terapi cairan pada pasien dehidrasi dan syok

Upload: brandon-humphrey

Post on 03-Mar-2016

82 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

cairandehidrasi

TRANSCRIPT

TERAPI CAIRAN PADA PASIEN DEHIDRASI DAN SYOK

TERAPI CAIRAN PADA PASIEN DEHIDRASI DAN SYOKDEFINISIDehidrasi mengacu pada kehilangan cairan tubuh, dengan atau tanpa garam dalam tingkat yang lebih tinggi dimana tubuh tidak dapat menggantinya. Berdasarkantosinitas/ kadar cairan yang hilang1.Dehidrasi hipertonikyaitu berkurangnya cairan berupa hilangnya air lebih banyak dari natrium (dehidrasi hipertonik). Dehidrasi hipertonik ditandai dengan tingginya kadar natrium serum (lebih dari 145 mmol/liter) dan peningkatan osmolalitas efektif serum (lebih dari 285 mosmol/liter).2.Dehidrasi isotonikatau hilangnya air dan natrium dalam jumlah yang sama. Dehidrasi isotonik ditandai dengan normalnya kadar natrium serum (135-145 mmol/liter) dan osmolalitas efektif serum (270-285 mosmol/liter)3.Dehidrasi hipotonikhilangnya natrium yang lebih banyak dari pada air. Dehidrasi hipotonik ditandai dengan rendahnya kadar natrium serum (kurang dari 135 mmol/liter) dan osmolalitas efektif serum (kurang dari 270 mosmol/liter.GEJALA KLINISPenurunan turgor kulit (subklavia dan lengan bawah)TakikardiaMukosa mulut keringPenurunan tingkat kesadaranDerajat Dehidrasi

Dehidrasi Ringan: Kehilangan cairan: 40-50 ml/kg BBGejala klinis:Keadaan umum: haus, sadar, gelisahNadi, respirasi, tekanan darah, turgor, mata, urine: Normal. Mukosa: basah

Dehidrasi Sedang

Kehilangan cairan: 60-90 ml/kg BBGejala klinis:Keadaan umum: Haus dan gelisahNadi: cepat dan kecilRespirasi: agak cepatTekanan darah: normal/turunTurgor: kurang,Mata: cekungMukosa: keringUrinasi: kurang

Dehidrasi Berat: Kehilangan cairan: 100-120 ml/kg BB

Gejala klinis:Keadaan umum: ngantuk, lemah, komaNadi: tidak terabaRespirasi: cepat dan dalamTekanan darah: 40 X / MENITTURGORBAIKKURANGBURUKNADI< 120 X / MENIT120-140 X / MENIT> 140 X / MENITSkor: 6: tanpa dehidrasi 7 12: dehidrasi ringan-sedang 13 : dehidrasi beratTATALAKSANATerapi cairan parenteralJenis larutan intravenaCairan isotonisOsmolalitasnya sama dengan serum NaCl 0,9%, RL, sebagai rumatan di awal, tapi tidak boleh jadi rumatan rutin. Untuk memperbaiki kekurangan Na+. jika dicampur dengan dekstrose akan menjadi hipertonik. Digunakan pada kasus: luka bakarCairan hipotonisJika dicampur dekstrose jadi hipertonik. Contoh: NaCl 0,45%Cairan hipertonisTERAPI CAIRANResusitasi mengganti kehilangan akut. Penggantian deficit kristaloid dan atau koloid.Rumatan memasok kebutuhan harian. Kebutuhan harian kristaloid. Kebutuhan cairan rumatan:10 kg pertama4 ml/kg/jam10-20 kg berikutnyatambahkan 2 ml/kg/jamDi atas 20 kgtambahkan 1 ml/kg/jam

Kebutuhan normal cairan untuk pemeliharaan fungsi tubuh adalah 30-50 ml/kg/hari atau 1,7-2,5 ml/kg/jam.Dehidrasi ringan sampai sedang jumlah kebutuhan cairan yang diestimasi selama 4-8 jam pertama (dengan asumsi fungsi kardiopulmoner dan produksi urin baik).Dilakukan dengan infus cairan poliionik, misalnya cairan Ringer laktat dengan kecepatan sekitar dua atau tiga kali kecepatan normal pemasukan cairan untuk pemeliharaan fungsi tubuh (3,4-7,5 ml/kg/jam) sampai setengah kehilangan cairan digantiCairan yang masih tersisa diberikan secara lebih perlahan selama 16-20 jam berikutnya dengan infus IV dengan kecepatan 1,5-2,0 kali kecepatan normal pemasukan cairan untuk pemeliharaan fungsi tubuh perjam (2,5-5,0 ml/kg/jam)Setelah kehilangan cairan diganti dan kehilangan cairan secara abnormal tidak lagi terjadi, kecepatan terapi cairan dapat dikurangi (1,7-2,5 ml/kg/jam)Terapi cairan secara IV dengan cepat dilakukan pada pasien yang mengalami syok.Melihat tanda-tanda overhidrasi, dan jika tanda-tanda tersebut teramati, kecepatan terapi cairan diperlambat atau dihentikan bila perlu.Tanda-tanda terapi cairan yang terlalu cepat adalah pasien tampak gelisah, menggigil, takikardia, keluar leleran serus dari hidung, takipnea, rales basah, batuk, mata menonjol, muntah, dan diare.SYOKSyok adalah suatu kondisi gawat daruratyang memerlukan penanganan segera danintensif untuk menyelamatkan jiwa pasien.Tanda tanda syok :nadi cepat dan halus (> 112 per menit)menurunnya tekanan darah (diastolik < 60)pernafasan cepat (respirasi > 32 per menit)pucat (terutama pada konjungtiva palpebra,telapak tangan, bibir)berkeringat, gelisah, apatis/bingung ataupingsan/tidak sadarPenanganan awalPeriksa tanda vitalBebaskan jalan nafasTinggikan tungkai

CatatanBila hingga langkah akhir tersebut di atas, ternyata tidak tersediaperalatan dan cairan infus serta medikamentosa yang diperlukan,siapkan pasien untuk dirujuk ke fasilitas rujukan terdekatElemen-elemen penting dalam stabilisasi pasien untuk dirujuk adalah :Penatalaksanaan jalan nafas, pernafasandan sirkulasiMengendalikan perdarahanPenggantian cairan yang hilangPenatalaksanaan nyeriTerapi CairanUntuk pemberian cairan infus, perhatikan :jumlah cairan yang akan diberikanlamanya pemberian per unit cairanukuran atau diameter tabung dan kecepatan tetesan.

SYOKSuatu kondisi di mana jaringan tidak mampu mempertahankan metabolisme aerobik. Syok dapat terjadi oleh karena : Penurunan curah jantung (kardiogenik)Sepsis (distributif)Penurunan volume intravaskular (hipovolemik)NeurogenikDEFINISIKondisi dimana tubuh kehilangan dengan cepat dan signifikan dari volume intravaskular yang dapat menyebabkan :Ketidakstabilan hemodinamikPenurunan pengiriman oksigenPenurunan perfusi jaringanHipoksia selulerKerusakan organKematian

Gejala KlinisHipotensiTakikardiaOliguriaKesadaran menurunAsidosis metabolic Riwayat PerdarahanTata LaksanaMempertahankan tekanan arterial diatas 60 mmHgMempertahankan aliran darah pada organ vital (misalnya: ginjal, hepar, SSP, paru)Mempertahankan kadar laktat darah arterial dibawah 22mmol/LSyok Hemoragik : Pemberian infus plasma atau cairan plasma expander

Tatalaksana ElektrolitHiponatremiaDefinisi : kadar Na+ serum di bawah normal (< 130 mEq/L)Jumlah Na (mEq) = [125 mEq/L Na serum aktual (mEq/L)] x TBW (dalam liter)TBW (Total Body Water) = 0,6 x BB (dalam kg)Larutan pengganti bisa berupa NaCl 3% atau 5% (masing-masing mengandung 0,51 mEq/ml dan 0,86 mEq/ml)Pada pasien dengan ekspansi cairan ekstrasel, mungkin dperlukan diuretikHiponatremia bisa dikoreksi dengan NaCl hipertonik (3%) dengan kecepatan kira-kira 1 mL/kg per jam.

HipernatremiaDefinisi : Na+ serum di atas normal (>150 mEq/L)Hipernatremia dengan deplesi volume harus diatasi dengan pemberian normal saline sampai hemodinamik stabil. Selanjutnya defisit air bisa dikoreksi dengan Dekstrosa 5% atau NaCl hipotonik.Hipernatremia dengan kelebihan volume diatasi dengan diuresis, atau jika perlu dengan dialisis. Kemudian Dekstrosa 5% diberikan untuk mengganti defisit air.Defisit air tubuh ditaksir sbb:Defisit = air tubuh (TBW) yang dikehendaki (liter) air tubuh skrgAir tubuh yg dikehendaki = (Na serum yg diukur) x (air tubuh skrg/Na serum normal)Air tubuh sekarang = 0,6 x BB sekarang (kg)Separuh dari defisit air yang dihitung harus diberikan dalam 24 jam pertama, dan sisa defisit dikoreksi dalam 1 atau 2 hari untuk menghindari edema serebral.

HipokalemiaDefinisi : kadar K+ serum di bawah normal (< 3,5 mEq/L)Terapi oral. Suplementasi K+ (20 mEq KCl) harus diberikan pada awal terapi diuretik. Cek ulang kadar K+ 2 sampai 4 minggu setelah suplementasi dimulai.Terapi intravena harus digunakan untuk hipokalemia berat dan pada pasien yang tidak tahan dengan suplementasi oral. Dengan kecepatan pemberian sbb: Jika kadar K+ serum > 2,4 mEq/L dan tidak ada kelainan EKG, K+ bisa diberikan dengan kecepatan 0 sampai 20 mEq/jam dengan pemberian maksimum 200 mEq per hari.Pada anak 0,5-1 mEq/kgBB/dosis dalam 1 jam. Dosis tidak boleh melebihi dosis maksimum dewasa.

HiperkalemiaDefinisi: kadar K+ serum di atas normal (> 5,5 mEq/L)Tatalaksana hiperkalemiaPemantauan EKG kontinyu dianjurkan jika ada kelainan EKG atau jika kalium serum > 7 mEq/LKalsium glukonat dapat diberikan iv sebagai 10 ml larutan 10% selama 10 menit untuk menstabilkan myocard dan sistem konduksi jantungNatrium bikarbonat membuat darah menjadi alkali dan menyebabkan kalium berpindah dari ekstra ke intraseluler. Bic nat diberikan sebanyak 40 sampai 150 mEq NaHCO3 iv selama 30 menit atau sebagai bolus iv pada kedaruratan

Insulin menyebabkan perpindahan kalium dari cairan ekstraseluler ke intraseluler. 5 sampai 10 unit regular insulin sebaiknya diberikan dengan 1 ampul glukosa 50% iv selama 5 menitDialisis mungkin dibutuhkan pada kasus hiperkalemia berat dan refrakterPembatasan kalium diindikasikan pada stadium lanjut gagal ginjal (GFR < 15 ml/menit)