tes psikotes

16
#JOB HUNTING PREPARATION Setelah sebelumnya saya telah membuat postingan tentang cara membuat surat lamaran kerja dan riwayat hidup (curriculum vitae), kali ini saya akan berbagi kepada anda semua tentang teknik mengerjakan soal psikotes yang disertai dengan contoh agar mudah dipahami. Mengerjakan soal dalam tes psikologi (psikotes) memerlukan teknik tersendiri. Dalam tes ini, umumnya terbagi dalam beberapa tahap dan dibatasi dengan waktu yang terbatas. Proses belajarnya pun bukanlah hal yang instan. Semakin anda sering berlatih, semakin cepat anda menelesaikannya. Namun, jika anda telah mengetahui teknik mengerjakan soal psikotes, anda akan lebih mudah dalam mengerjakannya. Seberapa pentingkah psikotes ? Psikotes sendiri merupakan suatu tahapan yang selalu ada dalam proses seleksi untuk karyawan di perusahaan maupun instansi pemerintah. Tidak jarang, beberapa program beasiswa dan proses perguruan tinggi juga biasanya menagadakan psikotes dalam tahapan seleksinya. Dari hasil psikotes inilah dapat menggambarkan kondisi jiwa dan sesuai atau tidaknya kepribadian calon karyawan dengan jenis pekerjaan dan lingkungan kerja di perusahaannya kelak. Hasil psikotes bersifat kulitatif, artinya laporan hasil tesnya berupa data yang memberikan kesimpulan sesuai atau tidaknya kepribadian anda dengan jenis pekerjaan yang anda lamar. Sebagai contoh, standar hasil psikotes akan berbeda jika anda melamar pekerjaan sebagai engineer di sebuah perusahaan tambang bila dibandingkan dengan saat anda melamar sebagaiteller disebuah bank. Bisa saja kulifikasi anda cocok dengan pekerjaan sebagai teller, namun tidak sebagaiengineer. Begitu pun sebaliknya. Apa saja yang diujikan dalam psikotes ? Psikotes terdiri dari beberapa tahap. Secara umum, dalam tes ini anda akan diuji kemapuannya dalam menggambar, menghitung dan berpikir dengan logika. Dengan waktu yang terbatas (3-4 jam), anda harus mengerjakan ratusan soal dalam format pilihan ganda dan isian singkat. Adapun beberapa tahap dalam psikotes adalah :

Upload: rifky-fajar

Post on 11-Nov-2015

733 views

Category:

Documents


40 download

DESCRIPTION

spikotes

TRANSCRIPT

#JOB HUNTING PREPARATION

Setelah sebelumnya saya telah membuat postingan tentangcara membuat surat lamaran kerjadanriwayat hidup (curriculum vitae), kali ini saya akan berbagi kepada anda semua tentang teknik mengerjakan soal psikotes yang disertai dengan contoh agar mudah dipahami. Mengerjakan soal dalam tes psikologi (psikotes) memerlukan teknik tersendiri. Dalam tes ini, umumnya terbagi dalam beberapa tahap dan dibatasi dengan waktu yang terbatas. Proses belajarnya pun bukanlah hal yang instan. Semakin anda sering berlatih, semakin cepat anda menelesaikannya. Namun, jika anda telah mengetahui teknik mengerjakan soal psikotes, anda akan lebih mudah dalam mengerjakannya.

Seberapa pentingkah psikotes ?

Psikotes sendiri merupakan suatu tahapan yang selalu ada dalam proses seleksi untuk karyawan di perusahaan maupun instansi pemerintah. Tidak jarang, beberapa program beasiswa dan proses perguruan tinggi juga biasanya menagadakan psikotes dalam tahapan seleksinya. Dari hasil psikotes inilah dapat menggambarkan kondisi jiwa dan sesuai atau tidaknya kepribadian calon karyawan dengan jenis pekerjaan dan lingkungan kerja di perusahaannya kelak. Hasil psikotes bersifat kulitatif, artinya laporan hasil tesnya berupa data yang memberikan kesimpulan sesuai atau tidaknya kepribadian anda dengan jenis pekerjaan yang anda lamar. Sebagai contoh, standar hasil psikotes akan berbeda jika anda melamar pekerjaan sebagaiengineerdi sebuah perusahaan tambang bila dibandingkan dengan saat anda melamar sebagaitellerdisebuah bank. Bisa saja kulifikasi anda cocok dengan pekerjaan sebagaiteller, namun tidak sebagaiengineer. Begitu pun sebaliknya.

Apa saja yang diujikan dalam psikotes ?Psikotes terdiri dari beberapa tahap. Secara umum, dalam tes ini anda akan diuji kemapuannya dalam menggambar, menghitung dan berpikir dengan logika. Dengan waktu yang terbatas (3-4 jam), anda harus mengerjakan ratusan soal dalam format pilihan ganda dan isian singkat. Adapun beberapa tahap dalam psikotes adalah :

1. Tes Kemampuan Menggambar (orang, pohon dan rumah)2.Wartegg Test3. Tes Kemampuan Berhitung Cepat (Kraeplien/Pauli)4.Edward Personal Preference Schedule(EPPS) atauPAPI test5. TesArmy Alpha6. Tes Ketelitian7. Tes Kode Ingatan8. Tes Analog Verbal (analogi/padanan, sinonim dan antonim kata)9. Tes Logika Penalaran10. Tes Logika Aritmatika11. Tes Angka12. LogikaNumber13. Tes Aritmatika14. Tes Spasial15. Deret Gambar16. Pencerminan Gambar17. Pasangan Gambar

Dengan banyaknya soal yang diberikan pada psikotes, postingan ini juga saya akan bagi dalam beberapa bagian. Kali ini saya akan bagikan tips dan trik mengerjakan soal psikotes beserta contoh dan pembahasan dalam tahap tes kemampuan menggambar orang, pohon dan rumah (Draw A Person, Tree and House-Tree-Person). Simak ulasan saya berikut ini :

1. Psikotes tahap pertama : kemampuan menggambar (orang, pohon dan rumah)Peralatan : 3 lembar kertas HVS polos, pensil HB, stop watchTenggat waktu : 3 x 10 menit

a. Menggambar Orang Lengkap (Draw A Person Test)Petunjuk : Gambarlah orang lengkap. Kemudian dibalik kertas beri keterangan berupa umur, jenis kelamin, pekerjaan, aktivitas yang sedang berlangsung, ciri fisik, kelemahan, kelebihan

Pembahasan :Tes ini dipergunakan untuk mengetahui tanggung jawab, kepercayaan diri, kestabilan, dan ketahanan kerja dari peserta psikotes yang akan menjadi calon karyawan atau calon mahaiswa. Adapun poin yang dinilai dalam menggambar orang ini adalah :Proporsi anggota tubuh. Semakin proporsional (seimbang perbandingan ukuran satu anggota tubuh dengan anggota tubuh yang lain) maka semakin tinggi skor yang anda peroleh.Kelengkapan anggota tubuh. Semakin lengkap semakin tinggi nilainya. Diantaranya kepala, leher, badan, tangan, kaki, dan seterusnya.Detail gambar. Semakin detail gambar yang anda buat semakin tinggi pula nilai yang anda peroleh.

Tips dan Trik :Saat wawancara dengan psikolog, adakalanya gambar ini dibawa oleh dia dan tanyakan kepada anda. Mengapa anda menggambar orang seperti diatas dan anda akan disuruh mendeskripsikannya secara detil. Untuk itu, gambarlah orang yang benar-benar nyata, bukan tokoh kartun (anime) yang menyerupai orang. Ada baiknya anda menggambar orang yang sudah dikenal dan dekat dengan anda, sehingga anda tidak kesulitan dalam mendeskripsikannya. Biasanya saya menggambarkan dosen saya yang akan berangkat kerja ke kampus. Tentunya saya sudah hafal betul perawakan dan sifat beliau.

b. Menggambar Pohon (Tree Test)Petunjuk : Gambarlah pohon berkayu atau berkambium. Tidak diperbolehkan menggambar pohon kelapa,pohon pisang, bambu, semak belukar, dan jenis tanaman monokotil. Setelah Anda selesai menggambar, tuliskan mama pohon tersebut di halaman kertas sebaliknya!

Pembahasan :Bagus tidaknya gambar bukanlah kriteria lolos tes karenaTree Testbukanlah tes kemampuan menggambar. Sebagai salah satu alat menggali kepribadian, setiap tarikan garis dan tebal-tipis garis pun akan dievaluasi dengan cermat oleh psikolog. Jadi yang bisa kita persiapkan hanyalah berlatih menggambar semirip mungkin dengan pohon yang dimaksud dan menyelesaikan gambar tepat waktu.

Tips dan Trik :Pada awalnya mengikuti tes psikotes, saya suka menggambar pohon seperti diatas. Kemudian saya beri keterangan bahwa gambar itu adalah pohon jati, pohon yang dikenal sebagai pohon yang kokoh dan kuat. Dengan harapan psikolog akan melihat saya sebagai pribadi yang tangguh hehehe. Namun saat mengikuti tes-tes untuk seleksi kerja, belakangan saya lebih suka menggambar pohon mangga lengkap dengan buahnya. Penampilan pohonnya pun, sangat berbeda dengan gambar pohon jati di atas. Ranting (besar dan kecil) serta daun (sampai urat daun) saya gambar dengan teliti satu per satu. Dengan begitu mungkin psikolog akan berpikir saya adalah orang yang teliti (menggambar detil dari ujung akar sampai ujung daun) dan orang yang suka dengan hasil kerjanya (dilihat dari gambar buah mangga yang menggantung di batang pohon).

c. Menggambar Rumah-Pohon-Orang (House-Tree-Person)Petunjuk : Gambarlah sebuah rumah, sebuah pohon dan seorang manusia.

Pembahasan :Garis dan dindingmewakili ego seseorang. Garis dan dinding yang terlalu samar menunjukkan ego yang lemah. Sedangkan bila terlalu tebal menunjukkan kecemasan yang berlebihan.Atapmewakili fantasi. Jika anda terlalu memperhatikan atap, maka artinya anda terlalu memperhatikan fantasi dalam kehidupannya.Pintu dan jendelamewakili keterbukaan untuk berinteraksi dengan orang lain dan berinteraksi dengan lingkungan. Jika anda menggambargordin atau penutup jendelalain maka diartikan dia kurang terbuka dan kurang suka berinteraksi dengan orang lain.Pintu dan jendelayang terbuka menandakan orang tersebut sangat terbuka dan sangat suka berinteraksi dengan orang lain.

Tips dan Trik :Dalam beberapa versi ada yang memaknai rumah sebagai seorang ayah, pohon adalah ibu, dan orang adalah diri kita sendiri. Semakin besar ukurannya, maka semkin besar pengaruh kepada kehidupan kita. Saya juga sering menambahkan pagar disekeliling rumah. Dengan begitu, psikolog akan berpikir bahwa saya adalah pribadi yang memperhatikan keamanan dan cukup waspada.

Sumber : Pengalaman pribadi

Sekian Tips & Trik Mengerjakan Soal Psikotes Beserta Contoh untukfresh graduatesdan Profesional Bagian 1. Ini baru awal, selanjutnya insyaAllah akan saya bagikan lagi tips dan trik dalam mengahadapi tes psikologi bagian selanjutnya, yaitu tentangwartegg tes,dan bagian-bagian lainnya dalam psikotes. Sebagai gambaran awal tentang wartegg tes, silahkan lihat gambar berikut :

to be continued......

2. Psikotes tahap kedua : Wartegg TestPeralatan : 1 lembar kertas HVS , pensil HB, stop watchTenggat waktu : 1 x 15 menit

Petunjuk :Berikut merupakan bentuk-bentuk gambar dengan pola tertentu yang belum bisa diartikan. Tuangkanlan imajinasi anda untuk membuat bentuk-bentuk tersebut (melanjutkan gambar) menjadi gambar yang berarti. Gambarkan terlebih dahulu bentuk gambar yang paling mudah anda kembangkan (tidak perlu berurutan). Kemudian berilah judul sesuai dengan makna gambar yang Anda buat, dan cantumkan urutan ketika Anda mengerjakan. Sebutkan nomor gambar yang paling anda sukai, yang tidak disukai, yang paling sulit, dan yang paling mudah menurut Anda.

Pembahasan :wartegg testmenjadi cara bagi seorang penguji/psikolog untuk mengetahui kepribadian calon karyawan dilihat dari cara menggambar dan apa yang digambar. Tes Wartegg mengharuskan peserta untuk melengkapi 8 (delapan) gambar menjadi gambar-gambar yang memiliki makna.

Tips dan Trik :a.Urutan menggambar sebaiknya dikombinasikan antara sesuai nomor/urut dan acak, misalnya 1, 2, 3, 4 kemudian 8, 7, 6, 5. Banyak pendapat awam menyebutkan jika Anda menggambar berdasarkan urutan 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8akan dipandang sebagai orang yang kaku/konservatif. Sebaliknya, apabila Anda menggambar seluruh gambar secara acak misalnya 5, 7, 6, 8, 3, 2, 4, 1 Anda akan dipandang HRD sebagai orang yang terlalu kreatif, inovatif, dan cenderung tidak peduli pada aturan. Urutan menggambar bisa jadi menggambarkan skala prioritas seseorang dalam kehidupan atau pekerjaan dan kecen-derungan sikap dalam menghadapi situasi tertentu.

b.Jika diperhatikan, bentuk-bentuk pola gambar dasar tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar. Empat di antaranya berupa garis lurus (Gambar III, IV, V, dan VI) dan 4 (empat) lainnya berupa garis lengkung (Gambar I, II, VII, VIII). Tips dalam menggambar adalah untuk awalan berupa garis lengkung, sebaiknya Andamenggambar benda hidup. Untuk garis lurus, sebaiknya Anda menggambar benda mati. Seperti kita tahu, benda buatan alam lebih menunjukkan bentuk bentuk yang tidak kaku seperti pada buatan manusia.

c.Hindari menempatkan Gambar V untuk digambar dan diberi judul terlebih dahulu. Saat berdiskusi dengan teman sesama peserta tes dahulu, banyak yang berpendapat bahwa orang yang mengutamakan untuk manggambar bentuk Gambar V terlebih dahulu, memiliki orientasi seks yang besar. Saya sendiri sebenarnya juga tidak tahu alasan mengenai hal itu. Jika anda psikolog mungkin bisa paham maksud dari gambar itu. Dalam setiap tes saya selalu menempatkan Gambar V untuk digambar terakhir.

Berikut contoh gambar dariwartegg testyang biasa saya gambarkan :

Keterangan gambar :Gambar I : Target PanahanGambar II : Bebek/ItikGambar III : Tiang ListrikGambar IV : JendelaGambar V : Mobil BalapGambar VI : TVGambar VII : SandalGambar VIII: Wanita Berkerudung

Sekian Tips & Trik Mengerjakan Soal Psikotes Beserta Contoh untukfresh graduatesdan Profesional Bagian 2 tentangwartegg test. Ini baru sebagian, selanjutnya insyaAllah akan saya bagikan lagi tips dan trik dalam mengahadapi tes psikologi bagian selanjutnya, yaitu tentangTes Kemampuan Berhitung Cepat (Kraeplien/Pauli)dan bagian-bagian lainnya dalam psikotes. Sebagai gambaran awal tentangTes Kemampuan Berhitung Cepat (Kraeplien/Pauli), silahkan lihat gambar berikut :

to be continued......

Tulisan ini merupakan kelanjutan dari postingan saya sebelumnya yang berjudul15 Menit Pahami Cara Jitu Lolos Psikotes untuk Seleksi Kerja dan Masuk Perguruan Tinggi - Bagian 1 (menggambar orang, rumah dan pohon)danBagian 2 - (Wartegg Test). Melihat antusias dari para pembaca/pengunjung blog, saya pun membuat postingan lanjutan tentang tips dan trik ini. Dengan harapan, dapat bermanfaat dan digunakan bagi anda yang akan menghadapi tes psikologi untuk melamar pekerjaan maupun melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Seperti pada postingan saya sebelumnya(bila anda belum pernah membacanya,silahkanklik disini),tes psikologi terdiri dari beberapa tahap. Salah satu tahap yang yang cukup membuat para peserta tes psikologi harus berpikir lebih keras adalahKraepelin dan Pauli Test. Jika dalam tahap "Tes Kemampuan Menggambar (orang, pohon dan rumah) danWartegg Test" para peserta diharuskan menggambar sebuah obyek. Namun saat memasuki tahapKraepelin dan Pauli Test, peserta harus dapat menghitung deretan angka dalam waktu tertentu.

Untuk lebih jelasnya, silahkan simak ulasan saya tentangKraepelin dan Pauli Testsebagai berikut :Kraepelin dan Pauli testatau yang sering disebut "hitungan koran" adalah tes kemampuan dasar menghitung cepat. Tes ini terdiri atas gugusan angka-angka dari 1-9 yang tersusun secara membujur (atas-bawah) dalam bentuk lajur. Pada saat tes anda harus menjumlahkan dua angka yang berdekatan di setiap lajur dalam waktu tertentu. Adapun cara mengerjakannya adalah dengan menjumlahkan dua buah bilangan, kemudian hasilnya dituliskan disela-sela kedua bilangan yang dijumlahkan. Jika hasil dari penjumlahan berupa bilangan puluhan atau terdiri dari dua digit angka, maka cukup dengan menuliskan digit terakhir atau angka satuannya saja. Sebagai contoh lihatlah gambar 1 berikut :

Gambar 1 :Teknik Penulisan Hasil Penjumlahan

Elemen yang akan diukur dalam hasil tes ini adalah konsistensi, produktivitas kerja, sikap terhadap tekanan, daya tahan kerja, pengendalian emosi, kemampuan daya penyesuaian diri, keuletan kerja, sikap kerja, serta ketelitian sekaligus kecepatan dalam mengerjakan suatu pekerjaan.

Lalu apa perbedaan antara Kraepelin dan Pauli test?

Secara umum,kraepelin dan pauli testdikerjakan dengan cara dan teknik yang hampir sama. Adapun perbedaannya adalah dari segi penulisan hasil penjumlahan (dari atas-bawah atau daribawah-atas), penandaan pergantian waktu, banyaknya lembar kerja, dan waktu pengerjaan.

Dalampauli test, penjumlahan angka dilakukan dari atas ke kebawah. Kemudian dalam interval waktu tertentu terdapat instruksi atau aba-aba "garis". Saat itu anda harus menggaris batas terakhir hasil kerjaan anda, kemudian dengan segera mungkin melanjutkan proses penjumlahan. Durasi waktu untukpauli testbiasanya sekitar 60 menit, dengan instruksi "garis" disetiap selang waktu beberapa menit. Lembar kerja dalampauli testberupa kertas selebar koran yang sudah penuh dengan angka-angka bolak-balik disetiap lembarnya. Jika anda telah selesai menjumlahkan diseluruh lembaran kerja (bolak-balik), anda dapat meminta untuk menambah kertas lembar kerja. Sebagai contoh, lihatlah gambar 2 berikut.

Gambar 2 :Teknik Penulisan Hasil Penjumlahan Pauli Test

Sedikit berbeda denganpauli test, dalamkraepelin testpenjumlahan angka dilakukan dari bawah ke atas. Kemudian dalam interval waktu tertentu terdapat instruksi atau aba-aba "pindah". Saat itu anda harus berpindah dari kolom terakhir hasil kerjaan anda, kemudian dengan segera mungkin melanjutkan proses penjumlahan pada kolom berikutnya (sebelah kanan). Durasi waktu untukkraepelin testbiasanya sekitar 10-15 menit, dengan instruksi "pindah" disetiap selang waktu beberapa menit. Lembar kerja dalamkraepelin testberupa kertas seukuran A4 atau F4 yang sudah penuh dengan angka-angka bolak-balik disetiap lembarnya. Dalam tes ini anda tidak dapat menambah kertas lembar kerja. Sebagai contoh, lihatlah gambar 3 berikut.

Gambar 3 :Teknik Penulisan Hasil Penjumlahan Kraepelin Test

2. Psikotes tahap ketiga : Kraepelin dan Pauli TestPeralatan : lembaran Kerja Kraepelin dan Pauli test , bolpoint, stop watchlembaran kerja dapat diunduhdisini(download via dropbox)Tenggat waktu : 1 x 15 menit untuk kraepelin test (setiap menit instruksi "pindah"); 1 x 60 menit untuk pauli test (setiap 2 menit instruksi "garis")

PETUNJUK : Pada nomor-nomor berikut ini terdapat kolom dan deret angka-angka. Jumlahkanlah angka-angka tersebut dari bawah ke atas! Tuliskan hasil penjumlahan di sebelah kanan, di antara 2 angka yang dijumlahkan!

lembaran kerja dapat diunduhdisini(download via dropbox)

Tips dan Trik :

1. Persiapkan alat tulis berupa pulpen atau pensil biasa yang terbukti lancar digu-nakan/tidak seret. Kalau perlu, sediakan cadangannya. Jangan memakai pensil mekanik. Tes ini sangat terikat dengan waktu. Pensil mekanik membutuhkan reload/pengisian ulang ketika ujung granitnya habis. Mekanisme ini membutuhkan waktu sekitar 0.5-1 detik. Seandainya Anda melakukan reload dalam 10 lajur berarti Anda kehilangan waktu 5-10 detik.

2. Pada soal tes Pauli yang sebenarnya, jumlah angka yang diberikan sangat banyak, yaitu sebesar lembar koran. Sehingga tes Pauli ini sering disebut dengan Tes Koran. Silakan anda berlatih mengerjakan soal psikotes jenis ini untuk memberikan pengalaman pada diri anda sendiri. Sehingga nantinya anda dapat mengerjakan soal yang sesungguhnya dengan kondisi mental dan fisik yang lebih matang.

Usahakan jumlah angka yang dijumlahkan di masing-masing kolom stabil. Grafik yang terbentuk akan lebih baik dibandingkan jika Anda memaksakan diri menjumlah seluruh kolom di awal tes, namun sangat kewalahan di pertengahan, hingga akhir tes. Kendalikan diri untuk menghemat tenaga sampai lajur selesai mengingat lajur angka mencapai 45. Jika tes dilakukan secara komputerisasi, Anda tidak bisa mengetahui berapa lajur yang masih akan dijumlahkan. Maka lebih baik Anda berkonsentrasi dan menyimpan tenaga hingga tes benar-benar selesai.

3. Buatlah patokan penjumlahan yang benar-benar sesuai dengan kemampuan Anda. Jangan memaksakan diri untuk menggarap per deret hingga selesai di ujung atas, apalagi di deret 1 (pertama). Anda akan merasa sangat terburuburu dan keletihan dilajur berikutnya. Tapi,usahakan mematok lebih dari 11 perhitungan dan teruslah stabil mencapainya pada seluruh lajur.

4. Jangan melakukan kecurangan terhadap waktu maupun hasil penjumlahan. Hal ini akan merugikan Anda sendiri karena justru akan menghabiskan waktu sekian detik untuk memutuskan. Anda pasti membuang waktu untuk berpikirjumlah berikutnya. Hasilnya akan membuat grafik penjumlahan Anda tidak alami.

5. Hal mendasar untuk menyelesaikan keseluruhan tes Kraeplien/Pauli dengan baik adalah konsentrasi. Terkadang Anda akan merasa blank pada pertengahan tes. Namun Anda harus kembali fokus pada penjumlahan berikutnya. Lebih baik tidak mengingat hasil penjumlahan sebelumnya. Kalaupun Anda akan mengubahnya, Anda harus cermat mengatur waktu supaya grafik pengerjaan tidak terpengaruh.6. Kondisi fisik sangat berpengaruh. Usahakan tidak begadang dan perut terisi dahulu sebelum berangkat tes karena model tes ini sangat menyedot energi.