terapi bermain

7
PROPOSAL PENGARUH PEMBERIAN TERAPI BERMAIN TERHADAP RESPON KECEMASAN PADA TODDLER Oleh: AGUS RIDWAN 7313006 PRODI S1 KEPERAWATAN

Upload: fafa-ithu-icha

Post on 21-Nov-2015

16 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

terapi

TRANSCRIPT

PROPOSALPENGARUH PEMBERIAN TERAPI BERMAIN TERHADAP RESPON KECEMASAN PADA TODDLER

Oleh:AGUS RIDWAN7313006PRODI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATANUNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARULULUM JOMBANG

2014BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPada saat anak dirawat di rumah sakit, anak akan mengalami berbagai perasaan yang sangat tidak menyenangkan seperti: marah, takut, cemas, sedih dan nyeri. Perasaan tersebut dapat timbul karena menghadapi sesuatu yang baru dan belum pernah dialami sebelumnya. Rasa tidak aman dan nyaman, perasaan kehilangan sesuatu yang tidak pernah dialaminya dan sesuatu tersebut dirasakan menyakitkan. Tidak hanya anak orang tua juga mengalami hal yang sama. Terutama pada mereka yang baru pertama kali mengalami perawatan anaknya di rumah sakit. Orang tua yang kurang mendapatkan dukungan emosi dan sosial dari keluarga, kerabat, bahkan petugas kesehatan akan menunjukkan perasaan cemasnya. Lingkungan rumah sakit itu sendiri merupakan penyebab cemas dari anak dan orang tuanya, baik lingkungan fisik rumah sakit seperti bangunan atau ruang inap, alat-alat medis, bau yang khas, pakaian putih petugas kesehatan maupun lingkungan social, seperti sesama pasien anak ataupun interaksi dan sikap petugas kesehatan itu sendiri. Untuk itu anak memerlukan media yang dapat mengekspresikan perasaan tersebut dan mampu bekerjasama dengan petugas kesehatan selama dalam perawatan. Media yang paling efektif adalah melaui kegiatan permainan. (Supartini, 2004: 128)

Data yang diperoleh dari medical record Bapelkes RSD Jombang jumlah toddler yang dirawat diruang Anak bulan Januari sampai bulan Juni 2006 sebanyak 503 dari 2116 jumlah pasien anak yang dirawat. Dari hasil observasi di ruang anak selama 1 bulan mulai 1-30 Oktober 2006 sedikitnya 48 anak toddler yang dirawat dan hampir 80% anak cenderung menunjukkan respon kecemasan seperti : menangis, rewel, menolak tindakan, berontak dan cenderung minta digendong oleh ibu atau keluarga terdekat lainnya .

Perawatan anak dirumah sakit memaksa anak untuk berpisah dari lingkungan yang dirasakannya aman, penuh kasih sayang dan menyenangkan yaitu lingkungan rumah dan permainanya. Perawatan rumah sakit juga mengharuskan adanya pembatasan terhadap pergerakannya, anak akan kehilangan kemampuannya untuk mengontrol diri dan anak menjadi tergantung pada lingkungannya. Hal itu menyebabkan anak menunjukkan cemas dengan prosedur yang dilakukan terhadap dirinya (Wong, 2003). Kejadian yang demikian akan mempunyai dampakterhadap proses asuhan keperawatan pada anak menjadi lebih lama, meningkatnya biaya perawatan kesehatan (Doengoes, 1999). Anak juga mengalami gangguan aktifitas bermain, kebutuhan nutrisi dan gangguan pemenuhan oksigenasi. Dengan permainan anak lebih adaptif terhadap lingkunganya. Libatkan orang Tua untuk tetap bersama anak sehingga dapat meminimalkan kecemasan.

Bermain merupakan aktifitas yang dapat dilakukan anak sebagai upaya stimulasi pertumbuhan dan perkembangan. Bermain pada anak dirumah sakit menjadi media anak mengekpresikan perasaan, relaksasi dan distraksi. Dengan bermain anak akan terlepas ketegangan dan kecemasan yang dialaminya karena dengan bermain anak dapat mengalihkan rasa sakitnya pada pernainannya (distraksi) dan relaksasi melalui kesenagan melakukan permainan. Bermain dapat digunakan untukmendianogsa presepsi ana terhadap situasi, presepsi terhadap pemberi pelayanan dan respon mental terhadap kejadian. Bermain dapat membantu mengurangi kecemasan dari perpisahan dan persaan ingin pulang dan sarana untuk memenuhi tujuan terapeutik. (Supartini, 2004) Dari uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian guna mengetahui sejauh mana Pengaruh pemberian terapi bermain terhadap respon kecemasan pada Toddler diruang anak Bapelkas RSD Jombang . Sehingga hasil penelitian dapat memberikan masukan kepada perawat khususnya dalam memberikan asuhan dalam memberikan asuhan Keperwatan kepada anak Toddler. ANALISA LATAR BELAKANG1. Masalah penelitianPada saat anak dirawat di rumah sakit, anak akan mengalami berbagai perasaan yang sangat tidak menyenangkan seperti: marah, takut, cemas, sedih dan nyeri. Perasaan tersebut dapat timbul karena menghadapi sesuatu yang baru dan belum pernah dialami sebelumnya. Rasa tidak aman dan nyaman, perasaan kehilangan sesuatu yang tidak pernah dialaminya dan sesuatu tersebut dirasakan menyakitkan.2. Justifikasi

Data yang diperoleh dari medical record Bapelkes RSD Jombang jumlah toddler yang dirawat diruang Anak bulan Januari sampai bulan Juni 2006 sebanyak 503 dari 2116 jumlah pasien anak yang dirawat. Dari hasil observasi di ruang anak selama 1 bulan mulai 1-30 Oktober 2006 sedikitnya 48 anak toddler yang dirawat dan hampir 80% anak cenderung menunjukkan respon kecemasan seperti : menangis, rewel, menolak tindakan, berontak dan cenderung minta digendong oleh ibu atau keluarga terdekat lainnya .3. Efek

Perawatan anak dirumah sakit memaksa anak untuk berpisah dari lingkungan yang dirasakannya aman, penuh kasih sayang dan menyenangkan yaitu lingkungan rumah dan permainanya. Perawatan rumah sakit juga mengharuskan adanya pembatasan terhadap pergerakannya, anak akan kehilangan kemampuannya untuk mengontrol diri dan anak menjadi tergantung pada lingkungannya. Hal itu menyebabkan anak menunjukkan cemas dengan prosedur yang dilakukan terhadap dirinya (Wong, 2003).4. Solusi

Bermain merupakan aktifitas yang dapat dilakukan anak sebagai upaya stimulasi pertumbuhan dan perkembangan. Bermain pada anak dirumah sakit menjadi media anak mengekpresikan perasaan, relaksasi dan distraksi. Dengan bermain anak akan terlepas ketegangan dan kecemasan yang dialaminya karena dengan bermain anak dapat mengalihkan rasa sakitnya pada pernainannya (distraksi) dan relaksasi melalui kesenagan melakukan permainan.