tht.pdf

10
THT Otitis Eksterna (OE) Radang liang telinga akut maupun kronis akibat infeks i jamur, bakteri, atau virus. Faktor predisposisi: trauma ringan, mengorek telinga. Terdapat 2 jenis OE, yaitu OE sirkumkripta (furunkel) dan OE difus OE sirkumskripta Infeksi S.aureus atau S. Albus. Anamnesis: nyeri yang hebat, tidak sesuai dengan besar bisul. Nyeri pada penekanan perikondrium, nyeri saat membuka mulut, gangguan pendengaran. PF: ditemukan furunkel di liang telinga 1/3 luar Tatalaksana: bila menjadi abses: aspirasi; antibiotik: salep polymixin B, bacitracin, atau antiseptik (asam asetat 2-5% dalam alkohol); bila dinding furunkel tebal: insisi drainase; analgetik/penenang. Biasanya tidak perlu AB sistemik OE Difus Infeksi Pseudomonas, S. Albus, E. Coli . Bisa sekunde r pada OMSK Anamnesis: nyeri PF: NT tragus, liang telinga sempit, KGB regional kadang membesar+NT, sekret berbau. Ditemukan peradangan di liang telinga 2/3 dalam Tatalaksana: dibersihkan dengan tampon antibiotika ke liang telinga, kadang perlu AB sistemik. OTITIS MEDIA AKUT (OMA) Dicetuskan oleh sumbatan tuba (IRA atas, dsb) Anamnesis: nyeri di dalam telinga, demam, riwayat batuk pilek, gangguan pendengaran berupa rasa penuh di telinga atau rasa kurang dengar Stadium:  Oklusi tuba: retraksi MT, MT normal-keruh pucat Th/: Tetes hidung HCl efedrin 0,5% dalam larutan fisiologis (<12 tahun) atau HCL efedrin 1% dalam larutan fisiologik (>12 tahun). Antibiotika bila infeksi bakteri  Hiperemis: MT hiperemis_edema o Presupurasi: Th/ penisilin/ampisilin. Penisilin IM. AB minimal 7 hari. Anak: Ampisilin 50-100 mg/KgBB/hari, dibagi 4 dosis atau amoksisilin 40 mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis, atau eritromisin 40 mg/kgBB/hari,

Upload: inomy-claudia-katherine-imbiri

Post on 04-Jun-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

8/13/2019 THT.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/thtpdf 1/10

THT

Otitis Eksterna (OE)

Radang liang telinga akut maupun kronis akibat infeksi jamur, bakteri, atau virus. Faktor

predisposisi: trauma ringan, mengorek telinga.

Terdapat 2 jenis OE, yaitu OE sirkumkripta (furunkel) dan OE difus

OE sirkumskripta

Infeksi S.aureus atau S. Albus.

Anamnesis: nyeri yang hebat, tidak sesuai dengan besar bisul. Nyeri pada penekanan perikondrium,

nyeri saat membuka mulut, gangguan pendengaran.

PF: ditemukan furunkel di liang telinga 1/3 luar 

Tatalaksana: bila menjadi abses: aspirasi; antibiotik: salep polymixin B, bacitracin, atau antiseptik

(asam asetat 2-5% dalam alkohol); bila dinding furunkel tebal: insisi drainase; analgetik/penenang.

Biasanya tidak perlu AB sistemik

OE Difus

Infeksi Pseudomonas, S. Albus, E. Coli . Bisa sekunder pada OMSK

Anamnesis: nyeri

PF: NT tragus, liang telinga sempit, KGB regional kadang membesar+NT, sekret berbau. Ditemukanperadangan di liang telinga 2/3 dalam 

Tatalaksana: dibersihkan dengan tampon antibiotika ke liang telinga, kadang perlu AB sistemik.

OTITIS MEDIA AKUT (OMA)

Dicetuskan oleh sumbatan tuba (IRA atas, dsb)

Anamnesis: nyeri di dalam telinga, demam, riwayat batuk pilek, gangguan pendengaran berupa rasa

penuh di telinga atau rasa kurang dengar

Stadium:

  Oklusi tuba: retraksi MT, MT normal-keruh pucat Th/: Tetes hidung HCl efedrin 0,5% dalam

larutan fisiologis (<12 tahun) atau HCL efedrin 1% dalam larutan fisiologik (>12 tahun).

Antibiotika bila infeksi bakteri

  Hiperemis: MT hiperemis_edema

o  Presupurasi: Th/ penisilin/ampisilin. Penisilin IM. AB minimal 7 hari. Anak:

Ampisilin 50-100 mg/KgBB/hari, dibagi 4 dosis atau amoksisilin 40 mg/kgBB/hari

dibagi 3 dosis, atau eritromisin 40 mg/kgBB/hari,

8/13/2019 THT.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/thtpdf 2/10

  Supurasi: MT bulging dan hiperemis, sangat nyeri Th/: miringotomi+AB

  Perforasi: MT tampak ruptur, nyeri berkurang. Th/: cuci telinga H2O2 3% selama 3-5 hari+ AB

  Resolusi: sekret berkurang. Th/: AB selama 3 minggu. >3 minggu sekret +: OMS subakut.

>1,5-2 bulan sekret +: OMSK.

BENIGN PAROXYSMAL POSITIONAL VERTIGO (BPPV)

Degeneratif, idiopatik

Anamnesis: vertigo yang muncul tiba-tiba dengan perubahan posisi kepala. Vertigo sangat berat,

singkat. Keluhan disertai mual dan muntah.

Diagnosis: perasat Dix-Hallpike

Tatalaksana: CRT

8/13/2019 THT.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/thtpdf 3/10

8/13/2019 THT.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/thtpdf 4/10

EPISTAKSIS

Perdarahan hidung. Akibat trauma, kelainan pembuluh darah lokal, infeksi lokal, tumor, penyakit

kardiovaskuler, kelainan darah, kelainan kongenital, infeksi sistemik, perubahan udara/tekanan

atmosfer, gangguan hormonal.

  Epistaksis anterior: pleksus Kisselbach di septum bagian anterior atau a. Etmoidalis anterior

  Epistaksis posterior: a. Etmoidalis posterior atau a. Sfenopalatina.

Tatalaksana:

  ABC

  Posisi pasien duduk, bila berbaring, posisikan setengah duduk atau kepala ditinggikan.

  Suction

  Tampon adrenalin 1/5.000-10.000 + pantocain/lidocain 2% selama 10-15’ 

o Perdarahan anterior:

  Menekan hidung 10-15’ 

  Kaustik dengan AgNO3 25-30%, lalu beri krim AB

  Tampon anterior dengan kassa/kapas + salep AB/vaselin, sebanyak 2-4

buah, selama 2x24 jam

o  Perdarahan posterior:

  Tampon Belloq: kapas/kassa bulat, diameter 3 cm, dengan 3 utas benang (2-

1), pertahankan 2-3 hari.

RHINITIS ALERGI

8/13/2019 THT.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/thtpdf 5/10

 

8/13/2019 THT.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/thtpdf 6/10

 

8/13/2019 THT.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/thtpdf 7/10

8/13/2019 THT.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/thtpdf 8/10

 

8/13/2019 THT.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/thtpdf 9/10

 

FARINGITIS

Faringitis Akut

  Faringitis viral: Disebabkan rinovirus. Anamnesis: demam, rinorea, mual, nyeri tenggorok,

sulit menelan. PF: Faring dan tonsil hiperemis. Adenovirus: disertai konjungtivitis padaanak. Tatalaksana: istirahat cukup, kumur air hangat, analgetik, tablet isap. Faringitis

8/13/2019 THT.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/thtpdf 10/10

herpes simpleks: metisoprinol (isoprenosine) 60-100 mg/kgBB dibagi 4-6 kali pemberian/hari

pada dewasa. Pada anak <5 tahun 50 mg/kgBB dibagi 4-6x/hari. 

  Faringitis bakterial: SBHGA. Anamnesis: nyeri kepala hebat, muntah, demam tinggi, jarang

disertai batuk. PF: tonsil membesar, faring dan tonsil hiperemis, tampak eksudat di

permukaannya. Dalam beberapa hari muncul petechiae pada palatum dan faring. KGB

anterior membesar, kenyal, nyeri pada penekanan. Tatalaksana: AB: penisilin G benzatin

50.000 U/kgBB, IM dosis tunggalm atau amoksisilin 50 mg/kgBB dibagi 3 dosis selama 10 hari

dan pada dewasa 3x500mg selama 6-10 hari atau eritromisin 4x500 mg; Kortikosteroid

deksametason 8-16 mg IM satu kali, pada anak 0,08-0,3 mg/kgBB IM satu kali; analgetik;

kumur air hangat/antiseptik 

  Faringitis fungal: disebabkan candida. Anamnesis: nyeri tenggorok dan nyeri menelan. PF:

plak putih di orofaring dan mukosa faring hiperemis. Tatalaksana: nistatin 100.000-400.000

2x/hari+analgetik

  Faringitis gonorea: akibat kontak orogenital. Tatalaksana: ceftriaxone 250 mg IM.

Faringitis Kronis

  Hiperplastik: anamnesis: tenggorokan kering gatal kemudian batuk berdahak. PF: 

perubahan mukosa dinding posterior faring, tampak KGB di bawah mukosa faring, lateral

band  hiperplasi, mukosa dinding posterior tidak rata, bergranular. Tatalaksana: Kaustik, obat

kumur, tablet isap, obat batuk. 

  Atrofi:anamnesis: tenggorokan kering, tebal, mulut berbau. PF: mukosa faring ditutupi lendir

yang kental, bila diangkat mukosa kering. 

TONSILITIS

Tonsilitis Akut

  Tonsilitis viral: anamnesis: gejala common cold+nyeri tenggorok. PF: luka-luka kecil pada

palatum dan tonsil yang terasa sangat nyeri. Tatalaksana: istirahat, minum cukup, analgetik,

antivirus bila gejala berat. 

  Tonsilitis bakterial: SBHGA, dsb. Anamnesis: nyeri tenggorok, nyeri menelan, demam tinggi,

lesu, nyeri sendi, penurunan nafsu makan, nyeri di telinga. PF: tonsil hiperemis, terdapat

detritus, KGB submandibula membesar+NT. Tatalaksana: penisilin, eritromisin; antipiretik;

obat kumur desinfektan 

o  Tonsilitis folikularis: detritus jelas 

o  Tonsilitis lakunaris: detritus menyatu membentuk alur-alur. 

Tonsilitis Membranosa (Difteri, Septik, Angina Plaut-Vincent, Kelainan Darah)

  Tonsilitis difteri: anamnesis: demam ringan, nyeri kepala, penuruna nafsu makan, badan

lemah, nadi lambat, nyeri menelan. PF: tonsil membengkak, ditutupi bercak putih kotor yang

meluas dan membentuk membran semu. Membran bila diangkat mudah berdarah. KGB

leher membengkak. TatalaksanaL anti difteri serum 20.000-100.000 U. Penisilin/eritromisin

25-50 mg/kgBB dibagi 3 dosis selama 14 hari. Kortikosteroid 1,2 mg/kgBB/hari. Antipiretik.