus,perut tampak distensi,

    bising usus hilang, pekak hati hilang dan perkusi daerah hati menjadi timpani.

    Selain itu, pada colok duburterasasfingter yang lemahdan ampulanya kosong.

    Prognosis tergantung pada umur, keadaan umum, derajat kekebalan tubuh,

    jumlah ! -irulensi kuman, saat dimulainya pengobatan "cepat dan tepatnya

    pengobatan%, keadaan sosio(ekonomi dan gi

  • 7/23/2019 thyfoid perforasi

    14/14

    1. *lmatsier, Sunita Dr. #.Sc. '33?.Penuntun iet. 8akarta : PT. ramedia Pustaka

    tama.

    '. /ehrman, = aughan, 0: )elson Te*tbook of Pediatrics. W/ Saunders

    Philadelphia '33', 5?3

    4. /raunald, ugene, #D., et al. '33?.+arrisons Principles of Internal -edicine

    /th Edition. Ge Lork : #cra @ )ill #edical Publishing Di-ision.Shils,

    #aurice. #. D. Sc.d. 199?.-odern )utritional in +ealth and isease 0thEdition.

    Philadelphia : Eippincott Williams M Watkins.

    ?. ampengan T), Eaurent< $. 1994. Penyakit infeksi tropik pada anak. 8akarta :

    Penerbit /uku &edokteran 0.

    5. Shils, #aurice. #. D. Sc.d. '337.-odern )utritional in +ealth and isease 1th

    Edition. Philadelphia : Eippincott Williams M Watkins

    7. Sjamsuhidayat, . de 8ong, Wim. 1996. !uku ajar Ilmu !edah. 8akarta : Penerbit/uku &edokteran 0.

    14