teory z
TRANSCRIPT
-
7/29/2019 teory Z
1/16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelajaran pertama dari Teori Z adalah kepercayaan. Produktivitas dan
kepercayaan berjalan berbarengan, memang aneh kelihatannya. Untuk memahami
hal tersebut, perhatikanlah perkembangan perekonomian Inggris selama abad ini.
Perkembangan tersebut adalah saling tidak percaya antara serikat buruh,
pemerintah dan manajemen. Suatu ketidakpercayaan yang telah melumpuhkan
perekonomian dan telah menurunkan standar hidup Inggris ketingkat yang
mengkuatirkan.
Pelajaran penting lainnya dari Teori Z yang berasal dari praktek Jepang
adalah pengabdian dan keluwesan. Hubungan antara manusia selalu mengalami
perubahan dan rumit. Seorang mandor yang mengenal bawahannya dengan baik
dapat memahami bawahannya, dapat memutuskan siapa yang dapat bekerjasama
baik dengannya, dan dengan demikian dapat menyusun kelompok kerja dengan
efektivitas maksimal.
Pelajaran berikutnya adalah segi kemanusiaan. Bagaimana perasaan
seseorang manusia yang diperlakukan dengan rasa tidak percaya dalam
pekerjaanya, kalau dia berada di rumah? Sebaliknya, apakah merupakan suatu
kebetulan bahwa Jepang tidak hanya merupakan suatu keberhasilan ekonomi,
bahwa juga tingkat kecanduan alkohol, penyalahgunaan obat, dan bunuh diri
adalah yang paling rendah diantara negara-negara industri? Apakah merupakan
kebetulan semata-mata bahwa seorang wanita Jepang dapat berjalan sendirian di
pusat Kota Tokyo di tengah malam tanpa takut akan ada orang yangmengganggunya. Atau apakah Jepang merupakan masyarakat manusia yang
terjalin satu sama lainnya dalam banyak ikatan yang melahirkan rasa saling
mempercayai satu sama lain, tumbuh untuk menghargai keluwesan dalam
hubungan antar pribadi, dan dengan begitu dapat mencapai kehidupan yang
produktif dan seimbang?.
Akhirnya, keakraban juga merupakan pelajaran. Saling memperhatikan,
dukungan, dan tidak mementingkan diri sendiri dalam hidup tumbuh dari
-
7/29/2019 teory Z
2/16
hubungan sosial yang akrab. Kehilangan keakraban dalam keh idupan modern
mencemaskan banyak pengamat sosial. Ahli sosiologi sejak lama mengatakan
bahwa keakraban merupakan salah satu faktor penting dalam suatu masyarakat
yang sehat. Sekali keakraban dalam suatu masyarakat mulai berkurang, proses
tersebut akan berlangsung semakin cepat. Orang yang tidak membina suatu
tanggung jawab bersama akan kehilangan rasa setia kawan bersama.
B. Rumusan Masalah
Bertolak dari paparan latar belakang di atas, dapatlah dibuat rumusan maslah
sebagai berikut :
1. Bagaimanakah perbandingan perusahaan Jepang dengan
perusahaan Amerika?
2. Bagaimanakah cara menjalankan perusahaan Jepang?
3. Bagaimanakah organisasi Z?
4. Bagaimanakah langkah-langkah Teori Z?
5. Bagaimanakah filosofi perencanaan formalnya (cetak biru untuk
satu pandangan)?
6. Siapakah yang berhasil?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, penulisan makalah
ini bertujuan :
1. Untuk mengetahui perbandingan perusahaan Jepang dan
perusahaan Amerika.
2.Untuk mendeskripsikan cara menjalankan perusahaan Jepang.
3. Untuk mengetahui organisasi Z.
4. Untuk memperoleh gambaran tentang langkah-langkah Teori Z.
5. Untuk mendapatkan gambaran mengenai filosofi perencanaan
formal (cetak biru untuk dasar pandangan).
6. Untuk mengetahui siapakah yang berhasil.
-
7/29/2019 teory Z
3/16
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis :
Penulisan makalah ini dapat menambah wawasan dan penegetahuan
tentang arti pentingnya mempelajari Teori Z.
2. Bagi Pembaca :
Makalah ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk mendalami kegunaan
Teori Z bagi suatu organisasi.
-
7/29/2019 teory Z
4/16
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perbandingan Perusahaan Jepang dan Perusahaan Amerika
Sebuah model suatu abtraksi dari kenyataan. Pemodelan adalah suatu usaha
yang benar-benar untuk menerangkan segi-segi khusus dan penting dari sesuatu
sehingga kita dapat dengan mudah mengerti keunikannya. Organisasi di Jepang
memperlihatkan ciri ini dalam kadar yang berbeda.
Tujuan menguraikan model organisasi Jepang adalah sebagai cermin untuk
membandingkan dan lebih mengerti model Amerika. Jadi kita akan berakhir
dengan dua buah abstrak, masing-masing dengan sejumlah kecenderungan pokok
yang meliputi pokok yang tidak selalu disadari dari suatu bentuk organisasi. Jika
kita melakukan ini, maka yang kita temukan adalah bahwa model Amerika itu
adalah lawan dari model Jepang dalam semua segi yang penting.
Berikut ini abstraksi dari kedua model antara perusahan Jepang dan Perusahaan
Amerika.
KONTRASNYA
Organisasi organisasi Jepang Organisasi-organisasi Amerika
- Pekerjaan seumur hidup
- Evaluasi dan promosi yang
lamban
- Jalur-jalur karier non
spesialisasi
- Mekanisme-mekanisme
pengawasan yang selengkapnya
- Pengambilan keputusan secara
kolektif
- Tanggung jawab kolektif
- Perhatian menyeluruh
- Pekerjaan jangka pendek
- Evaluasi dan promosi yang
cepat
- Jalur-jalur karier spesialisasi
- Mekanisme-mekanisme
pengawasan yang jelas
- Pengambilan keputusan secara
perorangan
- Tanggung jawab perorangan
- Perhatian yang terbagi-bagi
-
7/29/2019 teory Z
5/16
B. Cara Menjalankan Perusahaan Jepang
Suatu kebudayaan organisasi berkembang kalau karyawannya mempunyai
serangkaian pengalaman bersama sebagai media untuk menyampaikan berbagai
hal. Dalam perusahaan Jepang, karena manajer telah mengalami banyak fungsi
selama bertahun-tahun, mereka mempunyai banyak pengalaman bersama,
menceriterakan kisah dan mengenai peristiwa simbolik yang mengingatkan
mereka pada keterikatan bersama terhadap nilai dan keyakinan tertentu.
Disamping itu, kebersamaan ini memberikan suau bentuk komunikasi yang
singkat, karena semuanya bertitik tolak dari pandangan yang sama, setiap orang
dapat mengharapkan suatu tanggapan atau persetujuan tertentu tanpa perlu
melakukan pembicaraan mengenai hal tersebut.
Pengambilan Keputusan
Barangkali ciri yang paling terkenal pada organisasi Jepang adalah pendekatan
partisipatif dalam pengambilan keputusan. Gaya pengambilan keputusan
partisipatif sekarang telah distandarisir di Barat. Biasanya, suatu kelompok kecil
yang terdiri tidak lebih dari delapan sampai sepuluh orang akan duduk bersama,
membicarakan persoalan yang dihadapi dan mencari pemecahan yang mungkin.
Selama proses ini, kelompok tersebut akan mempunyai satu atau lebih pimpinan
yang cakap dalam mengatur hubungan antara berbagai orang sehingga perbedaan
pendapat yang dalam dapat diselesaikan secara konstrulitif. Kelompok tersebut
dapat dikatakan telah mencapai kesepakatan kalau kelompok tersebut akhirnya
menyetujui suatu alternatif dimana setiap anggota kelompok dengan setulus hati
akan mengatakan kepada setiap anggota tiga hal berikut :
Saya yakin bahwa anda memahami pandangan saya Saya yakin bahwa saya memahami pandangan anda
Apakah saya menyukai atau tidak menyukai keputusan ini, saya akan
mendukung keputusan ini, karena keputusan ini diambil dalam suatu
pembicaraan yang terbuka.
Paling tidak, sejumlah kecil manajer melakukan cara ini secara naluriah dalam
setiap perusahaan, kantor pemerintah, dan dalam rapat gereja, tapi sebagian besar
tidak demikian halnya. Sebagian perusahaan secara resmi telah menetapkan
-
7/29/2019 teory Z
6/16
pendekatan konsensus ini secara menyeluruh karena keunggulannya dalam
banyak hal dibandingkan dengan pengambilan keputusan yang bersifat individu.
Tapi yang dijalankan dalam sebuah organisasi Jepang jauh lebih mendalam
dibandingkan pendekatan partisipatif.
Kalau keputusan yang penting harus diambil dalam sebuah organisasi Jepang,
setiap orang yang akan mencari akibatnya diikutsertakan dalam perbuatannya.
Dalam hal suatu keputusan untuk mendirikan pabrik baru, merubah proses
produksi, atau kejadian penting lainnya, yang berarti akan mengenai enam puluh
sampai delapan puluh orang, dan setiap kali modifikasi penting dilakukan,
menghubungi kembali orang-orang yang berkepentingan. Tim tersebut akan
mengulangi proses ini sampai suatu konsensus yang sebenarnya tercapai.
Membuat keputusan dengan cara seperti ini memerlukan waktu yang banyak, tapi
sekali keputusan telah dicapai, setiap orang yang bersangkutan akan
mendukungnya dengan sepenuh hati.
Ciri penting lainnya dalam pengambialn keputusan di Jepang adalah
kekaburan yang disengaja mengenai siapa yang bertanggung jawab mengenai
keputusan tersebut. Sekelompok atau tim pekerja menerima tanggung jawab
bersama untuk sejumlah tugas. Walaupun kita heran kesenangan mereka tidak
mengetahui siapa yang bertanggung jawab untuk suatu tugas tertentu. Mereka
mengetahui dengan jelas bahwa setiap orang dari mereka bertanggung jawab
secara bersama-sama. Memang dalam sistem ini kadang-kadang ada sesuatu
terlupakan karena setiap orang mungkin mengira hal tersebut telah dikerjakan
orang lain. Tapi kalu pendekatan ini bekerja baik, maka akan dicapai suatu proses
pengambilan keputusan dan pemecahan persoalan partisipatif secara otomatis.
Tapi ada sebab lain mengapa tanggung jawab bersama dilakukan dalampengambilan keputusan.
Sebagai perbandingan dalam sebuah perusahaan Jepang Mitsuo, Yoshito dan
Nori akan membentuk suatu tim secara kolektif yang bertanggung jawab untuk
melakukan pembelian peralatan kantor, jasa-jasa perbaikan, dan mesin-mesin
kantor. Mereka akan berpartisipasi dalam semua keputusan pembelian yang
penting untuk semua barang dan jasa tersebut. Sistem ini juga tergantung pada
kebiasaan melakukan rotasi pekerjaan, sehingga kebutuhan tenaga dalam jangka
-
7/29/2019 teory Z
7/16
pendek dapat diisi dari dalam tanpa harus menambah orang dan memberhentikan
orang pada waktu kebutuhan seperti itu timbul dan berlaku. Seperti halnya dengan
ciri-ciri dalam sistem manajemen Jepang, pengambilan keputusan terletak dalam
suatu kerjasama yang komplek yang saling bergantung satu sama lain dan juga
pada saling mempercayai dan keakraban yang tumbuh melalui kebersamaan
Nilai Kolektif
Mungkin sifat yang paling sukar orang Jepang bagi orang Barat untuk
dapat dimengerti adalah orientasi yang kuat terhadap nilai kolektif, terutama
dalam hal pengertian tanggung jawab kolektif kesetiaan orang jepang pada norma-
norma kolektif itu adalah suatu achonisme (kejadian yang ditempatkan pada
waktu yang salah) yang tidak cocok dengan industrialism modern tetapi
membawa kesuksesan dengan kolektivisme itu. Interprestasi kedua, dahwa
kolektivisme jepang itu secara ekonomis efisien. Kolektivisme menyebabkan
orang-orang itu bekerja baik secara bersama-sama dan saling mendorong untuk
usaha-usaha yang lebih baik. Kehidupan industri memerlukan ketergantungan
orang satu ada orang yang lain.
Dalam pemikiran Jepang kolektivisme bukanlah suatu tujuan perusahaan
atau pribadi untuk diperjuangkan atau sebuah slogan/semboyan untuk dikejar
kewajaran hal-hal itu lah yang lebih bekerja sehingga tidak ada akibat yang terjadi
sebagai hasil usaha-usaha perorangan. Segala sesuatu yang penting dalam hidup
ini terjadi sebagai akibat dari kerja sama atau usaha kolektif. Dalam kehidupan,
pada pokoknya disatu padukan dan bergantung satu pada yang lainnya. Tidak ada
orang yang membangun sebuah mobil sendirian tidak ada orang yang
menyelesaikan transaksi bank itu sendirian, dalam suatu arti maka norma Jepang
tentang kolektivisme itu cocok bagi suatu susunan industri. Sedangkanindividualisme Barat menimbulkan konflik-konflik yang tetap
C. Organisasi Z
Setiap perusahaan tipe Z mempuyai kekhususannya sendiri. Ketentaraan
Amerika Serikat mempunyai selera yang sangat berbeda dengan IBM atau
Eastman Kodak. Tetapi semuanya mempunyai ciri-ciri yang sangat mirip dengan
perusahaan- perusahaan Jepang. Perusahaan- perusahaan tipe Z ini cenderung
-
7/29/2019 teory Z
8/16
untuk memberikan pekerjaan, jangka panjang, sering seumur hidup, walaupun
hubungan kerja itu tidak dinyatakan secara resmi. Untuk itu, perusahaan-
perusahaan mepertahankan pegawai-pegawai mereka setelah menempatkan modal
dalam latihan-latihan mereka untuk berprestasi baik dalam satu lingkungan yang
khas itu.
Pegawai-pegawai cenderung untuk tetap pada perusahaan, karena banyak dari
keterampilan mereka itu adalah khusus untuk satu perusahaan itu dengan akibat
bahwa mereka tidak dengan mudah menemukan pekerjaan yang sama, upah dan
tantangannya ditempat lain. Sifat-sifat khas tugas ini yang menimbulkan
hubungan kerja seumur hidup, juga menimbulkan proses evaluasi dan promosi
yang relatif lamban. Disini kita mengamati satu penyesuaian penting dalam
bentuk Jepang. Jalur-jalur karier dalam perusahaan- perusahaan tipe Z itu
memperlihatkan banyak perpindahan melintasi berbagai fungsi dan jabatan-
jabatan yang banyak dalam pindahan Jepang. Ini secara efektif menghasilkan
ketrampilan-ketrampilan yang bersifat khusus. Perusahaan yang menimbulkan
koordinasi yang lebih akrab diantara berbagai langkah dalam proses desain,
pembuatan, dan distribusi. Seorang pegawai yang ikut serta dalam pengembangan
non-professional semacam itu mengambil resiko bahwa keterampiran-
keterampilan akhir sebagian besar tidak akan laku di perusahaan - perusahaan
lain. Karena itu maka pekerjaan jangka panjang itu mengikat pengembangan
karier dengan cara yang gawat.
Perusahaan- perusahaan khas tipe Z itu penuh dengan perlengkapan informasi
dan akuntansi modern, perencanaan resmi manajemen dengan sasaran-sasaran,
dan semua mekanisme pengawasan resmi yang jelas melambangkan tipe A.
namun dalam perusahaaan- perusahaan Z itu mekanisme-meksnisme dipeliharauntuk sepenuhnya mengurusi informasi mereka, tetapi jarang berpengaruh kuat
dalam keputusan-keputusan besar. Dalam suatu perusahaan tipe Z, yang jelas
dan yang tidak jelas nampaknya berada dalam keadaan yang seimbang. Untuk
memahami lebih dalam tentang organisasi Z ada beberapa aspek yang menjadi ciri
khasnya, antara lain : (a) Gaya perusahaan, (b) Hakikat perusahaan, (c) Teori
dibelakang teori organisasi Z, (d) kesukaran-kesukaran dalam penafsiran. Hakikat
-
7/29/2019 teory Z
9/16
dasar dari organisasi Jepang dan merumuskan suatu pedoman membandingkannya
dengan perusahaan Barat.
Hubungan Kerja Seumur Hidup
Ciri yang paling menonjol pada organisasi Jepang adalah hubungan kerja
seumur hidup. Hubungan kerja seumur hidup merupakan kebijaksanaan tunggal
dan merupakan suatu tujuan manajemen, terutama pada perusahaan besar dan
badan pemerintahan. Hubungan kerja seumur hidup berarti bahwa sebuah
perusahaan besar atau badan pemerintah menerima karyawan baru sekali setahun,
pada musim semi, ketika orang-orang muda lulus dari sekolah menengah dan
universitas. Sekali diterima, karyawan baru tetap dipertahankan sampai masa
pensiun ( umur 55 tahun), kecuali beberapa karyawan yang paling tinggi seperti
managing director.
Perusahaan membayar bagi setiap karyawan yang menjalani pensiun sejumlah
uang pesangon yang besarnya biasanya sebanyak gaji lima atau enam tahun.
Tetapi tidak ada uang pensiun atau jaminan sosial. Untuk itu Jepang dalam
beberapa dekade yang lalu telah sangat memperbaiki makanan, kebersihan dan
perawatan kesehatan, sehingga panjang umur menjadi meningkat. Hubungan kerja
seumur hidup hanya mungkin sebagai suatu konsekuensi dari suatu struktur sosial
dan ekonomi yang unik yang tidak terdapat di Amerika Serikat. Dari segi
manajemen ada tiga faktor utama yang terkait luas dengan hubungan kerja seumur
hidup, yaitu : (a). Kombinasi pembayaran bonus, (b). Karyawan sementara, dan
(c). Peran perusahaan satelit. Ketiga faktor utama tersebut menjadi penyangga
yang cukup besar dalam menghadapi ketidakpastian. Sedangkan segi lain dari
hubungan kerja seumur hidup, seperti faktor : saling percaya, kesetiaan pada
perusahaan, dan keterikatan pada suatu pekerjaan selama sebagian masa produktifseseorang.
Evaluasi dan Promosi
Bagian yang komplek dan saling berkaitan dalam organisasi Jepang adalah
pendekatan-pendekatan untuk evaluasi dan promosi. Penilaian formal baru akan
diberikan kepada seorang karyawan, apabila karyawan tersebut telah bekerja lebih
dari sepuluh tahun dan tidak seorang pun akan memperoleh promosi yang lebih
besar dari yang lalu. Lambatnya evaluasi dan promosi kelihatannya tidak dapat
-
7/29/2019 teory Z
10/16
diterima sama sekali oleh kebanyakan orang Amerika. Orang Amerika
menginginkan umpan balik dan kemajuan yang cepat, sedang di Jepang tidak
demikian. Organisasi di Jepang hanya menerima orang muda yang masih dalam
tahap pembentukan hidup, mengikutsertakannya dalam berbagai keanggotaan
kelompok, dan dengan demikian menanamkan dalam dirinya bentuk pengabdian
pada teman sekerja.
Jalur Karir Yang Tidak Sempit
Segi yang seringnya diabaikan tapi sangat penting dari organisasi Jepang
adalah pengembangan karir perorangan. Proses rotasi pekerjaan seumur hidup ini
berlaku untuk semua karyawan pada banyak perusahaan Jepang. Seorang insinyur
listrik mungkin berpindah-pindah dari desain sirkuit ke fabrikasi ke perakitan.
Seorang teknisi mungkin bekerja pada mesin yang berlainan atau divisi yang
berbeda setiap beberapa tahun sekali, dan semua manajer akan mengalami rotasi
pada semua bidang kegiatan usaha.
Riset yang dilakukan oleh ahli manajemen pada MIT Colombia University,
dan tempat menunjukkan bahwa pekerja pada semua tingkat yang selalu
menghadapi pekerjaan baru akan lebh bergairah dan produktif, dan lebih puas
dengan pekerjaannya, dibandingkan dengan pekerjaan yang selalu mengerjakan
satu pekerjaan saja, walaupun perobahan pekerjaan tersebut tidak menyangkut
promosi.Hubungan kerja seumur hidup penilaian hasil kerja dan jenjang karir
hanyalah menyinggung sebagian dari kondisi kerja yang mendorong karyawan
Jepang untuk mencapai produktivitas yang luar biasa. Tidak kurang pentingnya
dari hal ini adalah bahwa fungsi manajemen dalam setiap organisasi dari
pengambilan keputusan sampai sikap dan nilai menciptakan dukungan untuk
melakukan operasi yang efisien
D. Langkah-langkah Teori Z
Langkah-langkah yang akan diuraikan disini akan menuntun setiap orang
pegawai atau majikan, kepala kantor dalam memulai perubahan ke Teori Z.
langkah-langkah itu menggambarkan ringkasan pengalaman Ouchi dalam
menerapan Teori Z dalam sebagian dari 500 perusahaan Fortune. Seperti yang
diuraikan di sini dalam keseluruan proses tersebut mempunyai sasaran
-
7/29/2019 teory Z
11/16
pengembangan kemampuan organisasi untuk mengkoordinasikan orang-orang,
bukan teknologi, guna mencapai produkvititas sebagian, ini menyangkut
keterampikal-keterampilan, dari orang-orang tetapi sebagian juga menyangkut
penciptaan susunan-susunan baru, perangsang-perangsang dan suatu falsafah
manajemen baru..
Sepanjang proses perubahan, ingatlah kembali bahwa tidak ada dari langkah-
langkah ini akan mengukuti suatu urutan 1 2 3 yang perses. Banyak yang akan
saling melengkapi sebab perubahan ke Teori Z, seperti teori Z itu sendiri adalah
menyeluruh. Adapun langkah-langkah yang dimaksud adalah :
Langkah pertama: Pahamilah organisasi Tipe Z dan peranan anda
Langkah kedua : Periksalah falsafah perusahaan Anda
Langkah ketiga : Tentukanlah falsafah manajemen yang diinginkan
dan libatkanlah pemimpinnya
Langkah keempat : Laksanakanlah falsafah itu dengan menciptakan
kedua-duanya susunan dan perangsangnya
Langkah kelima : Kembangkan keterampilan antar manusia
Langkah keenam : Ujilah diri anda sendiri dan disitemnya
Langkah ketujuh : Sangkutkanlah serikat sekerja
Langkah kedelapan : Mantapkanlah pengerjaan
Langkah kesembilan : Putuskanlah suatu sistem bagi evaluasi dan
promosi yang lamban
Langkah kesepuluh : Perluaslah pengembangan jalur karier
Langkah kesebelas : Mempersiapkan pelaksanaan pada tingkatan
pertama
Langkah keduabelas : Carilah bidang-bidang untuk melaksanakanpengikutsertaan
Langkah ketigabelas : Berilah pengembangan hubungan-hubungan yang
menyeluruh (bulat)
E. Filosofi Perencanaan Formal
Dasar/pondasi dari setiap perusahaan Z adalah falsafahnya. Sebuah falsafah
adalah khusus bagi perusahaan Z. Membangun perusahaan- perusahaan Z adalah
-
7/29/2019 teory Z
12/16
penerapan prinsip-prinsip yang diungkapkan adal falsafah atas kehudupan kerja
sehari-hari, sehingga pola-pola kelakuan dan interaksi kebudayaan akan tumbuh.
Lagi pula perkembangan kebudayaan organisasi ini sebagaian dapat
menggantikan cara-cara memberi perintah yang birokratis dan mengawasi
pekerja-pekerja secara ketat, jadi menjurus kearah kedua-duanya, probuktifitas
yang bertambah dan hubungan-hubungan yang mendukung dalam pekerjaan.
Bab ini memuat contoh-contoh pernyataan-pernyataan falsafah korps.
Falsafah-falsafah lainnya dapat diketemukan seutuhnya dalam appendix. Tentu
saja, sebuah falsafah yang tidak dijalankan secara setia itu menjadi suatu
pernyataan tanpa arti. Karena itu, pengembangan suatu falsafah yang konsisten
dari organisasi harus mulai dengan sebuah kumpulan norma-norma dan
kepercayaan-kepercayaan dasar secara interen mantap satu dengan lainnya,
sebaliknya secara eksteren konsisten dengan kenyataan-kenyataan pasaran
ekonomi dan lingkungan sosial.
Pada bagian ini cetakan-cetakan biru bagi suatu falsafah organisasi A
sampai Z mencakup pembahasan tentang :
a. Pembuatan suatu falsafah
b. Menyerahkan falsafah kepada pekerjaan
c. Memperhalus dokumen hidup
d. Membuat potongan-potongan pas
e. Mengunakan kecaman diri sendiri
f. Etika pekerjaan / lingkungan
g. Regu regu intel
F.Siapakah yang Berhasil : Beberapa Sejarah Kasus ZPada saat ini kits mengetahui mengapa perusahaan-peruahaan Z itu berhasil
baik, tetapi yang masih harus dipahami adalah mengapa perusahaan-perusahaan
tertentu berhasil baik sebagai Type Z. Dengan kata lain, bagaimana dalam bab-
bab dimuka itu perusahaan-perusahaan menempatkan langkah-langkahnya dalam
penggunaannya? Sebagai gantinya satu jawaban, saya akan menyajikan uraian-
uraian singkat dari empat perusahaan, dengan siapa saya sudah bekerja untuk
melakukan transisinya menjadi Teori Z. Semuanya adalah perusahaan-perusahaan
-
7/29/2019 teory Z
13/16
"FORTUNE 500", tetapi identitas-identitas mereka tidak akan diungkapkan.
Dalam masing-masing kasus, akan diberikan perhatian khusus pada alasan mereka
untuk menghendaki melakukan perubahan, aspek-aspek khas dari transisi mereka,
dan hasil-hasil dari percobaan itu, sejauh mereka diketahui. Walaupun selama
beberapa tahun sudah dicoba bermacam-macam pendekatan terhadap pengikut-
sertaan tingkat pabrik pada Mead Paper, TRW, dan General Foods, umpamanya,
ini bukan perkembangan-perkembangan diseluruh korps. Mengubah satu pabrik
adalah suatu masalah yang sungguh berbeda dengan merubah kebudayaan dari
sebuah badan hukum yang utuh. Perubahan-perubahan kebudayaan dari A ke Z,
yang lebih luas ini baru-baru saja dilakukan, dan ada beberapa contoh percobaan-
percobaan pada perubahan yang dewasa. Tentu saja, sejarah-sejarah kasus ini
bukannya cuma untuk menentukan pengujian ilmiah dari kegunaan Teori Z.
Mereka dimaksudkan untuk memberikan kepada anda suatu rasa bagi
keanekaragamannya pendekatan-pendekatan terhadap perubahan dan suatu
kesadaran akan prosesnya itu sendiri.
-
7/29/2019 teory Z
14/16
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari hasil pembahasan makalah ini tentang Teori Z, dapat disimpulkan:
a. Perbandingan Perusahaan Jepang dengan Perusahaan Amerika
Organisasi organisasi Jepang Organisasi-organisasi Amerika
- Pekerjaan seumur hidup
- Evaluasi dan promosi yang
lamban
- Jalur-jalur karier non
spesialisasi
- Mekanisme-mekanisme
pengawasan yang selengkapnya
- Pengambilan keputusan secara
kolektif
- Tanggung jawab kolektif
- Perhatian menyeluruh
- Pekerjaan jangka pendek
- Evaluasi dan promosi yang
cepat
- Jalur-jalur karier spesialisasi
- Mekanisme-mekanisme
pengawasan yang jelas
- Pengambilan keputusan secara
perorangan
- Tanggung jawab perorangan
- Perhatian yang terbagi-bagi
b. Menjalankan perusahaan Jepang yaitu dengan bertitik tolak dari pandangan
yang sama, setiap orang dapat mengharapkan suatu tanggapan atau
persetujuan tertentu. Organisasi Jepang menggunakan pendekatan
partisipatif dalam pengambilan keputusan. Ciri penting lainnya dalam
pengambilan keputusan di Jepang adalah kekaburan yang disengaja
mengenai siapa yang bertanggung jawab mengenai keputusan tersebut.
Orientasi yang kuat terhadap nilai kolektif, terutama dalam hal pengertian
tanggung jawab.
c. Organisasi Z di Jepang mempunyai ciri yang paling menonjol adalah
hubungan kerja seumur hidup. Hubungan kerja seumur hidup merupakan
kebijaksanaan tunggal dan merupakan suatu tujuan manajemen, terutama
-
7/29/2019 teory Z
15/16
pada perusahaan besar dan badan pemerintahan . Bagian yang komplek dan
saling berkaitan dalam organisasi Jepang adalah pendekatan-pendekatan
untuk evaluasi dan promosi. Penilaian formal baru akan diberikan kepada
seorang karyawan, apabila karyawan tersebut telah bekerja lebih dari
sepuluh tahun dan tidak seorang pun akan memperoleh promosi yang lebih
besar dari yang lalu. Lambatnya evaluasi dan promosi yang ada di Jepang.
Proses rotasi pekerjaan seumur hidup ini berlaku untuk semua karyawan
pada banyak perusahaan Jepang.
d. Langkah-langkah Teori Z adalah :
Langkah pertama: Pahamilah organisasi Tipe Z dan peranan anda
Langkah kedua : Periksalah falsafah perusahaan Anda
Langkah ketiga : Tentukanlah falsafah manajemen yang diinginkan
dan libatkanlah pemimpinnya
Langkah keempat : Laksanakanlah falsafah itu dengan menciptakan
kedua-duanya susunan dan perangsangnya
Langkah kelima : Kembangkan keterampilan antar manusia
Langkah keenam : Ujilah diri anda sendiri dan disitemnya
Langkah ketujuh : Sangkutkanlah serikat sekerja
Langkah kedelapan : Mantapkanlah pengerjaan
Langkah kesembilan : Putuskanlah suatu sistem bagi evaluasi dan
promosi yang lamban
Langkah kesepuluh : Perluaslah pengembangan jalur karier
Langkah kesebelas : Mempersiapkan pelaksanaan pada tingkatan
pertama
Langkah keduabelas : Carilah bidang-bidang untuk melaksanakanpengikutsertaan
Langkah ketigabelas : Berilah pengembangan hubungan-hubungan yang
menyeluruh (bulat)
e. Filosofi Perencanaan Formalnya (cetak biru untuk satu pandangan)
Dasar/pondasi dari setiap perusahaan Z adalah falsafahnya. Sebuah falsafah
adalah khusus bagi perusahaan Z. Membangun perusahaan- perusahaan Z
adalah penerapan prinsip-prinsip yang diungkapkan adal falsafah atas
-
7/29/2019 teory Z
16/16
kehudupan kerja sehari-hari, sehingga pola-pola kelakuan dan interaksi
kebudayaan akan tumbuh.
f. Sukses dalam Teori Z harus memenuhi syarat antara lain orang paling
mampu yang tersedia harus dipilih untuk setiap tugas yang ada dalam
organisasi, kegairahan harus terdapat pada semua tingkat, semua tingkat
harus rela sebagai suatu kesatuan untuk mencapai tujuan bersama dan
bekerjasama kalau ingin mencapai efisiensi dan keberhasilan.