teori teori aliran klasik

19
1 TEORI-TEORI ALIRAN KLASIK Elkana Goro Leba Para teoritikus tipe 1, dikenal juga sebagai aliran klasik, mengembangkan prinsip atau model universal yang dapat digunakan pada semua keadaan. Para ahli yang menganut aliran ini antara lain : 1. Frederik Taylor Ia mengusulkan 4 prinsip scientific management, yang menurutnya akan menghasilkan kenaikan yang berarti dalam produktivitas, yaitu: a) Penggantian metode. b) Seleksi dan pelatihan para pekerja secara ilmiah. c) Melakukan kerjasama antara manajemen dan buruh untuk menyelesaikan tujuan. d) Pembagian tanggung jawab yang lebih merata. Taylor juga hanya melihat pengorganisasian pekerjaan pada tingkat yang paling rendah dari organisasi. Walaupun berfokus pada segmen yang terbatas dari aktifitas organisasi, ia telah merenovasi pekerjaan seorang manajer. Jadi Taylor menjelaskan bahwa, bahwa manajer harus mempelajari dengan hati-hati cara terbaik untuk melaksanakan suatu pekerjaan untuk memaksimalkan efisiensi. Selain itu sebagai manajer mempunyai tanggung jawab secara eksplisit untuk menyeleksi, melatih, dan memotivasi para pekerja guna memastikan bahwa cara yang mereka ikuti adalah yang terbaik. 2. Henry Fayol Henry Fayol memiliki focus yang berbeda dengan Frederik Taylor. Ide-ide Taylor didasarkan atas penelitian ilmiah, sedangkan fayol atas dasar pengalamannya bertahun- tahun sebagai praktisi eksekutif. Ia mengusulkan 14 prinsip, yaitu : a) Pembagian Kerja b) Wewenang c) Disiplin

Upload: ely-goro-leba

Post on 29-Nov-2014

482 views

Category:

Government & Nonprofit


7 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Teori teori aliran klasik

1

TEORI-TEORI ALIRAN KLASIK

Elkana Goro Leba

Para teoritikus tipe 1, dikenal juga sebagai aliran klasik, mengembangkan prinsip atau model

universal yang dapat digunakan pada semua keadaan. Para ahli yang menganut aliran ini antara

lain :

1. Frederik Taylor

Ia mengusulkan 4 prinsip scientific management, yang menurutnya akan menghasilkan

kenaikan yang berarti dalam produktivitas, yaitu:

a) Penggantian metode.

b) Seleksi dan pelatihan para pekerja secara ilmiah.

c) Melakukan kerjasama antara manajemen dan buruh untuk menyelesaikan tujuan.

d) Pembagian tanggung jawab yang lebih merata.

Taylor juga hanya melihat pengorganisasian pekerjaan pada tingkat yang paling rendah

dari organisasi. Walaupun berfokus pada segmen yang terbatas dari aktifitas organisasi,

ia telah merenovasi pekerjaan seorang manajer. Jadi Taylor menjelaskan bahwa, bahwa

manajer harus mempelajari dengan hati-hati cara terbaik untuk melaksanakan suatu

pekerjaan untuk memaksimalkan efisiensi. Selain itu sebagai manajer mempunyai

tanggung jawab secara eksplisit untuk menyeleksi, melatih, dan memotivasi para pekerja

guna memastikan bahwa cara yang mereka ikuti adalah yang terbaik.

2. Henry Fayol

Henry Fayol memiliki focus yang berbeda dengan Frederik Taylor. Ide-ide Taylor

didasarkan atas penelitian ilmiah, sedangkan fayol atas dasar pengalamannya bertahun-

tahun sebagai praktisi eksekutif.

Ia mengusulkan 14 prinsip, yaitu :

a) Pembagian Kerja

b) Wewenang

c) Disiplin

Page 2: Teori teori aliran klasik

2

d) Kesatuan Komando

e) Kesatuan Arah

f) Mendahulukan Kepentingan Umum

g) Imbalan Jasa

h) Sentralisasi

i) Rantai Skalar

j) Tata Tertib

k) Keadilan

l) Stabilitas Masa Kerja Para Pegawai

m) Inisiatif

n) Semangat Koorps

3. Max Weber

Ia mengusulkan Struktur Organisasi “tipe ideal”. Ia mengatakan bahwa struktur ideal

sebagai birokrasi. Struktur ideal tersebut memiliki cirri-ciri : adanya pembagian kerja,

adanya hierarki wewenang yang jelas, adanya prosedur seleksi yang formal, adanya

peraturan yang rinci, serta adanya hubungan yang tidak didasarkan atas hubungan

pribadi.

4. Ralph Davis

Mengatakan bahwa, struktur merupakan hasil logis dari tujuan-tujuan organisasi. Selain

itu ia juga mengatakan bahwa, tujuan utama sebuah perusahaan adalah pelayanan

ekonomis. Nilai ekonomis dikembangkan melalui aktifitas yang dilakukan oleh para

anggotanya untuk menciptakan produk atau jasa organisasi. Aktivits-aktivitas tersebut

kemudian menghubungkan tujuan organisasi dengan hasilnya. Adalah pekerjaan manajer

untuk mengelompokkan aktivitas-aktivitas tersebut sedemikian rupa sehingga

membentuk struktur organisasi. Ia kemudian berkesimpulan bahwa dngan demikian

struktur organisasi bergantung pada tujuan-tujuan organisasi.

Page 3: Teori teori aliran klasik

3

TEORI KLASIK TENTANG BIROKRASI, UNSUR-UNSUR,

DAN FUNGSI

A. PERKEMBANGAN TEORI KLASIK

Pengkajian tentang organisasi, walaupun berlangsung dalam suatu pengertian yang

formal dan tersebar secara luas hanya dalam decade-dekade yang belakangan ini saja, dalam

banyak hal merupakan sesuatu yang sudah benar-benar tua. George telah mengemukakan

beberapa bab untuk menjelaskan tentang berbagai unsure teori oengorganisasian yang telah

dilahirkan selama beberapa ribu tahun yang lampau.

Pada akhir 1800-an sekumpulan konsep tentang pengorganisasian, sekarang dikenal

teori klasik, mulai dikembangkan secara ekstensip. Dan pengaruh tepri klasik yang kuat

mengenai pengorganisasian tersebut tetap sangat besar efeknya dapat terlihat dalam berbagai

seluk beluk organisasi yang sebenarnya. Tentunya, konsep-konsep yang klasik dari

pengorganisasian dapat dinilai dalam derajat yang besar atas keberadaan organisasi yang

kompleks, yang dalam banyak cara telah membuatnya dan kemungkinan jadi peradaban yang

mutakhir.

Pengorganisasian yang berdasarkan birokrasi dan beberapa komponen yang lainya dari

teori klasik yang keberadaanya telah terdapat pada ribuan tahun. Sperti contohnya , adanya

birokrasi besar pada zaman mesir kuno yang dikembangkan sepenuhnya di cina dan juga

dikerajaan romawi. Gereja katholik romawi telah memanfaatkan beberapa unsure dari teori

klasik itu untuk hamper selama 2000-an. Jadi konsep-konsep klasik dan pemakaianya telah

berlangsung meliputi beberapa abad. Sebelumnya walaupun konsep-konsep klasik sering

digunakan, telah dilakukan sedikit penelitian umum mengenai hal terswebut.

Teori klasik berkembang dalam tiga jalur yaitu birokrasi, teori administrasi, menajemen

ilmiah. Ketiga jalur ini dapat kita peroleh jika ingin mengetahuinya, pada asumsi yang sama.

Ketiganya dikembangkan dengan perkiraan waktu yang sama (kira-kira antara tahun 1900-1950).

Page 4: Teori teori aliran klasik

4

Ketiganya, bagi tujuan pegkajian kita, sangat berhubungan erat sehingga dapat dianalisa secara

bersama, hamper bagaikan suatu penganalisahan. Selama beberapa decade ini para ahli teori

administrasi dan menajamen secara ilmiah telah membaca hasil kerja satu sama lain, akan tetapi

suatu kekosongan komunikasi yang kuas rupanya tetap ada, dalam kedua tujuanya yaitu antara

para ahli teori birokrasi dan kedua golongan lainya. Misalnya, Lyndall Urwick, seorang teoriwan

administarasi yang unggul, menulis bahwa ia tidak pernah mengatahui Max Weber, yang

barangkali merupakan penulis penting mengenai birokarasi itu.

Birokrasi telah dikembangkan berbagai bagian oleh para ahli sosiologi, yang secara

luas mengusahakan menjadi sesuatu yang ilmiah, memisahkannya, dari segi pandangan yang

deskriptif. Teori administrative dan manajemen secara ilmiah pada pihak yang lain,

dikembangkan oleh para penulis yang kepentingannya pertama-tama adalah pada perbaikan

prakteknya secara langsung dengang perbandingan, mengutamakan terhadap jalannya

manajemen secara ilmiah terletak pada pekerja secara individu dan mandornya, teristimewa pada

kegiatan manuafktur. Para penulis manajemen secara ilmiah mengambil suatu sudut pandangan

yang mikro, dengan memperhatikan bahkan menitik beratkan unsure mikro yang sedemikian

rupa sebagai unit elemen dalam proses kerja.

Istilah yang banyak dipakai untuk mengatakan tentang pandangan organisasi klasik

ialah struktur oargnisasi yang formal.pandagan klasik ini agaknya memberikan suatu definisi

bagi sebuah organisasi. Sebuah organiasi merupakan struktur dari hubungan-hubungan,

kemampuan, tujuan, peranan, kegiatan, komunikasi dan factor lainnya yang ada pada saat orang-

orang sedang melakukan tugasnya secara bersama.

Birokrasi, teori administratip dan manajemen secara ilmiah merupakan tiga jalur dari

perkembangan teori klasik yang telah menjelaskan tentang segi pandangan ini. Bahwa pda ketiga

jalur organisasi ini telah diketahui dalam tingkatan yang besar sebagai struktur yang mekanis.

Adalah sangat mengherankan, bahwa sebelumnya dinyatakan ketiga jalur tersebut sebagai suatu

pengembangan pada tingkatan yang luas secara bebas.

B. KELAZIMAN BIROKRASI

Bayangkan jika organisasi manusia itu tanpa struktur, tanpa kestabiIan dan tanpa

peraturan. Tentunya akan menderita kekacau baluan. Untuk menanggulangi apa yang sebaliknya

Page 5: Teori teori aliran klasik

5

akan membingungkan — orang telah menciptakan birokrasi untuk memmeri organisasinya (dan

dengan demikian juga pada tingkatan yang luas itu sendiri) struktur, kestabilan dan peraturan.

Suatu nama dan bukan julukan , birokrasi itu merupakan atau menunjukkan suatu

hirarki yang terintegrasi dan jahatan khusus yang dihatasi dc ngan aturan—aturan yang

sistematis — suatu struktur rutin yang tidak mengenai orang tertentu di mana di dalamnya

kewenangan yang disahkan menenteramkan jabatan atau perkantoran dan bukan pada seseorang

yang sedang memegang jabatan itu. Birokrasi itu banyak didapat dalam organisasi politik,

keagamaan, perdagangan, militer, pendidikan dan organisasi lainnya. Studi yang sistematik

mengenai organisasi yang birokratis itu tertunda sehingga sampai saatnya abad yang sekarang

ketika Max Weber menggambarkan pandangan birokrasinya yang ideal. Akan tetapi susunan

dengan sifat-sifat yang ditaksirkan pada birokrasinya Max Weber yang ideal itu hanyalah

terdapat pada suatu jumlah peradaban dan itupun beribu-ribu tahun yang lampau. Beberapa di

antara konsep-konsepnya yang sama digunakan dalarn organisasj.organisasi yang mutakhir.

Barangkali banyak di antara dorongan untuk pembentukan dan usaha mempelajari

birokrasi muncul dari kompleksitas peradaban yang serba mutakhir ini.

Dalam peperangan zaman kuno . . . suatu kesehruhan balatentara seringkali dipimpin

atau dikoamanmdokan oleh seseorang secara manunggal dan kewenangannya secara luas dalam

suatu bentuk yang lengkap dan langsung sampai pada prajurit-prajurit dengan pangkat terbawah.

Hal ini dimungkinkan karena arena pertempuran secara keseluruhan berada dalam jangkauan

suara dan pandangan orang tersebut dan karena pada umumnya pelaksanaan seluruh siasat

balatentara dilakukan secara serempak.

Apa yang menjadi perbedaannya ketika itu dengan operasi perang mutakhir di mana

para ahli teknik yang khusus seringkali digabungkan pada satuan komando tertinggi dan

angkatan udara, laut, darat dan kekuatan setempat dan menyalurkan hirarki. Hal yang sama

seperti itu terdapat dalam suatu perusahaan, bagaimana hal itu (yang lain dan konsep-konsep

birokrasi) dapat mengkoordinasikan ribuan orang-orang yang tidak terhitung yang telah

menunjang atau memperbesar perusahaan perakit mobil? Suatu jaringan telepon dan rangkaian

toko-toko pengecer obat metupaican bagian dan keadaan di atas. Urwick, sehubungan dengan hal

itu telah menulis :

Page 6: Teori teori aliran klasik

6

………bentuk birokrasi organisasi tidak dapat dihindari secara mutlak jika sistem kerja

sama manusia dikembangkan di bawah suatu ukuran (niiai) tertentu . . . (Birokrasj) didapat pada

kebanyakan bentuk kerjasama manusia yang berkembang di bawah kepemimpinan secara tatap

muka bagi sejumlah kecil mereka yang sulit diurus para pengikutnya secara individu.

Demikian pula Dimock membuat maksud yang serupa :

Kompleksitas itu menghasilkan birokrasi. Kalau kehidupan itu sederhana, kalau

hubungan antar perorangan itu adalah langsung serta kelembagaan itu kecil, maka individu

tersebut kemungkinan malas-malasan, acuh tak acuh atau bahkan bertindak lamban, tetapi jarang

anda akan mendapatkan (dalam hal ini) suatu situasi kelembagaan yang secara akurat dapat

dilukiskan, baik pada pengertian yang populer atau dalam sesuatu yang serba teknis akan seperti

birokratis yang kita gunakan itu. Dalam suatu lingkungan yang kompleks, bagaimanapun, maka

kelembagaan itu menjadi besar, hubungan antar perorangan, dan organisasi serta prosedur secara

sangat teliti ditentukan, dan birokrasi merupakan konsekuensi kelazimannya. Birokrasi tersebut

tidak dapat ditolak kecuali kalau penyebab yang menimbulkan kompleksitas itu dihilangkan.

Secara umum hal itu menjadi buruk hanya kalau kompleksitas dan perkiraannya memang sudah

menjadi buruk sifatnya.

Dalam pengertian yang populer kata birokrasi telah sering digunakan untuk mengkritik

kegagalan terhadap pemberian kewenangan dan pertanggungjawaban yang secara jelas,

kecurangan dan peraturan serta kerutinan yang tidak ditujukan kepada orang tertentu, para

pegawai yang melakukan kesalahan besar, penyelenggaraan yang lamban, pengelakan tanggung

jawab, prosedur dan perintah yang dipertengkarkan, penurunan usaha, pembangunan mercu suar,

terlalu banyaknya kekuasaan pada tangan orang atau orang-orang yang salah, pemborosan

sumber penghasilan dan kelembaman. Tentu ada benarnya bahwa masalah-masalah ini (dan

masih banyak lagi) secara sering ditemukan di dalam birokrasi. Kemungkinan kesemua ini sering

disebabkan atau menjadi lebih buruk oleh birokrasi. Tetapi dalam pengertian yang digunakan

dalam buku ini semuanya itu bukan birokrasi. Kesemuanya itu adalah patologis atau

penyelewengan fungsi birokrasi. Birokrasi dalam pengertian yang digunakan di sini, merupakan

suatu metode organisasi yang merupakan suatu Unsur yang mendasar dan peradaban yang

mutakhir. Rupanya yang tidak berhasil, oleh karenanya, dipetengkarkan bagaimana kita

seharusnya atau sebaiiknya untuk mengadakan birokrasi. Semua kekuatan tersebut dapat lebih

Page 7: Teori teori aliran klasik

7

dimanfaatkan secara menguntungkan dalam pengertian birokrasi yang lebih baik dan dalam

menentukan bagaimana hal tersebut dapa diperbaiki.

Bennis meramalkan bahwa kematian birokrasi, akan meminta bahwa “dalam dua puluh

lima tahun berikutnya sampai lima puluh tahun, kita semua akan turut menyaksikan dan turut

berpartisipasi dalam keadaan berakhirnya birokrasi ……………“

Barangkali memang demikianm, meskipun Dennis bahkan menguraikan dengan kata-kata sendiri

komentar yang terkenal dan Winston Churchill terhadap demokrasi, menentukan pikiran atau

perasaan terhadap kejijikannya terhadap birokrasi dengan ucapan ini : “Kita dapat mengatakan

tentang birokrasi bahwa hal itu adalah teori organisasi yang mungkin paling buruk — (kecuali)

jika semua yang lain-lainnya sejauh mungkin telah dicoba (diusahakan)”.

Birokrasi layaknya sebagai suatu perasaan, tidak ada masalah sejauh mana hal itu

dibicarakan dimana deskripsinya rupa-rupanya tetap tidak Iengkap. Dalam banyak hal birokrasi

itu merupakan cara untuk mencari jalan keluar. Tentunya hal itu merupakan suatu keseluruhan

bidang studi dengan suatu literatur yang demikian ekstensif dan tetap dengan pertumbuhan yang

cepat sehingga seseorang dapat menekuni dan mempelajarinya dalam waktu yang panjang.

C. UNSUR-UNSUR BIROKRASI

Tidak dapat disangsikan lagi, unsur-unsur birokrasi itu merupakan bagian yang vital

dan organisasi petusahaan, pemerintah, pendidikan dan organisasj yang kompleks lainnya.

Sejumlah elemen-elemen yang lebih penting utau yang khusus dilukiskan di bawah ini. Suatu

efek dari elemen-elemen ini sampai kepada penyhusunan suatu organisasi seperti dilukiskan

pada batas pandangan klasik yang diberikan di atas. Unsur-unsur ini melukiskan yang

sebenarnya atau birikrasi yang dieal dalam pelaksanaan organisasi seringkali hanya menemukan

sebagian dari kriteria ini.

1. Hirarki (Urutan Kewenangan dalam Organisasi)

Dalam suatu birokrasi tujuan organisasi yang Iebih luas dibagi lagi ke dalam beberapa

sub tujuan. Kegiatan kerja untuk menyelesaikan tujuan ini secara khusus dirusak oleh spesialisasi

mungkin terhadap unit yang paling kecil. Berbagai kegiatan digabungkan lagi dengan penekanan

yang lebih berat pada Spesialisasi, dan ditujukan pada posisi yang spesifik. Kekuasaan dan

Page 8: Teori teori aliran klasik

8

kewenangan didelegasikan secara menurun, dimulai dari puncak, dari setiap supervisor kepada

para bawahannya.

Setiap posisi melingkupi suatu bidang yang untuk mana Ia mempunyai batas kekuasaan

yang sempurna. Di sini terdapat bagian tugas yang jelas terbagi demikian pula kompetensi,

kewenangan, pertanggungjawaban dan komponen jabatan lainnya. Posisi yang mendasar atau

tingkat yang terendah dikelompokkan secara bersama dan ditentukan pada jabatan yang lebih

tinggi. Pada perubahan itu maka setiap jabatan pengawasan adalah di bawah pengendalian suatu

jabatan yang lebih tinggi. Setiap pegawai dipertanggungiawabkan pada pengawasnya, baginya

dan bagi pekerjaan para bawahannya yang berhubungan dengan berhagai kegiatan dan

keputusan. Kesemuanya dipertanggungiawabkan pada pejabat yang tertinggi di pusat dan hirarki

yang berbentuk piramid. Sehingga seluruh pelaksanaan diorganisasikan ke dalam hirarki yang

ditegaskan degan jelas dan yang tidak terputus-putus, berurutan. Setiap posisi adalah

bertanggngjawab terhadap berbagai kegiatan dimana hal tersebut dapat dilaksanakan atau

diawasi dengan sangat aik. Setiap yurisdiksi posisi secara umum ditegaskan dan satu sama lain

adalah berdiri sendiri. Demikianlah, bahwa hal itu tidak membagi yurisdiksi atau batas

kekuasaan dengan sesuatu poisisi lainnya (kecuali ke atas atau ke bawah dalam hirarki tersebut).

Melalui prosedur ini birokrasi menciptakan dasar hirarki klasik atau struktur suatu organisasi.

2. Kualitas Keahlian

Birokrasi mempunyai berbagai kualitas keahilan. Dalam hal ini terdapat penyeleksian

yang bebas yang didasarkan atas kemanpuan (kualifikasi teknis), atas latihan-latihan kejuruan

yang tinggi. Keterampilan dipelajarinya pada latihan-latihan kejuruan itu atau melalui

pengalaman. Mereka selanjutnya diniiai melalui test yang obyektif. Seorang pemegang jabatan

mengangkat seseorang secara sembarang, menyusun pedoman guna membagi pelaksanaan tugas-

tugas jabatannya dengan yang lain-Iainnya. Terdapat suatu kebebasan hubungan yang

berdasarkan kesepakatan antara pegawai (pejabat) dengan organisasinya. Seseorang memiliki

sejumlah kebebasan pribadinya, terutama pada bidang-bidang yang tidak berhubungan secara

langsung dengan pekerjaan, akan tetapi ia merupakan sasaran bagi penguasa dan terkendali pada

bidang tugas jabatannya. Ia harus berada dalam pengaturan organisasi yang lebih luas dan

seharusnya tidak merugikan organisasi dalam mengadakan kontak dengan masyarakat.

Page 9: Teori teori aliran klasik

9

Pembayaran jasa-jasanya adalah dengan gaji yang pasti dan ditentukan dengan permintaan atau

tuntutan pekerjaan, bukan berdasarkan kesanggupan orang itu. Dalam perusahaan atau bidang

perusahaan yang banyak pengambilan keputusan yang dilakukan oleh para manajer ahli

ketimbang oleh para Pemiliknya. Setiap pegawai ditetapkan dengan pengecualian yang sangat

penting dan pejabat pusat yang bertindak sebagai “pimpinan tertinggi dan organisasi yang

menguasai posisi kewenangannya dengan kebajikan atas pemberian, pemilihan atau telah

dicalonkan untuk pengganti”.

Aspek-aspek pekerjaan yang profesional dalam suatu birokrasi dapat dibedakan

terhadap suatu organisasi yang lebih tradisioniI di mana pimpinan bebas untuk memberikan

‘‘kelonggaran’’ pada dasar kesenangan atau ketidak senangan pribadinya. kesukaan atau ketidak

sukaan pribadinya, dengan menguba-ubah secara sungguh—sungguh, terutama dalam berganti-

gantinya pemberian, yang seringkali menjadi suatu sumber pendapatan/penghasilan yang teratur.

Karena besarnya kesempatan untuk penyalahgunaan dan pemerasan dalam penyesuaian diri yang

demikian, maka dalam organisasi yang tradisional banyak orang Iebih menyukai birokrasi.

3. Aspek-aspek Karier

Birokrasi mempunyai sejumlah aspek karier yang sangat erat hubungannya dengan dan

barangkali dalam beberapa keadaan yang meliputi unsure-unsur profesional yang baru

digambarkan itu. Jabatan merupakan satu-satunya yang lazim, tentunya yang utama dalam

pekerjaan. Pekerjaan itu merupakan karier dengan kedudukan tetap dan hak-hak pension.

Kenaikan pangkat didasarkan pada masa kerja yang lebih lama dan prestasi, yang diputuskan

dengan pertimbangan para pemimpin ataan. Pemecatan pegawai hanya dikarenakan sebab-sebab

yang obyektif. “Birokrasi itu meningkatkan ketenangan lapangan kerja”,dan untuk alas an dan

pertimbangan initelah dianjurkan agar organisasi sering-sering menarik orang-orang yang

menghargai ketenangan diatas segala-galanya.

4. Kekuasaan, Peraturan, dan Prosedur

Dalam suatu birokrasi keputusan diatur oleh suatu system yang abstrak yang sesuai

dengan kekuasaan, peraturan, dan prosedur. Perilaku merupakan sasaran dari disiplin dan

pengendalian yang sistematik. Tujuan yang rasional berdasarkan pada hal-hal yang umum dan

Page 10: Teori teori aliran klasik

10

dimintanya factor-faktor yang abstrak. Penggunaan yang besar diperuntukkan berbagai catatan

dan arsip, yang memberikan kenaikan akibat seringnya terdapat kekhususan birokrasi yang

mengurus keputusan ini. Penggunaan secara paksa dan kekuasaan dibatasi dengan tegas, yang

didasarkan pada peraturan-peraturan organisasi. Secara ringkasnya, seoarang birokrat selalu

mengusahakan rasionalitas, rutinisasi, obyektifitas, dan kelangsungan hidup organisasinya.

5. Kekuasaan dan Kewenangan yang Legal

Dalam suatu birokrasi kewenangan dan kekuasaan menentramkan kelembagaan atau

jabatan. Seseorang yang memegang suatu jabatan, kekuasaan yang ia gunakan adalah sah dalam

jabatan itu, yaitu kekuasaan tersebut tidak tergantung kepada pribadinya, melainkan hal itu

merupakan bagian dari jabatan yang didudukinya. Karena pemegang jabatan adalah yang dipilih

berdasarkan kemampuan teknisinya, ia memegang dan menggunakan pengaruhnya sehubungan

dengan keahliannya itu. Pejabt tertinggi merupakan suatu pengecualian, ia mungkin memegang

kekuasaan itu melalui pemilihan, pemberian atau penggantian.

6. Sifat yang Normatif pada Birokrasi

Barangkali sesuatu hal atau masalah yang sangat penting yang selalu bertahan dalam

fikiran tentang birokrasi yaitu sesuatu model yang normatif. Ini bukan merupakan produk alami,

agaknya hal ini merupakan suatu ciptaan manusia, model organisasi yang berhubungan dengan

konsepsi. Suatu analisa yang tidak memihak oleh karenanya telah diprsiapkan. Sebagai suatu

model yang normative birokrasi itu tidak melukiskan terutama organisasi-organisasi khusus yang

ada. Penekanan atau perhatian berlebihan pada pembuatan suatu pola organisasi yang ideal

(normative) yang disesuaikan dengan dan pelaksanaan asumsi tertentu serta nilai-nilai. Weber

menuliskan : Pada kemurnian konsepsinya, konsepsi mental itu ( birokrasi 0 tidak dapat

ditemukan secara nyata dimanapun. Hal itu merupakan sesuatu yang diidam-idamkan.

Seperti yang diuraikan persons, “Pada umumnya metodologi Weber adalah penyesuaian secara

normative”. Pelakunya tidak hanya diperlakukan sebagai penanggap terhadap dorongan, akan

tetapi sebagai pembuat suatu “karya” untuk menyesuaikan diri dengan ‘impian” tertentu dari

pola-pola yang actual, dari tingkah laku dengan kemungkinan bahwa karya-karyanya itu hanya

sebagian yang akan mencapai keberhasilan. Tipe yang ideal selanjutnya, tidak hanya merupakan

Page 11: Teori teori aliran klasik

11

sesuatu yuang abstraksi , melainkan suatu jenis abstraksi yang khusus. Hal ini merumuskan

keadaan dimana pola yang normative atau yang ideal diikutsertakan dengannya.

Dalam metodologinya birokrasi tersebut dapat dibandingkan dengan manusia ekonomis yang

sudah sering kita jumpai dalam teori ekonomi.

Batas yang membagi uraian tentang birokrasi seperti suatu ketentuan dari apa yang kadang

kadang seharusnya telah mengakibatkan sesuatu menjadi tidak jelas sama sekali,yang kadang-

kadang ketidakjelasan itu berada tidak pada keseluruhannya. Demikian cepatnya orang-orang

berbuet untuk memuji atau menjatuhkan unsur unsurbirokrasi pada organisasi. Sebagian besar

barang kali pertimbangan itu adalah disebabkan kebingungan atau kekacauan yang pada

umumnya terdapat disekeliling subjek ini yang dapt diketahui, patut dijelaskan, dengan

meningkatkannya bahwa para ahli sosiologi yang kesarjanaannya obyektif terutama seperti yang

diorientasikan pada gambaran yang mereka dapatkan melalui riset terutama akan memajukan

birokrasi sebagai suatu model yang normative. Rupanya hal itu sangat berlawanan, yaitu uraian

pada ahli untuk memajukan suatu model yang normatif. Jarak perbedaan antara model normative

ini dengan suatu ketentuan seperti diatas biasanya sangat tipis, jika ketidakjelasan tersebut

berada pada keseluruhannya. Selanjutnya para ahli sosiologi ini terutama menitikberatkan pada

organisasi-organisasi pemerintahan.

Berbagai masalah metodologis pada umumnya tidak dapat dipisahkan yang dengan nyata

memang banyak jenisnya, dan banyak menantikan pemecahan. Bagaimanapun hal itu punya

kemampuan untuk membantu menimbulkan sifat dasar birokrasi sebagai model yang normatif.

Secara khusus suatu organisasi kadang-kadang menggunakannya, akan tetapi tidak seluruh

elemen ini. Jadi organisasi biasanya hanya menggunakan sebagian birokratis, tingkatan birokrasi

pada organisasi ini tergantung pada luasnya, terhadap luas inilah unsure-unsur birokrasi tersebut

dimasukkan.

D. FUNGSI-FUNGSI BIROKRASI

Fungsi-fungsi birokrasi meliputi:

1. Spesialisasi

Mungkin birokrasi menggunakan spesialisasi untuk mencapai peningkatan produktifitas.

Dalam masyarakat modern seseorang dapat mencapai keahlian yang terbatas pada tingkat

Page 12: Teori teori aliran klasik

12

pekerjaan. Birokrasi memungkinkan seseorang menjadi spesialisasi di bidang dinama dia

mempunyai keahlian. Suatu organisasi yang besar dan demikian pula masyarakatnya,

dapat menjadi sesuatu yang sangat kompleks. Misalnya, ribuan mereka yang memiliki

spesialisasi diminta menghasilkan secara besar-besaran pada perusahaan mobil yang

modern atau untuk menangani suatu sistem telekomunikasi. Sejumlah pekerjaan tertentu

dapat dikualifikasikan sebagai rutinisasi., sehingga pekerjaan dapat ditangani secara lebih

mudah dan efisien oleh seorang spesialis. Dalam pengertian ini, suatu organisasi yang

birokratis, baik pada pemerintahan, industri maupun pendidikan, dapat dibandingkan

dengan suatu garis pertemuan dalam mana setiap anggota menyelenggarakan fungsi

khususnya dalam suatu cara yang telah dikajinya secara matang. Birokrasi merupakan

sarana untuk menanggulangi kompleksitas, yang mengubah setiap posisi ke dalam

kesederhanaan yang relatif. Birokrasi juga merupakan suatu sarana untuk mewujudkan

kemampuan kerja secara spesialisasi.

2. Struktur

Birokrasi ` memberikan bentuk atau segi pembentuk pada suatu organisasi yaitu dengan

jalan membuat strukturnya. Tugas atau kewajiban setiap posisi dengan jalan ini dapat

digambarkan. Dalam hal ini terdapat suatu hierarki pimpinan yang bertanggung jawab

pada setiap tingkatan bagi kegiatan unit-unit bawahan. Dan ini merupakan suatu sarana

pemenuhan bagi keterbatasan individu pada jangkauan sesuatu pekerjaan pada tantangan

kompetensinya. Seperti misalnya dalam hal ini kehati-hatian sangat diperlukan untuk

tidak terlalu memberi persetujuan antara para bawahan terhadap seorang manajer.

Struktur merupakan pusat penonjolan dari teori klasik, dan birokrasi merupakan sarana

pencapaian serta penggambarannya dan penggunaan kesempatan yang potensial dengan

sebaik-baiknya.

3. Kemungkinan Meramalkan Dan Kesatabilan

Kekuasaan, pengaturan,penyusunan, aspek-aspek professional dan unsur-unsur birokrasi

lainnya yang memungkinkan untuk memberikan ramalan yang mantap dan kestabilan

bagi suatu organisasi. Birokrasi merupakan suatu sarana yang baik untuk pencapaian

kestabilan pada pengalaman yang berharga.

Page 13: Teori teori aliran klasik

13

Birokrasi itu juga menghasilkan berbagai ketentuan. Birokrasi tersebut membawa

beberapa jenis kelayakan / tata tertib kedalam suatu masyarakat (sebaliknya ) yang

anarkis dan dengan cara demikian merasionalkan hubungan manusia yang sebaliknya

akan menjadi irasional dan serba kebetulan. Untuk menggambarkannya, birokrasi itu

memungkinkan seorang mahasiswa tingkat pertama untuk meramalkan dengan

kepercayaan yang tinggi bahwa universitasnya akan tetap dalam eksistensinya 4 tahun

kemudian ketika mahasiswa tersebut mengharapkan menerima suatu gelar daripadanya.

Birokrasi juga memperbesar sifat kehidupan yang tak terbatas yang demikian bernilai

dalam organisasi pada umumnya.

4. Rasionalitas

Birokrasi membawa kerasionalan pada suatu organisasi. Dalam suatu birokrasi keputusan

di buat menurut tujuan ( tidak berat sebelah ) dan secara umum menurut kriteria – tidak

dengan perubahan pikiran yang tiba-tiba, yang bertingkah, ataupun yang mendukung

suatu pihak.

Menurut Weber, suatu organisai yang rasional bersandar pada kepercayaan dalam

kelegalitasan pola-pola kekuasaaan atau peraturan yang normatif atau hak dari mereka

yang diangkat di bawah kekuasaan peraturan yang demikian untuk menghasilakan

perintah-perintah. Rasionalitas tentunya merupakan suatu hubungan yang dikatakan

rasional bagi seseorang tidak berlaku demikian bagi atau pada orang lain, dan demikian

sebaliknnya.

Sering pula terjadi saling melengkapi dengan basis-basis lain, seperti misalnya seperti

norma-norma pribadi dan tradisi menjadi nilai bagi rasionalitas. Keunikan dari suatu

organisasi yang rasional yaitu bahwa dalam pertimbangannya dalah sederhana sehingga

dengan mana pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik, penilaiannya tidak hanya pada

orang-orang tertentu tetapi pada dasar-dasar yang rasional. Hal tersebut tidak membuat

perbedaan atau membedakan organisasai yang rasional apa itu artinya persahabatan

kualitas kepribadian yang memiliki spesialisasi tambahan, atau hubungan keluarga.

Suatu kebirokratisan memperlakukan dengan cara yang dapat di terima hierarki tujuan

dengan jalan memaksa agar tujuan paling bawah bersesuaian pada tujuan pad tingkat

Page 14: Teori teori aliran klasik

14

yang lebih tinggi dan jika tujuan-tujuan tersebut di capai maka tujuan mana yang akan

melengkapinya. Dimensi lain dari rasionalitas di capai dengan pemastian bahwa semua

kegiatan organisasi menunjang tujuan organisasi. Secara sekaligus dimensi yang

rasionalitas ini adalah yang lebih mudah di gambarkan dibanding menyelesaikan secara

praktek dimana banyak faktor-faktor yang mencampuri dapat mempersulit proses itu.

5. Demokrasi

Birokrasi itu menunjang demokrasi dengan penekanannya pada kompetensi teknis

sebagai basis utama untuk memperolah dan mempertahankan suatu pekerjaan atau

jabatan. Perlindungan, keinginan memilih sesuatu, kebiasaan dan basis-basis perantara

laninnya tidak mempunyai dampak negatif, kemampuan seseorang dalam hal ini

memperhitungakan segala sesuatunya. Karena danya kesempatan untuk dididik, di

pergunakan, dan dipilihkan untuk pekerjaan atau jabatan adalah terbuka bagi setiap

penduduk, suatu tingkat demokrasi yang berarti telah dicapai. Pejabat puncak telah dapat

menerima posisi dengan cara pemilihan, pemberian, atau asas keberhasilan yang bukan

berdasarkan birokratis. Jadi hal itu adalah mungkin bahwa suatu birokrasi dapat

menunjang birokrasi dengan kebijaksanaan yang internal dan yang bertujuan. Namun

birokrasi yang sama kalau di pandang pada tingkat yang lain dapat berlaku terhadap

demokrasi itu.

Page 15: Teori teori aliran klasik

15

TEORI KLASIK :

PENYELEWENGAN FUNGSI DAN SUATU PERSPEKTIF

Beberapa kritik yang menuntut birokrasi merupakan cara berpikir yang kaku “seperti

model mesin “ yang melalaikan perhitungan terhadap banyaknya sifat-sifat kemanusiaan yang

penting. Birokrasi itu memberikan atau menawarkan beberapa kesempatan bagi para anggota

untuk memindahkan atau mengalihkan tujuan dan untuk bekerja secara pribadi atau cita-cita

sampingan yang tidak dapat menunjang secara memadai seluruh tujuan organisasi. Birokrasi

mempunyai kencenderungan untuk tumbuh dan mengabadikan atau menghidupkan secara terus-

menerus dirinya sendiri berdasarkan pemanfaatan hidupnya.

Birokrasi pada umumnya tidak memperhitungkan fakta-fakta dimana kegiatan organisasi

sebenarnya tidak dapat di tekan kedalam semua yang iklusif, posisi yang satu sama lain adalah

eksklusif.

Banyak masalah birokrasi yang mungkin akan disederhanakan seandainya kebutuhan

individu dan sifat-sifat setiap anggota organisasi selalu diingat dan dipertimbangkan dalam

membuat keputusan pimpinan.

Page 16: Teori teori aliran klasik

16

TEORI KLASIK : TEORI ADMINITRATIF

Teori administrasi merupakan suatu kumpulan orientasi (penyesuaian diri) yang

normative Dari gagasan-gagasan yang umumnya menghubungkan penyusunan suatu organisasi.

Pendekatan ini secara umum dikenal sebagai “prinsip manajemen”. Para ahli pengetahuan

social menggambarkan “birokrasi yang ideal” ; para teoritikus administrasif mengemukakan cara

penyelesaian untuk keberhasilannya.

Teori administratif menunjukan keuntungan para birokrasi seperti dalam hal pengaturan,

stabilitas, dan ketentuan (kepastian), teori tersebut menderita penyelewengan fungsi dari

birokrasi yang meliputi rigiditas, impersonalitas dan kategori yang berlebihan.

Prinsip-prinsip manajemen memilki berbagai kelemahan bagi kebenarannya yang

universal. Prinsip itupun gagal memuaskan para ahli ilmu pengetahuan yang mengeluh karena

prinsip-prinsip tersebut merupakan pepatah dan bahwa pemula dan pembuktiannya kurang

ilmiah. Kelemahan ini adalah yang sekarang. Prinsip-prinsip tersebut dikurangi kelemahannya

dengan perluasan untuk memilki konsep-konsep operasional bagi organisasi sekalipun sekarang

ini hal tersebut menjadi sesuatu yang serba kurang. Dengan penuh harapan ilmu pengetahuan

akan terus memberikan konsep-konsep perbaikan bagi organisasi sementara itu sesuatu yang ada

tentunya akan dimanfaatkan. Dunia organisasi mau tidak mau melanjutkan penggunaan

organisasi itu sepenuhnya telah ilmiah.

Teori administrative yang secara kelembagaan kekuasaannya dipusatkan. Jadi hal itu

barangkali adalah pertentangan filosofis dengan semua yang menghendaki individualisme yang

tidak terbatas. Barangkali sebagian perkiraan ini penolakannya oleh beberapa orang yang

menghendaki agar organisasi lebih demokratis. Sungguhpun demikian pandangan ini dapat

memperoleh simpati dan mungkin juga beberapa penghargaan yang kurang praktis. Bentuk-

bentuk khusus dari susunan kekuasaan itu tidak perlu didisangsingkan lagi akan mengalami

perubahan, akan tetapi beberapa susunan kekuasaan tampaknya akan terus berlangsung untuk

beberapa lama dari sekarang. Mengahadapi beberapa kesulitan dalam seluruh persetujuan yang

Page 17: Teori teori aliran klasik

17

memuaskan terhadap teori administratif. Dan teori tersebut masih harus diakui sebagai suatu

bidang yang melanjutkan validitas dalam penelitian organisasi-organisasi manajemen.

TEORI KLASIK : KETATALAKSANAAN

Manajemen ilmiah merupakan aplikasi(penerapan/pendayagunaan) dari metode analisa

secara ilmiah dan pemecahan masalah dalam menangani berbagai masalah. Tanpa masalah

penerapan ini telah diadakan untuk selama beberapa decade dan barang kali berabad-abad.

Seperti digambarkan oleh Taylor, Manajemen cara ilmah pada umumnya diorientasikan

pada produksi perusahaan. Taylor mengemukakan bahwa manajemen yang efektif membutuhkan

pengetahuan yang eksak sehubungan dengan pekerjaan apa yang diinginkan dan cara yang

terbaik serta termurah untuk menyelesaikan atau mencapainya.

Hampir semua karya Taylor dirancang untuk menunjang gagasan yaitu pengeluaran yang

rendah bagi tenaga kerja yang digabungkan dengan upah yang tinggi bagi karyawan. Untuk

menyelsaikan hal demikian ia mengusahakan untuk menurunkan cara-cara kemiliteran, atau

penilaian sesat pada pekerjaan. Ia juga mengusahakan kerja sama antara pimpinan dengan para

pekerjanya dan berhasrat untuk menurunkan keseringan terjadinya perpecahan kelompok ini.

Organisasi modern menggunakan manajemen yang sistematis yang diketemukan pada

prinsip-prinsip ilmiah dalam aplikasi yang tidak terhitung. Akan tetapi manajemen ilmiah

mempunyai beberapa kekurangan seperti; terlalu mekanistis, terlalu impersonal, terlalu

memperhatikan teknik-teknik, terlalu menitikberatkan pada pekerja, terlalu banyak pesialisasi,

sebagian besar dipakai untuk mengulangi pekerjaan prouksi, penilaian rasionalitas yang

berlebihan, terlalu menekankan motivasi-motivasi ekonomi belaka dan sebagainya. Taylor

menyebut suatu engelolaan yang sempurna sebagai revolusi mental, meskipun mungkin dunia

industry, tidak dipersiapkan sejauh itu.

Page 18: Teori teori aliran klasik

18

KESIMPULAN

Birokrasi merupakan suatu model organisasi yang normatif menegaskan struktur suatu

organisasi. Birokrasi memberikan sejumlah konsep seperti halnya tata tertib dan rasionalitas

terhadap teori administratif dan managemen secara ilmiah. Ketiga pendekatan yang melalui di

susun managemen klasik. Walaupun ketiga arus pemikiran ni dikembangkan pada sekitar waktu

yang sama dan memberikan banyak kekhususan, para pemulanya ternyata bekerja secara praktis

satu sama lainnya secara bebas. Unsur-unsur birokrasi hampir ditemukan secara universal secara

organisasi yang modern kalau hal-hal itu menjadi lebih kompleks dibanding dengan hubungan

secara tatap muka.

Birokrasi memberikan suatu hierarki tata tertib yang dapat menguntungkan spesialisasi.

Pemegang jabatan ( kecuali pimpinan pelaksana ) di pilih dengan kulifikasi obyektif tidak

dengan jalan mendahulukan keluarga sendiri, perlindungan dan kepribadian yang menarik

perhatian pimpinan. Keputusan di buat oleh suatu kekuasaan yang abstrak yang konsekuen,

peraturan yang proseduril. Otoritas, responsibilitas,kegiatan, sistem komunikasi, kekuasaan dan

segi-segi lainnya di susun dengan atau secara birokrasi. Dengan beberapa birokrasi menjadi

suatu organisasi lebih demokratis dengan mengurangi patronase ( perlindungan terhadap sesuatu

maksud ) dan tindakan lainnya dengan hak-hak istimewa.

Kualitas birokrasi di sini menggambarkan hal-hal tersebut pada model yang normatif, terutama

seperti yang di anjurkan oleh Weber. Berbagai praktek birokrasi yang actual seringkali secara

singkat menurunkan impian-impian ini. Tambahan pula, birokrasi melahirkan sebuah

konsekuensi yang diharapkan atau penyelewengan fungsi.

Page 19: Teori teori aliran klasik

19