teratogen kelompok 3

7
04/11/2014 1 Embriotoxic and Teratogen Effects of Norflaxacin in Pregnant Female Albino Rats Muhammad Evan N 1513100014 Efek Norflaxacin sebagai Embriotoxic dan Teratogen pada Tikus Albino Betina Hamil

Upload: muhammad-evan

Post on 26-Dec-2015

15 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Presentasi teratogen Kelompok 3 Praktikum Perkembangan Hewan 2014

TRANSCRIPT

Page 1: Teratogen kelompok 3

04/11/2014

1

Embriotoxic and Teratogen Effects of Norflaxacin in

Pregnant Female Albino Rats

Muhammad Evan N 1513100014

Efek Norflaxacin sebagai Embriotoxic dan Teratogen pada Tikus Albino Betina Hamil

Page 2: Teratogen kelompok 3

04/11/2014

2

Pendahuluan Latar Belakang

• Fluoroquinolones adalah kelas utama antimikroba yang digunakan dalam pengobatan infeksi termasuk kemih, pernafasan, pencernaan saluran, kulit, tulang, dan infeksi sendi.

• Norfloksasin adalah agen antimikroba sintetik dari kelas fluorokuinolones yang bekerja menghambat kerja enzim DNA gyrase yang diperlukan untuk pembelahan inti sel bakteri

• Norfloxacin aktif terutama terhadap patogen Gram-negatif dan Gram-positif, memiliki aktivitas yang luas dan dengan cepat menjadi bactericidal pada konsentrasi rendah

• Norfloxacin digunakan sebagai pengobatan infeksi saluran urinaria yang memiliki pengaruh tinggi terhadap masa kehamilan terutama pada trisemester pertama

Tujuan

• Untuk mengetahui efek teratogen zat norfloxacin pada tikus albino betina

Gambar. Struktur Norfloxacin

Metodologi

Page 3: Teratogen kelompok 3

04/11/2014

3

Page 4: Teratogen kelompok 3

04/11/2014

4

Hasil dan Pembahasan

Tabel 1. Efek norfloxacin pada fetus pencekokan 500,1000, dan 2000 mg norfloxacin/kg .b.wt dari hari ke-6 sampai hari ke-5

Tabel 2. Abnormalitas organ viseral pada fetus pencekokan 500,1000, dan 2000 mg norflaxacin/kg.b.wt setiap harinya mulai hari ke-6 sampai hari ke 15.

Page 5: Teratogen kelompok 3

04/11/2014

5

Tabel 3. Abnormalitas skeletal pada fetus pencekokan 500, 1000, dan 2000 mg norfloxacin/kg.b.wt dari hari ke-6 sampai hari ke-15.

(a) hipoplasia pulmonari dengan pembesaran cardiac. hipoplasia pada pulmonari merangsang pendistribusian tinggi ke paru-paru hingga mencapaikonsentrasi tinggi

(b) dilatasi diverticulum. dilatasi atau pelebaran struktur organ diverticulum pada otak fetus yang dipengaruhi oleh kurangnya transfusi asam amino, arginine, dan metabolisme melalui plasenta pada embrio serta efek neurotoxic pada norfloxacin, atau beberapa antibakterial yang memiliki efek neurotoxic seperti levofloxacin dan ciprofloxacin yang menyilang barrier darah di otak dan diselesaikan dengan asam gamma-aminobutyric reseptor

Page 6: Teratogen kelompok 3

04/11/2014

6

(c) hipoplasia ginjal (d) tidak terbentuk jari kaki bagian depan. Norfloxacin mengakibatkan malformasi skeletal seperti osifikasi tengkoral yang tidak sempurna, dislokasi atau tidak adanya sternebrae, tidak ada atau kurangnya caudal vertebrae, dan tidak adanya tulang jari pada bagian depan di tulang metatarsal dan metacarpal

(e) tidak terbentuk caudal vertebrae secara keseluruhan. Norfloxacin mengakibatkan malformasi skeletal seperti osifikasi tengkoral yang tidak sempurna, dislokasi atau tidak adanya sternebrae, tidak ada atau kurangnya caudal vertebrae, dan tidak adanya tulang jari pada bagian depan di tulang metatarsal dan metacarpal

(f) Tulang rusuk pendek dan tidak teratur pada fetus yang mendapatkan perlakuan 2000 mg norfloxacin/Kg.b.wt dari hari ke-6 sampai hari ke-15 pada masa kehamilan.

Page 7: Teratogen kelompok 3

04/11/2014

7

Gambar. Cross-section spinal cord dan thoracic vertebrae pada fetus selama 20 hari masa kehamilan, menunjukkan tidak adanya osifikasi pada grup Teratogen (T) (2000 mg norfloxacin/Kg.b.wt dari hari ke-6 sampai hari ke-15 masa kehamilan) yang dibandingkan dengan osifilasi normal pada grup kontrol (C) (x10 H 7 E).

Kesimpulan

• Norfloxacin berpengaruh terhadap perkembangan janin selama kehamilan terutama pada tahap awal dan pada dosis tinggi akan mengakibatkan kerusakan bagian fetal dan terjadinya abnormalitas.