tesis perbedaan keefektifan penggunaan media …lampiran 1 protap pemasangan kateter pada pria ......

61
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DENGAN FANTOM DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN PEMASANGAN KATETER PADA MAHASISWA ( PRODI DIII KEPERAWATAN UNIVERSITAS BONDOWOSO ) Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan OLEH : YUANA DWI AGUSTIN NIM : S-540809219 PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: others

Post on 27-Oct-2020

35 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

TESIS

PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN

MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DENGAN FANTOM DALAM

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PEMASANGAN KATETER

PADA MAHASISWA

( PRODI DIII KEPERAWATAN UNIVERSITAS BONDOWOSO )

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan

OLEH :

YUANA DWI AGUSTIN

NIM : S-540809219

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya peneliti :

Nama : YUANA DWI AGUSTIN

NIM : S 540809219

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa tesis berjudul PERBEDAAN

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO

DENGAN FANTOM DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN

PEMASANGAN KATETER PADA MAHASISWA PRODI DIII

KEPERAWATAN UNIVERSITAS BONDOWOSO adalah betul-betul karya

sendiri. Hal-hal yang bukan karya peneliti sendiri dalam tesis tersebut telah diberi

citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan peneliti ini tidak benar, maka

peneliti bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar

yang telah diperoleh dari tesis tersebut.

Surakarta, Mei 2011

Yang membuat pernyataan

Yuana Dwi Agustin

Page 5: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan kemampuan akal dan kesempatan untuk berbuat hanya karena

ijinnya. Penyusun dapat menyusun menyelesaikan tesis dengan judul “ Perbedaan

Keefektifan Penggunaan Media Pembelajaran Video Dan Fantom Dalam

Meningkatkan Keterampilan Pemasangan Kateter Pada Mahasiswa Prodi DIII

Keperawatan Universitas Bondowoso. Penulis dalam menyusun tesis ini tidak

lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini

peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Prof. DR. Ravik Karsidi, M.S, selaku Rektor Universitas Negeri Sebelas

Maret Surakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

menempuh pendidikan Pasca Sarjana di Universitas Negeri Sebelas Maret

Surakarta

2. Prof. Drs. Suranto, MSc., PhD., selaku Direktur Program Pasca Sarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta

3. Prof. DR.Bhisma Murti, MPH, MSc. PhD, Pembimbing I dalam penyusunan

ini yang telah memberikan masukan.

4. DR. Nunuk Suryani, M.Pd, selaku pembimbing II dalam penyusunan

penelitian ini yang dengan sabar memberikan arahan dan masukan

5. Seluruh staf dosen dan karyawan program studi Magister Kedokteran

Keluarga Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Surakarta yang telah

membantu kami dalam penyusunan tesis ini dengan sunguh-sungguh.

Penulis menyadari masih ada hal-hal yang belum sempurna, untuk itu

penulis mengharap saran dan kritik yang membangun.

Bondowoso, Januari 2011

Penulis

Page 6: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ....................................... ii

LEMBAR PERSETUJAN ....................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN ........................................................................ iv

ABSTRAK ............................................................................................... v

ABSTRACK ............................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ............................................................................. vii

DAFTAR ISI ............................................................................................ viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ......................................... 4

C. Tujuan Penelitian ............................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ............................................................. 5

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teori ................................................................. 6

B. Penelitian Yang Relevan .................................................. 32

C. Kerangka Berpikir ............................................................. 33

D. Hipotesis ............................................................................ 35

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian ............................................... 36

B. Waktu Dan Tempat Penelitian .......................................... 36

C. Populasi dan Sampel ......................................................... 37

Page 7: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

D. Kerangka Penelitian .......................................................... 38

E. Variabel Penelitian ........................................................... 38

F. Definisi Operasional ......................................................... 39

G. Instrumen Penelitian ......................................................... 40

H. Teknik Pengumpulan Data ............................................... 40

I. Analisa Data ..................................................................... 40

Daftar Pustaka .......................................................................................... 54

Lampiran

Page 8: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria

Lampiran 2 Instrumen penelitian

Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita

Lampiran 4 Instrumen Penelitian

Lampiran 5 Hasil Tabulasi Data media pembelajaran video

Lampiran 6 Hasil Tabulasi Data media pembelajaran fantom

Lampiran 7 Hasil Analisis Data

Lampiran 8 Ganchart Kegiatan Penelitian

Page 9: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyelenggaraan pendidikan tinggi bidang kesehatan dituntut untuk dengan

cepat merespon proses yang kompleks dan berkelanjutan dalam menghasilkan

lulusan yang mempunyai kemampuan dapat bekerja sesuai bidang ilmunya dan

diterima dimasyarakat secara baik dan benar (Tim Kerja Direktorat Pembinaan

Akademik dan Kemahasiswaan, 2005:41). Pendidikan progaram D-III

Keperawatan adalah suatu pendidikan yang bertujuan menghasilakan perawat

praktisi pemula (Ahli Madya Keperawatan) yang cukup terampil dalam mengelola

masalah kesehatan, memiliki landasan profesi yang kokoh,bermakna

menumbuhkan dan membina sikap, tingkah laku, dan kemampuan profesional

keperawatan untuk melakukan praktik keperawatan ilmiah.

Keterampilan merupakan bagian dari kepribadian individu yang relatif

dan stabil, dan dapat dilihat serta diukur dari perilaku individu yang bersangkutan,

di tempat kerja atau dalam berbagai situasi. Untuk itu keterampilan seseorang

mengindikasikan kemampuan berperilaku seseorang dalam berbagai situasi yang

cukup konsisten untuk suatu perioda waktu yang cukup panjang, dan bukan hal

yang kebetulan semata. Keterampilan memiliki persyaratan yang dapat menduga

yang secara empiris terbukti merupakan penyebab suatu keberhasilan. (Spencer &

Spencer,1993:9)

Page 10: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Untuk mencapai tujuan tersebut maka berbagai keterampilan perlu

dikembangkan baik secara teori, praktik maupun dalam tatanan nyata praktik

keperawatan di klinik. Terkait dengan hal tersebut dalam pembelajaran klinik

dipengaruhi oleh banyak hal antara lain (1) Penetapan Rumah Sakit atau

Puskesmas profesional utama dan Rumah Sakit lain sebagai jaringan praktek, (2)

Adanya komunikasi keperawatan yang mampu menciptakan iklim yang kondusif

dan adanya model peran (3) Tujuan intruksional yang jelas dan menentukan

keterampilan yang akan dicapai dan (4) Menetapkan sistim evaluasi

(Nursalam, 2002). Oleh sebab itu diharapkan dalam kegiatan pengalaman belajar

klinik keperawatan terencana sesuai dengan fungsi dan keterampilan yang

ditetapkan oleh lembaga atau institusi pendidikan dapat dikuasai oleh peserta

didik dengan optimal (Yusuf, 2001).

Metode dan media pembelajaran mempunyai andil yang cukup besar dalam

proses pembelajaran. Pemilihan metode dan media pembelajaran yang tepat dapat

menumbuhkan minat peserta didik mengikuti pelajaran tersebut. Menurut Ahmadi

dan Prasetyo (2000 : 13-14) media dan metode tidak dapat dipisahkan satu dengan

keduanya berfungsi sebagai cara untuk menghantarkan bahan pelajaran agar

sampai kepada peserta didik sesuai dengan tujuannya, sehingga dalam

pelaksanaan proses belajar mengajar merupakan kombinasi antara metode dan

media pembelajaran.

Sedangkan menurut Basuki dan Farida (2001 : 1) media audio visual

termasuk VCD memiliki kemampuan lebih untuk menyampaikan pesan yang

lebih lengkap, rumit dan realistis.Selain itu juga audio visual aid merupakan

Page 11: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

media pembelajaran yang paling lengkap, karena dengan media ini terjadi proses

saling membantu antar indera dengar dengan indera pandang, sehingga

mempunyai kemampuan untuk menyampaikan pesan lebih realistis. Yang

termasuk jenis media ini adalah video compact disc (VCD).

Tahap profesi atau pengalaman belajar klinik merupakan upaya untuk

memberikan kesempatan pada peserta didik menerapkan ilmu yang dipelajari di

kelas keadaan nyata guna mendapatkan pengalaman nyata untuk mencapai

kemampuan profesional (intelektual, teknikal, dan interpersional)

(Nursalam, 2002). Namun akibat terbatasnya lahan praktik, maka pencapaian

keterampilan klinik menjadi sangat kurang memuaskan. Berdasarkan evaluasi

yang diselenggarakan terhadap 65 keterampilan klinik mahasiswa lulusan Prodi

DIII Keperawatan Universitas Bondowoso pada tahun 2007, diperoleh kisaran

rata-rata hanya 72,6% keterampilan yang dapat dicapai oleh mahasiswa. Dari sisi

target diperoleh hanya sekitar 40 % dari target pengalaman peraktik yang dapat

dicapai oleh mahasiswa (Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso, 2009).

Dalam keperawatan kegiatan pemasangan selang kateter merupakan salah

satu kegiatan yang sangat perlu dikuasai karena merupakan salah satu

keterampilan bagi tenaga D-III Keperawatan (PPNI Jawa Timur, 1999).

Pemasangan selang kateter adalah kegiatan mengaplikasikan selang karet atau

plastik melalui uretra kedalam kandung kemih dengan tujuan, seperti

menghilangkan distensi kandung kemih, mendapatkan spesimen urine, mengkaji

jumlah residu urine, jika kandung kemih tidak mampu sepenuhnya diosongkan.

Dalam hasil evaluasi yang dilakukan pada Praktik di RSD dr. H. Koesnadi

Page 12: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Bondowoso pada tahun 2007, didapatkan hanya 2 orang (2,5%) mahasiswa yang

mendapatkan kesaempatan melaksanakan peraktik pemasangan selang kateter.

Situasi ini menggambarkan bahwa praktik klinik saat ini tidak cukup membantu

mahasiswa dalam mencapai ketrampilan klinik sehingga perlu dilakukan upaya

lain bagi pengembangan keterampilan mahasiswa.

Salah satu bentuk pemdidikan keperawatan yang dilakukan adalah dengan

pendekatan media pembelajaran dimana dosen melakukan pembelajaran

menggunakan sarana audio visual untuk menujukkan bagaimana prosedur

pemasangan kateter pada pasien. Penggunaan media pembelajaran dengan

harapan hasil serapan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa menjadi lebih

optimal.

Berdasar pada hal diatas maka peneliti bermaksud menyelenggarakan

penelitian tentang perbedaan keefektifan penggunaan media pembelajaran video

dan fantom dalam meningkatkan keterampilan pemasangan kateter di Prodi DIII

Keperawatan Universitas Bondowoso.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan rumusan

penelitian sebagai berikut:

Adakah perbedaan keefektifan penggunaan media pembelajaran video dengan

fantom dalam meningkatkan keterampilan pemasangan kateter pada mahasiswa

Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso?

Page 13: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

C. Tujuan Penelitian

Mengidentifikasi perbedaan keefektifan penggunaan media pembelajaran

video dengan fantom dalam meningkatkan keterampilan pemasangan kateter pada

mahasiswa Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini merupakan sarana pengembangan pengalaman penelitian dan

diharapkan berguna sebagai dasar/landasan bagi peneliti berikutnya.

2 Bagi Institusi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi bagi pengembangan

proses penyelenggaraan pendidikan dilingkungan Prodi DIII Keperawatan

Universitas Bondowoso.

3. Bagi Profesi Keperawatan

Untuk mengembangkan profesi keperawatan, khususnya dalam pengembangan

pendidikan keperawatan.

Page 14: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Belajar

a. Pengertian

Belajar adalah kegiatan yang bertujuan untuk perubahan tingkah laku, baik

yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi

segenap aspek organisme atau pribadi (Djamarah dan Zain, 2006:11).

Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999:295) Belajar adalah kegiatan

individu memperoleh pengetahuan, perilaku dan keterampilan dengan cara

mengolah bahan belajar. Dalam belajar tersebut individu menggunakan ranah-

ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Akibat dari belajar tersebut maka

kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik makin bertambah baik. Cronbach

dalam Sardiman (2005:20) memberikan definisi : “ Learning is shown by a

change in behavior as a result of experience”. (Belajar adalah memperlihatkan

perubahan dalam perilaku sebagai hasil dari pengalaman). Spears dalam

Sardirman (2005:20) memberikan batasan : “ Learning is to observe, to read, to

initiate, to try something themselves, to listen, to follow direction”. Belajar adalah

mengamati, membaca, berinisiasi, mencoba sesuatu sendiri, mendengarkan,

mengikuti penunjuk/arahan. Geoch dalam Sardiman (2005:20), mengatakan :

“Learning is achange in peformance as a result of practice”. Belajar adalah

perubahan dalam penampilan sebagai hasil praktek.

Page 15: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Dari ketiga definisi diatas dapat disimpulkan bahwa belajar itu senantiasa

merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan

misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan sebagainya.

Juga belajar itu akan lebih baik kalau si subyek belajar itu mengalami atau

melakukannya. Jadi tidak bersifat verbalistik. Belajar sebagai kegiatan individu

sebenarnya merupakan rangsangan-rangsangan individu yang dikirim kepadanya

oleh lingkungan. Dengan demikian terjadinya kegiatan belajar yang dilakukan

oleh seorang individu dapat dijelaskan dengan rumus antara individu dan

lingkungan.

Slameto (2003:2) mengungkapkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha

yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang

baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya. Hal ini berarti bahwa peningkatan kualitas dan kuantitas

tingkah laku seseorang diperlihatkan dalam bentuk bertambahnya kualitas dan

kuantitas kemampuan seseorang dalam berbagai bidang. Dalam proses belajar,

apabila seseorang tidak mendapatkan suatu peningkatan kualitas dan kuantitas

kemampuan, maka orang tersebut sebenarnya belum mengalami proses belajar

atau dengan kata lain ia mengalami kegagalan didalam proses belajar.

Belajar yang efektif dapat membantu siswa untuk meningkatkan

kemampuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan intruksional yang ingin

dicapai. Untuk meningkatkan prestasi belajar yang baik perlu diperhatikan kondisi

internal dan eksternal . Kondisi internal adalah kondisi atau situasi yang ada

dalam diri siswa,seperti kesehatan, keterampilan, kemampuan dan sebagainya.

Page 16: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Kondisi eksternal adalah kondisi yang ada di luar diri pribadi manusia, misalnya

ruang belajar yang bersih, sarana dan prasarana belajar yang memadai.

b. Ciri belajar

Ciri belajar yang baik menurut Dimyati dan Mudjiono (1999:8) adalah :

1) memperoleh hasil belajar dan pengalaman hidup

2) terjadi proses internal dalam diri pebelajaran

3) terjadi jika pebelajar memiliki motivasi yang kuat

c. Peranan pelajar dalam belajar

Peranan pengajar sebagai pendidik profesional sesungguhnya sangat

komplets, tidak terbatas pada Saat berlangsungnya interaksi edukatif dalam kelas,

yang lazim disebut sebagai proses belajar mengajar.Menurut Jemes B Browm

dalam Suryosubroto ( 2002:3 ) tugas dan peranan guru antara lain: Menguasai dan

mengembangkan materi pelajaran, merencanakan dan mempersiapkan pelajaran

sehari - hari ,mengontrol dan mengevaluasi kegiatan siswa.

Untuk dapat melaksanakan tugas mengajar dengan baik, guru harus

memiliki kemampuan propesional yaitu terpenuhinya 10 kompentesi guru yang

meliputi ( Suryosubroto, (202:4 )

a.) Menguasai bahan

1) Menguasai bidang studi dalam kurikulum sekolah

2) Menguasai bahan pengayaan / penunjang bidangh studi

b.) Mengelola program belajar mengajar

1.) Merumuskan tujuan instruksional

2.) Mengenal dan dapat menggunakan prosedur instruksional dengan tepat

Page 17: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

3.) Melaksanakan program belajar mengajar

4.) Mengenal kemampuan anak didik

c.) Mengelola kelas

1.) Mengatur tata ruang kelas untuk pelajaran

2.) Menciptakan iklim belajar mengajar yang serasi

d.) Menggunakan media atau sumber

1.) Mengenal, memilih dan menggunakan alat media

2.) Membuat alat bantu pelajaran yang sederhana

3.) Menggunakan perpustakaan dalam proses belajar mengajar

4.) Menggunakan micro teaching untuk unit program pengenalan lapangan

e.) Menguasai landasan penididikan

f.) Mengelola interaksi belajar mengajar

g.) Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pelajaran

h.) Mengenal fungsi layanan bimbingan dan penyuluhan

1) mengenal fungsi dan layanan program bimbingan dan penyuluhan

2) menyelenggarakan layanan bimbingan dan penyuluhan

i.) Mengenal dan menyelenggarakan administrasi pendidikan

j.) Memahami prinsip dan menafsirkan hasil penelitian penddikan guna

keperluan pengajaran

d. Teori belajar

Terdapat beberapa teori dalam belajar. Dimjati dan Mudjiono (1999:9-17)

mngungkapkan teori-teori tersebut:

Page 18: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

1) Belajar Menurut Pandangan Skinner

Skinner dalam Dimjati dan Mudjiono (1999) berpandangan bahwa belajar

adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih

baik, jika ia tidak belajar maka responnya menurun.

Dalam belajar ditemukan adanya hal berikut:

a) kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respon pebelajar

b) respon pebelajar

c) konsekuensi yang bersifat menguatkan respon tersebut. Pemerkuat terjadinya

stimulus yang menguatkan konsekwensi tersebut.

Menurut skinner,pengajar perlu memperhatikan dua hal penting yaitu:

a) pemilihan stimulus yang bersifat diskriminatif

b) penggunaan penguatan

Adapun langkah pembelajaran berdasarkan teori kondisioning operan

adalah sebagai berikut:

a) Pertama, mempelajari keadaan kelas. Pengajar mencari dan menemukan

perilaku siswa yang positif atau negatif. Perilaku posisitif akan diperkuat dan

perilaku negatif akan diperlemah atau dikurangi.

b) Kedua,membuat daftar penguat positif. Pengajar mencari perilaku yang lebih

disukai oleh siswa,perilaku yang kena hukuman dan kegiatan luar sekolah

yang dapat dijadikan sebagai penguat.

c) Ketiga, memilih dan menentukan urutan tingkah laku yang dipelajari serta

jenis penguatnya.

d) Keempat, membuat progarm pembalajran. Progaram pembelajarn berisi

Page 19: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

urutan perilaku yang dikehendaki, penguatan, eaku mempelajari perilaku dan

evaluasi. Dalam melaksanakan progaram pembeljaran, guru mencatat perilaku

dan penguat yang berhasil dan tidak berhasil. Ketidak berhsilan itu menjadi

catatan penting bagi medifikasi perilaku selanjutnya.

2) Belajar Menurut Gagne

Gagne dalam Dimyati dan Mudjiono (1999) mengungkapkan belajar

merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah

belajar orang memiliki keterampilan,pengetahuan,sikap dan nilai. Timbulnya

kapbilitas tersebut adalah dari: (1) stimulasi yang berasal dari lingkungan dan (2)

proses kognitif yang dilakukan oleh pebelajar. Dengan demikian beljar adalah

seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimualasi lingkungan,melewati

pengolahan informasi,menjadi kapabilitas baru.

Gagne juga mengungkapkan juga belajarterdiri dari tiga komponen

penting,yaitu: kondisi internal,kondisi eksternal dan hasil belajar. Belajar adalah

keadaan internal dan proses kognitif siswa dengan stimulus dari lingkungan .

Proses kognitif tersebut terdiri atas informasi verbal,keterampilan

intelektua,keterampilan motorik,sikap dan sisasat kognitif.

3) Belajar menurut pandangan Piaget

Piaget dalam Dimyati dan Mudjiono (1999) berpendapat bahwa

pengetahuan dibentuk oleh individu sebab individu melakukan interaksi terus-

menerus dengan lingkungan. Lingkungan tersebut mengalami perubahan. Dengan

adanya interaksi dengan lingkungan maka fungsi intelektual semakin berkembang.

Page 20: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Perkembangan intelaktual meliputi tahap-tahap berikut:

1) sensori motor (0-2 tahun)

2) praoperasional (2-7 tahun)

3) operasional konkret (7-11 tahun)

4) operasional formal (di atas 11 tahun)

Pada tahap sensori motor anak mengenal lingkungan dengan kemampuan

sensorik dan motorik. Anak mengenal lingkungan dengan penglihatan,

penciuman, pendengaran, perabaan dan menggereak-gerakannya. Pada tahap pra

operasional anak mengandalkan diri pada presepsi tentang realitas. Ia telah

mampu menggunakan simbo, bahasa, konsep sederhana, berpartisipasi, membuat

gambar dan menggolong-golongkan. Pada tahap operasional konkret anak dapat

mengembangkan pikiran logis. Ia dapat mengembangkan penalaran logis

walaupun kadang memecahkan masalah secara ”trial and error”. Pada tahap

operasi formal anak dapat berfikir abstrak seperti pada orang dewasa.

Menurut Piaget, pembelajaran terdiri dari 4 langkah yaitu:

a) Menentukan topik yang dapat dipelajari oleh anak sendiri

b) Memilih atau mengembangkan aktivitas kelas dengan topik tersebut

c) Mengetahui adanya kesempatan bagi guru untuk mengemukakan pertanyaan

yang menunjang proses pemecahan masalah

d) Menilai pelaksanaan tiap kegiatan, memperhatikan keberhasilan, dan

melakukan revisi.

4) Belajar menurut Rogers

Rogers dalam Dimyati dan Mudjiono (1999) mengungkapkan bahwa

Page 21: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

peraktek pendidikan yang baik menekankan pada pada siswa yang belajar, bukan

pada pengajaran. Praktek tersebut ditandai dengan guru yang dominan dan pelajar

yang hanya menghafalkan pelajaran. Rogers mengungkapkan pentingnya guru

memperhatikan prinsip pendidikan yaitu:

a) Menjadi manusia berarti memiliki kekuatan wajar untuk belajar. Siswa harus

belajar tentang hal-hal yang tidak ada artinya.

b) Siswa akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya.

c) Pengorganisasian bahan pelajarn berarti mengorganisasikan bahan dan ide

baru, sebagai bagian yang bermakna bagi siswa.

d) Belajar yang optimal akan terjadi, bila siswa berpartisipasi secara bertanggung

jawab dalam proses belajar

e) Belajar yang bermakana dalam masyarakat modern berarti belajar tentang

proses-proses belajar,keterbukaan belajar mengalami sesuatu, bekerja sama

dengan melakukan pengubahan diri scara terus-menerus

f) Belajar mengalami (experiental learning) dapat terjadi, bila siswa

mengevaluasi dirinya sendiri. Belajar mengalami dapat memberi peluang

untuk belajar kreatif, self evaluation dan kritik diri. Hal ini berarti bahwa

evaluasi dari instrukrur bersifat sekunder

g) Belajar mengalami menurut keterlibatan siswa secara penuh dan sungguh-

sungguh.

h) Faktor yang mempengaruhi belajar/pembelajaran

Hasil belajar dipengaruhi oleh banyak faktor (Slameto: 2003). Faktor

tersebut saling berkaitan dan bersinergi mempengaruhi hasil belajar. Secara umum

Page 22: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah kondisi anak, bahan belajar,

kegiatan belajar, metode belajar, alat dan sumber belajar serta evaluasi.

1) Kondisi siswa

Kondisi siswa meliputi derajat kesehatan, tingkat intelegensi, motif dan

tujuan serta gaya belajar dan lingkungan pendukung (social support) dalam

kelarga.

2) Bahan belajar

Menurut Sudirman dalam Djamarah dan Zain (2006) Bahan adalah salah

satu sumber belajar bagi siswa. Bahan yang disebut sebagai sumber belajar

(pengajaran) ini adalah sesuatu yang membawa pwesan untuk tujuan pengajaran.

Bahan belajar merupakan unsur inti yang ada dalam kegiatan belajar mengajar,

karena bahan pelajaran itu yang diupayakan untuk dikuasai anak pebelajar. Bahan

belajar dapat dipengaruhi motivasi belajar. Biasanya aktifitas belajar dan motivasi

akan berkurang jika bahan belajar kurang menarik perhatian.

3) Kegiatan belajar

Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidkan. Segala

sesuatu yang telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses belajar

mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar akan melibatkan semua

komponenpengajaran, kegiatan belajar akan menentukan sejauh mana tujuan yang

telah ditetapakan dapat tecapai (Djamarah dan Zain (2006)). Dalam kegiatan

belajar mengajar, guru dan pebelajar terlibat dalam duatu interaksi dangan bahan

pelajaran sebagai mediumnya.

Page 23: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

4) Metode belajar

Metode adalah seatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar metode diperlukan oleh guru

dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah

pembelajarn berakhir ( Djamarah dan Zain (2006)).

5) Alat dan sumber belajar

Yang dimaksud dengan alat dan sumber belajar adalah segala sesuatu yang

dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal

untuk belajar seseorang ( Djamarah dan Zain (2006)).

6) Evaluasi

Menurut Brown dalam Djamarah dan Zain (2006) evaluasi adalah suatu

tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Dengan evaluasi

maka diharapkan dapat menentukan seberapa jauh taraf penguasaan dan kemajuan

pebelajar dalam menguasai tujuan belajar.

2. Media Pembelajaran

a. Pengertian

Banyak sekali pengertian media pembelajaran, menurut pakar antara lain :

1) Media martin dan Briggs (1986) mengemukakan bahwa media pembelajaran

mencakup semua sumber yang diperlukan untuk melakukan komunikasi

dengan si belajar, hal ini bisa berupa perangkat keras dan perangkat lunak.

2) Menurut Hamalik (2008) media pembelajaran adalah segala sesuatu yang

dapat digunakan untuk menyalurkan pesan, sehingga dapat merangsng

perhatian, minat, pikiran, dan perasaan si belajar dalam kegiatan belajar untuk

Page 24: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

mencapai pembelajaran tertentu.

Media Pembelajaran

a. Pengertian asal kata media

Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dan

medium yang berarti perantara atau pengantar. Adapun penjabaran tokoh-tokoh

tentang pengertian media pembelajaran antara lain ( Herry Sondjaja dan Sobirun,

2008).

1) Menurut Berlach mengemukakan bahwa media dalam proses pembelajaran

cenderung diartikan alat-alat grafis, fotografis atau elektronis untuk

menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.

2) Menurut Heinich, dkk media pembelajaran adalah media-media yang

membawa pesan – pesan atau informasi yang bertujuan pembelajaran atau

mengadunng maksud-maksud pembelajaran.

3) Martin dan Briggs mengemukakan bahwa media pembelajaran mencakup

semua sumber yang diperlukan untuk melakukan komunikasi dengan si-

belajar. Hal ini bisa merupakan perangkat keras dan perangkat lunak yang

digunakan pada perangkat keras.

4) Menurut H. Malik media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat do

gunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat

merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan si-belajar dalam kegiatan

belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.

b. Fungsi

Media memiliki berbagai fungsi antara lain ( Sudrajat, 2008) ;

Page 25: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

1) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki

oleh pebelajar.

Pengalaman tiap pebelajar berbeda-beda, tergantung dari faktor – faktor

yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku,

kesempatan melancong dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi

perbedaan tersebut. Jika pebelajar tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang

dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke pebelajar. Obyek dimaksud bisa

dalam bentuk nyata, mniatur, model, maupun bentuk gambar-gambar yang dapat

disajikan secara nyata secara audio, visual dan kombinasinya.

2) Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas.

Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh

para pebelajar tentang suatu obyek, yang disebabkan karena: (a) obyek terlalu

besar; (b) obyek terlalu kecil; (c) obyek yang bergerak terlalu lambat; (d) obyek

yang bergerak terlalu cepat; (e) obyek terlalu kompleks; (f) obyek yang bunyinya

terlalu halus; (g) obyek mengandung bahaya. Melalui penggunaan media yang

tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada pebelajar.

3) Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara

pebelajar dengan lingkungannya.

4) Media menghasilkan keseragaman pengamatan.

5) Media menghasilkan keseragaman pengamatan

6) Media membangkitkan keinginan dan minat baru.

7) Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.Media

memberikan pengalaman yang integral / menyeluruh dari yang konkrit sampai

Page 26: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

dengan abstrak.

c. Manfaat

Media sumber belajar adalah alat bantu yang tidak berguna dalam kegiatan

belajar mengajar. Alat bantu dapat mewakili sesuatu yang tidak dapat

disampaikan guru melalui kata-kata atau kalimat. Keaktifan daya serap pebelajar

terhadap bahan pelajaran yang sulit dan rumit dapat terjadi dengan bantuan alat

bantu. Kesulitan anak didik memahami konsep dan prinsip tertentu dapat diatasi

dengan bantuan alat alat bantu. Bahkan diakui alat bantu dapat melahirkan umpan

balik yang baik dari pebelajar. Dengan menggunakan alat bantu yang akspetabel,

pebelajar akan lebih bergairah dalam belajar (Djamarah dan Aswan Zain,

2006:2-3)

Salah satu upaya untuk mengembangkan variasi belajar adalah dengan

memanfaatkan variasi alat bantu, baik dalam hal variasi media pandang, variasi

media dengar, maupun variasi media taktil. Penggunaan media yang tepat dapat

meningkatkan dan memelihara perhatian pebelajar terhadap relevansi proses

belajar, memberikan kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi, memberi

kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual dan mendorong pebelajar

untuk belajar ( Djamarah dan Zain, 2006: 2-3). Dalle dalam Notoatmodjo

(1997:109) mengemukakan tentang Kerucut Pengalaman (cone of experience).

Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus

disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau keterampilan yang ingin dicapai.

Contoh : bila tujuan atau kompetisi pebelajar bersifat menghafalkan kata-kata

tentunya media audio yang tepat untuk digunakan. Jika tujuan atau keterampilan

Page 27: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

yang dicapai bersifat memahami isi bacaan maka media cetak yang lebih tepat

digunakan. Kalau tujuan pembelajaran bersifat motorik (gerak dan aktivitas),

maka media film dan video bisa digunakan. Disamping itu terdapat kriteria

lainnya yang bersifat melengkapi (komplementer), seperti : biaya, ketepatgunaan;

keadaan pebelajar; ketersediaan; dan mutu teknis (Ahmad Sudrajat, 2008).

d. Macam-macam media belajar

Pada prinsipnya terdapat tiga macam alat bantu pendidikan (Notoatmojo,

1997:111);

1) Terdiri atas alat yang diproyeksikan seperti slide, film, film strip dan

sebagainya. Sedangkan alat yang tidak diproyeksikan dapat dibentuk dua

dimensi seperti gambar, peta, bagan dan sebagainya, atau bentuk tiga dimensi

seperti patung, boneka, bola dunia.

2) Alat bantu dengar (Audio Aids)

Ialah alat bantu yang menstinulasi indera pendengaran. Media ini dapat berupa

radio, kaset pita, piringan hitam dan sebagainya.

3) Alat bantu lihat dengar (Audio Visual Aids)

Ialah alat bantu yang menstimulasi indera dan pendengaran secara bersama,

terdiri atas televisi, video (VCD. DVD, VTR) dan komputer.

Secara umum media pengajaran dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu

:media pandang (visual aid), media dengar (audio aid), dan media dengar pandang

(audio visual aid). Media pandang dapat berupa benda-benda alamiah, orang dan

kejadian (Yamin, 2007 : 181).

Media pembelajaran dengan audio visual adalah pemberian informasi

Page 28: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

dengan menggunakan media audio visual. Kelebihan media audio visual memiliki

kemampuan lebih dibandingkan media audio maupun media visual saja.

Kemampuan dari media ini akan lebih meningkat lagi bila dilengkapi dengan

karakteristik gerak. Media ini mampu menyampaikan pesan-pesan lebih lengkap,

rumit dan realistis (Basuki dan Farida, 2001 : 12).

Jenis-jenis audio visual menurut Arsyad (2007 : 94 – 97) antara lain:

1) Televisi

Televisi adalah media yang menyampaikan pesan melalui gambar gerak yang

dilengkapi suara. Sebagai media, televisi memang sungguh menarik, karena dapat

menyampaikan informasi secara simultan, menyajikan siaran secara langsung,

serta vdapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.

2) Video

Media ini begitu populer di masyarakat. Media ini dapat menyampaikan pesan,

audio visual, gerak seperti halnya film dan televisi, video tape/pita video, dapat

menyajikan hal-hal yang nyata maupun yang fiktif. Pesan yang disampaikan

dapat bersifat informatif, pendidikan, dan pengajaran meskipun pemakaiannya

memerlukan pesawat televisi.

Kelebihan dari video adalah penyajiannya tidak memerlukan ruang gelap,

program dapat diputar berulang-ulang, program sajian yang rumit dan berbahaya

dapat direkam sebelumnya, sehingga waktu mengajar guru bisa memusatkan

perhatiannya, dan mudah dikontrol oleh guru. Sedangkan kekurangannya yaitu

jangkauannya terbatas, sifat komunikasinya satu arah dan perawatannya cukup

mahal.

Page 29: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

e. Media dan Pembelajaran

Menurut Moreno dan Mayer (2000) manusia dapat mengintegrasikan

informasi dari berbagai alat penerima sensorik (sensorik modalitas) yang berbeda

menjadi satu pengalaman yang bermakna sehingga kualitas pendidikan dapat

ditingkatkan dengan mengintegrasikan dan mengkombinasikan beberapa sumber

untuk meningkatkan pembelajaran yang bermakna. Terdapat dua teori kognitif

yang mendukung penggunaan media pembelajaran yaitu teori masukan kognitif

(cognitive load theory) dan teori pembelajaran konstruktif (constructivistic

learning theories). Kedua teori ini mengasumsikan bahwa (a) memori yang

bekerja pada seseorang meliputi memori auditorik dan visual yang masing-masing

bekerja sendiri-sendiri (b) setiap memori kerja memiliki kapasitas yang terbatas

(c) manusia memiliki sistem yang terpisah untuk merepresentasikan informasi

verbal dan non verbal (d) pembelajaran yang bermakna terjadi manakala pebelajar

memilih informasi yang relevan dan mengelompokkan dalam suatu simpanan

ingatan dalam bentuk koheren dan membuat hubungan antara ingatan yang

tersimpan. Fantom bisa diartikan bentuk khayal tentang sesuatu terutama bentuk manusia.

Kata Kata

Gambar

Presentasi Multimedia

Telingga

Mata

Memori Sensorik

Pengetahuan

Sebelumnya

Memori Jangka Panjang Kata

Berbasis suara

Model Mental Verbal

Gambar Visual

Model Mental Gambar

Memori Kerja

Kata Terpilih

Citra Terpilih

Kata Terorganisir

Kata Terorganisir

Integrasi

Gambar 3. Proses Kognitif Pada Pembelajaran Multimedia

Page 30: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

3. Kompetensi

Seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggungjawab yang dimiliki

seseorang sebagai syarat dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan

tugas di bidang tertentu (SK Mendiknas no 045/U/2002)

Kompetensi adalah kelengkapan dari perilaku dalam komponen

pengetahuan, keterampilan, etika dan kompeten terhadap kemampuan

(Poncorini, 2008)

Keterampilan adalah usaha untuk memperoleh kompetensi cekat, cepat dan

tepat dalam menghadapi permasalahan belajar (Muttaqin, 2008)

Prestasi Ketrampilan Laboratorium

Prestasi belajar menurut Winkel (1996) adalah suatu bukti keberhasilan belajar

atau kemampuan seorang pebelajar dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai

bobot yang dicapainya.prestasi belajar dapat menjadi indikator atas kuantitas dan

kualitas pengetahuan pebelajar dalam memahami proses pembelajaran yang

diterimanya. Hasil belajar yang dicapai oleh setiap pebelajar sendiri dapat

dikelompokkan menjadi tiga ranah yaitu kogitif, afektif,dan psikomotorik.

Ketrampilan laboratorium ( lab skiils) secara umum didefinisikan sebagai

ketrampilan dalam melakukan pemeriksaan d laboratorium. Reid dan Shah (2007)

menyatakan bahwa pembelajaran di laboratorium merupakan bagian fundamental

dalam sains,untuk itu, pembelajaran di laboratorium harus mampu memberi bekal

berupa:

a. Kemampuan dan ketrampilan yang berhubungan dengan bagaimana

mempelajari sains, seperti mengilustrasikan ide dan konsep, serta

Page 31: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

mengaplikasikan ide teoritis ke dalam percobaan empiris.

b. Ketrampilan psikomotorik (praktik)

c. Kemampuan ilmiah, seperti menyimpulkan dan menginterpretasikan hasil

d. Ketrampilan umum,yang meliputi kemampuan bekerja sama, membuat

laporan dan berdiskusi.

e. Dalam rangka mengoptimalkan hasil pembelajaran ketrampilan laboratorium,

Reid dan Shah (2007)juga menyarankan untuk melakukan prelabs instruction,

di mana pebelajar diminta untuk melakukan latihan singkat selama 15-30

menit sebelum pembelajaran dimulai.Hal tersebut berfungsi untuk

menyiapkan kerangka berpikir pebelajar sebelum melakukan pembelajaran

pemeriksaan laboratorium yang sebenarnya.dengan kata lain, pebelajar

diminta untuk menyiapkan pengetahuan sebelumnya ( prior knowledge) yang

telah dimiliki.

4. Konsep Pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui

panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman dan raba,

sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga

(Notoatmojo, 1997: 127-128).

Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia. Pengetahuan pada

dasarnya terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang memungkinkan seseorang

Page 32: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapinya. Pengetahuan tersebut

diperoleh baik dari pengalaman langsung maupun melalui pengalaman orang lain.

b. Aspek Pengetahuan

Menurut Bloom dalam Notoatmojo (2005:50-51) pengetahuan memiliki

enam tingkatan yang bergerak dari sederhana sampai dengan kompleks yaitu:

1) Tahu (Know)

Diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.

Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap

sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang

telah diterima. Oleh sebab itu “tahu” ini adalah merupakan tingkat pengetahuan

yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa

yang dipelajari orang lain : menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan,

menyatakan dan sebaginya.

2) Memahami (Comperhension)

Memahami diartikan sebagi suatu kemampuan menjelaskan secara benar

tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut

secara benar. Orang yang telah paham terhadap obyek atau materi harus dapat

menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya

terhadap obyek yang dipelajari.

3) Aplikasi (Aplication)

Aplikasi dartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya. Aplikasi disisni

diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus-rumus, metode

Page 33: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

prinsip dalam konteks atau situasi yang lain.

4) Analisis (Analysis)

Analisa adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

obyek kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam struktur organisasi

tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisi ini dapat

dilihat dari penggunaan kata kerja : dapat menggambarkan (membuat bagan ),

membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.

5) Sintetis ( Syinthetis)

Sintetis menunjukkan pada sesuatu kemampuan untuk meletkkan atau

menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

Dengan kata lain sintetis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru

dan formulasi yang ada.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian

terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu didasarkan pada kriteria

yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan yang

dimiliki oleh seseorang. Faktor tersebut dapat dikatagorikan dalam faktor internal

dan faktor eksternal.

1) Faktor Internal

Yaitu faktor yang terdapat dalam diri manusia atau indifidu. Faktor ini

meliputi : umur dan tingkat perkembangan, pengalaman pribadi dan keluasan

Page 34: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

mendapat akses informasi, serta melalui pendidikan baik formal maupun

nonformal (Suryosubroto, 2002 :14)

Umur dan tingkat perkembangan seseorang akan mempengaruhi tingkat

pengetahuannya, hal ini dikarenakan dua faktor yaitu faktor kematangan dan

faktor pengalaman, Seorang yang sudah dewasa memiliki kematangan fungsional

otak dan proses fikir sehinga mampu melakukan analisis, sintesis maupun

melakukan evaluasi terhadap obyek. Sedangkan dari sisi pengalaman semakin

tinggi umur seseorang maka kemungkinan untuk mendapatkan kemungkinan

untuk mendapatkan pengalaman yang memungkinkan bertambahnya pengetahuan

seseorang.

Pengalaman dapat menjadi sumber pengetahuan, sebagaimana diungkapkan

oleh Suparto, dkk (2000:17) bahwa pengetahuan dapat diperoleh dari relevasi dan

common sense yang dapat terjadi manakala seseorang berinteraksi dengan

lingkungan.

Pendidikan adalah proses dimana seseorang mendapatkan ilmu dari suatu

interaksi antara pengajar dan pebelajar untuk mencapai tujuan melalui metode dan

cara-cara tertentu yang terencana. Melalui proses pendidikan memungkinkan

terjadinya transfer pengetahuan , baik berupa ilmu pengetahuan maupun sharing

pengalaman dan termasuk didalamnya upaya-upaya untuk mendapatkan

pengalaman baru.

2) Faktor eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang berada di luar tubuh manusia/individu

yang dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Adapun faktor

Page 35: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

eksternal yang dapat mempengaruhi pengetahuan individu antara lain: adat dan

kebiasaan, hukum dan regulasi, media informasi, sumber informasi.

Ketersediaan sumber informasi sangat mempengaruhi penerimaan informasi

dan pengetahuan individu. Sumber informasi dapat berupa oarang tua, guru ,

teman, dan masyarakat; yang diwujudkan dalam bentuk lisan maupun tulisan.

Salah satu sumber informasi yang tidak kalah penting adalah petugas kesehatan

dalam perannya sebagai pendidik. Petugas kesehatan berperan untuk memberikan

informasi yang spesifik / khusus mengenai masalah kesehatan dan perilaku sehat

yang diperlukan bagi masyarakat.

Media informasi dapat mempengaruhi kedalaman pencapaian pengetahuan

individu. Menurut Notoatmojo (1993:109) semakin komplek media semakin besar

mampu memberikan dampak bagi pebelajar. Semakin banyak indera yang

digunakan untuk menerima sesuatu semakin jelas pula pengetahuan yang

diperoleh. Sebagaimana terdapat dalam teori kerucut Edgard Dale, terdapat

tingkatan-tingkatan kemampuan media dalam memberikan stimulus dan

penerimaan bagi tiap individu.

5. Prosedur Pemasangan Kateter Kandung Kemih

Menurut Pedoman Diagnosa dan Terapi Lab/UPF Ilmu Bedah RSUD Dr.

Soetomo Surabaya,( Gardjito,1994)

1. Definisi

a. Kateter adalah pipa untuk memasukkan atau mengeluarkan cairan

b. Kateter terutama terbuat dari bahan karet atau plastik, metal, woven silk

dan silikon

Page 36: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

c. Kandung kemih adalah sebuah kantong yang berfungsi untuk menampung

air seni yang berubah-ubah jumlahnya yang dialirkan oleh sepasang ureter

dari sepasang ginjal

d. Kateterisasi kandung kemih adalah dimasukkannya kateter melalui uretra

ke dalam kandung kemih untuk mengeluarkan air seni atau urine.

2. Tujuan

a. Untuk segera mengatasi distensi kandung kemih

b. Untuk pengumpulan spesimen urine

c. Untuk mengukur residu urine setelah miksi di dalam kandung kemih

d. Untuk mengosongkan kandung kemih sebelum dan selama pembedahan

3. Prosedur

4. Sarana dan Persiapan

a. Alat

1) Tromol steril berisi

2) Gass steril

3) Deppers steril

4) Handscoen

5) Cucing

6) Neirbecken

7) Pinset anatomis

8) Doek

9) Kateter steril sesuai ukuran yang dibutuhkan

10) Tempat spesimen urine jika diperlukan

Page 37: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

11) Urobag

12) Perlak dan pengalasnya

13) Jarum sekali pakai

14) Selimut

b. Obat

1) Akuadest

2) Bethadine

3) Alkohol 70 %

c. Petugas

1) Pengetahuan dasar tentang anatomi dan fisiologi dan sterilitas mutlak

dibutuhkan dalam rangka tindakan preventif memutus rantai

penyebaran infeksi nosokomial

2) Cukup ketrampilan dan berpengalaman untuk melakukan tindakan

dimaksud

3) Usahakan jangan sampai menyinggung perrasaan penderita, melakukan

tindakan harus sopan, perlahan-lahan dan berhati-hati

4) Diharapkan penderita telah menerima penjelasan yang cukup tentang

prosedur dan tujuan tindakan

Page 38: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

d. Penderita

Penderita telah mengetahui dengan jelas segala sesuatu tentang tindakan yang

akan dilakukan penderita atau keluarga diharuskan menandatangani informed

consent

5. Penatalaksanaan

a. Menyiapkan penderita : untuk penderita laki-laki dengan posisi terlentang

sedang wanita dengan posisi dorsal rekumbent atau posisi Sim

b. Aturlah cahaya lampu sehingga didapatkan visualisasi yang baik

c. Siapkan deppers dan cucing , tuangkan bethadine secukupnya

d. Kenakan sarung tangan dan pasang duk lubang pada genetalia penderita

e. Mengambil deppers dengan pinset dan mencelupkan pada larutan

bethadine

f. Melakukan desinfeksi sebagai berikut :

1) Pada penderita laki-laki: Penis dipegang dan diarahkan ke atas atau

hampir tegak lurus dengan tubuh untuk meluruskan uretra yang

panjang dan berkelok agar kateter mudah dimasukkan. desinfeksi

dimulai dari meatus termasuk glans penis dan memutar sampai

pangkal, diulang sekali lagi dan dilanjutkan dengan alkohol. Pada saat

melaksanakan tangan kiri memegang penis sedang tangan kanan

memegang pinset dan dipertahankan tetap steril.

2) Pada penderita wanita : Jari tangan kiri membuka labia minora,

desinfeksi dimulai dari atas ( klitoris ), meatus lalu kearah bawah

menuju rektum. Hal ini diulang 3 kali. deppers terakhir ditinggalkan

Page 39: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

diantara labia minora dekat klitoris untuk mempertahankan

penampakan meatus uretra.

g. Lumuri kateter dengan jelly dari ujung merata sampai sepanjang 10 cm

untuk penderita laki-laki dan 4 cm untuk penderita wanita. Khusus pada

penderita laki-laki gunakan jelly dalam jumlah yang agak banyak agar

kateter mudah masuk karena uretra berbelit-belit.

h. Masukkan katether ke dalam meatus, bersamaan dengan itu penderita

diminta untuk menarik nafas dalam.

1) Untuk penderita laki-laki : Tangan kiri memegang penis dengan posisi

tegak lurus tubuh penderita sambil membuka orificium uretra externa,

tangan kanan memegang kateter dan memasukkannya secara pelan-

pelan dan hati-hati bersamaan penderita menarik nafas dalam. Kaji

kelancaran pemasukan kateter jika ada hambatan berhenti sejenak

kemudian dicoba lagi. Jika masih ada tahanan kateterisasi dihentikan.

Menaruh neirbecken di bawah pangkal kateter sebelum urine keluar.

Masukkan kateter sampai urine keluar sedalam 5 – 7,5 cm dan

selanjutnya dimasukkan lagi +/- 3 cm.

2) Untuk penderita wanita : Jari tangan kiri membuka labia minora

sedang tangan kanan memasukkan kateter pelan-pelan dengan disertai

penderita menarik nafas dalam. kaji kelancaran pemasukan kateter,

jika ada hambatan kateterisasi dihentikan. Menaruh nierbecken di

bawah pangkal kateter sebelum urine keluar. Masukkan kateter sampai

Page 40: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

urine keluar sedalam 18 – 23 cm dan selanjutnya dimasukkan lagi +/-

3 cm.

i. Mengambil spesimen urine kalau perlu

j. Mengembangkan balon kateter dengan aquadest steril sesuai volume yang

tertera pada label spesifikasi kateter yang dipakai

k. Memfiksasi kateter :

Pada penderita laki-laki kateter difiksasi dengan plester pada abdomen

Pada penderita wanita kateter difiksasi dengan plester pada pangkal paha

l. Menempatkan urobag ditempat tidur pada posisi yang lebih rendah dari

kandung kemih

m. Melaporkan pelaksanaan dan hasil tertulis pada status penderita yang

meliputi:

1) Hari tanggal dan jam pemasangan kateter

2) Tipe dan ukuran kateter yang digunakan

3) Jumlah, warna, bau urine dan kelainan-kelainan lain yang ditemukan

4) Nama terang dan tanda tangan pemasang

B. Penelitian Relevan

Menurut hasil dari Moreno dan Richard ( 2000 ) terhadap sekelompok

siswa, diperoleh bahwa adanya prinsip pembagian perhatian dimana setiap

individu yang sedang menangkap informasi dari sumber yang bersamaan akan

membagi perhatiannya sehingga memperoleh hasil yang kurang baik

dibandingkan jika mereka mendapat informasi dari satu sumber saja.

Page 41: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Penelitian dari Moreno dan Richard ( 1998 ) untuk mengetahui apakah

seseorang yang mendapat informasi secara verbal lebih baik daripada

menggunakan teks, menunjukkan bahwa pelajar yang mendapat informasi melalui

animasi dan narasi verbal lebih baik dibandingkan mereka yang mendapat

informasi melalui animasi dan teks.

Hasil penelitian oleh Mousavi dkk (1995) dan Mayer (1997) menghasilkan

kesimpulan bahwa penyampaian konsep keilmuan yang sulit kepada pelajar baik

secara auditorik dan visual yang secara bersama-sama akan lebih efisien ( lebih

mudah dan cepat ) dibandingkan jika informasi diberikan secara sendiri-sendiri.

Penjelasan dari informasi penelitian ini adalah bahwa pikiran sadar manusia

didukung oleh “ penguat “ (buffer) auditorik dan vial yang secara khusus

menyimpan representasi simbolik yang dipelajari. Penyangga ini memungkinkan

informasi tersimpan baik dalam bentuk visual maupun aural (suara)

(clark & Morison, 2002 ).

C. Kerangka penelitian

Berdasarkan teori-teori diatas, maka dapat disusun kerangka berfikir

sebagai berikut :

Keterampilan belajar diartikan sebagai hasil yang telah dicapai seorang

yang telah mencapai sesuatu hasil kegiatan belajar. Keberhasilan belajar adalah

penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan oleh setiap mata

pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dalam bentuk nilai test angka yang diberikan

setiap guru. Keberhasilan seseorang untuk belajar dipengaruhi oleh banyak hal

Page 42: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

seperti intelegensi, gaya belajar, dukungan sosial dan derajat kesehatan termasuk

sarana dan metode belajar, dan media pembelajaran. Seseorang dapat belajar

dengan baik jika seseorang memiliki tujuan belajar, suasana hati yang

mendukung, adanya hukuman dan hadiah sebagai konsekuensi belajar serta

didukung oleh media pembelajaran dan metode belajar yang memadai.

Untuk mewujudkan tujuan belajar, maka perlu dikembangkan media

pembelajaran dan metode pengajaran yang tepat dan menarik. Media dapat

menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistik, membangkitkan

keinginan dan minat baru serta mampu membangkitkan motivasi anak untuk

belaajar. Penggunaan media pembelajaran yang tepat maka akan dapat

meningkatkan dan memelihara perhatian pelajar terhadap relefansi proses belajar,

memberikan kesempatan memungkinan berfungsinya motivasi, memberi

kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual dan mendorong pelajar untuk

belajar.

Media belajar juga meningkatkan / mengoptimalkan penggunaan indera

pada saat belajar sehingga proses input informasi kedalam memori belajar

menjadi lebih baik. Input informasi merangsang stimulasi kognitif menyebabkan

proses belajar menjadi lebih optimal.

Page 43: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Keterangan :

Diteliti Tidak Diteliti

Gambar 3. Kerangka pemikiran

Faktor yang mempengaruhi belajar : 1. Bahan Belajar 2. Alat dan Sarana 3. Evaluasi

Faktor yang mempengaruhi belajar : 1. Intelegensia 2. Gaya belajar 3. Dukungan sosial 4. Derajad kesehatan

Faktor yang mempengaruhi : 1. Tujuan belajar 2. Suasana hati 3. Penghargaan dan

hukuman 4. Metode belajar

Belajar dengan

Belajar dengan

Rangsangan penglihatan, dan pendengaran, lebih

konkrit dan realistik

Kompetensi belajar

Terjadi stimulasi kognitif dan pengolahan informasi

Keterampilan

Pengetahuan

Rangsangan Penglihatan

Page 44: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

D. Hipotesis

Ada perbedaan keefektifan penggunaan media pembelajaran video dengan yang

mendapatkan pembelajaran media fantom dalam meningkatkan keterampilan

pemasangan kateter pada mahasiswa Prodi D III Keperawatan.

Page 45: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metodologi dan Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan Randomised Controlled Trial (RCT). desain ini

terdiri atas dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pretes

untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol (Murti, 2010). Variabel yang diukur / diuji adalah

pencapaian keterampilan . Alur pelaksanaan penelitian sebagai berikut :

Klp I / Tk I A Perlakuan fantom diamati / dibandingkan Klp 2 / Tk. I B Pemutaran Video diamati / dibandingkan

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian di Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso. sebuah

lembaga pendidikan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Bondowoso dengan

Universitas Bondowoso.dengan jumlah mahasiswa 186 orang. Lokasi kampus

terletak di Jl. Khairil Anwar No.3B Bondowoso dengan dipimpin oleh Ketua

Prodi. Mahasiswa terdiri atas 5 ( lima ) kelas yang terdiri dari dua kelas semester

I, dua kelas semester V dan satu kelas semester III. Jumlah mahasiswa sebagai

responden penelitian terdiri atas 40 mahasiswa tingkat I A dan 40 mahasiswa

tingkat I B. Pembelajaran kelas dan pembelajaran laboratorium dilakukan di

masing-masing kelas dan tidak dilakukan di kelas gabung.

Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2011 bertempat di Prodi DIII

Keperawatan Universitas Bondowoso.

Page 46: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

C. Populasi, Sampel dan Sampling

Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa di Prodi DIII Keperawatan

Universitas Bondowoso tingkat I (angkatan 2010) sejumlah 186 mahasiswa, yang

terdiri dari dua kelas yaitu kelas I A dan kelas I B. Keseluruhan mahasiswa tingkat

I (angkatan 2010) dijadikian sebagai obyek penelitian. Obyek penelitian terdiri

atas mahasiswa dalam rentang kelompok umur antara 19 sampai 23 tahun dengan

kelompok umur paling banyak berusia 20 tahun sebanyak 30 orang. Obyek

penelitian terdiri atas 30 mahasiswa laki-laki dan 50 mahasiswa perempuan.

Sampel penelitian ditetapkan sejumlah 80 orang ditentukan dengan teknik random

sampling.

Page 47: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

D. Kerangka Penelitian

Populasi sasaran : keseluruhan mahasiswa keperawatan

Populasi sumber : mahasiswa keperawatan Universitas Bondowoso

Sampel 80 mahasiswa di bagi dua kelompok

Dilakukan pengukuran variabel dengan instrumen lembar observasi kinerja

Analisis data

Kesimpulan

Gambar 4. Kerangka penelitian

E. Variabel Penelitian

1. Variabel independen

a. Pembelajaran dengan metode fantom

b. Pembelaran dengan video

2. Variabel dependen

Keterampilan pemasangan kateter

Page 48: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

F. Definisi Operasional

1. Pembelajaran dengan metode fantom

Pembelajaran dengan media fantom adalah rangkaian kegiatan belajar dimana

pengajar menyampaikan materi untuk mempertunjukkan penggunakan fantom

serta alat dan dan bahan lainnya untuk mempertunjukkan prosedur

pemasangan selang kateter di hadapan pelajar. Pelaksanaan pengajaran

dilakukan pada satu kelas (tingkat I A) pada tanggal 12 Maret 2011.

2. Pembelajaran dengan media video

Adalah pembelajaran / kegiatan belajar di dalam kelas dimana pengajar

menyampaikan materi dengan mempertunjukan prosedur pemasangan selang

kateter dihadapan pelajar dengan menggunakan sarana video. Pelaksaan

pengajaran dilaksanakan pada satu kelas (tingkat I B) pada tanggal 5 Maret

2011.

3. Keterampilan

Adalah Keterampilan dalam penelitian ini adalah kapabilitas yang dimiliki

oleh pelajar terkait teknik pemasangan selang kateter terutama pada aspek

psikomotor. Pengukuran keterampilan dilakukan dengan menggunakan lembar

obsevasi kinerja. Pengukuran dilakukan setelah selesai dilakukan

pembelajaran.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen untuk mengukur keterampilan pemasangan kateter,dengan

menggunakan lembar kinerja prosedur pemasangan kateter dalam bentuk cek list.

Rentang nilai 0 – 100 dengan total penilaan dengan total 100.

Page 49: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

H. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dengan cara membagi kelas menjadi kelompok, kelompok

1 terdiri dari 40 mahasiswa di beri pembelajaran video dan kelompok II dengan

jumlah 40 mahasiswa dalam kelas yang sama di beri pembelajaran fantom.

Dengan lembar kinerja bentuk lembar cek list diukur dengan menggunakan uji

keterampilan setelah selesai melaksanakan uji keterampilan di lakukan penilaian

sesudah pembelajaran yang digunakan untuk mengukur keterampilan adalah

Rentang nilai 0 - 100 dengan total penilaan dengan total 100, apabila dilakukan

secara menyeluruh dan benar.

I. Analisis Data

Analisa data dilakukan dalam tahapan sebagai berikut :

Penarikan kesimpulan untuk hipotesis tentang perbedaan keefektivitas

penggunaan media pembelajaran video dengan fantom dalam meningkatkan

keterampilan pemasangan kateter pada mahasiswa Prodi DIII keperawatan

Universitas Bondowoso, antara dua kelompok dilakukan dengan menggunakan

uji t test perbedaan efektivitas penggunaan media pembelajaran video dan fantom

dalam meningkatkan keterampilan pemasangan kateter pada mahasiswa Prodi

DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.

Page 50: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi

1. Keterampilan

a. Keterampilan mahasiswa tingkat I A ( mendapat media fantom )

Keterampilan mahasiswa setelah pembelajaran pada kelompok tingkat I A

mendapat media fantom adalah sebagai berikut :

Nilai terendah = 58

Nilai tertinggi = 90

Rata-rata nilai = 66.9

Standar deviasi = 6.0

Adapun distribusi frekuensi keterampilan dapat digambarkan sebagai berikut :

Tabel 4.1 Distribusi frekuensi pembelajaran media fantom.

Rentang nilai Frekuensi

58 – 63 6

64 – 69 8

70 – 75 8

76 – 81 6

82 – 87 7

88 -92 6

Total 40

Page 51: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Adapun distribusi data diatas dapat digambarkan dalam grafik batang sebagai

berikut

0

1

2

3

4

5

6

7

8

58 – 63 64 – 69 70 – 75 76 – 81 82 – 87 88 -92

Gambar 5. Nilai Keterampilan Pemasangan Kateter Madia Fantom.

Dari hasil penelitian didapatkan nilai terbanyak pada kelompok dalam rentang

skor 64 – 69 dan 70 – 75 dengan jumlah 8 orang

b. Keterampilan mahasiswa tingkat I B ( mendapat media Video)

Skor Keterampilan pada kelompok yang mendapatkan media film ( Video) adalah

dapat digambarkan sebagai berikut :

Nilai terendah =58

Nilai tertinggi = 100

Rata-rata nilai = 87.4

Standar deviasi = 6.2

Frek

uens

i Mah

asis

wa

Nilai Keterampilan

Page 52: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Adapun distribusi frekuensi Keterampilan dapat digambarkan sebagai berikut :

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi pembelajaran media video.

Rentang nilai Frekuensi

58 – 63 4

64 – 69 6

70 – 75 7

76 – 81 7

82 – 87 8

88 -100 8

Total 40

Adapun distribusi data diatas dapat digambarkan dalam grafik batang sebagai

berikut

0

1

2

3

4

5

6

7

8

58 – 63 64 – 69 70 – 75 76 – 81 82 – 87 88 -92

Gambar 6. Nilai Keterampilan Pemasangan Kateter Madia Video.

Frek

uens

i Mah

asis

wa

Nilai Keterampilan 100

Page 53: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Dari hasil penelitian didapatkan nilai motivasi terbanyak pada kelompok dalam

rentang skor 82 – 87 dan 88 -100 dengan jumlah 8 orang

Table 4.3 Hasil uji t tentang beda mean Keterampilan pemasangan kateter pada mahasiswa dengan metode pembelajaran video dengan fantom

Metode Pembelajaran n Mean SD t p

Video

fantom

40

40

87.4

66.9

6.2

6.0

14.98

0,00

Gambar 7. Perbedaan mean keterampilan

pemasangan kateter pada mahasiswa dengan pembelajaran video dengan fantom

Page 54: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Analisis Data

1. Perbedaan Keterampilan mahasiswa yang mendapat pembelajaran dengan

media video dibanding fantom pada pembelajaran pemasangan Kateter

Untuk menentukan perbedaan Keterampilan sebagai indikator melihat adanya

perbedaan antara dua perlakuan maka perlu ditetapkan kondisi awal bahwa kedua

kelompok harus setara. Kesetaraan dua kelompok ditentukan berdasarkan hasil

proses pembelajaran yaitu dengan membandingkan apakah ada perbedaan nilai

antara kelompok media pembelajaran tingkat IA dan tingkat I B

Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji t test dengan a = 0,05 dengan P

value 0,00 terdapat perbedaan signifikan antara metode pembelajaran video dan

fantom.dari hasil uji t tentang nilai beda mean metode embelajaran video 87.4 dan

nilai beda mean media fantom 66.9 . bermakna bahwa ada perbedaan yang

signifikan metode pembelajran video dan fantom pada mahasiswa DIII

Keperawatan pada kelompok kelas I A dan I B setelah diberi media pembelajaran

fantom dan video.

Kesimpulan penelitian ini adalah metode pembelajaran video lebih efektif

dibanding metode pembelajaran fantom dalam meningkatkan Keterampilan

pemasangan kateter pada mahasiswa DIII keperawatan. penelitian ini media

pembelajaran video lebih tepat diberikan apabila tujuan pembelajaran bersifat

motorik (gerak dan aktivitas).

Pengujian perbedaan prestasi antara kelompok tingkat I A dan tingkat IB setelah

pembelajaran dilakukan dengan menggunakan uji t test dengan a = 0,05

didapatkan dengan signifikasi 0,00 dengan demikian keputusan yaitu bermakna

Page 55: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

bahwa terdapat perbedaan yang signiifikan antara pengetahuan mahasiswa pada

kelompok I A dan kelompok I B

2. Perbedaan keterampilan mahasiswa yang mendapat pembelajaran dengan

media video dibanding phantom pada pembelajaran pemasangan Kateter

Pengujian perbedaan antara Keterampilan mahasiswa yang mendapat

pembelajaran dengan media video disbanding fantom yang pembelajaran

pemasangan Katerer dilakukan dengan membandingkan nilai hasil kuesioner

atnara dua kelompok, dengan menggunakan uji t tes didapatkan dengan

signifikasi 0,00. nilai . keputusan hipotesis nol ditolak yaitu bermakna bahwa ada

perbedaan yang signifikan antara prestasi mahasiswa pada kelompok kelas I A

dan kelas I B.

B. Pembahasan

1. Perbedaan Keterampilan mahasiswa yang mendapat pembelajaran dengan

media video dibanding fantom pada pembelajaran pemasangan Kateter

Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara

Keterampilan mahasiswa yang mendapat media video dibanding dengan media

fantom dimana kelompok yang mendapat media video memiliki Keterampilan

lebih baik dibandingkan mereka yang mendapatkan media fantom.

Media pembelajaran video lebih efektif dibandingkan dengan media pembelajaran

fantom untuk meningkatkan Keterampilan pemasangan kateter pada mahasiswa

DIII keperawatan.

Page 56: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Media pembelajaran video lebih tepat diberikan apabila tujuan pembelajaran

bersifat motorik ( gerak dan aktivitas)

Prestasi akademis dalam sebuah pembelajaran tidak hanya ditentukan oleh

kemampuan kognitif, namun juga melibatkan kecerdasan afektif serta

psikomotorik yang dimiliki seorang pebelajar.

Amin dan Eng ( 2003) menyatakan bahwa adanya pengaturan pengetahuan

yang lebih baik, akan mendorong seorang pebelajar untuk dapat melakukan tindak

psikomotoris secara lebih baik sebagai respon atas tugas yang sedang dihadapi

atau aktivitas yang harus diselesaikan.

Reid dan Shah (2007) menyatakan bahwa dalam setiap pembelajaran

laboratorium, yang menjadi bekal utama bagi seluruh pebelajar pada Program

Studi vokasional seperti Akademi Keperawatan, mahasiswa harus mampu

mengilutrasikan ide dan konsep ke dalam sebuah percobaan empiris.

Soekidjo notoatmodjo ( 1997 : 127 ) mengungkapkan bahwa pengetahuan adalah

hasil tahu dari seseorang setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap

sesuatu. Hakekat belajar adalah upaya dan mengolah bahan pelajaran (Dimyati

dan Mudjiono (1999 : 295 ). Gagne menyatakan bahwa hasil dari belajar adalah

kapabilitas, artinya terjadi peningkatan kemampuan individu sebagai hasil dari

belajar kemampuan ini disebabkan adanya stimulasi dari lingkungan dan adanya

proses kognitif dari pebelajar. Dari pemahaman ini maka pada kelompok

mahasiswa yang telah mendapat media pembelajaran video mendapatkan nilai

Keterampilan yang relatif baik dibandingkan dengan kelompok yang mendapat

media pemebelajaran fantomt. Mengacu pada teori kognitif tentang multimedia,

Page 57: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

didapatkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan video dan fantom akan

menyebabkan stimulasi pada memori sensorik ( visual dan aural ) secara bersama

sama sehingga meningkatkan retensi informasi kedalam memori jangka panjang.

Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian dari samual mousavi dkk

serta penelitian dari Richard E. mayer yang menghasilkan kesimpulan bahwa

penyampaian konsep keilmuan yang sulit kepada pebelajar baik secara auditorik

dan visual secara bersama-sama akan lebih efisien ( lebih mudah dan cepat )

dibandingkan dengan jika informasi diberikan secara sendiri-sendiri. Penjelasan

dari penelitian ini adalah bahwa pikiran sadar manusia didukung oleh penguat

auditorik dan visual yang secara khusus menyimpan representasi simbolik dari

informasi yang dipelajari. Penyangga ini memungkinkan informasi tersimpan baik

dalam bentuk visual maupun aural ( suara ).

Teori kognitif yang mendukung penggunaan media pembelajaran yaitu

teori masukan kognitif yang mengasumsikan bahwa (a) memori yang bekerja

pada seseorang meliputi memori auditorik dan visual yang masing bekerja sendiri

(b) setiap memori kerja memiliki kapasitas yang terbatas (c) manusia memiliki

system yang terpisah untuk merepresentasikan informasi verbal dan non verbal (d)

pembelajaran yang bermakna terjadi manakala pebelajar memilih informasi yang

relevan dan mengelompokkan dalam suatu simpanan ingatan dalam bentuk

koheren dan membuat hubungan antara ingatan yang tersimpan.

Penelitian dari Moreno dan Richard untuk mengetahui apakah seseorang yang

mendapat informasi secara verbal lebih baik daripada menggunakan teks

menunjukkan bahwa pelajar yang mendapat informasi melalui animasi dan narasi

Page 58: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

verbal lebih baik dibandingkan mereka yang mendapat informasi melalui animasi

dan teks

Hasil penelitian oleh samual mousavi dkk pada tahun 1995 dan Richard E

mayer tahun 1997 menghasilkan kesimpulan bahwa penyampaian konsep

keilmuan yang sulit kepada pelajar baik secara auditorik dan visual secara

bersama sama akan lebih efisien dibandingkan dengan jika informasi diberikan

secara sendiri. Penjelasan dari penelitian ini adalah bahwa pikiran sadar manusia

didukung oleh penguat auditorik dan visual yang secara khusus menyimpan

representasi simbolik dari informasi yang dipelajari. Penyangga ini

memungkinkan informasi tersimpan baik dalam bentuk visual maupun aural (

clark dan morison, 2002 )

2. Perbedaan Keterampilan mahasiswa yang mendapat pembelajaran dengan

media video dibandingkan fantom pada pembelajaran pemasangan kateter

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kedua kelompok ada perbedaan

Keterampilan yang bermakna

Djamarah dan Zain mengungkapkan bahwa alat bantu mampu memberikan

umpan balik serta penggunaan alat bantu yang akseptabel dapat membuat

pebelajar lebih bergairah dalam belajar . penggunaan media yang tepat diharapkan

dapat meningkatkan perhatian pebelajar terhadap relevansi proses belajar.

Meningkatkan katrampilan dan membentuk sikap positif terahdap guru dan

sekolah serta memberi kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual serta

mendorong individual untuk belajar

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara

Keterampilan mahasiswa yang mendapat pembelajaran dengan media video dan

yang mendapatkan fantom. Hal ini dimungkinkan karena pada keduanya

Page 59: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

melibatkan pengetahuan dan membantu proses belajar. Namun secara teknis

penggunaan video lebih praktis dan dapat direproduksi serta relative lebih murah

dan dapat didistribusikan kepada seluruh siswa atau orang lain sehingga lebih baik

dan media pembelajaran video memiliki kemampuan menyampaikan pesan lebih

lengkap rumit dan realistis (Basuki dan Farida, 2001). Program dapat diputar

berulang, program sajian yang rumit dan berbahaya dapat direkam sebelumnya

(Arsyad, 2007).

3. Keterbatasan penelitian

Setelah memperhatikan desain dan teknis penelitian peneliti menyadari bahwa

dalam penelitian ini banyak keterbatasan antara lain :

1. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya menggunakan satu

lembaga pendidikan dan dilakukan hanya pada satu jenis mata kuliah sehingga

hasilnya kurang dapat digeneralisasikan secara mutlak

2. Keterbatasan waktu penelitian menyebabkan penelitian hanya dapat dilakukan

untuk mengevaluasi satu sub pembelajaran dan tidak dapat menggambarkan

secara umum dampak luas

3. Kedua media belajar yang diterapkan merupakan pembelajaran visual yang

tidak memberikan kesempatan mahasiswa mencoba sendiri teknik

pemasangan katerer. Kondisi ini memungkinkan memberikan efek yang

berbeda dibandingkan dengan teknis demonstrasi pada umumnya. Dimana

pada teknik demontrasi yang sesungguhnya dimungkinkan adanya uji coba

langsung oleh mahasiswa

Page 60: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

BAB V

PENUTUP

A.Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan:

Keterampilan mahasiswa pada pembelajaran pemasangan kateter di DIII

keperawatan yang mendapatkan pembelajaran dengan video (VCD) lebih baik

dibandingkan dengan mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan

media fantom

B.Implikasi

1.) Kepada Pendidik

Diharapkan dapat berinovasi dan mengembangkan diri dalam

menciptakan media pembelajaran serta mengembangkan teknik lain diluar

pemakaian media untuk mempertahankan atau meningkatkan Keterampilan

mahasiswa

2.) Kepada Institusi Penyelenggara Pendidikan

Diharapkan pendidikan dapat memberikan fasilitas bagi pengembangan

dan pengadaan media belajar video untuk meningkatkan Keterampilan belajar

peserta didik

3.) Kepada Mahasiswa / Masyarakat

Diharapkan dapat mengoptimalkan penggunaan media belajar utamanya

video sebagai sarana untuk meningkatkan pengetahuan

Page 61: TESIS PERBEDAAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA …Lampiran 1 Protap pemasangan kateter pada pria ... Lampiran 3 Protap pemasangan kateter pada wanita ... cukup konsisten untuk suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

C. Saran

1.) Diharapkan agar pendidikan dapat mengembangkan media video yang

memadai demi keefektifan proses belajar

2.) Diharapkan ada penelitian lebih lanjut tentang perbedaan pembelajaran

dengan menggunakan media pembelajaran video dengan fantom terhadap

Keterampilan pemasangan kateter pada mahasiswa dalam pembelajaran untuk

bidang kajian mata kuliah/pelajaran lain dan atau dengan jumlah sampel yang

lebih luas sehingga memperkuat/dapat memperkaya khasanah justifikasi

hasil,dan pada akhirnya dapat digunakan untuk melakukan generalisasi.

3.) Diharapkan dapat dilakukan penelitian dengan rentang waktu yang relatif

panjang sehingga dapat menilai pengaruh/efek jangka panjang media

terhadap Keterampilan.

4.) Untuk meneliti pencapaian prestasi Keterampilan laboratorium para

pebelajar,perlu dilakukan penilaian Keterampilan laboratorium secara

menyeluruh dengan menguji lebih dari satu kompeten