the self understanding ourselves in a social context

23
THE SELF UNDERSTANDING OURSELVES IN A SOCIAL CONTEXT Kuliah Psikologi Sosial I

Upload: kiona

Post on 14-Feb-2016

90 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Kuliah Psikologi Sosial I. The SELF Understanding Ourselves in a Social Context. Saya adalah ……. PANDA…..MONYET….PISANG. Self Knowledge. Bagaimana kita mendefinisikan siapa kita . Pengetahuan tentang diri dipengaruhi oleh sejumlah pengaruh sosial dan budaya . - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: The SELF Understanding Ourselves in a Social Context

THE SELFUNDERSTANDING OURSELVES IN A SOCIAL CONTEXT

Kuliah Psikologi Sosial I

Page 2: The SELF Understanding Ourselves in a Social Context

Saya adalah……

Page 3: The SELF Understanding Ourselves in a Social Context

PANDA…..MONYET….PISANG

Page 4: The SELF Understanding Ourselves in a Social Context

Self Knowledge Bagaimana kita mendefinisikan siapa

kita. Pengetahuan tentang diri dipengaruhi

oleh sejumlah pengaruh sosial dan budaya.

Page 5: The SELF Understanding Ourselves in a Social Context

Perbedaan Budaya dalam Mendefinisikan Diri Individu yang hidup di budaya Eropa

dan Amerika (Budaya Barat) cenderung memiliki pandangan INDEPENDEN terhadap DIRI, sedangkan, individu yang hidup pada budaya Asia cenderung memiliki pandangan INTERDEPENDEN terhadap DIRI.

Page 6: The SELF Understanding Ourselves in a Social Context

Perbedaan Gender dalam Mendefinisikan Diri Wanita cenderung memiliki

INTERDEPENDEN RELASIONAL, berfokus pada hubungan yang dekat (close relationship), sedangkan laki-laki cenderung memiliki INTERDEPENDEN KOLEKTIF, berfokus pada keanggotaan dalam kelompok besar.

Page 7: The SELF Understanding Ourselves in a Social Context

Konsep Diri Kesadaran seseorang mengenai siapa dirinya. Sekumpulan keyakinan dan perasaan

seseorang mengenai dirinya (Deaux, Dane & Wrightsman, 1993).

Konsep Diri terbentuk melalui Proses Interaksi Sosial.

Konsep Diri pada dasarnya merupakan suatu SKEMA, yaitu pengetahuan yang terorganisasi mengenai sesuatu yang kita gunakan untuk mengintepretasikan pengalaman.

Page 8: The SELF Understanding Ourselves in a Social Context

Konsep Diri Konsep Diri adalah Skema Diri (Self-

Schema) yaitu pengetahuan tentang diri yang mempengaruhi seseorang mengolah informasi dan mengambil tindakan (Vaughan & Hogg, 2002)

Page 9: The SELF Understanding Ourselves in a Social Context

3 Jenis Skema Diri(Higgins, 1987) Actual Self (Bagaimana diri saat ini) Ideal Self (Bagaimana diri yang kita

inginkan) Ought Self (Bagaimana diri kita

seharusnya)

Self Discrepancy Theory

Page 10: The SELF Understanding Ourselves in a Social Context

Self Discrepancy Theory Terjadinya kesenjangan antara Actual

Self, Ideal Self dan Ought Self. Kesejangangan yang terjadi dapat

memotivasi seseorang untuk berubah agar dapat mengurangi kesenjangan.

Namun, apabila gagal, akan menyebabkan munculnya emosi-emosi negatif.

Page 11: The SELF Understanding Ourselves in a Social Context

Self Discrepancy Theory Actual Self – Ideal Self = DEJECTION-

RELATED EMOTIONS seperti kecewa, tidak puas dan sedih.

Actual Self – Ought Self = AGITATION-RELATED EMOTIONS seperti cemas, takut dan terancam.

Self Discrepancy – POSSIBLE SELF (Baron & Byrne, Branscombe, 2006)

Page 12: The SELF Understanding Ourselves in a Social Context

Identitas Personal dan Sosial Individual Self Relational Self Collective Self (Brewer & Gardiner, 1996)

Page 13: The SELF Understanding Ourselves in a Social Context

Harga Diri Penilaian atau evaluasi secara positif

atau negatif terhadap diri (Deaux, Dane & Wrightsman, 1992).

Keseluruhan sikap seseorang terhadap dirinya sendiri, baik positif maupun negatif (Baron, Byrne & Branscombe, 2006)

Page 14: The SELF Understanding Ourselves in a Social Context

Skala Harga Diri(Rosenberg)1. Saya merasa sebagai orang yang berguna, paling tidak sama

seperti orang lain.2. Saya merasa memiliki sejumlah kualitas yang baik3. Secara umum, saya cenderung merasa sebagai orang yang

gagal4. Saya mampu melakukan hal-hal sebaik yang kebanyakan orang

lakukan5. Saya merasa tidak memiliki banyak hal untuk dibanggakan6. Saya memiliki sikap positif terhadap diri sendiri7. Secara umum, saya puas dengan diri saya8. Saya berharap saya lebih menghargai diri saya sendiri9. Saya sering kali merasa tidak berguna10. Saya sering kali berpikir saya sama sekali bukan orang yang

baik

Page 15: The SELF Understanding Ourselves in a Social Context

Hasil Survai

Page 16: The SELF Understanding Ourselves in a Social Context

Penjelasan Pada umumnya, individu

menginginkan HARGA DIRI POSITIF dan hal ini mendorong munculnya ABOVE-AVERAGE EFFECT, yaitu kecenderungan orang untuk menilai dirinya di atas rata-rata pada berbagai aspek diri yang dianggap positif secara sosial (Baron, Byrne & Branscombe, 2006)

Page 17: The SELF Understanding Ourselves in a Social Context

Harga Diri Negatif Sering dinilai sebagai faktor

penyebab dari perilaku-perilaku negatif, seperti penyalahgunaan obat-obatan, depresi dan tindakan kriminal.

Namun, berdasar hasil penelitian, perilaku-perilaku seperti Bullying, Narsisme dan Eksibisionisme, disebabkan oleh Harga Diri Tinggi. Mengapa?

Page 18: The SELF Understanding Ourselves in a Social Context

Harga Diri Negatif Harga Diri Tinggi mencerminkan superioritas

individu terhadap orang lain dan akan termotivasi untuk mempertahankan.

Ketika ada situasi yang dipersepsikan mengancam superioritas tersebut, maka muncul tingkah laku agresif yang bertujuan untuk mempertahankan.

Penelitian Tazkia (2008) menemukan bahwa ada hubungan signifiikan antara kebutuhan akan identitas kelompok dengan perilaku bullying .

Page 19: The SELF Understanding Ourselves in a Social Context

Harga Diri Negatif Semakin individu mengidentifikasi

diri dengan kelompok akan diikuti dengan meningkatnya perilaku diskriminasi untuk memperoleh harga diri kelompok yang lebih baik.

Page 20: The SELF Understanding Ourselves in a Social Context

Bagaimana Pengetahuan tentang Diri diperoleh?

Pengetahuan tentang diri diperoleh melalui Perbandingan Sosial (SOCIAL COMPARISON) (Baron, Byrne & Branscombe, 2006).

Upward Social Comparison dan Downward Social Comparison.

Motivasi dasar melakukan perbandingan karena ingin mendapatkan gambaran positif, bukan untuk mendapatkan gambaran yang akurat tentang diri.

Page 21: The SELF Understanding Ourselves in a Social Context

Bagaimana Pengetahuan tentang Diri diperoleh?

Self Evaluation Maintenance Model (Tesser, 1988) untuk mendapatkan pandangan positif tentang diri, individu akan cenderung menjaga jarak dari orang lain yang lebih baik daripada yang tidak lebih baik.

Page 22: The SELF Understanding Ourselves in a Social Context

Presentasi Diri Ketika berinteraksi dengan orang lain,

kita akan mencoba mengontrol bagaimana orang lain berpikir tentang kita, sehingga perlu melakukan IMPRESSION MANAGEMENT, yaitu usaha untuk mengatur kesan yang orang lain tangkap mengenai kita, baik disadari maupun tidak (Schlenker, 1980).

Salah satu bentuk dari Manajemen Kesan tersebut adalah SELF PRESENTATION.

Page 23: The SELF Understanding Ourselves in a Social Context

Strategi Presentasi Diri(Jones & Pittman, 1982)

INGRATIATION: menampilkan diri yang membuat orang lain senang.

SELF PROMOTION: menampilkan diri sebagai orang yang memiliki kelebihan atau kekuatan.

INTIMIDATION: menampilkan diri sebagai orang yang berbahaya dan menakutkan.

SUPPLICATION: menampilkan diri sebagai orang yang lemah dan tergantung.

EXEMPLIFICATION: menampilkan diri sebagai orang yang rela berkorban untuk orang lain.