tes minat bk

14
1 4. TES MINAT a. Maksud dan Tujuan Tes Minat Minat merupakan faktor dari dalam individu yang menunjuk pada typical performance. Dalam konteks pekerjaan, tampilan ini mengacu pada senang atau tidak senangnya individu pada suatu bidang pekerjaan. Seseorang akan menjadi berhasil apabila dirinya memiliki kemampuan yang disertai dengan minat yang tinggi terhadap suatu pekerjaan yang diembannya. Jadi dapat disimpulkan Tes minat merupakan suatu alat ukur yang dirancang untuk mangukur dan manganalisis minat seseorang. b. Tujuan Tes Minat Tujuan dari tes ini, adalah membantu menemukan minat dasar yang dimiliki seseorang, setelah diketahui minat dasar yang dimiliki seseorang (ada tidaknya minat terhadap sesuatu, arah minat individu, serta kuat lemahnya minat yang dimiliki), maka dapat digunakan untuk membantu individu yang bersangkutan menjadi pekerja keras atau orang yang berminat, memiliki penyesuaian diri yang baik dan efektif. Pada tahun 1977/1978 T. Raka Joni dkk mengadaptasi tes minat jabatan Lee-Thorpe. Tes yang diadaptasi meliputi enam bidang minat yaitu : 1. Pribadi-sosial (personal-social) 2. Natural (natural) 3. Mekanik (mechanical) 4. Bisnis (business) 5. Seni (the art) 6. Sains (the sciences) Di samping itu perangkat yang sama dimaksudkan untuk mengungkap tipe-tipe minat yang berkaitan dengan : (i) Verbal (ii) Manipulatif (iii) Komputasional a. Tingkat minat terdiri atas : 1. Tugas rutin (tingkat rutin) 2. Tugas yang mempersyaratkan keterampilan (tingkat menengah), dan 3. Tugas yang mempersyaratkan pengetahuan, keterampilan, dan pertimbangan keahlian (tingkat profesional).

Upload: fahmi-ardian

Post on 15-Jul-2015

782 views

Category:

Education


44 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tes minat bk

1

4. TES MINAT

a. Maksud dan Tujuan Tes Minat

Minat merupakan faktor dari dalam individu yang menunjuk pada typical performance. Dalam

konteks pekerjaan, tampilan ini mengacu pada senang atau tidak senangnya individu pada suatu

bidang pekerjaan. Seseorang akan menjadi berhasil apabila dirinya memiliki kemampuan yang

disertai dengan minat yang tinggi terhadap suatu pekerjaan yang diembannya. Jadi dapat

disimpulkan Tes minat merupakan suatu alat ukur yang dirancang untuk mangukur dan

manganalisis minat seseorang.

b. Tujuan Tes Minat

Tujuan dari tes ini, adalah membantu menemukan minat dasar yang dimiliki seseorang,

setelah diketahui minat dasar yang dimiliki seseorang (ada tidaknya minat terhadap sesuatu, arah

minat individu, serta kuat lemahnya minat yang dimiliki), maka dapat digunakan untuk membantu

individu yang bersangkutan menjadi pekerja keras atau orang yang berminat, memiliki

penyesuaian diri yang baik dan efektif.

Pada tahun 1977/1978 T. Raka Joni dkk mengadaptasi tes minat jabatan Lee-Thorpe. Tes yang

diadaptasi meliputi enam bidang minat yaitu :

1. Pribadi-sosial (personal-social)

2. Natural (natural)

3. Mekanik (mechanical)

4. Bisnis (business)

5. Seni (the art)

6. Sains (the sciences)

Di samping itu perangkat yang sama dimaksudkan untuk mengungkap tipe-tipe minat yang

berkaitan dengan :

(i) Verbal

(ii) Manipulatif

(iii) Komputasional

a. Tingkat minat terdiri atas :

1. Tugas rutin (tingkat rutin)

2. Tugas yang mempersyaratkan keterampilan (tingkat menengah), dan

3. Tugas yang mempersyaratkan pengetahuan, keterampilan, dan pertimbangan keahlian (tingkat

profesional).

Page 2: Tes minat bk

2

b. Bidang Minat

1. Pribadi-sosial (personal-social)

Bidang ini mencakup pekerjaan-pekerjaan yang menuntut hubungan pribadi dan bidang

pelayanan. Hasil pengukuran yang tinggi di bidang ini menggambarkan keinginan yang tinggi

dari orang tersebut untuk membantu orang lain. Bidang pelayanan pribadi, pelayanan sosial,

pengajaran, kepengacaraan, pelayanan kesehatan, penyuluhan dan kepenasihatan merupakan

sebagaian contoh bidang kerja yang mementingkan peran hubungan pibadi

2. Bidang Minat: Natural (natural)

Bidang ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di alam terbuka dan yang member

banyak kesempatan untuk bergaul dengan hewan dan tumbuh-tumbuhan. Skor yang tinggi di

bidang natural diharapkan berminat di bidang pertanian dan dalam pelestarian sumber-sumber

alam. Pekerjaan yang tercakup di sini seperti pertanian dan peternakan, pemeliharaan hewan,

perkebunan dan tempat wisata alam, perikanan, penyediaan makanan hewan, dan pekerjaan di

pantai

3. Bidang Minat: Mekanik (mechanical)

Minat mekanik meliputi bidang kegiatan yang mempersyaratkan pemahaman mekanika dan

permesinan. Pekerjaan seperti penyediaan dan perbaikan alat mesin, operator mesin, kerja

konstruksi, perancang, operator pengeboran merupakan sebagian dari pekerjaan yang

membutuhkan minat di bidang permainan dan mekanika.

4. Bidang Minat: Bisnis (business)

Bidang ini ditandai dengan kegiatan-kegiatan perniagaan dalam arti luas. Tekanan terletak pada

kontak bisnis yang berbeda dengan kontak pribadi-sosial pada umumnya. Kontak dilandasi

dengan perhitungan keuntungan memainkan peranan penting di sini. Skor yang tinggi di bidang

penjualan, manajemen, perdagangan, aktivitas distributif, kerja kantor dan kesekretariatan,

perbankan menggambarkan minat di bidang bisnis

5. Bidang Minat: Seni (art)

Minat dalam music, drama, novel, dan seni lainnya ditampakkan dalam skor yang tinggi di

bidang ini. Keinginan untuk meningkatkan kualitas estetika melalui kehidupannya sehari-hari

seperti mengatur bunga dan kursi, tata ruang dan halaman digambarkan dari minat di bidang

ini.

6. Bidang Minat: Sains (the sciences)

Keinginan untuk memahami dan memanipulasi lingkungan fisik di manan kita hidup

merupakan dasar dari minat di bidang ini. Pekerjaan yang tercakup di dalamnya meliputi kerja

laboratorium, produksi minyak, kimia terapan, penelitian biologi, dan rekayasa ilmiah.

c. Tipe Minat

1. Tipe Verbal

Tipe minat verbal ditandai dengan penekanan pada penggunaan kata-kata dari suatu dunia

kerja. Kata-kata yang dimaksud bisa jadi tertulis maupun lisan yang dipakai untuk menemukan

Page 3: Tes minat bk

3

ide-idenya secara berhasil. Kata-kata dapat digunakan untuk membantu orang lain, untuk

mendeskripsikan keindahan, untuk merayu orang lain agar menerima idenya.

2. Tipe Minat: Manipulatif

Tipe manipulatif apabila pekerjaan mempersyaratkan penggunaan tangan. Individu menjadi

puas bekerja dengan benda atau objek-objek. Aktivitasnya meliputi perbuatan kreatif maupun

tugas rutin di bawah pengarahan supervisor.

3. Tipe Minat: Komputasional

Tipe ini merupakan gabungan penggunaan kata dan benda yang berisi item-item yang

berhubungan dengan symbol atau konsep angka.

Tes minat jabatan adaptasi dari Lee dan Thorpe terdiri atas dua bagian. Bagian I berisi 120

pasangan pekerjaan (=240 pekerjaan) dan bagian II terdiri atas 30 nomor (=90 pekerjaan). Terdapa t

40 item untuk setiap bidang minat yang terdiri atas 10 dipilih menggambarkan tingkat minat rutin,

20 tingkat menengah, dan 10 tingkat profesional. Sebaran pilihan pekerjaan menjadi 12 kelompok

(A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L). Bidang minat digambarkan dengan menjumlah skor sebagai

berikut :

A + C = skor bidang minat pribadi-sosial

B + D = skor bidang minat natural

E + G = skor bidang minat mekanik

F + H = skor bidang minat bisnis

I + K = skor bidang minat seni

J + L = skor bidang minat sains

Tipe minat digambarkan melalui menghitung jawaban-jawaban yang berkode +, o, dan = atau

-. Kode-kode itu menggambarkan :

+ = skor tipe minat verbal

O = skor tipe minat manipulatif, dan

= / – = skor tipe minat komputatif.

Tingkat minat diperoleh melalui menghitung hasil pekerjaan bagian II. Tes bagian II

dikelompokkan menjadi 6 (A, B, C, D, E, F).

Page 4: Tes minat bk

4

3. Tes Kraepelin

a. Maksud dan tujuan Tes Kraepelin

Tes kraepelin merupakan tes yang sering digunakan dalam rekruitment karyawan. Dimana

nantinya disuguhi lembaran kertas yang penuh berisi angka-angka dan diminta menjumlahkan

angka diatas yang berdekatan dalam satu kolom dan menulis hasilnya di antara angka tersebut,

kemudian sesuai dengan waktu yang telah ditentukan tester atau penguji akan memint a anda

melanjutkan ke kolom selanjutnya sampai waktu tes berakhir. kertas tes yang berisi berbagai tahap

penyelesaian kombinasi angka yang pada intinya akan menilai aspek kepribadian, daya tahan

kompetensi, dan yang lainnya, kemudian hasil dalam bentuk grafis dan skor tes akan disesuaikan

dengan kebutuhan tes makhluk / perekrut.

b. Tujuan Tes Kreplin

Tes kraepelin dimaksudkan untuk mengukur maximum performance seseorang. Oleh

karenanya tekanan skoring dan interpretasi lebih didasarkan pada hasil test secara obyektif bukan

pada arti proyektifnya.

Dari hasil perhitungan obyektif, dapat diinterpretasikan 4 hal :

1. Faktor kecepatan (speed factor)

2. Faktor ketelitian (accuracy factor)

3. Faktor keajekan (rithme factor)

4. Faktor ketahanan (ausdeur factor)

Tes kraepelin dapat digunakan untuk menentukan tipe performance seseorang, misalnya

1) Hasil penjumlahan angka yang sangat rendah, dapat mengindikasikan gejala depresi mental

2) Terlalu banyak salah hitung, dapat mengindikasikan adanya distraksi mental

3) Penurunan grafik secara tajam, dapat mengindikasikan epilepsi atau hilang ingatan sesaat

waktu tes.

4) Rentang ritme/grafik yang terlalu besar (antara puncak tertinggi & terendah) dapat

mengindikasikan adanya gangguan emosional.

a. Arah Karir

1. Kecepatan Kerja (Pan-ker)

Ditunjukkan pada berapa prestasi yang dicapai dalam mengerjakan tes. Jika hasil yang

diperoleh testee tinggi maka arah karir yang cocok yaitu bekerja pada bidang pekerjaan

kantoran, pekerjaan membuat jadwal, grafik, dan chart, tetapi jika hasil yang dipero leh rendah

maka testee tersebut memiliki kecepatan yang rendah ketika bekerja.

Contoh Profesi: Architect, Interior Designer, Perawat, Administratif, Designer, Child Care,

Konselor, Back Office Manager, Penjaga Toko / Perpustakaan, Dunia Perhotelan.

2. Ketelitian Kerja (Tin-ker)

Ditunjukkan pada berapa kesalahan (salah maupun terloncat) yang diperbuat dalam pengerjaan

tes. Jika testee mendapatkan jumlah kesalahan sedikit maka testee tersebut dapat dikategorikan

mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi.

Page 5: Tes minat bk

5

Contoh Profesi: Bidang Manajemen, Statistika, Matematika, Intelijen, Hakim, Pengacara,

Dokter, Akuntan (Staf Keuangan), Programmer atau yang berhubungan dengan IT, System

Analys/Analyst, Teknisi, Insinyur, Mekanik.

3. Kestabilan/ Keajegan Kerja (Jan-ker)

Ditunjukkan pada irama kerja seseorang dalam mengerjakan tes. Untuk mengetahui keajegan

atau sering disebut dengan kestabilan seseorang maka dengan cara menskor deret tertinggi

dikerjakan dikurangi deret terendah yang dikerjakan. Jika hasil yang di peroleh testee ting gi,

maka arah karir yang cocok yaitu sebagai direktur atau pimpinan perusahaan.

Contoh Profesi: Polisi, Ahli Forensik, Programmer, Ahli Komputer, System Analyst, Teknisi,

Insinyur, Mekanik, Pilot, Atlit, Entrepreneur.

4. Ketahanan Kerja (Han-ker)

Ditunjukkan oleh garis ausdaner dalam mengerjakan tes. Menganalisis dari bentuk grafik yang

dikerjakan oleh testee.

Contoh Profesi: Polisi, Intelijen, Hakim, Pengacara, Pemimpin Militer, Atlit.

d. Skoring, Analisa dan Interpretasi Tes Kraepelin

a. Aspek kecepatan ( Panker )

Cara menskor adalah menjumlahkan deret-deret yang telah dikerjakan oleh testee ( dari

deret ke 1-50 ) lalu di bagi sehingga ditemukan rata-ratanya.

∑x

Rumus yang digunakan adalah : M = - - - - - - -

N

M = Rata-rata

N = Jumlah deret

∑x = Jumlah kerja jawaban

Cara menganalisa adalah skor transfer ke pp ( persentil Point )

Interpretasi dari aspek ini, tester dapat mengetahui berapa prestasi yang dicapai dalam

mengerjakan tes.

b. Aspek ketelitian kerja ( Tinker )

Cara menskor adalah menjumlahkan kesalahan menghitung dan loncatan. Cara

menganalisa adalah skor ditransfer ke PP ( Persentil Poin ).

Interpretasi dari aspek ini, tester dapat mengetahui berapa kesalahan (salah dan loncatan)

yang diperbuat dalam mengerjakan bagaimana kualitas dan konsentrasi kerja testee. Jika testee

memperoleh Raw score < 8, maka skor ini menunjukkan bahwa testee memiliki tingkat

ketelitian yang tinggi, konsentrasi yang baik, dan kualitas kerja yang baik. Jika testee

memperoleh Raw score >, maka skor ini menunjukan testee bersikap tidak teliti, ceroboh, atau

kurang berkonsentrasi dalam bekerja.

c. Aspek keajegan / kestabilan kerja ( Janker )

Cara menskor adalah deret yang tertinggi yand dikerjakan dikurangi deret terendah yang di

kerjakan.

Page 6: Tes minat bk

6

Rumusnya adalah : X = Dt – Dr

Cara menganalisa adalah skor transfer ke PP ( Persentil Poin)

Interpretasi dari aspek ini adalah, tester dapat melihat yang ditunjukkan dengan irama kerja

seseorang di dalam mengerjakan tes. Stabilitas emosi adalah orang yang bisa beradaptasi

dengan lingkungan sekitar. Ketika dihadapkan pada suatu permasalahan, tidak

mengekspresikan emosinya dengan berlebih-lebihan seperti berteriak sekencang-

kencangnya, memukul, dan marah-marah. Orang stabil emosinya bisa menyeimbangkan

antara kebutuhan fisik dan psikis.. Jika testee memperoleh Raw ≥ 8, maka skor ini

menunjukkan bahwa testee cenderung memilik emosi yang tidak stabil. Jika testee

memperoleh Raw < 8, maka skor ini menunjukkan bahwa testee cenderung memiliki emos i

yang stabil.

d. Aspek ketahanan kerja ( Hanker )

Cara menskor adalah membuat titik setiap pekerjan yang diselesaikan kemudian digaris

penghubung antara titikderet 1-50 sehingga terbentuk grafik.

Cara analisa lihat bentuk grafik

Interpretasi dari aspek ini adalah, tester dapat melihat bagaimana daya tahan testee terhadap

situasi menekan ( stres ). Dari grafik, tester juga dapat melihat bagaimana ketahanan kerja

testee. Jika grafik tinggi dan cenderung stabil, maka ketahanan kerja testee cenderung

tinggi. Jika grafik rendah, maka ketahan kerja testee cenderung rendah. Jika grafik

menanjak, maka motivasi testee dalam menghadapi situasi menekan dan motivasi

berprestasi semakin besar.

Jika grafik menurun, maka motivasi testee dalam menghadapi situasi menekan dan

motivasi berprestasi semakin rendah. Individu dikatakan memiliki performance kerja yang

baik jika dalam rentang waktu yang lama, dalam situasi menekan ( stresfull ) mampu

menampilkan unjuk kerja yang cepat, teliti, dan stabil.

e. Skor dan Persentil Poin

1. Ketelitian Kerja

∑ Salah PERSENTIL POIN KLASIFIKASI

0 99 Tinggi

1-2 95 Tinggi

3-5 90 Tinggi

6-11 75 Sedang

12-22 50 Sedang

23-30 25 Rendah

31 10 Rendah

Page 7: Tes minat bk

7

2. Kestabilan

Skor PERSENTIL POIN KLASIFIKASI

4 99 Tinggi

5-6 95 Tinggi

7-8 90 Tinggi

9-10 75 Sedang

11-12 50 Sedang

13-14 25 Rendah

15 10 Rendah

3. Kecepatan

Skor PERSENTIL POIN KLASIFIKASI

8 10 Rendah

9-10 25 Rendah

11-12 50 Sedang

13-14 75 Sedang

15 90 Tinggi

16 95 Tinggi

17 99 Tinggi

3.Tes Warteg

a. Interprestasi Tes Wartegg

Ada lima (4) hal yang akan dinterpretasikan dalam tes wartegg (selanjuntya diistilahkan dengan

WZT), yaitu :

1. Adekuat dan Tidak Adekuat

Pengertian ini dikaitkan dengan aufforderungs characters (seperti bahasan sebelumnya) dari setiap

rangsang dan juga menyangkut sifat dari setiap rangsang; feminine dan maskulin.

a) Rangsangan Feminin

Yang termasuk pada kategori rangsang ini adalah : R1, R2, R7, dan R8. adapun adekuat dan

tidak rangsang feminine ini ditentukan oleh:

1.“ gambar yang halus”

2.“ ada garis melengkung”

3.“ sesuatu gambar yang hidup (suatu mahluk hidup)”

b) Rangsang Maskulin

Yang termasuk pada kategori rangsang ini adalah: R3, R4, R5, dan R6.

Adapun adekuat dan tidaknya rangsang masksulin ini ditentukan oleh:

1. “ garis yang tegas, lurus dan tidak berbelok-belok”.

2. “ merupakan benda mati (bukan mahluk hidup)”.

c) Kepenuhan gambar

Gambar yang semakin penuh, makin baik, tetapi harus adekuat.

Kepenuhan gambar ini dapat berupa:

Page 8: Tes minat bk

8

1. Penuh dan adekuat

Menunjukkan : “ Vitalitas yang kuat” dan “ spontanitas”

2. Penuh disertai dengan tekanan yang kuat.

Menunjukkan: “ dorongan kuat” dan “ agresivitas”

3. Penuh dan terletak di tengah

Menunjukkan: “ penyesuaian diri yang baik” dan “ keseimbangan antara dinamika dan

control”

4. Penuh dan ekstrim

Menunjukkan: “ kecenderungan menguasai orang lain”.

Kontras dari gambar yang penuh adalah gambar yang kosong, dan memberikan makna

(khusus untuk rangsangan feminin):

* “ kurang ada keberanian”

* “ penampilan yang kurang”

* “ takut bergaul”

* “ tidak ada daya kreasi”

Sedangkan makna terdapat gambar yang kosong pada umumnya adalah:

“ menutup diri terhadap kesan keindahan”

“ perhatian ditunjukkan kepada obyek tertentu”.

“ pengolahan rasionalisasi sehingga timbul abtraksi/penyederhanaan”

2. Keurutan Gambar

Ada beberapa tipe dalam melihat keurutan dari gambar yang dibuat oleh subyek, yaitu:

1. Tipe Linier/rigid (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8)

“ penghayatan/ tingkah laku yang terhambat “

“ pengendalian kuat “

“ cenderung kaku dalam bertingkah laku

2. Tipe difus/ kabur (7, 5, 3, 1, 8, 6, 2, 4)

“ labil”

“tingkah laku dikendalikan oleh dorongan, jadi tidak terarah”

“ada hambatan dalam rasio”

“tidak ada keteraturan”

3. Tipe Linier/terbalik (8, 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1)

“bersikap oposisional”

“mempunyai kemauan sendiri”

“kurang dapat menyesuaikan dengan orang lain”

“pribadinya kurang ada differensiasi”.

4. Tipe teratur/ normal (8, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7)

“pribadi yang stabil”

“ada control terhadap diri”

“ada kehangatan dalam prilakunya” Tipe kendor (2, 1, 8, 3, 6, 5, 4, 7)

“orangnya lincah”

“vital dan afektif, tapi masih dalam batas pengendalian diri”

3. Nama Gambar

1. Apabila nama-nama gambar yang dituliskan pendek-pendek, misalnya “bunga”, “rumah”,dsb.,

maka ini menunjukkan hal yang “normal”.

2. Apabila panjangn-panjang, misalnya “dipegunungan pada waktu sore hari”, “seorang anak

yang sedang bermain laying-layang”, dsb. Maka ini menunjukkan “emosionalitas” dan

“kecenderungan fantasi yang besar”.

3. Sedangkan bila gambarnya abstrak/tidak memiliki bentuk yang jelas , misalnya “suasana

perasaan” maka ini menunjukkan “adanya kecenderungan pada hal-hal yang tidak riil”.

4.

Page 9: Tes minat bk

9

B. Analisis Hasil

1. Tes Intelegensi Culture Fair Intelligence Test

Dari hasil tes testi tersebut, melalui transformasi skor mentah menjadi skor standar CFIT diperoleh :

Score mentah : 16

Score Standar CFIT : 83

Tabel Klasifikasi Tes CFIT

IQ Klasifikasi

> 170 I Genius

140 – 169 II Sangat Superior

120 – 139 III Superior

110 – 119 IV Di Atas Rata – Rata

90 – 109 V Rata – Rata

80 – 89 VI Di Bawah Rata – Rata

70 – 79 VII Borderline

30 – 69 VIII Defektif secara Mental

< 29 IX Tidak terklasifikasikan

Dari tabel klasifikasi diatas dapat diketahui bahwa saya Veni Armiyati dengan IQ = 83 termasuk

pada klasifikasi ke VI dengan kategori Di Bawah Rata-Rata. Dengan hal ini dapat disimpulkan

bahwa saya Veni Armiyati adalah individu yang memiliki daya nalar lambat dalam belajarnya tetapi

dapat digolongkan ke dalam kelompok rata-rata atau sedang pada tingkat bawah.

Rekomendasi untuk konseling : sebagai seorang konselor untuk mengatasi atau menangani individu

yang memiliki daya nalar lambat dalam belajarnya yaitu dengan cara memberikan dorongan

motivasi belajar kepada individu untuk belajar serta peran orangtua sangat diperlukan dalam

memberikan motivasi intrinsik maupun ekstrinsik. Dengan motivasi, pelajar (siswa) dapat

mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam

melakukan kegiatan belajar.

2. TES WARTEGG

Analisa tes Wartegg :

1. Apabila menggambar berdasarkan urutan, Misalnya 1,2,3,4,5,6,7,8 menggambarkan individu

tersebut sebagai individu yang kaku atau konservatif dalam bertingkah laku. Hidup anda

penuh dengan rutinitas, sistematis, matang, dan memiliki kepercayaan diri.

2. Apabila menggambar secara acak, Misalnya 5,7,6,8,3,2,4,1 menggambarkan individu tersebut

sebagai individu yang kreatif, inovatif dan cenderung suka akan ‘Breaking The Low’. Namun

kelemahan anda adalah tidak konsisten dan cenderung bertindak di luar aturan.

3. Jika saat menggambar terlalu sering menghapus atau kotor menandakan bahwa individu

adalah orang yang peragu atau tidak terencana.

4. Jika saat menggambar terlalu kuat untuk garis yang seharusnya lembut berarti termasuk orang

yang keras kepala.

5. jika gambarnya biasa-biasa saja dan umum tentu penilaian tingkat kecerdasannya berbeda jauh

dibanding jika kita menggambar sesuatu yang belum terpikirkan orang lain dan berwawasan.

6. Jika laki-laki jangan mulai menggambar dengan nomor 5, karena beberapa anggapan

menyebutkan hal ini berpengaruh terhadap orientasi seks individu tersebut.

7. Jika anda seorang pria dan anda memulai dari kotak nomor 7 maka anda akan dianggap sedikit

aneh. karena umumnya pada kotak ini banyak yang menggambar bunga beserta pernak

perniknya.

Page 10: Tes minat bk

10

Gambar yang paling mudah nomor 1

Gambar yang paling paling sulit nomor 5

Gambar yang paling disukai nomor 4

Gambar yang paling tidak disukai 6

INTERPRETAS I TES WARTEGG

1. Aspek adekuat dan tidak adekuat :

Testi menggambar benda hidup pada nomor 2,7,8 menunjukan testi ada pada kategori feminin.

Dan testi menggambar benda mati pada nomor 3,4,5,6 menunjukan testi ada pada kategori

maskulin.

2. Aspek kepenuhan gambar :

Hasil menunjukkan testi menggambar dengan penuh disertai tekanan yang kuat dapat

disimpulkan bahwa testi memiliki dorongan kuat, agresivitas dan pribadi keras kepala.

3. Aspek keurutan gambar

Testi menggambar dengan secara acak dapat disimpulkan bahwa testi memiliki kepribadian

tidak beraturan atau tidak konsisten dan testi termasuk individu yang kreatif dan inovatif.

4. Aspek nama gambar

Testi memberi nama gambarnya yang dituliskan dengan nama pendek-pendek, seperti pohon

maka menunjukan hal yang “normal.

Rekomendasi untuk konseling : Dari hasil interpretasi dari semua aspek dapat di diketahui

untuk menangani individu yang memiliki kepribadian tidak beraturan, keras kepala dan

berfikirnya seperti anak-anak dengan menggunakan pendekatan konseling psikoanalisis.

Dengan pendekatan ini konselor membantu individu mencapai kesadaran diri dan membentuk

kepribadian yang baik.

3. TES KRAEPELIN

1) Aspek Kecepatan:

Skor PERSENTIL POIN KLASIFIKASI

8 10 Rendah

9-10 25 Rendah

11-12 50 Sedang

13-14 75 Sedang

15 90 Tinggi

16 95 Tinggi

17 99 Tinggi

Rumus : M= ∑ 𝑿

𝑵

Keterangan :

M = Rata-rata

N = Jumlah deret

∑x = Jumlah kerja jawaban

Page 11: Tes minat bk

11

Jadi, M= ∑ 𝑿

𝑵

= 𝟔𝟖𝟖

𝟓𝟎

= 13,76

PP = 75

Kesimpulan : Dari hasil analisis aspek kecepatan kerja yang saya peroleh mencapai nilai Persentil Point

75% dengan kategori memiliki Kecepatan Kerja umum / sedang.

2) Aspek Ketelitian :

∑ Salah PERSENTIL POIN KLASIFIKASI

0 99 Tinggi

1-2 95 Tinggi

3-5 90 Tinggi

6-11 75 Sedang

12-22 50 Sedang

23-30 25 Rendah

31 10 Rendah

Jadi, Salah = 5

PP = 90

Kesimpulan : Interpretasi dari aspek ini yang sudah saya analisis bahwa saya dapat mengetahui berapa

kesalahan (salah dan loncatan) yang diperbuat dalam mengerjakan bagaimana kualitas dan

konsentrasi kerja saya yaitu S= 5, PP= 90. Dalam hal ini dapat diklasifikasikan saya memiliki

tingkat Ketelitian Kerja yang Tinggi. Dengan score tertinggi , maka menunjukkan bahwa

dalam bekerja saya memiliki kualitas kerja yang baik, kosentrasi yang baik dan kuliatas

kerja yang baik.

3) Aspek Keajegan / kestabilan : (Baik, Sedang, Kurang)

Skor PERSENTIL POIN KLASIFIKASI

4 99 Tinggi

5-6 95 Tinggi

7-8 90 Tinggi

9-10 75 Sedang

11-12 50 Sedang

13-14 25 Rendah

15 10 Rendah

X = Dt – Dr

= 23 – 12

= 11

PP = 50

Page 12: Tes minat bk

12

Kesimpulan : Interpretasi dari aspek ini adalah saya dapat melihat yang ditunjukkan dengan irama kerja saya

di dalam mengerjakan tes. Stabilitas emosi adalah orang yang bisa beradaptasi dengan

lingkungan sekitar. Ketika dihadapkan pada suatu permasalahan, tidak mengeks presikan

emosinya dengan berlebih-lebihan seperti berteriak sekencang-kencangnya, memukul, dan

marah-marah. Orang stabil emosinya bisa menyeimbangkan antara kebutuhan fisik dan psikis.

Dengan tes yang saya kerjakan pada aspek kestabilan memperoleh score 11 , PP= 50

dapat diklasifikasikan memiliki tingkat kestabilan kerja yang sedang atau umum . Maka

skor ini menunjukkan bahwa dalam aspek Keajegan/ kestabilan kerja saya cenderung

memiliki emosi yang stabil.

4) Aspek Ketahanan :

Kesimpulan : Interpretasi dari aspek ini adalah saya dapat melihat bagaimana daya tahan saya terhadap situasi

menekan ( stres ). Dari garis deret penghubung, saya juga dapat melihat bagaimana ketahanan

kerja saya. Ketika saya mengerjakan Tes Kraepelin saya mengalami ketahanan kerja

yang stabil di lihat dari garis deret penghubung dengan tingkat tinggi yang stabil , maka

dapat di simpulkan motivasi saya dalam menghadapi situasi menekan dan motivasi

berprestasi semakin besar.

Sebaliknya jika memperoleh garis penghubung dengan tingkat yang menurun, maka motivasi

dalam menghadapi situasi menekan dan motivasi berprestasi semakin rendah. Individu

dikatakan memiliki performance kerja yang baik jika dalam rentang waktu yang lama, dalam

situasi menekan ( stresfull ) mampu menampilkan unjuk kerja yang cepat, teliti, dan stabil.

Rekomendasi untuk konseling : Dari tes kraeplin yang sudah saya kerjakan score yang

tertinggi dari berbagai aspek ada pada Aspek Ketelitian. Maka pekerjaan atau profesi yang

cocok untuk arah karir saya adalah Bidang Manajemen, Statistika, Matematika, Intelijen,

Hakim, Pengacara, Dokter, Akuntan (Staf Keuangan), Programmer atau yang berhubungan

dengan IT (ilmu teknologi), System Analys/Analyst, Teknisi, Insinyur, Mekanik.

4. TES MINAT JABATAN (Lee-Thorpe)

Bagian I :

a. Bidang minat pekerjaan

Skor A = 12 Skor E = 7 Skor I =16

Skor B = 12 Skor F = 10 Skor J = 11

Skor C = 7 Skor G = 9 Skor K =13

Skor D = 6 Skor H = 12 Skor L = 5 Total (120)

Skor (+) = 25 Skor (-) = 19 Skor (o) = 18

Klasifikasi

Pribadi-Sosial (A + C) = 12+7= 19

Natural (B + D) = 12+6= 18

Mekanik (E + G) = 7+9= 16

Bisnis (F + H) = 10+12= 22

Seni (I + K) = 16+13= 29

Sains (J + L) = 11+5= 16

Page 13: Tes minat bk

13

Bidang Minat Skor

Mentah

Persentil Point Klasifikasi

Pribadi-Sosial (A+C) 19 60 Baik

Natural (B+D) 18 30 Sedang

Mekanik (E+G) 16 40 Sedang

Bisnis (F+H) 22 50 Baik

Seni (I+K) 29 90 Baik

Sains (J+L) 19 30 Sedang

Berdasarkan hasil di atas, nilai tertinggi ada pada Bidang Minat Seni yaitu pekerjaan yang berkaitan

dengan estetika ( keindahan). Dengan demikian saya memiliki tingkat bidang minat seni yang baik. Orang

dengan tipe seni (artistic) biasanya ekspresif, orisinal, dan independen .

b. Tipe Minat

Skor Verbal (+) = 25

Skor Manipulatif (o) = 18

Skor Komputatif (-) = 19

Tipe Minat Skor Mentah Persentil Point Klasifikasi

Verbal (+) 25 95 Baik

Manipulatif (o) 18 60 Baik

Komputatif (-) 19 70 Baik

Dari hasil analisis yang saya lakukan melalui tes minat bahwa scor yang paling tinggi ada pada aspek

Tipe Minat yaitu Tipe Minat Verbal (+) yaitu kesukaan atau minat yang berhubungan dengan bahasa. Misal

tulisan atau isyarat. Dan dapat diklasifikasikan memiliki tipe minat verbal yang baik.

Tipe minat verbal ditandai dengan penekanan pada penggunaan kata-kata dari suatu dunia kerja. Kata-

kata yang dimaksud bisa jadi tertulis maupun lisan yang dipakai untuk menemukan ide -idenya secara berhasil.

Kata-kata dapat digunakan untuk membantu orang lain, untuk mendeskripsikan keindahan, untuk merayu orang

lain agar menerima idenya. Pekerjaan yang cocok

Apabila seseorang berminat terhadap pekerjaan tertentu maka dia akan melaksanakan dengan perasaan

bahagia, penuh tanggung jawab dan disiplin yang tinggi terhadap tugas-tugas yang diberikan. Memberikan porsi

waktu yang lebih terkait dengan tugas -tugas profesinya, mengerahkan segenap tenaga dan pikiran demi

tercapainya tujuan/sasaran pembelajaran yang telah direncanakan.

Bagian II

Skor a = 5 Skor c = 9 Skor e = 2

Skor b = 7 Skor d = 3 Skor f = 4

c. Tingkat Minat

Tingkat Minat = ((a+d)x1) + ((b+e)x2) + ((c+f)x3))

= (( 5+)×1)) + ((7+2)×2)) + ((9+4)×3))

= (8×1) + (9×2) + (13×3)

= 8 + 18 + 39

= 65

Kesimpulan : Dari hasil tingkat minat yang sudah saya analisis dapat diklasifikasikan memiliki tingkat

minat keprofesionalan menengah/ sedang (minat pada tugas keterampilan). Dengan demikian bahwa tingkat

minat saya ada pada tingkat terampil yaitu orang suka bekerja sesuai dengan keahliannya.

Rekomendasi untuk konseling : Dari tes minat jabatan yang sudah saya lakukan score tertinggi

dari berbagai aspek ada pada aspek Bidang Minat yaitu Bidang Seni. Maka pekerjaan /

profesi yang cocok untuk arah karir saya adalah copy writer, penulis, pemain teater,

bintang film atau sinetron, pelukis, desainer dan penyanyi.

Page 14: Tes minat bk

14