terapi komplementer

38
MAKALAH AROMATERAPI TERHADAP PERUBAHAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN KANKER PAYUDARA (CARSINOMA MAMMAE). Mata Kuliah: Kecenderungan dan Isue dalam Keperawatan Dosen Pengampu: Akhmadi, S.Kp. M. Kes, M.Kep. Sp.Kep.Kom. Disusun oleh: Nama : Happy Dwi Aprilina NIM : 12/337467/PKU/13034

Upload: aini-sky

Post on 19-Nov-2015

46 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Terapi Komplemeneter

TRANSCRIPT

MAKALAHAROMATERAPI TERHADAP PERUBAHAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN KANKER PAYUDARA (CARSINOMA MAMMAE).

Mata Kuliah: Kecenderungan dan Isue dalam KeperawatanDosen Pengampu: Akhmadi, S.Kp. M. Kes, M.Kep. Sp.Kep.Kom.

Disusun oleh:

Nama

: Happy Dwi Aprilina

NIM

: 12/337467/PKU/13034

Program Studi Magister Keperawatan

Minat Keperawatan Maternitas

Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta, 2012KATA PENGANTARDengan mengucap syukur kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah aromaterapi terhadap perubahan intensitas nyeri pada pasien kanker payudara (Carsinoma mammae). Penulisan makalah ini adalah sebagai salah satu tugas mata kuliah Kecenderungan dan Isue dalam Keperawatan di Program Studi Magister Keperawatan di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih mempunyai banyak kelemahan dan kekurangan, tetapi penulis sangat mengharapkan bahwa isi dari makalah ini dapat memperluas wawasan bagi pembacanya.

Mengingat bahwa makalah ini jauh dari sempurna, maka diharapkan sumbangsihnya berupa saran dan kritik yang bersifat membangun untuk perbaikan dimasa mendatang, khususnya dalam menyelesaikan kasus nyeri pada kanker payudara. Semoga makalah ini dapat memberikan khazanah baru dalam bidang ilmu keperawatan bagi para pembacanya.

Akhir kata, penulis ucapkan sekian dan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amien.

Yogyakarta, Januari 2013 Penulis

DAFTAR ISI

Halaman Judul.......................................................................................................iKata Pengantar......................................................................................................iiDaftar Isi.. iiiBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ..1B. Tujuan ...3BAB II TINJAUAN TEORI ...............................................................................4

BAB II STUDI KASUS ............................................................13BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................14BAB V PENUTUPA. Kesimpulan.............................................................................................18B. Saran.......................................................................................................18DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................19BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia sebagai salah satu negara berkembang yang mengalami perubahan pola penyakit yang dikenal dengan transisi epidemiologi, yaitu perubahan pola penyakit dan penyebab kematian. Pada awalnya kematian didominasi oleh penyakit infeksi, namun kemudian bergeser menjadi penyakit non infeksi dan penyakit degeneratif salah satunya adalah kanker (Rasjidi, 2010). Kanker payudara (Carsinoma mammae) adalah kondisi sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal cepat dan tidak terkendali. Kanker payudara (Carsinoma mammae) adalah suatu penyakit neoplasma yang ganas berasal dari parenchyma, Penyakit ini oleh Word Health Organization (WHO) dimasukkan ke dalam International Classification of Diseases (ICD) dengan nomer 17 (WHO, 2007).Data WHO (2007) menyebutkan bahwa sebanyak 7,6 juta jiwa meninggal pada tahun 2005 akibat kanker dan 84 juta lainnya meninggal dalam jangka 10 tahun kedepan. Setiap tahun jumlah penderita kanker payudara (Carsinoma mammae) bertambah sekitar 7 juta. Survei terakhir didunia menunjukkan setiap 3 menit ditemukan penderita kanker payudara dan setiap 11 menit ditemukan seorang perempuan meninggal akibat Carsinoma mammae. Depkes RI (2008) menampilkan data tahun 2004 - 2007 jumlah kasus kanker payudara (Carsinoma mammae) di Indonesia menempati posisi teratas. Salah satu masalah utama yang sering dialami pasien dengan kanker payudara adalah nyeri. Rasa nyeri merupakan stresor yang dapat menimbulkan stres dan ketegangan dimana individu dapat berespon secara biologis dan perilaku yang menimbulkan respon fisik dan psikis. Respon fisik meliputi perubahan keadaan umum, wajah, denyut nadi, pernapasan, suhu badan, sikap badan, dan apabila napas makin berat dapat menyebabkan kolaps kardiovaskuler dan syok, sedangkan respon psikis akibat nyeri dapat merangsang respon stres yang dapat mengurangi sistem imun dalam peradangan, serta menghambat penyembuhan respon yang lebih parah akan mengarah pada ancaman merusak diri sendiri (Potter & Perry, 2005).Mengelola nyeri merupakan aspek penting dari pengobatan kanker payudara. Banyak wanita mengalami nyeri di tulang dan sendi yang didapat dari hasil perlakuan atau dari kanker itu sendiri. Nyeri pada pasien kanker payudara dapat disebabkan oleh salah satu atau semua faktor-faktor seperti kanker pada tulang, tumor, pembedahan dan prosedur lainnya, kemoterapi dan radiasi serta obat-obatan, khususnya inhibitor aromatase (Larson, 2011).Penanganan nyeri bisa dilakukan secara farmakologis dan non farmakologis. Secara non farmakologis dapat melalui distraksi, terapi es dan panas, teknik relaksasi, hipnosis, dan pijat (Smeltzer & Bare, 2002). Sedangkan terapi pelengkap untuk mengurangi nyeri antara lain meditasi, terapi musik, sentuhan, akupunktur, serta aromaterapi (Lynn, 2006). Meskipun aromaterapi tidak dapat menyembuhkan kanker, tetapi dapat digunakan dalam membantu mengurangi stres, kecemasan, depresi dan rasa sakit. Selain itu, banyak studi klinis yang dilakukan oleh berbagai kelompok, menunjukkan bahwa aromaterapi membantu meringankan beberapa komplikasi yang terkait dengan kanker (Falsetto, 2009).Penelitian tentang aromaterapi yang dilakukan oleh Shin dan Lee (2007), dengan uji coba terkontrol secara acak terhadap 30 pasien stroke dengan nyeri bahu hemiplegia. Masing-masing dibagi kedalam kelompok aromaterapi akupresur (n=15) dan kelompok akupresur (n=15). Kelompok aromaterapi menggunakan aromaterapi lavender, rosemary, dan peppermint. Setiap sesi akupresur berlangsung 20 menit dan dilakukan dua kali sehari selama 2 minggu. Hasilnya skor nyeri menunjukkan bahwa akupresur aromaterapi memberikan efek yang positif (p< 0,001) pada bahu hemiplegia yang nyeri, dibandingkan dengan akupresur saja pada pasien stroke.Saat ini aromaterapi sudah sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya pada kosmetik, pengharum ruangan ataupun desinfektan. Namun aromaterapi masih jarang digunakan sebagai terapi alternatif yang dapat mengurangi nyeri karena aromaterapi masih belum dipopulerkan sebagai bentuk upaya perawatan dalam pelayanan kesehatan. Berdasarkan fenomena tersebut maka penulis tertarik untuk mengurangi rasa nyeri pada pasien kanker payudara (Carsinoma mammae) dengan metode studi literature atau studi pustaka.B. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengaruh aromaterapi terhadap perubahan intensitas nyeri pada pasien kanker payudara (Carsinoma mammae).

2. Mengetahui perbedaan intensitas nyeri setelah pemberian intervensi aromaterapi pada pasien kanker payudara (Carsinoma mammae).

BAB II

TINJAUAN TEORIA. Carsinoma Mammae

1. Definisi Carsinoma Mammae

Carsinoma mammae adalah suatu penyakit pertumbuhan sel, akibat adanya onkogen yang menyebabkan sel normal menjadi sel kankerpada jaringan payudara (Karsono, 2006). Carsinoma mammae adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara (Smeltzer & Bare, 2002). Sedangkan menurut Sjamsuhidajat dan De Jong (2004), kanker payudara merupakan tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker dapat tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak, maupun jaringan ikat pada payudara. Jadi, kanker payudara ialah penyakit neoplasma yang ganas di jaringan payudara.2. Etiologi Carsinoma Mammae

Penyebab spesifik kanker payudara masih belum diketahui, tetapi menurut Moningkey dan Kodim (Chyntia, 2009) terdapat banyak faktor risiko yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap terjadinya kanker payudara, diantaranya: jenis kelamin, usia, riwayat kanker individu, riwayat kanker keluarga, genetik, menarche dini dan menopouse lambat, riwayat reproduksi, penyakit payudara jinak, obesitas dan kebiasaan makan makanan berlemak, pajanan radiasi, hormon estrogen dan konsumsi alkohol.Tanda dan gejala Carsinoma mammae yaitu benjolan pada payudara berupa benjolan yang tidak nyeri pada payudara benjolan itu mula-mula kecil, makin lama makin besar, lalu melekat pada kulit atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau puting susu. Erosi atau eksema puting susu, kulit atau puting susu tertarik kedalam (retraksi), berwarna merah muda atau kecoklatan sampai menjadi oedema hingga kulit kelihatan seperti jeruk (peau dorange), mengkerut atau timbul borok (ulkus pada payudara). Borok itu makin lama makin besar dan mendalam sehingga dapat menghancurkan payudara, sering berbau busuk dan mudah berdarah. Pendarahan pada puting susu, rasa sakit atau nyeri pada umumnya baru timbul kalau tumor sudah besar, sudah timbul borok atau kalau sudah ada metastase ke tulang-tulang. Kemudian timbul pembesaran kelenjar getah bening ketiak, bengkak pada lengan dan penyebaran kanker seluruh tubuh (Suryaningsih & Sukaca, 2009).3. Klasifikasi Carsinoma Mammae

Menurut Price dan Wilson (2005) pada Carsinoma mammae terjadi proliferasi keganasan sel epitel yang membatasi duktus atau lobus payudara. Pada awalnya hanya terdapat hiperplasia sel dengan perkembangan sel-sel atipikal. Sel-sel ini kemudian berlanjut menjadi karsinoma in situ dan menginvasi stroma. Kanker membutuhkan waktu tujuh tahun untuk tumbuh dari satu sel menjadi massa yang cukup besar untuk dapat dipalpasi (kira-kira berdiameter 1 cm) pada ukuran itu, sekitar 25% Carsinoma mammae sudah mengalami metastasis.Stadium kanker payudara, yaitu:StadiumTumor, ukuran dan penyebaran

Stadium 1 Tumor terbatas pada payudara dengan ukuran 2 cm, tidak terfiksasi pada kulit atau otot pektoralis tanpa dugaan metastasis aksila.

Stadium 2Tumor dengan diameter kurang dari 2 cm dengan metastasis aksila atau tumor dengan tumor 2-5 cm dengan atau tanpa metastasis aksila.

Stadium 3aTumor dngan diameter