thallophyta
DESCRIPTION
Thallphyta serta pembagian divisinyaTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang cukup banyak, baik flora maupun fauna.
Beragamnya mahkluk hidup yang ada di bumi ini yang ditunjukkan dengan adanya variasi
bentuk, penampilan serta ciri-ciri yang lainnya, maka mendorong diperlukannya suatu cara untuk
mengelompokkan mahkluk hidup agar mudah dipelajari dan dipahami.
Proses pengelompokan tumbuhan dalam tingkat-tingkat kesatuan kelasnya yang sesuai
dan secara ideal dinamakan klasifikasi. Berdasarkan alat perkembangbiakannya, kingdom
plantae digolongkan menjadi dua yaitu : Kormophyta berbiji (Spermatophyta), Kormophyta
berspora (Cryptogamae)Tumbuhan tingkat rendah dikelompokkan menjadi beberapa Divisi,
yaitu :Divisi Schizophyta (tumbuhan belah), Thallophyta (tumbuhan talus), Bryophyta
(tumbuhan lumut), dan Pteridophyta (tumbuhan paku). Setiap divisi terbagi beberapa anak divisi,
kelas, bangsa, famili dan spesies. Begitu pula pada divisi Thallophyta yang khususnya akan
dibahas dalam makalah ini.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang ada berdasarkan latar belakang di atas adalah sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Thallophyta ?
2. Apa saja pembagian divisi Thallophyta ?
3. Manfaat Thallophyta ?
1.3 Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan masalah dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Menjelaskan pengertian Thallophyta.
2. Menjelaskan pembagian divisi Thallophyta.
3. Menjelaskan manfaat Thallophyta.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Thallophyta
Thallophyta merupan kelompok tumbuhan yang mempunyai ciri utama yaitu tubuh
berbentuk talus. Tumbuhan talus merupakan tumbuhan yang struktur tubuhnya masih belum bisa
dibedakan antara akar, batang dan daun. Sedangkan tumbuhan yang sudah dapat dibedakan
antara akar, batang dan daun disebut dengan tumbuhan kormus. Ciri - ciri dari tumbuhan talus ini
adalah tersusun oleh satu sel yang berbentuk bulat hingga banyak sel yang kadang-kadang mirip
dengan tumbuhan tingkat tinggi (sudah mengalami diferensiasi).
Perkembangbiakan pada umumnya secara vegetatif (aseksual) dan generatif (seksual)
dengan spora sebagai alat perkembangbiakannya. Perkembangbiakan secara generatif terjadi
melalui peleburan gamet yang terbentuk didalam organ yang disebut gametangium. Cara hidup
pada tumbuhan talus ada tiga cara yaitu : autotrof (asimilasi dengan fotosintesis), heterotrof dan
simbiosis.
Berdasar ciri-ciri utama yang menyangkut cara hidupnya itu, divisi Thallophyta
dibedakan menjadi 3 anak divisi yaitu :
a. Ganggang (algae)
b. Jamur (Fungi)
c. Lumut kerak (Lichens)
2.2 Pembagian Anak Divisi Algae ( Tumbuhan Ganggang )
Dalam dunia tumbuhan ganggang termasuk kedalam dunia tallopyta (tumbuhan talus),
karena belum mempunyai akar, batang dan daun secara jelas.dan ganggang ada yang bersel
tunggal dan juga ada yang bersel banyak dengan bentuk Alga (jamak Algae) juga adalah
sekelompok organisme autotrof yang tidak memiliki organ dengan perbedaan fungsi yang nyata.
Alga bahkan dapat dianggap tidak memiliki “organ” seperti yang dimiliki tumbuhan (akar,
batang, daun, dan sebagainya). serupa benang atau lembaran. Tubuh ganggang terdapat zat
warna (pigmen), yaitu :
2
- fikosianin : warna biru
- klorofil : warna hijau
- fikosantin : warna perang/ coklat
- fikoeritrin : warna merah
- karoten : warna keemasan
- xantofil : warna kuning
Ganggang bersifat autotrof (dapat menyusun makanannya sendiri). Hampir semua
ganggang bersifat eukaryotik. Habitat hidupnya di air tawar, laut dan tempat-tempat yang
lembab. Ganggang terbagi menjadi beberapa kelas :
- Cyanophyta (ganggang biru), masih prokaryotik.
- Chlorophyta (ganggang hijau)
- Chrysophyta (ganggang keemasan)
- Phaeophyta (ganggang coklat/ perang)
- Rhodophyta (ganggang merah)
Ganggang atau Alga Orang-orang di negara Jepang banyak yang memakan ganggang,
karena tumbuhan itu selain lezat juga merupakan sumber vitamin C dan mineral. Selain
ganggang, di dalam laut juga ada bunga laut. Ada lagi yang disebut dengan rumput laut. Rumput
laut banyak sekali ditemukan di Laut daerah Mediterania.
Sebagian tumbuhan laut dapat ditemukan dekat dengan tepi laut, sebagian lagi dapat
ditemukan tumbuh di laut bebas. Tiap tumbuhan memerlukan sinar matahari untuk
berfotosintesis maka tumbuhan laut tumbuh dekat dengan permukaan laut. Banyak ilmuwan
yang mengemukakan bahwa Alga (Ganggang) sebenarnya bukanlah tumbuhan. Mereka memiliki
jenis yang terpisah disebut Protist. Sebagian besar Protist tidak dapat berfotosintesis (membuat
makanannya sendiri).
Seperti diketahui dari namanya, ganggang laut adalah tumbuhan laut yang hidup di air
asin. Ganggang ada yang mengambang secara bebas tetapi sebagian besar hidup berdekatan
dengan permukaan laut di batu-batu karang, rumah keong atau siput. Ganggang hidup di
sepanjang tepi laut yang dangkal sering juga disebut “Intertidal Zone” (daerah pasang surut air).
3
Ganggang dapat ditemukan dalam jarak 40 meter (130 kaki) dibawah laut atau daerah yang
masih terkena sinar matahari.
Ganggang biasanya ditemukan di pantai-pantai kecuali di Pantai barat Afrika dan di barat
tengah Amerika. Beberapa tumbuhan laut dan Ganggang hidup dengan satu sel yang hanya dapat
dilihat dengan mikroskop. Kebanyakan ganggang laut tersusun dari banyak sel, karena itu dapat
dilihat langsung dengan mata kita. Ganggang terbagi menjadi 3 grup berdasarkan warnanya,
yaitu Ganggang Hijau, Coklat dan Merah.Yang diketahui sekarang Ganggang Merah 6000 jenis,
Ganggang Coklat 2000 jenis dan ganggang Hijau 1200 jenis. Ganggang yang bersifat bentik
digolongkan lagi menjadi;
a. Epilitik ( hidup diatas batu)
b. Epipalik (melekat pada lumpur atau pasir)
c. Epipitik ( melekat pada tanaman )
d. Epizoik ( melekat pada hewan).
2.2.1 Morfologi Alga secara Umum
Makro alga mempunyai bentuk yang bermacam-macam. Selain tubuh berbentuk Thallus
ciri lainnya adalah bahwa dinding selnya dilapisi lendir dan bersifat autotrof yang dapat hidup
sendiri tanpa tergantung pada makhluk lain. Secara ekologi makro alga mempunyai beberapa
fungsi penting didaerah pesisir. Alga (Ganggang) termasuk tumbuhan tingkat rendah yang
berukuran makroskopis, dan susunan kerangka tubuhnya tidak dapat dibedakan antara akar,
batang dan daun, sehingga keseluruhan tubuhnya dikenal dengan nama Thallus. Beberapa
tumbuhan mempunyai bentuk kerangka tubuh menyerupai tumbuhan berakar, berbatang dan
berdaun atau berbuah, tetapi semua bentuk tubuh tumbuhan tersebut sebetulnya hanyalah
thlallus. Rumput laut atau seaweeds termasuk tumbuhan thallus yang banyak dijumpa hampir
diseluruh perairan pantai Indonesia, terutama dipantai yang mempunyai rataan terumbu karang.
Didalam perairan rumput laut menempati posisi sebagai produsen primer yang menyokong
kehidupan biota lain pada tropik level yang lebih tinggi.
Tubuh alga berupa thallus dan memiliki struktur yang sangat bervariasi kadang-kadang
menyerupai kormus tumbuhan tinggkat tinggi. Bentuk thallus alga makroskopis bermacam-
4
macam antara lain bulat, pipih, gepeng bulat seperti kantong dan seperti rambut. Thalli ada yang
tersusun uniseluler dan multiseluler. Percabangan thallus ada yang dichotomus (bercabang dua
terus menerus), pectinate (sederet searah pada satu sisi thallus utama ), pinnate (bercabang dua-
dua pada sepanjang thallus utama secara berseling), ferticinate (cabangnya berpusat melingkari
aksis atau sumbu utama), dan ada juga yang sederhana tidak bercabang. Sifat substansi thalli
juga beraneka ragam ada yang lunak seperti gelatin (gelatinous), keras mengandung zat kapur
(calcareous), lunak seperti tulang rawan (cartilaginous) dan berserabut (spongious).
Pigmen yang terdapat dalam thallus makro alga dapat digunakan untuk membedakan
berbagai kelasnya. Pigmen ini dapat pula menentukan warna thallus sehingga diketahui kelasnya
misalnya Chlorophyceae, Phaeophyceae, Rhodophyceae dan Cyanophyceae. Pigmen ini antara
lain klorofil, karoten, fikoeritrin, dan fikosanin yang merupakan pigmen utama disamping
pigmen-pigmen yang lainnya.
2.2.2 Pigmen Warna Pada Alga
Ganggang memiliki pigmen hijau daun yang disebut klorofil sehingga dapat melakukan
fotosintesis. Selain itu juga memiliki pigmen – pigmen tambahan lain yang dominan. Ganggang
memiliki ukuran yang beraneka ragam ada yang mikroskopis, bersel satu, berbentuk benang atau
pita , atau bersel banyak berbentuk lembaran. Dalam perairan ganggang merupakan penyusun
vitoplankton yang biasanya melayang – laying didalam air, tetapi juga dapat hidup melekat
didasar perairan disebut neustonik Ganggang ini hidup di laut, bentuk tubuh seperti rumput
sehingga disebut dengan rumput laut. Tubuh bersel banyak bentuk seperti lembaran. Warna
merah karena mengandung pigmen fikoeritrin. Reproduksi seksual dengan peleburan antara
spermatozoid dan ovum menghasilkan zigot. Zigot tumbuh menjadi ganggang merah. Contoh
gangganng merah adalah Euchema spinosum, Gelidium, Rhodymenia dan Scinata. Euchemma
spinosum merupakan penghasil agar-agar di daerah dingin. Ganggang merah mempunyai pigmen
yang disebut fikobilin yang terdiri dari fokoeritrin (merah) dan fikosianin (biru). Hal ini
memungkinkan ganggang yang hidup di bawah permukaan laut menyerap gelombang cahaya
yang tidak dapat diserap oleh klorofil. Kemudian pigmen ganggang ini menyampaikan energi
matahari ke molekul klorofil.
5
2.2.3 Habitat Alga
Penyebaran makro alga dibatasi oleh daerah litoral dan sub litoral dimana masih terdapat
sinar matahari yang cukup untuk dapat berlangsungnya proses fotosintesa. Didaerah ini
merupakan tempat yang cocok bagi kehidupan alga karena terdiri atas batuan. Daerah intertidal
pada pantai yang berbatu-batu mempunyai sifat tertutup sesuai daerah alga merah atau alga
coklat terutama alga dari genus facus alga yang sering disebut rumput laut (seaweeds). Biasanya
makro alga sedikit terdapat diperairan yang dasarny berlumpur atau berpasir karena sangat
terbatas benda keras yang cukup kokoh untuk tempatnya melekat. Umumnya ditemukan melekat
pada terumbu karang, batuan, potongan karang, cangkang molusca, potongan kayu dan
sebagainya
Penyebaran dan pertumbuhan seaweeds disuatu perairan pantai sangat dipengaruhi oleh
faktor-faktor salinitas, intensitas cahaya matahari, dan turbiditas dan juga tipe substrat dan
kedalaman dasar laut adalah dua faktor penting yang menentukan kehadiran suatu jenis
alga bersel banyak kebanyakan melekat pada batuan atau dasar yang keras diperairan dangkal.
Alga ini melekat dengan Menggunakan organ yang kuat memegang tetapi bukan akar dan sering
kali membentuk hutan yang luas (kelp beds) tepat dibawah garis air surut atau pasang surut
Tumbuhan alga merupakan tumbuhan tahun yang hidup di air, baik air tawar maupun air
laut, setidak-tidaknya selalu menempati habitat yang lembab atau basah. Tubuh alga
menunjukkan keanekaragaman yang sangat besar, tetapi sernua selnya selalau jelas mempunyal
inti dan plastida dan dalam plastidnya terdapat zat-zat warna derivat klorofil yaltu klorofil a, b
atau kedua-duanya. Selain derivat-derivat klorofil terdapat pula zat-zat warna lain yang justru
kadang-kadang lebih inenonjol dan menyebabkan ketompok-kelompok ganggang tertentu diberi
nama menurut warna tadi. Zat-zat warna tersebut berupa fikosianin (berwama biru), fikosantin
(berwarna pirang), fikoeritrin (he merah). Disamping itu juga diternukan zat-zat warna santofli
dan karoten.
Berdasarkan habitat yang ditempatinya diperairan , dibedakan atas:
a. Ganggang Subbaerial yaitu ganggang yang hidup didaerah permukaan.
b. Ganggang Intertidal, yaitu ganggan secara periodic muncul kepermukaan karena naik turun air
6
akibat pasang surut.
c. Ganggang Subritorsal, yaitu ganggang yang berada dibawah permukaan air.
d. Ganggang Edafik, yaitu ganggang yang hidup didalam tanah pada dasar perairan.
2.2.4 Cadangan makanan
Alga menyimpan hasil kegiatan fotosintesis sebagal hasil bahan makanan cadangan
didalam selnya. Sebagal contoh adalah alga hijau yang dapat menyimpan pati seperti pada
tumbuhan tingkat tinggi. Alga adalah organisme berkloroplas yang dapat mneghasilkan oksigen
mclalui proses fotosintesis. Ukuran alga beragam dan beberapa micrometer sarnpai beberapa
meter panjangnya. Alga tersebar luas di alam dan dijumpai hanipir di segala macam lingkungan
yang terkena sinar matahari. Kebanyakan alga adalah organisme akuatik yang tumbuh pada air
tawar atnu air laut. Beberapa .icnis alga fotosintetik yang menggunakan CO sebagai sumber
karbon dapat tumbuh dengan baik di tempat gelap (lengan mcnggunnkun senyawa organic
sebagai sumber karbon, jadi bcrubah dan metabol isme fotosintesis menjad I metabolisme
pernafasan dan perubahan mi bergantung pada keberadaan matahari.
Alga memiliki sel-sel kloroplas yang berwarna hijau. mengandung kiorofil a dan b serta
karcionoid. Pada kloroplas terdapat pirenoid hash asimilasi berupa tepung dan lemak.
Cloropyceae terdiri atas scI kecil yang merupakan koloni berbentuk benang yang bercabang-
cabang atau tidak adapula yang membentuk koloni yang menyerupai kormus tumbt ban tingkat
tiriggi. Biasanyan hidup dalarn air tawar, menempatkan suatu bentos. Yang bersel besar dan ada
pula yang hisup di air taut, terutama dekat pantai.
2.2.5 Ekologi Makro Alga
Makro alga memerlukan sinar matahari untuk dapat melangsungkan fotosintesis.
Banyaknya sinar matahari yang masuk dalam air berhubungan erat dengan kecerahan air laut.
Fotosintesis berlangsung tidak hanya dengan bantuan sinar matahari saja tetapi juga oleh zat hara
sebagai makanannya. Gerakan air selain untuk mensuplai zat hara, juga membantu memudahkan
rumput laut menyerap zat maknannya, membersihkan kotoran dan dan melangsungkan
pertukaran oksigen dan karbondioksida. Gerakan air yang baik untuk pertumbuhan rumput laut
ini antar 20-40 cm/detik. Sedangkan gerakan air bergelombang tidak lebih dari 30 cm. Bila arus
7
air lebih cepat maupun ombak yeng terlalu tinggi dapat dimungkinkan terjadi kerusakan tanaman
misalnyapatah atau terlepas dari substratnya. Pertumbuhan makro alga juga dipengaruhi oleh
salinitas atau kadar garam dan temperatur. Ada 2 golongan makro alga bedasarkan kisaran
salinitas yaitu: Rumput laut yang stenohalin, yaitu makro alga yang hidup, dan tumbuh pada
perairan dengan kisaran salinitas yang sempit artinya bahwa makro alga ini tidak mampu tumbuh
pada kisaran salinitas yang bervariasi; dan rumput laut yang euryhalin yaitu rumput laut yang
tumbuh pada kisaran salinitas yang luas dimana artinya bahwa makro alga ini mampu tumbuh
pada kisaran salinitas yang bervariasi.
2.3 Kelas Flagellata
Flagellata dalam bahasa Latin diambil dari kata flagell yang berarti cambuk. Ciri khas
dari kelas flagellata ini adalah alat geraknya yang berupa cambuk getar (Sudewa, 2010). Selain
berfungsi sebagai alat gerak, flagel juga dapat digunakan untuk mengetahui keadaan
lingkungannya atau dapat juga digunakan sebagai alat indera karena mengandung sel-sel reseptor
di permukaan flagel dan alat bantu untuk menangkap makanan (Haeckel’s, 1904 dalam Verda,
2010). Berikut akan dibahas lebih lanjut mengenai klasifikasi, ciri-ciri morfologi, ciri-ciri
fisiologi, lingkungan ekologi dan tingkah laku, cara reproduksi dan siklus hidup, dan peranan
flagellate Beberapa organel flagelata menyerupai struktur amuba, namun dengan tambahan
struktur lain yang unik. Flagelata memiliki 1 inti atau lebih dari 1 inti dan alat pergerakan (alat
neuromotor) yang terdiri dari kinetoplas dan flagel. Kinetoplas terdiri dari blefaroplas, kadang-
kadang ada benda parabasal.
Aksonema merupakan bagian flagel yang terdapat di dalam badan parasit. Kadang-
kadang ada struktur yang nampak sebagai satu garis mulai dari anterior sampai ke posterior yang
disebut aksostil. Di samping badan parasit terdapat membran bergelombang dan kosta yang
merupakan dasarnya. Beberapa spesies flagelata mempunyai sitostoma (Margono, 1998).
Berdasarkan struktur morfologinya, Flagellata dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu
Fitoflagellata dan Zooflagellata. Fitoflagellata merupakan kelompok flagellata yang memiliki ciri
seperti tumbuhan, sedangkan Zooflagellata merupakan kelompok flagellata yang memiliki ciri
seperti hewan (Roger, 1988).
8
2.3.1 Bangsa Chrysomonadales
Bentuk tubuh dari kelompok Krisomonadida ini oval (bulat memanjang) atau seperti
bentukan daun, kadang beberapa sel membentuk koloni dalam sebuah selubung gelatin.
Krisomonas memiliki plastid yang berbentuk pipih melengkung. Memiliki sepasang flagel yang
terdapat pada daerah posterior tubuhnya, salah satu dari flagel memanjang (Roger, 1988).
Beberapa marga diantaranya ialah :
1. Syncrypta, sel-selnya merupakan koloni yang berbentuk peluru.
2. Dinobryon, hidup dalam air tawar sel selny dikelilingi oleh benda berbentuk piala dan
terdiri dari atas selulosa. Dari yang hidup didalam air laut diantaranya adalah :
- Cocolithinae, mempunyai selaput dari kapur
- Silicoflagelata, yang dinding selnya berkersik
Gambar 2.1 Ochromonas danica
2.3.2 Bangsa Heterochloridales
sel-selnya mempunyai klorofil-a dan banyak santofil,oleh karena itu berwarnakuning-
coklat,sangat menyerupai Chrysomodales.Heterochloridales,berflagel 2,heterokon yang panjang
9
dengan rambut-rambut mengkilat.sista dalam plasma,dindingnya terdiri atas 2 bagian yang
berbentuk cawan.hasil asimilasi dan zat makanan cadangan berupa minyak leukosin.hidup dalam
air tawar.beberapa contoh yang tergolong dalam bangsa ini adalah ankylonoton
pyreniger,chloromeson agile,myxochloris.
2.3.3 Bangsa Cryptomonadales
Organisme yang termasuk kedalam ordo ini memiliki ciri-ciri: tubuh kecil, berbentuk
bulat telur, agak pipih pada salah satu sisi tubuhnya, permukaan selnya licin dan dilapisi dengan
periplas, bentuk plastida memanjang mirip seperti perahu, memiliki dua buah flagella didaerah
apikal dekat lubang mulut. Kedua flagella ini memiliki rambut-rambut yang tersusun dari protein
filament. Chroomonas mesostigmatica merupakan salah satu contoh yang representatif dari ordo
ini.
Gambar 2.2 Chroomonas mesostigmatica
2.3.3 Bangsa Dinoflagellatae
Organisme yang termasuk kedalam ordo Dinoflagellata banyak ditemukan di air tawar
maupun air laut, dan merupakan sumber makanan penting bagi organisme kecil lainnya.
Kelompok Dinoflagellata ini memiliki ciri-ciri: bentuk selnya biconical (seperti katup), memiliki
alur spiral yang disebut cingulum dan celah longitudinal yang disebut sulkus, dan memiliki
10
bentuk plastid yang bulat memanjang (Roger, 1988). Dinoflagellata memiliki 2 flagela. Kedua
flagella muncul dari satu lubang pada persimpangan antara cingulum dan sulcus. Dinoflagellata
mampu bereproduksi secara aseksual dan seksual. Secara Aseksual biasanya melalui pembelahan
mitosis khususnya pada dinoflagellata oseanik. Secara seksual melalui meiosis atau bila kondisi
lingkungan memburuk akan berkembang menjadi kista istirahat dengan dinding sel yang tebal.
Contoh dari dinoflagellata antara lain Noctiluca miliaris dan Gymnodinium breve.
Gymnodinium breve memiliki bentuk mirip seperti kunci gembok. Tubuhnya organisme ini
dikelilingi oleh selulosa. Noctiluca miliaris kebanyakan hidup di air laut. Noctiluca miliaris
dapat memancarkan sinar (bioluminense) 95, apabila tubuhnya terkena rangsangan mekanik
(Irfani, 2011).
Gambar 2.3 Gymnodinium breve
2.3.4 Bangsa Euglenales
Ciri-ciri organisme yang termasuk ordo ini adalah memiliki bentuk tubuh menggelendong
dengan ujung berbentuk meruncing, tubuhnya dilapisi dengan pelikel, memiliki dua buah atau
lebih flagel (satu bulu cambuk panjang dan satu bulu cambuk pendek) yang muncul dari bagian
lubang apikal, plastida berbentuk pipih dan seperti pita, dan memiliki stigma yang tampak jelas
(bintik mata berwarna merah) yang berfungsi untuk membedakan antara gelap dan terang
(Roger, 1988).
Beberapa contoh dari ordo Euglenoida yaitu Euglena gracilis, Euglena acus, dan
Euglena viridis. Menurut Verda (2010), Euglena viridis dapat bersifat holofitrik dan holozoik.
11
Bersifat holofitrik karena memiliki kloroplas yang mengandung klorofil, sehingga dapat
membuat makanannya sendiri dengan cara melakukan fotosintesis. Bersifat holozoik yaitu
dengan cara memasukkan makanannnya yang berupa organisme berukuran lebih kecil melalui
sitofaring menuju vakuola dan ditempat inilah makanan dicerna.
Gambar 2.4 Euglena viridis
2.3.5 Bangsa Protochloridales
Flagellata yang berwarna hijau, hidup dalam air tawar, kloroplas berbentuk tong,
mengandung klorofil-a dan b, dengan pirenoid dan tepung. Organisme ini mempunyai bintik
mata merah, satu bulu cambuk yang opistokon tanpa rambut- rambut mengkilat. Contoh
Pedinomonus tuberculata
2.3.6 Bangsa Volvocales
Bentuk tubuh organisme yang termasuk ordo Volvodales umumnya bulat dan berdinding
tebal. Setiap spesie memiliki satu plastida dengan bentuk yang bermacam-macam, tetapi
umumnya berbentuk melengkung seperti cangkir. Flagellata yang dimiliki umumnya 2 atau 4.
Struktur flagella halus, tetapi pada beberapa spesies flagella berkaitan dengan papilla. Organisme
ini umumnya hidup berkoloni. Permukaan koloni halus karena dilapisi oleh gelatin. Contoh dari
ordo Volvodales antara lain: Volvox globator, Clamydomonas sp, dan Polytomela caeca (Roger,
1988).
12
Ciri-ciri dari Volvox antara lain hidup secara berkoloni, koloni Volvox dapat terdiri dari
ribuan sel yang masing-masing sel memiliki dua flagella. Setiap sel memiliki inti, vakuola
kontraktil, stigma dan kloroplas (Verda, 2010).
Gambar 2.5 Volvox globator
2.4 Manfaat Thallophyta
Manfaat Thallophyta khususnya kelas Flagellata adalah memiliki peranan yang penting
dalam lingkungan perairan. Flagellata berperan sebagai predator karena memangsa organisme
uniseluler atau ganggang, bakteri, dan microfungi, sehingga populasi organisme dapat
dikendalikan. Selain berfungsi sebagai pengendali, Flagellata yang bersifat saprofitik berperan
sebagai dekomposer dalam rantai makanan.
Di lingkungan perairan flagellata berperan sebagai phytoplankton dan zooplankton sebagai
sumber pakan alami ikan dan udang. Euglena viridis dapat digunakan sebagai sumber Protein Sel
Tunggal (PST), karena memiliki kandungan protein yang sangat tinggi. Trichonympha dan
Myxotricha yang hidup di dalam usus rayap dapat menghasilkan enzim selulosa, sehingga
membuat partikel kayu tersebut menjadi lebih lunak dan dapat dicerna rayap.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Thallophyta merupan kelompok tumbuhan yang mempunyai ciri utama yaitu tubuh
berbentuk talus. Tumbuhan talus merupakan tumbuhan yang struktur tubuhnya masih belum bisa
dibedakan antara akar, batang dan daun. Sedangkan tumbuhan yang sudah dapat dibedakan
antara akar, batang dan daun disebut dengan tumbuhan kormus. Ciri - ciri dari tumbuhan talus ini
adalah tersusun oleh satu sel yang berbentuk bulat hingga banyak sel yang kadang-kadang mirip
dengan tumbuhan tingkat tinggi (sudah mengalami diferensiasi).
Berdasar ciri-ciri utama yang menyangkut cara hidupnya itu, divisi Thallophyta
dibedakan menjadi 3 anak divisi yaitu : Ganggang (algae), Jamur (Fungi), Lumut kerak
(Lichens). Manfaat Thallophyta khususnya kelas Flagellata adalah memiliki peranan yang
penting dalam lingkungan perairan. Flagellata berperan sebagai predator karena memangsa
organisme uniseluler atau ganggang, bakteri, dan microfungi, sehingga populasi organisme dapat
dikendalikan. Selain berfungsi sebagai pengendali, Flagellata yang bersifat saprofitik berperan
sebagai dekomposer dalam rantai makanan.
Di lingkungan perairan flagellata berperan sebagai phytoplankton dan zooplankton
sebagai sumber pakan alami ikan dan udang. Euglena viridis dapat digunakan sebagai sumber
Protein Sel Tunggal (PST), karena memiliki kandungan protein yang sangat tinggi.
Trichonympha dan Myxotricha yang hidup di dalam usus rayap dapat menghasilkan enzim
selulosa, sehingga membuat partikel kayu tersebut menjadi lebih lunak dan dapat dicerna rayap.
3.2 Saran
Diharapkan kepada para pembaca sekalian, agar setelah memahami materi yang saya tulis
ini, pembaca dapat mengerti dan menambah ilmu serta wawasannya.
14