terapi cairan pada pasien dengan cidera kepala

2
Terapi Cairan pada Pasien dengan Cidera Kepala Tulisan ini merangkum tentang tugas yang diberikan oleh pembimbingku pada saat aku ada di stase anastesi. Pada stase itu, kami para dokter muda diharuskan untuk mencari kasus atau mencari jurnal untuk syarat ujian kami di bagian itu. Kebetulan aku saat itu oleh pembimbingku diminta untuk membuat presentasi kasus dimana tema kasus yang diberikan adalah Craniotomi e.c Penurunan Kesadaran. Pada saat aku presentasikan kasusku, aku mendapat pertanyaan dari pembimbing, yaitu : mengapa pada pasien cidera kepala terapi cairan lebih baik NaCl isotonis dibandingkan RL atau cairan yang lain? Awalnya aku kira jawabannya karena kandungan elektrolit dari kedua cairan tersebut dimana RL lebih mengandung laktat dan NaCL mengandung Na yang memang merupakan elektrolit yang harus dijaga pada pasien dengan cidera kepala agar tidak terjadi edema cerebri. Tenyata jawaban yang diinginkan pembimbingku lebih sederhana dibandingkan itu, saudara-saudara....! (mungkin karena aku memutuskan untuk menjawab dengan cara yang sederhana. Hehehehe...) Mengapa pada pasien dengan cidera kepala lebih di anjurkan pemberian NaCl isotonis dibandingkan RL hal itu dikarenakan tingkat osmolaritas dari kedua cairan tersebut. Tingkat osmolaritas dalam tubuh manusia adalah : + 290 mOsmol/L (osmolaritas dalam plasma). (Shen and Johnson, 2003) Kemudian osmolaritas dari kedua cairan tersebut adalah (Howard, 2005) : NaCl Ringer Laktat Na 154 Na 130 Cl 154 Cl 109 - - K 4 - - Laktat 28 Osmolaritas 308 Osmolaritas 273 Jadi dari tabel osmolaritas di atas dapat dilihat bahwa osmolaritas NaCl isotonis sedikit lebih tinggi dari osmolaritas tubuh apabila dibandingkan osmolaritas Ringer Laktat yang lebih rendah dari osmolaritas tubuh. Kita semua tau tentang prinsip osmolaritas, apabila cairan

Upload: sifa-imah-rhiesha

Post on 20-Jan-2016

25 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Tugas

TRANSCRIPT

Page 1: Terapi Cairan Pada Pasien Dengan Cidera Kepala

Terapi Cairan pada Pasien dengan Cidera Kepala

Tulisan ini merangkum tentang tugas yang diberikan oleh pembimbingku pada saat aku ada di stase anastesi. Pada stase itu, kami para dokter muda diharuskan untuk mencari kasus atau mencari jurnal untuk syarat ujian kami di bagian itu. Kebetulan aku saat itu oleh pembimbingku diminta untuk membuat presentasi kasus dimana tema kasus yang diberikan adalah Craniotomi e.c Penurunan Kesadaran.

Pada saat aku presentasikan kasusku, aku mendapat pertanyaan dari pembimbing, yaitu : mengapa pada pasien cidera kepala terapi cairan lebih baik NaCl isotonis dibandingkan RL atau cairan yang lain?

Awalnya aku kira jawabannya karena kandungan elektrolit dari kedua cairan tersebut dimana RL lebih mengandung laktat dan NaCL mengandung Na yang memang merupakan elektrolit yang harus dijaga pada pasien dengan cidera kepala agar tidak terjadi edema cerebri.

Tenyata jawaban yang diinginkan pembimbingku lebih sederhana dibandingkan itu, saudara-saudara....! (mungkin karena aku memutuskan untuk menjawab dengan cara yang sederhana. Hehehehe...)

Mengapa pada pasien dengan cidera kepala lebih di anjurkan pemberian NaCl isotonis dibandingkan RL hal itu dikarenakan tingkat osmolaritas dari kedua cairan tersebut.

Tingkat osmolaritas dalam tubuh manusia adalah : + 290 mOsmol/L (osmolaritas dalam plasma). (Shen and Johnson, 2003)

Kemudian osmolaritas dari kedua cairan tersebut adalah (Howard, 2005) :NaCl Ringer Laktat

Na 154 Na 130Cl 154 Cl 109- - K 4- - Laktat 28Osmolaritas 308 Osmolaritas 273

Jadi dari tabel osmolaritas di atas dapat dilihat bahwa osmolaritas NaCl isotonis sedikit lebih tinggi dari osmolaritas tubuh apabila dibandingkan osmolaritas Ringer Laktat yang lebih rendah dari osmolaritas tubuh. Kita semua tau tentang prinsip osmolaritas, apabila cairan hipotonik/hipoosmoler dimana osmolaritas lebih rendah dari osmolaritas tubuh dapat menyebabkan cairan di intravaskuler berdifusi ke interstisial sehingga menyebabkan edema cerebri semakin parah. Sehingga dengan pemberian NaCl isotonis yang mendekati osmolaritas tubuh (walau cenderung lebih tinggi) diharapkan bisa memberikan terapi cairan pada cidera kepala tanpa harus mengganggu homeostasis cairan dan dengan lebih tingginya osmolaritas pada NaCl (hanya sedikit) diharapkan bisa menarik cairan yang menyebabkan edema cerebri yang ada di interstisial masuk ke intravaskuler tanpa perbedaan yang mencolok.

KZ Shen, SW Johnson. 2003. Presynaptic inhibition of synaptic transmission by adenosine in rat subthalamic nucleus in vitro. Neuroscience. 116(1) : 99-106.

Howard Lyn. 2005. Enteral and parenteral nutrition therapy Harrisons of internal medicine 16th. Mc Graw HillCompany.