thallophyta

21
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang cukup banyak, baik flora maupun fauna. Beragamnya mahkluk hidup yang ada di bumi ini yang ditunjukkan dengan adanya variasi bentuk, penampilan serta ciri-ciri yang lainnya, maka mendorong diperlukannya suatu cara untuk mengelompokkan mahkluk hidup agar mudah dipelajari dan dipahami. Proses pengelompokan tumbuhan dalam tingkat-tingkat kesatuan kelasnya yang sesuai dan secara ideal dinamakan klasifikasi. Berdasarkan alat perkembangbiakannya, kingdom plantae digolongkan menjadi dua yaitu : Kormophyta berbiji (Spermatophyta), Kormophyta berspora (Cryptogamae)Tumbuhan tingkat rendah dikelompokkan menjadi beberapa Divisi, yaitu :Divisi Schizophyta (tumbuhan belah), Thallophyta (tumbuhan talus), Bryophyta (tumbuhan lumut), dan Pteridophyta (tumbuhan paku). Setiap divisi terbagi beberapa anak divisi, kelas, bangsa, famili dan spesies. Begitu pula pada divisi Thallophyta yang khususnya akan dibahas dalam makalah ini. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang ada berdasarkan latar belakang di atas adalah sebagai berikut: 1

Upload: ir-dlogic

Post on 13-Aug-2015

1.257 views

Category:

Documents


66 download

DESCRIPTION

Thallphyta serta pembagian divisinya

TRANSCRIPT

Page 1: thallophyta

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang cukup banyak, baik flora maupun fauna.

Beragamnya mahkluk hidup yang ada di bumi ini yang ditunjukkan dengan adanya variasi

bentuk, penampilan serta ciri-ciri yang lainnya, maka mendorong diperlukannya suatu cara untuk

mengelompokkan mahkluk hidup agar mudah dipelajari dan dipahami.

Proses pengelompokan tumbuhan dalam tingkat-tingkat kesatuan kelasnya yang sesuai

dan secara ideal dinamakan klasifikasi. Berdasarkan alat perkembangbiakannya, kingdom

plantae digolongkan menjadi dua yaitu : Kormophyta berbiji (Spermatophyta), Kormophyta

berspora (Cryptogamae)Tumbuhan tingkat rendah dikelompokkan menjadi beberapa Divisi,

yaitu :Divisi Schizophyta (tumbuhan belah), Thallophyta (tumbuhan talus), Bryophyta

(tumbuhan lumut), dan Pteridophyta (tumbuhan paku). Setiap divisi terbagi beberapa anak divisi,

kelas, bangsa, famili dan spesies. Begitu pula pada divisi Thallophyta yang khususnya akan

dibahas dalam makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang ada berdasarkan latar belakang di atas adalah sebagai

berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan Thallophyta ?

2. Apa saja pembagian divisi Thallophyta ?

3. Manfaat Thallophyta ?

1.3 Tujuan

Adapun yang menjadi tujuan masalah dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai

berikut :

1. Menjelaskan pengertian Thallophyta.

2. Menjelaskan pembagian divisi Thallophyta.

3. Menjelaskan manfaat Thallophyta.

1

Page 2: thallophyta

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Thallophyta

Thallophyta merupan kelompok tumbuhan yang mempunyai ciri utama yaitu tubuh

berbentuk talus. Tumbuhan talus merupakan tumbuhan yang struktur tubuhnya masih belum bisa

dibedakan antara akar, batang dan daun. Sedangkan tumbuhan yang sudah dapat dibedakan

antara akar, batang dan daun disebut dengan tumbuhan kormus. Ciri - ciri dari tumbuhan talus ini

adalah tersusun oleh satu sel yang berbentuk bulat hingga banyak sel yang kadang-kadang mirip

dengan tumbuhan tingkat tinggi (sudah mengalami diferensiasi).

Perkembangbiakan pada umumnya secara vegetatif (aseksual) dan generatif (seksual)

dengan spora sebagai alat perkembangbiakannya. Perkembangbiakan secara generatif terjadi

melalui peleburan gamet yang terbentuk didalam organ yang disebut gametangium. Cara hidup

pada tumbuhan talus ada tiga cara yaitu : autotrof (asimilasi dengan fotosintesis), heterotrof dan

simbiosis.

Berdasar ciri-ciri utama yang menyangkut cara hidupnya itu, divisi Thallophyta

dibedakan menjadi 3 anak divisi yaitu :

a. Ganggang (algae)

b. Jamur (Fungi)

c. Lumut kerak (Lichens)

2.2 Pembagian Anak Divisi Algae ( Tumbuhan Ganggang )

Dalam dunia tumbuhan ganggang termasuk kedalam dunia tallopyta (tumbuhan talus),

karena belum mempunyai akar, batang dan daun secara jelas.dan ganggang ada yang bersel

tunggal dan juga ada yang bersel banyak dengan bentuk Alga (jamak Algae) juga adalah

sekelompok organisme autotrof yang tidak memiliki organ dengan perbedaan fungsi yang nyata.

Alga bahkan dapat dianggap tidak memiliki “organ” seperti yang dimiliki tumbuhan (akar,

batang, daun, dan sebagainya). serupa benang atau lembaran. Tubuh ganggang terdapat zat

warna (pigmen), yaitu :

2

Page 3: thallophyta

-    fikosianin           : warna biru

-    klorofil               : warna hijau

-    fikosantin           : warna perang/ coklat

-    fikoeritrin           : warna merah

-    karoten               : warna keemasan

-    xantofil               : warna kuning

Ganggang bersifat autotrof (dapat menyusun makanannya sendiri). Hampir semua

ganggang bersifat eukaryotik. Habitat hidupnya di air tawar, laut dan tempat-tempat yang

lembab. Ganggang terbagi menjadi beberapa kelas :

-    Cyanophyta (ganggang biru), masih prokaryotik.

-    Chlorophyta (ganggang hijau)

-    Chrysophyta (ganggang keemasan)

-    Phaeophyta (ganggang coklat/ perang)

-    Rhodophyta (ganggang merah)

Ganggang atau Alga Orang-orang di negara Jepang banyak yang memakan ganggang,

karena tumbuhan itu selain lezat juga merupakan sumber vitamin C dan mineral. Selain

ganggang, di dalam laut juga ada bunga laut. Ada lagi yang disebut dengan rumput laut. Rumput

laut banyak sekali ditemukan di Laut daerah Mediterania.

Sebagian tumbuhan laut dapat ditemukan dekat dengan tepi laut, sebagian lagi dapat

ditemukan tumbuh di laut bebas. Tiap tumbuhan memerlukan sinar matahari untuk

berfotosintesis maka tumbuhan laut tumbuh dekat dengan permukaan laut. Banyak ilmuwan

yang mengemukakan bahwa Alga (Ganggang) sebenarnya bukanlah tumbuhan. Mereka memiliki

jenis yang terpisah disebut Protist. Sebagian besar Protist tidak dapat berfotosintesis (membuat

makanannya sendiri).

Seperti diketahui dari namanya, ganggang laut adalah tumbuhan laut yang hidup di air

asin. Ganggang ada yang mengambang secara bebas tetapi sebagian besar hidup berdekatan

dengan permukaan laut di batu-batu karang, rumah keong atau siput. Ganggang hidup di

sepanjang tepi laut yang dangkal sering juga disebut “Intertidal Zone” (daerah pasang surut air).

3

Page 4: thallophyta

Ganggang dapat ditemukan dalam jarak 40 meter (130 kaki) dibawah laut atau daerah yang

masih terkena sinar matahari.

Ganggang biasanya ditemukan di pantai-pantai kecuali di Pantai barat Afrika dan di barat

tengah Amerika. Beberapa tumbuhan laut dan Ganggang hidup dengan satu sel yang hanya dapat

dilihat dengan mikroskop. Kebanyakan ganggang laut tersusun dari banyak sel, karena itu dapat

dilihat langsung dengan mata kita. Ganggang terbagi menjadi 3 grup berdasarkan warnanya,

yaitu Ganggang Hijau, Coklat dan Merah.Yang diketahui sekarang Ganggang Merah 6000 jenis,

Ganggang Coklat 2000 jenis dan ganggang Hijau 1200 jenis. Ganggang yang bersifat bentik

digolongkan lagi menjadi;

a. Epilitik ( hidup diatas batu)

b. Epipalik (melekat pada lumpur atau pasir)

c. Epipitik ( melekat pada tanaman )

d. Epizoik ( melekat pada hewan).

2.2.1 Morfologi Alga secara Umum

Makro alga mempunyai bentuk yang bermacam-macam. Selain tubuh berbentuk Thallus

ciri lainnya adalah bahwa dinding selnya dilapisi lendir dan bersifat autotrof yang dapat hidup

sendiri tanpa tergantung pada makhluk lain. Secara ekologi makro alga mempunyai beberapa

fungsi penting didaerah pesisir. Alga (Ganggang) termasuk tumbuhan tingkat rendah yang

berukuran makroskopis, dan susunan kerangka tubuhnya tidak dapat dibedakan antara akar,

batang dan daun, sehingga keseluruhan tubuhnya dikenal dengan nama Thallus. Beberapa

tumbuhan mempunyai bentuk kerangka tubuh menyerupai tumbuhan berakar, berbatang dan

berdaun atau berbuah, tetapi semua bentuk tubuh tumbuhan tersebut sebetulnya hanyalah

thlallus. Rumput laut atau seaweeds termasuk tumbuhan thallus yang banyak dijumpa hampir

diseluruh perairan pantai Indonesia, terutama dipantai yang mempunyai rataan terumbu karang.

Didalam perairan rumput laut menempati posisi sebagai produsen primer yang menyokong

kehidupan biota lain pada tropik level yang lebih tinggi.

Tubuh alga berupa thallus dan memiliki struktur yang sangat bervariasi kadang-kadang

menyerupai kormus tumbuhan tinggkat tinggi. Bentuk thallus alga makroskopis bermacam-

4

Page 5: thallophyta

macam antara lain bulat, pipih, gepeng bulat seperti kantong dan seperti rambut. Thalli ada yang

tersusun uniseluler dan multiseluler. Percabangan thallus ada yang dichotomus (bercabang dua

terus menerus), pectinate (sederet searah pada satu sisi thallus utama ), pinnate (bercabang dua-

dua pada sepanjang thallus utama secara berseling), ferticinate (cabangnya berpusat melingkari

aksis atau sumbu utama), dan ada juga yang sederhana tidak bercabang. Sifat substansi thalli

juga beraneka ragam ada yang lunak seperti gelatin (gelatinous), keras mengandung zat kapur

(calcareous), lunak seperti tulang rawan (cartilaginous) dan berserabut (spongious).

Pigmen yang terdapat dalam thallus makro alga dapat digunakan untuk membedakan

berbagai kelasnya. Pigmen ini dapat pula  menentukan warna thallus sehingga diketahui kelasnya

misalnya Chlorophyceae, Phaeophyceae, Rhodophyceae dan Cyanophyceae. Pigmen ini antara

lain klorofil, karoten, fikoeritrin, dan fikosanin yang merupakan pigmen utama disamping

pigmen-pigmen yang lainnya.

2.2.2 Pigmen Warna Pada Alga

Ganggang memiliki pigmen hijau daun yang disebut klorofil sehingga dapat melakukan

fotosintesis. Selain itu juga memiliki pigmen – pigmen tambahan lain yang dominan. Ganggang

memiliki ukuran yang beraneka ragam ada yang mikroskopis, bersel satu, berbentuk benang atau

pita , atau bersel banyak berbentuk lembaran. Dalam perairan ganggang merupakan penyusun

vitoplankton yang biasanya melayang – laying didalam air, tetapi juga dapat hidup melekat

didasar perairan disebut neustonik Ganggang ini hidup di laut, bentuk tubuh seperti rumput

sehingga disebut dengan rumput laut. Tubuh bersel banyak bentuk seperti lembaran. Warna

merah karena mengandung pigmen fikoeritrin. Reproduksi seksual dengan peleburan antara

spermatozoid dan ovum menghasilkan zigot. Zigot tumbuh menjadi ganggang merah. Contoh

gangganng merah adalah Euchema spinosum, Gelidium, Rhodymenia dan Scinata. Euchemma

spinosum merupakan penghasil agar-agar di daerah dingin. Ganggang merah mempunyai pigmen

yang disebut fikobilin yang terdiri dari fokoeritrin (merah) dan fikosianin (biru). Hal ini

memungkinkan ganggang yang hidup di bawah permukaan laut menyerap gelombang cahaya

yang tidak dapat diserap oleh klorofil. Kemudian pigmen ganggang ini menyampaikan energi

matahari ke molekul klorofil.

5

Page 6: thallophyta

2.2.3 Habitat Alga

Penyebaran makro alga dibatasi oleh daerah litoral dan sub litoral dimana masih terdapat

sinar matahari yang cukup untuk dapat berlangsungnya proses fotosintesa. Didaerah ini

merupakan tempat yang cocok bagi kehidupan alga karena terdiri atas batuan. Daerah intertidal

pada pantai yang berbatu-batu mempunyai sifat tertutup sesuai daerah alga merah atau alga

coklat terutama alga dari genus facus alga yang sering disebut rumput laut (seaweeds). Biasanya

makro alga sedikit terdapat diperairan yang dasarny berlumpur atau berpasir karena sangat

terbatas benda keras yang cukup kokoh untuk tempatnya melekat. Umumnya ditemukan melekat

pada terumbu karang, batuan, potongan karang, cangkang molusca, potongan kayu dan

sebagainya

Penyebaran dan pertumbuhan seaweeds disuatu perairan pantai sangat dipengaruhi oleh

faktor-faktor salinitas, intensitas cahaya matahari, dan turbiditas dan juga tipe substrat dan

kedalaman dasar laut adalah dua faktor penting yang menentukan kehadiran suatu jenis

alga bersel banyak kebanyakan melekat pada batuan atau dasar yang keras diperairan dangkal.

Alga ini melekat dengan Menggunakan organ yang kuat memegang tetapi bukan akar dan sering

kali membentuk hutan yang luas (kelp beds) tepat dibawah garis air surut atau pasang surut

Tumbuhan alga merupakan tumbuhan tahun yang hidup di air, baik air tawar maupun air

laut, setidak-tidaknya selalu menempati habitat yang lembab atau basah. Tubuh alga

menunjukkan keanekaragaman yang sangat besar, tetapi sernua selnya selalau jelas mempunyal

inti dan plastida dan dalam plastidnya terdapat zat-zat warna derivat klorofil yaltu klorofil a, b

atau kedua-duanya. Selain derivat-derivat klorofil terdapat pula zat-zat warna lain yang justru

kadang-kadang lebih inenonjol dan menyebabkan ketompok-kelompok ganggang tertentu diberi

nama menurut warna tadi. Zat-zat warna tersebut berupa fikosianin (berwama biru), fikosantin

(berwarna pirang), fikoeritrin (he merah). Disamping itu juga diternukan zat-zat warna santofli

dan karoten.

Berdasarkan habitat yang ditempatinya diperairan , dibedakan atas:

a. Ganggang Subbaerial yaitu ganggang yang hidup didaerah permukaan.

b. Ganggang Intertidal, yaitu ganggan secara periodic muncul kepermukaan karena naik turun air

6

Page 7: thallophyta

akibat pasang surut.

c. Ganggang Subritorsal, yaitu ganggang yang berada dibawah permukaan air.

d. Ganggang Edafik, yaitu ganggang yang hidup didalam tanah pada dasar perairan.

2.2.4 Cadangan makanan

Alga menyimpan hasil kegiatan fotosintesis sebagal hasil bahan makanan cadangan

didalam selnya. Sebagal contoh adalah alga hijau yang dapat menyimpan pati seperti pada

tumbuhan tingkat tinggi. Alga adalah organisme berkloroplas yang dapat mneghasilkan oksigen

mclalui proses fotosintesis. Ukuran alga beragam dan beberapa micrometer sarnpai beberapa

meter panjangnya. Alga tersebar luas di alam dan dijumpai hanipir di segala macam lingkungan

yang terkena sinar matahari. Kebanyakan alga adalah organisme akuatik yang tumbuh pada air

tawar atnu air laut. Beberapa .icnis alga fotosintetik yang menggunakan CO sebagai sumber

karbon dapat tumbuh dengan baik di tempat gelap (lengan mcnggunnkun senyawa organic

sebagai sumber karbon, jadi bcrubah dan metabol isme fotosintesis menjad I metabolisme

pernafasan dan perubahan mi bergantung pada keberadaan matahari.

Alga memiliki sel-sel kloroplas yang berwarna hijau. mengandung kiorofil a dan b serta

karcionoid. Pada kloroplas terdapat pirenoid hash asimilasi berupa tepung dan lemak.

Cloropyceae terdiri atas scI kecil yang merupakan koloni berbentuk benang yang bercabang-

cabang atau tidak adapula yang membentuk koloni yang menyerupai kormus tumbt ban tingkat

tiriggi. Biasanyan hidup dalarn air tawar, menempatkan suatu bentos. Yang bersel besar dan ada

pula yang hisup di air taut, terutama dekat pantai.

2.2.5 Ekologi Makro Alga

Makro alga memerlukan sinar matahari untuk dapat melangsungkan fotosintesis.

Banyaknya sinar matahari yang masuk dalam air berhubungan erat dengan kecerahan air laut.

Fotosintesis berlangsung tidak hanya dengan bantuan sinar matahari saja tetapi juga oleh zat hara

sebagai makanannya. Gerakan air selain untuk mensuplai zat hara, juga membantu memudahkan

rumput laut menyerap zat maknannya, membersihkan kotoran dan dan melangsungkan

pertukaran oksigen dan karbondioksida. Gerakan air yang baik untuk pertumbuhan rumput laut

ini antar 20-40 cm/detik. Sedangkan gerakan air bergelombang tidak lebih dari 30 cm. Bila arus

7

Page 8: thallophyta

air lebih cepat maupun ombak yeng terlalu tinggi dapat dimungkinkan terjadi kerusakan tanaman

misalnyapatah atau terlepas dari substratnya. Pertumbuhan makro alga juga dipengaruhi oleh

salinitas atau kadar garam dan temperatur. Ada 2 golongan makro alga bedasarkan kisaran

salinitas yaitu: Rumput laut yang stenohalin, yaitu makro alga yang hidup, dan tumbuh pada

perairan dengan kisaran salinitas yang sempit artinya bahwa makro alga ini tidak mampu tumbuh

pada kisaran salinitas yang bervariasi; dan rumput laut yang euryhalin yaitu rumput laut yang

tumbuh pada kisaran salinitas yang luas dimana artinya bahwa makro alga ini mampu tumbuh

pada kisaran salinitas yang bervariasi.

2.3 Kelas Flagellata

Flagellata dalam bahasa Latin diambil dari kata flagell yang berarti cambuk. Ciri khas

dari kelas flagellata ini adalah alat geraknya yang berupa cambuk getar (Sudewa, 2010). Selain

berfungsi sebagai alat gerak, flagel juga dapat digunakan untuk mengetahui keadaan

lingkungannya atau dapat juga digunakan sebagai alat indera karena mengandung sel-sel reseptor

di permukaan flagel dan alat bantu untuk menangkap makanan (Haeckel’s, 1904 dalam Verda,

2010). Berikut akan dibahas lebih lanjut mengenai klasifikasi, ciri-ciri morfologi, ciri-ciri

fisiologi, lingkungan ekologi dan tingkah laku, cara reproduksi dan siklus hidup, dan peranan

flagellate Beberapa organel flagelata menyerupai struktur amuba, namun dengan tambahan

struktur lain yang unik. Flagelata memiliki 1 inti atau lebih dari 1 inti dan alat pergerakan (alat

neuromotor) yang terdiri dari kinetoplas dan flagel. Kinetoplas terdiri dari blefaroplas, kadang-

kadang ada benda parabasal.

Aksonema merupakan bagian flagel yang terdapat di dalam badan parasit. Kadang-

kadang ada struktur yang nampak sebagai satu garis mulai dari anterior sampai ke posterior yang

disebut aksostil. Di samping badan parasit terdapat membran bergelombang dan kosta yang

merupakan dasarnya. Beberapa spesies flagelata mempunyai sitostoma (Margono, 1998).

Berdasarkan struktur morfologinya, Flagellata dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu

Fitoflagellata dan Zooflagellata. Fitoflagellata merupakan kelompok flagellata yang memiliki ciri

seperti tumbuhan, sedangkan Zooflagellata merupakan kelompok flagellata yang memiliki ciri

seperti hewan (Roger, 1988).

8

Page 9: thallophyta

2.3.1 Bangsa Chrysomonadales

Bentuk tubuh dari kelompok Krisomonadida ini oval (bulat memanjang) atau seperti

bentukan daun, kadang beberapa sel membentuk koloni dalam sebuah selubung gelatin.

Krisomonas memiliki plastid yang berbentuk pipih melengkung. Memiliki sepasang flagel yang

terdapat pada daerah posterior tubuhnya, salah satu dari flagel memanjang (Roger, 1988).

Beberapa marga diantaranya ialah :

1. Syncrypta, sel-selnya merupakan koloni yang berbentuk peluru.

2. Dinobryon, hidup dalam air tawar sel selny dikelilingi oleh benda berbentuk piala dan

terdiri dari atas selulosa. Dari yang hidup didalam air laut diantaranya adalah :

- Cocolithinae, mempunyai selaput dari kapur

- Silicoflagelata, yang dinding selnya berkersik

Gambar 2.1 Ochromonas danica

2.3.2 Bangsa Heterochloridales

sel-selnya mempunyai klorofil-a dan banyak santofil,oleh karena itu berwarnakuning-

coklat,sangat menyerupai Chrysomodales.Heterochloridales,berflagel 2,heterokon yang panjang

9

Page 10: thallophyta

dengan rambut-rambut mengkilat.sista dalam plasma,dindingnya terdiri atas 2 bagian yang

berbentuk cawan.hasil asimilasi dan zat makanan cadangan berupa minyak leukosin.hidup dalam

air tawar.beberapa contoh yang tergolong dalam bangsa ini adalah ankylonoton

pyreniger,chloromeson agile,myxochloris.

2.3.3 Bangsa Cryptomonadales

Organisme yang termasuk kedalam ordo ini memiliki ciri-ciri: tubuh kecil, berbentuk

bulat telur, agak pipih pada salah satu sisi tubuhnya, permukaan selnya licin dan dilapisi dengan

periplas, bentuk plastida memanjang mirip seperti perahu, memiliki dua buah flagella didaerah

apikal dekat lubang mulut. Kedua flagella ini memiliki rambut-rambut yang tersusun dari protein

filament. Chroomonas mesostigmatica merupakan salah satu contoh yang representatif dari ordo

ini.

Gambar 2.2 Chroomonas mesostigmatica

2.3.3 Bangsa Dinoflagellatae

Organisme yang termasuk kedalam ordo Dinoflagellata banyak ditemukan di air tawar

maupun air laut, dan merupakan sumber makanan penting bagi organisme kecil lainnya.

Kelompok Dinoflagellata ini memiliki ciri-ciri: bentuk selnya biconical (seperti katup), memiliki

alur spiral yang disebut cingulum dan celah longitudinal yang disebut sulkus, dan memiliki

10

Page 11: thallophyta

bentuk plastid yang bulat memanjang (Roger, 1988). Dinoflagellata memiliki 2 flagela. Kedua

flagella muncul dari satu lubang pada persimpangan antara cingulum dan sulcus. Dinoflagellata

mampu bereproduksi secara aseksual dan seksual. Secara Aseksual biasanya melalui pembelahan

mitosis khususnya pada dinoflagellata oseanik. Secara seksual melalui meiosis atau bila kondisi

lingkungan memburuk akan berkembang menjadi kista istirahat dengan dinding sel yang tebal.

Contoh dari dinoflagellata antara lain Noctiluca miliaris dan Gymnodinium breve.

Gymnodinium breve memiliki bentuk mirip seperti kunci gembok. Tubuhnya organisme ini

dikelilingi oleh selulosa. Noctiluca miliaris kebanyakan hidup di air laut. Noctiluca miliaris

dapat memancarkan sinar (bioluminense) 95, apabila tubuhnya terkena rangsangan mekanik

(Irfani, 2011).

Gambar 2.3 Gymnodinium breve

2.3.4 Bangsa Euglenales

Ciri-ciri organisme yang termasuk ordo ini adalah memiliki bentuk tubuh menggelendong

dengan ujung berbentuk meruncing, tubuhnya dilapisi dengan pelikel, memiliki dua buah atau

lebih flagel (satu bulu cambuk panjang dan satu bulu cambuk pendek) yang muncul dari bagian

lubang apikal, plastida berbentuk pipih dan seperti pita, dan memiliki stigma yang tampak jelas

(bintik mata berwarna merah) yang berfungsi untuk membedakan antara gelap dan terang

(Roger, 1988).

Beberapa contoh dari ordo Euglenoida yaitu Euglena gracilis, Euglena acus, dan

Euglena viridis. Menurut Verda (2010), Euglena viridis dapat bersifat holofitrik dan holozoik.

11

Page 12: thallophyta

Bersifat holofitrik karena memiliki kloroplas yang mengandung klorofil, sehingga dapat

membuat makanannya sendiri dengan cara melakukan fotosintesis. Bersifat holozoik yaitu

dengan cara memasukkan makanannnya yang berupa organisme berukuran lebih kecil melalui

sitofaring menuju vakuola dan ditempat inilah makanan dicerna.

Gambar 2.4 Euglena viridis

2.3.5 Bangsa Protochloridales

Flagellata yang berwarna hijau, hidup dalam air tawar, kloroplas berbentuk tong,

mengandung klorofil-a dan b, dengan pirenoid dan tepung. Organisme ini mempunyai bintik

mata merah, satu bulu cambuk yang opistokon tanpa rambut- rambut mengkilat. Contoh

Pedinomonus tuberculata

2.3.6 Bangsa Volvocales

Bentuk tubuh organisme yang termasuk ordo Volvodales umumnya bulat dan berdinding

tebal. Setiap spesie memiliki satu plastida dengan bentuk yang bermacam-macam, tetapi

umumnya berbentuk melengkung seperti cangkir. Flagellata yang dimiliki umumnya 2 atau 4.

Struktur flagella halus, tetapi pada beberapa spesies flagella berkaitan dengan papilla. Organisme

ini umumnya hidup berkoloni. Permukaan koloni halus karena dilapisi oleh gelatin. Contoh dari

ordo Volvodales antara lain: Volvox globator, Clamydomonas sp, dan Polytomela caeca (Roger,

1988).

12

Page 13: thallophyta

Ciri-ciri dari Volvox antara lain hidup secara berkoloni, koloni Volvox dapat terdiri dari

ribuan sel yang masing-masing sel memiliki dua flagella. Setiap sel memiliki inti, vakuola

kontraktil, stigma dan kloroplas (Verda, 2010).

Gambar 2.5 Volvox globator

2.4 Manfaat Thallophyta

Manfaat Thallophyta khususnya kelas Flagellata adalah memiliki peranan yang penting

dalam lingkungan perairan. Flagellata berperan sebagai predator karena memangsa organisme

uniseluler atau ganggang, bakteri, dan microfungi, sehingga populasi organisme dapat

dikendalikan. Selain berfungsi sebagai pengendali, Flagellata yang bersifat saprofitik berperan

sebagai dekomposer dalam rantai makanan.

Di lingkungan perairan flagellata berperan sebagai phytoplankton dan zooplankton sebagai

sumber pakan alami ikan dan udang. Euglena viridis dapat digunakan sebagai sumber Protein Sel

Tunggal (PST), karena memiliki kandungan protein yang sangat tinggi. Trichonympha dan

Myxotricha yang hidup di dalam usus rayap dapat menghasilkan enzim selulosa, sehingga

membuat partikel kayu tersebut menjadi lebih lunak dan dapat dicerna rayap.

13

Page 14: thallophyta

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Thallophyta merupan kelompok tumbuhan yang mempunyai ciri utama yaitu tubuh

berbentuk talus. Tumbuhan talus merupakan tumbuhan yang struktur tubuhnya masih belum bisa

dibedakan antara akar, batang dan daun. Sedangkan tumbuhan yang sudah dapat dibedakan

antara akar, batang dan daun disebut dengan tumbuhan kormus. Ciri - ciri dari tumbuhan talus ini

adalah tersusun oleh satu sel yang berbentuk bulat hingga banyak sel yang kadang-kadang mirip

dengan tumbuhan tingkat tinggi (sudah mengalami diferensiasi).

Berdasar ciri-ciri utama yang menyangkut cara hidupnya itu, divisi Thallophyta

dibedakan menjadi 3 anak divisi yaitu : Ganggang (algae), Jamur (Fungi), Lumut kerak

(Lichens). Manfaat Thallophyta khususnya kelas Flagellata adalah memiliki peranan yang

penting dalam lingkungan perairan. Flagellata berperan sebagai predator karena memangsa

organisme uniseluler atau ganggang, bakteri, dan microfungi, sehingga populasi organisme dapat

dikendalikan. Selain berfungsi sebagai pengendali, Flagellata yang bersifat saprofitik berperan

sebagai dekomposer dalam rantai makanan.

Di lingkungan perairan flagellata berperan sebagai phytoplankton dan zooplankton

sebagai sumber pakan alami ikan dan udang. Euglena viridis dapat digunakan sebagai sumber

Protein Sel Tunggal (PST), karena memiliki kandungan protein yang sangat tinggi.

Trichonympha dan Myxotricha yang hidup di dalam usus rayap dapat menghasilkan enzim

selulosa, sehingga membuat partikel kayu tersebut menjadi lebih lunak dan dapat dicerna rayap.

3.2 Saran

Diharapkan kepada para pembaca sekalian, agar setelah memahami materi yang saya tulis

ini, pembaca dapat mengerti dan menambah ilmu serta wawasannya.

14