terapi cairan

28
Terapi Cairan Muhammad Fauzi I11110002

Upload: muhammad-fauzi

Post on 10-Nov-2015

183 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

terapi cairan

TRANSCRIPT

Terapi Cairan

Terapi CairanMuhammad FauziI111100021Komponen cairan tubuhCairan tubuh Komponen intraselulerKomponen ekstraselulerIntravaskulerinterstisial

Komponen intravaskulerVolume darah normal kira-kira 70 ml/kgbb pada dewasa dan 85-90 ml/kgbb pada neonatusKomponen intravaskuler : protein plasma dan ion, terutama natrium (138-145mmol/L), klorida (97-105mmol/L) dan ion bikarbonat.Komponen interstisialKomponen interstisial lebih besar daripada komponen intravaskulerJumlah total cairan ekstraseluler (intravaskuler + interstisial) bervariasi antara 20-35 % dari berat badan dewasaAir dan elektrolit dapat bergerak bebas di antara darah dan ruang interstisial, yg mempunyai komposisi ion yg samaKomponen intraselulerKomponen interseluler merupakan cadangan cairan tubuh yg terbesar, dan berhubungan dg cairan di dalam selKomposisi ionnya berbeda dg komponen ekstraseluler, mengandung ion kalium dalam konsentrasi tinggi (140-150 mmol/liter) dan ion natrium dalam konsentrsi rendh (8-10 mmol/liter) dan ion klorida (3 mmol/liter)Terapi CairanPrinsip dasar terapi cairan adalah cairan yg diberikan harus mendekati jumlah dan komposisi cairan yg hilangTujuan terapi cairanUntuk mengganti kekurangan air dan elektrolitUntuk memenuhi kebutuhanUntuk mengatasi syokUntuk mengatasi kelainan yg ditimbulkan karena terapi yg diberikanJenis cairan dan indikasinyaCairan pemeliharaanCairan penggantiCairan untuk tujuan khususCairan nutrisiCairan pemeliharaanTujuannya adalah untuk mengganti kehilangan air tubuh lewat urin, feses, paru dan keringatJumlah kehilangan air tubuh ini berbeda sesuai dg umur, yaitu:Dewasa: 1,5-2 ml/kg/jamAnak-anak: 2-4 ml/kg/jamBayi: 4-6 ml/kg/jamNeonatus: 3 ml/kg/jam

Mengingat cairan yg hilang dg cara ini sedikit sekali mengandung elektrolit, maka sebagai cairan penggantu adalah yg hipotonik, dg perhatian khusus untuk natriumCairan kristaloid utk pemeliharaan misalnya dekstrosa 5 % dalam NaCl 0,45 %Untuk mengganti cairan ini dapat juga digunakan cairan non elektrolit misalnya dekstrosa 5 % dalam air (D5W)Cairan penggantiTujuannya adalah untuk mengganti kehilangan air tubuh yg disebabkan oleh sekuestrasi atau proses patologi yg lain (misalnya fistula, efusi pleura, asites, drainase lambung dsb.)Sebagai cairan pengganti utk tujuan ini digunakan cairan kristaloid, misalnya NaCl 0,9 % dan RL atau koloid, misalnya dextrans 40 dan 70.Perbandingan antara kristaloid dan koloidSifat-sifatKristaloidKoloid Berat molekulLebih kecilLebih besarDistribusi Lebih cepatLebih lama dalam sirkulasiFaal hemostasisTidak ada pengaruhMenggangguPenggunaan Untuk dehidrasiPada perdarahan masifUntuk koreksi perdarahanDiberikan 2-3 x jumlah perdarahanSesuai dengan jumlah perdarahanCairan untuk tujuan khususYg dimaksud dengan cairan kristaloid yg digunakan khusus misalnya natrium bikarbonat 7,5 %, kalsium glukonas dll, untuk tujuan koreksi khusus terhadap gangguan keseimbangan elektrolitCairan nutrisiDigunakan untuk nutrisi parenteral pada pasien yg tidak mau makan, tidak boleh makan dan tidak bisa makan peroralJenis cairan parenteral pada saat ini sudah dalam berbagai komposisi baik untuk parenteral parsial atau total maupun untuk kasus penyakit tertentu

Kehilangan dan penggantian khususAirKehilangan air biasanya terjadi akibat asupan air yg tidak adekuat, misalnya karena keringat, panas, diare. Jika rehidrasi secara oral atau rektal tidak mungkin, maka sebaiknya diberikan cairan secara intravena berupa glukosa 5 % (50g/L)Diare dan muntahPada diare dan muntah yg hilang biasanya air, natrium, kalium, dan ion-ion lainnyaPenggantian sebaiknya secara oral jika mungkin, dengan menggunakan larutan garam rehidrasi oral atau sejenisnyaPenggantian secara intravena dapat digunakan NaCl, larutan glukosa dan kaliumPerdarahan dan luka bakarTerapi cairan yg plg ideal mendekati komposisi cairan yg hilang adalah darah atau plasmaUntuk resusitasi awal pada pasien dg syok hipovolemik dpt digunakan NaCl fisiologis atau larutan Ringer laktatSebagai alterantif dpt digunakan plasma ekspanderMisalnya dekstran, poligelin, hidroksietil dan gelatinTerapi cairan perioperatifTerdapat 3 periode yg dialami oleh pasien apabila menjalani tindakan pembedahan PrabedahSelama pembedahanPasca bedahTerapi cairan prabedahDapat ditemukan gangguan air dan elektrolit karena pemasukan yang kurang, muntah, pengisapan isi lambung, adanya fistula enterokutan, adanya penumpukan cairan pada third space (ruang ekstrasel yang tidak berfungsi) misalnya pada peritonitis, obstruksi ileusCairan yg digunakanUntuk mengganti puasa diberikan cairan pemeliharaanUntuk koreksi defisit puasa atau dehidrasi berikan cairan kristaloidPerdarahan akut berikan cairan kristaloid + koloid atau transfusiTerapi cairan selama operasiPada pemberian cairan selama pembedahan, harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:Kekurangan cairan prabedahKebutuhan untuk pemeliharaanBertambahnya insensible loss karena suhu kamar bedah yang tinggi, hiperventilasiTerjadinya translokasi cairan pada daerah operasi ke dalam ruang ketiga dan interstisialTerjadinya perdarahanCairan yg digunakan adalah cairan pengganti, bisa kristaloid dan koloid atau transfusi darahPedoman koreksinyaMengikuti pedoman terapi cairan prabedahBeri tambahan cairan sesuai dg jumlah perdarahan yg terjadi + dg koreksi cairan sesuai perhitungan cairan yg hilang berdasarkan jenis operasi yg dilakukanOperasi besar : 6-8 ml/kgbb/jamOperasi sedang : 4-6 ml/kgbb/jamOperasi kecil : 2-4 ml/kgbb/jamKoreksi perdarahan selama operasi:Perdarahan > 20 % dari perkiraan volume darah = transfusiPerdarahan < 20 % dari perkiraan volume darah = berikan kristaloid sebanyak 2-3 x jumlah perdarahn atau kolid yg jumlahnya sama dg perkiraan jumlah perdarahan atau campuran kristaloid+ koloidTerapi cairan pasca bedahPengaruh hormonal yang masih menetap beberapa hari pasca bedah dan mempengaruhi keseimbangan air dan elektrolit tubuh harus diperhatikan dalam memenuhi terapi cairan tersebutBila penderita sudah dapat/boleh minum secepatnya berikan per oralApabila penderita tidak dapat/boleh per oral, maka pemberian secara parenteral diteruskan

Air diberikan sesuai dengan pengeluaran yg ada (urin +IWL)Cairan yg digunakan tergantung masalah yg dijumpai, bisa mempergunakan cairan pemeliharaan, cairan pengganti atau cairan nutrisi

Terima kasih