tesis - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. berdasarkan hasil analisis dan...

65
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH PENGGUNAAN MODAL SENDIRI DAN MODAL KREDIT DARI BPR DJOKO TINGKIR KABUPATEN SRAGEN TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG PASAR BUNDER KABUPATEN SRAGEN TESIS Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Ekonomi dan Studi Pembangunan Oleh : RATNA DAMAYANTI S4209031 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN TAHUN 2011

Upload: truongkhanh

Post on 02-May-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGARUH PENGGUNAAN MODAL SENDIRI DAN MODAL KREDIT

DARI BPR DJOKO TINGKIR KABUPATEN SRAGEN TERHADAP

PENDAPATAN PEDAGANG PASAR BUNDER

KABUPATEN SRAGEN

TESIS

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Program Studi Magister Ekonomi dan Studi Pembangunan

Oleh :

RATNA DAMAYANTI

S4209031

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

PROGRAM PASCA SARJANA

MAGISTER EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN

TAHUN 2011

Page 2: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui penggunaan modal sendiri berpengaruh terhadap pendapatan pedagang di Pasar Bunder Kabupaten Sragen. (2) Untuk mengetahui penggunaan kredit BPR Djoko Tingkir berpengaruh terhadap pendapatan pedagang di Pasar Bunder Kabupaten Sragen (3) Untuk mengetahui penggunaan modal sendiri dan kredit BPR Djoko Tingkir berpengaruh terhadap pendapatan pedagang di Pasar Bunder Kabupaten Sragen.

Tipe penelitian ini adalah penelitian kausalitas karena meneliti pengaruh variable yag satu terhadap variable yang lainnya. Unit analisis dalam penelitian ini adalah para pedagang yang ada di Pasar Bunder Kabupaten Sragen tahun 2010. Di dalam penelitian yang menjadi populasi adalah pedagang yang ada di Pasar bunder Kabupaten Sragen Tahun 2010 yang berjumlah 243 pedagang. Dalam penelitian sample yang diambil sebanyak 100 pedagang yang ada di Pasar Bunder Kabupaten Sragen yang di dasarkan besar kredit yang diberikan BPR Djoko Tingkir kepada para pedagang, yang digolongkan menjadi empat kelompok. Kemudian dari masing- masing kelompok diambil berdasarkan prosentase untuk menjadi bagian sample dari kelompok tersebut. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis regresi berganda.

Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang bertanda positif menandakan hubungan yang searah. Hal ini menunjukkanjika tidak ada variable modal sendiri (X1), dan modal kredit (X2) maka akan berpengaruh secara positif terhadap pendapatan modal sendiri (β1) sebesar 0,309 yang bertanda positif menunjukkan hubungan searah antara variable modal sendiri mampu meningkatkan pendapatan. (3) Nilai Koefisien regresi parsial variable modal kredit (β2) sebesar 0,039 yang bertanda positif menunjukkan hubungan yang searah antara variable modal kredit dengan pendapatan. Hal ini menandakan bahwa variable modal kredit mampu meningkatkan pendapatan.

Hasil uji secara parsial menunjukkan hasil bahwa terdapat pengaruh modal kredit dan modal sendiri terhadap pendapatan para pedagang di Pasar Bunder Kabupaten Sragen. Hasil uji secara bersama- sama berpengaruh menunjukkan hasil variable modal sendiri dan modal kredit secara bersama- sama berpengaruh signifikan terhadap variable pendapatan.

Kunci : Modal sendiri, modal kredit, pendapatan usaha

Page 3: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

This study aims (1) to determine the use of their own capital affects income Pasar Bunder in Sragen Regency. (2) To know the use of ODA loans PD BPR Djoko Tingkir effect on revenue Pasar Bunder in Sragen Regency (3) To know the use of their own capital and credit PD. Djoko Tingkir effect on revenue Pasar Bunder in Sragen Regency.

This type of research is examining the influence of causality because yag one variable against another variable. The unit of analysis in this research is that there are traders in Pasar Bunder Sragen regency in 2010. In the study population who were traders in Pasar Bunder Sragen regency in 2010, amounting to 243 traders. In the study samples taken as many as 100 traders in Pasar Bunder Sragen Regency which is based large loans PD. BPR Djoko Tingkir to the traders, who were classified into four groups. Then from each group were taken based on the percentage to be part of the sample group. The data analysis technique used in this research is to use multiple regression analysis.

Based on the analysis and hypothesis test shows that (1) The Constant (α) equal to 14359.656 which is positive indicating a unidirectional relationship. This menunjukkanjika no own capital variable (X1), and credit capital (X2) it will affect positively on the income of its own capital (β1) of 0.309 which is positive showing the relationship between variables in the direction of their own capital to increase revenues. (3) The partial regression coefficient of variable credit capital (β2) of 0.039 which is positive indicates that the direction of the relationship between credit capital variable with revenue. This indicates that the variable credit capital is able to increase revenue.

Partial test results showed that there are significant credit and equity capital to income Pasar Bunder in Sragen Regency. The test results together influential variables showed their own capital and credit capital jointly significant effect on the income variable.

Key: Own capital, loan capital, operating revenues

Page 4: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan nasional yang dilaksanakan di negara Indonesia

merupakan suatu proses dalam rangka mewujudkan cita-cita luhur bangsa,

yakni tercapainya masyarakat yang adil dan makmur, baik materiil maupun

spirituil. Tujuan pembangunan disamping untuk meningkatkan produktivitas

dan pendapatan serta menjaga kestabilan perekonomian nasional, juga untuk

meratakan pembangunan dan hasil-hasilnya keseluruh wilayah nusantara dan

diarahkan pada perluasan kesempatan kerja hingga kedaerah pedesaan.

Pada umumnya tingkat kehidupan sosial ekonomi masyarakat

pedesaan masih tergolong relatif rendah. Salah satu ciri umum yang melekat

dalam diri masyarakat pedagang di pedesaan adalah permodalan yang lemah.

Padahal permodalan merupakan unsur yang pokok dalam mendukung

produktifitas dan taraf hidup mereka. Kekurangan modal ini sangat membatasi

ruang gerak aktivitas yang ditujukan untuk meningkatkan pendapatan. Di

daerah pedesaan banyak pihak yang berupaya menawarkan permodalan yang

bisa diperoleh dengan mudah,seperti dari para pelepas uang liar (rentenir) dan

pengijon. Disamping pelayanannya cepat, uang yang dibutuhkan bisa segera

diterima tanpa prosedur yang berbelit-belit, tetapi bunga yang dibebankan

sangat tinggi. Pinjaman dari kredit perorangan ini hanya mengatasi kesulitan

dana untuk sementara waktu. Sebab degan meminjam dari kredit perorangan,

1

Page 5: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

kebanyakan penduduk pedesaan justru terjerat kesulitan baru (Mubyarto dan

Edy Suandi Hamid,1986:3).

Pada saat ini Indonesia memasuki masa milenium. Selama tiga dasa

warsa perekonomian Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat

yang pada akhirnya terpuruk karena diterjang krisis moneter yang

berkepanjangan, krisis moneter yang dialami bangsa Indonesia sampai saat ini

menunjukkan bahwa bangsa Indonesia belum mempunyai ketangguhan dalam

perekonomian.

Sektor riil yang selama ini menjadi andalan sumber penerimaan negara

seolah-olah terhenti. Hal ini dikarenakan sumber keuangan terutama industri

perbankan banyak yang dilikuidasi. Kondisi ini berdampak fatal terhadap

perekonomian negara. Para pelaku ekonomi di sektor formal baik pemerintah

(BUMN), sektor swasta ( perusahaan- perusahaan swasta), dan koperasi

banyak yang tidak dapat mempertahankan usahanya bahkan sampai gulung

tikar. Para pelaku ekonomi ini sulit untuk bangkit kembali menjalankan

usahanya dan mencapai tujuan yang ingin dicapainya.

Setiap badan usaha yang didirikan baik BUMN, perusahaan-

perusahaan swasta maupun koperasi pada dasarnya mempunyai tujuan yang

hendak dicapai, yang salah satunya adalah untuk memperoleh laba yang

sebesar-besarnya sesuai dengan pertumbuhan badan usaha dalam jangka

panjang sehingga dalam menjalankan operasinya diarahkan pada pencapaian

tujuan yang bersifat ideal dan tujuan yang bersifat komersial. Tujuan yang

bersifat ideal antara lain : meningkatkan kesejahteraan karyawan, mengurangi

Page 6: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

pengangguran, memberi pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat dan tujuan

ideal lainya. Sedangkan tujuan yang bersifat komersial antara lain

memperoleh keuntungan optimal dan dilanjutkan dengan pengembangan

usaha guna kelangsungan hidup perusahaan yang akan dibangun.

Banyaknya pelaku ekonomi sektor formal yang tidak mampu survive

dalam usahanya akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan ini menimbulkan

masalah yang tidak ringan. Salah satunya adalah pemutusan hubungan kerja

(PHK) terhadap puluhan bahkan ratusan karyawan, yang akibatnya menambah

jumlah pengangguran yang sebelumnya sudah banyak, yakni masyarakat

produktif yang tidak dapat bekerja di sektor formal di karenakan

berpendidikan rendah, tidak mempunyai ketrampilan khusus dan miskin.

Dalam kondisi yang demikian ini diharapkan munculnya masyarakat

yang kreatif yang dapat menolong dirinya sendiri, dapat menciptakan peluang

kerja setidak-tidaknya bagi dirinya sendiri atau bahkan untuk orang lain.

Dalam hal ini peluang kerja haruslah cukup menjanjikan, tidak memerlukan

modal yang relatif besar, tidak memerlukan pendidikan khusus ( tinggi) dan

tidak terpengaruh oleh kelesuan perekonomian saat ini. Salah satu alternatif

yang mungkin dimasuki adalah sektor informal.

Sektor informal merupakan unit usaha berskala kecil yang

memproduksi serta mendistribusikan barang dan jasa dengan tujuan pokok

menciptakan kerja dan pendapatan bagi diri sendiri, dimana dalam usahanya

itu sangat dibatasi oleh modal dan ketrampilan (Argyo Demastoto, dkk. 2000 :

23).

Page 7: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Bagi pelaku sektor informal sebagai wiraswastawan tidak cukup hanya

memiliki keberanian, kreativitas, dinamis, dan memahami kebutuhan, tetapi

mereka perlu mendapatkan perlindungan dalam kebijaksanaan. Mereka

memerlukan berbagai sarana, bantuan, dan perlindungan agar tidak berakhir

dengan kegagalan. Jiwa wiraswasta tidak bisa berdiri hanya dalam dirinya

sendiri, dia berkaitan dengan suatu sistem ekonomi secara keseluruhan. Oleh

karena itu, kreativitas wiraswasta agar berkembang harus memerlukan suatu

lingkungan pendukung yang berupa sarana, usaha pembinaan, dan

pengembangan.

Masalahnya pemerintah masih kurang memberikan dukungan yang

serius kepada kegiatan ekonomi informal. Kebijakan pemerintah masih

berpihak kepada sektor formal yang bermodal besar, oleh karena itu

diharapkan dukungan dari pihak lain, yaitu swasta, lembaga-lembaga swadaya

masyarakat, maupun pelaku-pelaku sektor informal sendiri dalam upaya

peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan mereka.

Didalam ilmu ekonomi dikenal faktor-faktor produksi, yaitu tanah,

tenaga kerja, modal, keahlian dan X. Yang dimaksud dengan faktor produksi

X ini tak lain adalah kewiraswastawan. Dari kelima faktor produksi tersebut

tidak dapat bekerja sendiri-sendiri tetapi harus berintegrasi agar bisa

melakukan proses produksi dengan baik. Sesuai dengan permasalahan di atas

peneliti akan mencoba mengangkat pengaruh modal usaha dan perilaku

kewiraswastawan terhadap laba usaha pedagang dalam proses produksinya.

Page 8: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Modal adalah faktor produksi yang mempunyai peranan cukup vital

dalam proses produksi, sekecil apa pun wujud modal tetap sangat diperlukan

dalam proses produksi. Modal diperlukan ketika pengusaha hendak

mendirikan perusahaan yang sama sekali baru atau memperluas usaha yang

sudah ada.

Bagi suatu badan usaha, modal usaha yang digunakan adalah faktor

yang sangat penting dalam kegiatan usaha, sehingga modal usaha merupakan

urat nadi bagi kehidupan. Tanpa modal usaha yang cukup maka akan

bepengaruh terhadap kelancaran usahanya, sehingga akan mempengaruhi

besar kecilnya keuntungan yang diperoleh.

Modal dikalangan ekonomi mikro seperti pedagang, biasanya

merupakan satu hal yang lebih sering sebagai kendala. Kendala disini

maksudnya pedagang biasanya kesulitan memperoleh modal yang cukup guna

mengembangkan usahanya, dikarenakan kurangnya akses ke lembaga

keuangan. Hal ini disebabkan pelaku ekonomi mikro sering diragukan

kemampuanya dalam mengelola modal usaha, sehingga lembaga keuangan

tidak percaya kepada pelaku ekonomi mikro atau lemah tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian Yan Pieter Karafir (dalam Haryono,

2000:9) menyimpulkan bahwa sebagian besar pedagang tidak dan atau kurang

mampu memupuk modal. Untuk selanjutnya modal produktif yang mereka

miliki tidak berkembang atau kurang berkembang. Sehubungan dengan itu

pula, pendapatan mereka tidak dapat dan kurang cepat meningkat. Pada

penelitian Karafir tersebut dinyatakan bahwa 80,32% pedagang kakil lima

Page 9: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

tergolong bukan wiraswasta dan kewiraswastaannya rendah, 91,34% tidak

memiliki sikap mengutamakan pengembangan usaha dagang. Data tentang

tingkat pemupukan modal menunjukkan bahwa 7,87% pedagang tersebut

mengalami penyusutan dan 63,35% pedagang tidak mengalami perubahan

dalam jumlah modalnya.

Hasil penelitian Haryono (2000:9) menunjukkan bahwa usaha

pedagang dapat menyediakan lapangan pekerjaan bagi kelebihan angkatan

kerja, terutama yang berpendidikan rendah. Usaha pedagang cenderung

menjadi pekerjaan tetap. Umumnya pada pedagang dalam memenuhi

kebutuhan modalnya meminjam kepada keluarga, teman, menjual harta

maupun mengambil tabungan sendiri yang tidak akan menanggung beban.

Terhadap keberhasilan usaha pedagang diantara 4 faktor yang mempengaruhi

(modal usaha, tingkat pendidikan , pengalaman berusaha, dan sikap usaha

dagang) hanya faktor modal usaha dan sikap usaha yang berpengaruh secara

signifikan terhadap keberhasilan usaha pedagang.

Untuk itu pemerintah berupaya meningkatkan derajad kehidupan

masyarakat golongan ekonomi lemah dengan berbagai program atau

kebijaksanaan ekonomi agar mereka tidak tertinggal dan terjerat pada para

pelepas uang liar (rentenir). Adapun kebijaksanaan yang dimaksud adalah

suatu kebijaksanaan ekonomi yang bersifat mendorong potensi golongan

ekonomi yang sudah mempunyai modal sendiri tetapi ingin meningkatkan

usahanya dan ingin menikmati hasil-hasil pembangunan ekonomi dengan

Page 10: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

memberikan bantuan modal yang berskala kecil yang diharapkan dengan

adanya bantuan tersebut akan dapat meningkatkan pendapatannya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah membentuk lembaga

keuangan yang salah satu sasarannya adalah membantu menyediakan kredit

bagi para pedagang golongan ekonomi lemah tetapi sudah mempunyai sedikit

modal, yaitu dengan jalan mendirikan BPR. Hal itu sebagai upaya

pemberdayaan pengusaha ekonomi lemah yang diwujudkan dalam bentuk

kredit kepada para pedagang dengan syarat ringan, mudah, dan tanpa agunan.

Mengingat pentingnya bantuan modal bagi para pedagang dan belum

berhasilnya kebanyakan kredit formal yang ada untuk mengatasi masalah,

maka perlu dipikirkan lembaga dan pola kredit yang efektif. Salah satunya

adalah BPR Djoko Tingkir di Sragen. Berikut jumlah pedagang di Pasar

Bunder Sragen.

Tabel 1.1 Komposisi Jenis Pedagang di Pasar Bunder Sragen

Jenis Dagangan Banyaknya Pedagang Persentase

Sandang

Makanan dan Minuman

Barang Elektronik

Lain-lain

34

37

16

13

35,39%

31,69%

25,51%

7,410%

Jumlah 100 100%

Sumber : Dinas Pasar Kabupaten Sragen, 2010

Table 1.1. tersebut menjelaskan komposisi jenis pedagang yang ada di

Pasar Bunder Sragen dilihat dari jenis barang yang ditawarkan. Jumlah

pedagang dengan jenis dagangan sandang sebanyak 35,39%, jenis dagangan

Page 11: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

makanan dan minuman 31,69%, jenis barang elektronik sebanyak 25,51% dan

yang lainnya selain ketiga jenis tersebut sebanyak 7,410%.

Disamping untuk mengangkat derajad hidup pedagang golongan

ekonomi lemah, dan bagi mereka yang sudah mempunyai modal sendiri tetapi

ingin memperluas usahanya, pemerintah juga memberikan dorongan yang

berupa pemberian kredit yang secara langsung akan menciptakan kesempatan

kerja yang lebih luas dari sektor perdagangan ini.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penulis mengambil judul

dalam penelitian ini adalah : “PENGARUH PENGGUNAAN MODAL

SENDIRI DAN KREDIT DARI BPR DJOKO TINGKIR TERHADAP

PENDAPATAN PEDAGANG PASAR BUNDER KABUPATEN

SRAGEN”.

B. Perumusan Masalah

Usaha pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya bertujuan

untuk memerangi masalah kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup

masyarakat golongan ekonomi lemah termasuk para pedagang di pedesaan.

Para pedagang tersebut sebetulnya ingin mengembangkan usahanya agar

penghasilan mereka meningkat, namun biasanya mereka terbentur pada

masalah permodalan.

Dari uraian di atas, dapat dirumuskan permasalahan dalam

penelitian ini sebagai berikut :

Page 12: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Apakah penggunaan modal sendiri dan kredit BPR Djoko Tingkir

berpengaruh terhadap pendapatan pedagang di Pasar Bunder Kabupaten

Sragen secara bersama-sama ?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan :

Untuk mengetahui penggunaan modal sendiri dan kredit BPR Djoko Tingkir

berpengaruh terhadap pendapatan pedagang di Pasar Bunder Kabupaten

Sragen secara bersama-sama.

D. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai :

1. Sebagai alat evaluasi terhadap pemanfaatan kredit BPR Djoko Tingkir

bagi para pedagang di Kabupaten Sragen.

Page 13: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

2. Sebagai bahan pertimbangan bagi para pedagang yang belum merasakan

manfaat kredit BPR Djoko Tingkir bagi peningkatan dan pengembangan

usahanya.

3. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi bagi

penelitian selanjutnya.

Page 14: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritis

1. Pengertian Modal

Modal kerja (working capital) adalah investasi perusahaan di

dalam aktiva jangka pendek seperti kas, sekuritas (surat-surat berharga),

piutang dagang dan persediaan. Modal Kerja bersih (Net Working Capital)

adalah aktiva lancar dikurangi hutang lancar. Termasuk hutang lancar

adalah hutang bank, kertas-kertas berharga (promes), hutang dagang,

hutang upah dan pajak. Manajemen modal kerja (working capital

management) mengacu pada semua aspek penata-laksanaan aktiva lancar

dan hutang lancar. Manajemen modal kerja yang sehat membutuhkan

pengertian tentang inter-relasi aktiva lancar dengan hutang lancar serta

antara modal kerja dan modal/investasi jangka panjang.

Walaupun telaah manajemen modal kerja belum sedalam penelitian

keputusan di bidang permodalan dan investasi jangka panjang, tetapi

manajemen modal kerja yang tepat merupakan syarat keberhasilan suatu

perusahaan. Manajemen modal kerja menentukan posisi likuiditas

perusahaan dan likuiditas adalah syarat keberhasilan perusahaan.

11

Page 15: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Menurut Sawir (2005:126) pengertian modal kerja ada 3 yaitu :

a. Konsep Kuantitatif

Berdasarkan pendekatan konsep kuantitatif, modal kerja

merupakan jumlah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki suatu

perusahaan pada suatu periode tertentu. Modal kerja dalam pengertian

ini sering disebut modal kerja bruto (Gross Working Capital).

b. Konsep Kualitatif

Konsep ini menitik beratkan kualitas modal kerja suatu badan

usaha/ perusahaan. modal kerja menurut konsep kualitatif merupakan

selisih jumlah aktiva lancar setelah dikurangi dengan hutang lancar

pada suatu periode waktu tertentu. Modal kerja dalam pengertian ini

sering disebut modal kerja bersih (Net Working Capital).

c. Konsep Fungsional

Konsep fungsional menekankan pada aspek fungsi modal kerja

yang dimiliki perusahaan dalam menghasilkan pendapatan (laba) dari

usaha pokok perusahaan. Modal kerja adalah aktiva jangka pendek

yang digunakan untuk keperluan sehari – hari oleh perusahaan.

Kebijakan modal kerja adalah sebuah keputusan yang diambil oleh

manajer. Besar kecilnya modal kerja yang disediakan oleh perusahaan

terutama tergantung terhadap sikap manajemen terhadap laba dan

Page 16: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

resiko. Dalam manajemen modal kerja ada dua prinsip mendasar dari

pendanaan operasional (Horne, 2005:313), yaitu :

1) Kemampuan memperoleh laba berbanding terbalik dengan

likuiditas

2) Kemampuan memperoleh laba searah dengan resiko.

Weston (1999:332), merumuskan tiga alternatif pada pembiayaan

aktiva lancar tersebut sebagai pola pembiayaan yang bersifat konservatif,

agresif, dan moderat. Pola pembiayaan yang bersifat konservatif dicirikan

dengan sikap manajemen yang mempertahankan tingkat aktiva lancar yang

tinggi. Asumsinya yang mendasari adalah semakin tinggi likuiditasnya.

Pola pembiayaan agresif adalah sebaliknya, pola ini dicirikan oleh sikap

manajemen yang menjaga tingkat aktiva lancar serendah mungkin

sepanjang dapat mendukung penjualan, dengan proporsi yang tinggi antara

hutang lancar dari keseluruhan hutang. Strategi ini akan menghasilkan

tingkat modal kerja rendah bahkan negatif dan kemampuan memperoleh

laba yang tinggi.Konsekuensinya adalah resiko yang tinggi.

Pola pembiayaan moderat berada diantara kedua pola tersebut.

Kebijakan ini berusaha untuk mempertemukan masa jatuh tempo aktiva

dan kewajiban dengan setepat-tepatnya sehingga pendanaan aktiva akan

dilakukan dengan instrumen pendanaan yang memiliki masa jatuh tempo

kurang lebih sama. Metode pembiayaan ini merupakan model yang paling

ideal sehingga sering digunakan pedoman pembelanjaan dalam

Page 17: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

perusahaan. Kesimpulannya, pengertian modal kerja adalah nilai aktiva

atau harta yang dapat segera dijadikan uang kas yang digunakan

perusahaan untuk operasional perusahaan sehari-hari.

2. Pengertian Modal Sendiri

Modal sendiri adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan

dan yang tertanam dalam perusahaan untuk waktu yang tak tentu lamanya

(Bambang Riyanto, 2002 :85). Oleh karena itu modal sendiri ditinjau dari

sudut likuiditas merupakan dana jangka panjang yang tak tentu waktunya.

Modal Sendiri selain berasal dari dalam perusahaan, yaitu modal

yang dihasilkan / dibentuk sendiri di dalam perusahaan. Modal Sendiri

yang berasal dari sumber intern ialah dalam bentuk keuntungan yang

dihasilkan perusahan. Adapun modal sendiri yang berasal dari sumber

ekstern ialah modal yang berasal dari pemilik perusahaan. Modal yang

berasal dari pemilik perusahaan adalah berbagai macam bentuknya,

menurut bentuk hukum dari masing-masing perusahaan yang

bersangkutan.

3. Pengertian Kredit

a. Arti Kredit

Dalam kehidupan masyarakat sekarang ini, kredit bukanlah

hal yang asing lagi. Secara etimologi kata kredit berasal dari bahasa

Yunani “ Credare “ yang berarti “ kepercayaan “ atau dalam bahasa

latin “ Creditum “ yang berarti kepercayaan akan kebenaran. Oleh

Page 18: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

karena itu dasar dari kredit adalah kepercayaan (Mulyono, 1993 :

9).

Menurut Muchdarsyah yang memberikan batasan mengenai

pengertian kredit adalah pemberian prestasi oleh suatu pihak kepada

pihak lain dan prestasi itu akan dikembalikan denagn disertai suatu

konta prestasi yang berupa uang (Muchdarsyah, 2001: 12).

Adapun menurut T.Gilarso, kredit berarti pemberian uang /

jasa / barang kepada pihak lain, tanpa menerima imbalan yang

langsung atau bersamaan, tetapi dengan “percaya”, bahwa pihak yang

menerima uang / barang tersebut akan mengembalikan / melunasi

hutangnya sesudah jangka waktu tertentu (Gilarso, 1996 :287).

Dari perumusan tentang pengertian kredit diatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa penyerahan uangn / barang yang menimbulkan

tagihan kepada pihak lain yang didasarkan atas perjanjian dan

kesepakatan pelunasan hutang dalam jangka waktu yang ditentukan

kedua belah pihak.

Alasan seseorang bersedia memberi kredit kepada pihak lain

karena pihak pemberi tersebut telah mengetahui unsur-unsur si

penerima kredit. Secara umum unsur-unsur tersebut meliputi :

1) Posisi finansial yang menunujukkan kemampuan untuk memenuhi

segala kewajiban finansial dan material.

2) Memiliki moral yang tinggi.

Page 19: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

3) Adanya ikatan hukum yang menyebabkan pihak lain harus

memenuhi kewajiban – kewajibannya (Reksodiprodjo, 1996 :204 )

b. Macam Kredit

Pengertian kredit dapat dibedakan menurut berbagai

kriteria/macam yaitu :

1) Kriteria pemberi dan penerima kredit

Perbedaan dalam struktur pelaksanaan perkreditan di

Indonesia adalah berdasar 3 macam :

a) Kredit perbankan yang diberikan oleh bank kepada masyarakat

untuk kegiatan usaha.

b) Kredit likuiditas adalah kredit yang diberikan oleh Bank

Indonesi, Bank Sentral kepada bank-bank negara yang

selanjutnya digunakan sebagai dana untuk membiayai kegiatan

perkreditan.

c) Kredit Langsung adalah kredit yang diberikan oleh BI kepada

badan-badan pemerintah guna menjaga stabilitas harga

sembako termasuk beras.

2) Kredit menurut jenisnya

Menurut Teguh Pudjo Mulyono, klasifikasi kredit menurut

jenis kredit yang dibiayai dapat dibedakan menjadi :

a) Kredit untuk modal kerja, yaitu kredit yang diberikan oleh bank

kepada debiturnya untuk memenuhi kebutuhan modal kerja

Page 20: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

yaitu kebutuhan modal yang habis dalam siklus usahanya. Hal

ini kalau dilihat dalam satu neraca perusahaan akan berupa

uang kas/bank ditambah dengan persediaan barang jadi,

persediaan bahan dalam proses, persediaan bahan baku.

b) Kredit Investasi, yaitu kredit yang dikeluarkan oleh perbankan

untuk pembelian barang-barang modal,yaitu tidak habis dalam

satu siklus usaha, maksudnya proses dari pengeluaran uang kas

dan kembali menjadi uang kas tersebut akan memakan jangka

waktu yang cukup panjang setelah melalui beberapa kali

putaran.

c) Personal Loan, yaitu bentuk kredit yang diberikan kepada

perseorangan bukan dalam rangka mendapatkan laba, tetapi

untuk memenuhi kebutuhan konsumtif.

d) Kredit Investasi Kecil, Kredit Modal Permanen dan Kredit

Massal.

Dalam rangka mengembangkan sektor-sektor usaha yang

dikelola para pengusaha golongan ekonomi lemah, maka oleh

pemerintah dibukalah fasilitas kredit-kredit tersebut dengan tujuan

dapat mendorong perkembangan usaha para pengusaha ekonomi lemah

tersebut dengan menyediakan dana dengan memperoleh fasilitas

kemudahan. Fasilitas kredit ini diberikan dalam beberapa bentuk,

antara lain :

Page 21: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

a) Kredit Investasi Kecil, yaitu kredit jangka menengah/panjang yang

diberikan kepada pengusaha kecil pribumi dengan berbagai

fasilitas kemudahan dalam persyaratan dan porsedur yang khusus,

untuk pembiayaan barang-barang modal serta jasa yang diperlukan

untuk rentabilitasi, modernisasi,perluasan proyek maupun untuk

pendirian proyek baru.

b) Kredit Modal Kerja Permanen, yaitu jenis kredit yang diberikan

kepada pengusaha kecil pribumi dengan berbagai fasilitas

kemudahan dalam persyaratan dan prosedur khusus guna

membiayai kebutuhan modal (kerja) yang dipergunakan secara

terus-menerus untuk kelancaran usahanya.

c) KIK/KMKP Massal, yaitu kredit yang diberikan kepada sejumlah

nasabah dalam satu lokasi tertentu untuk jumlah proyek yang sama

dengan jumlah pemohon dan jumlah plafon kredit keseluruhan

yang besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia. Biasanya jenis

usaha yang dibiayai dengan kredit massal ini untuk menunjang

program-program pemerintah, misalnya proyek tebu rakyat

intensifikasi,pencetakan sawah, panca usaha ternak potong,

perikanan dan lain-lain. Pelaksanaan KIK/KMKP sebagian besar

dikelola oleh bank-bank pemerintah walaupun ada beberapa bank

swasta yang juga memberikannya. Ciri khusus kredit ini yaitu

untuk golongan pribumi swasta. Adapun kriteria perusahaan

pribumi yaitu sekurang-kurangnya 50% dari modal usaha yang

Page 22: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

dimiliki oleh pribumi dan sebagian pengurusnya pribumi atau

sekurang-kurangnya 75% modal usahanya dimiliki oleh pribumi

(Mulyono,1990 :24-32).

c. Nilai Kredit

Kredit adalah kepercayaan, dan hal ini timbul bila ada

pendekatan antara pemberi kredit dan penerima kredit. Untuk

menimbulkan kepercayaan, maka pemberi kredit perlu meneliti

terlebih dahulu apa , siapa, dan bagaimana calon peminjam.

Karena kredit sangat diperlukan masyarakat maka kredit

mempunyai nilai. Untuk menentukan nilai kredit dikenal pedoman-

pedoman penilaian. Sedangkan pedoman yang lazim digunakan

menurut Mulyono (1993 :11-16) adalah prinsip “ 5 C “ yaitu :

1) Character

yaitu suatu pemberian kredit atas dasar kepercayaan. Jadi yang

mendasari suatu kepercayaan yaitu adanya keyakinan dari pihak

bank bahwa si peminjam mempuanyai moral, watak maupun sifat-

sifat pribadi positif dan kooperatif dan juga mempunyai rasa

tanggung jawab baik dalam kehidupan pribadi manusia,

kehidupannya sebagai anggota masyarakat ataupun menjalankan

kegiatan usahanya.

Page 23: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

2) Capacity

yaitu suatu penilaian kepada calon debitur mengenai kemampuan

melunasi kewajiban-kewajibannya dari kegiatan usaaha yang

dilakukannya yang akan dibiayai dengan kredit yang diperolehnya.

3) Capital

yaitu jumlah dana atau modal sendiri yang dimiliki oleh calon

debitur.

4) Collateral

yaitu barang jaminan yang diserahkan oleh peminjam atau debitur

sebagai jaminan atas kredit yang diterimanya. Manfaat collateral

yaitu sebagai alat pengamanan apabila usaha yang di biayai dengan

kredit tersebut gagal atau sebab-sebab lain dimana debitur tidak

mampu melunasi kreditnya dari usahanya yang normal.

5) Condition of Economy

yaitu situasi dan kondisi politik sosial , ekonomi, budaya dan lain-

lain yang mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat

maupun untuk suatu kurun waktu tertentu yang kemungkinannya

akan dapat mempengaruhi kelancaran usaha dari perusahaan yang

memperoleh kredit.

d. Tujuan Penetapan Kebijaksanaan Kredit

Agar kegiatan perkreditan dapat berjalan dengan lancar maka

diperlukan suatu rangkaian-rangkaian peraturan yang ditetapkan lebih

dahulu baik secara tertulis maupun tidak tertulis sebelum pelaksanaan

Page 24: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

perkreditan itu sendiri berlangsung. Menurut Mulyono (1993 : 20-21 ).

tujuan ditetapkannya kebijaksanaan kredit dapat diuraikan sebagai

berikut :

1) Azas Likuiditas

yaitu suatu azas yang mengharuskan pihak kreditur untuk tetap

dapat menjaga tingkat likuiditasnya, karena suatu lembaga yang

tidak likuid sangat parah yaitu hilangnya kepercayaan dari para

nasabahnya atau dari masayarakat luas.

2) Azas Solvabilitas

Usaha pokok perbankan yaitu menerima dana dari masyarakat

dalam bentuk kredit. Dalam kebijaksanaan perkreditan maka bank

harus pandai- pandai mengatur penanaman dana ini baik pada

bidang perkreditan, surat-surat berharga pada suatu tingkat resiko

kegagalan yang seecil mungkin.

3) Azas Rentabilitas

Sebagaimana halnya pada setiap suatu kegiatan usaha akan selalu

mengharapkan untuk memperoleh laba, baik untuk

mempertahankan eksistensinya maupun untuk keperluan

mengembangkan dirinya. Laba yang diperoleh dari perkreditan

berupa selisih antara biaya dengan pendapatan bunga yang diterima

dari para debitur.

Page 25: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

e. Pendapatan

Penghasilan atau pendapatan yang nyata akan dapat

digunakan sebagai tolok ukur atas keberhasilan seseorang dalam

menjalankan aktivitas usahanya. Maka sepantasnya orang akan selalu

memburu bagaimana mendapatkan atau memperoleh pendapatan atau

penghasilan, walaupun dengan jalan atau metode yang berbeda-beda

yang sesuai dengan faktor-faktor yang ada, juga yang sesuai dengan

aturan yang ada padanya.

Menurut Paul Sihotang pendapatan adalah jumlah

penghasilan yang diperoleh dari jasa-jasa produksi yang diserahkan

pada waktu tertentu atau diperoleh dari harta kekayaannya (Sihotang,

1995: 34). Sedang menurut Riyanto, pendapatan atau laba usaha

menunjukkan pengurangan antara penjualan dengan harga pokok

penjualan di kurangi biaya usaha beserta bunga kredit (Riyanto,1994:

35). Dengan kata lain pendapatan atau laba usaha adalah jumlah

keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan.

4. Pedagang Kecil

Dengan berpegang teguh kepada petunjuk GBHN, maka dalam

melaksanakan pembangunan yang berdasarkan pada Trilogi Pembangunan

yang meliputi :

a. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang menuju pada

terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat.

Page 26: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

b. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, dan

c. Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.

Pemerataan dalam pembangunan dilaksanakan melalui berbagai

usaha, antara lain pemerataan pembagian pendapatan, pemerataan

kesempatan kerja dan pemerataan kesempatan berusaha. Untuk mencapai

hal-hal tersebut, pemerintah bertekad untuk secara terus-menerus

memberikan kesempatan yang lebih luas kepada pengusaha golongan

ekonomi lemah termasuk pedagang kecil. Yang dimaksud dengan

pedagang kecil adalah orang-orang atau badan usaha yang karena

terbatasnya kemampuan mengolah dan berorganisasi, modal serta

ketrampilan hanya mampu melakukan kegiatan usaha tertentu dengan

volume yang sesuai dengan kegiatannya (Radius Prawiro,1978: 25 ).

Kriteria syarat sebagai pedagang kecil menurut Peraturan

Pemerintah No. 50 tahun 1994 adalah :

a. Tidak bertindak sebagai penyalur kepada pedagang lainnya.

b. Menyerahkan barang kena pajak melalui suatu tempat penjualan

eceran seperti kios, toko, atau dengang cara penjualan yang

dilaksanakan langsung kepada konsumen akhir atau dari rumah

kerumah.

c. Menyediakan barang kena pajak yang diserahkan di tempat penjualan

secara eceran.

d. Melaksanakan transaksi jual beli secara spontan tanpa didahului

penawaran tertulis, pemesanan, kontrak atau lelang, dan pada

Page 27: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

umumnya bersifat tunai serta pembeli pada umumnya datang ke tempet

penjualan tersebut langsung membawa barang kena pajak yang

dibelinya.

Ada berbagai permasalahan yang dihadapi pada pedagang kecil

dalam upaya meningkatkan usahanya. Permasalahan tersebut diantaranya

antara lain sebagai berikut :

a. Kesulitan dalam hal permodalan

Untuk mengembangkan usahanya dibutuhkan modal dan modal yang

mereka dapatkan adalah modal dengan suku bunga yang tinggi, yang

diberikan para pelepas uang. Hal ini tetap berlangsung karena tidak ada

alternatif lain yang harus ditempuh.

b. Kesulitan dalam aspek ketrampilan

Aspek ketrampilan memegang peranan sangat penting. Hal ini terlihat

dari kenyataan di banyak usha kecil kehilangan pasarnya, karena

barang yang mereka hasilkan tidak berkembang sesuai dengan

keinginan mereka.

c. Kurangnya pendidikan

Pada umumnya pengusaha kecil tidak mempunyai pendidikan yang

memadai untuk mengembangkan usaha mereka. Kurangnya

pendidikan ini membuat mereka tidak menyadari pentingnya

pengetahuan pasar, sehingga tidak dapat menganalisa faktor-faktor apa

saja yang memepengaruhi atau yang menetukan jalannya usaha pada

saat yang akan datang.

Page 28: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

d. Kurangnya perencanaan

Operasional suatu perusahaan dapat berhasil jika dilaksanakan atas

perencanaan yang baik seperti siapa pembeli, berapa persediaan barang

yang harus dipelihara, bagaimana penjualannya juga bagaimana

mencapai suatu tingkat laba tertentu.

e. Tidak mempunyai administrasi yang baik

Pada umumnya pedagang kecil tidak mempunyai administrasi yang

baik yang dapat memberikan gambaran tentang perusahaan setiap saat.

Keadaan keuangan hanya terdapat pada ingatan pemilik, sehingga

menyebabkan perusahaan tidak mengetahui kondisinya, apakah dalam

keadaan hutang atau rugi, maju atau mundur, sehingga keuangan

rumah tangga tercampur dengan keuangan perusahaan.

Usaha kecil berusaha hampir seluruh jenis usaha dalam skala kecil

dalam bidang Industri, perdagangan, jasa, pertanian dan sebagainya.

Peranan pengusaha kecil dalam pembangunan nasional secara garis

besarnya peranan kegiatan usaha kecil dapat disebutkan adalah sebagai

berikut :

a. Penyerapan tenaga kerja dan wadah pengembangan ketrampilan

Usaha kecil adalah usaha padat karya yang dapat menampung tenaga

yang tidak terampil, dalam artian tidak memiliki keahlian khusus

antara lain anak yang putus sekolah. Pertumbuhan usaha kecil dapat

menekan pengangguran. Mengingat banyaknya usaha kecil yang

Page 29: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

tersebar dipelosok tanah air maka peranannya terhadap penyerapan

tenaga kerja sangat besar dan penting artinya bagi pembngunan

nasional.

b. Pemarataan

Pemerataan dan perkembangan usaha kecil mempunyai arti yang

sangat penting bagi proses tercapainya asas pemerataan dalam Trilogi

pembangunan dalam artian pemerataan bagi pendapatan serta

kesempatan berusaha.

c. Stabilitas nasional

Pertumbuhan dan perkembangan usaha kecil dapat menyerap tenaga

kerja yang berarti dapat menekan jumlah penganggguran, sehingga

dapat memberikan nafkah kepada sebagian besar rakyat Indonesia

yang berarti pemerataan bagi pendapatan nasional. Dan apabila hal ini

tercapai maka usaha kecil tersebut sangat besar artinya bagi

kepentingan stabilitas.

d. Pemasok

Hasil usaha kecil dapat sebagai bahan baku bagi usaha Industri skala

besar.

e. Tabungan pemerintah atau masyarakat

Melalui pertumbuhan dan perkembangan usaha kecil maka wajib pajak

akan bertambah sehingga kelompok usaha kecil dapat memberikan

sumbangan bagi pertumbuhan tabungan pemerintah dan

Page 30: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

dari penghasilan karyawan maupun pemilik dapat ditumbuhkan

tabungan masyarakat.

f. Pelayanan masyarakat

Usaha kecil memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat

banyak terutama bagi kebutuhan-kebutuhan pokok sehari-hari. Tanpa

usaha kecil masyarakat akan menemui kesulitan dalam maperoleh

barang-barang kebutuhan pokok sehari-hari.

g. Menumbuhkan perekonomian daerah

Pertumbuhan usaha kecil daerah akan menumbuhkan perekonomian

daerah serta dapat menghambat perpindahan masyarakat dari desa

kekota.

h. Daya guna baru

Pengusaha kecil dapat membuat sesuatu barang yang tidak menjadi

berguna kembali dengan cara mengumpulkan barang-barang bekas dan

menyerahkan atau menjual kepada pengusaha besar atau pabrik.

Lapisan masyarakat yang berpenghasilan rendah kebanyakan

berada di daerah-daerah pedesaan, tetapi walawupun merupakan bagian

kecil namun terus mengalami banyak perkembangan apalagi setelah

ditunjang adanya bantuan perkreditan. Mengingat terbatasnya areal

pertanian ke usaha perdagangan walaupun hanya kecil-kecilan saja untuk

menambah pendapatan. Dengan adanya fasilitas perkreditan yang dapat

diperoleh dari lembaga pemerintah maupun swasta diharapkan dapat

Page 31: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

menggugah masyarakat pedesaan, khususnya bagi pedagang kecil untuk

meningkatkan kemampuan yang lebih besara dan diarahkan agar mereka

mamapu memainkan peranan yang sesungguhnya dalam tatanan ekonomi

Indonesia.

B. Kajian Empiris

Berdasarkan hasil penelitian Yan Pieter Karafir (dalam Haryono,

2000:9) menyimpulkan bahwa sebagian besar pedagang tidak dan atau kurang

mampu memupuk modal. Untuk selanjutnya modal produktif yang mereka

miliki tidak berkembang atau kurang berkembang. Sehubungan dengan itu

pula, pendapatan mereka tidak dapat dan kurang cepat meningkat. Pada

penelitian Karafir tersebut dinyatakan bahwa 80,32% pedagang kakil lima

tergolong bukan wiraswasta dan kewiraswastaannya rendah, 91,34% tidak

memiliki sikap mengutamakan pengembangan usaha dagang. Data tentang

tingkat pemupukan modal menunjukkan bahwa 7,87% pedagang tersebut

mengalami penyusutan dan 63,35% pedagang tidak mengalami perubahan

dalam jumlah modalnya.

Hasil penelitian Haryono (2000:9) menunjukkan bahwa usaha

pedagang dapat menyediakan lapangan pekerjaan bagi kelebihan angkatan

kerja, terutama yang berpendidikan rendah. Usaha pedagang cenderung

menjadi pekerjaan tetap. Umumnya pada pedagang dalam memenuhi

kebutuhan modalnya meminjam kepada keluarga, teman, menjual harta

maupun mengambil tabungan sendiri yang tidak akan menanggung beban

Page 32: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

terhadap keberhasilan usaha pedagang diantara 4 faktor yang mempengaruhi

(modal usaha, tingkat pendidikan , pengalaman berusaha, dan sikap usaha

dagang) hanya faktor modal usaha dan sikap usaha yang berpengaruh secara

signifikan terhadap keberhasilan usaha pedagang.

Modal kerja sangatlah penting bagi perusahaan, hal ini dikarenakan

beberapa alasan yaitu, pertama tanpa modal kerja perusahaan tidak dapat

melakukan kegiatan operasional sehari-hari. Kedua, sebagian besar waktu dari

manajer dicurahkan untuk mengelola modal perusahaan (JF Weston &

Brigham, 1992). Ketiga pada beberapa perusahaan manufaktur, investasi

modal kerjanya dapat mencapai lebih 50% dari total aktiva perusahaan. Oleh

karena itu modal kerja perusahaan perlu dikelola dengan baik (Federal Trade

Commision, 1983).

Hatta (2002) menguji pengaruh antara pertumbuhan asset, insider

ownership, free cash flow dan Ukuran perusahaan terhadap Dividen Payout

Ratio (DPR), di mana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa hanya

pertumbuhan asset berpengaruh signifikan terhadap DPR pada perusahaan

manufaktur yang listed di BEJ periode 1993-1999, sementara ketiga variabel

lainnya yaitu insider ownership, free cash flow dan ukuran perusahaan tidak

berpengaruh signifikan terhadap DPR.

C. Kerangka Konseptual

Permodalan merupakan faktor yang mendasar bagi para pedagang

untuk memperlancar usaha yang dilakukannya. Melihat kenyataan yang ada

Page 33: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

bahwa pedagang di Pasar Bunder Kabupaten Sragen dalam melakukan

kegiatan usahanya hanya mempunyai modal kecil dan hanya mempunyai

kemampuan untuk mengambil pinjaman dalam jumlah yang relatif kecil,

mudah dan dengan bunga yang ringan serta tanpa agunan.

Dengan modal sendiri yang selama ini dilakukan oleh para pedagang

tersebut, mereka mencoba untuk menambah modal dengan jalan meminjam

kredit dari BPR DJOKO TINGKIR. Dengan adanya peningkatan modal

tersebut ,mereka mengharapkan volume usaha akan meningkat, yang akhirnya

akan mampu meningkatkan pendapatan mereka. Adapun kerangka pemikiran

tersebut apabila digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1

Kerangka Konseptual

Modal Sendiri

Kredit BPR Djoko

Tingkir

Pedagang

Volume Usaha Meningkat

Pendapatan Meningkat

Page 34: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

D. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

Diduga penggunaan modal sendiri dan kredit BPR Djoko Tingkir berpengaruh

positif terhadap pendapatan pedagang di Pasar Bunder Kabupaten Sragen

secara bersama-sama.

Page 35: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Tipe penelitian ini adalah penelitian kausalitas karena meneliti

pengaruh variabel yang satu terhadap variabel yang lainnya (Nasir, 2004).

Dalam penelitian ini penelitian yang bersifat kausal menguji tentang pengaruh

variabel bebas yang terdiri dari modal sendiri dan kredit terhadap variabel

terikat yaitu pendapatan pedagang.

B. Unit Analisis

Unit analisis dalam penelitian ini adalah para pedagang yang ada di

Pasar Bunder Kabupaten Sragen.

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Dalam suatu penelitian, populasi yang dipilih erat kaitannya dengan

masalah yang ingin diteliti. Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian

(Suharsimi Arikunto, 2000:108). Di dalam penelitian yang menjadi populasi

adalah pedagang yang ada di Pasar Bunder Kabupaten Sragen tahun 2010

yang berjumlah 243 pedagang dalam tabel berikut.

32

Page 36: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Tabel 3.1 Populasi Jumlah Pedagang di Pasar Bunder Sragen

Jenis Dagangan Banyaknya Pedagang Persentase

Sandang

Makanan dan Minuman

Barang Elektronik

Lain-lain

34

37

16

13

35,39%

31,69%

25,51%

7,410%

Jumlah 100 100%

Sumber : Dinas Pasar Kabupaten Sragen, 2010

Dalam pengambilan sampel, menggunakan stratified random sampling

yang artinya suatu cara pengambilan sampel yang memilih individu yang akan

dijadikan anggota sampel (secara acak). Seluruh individu dalam populasi

diberi kesempatan yang sama untuk dijadikan anggota sampel. Sampling

digunakan untuk membagi-bagikan populasi menjadi beberapa lapisan strtum,

dimana anggota-anggota dari setiap stratum dipilih secara random, kemudian

dijumlahkan, jumlah ini akan membentuk anggota sampel. Adapun yang

menjadi sampel dalam penelitian ini adalah didasarkan pada jenis dagangan

sejumlah 100 pedagang.

D. Jenis dan Sumber Data

Adapun jenis dan sumber data dalam penelitian ini terdiri dari :

1. Data Primer

Merupakan data yang langsung dikumpulkan dari lapangan. Dalam hal

ini data berasal dari para pedagang yang menjadi nasabah BPR Djoko

Tingkir yang terpilih menjadi sampel 100 pedagang.

Page 37: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

2. Data Sekunder

Berupa data yang ada di kantor BPR DJOKO TINGKIR yang

berlokasi di Kabupaten Sragen 214 pedagang.

E. Metode Pengumpulan Data

Adapun metode dalam pengumpulan data terdiri dari :

1. Questioner

Yaitu dengan cara membuat daftar pertanyaan, dimana seluruh pertanyaan

bersifat terbuka.

2. Observasi

Cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan secara langsung

pada BPR Djoko Tingkir Kabupaten Sragen.

3. Interview

Cara pengumpulan data dengan wawancara langsung kepada para

pedagang yang menjadi nasabah BPR Djoko Tingkir Kabupaten Sragen.

4. Dokumentasi

Cara pengumpulan data dengan mencari dan mempelajari dokumen serta

buku-buku literature.

F. Definisi Operasional Variabel

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai

berikut :

Page 38: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

1. Modal Sendiri

Modal sendiri adalah jumlah permodalan yang digunakan pedagang kecil

untuk menjalankan usahanya diukur dengan satuan Rupiah (Rp)

2. Modal Kredit

Modal kredit adalah sejumlah uang yang dipinjam dari BPR Djoko Tingkir

atau lembaga keuangan lainnya kepada para pedagang diukur dengan

satuan Rupiah (Rp).

3. Pendapatan.

Pendapatan adalah laba usaha yang diperoleh dari hasil penjualan. Ukuran

yang digunakan adalah Rupiah (Rp). Laba diperoleh dari penjualan – biaya

yang meliputi biaya pembelian barang dagangan dan biaya angkut.

G. Metode Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam

sebuah model regresi, variabel dependen, variabel independent atau

keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak (Santoso, 2001 :

213). Kriteria data tersebut dikatakan berdistribusi normal dengan

melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik.

b. Multikolinieritas

Metode yang digunakan untuk uji multikolinearitas data dalam

penelitian ini digunakan dengan melihat nilai VIF dan Tolerance

Page 39: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

(Ghozali 2005 : 91). Dalam pengertian sederhana setiap variabel

dependen menjadi variabal independen dan diregres terhadap variabel

independent lainnya. Tolerence mengukur variabilitas variabel

independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel

independen lainnya. Dikatakan terjadi masalah multikolinearitas

apabila nilai VIF diatas 10.

c. Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas dapat terjadi jika variabel gangguan

mempunyai varian yang sama untuk semua observasi dengan adanya

heteroskedastisitas maka penaksir OLS tetap tak bisa dan konsisten

akan tetapi tidak lagi efisien baik untuk sampel kecil maupun untuk

sampel besar. Uji tersebut dapat diketahui terjadi atau tidaknya

heteroskedastisitas dapat digunakan dengan berbagai cara. Salah

satunya adalah dengan Uji Park dengan langkah-langkah pengujiannya

adalah sebagai berikut:

Membuat regresi dengan model Ordinary Least Square

kemudian melakukan regresi tanpa memperhatikan adanya

heteroskedastisitas. Jalankan regresi log linier antara e2 dengan

variabel independen non linier. Dikatakan bebas dari masalah

heteroskodastisitas apabila nilai signifikansi > 0,05 (Ghozali, 2005 :

107).

Page 40: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

d. Autokorelasi

Autokorelasi dapat terjadi apabila kesalahan pengganggu (error

disturbance) suatu periode berkorelasi dengan kesalahan pengganggu

periode sebelumnya. Alat penguji terdapat tidaknya autokorelasi

adalah Durbin Watson Test (DW-Test), formulasinya sebagai berikut

(Ghozali, 2005 : 107) :

DW = úûù

êëé

S-S-

2

112

ei

eixei

Untuk menguji asumsi klasik yang satu ini, maka terlebih

dahulu tentukanlah nilai kritis du dan dL berdasarkan jumlah observasi

dan variabel independen. Jika hipotesa nol menyatakan tidak adanya

autokorelasi maka:

Jika DW < dL yang berarti Ho ditolak sehingga menyatakan terjadinya

autokorelasi.

Jika DW > 4-dL maka artinya Ho ditolak yang berarti adanya

autokorelasi.

Jika du < DW < 4-du maka Ho diterima yang berarti tidak terdapatnya

autokorelasi.

2. Uji statistik

a. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh

variabel independen secara bersama-sama terhadap pendapatan usaha.

Langkah-langkah pengujian (Djarwanto, 1998)::

Page 41: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

1) Menentukan Ho dan Ha

Ho: β1 = β2 = β3 = β4 = 0, tidak terdapat pengaruh yang

signifikan variabel independen secara bersama-sama terhadap

pendapatan secara serempak.

Ha: β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ β4 ≠ 0, terdapat pengaruh yang signifikan

variabel independen secara bersama-sama terhadap pendapatan

secara serentak.

2) Penentuan level of significan (α) = 0.05

3) Kriteria pengujian

4) Rumus

= )/()1(

)1/(2

2

knRkR

---

Keterangan:

2R = Koefisien Determinasi

= Jumlah Pengamatan

= Treatment (variabel independen)

5) Kesimpulan

Daerah tolak

Daerah terima

Fα ; k – 1 ; k(n-1)

Page 42: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Hasil F hitung dibandingkan dengan F tabel, jika F hitung ≤ F tabel

maka secara bersama-sama tidak ada pengaruh variabel

independent terhadap variabel independent, sebaliknya jika F

hitung > F tabel, maka secara bersama-sama ada pengaruh antara

variabel independent terhadap dependen.

b. Uji R2

Analisis koefisien determinasi untuk mengetahui besarnya

sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Koefisien determinasi dinyatakan dalam prosentase. Kriteria yang

digunakan dalam melihat nilai koefisien determinasi dengan melihat

nilai R Square (Wahid S, 2004). Adapun rumus R2 adalah (Wahid S,

2004) :

R2 =

å

å

-

-

÷÷÷

ø

ö

ççç

è

æ-

kYY

kYY

/)(

/

2

2

'

= total

regresi

kuadratJumlah

kuadratJumlah

Keterangan :

Y = nilai pengamatan

Y’ = nilai Y yang ditaksir dengan model regresi

-

Y = nilai rata-rata pengamatan

= jumlah variabel independen

R2 = Koefisien Determinasi

Page 43: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

c. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh

variabel independen secara parsial terhadap dependen. Langkah-

langkah pengujian adalah (Djarwanto, 1998):

1) Menentukan Ho dan Ha

Ho : β = 0, tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial

variabel independen terhadap pendapatan usaha.

Ha : β ≠ 0, terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial

variabel indepeden terhadap pendapatan.

2) Penentuan level of significant (α) = 0,05

Nilai t tabel = t α/2 ;n-k-1

3) Kriteria pengujian

Ho diterima apabila nilai – t tabel < t hitung < t tabel

Ho ditolak apabila nilai t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel

4) Mencari t hitung

thitung = Sb

b b-

Keterangan :

b = Koefisien regresi

Sb = Standart Eror

Daerah Terima

Daerah TolakDaerah Tolak

t(α/2; n-1-k)-t(α/2; n-1-k)

Page 44: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

β = Beta

5) Kesimpulan

Hasil t hitung dibandingkan dengan t tabel, jika t hitung < t tabel maka

tidak ada pengaruh antara variabel independent terhadap variabel

dependen, dan sebaliknya bila t hitung > t tabel, maka ada pengaruh

antara variabel independent dengan variabel dependen.

Page 45: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum PD. BPR Djoko Tingkir Sragen

1. Sejarah Berdirinya PD. BPR Djoko Tingkir Sragen

Sejarah berdirinya BPR Djoko Tingkir merupakan peralihan dari

Badan Kredit Pasar Kabupaten Sragen. Semua Asset Badan Kredit Pasar

termasuk Pegawai merupakan Modal Awal dari BPR, berdirinya BPR

setelah paket Oktober 1988. PD. BPR Djoko Tingkir berdiri dan mulai

operasional pada tanggal 30 Desember 1993 dengan dasar :

a. Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. KEP-222/KM.17/1993

tentang Pemberian Ijin Usaha PD. BPR Djoko Tingkir.

b. Peraturan Daerah Kabupaten Dati II Sragen Nomor : 7 tahun 1992

tentang Pendirian Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat

Kabupaten Dati II Sragen, telah diadakan perubahan dengan Peraturan

Daerah No : 14 Tahun 2000 tentang Perusahaan Daerah Bank

Perkreditan Rakyat Djoko Tingkir.

Dengan modal awal Rp, 208.000.000,- (Dua ratus delapan juta

rupiah) dan 3 (tiga) orang pegawai, dan merupakan Badan Usaha Milik

Daerah yang kepemilikannya 100 % milik Pemda Sragen Dalam

perkembangannya dari tahun ke tahun mengalami peningkatan usaha,

namun laju perkembangannya belum begitu pesat dapat dikatakan belum

42

Page 46: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

memberikan kontribusi maksimal baik untuk masyarakat maupun pemda

Sragen dikarenakan permodalan yang masih relatif kecil.

Upaya dalam mempercepat laju perkembangan BPR, tidak bisa

lepas dari peran serta pemilik (Steakholder) kaitannya dengan permodalan

dan kebijakan yang diambil. Untuk mewujudkan BPR menjadi Bank yang

sehat dapat berdaya guna dan berhasil guna serta mewujudkan visi, misi

dan tujuan utama BPR diperlukan komitmen Pemilik dan Pengurus untuk

pemberdayaan BPR kedepan.

2. Visi dan Misi

Visi dan Misi telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 23

tahun 2003 tentang perubahan pertama Peraturan Daerah Kabupaten

Sragen Nomor 14 tahun 2000 tentang Perusahaan Daerah Bank

Perkreditan Rakyat Djoko Tingkir Kabupaten Sragen.

Visi dan Misi merupakan arah dan tujuan yang akan dicapai

dimasa yang akan datang. Untuk pencapaiannya diperlukan perencanaan

strategis (untuk jangka 5 tahun) dan perencanaan operasional (jangka

waktu 1 tahunan).

a. Visi

Mewujudkan PD. BPR Djoko Tingkir sebagai lembaga

keuangan daerah yang handal dan mampu menopang PADS. Untuk

pencapaian Visi diperlukan langkah-langkah lebih lanjut yang akan

dituangkan dalam Misi BPR.

Page 47: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

b. Misi

1) Meningkatkan permodalan.

2) Meningkatkan Sumber daya manusia.

3) Meningkatkan Mutu Pelayanan ;

4) Meningkatkan Perluasan Jaringan Pelayanan ;

5) Memberikan Citra terbaik.

6) Memberikan hasil terbaik.

3. Sasaran dan Tujuan

Sasaran :

a. Adanya tambahan modal dari Pemda

b. Melakukan kerjasama dengan Bank Umum maupun Lembaga

Keuangan Non Bank

c. Melakukan kerjasama dengan Dinas / Instansi Pemerintah maupun

Swasta

d. Melakukan Pendidikan dan Pelatihan untuk semua pegawai

e. Menambah Pos Pelayanan Baru untuk pendekatan kepada nasabah

Tujuan :

a. Membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan

pembangunan di segala bidang

b. Membantu permodalan pengusaha Menengah, Kecil dan Mikro

c. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PADS)

Page 48: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

4. Faktor Pendukung

Dalam upaya mencapai tujuan utama, terdapat beberapa faktor pendukung

antara lain:

a. Kepemilikan 100 % milik Pemda Kabupaten Sragen

b. Kepercayaan masyarakat yang semakin meningkat

c. Letak kantor yang strategis tidak jauh dari lokasi perdagangan

d. Peluang pasar untuk pengembangan masih memungkinkan

e. Kebutuhan tenaga kerja / Pegawai cukup.

5. Hambatan

a. Permodalan yang masih relatif kecil, karena kurangnya komitmen

pemilik untuk memenuhi modal dasar

b. Sumber daya manusia yang masih rendah

c. Jaringan operasional yang masih terbatas

d. Banyaknya persaingan baik perbankan maupun non bank

e. Sarana dan prasarana belum memadai.

6. Susunan Organisasi Dan Tata Kerja (SOT)

Susunan Organisasi dan Tata Kerja perlu ada perubahan seiring

dengan perkembangan perusahaan dan volume pekerjaan yang ada.

Penyusunan SOT didasarkan pada Keputusan Menteri Dalam Negeri

Nomor 44 Tahun 2000 dimana Susunan Organisasi dan Tata Kerja

menyesuaikan dengan perkembangan asset :

a. Asset kurang dari Rp. 5 M : kategori Type C

b. Asset diatas Rp. 5 M s/d 15 M : kategori Type B

Page 49: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

c. Asset diatas Rp. 15 M : kategori Type A

Asset BPR pada posisi 31 Maret 2006 sebesar Rp. 44.621 M.

Susunan Organisasi dan Tata Kerja masih mengacu pada Type B

dengan modifikasi disesuaikan dengan kebutuhan Perusahaa dengan

susunan sebagai berikut :

1) Badan Pengawas : 3 Orang

2) Direksi : 2 Orang

3) SPI : 2 Orang

d. Kepala Bagian : 4 Orang

Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOT) saat ini sudah

disesuaikan dan susuai dengan kebuuhan dan perkembangan

perusahaan. Untuk perkembangan kedepan perlu adanya perubahan dari

Type B yang dimodifikasi menjadi Type A atau setidak-tidaknya

menjadi Type B, dengan komposisi sebagai berikut :

1) Badan Pengawas : 3 Orang

2) Direktur minimum : 2 Orang (Dir. Ut dan Direktur

Opersional)

3) SPI : 2 Orang

4) Kepala Bagian : 6 Orang

5) Sub Bagian : 12 Orang

Page 50: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

7. Kepegawaian

Pegawai merupakan asset perusahaan dan merupakan modal dalam

pengembangan perusahaan. Untuk itu diharapkan pegawai yang memiliki

profesionalisme dan SDM yang berkualitas. Jumlah pegawai yang

dimiliki saat ini sebanyak 35 orang, yang terdiri dari :

a. Tenaga administrasi : 29 Orang

b. Tenaga Satpam : 3 Orang

c. Sopir : 2 Orang

d. Clening Service : 1 Orang

Jumlah : 35 Orang

Penambahan pegawai direncanakan secara berkala sesuai dengan

perkembangan perusahaan dan volume pekerjaan yang akan dimasukkan

dalam program kerja tahunan dengan kualifikasi dari basis pendidikan

tertentu.

8. Pengembangan Sumber Daya Manusia

Upaya dalam meningkatkan kulaitas Sumber Daya Manusia,

perusahaan merencanakan pembiayaan dari Anggaran Perusahaan sebesar

5 % dari biaya Tenaga kerja setiap tahunnya. Pendidikan dan Pelatihan

telah dilakukan dalam bentuk kerjasama antara lain :

a. Pendidikan dan Pelatihan yang diadakan oleh PERBARINDO dan

PERBAMIDA.

b. Pendidikan dan Pelatihan yang diadakan oleh Bank Indonesia.

c. Kerjasama dengan Lembaga Pendidikan lain ( LPK )

Page 51: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Selain Pendidikan dan Pelatihan khusus yang pernah diikuti,

pegawai diwajibkan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih

tinggi, minimal D3. Pada saat ini dari jumlah pegawai yang ada, telah

mengikuti pendidikan dengan program S1 sebanyak 23 orang.

Pengembangan Sumber Daya Manusia ( SDM ) akan dilaksanakan secara

terus menerus secara berkesinambungan, sehingga diharapkan dalam

tahun-tahun mendatang akan dimiliki pegawai yang berkualitas dan

profesional.

9. Perluasan Jaringan Operasional

Dalam upaya mempercepat laju perkembangan perusahaan dan

peningkatan pelayanan sampai di pedesaan diperlukan perluasan jaringan

operasional dengan cara membuka pos pelayanan atau membuka Kantor

Cabang. Pos Pelayanan yang dimiliki antara lain :

a. Pos Pelayanan Pasar Kota dan Bunder

b. Pos Pelayanan Wilayah Kecamatan Tanon

c. Pos Pelayanan Wilayah Kecamatan Masaran

d. Pos Pelayanan Wilayah Kecamatan Gondang

Rencana Program untuk perluasan jaringan kedepan direncanakan

untuk menambah pos pelayanan baru dengan target dibukanya pos

pelayanan di setiap wilayah kecamatan yang pelaksanaannya akan

direncanakan dalam Rencana Kerja Tahunan guna pendekatan kepada

nasabah.

Page 52: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

B. Deskripsi Responden

Sasaran utama Koperasi Mandiri dalam pemberian kreditnya kepada

masyarakat adalah pengusaha kecil yang bergerak dalam bidang perdagangan,

ataupun jasa.Untuk keperluan analisis data, penulis mengumpulkan data yang

diperlukan yaitu data tentang para pedagang kecil di Pasar Bunder Kabupaten

Sragen.

Jumlah pedagang kecil yang diambil sebagai sampel penelitian

sebanyak 100 pedagang. Data dikumpulkan melalui kuesioner (daftar

pertanyaan) yang diberikan kepada masing-masing pedagang kecil yang

bertindak sebagai sampel. Data yang diperoleh antara lain data tentang umur,

pendidikan, jumlah modal, lama usaha, pengalaman, jenis dagangan, dan rata-

rata penghasilan per hari.. Dalam penelittian ini nama responden tidak

dicantumkan sesuai dengan permintaan responden yang tidak ingin

identitasnya diketahui oleh khalayak umum.

Sebagai pedagang dengan modal yang tidak seberapa besar, mereka

hanya melakukan perdagangan dalam jumlah yang terbatas sesuai dengan

modal yang mereka miliki. Para pedagang ini sebenarnya mempunyai

keinginan untuk mengembangkan usaha yang mereka kelola, sehingga akan

mampu untuk menambah jumlah persediaan barang yang mereka

perdagangkan.

Para pedagang yang menjadi sampel adalah yang menjual kebutuhan

sehari –hari. Dari hasil penyebaran daftar pertanyaan dapat diletahui sebagian

Page 53: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

besar pedagang yang berada di Pasar Bunder Kabupaten Sragen tergolong

usia produktif. Dimana usia mereka berkisar antara 26-40 tahun.

Ditinjau dari dari segi pendidikan, sebagain besar memiliki

pendidikan yang rendah yaitu hanya berpendidikan SMP sehingga dalam

mengelola usahanya, dengan cara yang sederhana. Tingkat pendidikan ini

sangat penting bagi seorang pedagang karena biasanyapedagang yang

berpendidikan rendah mengakibatkan mereka kurang mampu mengelola

usahanya dengan baik.

Sesuai sasaran koperasi mandiri ini sangat dibutuhkan sekali bagi

pedagang yang ada di Pasar Bunder Kabupaten Sragen sehingga para

pedagang kecil yang masih membutuhkan tambahan modal dalam mengelola

usahanya agar dapat berkembang dengan baik.

Berikut ini merupakan data mengenai umur pedagang kecil yang

disajikan secara kelompok :

Tabel 4.1

Umur Pedagang Kecil di Pasar Bunder Kabupaten Sragen

Tahun 2010

Umur Banyaknya Responden Persentase

Kurang dari 25 tahun

Antara 26 – 40 tahun

Lebih dari 40 tahun

18

54

28

18%

54%

28%

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer yang diolah,2010

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 100 responden, kelompok umur

yang paling dominan adalah antara 26 tahun sampai dengan 40 tahun yaitu 54

Page 54: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

responden atau 54%, kemudian kelompok umur kurang dari 25 tahun yaitu

sebanyak 26 responden atau 26% dan yang menduduki urutan terakhir atau

paling sedikit adalah kelompok umur lebih dari 40 tahun yaitu sebanyak 28

responden atau 28%.

Pada tabel 4.2 berikut ini disajikan data pedagang kecil menurut tingkat

pendidikan :

Tabel 4.2

Pendidikan Pedagang Kecil di Pasar Bunder Kabupaten Sragen

Tahun 2010

Pendidikan Banyaknya Responden Persentase

Tamat SD

Tamat SLTP

Tamat SLTA

Sarjana

29

53

16

2

29%

53%

16%

2%

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer yang diolah, 2010

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 100 responden, berpendidikan SD

yaitu sebanyak 29 responden atau 29%, kemudian berpendidikan SLTP

sebanyak 53 responden atau 53%, berpendidikan SLTA sebanyak 16 orang

atau 16%, dan berpendidikan sarjana sebanyak 2 orang atau 2%.

Berikut ini pada tabel 4.3 disajikan data pedagang kecil menurut

jumlah modal sendiri:

Page 55: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Tabel 4.3

Jumlah Modal Pedagang Kecil di Pasar Bunder Kabupaten Sragen 2010

Jumlah Modal Banyaknya

Responden Persentase

rata-rata

Rp 150.000,00 – Rp 250.000,00

Rp 250.000,00 – Rp 350.000,00

Rp 350.000,00 – Rp 450.000,00

Rp 450.000,00 – Rp 550.000,00

Rp 550.000,00 – Rp 650.000,00

Lebih dari Rp 650.000,00

2

17

19

26

23

13

2%

17%

19%

26%

23%

13%

400.000,00

300.000,00

400.000,00

500.000,00

600.000,00

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer yang diolah, 2010

Pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa mayoritas pedagang kecil memiliki

modal sangat kecil. Dari data tersebut diketahui bahwa sebanyak 19 responden

atau 19% pedagang memiliki modal Rp 350.000,00 – Rp 450.000,00,

merupakan kelompok responden yang paling banyak. Sedangkan kelompok

modal yang paling sedikit adalah pedagang yang memiliki modal Rp

150.000,00 – Rp 250.000,00 sebanyak 2 responden atau 2%.

Pada tabel 4.4. berikut ini merupakan data mengenai lama usaha

pedagang kecil yang disajikan secara kelompok :

Tabel 4.4 Lama Usaha Pedagang Kecil di Pasar Bunder Kabupaten Sragen

Tahun 2010 Lama usaha Banyaknya Responden Persentase

5 tahun

10 tahun

15 tahun

Lebih dari 15 tahun

13

27

45

15

13%

27%

45%

15%

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer yang diolah, 2010

Page 56: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Dari tabel 4.4. dapat diketahui bahwa dari 100 responden, kebanyakan

pedagang telah menggeluti usaha berdagang selama 15 tahun yaitu sebanyak

45 responden atau 45%, kemudian 10 tahun sebanyak 27 responden atau 27%,

lebih dari 15 tahun sebanyak 15 responen atau 15%, dan yang paling sedikit

adalah kurang dari 5 tahun sebanyak 13 orang atau 13%.

Pada tabel 4.5 disajikan data pedagang kecil menurut tingkat

penghasilan rata-rata perbulan:

Tabel 4.5

Penghasilan Rata-rata Per Hari Pedagang Kecil di Pasar Bunder

Kabupaten Sragen Tahun 2010

Penghasilan Rata-rata / Bulan Banyaknya Responden Persentase

£ Rp 100.000

Rp 100.000 – Rp 200.000

Rp 200.000 – Rp 400.000

³ Rp 400.000

30

45

25

1

30%

45%

19%

6

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer yang diolah, 2010

Tabel 4.5 ditunjukkan bahwa para pedagang kecil mayoritas memiliki

penghasilan rata-rata Rp 100.000 – Rp 200.000 per minggu yaitu sebanyak 45

pedagang atau 45%, kemudian penghasilan di bawah Rp 100.000 sebanyak 30

orang atau 30%, penghasilan rata-rata Rp 200.000 – Rp 400.000 sebanyak 25

orang atau 25%, dan pedagang yang berpenghasilan Rp400.000 per minggu

sebanyak 1 orang.

Page 57: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

C. Hasil Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji dalam model regresi,

variabel dependent dan variabel independent, keduanya mempunyai

distribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan uji

Kolmogorov-Smirnov. Dengan uji ini dapat diketahui data yang

digunakan berdistribusi normal atau tidak, apabila signhitung >0,6, maka

data tersebut berdistribusi normal dan sebaliknya (Santoso, 2001)

Hasil uji normalitas pada semua variabel mempunyai distribusi

normal seperti pada tabel berikut :

Tabel 4.6. Hasil Uji Normalitas Data

Dari hasil diatas maka nilai z Kolmogorov-Smirnov sebesar

0,888 dengan signifikansi 0,410 sehingga data residual berdistribusi

normal.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

100

,0000000

17319,12816

,162

,162

-,067

,888

,410

N

Mean

Std. Deviation

Normal Parameters a,b

Absolute

Positive

Negative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

Unstandardiz

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

Page 58: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

Untuk menguji ada tidaknya gejala multikolinearitas dilakukan dengan

metode VIF, yaitu dengan membandingkan nilai VIF dan Tolerence

hasil regresi, jika VIF < 10 berarti tidak ada gejala multikolinearitas

dan sebaliknya jina nilai VIF > 10 berarti ada gejala multikolinearitas.

Berdasarkan hasil pengolahan data komputer berikut ini :

Tabel 4.7. Hasil Uji Multikolinearitas

Hasil uji multikolinieritas diatas diketahui besarnya VIF

masing-masing variabel lebih kecil dari 10 sehingga dapat disimpulkan

tidak terdapat multikolinieritas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain. Berdasarkan hasil olah data dengan

menunjukkan hasil sebagai berikut :

Coefficientsa

,464 2,155

,464 2,155

Modal Sendiri

Modal Kredit

Model1

Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: Pendapatana.

Page 59: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Tabel 4.8. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas didapatkan hasil bahwa variabel independen

setelah diregres dengan residual maka hasilnya tidak signifikan. Hal ini

menunjukkan bahwa model regresi ini tidak terjadi heteroskedastisitas.

d. Uji Otokorelasi

Uji tokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya

autokorelasi dapat dideteksi dengan uji Durbin Watson (d). hal ini

dapat dilihat pada table dibawah ini :

Tabel 4.9. Hasil Uji Otokorelasi

Tabel 4.9 di atas dapat dilihat nilai Durbin-Watson sebesar

1,675 akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan

derajat kepercayaan 5%, jumlah sampel 30 dan jumlah variabel bebas

2, maka di tabel Durbin-Watson akan didapat nilai dL 1.24 dan dU 1.73.

Nilai DW 1,675 terletak diantara dL dan 4-dU atau 1,24<1,675 <2,27

Coefficientsa

5014,076 7385,132 ,679 ,503

,096 ,069 ,380 1,395 ,174

-,004 ,003 -,334 -1,227 ,230

(Constant)

Modal Sendiri

Modal Kredit

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: Abs_resa.

Model Summaryb

,950a ,903 ,896 17949,119 1,675Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Durbin-Watson

Predictors: (Constant), Modal Kredit, Modal Sendiria.

Dependent Variable: Pendapatanb.

Page 60: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

maka diterima. Hal ini dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi

pada model regresi.

2. Uji Hipotesis

a. Uji F

Dari analisis regresi linier berganda yang telah dilakukan

dengan bantuan program SPSS didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.10

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Variabel Koef Regresi Std Error t hitung Prob Constanta CP NI

14359.658 0.309 0.039

10614.248 .099 .005

3.130 8.293

0.004 0.000

R Square Adj R Square F hitung Prob F

0,903 0,896

125,621 0,000

Sumber: Data diolah, 2010

Berdasarkan tabel tersebut diatas menunjukkan nilai F

hitung sebesar 125,621 dengan probabilitas 0,000. Dengan demikian

dalam tingkat kepercayaan 5% variabel modal sendiri dan modal kredit

secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel

pendapatan.

Page 61: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

b. Uji R2

Berdasarkan tabel tersebut diatas menunjukkan nilai R2 sebesar

90,3 %. Hal ini menunjukkan bahwa modal sendiri dan modal kredit

menerangkan pendapatan sebesar 90,3 % sedangkan sisanya sebanyak

9,7% dipengaruhi oleh variabel diluar dari yang diteliti.

c. Hasil Uji t

Hasil dari masing-masing pengujian tersebut menunjukkan

bahwa pada tingkat signifikansi 5% variabel independent yang terdiri

dari modal sendiri (X1) dan modal kredit (X2) berpengaruh secara

individu terhadap variabel dependen pendapatan (Y). Hal ini dapat

dilihat dari hasil nilai t hitung untuk masing-masing variabel yang

ditunjukkan besarnya nilai probabilitas signifikansi kurang dari 5%.

1) Perhitungan nilai t variabel modal sendiri diperoleh nilai t 3,130

Hasil uji t menunjukkan nilai t hitung adalah lebih besar dari nilai t

tabel (α/2; n-k-1) maka diperoleh t table sebesar 2,052, sehingga H0

ditolak. Artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

modal sendiri dengan variabel pendapatan.

2) Perhitungan nilai t variabel modal kredit diperoleh nilai t 8,293

Hasil uji t menunjukkan nilai t hitung adalah lebih besar dari nilai t

tabel (α/2; n-k-1) maka diperoleh t table sebesar 2,052, sehingga H0

ditolak. Artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

modal kredit dengan variabel pendapatan..

Page 62: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

D. Pengaruh Variabel Independen terhadap variabel Dependen

Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal sendiri dan modal kredit

secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel pendapatan.

Modal kerja (working capital) adalah investasi perusahaan di dalam aktiva

jangka pendek seperti kas, sekuritas (surat-surat berharga), piutang dagang dan

persediaan. Modal sendiri adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan

dan yang tertanam dalam perusahaan untuk waktu yang tak tentu lamanya

(Bambang Riyanto, 2002 :85). Oleh karena itu modal sendiri ditinjau dari

sudut likuiditas merupakan dana jangka panjang yang tak tentu waktunya.

Manajemen modal kerja yang sehat membutuhkan pengertian tentang inter-

relasi aktiva lancar dengan hutang lancar serta antara modal kerja dan

modal/investasi jangka panjang. Sektor usaha kecil tersebar di pelosok tanah

air, dipinggiran jalan pada prinsipnya berusaha hampir seluruh jenis usaha

dalam skala kecil dalam bidang Industri, perdagangan, jasa, pertanian dan

sebagainya.

Hasil penelitian ini searah dan mendukung penelitian yang dilakukan

oleh Berdasarkan hasil penelitian Yan Pieter Karafir (dalam Tulus Haryono,

2000:9) menyimpulkan bahwa sebagian besar pedagang tidak dan atau kurang

mampu memupuk modal. Untuk selanjutnya modal produktif yang mereka

miliki tidak berkembang atau kurang berkembang. Sehubungan dengan itu

pula, pendapatan mereka tidak dapat dan kurang cepat meningkat.

Page 63: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Pada penelitian Karafir tersebut dinyatakan bahwa 80.32% pedagang

kakil lima tergolong bukan wiraswasta dan kewiraswastaannya rendah,

91.34% tidak memiliki sikap mengutamakan pengembangan usaha dagang.

Data tentang tingkat pemupukan modal menunjukkan bahwa 7.87% pedagang

tersebut mengalami penyusutan dan 63.35% pedagang tidak mengalami

perubahan dalam jumlah modalnya.

Page 64: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data, kesimpulan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Nilai F hitung sebesar 125,621 dengan probabilitas 0,000 menunjukkan

modal sendiri dan modal kredit secara bersama-sama berpengaruh

signifikan terhadap variabel pendapatan

2. Nilai R2 sebesar 90,3 %. Hal ini menunjukkan bahwa modal sendiri dan

modal kredit menerangkan pendapatan sebesar 90,3 % sedangkan sisanya

sebanyak 9,7% dipengaruhi oleh variabel diluar dari yang diteliti

3. Hasil uji t menunjukkan hasil bahwa terdapat pengaruh modal kredit dan

modal sendiri terhadap pendapatan para pedagang di Pasar Buder

Kabupaten Sragen secara individual

B. Saran-saran

Berdasarkan analisis yang dilakukan maka peneliti memberikan saran-

saran sebagai berikut :

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

antara modal sendiri terhadap jumlah pendapatan secara parsial, maka

hendaknya para pedagang memperhatikan besarnya modal sendiri yang

dimiliki sehingga mampu meningkatkan pendapatan usaha mereka.

61

Page 65: TESIS - core.ac.uk · dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) Nilai Konstanta (α) sebesar 14359,656 yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

antara modal kredit terhadap jumlah pendapatan secara parsial, maka

hendaknya pihak BPR Djoko Tingkir benar-benar memperhatikan

besarnya modal yang dipinjamkan kepada para pedagang sehingga mampu

meningkatkan pendapatan usaha mereka.

3. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya menambah variabel-variabel lain

agar hasil yang didapatkan lebih maksimal.

4. Selain itu penelitian selanjutnya diharapkan pengambilan sampel yang

digunakan harusnya lebih diperbanyak, sehingga data lebih lengkap dari

yang penelitian ini.