terjebak dalam pemahaman grade konstruksi _ catatan pengadaan

10
Catatan Pengadaan Samsul Ramli Trainer Pengadaan Barang dan Jasa Home » Pengadaan Barang/Jasa » Terjebak dalam Pemahaman Grade Konstruksi Terjebak dalam Pemahaman Grade Konstruksi (4082 Views) January 11, 2015 1:23 pm | Published by Samsul Ramli | 9 Comments Beberapa waktu lalu seorang teman menghubungi dan bercerita bahwa paket pekerjaan konstruksi yang sedang dilaksanakannya, mendapatkan pengaduan dari sebuah asosiasi konstruksi daerah. Pengaduan poinnya adalah karena pada persyaratan kualifikasi tidak mempersyaratkan grade K,M dan B. Yang sangat disayangkan pengaduan ini justru didukung sebuah lembaga konstruksi resmi di daerah. Pemahaman ini jamak sepertinya, tidak hanya daerah tapi juga instansi pusat. Utamanya yang basisnya non konstruksi. Bahwa untuk konstruksi harus mempersyaratkan grade didalam dokumen pengadaan. Contoh saya kutip dari sebuah pengumuman lelang di daerah : “Paket Konsultansi/Supervisi DAK Irigasi Rp 69.905.000,00 Bidang Pengawasan Rekayasa /Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi Teknik Sipil Air/Sub Kualifikasi K1/Grade 2Pengumuman ini menyiratkan bahwa paket konsultansi senilai Rp 69.905.000,00 hanya bisa diikuti oleh konsultan dengan Grade K1. Lalu bagaimana jika konsultan Grade K2 melakukan penawaran? Apakah digugurkan? Mari kita lihat perbandingan pada pengumuman pelelangan beberapa Dahlan Iskan Terbukti Salah? June 16, 2015 11:50 am Published by Samsul Ramli 10 Comments Klasifikasi/Sub Klasifikasi Konstruksi dalam Pasal 19 ayat 1 huruf g June 15, 2015 10:00 am Published by Samsul Ramli 2 Comments Penawaran kurang dari 3, Negosiasi atau Evaluasi? June 3, 2015 9:00 am Published by Samsul Ramli 7 Comments ARTIKEL TERBARU To search, type and hit enter. SEARCH NOW! TRENDING #perpres 54/2010 #perpres 54 #korupsi #Perpres 70 tahun 2012 #lkpp #pengadaan #usaha kecil #pengadaan barang/jasa #perpres 4/2015 #pidana Headlines Memidanakan Pengadaan Barang/Jasa HOME DOWNLOAD PUSTAKA BUKU AGENDA PELATIHAN PENGADAAN BARANG/JASA TENTANG SAYA

Upload: ika-indah

Post on 08-Dec-2015

34 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

grade

TRANSCRIPT

Page 1: Terjebak Dalam Pemahaman Grade Konstruksi _ Catatan Pengadaan

20/6/2015 Terjebak dalam Pemahaman Grade Konstruksi | Catatan Pengadaan

http://samsulramli.com/?p=1570 1/10

Catatan PengadaanSamsul Ramli Trainer Pengadaan Barang danJasa

Home » Pengadaan Barang/Jasa » Terjebak dalam Pemahaman GradeKonstruksi

Terjebak dalam Pemahaman Grade Konstruksi(4082 Views) January 11, 2015 1:23 pm | Published by Samsul Ramli | 9Comments

Beberapa waktulalu seorang temanmenghubungi danbercerita bahwapaket pekerjaankonstruksi yangsedangdilaksanakannya,mendapatkanpengaduan darisebuah asosiasikonstruksi daerah.Pengaduan poinnyaadalah karena padapersyaratankualifikasi tidakmempersyaratkangrade K,M dan B.

Yang sangat disayangkan pengaduan ini justru didukung sebuah lembagakonstruksi resmi di daerah.

Pemahaman ini jamak sepertinya, tidak hanya daerah tapi juga instansipusat. Utamanya yang basisnya non konstruksi. Bahwa untuk konstruksiharus mempersyaratkan grade didalam dokumen pengadaan. Contoh sayakutip dari sebuah pengumuman lelang di daerah :

“Paket Konsultansi/Supervisi DAK Irigasi Rp 69.905.000,00 BidangPengawasan Rekayasa /Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi Teknik Sipil

Air/Sub Kualifikasi K­1/Grade 2”

Pengumuman ini menyiratkan bahwa paket konsultansi senilai Rp69.905.000,00 hanya bisa diikuti oleh konsultan dengan Grade K1. Lalubagaimana jika konsultan Grade K2 melakukan penawaran? Apakahdigugurkan?

Mari kita lihat perbandingan pada pengumuman pelelangan beberapa

Dahlan IskanTerbukti Salah?June 16, 2015 11:50 amPublished by Samsul Ramli10 Comments

Klasifikasi/SubKlasifikasi Konstruksidalam Pasal 19 ayat1 huruf gJune 15, 2015 10:00 amPublished by Samsul Ramli2 Comments

Penawaran kurangdari 3, Negosiasi atauEvaluasi?June 3, 2015 9:00 amPublished by Samsul Ramli7 Comments

ARTIKEL TERBARU

To search, type and hit enter. SEARCH NOW!

TRENDING #perpres 54/2010 #perpres 54 #korupsi #Perpres 70 tahun 2012 #lkpp #pengadaan #usaha kecil#pengadaan barang/jasa #perpres 4/2015 #pidana

Headlines Memidanakan Pengadaan Barang/Jasa

HOME DOWNLOAD PUSTAKA BUKU AGENDA PELATIHAN PENGADAAN BARANG/JASA TENTANG SAYA

Page 2: Terjebak Dalam Pemahaman Grade Konstruksi _ Catatan Pengadaan

20/6/2015 Terjebak dalam Pemahaman Grade Konstruksi | Catatan Pengadaan

http://samsulramli.com/?p=1570 2/10

Mari kita lihat perbandingan pada pengumuman pelelangan beberapaKementerian Lembaga.

Untuk proses pelelangan pada instansi yang secara teknis berkompetendalam bidang pengadaan tidak terlihat mempersyaratkan grade, hanyamempersyaratkan klasifikasi paket pekerjaan yaitu kecil atau tidak (nonkecil).

http://lpse.lkpp.go.id

Web Full Eproc KemenPU http://pu.go.id

Sementara di Kementerian Non Teknis Konstruksi:

Untuk mendiskusikan ini mari kita kembali membuka aturan pokok tentangklasifikasi paket pekerjaan/paket usaha dan klasifikasi kualifikasi usaha.Dibeberapa artikel sudah dibahas mendalam sebenarnya, namun mungkinbelum dipahami secara mudah. Silakan akses

Ini tentang Usaha Kecil Konstruksi yang Menawar pada Paket

Non Kecil

Paparan RakornisReskrim Polda Kalsel2015May 28, 2015 8:22 pmPublished by Samsul RamliNo comment

BG009 versus BG004,Pilih Mana?May 25, 2015 12:23 pmPublished by Samsul Ramli4 Comments

TOP VIEWED

Solusi Akhir Tahun PMK194/2014, Sekarang DiperlukanKPA Sakti Mandraguna » 7714Views

Pengadaan Langsung dan BuktiPerjanjian » 7242 Views

Rumus Kontrak Lumpsum danHarga Satuan » 7230 Views

Bicarain Kerja PPHP dalamSerah Terima PertamaPekerjaan » 6922 Views

Ngobrolin Peran PPTK dalamPengadaan Barang/Jasa » 6721Views

IKUTI BLOG SAYA VIAEMAIL

Enter your email address tosubscribe to this blog andreceive notifications of newposts by email.

Email Address

Subscribe

RECENT POSTS

Dahlan Iskan Terbukti Salah?

Klasifikasi/Sub KlasifikasiKonstruksi dalam Pasal 19 ayat1 huruf g

UNTUNG

DALAM 1 JAM

info.ufx.com

Trading Harga

Minyak mudah

dengan

Pelatihan tepat,

Daftar sekarang!

BELI GMAIL U/

DOMAIN ANDA

google.com

Alamat email bisnis

khusus. mulai uji

coba gratis 30 hari.

Page 3: Terjebak Dalam Pemahaman Grade Konstruksi _ Catatan Pengadaan

20/6/2015 Terjebak dalam Pemahaman Grade Konstruksi | Catatan Pengadaan

http://samsulramli.com/?p=1570 3/10

Usaha Kecil Mengerjakan Paket diatas 2,5 Milyar

Usaha Kecil dalam Paket Non Kecil

Analisa Paket Pekerjaan dan Paket Pengadaan

Usaha Kecil itu Bukan Hanya 2,5 Milyar

Paket Pengadaan dan Paket Pekerjaan

Karena sudah sangat banyak dibahas maka dalam tulisan ini pointutamanya penggunaan Grade dalam Permen PU 8/2011.

Dalam memproses paket pelelangan didasarkan pada klasifikasi paketpekerjaan. Dalam menyusun klasifikasi paket pekerjaan ditetapkanlahklasifikasi paket pekerjaan usaha kecil atau paket pekerjaan usaha nonkecil.

Perpres 54/2010 sebagaimana diubah dengan Perpres 70/2012 Pasal 100ayat :

(3) Nilai paket pekerjaan Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/JasaLainnya sampai dengan Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus jutarupiah), diperuntukan bagi Usaha Mikro dan Usaha Kecil sertakoperasi kecil, kecuali untuk paket pekerjaan yang menuntut kompetensiteknis yang tidak dapat dipenuhi oleh Usaha Mikro dan Usaha Kecil sertakoperasi kecil.

(3a) Pengaturan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) untuk PengadaanJasa Konsultansi di bidang konstruksi, ditetapkan oleh Menteri yangmelakukan tugas pembinaan di bidang jasa konstruksi setelahdikonsultasikan kepada LKPP.

Dari ayat ini ada 2 hal yang dijelaskan yaitu tentang klasifikasi paketpekerjaan dan peruntukan. Klasifikasi paket pekerjaan terdiri dari kecildan non kecil. Kriteria paket kecil terdiri dari 2 kondisi yaitu dilihat dari nilaipaket dan kompetensi teknis.

Klasifikasi Paket Pekerjaan (Non Konsultansi)

Klasifikasi Kecil Non Kecil Non Kecil

Nilai Paket Nilai s/d 2,5Milyar

Nilai diatas 2,5Milyar

Nilai s/d 2,5Milyar

KompetensiTeknis

Sederhana(Kompetensiteknis yang

dapat dipenuhioleh UsahaMikro danUsaha Kecilserta koperasi

kecil)

Sederhana/Tinggi(Kompetensi teknis dapat/tidakdapat dipenuhioleh Usaha Mikrodan Usaha Kecilserta koperasi

kecil)

Tinggi(Kompetensiteknis hanyadapat dipenuhioleh UsahaMikro danUsaha Kecilserta koperasi

kecil)

Selanjutnya yang dibahas adalah peruntukan paket pekerjaan. Pasal 100ayat 3 jelas hanya menegaskan kriteria peruntukan paket pekerjaan keciladalah untuk Mikro, Kecil atau Koperasi Kecil. Ini berarti untuk paket

pekerjaan non kecil tidak dibatasi peruntukannya.

Penawaran kurang dari 3,Negosiasi atau Evaluasi?

Paparan Rakornis ReskrimPolda Kalsel 2015

BG009 versus BG004, PilihMana?

RECENT COMMENTS

Samsul Ramli on RumusKontrak Lumpsum dan HargaSatuan

Muhammad Anton Ciptady onRumus Kontrak Lumpsum danHarga Satuan

Samsul Ramli on Honor Ganda

Samsul Ramli on RumusKontrak Lumpsum dan HargaSatuan

zulkarnain on Honor Ganda

ARCHIVES

June 2015

May 2015

April 2015

March 2015

February 2015

January 2015

December 2014

October 2014

September 2014

August 2014

June 2014

April 2014

March 2014

February 2014

January 2014

December 2013

November 2013

October 2013

September 2013

August 2013

July 2013

June 2013

May 2013

Page 4: Terjebak Dalam Pemahaman Grade Konstruksi _ Catatan Pengadaan

20/6/2015 Terjebak dalam Pemahaman Grade Konstruksi | Catatan Pengadaan

http://samsulramli.com/?p=1570 4/10

pekerjaan non kecil tidak dibatasi peruntukannya.

Catatan penting Perpres 54/2010 sebagaimana diubah denganPerpres 70/2012 tidak mengatur klasifikasi paket pekerjaan untukkonsultan!

Selanjutnya kita bahas perubahan perpres 54/2010 pada Perpres 70/2012yaitu pasal 3a. Ayat 3a menjelaskan untuk konstruksi baik pelaksanaankonstruksi atau konsultan konstruksi ditetapkan oleh kementerian yangberwenang dalam pembinaan jasa konstruksi. Maka dari itu khusus untukkonstruksi bangunan, yang dinaungi oleh UU 18/1999 tentang JasaKonstruksi, kita coba refer kepada Peraturan Teknis Kementerian PU.

Permen PU 14/2013

Permen PU 7/PRT/M/2011 sebagaimana diubah dengan Permen PU14/PRT/M/2013 tentang

Tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Dan JasaKonsultansi, Pasal 4a

1. Nilai paket pekerjaan konstruksi sampai dengan Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah), diperuntukkanbagi usaha kecil, kecuali untuk paket pekerjaan yang menuntutkompetensi teknis yang tidak dapat dipenuhi oleh usaha kecil.

2. Nilai paket pekerjaan Jasa Konsultansi sampai dengan Rp750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah) diperuntukkanbagi usaha kecil.

3. Jasa konsultansi dapat dilakukan oleh konsultan perorangan dengannilai sampai dengan Rp 250.000.000,00 (dua ratus lima puluh jutarupiah).

Untuk pemaketan pekerjaan pelaksanaan konstruksi, Permen PU7/PRT/M/2011 sebagaimana diubah dengan Permen PU 14/PRT/M/2013,tidak jauh berbeda definisinya dengan Perpres 54/2010 sebagaimanadiubah dengan Perpres 70/2012.

Ketentuan tambahan hanya untuk jasa konsultan. Jika dalam Perpres54/2010 konsultan tidak diklasifikasikan paket pekerjaannya, maka untukkonstruksi bangunan diklasifikasikan juga ke dalam kecil dan non kecil.Pengklasifikasian ini sepenuhnya didasarkan pada satu kondisi yaitu nilaipaket yaitu Rp. 750.000.000,00.

Klasifikasi Paket Pekerjaan Konsultansi

Klasifikasi Kecil Non Kecil

Nilai Paket Nilai s/d 750 Juta Nilai di atas 750 Juta

May 2013

April 2013

March 2013

February 2013

January 2013

December 2012

November 2012

October 2012

September 2012

August 2012

July 2012

June 2012

May 2012

April 2012

March 2012

February 2012

January 2012

November 2011

August 2011

July 2011

May 2011

April 2011

CATEGORIES

#

Agenda Pelatihan

Pengadaan Barang/Jasa

Tentang Saya

META

Log in

Entries RSS

Comments RSS

WordPress.org

Page 5: Terjebak Dalam Pemahaman Grade Konstruksi _ Catatan Pengadaan

20/6/2015 Terjebak dalam Pemahaman Grade Konstruksi | Catatan Pengadaan

http://samsulramli.com/?p=1570 5/10

Kemudian terkait peruntukan paket tidak ada yang berbeda antara Perpres54/2010 dengan Permen PU 14/2012.

Lalu apa hubungan pembahasan paket pekerjaan dengan 08 / PRT / M /2011 (Permen PU 8/2011) Tentang Pembagian Subklasifikasi DanSubkualifikasi Usaha Jasa Konstruksi yang didalamnya mengatur grade?Mari kita kita coba lihat Permen PU 8/2011 secara seksama.

Permen PU 8/2011

Apa maksud dan tujuan dari diterbitkannya Permen PU 8/2011?Jawabannya ada pada Pasal 2.

1. Maksud ditetapkannya Peraturan Menteri ini untukmemberikan acuan dalam pelaksanaan penerbitansertifikat usaha jasa konstruksi.

2. Peraturan Menteri ini bertujuan untuk:1. mewujudkan tertib pelaksanaan penerbitansertifikat usaha jasa konstruksi sesuaidengan persyaratan kemampuan badanusaha jasa konstruksi dan kompetensitenaga kerja konstruksi; dan

2. mewujudkan keselarasan pembagiansubklasifikasi bidang usaha jasa konstruksinasional dengan pembagian subklasifikasi yangberlakuinternasional.

Maka jelaslah sekarang bahwa Permen PU 8/2011 bukan untukmenentukan persyaratan paket pekerjaan dan peruntukan paket pekerjaan.Permen PU 8/2011 ditujukan untuk mengklasifikasi kualifikasi penyediadalam kaitan penerbitan sertifikat usaha.

Jadi jika Permen PU dijadikan dasar membatasi paket pekerjaan ataupenyedia yang dapat menawar pada paket pekerjaan adalah hal yang kelirusecara aturan. Gamblangnya tidak ada batasan peruntukan paket pekerjaanselain paket kecil dan paket non kecil. Tidak ada Paket K1, K2, K3, M1, M2,M3 atau B.

Permen PU 8/2011 berguna untuk kebijakan keberpihakan kepada usahakecil. Jika paket pekerjaan masuk klasifikasi paket kecil maka hanyadiperuntukkan bagi usaha mikro, kecil atau koperasi kecil. Bagaimanamenilai penyedia masuk klasifikasi usaha mikro, kecil atau koperasi kecilversi Permen PU 8/2011? Caranya adalah melihat sertifikat usahanya.Sertifikat usaha grade K atau perorangan adalah masuk dalam kategori ini.

Sedangkan untuk Paket Pekerjaan Non Kecil tidak ada pembatasankualifikasi. Batasannya adalah kemampuan administratif, teknis danpengalaman.

Paket Pekerjaan kecil dan non kecil mengatur klasifikasi barang/jasa.Sedangkan grade (P,K,M,B) mengatur tentang penyedianya.

Logika sederhana. Jika penyedia pelaksana konstruksi Grade K dibatasihanya menawar pada paket kecil maka sampai kapan pun penyedia GradeK tidak akan pernah naik kelas ke grade yang lebih tinggi. Logika ini jugasdh dipaparkan melalui logika Kemampuan Dasar (KD). Penyedia grade K3dengan pengalaman melaksanakan pekerjaan senilai 1M berhak dan layak

mengerjakan paket maksimal 3M. Rumus KD konstruksi=3 x Npt.

Page 6: Terjebak Dalam Pemahaman Grade Konstruksi _ Catatan Pengadaan

20/6/2015 Terjebak dalam Pemahaman Grade Konstruksi | Catatan Pengadaan

http://samsulramli.com/?p=1570 6/10

mengerjakan paket maksimal 3M. Rumus KD konstruksi=3 x Npt.

Jika di breakdown lebih lanjut maka dapat dibuat bagan berikut:

Dengan logika aturan seperti ini maka meskipun pada pelelangan konstruksitidak menyebutkan grade P,K,M atau B jika paket pelelangan tersebutadalah pekerjaan konstruksi tetap yang dijadikan dasar menilai batasankualifikasi mikro atau usaha kecil konstruksi adalah sertifikat usaha grade Patau K.

Simpulan Saya:

1. Permen PU 7/2011 sebagaimana diubah dengan Permen PU 14/2013dan terakhir diubah lagi dengan Permen PU 7/2014 mengaturtentang paket pekerjaan.

2. Permen PU 8/2011 hanya mengatur penerbitan sertifikasi usaha danpengklasifikasian bidang/sub bidang usaha.

3. Klasifikasi pengadaan barang/jasa diantaranya adalah klasifikasipaket pekerjaan (Kecil dan non kecil) dan klasifikasi kualifikasipenyedia (Mikro,Kecil,Koperasi Kecil, Menengah dan Besar).

4. Klasifikasi paket pekerjaan yang peruntukannya dibatasi olehklasifikasi kualifikasi usaha hanyalah paket pekerjaan kecil yangdiperuntukkan bagi Mikro,Kecil,Koperasi Kecil. Dalam jasa konstruksikualifikasi Mikro,Kecil,Koperasi Kecil ini dibagi dalam P,K,M,B, untuknon konstruksi seperti perdagangan ada SIUP Mikro, SIUP Kecil,SIUPMenengah dan SIUP Besar.

5. Tidak terdapat dasar yang kuat adanya paket pekerjaan kualifikasiberdasarkan grade P,K,M atau B, sebagaimana pula tidak ada paketpekerjaan SIUP Menengah, Kecil dan Besar dalam paket pengadaanbarang.

Tags: kualifikasi usaha, paket pekerjaan, paket pengadaan, paketusaha, permen pu, perpres 54/2010, Perpres 70 tahun 2012

Categorised in: Pengadaan Barang/Jasa

Page 7: Terjebak Dalam Pemahaman Grade Konstruksi _ Catatan Pengadaan

20/6/2015 Terjebak dalam Pemahaman Grade Konstruksi | Catatan Pengadaan

http://samsulramli.com/?p=1570 7/10

Categorised in: Pengadaan Barang/Jasa

Related to Terjebak dalam Pemahaman Grade Konstruksi06/16/2015 Dahlan Iskan Terbukti Salah?06/15/2015 Klasifikasi/Sub Klasifikasi Konstruksi dalam Pasal 19 ayat 1huruf g06/03/2015 Penawaran kurang dari 3, Negosiasi atau Evaluasi?05/28/2015 Paparan Rakornis Reskrim Polda Kalsel 201505/25/2015 BG009 versus BG004, Pilih Mana?05/07/2015 Menggugat Larangan Merek dalam Spesifikasi Barang/Jasa

9 Comments for Terjebak dalam Pemahaman Grade Konstruksi

Khairil Kkhai says:January 11, 2015 at 7:16 pm

Kenapa Peraturan Pemerintah No 28 Tahun 2000 tentangUsaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi sebagaimana dirubahterakhir Peraturan Pemerintah No 4 Tahun 2010.dalam pasal 8 dijelaskan:Badan usaha jasa konstruksi yang memberikan layananjasa konstruksi harus memiliki sertifikat sesuai klasifikasidan kualifikasi usaha.dan yang mengeluarkan Klasifikasi dan kualifikasi adalah PermenPU. sebagaimana diterbitkannya Permen PU nomor 8 tahun 2013.

Reply

Khairil Kkhai says:January 11, 2015 at 7:32 pm

Kenapa Peraturan Pemerintah No 28 Tahun 2000 tentangUsaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi sebagaimana dirubahterakhir Peraturan Pemerintah No 4 Tahun 2010.dalam pasal 8 dijelaskan:Badan usaha jasa konstruksi yang memberikan layananjasa konstruksi harus memiliki sertifikat sesuai klasifikasidan kualifikasi usaha.dan yang mengeluarkan Klasifikasi dan Kualifikasi adalah PermenPU. sebagaimana diterbitkannya Permen PU nomor 8 tahun 2011.sedangkan pada Permen PU nomor 8 tahun 201 pada pasal 18dijelaskan tentang subkualifikasi untuk Perencana, Pengawas danPelaksana Konstruksi.Berdasarkan UU No 12 tahun 2011 tentang pembentukan peraturanperundang­undangan, pasal 7 ayat 2 disebutkan peraturanperundang­undangan mempunyai hierarki penjenjangan setiap jenisPeraturan Perundang­undangan yang didasarkan pada asas bahwaPeraturan Perundang­undangan yang lebih rendah tidak bolehbertentangan dengan Peraturan Perundang­undangan yang lebihtinggi.Disini Jelas Perpres 54 beserta perubahnnya hrs patuh pad PP no 4tahun 2010 yang juknisnya diterbitkan melalui Permen PU no. 8tahun 2011.

Kesimpulannya: terdapat dasar yang kuat untuk memilih Pelaksanakonstruksi dengan kualifikasi berdasarkan grade P,K,M atau B.

Reply

Samsul Ramli says:January 12, 2015 at 8:33 am

Page 8: Terjebak Dalam Pemahaman Grade Konstruksi _ Catatan Pengadaan

20/6/2015 Terjebak dalam Pemahaman Grade Konstruksi | Catatan Pengadaan

http://samsulramli.com/?p=1570 8/10

January 12, 2015 at 8:33 am

Pak Khairil Kkhai: Apa yang bapak jelaskan semuanyabenar. Yang keliru adalah penempatan dan pemakaian

peraturan tersebut untuk membatasi paket pekerjaan adalahhal yang tidak tepat. Seperti saya sebutkan Permen PU bukanuntuk mengatur paket pekerjaan. Tetapi mengatur tentangsertifikasi usaha dibidang jasa konstruksi dan menetapkankualifikasi dan subkualifikasi penyedia barang/jasa. Tidak adapertentangan antara Perpres 54/2010 dengan PP dari KemenPU hanya kita saja yang sering mempertentangkan. KalauPerpres 54/2010 bertentangan denngan Permen PU 8/2011,berarti Permen PU 14/2013 juga bertentangan dengan PermenPU 8/2011. Kita harus memahami pengadaan dari runtutanproses. Menetapkan paket pekerjaan dulu (Perpres54/2010=Permen PU 14/2013) kemudian menetapkan kriteriapaket (Perpres 54/2010=Permen PU 14/2013) jika paket kecilmaka hanya dapat dilaksanakan oleh usaha mikro, kecil dankoperasi kecil (UU UMKM = UU Jaskon = Permen PU 14/2013).

Permen PU 8/2011 dibuat bertujuan untuk menilai penyediamasuk dalam kualifikasi/sub kualifikasi P,K,M,B dalam rangkapenerbitan sertifikat usaha. Ini seperti halnya penerbitan SIUPKecil, Menengah dan Besar. Jadi kaitannya dengan paketpekerjaan hanyalah sebagai alat mengukur batasan yangdisebut penyedia mikro dan kecil dalam jasa konstruksi ituadalah yang memiliki Sertifikat Usaha sub kualifikasi P dan K.Analoginya sederhana tidak ada persyaratan paket pekerjaanpengadaan barang yang mempersyaratkan paket SIUPMenengah atau Paket SIUP Besar yang ada adalah Paket Kecilatau Non Kecil.

Reply

Endra says:January 15, 2015 at 9:05 pm

Permen PU 8/2011 mengatur kompetensipenyedia barang/jasa sedangkan pangsa pasarnya diaturdalam Perpres 54/2010, jd tidak ada yg bertentangan.

Reply

Samsul Ramli says:January 16, 2015 at 7:22 am

Pak Endra: Sepakat…

Reply

kujang101 says:January 23, 2015 at 10:07 am

Pak Samsul, kalau memang tidak ada paket pekerjaan K1,K2, K3 dan seterusnya, kenapa juga harus repot2 menggolongkanklasifikasi badan usaha berdasarkan kategori tersebut? Apafungsinya? Kenapa tidak dibuat saja SBU­nya Kecil dan Non­Kecil(demikian juga halnya dengan SIUP untuk pengadaan barang/jasa,kenapa ada SIUP Menengah?).

Yang kedua, saya sepaham, memang tidak ada aturan yang

Page 9: Terjebak Dalam Pemahaman Grade Konstruksi _ Catatan Pengadaan

20/6/2015 Terjebak dalam Pemahaman Grade Konstruksi | Catatan Pengadaan

http://samsulramli.com/?p=1570 9/10

melarang usaha kecil ikut lelang dengan nilai > Rp2,5 Miliar. Yangjadi pertanyaan saya adalah, kalau usaha kecil bisa ikut lelangdengan nilai > Rp2,5 M, buat apa dia repot­repot harus ubah izinusahanya ke Non­Kecil, sudah menghabiskan waktu dan biaya,berkurang juga kans dia untuk ikut lelang.

Reply

Samsul Ramli says:January 23, 2015 at 3:54 pm

Pak Kujang: penggolongan klasifikasi badan usahaberdasarkan kategori P,K,M,B tujuannya bukan membatasipaket pak… tapi dalam rangka menilai prestasi penyedia dankompetensi penyedia ketika akan membuat sertifikasi badanusaha konstruksi. Ini tujuan yang sama dengan dibuatnyaklasifikasi untuk perdagangan ada SIUP Mikro, Kecil, Menengahdan Besar…. tujuan besar dari Permen PU 8/2011 adalahmemetakan kompetensi usaha sehingga dapat dijadikan bahanpengembangan usaha konstruksi…. jadi bukan untukmembatasi paket pekerjaan…

Reply

edy says:March 15, 2015 at 11:48 pm

kompetensi/kualifilifakasi adalah tingkat kedalamankemampuan…grid harus singkron dgn batasan paket…semuaklasifikasi tentunya ada tujuannya….kontraktor adalah penyediajasa…berarti berbanding lurus antra kompetensi dan pekerjaannya…dalam kualifikasi yg dinilai adalah pengalaman, personil dankeuangannya…kalo gak ada grid…bagaimana mungkin K1berdasarkan SBU dgn kemampuan keuangan kecil bisa bekerjapaket non kecil…bs kacau deh

Reply

Samsul Ramli says:March 16, 2015 at 9:16 am

Pak Edy: Penilaian kemampuan keuangan yang kecildan besar ada pada tahap evaluasi bukan pada saatpemaketan. Jadi tidak bisa idvonis penyedia K1 tidak punyakemampuan keuangan kecil sebelum bertanding. Kalauternyata perbankan saja berani menggaransi bahwa penyediaK1 tersebut dapat didukung dari sisi keuangan 10% dari nilaipaket kenapa kita meragukan? Justru yang harus dikoreksinantinya adalah apakah masih pantas kedean perusahaan iniberkualifikasi K1.

Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Name *

Email *

Page 10: Terjebak Dalam Pemahaman Grade Konstruksi _ Catatan Pengadaan

20/6/2015 Terjebak dalam Pemahaman Grade Konstruksi | Catatan Pengadaan

http://samsulramli.com/?p=1570 10/10

Website

Comment

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""><abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite>

<code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

Post Comment

Notify me of follow­up comments by email.

Notify me of new posts by email.

Copyright © 2014 http://samsulramli.com

Premium Wordpress Theme by Oketheme ­ Powered by WordPress